Anda di halaman 1dari 38

Isolasi Geografi dan

Isolasi Reproduksi
Kajian mengenai isolasi geografi dan isolasi reproduksi

“ berkaitan erat dengan spesiasi.


-
-
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru.
Proses spesiasi telah terpantau berulang kali di alam dan pada
kondisi laboratorium yang terkontrol.
- Spesiasi tidak berhenti pada waktu tertentu, melainkan
terus berlanjut selama evolusi terjadi.
- Spesiasi sangat dipengaruhi oleh interaksi individu. Interaksi
individu dapat berupa interaksi inter spesies (interaksi dalam
satu spesies), maupun interaksi antar spesies (interaksi antara
dua spesies atau lebih).

2
- Interaksi individu yang memberikan pengaruh besar terhadap
spesiasi adalah perkawinan.
- Keberhasilan suatu perkawinan untuk menghasilkan
keturunan dapat terhalang oleh berbagai faktor (barier).
- Keberadaan barier menyebabkan terjadinya isolasi,
sehingga membentuk spesies baru (spesiasi).
- Spesiasi dapat diakibatkan oleh adanya isolasi geografi dan
isolasi reproduksi.

3
Isolasi Geografi
▪ Keadaaan fisis ekologis yang mencegah/menghalangi terjadinya perpindahan spesies
tertentu sehingga tidak dapat interbreeding disebut dengan barier geografis,
misalnya pegunungan, danau, lautan, atau bentang buatan.
▪ Isolasi geografis memberikan pengaruh terhadap spesiasi karena mencegah
terjadinya aliran gen (gene flow ) antara dua sistem populasi yang berdekatan.
▪ Setelah kedua populasi tersebut terpisah dalam rentang waktu yang cukup lama,
maka dapat terjadi mekanisme isolasi instrinsik sebagai akibat dari adaptasi
terhadap lingkungan yang berbeda.
▪ Isolasi instrinsik akan mencegah interbreeding jika kedua populasi tersebut
berkumpul kembali setelah batas pemisahan tidak ada.

4
Contoh Isolasi Geografi
Isolasi Geografi Tupai Antelope di Grand Canyon

Keterangan Gambar:
Tebing Selatan Grand Canyon merupakan habitat tupai antelope Harris (Ammosper-mophillus harrisi). Beberapa mil dari daerah
itu, pada sisi tebing Utara hidup tupai antelope berekor putih Harris (Ammospermophillus leucurus), yang berukuran sedikit
lebih kecil daripada tupai antelope Harris dan memiliki ekor yang lebih pendek dengan warna putih di bawah ekornya. Kedua
jenis tupai tersebut tidak dapat melewati ngarai yang jauh dan tinggi, sehingga terjadi isolasi geografi, dan akhirnya membentuk
spesies baru.
5
Isolasi Reproduksi

▪ Isolasi reproduksi muncul sebagai akibat dari mekanisme isolasi intrinsik yang
mencegah interbreeding.
▪ Mekanisme isolasi intrinsik tersebut terjadi karena adanya berbagai barier untuk
terjadinya perkawinan antar populasi.
▪ Barier penyebab terjadinya isolasi reproduksi dapat dibedakan berdasarkan
waktu terjadinya yaitu barier sebelum perkawinan dan setelah perkawinan.

6
Macam Isolasi Reproduksi
Isolasi Sebelum Perkawinan (Isolasi Isolasi Setelah Perkawinan (Isolasi
Prazigotik) Pascazigotik)
▪ Isolasi Ekologi (Ecological ▪ Kematian Zigot (Zygotic
Isolation) Mortality)
▪ Isolasi Tingkah Laku (Behavioral ▪ Kerusakan Hibrid (Hybrid
Isolation) Breakdown)
▪ Isolasi Temporal (Temporal ▪ Sterilitas Hibrid (Hybrid Sterility)
Isolation)
▪ Isolasi Mekanik (Mechanical
Isolation)
▪ Isolasi Gametik (Gametic
7
Isolation)
“ Isolasi Sebelum Perkawinan
(Isolasi Prazigotik)

8
Isolasi Ekologi (Ecological Isolation)

▪ Isolasi ekologi terjadi karena adanya barier


eksternal yang memisahkan dua populasi
dalam rentang waktu tertentu, sehingga
menimbulkan perbedaan.
▪ Setiap spesies beradaptasi dengan iklim setempat
dalam batas daerah sendiri.
▪ Pada lokasi tersebut terdapat perbedaan genetis
yang mencegah gene flow di antara spesies.

9
Contoh Isolasi Ekologi (Ecological Isolation)

Keterangan Gambar:
Satu spesies hidup di air (kiri),
sedangkan yang lainnya hidup di darat
(kanan).

Isolasi Ekologi pada Genus Thamnopis


Sumber: Reece, et al., (2011)

10
Isolasi Tingkah Laku (Behavioral Isolation)

▪ Tingkah laku berperan sangat penting dalam


perkawinan (mating).
▪ Isolasi tingkah laku sangat tergantung pada
produksi dan penerimaan stimulus oleh
pasangan.
▪ Jenis stimulus yang diberikan oleh satu spesies
dapat berbeda dengan spesies lainnya.

11
Contoh Isolasi Tingkah Laku (Behavioral Isolation)

Keterangan Gambar:
Adanya perilaku spesifik yang
ditunjukkan oleh burung bower
sebelum melakukan perkawinan,
dimana hewan jantan harus
mempersiapkan tempat kawin yang
Burung Bower Jantan (Kiri) membuat tempat kawin
untuk menarik betina (Kanan)
dibuat dari rumput kering, agar
Sumber: Reece, et al., (2011)
burung betina mau dikawini

12
Isolasi Temporal (Temporal Isolation)

▪ Perbedaan waktu kawin disebut dengan isolasi


temporal.
▪ Dua spesies yang kawin pada waktu berbeda,
gametnya tidak akan pernah bercampur.
▪ Isolasi temporal dapat dilihat dari segi jam, hari,
musim, maupun tahun.

13
Contoh Isolasi Temporal (Temporal Isolation)

Keterangan Gambar:
Singung berbintik (Spilogale
gracilis) sangat mirip dengan
Spilogale Putorius, namun tidak
akan saling mengawini, karena S.
gracilis kawin pada akhir musim
Isolasi Temporal pada Singung Berbintik; Spilogale gracilis
panas dan S. putorius kawin pada
(kiri); Spilogale putorius (kanan)
akhir musim dingin.
Sumber: Reece, et al., (2011)

14
Isolasi Mekanik (Mechanical Isolation)

▪ Perbedaan struktural merupakan salah satu


bentuk dari isolasi mekanik.
▪ Perbedaan struktural antara dua populasi
berdekatan dapat menyebabkan terhalangnya
perkawinan antar spesies.
▪ Isolasi mekanik ditunjukkan oleh
inkompatibilitas alat reproduksi antara dua
spesies yang berbeda, sehingga pada saat
terjadinya perkawinan, salah satu pasangannya
menderita.

15
Contoh Isolasi Mekanik (Mechanical Isolation)

Keterangan Gambar:
Siput (kiri) menunjukkan arah spiral
cangkang searah jarum jam, sedangkan
siput lainnya (kanan) menunjukkan arah
spiral cangkang berlawanan arah dengan
jarum jam. Hal ini menyebabkan
Isolasi Mekanik pada Bradybaena pembukaan genital (tanda panah) tidak bisa
Sumber: Reece, et al., (2011) pas, sehingga perkawinan tidak dapat
berhasil.

16
Isolasi Gametik (Gametic Isolation)

▪ Isolasi gamet menghalangi terjadinya


fertilisasi karena susunan kimiawi dan molekul
yang berbeda antara dua sel gamet.
▪ Contohnya, spermatozoa mengalami kerusakan
di daerah traktus genital organ betina karena
adanya reaksi antigenik, sehingga menjadi
immobilitas; dan mengalami kematian sebelum
mencapai atau bertemu sel telur.

17
Contoh Isolasi Gametik (Gametic Isolation)

Keterangan Gambar:
Telur landak laut yang dikeluarkan di air tidak
akan dibuahi oleh sperma dari spesies lain,
karena selaput sel telurnya mengandung protein
tertentu yang hanya dapat mengikat molekul sel
sperma dari spesies yang sama.
Landak laut berwarna merah tidak akan dapat
membuahi sel telur dari landak laut berwarna
Isolasi Gametis pada Landak Laut
ungu, maupun sebaliknya.
Sumber: Reece, et al., (2011)

18
Contoh Isolasi Gametik (Gametic Isolation)

Gambaran lain isolasi gametis diperlihatkan oleh persilangan Drosophila virilis


dan Drosophila americana; sperma segera berhenti bergerak pada saat sampai
pada alat kelamin betina; atau bila tidak rusak, maka sperma akan mengalami
kematian.

19
“ Isolasi Setelah Perkawinan
(Isolasi Pascazigotik)

20
Kematian Zigot (Zygotic Mortality)

Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma spesies


lain (zigot hybrid) seringkali tidak mengalami
perkembangan sebagaimana tahapan yang biasanya,
sehingga zigot tersebut mengalami abnormalitas dan
tidak mencapai tahap pematangan (maturitas) yang
baik, atau mengalami kematian pada tahap awal
perkembangannya.

21
Contoh Kematian Zigot (Zygotic Mortality)

Keterangan Gambar:
Salamander genus Ensatina diantaranya
hidup pada daerah dan habitat yang sama,
sehingga terkadang salamander dari spesies
yang berbeda dapat berhibridisasi, namun
keturunan yang dihasilkan umumnya tidak
menyelesaikan perkembangannya dan akan
Kematian Zigot Salamander (genus mengalami kematian.
Ensantina) Akibat Pembuahan dari Spesies
yang Berbeda
Sumber: Reece, et al., (2011)

22
Kerusakan Hibrid (Hybrid Breakdown)

Kerusakan hibrid terjadi ketika spesies berbeda


melakukan kawin silang. Keturunan hibrid generasi
pertama dapat bertahan hidup dan fertil, namun
ketika hibrid tersebut kawin satu sama lain, atau
dengan spesies induknya, keturunan generasi
berikutnya akan menjadi lemah dan mandul.

23
Contoh Kerusakan Hibrid (Hybrid Breakdown)

Keterangan Gambar:
Spesies padi yang berbeda dapat
menghasilkan keturunan hibrid yang
fertil, tetapi kerusakan terjadi pada
generasi berikutnya, yakni keturunan
hibrid tersebut berukuran kecil, cepat
mati, dan steril, atau tumbuh menjadi
tumbuhan yang cacat dan lemah.
Kerusakan Hibrid pada Padi
Sumber: Reece, et al., (2011)

24
Sterilitas Hibrid (Hybrid Sterility)

Hibridisasi pada beberapa spesies dapat


menghasilkan keturunan yang sehat dan hidup
normal, namun hibrid tersebut umumnya
mengalami sterilitas (mandul). Sterilitas hibrid ini
disebabkan oleh inkompatibilitas genetik yang nyata.

25
Contoh Sterilitas Hibrid (Hybrid Sterility)

Keterangan Gambar:
Persilangan Keledai (a)
dengan Kuda (b),
menghasilkan turunan
Mule (c) yang bersifat
Contoh Sterilitas Hibrid
steril.
Sumber: Reece, et al., (2011)

Contoh lain hibrid yang steril : cama (hibrid antara onta


dan ilama), tiglon (hibrid antara macan dan singa), dan
zebroid (hibrid antara zebra dan kuda).

26

Indeks Isolasi

27
Pengantar
▪ Menurut Hall dan Hallgrimsson (2008), indeks isolasi seksual adalah
perbandingan antara frekuensi perkawinan heterogami dengan perkawinan
homogami.
▪ Nilai indeks isolasi menurut Erhrman dan Parson (1981) menunjukkan perkiraan
tentang kekuatan seleksi seksual dan isolasi seksual yang didapat dari
perbandingan bagian atau proporsi dari perkawinan homogami dan heterogami.
▪ Pada keadaan kawin yang acak, proporsi perkawinan homogami dan
heterogami diharapkan sama.

28
Rumus Perkawinan Heterogami dan Homogami
%
▪ perkawinan homogami = x 100%
 
% perkawinan heterogami = x 100%

29
Rumus Indeks Isolasi


▪ Indeks
  isolasi dapat dirumuskan sebagai berikut (diadaptasi dari Nanda dan Singh,
2011).
Indeks isolasi =
▪ Jika nilai indeks isolasi negatif (-), maka terdapat lebih banyak perkawinan
heterogami daripada perkawinan homogami.
▪ Jika indeks isolasi 0, maka tidak ada isolasi.
▪ Jika indeks isolasi bernilai positif (+), maka terdapat isolasi.

30
Metode yang Digunakan untuk Mengkaji Indeks Isolasi
Multiple-choice Male choice
Kedua jenis kelamin, jantan maupun Dalam metode ini hanya jantan
betina, diberi pilihan untuk dikawinkan yang diberi pilihan. Kedua jenis
dengan strain atau spesies mereka betina ditempatkan dengan satu
sendiri atau dengan yang lain. jenis jantan.
Betina dan jantan dari kedua jenis
ditempatkan bersama-sama sehingga
kedua jenis perkawinan homogami dan
heterogami dapat terjadi.

31
Metode yang Digunakan untuk Mengkaji Indeks Isolasi

Female choice No choice


Dalam metode ini hanya betina yang Dalam metode ini tidak ada pilihan
diberi pilihan. Satu jenis betina dibatasi yang diberikan pada jantan
dengan kedua jenis jantan. maupun betina. Satu jenis jantan
akan dibatasi dengan satu jenis
betina.

32
Contoh Penelitian dari
Murdianto & Ilmahani
(2017)
▪ Berikut adalah salah satu contoh penelitian yang dilakukan untuk
mengkaji ada tidaknya kecenderungan kawin Drosophila sp.
tangkapan dari Pasuruan, Malang, dan Batu berdasarkan
perhitungan indeks isolasi.
▪ Metode Male-Choice dilakukan dengan cara mengawinkan 5 jantan dari
salah satu daerah dengan 10 betina yang berasal dari 5 daerah yang
sama/beda.

34
Prosedur Persilangan
▪ Drosophila sp. F3 diidentifikasi menggunakan 50 ciri, kemudian individu betina dari setiap daerah
diwarnai dengan warna berbeda menggunakan spidol/pewarna lain.
▪ Drosophila sp. tangkapan disilangkan antar populasi dengan metode male-choice yaitu dengan
mengawinkan 5 individu jantan dengan 5 individu betina dari salah satu daerah dan 5 individu betina
dari daerah lainnya. Macam persilangannya adalah sebagai berikut:
▫ ♂5PAS>< ♀5PAS>< ♀5BTU (Homogami dan Heterogami)
▫ ♂5PAS>< ♀5PAS>< ♀5MLG (Homogami dan Heterogami)
▫ ♂5PAS>< ♀5MLG>< ♀5BTU (Heterogami)
▫ ♂5MLG>< ♀5MLG >< ♀5PAS (Homogami dan Heterogami)
▫ ♂5MLG>< ♀5MLG >< ♀5BTU (Homogami dan Heterogami)
▫ ♂5MLG>< ♀5PAS>< ♀5BTU (Heterogami)
▫ ♂5BTU>< ♀5BTU >< ♀5MLG (Homogami dan Heterogami)
▫ ♂5BTU>< ♀5BTU>< ♀5PAS (Homogami dan Heterogami)
▫ ♂5BTU>< ♀5MLG >< ♀5PAS (Heterogami)
35
Prosedur Persilangan

▪ Dua hari setelah persilangan, individu jantan dilepas, kemudian masing-masing individu
betina dipindahkan dalam botol balsam yang telah berisi medium (masing-masing botol diisi
satu individu betina Drosophila sp. tangkapan).
▪ Diamati keberadaan larva (jangka waktu 1 minggu) di dalam botol balsem, kemudian
mencatatnya dalam tabel data pengamatan.

36
Keterangan:
Jika nilai indeks isolasi
negatif (-), maka terdapat
lebih banyak perkawinan
heterogami daripada
perkawinan homogami.

Jika indeks isolasi 0, maka


tidak ada isolasi.

Jika indeks isolasi bernilai


positif (+), maka terdapat
isolasi.

37
Terima Kasih

38

Anda mungkin juga menyukai