Anda di halaman 1dari 2

Penggolongan Piutang

 Piutang Usaha

Transaksi paling umum yang menghasilkan piutang adalah penjualan barang

dan jasa secara kredit. Piutang dicatat sebagai debit pada akun Piutang Usaha.

Piutang semacam ini biasanya diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat,

misalnya 30 atau 60 hari. Piutng ini digolongkan sebagai asset lancer di neraca.

 Wesel Tagih

Wesel tagih adalah pernyataan jumlah utang pelanggan dalam bentuk tertulis

yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam waktu setahun, wesel

tahih digolongkan sebagai asset lancer di neraca. Wesel tagih dapat digunakan

untuk periode kredit lebih dari 60 hari.

 Piutang Lainnya

Piutang lainnya dapat dikelompokkan secara terpisah di neraca.Jika piutang

tersebut diharapkan akan ditagih dalam waktu satu tahun,maka digolongkan

sebagai asset lancer. Jika diperkirakan tertagih lebih dari satu tahun,maka

digolongkan sebagai asset tidak lancer. Piutang lainnya meliputi piutang


bunga, piutang pajak, dan piutang karyawan.

 Piutang Tak Tertagih

Dapat ditemukan kemungkinan bahwa pelanggan tidak akan membayar utang

mereka. Denga demikian, sebagian piutang menjadi tidak tertagih. Beban

operasiyang dicatat dari piutang tak tertagih disebut beban piutang tak tertagih.

Tidak ada aturan umum untuk menentukan kapan sebuah piutang dianggap tidak

tertagih.

Terdapat 2 metode akuntansi untuk piutang tak tertagih :

Metode penghapusan langsung

Mencatat beban piutang tak tertagih hanya pada saat suatu piutang dianggap

benar-benar tak tertagih.

Metode penyisihan

Mencatat beban piutang tak tertagih dengan mengestimasi jumlah piutang tak

tertagih pada akhir periode akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai