Paul A Samuelson:
Kajian mengenai bagaimana masyarakat
memilih untuk menggunakan sumber daya
produksi yang langka diantara berbagai
alternative kegunaannya, untuk memproduksi
berbagai jenis komoditi, dan
mendistribusikannya diantara berbagai
kelompok.
Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi
Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas
Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas
Opportunity cost /Biaya peluang atau biaya
kesempatan adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih
suatu kegiatan
Konsep Ekonomi, dibedakan antara kebutuhan (need)
dan Keinginan (want)
Kegiatan dan Sumberdaya Ekonomi
Kegiatan Ekonomi; 3 macam kegiatan pokok ekonomi/ aktivitas
ekonomi, (Boediono, 1982);
1. Konsumsi
2. Produksi
3. Pertukaran
Sumberdaya Ekonomi; Sumberdaya adalah input (faktor-faktor) yang
digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau
jasa yang diinginkan, terdiri:
1. Sumberdaya Alam, contoh: tanah, cadangan mineral
2. Sumberdaya Manusia, contoh: tenaga kerja dan
entrepreneurship (Kewirausahaan) adalah proses kegiatan
kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dengan
memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk
menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta
memenangkan persaingan.
3. Sumberdaya Modal, contoh: peralatan phisik, mesin,
bangunan, komputer
Diagram Alir Melingkar Kegiatan Ekonomi
(circular flow diagram)
Pengeluaran Pasar Produk Penerimaan
Uang
Barang dan Jasa
Rumah Perusahaan
Tangga
Sumberdaya
Uang
Pendapatan Biaya
Pasar Faktor Produksi
RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI
KEBUTUHAN SEKUNDER:
kebutuhan yang timbul setelah kebutuhan primer
contoh: telepon, angkutan umum
KEBUTUHAN TERSIER:
kebutuhan akan barang mewah
contoh: mobil mewah, kapal pesiar
MENURUT WAKTU
KEBUTUHAN SEKARANG :
kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga.
contoh:obat bagi orang sakit
KEBUTUHAN JASMANI :
yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau
fisik, contoh: makan, berolahraga, istirahat
KEBUTUHAN ROHANI :
yaitu kebutuhan yang bersifat rohani, berhubungan dengan
jiwa manusia.
contoh: beribadah menurut agamanya, bersosialisasi,
rekreasi dan hiburan
MENURUT SUBJEKNYA:
KEBUTUHAN INDIVIDU :
yaitu kebutuhan perseorangan atau individu.
Contoh: kebutuhan akan alat bantu dengar, kaca
mata, kursi roda
KEBUTUHAN KOLEKTIF :
yaitu kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat,
dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Contoh: kebutuhan akan jalan raya, rumah sakit,
sekolah.
1. KONDISI ALAM : Perbedaan kondisi alam yang terdapat di
berbagai daerah/wilayah menyebabkan kebutuhan
masyarakatnya juga berbeda. Contoh orang yang tinggal di
daerah tropis senang menggunakan pakaian tipis dan terbuat
dari bahan katun sedangkan di Jepang atau Eropa
membutuhkan pakaian tebal dan berbulu untuk menghadapi
musim dingin.
2. PERADABAN : Kebutuhan manusia meningkat seiring
dengan meningkatnya peradaban. Contoh pada zaman
purba manusia tidak membutuhkan alat komunikasi jarak
jauh dan transportasi yang cepat. Karena bagi dia bertahan
hidup adalah hal yang mutlak.
3. ADAT ISTIADAT : Masyarakat di berbagai daerah memiliki
adat istiadat dan tradisi yang berbeda, sehingga muncul
berbagai kebutuhan yang berbeda. Contoh upacara
perkawinan, kesenian tradisional, dll
4. AGAMA DAN KEPERCAYAAN : Berbagai macam agama
dan kepercayaan yang berbeda mengakibatkan timbulnya
perbedaan kebutuhan. Contoh orang yang beragama
Hindu tidak akan makan daging sapi karena sapi dianggap
binatang suci, sementara orang Muslim tidak akan makan
daging babi karena dianggap haram.
5. PENDIDIKAN : Kebutuhan seorang pelajar SD dengan
SMP atau SMA akan berbeda. Semakin tinggi pendidikan
mereka semakin tinggi pula kebutuhannya
6. PEKERJAAN : tiap perbedaan pekerjaan akan berbeda
pula kebutuhan mereka. Petani butuh Cangkul untuk
menggarap sawah sedangkan guru butuh buku
pelajaran untuk mengajar
BARANG EKONOMI
Barang ekonomi adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk
memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu yang
biasanya berupa uang.
Contoh: makanan, pakaian, perhiasan
BARANG BEBAS
Barang bebas adalah barang pemuas kebutuhan yang tersedia
hampir tidak terbatas sehingga untuk memperoleh-nya kita tidak
membutuhkan pengorbanan dan dapat mengambilnya begitu saja
di alam. Contoh: Udara untuk bernapas, pasir di padang pasir, es
di kutub.
MUNGKINKAH BARANG BEBAS BERUBAH
MENJADI BARANG EKONOMIS?
BARANG KONSUMSI
BARANG PRODUKSI
BARANG JADI
Barang jadi merupakan produk akhir yang telah melaui proses pengolahan
dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi sampai menjadi
barang siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
MENURUT HUBUNGANNYA DENGAN BARANG LAIN
BARANG SUBSTITUSI
Barang pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat menggantikan
barang lain atau dapat saling menggantikan.
Contoh: Gas dapat menggantikan Minyak Tanah sebagai bahan
bakar.
BARANG KOMPLEMENTER
Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang
akan bermanfaat apabila dipakai bersama-sama dengan
benda yang lain.
Contoh: Mobil dengan bensin, jarum dengan benang
BARANG MENURUT KEGUNAANNYA
• Kegunaan Bahan Dasar (Elementery Utility)
Artinya suatu barang dirasakan kegunaannya karena memiliki
bahan dasar tertentu. Misalnya: Pasir kuarsa berguna karena
mengandung bahan dasar untuk pembuatan kaca.
BUMN
BUMS Pelaku-pelaku
ekonomi
KOPERASI
Dalam UUD 1945, pasal yang menjadi dasar acuan
dari segala kegiatan perekonomian di negara kita
adalah pasal 33, ayat 1, 2, 3, dan 4. Ayat 1
menyebutkan bahwa perekonomian disusun
sebagai usaha bersama yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan. Ayat 2 menegaskan bahwa
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
negara. Sementara ayat 3 menyatakan bahwa
bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.
Ayat 4 menyebutkan, perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
Ciri-ciri Sistem Perekonomian
Pancasila
• Koperasi sebagai soko guru perekonomian.
• Roda perekonomian tidak hanya digerakkan oleh rangsangan
ekonomis, tetapi juga pertimbangan sosial, dan moral.
• Pemerataan (misalnya dalam hal distribusi pendapatan dan
kesempatan kerja) sebagai perwujudan dari sikap solidaritas
dan nasionalisme.
• Adanya keseimbangan yang jelas antar perencanaan di tingkat
nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan
ekonomi.