Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN MAGANG KERJA

DI CV MAJU JAYA ABADI (BAKPIA PATHOK 25)


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh:
Reghina Hanun Hasari
165040107111090

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG KERJA

JUDUL:
LAPORAN MAGANG KERJA DI CV MAJU JAYA ABADI
(BAKPIA PATHOK 25) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disetujui oleh:

Pembimbing Lapang, Pembimbing Utama,

Erma Nurmiati Alia Fibrianingtyas, S.P., M.P.


CV Maju Jaya Abadi NIP. 2016099002052001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,

Hery Toiba, S.P., M.P., Ph.D.


NIP. 197209082003121001
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN MAGANG KERJA

LAPORAN MAGANG KERJA DI CV MAJU JAYA ABADI


(BAKPIA PATHOK 25) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Menyetujui,
DOSEN PENGUJI

Penguji I, Penguji II,

Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin, M.S. Alia Fibrianingtyas, S.P., M.P.
NIP. 195611111986011002 NIP. 2016099002052001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkah dan rahmatNya Laporan Magang Kerja di CV Maju Jaya Abadi (Bakpia
Pathok 25) Daerah Istimewa Yogyakarta dapat penulis selesaikan. Pembuatan
laporan ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian magang kerja
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penulis
berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada khususnya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah memberi
arahan serta membimbing penulis dalam penyusunan laporan ini. Penulis
menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
laporan magang kerja ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari seluruh pihak terkait untuk perbaikan penulisan laporan dan untuk diri penulis.

Malang, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Tujuan Magang Kerja.................................................................................. 2
II. METODE PELAKSANAAN ........................................................................ 3
2.1. Waktu dan Tempat ...................................................................................... 3
2.2. Prosedur Pelaksanaan .................................................................................. 3
III. PROFIL PERUSAHAAN .............................................................................. 7
IV. HASIL PEMBAHASAN .............................................................................. 10
4.1. Deskripsi Kegitan dan Tanggung Jawab selama Magang Kerja ............... 10
4.1.1. Kesesuaian Rencana dengan Kegiatan Magang Kerja ....................... 10
4.1.2. Kegiatan Magang dan Tanggung Jawab ............................................ 12
4.2. Aplikasi Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja ................... 19
4.2.1. Kesesuaian Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja ....... 19
4.2.2. Perbandingan Konsep Mata Kuliah dengan Kondisi pada Lokasi
Magang ............................................................................................... 24
4.3. Peningkatan Kompetensi (softskill/hardskill) yang diperoleh selama
kegiatan magang ........................................................................................ 28
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 30
5.1. Kesimpulan................................................................................................ 30
5.2. Saran .......................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
LAMPIRAN ......................................................................................................... 32

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman


1. Kesesuaian Rencana dengan Kegiatan Magang Kerja ...................................... 10
2. Kegiatan Magang dan Tanggung Jawab ........................................................... 13
3. Kesesuaian Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja ...................... 24
4. Peningkatan Kompetensi Selama Magang Kerja .............................................. 28

iii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman


1. Prosedur Kegiatan Magang Kerja di Bakpia Pathok 25...................................... 3
2. Logo Bakpia Pathok 25 ....................................................................................... 8
3. Struktur Organisasi Bakpia Pathok 25 ................................................................ 9
4. Kegiatan Perhitungan Stok Bahan Baku ........................................................... 15
5. Lokasi Penyimpanan Bahan Baku .................................................................... 15
6. Kegiatan Kunjungan ke Lokasi Cabang ............................................................ 15
7. Kegiatan Produksi Bakpia ................................................................................. 16
8. Kegiatan Pemeriksaan Kualitas......................................................................... 17
9. Kegiatan Perhitungan Stok Produk dan Pemasaran .......................................... 18

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman


1. Dokumentasi Kegiatan Magang Kerja .............................................................. 32
2. Reflective Journal.............................................................................................. 36
3. Logbook Aktivitas Magang Kerja ................................................................. 5455

v
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia saat ini sedang menghadapi era industri 4.0 yang menuntut
persaingan antar negara dalam berbagai aspek, terutama tenaga kerja.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan pesatnya kemajuan teknologi di Indonesia
diharapkan dapat sejalan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) memiliki peran penting
untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Maka dari itu,
mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan, kemampuan, serta keterampilan guna
menghadapi dunia kerja.
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya mendukung mahasiswa untuk dapat
meningkatkan kualitasnya dengan menyediakan sarana dan prasaranan penunjang
pendidikan yang lengkap. Akan tetapi, fasilitas tersebut hanya dapat menunjang
mahasiswa dalam aspek keahlian profesional secara teori. Maka dari itu, dilakukan
kegiatan magang kerja guna melengkapi kebutuhan peningkatan kualitas
mahasiswa sehingga tercipta keterpaduan antara pengetahuan teori yang telah
didapatkan dengan implementasinya dalam dunia kerja yang sebenarnya.
Kegiatan magang kerja dilakukan di CV Maju Jaya Abadi (Bakpia Pathok
25), Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak di bidang agribsinis khususnya pengolahan produk
pertanian yaitu kacang hijau. Perusahaan ini menerapkan sebuah sistem operasi
dalam bidang pertanian yang berorientasi profit, dimana terdapat aktivitas yang
melibatkan pengadaan bahan baku, proses produksi, penyaluran, hingga pemasaran
produk. Berdasarkan pemaparan tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengamati,
memahami, serta mengikuti kegiatan agribisnis yang dilakukan perusahaan agar
mahasiswa mendapat pengalaman kerja. Selain itu mahasiswa diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik, kedisiplinan, serta keterampilan
sehingga memiliki kesiapan sebelum memasuki dunia kerja.
2

1.2. Tujuan Magang Kerja


Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang kerja di CV Maju Jaya Abadi
(Bakpia Pathok 25), sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan yang dilakukan
selama magang kerja berlangsung
2. Mampu merencakanan, melaksanakan, mengevaluasi sistem dan usaha
agribisnis secara berkelanjutan berdasarkan etika bisnis
3. Meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill pada mahasiswa yang relevan
pada dunia kerja
Kegiatan magang kerja yang dilakukan harapannya dapat memberikan
pengalaman kerja sesuai dengan aktivitas pada lokasi magang serta mampu
meningkatkan kompetensi mahasiswa. Adapun sasaran kompetensi yang akan
dicapai pada kegiatan magang di CV Maju Jaya Abadi (Bakpia Pathok 25), sebagai
berikut:
1. Mampu mengimplementasikan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh selama
perkuliahan pada kegiatan magang di CV Maju Jaya Abadi (Bakpia Pathok 25)
2. Mengetahui dan memahami pengaplikasian manajemen produksi dan operasi,
manajemen kualitas, serta manajemen pemasaran yang diterapkan oleh CV Maju
Jaya Abadi (Bakpia Pathok 25)
3. Mampu meningkatkan kapabilitas berupa softskill dan hardskill pada mahasiswa
pada dunia kerja
II. METODE PELAKSANAAN

2.1. Waktu dan Tempat


Kegiatan Magang kerja dilakukan selama kurun waktu 2 bulan yang dimulai
pada tanggal 24 Juni – 24 Agustus 2019, dengan jam kerja mulai pukul 08.00 hingga
16.00 WIB dalam 6 hari kerja. Lokasi pelaksanaan kegiatan magang kerja
dilakukan di CV Maju Jaya Abadi (Bakpia Pathok 25) yang berada di Jalan Karel
Sasuit Tubun No.504, Ngampilan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2.2. Prosedur Pelaksanaan


Prosedur pelaksanaan kegiatan magang kerja di Bakpia Pathok 25
Yogyakarta dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pengajuan proposal,
pemberian surat tugas dari fakultas untuk perusahaan, dan praktik magang kerja.
Kegiatan magang kerja dilaksanakan oleh mahasiswa sesuai dengan ketentuan dan
kebutuhan dari kedua belah pihak yang telah disepakati. Mahasiswa kemudian
mendapatkan pembimbing lapang yang akan membantu dan memantau mahasiswa
selama kegiatan magang kerja berlangsung. Selain itu, terdapat dosen pembimbing
magang yang akan melakukan supervisi langsung dengan mendatangi lokasi
magang mahasiswa. Hal tersebut dilakukan guna memastikan kesesuaian kegiatan
magang kerja mahasiswa dengan prosedur yang telah ditentukan. Alur prosedur
pelaksanaan magang dapat dilihat pada gambar 1 berikut.
Pendaftaran dan administrasi kegiatan magang kerja di
jurusan
Divisi
Produksi dan
Konsultasi dan persiapan kegiatan magang kerja (proposal, Operasi
pembekalan, dan lain-lain)

Pelaksanaan magang kerja Divisi Quality


Control

Monitoring dan supervisi magang kerja


Divisi
Pemasaran
Evaluasi kegiatan magang kerja

Penyusunan laporan akhir dan pelaksanaan ujian magang

Gambar 1. Prosedur Kegiatan Magang Kerja di Bakpia Pathok 25


4

Adapun pemaparan tahapan dalam prosedur kegiatan berdasarkan gambar 1


adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan proposal
Pembuatan proposal magang kerja serta konsultasi proposal terkait tempat
magang dikonsultasikan dengan pembimbing proposal kelompok yang ditunjuk
oleh panitia magang kerja. Panitia magang memberikan pembekalan sebagai
panduan pelaksanaan magang kerja. Pelaksanaan magang kerja

2. Prosedur pelaksanaan magang kerja


Pelaksanaan magang kerja dilakukan dengan alokasi 432 jam kerja.
Pelaksanaan magang kerja dilakukan pada divisi yang telah ditentukan oleh
perusahaan dengan adanya instruksi kegiatan serta pendampingan oleh
pembimbing lapang tertunjuk. Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan magang
kerja yang dilakukan, antara lain:
a. Praktik langsung
Praktik langsung merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara
langsung di perusahaan sesuai dengan tugas yang diberikan. Kegiatan tersebut
dapat memberikan mahasiswa pengalaman kerja secara nyata, seperti aktivitas
karyawan serta prosedur kerja yang diterapkan di perusahaan. Kegiatan yang ada di
lokasi magang dapat mengembangkan pemahaman tentang kehidupan dunia kerja
sehari-hari dan terdapat komunikasi dan interaksi yang berlangsung dalam
lingkungan tersebut.
b. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dengan
berinteraksi langsung kepada narasumber guna memenuhi data yang diperlukan.
Wawancara dilakukan langsung kepada konsumen, karyawan, pembimbing lapang
maupun seluruh tenaga kerja yang berkaitan dengan informasi yang diperlukan
sesuai dengan peran masing-masing narasumber.
c. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan mendalam terhadap berbagai hal
di perusahaan. Selain itu juga dapat dikatakan sebagai keterlibatan mahasiswa
secara langsung dengan situasi dan kondisi yang terjadi di perusahaan.
5

d. Evaluasi kinerja
Evaluasi kegiatan magang kerja dilakukan untuk menilai kinerja mahasiswa
dalam melakukan segala bentuk kegiatan di perusahaan. Pembimbing lapang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan diskusi setiap kali
diperlukan. Evaluasi mendalam juga dilakukan oleh pembimbing lapang dalam
bentuk uji kemampuan. Selain itu adanya pembuatan laporan mingguan yang
diberikan kepada dosen pembimbing dan pihak jurusan melalui e-mail serta
pembuatan laporan akhir magang yang kemudian diberikan kepada pihak
perusahaan.
e. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan data berupa foto-foto selama
kegiatan magang kerja berlangsung. Dokumentasi juga dapat berupa hal-hal yang
terkait dengan kegiatan magang kerja sehingga dapat menunjang data maupun
lampiran pada pembuatan laporan akhir.

3. Prosedur monitoring dan supervisi


Prosedur pelaksanaan monitoring dilaksanakan dengan pembuatan logbook
kegiatan magang kerja yang dilakukan mahasiswa kerja setiap hari pelaksanaan
kegiatan magang kerja. Pembuatan logbook kegiatan magang kerja disesuaikan
dengan semua kegiatan magang kerja sesuai dengan jam kerja pegawai yaitu 8 jam
per hari. Logbook kegiatan magang kerja merupakan bentuk monitoring dari panitia
magang kerja terhadap kegiatan mahasiswa selama kegiatan magang kerja
berlangsung. Bentuk monitoring berupa logbook ini diserahkan dengan cara
mengirimkan hasil kegiatan magang kerja ke website Sistem Informasi
Administrasi Terpadu Fakultas Pertanian (SIAT FP). Bentuk monitoring yang
dilakukan oleh pembimbing lapang dilakukan dengan langsung saat proses magang
kerja. Hal ini dikarenakan bentuk kegiatan dilakukan mahasiswa bersama dengan
pembimbing lapang. Bentuk lain monitoring dari pembimbing lapang yaitu melalui
komunikasi tertulis atau melalui aplikasi Whatsapp.
Prosedur supervisi yang dilakukan oleh panitia magang kerja Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian yaitu dengan memberikan form penilaian kepada mahasiswa
kerja dan pembimbing lapang melalui email sebagai bentuk penilaian terhadap
6

mahasiswa, baik penilaian yang dilakukan oleh pembimbing lapang ataupun antar
mahasiswa. Penilaian ini mencakup dari kepribadian dan perilaku peserta magang
kerja, proses pelaksanaan magang kerja, dan prestasi dari hasil magang kerja.
Bentuk penilaian ini dilakukan dua tahap yaitu pada tahap pelaksanaan magang
kerja dan akhir pelaksanaan magang kerja.

4. Prosedur evaluasi
Prosedur pelaksanaan evaluasi kegiatan magang kerja dilakukan oleh
mahasiswa kepada panitia magang kerja dan pembimbing magang dengan
penulisan laporan mingguan serta observasi pembimbing lapang yang dilakukan
dua kali, yaitu pada bulan pertama dan minggu terakhir pelaksanaan magang.
Lembar observasi akan diberikan kepada pembimbing lapang saat supervisi.
Penulisan laporan akhir, dan presentasi hasil magang. Evaluasi penyelenggaraan
magang dilakukan untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang masih bisa
diperbaiki untuk meningkatkan proses dan kualitas penyelenggaraan magang kerja
pada masa mendatang, baik dari panitia magang kerja Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya maupun perusahaan magang.
III. PROFIL PERUSAHAAN

CV Maju Jaya Abadi (Bakpia Pathok 25) merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang agribisnis dengan memproduksi makanan olahan. Lokasi
perusahaan berada di Jalan Karel Sasuit Tubun No.504, Ngampilan, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Bakpia Pathok 25 pada mulanya merupakan usaha keluarga
(home industry) yang memproduksi olahan makanan berupa bakpia yang berasal
dari negeri Tiongkok. Usaha Bakpia Pathok 25 saat ini telah menjadi usaha
berbadan hukum yaitu CV (Persekutuan Komanditer).
Tau luk pia atau biasa disebut bakpia merupakan kue pia yang berisi kacang
hijau. Bakpia mulai dikenalkan dan diperdagangkan oleh orang-orang Tionghoa
yang tinggal di Kota Yogyakarta pada tahun 1940-an. Usaha bakpia dirintis oleh
seorang keturunan Tionghoa bernama Ny. Tan Aris Nio yang awalnya hanya coba-
coba. Ny. Tan dibantu oleh lima orang anaknya dan seorang pegawai pada saat
memulai usahanya pada tahun 1948. Beliau menggunakan rumahnya sebagai
tempat produksi yang berlokasi di Kampung Pathuk. Saat itu belum banyak peminat
bakpia sehingga proses penjualannya dilakukan secara eceran dengan mengemas
bakpia di dalam wadah anyaman bambu (besek) tanpa merek dagang.
Usaha bakpia keluarga Ny. Tan terus berlanjut hingga tahun 1980 dan
mengalami beberapa perubahan. Penggunaan kemasan besek mulai diganti dengan
kemasan kertas karton dan diberi label nama. Merek dagang pertama yang
digunakan pada usaha bakpia ini adalah “Bakpia Pathuk 38”. Nama usaha tersebut
diambil berdasarkan nomor rumah produksi, yaitu nomor 38 yang berada di
Kampung Pathuk. Usaha bakpia ini kemudian diteruskan dan dikelola oleh
keturunan Ny. Tan, yaitu Bapak Siek Angling Saputra Sanjaya atau biasa dipanggil
Bapak Erlan Sanjaya. Beliau mulai mengelola usaha ini sejak tahun 1992 dan
mengubah merek dagang menjadi “Bakpia Pathok 25”. Angka 25 dipercaya sebagai
angka keberuntungan. Sejak saat itu, bakpia mulai dikenal dan dijadikan sebagai
salah satu makanan oleh-oleh khas Yogyakarta.
Bakpia Pathok 25 hingga saat ini memiliki sebuah pabrik pusat (Pabrik Jaya)
dan enam lokasi cabang produksi, yaitu Ongko Jaya, Pathok Jaya, Pasar Pathuk,
Ngasem Jaya, Kembang Jaya, dan Bandara Jaya. Bakpia yang diproduksi oleh
Bakpia Pathok 25 memiliki berbagai macam varian rasa yang terbagi ke dalam dua
8

jenis, yaitu bakpia biasa dan bakpia premium. Variasi rasa pada jenis bakpia biasa
antara lain kacang kacang hijau, keju, cokelat, dan nanas. Sedangkan variasi rasa
pada jenis bakpia premium antara lain durian, greentea, kumbu merah, stroberi,
susu, telo ungu, dan cappucino. Proses produksi bakpia jenis premium dilakukan
dengan menggunakan teknologi mesin yang hanya ada di lokasi cabang Bandara
Jaya.
Bakpia Pathok 25 memiliki logo sebagai ciri khas dengan warna merah
bertuliskan BAKPIA PATHOK 25 yang diapit oleh tiga garis di samping kanan dan
kiri angka 25. Terdapat kalimat Oleh-Oleh Khas Jogja berwarna hitam yang
diletakkan di bawah sebagai tanda bahwa Bapkia Pathok 25 merupakan oleh-oleh
makanan khas dari Kota Yogyakarta. Secara filosofi warna merah pada logo
merupakan simbol semangat, keberanian, dan aksi. Warna merah mampu
menggerakkan emosi seseorang untuk membangkitkan semangat dalam mencapai
tujuan perusahaan. Sedangkan warna hitam pada logo merupakan warna yang
melambangkan kemakmuran, percaya diri, kuat, dramatis, maskulin, misterius, dan
ketegasan. Berikut merupakan logo Bakpia Pathok 25 dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Logo Bakpia Pathok 25


Bakpia Pathok 25 juga memiliki struktur organisasi dengan beberapa bagian
dan tujuan yang menunjang visi misi serta alur produksi perusahaan. Perusahaan
Bakpia Pathok 25 dipimpin langsung oleh Bapak Erlan Sanjaya yang dibantu oleh
bagian administrasi, pemasaran, storage atau penyimpanan, dan produksi. Berikut
adalah gambaran terkait struktur organisasi Bakpia Pathok 25 yang dapat dilihat
pada gambar 3.
9

PEMILIK/
PIMPINAN

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI


STORAGE PRODUKSI PEMASARAN ADMINISTRASI

Gambar 3. Struktur Organisasi Bakpia Pathok 25


Pimpinan Bakpia Pathok 25 memiliki orang-orang kepercayaan yang
ditunjuk langsung untuk menjadi kepala bagian (penanggung jawab) di tiap divisi.
Masing-masing kepala bagian dibantu oleh beberapa orang anggota yang
bertanggung jawab pada setiap cabang yang kemudian disebut tim produksi, tim
pemasaran, tim administrasi, dan tim gudang/penyimpanan. Keempat divisi
tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga dibutuhkan koordinasi yang baik
antar anggota maupun antar kepala bagian di masing-masing cabang.
IV. HASIL PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kegitan dan Tanggung Jawab selama Magang Kerja


Kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan magang kerja terbagi ke dalam
beberapa bagian. Tugas dan tanggung jawab diberikan kepada mahasiswa melalui
pembimbing lapang. Setiap kegiatan yang dilakukan disesesuaikan dengan rencana
yang telah disusun oleh mahasiswa melalui persetujuan pihak Bakpia Pathok 25.

4.1.1. Kesesuaian Rencana dengan Kegiatan Magang Kerja


Kegiatan magang kerja yang dilakukan di CV Maju Jaya Abadi (Bakpia
Pathok 25) secara keseluruhan telah sesuai dengan rencana kegiatan magang kerja
yang diajukan sebelumnya. Pihak perusahaan memberikan beberapa kemudahaan
melalui pembimbing lapang untuk mahasiswa agar kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dapat disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Berikut merupakan
tabel deskripsi kesesuaian rencana magang dengan implementasi kegiatan yang
telah dilakukan di Bakpia Pathok 25.
Tabel 1. Kesesuaian Rencana dengan Kegiatan Magang Kerja
Kegiatan Magang
Rencana
No (Implementasi di Lokasi S/TS Keterangan
Magang
Magang)
1 Pengenalan Kegiatan yang dilakukan Implementasi
perusahaan meliputi: kegiatan magang
secara umum a. Perkenalan dengan dilakukan sesuai
beberapa pihak terkait dengan rencana yang
b. Penjelasan profil umum telah dibuat.
c. Pengenalan lingkungan S
kerja
d. Pengenalan divisi
e. Penjelasan sistem kerja
f. Pembagian job
description
2 Mengetahui Kegiatan yang dilakukan Implementasi
kegiatan meliputi: kegiatan magang
manajemen a. Mengetahui persediaan dilakukan sesuai
operasi yang bahan baku dengan rencana yang
diterapkan b. Mengamati tahapan telah dibuat.
S
proses pengolahan kajang Mahasiswa dapat
hijau mengamati dan
c. Mengamati alur dan mengetahui secara
aktivitas operasional langsung manajemen
pekerja operasi yang
11

Kegiatan Magang
Rencana
No (Implementasi di Lokasi S/TS Keterangan
Magang
Magang)
d. Mengunjungi lokasi diterapkan
cabang perusahaan perusahaan. Selain
e. Menganalisis tata letak itu, mahasiswa juga
ruang penjualan melakukan kegiatan
f. Mengetahui kriteria sesuai dengan job
rekrutmen tenaga kerja description, serta
yang dilakukan melakukan diskusi
g. Mengetahui proses dengan pembimbing
pemenuhan dan lapang.
penyimpanan bahan baku
3 Mengetahui Kegiatan yang dilakukan Implementasi
kegiatan meliputi: kegiatan magang
manajemen a. Mengikuti proses dilakukan sesuai
produksi yang pengolahan kacang hijau dengan rencana yang
diterapkan mentah telahdibuat.
b. Melakukan kegiatan Mahasiswa dapat
pengolahan isian kacang melakukan kegiatan
hijau matang produksi dari proses
c. Melakukan kegiatan awal hingga akhir
pembuatan adonan kulit pembuatan bakpia.
S
bakpia
d. Mengikuti kegiatan
pembentukan bakpia
e. Melakukan kegiatan
penyusunan bakpia pada
loyang panggang
f. Melakukan kegiatan
pemanggangan bakpia
g. Melakukan kegiatan
pengemasan bakpia
4 Mengetahui Kegiatan yang dilakukan Implementasi
kegiatan meliputi: kegiatan magang
manajemen a. Melakukan kegiatan dilakukan sesuai
kualitas yang pemeriksaan mutu dan dengan rencana yang
diterapkan kualitas bahan baku telah dibuat. Bakpia
b. Melakukan pemeriksaan Pathok 25
kualitas bakpia setelah merupakan
S
melalui proses perusahaan dibidang
pemanggangan pengolahan makanan
c. Penyortiran bakpia yang sehingga terdapat
tidak sesuai standar prosedur-prosedur
d. Melakukan pemeriksaan untuk menjamin
kemasan produk kesesuain suatu
proses dan produk.
12

Kegiatan Magang
Rencana
No (Implementasi di Lokasi S/TS Keterangan
Magang
Magang)
5 Mengetahui Kegiatan yang dilakukan Implementasi
kegiatan meliputi: kegiatan magang
manajemen a. Pemasaran produk dilakukan sesuai
pemasaran langsung kepada dengan rencana yang
yang konsumen telah dibuat. Selain
diterapkan b. Mengetahui dan itu, mahasiswa juga
menganalisis strategi berdiskusi dengan
pemasaran yang S pembimbing lapang
diterapkan oleh terkait informasi
perusahaan tambahan dari
c. Mengontrol dan bagian pemasaran
menghitung stok barang produk.
d. Berkoordinasi dengan
bagian pemasaran,
penjualan, dan produksi
6 Kegiatan Kegiatan yang dilakukan Implementasi
evaluasi meliputi: kegiatan magang
kinerja a. Pengambilan dilakukan sesuai
dokumentasi dengan rencana yang
b. Pelaksanaan uji telah dibuat.
kompetensi S
c. Melakukan diskusi dan
evaluasi terkait kinerja
mahasiswa serta
pengalaman yang
didapatkan.
Keterangan: S = Sesuai TS = Tidak Sesuai
Berdasarkan pemaparan pada tabel 1, dapat diketahui bahwa kegiatan magang
kerja yang telah dilakukan berjalan sesuai dengan rencana kegiatan. Setiap
mahasiswa diwajibkan untuk mengetahui dan memahami seluruh kegiatan terutama
pada bagian produksi dan operasi. Hal tersebut membuat mahasiswa lebih disiplin
dan inisiatif dalam melakukan setiap pekerjaan dan tugas yang diberikan.
Mahasiswa memiliki tanggung jawab yang berbeda sesuai tugas yang sedang
diberikan sehingga dapat mengimplementasikan teori ke dalam pekerjaannya.

4.1.2. Kegiatan Magang dan Tanggung Jawab


Setiap mahasiswa dapat melakukan beberapa kegiatan yang ada pada bagian
produksi dan operasi, antara lain turut serta dalam proses pembuatan produk dari
awal hingga akhir, memantau mutu dan kualitas produk sebelum dikemas, serta
memantau stok barang baik bahan baku maupun packaging. Sedangkan pada bagian
13

pemasaran, kegiatan yang dilakukan antara lain memasarkan produk kepada


konsumen secara langsung. Selain itu mahasiswa juga dapat melakukan diskusi
baik dengan pegawai maupun dengan pembimbing lapang untuk menambah
informasi yang dibutuhkan.
Pelaksanaan kegiatan magang kerja menuntut mahasiswa untuk dapat
bertanggung jawab terhadap setiap tugas yang diberikan. Kegiatan ini juga dapat
membuat mahasiswa memiliki etos kerja yang baik seperti menjaga etika dan
berperilaku disiplin. Berikut merupakan tabel kegiatan magang dan tanggung jawab
serta kendala yang dihadapi selama magang kerja berlangsung.
Tabel 2. Kegiatan Magang dan Tanggung Jawab
Kegiatan
No Tanggung Jawab Kendala yang dihadapi
Magang
1 Pengenalan Mengikuti kegiatan Tidak terdapat kendala yang
perusahaan pengenalan, pembekalan, dihadapi pada saat mengikuti
secara umum dan penjelasan job kegiatan.
description hingga
selesai.
2 Melakukan Memastikan segala Kendala yang dihadapi
berbagai kegiatan pada bagian berupa keterbatasan
kegiatan pada operasi dilakukan secara informasi yang didapatkan
bagian operasi teliti sesuai dengan oleh mahasiswa. Selain itu
prosedur yang mahasiswa masih harus
ditetapkan. menyesuakan diri terhadap
alur dan aktivitas operasional
yang berlangsung.
Kendala lain yang dihadapi
berupa perizinan akses ke
ruang-ruang produksi pada
saat melakukan
observasi/kunjungan ke
lokasi cabang.
3 Proses produksi Melaksanakan dan Kendala yang dihadapi
bakpia dari awal menyelesaikan tahapan berupa interaksi dengan
hingga akhir kegiatan proses pegawai untuk dapat
pembuatan bakpia dari membantu mengajarkan
bahan baku hingga setiap tahapan di awal
pengemasan produk. kegiatan. Hal tersebut terjadi
Selain itu memastikan karena pegawai tidak
seluruh proses kegiatan diperkenankan untuk
produksi berjalan sesuai berbicara terlalu sering
prosedur yang dengan volume yang
ditetapkan. kencang. Pada proses
produksi, pekerja dituntut
14

Kegiatan
No Tanggung Jawab Kendala yang dihadapi
Magang
untuk melakukan semua
pekerjaannya dengan cepat
sehingga seringkali pegawai
tidak mau membantu
mahasiswa.
4 Pemeriksaan Memastikan seluruh Tidak ada kendala yang
kualitas produk produk bakpia yang akan dihadapi selama kegiatan ini
dan kemasannya dikemas berada pada berlangsung.
serta melakukan kondisi baik dan telah
kegiatan sortasi lulus standar kualitas.
5 Pemasaran dan Memastikan stok barang Kendala yang dihadapi
penjualan selalu tersedia untuk berupa pengontrolan situasi
produk memenuhi permintaan dan kondisi pada saat ramai.
dan konsumen
mendapatkan produk
yang fresh. Selain itu
memastikan agar
penjualan produk
berjalan dengan lancar.
6 Evaluasi kinerja Menyelesaikan uji Tidak terdapat kendala yang
kompetensi yang dihadapi selama kegiatan
diberikan oleh berlangsung.
perusahaan dengan baik
dan benar. Selain itu
mengikuti diskusi
evaluasi kinerja hingga
selesai dan turut aktif
memaparkan pengalaman
yang didapatkan.
Berdasarkan pemaparan pada tabel 2, dapat diketahui bahwa kegiatan magang
kerja yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa
dalam berbagai tugas yang diberikan. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi
mahasiswa saat melaksanakan tugas yang diberikan. Hal tersebut merupakan
sesuatu yang diaanggap baik untuk perbaikan pribadi kedepannya sehingga
mahasiswa memiliki pengalaman dan kesiapan sebelum memasuki dunia kerja.
Berikut merupakan pemaparan terkait pengalaman yang didapatkan oleh
mahasiswa selama kegiatan magang kerja berlangsung.
a. Kegiatan manajemen operasi
Kegiatan magang kerja yang dilakukan pada bagian manajemen operasi
meliputi beberapa aktivitas. Masing-masing mahasiswa ditempatkan dan diberikan
15

tugas yang berbeda sesuai pembagian dari pembimbing lapang. Hal tersebut
dilakukan agar mahasiswa bisa mengetahui dan mencoba beberapa kegiatan yang
berkaitan dengan operasi pada perusahaan Bakpia Pathok 25. Mahasiswa secara
tidak langsung dituntut untuk lebih inisiatif dalam melakukan kegiatan maupun
pendalaman informasi yang dibutuhkan. Berikut merupakan beberapa dokumentasi
kegiatan yang berkaitan dengan manajemen operasi yang dapat dilihat pada gambar
4, gambar 5, dan gambar 6.

Gambar 4. Kegiatan Perhitungan Stok Bahan Baku

Gambar 5. Lokasi Penyimpanan Bahan Baku

Gambar 6. Kegiatan Kunjungan ke Lokasi Cabang


Salah satu kegiatan yang memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa
adalah saat mengikuti dan mengamati tahapan proses pengolahan kacang hijau
16

hingga menjadi isian bakpia (kumbu). Selain itu juga saat kegiatan kunjungan dan
observasi lokasi cabang produksi yang mengharuskan mahasiswa melakukan
komunikasi kepada pihak manajemen setiap cabang supaya mendapat perizinan.
Pada manajemen operasi, mahasiswa juga mengamati terkait tempat penyimpanan
bahan baku atau biasa disebut gudang. Seluruh bahan baku disusun secara rapi agar
memudahkan saat perhitungan stok. Masing-masing bahan baku disimpan pada
ruangan berbeda guna menjaga kualitas bahan tersebut.
b. Kegiatan manajemen produksi
Mahasiswa melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan produksi
bakpia. Kegiatan ini memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi
mahasiswa terkait proses produksi bakpia dari awal hingga produk dapat
dipasarkan. Terdapat beberapa tahapan, antara lain proses pembuatan kumbu (isian
kacang hijau), proses pembuatan adonan kulit bakpia, proses pembentukan bakpia,
proses pemanggangan, serta proses pengemasan bakpia. Berikut merupakan
beberapa dokumentasi dalam kegiatan produksi bakpia yang dapat dilihat pada
gambar 7.

Gambar 7. Kegiatan Produksi Bakpia


17

Pada kegiatan produksi, mahasiswa diberi penjelasan terkait seluruh tahap


pembuatan bakpia. Setelah mengetahui dan memahami seluruh tahapan dan
prosedur produksi, mahasiswa diminta untuk melakukan praktik langsung
pembuatan bakpia. Terdapat beberapa prosedur standar yang harus mahasiswa
lakukan sebelum memulai kegiatan produksi, yaitu melepas segala perhiasan yang
ada pada bagian tangan, mencuci tangan menggunakan antiseptik khusus, serta
menggunakan atribut seperti celemek dan penutup kepala. Selain itu mahasiswa
juga harus memerhatikan kebersihan dan kerapihan diri seperti mengikat rambut
bagi wanita, mencukur rambut bagi pria, dan memotong kuku.
c. Kegiatan manajemen kualitas
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa pada manajemen kualitas berupa
pemeriksaan kualitas bahan baku, penjaminan standar mutu, penyortiran bakpia
yang tidak sesuai standar, serta pemeriksaan kemasan produk bakpia sebelum
didistribusikan dan dijual. Kegiatan tersebut dilaukan untuk menjaga kepercayaan
konsumen akan kualitas produk Bakpia Pathok 25. Selain itu mahasiswa juga
melakukan pemeriksaan terhadap produk yang berada di meja display terkait
tanggal kadaluarsa produk. Jika terdapat produk bakpia yang usianya sudah lebih
dari 3 hari setelah tanggal produksi, maka bakpia tersebut akan dipisahkan dan tidak
akan diberikan kepada konsumen. Berikut merupakan beberapa dokumentasi dalam
kegiatan produksi bakpia yang dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Kegiatan Pemeriksaan Kualitas


Pada kegiatan manajemen kualitas, mahasiswa dituntut untuk meningkatkan
ketelitian terhadap setiap kegiatan yang dilakukan. Jika terdapat kelalaian pada
bagian kualitas, maka akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti
18

mendapat komplain dari konsumen. Peningkatan mutu dan kualitas produk sangat
penting dilakukan sehingga mendapatkan loyalitas dari konsumen.
d. Kegiatan manajemen pemasaran
Kegiatan manajemen pemasaran yang dilakukan berupa pemasaran dan
penjualan langsung kepada konsumen. Kegiatan ini menuntut mahasiswa untuk
mampu menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Selain
itu mahasiswa juga harus meningkatkan kemampuan komunikasi yang baik guna
mempermudah koordinaasi. Pada bagian pemasaran, seseorang akan ditunjuk untuk
menjadi koordinator pada shift yang telah ditentukan. Kegiatan koordinasi yang
dilakukan terkait dengan stok produk dan tingkat penjualan. Kegiatan tersebut
merupakan hal yang sangat krusial karena jika terjadi kesalahan dalam komunikasi
antar pihak terkait akan mengakibatkan terhambatnya pemenuhan permintaan
konsumen dan penjualan. Berikut merupakan beberapa dokumentasi dalam
kegiatan produksi bakpia yang dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Kegiatan Perhitungan Stok Produk dan Pemasaran


Mahasiswa juga dilibatkan dalam perhitungan stok produk dan
ketersediaannya untuk memenuhi kebutuhan satu hari. Jika stok produk kurang,
koordinator pemasaran dan penjualan akan berkoordinasi dengan penanggung
jawab produksi untuk menambah jumlah produksinya. Perusahaan tidak dapat
menentukan target penjualan dalam satu hari karena penjualan bakpia tidak dapat
diprediksi tergantung situasi dan kondisi. Hal yang dapat dijadikan sebuah pedoman
adalah menambah stok bahan baku dan meningkatkan jumlah produksi saat akan
memasuki musim libur sekolah seperti lebaran, natal, dan tahun baru. Penjualan
pada kondisi tersebut sudah dapat dipastikan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.
19

4.2. Aplikasi Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja


Kegiatan magang kerja yang dilakukan di Bakpia Pathok 25 memiliki
keterkaitan dengan beberapa konsep dalam mata kuliah, seperti Dasar Komunikasi,
Etika Profesi, Manajemen Produksi dan Operasi dalam Agribisnis (MPOA),
Manajemen Pemasaran Agribisnis (MPA), dan Perilaku Konsumen. Konsep mata
kuliah tersebut dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan dan
menyelesaikan kegiatan magang kerja. Adapun konsep mata kuliah tidak
sepenuhnya dapat diaplikasikan pada kegiatan magang kerja. Ketidaksesuaian
antara konsep dengan penerapan yang dilakukan oleh perusahaan memiliki potensi
yang tinggi untuk terjadi sehingga mahasiswa diharapkan dapat menganalisis
kondisi tersebut.

4.2.1. Kesesuaian Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja


Berikut merupakan penjelasan beberapa konsep dari mata kuliah yang
berkaitan dengan kegiatan magang kerja yang telah dilakukan oleh mahasiswa.
1. Mata Kuliah Dasar Komunikasi
Komunikasi menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi terciptanya
koordinasi yang baik. Berbagai kegiatan yang dilakukan di Bakpia Pathok 25 sangat
bergantung pada komunikasi baik antar pegawai pada satu lokasi cabang yang sama
maupun antar cabang. Komunikasi yang dilakukan berupa komunikasi dua arah
yang bisa disebut juga sebagai kegiatan interaksi. Komunikasi dua arah dapat
memberikan umpan balik (feedback) antara penerima dengan pengirim pesan.
Mulyana (2008) menjelaskan bahwa terdapat dua orang atau lebih dalam kegiatan
komunikasi dua arah yang dapat berganti-ganti fungsi baik sebagai pengirim
maupun penerima pesan. Interaksi merupakan tindakan komunikasi yang dianggap
lebih dinamis atau efektif dibanding komunikasi satu arah.
Interaksi yang paling sering dilakukan dalam kegiatan di perusahaan Bakpia
Pathok 25 adalah antar penanggung jawab produksi dan penanggung jawab
pemasaran. Interaksi tersebut dilakukan untuk mengatur ketersediaan stok barang
dengan jumlah permintaan yang ada. Komunikasi menjadi salah satu hal yang
krusial dalam melakukan kegiatan produksi, operasi, dan penjualan di perusahaan.
Komunikasi tersebut merupakan bentuk koordinasi yang harus dijaga dengan baik
guna mengurangi kesalahan yang akan mengakibatkan kerugian.
20

2. Mata Kuliah Etika Profesi


Etika profesi dapat dijadikan pedoman dalam berperilaku sesuai dengan nilai
dan norma yang terbentuk dalam suatu lingkungan pekerjaan. Etika dapat
membantu seseorang dalam mengambil sebuah sikap atau keputusan secara tepat
pada saat melakukan berbagai kegiatan. Lubis (2011) menyatakan bahwa dalam hal
etika, sebuah profesi harus memiliki komitmen moral yang tinggi yang dituangkan
dalam aturan khusus. Aturan tersebut merupakan aturan main dalam melaksanakan
atau mengemban sebuah profesi, yang biasa disebut kode etik. Kode etik dapat
dipatuhi dan ditaati oleh setiap profesi yang memberikan jasa pelayanan kepada
masyarakat dan merupakan alat kepercayaan bagi masyarakat.
Perusahaan Bakpia Pathok 25 memiliki beberapa SOP (Standar Operasional
Prosedur) yang merupakan kode etik secara tertulis. SOP tersebut digunakan
sebagai pedoman oleh seluruh karyawan dalam melakukan berbagai kegiatan.
Selain itu terdapat kode etik tidak tertulis berbentuk norma yang ada di lingkungan
pekerja yang secara tidak langsung mengatur sikap dan perilaku karyawan pada saat
melakukan pekerjaannya.
3. Mata Kuliah Manajemen Produksi dan Operasi dalam Agribisnis
Assauri (2008) menjelaskan bahwa manajemen produksi dan operasi adalah
kegiatan yang mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya
yang berupa sumber daya manusia, alat, dana, dan bahan secara efektif dan efisien
untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa.
Manajemen produksi dan operasi sangat dibutuhkan bagi perusahaan penyedia
barang atau jasa. Hal tersebut mengatur segala kegiatan perubahan bahan mentah
(raw material) atau input menjadi keluaran berbentuk bahan jadi (output) agar
berjalan secara efisien. Kegiatan produksi dan operasi dilakukan perusahaan guna
mencapai tujuan, yaitu profit dan nilai tambah.
Terdapat beberapa kegiatan magang kerja yang berkaitan dengan materi
dalam mata kuliah Manajemen Produksi dan Operasi dalam Agribisnis, antara lain
terkait manajemen kualitas, strategi tata letak, dan manajemen persediaan. Berikut
merupakan penjelasan dari beberapa materi yang berkaitan dengan kegiatan
magang kerja.
21

a. Manajemen kualitas
Persaingan yang tinggi menuntut perusahaan penyedia barang atau jasa untuk
terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Prawirosentono (2007)
berpendapat bahwa produk yang berkualitas prima akan lebih atraktif bagi
konsumen, dan pada akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Gasperz dalam Kawiana (2009) juga menyatakan bahwa dengan memberikan
perhatian pada kualitas akan memberikan dampak yang positif kepada bisnis
melalui dua cara, yatu dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap
pendapatan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas adalah dengan menerapkan manajemen kualitas pada segala kegiatan
organisasi, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Hal tersebut sejalan
dengan pernyataan Jay Heizer dan Barry Render (2017) bahwa kualitas suatu
produk perlu dijaga dan ditingkatkan melalui proses pengendalian kualitas agar
suatu produk dapat bersaing di pasar. Tampubolon (2004) menyebutkan tujuan
manajemen kualitas adalah untuk membangun kesuksesan melalui pembedaan
produk dan jasa, biaya yang rendah (efisien), dan merespon selera pasar dan
konsumen.
Bakpia Pathok 25 sebagai salah satu perusahaan penyedia barang dan jasa
telah menerapkan kegiatan manajemen kualitas. Kegiatan ini sangat penting untuk
dilakukan guna menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
Jay Heizer dan Barry Render (2017) menjelaskan bahwa terdapat tiga alasan
pentingnya melakukan manajemen kualitas, antara lain guna mempertahankan
reputasi perusahaan, menjaga tanggung jawab atas produk yang berkualitas, dan
memberikan implikasi global sehingga produk memiliki daya saing dalam ekonomi
global. Kegiatan pengendalian kualitas dan mutu produk yang dilakukan oleh
Bakpia Pathok 25 berupa pemeriksaan produk sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Hal tersebut dilakukan agar produk yang dipasarkan memiliki kualitas
yang baik sehingga dapat meminimalisasi kekecewaan konsumen. Kegiatan ini
memberikan pengalaman bagi mahasiswa terkait tahapan pemeriksaan kualitas
serta standar produk yang diterapkan oleh perusahaan.
22

b. Strategi tata letak


Strategi tata letak merupakan salah satu faktor penting dalam mengefisienkan
kegiatan produksi dan operasi yang dilakukan perusahaan dalam jangka panjang.
Jay Heizer dan Barry Render (2017) menjelaskan bahwa tata letak yang efektif
dapat membantu perusahaan untuk mencapai strategi yang mendukung diferensiasi,
biaya rendah, dan respon. Tujuan dari strategi tata letak adalah untuk
mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien yang akan memenuhi
persyaratan kompetitif perusahaan. Terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam desain tata letak, yaitu pemanfaatan ruang, peralatan, dan
manusia yang lebih tinggi; peningkatan arus informasi, materi, dan orang;
meningkatkan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman; peningkatan
interaksi pelanggan; dan fleksibilitas.
Bakpia Pathok 25 telah mengaplikasikan strategi tata letak yang
memungkinkan karyawan untuk bergerak lebih bebas sehingga pekerjaan yang
dilakukan lebih efektif dan efisien. Perusahaan juga menerapkan strategi tata letak
pada lokasi toko penjualan yang memungkinkan interaksi antara konsumen dengan
karyawan pemasaran menjadi lebih mudah. Selain itu tata letak yang diterapkan
memberikan ruang pergerakan yang luas bagi konsumen maupun pemasar.
c. Manajemen persediaan
Jay Heizer dan Barry Render (2015) menyebutkan tujuan dari manajemen
persediaan adalah untuk mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan
layanan pelanggan. Terdapat empat jenis persediaan, yaitu persediaan bahan
mentah (raw material inventory), persediaan barang setengah jadi (work in
process), persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance,
repair, operating), dan persediaan barang jadi (finished good inventory). Suatu
sistem persediaan pada dasarnya akan mempermudah jalannya operasi perusahaan
untuk memperoduksi barang dan menyampaikannya kepada konsumen.
Manajemen persediaan pada perusahaan Bakpia Pathok 25 dilakukan dengan
mempertimbangkan jenis persediannya, yaitu mulai dari bahan baku hingga produk
jadi yang siap dipasarkan. Terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam
melakukan manajemen persediaan, salah satunya terkait dengan waktu/musim.
Perusahaan akan menambah jumlah persediaan bahan baku dan meningkatkan
23

jumlah produksi pada saat memasuki musim libur sekolah, lebaran, natal, dan tahun
baru. Hal tersebut dilakukan karena pada momen tersebut permintaan produk sangat
tinggi sehingga tingkat penjualan pun berada pada nilai tertinggi. Bahan baku
dipasok dari berbagai daerah guna memenuhi jumlah persediaan. Daerah tersebut
antara lain Demak, Jombang, dan Semarang. Persediaan bahan baku maupun kotak
kemasan disimpan pada gudang penyimpanan khusus secara terpisah. Perusahaan
memiliki beberapa gudang penyimpanan, yaitu gudang kacang hijau, gudang
tepung/gudang ulen, gudang karton, gudang arang, gudang minyak, dan gudang
gula.
4. Mata Kuliah Manajemen Pemasaran dalam Agribisnis
Manajemen pemasaran dilakukan oleh sebuah perusahaan guna menjaga
stabilitas usahanya sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Kotler (2015)
menyatakan bahwa manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan dan
pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga promosi, serta penyaluran gagasan,
barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dalam organisasi. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Bakpia Pathok
25 berupa penjualan langsung kepada konsumen. Perusahaan memanfaatkan
penyebaran informasi produk melalui informasi mouth to mouth. Selain itu terdapat
beberapa media informasi yang dimiliki perusahaan, yaitu berupa website dan
media sosial instagram. Akan tetapi media-media tersebut tidak dimanfaatkan
secara optimal oleh perusahaan. Strategi lain yang dilakukan perusahaan dalam
memasarkan produknya adalah dengan menyediakan tester sehingga konsumen
dapat mencicipi bakpia secara langsung sebelum melakukan pembelian produk. Hal
tersebut menjadi strategi yang efektif karena dapat meningkatkan minat dan
kepercayaan konsumen terhadap produk Bakpia Pathok 25.
5. Mata Kuliah Perilaku Konsumen
Perusahaan perlu memahami perilaku konsumen guna meningkatkan strategi
pemasarannya. Kedua hal tersebut sangat berkaitan karena perusahaan harus
menyediakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat
menghasilkan profit. Setelah perusahaan memahami perilaku konsumennya, makan
perusahaan dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap produknya. Peter dan
Olson (2010) menjelaskan nahwa kunci utama manajemen pemasaran adalah untuk
24

mengelola hubungan antara konsumen dengan produk. Strategi pemasaran harus


didesain untuk menciptakan dan memelihara hubungan tersebut sehingga memiliki
makna. Beberapa konsumen memiliki kepercayaan dan perasaan yang baik
terhadap suatu merek dari sebuah produk. Kepercayaan utama yang ada pada diri
seseorang akan memengaruhi sikap yang muncul terhadap produk. Konsumen
dapat memiliki sikap terhadap berbagai objek fisik dan sosial, termasuk produk,
merek, model, toko, dan orang. Konsumen juga dapat memiliki sikap terhadap
objek imajiner seperti konsep dan ide. Setiap konsumen dapat memiliki sikap yang
berbeda terhadap sebuah produk. Sikap yang muncul bisa saja tidak sejalan antara
satu dengan yang lain. Sikap tersebut akan berbeda pada situasi yang berbeda pula.
Perusahaan Bakpia Pathok 25 menerapkan strategi berupa pemasaran secara
personal. Strategi tersebut dilakukan dengan cara pendekatan langsung kepada
konsumen oleh karyawan sehingga terjadi interaksi face to face. Karyawan akan
mendekati konsumen kemudian melakukan penjelasan dan penawaran produk
sehingga kepercayaan dan minat belinya meningkat. Pendekatan personal yang
dilakukan tidak hanya berdampak pada peningkatan penjualan dan peningkatan
minat beli dari konsumen saja, akan teteapi cara tersebut juga dapat memberikan
informasi kepada perusahaan terkait perilaku konsumennya.

4.2.2. Perbandingan Konsep Mata Kuliah dengan Kondisi pada Lokasi Magang
Perbandingan konsep mata kuliah dengan kondisi pada lokasi magang
didapatkan dari hasil analisis yang dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan
magang kerja berlangsung. Terdapat beberapa kesesuaian konsep pada mata kuliah
dengan kondisi riil di lokasi magang kerja. Berikut merupakan perbandingan
konsep mata kuliah dengan kondisi pada lokasi magang yang dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3. Kesesuaian Konsep Mata Kuliah pada Kegiatan Magang Kerja
Konsep pada Mata Kondisi pada Lokasi Faktor
No S/TS
Kuliah Magang Penyebab
1 Komunikasi dua arah Penanggung jawab
atau interaksi produksi selalu
dilakukan sebagai melakukan interaksi
proses sebab-akibat baik dengan S
atau aksi-reaksi. penanggung jawab
Terdapat dua orang pemasaran maupun
atau lebih dalam dengan penanggung
25

Konsep pada Mata Kondisi pada Lokasi Faktor


No S/TS
Kuliah Magang Penyebab
kegiatan interaksi jawab produksi pada
yang dapat bertukar cabang lain. Hal ini
fungsi baik sebagai dalakukan untuk
pengirim maupun mempertahankan
penerima pesan. jumlah stok produk agar
Komunikasi dua arah dapat memenuhi
dianggap lebih permintaan konsumen.
efektif dibanding
komunikasi satu arah.

(Mulyana, 2008)
2 Sebuah profesi harus Perusahaan Bakpia
memiliki komitmen Pathok 25 memiliki
moral yang tinggi kode etik tertulis berupa
yang dituangkan SOP yang dapat
dalam aturan khusus dijadikan pedoman oleh
sehingga akan karyawan dalam
tercipta etika dalam melakukan
profesi. Aturan pekerjaannya. Selain itu
S
tersebut dapat berupa juga terdapat kode etik
kode etik baik tertulis tidak tertulis berupa
maupun tidak tertulis norma-norma yang
(norma dalam terbentuk dalam
lingkungan lingkungan kerja
pekerjaan). perusahaan dan dipatuhi
serta diterapkan oleh
(Lubis, 2011) seluruh karyawan
3 Pentingnya Perusahaan Bakpia
melakukan Pathok 25 selalu
manajemen kualitas, melakukan pemeriksaan
antara lain guna kualitas terhadap
mempertahankan produknya. Hal tersebut
reputasi perusahaan, dilakukan guna
menjaga tanggung mempertahankan
jawab atas produk kepercayaan konsumen
yang berkualitas, dan terhadap produk yang
S
memberikan berkualitas sehingga
implikasi global terbentuk pola pikir
sehingga produk yang mengunggulkan
memiliki daya saing produk Bakpia Pathok
dalam ekonomi 25.
global.

(Heizer and Render,


2017)
26

Konsep pada Mata Kondisi pada Lokasi Faktor


No S/TS
Kuliah Magang Penyebab
4 Improved Layout Perusahaan Bakpia
digunakan untuk Pathok 25 menerapkan
Kegiatan produksi workcell concept berupa
yang lebih efisien straight line. Hal ini
dan kemudahan akses cukup efektif dilakukan S
bagi tenaga kerja. pada ruang produksi
karna mencakup
(Heizer and Render, tahapan yang teratur.
2017)
5 Fungsi persediaan: Perusahaan Bakpia
a. Decoupling yaitu Pathok 25 melakukan
persediaan manajemen persediaan
digunakan untuk terutama bahan baku
mengantisipasi guna menunjang proses
fluktuasi produksi. Hal tersebut
permintaan dilakukan agar proses
konsumen yang produksi dapat terus
tidak dapat berjalan dan mencapai
diramalkan. jumlah yang sesuai
b. Economic lot dengan permintaan
sizing yaitu konsumen.
penghematan
yang dicerminkan
oleh
pengurangan
biaya-biaya
S
perunit yang
diperoleh
perusahaan
karena
pembelian pada
lot tertentu
c. Anticipation yaitu
persediaan yang
diadakan untuk
mengantisipasi
perubahan
musim dengan
tujuan
memperlancar
proses produksi.

(Handoko, 200)
6 Strategi bauran Perusahaan Bakpia
pemasaran: Pathok 25 S
a. Product menggunakan strategi
27

Konsep pada Mata Kondisi pada Lokasi Faktor


No S/TS
Kuliah Magang Penyebab
b. Price bauran pemasaran
c. Promotion dalam memasarkan
d. Place produknya. Produk yang
e. People ditawarkan memiliki
f. Process harga yang relatif
g. Physical terjangkau oleh
Evidence konsumen dengan
mempertimbangkan
segala biaya produksi.
Selain itu perusahaan
juga memiliki beberapa
lokasi yang cukup
strategis sehingga dapat
mendukung penjualan
produk.
7 Strategi pemasaran Perusahaan melakukan
harus didesain untuk pendekatan personal
menciptakan dan dalam memasarkan
memelihara produknya. Hal tersebut
hubungan antara memberikan manfaat
konsumen dengan bagi perusahaan terkait
produk. Sikap yang pemahaman perilaku
S
muncul dari seorang konsumennya. Selain itu
konsumen bagi konsumen juga
dipengaruhi oleh dapat meningkatkan
kepercayaaannya kepercayaan terhadap
terhadap produk. produk Bakpia Pathok
25
(Peter, 2010)
Keterangan: S = Sesuai TS = Tidak Sesuai
Berdasarkan pemaparan pada tabel 3, terdapat kesesuaian antara beberapa
konsep mata kuliah dengan kondisi pada lokasi magang. Perusahaan Bakpia Pathok
25 dapat dikatakan telah memiliki manajemen yang baik dalam melakukan berbagai
kegiatannya mulai dari produksi, operasi, pemeriksaan kualitas, hingga pemasaran.
Manajemen yang baik dapat menunjang kelancaran pada seluruh kegiatan yang
diterapkan oleh perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai
dengan keinginan dan jumlah permintaan konsumen.
28

4.3. Peningkatan Kompetensi (softskill/hardskill) yang diperoleh selama


kegiatan magang
Kegiatan magang kerja yang telah dilakukan memberikan banyak manfaat
bagi mahasiswa terutama pada peningkatan softskill dan hardskill. Mahasiswa juga
mendapat pengalaman bekerja sehingga diharapkan akan memiliki kesiapan dalam
menghadapi duni kerja. Berbagai kegiatan yang dilakukan menuntut mahasiswa
untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan secara nyata. Selain itu juga
menuntut mahasiswa untuk meningkatkan kedisiplinan dan meningkatkan rasa
tanggung jawab terhadap setiap tugas yang diberikan. Pengalaman dan ilmu yang
didapatkan berupa pengetahuan terkait manajemen produksi dan operasi, strategi
pemasaran, dan manajemen kualitas yang diterapkan oleh perusahaan. Peningkatan
kompetensi yang diperoleh mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Peningkatan Kompetensi Selama Magang Kerja
Kegiatan yang Perubahan Kompetensi
No Dilakukan Sebelum Magang Setelah Magang
pada Lokasi Magang Kerja Kerja
1 Pengenalan perusahaan Mahasiswa belum Mahasiswa
secara umum mengetahui profil mengetahui serta
perusahaan, memahami profil
bagian/divisi kerja perusahaan,
yang ada, sistem kerja bagian/divisi kerja
dan job description yang ada, sistem kerja
yang akan diberikan dan job description
yang diberikan
2 Melakukan berbagai Mahasiswa tidak Mahasiswa
kegiatan pada bagian mengetahui kegiatan mengetahui dan
operasi operasional yang memahami berbagai
diterapkan oleh kegiatan operasional
perusahaan yang diterapkan
perusahaan
3 Melakukan berbagai Mahasiswa tidak Mahasiswa
kegiatan pada bagian mengetahui tahapan mengetahui dan
produksi proses produksi bakpia memahami tahapan
serta tidak terampil proses produksi bakpia
dalam pembuatan serta terampil dalam
bakpia pembuatan bakpia
4 Melakukan berbagai Mahasiswa tidak Mahasiswa
kegiatan pada bagian mengetahui kegiatan mengetahui dan
manajemen kualitas dan tahapan dalam memahami tahapan
manajemen kualitas dalam manajemen
yang diterapkan kualitas yang
diterapkan serta
29

mengikuti berbagai
kegiatannya
5 Pemasaran dan Mahasiswa tidak Mahasiswa
penjualan produk mengetahui strategi mengetahui dan
pemasaran dan memahami strategi
penjualan yang pemasaran dan
diterapkan penjualan yang
diterapkan
6 Diskusi dan evaluasi Mahasiswa belum Mahasiswa memiliki
kinerja memiliki etos kerja dan menerapkan etos
yang baik kerja yang baik
Berdasarkan pemaparan pada tabel 4, dapat diketahui bahwa terjadi
perubahan pada diri mahasiswa secara efektif setelah melakukan kegiatan magang
kerja di Bakpia Pathok 25. Perubahan diri tersebut berupa perubahan pola pikir,
sikap dan perilaku, peningkatan pengetahuan, serta peningkatan kemampuan
analisis dan rasa tanggung jawab terhadap berbagai kegiatan yang dilakukam.
Mahasiswa sebelumnya tidak memiliki pengetahuan terkait berbagai kegiatan yang
diterapkan oleh perusahaan. Selain itu mahasiswa juga belum memiliki etos kerja
yang baik serta masih kurangnya rasa tanggung jawab pada suatu pekerjaan atau
kegiatan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan magang kerja di CV Maju Jaya Abadi (Bakpia Pathok
25) selama dua bulan telah dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan. Kegiatan ini
memberikan manfaat bagi mahasiswa berupa pengalaman kerja serta
wawasan/pandangan dunia kerja yang sesungguhnya. Terdapat beberapa kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa, antara lain berkaitan dengan sistem produksi dan
operasi, pemahaman manajemen kualitas, serta aplikasi manajemen pemasaran
yang diterapkan oleh perusahaan. Kegiatan tersebut sesuai dengan bidang agribisnis
yang ditunjang oleh konsep mata kuliah manajemen produksi dan operasi,
manajemen pemasaran dalam agribisnis, dasar komunikasi, etika profesi, dan
perilaku konsumen. Selama melaksanakan kegiatan magang kerja, mahasiswa
dapat menyimpulkan bahwa dibutuhkan keahlian softskill dan hardskill dalam
melakukan setiap pekerjaan. Kemampuan hardskill, berupa pengetahuan dan
keterampilan teknis, menjadi salah satu faktor utama yang dapat menunjang setiap
pekerjaan sesuai dengan bidang yang ditekuni. Selain itu kemampuan softskill,
berupa kepercayaan diri, kemampuan berpikir kritis, tanggung jawab, manajemen
waktu, manajemen organisasi, serta kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi
dengan baik dapat memberikan kemudahan guna menghadapi dunia kerja.

5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada mahasiswa periode magang selanjutnya
adalah melakukan persiapan magang sejak awal guna menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan seperti penolakan proposal. CV Maju Jaya Abadi (Bakpia Pathok
25) dapat menjadi salah satu rekomendasi perusahaan yang dapat dipilih oleh
mahasiswa. Akan tetapi dibutuhkan kesiapan baik mental maupun fisik untuk dapat
melaksanakan berbagai tugas yang akan diberikan dengan baik. Mahasiswa juga
harus meningkatkan rasa ingin tahu dan harus memiliki inisiatif yang tinggi
sehingga segala informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen produksi dan operasi. Jakarta: Lembaga


Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Forsman, S. (2014). Value Creation in Local Food Supply Chains: Market
Opportunities and Challenges. 14th Annual World Food and Agribusiness
Forum, Symposium and Case Conference. 12-15 Juni 2004. Montreux,
Switzerland: IAMA.
Handoko,T. Hani. (2010). Manajemen persediaan.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. (2017). Operations Management: Sustainability and
Supply Chain Management. 12th Edition. United States of America: Pearson
Education, Inc.
Kawiana, IGP. (2009). Manajemen Mutu Terpadu serta Kaitannya dengan Perilaku
Produktif Karyawan. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, 10(1): 22.
Kotler, Philip. (2015). Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Lubis, Arfan Ikhsan. (2011). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi: Komunikasi Sebagai Interaksi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson (2010). Consumer Behavior and Marketing
Strategy. 9th Edition. Jakarta: Erlangga.
Prawirosentono, Suyadi. (2007). Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu
Abad 21. 2 ed. Jakarta: Bumi Aksara.
Tampubolon, Manahan P. (2004). Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Magang Kerja

Lokasi Cabang Bakpia Lokasi Cabang Bakpia Lokasi Cabang Bakpia


Pathok 25 Jaya Pathok 25 Kembang Jaya Pathok 25 Bandara Jaya

Lokasi Cabang Bakpia Pathok 25 Kegiatan Kunjungan Pabrik


Ongko Jaya Pusat Bakpia Pathok 25

Penggunaan Atribut Proses Pembuatan Proses Pengisian Kulit


Sesuai Prosedur Produksi Adonan Kulit Bakpia dan Pembentukan Bakpia
33

Kegiatan Supervisi oleh Dosen Foto Bersama Pembimbing


Pembimbing Lapang

Proses Pembentukan Proses Pengisian Kulit


Bakpia (Alat dan Bahan) Bakpia dengan SOL

Proses Pemanggangan Bakpia Proses Pemanggangan Bakpia


Menggunakan Oven Arang Menggunakan Oven Gas

Proses Perendaman Proses Penyaringan Proses Pengukusan


Kacang Hijau Kacang Hijau Kacang Hijau
34

Alat Pemecah Bak Perendam dan Mixer untuk Kumbu


Kacang Hijau Penyaring Kacang Hijau Kacang Hijau

Proses Penimbangan Alat Pengukus Kacang Boiler


Kacang Hijau Hijau (Pemanas Air)

Proses Penggilingan Kacang Proses Pencampuran Bahan


Hijau Matang Kumbu Kacang Hijau
35

Gudang Penyimpanan Gudang Penyimpanan Proses Pemeriksaan


Kemasan Kumbu Kacang Hijau Bahan Baku

Rak Penyimpanan Proses Pemotongan Proses Pengemasan


Loyang Panggang Adonan Kulit Bakpia

Proses Pemasaran dan Penjualan Gudang Penyimpanan Tepung dan


Bakpia Adonan Kulit

Gudang Penyimpanan Gula Halus Gudang Penyimpanan Minyak


36

Lampiran 2. Reflective Journal

Reflective Journal Minggu Ke-1

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja dilakukan di Bakpia Pathok 25 yang beralamat di
Jalan Karel Sasuit Tubun, Ngampilan, Yogyakarta. Jadwal kerja yang diberikan
kepada mahasiswa pelaksana magang yaitu 8 jam per hari dengan kurun waktu
senin hingga jumat. Kegiatan magang kerja dimulai pada pukul 08.00 WIB dan
berakhir pada pukul 16.00 WIB. Pada hari pertama kegiatan yang dilakukan
meliputi penjelasan profil umum perusahaan oleh pembimbing lapang, kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan berkeliling lokasi magang untuk mengetahui tiap
bagian pada proses produksi. Setelah itu, pembimbing lapang menjelaskan terkait
sistem kerja yang diterapkan oleh perusahaan yang dilanjutkan dengan diskusi dan
perkenalan pelaksana magang kerja (mahasiswa) dengan penanggung jawab pada
setiap bagian yang tergabung dalam proses produksi.
Kegiatan yang dilakukan pada hari kedua hingga kelima meliputi kegiatan
produksi bakpia non premium (biasa). Sebelumnya, mahasiswa dijelaskan terkait
atribut apa saja yang harus digunakan selama melakukan proses produksi. Setelah
itu, mahasiswa mengikuti pelatihan tahapan pembuatan bakpia pada hari kedua
kemudian dilanjutkan praktik langsung pembuatan bakpia pada hari selanjutnya.
Proses pembuatan bakpia tersebut berupa pengisian kulit bakpia dengan rasa
kacang hijau yang cenderung memiliki tingkat kesulitan paling mudah. Setelah
mahasiswa terampil mengisi kulit bakpia dengan rasa kacang hijau, pada hari
keempat mahasiswa mencoba melakukan pengisian kulit bakpia dengan rasa lain
berupa keju dan cokelat dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Kegiatan yang
dilakukan pada hari kelima masih berupa pengisian kulit bakpia secara mandiri.
Selain itu, mahasiswa melakukan penataan bakpia yang telah diisi dan dibentuk
pada loyang yang telah disediakan untuk kemudian dilakukan proses
pemanggangan. Satu loyang panggangan dapat berisi setidaknya 63 buah bakpia
rasa kacang hijau dengan formasi 7 × 9 baris, sedangkan untuk rasa cokelat atau
keju berisi 80 buah bakpia per loyang dengan formasi 8 × 10 baris.
Seluruh kegiatan pembuatan bakpia pada minggu pertama dilakukan secara
manual tanpa bantuan mesin. Absensi kehadiran dilakukan setiap hari oleh
37

pembimbing lapang sebelum dan setelah melakukan kegiatan magang kerja.


Kegiatan lain yang rutin dilakukan setiap harinya adalah sesi diskusi dengan
pembimbing lapang dan penanggung jawab pada bagian pengisian kulit bakpia.
Sesi tersebut dilakukan setelah kegiatan magang kerja berakhir.

B. Rasa dan Pikiran


Kegiatan magang kerja pada minggu pertama dirasa menyenangkan dan
cenderung mudah karena masih berupa pengenalan dan percobaan pembuatan
bakpia secara manual. Selama 5 hari melakukan magang kerja, saya merasa bahwa
mayoritas pekerja yang ada di bagian produksi adalah orang-orang yang baik dan
sangat ramah. Pekerja yang ada sangat membantu dalam proses pembelajaran serta
sangat senang untuk berbagi informasi sehingga saya tidak merasa canggung dan
takut untuk bertanya. Hal tersebut membuat saya salut karena walaupun memiliki
latar belakang yang berbeda kita tidak boleh sombong, harus saling tolong
menolong, dan sebaiknya tidak pelit dalam memberikan ilmu kepada orang lain.
Pada kali ini kami belum bisa bertemu dengan pemilik perusahaan untuk
berbagi pengalaman dan cerita terkait usaha yang telah dirintis hingga kini. Hal
tersebut dikarenakan pemilik sedang berada di luar kota untuk memantau sebuah
acara dimana bakpia pathok adalah salah satu tenant yang rutin mengikuti acara
tersebut setiap tahunnya. Saya merasa akan banyak ilmu dan pengalaman yang bisa
didapatkan ketika berbincang dengan pemilik Bakpia Pathok 25.

C. Evaluasi
Ilmu dan pengalaman yang telah didapatkan selama satu minggu melakukan
magang kerja di Bakpia Pathok 25 yaitu mengetahui secara langsung bagaimana
proses pembuatan bakpia. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi pengisian kulit
bakpia, penataan, hingga pemanggangan. Walaupun proses tersebut terlihat mudah,
akan tetapi sangat dibutuhkan ketelitian, ketelatenan, serta kesabaran yang tinggi.

D. Analisis
Sistem kerja yang diterapkan cenderung bebas dengan jam kerja yang telah
ditentukan. Kelebihan dari penggunaan sistem kerja yang bebas baik pekerja pria
maupun wanita yaitu memiliki keahlian pada setiap tahapan yang ada dalam proses
pembuatan bakpia, mulai dari pembuatan kulit, pengisian kulit, pembentukan
38

bakpia, penataan pada loyang, hingga pemanggangan. Selain itu, pekerja tidak akan
merasa bosan atau tertekan karena harus berada pada satu posisi tertentu selama
jam kerja berlangsung. Kekurangan dari sistem kerja tersebut yaitu mobilitas
pekerja terlihat tidak rapi walaupun hal tersebut dapat teratasi dengan penggunaan
tata ruang dan tata letak yang efektif untuk menunjang kegiatan produksi bakpia.

E. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja yang telah dilakukan memberikan ilmu dan
pengalaman baru yang tidak didapatkan selama berada di perkuliahan. Ilmu yang
didapatkan berupa pengolahan hasil pertanian yang dapat dijadikan berbagai
macam produk, salah satunya bakpia. Selain itu, pengalaman yang didapatkan
berupa kontrol diri untuk lebih menghargai pekerjaan, menghargai waktu, dan
menghargai sesama.

F. Rencana Kedepan
Rencana kedepan yang akan dilakukan masih terkait pada bagian produksi.
Kegiatan yang akan dilakukan salah satunya adalah mengetahui proses pembuatan
isian bakpia dengan berbagai rasa. Proses pembuatan isian bakpia dilakukan di
pabrik yang lokasinya tidak jauh dengan toko utama Bakpia Pathok 25. Rencana
kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya adalah mengunjungi dan mempelajari
proses produksi bakpia premium yang dilakukan di cabang lain. Lokasi cabang
tersebut berada di dekat Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang merupakan cabang
terbesar dari Bakpia Pathok 25.

Reflective Journal Minggu Ke-2

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja yang dilakukan pada minggu kedua tidak jauh
berbeda dengan kegiatan pada minggu sebelumnya, yaitu berkaitan dengan proses
produksi bakpia. Kegiatan produksi yang dilakukan meliputi pembuatan adonan
kulit, pengisian, pemanggangan hingga pengemasan. Pada minggu ini kami
mendapat kesempatan untuk melakukan proses pengemasan bakpia yang telah
diproduksi. Kini Bakpia Pathok 25 telah memiliki kemasan khusus yang dilengkapi
dengan merek dagang dan informasi produk. Kemasan tersebut telah mengalami
39

proses perkembangan mulai dari besek, kotak polos, hingga kemasaan modern
bermerek dagang yang digunakan hingga saat ini. Selain itu, konsumen semakin
diberi kemudahan berupa pengemasan dalam bentuk dus berukuran besar atau
medium untuk pembelian dengan jumlah yang besar.
Pengemasan bakpia pada box atau kemasan kotak kecil disusun berdasarkan
rasa dan bentuk yang telah melalui proses sortasi. Proses tersebut dilakukan sebagai
bagian dari quality control untuk memisahkan bakpia yang kurang layak atau
hancur pada saat pemanggangan. Terdapat 2 jenis kotak yang digunakan, yaitu
kotak dengan jumlah isi 15 dan isi 20 buah. Proses pengemasan pada Bakpia Pathok
25 hanya dilakukan oleh pekerja wanita karena memerlukan tingkat ketelitian dan
kerapihan yang tinggi. Selain pengemasan bakpia pada box kecil, kami juga diberi
kesempatan untuk mengemas box tersebut ke dalam dus berukuran medium ataupun
besar.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah pemasaran produk bakpia secara
langsung kepada konsumen yang datang ke toko. Kegiatan ini pun hanya dilakukan
oleh pekerja wanita yang memiliki rentang usia remaja hingga dewasa awal.
Pekerja wanita dengan usia lebih muda dianggap memiliki pergerakan yang lebih
gesit dan cekatan serta dapat memberikan penjelasan maupun informasi yang
dibutuhkan oleh konsumen sehingga kegiatan pemasaran menjadi lebih efektif dan
efisien. Bakpia Pathok 25 selalu menyediakan tester bakpia dengan berbagai rasa
maupun produk lain sehingga konsumen dapat mencicipi produk sebelum
melakukan pembelian. Hal tersebut merupakan beberapa strategi pemasaran yang
diterapkan untuk menarik minat konsumen.
Absensi kehadiran dilakukan setiap hari oleh pembimbing lapang sebelum
dan setelah melakukan kegiatan magang kerja seperti minggu pertama. Kegiatan
lain yang rutin dilakukan setiap harinya adalah sesi diskusi dengan pembimbing
lapang dan penanggung jawab pada bagian produksi dan pemasaran. Sesi tersebut
dilakukan setelah kegiatan magang kerja berakhir sebagai evaluasi kegiatan kerja
selama satu hari.

B. Rasa dan Pikiran


Kegiatan magang kerja pada minggu kedua membuat saya mulai terbiasa
dengan suasana lokasi magang di Bakpia Pathok 25. Pada minggu ini saya merasa
40

memiliki inisiatif yang lebih tinggi untuk melakukan setiap pekerjaan. Selain itu,
terjadi peningkatan interaksi antara saya dengan pekerja yang ada. Hal tersebut
merupakan hal yang baik karena saya mendapatkan banyak informasi dan
pembelajaran baru baik dari kegiatan produksi bakpia maupun kegiatan lain yang
berkaitan dengan bidang agribisnis.
C. Evaluasi
Ilmu dan pengalaman yang telah didapatkan pada minggu kedua yaitu
mengetahui proses pengemasan bakpia yang sesuai dengan standar Bakpia Pathok
25. Standar yang ditetapkan merupakan upaya untuk menjaga kualitas bakpia
sehingga produk tersebut menarik dan layak untuk ditawarkan kepada konsumen.

D. Analisis
Kegiatan pengemasan Bakpia Pathok 25 membutuhkan tingkat ketelitian,
kerapihan, dan ketepatan yang tinggi sehingga menghasilkan produk berkualitan
yang layak bagi konsumen. Hal tersebut ditunjang oleh pemilihan strategi
penempatan pekerja wanita pada bagian pengemasan.
Strategi pemasaran Bakpia Pathok 25 yang diterapkan oleh perusahaan
merupakan salah satu upaya untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap
produk bakpia yang ditawarkan. Selain itu, strategi yang diterapkan juga
menunjang peningkatan minat konsumen terhadap pembelian produk Bakpia
Pathok 25.

Reflective Journal Minggu Ke-3

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja yang dilakukan pada minggu ketiga berfokus pada
kegiatan pembuatan adonan bakpia mulai dari proses penimbangan bahan baku
hingga siap digunakan untuk proses pengisian. Selain itu juga mahasiswa
melakukan kegiatan sortasi dan pemeriksaan kualitas bakpia sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh perusahaan serta melakukan kegiatan pemasaran produk. Pada
minggu ini kami diajak untuk mengikuti kegiatan pembuatan adonan kulit bakpia
dari mulai awal penimbangan bahan baku, mixing, pemotongan adonan, hingga
pendistribusian adonan kulit. Pembuatan adonan kulit bakpia terbagi ke dalam 2
tahap yang berbeda antara kulit untuk rasa kacang hijau dengan kulit untuk rasa
41

cokelat dan keju. Selain itu kegiatan yang dilakukan adalah sortasi bakpia sebelum
memasuki proses pengemasan. Sortasi bakpia dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan kualitas bakpia setelah melalui proses pemanggangan. Hal tersebut
dilakukan guna memisahkan bakpia yang gagal produksi seperti gosong atau bentuk
yang tidak sesuai supaya tidak sampai ke tangan konsumen.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah pemasaran produk yang dilakukan pada
toko Bakpia Pathok 25 di Jalan Karel Sasuit Tubun, Yogyakarta. Kegiatan
pemasaran dilakukan pada ruang penjualan khusus yang terletak di bagian depan
gedung. Ruangan tersebut dibagi ke dalam beberapa bagian, antara lain begian
depan merupakan ruang untuk memajang produk-produk Bapkpia Pathok 25,
bagian tengah untuk memajang produk oleh-oleh lain, bagian samping merupakan
ruang kasir yang berdekatan dengan ruang pengemasan skala besar (kardus), dan
bagian belakang yang merupakan ruang untuk mengemas bakpia rasa kacang hijau
(original) dan juga merupakan ruang yang disediakan bagi konsumen untuk dapat
mencicipi produk Bakpia Pathok 25.
Absensi kehadiran dilakukan setiap hari oleh pembimbing lapang sebelum
dan setelah melakukan kegiatan magang kerja. Kegiatan lain yang rutin dilakukan
setiap harinya adalah sesi diskusi dengan pembimbing lapang dan penanggung
jawab pada bagian produksi dan pemasaran. Sesi tersebut dilakukan setelah
kegiatan magang kerja berakhir sebagai evaluasi kegiatan kerja selama satu hari.

B. Rasa dan Pikiran


Kegiatan magang kerja pada minggu ketiga membuat saya mulai terbiasa
dengan suasana lokasi magang di Bakpia Pathok 25. Pada minggu ini saya
mendapatkan pengalam baru berupa pengetahuan pada proses pengolahan kulit
bakpia hingga siap digunakan. Selain itu saya juga mengetahui terkait standar
pemeriksaan kualitas yang diterapkan oleh perusahaan. Saya juga belajar
bagaimana cara yang tepat untuk memasarkan produk kepada konsumen sehingga
dapat meningkatkan rasa ingin tahu serta minat beli konsumen. Saya juga dapat
belajar memahami dan mengatasi situasi saat terjadi peningkatan permintaan di
setiap harinya. Selain itu, terjadi peningkatan interaksi antara saya dengan pekerja
yang ada. Hal tersebut merupakan hal yang baik karena saya mendapatkan banyak
42

informasi dan pembelajaran baru baik dari kegiatan produksi bakpia maupun
kegiatan lain yang berkaitan dengan bidang agribisnis.

C. Evaluasi
Hal yang dapat menjadi evaluasi pada minggu ketiga adalah koordinasi antara
penanggung jawab pada bagian pemasaran, penjualan, dan produksi. Koordinasi
yang baik harus terjalin antara pihak-pihak terkait untuk menghindari kesalahan
serta kerugian. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting agar permintaan
konsumen dapat terpenuhi dan penjualan daapat terus meningkat.

D. Analisis
Kegiatan pemeriksaan kualitas maupun kegiatan pemasaran dan penjualan
pada store Bakpia Pathok 25 membutuhkan tingkat kesabaran dan ketelitian yang
tinggi. Selain itu, koordinasi dan komunikasi antar pihak-pihak terkait harus terjadi
secara efektif sehingga dapat meminimalisasi kesalahpahaman antar bagian yang
dapat merugikan perusahaan.

E. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja yang telah dilakukan pada minggu ketiga dapat
disimpulan bahwa koordinasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat krusial.
Pentingnya menjaga komunikasi dan meningkatkan koordinasi akan
mempermudah pekerjaan terutama dalam penjualan produk Bakpia Pathok 25.

F. Rencana Kedepan
Rencana kedepan yang akan dilakukan dalam minggu selanjutnya yaitu
meningkatkan keaktifan dalam melakukan pekerjaan serta meningkatkan rasa ingin
tahu sehingga lebih banyak informasi dan pengalaman yang akan didapatkan.

Reflective Journal Minggu Ke-4

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja pada minggu keempat dilakukan di lokasi pusat
produksi atau biasa disebut dengan istilah pabrik. Pada minggu ini terdapat
beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain berkeliling pabrik untuk melihat alur
kerja dan segala peralatan yang digunakan untuk memproduksi bakpia. Pembuatan
isian bakpia (kumbu) kacang hijau hanya dilakukan pada lokasi pabrik saja. Kumbu
43

tersebut kemudian didistribusikan ke seluruh lokasi cabang Bakpia Pathok 25


sesuai dengan kebutuhan. Selain itu terdapat dua cara proses pemanggangan yang
ada di pabrik pusat, yaitu dengan menggunakan pemanggang modern (oven gas)
dan pemanggang tradisional berupa tungku arang.
Pabrik pusat Bakpia Pathok 25 berlokasi di Jalan Karel Sasuit Tubun, tidak
jauh dari lokasi utama magang kerja. Selama berada di lokasi pabrik pusat, kegiatan
magang kerja difokuskan pada pembuatan isian (kumbu) kacang hijau. Proses
pembuatan kumbu dilakukan mulai dari pemecahan biji kacang hijau, pencucian,
perendaman, penyaringan, penimbangan, pengukusan, penggilingan, pencampuran
dengan bahan lain, hingga penyimpanannya. Selain itu dilakukan juga pendalaman
informasi yang dibutuhkan, antara lain berkaitan dengan supply bahan baku kacang
hijau dan bahan bahan lain yang digunakan. Kacang hijau dipasok dari daerah
Demak (pemasok utama), Semarang, serta Jombang. Keputusan perusahaan dalam
memilih pemasok bahan baku dilihat dari sisi keberlanjutan jangka panjang.
Persediaan bahan baku terutama kacang hijau sangat memengaruhi kegiatan
produksi sehingga perusahaan harus benar-benar memperhitungkan segala aspek
untuk tetap dapat memenuhi permintaan konsumen. Pasokan kacang hijau yang
diterima oleh perusahaan dalam sekali pengiriman mencapai 20 ton. Pengiriman
kacang hijau dilakukan satu minggu sekali pada musim liburan (keadaan ramai
pembeli) dan dua minggu sekali pada hari biasa (keadaan tidak terlalu ramai).
Sebagai lokasi pusat, pabrik Bakpia Pathok 25 memiliki beberapa ruangan
penyimpanan (gudang) untuk menyimpan setiap bahan baku secara terpisah.
Terdapat enam gudang yang ada di lokasi pabrik pusat, yaitu gudang kacang hijau,
gudang bahan-bahan lain (minyak dan gula halus), gudang penyimpanan gas,
gudang arang, gudang kemasan, serta gudang ulen (penyimpanan tepung terigu dan
pembuatan adonan kulit). Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas bahan
baku serta memudahkan dalam penghitungan stok barang.

B. Rasa dan Pikiran


Kegiatan magang kerja pada minggu keempat memberikan pengalaman baru
berupa pengetahuan terkait proses pembuatan kumbu kacang hijau serta
pengetahuan informasi terkait pemenuhan bahan baku yang dilakukan oleh
perusahaan Bakpia Pathok 25. Kegiatan yang dilakukan pada lokasi pabrik pusat
44

menuntut saya untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dalam waktu yang
singkat sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan lancar dan mudah. Selain itu
terjadi peningkatan interaksi antara saya dengan pekerja yang ada di pabrik. Hal
tersebut merupakan hal yang baik karena saya mendapatkan banyak informasi dan
pembelajaran baru baik dari kegiatan produksi bakpia maupun kegiatan lain yang
berkaitan dengan bidang agribisnis.

C. Evaluasi
Hal yang dapat menjadi evaluasi pada minggu keempat berkaitan dengan
rantai pasok pada perusahaan. Pemenuhan bahan baku disesuaikan dengan kondisi
dan permintaan konsumen. Perusahaan tidak dapat menyebutkan angka pasti dalam
pengadaan persediaan sehingga hanya dapat memperkirakannya melalui kondisi
penjualan.

D. Analisis
Kegiatan rantai pasok sangat dipengaruhi oleh kesinambungan antar
pemasok, perusahaan, dan permintaan konsumen. Perusahaan Bakpia Pathok 25
memiliki strategi dalam pemenuhan persediaan dan pemenuhan permintaan
sehingga dapat memberikan keuntungan baik dari segi produksi maupun penjualan.
Strategi yang dilakukan perusahaan didukung oleh koordinasi yang baik antar
berbagai pihak terkait sehingga dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.

E. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja yang telah dilakukan pada minggu keempat dapat
disimpulan bahwa koordinasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat krusial.
Pentingnya menjaga komunikasi dan meningkatkan koordinasi akan
mempermudah kegiatan manajemen rantai pasok.

F. Rencana Kedepan
Rencana kedepan yang akan dilakukan dalam minggu selanjutnya yaitu
meningkatkan keaktifan dalam melakukan pekerjaan serta meningkatkan rasa ingin
tahu sehingga lebih banyak informasi dan pengalaman yang akan didapatkan.
45

Reflective Journal Minggu Ke-5

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja yang dilakukan pada minggu kelima masih berlokasi
di pabrik pusat Bakpia Pathok 25. Kegiatan yang dilakukan pada minggu ini
meliputi kegiatan produksi bakpia, pengemasan bakpia, pemasaran bakpia, serta
pendalaman informasi terkait bahan baku yang digunakan oleh perusahaan. Setelah
mengetahui dan melakukan seluruh proses pembuatan kumbu pada minggu
sebelumnya, kali ini mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan pemeriksaan dan
perhitungan stok bahan baku.
Pemeriksaan dan perhitungan stok bahan baku dilakukan setiap pagi sehingga
seluruh kegiatan produksi bakpia dapat terkendali dan berjalan dengan lancar. Stok
bahan baku yang diperiksa dan dihitung antara lain kacang hijau, tepung terigu,
gula halus, minyak, mentega, kumbu (isian kacang hijau), serta packaging.
Perusahaan Bakpia Pathok 25 melakukan hal tersebut sebagai salah satu strategi
manajemen persediaan guna memudahkan proses operasional sehari-hari serta
dapat menunjang pemenuhan permintaan konsumen yang tidak menentu.
Manajemen persediaan yang dilakukan perusahaan sangat dipengaruhi oleh mitra-
mitra pemasok sehingga perusahaan memiliki aturan yang ketat guna memilih
pemasok.
Mahasiswa juga mencoba untuk melakukan proses pemanggangan bakpia
dengan menggunakan pemanggang tradisional berupa tungku arang. Terdapat
beberapa perbedaan cara pemanggangan dengan tungku arang dan oven gas. Proses
pemanggangan dengan tungku arang dilakukan pada loyang berukuran besar.
Loyang besar tersebut dapat memanggang bakpia hingga kurang lebih 100 butir
bakpia perloyang. Bakpia Pathok 25 memiliki 4 tungku arang dimana 1 tungku
dapat memuat 2 loyang besar. Tungku arang hanya digunakan untuk memanggang
bakpia dengan isian kacang hijau. Proses pembalikan sisi bakpia dilakukan satu
persatu secara manual menggunakan tangan sehingga membutuhkan waktu yang
relatif lebih lama. Sedangkan proses pemanggangan bakpia dengan oven gas
dilakukan pada loyang yang berukuran lebih kecil. Pada satu oven gas dapat
memuat empat loyang bakpia. Satu loyang bakpia dapat berisi hingga 80 butir
bakpia tergantung rasa bakpia yang akan dipanggang. Selain itu mahasiswa juga
46

melakukan pendalaman informasi untuk melengkapi data-data dalam pembuatan


laporan. Pendalaman informasi tersebut dilakukan dengan mewawancarai beberapa
pegawai yang sudah berpengalaman sehingga dapat dijadikan narasumber.
Pendalaman informasi juga dilakukan dengan pembimbing lapang melalui sesi
diskusi sehingga segala informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

B. Rasa dan Pikiran


Kegiatan magang kerja pada minggu kelima memberikan pengalaman baru
berupa pengetahuan terkait manajemen persediaan yang dilakukan oleh perusahaan
Bakpia Pathok 25. Kegiatan yang dilakukan pada lokasi pabrik pusat menuntut saya
untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dalam waktu yang singkat
sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan lancar dan mudah. Selain itu terjadi
peningkatan interaksi antara saya dengan pekerja yang ada di pabrik. Hal tersebut
merupakan hal yang baik karena saya mendapatkan banyak informasi dan
pembelajaran baru baik dari kegiatan produksi bakpia maupun kegiatan lain yang
berkaitan dengan bidang agribisnis.

C. Evaluasi
Hal yang dapat menjadi evaluasi pada minggu kelima berkaitan dengan
manajemen persediaan. Pemeriksaan dan perhitungan stok merupakan salah satu
hal yang penting dilakukan guna melancarkan kegiatan produksi dan operasional.
Perusahaan menerapkan peraturan khusus dalam memilih mitra pemasok sehingga
persediaan bahan baku dapat selalu terpenuhi sesuai permintaan.

D. Analisis
Manajemen persediaan sangat dipengaruhi oleh permintaan dan ketersediaan
pada pemasok. Perusahaan tidak sembarangan dalam menentukan pemasok karena
akan berdampak pada kelancaran produksi dan operasional serta pemenuhan
permintaan. Pemeriksaan dan perhitungan stok bahan baku merupakan hal krusial
yang harus dilakukan untuk mengetahui dan menjaga jumlah persediaan.

E. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja yang telah dilakukan pada minggu kelima dapat
disimpulan bahwa manajemen persediaan yang dilakukan oleh perusahaan Bakpia
Pathok 25 tergolong baik. Perhitungan dan perencanaan jumlah persediaan
47

dilakukan sesuai dengan ramalan permintaan dalam berbagai kondisi. Hal tersebut
dapat menguntungkan perusahaan karena dapat memenuhi permintaan konsumen
juga dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan.

F. Rencana Kedepan
Rencana kedepan yang akan dilakukan dalam minggu selanjutnya yaitu
meningkatkan keaktifan dalam melakukan pekerjaan serta meningkatkan rasa ingin
tahu sehingga lebih banyak informasi dan pengalaman yang akan didapatkan.

Reflective Journal Minggu Ke-6

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja pada minggu keenam yaitu melakukan kunjungan dan
observasi ke beberapa lokasi cabang Bakpia Pathok 25. Lokasi cabang yang
dikunjungi antara lain Bakpia Pathok 25 Bandara Jaya, Kembang Jaya, dan Ongko
Jaya. Kegiatan kunjungan dan observasi dilakukan untuk membandingkan alur
kerja dan pemilihan tata letak pada setiap cabang. Setelah melakukan kunjungan
dan observasi, mahasiswa kembali melakukan kegiatan magang kerja pada lokasi
Bakpia Pathok 25 Jaya seperti hari-hari sebelumnya. Mahasiswa melakukan
kegiatan produksi sesuai prosedur seperti membuat adonan kulit bakpia, melakukan
pengisian dan pembentukan bakpia, pemanggangan, pengemasan, serta pemasaran
bakpia kepada konsuen.
Pemilihan lokasi cabang perusahaan Bakpia Pathok 25 dilakukan secara
matang dan mendalam sehingga mendapatkan lokasi yang strategis. Seperti dapat
diketahui bahwa lokasi cabang Bakpia Pathok 25 Bandara Jaya berada di dekat
Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta sehingga sangat strategis
untuk menjadi lokasi pusat oleh-oleh bagi wisatawan. Selain itu lokasi pabrik dan
cabang Bakpia Pathok 25 Jaya pun berada di dekat Jalan Malioboro sehingga
mudah dijangkau oleh wisatawan yang sedang berwisata di daerah tersebut.
Pemilihan lokasi cabang perusahaan juga dapat memudahkan kegiatan
pendistribusian bahan baku dan produk dari pabrik ke cabang lain. Hal tersebut
merupakan salah satu faktor penting sehingga kegiatan operasional di seluruh
cabang perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
48

B. Rasa dan Pikiran


Kegiatan magang kerja pada minggu kelima membuat saya merasa banyak
perkembangan yang didapatkan dalam diri terutama softskill dan hardskill. Selain
itu pemahaman terkait informasi perusahaan dan informasi produk yang didapatkan
juga semakin banyak dan semakin dalam sehingga dapat menambah wawasan.

C. Evaluasi
Hal yang dapat menjadi evaluasi pada minggu keenam berkaitan dengan
manajemen penentuan lokasi dan tata letak. Hal tersebut merupakan salah satu
faktor utama yang dapat memengaruhi seluruh kegiatan produksi dan operasional
serta memengaruhi pengeluaran biaya dan pendapatan dari perusahaan.

D. Analisis
Pada minggu keenam saya dapat menganalisis bahwa permasalahan pada tiap
lokasi cabang harus diatasi secara keseluruhan oleh manajemen Bakpia Pathok 25
sehingga tidak terjadi ketimpangan antar satu cabang dengan yang lain. Hal tersebut
perlu dilakukan mengingat lokasi cabang perusahaan sangat memengaruhi biaya,
baik biaya variabel maupun tetap. Lokasi juga dapat memengaruhi resiko dan
keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

E. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja pada minggu keenam dapat disimpulkan bahwa
pemilihan lokasi perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dekat dengan
bahan baku, memanfaatkan sumber daya manusia sekitar (tenaga kerja), melayani
permintaan konsumen sehingga operasi perusahaan berjalan dengan lancar.

F. Rencana Kedepan
Rencana kedepan yang akan dilakukan dalam minggu selanjutnya yaitu
meningkatkan keaktifan dalam melakukan pekerjaan serta meningkatkan rasa ingin
tahu sehingga lebih banyak informasi dan pengalaman yang akan didapatkan.

Reflective Journal Minggu Ke-7

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja yang dilakukan pada minggu ketujuh berkaitan
dengan pemeriksaan stok packaging baik boks kemasan maupun dus bawaan.
49

Mahasiswa diajak untuk mengetahui proses pembentukan kemasan yang digunakan


oleh perusahaan. Selain itu mahasiswa juga melakukan pendalaman informasi
terkait mitra pemasok untuk kemasan kotak dan kardus yang dipilih oleh
perusahaan. Lokasi pabrik yang menjadi pemasok dus perusahaan Bakpia Pathok
25 berada di Semarang, Jawa Tengah. Pabrik tersebut dipilih karena selalu mampu
memenuhi permintaan perusahaan dalam pemenuhan persediaan dus bawaan.
Terdapat berbagai ukuran dus bawaan yang dapat memudahkan konsumen dalam
membawa produk yang telah dibeli.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah pemasaran dan penjualan produk kepada
konsumen. Perusahaan Bakpia Pathok 25 memiliki strategi dalam menentukan
pangsa pasar, mencari pekuang, serta pelayanan konsumen sehingga dapat
dikatakan sukses dalam pelaksanaannya. Bakpia Pathok 25 juga melakukan strategi
perusahaan yang dapat menyesuaikan perubaha-perubahan selera pasar seperti
melakukann riset konsumen. Sasaran pasar dari Bakpia Pathok 25 ini merupakan
konsumen yang sedang berlibur, baik wisatawan lokal maupun manca negara.
Bakpia Pathok 25 sudah memposisikan produk dalam hubungannya dengan pesaing
dengan tema “oleh-oleh khas Yogya”. Selain itu memposisikan produk melalu
harga dan kualitas dengan selalu menyediakan produk yang fresh dan hangat.

B. Rasa dan Pikiran


Kegiatan magang kerja pada minggu ketujuh membuat saya merasa memiliki
penambahan kemampuan dalam segi analisis strategi pemasaran kepada konsumen.
Selain itu juga menambah wawasan terkait informasi pemenuhan persediaan
kemasan boks dan dus yang dilakukan oleh perusahaan.
C. Evaluasi
Hal yang dapat menjadi evaluasi pada minggu ketujuh adalah koordinasi
antara penanggung jawab pada bagian pemasaran, penjualan, dan produksi.
Koordinasi yang baik harus terjalin antara pihak-pihak terkait untuk menghindari
kesalahan serta kerugian. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting agar
permintaan konsumen dapat terpenuhi dan penjualan daapat terus meningkat.

D. Analisis
Pada minggu ketujuh saya dapat menganalisis bahwa pemenuhan persediaan
kemasan baik boks maupun dus sangat memengaruhi kegiatan produksi.
50

Ketersediaan dus berbagai ukuran juga dapat mempermudah konsumen dalam


membawa belanjaannya dan dapat memberikan kesan bersih dan berkelas.

E. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja yang telah dilakukan pada minggu ketujuh dapat
disimpulan bahwa koordinasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat krusial.
Pentingnya menjaga komunikasi dan meningkatkan koordinasi akan
mempermudah pekerjaan terutama dalam penjualan produk Bakpia Pathok 25.

F. Rencana Kedepan
Rencana kedepan yang akan dilakukan dalam minggu selanjutnya yaitu
meningkatkan keaktifan dalam melakukan pekerjaan serta meningkatkan rasa ingin
tahu sehingga lebih banyak informasi dan pengalaman yang akan didapatkan.

Reflective Journal Minggu Ke-8

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja pada minggu kedelapan dilakukan selama 6 hari kerja
mulai hari Senin-Sabtu. Jam kerja yang diterapkan pada hari Senin-Jumat adalah
pukul 08.00–16.00 WIB, sedangkan pada hari Sabtu dimulai pukul 08.00–17.00
WIB. Kegiatan yang dilakukan pada minggu ini adalah kegiatan produksi bakpia,
pemasaran, serta pendalaman informasi terkait perusahaan.
Pada minggu ini kami ditempatkan di lokasi pusat (pabrik) dari Bakpia Pthok
25 Yogyakarta. Selain melakukan kegiatan produksi bakpia, kami juga berbagi
informasi dan pengalaman dengan salah satu penanggung jawab produksi yang ada
di pabrik. Saat ini, flow penjualan dari Bakpia Pathok 25 tergolong sepi sehingga
produksi bakpia sedang dibatasi. Untuk tetap mengoptimalkan kinerja karyawan,
pemilik perusahaan memberikan pekerjaan dalam bentuk lain. Pekerjaan tersebut
antara lain adalah kerja bakti (maintenance) toko serta alat-alat produksi oleh
pekerja pria dan kegiatan membuat kotak packaging yang dilakukan oleh pekerja
wanita.
Absensi kehadiran dilakukan setiap hari oleh pembimbing lapang sebelum
memulai kegiatan magang kerja. Kegiatan lain yang rutin dilakukan setiap harinya
adalah sesi diskusi dengan pembimbing lapang dan penanggung jawab pada bagian
51

produksi dan pemasaran. Sesi tersebut dilakukan setelah kegiatan magang kerja
berakhir sebagai evaluasi kegiatan kerja selama satu hari.

B. Rasa dan Pikiran


Pada minggu ini saya mengamati bahwa saat kondisi toko sedang tidak ramai
dan penjualan tidak terlalu tinggi, produksi bakpia akan dibatasi dan hanya terpusat
di pabrik saja. Selebihnya, untuk produksi bakpia pada cabang lain merupakan
tambahan stock saja. Pegawai toko yang sedang tidak melakukan kegiatan produksi
bakpia akan diberi tugas lain sehingga pekerjaan tetap berjalan.

C. Evaluasi
Hal yang dapat menjadi evaluasi pada minggu kedelapan dapat diambil dari
hasil perbincangan dengan penanggung jawab produksi di pabrik. Hal tersebut
adalah kami sebagai mahasiswa yang melakukan kegiatan magang kerja harus
mendapatkan ilmu dan pengalaman baru yang tidak kami dapatkan di dalam kelas.
Pengamatan kami harus diasah setajam mungkin sehingga dapat memberikan
dampak positif terhadap diri sendiri. Selain itu, pengamatan terhadap kinerja pabrik
tersebut diharapkan dapat memberikan saran, kritik, atau masukan bagi perusahaan
untuk dapat mengembangkan kegiatan produksi sehingga lebih efektif dan efisien.

D. Analisis
Penanggung jawab lapang (toko) dan penanggung jawab produksi merupakan
kepanjangan tangan dari pemilik perusahaan sehingga memiliki tanggung jawab
dalam proses produksi, penjualan, hingga kinerja pegawai. Untuk mengoptimalkan
pekerjaan pada kondisi penjualan yang sepi, karyawan diberi tugas dalam bentuk
lain.

E. Kesimpulan
Kegiatan magang kerja yang telah dilakukan pada minggu ini dapat
disimpulan bahwa koordinasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat krusial.
Pentingnya menjaga komunikasi dan meningkatkan koordinasi akan
mempermudah pekerjaan terutama dalam penjualan produk Bakpia Pathok 25.

F. Rencana Kedepan
52

Rencana kedepan yang akan dilakukan dalam minggu selanjutnya yaitu


meningkatkan keaktifan dalam melakukan pekerjaan serta meningkatkan rasa ingin
tahu sehingga lebih banyak informasi dan pengalaman yang akan didapatkan.

Reflective Journal Minggu Ke-9

A. Deskripsi
Kegiatan magang kerja yang dilakukan pada minggu kesembilan (minggu
terakhir) berupa pendalaman kemampuan dan uji kompetensi yang dilakukan oleh
pihak perusahaan. Selain itu mahasiswa juga melengkapi data-data yang
dibutuhkan guna menunjang pembuatan laporan magang kerja. Data penunjang
antara lain pendalaman informasi yang masih kurang jelas dan pengambilan foto
untuk dokumentasi.
Uji kompetensi dilakukan pada hari terakhir kegiatan magang kerja. Setelah
itu mahasiswa melakukan sesi diskusi sebagai bentuk evaluasi kinerja mahasiswa
selama kegiatan magang kerja di perusahaan Bakpia Pathok 25 berlangsung.
Mahasiswa juga mengucapkan terima kasih dan berpamitan pada hari terakhir.

B. Rasa dan Pikiran


Pada minggu ini saya lega dan senang karena telah melakukan kegiatan
magang kerja secara maksimal. Selain itu saya merasa banyak perubahan yang saya
dapatkan baik softskill maupun hardskill.
C. Evaluasi
Hal yang dapat menjadi evaluasi pada minggu kesembilan adalah terkait
kinerja mahasiswa dalam melakukan kegiatan magang kerja. Diperlukan
peningkatan keahlian dan kemampuan dalam menghadapi dunia kerja.

D. Analisis
Hal yang dapat dianalisis berkaitan kemampuan dan keahlian dalam diri
pribadi baik softskill maupun hardskill. Kedua hal tersebut sangat penting untuk
ditingkatkan guna membantu dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu dengan
dilakukannya kegiatan magang kerja akan menambah pengalaman dan wawasan
mahasiswa yang akan berguna dikemudian hari.

E. Kesimpulan
53

Kegiatan magang kerja merupakan salah satu faktor penunjang dalam


memberikan pengalaman dan penambahan wawasan bagi mahasiswa. Hal tersebut
dapat bermanfaat dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya

F. Rencana Kedepan
Rencana kedepan yang akan dilakukan adalah menggunakan dan
memanfaatkan pengalaman yang telah didapatkan selama kegiatan magang kerja
berlangsung.
Lampiran 3. Logbook Aktivitas Magang Kerja 54

Lampiran 4. Logbook Aktivitas Magang Kerja

Anda mungkin juga menyukai