Anda di halaman 1dari 23

ANALISA SAFETY STOCK DAN REORDER POINT

UNTUK MEMINIMALKAN OPEN STORAGE


DI PT SEMEN GRESIK PABRIK REMBANG
Seminar Kerja Praktek

Rudi Tri Candra (31601601349)


Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
UNISSULA
I
LATAR BELAKANG
PT Semen Gresik Indonesia merupakan perusahaan
semen yang sudah terpercaya dan merupakan anak
perusahaan dari Semen Indonesia Group. Perusahaan
memiliki beberapa pabrik yang beroperasi di Tuban, Gresik,
dan Rembang.
Pada PT Semen Gresik Pabrik Rembang yang merupakan
pabrik baru yang masih baru beroperasi kurang lebih dua
tahun pastinya masih ada permasalahan yang mengganggu
proses produksi atau lainnya. Dalam hal ini penulis
menemukan adanya open storage yang membuat pabrik harus
melakukan dua kali kerja untuk memindahkan material dari
open storage menuju close storage. Maka agar bisa
mengurangi adanya open storage tersebut penulis perlu tahu
bagaimana proses pengadaan material, minimum stock yang
digunakan pabrik, kapasitas storage, dan bagai proses
pendistribusian material yang ada.
II
VISI & MISI PERUSAHAAN
Visi Misi

Menjadi perusahaan persemenan bertaraf • Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk


internasional yang terkemuka dan mampu meningkatkan terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen
nilai tambah kepada para pemangku kepentingan dengan menggnakan teknologi yang ramah lingkungan.
(stakeholders).
• Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar
internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis,
semangat kebersamaan, dan bertindak proaktif, efisien
serta inovatif dalam berkarya.
• Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen
domestik dan internasional.
• Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha
strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara
berkesinambungan.
• Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan
pemangku kepentingan (stakeholders) terutama
pemegang saham, karyawan dan masyarakat sekitar.
TINJAUAN UMUM
PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal
7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama. Komposisi pemegang
sahamnya adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%.Lokasi pabrik Lokasi Pabrik
sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen
Gresik Group (SGG) mampu memasok kebutuhan semen di seluruh
tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-
toko.
Guna memenuhi konsumsi tersebut maka PT Semen Indonesia
(Persero) membuat pabrik semen baru yang terletak di Rembang
dengan kapasitas 3 juta ton/ tahun dengan anggrana Rp 4,98 Triliun
yang di ground breaking pada tanggal 16 Juni 2014 dan selesai pada
bulan november 2016 rencananya akan di resmikan pada bulan
Januari 2017, pabrik baru ini akan dikelola oleh PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk bekerja sama dengan kontraktor lokal nasional, adapun
lokasi pabrik dan pertambangan berada di 5 (lima) desa yang
terletak di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Gunem meliputi Desa
Kajar,Timbrangan,Tegaldowo, Pasucen dan Kecamatan Bulu yaitu
Desa Kadiwono. Dan sejak per 14 Februari 2017 pabrik mulai
beroperasi dan bulan Juni produksi semen.
PRODUK YANG DIHASILKAN

Semen Gresik OPC Type 1 adalah


semen portland yang sudah terbukti
kekuatannya dan sangat ideal
SemenGresik PPC diproses Portland Composite Cement membangun rumah, gedung
Semen Gresik Super White bertingkat, jembatan, jalan raya,
dengan teknologi tinggi adalah bahan pengikat hidrolis hasil
Cement adalah semen yang penggilingan bersama-sama terak, landasan bandarudara, pembuatan
dan bahan baku terpilih yang beton pracetak, dan pratekan, dan
digunakan untuk finishing dan Gypsum, dan satu atau lebih bahan industri produk-produk lainnya.
semakin meningkatkan kualitas anorganic. Kegunaan semen jenis
aplikasi dekoratif maupun hunian Anda. Ramah ini sesuai untuk konstruksi beton Semen Portland II (semen curah)
arsitektural pada bangunan lingkungan serta berstandar SNI umum, pasangan batu bata, adalah semen yang mempunyai
dan ASTM (Standar plesetan bangunan khusus seperti ketahanan terhadap sulfat dan
umum. panas hidrasi sedang. Misalnya untuk
Internasional) sehingaa aman beton para-cetak, beton para-
tekan dan paving block. bangunan di pinggir laut, tanah
digunakan. rawa, dermaga, saluran irigasi,
beton, massa dan bendungan.
III
SISTEM PERUSAHAAN
1. Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) 2. Pengelolaan Persediaan dan
Pengadaan
Mengacu ke Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) dalam
mewujudkan efektivitas dan efisiensi tata kelola tersebut, Perseroan telah Dalam melakukan pengelolaan persediaan PT
menerapkan manajemen terintegrasi dengan mengacu pada prinsip- Semen Gresik Pabrik Rembang memiliki departemen
prinsip tata kelola Perseroan yang baik (good corporate governance). inventory dan pengadaan yang menangani persediaan
dan pengadaan baik itu dalam bentuk bahan baku (raw
Meliputi: material), suku cadang mesin, dan bahan penunjang
• Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001), operasional dan produksi. Setiap departemen yang
• Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), membutuhkan hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatannya (maintainance atau produksi) harus
• Sistem Manajemen K3 (SMK3-OHSAS 18001),
melakukan laporan ke bagian departemen pengadaan
• Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian (ISO/IEC 17025), dan inventory untuk dapat mengambil hal yang
• Sistem Manajemen Risiko (ISO 31000), dan dibutuhkan. Dalam hal ini departemen pengadaan dan
inventory melakukan persediaan stok sesuai dengan
• Sistem Manajemen lainnya, serta
tingkat penggunaan setiap barang maupun bahan.
• Program-program peningkatan melalui penerapan Manajemen Inovasi.
SISTEM PERUSAHAAN
3. Proses Produksi
1) Penambangan dan
penyimpanan bahan mentah

2) Penggilingan dan
pencampuran bahan mentah

3) Homogenisasi dan
Pencampuran bahan mentah

4) Pembakaran

5) Proses pendinginan

6) Penggilingan Akhir

7) Pengemasan
SISTEM PERUSAHAAN
4. Sistem Kerja
Sistem kerja di PT Semen Gresik Tbk Pabrik Rembang
diterapkan 2 jenis sistem kerja yaitu sistem shift dan non-shift.
Dimana sistem shift diterapkan untuk karyawan produksi atau
fungsional kerja lapangan. Dan untuk sistem non-shift untuk
Sistem Shift dibagi menjadi 3 shift,yaitu:
karyawan kantor atau administrasi perusahaan, supervisor, dan para • Shift 1: pukul 08.00-16.00
wakil supervisor. • Shift 2: pukul 16.00-00.00

Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia yang


• Shift 3: pukul 00.00-08.00
ditetapkan pada Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan yang mengatur batas jam kerja 40 jam dalam 1
minggu.
SISTEM PERUSAHAAN
 ANALISIS TEORITIS SISTEM PERUSAHAAN
1. Macam Standar ISO yang Digunakan 2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) Pada penerapannya APD tidak digunakan setiap
2) Sistem Manajemen Mutu (ISO 9004) saat, hanya digunakan di area produksi dan terdapat
batas wajib penggunaan APD. Alat pelindung diri yang
3) Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001) wajib digunakan di redzone berupa Safety Helmet dan
4) Sistem manajemen K3 (OHSAS 18001) Safety Boot. Alat pendukung keselamatan lainnya juga
digunakan namun hanya pada saat-saat tertentu. Dalam
5) Manajemen Laboratorium Pengujian (ISO/IEC hal ini seksi atau departemen K3 berperan penting
17025) dalam pengawasan penggunaan APD di area produksi
6) Manajemen Risiko (ISO 31000) atau red zone.
Terdapat departemen khusus K3 yang
bertanggungjawab untuk melakukan pengawasan dan
memberi peringatan para pekerja setiap saat.
IV
PEMBAHASAN KHUSUS
Latar Belakang
Pada PT Semen Gresik Pabrik Rembang yang merupakan Permasalahan
pabrik baru yang masih baru beroperasi kurang lebih dua tahun
pastinya masih ada permasalahan yang mengganggu proses
produksi atau lainnya. Dalam hal ini penulis menemukan adanya
open storage yang membuat pabrik harus melakukan dua kali
kerja untuk memindahkan material dari open storage menuju
close storage. Maka agar bisa mengurangi adanya open storage
tersebut penulis perlu tahu bagaimana proses pengadaan
material, minimum stock yang digunakan pabrik, kapasitas
storage, dan bagaimana proses pendistribusian material yang
ada.
PEMBAHASAN KHUSUS
Faktor Penyebab

Perumusan Masalah
Bagaimana pengendaliaan persediaan
Yang mempengaruhi : material koreksi dapat meminimalkan
Open 1. Kedatangan Material adanya open yard atau open storage
Storage 2. Proses Pendistribusian dengan melakukan evaluasi kapasitas
3. Kapasitas Storage storage dan menentukan titik Safety
stock, titik reorder point.
PEMBAHASAN KHUSUS

Asumsi

Adapun asumsi yang digunakan penulis 1. Jumlah pemesanan yang digunakan


untuk menentukan permasalahan tersebut, adalah jumlah sekali pesan sekarang
diantaranya : (dianggap optimal)
2. Sevice level yang digunakan adalah
99.9%
3. Lead Time dihitung dari barang
dipesan hingga ke storage.
PEMBAHASAN KHUSUS
Kapasitas Storage
Untuk dapat kita menentukan safety stock yang harus kita
perhatikan juga adalah kapasitas batas maksimum penyimpanan,
agar tidak sampai melebihi batas kapasitas maksimum storage.
Untuk storage bahan material koreksi sendiri, penentuan
kapasitasnya dapat flexible atau digeser-geser sesuai kebutuhan
material.

Untuk kapasitas maksimum storage saat ini untuk pasir silika


adalah 6000 ton, untuk pasir besi adalah 6000 ton, untuk
Gypsum adalah 4000 ton, dan untuk batu trass adalah 6000 ton.
PEMBAHASAN KHUSUS
Data Historis (3 bulan terakhir)
Bulan Pemakaian bahan (Ton) Bulan Pemakaian bahan (Ton)
Bulan Pemakaian bahan (Ton)
Desember Januari Pasir Silika Pasir besi Gypsum Trass
November Pasir Silika Pasir Besi Gypsum Trass Pasir Silika Pasir besi Gypsum Trass
1 586.07 270.92 327.41 1390.69 1 1367.03 270.66 192.19 644.83
1 901.69 241.31 270.64 806.32
2 902.11 77.29 258.90 812.78 2 1978.53 255.15 64.89 237.62
2 1066.22 241.36 232.54 730.90
3 0.00 0.00 89.72 13.37 3 1712.69 397.05 168.80 618.34
3 1149.33 258.64 357.28 1061.56
4 0.00 0.00 187.22 762.53 4 415.11 415.84 172.54 663.48
4 859.08 219.05 269.40 770.21
5 0.00 0.00 194.27 828.20 5 464.45 404.78 213.37 808.21
5 1098.99 298.05 162.01 691.74
6 0.00 0.00 128.74 550.46 6 3594.44 390.37 205.70 800.34
6 1093.97 314.57 164.17 714.46
7 0.00 0.00 238.87 744.79 7 148.31 435.78 215.90 880.44
7 957.10 271.68 158.86 497.59
8 0.00 0.00 232.60 738.93 8 74.54 126.34 205.89 827.95
8 866.35 341.78 351.24 1087.06
9 0.00 0.00 232.37 379.12 9 550.06 433.84 257.11 1210.35
9 1706.07 338.53 194.20 786.71
10 0.00 0.00 200.54 353.69 10 339.75 380.05 280.48 1183.90
10 868.35 213.02 288.47 1220.36 11 1343.40 449.63 263.63 725.73
11 0.00 0.00 40.64 127.93
11 872.18 302.15 293.95 687.36 12 25.73 281.30 166.79 750.28
12 181.65 68.86 182.76 520.17
12 2258.73 235.42 185.83 719.89 13 715.17 18.49 0.00 0.00
13 664.25 327.46 218.87 656.96
13 967.41 144.56 183.49 688.65 14 827.17 199.72 95.86 235.09
14 362.57 250.33 266.52 724.25
14 1063.11 234.30 183.20 705.78 15 700.00 103.10 169.34 605.77
15 437.25 292.46 238.35 726.17
15 928.85 327.75 292.12 772.22 16 2823.38 77.35 182.55 663.28
16 1576.09 300.02 302.88 1123.21
16 624.61 299.95 223.39 860.39 17 45.76 307.05 342.18 1372.35
17 1841.45 271.02 261.43 501.69
17 1770.34 144.56 286.73 1323.62 18 839.19 383.80 262.79 1031.57
18 2006.25 317.29 318.20 763.69
18 583.63 263.62 143.39 355.60 19 1384.49 430.22 251.11 940.52
19 2016.72 297.60 258.25 545.04
19 886.50 64.13 95.47 503.72 20 220.93 387.58 122.06 329.40
20 481.47 315.32 296.84 521.51
20 2654.26 143.38 152.81 774.76 21 312.23 198.07 192.92 332.40 21 1135.38 451.42 85.54 164.04
21 1998.97 253.57 87.90 262.43 22 268.93 127.90 184.48 752.75 22 1207.43 323.08 72.91 105.31
22 405.82 193.68 97.49 374.20 23 2036.87 186.31 165.06 723.70 23 0.25 66.87 68.29 81.05
23 1071.69 463.50 236.95 684.39 24 483.54 317.18 101.77 36.17 24 989.24 242.53 217.80 801.27
24 577.83 264.19 318.00 811.27 25 390.52 209.71 175.32 677.83 25 26.74 426.90 267.93 840.04
25 54.01 40.09 110.66 429.69 26 340.94 262.74 149.55 780.73 26 166.85 355.11 316.10 737.88
26 0.00 0.00 0.00 0.00 27 511.85 368.35 155.90 720.23 27 1067.00 353.09 198.50 164.89
27 0.00 0.00 23.92 81.49 28 480.33 408.67 144.20 659.22 28 30.04 364.44 195.89 714.05
28 2219.87 155.43 88.49 306.10 29 324.71 255.14 153.36 730.66 29 0.00 337.33 210.85 785.32
29 500.55 272.17 289.46 1002.90 30 270.01 221.27 288.06 1204.92 30 82.76 307.06 190.36 659.69
30 282.39 107.03 317.10 1355.85 31 596.28 366.62 281.99 723.00 31 0.05 439.33 269.37 676.93
PEMBAHASAN KHUSUS
Rata-rata Penggunaan Bahan

Dari hasil table diatas diketahui


Rata2 pemakaian menurut 3 bulan terakhir (Ton / Hari)
penggunaan rata-rata dari pasir
Keterangan P.Silika P.Besi Gypsum Trass
November 1009.60 221.58 201.97 702.24
silika sebesar 766.13 ton/hari,
Desember 505.71 184.21 208.64 649.25 penggunaan pasir besi sebesar
Januari 783.09 316.62 191.18 653.55 240.80 ton/hari, penggunaan
Rata2 766.13 240.80 200.60 668.35 Gypsum sebesar 200.60 tom/hari,
dan penggunaan batu trass sebesar
668.35 ton/hari.
PEMBAHASAN KHUSUS
Perhitungan Safety Stock

P.Silika 766.13
Average Usage P.Besi 240.80
(ton/hari) Gypsum 200.60
Dimana,
Trass 668.35
P.Silika 747.62
P.Besi 136.72
Std dev
Gypsum 81.54
Trass 320.94
Misalkan Service Level 99.9%
Service Factor 3.09023
P.Silika 2310.31
Maka P.Besi 422.49
Safety Stock
Gypsum 251.96
Trass 991.79
PEMBAHASAN KHUSUS
Perhitungan Reorder Point Reorder Point
Lead Time P.Silika 1
(Hari) P.Besi 2
Reorder point adalah titik dimana Gypsum 1
perusahaan harus melakukan Trass 1
pemesanan kembali atau bisa juga Average Usage P.Silika 766.13
disebut minimum stock. Untuk (Ton/Hari) P.Besi 240.80
minimum stock sendiri pabrik juga Gypsum 200.60
sudah menetapkan, minimum stock Trass 668.35
yaitu setengah dari kapasitas Safety stock P.Silika 2310
maksimum storage. (Ton) P.Besi 422
Gypsum 252
Trass 992
Reorder Point P.Silika 3076.44
(Ton) P.Besi 904.10
Gypsum 452.56
Trass 1660.13
PEMBAHASAN KHUSUS
Rekayasa Distribusi Material

Yang dimaksud disini adalah rekayasa


distribusi material dari truk pengangkut menuju Analisa Run Out Time
storage. Untuk menghindari terjadinya Run out time merupakan lama waktu barang atau
penumpukan material ataupun kedatangan material itu akan habis digunakan. Berguna untuk
material yang berbeda dalam satu waktu. melakukan proses distribusi material, dimana
material yang memiliki ROT terkecil dapat di
distribusi terlebih dahulu.

Material Max Storage Avg. Usage ROT


P.Silika 6000 766.13 7.83
P.Besi 6000 240.80 24.92
Gypsum 4000 200.60 19.94
Trass 6000 668.35 8.98
PEMBAHASAN KHUSUS
Rekayasa Distribusi Material

Dengan adanya rekayasa distribusi ini akan mempengaruhi


kedatangan truk yang juga akan berpengaruh ke lead time masing- Misalkan Day P.Silika P.Besi Gypsum Trass
masing material. Sebelum ke perhitungan dan perkiraan rekayasa 1 v order
distribusi, berdasarkan desain dari additive storage bahwa kedatangan 2 order v
pasir silika dapat datang bersamaan denga batu trass dan kedatangan
3 order
Gypsum dapat Bersama-sama dengan pasir besi.
4 v v
Menurut data kedatangan material yang ada dapat dilihat 5 order
kedatangannya tidak beraturan, dan dapat disimpulkan bahwa 6 v order
pendistribusian material juga tidak beraturan. Maka perlu adanya 7 order v
rekayasa kedatangan material guna mengakali distribusi material dari
8 order
hooper menuju ke storage dimana terdapat dua buah hooper namun
hanya dengan satu line. Berikut adalah bentuk rekayasa distribusi yang 9 v v
sudah dibuat, menurut jumlah penggunaan harian dan jumlah bahan
sekali pesan.
PEMBAHASAN KHUSUS
Perbandingan Hasil dan Evaluasi
Saat ini
Terjadi perubahan ada nilai Safety stock dan reorder Material Min. Stok Q Pesan Max Stok Selisih Sisa Kapasitas
point karena adanya rekayasa distribusi yang P.Silika 3000 2000 6000 1000 500
merubah lead time (adanya waktu tunggu barang P.Besi 3500 300 6000 2200 1700
untuk distribusi). Berikut adalah Safety stock dan Gypsum 2500 1000 4000 500 0
reorder point setelah adanya rekaysa distribusi diatas. Trass 3500 2000 6000 500 0

Untuk melihat hasil perubahan dan dapat melakukan Perubahan


evaluasi terhadap reorder point atau minimum stock Material Min. Q Max Selisih Sisa Kapasitas
dapat dilihat dari perbandingan kondisi yang dipakai Stok Pesan Stok
pabrik saat ini dengan setelah dilakukan perhitungan.
P.Silika 5375 2000 6000 -1374.84 -1875
Adapun kuantitas pesan yang dianggap sudah paling
P.Besi 1386 300 6000 4314.298 3814
optimal. Berikut adalah perbandingannya (terdapat
deatstock 500 ton). Gypsum 1054 1000 4000 1945.65 1446
Trass 3665 2000 6000 334.8255 -165
PEMBAHASAN KHUSUS
Perbandingan Hasil dan Evaluasi

Perubahan Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa


Material Min. Q Max Selisih Sisa Kapasitas pada pasir silika dan batu trass terjadi
Stok Pesan Stok
kondisi minus dimana membutuhkan lebih
banyak ruang penyimpanan, maka harus
P.Silika 5375 2000 6000 -1374.84 -1875
ada pergeseran kapasitas yaitu mengurangi
P.Besi 1386 300 6000 4314.298 3814 kapasitas pasir besi untuk menambah
Gypsum 1054 1000 4000 1945.65 1446 kapasitas pasir silika dan kapasitas Gypsum
Trass 3665 2000 6000 334.8255 -165 untuk menambah kapasitas batu trass.
V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Saran
Berikut adalah kesimpulan yang didapat dari hasil kerja praktek Adapun saran yang perlu disampaikan
1. Pada pengelolaan storage di PT Semen Gresik Pabik Rembang tidak berdasarkan hasil kerja praktik sebagai
menggunakan metode tertentu berikut.
2. Penetapan kapasitas minimum pada storage additive material 1. Segera mengadakan adanya buffer stock
sekarang kurang optimal karena kapasitas minimum yang digunakan yang akan membantu pabrik dalam
adalah setengah dari kapasitas maksimum. pengelolaan manajemen pengadaan.
3. Berdasarkan analisa terdapat perubahan kapasitas minimum dan 2. Perlu ada pergeseran kapasitas
maksimum storage.
maksimum storage untuk dapat
4. Kuantitas pesan yang digunakan merupakan kuantitas pesan pabrik mengurangi adanya open storage.
sekarang, terdapat perubahan atau pergeseran maksimum storage di
pasir besi untuk ditambahkan ke pasir silika dan penguranagan 3. Meningkatkan koordinasi dan menerapkan
kapasitas gysum untuk ditambahkan ke batu trass. kebijakan dengan vendor agar pengiriman
bahan tepat jumlah dan waktu.
5. Ada faktor yang menyulitkan pabrik dalam pengelolaan penyimpanan
material koreksi kedatangan material tidak pasti, penggunaan material
tidak pasti, dan desain dari storage dengan dua hopper hanya terdapat
satu line untuk pendistribusian.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai