Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Pengalaman yang didapatkan
Kesimpulan dan Saran
LATAR BELAKANG
Industri bahan
bangunan Sustainable
Jumlah penduduk Kebutuhan
berkontribusi besar Development Goals
meningkat Infrastruktur
dalam Pencemaran (SDGs)
Lingkungan
Selain 3 poin di atas, saya mendapatkan pengalaman kerja yang menurut saya sangat menarik. Dia
antaranya:
Saya belajar berinteraksi dengan orang banyak, dengan atasan (mentor saya), dengan teman-teman satu divisi,
dengan karyawan lainnya.
Saya mendapatkan pengalaman bagaimana mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan di
perkuliahan, salah satunya dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan mentor, seperti: menginput data
emisi, mengupload file data emisi ke web KLHK SIMPEL, belajar mengenai Hukum Lingkungan dari RKL-RPL
perusahaan, tuas redesign legenda site Settling Pond dengan Auto CAD, dan tentunya Sistem Manajemen
Lingkungan PT SBI itu sendiri
Saya belajar lingkungan industri itu seperti apa, proses semen seperti apa, unit-unit nya, beserta pengelolaannya.
Dari pengalaman yang didapatkan, saya mengerti bahwa sesungguhnya masih banyak yang belum saya dapatkan
di bangku perkuliahan. Dan hal tersebut menjadi evaluasi tersendiri bagi saya untuk terus mengembangkan dan
menyesuaikan diri sehingga di dunia kerja nanti, saya bisa menjalaninya dengan baik.
PROFIL UMUM PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA
SEJARAH PERUSAHAAN
2016 2018
2019
HIL membeli PT Semen Indonesia Group
PT Holcim Indonesia resmi
Lafarge Cement (SMIG) menandatangani
berubah nama menjadi PT
Indonesia. Berubah perjanjian jual beli (80,64&
Solusi Bangun Indonesia
menjadi Lafarge Holcim saham) dari PT Lafarge
Holcim Indonesia (Semen Indonesia Group)
Indonesia
PROFIL UMUM PT. SOLUSI BANGUN INDONESIA
VISI, MISI & BUDAYA PERUSAHAAN
3. Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
Semen Serbaguna
PROSES PRODUKSI SEMEN SECARA UMUM
Transport by Belt
Conveyor
Preheating Temperatures
Cyclone 1 (top), + 330oC
Cyclone 2 (top), + 540oC
Cyclone 3 (top), + 720oC
Cyclone 4 (top), + 840oC
KILN (TANUR PUTAR)
Adalah proses :
Silo Semen
Jumbo Bag
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Klausul Kebutuhan
4.1 Pemahaman Organisasi dan Konteksnya
4.2 Pemahaman Kebutuhan dan Harapan Pihak Berkepentingan
4.2 Menentukan Lingkup dari SML
4. Konteks Organisasi
4.4 Sistem Manajemen Lingkungan
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
5.2 Kebijakan Lingkungan 5. Kepemimpinan
5.3 Peran,Tanggung Jawab, dan Wewenang Organisasi
6.1 Tindakan untuk Menangani Risiko dan Peluang
6.1.1 Umum
6.1.2 Aspek Lingkungan
6.1.3 Pemenuhan Kewajiban
6.1.4 Perencanaan Tindakan 6. Perencanan
6.2 Sasaran Lingkungan dan Perencanaan untuk Mencapaianya
6.2.1 Sasaran Lingkungan
6.2.2 Rencana Tindakan untuk Mencapai Sasaran Lingkungan
7.1 Sumber Daya
7.2 Kompetensi
7.3 Kesadaran
Klausul ISO 14001:2015
Klausul Kebutuhan
7.4 Komunikasi
7.4.1 Umum
7.4.2 Komunikasi Internal 7. Pendukung
7.4.3 Komunikasi Eksternal
7.5 Informasi Terdokumentasi
7.5.1 Umum
7.5.2 Pembuatan dan Pemutakhiran
7.5.3 Pengendalian Informasi Terdokumentasi
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
8.2 Kesiagaan dan Tanggapan Darurat
8. Operasi
9.1 Pemantauan, Pengukuran, Analisa dan Evaluasi
9.1.1 Umum
9.1.2 Evaluasi Pemenuhan/Kepatuhan
9.2 Audit Internal 9. Evaluasi Kinerja
9.2.1 Umum
9.2.2 Program Internal Audit
9.3 Tinjauan Majemen
10.1 Umum
10.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan 10. Peningkatan
10.3 Peningkatan Berkelanjutan
KONTEKS ORGANISASI
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk telah menetapkan isu internal maupun eksternal
Isu internal dan isu eksternal terdapat pada Plant Develpoment Plan (PDP) atau Rencana Pengembangan Pabrik
Penentuan isu internal dan isu eksternal melalui metode SWOT Analysis
Strength & Weakness: Penentuan isu internal
Opportunity & Threat: Penentuan isu eksternal
PT Solusi Bangun Indonesia berkomitmen untuk menjalankan Sistem Manajemen yang terrintegrasi denga
pengelolaan Lingkungan pada Kebijakan Perusahaannya
KEPEMIMPINAN
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk telah memiliki kebijakan terkait dengan kepemimpinan dan komitmen
Pada kebijakan tersebut, ditetapkan komitmen yang harus dimiliki oleh dewan direksi dan manajemen puncak
Terdapat kebijakan lingkungan yang termasuk dalam kebijakan perusahaan.
PERENCANAAN
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk telah menetapkan Aspek Lingkungan yang akan dipengaruhi proses produksi
semen atau kegiatan kantor
Perusahan juga telah menetapkan Sasaran Lingkungan, melalui pembuatan Key Performance Index (KPI)
PENDUKUNG
Pada klausul ini, PT Solusi Bangun Indonesia sudah baik dalam megelola Sumber Daya, Kompetensi Karyawan,
Kepedulian, komunikasi, dan juga Inormasi terdokumentasi perusahaan
Disamping sumber daya fisik, perusahaan juga sangat baik dalam mengelola sumber daya manusia (pekerja) nya
Untuk kompetensi karyawan, perusahaan mendukung untuk mengadakan/melayani pelatihan/sertifikasi kepada
karyawan untuk menjadi ahli dalam bidang nya masing-masing
Pada aspek kepedulian, perusahaan menanamkan rasa kepdulian salah satunya dengan induksi keselamatan yang
dilakukan kepada setiap orang yang baru masuk ke kawasan pabrik
Pada aspek komunikasi, perusahaan telah terdapat komunikasi internal dan eksternal
Untuk informasi terdokumentasi, perusahaan telah mengarsipkan dokumen-dokumen penting yang dapat berupa
kebijakan, prosedur, maupun tuntunan perusahaan dengan rapih dan terintegrasi melalui Entropy Sofware (ENVOY)
OPERASI
Perencanaan dan pengendalian operasional dilakukan untuk memastikan PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik
Narogong telah mengendalikan aspek lingkungan penting sesuai dengan kebijakan perusahaan yang telah
ditetapkan.
PT Solusi Bangun Indonesia telah menetapkan Prosedur mengenai perencanaan dan pengendalian operasional. Hal
tersebut termasuk pengelolaan limbah udara, limbah cair, air bersih, limbah padat, limbah B3, keanekaragaman
hayati, dan juga teknologi bersih (house keeping)
EVALUASI KINERJA
PT Solusi Bangun Indonesia memiliki prosedur mengenai pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi, hal
tersebut untuk memantau Key Performance Index (KPI)
Perusahaan juga melakukan Audit Internal dalam waktu tertentu, terutama seminggu sebelum Audit Eksternal
(oleh PT. SGS) dilakukan
Perusahaan juga membentuk tim untuk melaksanakan Audit Internal, sehingga pengelolaannya akan lebih
terintegrasi
PENINGKATAN