Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PERHITUNGAN EKONOMI


4.1. Menentukan Indeks Harga
Untuk menghitung biaya peralatan pada tahun 2013 digunakan referensi Plant
Design and Economic for Chemical Engineers edisi 5 karangan Peter-Timmerhaus.
Tabel 4.1 Indeks Harga Tahun 1987-2002
Tahun Indeks Harga Tahun Indeks Harga
1987 324 1995 381,1
1988 343 1996 381,7
1989 355 1997 386,5
1990 357,6 1998 389,5
1991 361,3 1999 390,6
1992 358,2 2000 394,1
1993 359,2 2001 394,3
1994 368,1 2002 390,4


Dengan menggunakan metode regresi linier, data diatas diubah ke dalam
bentuk persamaan y = 4,1315x 7869,3. Dari ekstrapolasi data tersebut didapat
indeks harga untuk tahun 2007 adalah 422,55 dan untuk tahun 2015 adalah 455,60

4.2. Perhitungan Harga Peralatan
Karena harga peralatan dipengaruhi oleh waktu, maka data harga pada masa
lampau dapat diaplikasikan untuk harga peralatan saat ini dengan menggunakan nilai
indeks dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


asli Indeks Harga
sekarang Indeks Harga
x Asli Harga sekarang Harga = (Peter ed.4 hal 164)

Apabila data eksponen untuk ukuran peralatan yang dibutuhkan tidak tersedia, maka
dapat digunakan persamaan yang disebut Sixth- Tenths Factor Rule dengan nilai
faktor 0,6.
6 , 0
B Alat Kapasitas
A Alat Kapasitas
x B Alat Harga A Alat Harga
|
|
.
|

\
|
= (Peter ed.4 hal 166)
Dengan menggunakan persamaan diatas, maka masingmasing harga peralatan dalam
proses pembuatan formaldehyde dapat dihitung, dengan hasil perhitungan pada tabel
4.2. :

Tabel 4.2. Daftar Harga Peralatan Tahun 2015
No. Nama Alat
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga Total
Rp
1 Mesin Pengupas 300.000 4 1.200.000
2 Mesin Pemotong 2.150.000 3 6.450.000
3 Bak pencuci 30.000 150 450.000
4 Mesin Penggiling 2.400.000 4 9.600.000
5 Fermentor 10.000.000 3 30.000.000
6 Terpal penjemur 8000
4000
m
2
32.000.000
7 Screener 700.000 5 3.500.000
8 Tangki Penyimpanan 950.000 3 2.850.000
9 Mesin Pengemas 500.000 5 2.500.000
88.100.000

4.3. Perhitungan Biaya
4.3.1. Bahan Baku
Singkong
Harga = Rp 2000,-/kg
Kebutuhan /tahun (kg) = 1500 kg/hari x 300 hari
= 450.000 kg
Biaya / tahun = 450.000 kg x Rp 2000,-/kg

= Rp 900.000.000,-

Bioaktivator
Harga = Rp 35.000,-/liter
Kebutuhan /tahun (kg) = 1,5 liter/hari x 300 hari
= 450 liter
Biaya / tahun = 450 liter x Rp 35.000,-/kg
= Rp 15.750.000,-

Total Biaya Bahan Baku = Rp 915.750.000

4.3.3. Perhitungan Harga Tanah
Luas tanah = 13.000 m
2

Harga tanah /m
2
= Rp 200.000/m
2

Total Biaya tanah = Rp 2.600.000.000

4.3.4. Perhitungan Harga Bangunan

No Jenis Area Luas
(m
2
)
Total (Rp)
1. Areal Proses 5000 1.000.000.000
2. Tempat Penjemuran 4000 800.000.000
3. Areal Bahan Baku 800 160.000.000
4. Gudang Produksi 1000 200.000.000
5. Laboratorium 100 20.000.000
6. Tempat Ibadah 150 30.000.000
7. Kantin 80 16.000.000
8. Pos Jaga 50 10.000.000
9. Jalan 800 160.000.000






Operating Labour
Daftar gaji karyawan per bulan dapat dilihat dalam tabel 4.3. berikut ini

Tabel L.4.3. Daftar Gaji Karyawan Per Bulan
No. Jabatan Jumlah
Gaji/bulan
(Rp)
Total Gaji/bulan
(Rp)
1. Direktur Utama 1 16.000.000 16.000.000
2. Sekretaris Direktur Utama 1
3.000.000
3.000.000
3. Kepala Bagian 9
1.500.000
13.500.000
5. Karyawan 40 1.200.000 48.000.000
6. Analis Laboratorium 2 900.000 1.800.000
7. Satpam 3 1.000.000 3.000.000
8. Petugas kebersihan 10 750.000 7.500.000
8. Pengemudi 5 1.000.000 5.000.000
Total 41 103.800.000

Jumlah gaji karyawan per bulan = Rp. 103.800.000,- x 12
= Rp. 1.245.600.000,-

4.2. Perhitungan Total Capital Investment (TCI)
1. Total Direct Cost (DC)
a. Equipment, Installation dan Investment
Purchased Equipment-Delivered (PEC) =Rp. 88.100.000
Installation, insulation and painting (25% PEC) =22.025.000
Instrumentation and Control (30% PEC) =26.430.000
Piping and installed (50% PEC) =44.050.000
10. Halaman dan tempat parkir 1000 200.000.000
Total 2.596.000.000

Electrical and installed (15% PEC) =13.215.000
b. Building = 2.596.000.000
c. Service Facilities & yard improvement (50% PEC)= 44.050.000
d. Land = 2.600.000.000
Total Direct Cost (DC) = 5.407.440.000
2. Indirect Cost (IDC)
a. Engineering and supervision (30 % PEC) =26.430.000
b. Contruction expense (10 % DC) =540.744.000
c. Contractors fee (3 % DC) = 162.223.000
d. Contigency (10 % FCI) = 669.383.200
Total Indirect Cost (IDC) = 1.286.397.200

3. Fixed capital Investement (FCI)
FCI = (DC + IDC) = 6.693.837.200
Working Capital (15 % TCI)
WC = 15 % TCI = 1.181.265.388
TOTAL CAPITAL INVESTMENT (TCI)
TCI = FCI + WC
= FCI + 0,15 TCI
= FCI/(1- 0,15) =7.875.102.588
4.3. Perhitungan Total Production Cost (TPC)
1. Manufacturing Cost (MC)
a. Direct Production Cost
Raw material = 915.750.000
Operating Labor (OL) = 1.245.600.000,-

Direct supervisory and clerical labor (15% OL) = 186.840.000

Utilities (10% TPC) = 233.452.000
Maintenance & repair (6% FCI) = 472.506.155,3
Labortory charge (15% OL) =186.840.000
Patent & royalties (2 % TPC) =89.786.000
Total Direct Production Cost = 2.330.774.155,3

Fixed Charge
Depreciation (10% FCI) =669.383.720
Local taxes (2% FCI) =133.876.744
Insurance (1% FCI) =66. 938.372
Total Fixed Charge = 870.198.836


2. General Expenses (GE)
a. Administrative cost (20% OL) =241.120.000
b. Distribution & selling price (10% TPC) =233.452.000
c. Research & Development costr (2% TPC) =89.786.000
d. Financing (5% TCI) =393.755.129,4
Total General Expenses = 958.113.129,4

TOTAL PRODUCTION COST (TPC)
TPC = MC + GE = 3.102.887.284,7
Parameter yang diambil dalam menentukan layak tidaknya pendirian pabrik
tepung singkong fermentasi adalah :
1. Profitabilitas
2. Lama Waktu Pengembalian

a. Lama pengangsuran pinjaman
b. Pay Out Time (POT)
3. Total Modal Akhir
a. Net Profit Over Total Life Time of Project (NPOLTP)
b. Total Capital Sink (TCS)
4. Laju Pengembalian Modal
a. Rate of Return Investment (ROR)
b. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF-ROR)
5. Break Even Point (BEP)

Sebelum dilakukan analisa terhadap kelima hal di atas, perlu dilakukan
perhitungan terhadap beberapa hal berikut :
1. Modal Industri (Total Capital Investment), terdiri dari:
a. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)
b. Modal Kerja (Working Capital)
2. Biaya Produksi (Total Production Cost), terdiri dari :
a. Biaya Operasi (Total Manufacturing Cost)
b. Belanja Umum (General Expenses)
c.
8.1. Keuntungan (Profitabilitas)
Suatu pabrik yang akan didirikan harus mempertimbangkan keuntungannya.
Perhitungan ekonomi dihitung tahun pertahun, untuk keakuratan perhitungan
dilengkapi dengan prediksi faktorfaktor yang relatif selalu berubah dari tahun ke
tahun. Perkiraan keuntungan yang akan diperoleh setiap tahun dicari melalui tahap-
tahap perhitungan sebagai berikut :
a. Produksi tepung singkong fermentasi =500.000 kg/tahun
Harga jual tepung singkong fermentasi =7500/kg
Total penjualan tepung singkong fermentasi 3.750.000.000.

+
Total Production Cost (TPC) 3.102.887.284,7
Net Profit Before Tax (NPBT) 647.112.716,7
Income Tax (30 % NPBT) 194.133.815
Net Profit After Tax (NPAT) 452.978.901,7
Depreciation (9,1% FCI) 609.139.185,2
Annual Cash Flow (ACF) 1.062.118.087,9

Hasil perhitungan menunjukkkan bahwa pengoperasian pabrik tepung
singkong fermentasi memberikan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh pertahun
setelah dipotong pajak adalah sebesar 452.978.901,7.

4.4.Lama Waktu Pengembalian Pinjaman
Lama waktu pengembalian modal dapat dilihat dari :
1. Lama Pengangsuran Pinjaman
2. Pay Out Time (POT)
Suatu pabrik dinyatakan layak berdiri jika pinjaman dari Bank sudah dapat
dilunasi sebelum mencapai setengah service life pabrik atau dengan kata lain, Pay
Out Time kurang dari setengah service life pabrik.
Untuk mengetahui operasi optimal dari suatu pabrik, harus diketahui service life
pabrik tersebut. Service life pabrik perlu untuk diketahui sebab lewat waktu tersebut
maka pabrik dikatakan tidak beroperasi secara ekonomi lagi. Service life untuk
chemical manufacturing adalah 11 tahun (Peter, hal 270).
Depresiasi dapat dihitung dengan rumus :

Depresiasi =
life Service
TSV - FCI


Keterangan :


FCI = Fixed Capital Investment = 6.693.837.200
TSV = Salvage Value = 0
Service life = 11 tahun (Peter, hal 270)

Sehingga,
5 , 654 . 530 . 608 .
11
200 6.693.837.
Rp Depresiasi = =




4.5 Lama Pengangsuran Pinjaman
Total Capital investment adalah sejumlah uang yang diperlukan untuk
mendirikan pabrik. Modal ini harus dikembalikan beserta bunganya, dan untuk pabrik
tepung singkong fermentasi ini akan dilakukan dengan cara pengangsuran. Lama
pengangsuran yang ideal adalah kurang dari setengah umur pabrik :
Total Capital Investment (TCI) = 7.875.102.588
Pinjaman P (70 % TCI) = 5.512.571.812
Bunga Modal (Merujuk pada bunga bank) = 25 %
Lama angsuran ditentukan selama = 4 tahun
Maka besarnya angsuran pertahun dapat dihitung dengan rumus:
A = P (
P
A
, i, n)
=
( )
( )
(

+
+

1 i 1
1
n
n
i i
P
=
( )
( )
(

+
+

1 0,25 1
25 , 0 1 25 , 0
812 5.512.571.
4
4

= Rp. 2.334.252.967

% 1 , 9 100
200 6.693.837.
5 , 654 . 530 . 608
% = = Depresiasi



4.6 Break Even Point (BEP)
Break Even Point menunjukan presentase kapasitas produksi yang seharusnya
dicapai agar seluruh modal yang diinvestasikan lunas terbayar dengan tercapainya
titik impas, atau dengan kata lain Total Production Cost (TPC) = Selling Price (SP).
Pabrik ini layak didirikan apabila BEP tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Nilai
BEP yang memenuhi syarat yaitu mendekati 20% hingga 40 %. Break Even Point
(BEP) dapat ditentukan secara grafis maupun secara matematis :

Cara Matematis
Nilai BEP secara matematis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
BEP = % 100
Cost Variable Price Selling
Cost Fixed



Keterangan :
Fixed Cost = Fixed Charge + Plant Overhead Cost + General Expenses
= Rp. 1.828.311.965,-
Variable Cost = Direct Production Cost
= Rp. 2.330.774.155,3
Selling Price = Total Income
= Rp. 3.750.000.000.
Sehingga:
BEP = % 100
Cost Variable Price Selling
Cost Fixed


=
% 100
155,3 2.330.774. 000. 3.750.000.
965 1.828.311.


= 28,75 %



Jadi Break Even Point (BEP) yang diperoleh = 28,75 %.

Anda mungkin juga menyukai