Kelompok III :
1. Rizki Hidayat
2. Irwan Azhammy
3. Anwar Nur Muhammad
Raqib
4. Eliska Rahayu
5. Abukhoir
6. Putri Imong Ariyanti
Latar Belakang
Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) dari biji jagung dengan
kapasitas bahan baku 4.500 ton/tahun, dengan 300 hari kerja dalam 1
(satu) tahun. Pabrik ini diharapkan dapat memproduksi Crude Corn
Oil yang mampu memenuhi kebutuhan pasar di Sumatera Utara
khususnya dan daerah-daerah Indonesia yang lain pada umumnya.
Proses yang digunakan untuk memperoleh CCO dari biji jagung
awalnya dilakukan dengan pengepresan dengan menggunakan Screw
Press, yang kemudian filtratnya disaring lagi dengan mengunakan
Vibrating Filter.
CCO yang diperoleh kemudian dipekatkan lagi kadarnya dari
kandungan air melalui sistem evaporasi dengan mengunakan CPO
1200C sebagai media pemanas.
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi
Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil
Total modal investasi : Rp. 42.040.370.000,-
Biaya Produksi : Rp. 13.202.405.590,-
Hasil penjualan/ tahun : Rp. 37.695.283.880,-
Laba Bersih : Rp. 31.823.241.780,-
Profit Margin : 64,98 %
Break Even Point (BEP) : 32,28 %
Return on Investment (ROI) : 75,69 %
Pay Out Time (POT) : 1,5 tahun
Internal Rate of Return (IRR) : 42,23 %
Berbagai parameter ekonomi digunkanan sebagai
pedoman untuk menentukan layak tidaknya suatu
pabrik didirikan dan besarnya tingkat pendapatan
yang dapat diterima dari segi ekonomi
A. Pra Investasi
Diperkirakan sebesar 10 % dari MITL = 0,1 x Rp
16.759.904.080,-
= Rp 1.675.990.408,-
C. Biaya Legalitas
Diperkirakan sebesar 5 % dari MITL = 0,05 x Rp
16.759.904.080,-
= Rp 837.995.204,-
D. Biaya Kontraktor
Diperkirakan sebesar 10 % dari MITL = 0,1 x Rp
16.759.904.080,-
= Rp, 1.675.990.408,-
A. Persediaan Bahan
Baku Proses
o Biji jagung
Kebutuhan = 1250 Kg/jam
Harga = Rp 2200,-/Kg
Harga total = 90 hari x 12 jam/hari x 1250 Kg/jam x Rp 2200,-/Kg
= Rp 2.970.000.000,-
o CPO
Kebutuhan = 2401,7903 Kg/jam
Harga = Rp 3.900,-/Kg
Harga total = 90 hari x 12 jam/hari x 2401,7903 Kg/jam x Rp
3900,-/Kg
= Rp 10.116.340.740.,-
Total harga bahan baku proses = Rp
13.086.340.740,-
B. Persediaan Bahan Baku Utilitas
o Solar
Kebutuhan = 16,719 liter/jam
Harga = Rp 5.500,-/ltr
Harga total = 90 hari x 12 jam/hari x 16,719 ltr/jam x Rp
5.500,-/ltr
o Kaporit = Rp 99.310.860,-
Kebutuhan = 0,00005 Kg/jam
Harga = Rp 11.500,-/Kg
Harga total = 90 hari x 12 jam/hari x 0,0005 Kg/jam x Rp
11.500,-/Kg
= Rp 6.210,-
o Soda abu, Na2CO3
Kebutuhan = 1,1875 kg/jam
Harga = Rp 48.000,-/Kg
Harga total = 90 hari x 12 jam/hari x 1,1875 Kg/jam x Rp
48.000,-/Kg
= Rp 61.560.000,-
Total harga bahan baku utilitas = Rp
160.877.070,-
Maka, total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas
selama 3 bulan adalah :
= Rp. 13.086.340.740,- + Rp 160.877.070,-
= Rp. 13.247.217.810,-
C. Biaya Pemasaran
Diperkirakan sebesar 10 % dari gaji 3 bulan
= 0,1 x Rp 484.500.000,-
= Rp 48.450.000,-
Harga produk Crude Corn Oil diperkiran lebih mahal dari harga
Crude Palm Oil.
Harga produk Crude Corn Oil = Rp 21.700,-/liter
Harga jual Ampas = Rp 1100,-/kg
Harga Crude Corn Oil
= Rp 34.932.193.880,-
Harga Penjualan Ampas
= Rp 2.763.090.000,-
Harga Penjualan Tahunan = Harga Crude Corn Oil + Harga
Ampas
= Rp 34.932.193.880,- + Rp 2.763.090.000,-
= Rp 37.695.283.880,-
Piutang dagang (PD)
= Rp 3.141.273.657,-
Modal berasal dari :
B. Pajak Penghasilan
Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) atas perhitungan
dihitung berdasarkan
Undang-Undang No,17 tahun 2000 Tentang Perubahan
Ketiga Atas UU No. 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah :
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
(%)
Penghasilan sampai dengan Rp,50,000,000,- 10
Penghasilan Rp,50,000,000,- s/d
Rp,100,000,000,- 15
Penghasilan di atas Rp,100,000,000,- 30
Maka Pajak Penghasilan yang harus dibayar adalah :
10 % x Rp.50.000.000.- = Rp.
5.000.000,-
15 % x (Rp.100.000.000. Rp. 50.000.000.-) = Rp.
7.500.000,-
30 % x (Rp. 24.492.878.290,- Rp. 100.000.000,-) = Rp.
7.317.863.487,- +
Total pajak penghasilan (PPh) = Rp.
C. Laba Setelah Pajak
7.330.363.487,-
Laba setelah pajak = Laba sebelum pajak
PPh
= Rp. 24.492.878.290,- - Rp. 7.330.363.487,-
= Rp. 31.823.241.780,-
Profit Margin (PM)
Break Even Point (BEP)
Return on Investement (ROI)
Pay Out Time (POT)
Internal Rate of Return (IRR)
A. Profit Margin (PM)
BEP merupakan titik keseimbangan antara penerimaan dan
pengeluaran.
BEP = 32,28 %
Nilai penjualan pada titik BEP = 32,28 % x HPT
= 32,28 % x Rp. 6.165.033.801,-
= Rp. 1.990.072.911,-
E. Internal Rate of Return (IRR)
Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah
pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow.
Untuk
- Laba kotor
memperoleh diasumsikan
cast flow mengalami
diambil ketentuan kenaikan
sebagai 10 %: tiap
berikut
tahun.
- Harga tanah diasumsikan mengalami kenaikan 10 %
tiap tahun.
- Amortasi dihitung untuk 5 tahun.
- Masa pembangunan disebut tahun ke-nol.
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun.
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada
Internaltahun
rate of return merupakan persentase yang menggambarkan
ke-10.
keuntungan
- Cashrata
flow- rata bunga
= Laba pertahun
sesudah pajakdari semua pengeluaran
+ Depresiasi + Harga dan
pemasukan,
tanahapabila IRR ternyata lebih besar dari bunga rill yang berlaku,
+ Amortasi
maka pabrik akan menguntungkan, tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga rill
yang berlaku maka pabrik dianggap rugi. diperoleh IRR = 42,23 %, sehingga
pabrik akan
menguntungkan karena lebih besar dari bunga pinjaman bank saat ini yaitu
sebesar 15 %