Anda di halaman 1dari 20

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

BAB VI
ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik n-butil akrilat dilakukan analisis ekonomi dengan
maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang menguntungkan atau
tidak. Analisis ekonomi dilakukan untuk mendapatkan estimasi kelayakan investasi
modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan
modal investasi, laba yang diperoleh, waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal investasi, dan terjadinya titik impas.
6.1. Dasar Perhitungan Analisis Ekonomi
Kapasitas pabrik : 40.000 ton/tahun
Jumlah hari operasi dalam setahun : 330 hari
Tahun Pabrik Beroperasi : 2024
Tahun Mulai Pendirian Pabrik : 2023
Harga bahan dan produk disajikan pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Harga Bahan Baku dan Produk
Jumlah Harga/ton Referensi Lama
Senyawa
(ton/tahun) (US $) harga Penyimpanan
Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Asam Akrilat 22.486,89 1.062,07 www.alibaba.com 15 hari
n-Butanol 23.126,75 825,21 www.alibaba.com 15 hari
Katalis 4,07 2.033,37 www.alibaba.com 1 tahun
Packing 0,01 387,13 www.aitemt21.com 1 tahun
Produk
n-Butil Akrilat 40.000 2.076,29 www.alibaba.com 15 hari

Asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisis ekonomi:


1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan mulai tahun 2023 dengan masa
konstruksi dan instalasi selama dua tahun dan pabrik dapat beroperasi secara
komersial pada tahun 2024.
2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu.
3. Kapasitas produksi adalah 40.000 ton/tahun dengan jumlah hari kerja 330
hari/tahun.

109
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

4. Shut down pabrik dilaksanakan selama 35 hari dalam satu tahun untuk
perbaikan alat-alat pabrik dan maintenance darurat.
5. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun.
6. Nilai rongsokan (salvage value) adalah nol.
7. Situasi pasar, biaya, dan lain-lain diasumsikan stabil selama pabrik beroperasi.
8. Upah buruh asing US$ 5,47 per man hour.
9. Upah buruh lokal Rp 40.500 per man hour.
10. Satu man hour asing sama dengan 2 man hour Indonesia.
11. Kurs rupiah Rp 14.676,00 (www.kurs.dollar.web.id).
12. Semua produk n-butil akrilat habis terjual.
6.2. Estimasi Harga Peralatan
Harga peralatan proses setiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang
sedang terjadi. Penentuan harga peralatan tahun 2023 diestimasi menggunakan
persamaan 6.1 (Timmerhaus, 2003).
Nx
Ex = Ey . (6.1)
Ny
Keterangan:
Ex = Harga pembelian pada tahun pendirian pabrik (2023)
Ey = Harga pembelian pada tahun referensi
Nx = Indeks CEPCI pada tahun pendirian pabrik (2023)
Ny = Indeks CEPCI pada tahun referensi
(Aries dan Newton, 1955)
Harga alat proses dan utilitas dituliskan pada Tabel 6.2 dan Tabel 6.3. Harga
tersebut diperoleh dari www.matche.com (2014), Turton (2001), dan toko online.
Tabel 6.2 Harga Alat Proses
No. Nama Alat Kode Jumlah Harga (US $) Harga Total (US $)
1. Tangki Asam Akrilat TK-101 1 1.347.290 1.347.290
2. Tangki n-Butanol TK-102 1 1.605.214 1.605.214
3. Tangki n-Butil Akrilat TK-103 1 2.117.492 2.117.492
4. Heat Exchanger 1 E-101 1 1.332 1.332
5. Heat Exchanger 2 E-104 1 1.695 1.695

110
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.2 Harga Alat Proses (Lanjutan)


No. Nama Alat Kode Jumlah Harga (US $) Harga Total (US $)
6. Heat Exchanger 3 E-106 1 16.716 16.716
7. Kondensor E-103 1 17.927 17.927
8. Reboiler E-105 1 15.747 15.747
9. Dekanter V-102 1 40.610 40.610
10. Vaporizer E-102 1 25.438 25.438
11. Separator V-101 1 56.812 56.812
12. Pompa P-101 2 7.873 15.747
13. Pompa P-102 2 9.085 18.170
14. Pompa P-103 2 7.873 15.747
15. Pompa P-104 2 9.085 18.170
16. Pompa P-105 2 6.420 12.840
17. Pompa P-106 2 9.085 18.170
18. Reactive distillation 1 1.441.377 1.441.377
R-101
. Tray 9 6.681 60.133
Total 6.846.634,47

Tabel 6.3 Harga Alat Utilitas


No. Nama Alat Kode Jumlah Harga (US $) Harga Total (US $)
1. Pompa PU-201 2 3.391 6.783
2. Pompa PU-202 2 3.391 6.783
3. Pompa PU-203 2 3.391 6.783
4. Pompa PU-204 2 2.059 4.118
5. Pompa PU-205 2 2.059 4.118
6. Pompa PU-206 2 3.391 6.783
7. Pompa PU-207 2 6.904 13.809
8. Bak Pengendap BU-201 1 224 224
9. Bak Pengendap BU-202 1 73 73
10. Bak Pengendap BU-203 1 3.417 3.417
11. Flokulator FL-201 1 117 117
12. Clarifier CL-201 1 2.832 2.832
13. Tangki Tawas TK-201 1 47 47
14. Tangki Kapur TK-202 1 129 129
15. Tangki Klorin TK-203 1 2 2
16. Tangki Sanitasi TK-204 1 597 597

111
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.3 Harga Alat Utilitas (Lanjutan)


No. Nama Alat Kode Jumlah Harga (US $) Harga Total (US $)
Tangki Air
17. TK-205 1 252 252
Demineralisasi
18. Tangki Air Umpan TK-206 1 393 393
Boiler
19. Tangki Air Pendingin TK-207 1 4.045 4.045
20. Kation Exchanger KE-201 2 517 1.035
21. Anion Exchanger AE-201 2 517 1.035
22. Cooling Tower CT-201 1 2.546 2.546
23. Saringan Pasir FU-201 1 2.072 2.072
24. Deaerator DU-201 1 3.260 3.260
25. Boiler B-201 1 332.392 332.392
26. Bak UPL BU-204 1 319.746 319.746
27. Tangki Sillica Gel TK-209 1 41 41
28. Tangki Udara Tekan TK-210 1 4.360 4.360
Tangki Bahan Bakar
29. TK-208 1 22.530 22.530
(IDO)
Tangki Bahan Bakar
30. TK-211 1 8.237 8.237
(HSD)
31. Kompresor C-201 1 605 605
32. Generator G-201 1 15.994 15.994
Total 77.994,08

Berdasarkan harga alat proses dan utilitas di atas, maka estimasi total biaya
pembelian alat sebesar US $7.621.831,55 atau dalam kurs nilai tukar rupiah sebesar
Rp 112.688.799.458,94. Estimasi harga alat tersebut selanjutnya akan digunakan
untuk menghitung modal tetap.
6.3. Estimasi Penanaman Modal Total (Total Capital Investment )
Capital investment merupakan total pengeluaran yang dibutuhkan untuk
mendirikan fasilitas-fasilitas operasi pabrik. Capital Investment terdiri dari modal
tetap dan modal kerja.
6.3.1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)
Modal tetap merupakan biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan fasilitas-
fasilitas pabrik. Estimasi modal tetap pada perusahaan ini ditunjukkan pada Tabel
6.4.

112
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.4 Modal Tetap


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Biaya pembelian alat 7.621.831,55
2. Instalasi 1.082.300,08 32.454.368.484,17
3. Perpipaan 3.734.697,46 41.694.848.399,81
4. Instrumentasi 1.874.970,56 6.085.194.090,78
5. Isolasi 228.654,95 5.634.438.972,95
6. Listrik 533.528,21 3.380.663.383,77
7. Bangunan 2.286.549,46
8. Tanah 46.695.600.000,00
9. Shipping
Produsen ke pelabuhan 762.183,15
Pelabuhan ke pabrik 11.268.877.945,89
10. Asuransi 15.243,66
11. Perbaikan lahan 762.183,15
Physical Plant Cost 18.902.142,24 147.213.991.277,38
12. Teknik dan konstruksi 3.780.428,45 29.442.798.255,48
Direct Plant Cost 22.682.570,69 176.656.789.532,85
13. Biaya kontraktor 2.268.257,07 17.665.678.953,29
14. Biaya tak terduga 3.402.385,60 26.498.518.429,93
Modal Tetap 28.353.213,36 220.820.986.916,06

Berdasarkan tabel di atas, maka estimasi modal tetap sebesar US


$28.353.213,36 dan Rp 220.820.986.916,06 atau total dalam kurs nilai tukar rupiah
sebesar Rp 640.023.246.503,32.
6.3.2. Modal Kerja (Working Capital Investment)
Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha
atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu sebulan dalam harga
lancar. Estimasi modal kerja perusahaan ini dituliskan pada Tabel 6.5.

113
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.5 Modal Kerja


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Persediaan bahan baku 56.131.294.288,09
2. Persediaan dalam proses 305,61 43.741.957,51
3. Persediaan produk 468.517,57 67.058.104.192,50
4. Extended credit 6.920.981,47
5. Available cash 468.517,57 67.058.104.192,50
Modal Kerja 7.858.322,22 190.291.244.630,61

Berdasarkan tabel di atas, maka estimasi modal kerja sebesar US $


7.858.322,22 dan Rp 190.291.244.630,61 atau total dalam kurs nilai tukar rupiah
sebesar Rp 306.476.538.692,86. Estimasi modal tetap dan modal kerja selanjutnya
digunakan untuk menghitung modal total.
Tabel 6.6 Modal Total
Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Modal tetap 28.353.213,36 220.820.986.916,06
2. Modal kerja 7.858.322,22 190.291.244.630,61
Modal Total 36.211.535,59 411.112.231.546,67

Dari Tabel 6.6, maka diperoleh estimasi modal total sebesar US


$36.211.535,59 dan Rp 411.112.231.546,67 atau total dalam kurs nilai tukar rupiah
sebesar Rp 946.499.785.196,19. Modal total pabrik ini terdiri dari 68% modal tetap
dan 32% modal kerja.
6.4. Estimasi Biaya Total Produksi
6.4.1. Biaya Manufacturing
Biaya manufacturing merupakan biaya pengeluaran perusahaan yang terdiri
dari biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya tetap yang bersangkutan
dengan produk.
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah pengeluaran yang bersangkutan langsung dalam
pembuatan produk. Estimasi biaya langsung ditunjukkan pada Tabel 6.7.

114
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.7 Biaya Langsung


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Bahan baku 673.707.075.778,43
2. Biaya buruh 9.715.200.000,00
3. Biaya pengawasan 100.000.000,00
4. Perbaikan dan pemeliharaan 1.701.192,80 13.249.259.214,96
5. Persediaan operasi 255.178,92 1.987.388.882,24
6. Royalti dan paten 830.517,78
7. Utilitas 15.173.801.123,96
Biaya Langsung 2.786.889,50 713.932.724.999,60

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)


Biaya tidak langsung adalah pengeluaran yang tidak bersangkutan
langsung dalam pembuatan produk. Estimasi biaya tidak langsung pada
perusahaan ini ditunjukkan pada Tabel 6.8.
Tabel 6.8 Biaya Tidak Langsung
Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Payroll overhead 1.457.280.000,00
2. Biaya laboratorium 971.520.000,00
3. Plant overhead 4.857.600.000,00
4. Pengemasan dan pengiriman 61.396.026.618,78
Biaya Tidak Langsung 68.682.426.618,78

c. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya tetap berkaitan dengan modal tetap yang tidak tergantung waktu
maupun tingkat produksi. Estimasi biaya tetap pada perusahaan ini ditunjukkan
pada Tabel 6.9.
Tabel 6.9 Biaya Tetap
Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Depresiasi 2.268.257,07 17.665.678.953,29
2. Pajak daerah 283.532,13 2.208.209.869,16

115
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

3. Asuransi 283.532,13 2.208.209.869,16


Biaya Tetap 2.835.321,34 22.082.098.691,61

Tabel 6.10 Biaya Manufacturing


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Biaya langsung 2.786.889,50 713.932.724.999,60
2. Biaya tidak langsung 0,00 68.682.426.618,78
3. Biaya tetap 2.835.321,34 22.082.098.691,61
Biaya Manufacturing 5.622.210,83 804.697.250.310,00

6.4.2. Biaya Pengeluaran Umum (General Expense)


Biaya pengeluaran umum merupakan biaya pengeluaran yang tidak berkaitan
dengan produksi, tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum.
Estimasi biaya pengeluaran umum pada perusahaan ini dapat dilihat pada Tabel
6.11.
Tabel 6.11 Biaya Pengeluaran Umum
Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Administrasi 4.017.000.000,00
2. Distribusi dan penjualan 9.966.213,32
3. Penelitian dan pengembangan 3.322.071,11
4. Kredit bank 18.929.995.703,92
Biaya Pengeluaran Umum 13.288.284,42 22.946.995.703,92

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh biaya produksi yang


ditunjukkan pada Tabel 6.12.
Tabel 6.12 Biaya Total Produksi
Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Biaya manufacturing 5.622.210,83 804.697.250.310,00
2. Biaya pengeluaran umum 13.288.284,42 22.946.995.703,92
Biaya Total Produksi 18.910.495,26 827.644.246.013,92

116
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Berdasarkan Tabel 6.12, maka diperoleh estimasi biaya total produksi


sebesar US $18.910.495,26 dan Rp 827.644.246.013,92 atau total dalam kurs nilai
tukar rupiah sebesar Rp 1.107.235.918.388,12. Persentase biaya total produksi
tersebut sebesar 90% dari total penjualan produk n-butil akrilat sebesar US $
83.051.777,64 atau Rp 1.227.920.532.375,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pabrik ini akan mendapatkan keuntungan.

6.5. Analisis Profitabilitas


6.5.1. Estimasi Laba Tahunan
Perhitungan laba diperoleh selisih antara total penjualan produk dengan total
biaya produksi yang dikeluarkan.
Keuntungan sebelum pajak = Total penjualan produk – total biaya produksi
= Rp 1.227.920.532.375 – Rp 11.107.235.918.388
= Rp 120.684.613.987,66
Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2020,
perusahaan dikenai wajib pajak sebesar 20%. Maka, keuntungan yang diperoleh
setelah dipotong wajib pajak adalah sebagai berikut.
Wajib pajak = 20% dari keuntungan sebelum pajak
= Rp 24.136.922.797,53
Keuntungan setelah pajak = Keuntungan sebelum pajak – pajak pendapatan
= Rp 120.684.613.987,66 – Rp 24.136.922.797,53
= Rp 96.547.691.190,13

117
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Gambar 6.1 Diagram Arus Kas Non-discounted

118
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

6.5.2.Kriteria Profitabilitas Non-discounted


1. Payback Period (PBP)
PBP adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan modal
tetap berdasarkan perhitungan arus kas non-discounted. Berdasarkan Gambar
6.1, maka diperoleh PBP pada pabrik ini selama 1,90 tahun. Pabrik n-butil
akrilat ini termasuk kategori pabrik industrial chemical low risk dengan
maksimal PBP adalah 5 tahun sehingga nilai PBP pabrik n-butil akrilat ini
masih memenuhi (Aries, 1955).
2. Cummulative Cash Position (CCP)
CCP merupakan nilai proyek pada akhir masa pakainya. Berdasarkan
perhitungan arus kas non-discounted, maka diperoleh nilai pada akhir massa
proyek pabrik ini sebesar Rp 2.720.791.158.973,59.
3. Cummulative Cash Ratio (CCR)
CCR merupakan suatu ukuran perbandingan antara CCP terhadap uang
yang diinvestasikan. Nilai CCR dihitung menggunakan persamaan 6.2.
Jumlah Seluruh Arus Kas Positif (6.2)
CCR =
Jumlah Seluruh Arus Kas Negatif
Berdasarkan persamaan di atas, maka diperoleh nilai CCR sebesar 3,74.
Karena nilai CCR pabrik ini lebih dari 1, maka pabrik layak didirikan dan akan
mendapatkan keuntungan.
4. Rate of Return on Investment (ROROI)
ROROI adalah tingkat pengembalian modal yang diperoleh
berdasarkan persamaan 6.3
Laba Bersih Per Tahun (6.3)
ROROI =
FCI
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh dingkat pengembalian modal
yang telah diinvestasikan sebesar 52,51%. Nilai ROROI pabrik n-butil akrilat
ini melebihi 8% sehingga pabrik dapat dikatakan untung.

119
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Gambar 6.2 Diagram Arus Kas Discounted

120
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

6.5.3. Kriteria Profitabilitas Discounted


1. Discounted Payback Period (DPBP)
DPBP adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan
modal tetap berdasarkan perhitungan arus kas discounted. Berdasarkan gambar
6.2, maka diperoleh DPBP pabrik ini selama 2,15 tahun. Pabrik n-butil akrilat
ini termasuk kategori pabrik industrial chemical low risk dengan maksimal
PBP adalah 5 tahun sehingga nilai PBP pabrik n-butil akrilat ini masih
memenuhi (Aries, 1955).
2. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan
datang dengan suku bunga pada masa kini. NPV suatu proyek sangat
dipengaruhi oleh tingkat investasi modal tetap. Perhitungan nilai NPV dapat
menunjukkan keputusan investasi dengan nilai yang disimpulkan adalah:
NPV > 0, maka investasi memberikan manfaat bagi perusahaan
NPV < 0, maka investasi mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
NPV = 0, maka investasi tidak mengakibatkan untung maupun rugi
Berdasarkan perhitungan arus kas discounted dengan suku bunga Bank
Mandiri sebesar 8% (www.ojk.go.id), maka dapat diperkirakan NPV pabrik ini
sebesar Rp 1.316.472.059.599,81
3. Present Value Ratio (PVR)
PVR adalah perbandingan antara NPV dengan modal yang
diinvestasikan. Nilai PVR dihitung menggunakan persamaan 6.4.
Junlah Arus Kas Discounted Positif
PVR = (6.4)
Jumlah Arus Kas Discounted Negatif
Berdasarkan persamaan di atas, maka diperoleh nilai PVR sebesar 2,43.
Karena nilai PVR pabrik ini lebih dari 1, maka pabrik layak didirikan dan akan
mendapatkan keuntungan.
4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR)
DCFROR adalah suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai
sekarang dari penerimaan yang diharapkan pada masa yang akan datang
dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (saat NPV = 0). Dengan

121
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

menggunakan perhitungan trial and error, maka diperoleh nilai DCFROR


pabrik ini sebesar 34,80%.
6.6. Evaluasi Resiko dalam Perhitungan Profitabilitas
6.6.1. Break Event Point (BEP)
Break event point (BEP) adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya
kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Besarnya BEP yang lazim
untuk suatu pabrik, yaitu 40 – 60 %.
Fa + 0,3Ra (6.5)
BEP = ×100%
Sa - Va - 0,7Ra
Dengan,
Tabel 6.13 Biaya Tetap (Fa)
Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Depresiasi $3.463.095,01 Rp51.201.859.720,27
2. Pajak Properti $432.886,88 Rp6.400.232.465,03
3. Asuransi $432.886,88 Rp6.400.232.465,03
Biaya Tetap $4.328.868,76 Rp64.002.324.650,33

Tabel 6.14 Biaya Bervariasi (Va)


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Persediaan bahan baku $45.566.931,06 Rp673.707.075.778,43
2. Pengemasan dan pengiriman $4.152.588,88 Rp61.396.026.618,78
3. Utilitas $1.026.297,00 Rp15.173.801.123,96
4. Royalti $830.517,78 Rp12.279.205.323,76
Biaya Bervariasi $51.576.334,72 Rp762.556.108.844,94

Tabel 6.15 Biaya yang Diatur (Ra)


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Gaji karyawan $657.098,41 Rp9.715.200.000,00
2. Payroll overhead $98.564,76 Rp1.457.280.000,00
3. Supervisi $6.763,61 Rp100.000.000,00
4. Laboratorium $65.709,84 Rp971.520.000,00

122
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.15 Biaya yang Diatur (Ra) (Lanjutan)


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
5. Biaya pengeluaran umum $14.840.330,12 Rp219.414.280.884,04
6. Perbaikan dan pemeliharaan $2.597.321,26 Rp38.401.394.790,20
7. Persediaan operasi $389.598,19 Rp5.760.209.218,53
8. Plant Overhead $328.549,21 Rp4.857.600.000,00
Biaya Bervariasi 18.983.935,40 280.677.484.892,76

Sa = Total Penjualan = Rp 1.227.920.523.375,70.


Berdasarkan data-data tersebut, maka menggunakan persamaan 6.5 diperoleh
nilai BEP pabrik ini adalah 55,12% yang artinya pada saat pabrik memproduksi dan
menjual sebesar 55,12% dari kapasitas perancangan atau sebesar 40.000 ton/tahun,
maka pabrik tidak mengalami laba atau rugi. Nilai tersebut tidak terlalu tinggi
maupun terlalu rendah sehingga pabrik layak didirikan.
6.6.2. Shut down point (SDP)
Shut down point (SDP) adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian
sebesar biaya tetap yang menyebabkan pabrik harus ditutup.
0,3Ra
SDP = ×100% (6.6)
Sa - Va - 0,7Ra
Berdasarkan persamaan 6.6, maka diperoleh nilai SDP untuk pabrik ini adalah
31,32% yang artinya apabila pabrik memproduksi n-butil akrilat sebesar 31,32%
dari kapasitas perancangan atau 12.526 ton/tahun, maka pabrik akan mengalami
kerugian sehingga pabrik harus mampu memproduksi dan menjual di atas 12.526
ton/tahun. Kurva evaluasi risiko dalam perhitungan profitabilitas selanjutnya dapat
dilihat pada Gambar 6.3.

123
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n-Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Profit

Ra

Sa
S

BEP = 55,12% Va

0,3Ra
Fa

Gambar 6.3 Grafik Analisis Kelayakan Ekonomi

124
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n--Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

6.6.3.Kesimpulan Kriteria Profitabilitas


Berdasarkan analisis profitabilitas yang telah dilakukan sebelumnya, maka
diperoleh kesimpulan yang disajikan pada Tabel 6.16.
Tabel 6.16 Analisis Kelayakan
No. Keterangan Nilai Tolak Ukur
Kriteria Profitabilitas Non-discounted
Maksimal 5 tahun
1. Payback Period (PBP) 1,90 tahun
(risiko rendah)

2. Cummulative Cash Position (CCP) Rp 2.720.791.158.973,59 Bernilai positif

3. Cummulative Cash Ratio (CCR) 3,74 Lebih dari 1 (>1)


Rate of Return on Investment Minimal 8% (bunga
4. 52,51%
(ROROI) pinjaman bank)
Kriteria Profitabilitas Discounted
Discounted Payback Period Maksimal 5 tahun
1. 2,15 tahun
(DPBP) (risiko rendah)
2. Net Present Value (NPV) Rp 1.316.472.059.599,81 Bernilai positif
3. Present Value Ratio (PVR) 2,43 Lebih dari 1 (>1)
Discounted Cash Flow Rate of Minimal 8% (bunga
4. 34,80%
Return (DCFROR) pinjaman bank)

Evaluasi Risiko

1. Break Even Point (BEP) 55,12% Berkisar 40%-60%

2. Shut Down Point (SDP) 31,32% -

Berdasarkan analisis ekonomi yang telah dilakukan, dapat diambil


kesimpulan bahwa pendirian pabrik n-butil akrilat dengan kapasitas 40.000
ton/tahun layak untuk direalisasikan pembangunannya.
6.6.4.Estimasi Ketidakpastian
1. Ketidakpastian FCI
Nilai modal tetap dapat berubah jika terjadi sesuatu yang tidak dapat
diprediksi saat proses pembangunan pabrik. Nilai modal tetap akan naik atau turun
seiring dengan kondisi perekonomian suatu negara. Berikut tabel hasil perhitungan
analisis profitabilitas discounted terhadap nilai modal tetap yang berubah.

125
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n--Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.17 Hasil Analisis Ketidakpastian FCI


%FCI FCI (Rp) NPV (Rp) DCFROR
-10% 606.712.973.027 1.226.112.938.248 30%
0% 674.125.525.586 1.150.227.413.206 27%
+10% 741.538.078.145 1.075.923.457.792 25%
+20% 808.950.630.703 1.000.828.717.564 23%
+153% 1.707.394.627.180 0 7%

Tabel 6.17 Hasil Analisis Ketidakpastian FCI (Lanjutan)


%FCI Laba Tahunan (Rp) DPBP (Tahun) PVR
-10% 290.808.166.913,522 2,14 2,51
0% 283.961.080.313,576 2,41 2,31
+10% 277.113.993.713,630 2,69 2,15
+20% 270.266.907.113,685 2,97 2,00
+153% 294.000.110.068,172 7,13 1,00

Berdasarkan Tabel 6.17, nilai modal tetap yang naik menyebabkan NPV,
PVR dan DCFROR semakin kecil, yang berarti modal tetap akan kembali dalam
waktu yang lebih lama dan keuntungan pabrik menurun. Pabrik akan mengalami
kerugian apabila modal tetap mengalami kenaikan lebih dari 153%.
2. Ketidakpastian Harga Produk
Harga produk dapat berubah seiring dengan kualitas produk dan permintaan
pasar. Hasil perhitungan analisis profitabilitas discounted terhadap harga produk
yang berubah disajikan pada Tabel 6.18.
Tabel 6.18 Hasil Analisis Ketidakpastian Harga Produk
% Harga Produk Harga Produk (Rp) NPV (Rp) DCFROR
-21% 984.668.975.290 0 7%
-10% 1.125.494.036.764 609.225.492.411 18%
0% 1.250.548.929.738 1.150.227.413.206 27%
+10% 1.375.603.822.711,96 1.691.229.334.001 36%
+20% 1.500.658.715.685,77 2.232.231.254.796 43%

126
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n--Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

Tabel 6.18 Hasil Analisis Ketidakpastian Harga Produk (Lanjutan)


%Harga Produk Laba Tahunan (Rp) DPBP (Tahun) PVR
-21% 130.499.936.906 6,23 1,01
-10% 236.400.383.133 3,41 1,70
0% 330.441.662.650 2,41 2,31
10% 424.482.942.166 1,86 2,93
20% 518.524.221.682 1,51 3,55

Berdasarkan Tabel 6.18 kenaikan harga produk menyebabkan nilai NPV ,


PVR, dan DCFROR semakin besar, yang berarti modal tetap akan semakin cepat
kembali dan pabrik mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Penurunan harga
produk melebihi 21% akan menyebabkan pabrik mengalami kerugian.
3. Ketidakpastian Bahan Baku
Berikut tabel hasil perhitungan analisis profitabilitas discounted terhadap
harga bahan baku yang berubah.
Tabel 6.19 Hasil Analisis Ketidakpastian Harga Bahan Baku
% Harga Bahan
Harga Bahan Baku (Rp) NPV (Rp) DCFROR
Baku
-50% 347.787.121.492 2.790.668.569.336 54%
-20% 556.459.394.388 1.806.403.875.658 38%
-10% 626.016.818.686 1.478.315.644.432 33%
0% 695.574.242.984 1.150.227.413.206 27%
+10% 765.131.667.283 822.139.181.980 22%
+20% 834.689.091.581 494.050.950.777 16%
+35% 939.431.987.966 0 7%

Tabel 6.19 Hasil Analisis Ketidakpastian Harga Bahan Baku (lanjutan)


% Harga Bahan Baku Laba Tahunan (Rp) DPBP (Tahun) PVR
-50% 608.671.359.844 1,11 4,48
-20% 441.733.541.528 1,69 3,13
-10% 386.087.602.089 2,00 2,72
0% 330.441.662.650 2,41 2,31
+10% 274.795.723.211 2,99 1,92
+20% 219.149.783.773 3,86 1,55

127
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik n-Butil Akrilat
dari Asam Akrilat dan n--Butanol
Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

+35% 135.355.466.666 6,53 1,00


Berdasarkan Tabel 6.19, nilai bahan baku yang turun menyebabkan nilai
NPV, PVR dan DCFROR semakin besar karena, yang berarti modal tetap akan
semakin cepat kembali dan pabrik mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Kenaikan harga bahan baku melebihi 35% akan menyebabkan pabrik mengalami
kerugian.
4. Ketidakpastian Laju Bunga
Laju bunga dapat berubah seiring dengan kondisi perekonomian suatu negara.
Berikut tabel hasil perhitungan analisis profitabilitas discounted terhadap laju
bunga yang berubah.
Tabel 6.20 Hasil Analisis Ketidakpastian Laju Bunga
% Bunga Laju Bunga NPV (Rp) DCFROR
-50% 4% 1.745.215.243.151 27,33%
-25% 6% 1.419.107.184.704 27,33%
0% 8% 1,15023E+12 27,33%
+25% 10% 927.431.441.645 27,33%
+50% 12% 741.959.122.054 27,33%
+251% 28% 0 27,33%

Tabel 6.20 Hasil Analisis Ketidakpastian Laju Bunga (Lanjutan)


% Bunga Laba Tahunan (Rp) DPBP (Tahun) PVR
-50% 91.831.869.547,17 2,22 2,88
-25% 87.875.180.776,89 2,31 2,57
0% 83.918.492.006,60 2,41 2,31
+25% 79.961.803.236,32 2,52 2,09
+50% 76.005.114.466,04 2,62 1,90
+252% 44.351.604.303,79 3,63 1,00
Berdasarkan Tabel 6.20, penurunan laju bunga menyebabkan nilai NPV dan PVR
semakin besar sehingga modal tetap akan semakin cepat kembali dan pabrik
mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Nilai DCFROR tidak dipengaruhi naik
turunnya laju bunga karena nilai DCFROR merupakan laju bunga saat NPV = 0.
Pabrik menjadi tidak menguntungkan apabila % Bunga naik sebesar 251% dari
semula.

128

Anda mungkin juga menyukai