Anda di halaman 1dari 31

LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-1

LAMPIRAN E
ANALISA EKONOMI

Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi:


1. Modal keseluruhan (Total Capital Investment)
 Modal tetap (Fixed Capital)
 Modal kerja (Working Capital)

2. Biaya produksi (Manufacturing Cost)


 Biaya produksi langsung (Direct Production Cost)
 Biaya produksi tetap (Fixed Charges)
 Plant Overhead

3. Pengeluaran umum (General Expense)

4. Analisa Kelayakan
 Percent Return On Investment (ROI)
 Pay Out Time (POT)
 Discounted Cash Flow (DCF)
 Break Even Point (BEP)
 Shut Down Point (SDP)

Basis atau asumsi yang diambil dalam adalah :


1. Kapasitas produksi 30.000 ton/tahun.
2. Pabrik beroperasi selama 330 hari/tahun.
3. Masa konstruksi pabrik selama 2 tahun. Konstruksi dilakukan mulai awal tahun
2015 sampai akhir tahun 2016. Pabrik mulai beroperasi pada awal tahun 2017.
4. Tahun pertama konstruksi dikeluarkan investasi sebesar 70% dan tahun kedua
sebesar 30%.
5. Nilai rongsokan (salvage value) sama dengan 0.
6. Nilai kurs $1 = Rp 10.000,00.

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-2

7. Kapasitas produksi tahun pertama sebesar 70% dari kapasitas rancangan,


tahun kedua 90%, tahun ketiga dan seterusnya 100%.
8. Suku bunga pinjaman bank sebesar 15% untuk mata uang USD dan konstan
selama pabrik beroperasi.
9. Chemical Engineering Index (CE Indeks) tahun 2015 adalah 434,0057.
10. Harga-harga peralatan pabrik menggunakan referensi grafik yang dibuat pada
beberapa buku dengan indeks harga tertentu.
11. Metode yang digunakan dalam melakukan analisa ekonomi adalah metoda
linier.

E.1. Perkiraan Harga Alat


Harga peralatan dihitung dengan indeks harga :
Ix
Cx = Cy (Ulrich, 1984)
Iy

Keterangan :
Cx = harga alat pada tahun x
Cy = harga alat pada tahun y
Ix = indeks harga pada tahun x
Iy = indeks harga pada tahun y

Harga alat untuk jenis yang sama dengan kapasitas berbeda dapat dihitung
dengan menggunakan sixtenth factor rule :
0,6
b
Cb = Ca   (Ulrich, 1984)
a
Keterangan :
Ca = harga alat pada pada kapasitas a
Cb = harga alat pada pada kapasitas b

Harga alat untuk tahun A dapat diperoleh dari buku Peters, M.S and
Timmerhaus, K.D. (1991) (Cost Index = 356), Ulrich (1984) (Cost Index =
315), dan Garret, E. Donald (1989) (Cost Index = 320).

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-3

Sementara itu, untuk indeks harga peralatan diperoleh dari Chemical


Engineering (2000), yang tertera pada Tabel E.1 berikut:

Tabel E.1 Indeks harga peralatan beberapa tahun


Tahun CEPCI
1997 358,2
1998 359,2

1999 361,3

2000 368,1

2001 381,1

2002 384,7

2003 386,5

2004 389,5

2005 390,6

2006 391,1

Dengan mengasumsikan bahwa perubahan harga indeks peralatan tiap


tahun terjadi secara linier maka dengan pendekatan linier diperoleh indeks
harga peralatan pada tahun 2015 seperti ditunjukkan oleh Gambar E.1
berikut.
400

390

380
Index Harga

370

360

350

340

330
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Tahun

Gambar E.1. Kurva Chemical Engineering Plant Cost Index

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-4

Dari pendekatan linier diperoleh indeks harga peralatan pada tahun 2015
adalah sebesar 434,0057.
Contoh Perhitungan :

1. Tangki Penyimpanan-1 (T-1)


Jenis tangki: Silinder tegak dengan head berbentuk konis/kerucut
(conical roof) dan bottom berbentuk plat datar (flat).
Harga Alat, Cp1982 = $ 50.000,00 (Fig. 5-61, Ulrich, 1984)

 I 2015 
Cp2015 = Cp1982  
 I1982 

Cp2015 = 50.000 
434,0057 

 315 
Cp2015 = $ 68.889,794

Faktor bare modul, FBM = 1 ,9 (Fig. 5-61, Ulrich, 1984)

CBM = Cp2015  FBM


CBM = $ 68.889,794  1,9
CBM = $ 130.890,608

Dengan cara yang sama, maka diperoleh harga peralatan yang lain.
Harga alat yang tidak terdapat dalam grafik dengan jenis yang sama dan
kapasitas berbeda dihitung dengan menggunakan sixtenth factor (0,6).
0,6
b
Cb = Ca   (Ulrich, 1984)
a
Keterangan:
Ca = harga alat pada pada kapasitas a
Cb = harga alat pada pada kapasitas b

Perincian harga alat-alat proses dan utilitas dapat dilihat pada Tabel E.2
dan Tabel E.3 berikut:

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-5

Tabel E.2. Harga alat-alat proses


Harga Harga
Kode alat Jumlah CBM = FBM × Cp
No Tahun 1982 Tahun 2015
($)
($) ($)
1 T-1 1 50.000,000 68.889,794 130.890,608
2 T-2 1 34.540,253 47.589,418 90.419,894
3 M-1 1 4.767,853 6.569,128 12.481,344

4 V-1 1 7.366,015 10.148,865 19.282,844


5 R-1 1 33.600,000 46.293,941 87.958,489
6 CC-1 1 3.482,202 4.797,764 9.115,751
7 MD-1 1 350,000 482,229 916,234
8 MD-2 1 250,000 344,449 654,453
9 HE-1 1 4.800,000 6.613,420 12.565,498

10 CO-1 1 3.941,187 5.430,151 10.317,287


11 CD-1 1 2.800,000 3.857,828 7.329,874
12 RB-1 1 5.668,542 7.810,094 14.839,178
13 RB-2 1 5.664,007 7.803,845 14.827,306
14 AC-1 1 2.000,000 2.755,592 5.235,624
15 P-1 2 2.200,000 3.031,151 11.518,373

16 P-2 2 2.200,000 3.031,151 11.518,373


17 P-3 2 2.200,000 3.031,151 11.518,373
18 P-4 2 2.200,000 3.031,151 11.518,373
19 P-5 2 2.200,000 3.031,151 11.518,373
20 P-6 2 3.500,000 4.822,286 18.324,685
21 P-7 2 4.000,000 5.511,183 20.942,497
22 P-8 2 4.000,000 5.511,183 20.942,497

23 P-9 2 5.000,000 6.888,979 26.178,122


24 P-10 2 3.800,000 5.235,624 19.895,372
25 C-1 2 2.200,000 3.031,151 11.518,373
26 C-2 2 3.000,000 4.133,388 15.706,873
27 C-3 2 2.200,000 3.031,151 11.518,373
28 C-4 2 3.000,000 4.133,388 15.706,873

Total Biaya Alat Proses 635.159,919

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-6

Tabel. E.3. Harga peralatan utilitas


Harga Harga
Kode alat Jumlah CBM = FBM × Cp
No Tahun 1982 Tahun 2015
($)
($) ($)
1 BP-1 1 4.100,000 5.648,963 10.733,030

2 BP-2 1 1.772,627 2.442,318 4.640,405

3 BP-3 1 2.074,838 2.858,703 5.431,536

4 BP-4 1 97,591 134,460 255,475

5 CT-1 1 80.000,000 110.223,670 209.424,973

6 BO-1 1 30.000,000 41.333,876 78.534,365

7 GT-1 1 6.500,000 8.955,673 17.015,779

8 FN-1 1 800,000 1.102,237 2.094,250

9 TU-1 1 4.500,000 6.200,081 11.780,155

10 TU-2 1 22.187,254 30.569,507 58.082,063

11 TU-3 1 9.028,661 12.439,652 23.635,339

12 PU-1 2 3.800,000 5.235,624 19.895,372

13 PU-2 2 3.323,821 4.579,547 17.402,278

14 PU-3 2 5.406,885 7.449,584 28.308,419

15 PU-4 2 5.759,723 7.935,723 30.155,746

16 PU-5 2 550.833 758,935 2.883,955

17 PU-6 2 2.192,904 3.021,374 11.481,222

18 PU-7 2 5.759,723 7.935,723 30.155,746

19 PU-8 2 5.037,970 6.941,294 26.376,918

Total Biaya Alat Utilitas 588.287,023

Total harga peralatan proses dan utilitas = $ 635.159,919 + $ 588.287,023


Total harga peralatan proses dan utilitas = $ 1.223.446,942

E.2. Total Capital Investment


1. Fixed Capital Investment (FCI)
Fixed Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan
fasilitas-fasilitas pabrik secara fisik (belum beroperasi). Fixed Capital
Investment terdiri biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung
(indirect cost).

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-7

a. Direct Cost (DC)


Direct cost atau biaya langsung adalah biaya yang diperlukan untuk
pembangunan pabrik. Biaya ini meliputi:
 Biaya Pembelian Alat (Purchase Equipment Cost)
Biaya pembelian alat adalah biaya pembelian peralatan pabrik dari
tempat pembelian sampai ke lokasi pabrik.
 Biaya pembelian alat =E
 Biaya transportasi ke pelabuhan = 15 % E
 Biaya transportasi ke lokasi = 15 % EC
 Asuransi = 0,5 % EC
 Provisi bank = 0,5 % EC
 Total harga alat dilokasi,
PEC = 1,31  E
PEC = 1,31  $ 1.223.446,942
PEC = $ 1.602.715,494
PEC = Rp 16.027.154.936,986

 Biaya Pemasangan Alat (Equipment Installation Cost)


Pemasangan peralatan meliputi biaya pekerja, pondasi,
penyangga, podium, biaya kontruksi, dan faktor lain yang
berhubungan langsung dengan pemasangan peralatan. Meliputi
pemasangan, pengecatan, dan isolasi peralatan. Besarnya biaya
pemasangan sekitar 25 – 55% dari biaya peralatan (Peters &
Timmerhaus, 1991).
Pemasangan = 55 % PEC
Pemasangan = 55%  $ 1.602.715,494
Pemasangan = $ 881.493,522
Pemasangan = Rp 8.814.935.215,342

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-8

 Biaya Instrumentasi dan Kontrol (Instrumentation and Control Cost)


Biaya total instrumentasi tergantung pada jumlah kontrol yang
diperlukan dan sekitar 6 – 30% dari harga total peralatan (Peters &
Timmerhaus, 1991).
Instrumentasi = 30% PEC
Instrumentasi = 30 %  $ 1.602.715,494
Instrumentasi = $ 480.814,648
Instrumentasi = Rp 4.808.146.481,096

 Biaya Perpipaan (Piping Cost)


Biaya perpipaan meliputi biaya pekerja pembungkus pipa, valve,
fitting, pipa, penyangga, dan lainnya yang termasuk dalam
pemancangan lengkap semua pipa yang digunakan secara
langsung dalam proses. Besarnya biaya perpipaan 10 - 80% dari
biaya peralatan (Peters & Timmerhaus, 1991).
Perpipaan = 80 % PEC
Perpipaan = 80 %  $ 1.602.715,494
Perpipaan = $ 1.282.172,395
Perpipaan = Rp 12.821.723.949,589

 Biaya Instalasi Listrik (electrical instalation)


Biaya untuk intalasi listrik meliputi pekerja instalasi utama dan
material untuk daya dan lampu, dengan penerangan gedung
termasuk biaya servis. Besarnya sekitar 10 – 15% dari total biaya
peralatan (Peters & Timmerhaus, 1991).
Listrik = 15% PEC
Listrik = 15%  $ 1.602.715,494
Listrik = $ 240.407,324
Listrik = Rp 2.404.073.240,548

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-9

 Biaya Bangunan (Building Including Services)


Biaya untuk bangunan termasuk servis terdiri dari biaya pekerja,
material, dan persediaan yang terlibat dalam pemasangan semua
gedung yang berhubungan dengan pabrik. Besarnya sekitar 10 –
70% dari biaya total alat (Peters & Timmerhaus, 1991).
Bangunan = 70% PEC
Bangunan = 70%  $ 1.602.715,494
Bangunan = $ 1.121.900,846
Bangunan = Rp 11.219.008.455,890

 Pengembangan Lahan (Yard Improvment)


Biaya ini meliputi biaya untuk pagar, sekolah dasar, fasilitas
olahraga jalan raya, jalan alternatif, pertamanan, dan lainnya.
Dalam industri kimia nilainya sekitar 10 – 20% dari total biaya
peralatan (Peters & Timmerhaus, 1991).
Yard improvment = 20% PEC
Yard improvment = 20 %  $ 1.602.715,494
Yard improvment = $ 320.543,099
Yard improvment = Rp 3.205.430.987,397

 Tanah (Land)
Biaya untuk tanah dan survey tergantung pada lokasi properti dan
dapat bervariasi oleh faktor biaya perhektar. Diasumsi harga tanah
per meter persegi adalah 500 ribu rupiah.
Tanah = 500.000,00 × 7.700 m2
Tanah = Rp 3.850.000.000,00
Tanah = $ 385.000,000

 Isolasi
Biaya isolasi untuk industri jumlahnya sekitar 8 – 9% dari total
biaya alat (Peters & Timmerhaus, 1991).
Isolasi = 9% PEC

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-10

Isolasi = 9%  $ 1.602.715,494
Isolasi = $ 144.244,394
Isolasi = Rp 1.442.443.944,329

Dari seluruh perhitungan di atas diperoleh nilai Total Direct Cost


sebesar:
Total Direct Cost = $ 6.459.291,721
Total Direct Cost = Rp 64.592.917.211,178

b. Indirect Cost (IC)


Indirect cost atau biaya tidak langsung meliputi:
 Biaya Teknik dan Supervisi (Engineering and Supervision Cost)
Biaya untuk desain kontruksi dan teknik, gambar, akuntansi,
kontruksi dan biaya teknik, travel, reproduksi, komunikasi, dan
biaya kantor pusat. Besarnya 5 – 30% dari biaya langsung (Peters
& Timmerhaus, 1991).
Teknik dan supervisi = 30% DC
Teknik dan supervisi = 30%  $ 6.459.291,721
Teknik dan supervisi = $ 1.937.787,516
Teknik dan supervisi = Rp 19.377.875.163,353

 Kontruksi (Contruction)
Biaya ini bervariasi pada situasi yang berbeda-beda, namum dapat
diperkirakan sekitar 10% dari biaya langsung (Peters &
Timmerhaus, 1991).
Kontruksi = 10% DC
Kontruksi = 10%  $ 6.459.291,721
Kontruksi = $ 645.929,172
Kontruksi = Rp 6.459.291.721,118

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-11

 Kontraktor (Contractor Fee)


Biaya ini bervariasi pada situasi yang berbeda-beda, namum dapat
diperkirakan sekitar 2 – 8% dari biaya langsung (Peters &
Timmerhaus, 1991).
Kontraktor = 8% DC
Kontraktor = 8%  $ 6.459.291,721
Kontraktor = $ 516.743,338
Kontraktor = Rp 5.167.433.376,894

 Biaya Tak Terduga (Contingencies)


Faktor biaya tak terduga biasanya dilibatkan dalam estimasi
investasi modal untuk menjamin kejadian yang tak terduga, seperti
badai, banjir, perubahan harga, perubahan desain yang kecil,
kesalahan dalam estimasi, dan biaya tak terduga lainnya. Biaya ini
berkisar 5 – 15% dari modal tetap (Peters & Timmerhaus, 1991).
Biaya tak terduga = 15% FCI

 Plant start up
Sebelum pabrik beroperasi, kemungkinan akan ada perubahan-
perubahan yang bertujuan untuk mengoptimumkan kondisi design.
Perubahan itu meliputi material, peralatan dan kerugian bila pabrik
hanya beroperasi dengan kapasitas menurun.
Biaya ini berkisar 8 – 10% dari modal tetap (Peters & Timmerhaus,
1991).
Biaya start up = 10% FCI

Dari seluruh perhitungan di atas diperoleh nilai Total Indirect Cost


sebesar:
Total Indirect Cost = 25% FCI + $ 3.100.460,026

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-12

Fixed Capital Investment (FCI)


FCI = Direct Cost + Indirect Cost
FCI = $ 6.459.291,721 + (25% FCI + $ 3.100.460,026)
FCI = $ 12.746.335,663
FCI = Rp 127.463.356.630,057

2. Working Capital Investment (WCI)


Working capital untuk industri pabrik terdiri dari jumlah total uang yang
diinvestasikan untuk:
 Stok bahan baku dan persediaan
 Stok produk akhir dan produk semi akhir dalam proses yang sedang
dibuat
 Uang diterima (account receivable)
 Uang di tangan untuk pembayaran bulanan biaya operasi, seperti gaji,
upah, dan bahan baku
 Uang terbayar (account payable)
 Pajak terbayar (taxes payable)

Perbandingan working capital terhadap total capital investment bervariasi


untuk perusahaan yang berbeda, namum sebagian besar pabrik kimia
menggunakan working capital awal sebesar 10-20% dari total capital
investment (Peters & Timmerhaus, 1991).

WCI = 10% Total Capital Invesment

Total Capital Investment (TCI):


TCI = FCI + WCI
TCI = FCI + 0,1 TCI
TCI = $ 12.746.335,663 + 0,1 TCI
TCI = $ 12.875.086,528
TCI = Rp 128.750.865.282,886

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-13

WCI = 10% TCI


WCI = 0,1  $ 12.875.086,528
WCI = $ 1.287.508,653
WCI = Rp 12.875.086.528,289

E.3. Total Production Cost


1. Manufacturing Cost (MC)
Manufacturing cost merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses
pembuatan produk. Manufacturing cost terdiri dari direct manufacturing
cost, fixed charges, dan plant overhead.
a. Direct Manufacturing Cost
Merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan operasi
manufaktur atau pembuatam suatu produk, yang terdiri dari:
 Bahan Baku (Raw Material)
Dalam industri kimia, salah satu biaya utama dalam operasi
produksi adalah untuk bahan baku yang terlibat dalam proses.
Jumlah bahan baku yang harus disuplai per satuan waktu atau per
satuan produk dapat ditentukan dari proses neraca massa.
Kebutuhan bahan baku proses dan harga:

 Etanol = 4.724,959 kg/jam


Harga etanol = $ 1,600/kg

 Zeolit = 27.486,200 kg/jam


Harga zeolit = $ 0,035/kg

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-14

Total harga kebutuhan bahan baku:


Harga bahan baku = $ 8.521,951
Harga bahan baku = Rp 85.219.514,000

 Pekerja Operasi (operating labor)


Secara umum pekerja operasi dapat dibagi dalam skilled dan
unskilled labor. Gaji pekerja operasi tertera pada Tabel E.4 berikut.

Tabel E.4. Gaji pekerja operasi


Gaji/bulan Gaji/tahun
Jabatan Jumlah
(Rp) (Rp)
Kepala shift proses 6 3.000.000,00 216.000.000,00

Kepala shift listrik 3 3.000.000,00 108.000.000,00

Kepala shift bengkel 3 3.000.000,00 108.000.000,00

Kepala shift utilitas 6 3.000.000,00 216.000.000,00

Karyawan litbang 5 2.000.000,00 120.000.000,00

Karyawan keuangan 4 1.500.000,00 72.000.000,00


Karyawan
5 2.000.000,00 120.000.000,00
laboratorium
Karyawan
4 1.500.000,00 72.000.000,00
pemasaran
Operator proses 45 1.500.000,00 810.000.000,00

Operator utilitas 15 1.500.000,00 270.000.000,00

Operator listrik 6 1.500.000,00 108.000.000,00


Operator
6 1.500.000,00 108.000.000,00
Pemeliharaan
Staff keuangan 2 2.000.000,00 48.000.000,00

Staff pemasaran 2 2.000.000,00 48.000.000,00

Total 112 202.000.000,00 2.424.000.000,00

 Direct Supervisory
Sejumlah supervisor langsung dan pekerja pencatat selalu
diperlukan untuk operasi manufaktur. Jumlah kebutuhan pegawai
ini berhubungan erat dengan jumlah pekerja operasi, kompleksitas
operasi, dan standar kualitas produk. Gaji supervisor tertera pada
Tabel E.5 berikut.

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-15

Tabel E.5. Gaji pegawai supervisor


Gaji/bulan Gaji/tahun
Jabatan Jumlah
(Rp) (Rp)
Kepala bagian 4 6.000.000,00 288.000.000,00

Kepala seksi 8 4.000.000,00 384.000.000,00

Total 12 56.000.000,00 672.000.000,00

 Utilitas (Utilities)
Biaya untuk utilitas seperti listrik, air pendingin, air boiler, dan air
sanitasi diperhitungkan karena dibeli dari luar pabrik. Biaya untuk
utilitas tertera pada Tabel E.6 berikut.

Tabel E.6. Kebutuhan dan harga bahan pembantu untuk utilitas


Kebutuhan Harga Harga
Bahan
(L/jam) (Rp/L) (Rp/tahun)
Bahan bakar solar 223,690 5.000,00 8.858.124.000,00

Air KTI 52.887,000 2.000,00 837.730.080.000,00

Total kebutuhan bahan baku utilitas 846.588.204.000,00

 Perawatan dan Perbaikan (Maintenence and Repair)


Biaya perawatan dan perbaikan meliputi biaya untuk pekerja,
material, dan supervisor. Biaya tahunan untuk perawatan dan
perbaikan untuk industri kimia berkisar 2 – 10% dari fixed capital
investment (Peters & Timmerhaus, 1991).
Perawatan = 10 % FCI
Perawatan = 10%  $ 12.746.335,663
Perawatan = $ 1.274.633,566
Perawatan = Rp 12.746.335.663,006

 Operating Supplies
Dalam beberapa operasi manufaktur, persediaan macam-macam
dibutuhkan untuk menjaga fungsi proses secara efisien. Misalnya
grafik, pelumas tes bahan kimia, penjagaan persediaan, dan

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-16

lainnya. Biaya tahunan untuk tipe tersebut sekitar 10 – 20% dari


biaya perawatan dan perbaikan (Peters & Timmerhaus, 1991).
Operating supplies = 15% perawatan dan perbaikan
Operating supplies = 15 %  $ 1.274.633,566
Operating supplies = $ 191.195,035
Operating supplies = Rp 1.911.950.349,451

 Royalti
Nilainya 0 – 6% dari harga jual produk (Peters and Timmerhaus,
1999).
Royalti = 6% harga jual produk
Royalti = 6 %  $ 136.363,7664
Royalti = $ 8.181,826
Royalti = Rp 81.818.259,840

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui direct manufacturing


cost sebesar:
Direct Manufacturing Cost = $ 86.442.771,771
Direct Manufacturing Cost = Rp 864.427.717.708,282

b. Fixed Charges/Fixed Manufacturing Cost (FMC)


Merupakan biaya pengeluaran yang berkaitan dengan initial fixed
capital investment dan harganya tetap dari tahun ke tahun serta tidak
tergantung pada jumlah produksi, yang terdiri dari:
 Depresiasi (Depreciation)
Merupakan penurunan nilai atau harga dari perlatan atau
bangunan seiring berjalannya waktu pemakaian atau penggunaan.
Besarnya nilai depresiasi adalah 10% dari fixed capital investment
(Peters and Timmerhaus, 1999).
Depresiasi = 10% FCI
Depresiasi = 0,1 × $ 12.746.335,663
Depresiasi = $ 1.274.633,566
Depresiasi = Rp 12.746.335.663,006

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-17

 Pajak lokal (Local Taxes)


Nilai pajak lokal preperti tergantung pada lokasi utama pabrik dan
peraturan atau hukum daerah tersebut. Nilai local taxes sebesar 1
– 2% dari fixed capital investment (Peters and Timmerhaus, 1999).
Local taxes = 2 % FCI
Local taxes = 2 %  $ 12.746.335,663
Local taxes = $ 254.926,713
Local taxes = Rp 2.549.267.132,601

 Asuransi (Insurance)
Tingkat asuransi tergantung pada tipe proses yang terjadi atau
berlangsung pada operasi manufaktur dan tingkat ketersediaan
fasilitas keamanan atau perlindungan. Nilainya sekitar 1% dari
fixed capital investment (Peters and Timmerhaus, 1999).
Asuransi = 1% FCI
Asuransi = 1%  $ 12.746.335,663
Asuransi = $ 127.463,357
Asuransi = Rp 1.274.633.566,301

Dari perhitungan di atas dapat diketahui Fixed Manufacturing Cost


sebesar:
FMC = $ 1.657.023,636
FMC = Rp 16.570.236.361,907

c. Indirect Manufacturing Cost


Merupakan biaya untuk keperluan seperti rumah sakit dan pelayanan
kesehatan, perawatan umum pabrik, pelayanan keselamatan, fasilitas
rekreasi, pensiun, kontrol laboratorium, perlindungan pabrik, fasilitas
pengiriman dan penerimaan barang dan lain sebagainya. Nilai plant
overhead sekitar 50 – 70% dari biaya total untuk tenaga operasi,
supervisi, dan perawatan, yang terdiri dari:
 Pay roll overhead
Besarnya 15 – 20% dari biaya labor (Peters & Timmerhaus, 1991).

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-18

Pay roll overhead = 20% biaya labor


Pay roll overhead = 20%  $ 242.400,000
Pay roll overhead = $ 48.480,000
Pay roll overhead = Rp 484.800.000,00

 Packaging
Besarnya 1 – 3% dari harga penjualan (Aries Newton).
Packaging = 3% harga penjualan
Packaging = 3%  $ 136.363,766
Packaging = $ 4.090,913
Packaging = Rp 40.909.129,920

 Shipping
Besarnya 10% dari biaya labor (Aries Newton).
Shipping = 10% biaya labor
Shipping = 10%  $ 242.400,000
Shipping = $ 24.240,000
Shipping = Rp 242.400.000,00

 Laboratory charges (Laboratorium)


Biaya tes laboratorium untuk kontrol operasi dan untuk kontrol
kualitas produk dimasukkan dalam biaya ini. Biaya ini umumnya
dihitung dengan memperkirakan jam pekerja yang terlibat dan
mengalikannya dengan tingkat yang sesuai. Perhitungan cepat
nilainya berkisar 10 – 20% dari operating labor (Peters and
Timmerhaus, 1999).
Laboratorium = 10% operating labor
Laboratorium = 10% × $ 242.400,000
Laboratorium = $ 24.240,000
Laboratorium = Rp 242.400.000,00

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-19

 Plant overhead
Besarnya 50 – 75% dari operating labor (Peters and Timmerhaus,
1999).
Plant overhead = 50% operating labor
Plant overhead = 50% × $ 242.400,000
Plant overhead = $ 121.200,000
Plant overhead = Rp 1.212.000.000,00

Dari perhitungan di atas diperoleh Indirect Manufacturing Cost


sebesar:
Indirect Manufacturing Cost = $ 222.250,913
Indirect Manufacturing Cost = Rp 2.222.509.130,000

Manufacturing Cost = DMC + FMC + IMC


Manufacturing Cost = $ 88.322.046,320
Manufacturing Cost = Rp 883.220.463.200,190

2. General Expenses
Merupakan biaya umum yang termasuk dalam operasi perusahaan.
Terdiri dari biaya administrasi, biaya distribusi dan pemasaran, biaya riset
dan pengembangan, serta biaya bunga, yang terdiri dari:
 Biaya Administrasi (Administrative Cost)
Biaya administratif termasuk gaji eksekutif dan upah sekretaris,
persediaan kantor, penjaga gedung kantor, pengetik dan komunikasi
umum. Biaya administratif perusahaan tertera pada Tabel E.7 berikut.

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-20

Tabel E.7. Biaya administratif perusahaan


Gaji/bulan
Jabatan Jumlah
(Rp)
Direktur utama 1 15.000.000,00
Direktur produksi 1 10.000.000,00
Direktur keuangan 1 10.000.000,00
Staf ahli 2 8.000.000,00
Kepala seksi lainnya 4 4.000.000,00
Kepala bagian lainnya 2 6.000.000,00
Karyawan tata usaha 4 1.500.000,00
Staf tata usaha 2 2.000.000,00
Staf K3 3 2.000.000,00
Karyawan Personalia 4 1.500.000,00
Staff personalia 2 2.000.000,00
Karyawan HRD 3 2.000.000,00
Staf humas 4 2.000.000,00
Paramedis 3 1.500.000,00

Tabel E.7. (lanjutan)


Gaji/bulan
Jabatan Jumlah
(Rp)
Ofice boy 6 800.000,00
Security 12 1.000.000,00
Total gaji 54 140.300.000,00
Peralatan kantor 50.000.000,00
Legal, Fee & Auditing 50.000.000,00
Total biaya administrasi 240.300.000,00

 Biaya Pemasaran dan Distribusi (Distribution and Marketing Cost)


Biaya pemasaran dan distribusi tergantung pada barang utama yang
dihasilkan, produk lain yang dijual perusahaan, lokasi pabrik, dan
kebijakan perusahaan. Dalam industri kimia besarnya biaya ini sekitar
2 – 20% dari biaya total produksi (total production cost) (Peters and
Timmerhaus, 1999).
Pemasaran dan distribusi = 2%  TPC

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-21

 Biaya Riset dan Pengembangan (Research and Development Cost)


Biaya ini termasuk kaji dan upah semua pekerja yang berhubungan
langsung dengan tipe pekerjan tersebut, biaya tetap dan operasi
semua mesin dan peralatan yang terlibat, biaya untuk barang dan
persediaan, dan biaya lain-lain. Dalam industri kimia, biaya ini sekitar
2 – 5% dari biaya penjualan produk (Peters and Timmerhaus, 1999).
Biaya R and D = 5%  biaya penjualan produk
Biaya R and D = 5%  $ 136.363,766
Biaya R and D = $ 6.818,188
Biaya R and D = Rp 68.181.883,200

 Finance (interest)
Bunga dipertimbangkan sebagai kompensasi yang dibayarkan untuk
pengunaan modal yang dipinjam. Tingkat bunga tahunan sebesar 5 –
10 % dari modal yang dipinjam (total capital investment) (Peters and
Timmerhaus, 1999).
Finance = 5%  Modal awal yang dipinjam (TCI)
Finance = 5%  $ 12.875.086,528
Finance = $ 643.754,326
Finance = Rp 6.437.543.264,144

General Expenses = (2%  TPC) + $ 650.572,515


Total Production Cost (TPC)
TPC = Manufacturing Cost + General Expenses
TPC = $ 88.322.046,320 + (2%  TPC) + $ 650.572,515
TPC = $ 90.788.386,566
TPC = Rp 907.883.865.660,749

General Expenses = (2 %  TPC) + $ 650.572,515


General Expenses =(2%  $ 90.788.386,566) + $ 650.572,515
General Expenses = $ 8.466.340,246
General Expenses = Rp 84.663.402.460,559

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-22

E.4. Analisis Kelayakan (Profitability Analisis)


Analisis kelayakan diperuntukan untuk mengetahui apakah suatu pabrik
layak untuk didirikan dilihat dari segi ekonominya, sehingga perlu diketahui
harga penjualan dari produk yang dihasilkan. Analisis kelayakan ekonomi
yang digunakan pada pabrik dietil eter ini adalah metode analisis kelayakan
linier. Harga penjualan produk pada pabrik ini adalah harga jual dietil eter.
Harga jual produk tertera pada Tabel E.8 berikut.

Tabel E.8. Harga penjualan produk


Jumlah Harga Harga/tahun Harga/tahun
Produk
(kg/jam) ($/kg) ($) (Rp)
Dietil Eter 3.787,882 36,000 108.001.029,888 1.080.010.298.880,000

Diketahui:
Annual sales = Rp 1.08.010.298.880,000
Total annual production expense = TPC – depresiasi
Total annual production expense = Rp 895.137.529.997,744
Annual depresiasi = Rp 12.746.335.663,006
Pajak = 40%
1. Annual gross income
ACI = annual sales – (annual production expenses + depresiasi)
ACI = 1.080.010.298.880,000 – (895.137.529.997,744
+12.746.335.663,006)
ACI = Rp 102.126.433.219,251
2. Keuntungan sebelum pajak (annual net profit before tax)
ANP = annual gross income – depresiasi
ANP = 102.126.433.219,251 – 12.746.335.663,006
ANP = Rp 89.380.097.556,245
3. Pajak pendapatan (annual income tax)
AIT = (annual gross income – depresiasi) × laju pajak
AIT = 102.126.433.219,251 × 40%
AIT = Rp 40.850.573.287,700

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-23

4. Pendapatan setelah pajak (annual net income)


ANCI = annual gross income – pajak
ANCI = 102.126.433.219,251 – 40.850.573.287,700
ANCI = Rp 61.275.859.931,551
5. Keuntungan setelah pajak (annual net profit after tax)
ANNP = annual net income – depresiasi
ANNP = 61.275.859.931,551 – 12.746.335.663,006
ANNP = Rp 48.529.524.268,545
6. Annual cash flow
ACF = (annual net profit before tax + depresiasi) –
(annual net profit before tax × laju pajak)
ACF = (89.380.097.556,245 + 12.746.335.663,006) –
(89.380.097.556,245 × 40%)
ACF = Rp 49.374.394.196,750
7. Profit Margin
annual income atau profit
PM =  100%
revenue from sales (Donald, 1989)

 PM gross income = 9,159%


 PM net income = 5,500%
 PM net profit before tax = 9,148%
 PM net profit after tax = 5,488%
8. Percent Return on Investment (ROI)
ANNP
ROI after taxes = x 100% (Aries-Newton, 1955)
TCI
48.529.524.268,545
ROI after taxes =  100%
128.750.865.282,886
ROI after taxes = 27,69%
9. Cash flow stages
Usia pabrik dihitung dengan persamaan:
FCI  Salvage value
n=
depresiasi

Diketahui:
FCI tanpa land = Rp 123.613.356.630,057

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-24

Salvage value, Vs = Rp 0
Depresiasi = Rp 12.746.335.663,006

123.613.356.630,057  0
n =
12.746.335.663,006
n = 9,698 tahun = 10 tahun

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-25

10. Distribusi Capital Investment (TCI)


a) Tahun ke (-2)
Pada tahun ke (-2), dikeluarkan biaya untuk:
 Land, yaitu sebesar 1% dari total capital investment =
Rp 1.287.508.652,829.
 Peralatan dan lain-lain, yaitu sebesar 44,5% dari total capital
investment = Rp 57.294.135.050,884.

Sehingga distribusi total capital investment (TCI) pada tahun ke (-2)


adalah Rp 58.581.643.703,713.

b) Tahun ke (-1)
Pada tahun ke-1, 44,5% dari total capital investment dikeluarkan untuk
peralatan dan lain-lain yaitu sebesar Rp 57.294.135.050,884.

c). Tahun ke (0)


Pada tahun ke-0 seluruh fixed capital investment telah terpenuhi,
artinya seluruh fasilitas-fasilitas pabrik telah telah terpenuhi. Sehingga
pada tahun ke-0, TCI didistribusikan hanya untuk working capital
investment (WCI) yaitu sebesar Rp 22.282.022.764,37.

Nilai Cumulative Cash Position dan Capital Sink tertera pada Tabel E.9
dan Gambar E.2 berikut.

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-26

Tabel E.9. Cumulative Cash Position dan Capital Sink

Tahun Annual Cash Flow Cummulative Cash Angsuran Capital Sink


Position Pinjaman

-2 58.581.643.703,713 58.581.643.703,713

-1 57.294.135.050,884 115.875.778.754,597

0 12.875.086.528,289 128.750.865.282,886

1 49.374.394.196,750 79.376.471.086,136 49.374.394.196,750

2 49.374.394.196,750 30.002.076.889,386 49.374.394.196,750

3 49.374.394.196,750 19.372.317.307,364 49.374.394.196,750

4 49.374.394.196,750 68.746.711.504,114 49.374.394.196,750

5 49.374.394.196,750 118.121.105.700,864 49.374.394.196,750

6 49.374.394.196,750 167.495.499.897,614 49.374.394.196,750

7 49.374.394.196,750 216.869.894.094,364 49.374.394.196,750

8 49.374.394.196,750 266.244.288.291,114 49.374.394.196,750

9 49.374.394.196,750 315.618.682.487,864 49.374.394.196,750

10 49.374.394.196,750 364.993.076.684,614 49.374.394.196,750

WCI 12.875.086.528,289 377.868.163.212,903 12.875.086.528,289

Total 377.868.163.212.903 358.495.845.905,539

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-27

5.00E+11

4.00E+11
Cumulative cash position (Rp)

3.00E+11

2.00E+11

1.00E+11

0.00E+00
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 WCI
-1.00E+11

-2.00E+11
Tahun

Gambar E.2. Cumulative Cash Position

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-28

11. Payback Periode/Pay Out Time (POT)


a) Angsuran Pinjaman (Time Value of Money, Interest) = I
Seluruh capital investment (TCI) dipinjam dari bank dengan bunga
15% per tahun (i).

Tabel E.10. Angsuran pinjaman

Tahun Pinjaman (P) Interest (I) T. Pinjaman (S)

0 128.750.865.282,886 19.312.629.792,433 148.063.495.075,318

1 148.063.495.075,318 22.209.524.261,298 170.273.019.336,616

2 120.898.625.139,866 18.134.793.770,980 139.033.418.910,846

3 89.659.024.714,096 13.448.853.707,114 103.107.878.421,211

4 53.733.484.224,461 8.060.022.633,669 61.793.506.858,130

Total 81.165.824.165,494

Tabel E.10. (lanjutan)


Tahun Angsuran
Sisa Pinjaman
(P-ACF)

0 - 148.063.495.075,318

1 49.374.394.196,750 120.898.625.139,866

2 49.374.394.196,750 89.659.024.714,096

3 49.374.394.196,750 53.733.484.224,461

4 49.374.394.196,750 12.419.112.661,380

Total

b). Pay Out Time (POT)

POT before =
FCI  land   I (Aries-Newton, 1955)
ANP  Depresiasi
POT before = 2,955 tahun

POT after =
FCI  land   I (Aries-Newton, 1955)
ANNP  Depresiasi

POT after = 3,427 tahun

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-29

12. Discounted Cash Flow


Diketahui :
TCI = Rp 128.750.865.282,886
Working Capital, WC = Rp 12.875.086.528,289
Annual cash flow, ACF = Rp 49.374.394.196,750
Dengan trial didapat nilai i = 26,08%

Sehingga diperoleh discounted cash flow dan net present value seperti
tertera pada Tabel E.11 berikut.

Tabel E.11. Discounted Cash Flow dan Net Present Value


Discount Discounted Cash
Tahun ACF Net Present Value
Factor Flow i = 26,08%

0 0 1,000 - 128.750.865.282,89

1 49.374.394.196,750 0,748 59.347.565.873,19 113.472.661.770,50

2 49.374.394.196,750 0,560 44.410.899.866,18 109.061.761.904,32

3 49.374.394.196,750 0,419 33.233.511.735,57 85.828.250.168,75

4 49.374.394.196,750 0,314 24.869.261.951,59 60.958.988.217,16

5 49.374.394.196,750 0,325 18.610.136.507,33 42.348.851.709,83

6 49.374.394.196,750 0,176 13.926.315.203,71 28.422.536.506.,11

7 49.374.394.196,750 0,131 10.421.323.619,88 18.001.212.886,23

8 49.374.394.196,750 0,098 7.798.472.489,08 10.202.740.397,15

9 49.374.394.196,750 0,074 5.835.743.652,26 4.366.996.744,89

10 49.374.394.196,750 0,055 4.366.996.744,89 0

Total 128.750.865.282,89

13. Break Even Point (BEP)


Fa  0,3Ra
BEP =  100 %
S a  Va  0,7 Ra (Peters&Timmerhaus, 1991)

Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk perhitungan BEP tertera pada Tabel
E.12 berikut.

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-30

Tabel E.12. Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk perhitungan BEP


No Jenis Biaya Rp

1 Fixed Manufacturing Cost (Fa) 16.570.236.361,907

2 Variabel Cost (Va)

1 Bahan Baku 85.219.514,000


2 Utilitas 846.588.204.000,000
3 Pengepakan 40.909.129,920
4 Royalti 81.818.259,840
Total 846.796.150.903,760

3 Regulated Cost (Ra)

1 Labour 2.424.000.000,00

2 Plant overhead 1.212.000.000,00

3 Supervisi 672.000.000,00

4 Laboratorium 242.400.000,00

5 General Expense 84.663.402.460,559

6 Maintenance 12.746.335.663,006

7 Operating Supllies 1.911.950.349,451

8 Payroll overhead 484.800.000,00

Total 102.175.288.473,016

4 Sales Expense (Sa) 1.080.010.298.880,000

Maka BEP:
= 16.570.236.361,907  0,3  102.175.288.473,016
 100 %
1.080.010.298.880,000  846.796.150.903,760 - 0,7  102.175.288.473,016

= 29,21%

14. Shut Down Point (SDP)


0,3R a
SDP =  100 %
Sa  Va  0,7R a (Peters&Timmerhaus,1991)

Maka SDP:
= 0,3  102.175.288.473,016
 100 %
1.080.010.298.880,000  846.796.150.903,760 - 0,7  102.175.288.473,016

= 18,96%

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit
LAMPIRAN E ANALISA EK ONOMI |E-31

Grafik BEP dan SDP untuk pabrik dietil eter ini ditunjukkan oleh Gambar
E.3 berikut.

Sa = Sales expense

Tc = Total cost
1300

1200 Va = Variable cost

1100 Fa = Fixed cost


Sa

1000 BEP = Break Even Point Tc


Va
SDP = Shut Down Point
Nilai Uang (Milyar/tahun)

900

800

700

600 BEP

500 SDP

400

300

200

100
Fa

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kapasitas produksi (%)

Gambar E.3 Kurva Break Even Point dan Shut Down Point

Pra Rancangan Pabrik Dietil Eter dari Dehidrasi Etanol dengan Katalis Zeolit

Anda mungkin juga menyukai