Harga alat untuk tahun A dapat diperoleh dari buku Ulrich (1984), Timmerhause
(1991) dan www.matche.com (2021).
2015 556,800
2016 541,700
2017 567,500
2018 603,100
2019 630,965
2020 639,490
2021 648,015
2022 656,539
2023 665,064
Untuk mengestimasi harga alat di tahun yang akan datang dari harga alat tahun
ini dengan menggunakan persamaan berikut.
Keterangan:
Berikut ini merupakan data prediksi inflasi yang akan terjadi di Indonesia
hingga tahun 2020:
2015 0,064
2016 0,035
2017 0,038
2018 0,033
2019 0,028
2020 0,02
2021 0,02
Perincian harga alat proses dan utilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
1.8 27.060.2
Heater (He-102)3 1.700
74,567 41,771
Heater (He-103)3 2.100 2.3 33.427.3
E-5
2 4.3 127.023.9
2
Pump (PP-105) .100 99,720 58,430
1 11.7 63.511.9
2
Pump (PP-106) .050 32,586 79,215
Harga (Rp)
Alat Utilitas Harga ($) Harga ($) 2023
2023
Bak Sedimentasi (BS-201) 4 434,603 479,231 6.917.924,136
Harga (Rp)
Alat Utilitas Harga ($) Harga ($) 2023
2023
Sand Filter (SF-201) 2 16.000 84.686,336 1.222.486.216,466
Harga (Rp)
Alat Utilitas Harga ($) Harga ($) 2023
2023
= Rp 50.467.429.860
= 0,75% x Rp 504.674.298.599
= Rp.3.785.057.239
=10% x Rp 504.674.298.599
= Rp 50.467.429.860
= Rp 304.697.1077.779
= Rp 54.845.479.400
= Rp 121.878.843.112
= Rp 487.515.372.447
= Rp 121.878.843.112
= Rp 121.878.843.112
Service facilities
Biaya ini meliputi perawatan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam
pabrik. Dalam industri kimia nilainya sekitar 30–80 % dari
purchased equipment cost.
E-12
= Rp 315.361.506.552
E-13
= Rp 168.192.803.494
e. Plant start up
Sebelum pabrik beroperasi, kemungkinan akan ada perubahan-
perubahan yang bertujuan untuk mengoptimumkan kondisi desain.
Perubahan itu meliputi material, peralatan dan kerugian bila pabrik
hanya beroperasi dengan kapasitas menurun. Biaya ini berkisar 0 –
12% dari fix capital investment.
= Rp 2.902.239.951.598
= Rp 2.902.239.951.598 + Rp 512.159.91.459
= Rp 1.385.051.339.073
Direct Cost
Indirect Cost
Harga Harga
Komponen Kg/jam
(Rp/Kg) (Rp/tahun)
Metanol 7.471,586 8.685,09 513.939.891.892
Total 1.427.307.443.514
Sumber : Alibaba.com
Direct supervisory
Sejumlah supervisor langsung dan pekerja pencatat selalu diperlukan
untuk operasi manufaktur, Jumlah kebutuhan pegawai ini berhubungan
erat dengan jumlah pekerja operasi, kompleksitas operasi, dan standar
E-17
Utilitas (Utilities)
Biaya untuk utilitas terdiri dari : biaya pengolahan air, biaya
pembangkit listrik dan bahan bakar.
Total 61.675.316.044
1 2 3
Sumber : Alibaba.com, pertamina.com, pln.co.id
= 10% x Rp 2.902.239.951.598
= Rp 290.223.995.160
Operating Supplies
Dalam beberapa operasi manufaktur, persediaan macam-macam
dibutuhkan untuk menjaga fungsi proses secara efisien. Misalnya
grafik, pelumas tes bahan kimia, penjagaan persediaan dan lainnya.
Biaya tahunan untuk tipe tersebut sekitar 10-20% dari perawatan dan
perbaikan maintenence and repair, diambil sebesar 15%.
Operating supplies = 15% MR
= 15% x Rp 290.223.995.160
= Rp 43.533.599.274
Laboratory Charges
Biaya tes laboratorium untuk kontrol operasi dan untuk kontrol
kualitas produk dimasukkan dalam biaya ini. Biaya ini umumnya
dihitung dengan memperkirakan jam pekerja yang terlibat dan
mengalikannya dengan tingkat yang sesuai. Nilainya berkisar 10-20%
dari operating labor, diambil sebesar 20%
Laboratory Charges = 20% OL
= 20% x Rp 661.733.561.248
= Rp 19.852.006.837
Royalti dan paten
Biaya yang dipersiapkan untuk pembayaran paten dan royalti, karena
pabrik beroperasi berdasarkan proses yang telah dipatenkan. Besarnya
biaya untuk pembayaran paten dan royalti sekitar 0–6% dari total
production cost, diambil sebesar 0%.
= Rp 3.656.365.293
Asuransi (Insurance)
Tingkat asuransi tergantung pada tipe proses yang terjadi atau
berlangsung pada operasi manufaktur dan tingkat ketersediaan fasilitas
keamanan atau perlindungan. Nilainya sekitar 0,4-1% dari fixed capital
investment, diambil sebesar 0,6%.
Asuransi = 0,6% FCI
= Rp 17.413.439.710
2. General Expenses
Merupakan biaya umum yang termasuk dalam operasi perusahaan. Terdiri
dari biaya administrasi, biaya distribusi dan pemasaran, biaya riset dan
pengembangan, serta biaya bunga. Terdiri dari:
Biaya administrasi (Administrative cost)
Biaya administratif adalah gaji karyawan keseluruhan termasuk
diantaranya Direktur Utama, Direktur, Staf Ahli, Kepala Bagian, Kepala
Seksi, Sekretaris, Karyawan Shift dan Karyawan non Shift. Total gaji
karyawan dapat dilihat pada tabel E.8. dibawah ini.
Finance (Interest)
Bunga dipertimbangkan sebagai kompensasi yang dibayarkan untuk
penggunaan modal yang dipinjam. Tingkat bunga tahunan sebesar 0-10%
dari modal investasi total.
Finance = 2% TCI
= Rp 68.287.998.861
General Expenses :
E-23
Direct Cost
- Raw Material Rp 1.427.307.443.514
- Utility Rp 661.733.561.248
Fixed Charges
- Depreciation Rp 290.223.995.160
- Insurance Rp 17.413.439.710
General Expenses
Administratif Rp 132.346.712.250
Finance Rp 68.287.998.861
Harga
Produk Produksi (Kg/jam) Rp/tahun
(Rp/Kg)
Metil Oleat 6565,657 1115.483,68 6.005.151.360.000
Jumlah 6.005.151.360.000
Sumber : 1icis.com dan alibaba.com
Profit:
Sales = Rp 6.005.151.360.000
= Rp 1.303.370.289.856,79
E-25
Taxes = 20% Pb
= 20% Rp 1.303.370.289.856,79
= Rp 260.674.057.971,36
= Rp 1.042.696.231.885,43
= 4,26 tahun
Keterangan:
I :Interest
F a +0,3 R a
BEP= ×100 %
Sa - Va - 0,7 R a
BEP=
BEP = 30,81%
Grafik BEP dan SDP pabrik Metil Oleat ditunjukkan pada Gambar E.2. berikut.
2500 Sale
Linear (Sale)
f(x) = 22.23 x − 0 Total Cost
2000
Linear (Total Cost)
Fixed Cost
f(x) = 12.07 x + 487.85
Regulated Expenses
1500
f(x) = 12.07 x + 283.66
Linear (Regulated
Expenses)
1000
500
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
= 10 Tahun
TCI = Rp 1.385.051.339.073
Depresiasi = Rp 286.567.629.866
Harga produk = Rp 6.005.151.360.000
Bunga bank = 20% (rata-rata dan dianggap tetap)
Pajak = 20%
Usia pabrik = 10 tahun
Kapasitas produksi = 100%
Masa konstruksi = 2 tahun
E-29
Tabel E.11 Discounted Cash Flow Pabrik Metil Oleat kapasitas 52.000 ton/tahun
Tahun Kapasitas Hasil Penjualan Biaya Produksi Depresiasi Laba Kotor Pajak Net Cash Flow
-2 - - - - - - -
-1 - - - - - - -
0 - - - - - - -
Rp
1 70% Rp 4.203.605.952.000 Rp 290.223.995.160 Rp 825.292.004.352 Rp 165.058.400.870 Rp 950.457.598.641
3.088.089.952.488
Rp Rp Rp Rp
2 90% Rp 290.223.995.160 Rp 228.802.172.271
5.404.636.224.000 3.970.401.367.485 1.144.010.861.355 1.205.432.684.244
Rp Rp Rp Rp
3 100% Rp 290.223.995.160 Rp 260.674.057.971
6.005.151.360.000 4.411.557.074.983 1.303.370.289.857 1.332.920.227.045
Rp Rp Rp Rp
4 100% Rp 290.223.995.160 Rp 260.674.057.971
6.005.151.360.000 4.411.557.074.983 1.303.370.289.857 1.332.920.227.045
Rp Rp Rp Rp
5 100% Rp 290.223.995.160 Rp 260.674.057.971
6.005.151.360.000 4.411.557.074.983 1.303.370.289.857 1.332.920.227.045
Rp Rp Rp Rp
6 100% Rp 290.223.995.160 Rp 260.674.057.971
6.005.151.360.000 4.411.557.074.983 1.303.370.289.857 1.332.920.227.045
Rp Rp Rp Rp
7 100% Rp 290.223.995.160 Rp 260.674.057.971
6.005.151.360.000 4.411.557.074.983 1.303.370.289.857 1.332.920.227.045
Rp Rp Rp Rp
8 100% Rp 290.223.995.160 Rp 260.674.057.971
6.005.151.360.000 4.411.557.074.983 1.303.370.289.857 1.332.920.227.045
9 100% Rp Rp Rp 290.223.995.160 Rp Rp 260.674.057.971 Rp
E-30
8.581.882.100.350,52
9.914.802.327.395,78
E-31
1.20E+13
1.00E+13
Cummulative Cash Position (Rp)
8.00E+12
6.00E+12
4.00E+12
2.00E+12
0.00E+00
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 WC
-2.00E+12
-4.00E+12
-6.00E+12
Stage (Tahun)
Hasil evaluasi atau uji kelayakan ekonomi pabrik Metil Asetatdisajikan dalam
tabel di bawah ini:
Tabel E.13 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi
volatilitas tinggi (Metanol). Sehingga dari segi proses pabrik termasuk beresiko
tinggi.
b. Ditinjau dari segi politik, ekonomi, dan sosial
Ditinjau dari segi politik, ekonomi, dan sosial pabrik direncanakan akan
didirikan di Indonesia di mana keadaan politik, ekonomi, dan sosial cenderung
aman akan tetapi dari segi ekonomi kurang stabil. Sehingga dari segi kondisi
politik, ekonomi, dan sosial pabrik ini beresiko sedang.
c. Ditinjau dari segi bahan baku dan pemasaran produk
Bahan baku diperoleh dari dalam negeri.. Pabrik Metil Oleat saat ini belum ada
di Indonesia. Pemasaran produk Metil Oleat di targetkan mencakup dalam
negeri tepatnya di pulau jawa. Oleh karena itu dari segi bahan baku dan
pemasaran produk pabrik tergolong beresiko sedang.