Anda di halaman 1dari 16

BAB X

EVALUASI EKONOMI

Dalam pra rancangan pabrik diperlukan analisa ekonomi untuk


mendapatkan perkiraan (estimation) tentang kelayakan investasi modal dalam
suatu kegiatan produksi suatu pabrik, dengan meninjau kebutuhan modal
investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat
dikembalikan dan terjadinya titik impas dimana total biaya produksi sama dengan
keuntungan yang diperoleh. Selain itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan dan layak
atau tidak untuk didirikan. Dalam evaluasi ekonomi ini faktor - faktor yang
ditinjau adalah:
1. Return On Investment
2. Pay Out Time
3. Discounted Cash Flow
4. Break Even Point
5. Shut Down Point
Sebelum dilakukan analisa terhadap kelima faktor tersebut, maka perlu
dilakukan perkiraan terhadap beberapa hal sebagai berikut:
1. Penentuan modal industri (Total Capital Investment)
Meliputi :
a. Modal tetap (Fixed Capital Investment)
b. Modal kerja (Working Capital Investment)
2. Penentuan biaya produksi total (Total Production Cost) Meliputi:
a. Biaya pembuatan (Manufacturing Cost)
b. Biaya pengeluaran umum (General Expenses)
2. Pendapatan modal
Untuk mengetahui titik impas, maka perlu dilakukan perkiraan terhadap :
a. Biaya tetap (Fixed Cost)
b. Biaya variabel (Variable Cost)
c. Biaya mengambang (Regulated Cost)

81
82

X.1. Penaksiran Harga Peralatan

Harga peralatan akan berubah setiap saat tergantung pada kondisi ekonomi
yang mempengaruhinya. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap
tahun sangatlah sulit, sehingga diperlukan suatu metode atau cara untuk
memperkirakan harga alat pada tahun tertentu dan perlu diketahui terlebih dahulu
harga indeks peralatan operasi pada tahun tersebut.
Pabrik Furfural beroperasi selama satu tahun produksi yaitu 330 hari, dan
tahun evaluasi pada tahun 2014. Di dalam analisa ekonomi harga – harga alat
maupun harga – harga lain diperhitungkan pada tahun analisa. Untuk mencari
harga pada tahun analisa, maka dicari index pada tahun analisa.
Harga indeks tahun 2014 diperkirakan secara garis besar dengan data
indeks dari tahun 1987 sampai 2018, dicari dengan persamaan regresi linier.
Harga indeks 1987 sampai 2018 dapat dilihat pada Tabel X.I
Tabel X.1 Harga indeks

Tahun (X) indeks (Y) Tahun (X) indeks (Y)


1987 324,00 2003 402,00
1988 343,00 2004 444,20
1989 355,00 2005 468,20
1990 357,60 2006 499,60
1991 361,30 2007 525,40
1992 358,20 2008 575,40
1993 359,20 2009 521,90
1994 368,10 2010 550,80
1995 381,10 2011 585,70
1996 381,70 2012 584,60
1997 386,50 2013 567,30
1998 389,50 2014 576,10
1999 390,60 2015 556,80
2000 394,10 2016 541,70
2001 394,30 2017 567,50
2002 390,40 2018 603,10
Sumber : Harga indeks didapat dari Chemical Engineering Plan Cost Index
(CEPCI 2014)
Persamaan yang diperoleh adalah : Y = 9,431x – 18.434
83

Dengan menggunakan persamaan diatas dapat dicari harga indeks pada


tahun perancangan, dalam hal ini pada tahun 2026. Berikut harga indeks pada
tahun perancangan dapat dilihat pada tabel X.2.
Tabel X.2 Harga indeks pada tahun perancangan
Tahun Index
2026 673,21

Jadi indeks pada tahun 2026 = 673,21


Harga – harga alat dan lainnya diperhitungkan menggunakan indeks harga
alat pada tahun 2014 ditampilkan dalam Tabel X.3
Maka harga alat pada tahun evaluasi dapat dicari dengan persamaan:
Nx
Ex = Ey (Aries & Newton, 1955)
Ny
Dalam hubungan ini:

Ex : Harga pembelian pada tahun 2026


Ey : Harga pembelian pada tahun referensi (2014)
Nx : Index harga pada tahun 2026
Ny : Index harga pada tahun referensi (2014)
X.2 Dasar Perhitungan
Kapasitas produksi Furfural = 10.000 ton/tahun
Satu tahun operasi = 330 hari
Umur pabrik = 10 tahun
Pabrik didirikan pada tahun = 2026
Kurs mata uang = 1 US$ = Rp 14.894,-
Harga bahan baku ( tongkol jagung ) = Rp 2.300,-
Harga bahan pembantu :
Katalis (orthophosphat acid) = Rp 15.000,-
Harga Jual = Rp 1.300.000.000.000,-
84

X.3 Perhitungan Biaya


X.3.1. Capital Investment
Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran – pengeluaran yang
diperlukan untuk mendirikan fasilitas – fasilitas pabrik dan untuk
mengoperasikannya.
Tabel X.3 Daftar harga alat pada tahun referensi dan pendirian pabrik
Nama Alat Jumlah Parameter Harga Harga $ Total Harga $
Tahun 2014 Tahun 2026 Tahun 2026
Tangki H3PO4 (T-01) 3 Volume (gall) 48.500,00 56.675,04 170.025,12
Tangki H2O (T-02) 13 Volume (gall) 54.800,00 64.036,95 832.480,39
Tangki C5H4O2 (T-03) 1 Volume (gall) 62.000,00 72.450,57 72.450,57
Collection Vessel (CV-
1 Volume (gall) 8.100,00 9.465,32 9.465,32
01)
Belt Conveyor (BC-01) 1 Diameter (inch) 29.400,00 34.355,59 34.355,59
Grinder (G-01) 1 Diameter (inch) 54.000,00 125.386,22 125.386,22
Screw Conveyor (SC-01) 1 Diameter (inch) 4.200,00 4.907,94 4.907,94
Hopper (H-01) 1 Volume (ft3) 11.300,00 13.204,70 13.204,70
Pompa 01 (P-01) 1 Diameter (inch) 7.000,00 8.179,90 8.179,90
Pompa 02 (P-02) 1 Diameter (inch) 7.000,00 8.179,90 8.179,90
Pompa 03 (P-03) 1 Diameter (inch) 7.000,00 8.179,90 8.179,90
Pompa 04 (P-04) 1 Diameter (inch) 7.000,00 8.179,90 8.179,90
Coller 01 (CL-01) 1 Area (ft2) 32.500,00 37.978,12 37.978,12
Coller 02 (CL-02) 1 Area (ft2) 32.500,00 37.978,12 37.978,12
Coller 03 (CL-03) 1 Area (ft2) 32.500,00 37.978,12 37.978,12
Reaktor (R-01) 1 Volume (gall) 98.000,00 114.518,64 114.518,64
Menara Distilasi (MD-01) 1 Area (ft2) 32.300,00 37.744,41 37.744,41
Condensor 01 (CD-01) 1 Area (ft2) 25.600,00 29.915,07 29.915,07
Condensor 02 (CD-02) 1 Area (ft2) 35.200,00 41.133,23 41.133,23
Accumulator (ACC-01) 1 Volume (gall) 8.100,00 9.465,32 9.465,32
Reboiler (RB-01) 1 Area (ft2) 20.800,00 24.306,00 24.306,00
TOTAL 30 617.800,00 784.218,97 1.666.012,49
85

Capital investment terdiri dari:


a. Fixed Capital Investment
Fixed Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan
fasilitas – fasilitas pabrik.
b. Working Capital Investment
Working Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk
menjalankan usaha atau modal untuk menjalankan operasi dari suatu
pabrik selama waktu tertentu.
X.3.2. Manufacturing Cost
Manufacturing Cost merupakan jumlah Direct, Indirect dan Fixed
Manufacturing Cost, yang bersangkutan dalam pembuatan produk.
Menurut Aries & Newton ( Tabel 23 ), Manufacturing Cost meliputi :
a. Direct Cost
Direct Cost adalah pengeluaran yang berkaitan langsung dengan
pembuatan produk.
b. Indirect Cost
Indirect Cost adalah pengeluaran–pengeluaran sebagai akibat tidak
langsung karena operasi pabrik.
c. Fixed Cost
Fixed Cost adalah biaya – biaya tertentu yang selalu dikeluarkan baik pada
saat pabrik beroperasi maupun tidak atau pengeluaran yang bersifat tetap
tidak tergantung waktu dan tingkat produksi.
X.3.3. General Expense
Gener
al Expense atau pengeluaran umum meliputi pengeluaran–pengeluaran yang
berkaitan dengan fungsi perusahaan yang tidak termasuk Manufacturing Cost.
X.4 Analisa Kelayakan
Untuk dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh tergolong besar
atau tidak, sehingga dapat dikategorikan apakah pabrik tersebut potensial atau
86

tidak, maka dilakukan suatu analisa atau evaluasi kelayakan. Beberapa cara yang
digunakan untuk menyatakan kelayakan adalah:
X.4.1. Percent Return On Investment
Return On Investment adalah tingkat keuntungan yang dapat
dihasilkan dari tingkat investasi yang dikeluarkan.
Keuntungan
ROI = x 100 %
Fixed Capital
X.4.2. Pay Out Time (POT)
Pay Out Time (POT) adalah :

1. Jumlah tahun yang telah berselang, sebelum didapatkan suatu penerimaan


yang melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
kembalinya Capital Investment dengan profit sebelum dikurangi
depresiasi.
2. Waktu minimum teoritis yang dibutuhkan untuk pengembalian modal tetap
yang ditanamkan atas dasar keuntungan setiap tahun ditambah dengan
penyusutan.
3. Waktu pengembalian modal yang dihasilkan berdasarkan keuntunganyang
diperoleh. Perhitungan ini diperlukan untuk mengetahui dalam berapa
tahun investasi yang telah dilakukan akan kembali.
Fixed Capital Investment
POT =
(KeuntunganTahunan+ Depresiasi)

X.4.3. Break Even Point (BEP)


Break Even Point (BEP) adalah :
1. Titik impas produksi (suatu kondisi dimana pabrik tidak
mendapatkan keuntungan maupun kerugian).
2. Titik yang menunjukkan pada tingkat berapa biaya dan
penghasilan jumlahnya sama. Dengan BEP kita dapat
menetukan harga jual dan jumlah unit yang dijual secara secara
minimum dan berapa harga serta unit penjualan yang harus
dicapai agar mendapat keuntungan.
87

3. Kapasitas produksi pada saat sales sama dengan total cost.


Pabrik akan rugi jika beroperasi dibawah BEP dan akan untung
jika beroperasi diatas BEP.

BEP = (Fa + 0,3 Ra)


x 100 %
(Sa - Va - 0,7 Ra)
Dalam hal ini:

Fa : Annual Fixed Manufacturing Cost pada produksi maksimum


Ra : Annual Regulated Expenses pada produksi maksimum
Va : Annual Variable Value pada produksi maksimum
Sa : Annual Sales Value pada produksi maksimum
X.4.4. Shut Down Point (SDP)
Shut Down Point (SDP) adalah :
1. Suatu titik atau saat penentuan suatu aktivitas produksi
dihentikan. Penyebabnya antara lain Variable Cost yang terlalu
tinggi, atau bisa juga karena keputusan manajemen akibat tidak
ekonomisnya suatu aktivitas produksi (tidak menghasilkan
profit).
2. Persen kapasitas minimal suatu pabrik dapat mancapai kapasitas
produk yang diharapkan dalam setahun. Apabila tidak mampu
mencapai persen minimal kapasitas tersebut dalam satu tahun
maka pabrik harus berhenti beroperasi atau tutup.
3. Level produksi di mana biaya untuk melanjutkan operasi pabrik
akan lebih mahal daripada biaya untuk menutup pabrik dan
membayar Fixed Cost.
4. Merupakan titik produksi dimana pabrik mengalami
kebangkrutan sehingga pabrik harus berhenti atau tutup.

SDP = (0,3 Ra)


x 100 %
(Sa - Va - 0,7 Ra)

X.4.5. Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFR)


Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFR) adalah:
88

1. Analisa kelayakan ekonomi dengan menggunakan DCFR dibuat


dengan menggunakan nilai uang yang berubah terhadap waktu
dan dirasakan atau investasi yang tidak kembali pada akhir tahun
selama umur pabrik.
2. Laju bunga maksimal dimana suatu proyek dapat membayar
pinjaman beserta bunganya kepada bank selama umur pabrik.
3. Merupakan besarnya perkiraan keuntungan yang diperoleh
setiap tahun, didasarkan atas investasi yang tidak kembali pada
setiap akhir tahun selama umur pabrik
Persamaan untuk menentukan DCFR :
n= N −1

(FC+WC)(1+i) = C  (1 + i) N + WC + SV
N

n=0

Dimana:
FC : Fixed capital
WC : Working capital
SV : Salvage value
C : Cash flow

: profit after taxes + depresiasi + finance


n : Umur pabrik = 10 tahun
I : Nilai DCFR
X.4.6. Hasil Perhitungan
Perhitungan rencana pendirian pabrik furfural memerlukan rencana
PPC, PC, MC, serta General Expense. Hasil rancangan disajikan pada Tabel
X.4 - Tabel X.16
Tabel X.4 Physical Plant Cost
No Komponen Biaya (US $) Biaya (Rp)
1 Purchased Equipment Cost 2.840.551,29 42.307.312.965,18
2 Instalasi Cost 1.238.813,07 18.450.943.794,55
3 Pemipaan 1.891.053,87 28.165.450.825,32
4 Instrumentasi 855.423,39 12.740.718.743,21
89

No Komponen Biaya (US $) Biaya (Rp)


5 Isolasi 369.271,67 5.499.950.685,47
6 Listrik 497.096,48 7.403.779.768,91
7 Bangunan 7.747.523,34 115.392.000.000,00
8 Tanah Dan Pembuatan Jalan 3.812.712,55 56.786.731.296,52
9 Utilitas 1.432.306,38 21.332.842.897,46
TOTAL PPC 20.684.752,03 308.079.730.976,61

Tabel X.5 Direct Plant Cost (DPC)


No Komponen Biaya (US $) Biaya (Rp)
1 PPC 20.684.752,03 308.079.730.976,61
Engineering and
2 4.136.950,41 61.615.946.195,32
construction
Total 24.821.702,44 369.695.677.171,94

Tabel X.6 Fixed Capital Investment (FCI)


No Komponen Biaya (US $) Biaya (Rp)
1 Direct Plant Cost 24.821.702,44 369.695.677.171,94
2 Cotractor's fee 992.868,10 14.787.827.086,88
3 Contingency 2.482.170,24 36.969.567.717,19
4 Enviromental cost 284.055,13 4.230.731.296,52
5 Plant Start Up 49.643,40 739.391.354,34
TOTAL FCI 28.630.439,31 426.423.194.626,87

Tabel X.7 Direct Manufacturing Cost (DMC)


No Komponen Biaya (Rp)
1 Raw Material 439.063.138.361,05
2 Tenaga Kerja 14.948.400.000,00
3 Supervisor 1.494.840.000,00
4 Maintenance 29.849.623.623,88
5 Plant Supplies 4.477.443.543,58
90

No Komponen Biaya (Rp)


6 Royalties And Patents 70.000.000.000,00
7 Utilitas 194.775.773.062,68
TOTAL DMC 754.609.218.591,19

Tabel X.8 Indirect Manufacturing Cost (IMC)


No Komponen Biaya (Rp)
1 Payroll Overhead 2.989.680.000,00
2 Laboratory 2.989.680.000,00
3 Plant Overhead 14.948.400.000,00
4 Packaging and Shipping 140.000.000.000,00
TOTAL IMC 160.927.760.000,00

Tabel X.9 Fixed Manufacturing Cost (FMC)


No. Komponen Biaya (Rp)
1 Depresiasi 42.642.319.462,69
2 Propertay tax 8.528.463.892,54
3 Asuransi 4.264.231.946,27
TOTAL FMC 55.435.015.301,49

Tabel X.10 Total Manufacturing Cost (MC)


No. Komponen Biaya (Rp)
1 Direct Manufacturing Cost 754.609.218.591,19
2 Indirect Manufacturing Cost 160.927.760.000,00
3 Fixed Manufacturing Cost 55.435.015.301,49
TOTAL MC 970.971.993.892,68

Tabel X.11 Working Capital (WC)

No Komponen Biaya (Rp)


1 RawMaterial Inventory 9.147.148.715,86
91

No Komponen Biaya (Rp)


2 Inproses Inventory 332.524.655,44
3 Product Inventory 44.135.090.631,49
4 Extended credit 58.333.333.333,33
5 Available cash 88.270.181.262,97
TOTAL WC 200.218.278.599,09

Tabel X.12 General Expense (GE)


No Komponen Biaya (Rp)
1 Administrasi 9.055.665.600,00
2 Sales expense 97.097.199.389,27
3 Research 38.838.879.755,71
4 Finance 124.808.561.896,62
TOTAL GE 285.348.706.641,59

Tabel X.13 Total biaya produksi


No Komponen Biaya (Rp)
1 Manufacturing Cost 970.971.993.892,68
2 General Expense 285.348.706.641,59
TOTAL 1.256.320.700.534,27

Tabel X.14 Fixed cost (Fa)


No. Komponen Biaya (Rp)
1 Depresiasi 42.642.319.462,69
2 Property tax 8.528.463.892,54
3 Asuransi 4.264.231.946,27
TOTAL Fa 55.435.015.301,49
Tabel X.15 Variable cost (Va)
92

No. Komponen Biaya (Rp)


1 Raw Material 439.063.138.361,05
2 Packing and Shipping 140.000.000.000,00
3 Utilitas 194.775.773.062,68
4 Royalties & patents 70.000.000.000,00
TOTAL Va 843.838.911.423,72

Tabel X.16 Regulated cost (Ra)


No. Komponen Biaya (Rp)
1 Gaji karyawan 14.948.400.000,00
2 Payroll overhead 2.989.680.000,00
3 Supervisi 1.494.840.000,00
4 Laboratorium 2.989.680.000,00
5 Maintenance 29.849.623.623.88
6 General expense 285.348.706.641,59
7 Plant supplies 4.477.443.543,58
TOTAL Ra 342.098.373.809,06

X.5 Analisa Keuntungan

Harga jual produk Furfural = Rp 140.000,00 /kg


Annual Sales (Sa) = Rp 1.400.000.000.000,00
Total Cost = Rp 1.400.000.000.000,00
Keuntungan sebelum pajak = Rp 143.679.299.465,73
Pajak Pendapatan = 30%
Keuntungan setelah pajak = Rp 100.575.509.626,01

X.6 Hasil Kelayakan Ekonomi


1. Percent Return On Investment (ROI)

ROI = Keuntungan
x 100 %
Fixed Capital
93

ROI sebelum pajak = 33,69%


ROI sesudah pajak = 23,59%
2. Pay Out Time (POT)
POT = Fixed Capital Investment

(KeuntunganTahunan + Depresiasi
POT sebelum pajak = 2 tahun

POT sesudah pajak = 2,98 tahun


3. Break Even Point (BEP)

BEP = (Fa + 0,3 Ra)


x 100 %
(Sa - Va - 0,7 Ra)

BEP = 49,91%
4. Shut Down Point (SDP)

SDP = (0,3 Ra)


x 100 %
(Sa - Va - 0,7 Ra)

SDP = 33%
5. Discounted Cash Flow Rate (DCFR)
Umur pabrik = 10 tahun
Fixed Capital Investment = Rp 426.423.194.626,87
Working Capital = Rp 194.001.020.400,67
Salvage Value (SV) = Rp 42.642.319.462,69
Cash flow (CF) = Annual profit +depresiasi +finance
CF = Rp 209.968.748.395,03
Discounted cash flow dihitung secara trial & error
n= N −1

(FC+WC)(1+i)N = C   (1 + i) N + WC + SV
n=0

R = S
Data hubungan nilai i dan R-S ditampilkan dalam tabel X.17
Tabel X.17 hubungan nilai i dan R-S
Nilai i R S R-S
1,0000 641.680.868.583.378,00 274.433.858.576.037,00 367.247.010.007.341,00
0,9000
384.198.039.223.436,00 182.532.560.382.548,00 201.665.478.840.888,00
0,8000
223.740.284.299.665,00 119.530.258.219.752,00 104.210.026.079.914,00
0,7000
126.330.538.779.190,00 77.051.332.808.904,20 49.279.205.970.285,80
0,6000
68.899.958.625.862,10 48.912.505.519.617,70 19.987.453.106.244,50
0,5000
36.135.305.031.757,20 30.618.312.427.989,10 5.516.992.603.768,13
0,4162
27.810.282.230.413,20 25.451.438.841.347,40 2.358.843.389.065,76

Dengan trial & error diperoleh nilai i = 46,12%


95

Rp1.600
Fa

Rp1.400 Va

Sa

Rp1.200 Ra

Rp1.000

Rp800

Rp600

Rp400

SDP BEP
Rp200

Rp0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 10
Gambar X.1 Grafik Hubungan Persen Kapasitas dan Keuntungan

Anda mungkin juga menyukai