Anda di halaman 1dari 27

BAB XIII

INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN

13.1. PARAMETER ANALISIS KEEKONOMIAN


Kajian teknis, ekonomi dan keuangan dilakukan untuk mengetahui prospek
sumberdaya dan cadangan batubara di daerah eksplorasi PT. INUL yang masih tersisa.
Analisis keuangan dan keekonomian dilakukan berdasarkan konsep aliran tunai diskonto
(discounted cash flow analysis). Masukan utama untuk analisis komponen biaya kapital
adalah biaya produksi, sedangkan faktor penting lainnya adalah produktifitas dan harga jual
batubara. Analisis ini dibuat berdasarkan alternatif pola kerja seluruh kegiatan
penambangan termasuk pengupasan tanah penutup dan pengolahan batubara dilakukan
dengan sistem kontrak. Pada pola kerja ini tidak ada beban kapital, namun tetap
memperhatikan biaya investasi infrastruktur dan peralatan pembantu. Untuk mengetahui
kelayakan kegiatan usaha tambang batubara di PT. INUL telah dilakukan analisis ekonomi
yang mencakup komponen- komponen seperti berikut:
1. Rencana Kebutuhan Biaya Untuk Investasi
2. Analisis Kelayakan
Beberapa parameter yang dipakai pada perhitungan analisa ekonomi kegiatan
penambangan batubara PT. INUL secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13.1 Parameter yang Digunakan pada Analisa Ekonomi

No Uraian Parameter Keterangan

Harga
1 $88.48 Rata-rata HBA 2017 - 2021
Batubara
2 Kurs Rupiah Rp 14,335 Rata - Rata Kurs Tengah Januari 2022
Rata - Rata fuel Price Pertamina
3 Harga Solar Rp 14,250
Januari 2022

13.2. INVESTASI
13.2.1. Modal Tetap

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 1


Modal tetap adalah biaya yang besarnya relatif tidak berubah atau tidak tergantung
pada perubahan volume produksi atau tingkat aktivitas yang dilakukan. Modal tetap ini
terdiri dari:

3.2.1.1. Biaya Pra-Penambangan


Biaya pra penambangan ini terdiri dari biaya operasional pengurusan perizinan, biaya
izin pinjam pakai, biaya eksplorasi, biaya penyusunan laporan studi kelayakan dan Amdal
serta biaya pembebasan lahan. Total biaya pra-penambangan adalah Rp 157.442.500.000.
Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 13.2 Biaya Pra Penambangan

    Luas Harga/hektar  

No Uraian (ha) (Rp) Biaya (Rp.)


Biaya operasinal
1 pengurusan     1,500,000,000
perijinan
Biaya kegiatan
2     8,000,000,000
Eksplorasi
3 Biaya Amdal     900,000,000
Biaya ganti rugi
4      
tanam tumbuh
  - Lahan tambang 394.35 250,000,000 98,587,500,000
  - Lahan disposal 164.3 250,000,000 41,075,000,000
  - Lahan fasilitas 20 250,000,000 5,000,000,000
  - Lahan nurseri 2 250,000,000 500,000,000
  - Lahan topsoil area 7.52 250,000,000 1,880,000,000
  Jumlah 588.17   157,442,500,000

13.2.1.2. Biaya Pembangunan Fasilitas dan Infrastruktur


Biaya masa konstruksi ini terdiri dari pembuatan kantor dilokasi tambang, bengkel,
Mess karyawan, pembangunan stockpile, pelabuhan, pembuatan jalan angkut batubara dan
lain-lain. Biaya yang di anggarkan pada konstruksi ini sebesar Rp 34.450.000.000 dan
perincian secara lengkap pada tabel di bawah ini.

Tabel 13.3 Biaya Pembangunan Fasilitas dan Infrastruktur

No URAIA Tota
N l
1 Pembangunan kantor 500,000,000

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 2


2 Workshop 700,000,000
3 Ware house 200,000,000
4 Musola 200,000,000
5 Mess senior Staf 700,000,000
6 Mess Junior staf 1,000,000,000
7 Tempat makan dan memasak 500,000,000
8 Poliklinik 200,000,000
9 Post satpam 50,000,000
10 Rumah Genset 200,000,000
1 Jembatan timbang 500,000,000
1
12 Gudang 1,000,000,000
13 Jalan 10,000,000,000
14 Jembatan 2,000,000,000
15 Stockpile 5,000,000,000
16 Pelabuhan dan Rampdoor 10,000,000,000
17 Tangki bahan bakar 1,500,000,000
18 TPS B3 200,000,000
TOTAL 34,450,000,000

13.2.1.3. Biaya Pembelian Perlengkapan


Biaya ini meliputi biaya pembelian alat komunikasi kantor, peralatan kantor, peralatan
mekanik dan sebagainya. Biaya yang dibutuhkan untuk pembelian perlengkapan sebesar
Rp6.500.000.000. Secara lengkap seperti tabel di bawah ini.

Tabel 13.4 Biaya Pembelian Perlengkapan


No URAIAN Total

1. Alat-alat komunikasi (telpon, fax dsb) 1,000,000,000


2. Alat-alat mekanik 1,000,000,000
3 Peralatan kantor (Komputer, AC dsb) 2,000,000,000
4 Peralatan survey 1,500,000,000
5 Furniture 1,000,000,000
Total 6,500,000,000

13.2.1.4. Biaya Pembelian Peralatan tambang


Sebagian besar peralatan tambang adalah sewa. Jadi pada kegiatan ini tidak ada biaya
pembelian peralatan tambang.

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 3


13.2.1.5. Biaya Pembelian Peralatan pengolahan dan kontruksinya
Pada kegiatan penambangan batubara PT. INUL tidak dilakukan kegiatan pengolahan
batubara sehingga tidak ada biaya pembelian peralatan pengolahan.

13.2.1.6. Biaya Jaminan Reklamasi


Lokasi yang dijaminkan meliputi lokasi tambang, stocpile dan lokasi-lokasi lain yang
terganggu untuk 5 tahun pertama. Biaya jaminan reklamasi ini sebesar Rp 10.802.749.489
(Lampiran D.13). Namun biaya ini akan di hitung kembali secara terperinci pada dokumen
Rencana Reklamasi.

13.2.1.7. Biaya Rencana Pasca Tambang


Biaya rencana pasca tambang ini adalah meliputi biaya pembongkaran fasilitas,
penataan lahan untuk lahan yang belum direklamasi ketika penambangan berlangsung,
pembibitan, revegetasi, biaya pemeliharaan, pemantauan, biaya pelatihan keterampilan
karyawan sebagai bekal usaha setelah tambang tutup, biaya pelatihan masyarakat sekitar
dan biaya sosekbud lainnya. Besarnya biaya jaminan pascatambang adalah sebesar Rp
9.414.685.164. Biaya ini akan berubah sesuai dengan penyusunan dokumen Rencana
Pascatambang.

13.2.1.8. Total Biaya Modal Tetap


Jadi total modal tetap pada kegiatan penambangan batubara PT. INUL adalah
Rp218,109,934,653.

13.2.2. Modal Kerja


Modal kerja ini adalah besarnya biaya produksi batubara untuk tahun pertama
penambangan (Tahun 2022) Biaya ini terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung dan
besarnya tiap tahun akan berbeda sesuai dengan rencana produksi tahun yang berjalan.

13.2.2.1. Biaya Langsung


Biaya langsung adalah biaya yang berpengaruh atau dipengaruhi oleh besarnya
produksi. Biaya langsung ini terdiri dari:
a. Biaya Sewa Peralatan tambang
b. Biaya pemakaian bahan bakar dan minyak pelumas
Harga bahan bakar sesuai dengan harga dasar pertamina non subsidi untuk rata – rata
harga januari 2022 sebesar Rp 14,250. dan di tambah dengan PPN 10%, PBBKB 7,5%,
PPH 0,3% dan biaya angkut yang diasumsikan sebesar 0.3%. Jadi total harga solar
adalah Rp 16,829/liter. Pemakaian solar tiap tahun akan berbeda-beda sesuai dengan
target produksi batubara dan pemakaian peralatan Biaya pemakaian bahan bakar setiap
tahun secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Tabel C 16

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 4


c. Biaya pemeliharaan peralatan dan infrastruktur
Biaya pemeliharaan peralatan terdiri dari biaya pembelian suku cadang yang besarnya
2% pertahun dari harga peralatan dan biaya perawatan peralatan sebesar 1% pertahun
dari harga peralatan.
Biaya perawatan sarana dan infrastruktur sebesar 1% pertahun dari harga
pembangunannya.
d. Biaya analisa laboratorium
Analisa laboratorium dilakukan untuk control kualitas sehingga batubara yang sampai
ke konsumen akan sesuai dengan spesifikasinya.
e. Biaya pengangkutan dengan tongkang
Biaya pengangkutan dari pelabuhan ke vessel dengan menggunakan tongkang di
asumsikan sebesar USD 5/ton.
f. Biaya Loading ke Vessel
Kegiatan loading batubara ke vessel diasumsikan sebesar 2 USD/MT.
g. Royalti
Diketahui bahwa produk batubara PT. INUL mempunyai kadar kalori rata-rata sebesar
5073 kcal/gr adb maka Royalti yang dikeluarkan berdasarkan PP no 9 Tahun 2012 yaitu
untuk kalori antara 5000-6100 kcal/kg adb sebesar 5% dari pendapatan penjualan.
h. Community development
i. CSR
Besarnya biaya langsung pada tahun pertama produksi (tahun 2022) yaitu sebesar Rp
641,900,845,708

13.2.2.2. Biaya Tak Langsung


Biaya tak langsung terdiri dari:
a. Asuransi alat,
b. Gaji karyawan tetap, c. asuransi tenaga kerja, d. biaya kantor,
c. Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta K-3 selama satu tahun,
d. Iuran tetap
e. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Besarnya biaya tidak langsung pada tahun pertama produksi (tahun 2022) yaitu
sebesar Rp 44,016,081,425. Besarnya modal kerja untuk investasi (Tahun 2022) yang
diperlukan adalah Rp 904,026,861,786.

13.2.3. Total Biaya Investasi


Total investasi yang di butuhkan untuk kegiatan penambangan PT. INUL adalah
sebesar Rp 904,026,861,786. (lampiran D.16).
Tabel 13.5 Estimasi Kebutuhan Investasi pada dokumen Study Kelayakan Revisi 2

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 5


Uraian Biaya (Rp.) Jumlah (Rp)

A. MODAL TETAP  
- Biaya Pra - Penambangan 157,442,500,000  
- Biaya Pembangunan Fasilitas dan
34,450,000,000  
Infrastruktur
- Biaya Pembelian perlengkapan 6,000,000,000  
- Biaya Jaminan Reklamasi 10,802,749,489  
- Biaya Jaminan Pascatambang 9,414,685,164  
JUMLAH MODAL TETAP   218,109,934,653

       
Jumlah
Uraian Biaya (Rp.)  
(Rp)
B. MODAL KERJA
Biaya Langsung
a Biaya Non Pajak
- Biaya Sewa Peralatan 50,436,562,5
tahun pertama 00
- Biaya Pemakaian Bahan 274,903,362,
Bakar tahun pertama 491
- Biaya Pemakaian Minyak 17,569,800,0
Pelumas tahun pertama 00
- Biaya analisa
622,500,000
laboratorium
- Biaya Perawatan Fasilitas
& Infrastruktur (1% x dari biaya 344,500,000
pembangunannya)
- Biaya pengangkutan 151,724,000,
dengan tongkang 000
60,689,600,0
- Biaya loading ke vessel
00
b Biaya Pajak dan royalti
serta CD
- Royalty kalori 5000 -
6000 kcal/kg adb (5 % dari
Penjualan = PP No 09 84,355,020,7
Th 2012) 17
1,600,000,00
- CSR
0
641,900,845,70
Sub Jumlah
8
Biaya Tidak Langsung
a Biaya Non Pajak
4,261,600,00
- Gaji Karyawan staft
0
32,102,397,6
- Gaji Karyawan Non staft
38
- Biaya Pemantauan dan 1,400,000,00

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 6


Pengelolaan Lingkungan 0
1,375,000,00
- Biaya K3
0
1,037,500,00
- Biaya Kantor (Overhead)
0
- Asuransi Peralatan (1% x
108,027,495
pembelian peralatan)
- Asuransi tenaga kerja 8,274,399,70
(12.5% x gaji karyawan) 5
- Biaya Reklamasi tahun 2,766,298,08
pertama 4
- Penempatan Jaminan
188,293,703
Pasca Tambang Tahun pertama
b Biaya Pajak
- Iuran Tetap Tahap
Penyelidikan Umum (PP No 45 Th 2,947,000
2003)
- Iuran Tetap Tahap
8,841,000
Eksplorasi (PP No 45 Th 2003)
- Iuran Tetap Tahap Kajian
23,576,000
Kelayakan (PP No 45 Th 2003)
- Iuran Tetap Tahap
23,576,000
Konstruksi (PP No 45 Th 2003)
- Iuran Tetap IUP Operasi
172,387,712
Produksi (PP No 09 Th 2012)
- Pajak Bumi Bangunan 8,841,000
- PNBP 873,204,000
Sub Jumlah 44,016,081,425
JUMLAH MODAL KERJA   685,916,927,133
904,026,861,7
JUMLAH BIAYA INVESTASI  
86
452,013,430
Pinjaman bank  
,893
452,013,430
Modal sendiri  
,893
Bunga = -  
904,026,861,7
TOTAL BIAYA INVESTASI  
86

13.2.4. Sumber Dana


Biaya investasi yang dikeluarkan terdiri dari pinjaman bank sebesar 50% atau sebesar
Rp 452,013,430,893 dan dana sendiri (pihak investor) sebesar 50% atau sebesar Rp
452,013,430,893.

13.3. BIAYA PRODUKSI

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 7


Biaya produksi batubara adalah biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi batubara
sesuai dengan rencana penambangan yang dihitung dari biaya langsung dan biaya tak
langsung. Biaya ini dihitung sesuai dengan produksi batubara tiap tahunnya.
a. Biaya Langsung
Biaya langsung terdiri dari:
1. Biaya sewa peralatan
Peralatan tambang seperti excavator, bulldozer, dumptruck dan lain sebagainya
adalah sewa dengan hitungan perjam pemakaian, secara lengkap besarnya biaya
sewa peralatan tambang per tahun dapat dilihat pada lampiran Tabel C 16.
2. Biaya pemakaian bahan bakar
Harga bahan bakar sesuai dengan harga dasar pertamina non subsidi untuk rata –
rata harga januari 2022 sebesar Rp 14,250. dan di tambah dengan PPN 10%, PBBKB
7,5%, PPH 0,3% dan biaya angkut yang diasumsikan sebesar 0.3%. Jadi total harga
solar adalah Rp 16,829/liter. Pemakaian solar tiap tahun akan berbeda-beda sesuai
dengan target produksi batubara dan pemakaian peralatan. Biaya pemakaian bahan
bakar setiap tahun secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Tabel C16.
3. Biaya pemakaian minyak pelumas
Harga minyak pelumas diasumsikan sebesar Rp 12.000/liter. Biaya pemakaian
minyak pelumas tiap tahun secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Tabel C 16.
4. Biaya Pembelian suku cadang (2% x pembelian alat)
5. Biaya Perawatan alat (1% x pembelian alat)
6. Biaya analisa laboratorium
Biaya analisa laboratorium di anggarkan sebesar Rp 300/MT. Biaya analisa
laboratorium tiap tahun secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Tabel C 16.
7. Biaya Perawatan Fasilitas & Infrastruktur (1% x dari biaya pembangunannya)
8. Biaya pengangkutan dengan tongkang
Biaya pengangkutan dari pelabuhan ke vessel dengan menggunakan tongkang di
asumsikan sebesar USD 5/ton.
9. Biaya Loading ke Vessel Kegiatan loading batubara ke vessel diasumsikan sebesar 2
USD/MT.
10. Royalti
Diketahui bahwa produk batubara PT. INUL mempunyai kadar kalori rata-rata
sebesar 5073 kcal/gr adb maka Royalti yang dikeluarkan berdasarkan PP no 9 Tahun
2012 yaitu untuk kalori antara 5000-6100 kcal/kg adb sebesar 5% dari pendapatan
penjualanBiaya CSR dan condev. Tiap tahun akan dikeluarkan biaya untuk CSR dan
condev yang besarnya sekitar Rp 1.600.000.000/tahun.
b. Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung ini terdiri dari
- gaji karyawan staft dan non staft
- Biaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 8


- Biaya K3
- biaya kantor
- asuransi peralatan
- Asuransi tenaga kerja dan lain sebagainya.
Jumlah biaya tidak langsung per tahun secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Tabel
C 16. Besarnya biaya penambangan per tahun secara jelas dapat dilihat pada tabel di
bawah ini

Tabel 13.6 Estimasi Biaya Produksi pada dokumen Study Kelayakan Revisi 2

Biaya (Rp) pertahun


Uraian
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
A. BIAYA LANGSUNG              
a Biaya Non Pajak              
Biaya Sewa Peralatan
-
Tambang
70,121,718,750 56,395,312,500 60,438,750,000 64,375,781,250 67,142,343,750 70,121,718,750 73,633,125,0
Biaya Pemakaian Bahan
-
Bakar
274,903,362,491 297,598,928,820 244,073,253,268 287,249,048,052 233,187,287,368 207,457,196,481 197,347,636,
Biaya Pemakaian Minyak
-
Pelumas
17,569,800,000 18,897,750,000 19,919,250,000 20,532,150,000 21,247,200,000 21,655,800,000 22,473,000,0
Biaya Perawatan alat (1% x
-
pembelian alat)
- - - - - - -
- Biaya analisa laboratorium 622,500,000 1,010,526,316 1,200,000,000 1,421,052,632 1,421,052,632 1,421,052,632 1,421,052,6
Biaya Perawatan Fasilitas &
- Infrastruktur (1% x dari biaya 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,00
pembangunannya)

Biaya pengangkutan dengan


-
tongkang
161,633,684,211 246,298,947,368 292,480,000,000 346,357,894,737 346,357,894,737 346,357,894,737 346,357,894,

- Biaya loading ke vessel 64,653,473,684 98,519,578,947 116,992,000,000 138,543,157,895 138,543,157,895 138,543,157,895 138,543,157,
  Sub Jumlah 589,849,039,136 719,065,543,951 735,447,753,268 858,823,584,566 808,243,436,382 785,901,320,495 780,120,366,6

b Depresiasi dan amortisasi              

Amortisasi Biaya Pra -


-
Penambangan
157.442.500.000 157.442.500.001 157.442.500.002 157.442.500.003 157.442.500.004 157.442.500.005 157.442.500.

Amortisasi Biaya
- Pembangunan Fasilitas dan 3,445,000,000 3,445,000,000 3,445,000,000 3,445,000,000 3,445,000,000 3,445,000,000 3,445,000,0
Infrastruktur
Amortisasi Biaya Pembelian
-
perlengkapan
600,000,000 600,000,000 600,000,000 600,000,000 600,000,000 600,000,000 600,000,00

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 9


Depresiasi Biaya Jaminan
-
Reklamasi
1,080,274,949 1,080,274,949 1,080,274,949 1,080,274,949 1,080,274,949 1,080,274,949 1,080,274,9
Depresiasi Biaya Jaminan
-
Pascatambang
941,468,516 941,468,516 941,468,516 941,468,516 941,468,516 941,468,516 941,468,51
  Sub Jumlah 6,066,743,465 6,066,743,465 6,066,743,465 6,066,743,465 6,066,743,465 6,066,743,465 6,066,743,46

c Biaya Pajak              
Royalty kalori <5000
kcal/kg adb (5 % dari
-
Penjualan = PP No 09 Th
84,355,020,717 109,471,512,225 131,863,307,761 158,036,972,055 195,892,879,695 228,910,501,189 275,093,779,
2012)
- CSR 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,0
  Sub Jumlah 85,955,020,717 111,071,512,225 133,463,307,761 159,636,972,055 197,492,879,695 230,510,501,189 276,693,779,8

  Jumlah Biaya Langsung 681,870,803,318 836,203,799,640 874,977,804,494 1,024,527,300,086 1,011,803,059,542 1,022,478,565,149 1,062,880,889
               
B. BIAYA TIDAK
             
LANGSUNG
a Biaya Non Pajak              
- Gaji Karyawan staft 4,261,600,000 4,261,600,000 4,261,600,000 4,261,600,000 4,261,600,000 4,261,600,000 4,261,600,0
- Gaji Karyawan non staft 32,102,397,638 32,102,397,638 32,102,397,638 32,102,397,638 32,102,397,638 32,102,397,638 32,102,397,6
Biaya Pemantauan dan
-
Pengelolaan Lingkungan
1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,000 1,400,000,0
- Biaya K3 1,375,000,000 1,375,000,000 1,375,000,000 1,375,000,000 1,375,000,000 1,375,000,000 1,375,000,0
- Biaya Kantor (Overhead) 1,037,500,000 1,037,500,000 1,037,500,000 1,037,500,000 1,037,500,000 1,037,500,000 1,037,500,0
Asuransi Peralatan (1% x
-
pembelian peralatan)
- - - - - - -
Asuransi tenaga kerja
-
(12.5% x gaji karyawan)
4,545,499,705 4,545,499,705 4,545,499,705 4,545,499,705 4,545,499,705 4,545,499,705 4,545,499,7
- Biaya Reklamasi 2,766,298,084 1,674,665,336 559,198,286 3,631,697,183 2,170,890,601 1,635,824,751 1,777,902,1
Penempatan Jaminan Pasca
-
Tambang
188,293,703 263,611,185 376,587,407 866,151,035 1,440,446,830 2,824,405,549 3,455,189,4
  Sub Jumlah 47,676,589,130 46,660,273,864 45,657,783,036 49,219,845,561 48,333,334,774 49,182,227,643 49,955,088,9

b Biaya Pajak              

Iuran Tetap IUP Operasi


-
produksi (PP No 09 Th 2012)
172,387,712 172,387,712 172,387,712 172,387,712 172,387,712 172,387,712 172,387,71

- Pajak Bumi Bangunan 8,841,000 8,841,000 8,841,000 8,841,000 8,841,000 8,841,000 8,841,000

- PNBP 873,204,000 873,204,000 873,204,000 873,204,000 873,204,000 873,204,000 873,204,00


  Sub Jumlah 882,045,000 1,054,432,712 1,054,432,712 1,054,432,712 1,054,432,712 1,054,432,712 1,054,432,7
Jumlah Biaya Tidak
  48,558,634,130 47,714,706,576 46,712,215,748 50,274,278,273 49,387,767,486 50,236,660,355 51,009,521,6
Langsung

JUMLAH BIAYA
  730,429,437,448 883,918,506,216 921,690,020,242 1,074,801,578,359 1,061,190,827,028 1,072,715,225,504 1,113,890,411
PRODUKSI

JUMLAH BIAYA
  PRODUKSI dengan inflasi 730,429,437,448 745,038,026,197 759,938,786,721 775,137,562,456 790,640,313,705 806,453,119,979 822,582,182,3
2%/tahun

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 10


13.4. PENDAPATAN
Pendapatan penjualan batubara dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Pendapatan = Produksi batubara (MT) x Harga batubara (Rp/MT)

13.4.1. Harga HBA


Pada study kelayakan ini harga jual batubara pada saat dilakukan perhitungan
mengacu pada rata-rata Harga Acuan Batubara (HBA) selama 5 tahun terakhir dengan
kualitas yang disetarakan 6322 Kcal/gr GAR, TM 8%, TS 0,8% dan Ash 15%.
Dari pergitungan pada bab 12 diketahui bahwa rata-rata Harga Acuan batubara selama 5
tahun terakhir sebesar USD 88,48.

13.4.2. Harga Batubara PT. INUL


Berdasarkan rata-rata Harga Acuan batubara selama 5 tahun terakhir sebesar USD
91,22. dengan kualitas yang disetarakan 6322 Kcal/gr GAR, TM 8%, TS 0,8% dan Ash 15%,
selanjutnya akan di hitung harga batubara PT. INUL dengan menggunakan rumus di bawah
ini.
Harga Batubara = HBA x K x A – B + U
Dimana:
HBA : Harga Batubara Acuan
K : Kalori PMC/ Kalori HBA
A : (100 - TM PMC)/ (100 – TM HBA)
B : (TS PMC – TS HBA) x 4
U : (Ash PMC – Ash HBA) x 0,4
Dengan rumus diatas maka di dapatkan harga batubara PT. INUL dengan keterangan
sebagai berikut:
a. Batubara hasil penambangan PT sebagai berikut: Putra Muba Coal mempunyai
kualitas sebagai berikut:
- Total Moisture = 59.19 %ar
- Inherent Moisture = 15.26 %adb
- Ash Content = 6.79 %adb
- Total Sulphur = 0.55 %adb
- Gross Calorific Value = 5073 kcal/kg adb
- Gross Calorific Value rata-rata = 3206 kcal/kg ar
b. Dengan menggunakan rumus diatas maka di dapatkan harga batubara PT. INUL
sebesar USD 27.32 /ton dan harga tersebut di jual di atas Vessel.
c. Kurs Rupiah sebesar Rp 14,335/USD.

13.4.3. Pendapatan Penjualan


Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 12
Pendapatan hasil penjualan batubara pada kegiatan penambangan batubara PT. INUL
untuk di jual di atas vessel dengan asumsi akan ada kenaikan 2% per tahun adalah seperti
tabel dibawah ini.

Tabel 13.7 Pendapatan Penjualan Batubara di atas Vessel


  Rencana penjualan    
Tahun ke (MT) Harga (Rp) Pendapatan (Rp)
2022 4,395,000 383,868.13 1,687,100,414,339
2023 4,753,000 460,641.75 2,189,430,244,490
2024 4,771,000 552,770.10 2,637,266,155,218
2025 4,765,000 663,324.12 3,160,739,441,099
2026 4,922,000 795,988.95 3,917,857,593,895
2027 4,793,000 955,186.74 4,578,210,023,780
2028 4,800,000 1,146,224.08 5,501,875,597,115
2029 4,776,000 1,375,468.90 6,569,239,462,956
2030 4,785,000 1,650,562.68 7,897,942,419,659
2031 2,855,921 1,980,675.21 5,656,651,170,616

13.5. LAPORAN KEUANGAN


13.5.1. Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan untuk mengukur keberhasilan operasional
perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biasanya pengusaha menggunakan laporan ini
untuk menentukan profitabilitas dan nilai investasi. Laporan ini menyajikan informasi untuk
membantu pengusaha dalam memprediksi jumlah arus kas di masa mendatang.
Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena
laporan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan laporan perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa tujuannya laporan laba rugi perusahaan.
1. Menginformasikan jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
2. Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua periode.
3. Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk menetapkan langkah-
langkah apa saja yang harus diambil di periode yang akan datang.
4. Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi efisien atau tidak dari
besaran beban atau biaya perusahaan.

13.5.1.1. Elemen-Elemen Dalam Laporan Laba Rugi

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 13


1. Pendapatan (revenues), merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva lainnya dari
sebuah perusahaan atau penyelesaian liabilitas selama periode tertentu karena
pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.
2. Beban (expenses), merupakan arus keluar atau penggunaan aktiva atau timbulnya
liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi barang dan
menyelesaikan jasa.
3. Keuntungan (profit), merupakan peningkatan ekuitas karena adanya transaksi
perusahaan yang periferal atau secara kebetulan dihasilkan dari pendapatan atau
investasi dari pemilik perusahaan.
4. Kerugian (loss), merupakan penurunan ekuitas karena adanya transaksi perusahaan
yang periferal atau secara kebetulan dihasilkan dari beban atau pendistribusian ke
pemilik perusahaan.

13.5.1.2. Pembagian Laba Pada Laporan Laba Rugi


1. Laba Kotor
Laba kotor merupakan suatu pengukuran pendapatan langsung perusahaan atas
penjualan produknya selama satu periode akuntansi. Laba kotor sama dengan
pendapatan dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Laba kotor
mengindikasikan secara langsung seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya
produknya.
2. Laba Operasi
Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban
operasi. Laba operasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan bisnis utamanya.
3. Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan
menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak
penghasilan yang sebenarnya bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan
keputusan.
4. Laba Bersih
Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan
penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan dipotong beban operasi dan pajak
penghasilan. Faktor-faktor yang memengaruhi laba bersih perusahaan adalah
pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan.

5. Laba dari Operasi Berjalan


Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak.
Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 14


13.5.1.3. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi kegiatan penambangan batubara PT. INUL secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13.8 Laporan Laba Rugi Kegiatan Penambangan Batubara PT. INUL

URAIAN TAHUN
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031
PENJUALAN 1,687,100,414,339 2,189,430,244,490 2,637,266,155,218 3,160,739,441,099 3,917,857,593,895 4,578,210,023,780 5,501,875,597,115 6,569,239,462,956 7,897,942,419,659 5,656,651,170,616

                     

                     

Penjualan Batubara 1,687,100,414,339 2,189,430,244,490 2,637,266,155,218 3,160,739,441,099 3,917,857,593,895 4,578,210,023,780 5,501,875,597,115 6,569,239,462,956 7,897,942,419,659 5,656,651,170,616

                     

HARGA POKOK 793,821,476,576 1,142,834,625,671 1,552,899,022,373 1,923,260,750,138 2,693,989,654,265 3,342,817,685,674 4,225,308,072,862 5,268,549,025,605 6,561,394,922,875 4,516,631,768,181

Terdiri dari :                    

Biaya Sewa Peralatan Tambang 70,121,718,750 56,395,312,500 60,438,750,000 64,375,781,250 67,142,343,750 70,121,718,750 73,633,125,000 75,229,218,750 75,974,062,500 75,229,218,750

Biaya Pemakaian Bahan Bakar 274,903,362,491 297,598,928,820 244,073,253,268 287,249,048,052 233,187,287,368 207,457,196,481 197,347,636,385 171,008,969,650 138,189,034,785 55,128,679,614

Biaya Pemakaian Minyak 17,569,800,000 18,897,750,000 19,919,250,000 20,532,150,000 21,247,200,000 21,655,800,000 22,473,000,000 23,085,900,000 23,188,050,000 23,085,900,000
Pelumas
Biaya Perawatan alat (1% x - - - - - - - - - -
pembelian alat)
Biaya analisa laboratorium 622,500,000 1,010,526,316 1,200,000,000 1,421,052,632 1,421,052,632 1,421,052,632 1,421,052,632 1,421,052,632 1,421,052,632 1,421,052,632

Biaya Perawatan Fasilitas & 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000 344,500,000
Infrastruktur (1% x dari biaya
pembangunannya)
Biaya pengangkutan dengan 161,633,684,211 246,298,947,368 292,480,000,000 346,357,894,737 346,357,894,737 346,357,894,737 346,357,894,737 346,357,894,737 346,357,894,737 346,357,894,737
tongkang
Biaya loading ke vessel 64,653,473,684 98,519,578,947 116,992,000,000 138,543,157,895 138,543,157,895 138,543,157,895 138,543,157,895 138,543,157,895 138,543,157,895 138,543,157,895

Biaya CSR dan Condev 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000

Biaya Penyusutan 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779 171,398,288,779

BIAYA TIDAK LANGSUNG 47,676,589,130 46,660,273,864 45,657,783,036 49,219,845,561 48,333,334,774 49,182,227,643 49,955,088,970 44,839,481,760 46,234,334,473 45,678,151,497

Royalty 84,355,020,717 109,471,512,225 131,863,307,761 158,036,972,055 195,892,879,695 228,910,501,189 275,093,779,856 328,461,973,148 394,897,120,983 282,832,558,531

                     

LABA KOTOR 893,278,937,763 1,046,595,618,819 1,084,367,132,845 1,237,478,690,961 1,223,867,939,630 1,235,392,338,106 1,276,567,524,254 1,300,690,437,351 1,336,547,496,784 1,140,019,402,435

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 15


  - - - - - - - - - -

PENDAPATAN (BEBAN) NON - - - - - - - - - -


OPERASIONAL
Pendapatan lainnya - - - - - - - - - -

Laba Selisih kas - - - - - - - - - -

Pendapatan Bunga dan Jasa Giro - - - - - - - - - -

  - - - - - - - - - -

LABA RUGI SEBELUM 893,278,937,763 1,046,595,618,819 1,084,367,132,845 1,237,478,690,961 1,223,867,939,630 1,235,392,338,106 1,276,567,524,254 1,300,690,437,351 1,336,547,496,784 1,140,019,402,435
PAJAK
Ppn 10% 89,327,893,776 104,659,561,882 108,436,713,284 123,747,869,096 122,386,793,963 123,539,233,811 127,656,752,425 130,069,043,735 133,654,749,678 114,001,940,244

                     

LABA RUGI SEBELUM 803,951,043,986 941,936,056,937 975,930,419,560 1,113,730,821,865 1,101,481,145,667 1,111,853,104,296 1,148,910,771,828 1,170,621,393,616 1,202,892,747,106 1,026,017,462,192
PAJAK PENGHASILAN
                     

PAJAK PENGHASILAN 201,872,752,997 236,369,006,234 244,867,596,890 279,317,697,466 276,255,278,417 278,848,268,074 288,112,684,957 293,540,340,404 301,608,178,776 257,389,357,548

Pajak Penghasilan Badan 25% 200,987,760,997 235,484,014,234 243,982,604,890 278,432,705,466 275,370,286,417 277,963,276,074 287,227,692,957 292,655,348,404 300,723,186,776 256,504,365,548

Pajak PBB. Iuran, dan PNPB 884,992,000 884,992,000 884,992,000 884,992,000 884,992,000 884,992,000 884,992,000 884,992,000 884,992,000 884,992,000

  - - - - - - - - - -

LABA (RUGI) BERSIH 602,078,290,990 705,567,050,703 731,062,822,670 834,413,124,399 825,225,867,250 833,004,836,222 860,798,086,871 877,081,053,212 901,284,568,329 768,628,104,644

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 16


13.5.2. Arus Kas
Pengertian kas dalam rencana investasi proyek penambangan batubara PT. INUL
adalah nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan yang dalam jangka waktu dekat dapat
dipakai sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial dan mempunyai sifat paling tinggi
tingkat likuiditasnya. Kas bagi kepentingan proyek penambangan batubara ini dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan:
- Pembiayaan proses produksi batubara
- Pembaharuan barang-barang aktiva atau aset tetap pada kegiatan investasi
- Pembayaran cicilan dan bunga pinjaman, aneka pajak, iuran, pungutan dan lain-lain.

Selama umur investasi proyek (+10 Tahun) akan terjadi aliran kas (cash flow) bagi PT.
INUL. Aliran kas ini akan terdiri dari aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash
outflow).
Besarnya aliran kas masuk bagi PT. INUL akan sangat ditentukan oleh beberapa faktor di
bawah ini:
 Laba bersih yang diterima oleh perusahaan, baik untung ataupun rugi.
 Pinjaman utang dari bank untuk investasi (0 %).
 Penanaman modal investasi dari perusahaan sendiri (100%) atau dari pemegang saham,
dan lain-lain.

Sedangkan laba bersih yang diterima oleh perusahaan merupakan fungsi dari
pendapatan yang diterima dan biaya yang harus dikeluarkan oleh PT. INUL pada kegiatan
produksi batubara. Selisih pendapatan dan biaya tersebut adalah laba bagi perusahaan.
Komponen yang menentukan pendapatan dari perusahaan antara lain:
- Nilai penjualan batubara bersih perusahaan.
- Nilai pendapatan bunga atas simpanan bank.
Sedangkan komponen-komponen yang menentukan biaya dari perusahaan antara lain
adalah:
- Biaya produksi batubara sampai dengan siap jual.
- Biaya umum dan administrasi.
- Pembayaran pajak, iuran, dan lain-lain.
Besarnya aliran kas keluar dipengaruhi oleh beberapa komponen di bawah ini:
- Pembayaran untuk biaya investasi dan modal kerja.
- Pembayaran kembali investasi dari perusahaan sendiri, dan lain-lain.
Selama masa umur investasi (10 tahun), dalam aliran kas proyek setiap tahunnya akan
ditemukan salah satu dari 2 macam kondisi, yaitu kondisi dimana aliran kas masuk lebih
besar dari pada aliran kas keluar, sehingga akan terjadi saldo kas (proceeds), dan kondisi
dimana aliran kas masuk lebih kecil dari pada aliran kas keluar sehingga akan terjadi
kekurangan kas (defisit).

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 17


13.5.3. Neraca
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan yang mencatat informasi tentang aset,
kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang terkait dalam operasional perusahaan, dan
modal pada saat tertentu. Unsur-unsur neraca biasanya terdiri dari aktiva (baik aktiva
lancar, jangka panjang, tetap, maupun aktiva tidak berwujud), kewajiban (baik kewajiban
jangka pendek maupun panjang), dan modal.
1. Aktiva adalah sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, yang ke depannya diharapkan
dapat memberikan keuntungan lebih pada perusahaan.
Aktiva lancar adalah jenis aktiva yang dapat diambil manfaat ekonomisnya dalam jangka
waktu dekat, misal-nya wesel tagih, kas, piutang, persediaan, beban dibayar di muka,
perlengkapan, dan piutang usaha. Aktiva jangka panjang adalah jenis aktiva yang dapat
diambil manfaat ekonomisnya dalam jangka panjang, misalnya gedung yang dibiarkan
begitu saja, tanah yang dibiarkan begitu saja, saham, obligasi, dan sebagainya.
Aktiva tetap adalah jenis aktiva yang dapat diambil manfaat ekonomisnya untuk
kegiatan produksi atau penyediaan barang/jasa perusahaan, misalnya properti,
bangunan, pabrik, alat-alat produksi, perlengkapan kantor, kendaraan operasional,
komputer, dan sebagainya.
Aktiva tidak berwujud adalah jenis aktiva yang dapat dlambil manfaat ekonomisnya,
namun tanpa teridentifikasi atau tanpa wujud fisik, misalnya merek dagang, goodwill
(nama baik perusahaan), dan hak paten.
2. Kewajiban adalah seluruh utang yang harus dilunasi perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu yang menyebabkan perusahaan bersangkutan mengambil
kowejiban tersebut.
Kewajiban jangka pendek adalah seluruh utang yang harus dilunasi perusahaan dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun, misalnya utang dagang, utang wesel, dividen,
wesel bayar, dan sebagainya.
Kewajiban jangka panjang adalah seluruh utang yang boleh dilunasi perusahaan dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun, misalnya utang bank, obligasi, dan hipotik,
kewajiban pensiun, dan wesel bayar jangka panjang.
3. Modal adalah aset bersih yang diperlukan sebagai pokok untuk membangun
perusahaan beserta operasionalnya dengan dikurangi kewajiban.
Neraca rencana kegiatan penambangan batubara PT. INUL secara lengkap dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.

Tabel 13.9 Neraca Rencana Kegiatan Penambangan Batubara PT. INUL

 
TAHUN
URAI
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031
AN
Aset
Lanca                    
r

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 18


Kas 602,078,2 705,567,0 731,062,8 834,413,12 825,225,8 833,004,8 860,798,0 877,081,0 901,284,5 768,628,10
dan 90,989.86 50,702.73 22,670.21 4,398.69 67,250.36 36,221.68 86,871.28 53,211.78 68,329.46 4,643.72
Piutan                    
g
Piutan
g                    
Retensi
Piutan
g
                   
Prestas
i
Piutan
g Lain-                    
lain
Persedi
                   
aan
Tagiha
n
Bruto
                   
Pembe
ri
Kerja
Uang
                   
Muka
Pajak
dibayar                    
dimuka
Biaya
Dibaya
                   
r
dimuka
Rekeni
ng                    
Koran
Jamina
                   
n
Jumla
h Aset
602,078,2 705,567,0 731,062,8 834,413,12 825,225,8 833,004,8 860,798,0 877,081,0 901,284,5 768,628,10
Lanca
90,990 50,703 22,670 4,399 67,250 36,222 86,871 53,212 68,329 4,644
r
(A)
                     
Aset
Tidak
                   
Lanca
r
Aset 178,667,9 162,822,8 146,977,8 131,132,78 115,287,7 99,442,68 83,597,63 67,752,58 51,907,53 36,062,484
Tetap 34,653 84,653 34,653 4,653 34,653 4,653 4,653 4,653 4,653 ,653
Penyus (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05 (15,845,05
utan 0,000) 0,000) 0,000) 0,000) 0,000) 0,000) 0,000) 0,000) 0,000) 0,000)
Jumla
h Aset
Tidak 162,822,8 146,977,8 131,132,7 115,287,73 99,442,68 83,597,63 67,752,58 51,907,53 36,062,48 20,217,434
Lanca 84,653 34,653 84,653 4,653 4,653 4,653 4,653 4,653 4,653 ,653
r
(B)
Jumla
h Aset 764,901 852,544 862,195 949,700, 924,668 916,602 928,550 928,988 937,347 788,845,
(C)=(A ,175,643 ,885,356 ,607,323 859,052 ,551,903 ,470,875 ,671,524 ,587,865 ,052,982 539,297
)+(B)
                     
                     
Kewaj
iban
dan                    
Ekuita
s
Kewaj
iban                    
Lanca
Hutang
                   
Usaha
Hutang
Retensi
                   
Jangka
Pendek
Hutang
Kerja
Sama                    
Operas
i
Hutang
                   
Pajak
Uang                    

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 19


Muka
Kontra
k
Biaya
yang
masih                    
harus
dibayar
Kewaji
ban
Lancar
Lain-                    
lain
(21941
)
                     
Jumla
h
Kewaj
iban                    
Lanca
r
(D)
                     
Kewaj
iban
Tidak                    
Lanca
r
Hutang                    
Bank
Uang
Muka
Kontra
k                    
Jangka
Panjan
g
Hutang
Jangka
Panjan
                   
g
Lainny
a
Hutang
Obliga                    
si
Jumla                    
h
                     
Jumla
h                    
Kewaj
                     
Ekuita                    
s
Cadan                    
gan
Laba 602,078 705,5 731,062 834,413, 825,225 833,0 860,7 877,0 901,284 768,6
(Rugi) ,290,990 67,050,70 ,822,670 124,399 ,867,250 04,836,22 98,086,87 81,053,21 ,568,329 28,104,644
Modal 429,412 407,942 387,545 368,167, 349,759 332,271 315,657 299,874 284,8 270,6
Sendiri ,759,349 ,121,381 ,015,312 764,546 ,376,319 ,407,503 ,837,128 ,945,272 81,198,00 37,138,108
Jumla 376,602 499,299 656,781 857,049, 1,065,4 1,279,1 1,498,7 1,726,6 1,962,8 2,230,40
h ,439,737 ,904,907 ,899,986 332,844 11,381,06 29,623,84 81,162,10 78,139,11 82,412,10 0,485,803
Ekuita
Jumla 9 7 8 9 3
h 376,602,4 499,299,9 656,781,8 857,049,33 1,065,411, 1,279,129, 1,498,781, 1,726,678, 1,962,882, 2,230,400,
Kewaj 39,737 04,907 99,986 2,844 381,069 623,847 162,108 139,119 412,103 485,803
iban

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 20


13.6. ANALISIS KELAYAKAN
13.6.1. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat suku bunga yang akan menyebabkan nilai
ekivalen biaya/investasi sama dengan nilai ekivalen penerimaan.
Laju pengembalian internal adalah laju pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas
masuk sama dengan NPV aliran kas keluar. Pada metode NPV, analisis dilakukan dengan
menentukan terlebih dahulu besarnya laju pengembalian (discounted), kemudian dihitung
nilai sekarang bersih (NPV) dari aliran kas keluar dan aliran kas masuk. Besarnya IRR atau
laju pengembalian (discounted) yang dicari adalah yang memberikan kondisi NPV = 0 (nol).
Perhitungan secara matematis adalah sebagai berikut:

Dimana:
(C) t = Aliran Kas Masuk Tahun ke-t
(Co) t = Aliran Kas Keluar Tahun ke-t
n = Umur Investasi (tahun)
i = Arus Pengembalian (discounted)
t = Tahun
Karena aliran kas keluar proyek umumnya merupakan biaya pertama (Cf) maka persamaan
diatas disederhanakan menjadi:

Dan dengan bantuan tabel suku bunga akan diketahui besarnya IRR. Namun dalam
perhitungan di laporan ini, IRR di hitung dengan menggunakan fasilitas komputer.
Dalam menganalisis investasi dengan IRR ini ditentukan aturan sebagai berikut:
 IRR > (lebih besar) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return
- ROR), maka proyek investasi diterima.
 IRR < (lebih kecil) daripada laju pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return
- ROR), maka proyek investasi ditolak.

Laju pengembalian internal (Internal Rate of Return) adalah laju pengembalian yang
menghasilkan NPV aliran kas masuk = NPV aliran kas keluar.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh harga Internal Rate of Return
sebesar 66.6 %. Secara lengkap pada Lampiran.
Nilai laju pengembalian internal (IRR) ini memberikan gambaran bahwa usulan
investasi proyek penambangan batubara di wilayah PT. INUL lebih menarik untuk dilakukan
Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 22
bila dibandingkan dengan kegiatan menyimpan modal di bank dengan laju pengembalian
yang lebih kecil, sekitar 9%. Artinya, menanam modal investasi pada proyek penambangan
batubara ini akan lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan menanam modal di bank.

13.6.2. Perhitungan Net Present Value (NPV)


Tidak semua aliran kas yang positip akan memberikan gambaran yang menguntungkan
bagi perusahaan, karena ada faktor nilai waktu dari uang (time value of money), sehingga
diperlukan suatu perhitungan yang dapat menghasilkan gambaran jumlah uang pada satu
titik waktu tertentu yang disebut Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value).
Urutan-urutan yang dilakukan dalam perhitungan Net Present Value (NPV) dalam
proyek penambangan batubara PT. INUL adalah sebagai berikut:
 Menghitung jumlah nilai sekarang bersih (net present value) dari aliran kas proyek
selama 10 Tahun pada tingkat diskonto (discount rate) yang ditetapkan yaitu 9 %.
 Menghitung jumlah nilai sekarang bersih dari biaya investasi perusahaan selama 10
Tahun dan modal kerja pada tingkat diskonto yang ditetapkan yaitu 9 %.
 Hasil perhitungan ini disebut present value dari initial outlays (PV of Initial Outlays).

Pada aliran kas proyek investasi penambangan batubara PT. INUL, dalam perhitungan
NPV yang akan dikaji meliputi seluruh aspek penerimaan kas dan seluruh aspek pengeluaran
kas, yang secara matematis dirumuskan sebagai
berikut:

Dimana:
NPV = Nilai Sekarang Bersih
(C) t = Aliran Kas Masuk Tahun ke-t
(Co) t = Aliran Kas Keluar Tahun ke-t
n = Umur Investasi (tahun)
i = Arus Pengembalian (discounted)
t = Tahun
Dengan menggunakan kriteria penilaian NPV dalam analisis finansial ini akan diperoleh
beberapa kelebihan, yaitu:
 Telah memasukkan faktor nilai waktu dari uang.
 Telah mempertimbangkan semua aspek aliran kas proyek.
 Dilakukan perhitungan besaran absolute dan bukan relative.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan maka diperoleh harga Net Present Value
sebesar Rp 2.194.417.754.639 (positif).

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 23


13.6.3. Perhitungan Pay Back Period (PBP)
Periode pengembalian atau Payback Period dari suatu proyek dapat di definisikan
sebagai waktu yang diperlukan agar jumlah penerimaan sama dengan jumlah
investasi/biaya. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

APP = n + ((n+1)-n)) X (KCFn / (KCFn + 1 + KCFn))

Dimana:
APP = Analisis Periode Pengembalian
n = Tahun ke n
KCFn = Kumulatif Cash Flow tahun ke n

Waktu pengembalian modal (payback period) menunjukkan periode waktu yang


digunakan untuk menutupi kembali modal yang telah diinvestasikan dengan hasil yang akan
diperoleh dari aliran kas bersih dari investasi tersebut.
Metoda ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak memberikan gambaran bagaimana situasi aliran kas sesudah periode pengembalian
selesai.
- Tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang, berarti tidak mengikuti prinsip dasar
analisis aspek ekonomi – finansial dalam mengkaji kelayakan suatu proyek (investasi).
- Tidak memberikan indikasi profitabilitas dari unit usaha hasil proyek.
Meskipun banyak kelemahan, tetapi dalam kenyataannya periode pengembalian
masih digunakan secara luas, terutama disebabkan oleh perhitungannya yang mudah dan
cepat untuk menggali informasi perihal resiko, yang kebanyakan investor ingin segera
mendapat jawabannya.
Kriteria ini memberikan indikasi atau petunjuk bahwa proyek investasi dengan periode
pengembalian yang lebih cepat akan lebih dipilih. Dalam memakai kriteria ini perusahaan
yang bersangkutan perlu menentukan batasan maksimum waktu pengembalian, berarti
lewat waktu tersebut proyek investasi tidak dipertimbangkan.
Untuk pengambilan keputusan pada sebuah proyek investasi, dilakukan perbandingan
antara payback period maksimum yang ditetapkan dengan payback period investasi yang
akan dilaksanakan. Apabila payback period investasi yang akan dilaksanakan lebih singkat
waktunya dibandingkan dengan payback period maksimum yang disyaratkan maka investasi
itu akan dilaksanakan, akan tetapi apabila sebaliknya maka investasi itu akan ditolak.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan maka diperoleh payback period selama 2.08
tahun.Dan untuk beberapa kondisi, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

13.6.4. Perhitungan Break Even Point (BEP)


Break Even Point (BEP) adalah suatu kondisi titik temu antara pendapatan dari
penjualan dan biaya variabel. Titik temu ini menyatakan tingkat aktivitas (volume produksi)

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 24


yang menyebabkan hasil penjualan (pendapatan total) sama dengan biaya total, dengan
kata lain pada tingkat aktivitas tersebut tidak di peroleh keuntungan maupun kerugian.
Dengan bantuan grafik, maka Break Even Point dihitung sebagai titik perpotongan antara
grafik pendapatan dengan grafik biaya total.

Gambar 13.1 Grafik Break Even Point

Dengan perhitungan, Break Even Point (BEP) dapat di hitung berdasarkan Cash Flow dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:
BEP = Break Even Point
n = Produksi tahun ke n
KCFn = Kumulatif Cash Flow tahun ke n
Break Even Point PT. INUL terjadi pada produksi kumulatif sebesar 5.582.507 Ton dan untuk
beberapa kondisi dapat dilihat pada gravik Break Even Point di lampiran.

13.7. ANALISIS KEPEKAAN DAN RESIKO


Dalam analisis kepekaan akan dikaji sejauh mana perubahan parameter biaya produksi
dan harga jual batubara akan berpengaruh terhadap penilaian kelayakan yang dilakukan.

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 25


Dalam hal ini akan di evaluasi sensitive atau tidaknya penilaian kelayakan yang sudah
diputuskan terhadap perubahan parameter- parameter tersebut di atas.
Analisis kepekaan akan mengambil parameter penurunan harga jual batubara sebesar
10%, 20%, 30% dan kenaikan biaya produksi batubara sebesar 10%, 20%, 30% dengan
skenario sebagai berikut:
- Biaya Produksi dan Harga sesuai rencana
- Biaya Produksi sesuai rencana dan Harga turun 10 %
- Biaya Produksi sesuai rencana dan Harga turun 20 %
- Biaya Produksi sesuai rencana dan Harga turun 30 %
- Biaya Produksi Naik 10 % dan Harga sesuai rencana
- Biaya Produksi Naik 20 % dan Harga sesuai rencana
- Biaya Produksi Naik 30 % dan Harga sesuai rencana

Dari hasil perhitungan untuk parameter-parameter diatas maka diketahui nilai masing-
masing parameter ekonomi seperti tabel di bawah ini.

Tabel 13.10 Analisis Kepekaan

a. Net Present Value (NPV)


Dari tabel diatas diketahui bahwa NPV terendah pada posisi biaya produksi tetap dan
Harga turun 30% yaitu NPV sebesar Rp 939,246,583,415. Maka diketahui bahwa NPV
bernilai positif, dengan demikian usaha penambangan PT. INUL layak untuk dilanjutkan
sampai harga batubara turun 30%.

b. Internal Rate of Return (IRR)


Dari tabel diatas diketahui bahwa IRR terendah pada posisi biaya produksi naik 10% dan
Harga turun 10% yaitu IRR sebesar 38.1 %. Dan bila di bandingkan apabila modal
disimpan di bank dengan bunga 9%, dengan demikian usaha penambangan PT. INUL
layak untuk dilanjutkan sampai harga batubara turun 30%.
c. Break Even Point (BEP)
Dari tabel diatas diketahui bahwa BEP yang terbesar terjadi pada posisi biaya produksi
naik 10% dan Harga turun 10% yaitu BEP sebesar 10,677,225 ton.
d. Analisis Payback Periode (PBP)
Dari tabel diatas diketahui bahwa APV yang paling lama terjadi pada posisi biaya
produksi naik 10% dan Harga turun 10% yaitu APV dengan waktu 3.4 tahun.
Dari keempat parameter dengan berbagai skenario perubahan biaya produksi dan harga jual
tersebut diatas diketahui bahwa sampai pada perubahan harga maupun kenaikan biaya
produksi sebesar 30 %, usaha pertambangan batubara PT. INUL layak untuk dilaksanakan.

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 26


13.8. PENERIMAAN NEGARA
Rencana Penerimaan negara untuk kegiatan penambangan PT. INUL dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 27


Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 28
Tabel 13.11 Penerimaan Negara Kegiatan Penambangan PT. INUL
Keterangan Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pajak                    
Pajak Karyawan Staft 532.700.000 532.700.000 532.700.000 532.700.000 532.700.000 532.700.000 532.700.000 532.700.000 532.700.000 532.700.000
Pajak Karyawan Non Staft 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705 4.012.799.705
Ppn 10% 19.655.246.902 62.334.935.759 85.560.904.270 113.881.469.004 117.205.204.347 119.416.547.726 122.066.259.406 124.765.961.140 127.791.918.744 140.500.797.732
Pajak Penghasilan Badan (PPh pasal 29) 25% 44.224.305.530 140.253.605.458 192.512.034.607 256.233.305.259 263.711.709.781 268.687.232.384 274.649.083.662 280.723.412.566 287.531.817.173 316.126.794.897
Ppn Pembelian solar 7.069.190.728 7.759.669.823 8.252.869.176 8.647.428.658 8.943.348.270 9.206.387.925 9.568.067.451 9.798.227.149 9.863.987.063 9.798.227.149
Pph Pembelian solar 212.075.722 232.790.095 247.586.075 259.422.860 268.300.448 276.191.638 287.042.024 293.946.814 295.919.612 293.946.814
PBBKB 5.301.893.046 5.819.752.367 6.189.651.882 6.485.571.494 6.707.511.203 6.904.790.944 7.176.050.588 7.348.670.362 7.397.990.297 7.348.670.362
Jumlah Pajak 81.008.211.632 220.946.253.205 297.308.545.714 390.052.696.979 401.381.573.754 409.036.650.322 418.292.002.835 427.475.717.736 437.427.132.593 478.613.936.659
                     
Non Pajak                    
Iuran Tetap IUP Operasi Produksi 172.387.712 172.387.712 172.387.712 172.387.712 172.387.712 172.387.712 172.387.712 172.387.712 172.387.712 172.387.712
Royalti 39.757.091.153 60.582.234.138 71.941.403.039 85.193.766.757 85.193.766.757 85.193.766.757 85.193.766.757 85.193.766.757 85.193.766.757 85.193.766.757
Jumlah Non pajak 39.929.478.865 60.754.621.850 72.113.790.751 85.366.154.469 85.366.154.469 85.366.154.469 85.366.154.469 85.366.154.469 85.366.154.469 85.366.154.469
Jumlah pajak dan non pajak 120.937.690.498 281.700.875.056 369.422.336.465 475.418.851.448 486.747.728.223 494.402.804.791 503.658.157.304 512.841.872.205 522.793.287.062 563.980.091.128

Bab XIII –Investasi dan Analisis Kelayakan XIII - 29

Anda mungkin juga menyukai