Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Abon KINGKONG (Kulit Singkong)

BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh :
Nidya Imadani 131810301014 2013
Diah Ayu Nor S. 131810301008 2013
Rohma Nur Fadilah 141810301014 2014

UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Singkong merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Singkong
tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan memiliki daya adaptasi yang kuat
terhadap berbagai macam jenis tanah. Daerah Pakusari Kabupaten Jember terdapat
home industry tape. Home industry tersebut menghasilkan limbah yang kurang
dimanfaatkan. Proses inovasi perlu dilakukan untuk limbah home industry tape salah
satunya adalah kulit singkong. Kulit singkong tersebut dimanfaatkan untuk
menambah nilai daya jual dari limbah kulit singkong tersebut.
Kulit singkong mempunyai persentase kurang lebih 20% dari umbinya
sehingga jika dihitung per kilogram umbi singkong menghasilkan 0,2 kilogram kulit
singkong. Kulit singkong memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh. Kulit
singkong dapat diolah dan mempunyai daya jual yang tinggi. Kandungan yang ada
dalam kulit singkong yaitu protein 8,11 g; serat kasar 15,2g; pektin 0,22 g; lemak 1,29
g; dan kalsium 0,63g (Rukmana,1997). Kandungan kulit singkong tersebut bisa
dimanfaatkan sebagai abon. Abon kulit singkong bisa menjadi makanan praktis dan
mempunyai kandungan gizi yang baik. Abon kulit singkong ini dapat digunakan
sebagai bahan tambah makanan bagi orang diet dan orang yang vegetarian, karena
kandungan serat yang tinggi dan berbahan dasar tumbuhan.
Program diet yang biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit akan bisa
teratasi dengan bahan pangan berbahan kulit singkong yang harganya lebih murah.
Abon Kingkong (kulit singkong) tersebut selain digunakan sebagai sarana makanan
bagi orang yang diet dan vegetarian, abon ini dapat digunakan sebagai salah satu
komoditi lokal yang terkenal di wilayah Jember. Olahan kulit singkong menjadi abon
ini selain bergizi, lezat dan mempunyai harga jual yang lebih rendah dibandingkan
dengan harga abon daging pada umumnya.

Rumusan masalah
1. Bagaimana menjadikan kulit singkong sebagai alternatif makanan untuk orang
diet ?
2. Bagaimana meningkatkan minat masyarakat terhadap abon kulit singkong ?
3. Bagaimana peluang bisnis dari produk abon kulit singkong ?
Tujuan

1. Untuk mengetahui pengolahan abon yang berbahan dasar kulit singkong untuk
dijadikan terobosan baru abon dan merupakan alternative makanan bagi orang
diet.
2. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah
kulit singkong.
3. Untuk mengetahui peluang bisnis produk abon kulit singkong bagi mahasiswa dan
masyarakat luas.

Manfaat

1. Dapat menjadi pilihan bahan makanan yang tidak hanya murah tetapi juga bergizi.
2. Dapat menjadi alternatif makanan bagi orang diet.
3. Dapat membuka peluang bisnis bagi mahasiswa dan masyarakat luas sekaligus
menambah nilai jual kulirt singkong.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Potensi Sumber Daya


Kabupaten Jember merupakan daerah dijawa timur yang mempun yai sumber
daya lahan dan perairan yang potensial untuk digunakan untuk pertanian. Secara
geografis Kabupaten Jember mempunyai wilayah areal pertania yang cukup luas dan
dapat diketahui bahwa salah satu komoditas utamanya yaitu singkong. Produk
unggulannya salah satunya yaitu tape yang berasal dari singkong. Singkong yang
merupakan tanaman yang dengan mudah hidup pada lingkungan yang tropis ini
banyak ditemukan di wilayah jember.
Desa Sumberpinang Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember terdapat
agroindustri tape sumbermadu. Pemasok bahan baku singkong berasal dari tiga
sumber yaitu dari lahan pribadi, singkong yang dari tebasan sertadari pengepul atau
pedagang. Singkong yang digunakan juga akan semakin banyak dikarenakan produksi
tape yang sudah dijual diluar kota Jember, seperti di Probolinggo, Pasurruan, Sidoarjo
dan daerah yang lainnya. Kulit singkong yang banyak tersebut akhirnya menjadi
limbah dan hanya di manfaatkan sebagai pakan ternak, sehingga kurang mempunyai
daya jual yang tinggi.
2.2 Gambaran Potensi Usaha
Abon Kingkong merupakan makanan yang dpat bertahan lebih dari seminggu
karena adanya proses pengeringan yang dilakukan.Daerah Jember yang merupakan
daerah dengan jumlah mahasiswa yang tidak sedikit, dikarenakan ada beberapa
universitas yang berdiri di daerah jember ini menjadikan banyaknya mahasiswa yang
tinggal. Abon Kingkong yang mengandung serat yang tinggi ini dapat digunakan
sebagai alternatif bahan makanan tambahan anak kos atau mahasiwa dengan harga
yang relatif murah. Abon Kingkong ini berusaha masuk kedalam pasaran dengan
menyajikan abon dengan bahan dasar yang berbeda dan sekaligus menjadi alternatif
panganan bagi orang yang sedang menjalani diet. Awalnya pemasaran dari produk
dimulai dilingkungan kampus Universitas Jember dan secara eksternal akan dilakukan
diwilayah kabupaten Jember. Usaha ini dapat terus berlanjut dan dapat dijadikan
sebagai salah satu makanan ciri khas Kabupaten Jember.
2.3 Gambaran Usaha
Pemasaran akan dilakukan secara internal dan eksternal. Pemasaran secara
internal dapat dilakukan dengan penjualan di lingkungan kampus Universitas Jember.
Penjualan produk ini dapat dilakukan secara langsung atau dengan pemesanan terlebih
dahulu. Penjualan sacara langsung dapat dilakukan dijurusan, sedangkan untuk
pemesanan digunakan untuk mahasiswa di luar jurusan. Cara ini dapat dijadikan
alternatif romosi dari produk Abon Kingkong. Penjualan di lingkungan jurusan ini
diharapkan dapat menjadi evaluasi dari produk abon kulit singkong, baik dalam segi
kemasan, rasa, tekstur, dan aroma. Hal ini dapat dilakukan dengan pembagian angket
kepuasan kepada setiap konsumen.
Tabel 1. Angket Tingkat Kepuasan
Form Tingkat Kepuasan Konsumen Abon Kingkong
No. Aspek Nilai
1 2 3 4
1. Bentuk Kemasan
2. Rasa Abon Kingkong
3. Tekstur Abon Kingkong
4. Aroma Abon Kingkong

Keterangan :
1 = Kurang Puas 3 = Puas
2 = Cukup Puas 4 = Sangat Puas
Angket ini diberikan ke mahasiswa jurusan untuk mengetahui tingkat
kepuasan sekaligus memberi evaluasi terhadap produk sebelum masuk ke pasaran
secara luas. Selanjutnya akan dilakukan pemasaran secara eksternal. Pemasaran
ini dilakukan dengan cara menitipakan ke toko. Pemasaran juga dilakukan secara
online melalui berbagai macam media sosial. Selanjutnya juga dilakukan promosi
dengan brosur dan promosi saat ada event-event di Kabupaten Jember dan
sekitarnya.

2.4 Gambaran Produk


Produk abon kulit singkong merupakan abon dengan bahan dasar kulit
singkong. Abon ini memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan-keunggulan
tersebut diantaranya abon kulit singkong ini dapat dijadikan alternatif makanan
yang kaya serat. Abon Kingkong yang kaya serat ini akan menjadi makanan
pilihan bagi orang yang sedang menjalani diet. Produksi abon Kingkong juga akan
menambah nilai jual kulit singkong sehingga akan menambah pemasukan bagi
agroindustri tape itu sendiri.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Tahap pelaksanaan program terdiri dari berbagai kegiatan, yaitu :
3.1.1 Persiapan Produksi
Awal dari pelaksanaan program untuk menciptakan produk yang memiliki
kualitas dan sistem produksi yang efisien serta berkelanjutan. Persiapan produksi
ini terdiri dari :
a. Survey Pasar
Survey pasar digunakan untuk mengetahui tempat pemesanan bahan baku
yang paling murah dan bisa menyuplai bahan baku secara berkelanjutan dengan
standar kualitas yang baik. Serta menganalisa tempat bahan baku yang berpotensi
untuk pemasaran produk.
b. Persiapan media pemasaran dan desain publikasi
Persiapan media pemasaran dan desain publikasi dilakukan untuk
membuat desain brosur,pamflet, serta iklan-iklan yang menarik di dalam media
sosial. Guna dari kegiaan ini yaitu bertujuan untuk menarik konsumen agar
tertarik mengkonsumsi produk kami.
c. Persiapan desain kemasan
Persiapan desain kemasan dilakukan agar produk lebih terlihat menarik
dan layak konsumdi ketika ada pembeli yang melihatnya.
d. Pemesanan bahan baku dan alat penunjang
Pemesanan bahan baku dan alat penunjang dilakukan setelah survey pasar
dan dilakukan secara kontinu sesuai jadwal berproduksi dan standart kualias yang
terbaik.
3.1.2 Persiapan Bahan Baku
Rangkaian kegiatan dimulai dari pembelian bahan baku yaitu kulit
singkong, dan bumbu masak yang diperlukan. Kulit singkong didapatkan dari dari
desa Sumberpinang kecamatan Sumbersari dimana sebagai homeindustri tape
singkong yang kulitnya dibuang begitu saja. Bumbu yang diperlukan dapat dibeli
di pasar tanjang. Bahan baku yang telah diperoleh disortir dengan baik untuk
menghasilkan abon kulit singkong yang berkualitas.
3.1.3 Pengolahan Produk
Tahapan ini merupakan mulai dari proses pengupasan pemilahan bahan baku,
pencucian, pengirisan, hingga pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi dan siap
untuk dipasarkan.
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan serta cuci hingga bersih begitu juga
dengan pekerja yang memproduksinya, dianjurkan menjaga kebersihan
dengan mencuci tangan terlebih dahulu.

Timbang kulit singkong 5 kg, kemudian dipisahkan dengan kulit terluarnya


dan dicuci bersih. Dipotong lagi dengan ukuran lebih kecil, dicuci dan
direndam selama 3 jam.

Bumbu-bumbunya disiapkan dan diblender sampai halus, kemudian di


masak dengan ditambahka sedikit minyak.

Masukkan kulit singkong yang sudah direndam yang sebelumnya sudah


ditiriskan, kemudian campur dengan bumbu dan di aduk hingga matang.

Kulit singkong yang sudah bercampur dengan bumbu kemudian dimasukkan


dalam pengering hingga kadar air dan minyaknya hilang.

Kulit singkong tersebut sudah menjadi abon dan siap dikemas dengan
ukuran 100 g.

Bagan 1. Tahap-tahap pengolahan ABON KINGKONG


3.1.4 Pengemasan Produk
Produk dikemas dalam bentuk kemasan plastik dengan label sebagai
berikut :

Gambar 1. Logo label kemasan Abon Kingkong

3.1.5 Promosi dan Pemasaran


a. Tahap Pengenalan
Pengenalan produk dilakukan dengan penyebaran brosur dan pemberian
testimoni produk yang dilakukan di pusat keramaian seperti kampus, alun-
alun kota jember dan pasar tradisional. Selain itu memasang iklan pada
jejaring sosaial pada instagram, facebook, twitter dan sebagainya.
b. Tahap pengembangan
Pengembangan produk dilakukan dengan menerima pesanan (dilevery
order). Serta melakukan penjualan secara langsung dengan bertemu dengan
konsumen.
c. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner untuk para konsumen
untuk mengetahui produk yang kita tawarkan, agar lebih baik lagi. Serta
mengevaluasi pelaksanaan program selama ini.
d. Tahap Perluasan
Perluasan dilakukan dengan pemasaran dengan media online, agar produk
ABON KINGKONG ini dikenal diberbagai daerah sebagai abon kaya
serat.
e. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan ini dilakukan menjaga dan memperbaiki kualitas produk
agar minat masyarakat dalam mengkonsumsi ABON KINGKONG ini
tetap dan bertambah.
3.1.6 Laporan Akhir dan Presentasi
Tahapan akhir yang berisi laporan akhir program dan mempersiapkan
materi-materi dalam menghadapi tahapan monev (monitoring dan
evaluasi).

3.2 Pencapaian Program


Pencapaian program didapat dari hasil penjualan dengan target 450
kemasan/bulan. Serta kepuasan konsumen terhadap produk kami dan
mendukung penuh dengan melihat hasil kuisioner yang telah diisi oleh para
konsumen.
BAB 4. ANGGARAN DANA

4.1 Anggaran Biaya


Berikut perincian dana secara umum :
No Nama Harga
1 Biaya tetap Rp. 2.612.000
2 Investasi alat Rp. 1.544.000
3 Perjalanan Rp. 200.000
4 Lain-lain Rp. 4.052.000

Analisis Ekonomi Usaha Produksi per 500 bungkus

No Nama Banyak
1 Kulit singkong Rp.1.000.000
2 Minyak goreng Rp.140.000
4 Gas LPG Rp.49.500
5 Balado Rp.50.000
6 Rasa pedas Rp.50.000
7 Rasa sapi panggang Rp.50.000
8 Air galon Rp.85.000
9 Gula merah Rp.80.000
10 Gula pasir Rp.65.000
11 Garam Rp.20.500
Total Rp.1.569.500

Harga jual per kemasan Rp. 5.000


Rp. 5.000 x 500 bungkus
Total harga jual
= Rp. 2.500.000
Keuntungan Rp. 2.500.000- Rp.1.569.500 = 930.500
4.2 Jadwal Kegiatan
Berikut merupakan jadwal kegiatan pelaksanaan program :
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan produksi
2 Produksi
3 Promosi dan pemasaran
4 Laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA

Bradbury J H dan J.Denton. 2010. Rapid wetting method to reduce cyanogen


content of cassava flour. Food Chemistry. 121: 591-594.
Buckle, K.A, R.A. Edwards, GH. Fleet dan M. Wotton, 2009. Ilmu Pangan. UI-
Press. Jakarta.
Francis BJ, Wood JF. 1982. Changes in the Nutritive Content and Value of Feed
Concentrates During Storage in: Handbook of Nutritive Value of
Processed Food. Vol II Animal Feedstuff. Rechcigl, M.Jr (ED) CRC Press.
Inc Boca Raton, Florida.
Lakpini MAC. Balogun.IB. Alawa.PJ. Onifade.SO. Otaru.MS. 1996. Effects of
graded levels of sun-dried cassava peels in supplement diets fed to red
sokoto goats in first trimester of pregnancy. Biores.Tecnol 67: 197-204.
Murni R. 1993. Penggunaan zeolit untuk meningkatkan daya simpan ransum dan
pengaruh terhadap kandungan aflatoksin serta kadar nutrien [tesis].
Bogor: Institut Pertanian Bogor. Program Pascasarjana. Program Studi
Ilmu Ternak.
Sandi, S. 2004. Pengaruh Perlakuan Penambahan Asam Propionat, Asam Cuka
Dan Nira Selama Penyimpanan Kulit Bagian Dalam Ubi Akyu Terhadap
Jumlah Koloni Kapang .Jurnal Penelitian Sains Volume FMIPA Unsri No
15. 14-20.

Anda mungkin juga menyukai