Ekstraksi merupakan metode pemisahan yang menyangkut perpindahan zat dari satu
fasa ke fasa yang lain. Jika kedua fasa merupakan cairan yang tidak saling bercampur, disebut
metode ekstraksi cair-cair. Pada ekstraksi cair-cair suatu senyawa dipartisikan diantara 2
pelarut/fasa.
Dasar dari metode ekstraksi adalah distribusi atau partisi senyawa antara 2 fasa pada
kesetimbangannya. Kesetimbangan partisi tergantung pada kelarutan senyawa pada masing-
masing fasa.
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia di antara 2 fase
pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut pada fase pertama dan
sebagian larut pada fase kedua, lalu kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok,
lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair, dan
komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat
kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap.
Di antara berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut juga
ekstraksi air merupakan metode pemisahan yang paling baik dan popular. Alasan utamanya
adalah bahwa peemisahan ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro.
Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali corong pisah. Prinsip
metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua
pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzene, karbon tetraklorida atau kloroform.
Batasannya adalah zat terlarut dapat di transfer pada jumlah yang berbeda dalam keadaan dua
fase pelarut. Teknik ini dapat digunakan untuk kegunaan preparatif, pemurnian, pemisahan
serta analisis pada semua skala kerja (Khopkar, 1990)
Dimana KD = koefisien partisi. Partisi atau koefisien ini tidak tergantung pada konsentrasi
total zat terlarut pada kedua fase tersebut. Pada persamaan diatas, kita tidak menuliskan
koefisien aktivitas zat pada fase organik maupun pada fase air.
Kita menggunakan istilah perbandingan distribusi (D) dengan memperhitungkan
konsentrasi total zat di dalam kedua fase. Perbandingan distribusi dinyatakan sebagai berikut:
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘
D= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑎𝑖𝑟
Jika tidak terjadi asosiasi, disosiasi atau polimerisasi pada fase-fase tersebut dan keadaan
yang kita punyai adalah ideal, maka harga KD atau D lebih sering digunakan istilah persen
ekstraksi (E). Ini berhubungan dengan perbandingan distribusi dalam persamaan sebagi
berikut :
𝑉𝑤
( )𝐸
𝑉𝑜
D = (100−𝐸) dimana Vw = Volume fase air
(Khopkar, 1990)
DAFTAR PUSTAKA