Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 TUJUAN PERCOBAAN


Untuk mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh dengan cara reaksi
penggaraman dengan basa dan hidrolisis dengan asam.

I.2 DASAR TEORI


I.2.1 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen, baik bentuk
padat atau cir, dipindahkan dari sutu padatan atau cairan dengan
menggunakan zat pelarut. Proses ini dibagi menjadi bermacam macam
menurut asal dan bahan yang akan dipisahkan. Secara garis besar, ada dua
macam pemisahan.
1. Ekstraksi Padat Cair (leaching) adalah transfer difusi komponen
terlarut dari padatan ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses
yang bersifat fisik karena komponen terlarut, kemudian dikembalikan
lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi
dari bahan padat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut
dalam solvent pengekstraksi.
2. Ekstraksi Cair Cair adalah pemisahan cairan dari suatu larutan
dengan menggunakan cairan sebagai bahan pelarut. Pada suatu
campuran, dua cairan yang saling larutt salah satunya adalah sebagai
zat terlarut dan yang lainnya adalah zat pembawa (Lucas, dkk, 1999)
Faktor Faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi (Ketaren, 1986).
1. Ukuran Partikel
Semakin kecil ukurannya, semakin besar luas permukaan
antara padat dan cair. Sehingga laju perpindahannya menjadi semakin
besar, dengan kata lain jarak untuk berdifusi yang dilami oleh zat
terlarut dalam padatan adalah kecil.

1 | Page
2. Zat Pelarut
Larutan yang akan dipakai sebagai zat pelarut seharusnya
merupakan pelarut pilihan yang terbaik dan viskositasnya harus cukup
rendah agar dapat bersirkulasi dengan mudah. Biasanya zat pelarut
murni akan dipakai awalnya, tetapi setelah proses ekstraksi berakhir,
konsentrasi zat terlarut akan naik dan laju ekstraksinya turun. Pertama
karena gradien konsentrasi akan kurang dan ke dua, karena zat
terlarutnya menjadi lebih kental.
3. Temperatur
Dalam banyak hal, temperatur zat terlarut di dalam pelarut
akan naik bersama dengan kenaikan temperatur untuk memberikan laju
ekstraksi yang lebih tinggi.
4. Pengadukan Fluida
Pengadukkan pada saat pelarutan adalah penting karena akan
menaikkan proses difusi sehingga menaikkan perpindahan material
dari permukaan partikel ke zat pelarut.

I.2.2 Reaksi Penggaraman


Pada proses isolasi eugenol terjadi reaksi penggaraman dimana
melibatkan suatu asam lemah dengan basa kuat (dalam hal ini adalah
NaOH) dimana menghasilkan suatu garam (dalam hal ini adalah
Na Eugenolat) yang sifatnya adalah basa.

Reaksi penyabunan sebagai berikut :


OH O-Na

OCH3 +NaOH OCH3

CH-CH=CH2 CH-CH=CH2
Gambar 1. Reaksi Penggaraman

2 | Page
I.2.3 Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh merupakankomoditi ekspor Indonesia dan
memegang peranan penting bagi ekonomi masyarakat produsen minyak
cengkeh. Minyak cengkeh mengandung beberapa komponen, tetapi yang
penting adalah eugenol. Eugenol inilah yang memberikan aroma khas
yang dibutuhkan berbagai industri, contohnya industri kosmetik, farmasi
dan pestisida nabati. (Kardinan, 2005) Minyak essensial dari minyak
cengkeh mempunyai fungsi anastetik dan antimikrobial. Minyak cngkeh
sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk
menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang
bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan syaraf gigi.
(wikipedia, 2010)

I.2.4 Eugenol
Eugenol merupakan komponen kimia utama dalam minyak
cengkeh, yaitu antara 79 90% volume (Ketaren, 1985). Eugenol
merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal
dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol, dapat
dikelompokkan dalam keluarga alil benzena dari senyawa-senyawa fenol.
Sumber alaminya berasal dari minyak cengkeh, Terdapat pula
pada pala, kayu manis, dan daun salam.

Eugenol merupakan cairan tidak berwarna atau berwarna kuning-


pucat, mempunyai rumus molekul C10H12O2 dengan bobot molekulnya
adalah 164,20 dan titik didih 250 -255C , titik nyala 119,8 oC, kepadatan
1,05 g/cm3, densitas 1,064-1,068 g/mL, tekanan uap 10 mmHg pada
123oC dan indeks bias 1,535 (Bulan, 2004).

Eugenol reaktif terhadap basa kuat khususnya NaOH. Sifat


ini dimanfaatkan untuk mengambil eugenol dari minyak daun cengkeh.
Eugenol adalah senyawa yang sedikit larut dalam air dan larut dalam
pelarut organik yaitu alkohol, kloroform, eter (Hidayati, 2003).

3 | Page
Rumus bangunnya adalah sebagai berikut :

Minyak cengkeh Garam Na - Eugenolat

Reaksi Penggaraman

Garam Na Eugenolat Reaksi Hidrolisis Eugenolat

Gambar 2. Reaksi pembentukan eugenol

I.2.5 Larutan NaOH

Larutan NaOH berwujud cair, tidak berwarna, larut dalam air, dan
memiliki massa molekul relatifnya 40,00 g/ml. Bersifat basa dan stabil
namun kaustik terhadap mata dan kulit, memiliki titik didih 102oC, dan
titik leleh -4oC sehingga sangat higroskopis.

4 | Page
I.2.6 Larutan HCl
Senyawa ini bersifat korosif dan menyebabkan iritasi bila
terkena mata dan kulit. Tidak mudah terbakar, bau menyengat,
berwujud cair, dan berwarna kuning bening. Dengan massa jenis
2,13 dan titik didih 85oC, titik lebur sebesar -20 oC. Dalam air sangat
reaktif namun bersifat stabil.

I.2.7 n-Heksan
Heksana memiliki rumus molekul C6H14. Dengan titik didih
69oC dan memiliki densitas 0,66 g/ml. Serta indeks bias 1,374.
Heksana berwujud cair (Sax and Lewis,2009)

5 | Page
BAB II
METODOLOGI

II.1 ALAT DAN BAHAN


II.1.1 Alat yang digunakan
- Gelas Ukur 50 ml
- Gelas Kimia 250 ml
- Corong pisah
- Hot Plate
- Electric Stirrer
- Indikator Universal
- Statif dan Klem
- Refraktometer
- Botol Semprot
- Bulp
- Piknometer

11.1.2 Bahan yang digunakan


- Minyak Cengkeh
- NaOH 3,33 N
- HCl 4 N
- N-Hexan P a
- Aquades
- Na2SO4 anhidrat P - a

II.2 PROSEDUR KERJA


1. Menimbang 20 gram minyak cengkeh dan masukkan ke dalam gelas
kimia 250 ml
2. Menambahkan larutan NaOH sebanyak 60 ml ke dalam gelas kimia yang
terdapat minyak cengkeh

6 | Page
3. Mengaduk dengan elctric stirrer dan pemanas ( hot plate ) selama kurang
lebih 2 jam sampai terlihat seperti campuran homogen
4. Setelah menjadi campuran homogen , masukkan larutan ke dalam corong
pemisah dan diamkan kurang lebih selama 30 menit. Lalu amati endapan
yang terbentuk
5. Setelah larutan terpisah sempurna, akan membentuk 2 lapisan yaitu
lapisan atas (fraksi 1) dan lapisan bawah (fraksi 2)
6. Mengambil bagian larutan dari fraksi 2, masukkan kedalam gelas kimia.
Lalu tambahkan HCl 4 N sampai terbentuknya endapan berupa
gelembung kecil dan ph menjadi 2 atau dalam keadaan asam ( uji dengan
indikator universal ), mengaduk selama 5 menit dan memasukkan
kedalam corong pisah
7. Menambahkan 30 ml n-hexana ke dalam corong pisah dan kocok selama
5 menit dan diamkan selama 10 menit
8. Memisahkan endapan di lapisan atas ( ekstraksi 1 ) dan lapisan bawah
9. Menambahkan aquades untuk mencuci ekstraksi 1 sebanyak 50 ml dan
dilakukan secara triplo
10. Membuang lapisan bawah (aquades) dan lapisan atas masukkan kedalam
gelas kimia, tambahkan Na2SO4 anhidrat sebanyak 2 gram sambil
mengaduk
11. Melakukan penyaringan menggunakan kertas saring
12. Melakukan penguapan dengan menggunakan hot plate
13. Mencatat volume dan menimbang berat residu yang diperoleh (eugenol)
14. Melakukan uji aroma, warna, berat jenis, rendemen, dan indeks bias

7 | Page
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 DATA PENGAMATAN


Tabel 1. Data Pengamatan
No Prosedur Hasil Pengamatan
.
1 Menimbang 20 gram minyak Berat yang didapat 20,0181 gram. Warna
cengkeh, lalu masukkan ke minyak cengkeh coklat dan baunya
beaker glass 250 ml aromatik kuat
2 Menambahkan NaOH Terbentuk gumpalan dan berwarna kuning,
sebanyak 60 ml ke dalam lalu terdapat cairan coklat bening
sampel minyak cengkeh
3 Mengaduk menggunakan Pada saat pengadukan, warna larutan
electric stirrer di atas hot kuning kunyit. Setelah 2 jam, warna
plate selama 2 jam menjadi coklat dan baunya menyengat.
Campuran sudah homogen
4 Campuran di masukkan ke Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas (fraksi 1)
dalam corong pisah, diamkan wujudnya seperti busa sabun berwarna
selama kurang lebih 30 kuning. Lapisan bawah (fraksi 2) berwarna
menit. Mengamati sampai coklat. Fraksi 2 dikeluarkan ke dalam
terbentuk endapan sempurna beaker glass, lalu fraksi 1 dibuang.
5 Fraksi 2 ditambahkan larutan Perubahan warna yang terjadi : warna
HCl sedikit-dikit sambil larutan putih keruh dan bagian atas
mengaduk hingga ph = 2 terdapat gumpalan berwarna coklat
6 Memasukkan campuran HCl Perubahan warna larutan :
+ fraksi 2 kedalam corong - Lapisan atas (ekstraksi 1) berwarna
pisah dan tambahkan 30 ml coklat
n-hexana. Mengocok larutan - Lapisan bawah berwarna putih keruh
dan mendiamkan selama 5
menit
7 Menuang lapisan bawah Perubahan warna larutan :
kedalam corong pisah, - Lapisan atas (ekstraksi 2) berwarna

8 | Page
tambahkan 10 ml n-hexana. keruh
Mengocok dan mendiamkan - Lapisan bawah berwarna bening
selama 5 menit
8 Mencampurkan ekstraksi 1 Berwarna coklat
dan 2
9 Mencuci campuran ekstraksi Saat aquades di masukkan ke dalam
dengan aquades sebanyak 50 corong pisah, langsung memisah. Aquades
ml secara triplo langsung turun kebawah dan sisa hasil
ekstraksi ke lapisan atas
10 Membuang lapisan bawah Hasil penimbangan Na2SO4 = 2,0026 gram
dan Menampung lapisan atas
di beaker glass 250 ml.
Menambahkan Na2SO4
anhidrat kurang lebih 2 gram
sambil mengaduk
11 Menyaring dengan Adanya residu Na2SO4 yang mengendap di
menggunakan kertas saring kertas saring
12 Eugenol yang didapat berada Tidak ada gelembung dan larutannya
di beaker glass, memanaskan berkurang karena adanya penguapan
pada suhu 200oc
13 Menimbang berat eugenol Berat eugenol = 12,9897 gram
14 Memasukkan eugenol ke Berat jenis eugenol = 1,06811 gram/ml
piknometer, lalu timbang
15 Menghitung nilai indeks bias Nilai indeks bias tidak terdeteksi
menggunakan refraktometer

III.2 HASIL PERHITUNGAN


Setelah melakukan ekstraksi dari minyak cengkeh, diperoleh
rendemen sebesar 64,889 % dan berat jenis sebesar 1,06811 gram/ml.

III.3 PEMBAHASAN

9 | Page
Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi (mengambil) eugenol
dari minyak cengkeh dengan cara reaksi penggaraman dengan basa
(NaOH) dan hidrolisis dengan asam (HCl). Eugenol merupakan salah satu
komponen kimia dalam minyak cengkeh yang memberikan bau dan aroma
khas pada minyak cengkeh. Eugenol merupakan cairan tidak berwarna,
berbau keras. Eugenol mudah berubah menjadi kecoklatan apabila
dibiarkan di udara terbuka.

Eugenol merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol


sehingga dapat bereaksi dengan basa kuat. Eugenol dari minyak (daun)
cengkeh dapat diisolasi dengan penambahan larutan encer dari basa kuat
seperti NaOH, KOH, atau Ca(OH)2. Larutan 3% basa (NaOH) sudah dapat
dipakai untuk mengisolasi komponen eugenol dari minyak daun cengkeh.

Langkah awal dalam percobaan ini yaitu menimbang minyak


cengkeh sebanyak 20 gram lalu masukkan ke dalam gelas kimia dan
menambahkan NaOH 3,33 M sebanyak 60 ml dan diaduk hingga larutan
homogen selama 2 jam. NaOH digunakan karena ion Na + lebih kuat
mengikat eugenolat, penambahan NaOH bertujuan agar komponen
eugenol dari minyak cengkeh dapat diisolasi. Selain itu juga, fungsi
penambahan NaOH untuk mengikat eugenol yang bersifat non polar
menjadi garam Na eugenolat yang bersifat polar, sehingga nantinya
eugenol dapat dipisahkan. Setelah pengadukan selama 2 jam, kemudian
larutan dimasukkan ke dalam corong pisah dan didiamkan selama 30
menit. Larutan mulai terpisah dan membentuk dua lapisan, yaitu lapisan
atas (fraksi 1) dan lapisan bawah (fraksi 2), diambil lapisan bawah (fraksi
2) lalu ditambahkan HCl hingga pH = 2.

Pengkondisian pada pH = 2 ini agar Na eugenolat yang terbentuk


dari reaksi penggaraman dengan NaOH dapat terhidrolisis secara
sempurna menjadi eugenol. Penambahan HCl bertujuan untuk mengikat
senyawa non eugenol sehingga diperoleh eugenol bebas dari garam,

10 | P a g e
dengan mensubtitusi ion Na+ menjadi H+ sehingga membentuk eugenol
dan NaCl. Setelah ditambahkan HCl kemudian masukkan kedalam corong
pisah dan diamkan selama 5 menit, setelah itu ambil lapisan atas dan
menambahkan n Heksan sebanyak 30 ml, kocok selama 5 menit dan
didiamkan hingga 10 menit. Sesekali buka kran corong pisah untuk
mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh senyawa volatile yang terdapat
pada campuran minyak cengkeh.

Eugenol yang masih tertinggal akan larut dalam pelarut n Heksan


ketika proses ekstraksi dilakukan. Hasil ekstraksi yang terdapat di corong
pisah dibilas dengan akuades sebanyak 50 ml dan dilakukan sebanyak 3
kali. Fungsi pembilasan dengan akuades yaitu untuk memisahkan eugenol
dari kotoran yang masih tertinggal. Setelah pembilasan dengan akuades,
kemudian menambahkan Na2SO4 anhidrat. Fungsi penambahan Na2SO4
yaitu untuk mengikat air yang masih tertinggal saat pembilasan dilakukan.
Kemudian disaring menggunakan kertas saring, setelah itu dipanaskan
yang bertujuan untuk menguapkan pelarut (n Heksan) dan di peroleh
eugenol yang bebas dari pelarutnya dan diperoleh residu (eugenol) hasil
ekstrasi minyak cengkeh.

Dalam percobaan terdapat 4 pengujian yang dilakukan, yaitu uji


aroma dan warna, berat jenis, rendemen, dan pengukuran indeks bias
dengan menggunakan refraktometer. Dalam uji aroma dan warna, bau dari
eugenol yang didapatkan berbau menyengat dan berwarna coklat
kekuningan. Dalam perhitungan untuk mencari berat jenis didapatkan
berat jenis eugenol sebesar 1,06811 gram/ml. Kemudian dalam
perhitungan rendemen, didapatkan rendemen dari eugenol sebesar 64,889
%. Dan dalam uji pengukuran indeks bias eugenol tidak terdeteksi.

BAB IV
PENUTUP

11 | P a g e
IV.1 KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa minyak
cengkeh mengandung rendemen 64,889 % dengan warna kuning bening dan
bau yang menyengat dan memiliki berat jenis sebesar 1,06811 gram/ml dan
indeks bias tidak terdeteksi.

IV.2 SARAN
Dalam praktikkum ini sebaiknya pada saat menambahkan HCl berhati-
hati karena jika kebanyakan Ph larutannya bisa turun drastis. dan untuk
mendapatkan eugenol murni, praktikkan harus berhati hati dalam menggunakan
corong pisah.

DAFTAR PUSTAKA

12 | P a g e
Tim Penyusun . 2016 . Penuntun Praktikkum Kimia Organik. Samarinda :
Politeknik Negeri Samarinda

Ketaren . 1986 . Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan . Jakarta :


Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Perhitungan

13 | P a g e
Diketahui :
Berat minyak cengkeh = 20,0181 gram
NaOH = 60 ml
Berat pikno kosong = 17,7450 gram
Berat isi eugenol = 12,9897 GRAM
Ditanya :
a. % rendemen
b. Berat jenis
c. Indeks bias
Jawab :
Berat Eugenol ( residu )
a. % rendemen = x 100
Berat Minyak Cengkeh

12,9897 gram
= x 100
20,0181 gram

= 64,889 %
(berat gelas kimia+isi) (berat gelas kimia kosong)
b. Berat jenis = volume aquades

24,4261 gr17,7450 gr
= 10 ml

= 1,06811 gr/ml
c. Indeks bias = tidak terdeteksi

Gambar Alat

14 | P a g e
Gelas ukur 50 ml Hot plate Piknometer

Gelas kimia 250 ml Klem dan statif Botol semprot

Corong pisah Refraktometer

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai