PENDAHULUAN
1 | Page
2. Zat Pelarut
Larutan yang akan dipakai sebagai zat pelarut seharusnya
merupakan pelarut pilihan yang terbaik dan viskositasnya harus cukup
rendah agar dapat bersirkulasi dengan mudah. Biasanya zat pelarut
murni akan dipakai awalnya, tetapi setelah proses ekstraksi berakhir,
konsentrasi zat terlarut akan naik dan laju ekstraksinya turun. Pertama
karena gradien konsentrasi akan kurang dan ke dua, karena zat
terlarutnya menjadi lebih kental.
3. Temperatur
Dalam banyak hal, temperatur zat terlarut di dalam pelarut
akan naik bersama dengan kenaikan temperatur untuk memberikan laju
ekstraksi yang lebih tinggi.
4. Pengadukan Fluida
Pengadukkan pada saat pelarutan adalah penting karena akan
menaikkan proses difusi sehingga menaikkan perpindahan material
dari permukaan partikel ke zat pelarut.
CH-CH=CH2 CH-CH=CH2
Gambar 1. Reaksi Penggaraman
2 | Page
I.2.3 Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh merupakankomoditi ekspor Indonesia dan
memegang peranan penting bagi ekonomi masyarakat produsen minyak
cengkeh. Minyak cengkeh mengandung beberapa komponen, tetapi yang
penting adalah eugenol. Eugenol inilah yang memberikan aroma khas
yang dibutuhkan berbagai industri, contohnya industri kosmetik, farmasi
dan pestisida nabati. (Kardinan, 2005) Minyak essensial dari minyak
cengkeh mempunyai fungsi anastetik dan antimikrobial. Minyak cngkeh
sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk
menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang
bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan syaraf gigi.
(wikipedia, 2010)
I.2.4 Eugenol
Eugenol merupakan komponen kimia utama dalam minyak
cengkeh, yaitu antara 79 90% volume (Ketaren, 1985). Eugenol
merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal
dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol, dapat
dikelompokkan dalam keluarga alil benzena dari senyawa-senyawa fenol.
Sumber alaminya berasal dari minyak cengkeh, Terdapat pula
pada pala, kayu manis, dan daun salam.
3 | Page
Rumus bangunnya adalah sebagai berikut :
Reaksi Penggaraman
Larutan NaOH berwujud cair, tidak berwarna, larut dalam air, dan
memiliki massa molekul relatifnya 40,00 g/ml. Bersifat basa dan stabil
namun kaustik terhadap mata dan kulit, memiliki titik didih 102oC, dan
titik leleh -4oC sehingga sangat higroskopis.
4 | Page
I.2.6 Larutan HCl
Senyawa ini bersifat korosif dan menyebabkan iritasi bila
terkena mata dan kulit. Tidak mudah terbakar, bau menyengat,
berwujud cair, dan berwarna kuning bening. Dengan massa jenis
2,13 dan titik didih 85oC, titik lebur sebesar -20 oC. Dalam air sangat
reaktif namun bersifat stabil.
I.2.7 n-Heksan
Heksana memiliki rumus molekul C6H14. Dengan titik didih
69oC dan memiliki densitas 0,66 g/ml. Serta indeks bias 1,374.
Heksana berwujud cair (Sax and Lewis,2009)
5 | Page
BAB II
METODOLOGI
6 | Page
3. Mengaduk dengan elctric stirrer dan pemanas ( hot plate ) selama kurang
lebih 2 jam sampai terlihat seperti campuran homogen
4. Setelah menjadi campuran homogen , masukkan larutan ke dalam corong
pemisah dan diamkan kurang lebih selama 30 menit. Lalu amati endapan
yang terbentuk
5. Setelah larutan terpisah sempurna, akan membentuk 2 lapisan yaitu
lapisan atas (fraksi 1) dan lapisan bawah (fraksi 2)
6. Mengambil bagian larutan dari fraksi 2, masukkan kedalam gelas kimia.
Lalu tambahkan HCl 4 N sampai terbentuknya endapan berupa
gelembung kecil dan ph menjadi 2 atau dalam keadaan asam ( uji dengan
indikator universal ), mengaduk selama 5 menit dan memasukkan
kedalam corong pisah
7. Menambahkan 30 ml n-hexana ke dalam corong pisah dan kocok selama
5 menit dan diamkan selama 10 menit
8. Memisahkan endapan di lapisan atas ( ekstraksi 1 ) dan lapisan bawah
9. Menambahkan aquades untuk mencuci ekstraksi 1 sebanyak 50 ml dan
dilakukan secara triplo
10. Membuang lapisan bawah (aquades) dan lapisan atas masukkan kedalam
gelas kimia, tambahkan Na2SO4 anhidrat sebanyak 2 gram sambil
mengaduk
11. Melakukan penyaringan menggunakan kertas saring
12. Melakukan penguapan dengan menggunakan hot plate
13. Mencatat volume dan menimbang berat residu yang diperoleh (eugenol)
14. Melakukan uji aroma, warna, berat jenis, rendemen, dan indeks bias
7 | Page
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
8 | Page
tambahkan 10 ml n-hexana. keruh
Mengocok dan mendiamkan - Lapisan bawah berwarna bening
selama 5 menit
8 Mencampurkan ekstraksi 1 Berwarna coklat
dan 2
9 Mencuci campuran ekstraksi Saat aquades di masukkan ke dalam
dengan aquades sebanyak 50 corong pisah, langsung memisah. Aquades
ml secara triplo langsung turun kebawah dan sisa hasil
ekstraksi ke lapisan atas
10 Membuang lapisan bawah Hasil penimbangan Na2SO4 = 2,0026 gram
dan Menampung lapisan atas
di beaker glass 250 ml.
Menambahkan Na2SO4
anhidrat kurang lebih 2 gram
sambil mengaduk
11 Menyaring dengan Adanya residu Na2SO4 yang mengendap di
menggunakan kertas saring kertas saring
12 Eugenol yang didapat berada Tidak ada gelembung dan larutannya
di beaker glass, memanaskan berkurang karena adanya penguapan
pada suhu 200oc
13 Menimbang berat eugenol Berat eugenol = 12,9897 gram
14 Memasukkan eugenol ke Berat jenis eugenol = 1,06811 gram/ml
piknometer, lalu timbang
15 Menghitung nilai indeks bias Nilai indeks bias tidak terdeteksi
menggunakan refraktometer
III.3 PEMBAHASAN
9 | Page
Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi (mengambil) eugenol
dari minyak cengkeh dengan cara reaksi penggaraman dengan basa
(NaOH) dan hidrolisis dengan asam (HCl). Eugenol merupakan salah satu
komponen kimia dalam minyak cengkeh yang memberikan bau dan aroma
khas pada minyak cengkeh. Eugenol merupakan cairan tidak berwarna,
berbau keras. Eugenol mudah berubah menjadi kecoklatan apabila
dibiarkan di udara terbuka.
10 | P a g e
dengan mensubtitusi ion Na+ menjadi H+ sehingga membentuk eugenol
dan NaCl. Setelah ditambahkan HCl kemudian masukkan kedalam corong
pisah dan diamkan selama 5 menit, setelah itu ambil lapisan atas dan
menambahkan n Heksan sebanyak 30 ml, kocok selama 5 menit dan
didiamkan hingga 10 menit. Sesekali buka kran corong pisah untuk
mengeluarkan gas yang dihasilkan oleh senyawa volatile yang terdapat
pada campuran minyak cengkeh.
BAB IV
PENUTUP
11 | P a g e
IV.1 KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa minyak
cengkeh mengandung rendemen 64,889 % dengan warna kuning bening dan
bau yang menyengat dan memiliki berat jenis sebesar 1,06811 gram/ml dan
indeks bias tidak terdeteksi.
IV.2 SARAN
Dalam praktikkum ini sebaiknya pada saat menambahkan HCl berhati-
hati karena jika kebanyakan Ph larutannya bisa turun drastis. dan untuk
mendapatkan eugenol murni, praktikkan harus berhati hati dalam menggunakan
corong pisah.
DAFTAR PUSTAKA
12 | P a g e
Tim Penyusun . 2016 . Penuntun Praktikkum Kimia Organik. Samarinda :
Politeknik Negeri Samarinda
LAMPIRAN
Perhitungan
13 | P a g e
Diketahui :
Berat minyak cengkeh = 20,0181 gram
NaOH = 60 ml
Berat pikno kosong = 17,7450 gram
Berat isi eugenol = 12,9897 GRAM
Ditanya :
a. % rendemen
b. Berat jenis
c. Indeks bias
Jawab :
Berat Eugenol ( residu )
a. % rendemen = x 100
Berat Minyak Cengkeh
12,9897 gram
= x 100
20,0181 gram
= 64,889 %
(berat gelas kimia+isi) (berat gelas kimia kosong)
b. Berat jenis = volume aquades
24,4261 gr17,7450 gr
= 10 ml
= 1,06811 gr/ml
c. Indeks bias = tidak terdeteksi
Gambar Alat
14 | P a g e
Gelas ukur 50 ml Hot plate Piknometer
15 | P a g e