Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Untuk mengisolasi eugenol dari minyak cengkeh dengan cara reaksi penyabunan dengan
basa dan hidrolisis dengan asam.

1.2 Dasar Teori


Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu komponen, baik dalam bentuk padat atau
cair, dipindahkan dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan zat pelarut. Proses
ekstraksi dibagi menjadi bermacam-macam asal dan bahan yang akan dipisah.
1.2.1 Jenis Ekstraksi
a. Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi padat cair dalah proses pemisahan cairan dari padatan dengan menggunakan
cairan sebagai bahan pelarutnya. Proses ini dimaksudkan untuk mengeluarkan zat terlarut
dari sebuah padatan atau memurnikan padatan dari cairan yang membuat padatan
terkontaminasi seperti pigmen.
b. Ekstraksi cair-cair
Pada ekstraksi ini, satu komponen bahan atau lebih dari suatu campuran dipisahkan
dengan bantuan pelarut berupa cairan. Proses ini digunakan untuk memperoleh vitamin,
anti biotika, dan lain-lain.
Ekstraksi ini terdiri atas sedikitnya 2 tahap, yaitu :
a. Pencampuran secara efektif bahan ekstraksi dengan pelarut.
b. Pemisahan fasa kedua cair dengan sempurna.
Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi ditentukan oleh banyaknya zat yang
larut penyebarannya dalam padatan, sifat padatan dan besarnya partikel. Jika zat terlarut
menyebar merata dalam padatan, material yang dekat permukaan akan pertama larut,
pelarut kemudian akan menangkap bagian pada lapisan luar sebelum mencapai zat terlarut
selanjutnya, dan proses akan menjadi lebih sulit dan laju ekstraksi menjadi turun:

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 1


Proses ekstraksi padat cair berlangsung 3 tahap:

1. Perubahan fase dari zat terlarut yang diambilpada saat pelarut meresap masuk
2. Terjadi proses difusi pada cairan dari dalam partikel padat menjadi keluar.
3. Perpindahan zat terlarut dari padatan ke zat terlarut.
Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang digunakan sebagai obat alternative.
Pengolahan minyak cengkeh dilakukan dengan cara ekstraksi. Minyak daun cengkeh hasil
penyulingan dari petani mempunyai kadar eugenol berkisar 70-80%, sedangkan untuk
industry dibutuhkan minyak dengan kadar eugenol paling rendah 90%.
Proses kimia pada isolasi eugenol dilakukan dengan mereaksikan minyak daun cengkeh
dengan basa kuat (NaOH) dengan pengadukan yang selanjutnya Na-eugenolat yang
terbentuk direaksikan dengan dengan HCL untuk memisahkan eugenolnya. Eugenol yang
dihasilkan adalah eugenol kasar yang tingkat kemurniannya masih rendah. Tingkat
kemurnian yang diisyaratkan dalam standar USP minimal 98% dengan warna jernih
kuning muda.
Eugenol (C10H12O2) merupakan turunan gualakol yang mendapatkan tambahan rantai
alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4,2-propenil fenol). Ia dapat dikelompokkan
dalam keluarga alil benzene dari senyawa-senyawa fenol. Warnanya bening hingga kuning
pucat dan kental seperti minyak. Eugenol memiliki titik didih 256oC , titik leleh -9oC,
densitas 1,06 g/cm3 , indeks bias 1,529-1,537 dan bobot molekulnya 164,20 , dengan
rumus bangun sebagai berikut:

OH

OCH

CH-CH=CH
Gambar 1.1 Rumus Bangun Eugenol

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 2


Sifat kimiawi dan efek farmakologi dari cengkeh adalah hangat, rasanya tajam, peluruh
kantuk, ariestik local menghilangkan kolik dan obat batuk. Kandungan kimia pada
cengkeh adalah karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, lemak, protein dan
eugenol.
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi menurut Miradi (2009)
adalah :
1. Ukuran partikel
Semakin kecil larutannya, maka demikian besar luas permukaan antara padat
dan cair, sehingga laju perpindahannya menjadi semakin besar, dengan kata lain
jarak untuk berdifusi yang dialami oleh zat terlarut dalam padatan adalah kecil.
2. Zat terlarut
Larutan yang akan dipakai sebagai pelarutnya merupakan pelarut pilihan yang
terbaik viskositasnya harus cukup rendah agar dapat berspekulasi dengan mudah.
Biasanya zat terlarut murni akan dipakai awalnya, tetapi setelah proses ekstraksi
berakhir konsentrasi zat terlarut akan naik dan laju ekstraknya akan turun,
pertama karena gradien konsentrasi akan bderkurang dan kedua karena zat
terlarutnya menjadi lebih kental.
3. Temperatur
Dalam bayak hal, temperatur zat terlarut didalam zat pelarut akan naik
bersamaan dengan kenaikan temperatur untuk memberikan laju ekstraksi yang
lebih tinggi.
4. Pengadukan fluida
Pengadukan pada zat terlarut adalah penting karena akan menaikan proses
difusi, sehingga menaikkan perpindahan material dari permukaan ke zat terlarut.

Ekstraksi padat cair cair (leaching) adalah proses pemecahan / pemisahan cairan dari
padatan dengan perantara suatu zat mpelarut. Proses ini dimaksudkan untuk mengeluarkan
zat terlarut dari suatu padatan atau memurnikan padatan dari cairan yang membuat padatan
terkontaminasi seperti pigmen. Metode yang digunakan untuk ekstraksi.

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 3


1.2.2 Minyak cengkeh
Minyak cengkeh adalah salah satu jenis dari minyak atsiri yang terdapat di
Indonesia, terutama di propinsi Jawa Tengah seperti Kabupaten Tegal, Banyumas, Solo,
dan sekitarnya. Minyak cengkeh banyak digunakan sebagai bahann utama rokok kretek di
Indonesia. Bunga cengkeh mengandung 20 % minyak sedangkan bagian gagang dan daun
mengandung 4 – 6 % minyak (Farida,2008). Ekstraksi minyak cengkeh dilakukan pada
bagian bunga, tangkai bunga dan daunnya. Minyal daun cengkeh hasil penyulingan dari
petani mempunyai kadar eugenol 70 – 80 %, sedangkan untuk industri dibutuhkan eugenol
paling rendah 90 % kadar eugenolnya. (Nurdin A,dkk,2001).
a. Sifat kimia dan fisika minyak daun cengkeh
1. Warna : kuning pucat
2. Bau : keras, pedas, dan aroma cengkeh
3. Berat jenis pada 15 oC : 1,03 -1,06
4. Indeks refraksi (20 oC) : 1,52 -1,54
5. Kadar eugenol : 78 – 93 %
6. Kelarutan dalam alkohol : 70 % (larut dalam 2 volume) (sipuk,2007)
b. Sifat kimia dan fisika minyak cengkeh dari tangkai/ bunga cengkeh
1. Warna : Kuning – cokelat
2. Bau : Aroma cengkeh
3. Berat jenis pada 25 oC : 1,048 – 1, 056
4. Putaran optik : 0 – 1 o 30
5. Indeks reflaksi : 1,5340 – 4,5386
6. Kandungan eugenol : 89 – 95 %
7. Kelarutan dalam alkohol : 70 % (larut dalam 2 volune) (Farida,2008)
c. Kegunaan Minyak Cengkeh
Minyak cengkeh digunakan sebagai aroma terapi dan untuk mengobati sakit gigi
(anonim,2010). Minyak cengkeh juga berkhasiat sebagai obat rematik, obat sakit gigi,
obat jamur dan pengusir serangga. Dimanfaatkan pula sebagai pengawet makanan,
bahan pencampur dalam industri rokok kretek, dan digunakan sebagai bahan baku
industri pangan, minyak wangi, obat – obatan, baham untuk membuat vanilin sintesis,
serta sebagai bahan peledak (Farida,2008)

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 4


1.2.3 Eugenol
Eugenol (C10H12O2) merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai
alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Warnanya bening
hingga kuning pucat, kental seperti minyak. Sumber alaminya dari minyak cengkeh.
Terdapat pada pala, kulit manis dan daun salam. Eugenol sedikit larut dalam air, namun
mudah larut pada pelarut organik.
a. Sifat fisika dari eugenol :
1. Berat jenis : 1,0651
2. Indeks bias : 1,5410 (20 oC)
3. Titik didih : 253 oC
4. Titik nyala : 110 oC
5. Kelarutan dalam alkohol : 1:5 atau 1:6

Akan ditentukan oleh banyaknya zat yang penyebabnya dalam padatan, sifat padatan
dan besarnya padatan. Biasanya proses ekstraksi padat cair (leaching) berlangsung
tiga tahap :

1. Perubahan fase dari zat terlarut yang diambil pada saat pelarut meresap masuk.
2. Terjadi proses difusi pada cairan dalam partikel padat menjadi keluar
3. Perpindahan zat terlarut dari padatan ke zat pelarut.

Ekstraksi cair – cair adalah proses pemindahan suatu komponen campuran cairan dari
suatu larutan ke cairan yang lain. Pada suatu campuran, dua campuran yang saling larut
salah satunya adalah sebagai zat terlarut dan yang lain adalah sebagai zat pembawanya.
Jika suatu campuran dimurnikan dengan bantuan cairan ketiga yang disebut dengan zat
pelarut dan zat pelarutnya tidak mudah larut atau larut sebagian. Maka akan terbentuk 2
fase ekstrak dan lapisan yang kaya pelarut disebut sebagai fase ekstrak, dan lapisan lain
disebut denag fase rafinat. Setelah kondisi setimbang dicapai pada analisis akan
didapatkan bahwa fase ekstrak terdiri atas zat pelarut yang jenuh dengan acuan terhadap
kedua zat terlarut dan zat pelarut. Selain itu, bahwa dengan dasar larutan bebas zat terlarut,
fase ekstrak akan memiliki zat terlarut lebih banyak dan pada fase rafinat. Proses
pemisahan campuran cairang yang saling larut menggunakan zat pelarut disebut dengan
ekstraksi cair – cair, karena ekstraksi ini menyangkut perpindahan massa dari suatu fase
cair ke fase cair kedua yang tidak mudah larut.

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 5


Eugenol merupakan salah satu komponen kimia dalam minyak cengkeh yang memberikan
bau dan aroma khas pada minyak cengkeh, yaitu menurut ketaren(1985) adalah 70-90%
volume, menurut Guenther adalah 80-90% dan hasil penelitian Deyena dan Horiguchi
(1971) adalah 80,7% (Mudjijono,2010)

OCH3

OH CH2-CH = CH2

Gambar 1.2 Struktur Eugenol

1.2.4 Reaksi Penyabunan


Pada proses isolasi eugenol terjadi reaksi penyabunan dimana melibatkan suatu asam
lemah dengan basa kuat (dalam hal ini adalah NaOH) dimana menghasilkan suatu garam
(dalam hal ini adalah Na-Eugenolat) yang sifatnya adalah basa. Berikut adalah reaksi
penggaraman diatas.

Gambar 1.3 Reaksi Penyabunan

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 6


BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat

a. Gelas Ukur 100 ml


b. Gelas Kimia 50, 250 ml
c. Magnetic Stirrer
d. Hot Plate
e. Corong Pisah
f. Pipet Volume 5 ml, 25 ml
g. Bulp
h. Klem dan Statif
i. Botol Semprot
j. Indikator Universal

2.2 Bahan

a. Minyak Cengkeh
b. n-Hexan
c. Asam Klorida (HCL) 4N
d. Natrium Hidroksida (NaOH) 20

2.3 Prosedur Kerja

1. Menimbang 20gr minyak cengkeh dan masukkan kedalam gelas kimia 250 ml.
2. Ditimbang 8gr NaOH dan larutkan kedalam 60 ml aquadest dalam beaker gelas 250
ml.
3. Memasukkan larutan NaOH kedalam minyak cengkeh
4. Mengaduk dengan menggunakan electric stirrer hingga campuran membentuk fase
gel(campuran homogen)± 2 𝑗𝑎𝑚.
5. Dimasukkan kedalam corong pisah dan diamkan selama 30 menit hingga terbentuk 2
lapisan.

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 7


6. Pisahkan lapisan atas dan bawah. Masukkan lapisan bawah (Na-Eugenolat) kedalam
gelaskimia.
7. Ditambahkan HCL 4N hingga pH 2-3 (diuji dengan menggunakan indicator
universal) dan diaduk, lalu masukkan kedalam corong pisah.
8. Ditambahkan N-Hexan sebanyak 30 ml, lalu kocok 5 menit dan diamkan hingga
terbentuk2 lapisan.
9. Diambil lapisan bawah dan cuci dengan aquadest 50 ml sebanyak 2 kali.
10. Diambil bagian bawah dan masukkan kedalam gelas beker 250 ml.
11. Dipanaskan selama 45menit, tutup dengan alumunium foil dengan suhu 150oC
12. Didingikan dan ditimbang.
13. Dihitung rendemen, berat jenis, dan amati warna serta baunya.

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 8


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan

Dari hasil praktikum didapatkan hasil pengamatan yang dapat dilihat melalui tabel sebagai
berikut:

Tabel 3.1 Hasil pengamatan proses isolasi eugenol dari minyak cengkeh.

Proses Isolasi Eugenol dari Minyak


No Hasil Pengamatan
Cengkeh
1. Minyak Cengkeh Coklat Tua
2. Minyak cengkeh + NaOH Bewarna kuning cerah, lama kelamaan
menjadi coklat tua
3. Larutan diaduk dengan stirrer selama 2 Dari warna kecoklatan menjadi kuning teh,
jam tidak ada endapan
4. Didiamkan 30menit Terbentuk 2 lapisan
1 . Fase atas, bewarna kuning seperti minyak
kental dan berbusa.
2 . Fase bawah, warnanya merah kecoklatan
seperti teh
5. Fase bawah diambil lalu diasamkan Larutan bewarna coklat, tidak ada endapan
dengan HCL 4N hingga pH 3 (60ml) larutan terbentuk 2 lapisan larutan atas coklat
susu, larutan bawah coklat teh.
6. Diekstraksi dengan N-Heksan 30 ml Terbentuk 2 fraksi
1 . Fraksi atas: coklat teh
2 . Fraksi bawah : kuning
muda pucat
7. Pencucian dengan aquadest 50ml Terbentuk 2 fraksi
sebanyak 2 kali 1 . Fraksi atas: coklat teh
2 . Fraksi bawah: kuning
pucat
8. Diuapkan 90 menit (suhu 150oC) Bewarna coklat the dan berbau seperti batang
rokok.

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 9


Tabel 3.2 Hasil pengamatan produk dari isolasi eugenol.

No Parameter Hasil

1. Berat Eugenol Hasil Praktek 13,8779 gram

2. Berat Jenis 0,9744 gr/ml

3. Rendemen 72,27 %

4. Warna Kecoklatan seperti teh


Menyengat seperti batang
5. Bau
rokok

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 10


3.2 Pembahasan

Isolasi eugenol dari minyak cengkeh bertujuan untuk mengisolasi eugenol yang terdapat
dalam minyak cengkeh. Metode yang digunakan yaitu metode kimia, yaitu dengan
mereaksikan minyak cengkeh dengan natrium hidroksida (NaOH) membentuk Na-
Eugenolat. Kemudian senyawa ini diasamkan dengan asam klorida (HCL) hingga pH 2-3.
Terbentuk eugenol dengan hasil samping berupa natrium klorida (NaCl). Isolasi eugenol
dilakukan dengan cara ekstraksi dengan n-heksan.
Reaksi yang terjadi yaitu :

OH ONa OH
OCH3 OCH3 OCH3
+ HCl
+ NaOH + H2O + NaCl

H2C – CH = CH2 H2C – CH = CH2 H2C – CH = CH2

Untuk mengisolasi eugenol dilakukan dengan beberapa tahap, seperti penyabunan,


hidrolisis dengan asam, ekstraksi dan pemanasan. Proses penyabunan yaitu mereaksikan
minyak cengkeh yang bewarna coklat tua dengan natrium hidroksida. Eugenol dari minyak
cengkeh dapat diisolasi dengan penambahan larutan encer basa kuat pada praktikum ini
digunakan basa NaOH, reaksi penggantian gugus H+ dengan Na+ yang berasal dari NaOH
membentuk warna kuning yang lama kelamaan menjadi coklat bening. Fungsi
penambahan NaOH yaitu untuk membentuk garam Na-Eugenolat, yaitu bentuk garam
yang memiliki sifat polar dan larut dalam air sehingga eugenol dalam bentuk Na-
Eugenolat dapat dengan mudah terpisah dengan minyak cengkeh lain yang bersifat non-
polar. Lalu didiamkan 30 menit dalam corong pisah dan terbentuk dua lapisan, yang mana
lapisan atas bewarna kuning kental yang merupakan fase organik dan lapisan bawah
bewarna merah kecoklatan seperti teh yang merupakan Na-Eugenolat yang larut dalam air
(fase anorganik). Terjadi dua lapisan ini dikarenakan adanya perbedaan antara kepolaran
antara kedua senyawa dengan Na-Eugenolat yang memiliki densitas lebih besar daripada
fase organic, sehingga senyawa organik berada dilapisan bawah, dan lapisan atas berupa
pengotor yang dibuang.
Tahap selanjutnya melakukan hidrolisis menggunakan asam yaitu penambahan HCL
pada lapisan Na-Eugenolat yang bertujuan untuk mengubah Na-Eugenolat menjadi

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 11


eugenol kembali yaitu dengan mensubstitusikan gugus H+ pada Na-Eugenolat sehingga
eugenol dapat diperoleh kembali. Hasil yang didapat setelah ditambahkan HCL sebanyak
60 ml adalah terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas bewarna coklat susu dan lapisan
bawah adalah garam NaCl yang berwarna coklat teh. Penambahan HCL dilakukan sampai
pH 2-3. Eugenol dalam kondisi asam akan dengan mudah menarik H+ sehingga Na-
Eugenolat dapat bereaksi dengan HCL membentuk eugenol kembali. Eugenol diisolasi
dengan cara ekstraksi cair-cair dalam corong pisah. Ekstraksi cair-cair adalah sebuah
metode pemisahan komponen dengan memindahkannya dari suatu larutan kecairan lain
dengan bantuan pelarut. Dalam percobaan ini pelarut yang digunakan yaitu n-Heksan. N-
Heksan akan melarutkan eugenol dan memisahkannya dari natrium klorida dan zat lain.
Terbentuk dua lapisan, lapisan atas adalah fase organik (n-heksan) yang bewarna coklat
dan lapisan bawah yang merupakan pengotor yang bewarna kuning muda pucat.Lapisan
atas dipisahkan dan dicuci dengan aquadest untuk meminimalizir zat pengotor yang ada,
lalu terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas yang berupa eugenol bewarna coklat dan
lapisan bawah yang berupa pengotor yang bewarna kuning pucat. Lapisan atas diambil dan
diuapkan dengan suhu 250oC yang bertujuan untuk menguapkan zat pengotor yang
kemungkinan masih tertinggal seperti n-heksan, air dan zat lainnya.
Eugenol yang didapatkan bewarna kecoklatan dan berbau tajam. Terdapat perbedaan
terhadap warna eugenol yang dihasilkan dari referensi (seharusnya bewarna bening atau
kekuningan). Hal ini disebabkan selama isolasi berlangsung bukannya proses reaksi
tertutup sehingga kontak eugenol dengan udara terbuka sangatlah besar. Hal ini
menyebabkan eugenol teroksidasi oleh udara dan warnanya berubah menjadi gelap.
Kemudian, eugenol diuji kualitasnya (aroma dan densitas) untuk menguji kemurnian
eugenol. Setelah diuji diperoleh densitas sebesar 0,9744 gr/ml. Sedangkan densitas
eugenol secara teoritis adalah 1,06 gr/ml. Perbedaan densitas disini mungkin karena
eugenol yang diperoleh masih terdapat pengotor lain (kurang murni). Rendemen yang
diperoleh sebesar 72,27%.
Faktor-faktor yang menyebabkan jumlah rendemen yang diperoleh adalah ekstraksi
pelarut yang hanya dilakukan sekali, sehingga rendemen yang diperoleh tidak maksimal.
Karena kemungkinan masih ada senyawa eugenol yang tertinggal didalam zat pengotor,
selain faktor diatas sampel minyak yang digunakan juga kemungkinan hanya mengandung
sedikit eugenol sehingga ketika diisolasi hanya diperoleh sedikit rendemen eugenol
dengan kemurnian yang kurang maksimal.

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 12


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa minyak cengkeh
mengandung rendemen 72,27% dengan warna coklat tua dan berbau seperti rokok.

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 13


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Cengkeh.http://Wikipedia.org/wiki/cengkeh.


Diakses 27 Desember 2014 pukul10.57
http://www.academia.edu/11079122/Isolasi_Eugenol
Ketaren, 1985.http://www.mipa.unej.ac.id. Diakses28 Desember 2014 pukul10.45
Laboratorium Kimia Dasar. 2010. PenuntunPraktikum Proses Kimia Terapan. Samarinda
:Politeknik Negeri Samarinda
Miradi,E.2009.Ekstraksi.http://elvinmiradi.com/topik/faktor+factor+yang+mempengaruhi
+lajureaksi.html. Diakses 27 Desember 2014 pukul10.56
Mudjijono.2009 .Ekstraksicair-cairkontinyupemurnianeugenoldariminyakdauncengkeh
(online).http://mudjijonos2sain.wordpress.com/ekstraksi-cair-cair-kontinyu-untuk
pemurnian-eugenol-dari-minyak-daun-cengkeh/. Diakses 27 Desember 2014 pukul
10.51
Nurdin. 2001. Isolasi Eugenol Dari Minyak Cengkeh Skala Pilot Plant.http://Iptek.net.id/.
Diakses 28 Desember 2014 pukul 17.03
Sipuk. 2010. Minyakcengkeh. http://bi.go.id/sipuk/id/.Diakses 28 Desember 2014 pukul
10.54

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 14


LAMPIRAN

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 15


Perhitungan:

Diketahui:

a. Berat Jenis
1. Massa piknometer kosong = 14,9114 gram
2. Massa piknometer + eugenol = 24,6535 gram
3. Massa sampel 29,6335 – 14,9114 = 9,7421 gram

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 9,7421 𝑔𝑟𝑎𝑚


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = = = 0,9744 𝑔/𝑚𝑙
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 10 𝑚𝑙

b. Rendemen
1. Berat produk percobaan = 13,8779 gram
2. Berat sampel awal = 19,2017 gram

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛


𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙

13,8779 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100% = 72,27%
19,2017 𝑔𝑟𝑎𝑚

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 16


GAMBAR ALAT

Statif Klem Hot Plate Bulp

Pipet Volume Gelas Kimia Gelas ukur

Corong Pisah Botol Semprot Magnetic stirer

Isolasi Eugenol dari Minyak Cengkeh 17

Anda mungkin juga menyukai