Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Nama dan Alamat Perusahaan


Nama Usaha : CV. Kangkung Cinta
Alamat Usaha : Wedomartani, Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta
Telp. 0857 2914 9129, Email: indbhsavdja@gmail.com
B. Nama dan Alamat Pemilik
Nama Pemilik : Rafi Ammar Nugrahanto
Alamat Pemilik : Pencarsari, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
C. Nama dan Penanggungjawab Usaha
Nama : M. Fery Andrian
Alamat Pemilik : Tanggung, Rt 03 Rw 01, Campurdarat, Tulungagung,
Jawa Timur
D. Informasi tentang bisnis yang dijalankan CV. Agrolery
CV Kangkung Cinta merupakan usaha bidang pembudidayaan dan
pengolahan sayuran hortikultura khususnya tanaman kangkung. Dalam CV
Kangkung Cinta terfokus dalam proses penanaman sampai dengan panen dan
penanganan pasca panen. Dalam proses budidaya kangkung menerapkan
sistem semi organik sehingga sayur yang dipasarkan kepada konsumen
memiliki nilai lebih. Sedangkan pada penanganan pasca panen diolah menjadi
makanan olahan yang menjadi favorit semua kalangan yaitu Brambang Asem
dan Puding Kangkung. Penanganan pasca panen ini bertujuan untuk
mendapatkan nilai tambah dari produk kangkung, meningkatkan nilai gizi,
dan inovasi dari hasil tanaman hortikultura.

1
BAB II
RANGKUMAN EKSEKUTIF

Kangkung Cinta merupakan sebuah usaha yang berbentuk CV yang


terfokus pada sayuran hortikultura kangkung dari proses budidaya hingga
pengolahan pasca panen. CV Kangkung Cinta didirikan pada tanggal 14
Februari 2019. Terdapat filosofi dalam nama CV Kangkung Cinta, yaitu
karena CV ini didirikan dengan penuh cinta dan bertepatan dengan hari kasih
sayang. Diharapkan usaha yang terfokus pada komoditas ini dapat
meningkatkan pamor kangkung sehingga tidak hanya dikenal dengan sayuran
pendamping menu utama tetapi menjadi produk utama yang banyak digemari
dengan adanya sentukan kreasi dan inovasi.
Visi dari CV. Kangkung Cinta adalah menjadi perusahaan pertanian
yang menghasilkan produk baik on-farm maupun off-farm yang mempunyai
nilai tambah dan daya saing uang tinggi serta berwawasan lingkungan. Misi
yang dimiliki CV. Kangkung Cinta pertama membangun pertanian
hortikultura yang lebih ramah lingkungan dengan konsep sustainable
agrobusiness. Kedua, mengembangkan produk hortikultura yang kreatif dan
inovatif serta mempunyai nilai tambah dan daya saing. Ketiga, mencipkatan
produk pangan hortikultura yang kualitas dan kuantitas produknya sustain.
CV. Kangkung Cinta memproduksi kangkung segar siap olah yang tentunya
telah diberi sentuhan kreatifitas dalam proses pengemasan. Selain itu juga
terdapat olahan dari kangkung yaitu “Brambang Asem dan Puding Cinta’.
“Brambang Asem dan Puding Cinta” merupakan olahan dengan
memanfaatkan daun dan batang kangkung yang diolah dengan proses dan
bahan-bahan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Produk “Brambang
Asem dan Puding Cinta” memiliki keunggulan citarasa yang sedap dengan
komposisi yang seimbang.

2
BAB III
ANALISIS USAHA

A. Perspektif Masa depan Usaha


1. Target Jangka Pendek ( 1 bulan ke depan )
Budidaya kangkung yang dilakukan oleh CV. Kangkung Cinta
dimulai pada pertengahan bulan Februari 2018 hingga saat ini. Selain
budidaya kangkung, dalam menambah nilai jual produknya, CV.
Kangkung Cinta melakukan beberapa inovasi olahan pangan berbahan
dasar kangkung. Produk tersebut meliputi Brambang Asem dan Puding
Cinta. Dalam penanganan pasca panen, selain diolah kangkung juga
dipasarkan dalam bentuk segar yang dikemas dengan baik dan menarik.
Dalam memperkenalkan produknya, CV. Kangkung Cinta melakukan
promosi menawarkan langsung kepada konsumen, dan mendistribusikan
produk ke koperasi mahasiswa.
2. Target Jangka Menengah ( 3 bulan ke depan )
Target jangka menengah yang dilakukan oleh CV. Kangkung Cinta
yaitu melakukan survei pasar untuk mengetahui selera konsumen,
sehingga kami dapat melakukan inovasi olahan pangan untuk memberikan
pilihan kepada konsumen dan memenuhi permintaan pasar baik dari segi
kuantitas maupun kualitas. Disamping melakukan survei pasar, kami
melakukan peningkatan kualitas produk pangan kami agar dapat bersaing
di pasaran.
B. Analisis Persaingan
Persaingan dalam dunia bisnis tak dapat di elakkan. Seorang
wirausahawan akan maju apabila ia mau berusaha untuk bersaing. Bekerja
keras agar usaha yang ia geluti menjadi terbaik di antara sekian banyak para
wirausahawan. Begitu juga kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk
dapat bersaing dengan saingan-saingan kami,yaitu:

3
1. Perusahaan dengan jenis produk yang sama
2. Perusahaan dalam satu areal wilayah kerja.
Guna menunjang hasil persaingan yang baik, kami akan lebih selektif
dalam bekerja yang meliputi proses produksi dan pemasaran. Serta
memberikan ciri khas yang membedakan dengan produk lain baik dari segi
rasa maupun kualitas.
C. Segmentasi Pasar yang ditargetkan
Segmentasi pasar sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi industri
maka dari itu harus di pertimbangkan dan di pikirkan dengan cermat dan
waspada karena pasar merupakan salah satu tujuan dari pendistribusian usaha.
Segmentasi pasar yang akan di masuki yaitu middle class, yang tepatnya di
daerah Condong Catur, Yogyakarta. Dalam awal pemasaran produk CV.
Kangkung Cinta, untuk produk kangkung segar akan di pasarkan saat
pameran . Sedangkan untuk produk olahan kangkung, yaitu “Kangkung Cinta”
akan dipasarkan di lingkungan kampus UPN “Veteran” Yogyakarta, yang
mana targetnya adalah mahasiswa dan masyarakat lingkungan kampus.
D. Peramalan Pasar
Karena masih minimnya produk olahan seledri, CV. Kangkung Cinta
mengambil peluang tersebut dengan melakukan inovasi produk mulai dari rasa,
olahan, pengemasan, sampai pelayanan yang baik dan memuaskan dalam
produk Brambang Asem dan Puding Cinta. Dalam hal ini, CV. Kangkung
Cinta kedepannya akan mengalami peningkatan perkembangan usaha. Untuk
kangkung segar, diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan, hal ini
disebabkan oleh meningkatnya kesadaran konsumen tentang produk semi
organik yang mana memiliki kelebihan di banding dengan non organik.

4
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

A. Produk Yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan oleh CV. Kangkung Cinta yaitu kangkung semi
organik segar dan olahan Brambang Asem dan Puding Cinta.
B. Jasa Pelayanan
Jasa pelayanan yang ditawarkan dalam CV. Kangkung Cinta adalah jasa
Delivery Order . Kelebihan yang dimiliki dalam jasa delivery order ini yaitu
tanpa adanya batas limit jumlah pemesanan. Untuk jangkauan wilayah yang
di berikan adalah sekitar kampus UPN Veteran Yogyakarta .
C. Ruang Lingkup Bisnis
Ruang lingkup bisnis kami masih disekitar kampus Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta dan lingkungan Condongcatur.
D. Personalia dan Perlengkapan Kantor
Personalia CV. Kangkung Cinta terdiri dari 6 anggota dari Program Studi
Agroteknologi, 2 dari Jurusan Agribisnis dan 2 dari Program Studi Ilmu
Tanah ,Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Yogyakarta yang masing-masing
personalia memiliki kegiatan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Peralatan kantor yang ada di perusahaan yaitu perlengkapan alat tulis,
kendaraan roda dua serta peralatan untuk pengolahan produk.
E. Latar Belakang Pengusaha
Latar belakang pelaku usaha ini adalah mahasiswa dengan latar belakang
pendidikan yang sama yaitu mahasiswa aktif semester IV Fakultas Pertanian
UPN Veteran Yogyakarta yang mendapatkan tugas dari Praktikum
Manajemen Produksi Pertanian.

5
BAB V
RENCANA PRODUKSI

A. Budidaya Tanaman Kangkung


Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran
tinggi.. Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun, termasuk kedalam
famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-
putihan merupakan sumber vitamin pro vitamin Berdasarkan tempat tumbuh,
kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di
tempat yang kering atau tegalan, dan  2) Kangkung air, hidup ditempat yang
berair dan basah.
Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak
peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus,
Water spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia,
Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di
Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan
lumbung hidup sehari-hari.
Berikut ini adalah tahapan budidaya tanaman kamgkung:
Pembibitan Seledri 
a. Menyiapkan polybag kecil dan tanah yang telah dicampur dengan
pupuk kandang atau pupuk kompos.
b. Menyemai benih seledri varietas unggul dalam tiap-tiap polybag dan
letakkan dalam baki. Letakkan persemaian di tempat yang ternaungi.
c. Melakukan perawatan pada persemaian dengan cara menjaga
kelembaban dan memberi pupuk daun.
d. Bibit siap pindah tanam pada usia ± 20-30 hari.
1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk tanaman seledri adalah meliputi
pembersihan lahan, pembajakan atau pencangkulan, dan  pembuatan
bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran 1 x 9 m dan dengan jarak

6
antar bedengan 50 cm, sehingga jumlah bedengan yang terbentuk
berjumlah 7 bedengan. Jumlah bibit yang diperlukan sebanyak 1260
bibit. Untuk mengurangi resiko ketidakpastian budidaya seledri, sehingga
kami menyediakan bibit sebanyak 1400. Pada saat pengolahan tanah,
tanah pada bedengan dicampur dengan pupuk kandang. Pemberian pupuk
kandang diberikan dengan cara diratakan diatas tanah bedengan.
2. Teknik Penanaman
a. Membuat bedengan dengan ukuran ± 1 m x 9 m. Membersihkan
gulma pada bedengan lalu menggemurkan tanah sembari
mencampurnya dengan pupuk kandang.
b. Membuat lubang tanah pada setiap bedengan dengan jarak 25cm x
20cm menggunakan tugal.
c. Memindahkan bibit dengan hati-hati tanpa merusak akar ke bedengan.
Setiap lubang berisi 2-3 bibit dengan jumlah daun 3-4 helai per bibit.
d. Menyiram bedengan hingga lembab.
3. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti
halnya tanaman seledri, sayuran daun mengandung waktu penyiraman
yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud
penyiraman adalah :
1) Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari.
2) Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam
hari.
3) Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air.      
Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan
diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena tanaman
akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman yang
dilakukan penyusun menggunakan alat berupa selang dan dilakukan
pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.
b. Penyulaman

7
Bibit seledri yang baru ditanam tidak semuanya dapat tumbuh
dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya pasti ada
yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan
penyulaman, penyulaman dilakukan saat seledri berumur 7–14 hari
setelah tanam, lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit yang
baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan
selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3 mingu
setelah tanam masih ditemukan bibit yang mati tidak perlu lagi
dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih, dari 3
minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur
panennya tidak seragam sehingga akan menyulitkan penanaman
c. Penyiangan atau Pembumbunan
Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bahwa telah tumbuh
gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.Biasanya pelaksanaan
penyiangan dibarengi dengan pembumbunan tanah di sekitar
tanaman.Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan
kondisi lapang. Penyiangan dilakukan dengan cara dicabut
menggunakan tangan dan yang sulit dicabut menggunakan cangkul
atau kored.
d. Pemupukan
Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
Dapat diberikan pada tanah atau lewat daun atau bagian tanaman lain.
Sebagai pupuk dasar bisa digunakan pupuk kandang atau kompos yang
diberikan 2 - 3 kali selama pertumbuhannya dengan 0,5 kg NPK
aplikasinya 2 minggu setelah masa tanam dan pemberian selanjutnya
dilakukan dengan interval 1 minggu.
e. Pengendalian hama dan penyakit
OPT yang menyerang seledri antara lain lalat penggorok daun, bercak
daun bakteri, busuk lunak bakteri, penyakit fusarium, penyakit hawar
serkospora, rebah kecambah, busuk akar, dan berbagai macam virus.
Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyarang.

8
Bila kedapatan hama pada seledri, buang hama tersebut dengan
tangan. Apabila tanaman terserang penyakit, bisa dengan memberikan
pestisida organik untuk menyembuhkan penyakit yang sedang
menyerang.
f. Panen dan pasca panen
Tanaman seledri yang ditanam dengan melalui persemaian bisa
dipanen pada umur 90-125 hari. Ciri-ciri seledri siap panen terlihat
pada daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya tidak sulit, dengan
memotong bagian dasar (pangkal utama) batang seledri, dan bukan
anakannya. Seledri yang sudah dipetik bisa dipanen beberapa kali
dengan jarak sektiar 1 sampai 2 minggu setelah panen sebelumnya.
Selain itu, pemanenan dapat dilakukan juga dengan cara dicabut.

B. Produk Olahan Kangkung


CV. Kangkung Cinta dalam memasarkan hasil panennya tidak hanya
dijual dalam bentuk buah segar tetapi juga produk pangan. Dalam pabrikasi
dilakukan proses produksi sebatas di rumah pemilik/home industry belum
ada rumah produksi tersendiri sehigga tidak menggunakan alat-alat berbasis
teknologi pabrik. Sehingga masih menggunakan alat manual dengan prinsip
kerja yang sederhana.
1. Brambang Asem
Alat dan bahan:
a. Pisau
b. Panci
c. Kompor
d. Cobek
e. Sotel
f. 2 ikat kamgkung ukuran besar
g. Gula merah 250 gram
h. Bawang merah 250 gram
i. Cabai rawit 250 gram

9
j. Asam jawa secukupnya
k. Garam secukupnya

Langkah Membuat Brambang Asem:


a. Menyiapkan bahan dan juga peralatan yang digunakan untuk
membuat brambang asem
b. Meyiapkan kangkung ambil bagian daun dan batangnya yang telah
dicuci bersih, kemudian ditiriskan.
c. Selanjutnya membuat bumbu brambang asem, yaitu dengan
membakar bawang merah kemudian dihaluskan bersama dengan
cabai rawit, gula merah, asam jawa, dan garam.
d. Menuangkan air secara sedikit-sedikit sambil dengan diaduk
sampai merata.
e. Selanjutnya merebus kangkung sesuai selera lalu tiriskan.
f. Sajikan kangkung di wadah yang telah disiapkan, beri bumbu
brambang asem.

Kurang puding

10
BAB VI
RENCANA PEMASARAN

A. Penetapan Harga
1. Analisis biaya-biaya budidaya
b. Biaya Tetap (FC)
No Nama Kebutuhan Harga (Rp) UE Biaya/periode produksi
Bahan (Rp)
1 Lahan 90 m2 1000 22,500
2
m /tahun
2. Cangkul 2 buah 30.000/buah 10 th 60.000
3. garu 1 buah 10.000/buah 10 th 10.000
4. gembor 1 buah 15.000/buah 5 th 15.000
5. Ember 1 buah 5.000/buah 5 th 10.000

c. Biaya Variabel (VC)


Rp
1 Benih 500 bibit 200 Rp/bibit 100.000
2 Pupuk      
  a. Kandang 50 kg 1000 Rp/kg Rp50.000
b. NPK 0,5 kg 15.000 Rp/kg Rp 7.500
3 Tenaga kerja      
  a. Penyemaian 2 jko 7.000 Rp/jko Rp 14.000
  b. Pengolahan lahan 3 jko 7.000 Rp/jko Rp 21.000
c. Penanaman 2 jko 7.000 Rp/jko Rp 14.000
d. Perawatan 2 jko 7.000 Rp/jko Rp 14.000
Jumlah Rp
220.500

c. TC (Total Cost) = Rp. 117.500 + Rp. 220.500


= Rp. 338.000
TR (Total Revenue) = P (harga) x Q (jumlah)
= Rp. 35.000 x 21 kg
= Rp. 735.000
Π (keuntungan) = TR – TC
= Rp. 735.000 – Rp. 338.000
= Rp. 397.000

11
d. Harga Pokok Produksi (HPP) =
Rp. 338.000
21 kg
=

=Rp.16.095
Harga Penjualan (HP) = HPP x (1+10%)
= Rp 16.095,24 x (1+10%)
= Rp 17,7045
e. Aliran Titik Impas (Break Even Point/BEP)
BEPunit =

Rp. 338.000
=
Rp 35.000

= 9,65 kg

BEPharga =
=
Rp. 338.000
21 kg
= Rp 16.095/kg
f. Efisiensi Usaha
R/c ratio = TR/TC
= 735.000/338.000
= 2,17

12
2. Analisis biaya-biaya produksi
1) Biaya tetap (FC) Produksi kripik seledri “Selerya”
Biaya /
Nama Kebutuha Satu periode
No UE NB NS
Alat n an produksi
(Rp)
Set
1 1 Unit 10th 400.000 100.000 82,19
Kompor
2 Pisau 1 Unit 10th 8.000 0 2,19
3 Panci 1 Unit 10th 50.000 0 13,70
4 Sotel 1 Unit 10th 10.000 0 2,74
5 Baskom 1 Unit 10th 10.000 0 2,74
6 Talenan 1 Unit 10th 9.000 0 2,47
Tenaga
7 1 Jko - 45.000 0 45
kerja
Total biaya 46.85,03

Penyusutan =

Penyusutan kompor gas = = = 82,19

Penyusutan pisau = = = 2,19

Penyusutan panci = = = 13,70

Penyusutan sotel = = = 2,74

Penyusutan baskom = = = 2,74

13
Penyusutan talenan = = = 2,47

a. Biaya Variabel (VC)


Harga(Rp Biaya/periode
No Nama Alat Kebutuhan Satuan
)/ unit produksi (Rp)
1 seledri 2 Ikat 2.500 5.000
2 Tepung 3.000 / 1.500
50 Gr
maizena 100 gr
3 Kapur Sirih 1 Bks 1000 1000
4 Tepung 4.000 / 3.000
150 Gr
beras 250 gr
5 Minyak 12.000 12.000
1 Liter
goreng
6 Kemiri 1 Bks 500 500.
6 Ketumbar 0,5 Bks 500 250.
7 Garam 0,1 Bks 2.500 250
6 Bawang
0,1 Kg 15.000 1.500
putih
7 Label 50 2.500
50 Unit
produk
8 Kemasan 50 Bks 320 16.000
9 Gas 1 Unit 18.000 900
Jumlah 44.400

a. TC (Total Cost) = total FC (biaya tetap) + total VC (biaya variabel)


= Rp. 46.850.03+ Rp. 44.400.00
= Rp. 91.250,03
TR (Total Revenue) = P (harga) x Q (jumlah)
= Rp. 3.000 x 50 bks
= Rp. 150.000

14
Π (keuntungan) = TR – TC
= Rp 150.000.– 91.250,03
= Rp. 58,749.97

b. Harga Pokok Produksi (HPP) =

= Rp. 1.825,006
Harga Penjualan (HP) = HPP x (1+10%)
= Rp 1.825,006 x (1+10%)
= Rp 1.925,006

c. Aliran Titik Impas (Break Even Point/BEP)

BEPunit =

= 30 unit

BEPharga =

= Rp 1.824,32

15
Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pengolahan
seledri namun  masyarakat belum banyak yang tahu tentang pemanfaatan
industri  seledri yang dapat bernilai ekonomis. Belum banyaknya ragam
makanan olahan seledri di pasaran merupakan faktor utama yang memberi
peluang produk lebih mudah bersaing dengan produk lain dan dapat
diterima di pasaran. Kondisi diatas kami anggap sebagai peluang untuk
menggembangkan sebuah inovasi wirausaha baru di bidang pengolahan
makanan.

\\

B. Pelaksanaan Distribusi
Untuk pendistribusian dan pemasaran akan dilakukan secara lobbying yaitu
mendekati para distributor atau warung ataupun koperasi mahasiswa untuk
memasarkan “Selerya” sedangkan produk seledri segar dipasarkan di stand
pameran produk kami.
C. Promosi
Adapun promosi usaha, kami tidak menggunakan media cetak maupun
elektronik. Namun kepuasan konsumen akan secara tidak langsung membantu
dalam memperkenalkan produk kami akan terus bertambah dari waktu ke
waktu. Jadi promosi yang kami gunakan yaitu dengan metode “Snow Ball”
dimana konsumen lah yang menjadi media promosi sehingga menciptakan
jaringan yang besarPengembangan Produk
D. Pengawasan Produk
Untuk semua implementasi bisnis plan harus dilakukan pengawasan. Jika
terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera
diambil tindakan perbaikan. CV. Agrolery dalam menjaga kualitas produk

16
seledri melakukan pengawasan dan pengontrolan, mulai dari persemaian
sampai penanganan pasca panen. Sedangkan pengawasan dan pengontrolan
produk segar dan olahan kripik “Selerya” yaitu mulai dari menjaga kesegaran
produk, kebersihan produk, dan pengemasan yang menarik sampai dengan
siap dipasarkan. Dalam pemasaran kedua produk tersebut CV. Agrolery
membuat suatu manajemen strategi agar produk dapat bersaing dipasaran dan
menarik minat konsumen.
.

17
BAB VII
PERENCANANAN ORGANISASI eri wangga

A. Bentuk Kepemilikan
Perusahaan kami berbentuk CV (Commanitaire Vennotschaap) bernama
Agrolery yang digagas oleh 8 mahasiswa. Persekutuan Komanditer (CV)
adalah suatu bentuk badan usaha persekutuan yang didirikan oleh seorang
atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang
atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai
pemimpin untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang
berbeda-beda di antara anggotanya.
B. Mitra Kerja atau Partner
Pada dasarnya kemitraan dalam dunia usaha sangat penting untuk menunjang
kelancaran usaha. Karena kemitraan merupakan jalinan kerja sama usaha dan
juga merupakan strategi bisnis. Maka dari itu CV. Agrolery membutuhkan
mitra usaha untuk saling memperbesar dan saling menguntungkan. Tentunya
kami memilih mitra usaha yang dapat saling bekerja sama dengan kami.
Adapun mitra usaha yang kami pilih yaitu warung-warung makanan jadi yang
menyediakan atau menjajakan menu makanan serta koperasi mahasiswa.
C. Peran dan Tanggungjawab Anggota dalam Organisasi
1. Dirut (Direktur Utama) dipimpin oleh Anugrah A Wira, disini peran
direktur adalah penanggung jawab tertinggi dan pengambil keputusan
mutlak dipatuhi oleh semua bawahannya.
2. Manajer Produksi dipimpin oleh Agustina , berperan dalam bidang
produksi seperti membuat campuran adonan dan menggoreng.
3. Manajer Marketing dipimpin oleh Yessy Noverlin , disini peran dari
marketing adalah bertanggung jawab terhadap semua pemasaran agar
usaha dapat bertahan dan berkembang serta dapat diketahui dan diminati
oleh semua kalangan yang menjadi sasaran usaha.
4. Manajer Keuangan dipimpin oleh Miranda Larasati, yang berperan
memanajemen keuangan usaha agar tidak rugi.

18
5. QC (Quality Control) dipimpin oleh Imam Nurhuda , yang berperan untuk
selalu produk usaha tetap terjaga cita rasanya, kebersihan, kualitas,
kuantitas bahan dan aman untuk dikonsumsi.
6. Lower Manajer sebagai pengendalian operasi :
a. Erlina Dany Ningtyas
b. Amas Ainun rofiq
c. Erika Dwi Wijayanti

19
BAB VIII
PENILAIAN RESIKO fery

A. Bentuk resiko tingkat kerugian


1. Serangan hama
a. Nematode 
Nematode ini menyerang pada akar. Akar yang terserang terdapat
bintil-bintil besar ataupun kecil, sehingga aktivitas akar terganggu
seperti saat menyerap air serta menyerap unsur-unsur lain yang
diperlukan oleh tanaman. Jika nematode menyerang akar-akar pada
tanaman yang masih muda, mengakibatkan tanaman itu tumbuh kerdil
b. Kutu Daun 
Hama ini menyerang daun pada tanaman seledri, jika tanaman daun
muda yang terserang, daun akan menguning serta pada akhirnya
menjadi kering. Lama kelamaan tanaman terhalang pertumbuhnya dan
mati. 
c. Hama Wereng 
Hama wereng atau nama latinya Liriomyza sp. yang termasuk
sangatlah berbahaya untuk tanaman seledri. Hal semacam ini lantaran
jika beberapa wereng telah menyerang tanaman seledri,
mengakibatkan daun kering karena cairan yang dihisap wereng sampai
habis. Wereng menyerang secara berkelompok besar, senhingga dalam
waktu yang sedikit seluruh tanaman bisa terserang dan petani gagal
panen.
2. Penyakit
a. Late Night 
Cendawan Septoria sp. adalah penyabab terjadinya penyakit liht night
pada tanaman seledri. 
b. Bacterial Soft Rot 
Type penyakit ini disebabkan oleh Erwinia carotovora. 

20
c. Bercak Daun 
Lalat penggorok daun Liriomyza huidobrensis yang disebut
penyebabnya terjadinya bercak daun pada tanaman seledri itu. 
3. Cuaca
Usaha tani budidaya seledri sangat cocok dilakukan di dataran tinggi
dengan ketinggian 1000-1200 meter dari permukaan laut, sehingga suhu
yang optimal berkisar 22-27 oC. Jika terlalu panas tanamn akan layu dan
susah tumbuh dan kerdil. Tanaman ini kurang tahan terhadap curah hujan
tinggi. Curah hujan tinggi dapat membuat tanaman layu, daun menguning,
dan batang busuk, akhirnya tanaman bisa mati. Dalam perkecambahannya
tanaman ini termasuk yang sulit untuk berkecambah, dan presentasi
perkecambahannya sedang.

B. Teknologi yang baru diterapkan


1. Teknologi menggunakan alat tradisional
2. Teknologi pupuk organik
3. Teknologi pengendalian hama menggunkan teknik mekanik dan
konvensional.

21
BAB IX
KEUANGAN

N Uraian Aktivitas Volume Satua Harga Satua Nilai Keterang


o n n an
1 Lahan 90 M2 1000 M2 22.500 Penggun
aan
lahan
selama 3
bulan
2 Benih 500 bibit 200 /bibit 100.00
0
3 Pupuk
a. Kandang 50 kg 1000 Rp/kg 50.000
b. NPK 0,5 kg 15.00 Rp/kg 7.500
0
4 Tenaga Kerja
a. Penyemaia 2 jko 7000 Rp/jk 14.000
n o
b. Pengolahan 3 Jko 7000 Rp/jk 21.000
Lahan o
c. Penanaman 2 Jko 7000 Rp/jk 14.000
o
d. Perawatan 2 jko 7000 Rp/jk 14.000
o
Total Biaya 243.00
0
5 Produksi dan 21 kg 35.00 Rp/jk 735.00
Penerimaan 0 o 0
Keuntungan 137.31
0

A. BUDIDAYA
a. Efisiensi Usaha
R/c ratio = TR/TC
= 735.000/338.000
= 2,17

Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis pendapatan dapat disimpulkan


bahwa nilai efisiensi usaha sebesar 2,17 yang berarti nilai

22
efisiensi lebih besar dari 1, maka usaha budidaya seledri
layak untuk diusahakan.
Pengolahan Produk
A.
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan Nilai Keterangan
Aktivitas
1 Seledri 2 Ikat 2.500 Rp/g 5.000
2 Bawang 0,1 kg 15.000 Rp/kg 1.500
Putih
3 Minyak 1 liter 12.000 Rp/Liter 12.000
4 Kapur Sirih 1 Bks 1.000 Rp/g 1.000
5 Garam 0,1 Bks 2.500 250
6 Kemiri 1 Bks 500 500
7 Ketumbar 0,5 Bks 500 250
8 Tepung 150 gram 4.000 Rp/250 g 3.000
Beras
9 Tepung 50 gram 3.000 Rp/100 g 1.500
Meizena
10 Label 50 Unit 2.500 2.500
11 Kemasan 50 Bks 320 Rp/1 bks 16.000
12 Gas 1 Unit 18.000 Rp/tabung 900
13 Kompor 1 Unit 400.000 Rp/Unit 82,19 UE = 10 th
NS
=100.000
14 Panci 1 Unit 50.000 Rp/Unit 2,19 UE = 10 th
US = 0
15 Sotel 1 Unit 10.000 Rp/Unit 13,70 UE = 10 th
US = 0
16 Telenan 1 Unit 9.000 Rp/Unit 2,74 UE = 10 th
US = 0
17 Baskom 1 Unit 10.000 Rp/Unit 2,74 UE = 10 th
US = 0
18 Pisau 1 Unit 8.000 Rp/Unit 2,47 UE = 10 th
US = 0
19 Tenaga 4 jko 45.000 Jko 180.000
Kerja
Total Biaya 338.000
20 Produksi 21 kg Rp/kg 225.506
dan Rp
Penerimaan 6.079.320
21 Keuntungan 58,749.97

23
Kesimpulan :Berdasarkan hasil analisi pendapatn dapat disimpulkan
bahwa usaha produk olahan dari tanaman seledri layak diusahakan.

24

Anda mungkin juga menyukai