PENDAHULUAN
1
BAB II
RANGKUMAN EKSEKUTIF
2
BAB III
ANALISIS USAHA
3
1. Perusahaan dengan jenis produk yang sama
2. Perusahaan dalam satu areal wilayah kerja.
Guna menunjang hasil persaingan yang baik, kami akan lebih selektif
dalam bekerja yang meliputi proses produksi dan pemasaran. Serta
memberikan ciri khas yang membedakan dengan produk lain baik dari segi
rasa maupun kualitas.
C. Segmentasi Pasar yang ditargetkan
Segmentasi pasar sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi industri
maka dari itu harus di pertimbangkan dan di pikirkan dengan cermat dan
waspada karena pasar merupakan salah satu tujuan dari pendistribusian usaha.
Segmentasi pasar yang akan di masuki yaitu middle class, yang tepatnya di
daerah Condong Catur, Yogyakarta. Dalam awal pemasaran produk CV.
Kangkung Cinta, untuk produk kangkung segar akan di pasarkan saat
pameran . Sedangkan untuk produk olahan kangkung, yaitu “Kangkung Cinta”
akan dipasarkan di lingkungan kampus UPN “Veteran” Yogyakarta, yang
mana targetnya adalah mahasiswa dan masyarakat lingkungan kampus.
D. Peramalan Pasar
Karena masih minimnya produk olahan seledri, CV. Kangkung Cinta
mengambil peluang tersebut dengan melakukan inovasi produk mulai dari rasa,
olahan, pengemasan, sampai pelayanan yang baik dan memuaskan dalam
produk Brambang Asem dan Puding Cinta. Dalam hal ini, CV. Kangkung
Cinta kedepannya akan mengalami peningkatan perkembangan usaha. Untuk
kangkung segar, diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan, hal ini
disebabkan oleh meningkatnya kesadaran konsumen tentang produk semi
organik yang mana memiliki kelebihan di banding dengan non organik.
4
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA
5
BAB V
RENCANA PRODUKSI
6
antar bedengan 50 cm, sehingga jumlah bedengan yang terbentuk
berjumlah 7 bedengan. Jumlah bibit yang diperlukan sebanyak 1260
bibit. Untuk mengurangi resiko ketidakpastian budidaya seledri, sehingga
kami menyediakan bibit sebanyak 1400. Pada saat pengolahan tanah,
tanah pada bedengan dicampur dengan pupuk kandang. Pemberian pupuk
kandang diberikan dengan cara diratakan diatas tanah bedengan.
2. Teknik Penanaman
a. Membuat bedengan dengan ukuran ± 1 m x 9 m. Membersihkan
gulma pada bedengan lalu menggemurkan tanah sembari
mencampurnya dengan pupuk kandang.
b. Membuat lubang tanah pada setiap bedengan dengan jarak 25cm x
20cm menggunakan tugal.
c. Memindahkan bibit dengan hati-hati tanpa merusak akar ke bedengan.
Setiap lubang berisi 2-3 bibit dengan jumlah daun 3-4 helai per bibit.
d. Menyiram bedengan hingga lembab.
3. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman
Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti
halnya tanaman seledri, sayuran daun mengandung waktu penyiraman
yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud
penyiraman adalah :
1) Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari.
2) Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam
hari.
3) Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air.
Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan
diusahakan tidak atau jangan sampai mengenai daun karena tanaman
akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman yang
dilakukan penyusun menggunakan alat berupa selang dan dilakukan
pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.
b. Penyulaman
7
Bibit seledri yang baru ditanam tidak semuanya dapat tumbuh
dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya pasti ada
yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan
penyulaman, penyulaman dilakukan saat seledri berumur 7–14 hari
setelah tanam, lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit yang
baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan
selang waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3 mingu
setelah tanam masih ditemukan bibit yang mati tidak perlu lagi
dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih, dari 3
minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur
panennya tidak seragam sehingga akan menyulitkan penanaman
c. Penyiangan atau Pembumbunan
Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bahwa telah tumbuh
gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.Biasanya pelaksanaan
penyiangan dibarengi dengan pembumbunan tanah di sekitar
tanaman.Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan
kondisi lapang. Penyiangan dilakukan dengan cara dicabut
menggunakan tangan dan yang sulit dicabut menggunakan cangkul
atau kored.
d. Pemupukan
Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
Dapat diberikan pada tanah atau lewat daun atau bagian tanaman lain.
Sebagai pupuk dasar bisa digunakan pupuk kandang atau kompos yang
diberikan 2 - 3 kali selama pertumbuhannya dengan 0,5 kg NPK
aplikasinya 2 minggu setelah masa tanam dan pemberian selanjutnya
dilakukan dengan interval 1 minggu.
e. Pengendalian hama dan penyakit
OPT yang menyerang seledri antara lain lalat penggorok daun, bercak
daun bakteri, busuk lunak bakteri, penyakit fusarium, penyakit hawar
serkospora, rebah kecambah, busuk akar, dan berbagai macam virus.
Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyarang.
8
Bila kedapatan hama pada seledri, buang hama tersebut dengan
tangan. Apabila tanaman terserang penyakit, bisa dengan memberikan
pestisida organik untuk menyembuhkan penyakit yang sedang
menyerang.
f. Panen dan pasca panen
Tanaman seledri yang ditanam dengan melalui persemaian bisa
dipanen pada umur 90-125 hari. Ciri-ciri seledri siap panen terlihat
pada daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya tidak sulit, dengan
memotong bagian dasar (pangkal utama) batang seledri, dan bukan
anakannya. Seledri yang sudah dipetik bisa dipanen beberapa kali
dengan jarak sektiar 1 sampai 2 minggu setelah panen sebelumnya.
Selain itu, pemanenan dapat dilakukan juga dengan cara dicabut.
9
j. Asam jawa secukupnya
k. Garam secukupnya
Kurang puding
10
BAB VI
RENCANA PEMASARAN
A. Penetapan Harga
1. Analisis biaya-biaya budidaya
b. Biaya Tetap (FC)
No Nama Kebutuhan Harga (Rp) UE Biaya/periode produksi
Bahan (Rp)
1 Lahan 90 m2 1000 22,500
2
m /tahun
2. Cangkul 2 buah 30.000/buah 10 th 60.000
3. garu 1 buah 10.000/buah 10 th 10.000
4. gembor 1 buah 15.000/buah 5 th 15.000
5. Ember 1 buah 5.000/buah 5 th 10.000
11
d. Harga Pokok Produksi (HPP) =
Rp. 338.000
21 kg
=
=Rp.16.095
Harga Penjualan (HP) = HPP x (1+10%)
= Rp 16.095,24 x (1+10%)
= Rp 17,7045
e. Aliran Titik Impas (Break Even Point/BEP)
BEPunit =
Rp. 338.000
=
Rp 35.000
= 9,65 kg
BEPharga =
=
Rp. 338.000
21 kg
= Rp 16.095/kg
f. Efisiensi Usaha
R/c ratio = TR/TC
= 735.000/338.000
= 2,17
12
2. Analisis biaya-biaya produksi
1) Biaya tetap (FC) Produksi kripik seledri “Selerya”
Biaya /
Nama Kebutuha Satu periode
No UE NB NS
Alat n an produksi
(Rp)
Set
1 1 Unit 10th 400.000 100.000 82,19
Kompor
2 Pisau 1 Unit 10th 8.000 0 2,19
3 Panci 1 Unit 10th 50.000 0 13,70
4 Sotel 1 Unit 10th 10.000 0 2,74
5 Baskom 1 Unit 10th 10.000 0 2,74
6 Talenan 1 Unit 10th 9.000 0 2,47
Tenaga
7 1 Jko - 45.000 0 45
kerja
Total biaya 46.85,03
Penyusutan =
13
Penyusutan talenan = = = 2,47
14
Π (keuntungan) = TR – TC
= Rp 150.000.– 91.250,03
= Rp. 58,749.97
= Rp. 1.825,006
Harga Penjualan (HP) = HPP x (1+10%)
= Rp 1.825,006 x (1+10%)
= Rp 1.925,006
BEPunit =
= 30 unit
BEPharga =
= Rp 1.824,32
15
Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pengolahan
seledri namun masyarakat belum banyak yang tahu tentang pemanfaatan
industri seledri yang dapat bernilai ekonomis. Belum banyaknya ragam
makanan olahan seledri di pasaran merupakan faktor utama yang memberi
peluang produk lebih mudah bersaing dengan produk lain dan dapat
diterima di pasaran. Kondisi diatas kami anggap sebagai peluang untuk
menggembangkan sebuah inovasi wirausaha baru di bidang pengolahan
makanan.
\\
B. Pelaksanaan Distribusi
Untuk pendistribusian dan pemasaran akan dilakukan secara lobbying yaitu
mendekati para distributor atau warung ataupun koperasi mahasiswa untuk
memasarkan “Selerya” sedangkan produk seledri segar dipasarkan di stand
pameran produk kami.
C. Promosi
Adapun promosi usaha, kami tidak menggunakan media cetak maupun
elektronik. Namun kepuasan konsumen akan secara tidak langsung membantu
dalam memperkenalkan produk kami akan terus bertambah dari waktu ke
waktu. Jadi promosi yang kami gunakan yaitu dengan metode “Snow Ball”
dimana konsumen lah yang menjadi media promosi sehingga menciptakan
jaringan yang besarPengembangan Produk
D. Pengawasan Produk
Untuk semua implementasi bisnis plan harus dilakukan pengawasan. Jika
terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera
diambil tindakan perbaikan. CV. Agrolery dalam menjaga kualitas produk
16
seledri melakukan pengawasan dan pengontrolan, mulai dari persemaian
sampai penanganan pasca panen. Sedangkan pengawasan dan pengontrolan
produk segar dan olahan kripik “Selerya” yaitu mulai dari menjaga kesegaran
produk, kebersihan produk, dan pengemasan yang menarik sampai dengan
siap dipasarkan. Dalam pemasaran kedua produk tersebut CV. Agrolery
membuat suatu manajemen strategi agar produk dapat bersaing dipasaran dan
menarik minat konsumen.
.
17
BAB VII
PERENCANANAN ORGANISASI eri wangga
A. Bentuk Kepemilikan
Perusahaan kami berbentuk CV (Commanitaire Vennotschaap) bernama
Agrolery yang digagas oleh 8 mahasiswa. Persekutuan Komanditer (CV)
adalah suatu bentuk badan usaha persekutuan yang didirikan oleh seorang
atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang
atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai
pemimpin untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang
berbeda-beda di antara anggotanya.
B. Mitra Kerja atau Partner
Pada dasarnya kemitraan dalam dunia usaha sangat penting untuk menunjang
kelancaran usaha. Karena kemitraan merupakan jalinan kerja sama usaha dan
juga merupakan strategi bisnis. Maka dari itu CV. Agrolery membutuhkan
mitra usaha untuk saling memperbesar dan saling menguntungkan. Tentunya
kami memilih mitra usaha yang dapat saling bekerja sama dengan kami.
Adapun mitra usaha yang kami pilih yaitu warung-warung makanan jadi yang
menyediakan atau menjajakan menu makanan serta koperasi mahasiswa.
C. Peran dan Tanggungjawab Anggota dalam Organisasi
1. Dirut (Direktur Utama) dipimpin oleh Anugrah A Wira, disini peran
direktur adalah penanggung jawab tertinggi dan pengambil keputusan
mutlak dipatuhi oleh semua bawahannya.
2. Manajer Produksi dipimpin oleh Agustina , berperan dalam bidang
produksi seperti membuat campuran adonan dan menggoreng.
3. Manajer Marketing dipimpin oleh Yessy Noverlin , disini peran dari
marketing adalah bertanggung jawab terhadap semua pemasaran agar
usaha dapat bertahan dan berkembang serta dapat diketahui dan diminati
oleh semua kalangan yang menjadi sasaran usaha.
4. Manajer Keuangan dipimpin oleh Miranda Larasati, yang berperan
memanajemen keuangan usaha agar tidak rugi.
18
5. QC (Quality Control) dipimpin oleh Imam Nurhuda , yang berperan untuk
selalu produk usaha tetap terjaga cita rasanya, kebersihan, kualitas,
kuantitas bahan dan aman untuk dikonsumsi.
6. Lower Manajer sebagai pengendalian operasi :
a. Erlina Dany Ningtyas
b. Amas Ainun rofiq
c. Erika Dwi Wijayanti
19
BAB VIII
PENILAIAN RESIKO fery
20
c. Bercak Daun
Lalat penggorok daun Liriomyza huidobrensis yang disebut
penyebabnya terjadinya bercak daun pada tanaman seledri itu.
3. Cuaca
Usaha tani budidaya seledri sangat cocok dilakukan di dataran tinggi
dengan ketinggian 1000-1200 meter dari permukaan laut, sehingga suhu
yang optimal berkisar 22-27 oC. Jika terlalu panas tanamn akan layu dan
susah tumbuh dan kerdil. Tanaman ini kurang tahan terhadap curah hujan
tinggi. Curah hujan tinggi dapat membuat tanaman layu, daun menguning,
dan batang busuk, akhirnya tanaman bisa mati. Dalam perkecambahannya
tanaman ini termasuk yang sulit untuk berkecambah, dan presentasi
perkecambahannya sedang.
21
BAB IX
KEUANGAN
A. BUDIDAYA
a. Efisiensi Usaha
R/c ratio = TR/TC
= 735.000/338.000
= 2,17
22
efisiensi lebih besar dari 1, maka usaha budidaya seledri
layak untuk diusahakan.
Pengolahan Produk
A.
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan Nilai Keterangan
Aktivitas
1 Seledri 2 Ikat 2.500 Rp/g 5.000
2 Bawang 0,1 kg 15.000 Rp/kg 1.500
Putih
3 Minyak 1 liter 12.000 Rp/Liter 12.000
4 Kapur Sirih 1 Bks 1.000 Rp/g 1.000
5 Garam 0,1 Bks 2.500 250
6 Kemiri 1 Bks 500 500
7 Ketumbar 0,5 Bks 500 250
8 Tepung 150 gram 4.000 Rp/250 g 3.000
Beras
9 Tepung 50 gram 3.000 Rp/100 g 1.500
Meizena
10 Label 50 Unit 2.500 2.500
11 Kemasan 50 Bks 320 Rp/1 bks 16.000
12 Gas 1 Unit 18.000 Rp/tabung 900
13 Kompor 1 Unit 400.000 Rp/Unit 82,19 UE = 10 th
NS
=100.000
14 Panci 1 Unit 50.000 Rp/Unit 2,19 UE = 10 th
US = 0
15 Sotel 1 Unit 10.000 Rp/Unit 13,70 UE = 10 th
US = 0
16 Telenan 1 Unit 9.000 Rp/Unit 2,74 UE = 10 th
US = 0
17 Baskom 1 Unit 10.000 Rp/Unit 2,74 UE = 10 th
US = 0
18 Pisau 1 Unit 8.000 Rp/Unit 2,47 UE = 10 th
US = 0
19 Tenaga 4 jko 45.000 Jko 180.000
Kerja
Total Biaya 338.000
20 Produksi 21 kg Rp/kg 225.506
dan Rp
Penerimaan 6.079.320
21 Keuntungan 58,749.97
23
Kesimpulan :Berdasarkan hasil analisi pendapatn dapat disimpulkan
bahwa usaha produk olahan dari tanaman seledri layak diusahakan.
24