Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL RENCANA BISNIS

“TEMPE DARI BIJI KARET”

INFORMASI USAHA

PRODUKSI BIKAR ( TEMPE BIJI KARET)

Nama Anggota Kelompok :


SRI DURGA DEVI (190402031)
DEVA WULANDARI (190402032)
PUTRIANI (190402064)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
SISTEM INFORMASI
TAHUN 2021/2022
RINGKASAN RENCANA BISNIS

Di zaman sekarang sudah banyak sekali beredar berbagai jenis produk makanan siap
untuk dikonsumsi, contohnya tempe. Tempe tentu saja sangat disukai bagi banyak orang baik
itu kalangan anak-anak, remaja maupun dewasa. Sehingga, produk ini sangat baik dikonsumsi
oleh semua kalangan Ditinjau dari segi harga, tentunya harga dari produk kami ini sangat
terjangkau di berbagai lapisan masyarakat dibandingkan dengan tempe produk lain.

Nama produk kami adalah Tempe BIKAR (Tempe Biji Karet).BIKAR dibuat untuk
Peningkatan kesejahteraan masyarakat didesa Sungai Pagar dengan cara mengurangi limbah organik
berupa biji karet. BIKAR telah teruji organoleptik atau uji sensori.

Tempe dari biji karet ini layak di konsumsi oleh konsumen karena biji karet mengandung 30.15%
protein dan 30.06% karbohidrat. Tempe juga merupakan makanan yang sering di konsumsi oleh
masyarakat umum. Biji karet bisa dijadikan bahan pangan alternatif pengganti pembuatan tempe dari
kacang kedelai. sedangkan pada kedelai kandungan protein sebesar 34% dan lemak 18.1%. Selain
kandungan protein dan karbohidrat yang cukup tinggi, pola asam amino biji karet juga sangat baik.
Semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh terkandung di dalamnya.
Bikar menyediakan produk tempe yang unik karna berbahan dasar biji karet. Tempe biji karet ini
dapat membantu pengurangan limbah bagi masyarakat sekitar dan memiliki banyak protein yang baik
bagi kesehatan tubuh. Target audiens untuk Bikar adalah ibu rumah tangga, penjual gorengan, dan
masyarakat umum yang mana produk ini dapat dikenali secara global.
Produksi produk adalah industri yang bergerak cepat dan berkembang. Menanggapi iklim ini,
Bikar akan menawarkan produk tempe dengan varian rasa yang berbeda, tidak hanya tempe dengan rasa
yang biasa saja.tapi juga menawarkan tempe dengan rasa ikan untuk masa yang akan datang.

Bikar adalah produk yang didirikan di Pekanbaru, Riau. Harga dari Tempe dari biji karet ini
berkisaran antara Rp.1.500 – Rp.10.000 tergantung dari tempe tersebut. Bikar adalah nama merek
dagang pada usaha kami, dan kami akan mengajukan perlindungan atas proses kepemilikan kami dan
kekayaan intelektual lainnya, seperti logo kami. Kami akan mendaftarkan nama domain kami dan
memarkir akun media sosial yang relevan untuk penggunaan di masa mendatang dan untuk mencegah
kemungkinan seseorang menyamar sebagai salah satu pemilik usaha kami.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Biji karet merupakan salah satu jenis biji-bijian yang berpotensi dikembangkan dalam
berbagai produk industri pangan. Biji karet memiliki mutu gizi yang tidak kalah dengan jenis
biji-bijian lainnya, namun pemanfaatannya menjadi bahan makanan masih terbatas. Salah satu
produk makanan tersebut adalah tempe. Tempe dari biji karet ini layak di konsumsi oleh
konsumen karena biji karet mengandung 30.15% protein dan 30.06% karbohidrat. Tempe juga
merupakan makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat umum. Biji karet bisa dijadikan
bahan pangan alternatif pengganti pembuatan tempe dari biji kacang kedelai. sedangkan pada
kedelai kandungan protein sebesar 34% dan lemak 18.1%. Selain kandungan protein dan
karbohidrat yang cukup tinggi, pola asam amino biji karet juga sangat baik. Semua asam amino
esensial yang dibutuhkan tubuh terkandung di dalamnya.
Akibat adanya kandungan asam sianida (HCN) di dalam biji karet menyebabkan
timbulnya keraguan masyarakat dalam memanfaatkan biji karet sebagai bahan pangan.Padahal
kandungan asam sianida yang ada pada biji karet ini dapat disiasati dengan proses pengolahan
yang tepat yaitu dengan menurunkan atau menghilangkan asam sianida (HCN), karena memiliki
sifat mudah larut dan mudah menguap. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
pencucian atau perendaman sehingga HCN larut dan terbuang dengan air (Setyawardhani etal,
2011).
Hasil sampingan lain dari perkebunan karet yang selama ini kurang dimanfaatkan hingga
nyaris terbuang-buang begitu saja adalah biji karet. Di kebanyakan perkebunan, biji karet hanya
dibiarkan jatuh begitu saja dari pohonnya dan paling-paling hanya menjadi mainan anak-anak.
Padahal bila dimanfaatkan akan cukup menguntungkan sebab jumlahnya melimpah ruah.Dengan
luas areal tanaman karet terbesar di dunia, yaitu mencapai lebih dari 3 juta ha dan bila 1 ha kebun
mampu menghasilkan tak kurang dari 5.000 butir biji karet setiap tahun, maka betapa banyaknya biji
karet yang bisa diolah. Bila jumlah yang begitu besar ini tidak dimanfaatkan, maka selain terbuang
percuma juga akan mengotori areal perkebunan karet.
Olahan tempe dari biji karet merupakan industri makanan yang belum banyak diketahui
oleh masyarakat. Dalam hal ini membutuhkan sebuah strategi yang sesuai untuk menghadapi
persaingan olahan tempe yang lain. Dengan merumuskan strategi pemasaran merupakan kunci
pokok dalam menentukan kemajuan suatu perusahaan serta salah satu cara yang dilakukan dalam
meningkatkan pendapatan. Olahan tempe dari biji karet yang kedepannya akan dijadikan salah
satu produk yang unggul. Adapun kebijakan yang diterapkan adalah dengan menggunakan
strategi pemasaran. Strategi pemasaran itu sendiri merupakan proses identifikasi, memuaskan
kebutuhan pelanggan, serta menciptakan keunggulan yang berkelanjutan.
Membangun sebuah usaha tidak lepas dari masalah atau kendala yang akan muncul, maka
dari itu sangat dibutuhkan yang namanya strategi maupun promosi penjualan. Dengan adanya
promosi penjualan yang baik akan membantu perkembangan dari suatu usaha itu sendiri. Internet
saat ini sedang mengubah pola persaingan di antara banyak perusahaan, karenanya
menciptakan peluang-peluang baru dan secara bersamaan mempengaruhi cara perusahaan-
perusahaan yang sudah mapan dalam melakukan bisnisnya secara tradisional.

Visi & Misi Usaha

- Visi
Menjadi bisnis yang maju dan memperkenalkan tempe dari biji karet sebagai produk
terkenal dan sukses di bidang kuliner yang menghadirkan suatu produk pangan yang
memiliki kandungan gizi yang tinggi serta menjadi suatu solusi untuk mengurangi limbah
dan nantinya dapat bersaing dengan produk lainnya, dengan memberikan hal yang berbeda
dengan yang lain.

- Misi
a. Melayani konsumen dengan jujur dan bisa memuaskan konsumen
b. Menjual produk yang berkualitas dan harga terjangkau
c. Mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam produk tempe biji karet.
d. Memasarkan produk secara online di media sosial.
e. Membuat beberapa varian rasa untuk tempe bikar

Tujuan Yang Ingin Dicapai

Tujuan berbisnis tempe dari biji karet ini yaitu :


a. Agar meningkatkan dan memperkenalkan manfaat dari biji karet yang banyak orang tidak
tahu khasiat dari biji tersebut sebagai pengganti tempe yang sudah dikenal oleh masyarakat.
b. Menghadirkan produk pangan yang mempunyai cita rasa yang khas.
c. Memberi yang terbaik pada kepuasan konsumen.
d. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk secara terus menerus yang berbeda
dengan produk tempe lainnya.
BAB II
ASPEK PEMASARAN
Bidang bisnis yang sedang dijalanin adalah memproduksi tempe dari biji karet :

2.1 Segmen pasar

a. Segmentation
Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan variabel demografis seperti: Usia, jenis kelamin, pendapatan,
pekerjaan.
1. Umur
Produk tempe biji karet ini dapat dikonsumsi oleh kaum anak-anak hingga dewasa.
2. Jenis Kelamin
Produk tempe biji karet dapat dikonsumsi oleh semua jenis kelamin.
3. Pendapatan
Produk tempe biji karet ini dapat dibeli dengan pendapatan konsumen, dimana
pendapatan konsumen golongan menengah keatas dan golongan menengah kebawah..
4. Segmentasi Demografik Multivariasi
Produk tempe biji karet ini diarahkan pada segmentasi umur, jenis kelamin dan
pendapatan sehingga produk dapat secara maksimal diterima oleh konsumen dan
memberikan suatu kepuasan konsumen.

2.2 Target pasar


Setelah memetakan pasar, tahap targeting adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan
kita sasar atau strategi target market. Setiap perusahaan pasti mempunyai target penjualan produksinya,
dalam hal ini target pemasaran produk tempe biji karet adalah ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat
umum. Hal ini disebabkan karena produk tempe biji karet memiliki tampilan yang unik dan menarik
bagi ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat umum serta juga rasa yang lezat dan bergizi juga akan
menjadi hal yang menarik bagi konsumen.
2.3 Positioning
Pesaing usaha dalam bidang tempe ini sudah ada namun dengan bahan yang berbeda.
jadi kami akan mengenalkan biji karet bahwa biji tersebut memiliki khasiat yang sangat tinggi
dan layak dikonsumsi.
2.4 Strategi Pemasaran
Strategi yang digunakan adalah dengan meningkatkan kualitas dan melakukan inovasi
terhadap produk yang kami produksi untuk membedakan produk kami dengan produk lain.
Strategi pemasaran disusun berdasarkan analisa 4P yang meliputi

a. Product
Product tempe dari biji karet ini kami beri nama Bikar. Bikar menyediakan produk tempe
bikar yang unik karna berbahan dasar biji karet. Tempe biji karet ini dapat membantu
pengurangan limbah bagi masyarakat sekitar dan memiliki banyak protein yang baik bagi
kesehatan tubuh.

b. Price
Harga dari produk ini kisaran Rp.1.500 – Rp.10.000 dan ini tergantung dari pesanan
konsumen kepada produk yang diinginkan. Dan kami mempunyai potongan atau diskon yaitu
setiap pembelian 3 bungkus tempe bikar gratis satu bungkus tempe bikar lagi yang siap di
konsumsi.

c. Promotion
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, maka kami akan memanfaatkan
teknologi tersebut untuk melakukan pengenalan produk kami kepada seluruh pengguna media
yang mana salah satu cara tersebut adalah dengan cara promosi, Seperti media iklan dan
layanan jual beli online.

d. Placement
Untuk pemesanan produk kami akan secara langsung mengantarkan kepada pelanggan.
Hal ini kami lakukan agar untuk pemesanan produk kami ini jika ada yang memesan, kami
sendiri yang akan mengantarkan pesanan pelanggan dengan tujuan agar kondisi barang produk
kami tetap terjaga dengan baik. Kami juga akan menyediakan layanan pesan antar makanan
secara online. Kami membuat model pemasaran secara memencar di pasar-pasar pagi dan bisa
juga diperjual belikan sekeliling kampung untuk rumah pun akan kami jjadikan pelanggan.
BAB III

ASPEK PRDOUKSI/OPERASIONAL

3.1 Proses produksi

Adapun alat, bahan dan cara pembuatan tempe BIKAR sebagai berikut :
1. Alat :
a. Bascom
b. Pisau
c. Saringan
d. Palu
e. Ember

1. Bahan
a. Biji karet
b. Ragi
c. Air secukupnya
Proses prduksi dari pembuatan tempe biji karet yang dihasilkan. Pada tahapan ini dijelaskan
bagaimana tahapan – tahapan pada proses pembuatan produk ini. Bentuk dari setiap proses tersebut
digambarkan pada diagram alur yang mudah untuk dipahami sebagai berikut :

Bentuk diagram alur proses pembuatan tempe biji karet:

Biji karet mentah Pembuangan biji


Pemilihan biji karet Perendaman
sebanyak 1 karet dari
yang berkualitas selama 1 × 24 jam.
kilogram cangkangnya

Pengeringan biji Perendaman


Perebusan selama Pembuangan bakal
karet dari rebusan kembali biji karet
1 jam. daun dari biji nya
sebelumnya. selama 3×24 jam.

Pemberian ragi
Pengeringan
tempe sebanyak ±
Dicuci dan dikukus kembali Setelah
2 gram sambil pengemasan
± 30 menit. dikukus selama 30
diaduk-aduk
menit.
sampai rata.
3.2 Produk dan kapasistas produksi
Untuk tahap pencarian bahan dasar produk, kami akan mengusulkan kepada pekerja kebun karet
agar dapat mengumpulkan biji karet yang biasanya terbuang sia-sia pada perkebunan karet mereka.
Kami juga akan mengusulkan pekerja kebun karet untuk dapat berpartisipasi dalam proses
pembuatan tempe ini agar proses pembuatannya lebih cepat dan lancar dan menjadi sumber
pendapatan sampingan bagi pekerja kebun karet.

3.3 Sumber daya manusia


Job Description :
a. Owner (Pemilik Usaha)
b. Akuntan
- Bertugas merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam usaha termasuk
perpencanaan umum keuangan usaha.
c. Tim Produksi
- Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi.
- Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai dengan
perencanaan yang sudah dibuat..
- Bertanggung jawab mengatur manajemen alat agar fasilitas produksi berfungsi
sebagaimana mestinya dan beroperasi dengan lancar.
- Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di bagiannya..
- Memberikan penilaian dan sanksi jika karyawan di bawah tanggung jawabnya
melakukan kesalahan dan pelanggaran.
- Berinovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan masukan pada perusahaan yang
berkaitan dengan bagian produksi.
d. Tim Pemasaran
- Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum usaha untuk
promosi ke arah pertumbuhan dan perkembangan usaha.
- Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi.

e. Karyawan :
- Kontrol kualitas bahan produksi.
- Kontrol pelaksanaan proses produksi.
- Kontrol kebersihan area produksi.
- Mengatur dan menyajikan produk ke konsumen dengan baik.
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

4.1 Manajemen keuangan


A. Kebutuhan Modal Awal Untuk Memulai Usaha
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.850.000-. Dana tersebut
dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut ini adalah rincian kebutuhan
awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal produksi.

Modal Investasi Awal

No. Kebutuhan Harga


1. Tabung gas Rp.100.000
2. Kompor Rp.350.000
3. Bascom Rp.50.000
4. Ember Rp.50.000
5. Timbangan dan lain-lain Rp.300.000

Total Rp.850.000

Modal Kerja per Bulan

1. Biji karet 50 Kg Rp. 100.000


2. Ragi 1 Bks Rp. 25.000
Total Rp. 125.000
Biaya Operasional

1 Gas Rp. 25.000

2 Pemasaran Rp. 100.000


Total : Rp. 125.000

Penentuan Harga Pokok Penjualan

- Biaya investasi awal = Rp. 850.000


- Biaya modal kerja / bulan = Rp. 125.000
- Biaya Operasional = Rp. 125.000
- Biaya Penyusutan = Rp. 50.000
Rp. 1.150.000
- Harga Jual Total biaya + (Laba x Total Biaya)-Penyusutan
= Rp 1.150.000 + (30% x Rp 1.150.000)

= Rp 1.150.000 + Rp.345.000 - 50.000

= Rp 1.445.000 (Harga untuk 250 Bks)

= Rp.5.780 ~

= Rp. 6000 / Bks

PENJUALAN TOTAL
1 Penjualan (Rp.6000 x 250 Bks x 30 hari) Rp. 1.500.000
Total Penjualan Rp. 1.500.000
BIAYA VARIABEL TOTAL
1 Biaya Bahan Baku dan Pendukung Rp. 350.000
Total Biaya Variabel Rp. 350.000
BIAYA TETAP TOTAL
Total Biaya Tetap Rp. 350.000
Total Pendapatan Rp.1.150.000
BAB V
Kesimpulan

Olahan tempe dari biji karet merupakan industri makanan yang belum banyak diketahui oleh
masyarakat. Hal ini menimbulkan minat kami untuk memproduksi olahan tempe biji karet ini karena
selain unik tempe dari biji karet ini juga layak di konsumsi oleh konsumen karena biji karet
mengandung 30.15% protein dan 30.06% karbohidrat yang baik bagi tubuh. Namun di kebanyakan
perkebunan, biji karet hanya dibiarkan jatuh begitu saja dari pohonnya dan paling-paling hanya menjadi
mainan anak-anak. Padahal bila dimanfaatkan akan cukup menguntungkan sebab jumlahnya melimpah
ruah. Maka dari itu kami akan mengusulkan masyarakat setempat untuk dapat berpartisipasi dalam
proses pembuatan tempe ini agar proses pembuatannya lebih cepat dan lancar.

Strategi yang digunakan adalah dengan meningkatkan kualitas dan melakukan inovasi terhadap
produk yang kami produksi untuk membedakan produk kami dengan produk lain. Strategi pemasaran
disusun berdasarkan analisa 4 P. Strategi pemasaran 4p adalah kumpulan komponen dasar yang menjadi
patokan awal bagi bisnis agar konsumen mau membeli produknya. Strategi pemasaran 4p atau disebut
juga marketing mix 4p terdiri dari 4 bagian yaitu product, price, place, dan promotion.

Didalam proposal ini kami membahas mengenai proyeksi keuangan, kelayakan usaha dan
keuntungannya. Kami menentukan harga jual produk sesuai dengan daya beli masyarakat sekitar. Kami
menetapkan harga yang murah namun tetap menjaga kualitas produk demi kepuasan
konsumen dengan rasa dan bahan tempe yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai