SUMATERA SELATAN
DISUSUN OLEH :
NIM. 07041381924156
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB IV PENUTUP.....................................................................................33
4.1 Kesimpulan...................................................................................33
4.2 Saran.............................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA................................................................................35
LAMPIRAN................................................................................................36
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam pembentukan sikap dan etos kerja yang sesuai dengan peraturan
dan kondisi dunia kerja. Kedua, memberikan pengetahuan yang lengkap
tentang lingkungan kerja, baik fisik maupun administrasi, etos kerja,
hubungan sosial dan peraturan yang berlaku di lingkungan kerja,
membentuk kepribadian yang kuat dan menjadi tenaga kerja yang
profesional. Tentunya akan sangat bermanfaat untuk mahasiswa agar
dapat menimba ilmu pengetahuan, keterampilan dan juga pengalaman
karena merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan dan
keterampilan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah. Dengan adanya
Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini para mahasiswa akan
mendapatkan kesempatan untuk dapat mengembangkan cara berpikir,
dan dapat menambah ide-ide yang bermanfaat serta dapat menambah
ilmu pengetahuan mahasiswa sehingga bisa menumbuhkan sikap yang
disiplin dan juga bertanggung jawab terhadap apa yang ditugaskan
kepadanya.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI)
penulis disini memilih Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan karena seperti yang kita tahu permasalahan
mengenai Hukum dan Hak Asasi Manusia sendiri tentunya relevan atau
dapat dikatakan mempunyai kaitan dengan kajian Ilmu Hubungan
Internasional sendiri. Contohnya seperti permasalahan tentang
keimigrasian atau juga dapat berkaitan dengan permasalahan atau
fenomena keamanan internasional yang terkait seperti mengenai
permasalahan-permasalahan yang menyangkut tentang Hak Asasi
Manusia.
Hubungan Internasional adalah bidang kajian yang mengupas
tentang persoalan-persoalan lintas batas negara dengan pembahasan
mengenai hal-hal yang bukan berbicara dalam tatanan material saja. Tapi
hubungan internasional kontemporer juga membahas masalah non-
materi yang menyangkut kepentingan kehidupan rakyat banyak yang
tidak lagi berdasarkan batas teritorial. Salah satu isu yang dibahas dalam
studi hubungan internasional adalah masalah human rights (Hak Asasi
2
Manusia). Sejak berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun
1945, retorika universalitas hak asasi manusia telah menekankan bahwa
negara-negara di seluruh dunia telah memutuskan untuk bekerja sama
untuk mencapai tujuan penegakan hak asasi manusia. Negara-negara
juga menyambut baik kerjasama internasional dalam menangani isu-isu
internasional yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Negara-negara
di seluruh dunia semakin menekankan dalam ketentuan Universal
Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia)
pada tahun 1948 bahwa masalah hak asasi manusia telah diterima
sebagai masalah global yang memerlukan kerjasama internasional untuk
diselesaikan. Hak asasi manusia adalah salah satu topik yang dibahas
dalam perdebatan di bidang studi hubungan internasional, dan melalui
legitimasi Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia), pengakuan masyarakat internasional atas hak
dasar untuk hidup telah diakui.
Hal yang tidak dapat dihindari bahwa Hak Asasi Manusia saat ini
telah menjadi salah satu masalah terpenting dalam kehidupan masyarakat
suatu negara dan juga di dalam kehidupan masyarakat internasional. Hal
ini terlihat dari penjelasan fakta-fakta di atas bahwa isu HAM telah
mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik secara politik
maupun ekonomi, sosial dan budaya, baik dalam konteks nasional
maupun global. Sementara itu, seperti diketahui, semua bangsa saat ini
sangat hirau dengan isu image atau citra tentang perlindungan HAM,
karena hal itu menentukan harkat dan martabat bangsa dalam pergaulan
internasional. Artinya, hak asasi manusia sudah pasti menjadi isu penting
dalam hubungan internasional dan tidak bisa diabaikan oleh negara
manapun di dunia. Sementara itu, dengan gelombang demokratisasi yang
melanda banyak negara di dunia, tuntutan perbaikan masalah HAM juga
datang dari lingkungan internal masyarakat yang semakin sadar akan hak-
hak fundamentalnya sebagai warga negara.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
(Kemenkumham RI) merupakan kementerian dalam Pemerintah Indonesia
3
yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan adalah salah satu instansi yang membantu
penulis dan teman-teman Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI)
Universitas Sriwijaya Prodi Hubungan Internasional dalam memberikan
wadah untuk penulis dan teman-teman selaku mahasiswa untuk dapat
melakukan Kuliah Kerja Hubungan Internasional.
Bagi Mahasiswa :
4
Bagi Instansi :
Bagi Universitas :
5
Nomor Telepon : (0711) 358433
Sosial Media :
humas.kemenkumhamsumsel@gmail.com
B. Bidang Pelaksanaan
Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Hubungan Internasional
Penulis ditempatkan di Divisi Pelayanan Hukum dan HAM yaitu
pada bidang Hukum. Selanjutnya pada bidang hukum sendiri
terbagi lagi menjadi 2 Sub bidang yaitu Sub bidang Fasilitasi
Pembentukan Produk Hukum
6
Daerah dan Sub bidang Penyuluhan Hukum, Bantuan Hukum,
dan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum. Pada divisi ini penulis
mempunyai tugas membantu kepala bidang kantor wilayah di
dalam melaksanakan sebagian tugas kantor wilayah di bidang
pelayanan hukum dan HAM yang berdasarkan pada kebijakan
teknis yang diterapkan oleh Dirjen/Kepala yang terkait. Penulis
ditempatkan pada bagian sub bagian Hak Asasi Manusia yang
mempunyai tugas seperti membantu pelaksanaan fasilitasi
perancangan produk hukum daerah dan pengembangan budaya
hukum dan penyuluhan, konsultasi, dan bantuan hukum.
7
mempunyai tujuan agar Penulis dapat mendapatkan pengalaman serta
pengetahuan akan dunia kerja yang sebelumnya belum pernah
dilakukan selama berada di dalam dunia perkuliahan. Di samping itu
dalam rangka memenuhi tugas akhir laporan Kuliah Kerja Hubungan
Internasional (KKHI), penulis melakukan kegiatan penelitian untuk
laporan akhir dengan menggunakan metode kualitatif yaitu dimana
penulis mengambil data primer yang diperoleh langsung dari instansi
dimana penulis melakukan Kuliah Kerja Hubungan Internasional
(KKHI) yaitu di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan.
8
BAB II
GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
9
penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas Departemen
Kehakiman walaupun secara singkat masih mengacu kepada peraturan
Herdeland Yudie Staatblad No.576.
Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan Departemen
Kehakiman diperluas yakni Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah
tahun 1945 tanggal 1 0ktober 1945 dan Jawatan Topografi berdasarkan
Penetapan pemerintah tahun 1945 Nomor 1/S.D. Jawatan Topograpi
kemudian dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan masuk ke
Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946
nomor 8/S.D. Ketika Departemen Agama dibentuk pada tanggal 3 Januari
1946, Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman
Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia
berdasarkan penetapan pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D.
Pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan bahwa kejaksaan
menjadi departemen dan keputusan tersebut dituangkan dalam
Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang
berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak itu pula, Kejaksaan RI dipisahkan dari
Departemen Kehakiman. Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana
kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada
saat itu.
Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ke Mahkamah Agung
berawal dari Undang-Undang No 35 Tahun 1999 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian dijabarkan dalam
Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23
Maret 2004 Presiden Megawati mengeluarkan Keputusan Presiden RI No.
21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial
dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan
Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian ditindaklanjuti dengan serah
terima pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan
10
Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung
pada tanggal 31 Maret 2004.
Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah nama
karena disesuaikan dengan fungsi dari Departemen tersebut yaitu dari
Departemen Kehakiman menjadi Departemen Hukum dan Perundang
Undangan dan sekarang menjadi Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia.
Kantor wilayah atau disingkat dengan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Kanwil terdiri atas beberapa divisi serta sejumlah Unit Pelaksana
Teknis (UPT), termasuk Kantor Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas), Lapas Terbuka, Lapas Narkotika, Rumah Tahanan Negara
(Rutan), Cabang Rutan, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara
(Rupbasan), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Balai Harta Peninggalan
(BHP), serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI. Nomor: M-
04.PR.07.10 Tahun 1982 Tentang Pembentukan Kantor Wilayah
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI., Kanwil Kehakiman
Sumatera Selatan terdiri dari Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI. Nomor: M-06-
PR.07.02 Tahun 1984 dibentuk Kantor Wilayah Departemen Kehakiman
Sumatera Selatan dengan Klasifikasi Tipe B yang difungsikan mulai
Tahun 1985 yang wilayahnya meliputi Sumatera Selatan dan Bangka
Belitung, yang mana dalam pelaksanaan tugas-tugasnya Kepala Kantor
Wilayah dibantu oleh Koordinator Urusan Pembinaan Administrasi, Kepala
Bidang Pemasyarakatan, Kepala Bidang Keimigrasian, dan Kepala Bidang
Hukum.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan organisasi telah
terjadi beberapa kali perubahan nomenklatur. Perubahan
11
Nomenklatur/Tata Nama pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Sumatera Selatan dari masa ke masa:
12
bidang Pemasyarakatan berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan;
3. Divisi Keimigrasian, yang bertugas membantu Kepala Kantor
Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di
bidang keimigrasian berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Imigrasi;
4. Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang bertugas
membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan sebagian
tugas Kantor Wilayah di bidang Pelayanan Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Saat ini Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan mempunyai 28 (dua puluh delapan) Unit Pelaksana
Teknis (UPT).
13
2.2 Identitas Kementerian Hukum dan HAM
14
c. garis siku kanan dan garis siku kiri;
c. Tata warna :
a. Warna biru tua sebagai dasar;
b. Warna emas pada garis lukisan logo; dan
c. Tulisan PENGAYOMAN;
2. Makna tulisan PENGAYOMAN sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a berarti mengayomi dan melindungi seluruh
rakyat Indonesia di bidang hukum dan hak asasi manusia.
3. Makna gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
sebagai berikut:
15
Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami “P-A-S-T-
I”. Makna “P-A-S-T-I” yaitu mempunyai makna sebagai berikut ;
16
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,
serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung
kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
17
2.3 Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan HAM
18
2. Divisi Administrasi
Divisi Administrasi mempunyai tugas pokok yaitu
membantu kepala kantor wilayah dalam pengarahan
administrasi dan teknis pelaksanaan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan
yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.
3. Divisi Pemasyarakatan
Kepala Divisi Pemasyarakatan mempunyai tugas yaitu
melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian,pengendali teknis
dan pengawasan di bidang pemasyarakatan berdasarkan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
pemasyarakatan.
4. Divisi Keimigrasian
Kepala Divisi Keimigrasian mempunyai tugas pokok
yaitu membantu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia dalam pelaksanaan kegiatan di bidang
keimigrasian sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
5. Divisi Pelayanan Hukum dan HAM
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM mempunyai
tugas yaitu melaksanakan penyiapan bahan pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan pelaksanaan tugas teknis,
kerjasama, pemantauan, evaluasi, serta penyusunan
laporan pelaksanaan tugas teknis di bidang diseminasi,
penguatan, pelayanan komunikasi masyarakat, penyusunan
profil pembangunan
2.4 Visi dan Misi Kementerian Hukum dan HAM
Visi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah :
19
2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan HAM; serta
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang
profesional dan berintegritas.
20
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
21
menambah ilmu pengetahuan dan juga wawasan terkait isu yang
sedang hangat terjadi pada saat itu yaitu tentang Undang-Undang
Omnibus Law. Kemudian di hari berikutnya, Penulis membantu staf
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Divisi Pelayanan
Hukum dan HAM Bagian Hukum untuk menuliskan nomor halaman
pada buku daftar akta notaris yang kemudian akan di cap khusus
dengan cap dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Selatan. Penulis juga berbincang dan
berdiskusi dengan staf bagian JDIH tentang Undang-Undang
Keimigrasian (Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 1992 tentang
keimigrasian dilengkapi dengan keputusan presiden – peraturan
pemerintah – keputusan, peraturan menteri kehakiman –keputusan,
peraturan menteri tenaga kerja untuk referensi yang dapat diambil
untuk judul skripsi.
22
dipinjam dan dibaca. Tidak hanya itu, Penulis juga membuat tabel
dan menuliskan daftar buku perpustakaan daerah dan ditutup
dengan mengikuti APEL sore yang dilaksanakan pada hari Jumat di
Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan.
23
Provinsi/Kota/Kabupaten Sumsel mengenai bantuan hukum dan
tabel Rekapitulasi Peraturan Daerah Tentang Bantuan Hukum.
24
serta ikut membantu merekap data yang dihasilkan dari
inventarisasi dan
identifikasi data pelayanan/permasalahan hukum.
25
dianalisis dan diangkat permasalahannya dan dibuat ke dalam jurnal
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kemudian, Penulis juga ikut
di dalam agenda rapat yang diadakan di Aula Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan dan
mendata para tamu undangan yang berasal dari lembaga dibawah
naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan.
26
Identitas Kependudukan Sesuai Dengan UU No.23 Tahun 2006.
Selain itu, membantu di dalam merevisi jurnal tentang Hasil
Putusan Mahkamah Konstitusi RI Pada No.97/PUU-XVI/2016.
Selain itu, Penulis juga mengikuti sosialisasi Obrolan Peneliti
(oPini) tentang Kehilangan Kewarganegaraan berdasarkan UU No
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI yang
diselenggarakan di Graha Tribun dan membuat laporan hasil
kegiatan dari sosialisasi Obrolan Peneliti (oPini) tentang
Kehilangan Kewarganegaraan.
27
dan anggota DPRD serta dana operasional ketua dan wakil ketua
DPRD tahun anggaran 2022, mencetak berkas-berkas mengenai
surat perintah tugas dan surat perjalanan dinas luar kepada bidang
Hukum di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan, mencetak amplop resmi undangan dari
Kanwil Kemenkumham Sumsel dengan Nomor : W6.PP.03.03-
0011, serta berdiskusi dengan staf JDIH dan membaca buku yang
ada di perpustakaan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Selatan yang berjudul “Hukum HAM dan
Hukum Humaniter” karya “Andrey Sujatmoko, S.H., M.H dan buku
“Lima Puluh Pemikir Studi Hubungan Internasional” karya “ Martin
Griffiths”
28
selanjutnya di cap, memasukan hasil foto kegiatan vaksinasi yang
dilakukan para pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan kedalam album foto dan
membantu scan dokumen monitoring program legislasi daerah.
29
Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan yang dimana penulis memulai
melakukan Kuliah Kerja Hubungan Internasional selama 4 bulan terhitung
sejak tanggal 17 Januari sampai dengan tanggal 13 May 2022. Di dalam
pelaksanaan Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini, penulis tentu
mendapatkan banyak pengalaman baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya terkhususnya di dalam dunia kerja. Pada kegiatan Kuliah
Kerja Hubungan Internasional ini penulis ditempatkan di Divisi Pelayanan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Bidang Hukum. Kepala divisi pelayanan
hukum dan HAM mempunyai tugas membantu kepala Kantor Wilayah
dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang pelayanan
hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal atau Kepala yang terkait. Di dalam
Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia bidang hukum, mereka
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang penyiapan bahan
perencanaan hukum dan pembinaan jaringan dokumentasi dan informasi
hukum serta pengkoordinasian program legislasi daerah sesuai dengan
perundang – undangan yang berlaku.
Di dalam menjalankan tugas tersebut Divisi Pelayanan Hukum dan
hak Asasi Manusia melaksanakan fungsinya yaitu :
1. Sebagai pembinaan serta bimbingan teknis dalam bidang hukum;
2. Pengkoordinasian pelayanan teknis dalam bidang hukum;
3. Pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum lainnya;
4. Pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran di bidang hak
kekayaan intelektual;
5. Pelaksanaan litigasi dan sosialisasi di bidang hak kekayaan intelektual;
6. Pelaksanaan pemenuhan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan
hak asasi manusia.
7. Pengembangan budaya hukum, pemberian informasi hukum,
penyuluhan hukum, dan diseminasi hak asasi manusia;
8. Pengkordinasian program legislasi daerah;
9. Pelaksanaan pengkoordinasian jaringan dokumentasi dan informasi
hukum;
30
10. Pengawasan pelaksanaan teknis di bidang hukum
Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Bidang Hukum dibagi
lagi menjadi 2 Sub bidang yaitu :
A. Sub bidang fasilitasi pembentukan produk hukum daerah;
B. Sub bidang penyuluhan hukum, bantuan hukum, dan jaringan
dokumentasi informasi hukum.
31
yang diberikan oleh staf di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Sumatera Selatan dengan ini bisa membangun jiwa disiplin dan
profesional yang merupakan poin penting dalam dunia kerja yang
sesungguhnya serta meningkatkan hubungan relasi dengan pegawai dan
staff sehingga bisa saling bertukar ilmu dengan ikut berdiskusi bersama
membahas suatu isu. Kemudian penulis juga mendapatkan informasi
mengenai struktur organisasi, fungsi dan tugas, pelaksanaan kerja di
dalam Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Hubungan Internasional merupakan program yang sangat efektif
bagi penulis sebagai sarana pelaksanaan ilmu yang didapat dalam kegiatan
perkuliahan Akibatnya, penulis dapat dilatih untuk memiliki keterampilan dan
keahlian untuk menjadi kompeten profesional. Penulis juga mendapatkan ilmu baru
yang tidak hanya berkaitan dengan materi kuliah, seperti etika profesi dan peraturan
yang berlaku di dunia kerja. Disiplin tepat waktu juga menjadi salah satu kunci yang
harus diterapkan di tempat kerja.Sesuai peraturan yang direkomendasikan oleh
pembimbing teknis, penulis telah memperoleh pengetahuan baru tentang menulis
dengan baik dan benar.
Penulis juga mengapresiasi bentuk dari struktur organisasi Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan bertanggung jawab
atas semua satuan kerja dibawahnya yang relevan melayani masyarakat secara
langsung. Kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional juga memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menjalin tali silaturahmi dengan staf dan staf
Kanwil Kemenkumham Sumsel sehingga dapat memperoleh akses transfer ilmu
yang sangat berguna dan berharga bagi penulis.
Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional, penulis
juga mempelajari sistem manajemen Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
khususnya di bidang hukum. Selain itu penulis mendapatkan pengalaman yang tidak
didapatkan di dunia perkuliahan tentang suasana dunia kerja yang sebenarnya,
serta wawasan dan keterampilan baru yang nantinya dapat digunakan di dunia kerja.
Dalam menghadapi dunia kerja masa depan, penulis berkesimpulan bahwa soft skill
dan hard skill sangat dibutuhkan butuh soft skill menjadi sumber daya yang
kompeten seperti kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu,
manajemen organisasi, pemikiran kritis, kerja tim, keterampilan analitis, disiplin, dan
percaya diri. Adapun hard skill yang dibutuhkan, mereka bisa bekerja sesuai bidang
ilmunya.
Selama kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional penulis banyak
mendapatkan pengalaman di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
33
Manusia khususnya di Bidang Hukum seperti menjadi notulen rapat presentasi
proposal evaluasi peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis IPK-IKM,
memberikan nomor dan cap di buku daftar protes, buku daftar akta, buku daftar
surat dibawah tangan yang dibukukan, buku daftar surat dibawah tangan yang
disahkan yang dimiliki oleh notaris, keikutsertaan dalam acara-acara yang
dilaksanakan oleh bidang hukum seperti mengikuti sosialisasi Obrolan Peneliti
(oPini) tentang Kehilangan Kewarganegaraan berdasarkan UU No 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan RI yang diselenggarakan di Graha Tribun, mengikuti
rapat IPK-IKM, dan masih banyak kegiatan lainnya yang memberikan wawasan dan
ilmu pengetahuan baru yang belum pernah di dapatkan sebelumnya di dunia
perkuliahan sehingga hal ini bisa menjadi pengalaman dan bekal penulis
kedepannya untuk memasuki dunia kerja.
4.2 Saran
Saran Penulis untuk kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional di Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan adalah ;
Para pegawai Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia alangkah
baiknya apabila setiap tugas yang diberikan oleh sub bidang tempat kami
ditempatkan agar memberikan instruksi yang jelas untuk mendukung efektivitas
pengerjaan tugas-tugas tersebut. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Selatan diharapkan mempunyai job description yang
terstruktur dan jelas untuk mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja
Hubungan Internasional.Serta diharapkan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dapat terus menerima dan membuka banyak kuota penerimaan
untuk mahasiswa yang ingin melaksanakan magang atau Kuliah Kerja Hubungan
Internasional.
Selain itu, dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini
kita dapat melihat potensi yang muncul dengan melalui sebuah instansi
pemerintahan yang tentunya dapat diangkat menjadi sebuah isu internasional
apabila kita mempelajari dan mengkajinya lebih dalam.
34
DAFTAR PUSTAKA
Permenkumham No. 30 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor
Kementerian Hukum dan HAM. (2020, Desember 17). Diambil kembali dari
Kantor Imgirasi Kelas I Khusus Batam:
https://kanimbatam.kemenkumham.go.id/category/peraturan-menteri/permenk
umham-no-30-tahun-2018-tentang-organisasi-dan-tata-kerja-kantor-wilayah-
kementerian-hukum-dan-ham
user, S. (2011, Agustus 02). Sekilas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Sumatera Selatan . Diambil kembali dari
https://sumsel.kemenkumham.go.id/profil/sekilas-kantor-wilayah
35
LAMPIRAN 1
Kartu Konsultasi
36
LAMPIRAN 2
37
LAMPIRAN 3.
38
LAMPIRAN 4.
DOKUMENTASI KEGIATAN
39
Mengikuti rapat mengenai RAPERDA
40
Menuliskan lampiran daftar undangan ketua DPRD Kabupaten/Kota Sumatera
Selatan
41
Mengikuti Kegiatan APEL sore di aula
42
Ikut membeli buku yang berkaitan dengan hukum dan HAM di Gramedia World
43
Mencari referensi judul skripsi di perpustakaan
44
Menyusun berkas tentang tanggapan atas rancangan peraturan daerah
45
Mencetak amplop resmi untuk undangan
46
Menuliskan besaran biaya litigasi & non ligitasi peraturan daerah Kabupaten
Musi Rawas Utara Nomor 5 Tahun 2019
47
Mengetik lampiran daftar undangan ketua DPRD Kota Palembang
48
Membantu scan dokumen monitoring program legislasi daerah
49
Menjaga ruangan pelayanan hukum dan HAM terpadu sebagai tempat untuk
berbagai pengaduan dari masyarakat
50
Melaksanakan bimbingan bab 1 bersama penanggung jawab Kuliah Kerja
Hubungan Internasional di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan
51
Melaksanakan bimbingan bab 3 bersama penanggung jawab Kuliah Kerja
Hubungan Internasional di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan
52
Sesi foto bersama kak Jefriansyah Corie selaku pembimbing magang di
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Sesi Foto Bersama Bapak Zainul Arifin Selaku Kepala Sub Bidang Fasilitasi
Pembentukan Produk Hukum Daerah Serta di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan)
53
(Sesi Foto Bersama Staf di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan)
54