Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KULIAH KERJA HUBUNGAN INTERNASIONAL (KKHI)

MERDEKA BELAJAR – KAMPUS MERDEKA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI


MANUSIA

SUMATERA SELATAN

DISUSUN OLEH :

LOLYCA RIZKY PERMATA

NIM. 07041381924156

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
LEMBAR PENGESAHAN

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang KKHI..........................................................................1


1.2 Tujuan KKHI.......................................................................................4
1.2.1 Bagi Mahasiswa...................................................................4
1.2.2 Bagi Instansi........................................................................5
1.2.3 Bagi Universitas...................................................................5
1.3 Ruang Lingkup KKHI.........................................................................5

BAB II GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM...........9

2.1 Sejarah Kementerian Hukum dan HAM.........................................9


2.2 Identitas Kementerian Hukum dan HAM......................................14
2.3 Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan HAM.....................18
2.4 Visi dan Misi Kementerian Hukum dan HAM ..............................19

BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN....................................21

3.1 Deskripsi Kegiatan Harian............................................................21


3.2 Hasil Kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI).......29

BAB IV PENUTUP.....................................................................................33

4.1 Kesimpulan...................................................................................33
4.2 Saran.............................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA................................................................................35

LAMPIRAN................................................................................................36

DOKUMENTASI KEGIATAN KULIAH KERJA........................................39

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KKHI


Secara umum istilah Mata Kuliah Kerja Hubungan Internasional
atau yang disingkat KKHI disebut juga dengan praktek kerja lapangan
atau “magang” (internship). Kuliah Kerja Hubungan Internasional adalah
kegiatan yang secara sistematis memadukan program pembelajaran yang
dipelajari di kampus dengan program khusus dan keterampilan yang
dipelajari di dunia kerja. Arti lainnya adalah menggabungkan ilmu teoritis
yang diperoleh dalam perkuliahan dengan dunia nyata praktek dan kerja.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional
Universitas Sriwijaya menyelenggarakan Kuliah Kerja Hubungan
Internasional (Magang) yaitu salah satu dari program studi yang diambil
mahasiswa di Universitas Sriwijaya pada semester 6 (enam).
Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini merupakan kegiatan
pembelajaran langsung yang memaparkan siswa pada situasi kehidupan
nyata yang akan mereka hadapi kelak di masa depan ketika mereka
menyelesaikan studi mereka. Dapat dikatakan bahwa Kuliah Kerja
Hubungan Internasional ini menerapkan konsep “link and match” yang
dapat menghubungkan dunia pendidikan dan dunia industri. Maka dari itu,
Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini tentunya sangat relevan dengan
tujuan pendidikan itu sendiri karena mengintegrasikan dunia pendidikan
melalui interaksi mahasiswa dengan pelaku ekonomi (dunia kerja). Kuliah
Kerja Hubungan Internasional pada setiap mahasiswa dirancang untuk
memberikan mahasiswa pengalaman awal dunia kerja yang sebenarnya
akan mereka hadapi kelak. Lalu kemudian mahasiswa harus dapat
menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh ke dalam dunia
nyata.
Oleh karena itu, Mata Kuliah Kerja Hubungan Internasional memiliki
dua tujuan. Pertama, membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja
langsung dalam pembentukan keterampilan secara menyeluruh, terutama

1
dalam pembentukan sikap dan etos kerja yang sesuai dengan peraturan
dan kondisi dunia kerja. Kedua, memberikan pengetahuan yang lengkap
tentang lingkungan kerja, baik fisik maupun administrasi, etos kerja,
hubungan sosial dan peraturan yang berlaku di lingkungan kerja,
membentuk kepribadian yang kuat dan menjadi tenaga kerja yang
profesional. Tentunya akan sangat bermanfaat untuk mahasiswa agar
dapat menimba ilmu pengetahuan, keterampilan dan juga pengalaman
karena merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap, kemampuan dan
keterampilan yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah. Dengan adanya
Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini para mahasiswa akan
mendapatkan kesempatan untuk dapat mengembangkan cara berpikir,
dan dapat menambah ide-ide yang bermanfaat serta dapat menambah
ilmu pengetahuan mahasiswa sehingga bisa menumbuhkan sikap yang
disiplin dan juga bertanggung jawab terhadap apa yang ditugaskan
kepadanya.
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI)
penulis disini memilih Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan karena seperti yang kita tahu permasalahan
mengenai Hukum dan Hak Asasi Manusia sendiri tentunya relevan atau
dapat dikatakan mempunyai kaitan dengan kajian Ilmu Hubungan
Internasional sendiri. Contohnya seperti permasalahan tentang
keimigrasian atau juga dapat berkaitan dengan permasalahan atau
fenomena keamanan internasional yang terkait seperti mengenai
permasalahan-permasalahan yang menyangkut tentang Hak Asasi
Manusia.
Hubungan Internasional adalah bidang kajian yang mengupas
tentang persoalan-persoalan lintas batas negara dengan pembahasan
mengenai hal-hal yang bukan berbicara dalam tatanan material saja. Tapi
hubungan internasional kontemporer juga membahas masalah non-
materi yang menyangkut kepentingan kehidupan rakyat banyak yang
tidak lagi berdasarkan batas teritorial. Salah satu isu yang dibahas dalam
studi hubungan internasional adalah masalah human rights (Hak Asasi

2
Manusia). Sejak berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun
1945, retorika universalitas hak asasi manusia telah menekankan bahwa
negara-negara di seluruh dunia telah memutuskan untuk bekerja sama
untuk mencapai tujuan penegakan hak asasi manusia. Negara-negara
juga menyambut baik kerjasama internasional dalam menangani isu-isu
internasional yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Negara-negara
di seluruh dunia semakin menekankan dalam ketentuan Universal
Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia)
pada tahun 1948 bahwa masalah hak asasi manusia telah diterima
sebagai masalah global yang memerlukan kerjasama internasional untuk
diselesaikan. Hak asasi manusia adalah salah satu topik yang dibahas
dalam perdebatan di bidang studi hubungan internasional, dan melalui
legitimasi Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia), pengakuan masyarakat internasional atas hak
dasar untuk hidup telah diakui.
Hal yang tidak dapat dihindari bahwa Hak Asasi Manusia saat ini
telah menjadi salah satu masalah terpenting dalam kehidupan masyarakat
suatu negara dan juga di dalam kehidupan masyarakat internasional. Hal
ini terlihat dari penjelasan fakta-fakta di atas bahwa isu HAM telah
mewarnai berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik secara politik
maupun ekonomi, sosial dan budaya, baik dalam konteks nasional
maupun global. Sementara itu, seperti diketahui, semua bangsa saat ini
sangat hirau dengan isu image atau citra tentang perlindungan HAM,
karena hal itu menentukan harkat dan martabat bangsa dalam pergaulan
internasional. Artinya, hak asasi manusia sudah pasti menjadi isu penting
dalam hubungan internasional dan tidak bisa diabaikan oleh negara
manapun di dunia. Sementara itu, dengan gelombang demokratisasi yang
melanda banyak negara di dunia, tuntutan perbaikan masalah HAM juga
datang dari lingkungan internal masyarakat yang semakin sadar akan hak-
hak fundamentalnya sebagai warga negara.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
(Kemenkumham RI) merupakan kementerian dalam Pemerintah Indonesia

3
yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan adalah salah satu instansi yang membantu
penulis dan teman-teman Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI)
Universitas Sriwijaya Prodi Hubungan Internasional dalam memberikan
wadah untuk penulis dan teman-teman selaku mahasiswa untuk dapat
melakukan Kuliah Kerja Hubungan Internasional.

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Hubungan Internasional


Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) merupakan salah satu
wadah bagi mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional untuk merasakan
serta mendapatkan pengalaman dengan terjun langsung dan mengambil
bagian di dalam dunia kerja.Hal ini berjalan sesuai dengan harapan dari
dilakukannya Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) dimana dapat
memberikan manfaat untuk individu mahasiswa tersendiri, instansi juga
perguruan tinggi.

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan pada


kegiatan PKL di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Wilayah Sumatera Selatan antara lain yaitu :

Bagi Mahasiswa :

1. Menambah wawasan, keterampilan dan memperoleh pengalaman


kerja serta bersikap profesional di dunia kerja
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori-teori yang sudah mereka
dapatkan selama mereka melakukan Kuliah Kerja Hubungan
Internasional di tempat mereka akan bekerja nanti
3. Sebagai salah satu syarat kelulusan di jurusan Ilmu Hubungan
Internasional pada mata kuliah Kuliah Kerja Hubungan
Internasional.

4
Bagi Instansi :

1. Diperolehnya kerja sama yang lebih erat antara instansi dengan


perguruan tinggi.
2. Dapat ikut serta di dalam upaya memajukan pendidikan
khususnya pengembangan sumber daya manusia.
3. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang sistem kerja
di instansi pemerintah.

Bagi Universitas :

1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan


pelatihan kerja yang berkualitas.
2. Sebagai wadah untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan
perusahaan atau instansi pemerintah daerah setempat.
3. Sebagai wadah untuk menyempurnakan kurikulum.

1.3 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Hubungan Internasional


A. Tempat Kuliah Kerja Hubungan Internasional

Disini penulis melaksanakan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI)


di ;

Tempat : Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi


Manusia Sumatera Selatan

Alamat : KM 3,5 Kel. 30138, Jl. Jenderal Sudirman, 20 Ilir D.


IV, Kec. Ilir Timur I, Kota Palembang, Sumatera Selatan
30151, Indonesia.

5
Nomor Telepon : (0711) 358433

Sosial Media :

 Facebook : Kumham Sumsel


 Instagram : @kumhamsumsel
 Twitter : @kumhamsumsel
 Youtube
: https://www.youtube.com/channel/UCGiIL4rfhPFPuNuJWoubv2Q
 Email : kanwilkemenkumhamsumsel@yahoo.co.id

humas.kemenkumhamsumsel@gmail.com

B. Bidang Pelaksanaan
Bidang Pelaksanaan Kuliah Kerja Hubungan Internasional
Penulis ditempatkan di Divisi Pelayanan Hukum dan HAM yaitu
pada bidang Hukum. Selanjutnya pada bidang hukum sendiri
terbagi lagi menjadi 2 Sub bidang yaitu Sub bidang Fasilitasi
Pembentukan Produk Hukum

6
Daerah dan Sub bidang Penyuluhan Hukum, Bantuan Hukum,
dan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum. Pada divisi ini penulis
mempunyai tugas membantu kepala bidang kantor wilayah di
dalam melaksanakan sebagian tugas kantor wilayah di bidang
pelayanan hukum dan HAM yang berdasarkan pada kebijakan
teknis yang diterapkan oleh Dirjen/Kepala yang terkait. Penulis
ditempatkan pada bagian sub bagian Hak Asasi Manusia yang
mempunyai tugas seperti membantu pelaksanaan fasilitasi
perancangan produk hukum daerah dan pengembangan budaya
hukum dan penyuluhan, konsultasi, dan bantuan hukum.

C. Penanggung Jawab Teknis Kegiatan Kuliah Kerja Hubungan


Internasional (KKHI)

Penanggung jawab teknis dari penulis selama melakukan


kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) di Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan adalah Kakak A. Jefriansyah Corrie dan Kakak Ahmad
Iqbal Morgan selaku Pembina dan Penanggung Jawab Magang
Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) dan penanggung
jawab penulis di Divisi Pelayanan Hukum dan Ham pada bidang
hukum yaitu bapak Zainul Arifin, S.H., M.H selaku Kepala Sub
Bidang Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan.

D. Metode / Rencana Pelaksanaan Kuliah Kerja Hubungan


Internasional (KKHI)

Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Hubungan


Internasional (KKHI) di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Selatan yang bertempat di KM 3,5 Kel.
30138, Jl. Jendral Sudirman, 20 ilir D. IV, Kec Ilir Timur I, Kota
Palembang Sumatera Selatan 30152, yang dimana kegiatan ini

7
mempunyai tujuan agar Penulis dapat mendapatkan pengalaman serta
pengetahuan akan dunia kerja yang sebelumnya belum pernah
dilakukan selama berada di dalam dunia perkuliahan. Di samping itu
dalam rangka memenuhi tugas akhir laporan Kuliah Kerja Hubungan
Internasional (KKHI), penulis melakukan kegiatan penelitian untuk
laporan akhir dengan menggunakan metode kualitatif yaitu dimana
penulis mengambil data primer yang diperoleh langsung dari instansi
dimana penulis melakukan Kuliah Kerja Hubungan Internasional
(KKHI) yaitu di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

2.1 Sejarah Kementerian Hukum dan HAM


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
atau yang biasa disingkat dengan Kemenkumham RI ialah kementerian
dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak
asasi manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang sejak 27
Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly. Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia telah beberapa kali mengalami pergantian nama yaitu :
"Departemen Kehakiman" di tahun 1945 sampai dengan tahun 1999. Lalu
diubah kembali menjadi "Departemen Hukum dan Perundang-undangan"
di tahun 1999 sampai dengan tahun 2001. Tidak berhenti sampai disitu,
nama pun kembali diganti dengan "Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia" di tahun 2001 sampai dengan tahun 2004. Selanjutnya,
pada tahun 2004 sampai dengan 2009 “Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia” kembali diubah dengan nama "Departemen Hukum dan
Hak Asasi Manusia". Dan pada akhirnya di tahun 2009, nama pun
kembali diubah dengan "Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
dan menetap sampai sekarang.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pertama kali itu
sendiri dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945 dengan nama Departemen
Kehakiman. Menteri Kehakiman yang pertama menjabat adalah
Soepomo. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada zaman
pemerintahan Belanda disebut Departemen Van Justitie yaitu berdasarkan
peraturan Herdeland Yudie Staatblad No.576. Dalam sidang PPKI tahun
1945 menetapkan mengenai Departemen Kehakiman dalam struktur
Negara menurut UUD. Dalam UUD tadi disebutkan departemen termasuk
Departemen Kehakiman yang mengurus tentang pengadilan, penjara,
kejaksaan dan sebagainya. Dalam sidang PPKI tersebut dibuat pula

9
penetapan tentang tugas pokok masalah ruang lingkup tugas Departemen
Kehakiman walaupun secara singkat masih mengacu kepada peraturan
Herdeland Yudie Staatblad No.576.
Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan Departemen
Kehakiman diperluas yakni Kejaksaan berdasarkan Maklumat Pemerintah
tahun 1945 tanggal 1 0ktober 1945 dan Jawatan Topografi berdasarkan
Penetapan pemerintah tahun 1945 Nomor 1/S.D. Jawatan Topograpi
kemudian dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan masuk ke
Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946
nomor 8/S.D. Ketika Departemen Agama dibentuk pada tanggal 3 Januari
1946, Mahkamah Islam Tinggi dikeluarkan dari Departemen Kehakiman
Republik Indonesia dan masuk ke Departemen Agama Republik Indonesia
berdasarkan penetapan pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D.
Pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan bahwa kejaksaan
menjadi departemen dan keputusan tersebut dituangkan dalam
Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang
berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak itu pula, Kejaksaan RI dipisahkan dari
Departemen Kehakiman. Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana
kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri Kehakiman pada
saat itu.
Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ke Mahkamah Agung
berawal dari Undang-Undang No 35 Tahun 1999 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian dijabarkan dalam
Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23
Maret 2004 Presiden Megawati mengeluarkan Keputusan Presiden RI No.
21 Tahun 2004 tentang pengalihan organisasi, administrasi dan finansial
dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan
Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian ditindaklanjuti dengan serah
terima pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan

10
Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung
pada tanggal 31 Maret 2004.
Nama Departemen Kehakiman telah beberapa kali berubah nama
karena disesuaikan dengan fungsi dari Departemen tersebut yaitu dari
Departemen Kehakiman menjadi Departemen Hukum dan Perundang
Undangan dan sekarang menjadi Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
Manusia.
Kantor wilayah atau disingkat dengan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Kanwil terdiri atas beberapa divisi serta sejumlah Unit Pelaksana
Teknis (UPT), termasuk Kantor Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas), Lapas Terbuka, Lapas Narkotika, Rumah Tahanan Negara
(Rutan), Cabang Rutan, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara
(Rupbasan), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Balai Harta Peninggalan
(BHP), serta Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI. Nomor: M-
04.PR.07.10 Tahun 1982 Tentang Pembentukan Kantor Wilayah
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI., Kanwil Kehakiman
Sumatera Selatan terdiri dari Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI. Nomor: M-06-
PR.07.02 Tahun 1984 dibentuk Kantor Wilayah Departemen Kehakiman
Sumatera Selatan dengan Klasifikasi Tipe B yang difungsikan mulai
Tahun 1985 yang wilayahnya meliputi Sumatera Selatan dan Bangka
Belitung, yang mana dalam pelaksanaan tugas-tugasnya Kepala Kantor
Wilayah dibantu oleh Koordinator Urusan Pembinaan Administrasi, Kepala
Bidang Pemasyarakatan, Kepala Bidang Keimigrasian, dan Kepala Bidang
Hukum.
Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan organisasi telah
terjadi beberapa kali perubahan nomenklatur. Perubahan

11
Nomenklatur/Tata Nama pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Sumatera Selatan dari masa ke masa:

1. Tahun 1982–2000 bernama Kanwil Departemen Kehakiman


Sumatera Selatan;
2. Tahun 2000 bernama Kanwil Departemen Hukum dan Perundang-
undangan Sumatera Selatan;
3. Tahun 2000–2004 bernama Kanwil Departemen Kehakiman dan
HAM Sumatera Selatan;
4. Tahun 2004–2009 bernama Kanwil Departemen Hukum dan HAM
Sumatera Selatan;
5. Tahun 2009–sekarang bernama Kanwil Kementerian Hukum dan
HAM Sumatera Selatan.

Kepala Kantor Wilayah di awal berdirinya dibantu oleh para koordinator


antara lain Koordinator Administrasi, Koordinator Pemasyarakatan dan
Koordinator Keimigrasian. Kemudian dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M.01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, istilah Koordinator
diubah menjadi Divisi dan masing-masing divisi dipimpin oleh seorang
Kepala Divisi. Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor
30 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Kemenkumham, Kantor Wilayah terdiri atas:
1. Divisi Administrasi, yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian
tugas  Kantor  Wilayah  di  bidang  pembinaan  dan  dukungan
administrasi   di   lingkungan   Kantor   Wilayah   berdasarkan
ketentuan   peraturan   perundang-undangan   dan kebijakan yang
ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal;
2. Divisi Pemasyarakatan, yang bertugas membantu Kepala Kantor
Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di

12
bidang Pemasyarakatan berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan;
3. Divisi Keimigrasian, yang bertugas membantu Kepala Kantor
Wilayah dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di
bidang keimigrasian berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Imigrasi;
4. Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang bertugas
membantu Kepala Kantor Wilayah dalam melaksanakan sebagian
tugas Kantor Wilayah di bidang Pelayanan Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Saat ini Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan mempunyai 28 (dua puluh delapan) Unit Pelaksana
Teknis (UPT).

Unit Pelaksana Teknis Kemenkumham Sumsel

Jenis     Jumlah    

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas/LP) 17 UPT

Rumah Tahanan Negara (Rutan) 3 UPT

Balai Pemasyarakatan (Bapas) 4 UPT

Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) 2 UPT

Kantor Imigrasi (Kanim) 2 UPT

13
2.2 Identitas Kementerian Hukum dan HAM

Ketentuan Pasal 6 dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi


Manusia Nomor M.HH-05.UM.01.01 Tahun 2011 tentang Logo
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2OII Nomor 433) diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:

1. Logo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)


Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor M.HH-O7.UM.O1.O1 TAHUN 2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor M.HH-O5.UM.O1.O1 TAHUN 2011 Tentang
Logo Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
menggambarkan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia yang memuat :
a. Tulisan : PENGAYOMAN;
b. Gambar :
a. 5 (lima) garis busur;
b. 2 (dua) garis tegak lurus sejajar; dan

14
c. garis siku kanan dan garis siku kiri;
c. Tata warna :
a. Warna biru tua sebagai dasar;
b. Warna emas pada garis lukisan logo; dan
c. Tulisan PENGAYOMAN;
2. Makna tulisan PENGAYOMAN sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a berarti mengayomi dan melindungi seluruh
rakyat Indonesia di bidang hukum dan hak asasi manusia.
3. Makna gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
sebagai berikut:

a. 5 (lima) garis busur melambangkan Pancasila yang


merupakan falsafah negara;
b. 2 (dua) garis tegak lurus sejajar yang mempunyai
makna demokrasi dan keadilan untuk mewujudkan
kesejahteraan bangsa Indonesia;
c. Garis siku kanan bermakna hukum dan garis siku kiri
bermakna hak asasi manusia yang menjunjung tinggi
agama dan moral.
4. Makna warna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
sebagai berikut:
a. Warna biru tua sebagai dasar yang mempunyai
makna amanah, keamanan, keteraturan, kedalaman
makna jati diri bangsa, percaya diri, ketertiban, dan
inovasi teknologi;
b. Warna emas bermakna keagungan, keluhuran, dan
kewibawaan.

15

Tata nilai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah :

Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami “P-A-S-T-
I”. Makna “P-A-S-T-I” yaitu mempunyai makna sebagai berikut ;

1. Profesional : Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah


aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi
melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika
dan integritas profesi;
2. Akuntabel : Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku;
3. Sinergi : Komitmen untuk membangun dan memastikan
hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang
harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan
berkualitas;
4. Transparan : Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses
atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi
tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi

16
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,
serta hasil-hasil yang dicapai;
5. Inovatif : Kementerian Hukum dan HAM mendukung
kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

17
2.3 Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan HAM

Dibawah ini adalah bagan susunan organisasi Kementerian Hukum


dan Hak Asasi Manusia :

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara


tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dan diinginkan.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada
siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan dikerjakan.

1. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM


Kepala Kantor Wilayah bertugas melaksanakan tugas
dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di
provinsi. Sesuai dengan kebijakan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

18
2. Divisi Administrasi
Divisi Administrasi mempunyai tugas pokok yaitu
membantu kepala kantor wilayah dalam pengarahan
administrasi dan teknis pelaksanaan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan
yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal.
3. Divisi Pemasyarakatan
Kepala Divisi Pemasyarakatan mempunyai tugas yaitu
melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian,pengendali teknis
dan pengawasan di bidang pemasyarakatan berdasarkan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
pemasyarakatan.
4. Divisi Keimigrasian
Kepala Divisi Keimigrasian mempunyai tugas pokok
yaitu membantu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia dalam pelaksanaan kegiatan di bidang
keimigrasian sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
5. Divisi Pelayanan Hukum dan HAM
Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM mempunyai
tugas yaitu melaksanakan penyiapan bahan pembinaan,
pengendalian, dan pengawasan pelaksanaan tugas teknis,
kerjasama, pemantauan, evaluasi, serta penyusunan
laporan pelaksanaan tugas teknis di bidang diseminasi,
penguatan, pelayanan komunikasi masyarakat, penyusunan
profil pembangunan
2.4 Visi dan Misi Kementerian Hukum dan HAM
Visi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah :

“Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum”

Misi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah :

1. Membentuk peraturan perundang-undangan yang berkualitas;

19
2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum
dan HAM; serta
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang
profesional dan berintegritas.

20
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, Penulis disini akan menjelaskan pelaksanaan di


dalam kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) yang
dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera
Selatan pada bidan Hukum mulai tanggal Januari 2022 sampai dengan
tanggal 2022. Dalam pelaksanaan kegiatan KKHI tersebut, penulis
mendapatkan berbagai pengalaman baru sesuai dengan tujuannya
terlaksananya Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) ini sendiri agar
mahasiswa memperoleh gambaran secara lebih komprehensif mengenai
lingkungan dunia kerja. Di dalam praktik di lapangan, mahasiswa diberi
kesempatan untuk mengaplikasikan teori sesuai dengan kebutuhan.
Program tersebut juga memberi kompetensi kepada mahasiswa agar
dapat lebih mengenal, mengetahui, serta berlatih dalam menganalisis
kondisi lingkungan dunia kerja.

3.1 Deskripsi Kegiatan Harian


Pada 17- 21 Januari, kegiatan minggu pertama Kuliah Kerja
Hubungan Internasional Penulis di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan dimulai dengan
perkenalan dan pengadaptasian di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan. Selanjutnya
yaitu penempatan divisi. Disini Penulis ditempatkan di Divisi
Pelayanan Hukum dan HAM Bagian Hukum bersama satu teman
Penulis. Dua teman Penulis ditempatkan di Divisi Pelayanan
Hukum dan HAM Bagian Hak Asasi Manusia. Selanjutnya, Penulis
berdiskusi dengan staf bagian hukum mengenai isi Undang-
Undang Omnibus Law dan dampak isi Undang-Undang Omnibus
Law dengan berdiskusi bersama staf divisi Pelayanan Hukum dan
HAM Bagian Hukum yang tentunya lebih mengenal dan menguasai
permasalahan tersebut tentunya Penulis dapat mengetahui dan

21
menambah ilmu pengetahuan dan juga wawasan terkait isu yang
sedang hangat terjadi pada saat itu yaitu tentang Undang-Undang
Omnibus Law. Kemudian di hari berikutnya, Penulis membantu staf
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Divisi Pelayanan
Hukum dan HAM Bagian Hukum untuk menuliskan nomor halaman
pada buku daftar akta notaris yang kemudian akan di cap khusus
dengan cap dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Selatan. Penulis juga berbincang dan
berdiskusi dengan staf bagian JDIH tentang Undang-Undang
Keimigrasian (Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 1992 tentang
keimigrasian dilengkapi dengan keputusan presiden – peraturan
pemerintah – keputusan, peraturan menteri kehakiman –keputusan,
peraturan menteri tenaga kerja untuk referensi yang dapat diambil
untuk judul skripsi.

Pada 24-28 Januari 2022, pada minggu kedua Penulis ikut


serta di dalam kegiatan APEL pagi bersama para pegawai Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan yang dilaksanakan di lapangan Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan.
Lalu Penulis ikut membantu menganalisis permasalahan yang ada
di SIPKUMHAM yang sudah ditelaah oleh sub bidang pengkajian,
pengembangan, dan peneliti Hukum dan HAM. Selanjutnya Penulis
menganalisis berkas-berkas terkait perkara tentang sengketa tanah
yang selanjutnya akan disimpan bersama dengan berkas-berkas
lainnya di lemari khusus tempat penyimpanan berkas-berkas.
Dilanjutkan dengan memberikan nomor pada buku daftar surat
dibawah tangan yang disahkan dan buku daftar surat di bawah
tangan yang dibukukan. Penulis juga membantu staf Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan bagian JDIH menuliskan daftar nama-nama yang pernah
datang ke perpustakaan dan menuliskan judul buku apa saja yang

22
dipinjam dan dibaca. Tidak hanya itu, Penulis juga membuat tabel
dan menuliskan daftar buku perpustakaan daerah dan ditutup
dengan mengikuti APEL sore yang dilaksanakan pada hari Jumat di
Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan.

Pada 31 Januari-04 Februari 2022, di minggu ketiga Penulis


diajak staf Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan untuk pergi ke Gramedia World
bersama beberapa staf bagian JDIH dan ibu Ave Maria selaku
Kepala Bidang Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan untuk mencari buku yang
akan disusun di perpustakaan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan. Pada keesokan
harinya, Penulis membantu menuliskan ulang jumlah masuk dan
keluarnya buku barang persediaan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan dan
memfotocopy dan scan kwitansi barang-barang yang dibeli staf
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan di Gramedia Palembang Burlian. Penulis juga
mengetik dan menyusun berkas-berkas untuk rapat para
perancang di Aryaduta untuk tanggal 14 Februari 2022

Pada 07 Februari-11 Februari 2022, di minggu keempat


Penulis menulis laporan perjalanan dinas dalam kota kegiatan
fasilitasi harmonisasi penyusunan peraturan daerah. Kemudian
mencari alamat Setda, DPRD, dan Kabag Hukum untuk dituliskan
di dalam amplop undangan untuk acara rapat raperda pada tanggal
14 Februari 2022 di Aryaduta. Lalu dilanjutkan dengan menuliskan
lampiran daftar undangan ketua DPRD Kabupaten/Kota se-
Sumatera Selatan. Tidak hanya itu, Penulis juga membuat tabel
tentang inventaris peraturan kepala daerah

23
Provinsi/Kota/Kabupaten Sumsel mengenai bantuan hukum dan
tabel Rekapitulasi Peraturan Daerah Tentang Bantuan Hukum.

Pada 14-18 Februari 2022, di minggu kelima Penulis ikut


membantu menuliskan besaran biaya litigasi dan nonlitigasi
peraturan daerah kabupaten musi rawas utara nomor 5 tahun 2019
dan menulis peraturan daerah kabupaten Ogan Ilir Nomor 6 Tahun
2013 tentang Bantuan Hukum Cuma-Cuma untuk masyarakat
miskin. Di hari selanjutnya, Penulis mengikuti pertemuan via zoom-
meeting yang dihadiri oleh penanggung jawab magang Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan dan dosen pembimbing magang dari Unsri serta para
peserta magang KKHI Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan. Kemudian, Penulis
mencetak berkas-berkas mengenai surat perintah tugas para staf
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan serta ikut membantu mencari hak dan kewajiban
penerima bantuan hukum peraturan daerah kota Palembang nomor
9 Tahun 2012 yang selanjutnya di PDF.

Pada 21-25 Februari 2022, di minggu keenam Penulis


membuat tabel yang berisikan pasal-pasal tentang organisasi
pemberi bantuan hukum, penerima bantuan hukum dan alokasi
anggaran tentang peraturan daerah Nomor 10 tahun 2013 tentang
bantuan hukum kabupaten Musi Banyuasin. Merevisi kesalahan
penulisan tanggapan atas peraturan bupati Ogan Komering Ulu
Nomor... Tahun... tentang pembentukan unit pelaksana teknis
daerah pusat kesehatan masyarakat kabupaten OKU. Kemudian
ikut membantu di dalam penulisan dasar kewenangan
pembentukan pasal 65 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
ikut mengkaji tentang laporan Lembaga/organisasi Bantuan Hukum
yang dilakukan bersama staff bagian Sub bidang Balitbang HAM,

24
serta ikut membantu merekap data yang dihasilkan dari
inventarisasi dan
identifikasi data pelayanan/permasalahan hukum.

Pada 28 Februari-04 Maret 2022, di minggu ketujuh Penulis


ikut membantu membuat surat undangan dan juga daftar hadir
peserta untuk diadakannya rapat pelaksanaan capaian Aksi HAM
yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2021. Dan turut
membantu di dalam penulisan laporan triwulan I pelaksanaan
kegiatan fasilitasi penyusunan perencanaan legislasi daerah tahun
anggaran 2022 serta merevisi ulang tentang tanggapan atas
rancangan peraturan daerah kabupaten Ogan Komering Ulu
Nomor ... Tahun... tentang pedoman pengembangan, penataan dan
pembinaan pusat perbelanjaan dan toko swalayan.

Pada 07-11 Maret 2022, di minggu kedelapan Penulis


membantu mengetik surat permintaan data Propemperda /
Prolegda Tahun 2022, membantu mengetik data-data SKP para
pegawai di bidang Sub bidang pengkajian, penelitian, dan
pengembangan Hukum dan HAM, membantu mengetik tanggapan
atas peraturan bupati Lahat Nomor... Tahun... tentang Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat. Kemudian, Penulis juga membantu
merevisi ulang surat yang dibuat Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan tentang
pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten OKU dan membantu staf Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan
surat undangan yang dinyatakan resmi oleh Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan.

Pada 14-18 Maret 2022, di minggu kesembilan Penulis ikut


membantu mencari permasalahan yang ada di SIPKUMHAM untuk bisa

25
dianalisis dan diangkat permasalahannya dan dibuat ke dalam jurnal
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kemudian, Penulis juga ikut
di dalam agenda rapat yang diadakan di Aula Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan dan
mendata para tamu undangan yang berasal dari lembaga dibawah
naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan.

Pada 21-25 Maret 2022, di minggu kesepuluh Penulis


membantu mengetik dan print petunjuk pelaksana Alokasi Dana
Desa. Selain itu, juga Penulis memperbaiki pengetikan surat
perintah dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan yang menanggapi peraturan bupati
Lahat tentang pedoman penyusunan dan evaluasi anggaran
pendapatan dan belanja desa. Memperbaiki pengetikan surat tugas
dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Sumatera Selatan kepada Kepala Sub Bidang Pemerintahan
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan untuk menjadi narasumber
dalam Rapat Kerja Pelaporan Capaian Pelaksanaan Aksi HAM
tahun 2022. Dan Penulis juga ikut berdiskusi tentang tata cara
petunjuk penulisan naskah jurnal Rechtsvinding bersama para staf
bidang hukum serta membantu di dalam pengetikan hasil kegiatan
Rapat Kerja Pelaporan Pelaksanaan Aksi HAM.

Pada 28 Maret-01 April 2022, di minggu kesebelas Penulis


ikut membantu di dalam penulisan jurnal tentang “Kepatuhan
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Terhadap Putusan
No.34/PUU.XVII/2020 Mahkamah Konstitusi (UU No 6 Tahun 2018
Tentang Kekarantinaan Kesehatan)”. Penulis juga ikut serta
kembali di dalam membantu jurnal tentang Hasil Putusan
Mahkamah Konstitusi RI Pada No.97/PUU-XVI/2016 Terkait
Penempatan Penghayat Kepercayaan Yang Terdapat Pada

26
Identitas Kependudukan Sesuai Dengan UU No.23 Tahun 2006.
Selain itu, membantu di dalam merevisi jurnal tentang Hasil
Putusan Mahkamah Konstitusi RI Pada No.97/PUU-XVI/2016.
Selain itu, Penulis juga mengikuti sosialisasi Obrolan Peneliti
(oPini) tentang Kehilangan Kewarganegaraan berdasarkan UU No
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI yang
diselenggarakan di Graha Tribun dan membuat laporan hasil
kegiatan dari sosialisasi Obrolan Peneliti (oPini) tentang
Kehilangan Kewarganegaraan.

Pada 04 April-08 April 2022, di minggu kedua belas Penulis


melanjutkan kembali di dalam menyelesaikan hasil kegiatan dari
sosialisasi Obrolan Peneliti (oPini) tentang Kehilangan
Kewarganegaraan. Selain itu, Penulis juga menuliskan list form
daftar hadir hasil dari dari sosialisasi Obrolan Peneliti (oPini)
tentang Kehilangan Kewarganegaraan yang ditulis di Excel.
Kemudian, membantu menulis hasil kegiatan Pembinaan,
Monitoring, dan Evaluasi Pelaksanaan Pos Pelayanan Komunikasi
Masyarakat pada Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan dan dilanjutkan dengan kembali merevisi dan
menyelesaikan hasil kegiatan Pembinaan, Monitoring, dan Evaluasi
Pelaksanaan Pos Pelayanan Komunikasi Masyarakat pada Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan. Dan
memberikan nomor dan cap di buku daftar protes dan buku daftar
akta yang dimiliki oleh notaris Musi Banyuasin.

Pada 11 April- 15 April 2022, di minggu ketiga belas Penulis


ikut membantu mengedit surat undangan bagi peserta kegiatan
Penyuluhan Hukum dan HAM, merevisi penulisan besaran
tunjangan komunikasi intensif dan tunjangan reses bagi pimpinan

27
dan anggota DPRD serta dana operasional ketua dan wakil ketua
DPRD tahun anggaran 2022, mencetak berkas-berkas mengenai
surat perintah tugas dan surat perjalanan dinas luar kepada bidang
Hukum di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan, mencetak amplop resmi undangan dari
Kanwil Kemenkumham Sumsel dengan Nomor : W6.PP.03.03-
0011, serta berdiskusi dengan staf JDIH dan membaca buku yang
ada di perpustakaan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Selatan yang berjudul “Hukum HAM dan
Hukum Humaniter” karya “Andrey Sujatmoko, S.H., M.H dan buku
“Lima Puluh Pemikir Studi Hubungan Internasional” karya “ Martin
Griffiths”

Pada 18 April-22 April 2022, di minggu keempat belas


Penulis menjadi notulen rapat presentasi proposal evaluasi
peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis IPK-IKM. Penulis
juga mengetik tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang
Perubahan atas Rancangan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2018 tentang Retribusi Daerah Kota PagarAlam, menulis materi
muatan Peraturan Kepala Daerah yang berisikan materi muatan
dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas
pembantuan serta menampung kondisi khusus suatu peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi. Dan Penulis juga
membantu sub bidang pemajuan HAM untuk merekap data UPT
yang sudah mendapatkan sertifikat pelayanan public serta
membantu merevisi analisis tentang kebijakan dengan
pemanfaatan SIPKUMHAM yang mendukung tentang pembuatan
kebijakan di wilayah.

Pada 25 April-28 April 2022, di minggu kelima belas Penulis


menuliskan nomor halaman pada buku daftar protes, buku daftar
akta, dan buku daftar surat di bawah tangan yang dibukukan yang

28
selanjutnya di cap, memasukan hasil foto kegiatan vaksinasi yang
dilakukan para pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan kedalam album foto dan
membantu scan dokumen monitoring program legislasi daerah.

Pada 09 April-13 April 2022, di minggu keenam belas Penulis


dan teman-teman Kuliah Kerja Hubungan Internasional menyusun
hasil laporan akhir magang instansi, dan melakukan kegiatan
konsultasi mengenai laporan akhir magang bersama pembimbing
magang di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan. Kemudian, kami melakukan revisi
laporan akhir magang kami sesuai dengan arahan yang telah
diberikan oleh pembimbing kami. Setelah sudah direvisi dan
hasilnya sesuai dengan arahan, lalu kami mengumpulkan dan
menyerahkan hasil dari laporan akhir magang instansi kepada
pembimbing magang. Selanjutnya, Penulis dan teman-teman
berterimakasih dan berpamitan untuk meninggalkan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan dimana tempat Penulis dan teman-teman melakukan
kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) dengan cara
menerima serah terima sertifikat dan plakat yang menandakan
bahwa Penulis dan teman-teman telah selesai menyelesaikan
kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) di Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera
Selatan.

3.2 Hasil Kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI)


Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini
tentu para mahasiswa diberikan pengalaman yang kelak akan mereka
lakukan pada saat mereka bekerja. Pada bab ini, penulis akan
menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Hubungan
Internasional yang dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan

29
Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan yang dimana penulis memulai
melakukan Kuliah Kerja Hubungan Internasional selama 4 bulan terhitung
sejak tanggal 17 Januari sampai dengan tanggal 13 May 2022. Di dalam
pelaksanaan Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini, penulis tentu
mendapatkan banyak pengalaman baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya terkhususnya di dalam dunia kerja. Pada kegiatan Kuliah
Kerja Hubungan Internasional ini penulis ditempatkan di Divisi Pelayanan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Bidang Hukum. Kepala divisi pelayanan
hukum dan HAM mempunyai tugas membantu kepala Kantor Wilayah
dalam melaksanakan sebagian tugas Kantor Wilayah di bidang pelayanan
hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal atau Kepala yang terkait. Di dalam
Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia bidang hukum, mereka
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang penyiapan bahan
perencanaan hukum dan pembinaan jaringan dokumentasi dan informasi
hukum serta pengkoordinasian program legislasi daerah sesuai dengan
perundang – undangan yang berlaku.
Di dalam menjalankan tugas tersebut Divisi Pelayanan Hukum dan
hak Asasi Manusia melaksanakan fungsinya yaitu :
1. Sebagai pembinaan serta bimbingan teknis dalam bidang hukum;
2. Pengkoordinasian pelayanan teknis dalam bidang hukum;
3. Pelayanan administrasi hukum umum dan jasa hukum lainnya;
4. Pelayanan penerimaan permohonan pendaftaran di bidang hak
kekayaan intelektual;
5. Pelaksanaan litigasi dan sosialisasi di bidang hak kekayaan intelektual;
6. Pelaksanaan pemenuhan, pemajuan, perlindungan, dan penghormatan
hak asasi manusia.
7. Pengembangan budaya hukum, pemberian informasi hukum,
penyuluhan hukum, dan diseminasi hak asasi manusia;
8. Pengkordinasian program legislasi daerah;
9. Pelaksanaan pengkoordinasian jaringan dokumentasi dan informasi
hukum;

30
10. Pengawasan pelaksanaan teknis di bidang hukum

Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Bidang Hukum dibagi
lagi menjadi 2 Sub bidang yaitu :
A. Sub bidang fasilitasi pembentukan produk hukum daerah;
B. Sub bidang penyuluhan hukum, bantuan hukum, dan jaringan
dokumentasi informasi hukum.

Kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional (KKHI) yang


dilakukan oleh penulis selama 4 bulan di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Sumatera Selatan pada Divisi Pelayanan Hukum dan
HAM Bidang Hukum dan kegiatan magang berlangsung pada tanggal 17
Januari 2022 sampai dengan 13 April 2022. Selama masa magang
berlangsung penulis mengikuti kegiatan sesuai dengan jam kerja staf
pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan
pada Bidang Hukum yakni pada hari Senin-Kamis masuk pukul 07.30 dan
keluar pada pukul 16.00 sedangkan di hari Jumat masuk pukul 07.00 dan
keluar pada pukul 16.30. Namun dikarenakan adanya Covid-19
pelaksanaan kegiatan magang dilakukan secara Work From Office (WFO)
di hari selasa dan rabu kemudian dilanjutkan Work From Home (WFH) di
hari senin, kamis dan jumat.
Selama mengikuti kegiatan KKHI di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Sumatera Selatan, penulis mengetahui dan ikut dalam
merasakan bagaimana proses kerja secara langsung dan bagaimana
kerja dengan orang- orang yang lebih berpengalaman. Sehingga penulis
mendapatkan ilmu dari berbagai cerita pengalaman dari staf pegawai dan
proses pembelajaran dari orang yang telah berpengalaman merupakan
suatu hal sangat berharga bagi penulis. Penulis dapat terlatih untuk
memiliki kemampuan serta keahlian yang profesional dengan mendapat
pengetahuan baru yang tidak hanya terkait dengan materi pembelajaran di
bangku kuliah. Melalui program kegiatan Kuliah Hubungan Internasional
(KKHI) penulis mendapatkan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

31
yang diberikan oleh staf di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Sumatera Selatan dengan ini bisa membangun jiwa disiplin dan
profesional yang merupakan poin penting dalam dunia kerja yang
sesungguhnya serta meningkatkan hubungan relasi dengan pegawai dan
staff sehingga bisa saling bertukar ilmu dengan ikut berdiskusi bersama
membahas suatu isu. Kemudian penulis juga mendapatkan informasi
mengenai struktur organisasi, fungsi dan tugas, pelaksanaan kerja di
dalam Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan.

32
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Hubungan Internasional merupakan program yang sangat efektif
bagi penulis sebagai sarana pelaksanaan ilmu yang didapat dalam kegiatan
perkuliahan Akibatnya, penulis dapat dilatih untuk memiliki keterampilan dan
keahlian untuk menjadi kompeten profesional. Penulis juga mendapatkan ilmu baru
yang tidak hanya berkaitan dengan materi kuliah, seperti etika profesi dan peraturan
yang berlaku di dunia kerja. Disiplin tepat waktu juga menjadi salah satu kunci yang
harus diterapkan di tempat kerja.Sesuai peraturan yang direkomendasikan oleh
pembimbing teknis, penulis telah memperoleh pengetahuan baru tentang menulis
dengan baik dan benar.
Penulis juga mengapresiasi bentuk dari struktur organisasi Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan bertanggung jawab
atas semua satuan kerja dibawahnya yang relevan melayani masyarakat secara
langsung. Kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional juga memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menjalin tali silaturahmi dengan staf dan staf
Kanwil Kemenkumham Sumsel sehingga dapat memperoleh akses transfer ilmu
yang sangat berguna dan berharga bagi penulis.
Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional, penulis
juga mempelajari sistem manajemen Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
khususnya di bidang hukum. Selain itu penulis mendapatkan pengalaman yang tidak
didapatkan di dunia perkuliahan tentang suasana dunia kerja yang sebenarnya,
serta wawasan dan keterampilan baru yang nantinya dapat digunakan di dunia kerja.
Dalam menghadapi dunia kerja masa depan, penulis berkesimpulan bahwa soft skill
dan hard skill sangat dibutuhkan butuh soft skill menjadi sumber daya yang
kompeten seperti kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu,
manajemen organisasi, pemikiran kritis, kerja tim, keterampilan analitis, disiplin, dan
percaya diri. Adapun hard skill yang dibutuhkan, mereka bisa bekerja sesuai bidang
ilmunya.
Selama kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional penulis banyak
mendapatkan pengalaman di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi

33
Manusia khususnya di Bidang Hukum seperti menjadi notulen rapat presentasi
proposal evaluasi peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis IPK-IKM,
memberikan nomor dan cap di buku daftar protes, buku daftar akta, buku daftar
surat dibawah tangan yang dibukukan, buku daftar surat dibawah tangan yang
disahkan yang dimiliki oleh notaris, keikutsertaan dalam acara-acara yang
dilaksanakan oleh bidang hukum seperti mengikuti sosialisasi Obrolan Peneliti
(oPini) tentang Kehilangan Kewarganegaraan berdasarkan UU No 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan RI yang diselenggarakan di Graha Tribun, mengikuti
rapat IPK-IKM, dan masih banyak kegiatan lainnya yang memberikan wawasan dan
ilmu pengetahuan baru yang belum pernah di dapatkan sebelumnya di dunia
perkuliahan sehingga hal ini bisa menjadi pengalaman dan bekal penulis
kedepannya untuk memasuki dunia kerja.

4.2 Saran
Saran Penulis untuk kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional di Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan adalah ;

Para pegawai Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia alangkah
baiknya apabila setiap tugas yang diberikan oleh sub bidang tempat kami
ditempatkan agar memberikan instruksi yang jelas untuk mendukung efektivitas
pengerjaan tugas-tugas tersebut. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Selatan diharapkan mempunyai job description yang
terstruktur dan jelas untuk mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja
Hubungan Internasional.Serta diharapkan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dapat terus menerima dan membuka banyak kuota penerimaan
untuk mahasiswa yang ingin melaksanakan magang atau Kuliah Kerja Hubungan
Internasional.
Selain itu, dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Hubungan Internasional ini
kita dapat melihat potensi yang muncul dengan melalui sebuah instansi
pemerintahan yang tentunya dapat diangkat menjadi sebuah isu internasional
apabila kita mempelajari dan mengkajinya lebih dalam.

34
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved Agustus 02, 2011, from


https://sumsel.kemenkumham.go.id/profil/sekilas-kantor-wilayah

Forsythe, D. P. (2017). Human Rights in International Relations. Jurnal Ilmu


Hubungan Internasional , 167-168.

HAM, B. H. (n.d.). Retrieved Agustus 05, 2021, from


https://bpsdm.kemenkumham.go.id/profil/tentang-bpsdm-hukum-dan-ham/makna-
logo?view=category&id=32

Permenkumham No. 30 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor
Kementerian Hukum dan HAM. (2020, Desember 17). Diambil kembali dari
Kantor Imgirasi Kelas I Khusus Batam:
https://kanimbatam.kemenkumham.go.id/category/peraturan-menteri/permenk
umham-no-30-tahun-2018-tentang-organisasi-dan-tata-kerja-kantor-wilayah-
kementerian-hukum-dan-ham

user, S. (2011, Agustus 02). Sekilas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Sumatera Selatan . Diambil kembali dari
https://sumsel.kemenkumham.go.id/profil/sekilas-kantor-wilayah

Manusia, K. H. (n.d.). Visi, Misi, Tata Nilai. Retrieved from


https://sumsel.kemenkumham.go.id/profil/visi-misi-dan-tata-nilai

Manusia, K. W. (n.d.). Retrieved September 08, 2016, from


https://www.kemenkumham.go.id/profil/sejarah

35
LAMPIRAN 1
Kartu Konsultasi

36
LAMPIRAN 2

Surat Izin Permohonan Kuliah Kerja Hubungan Internasional

37
LAMPIRAN 3.

Surat Balasan Kuliah Kerja Hubungan Internasional dari Instansi

38
LAMPIRAN 4.

DOKUMENTASI KEGIATAN

Kegiatan Sosialisasi Obrolan Peneliti (oPini) Tentang Kehilangan


Kewarganegaraan di Graha Tribun

Menjadi notulen sosialisasi obrolan peneliti (oPini) tentang kehilangan


kewarganegaraan

Kegiatan mencari alamat setda, DPRD & Kabag Hukum

39
Mengikuti rapat mengenai RAPERDA

Fotocopy berkas untuk penyuluhan

40
Menuliskan lampiran daftar undangan ketua DPRD Kabupaten/Kota Sumatera
Selatan

41
Mengikuti Kegiatan APEL sore di aula

Mencetak berkas-berkas mengenai surat perintah tugas para staf Kanwil


Kemenkumham Sumsel

42
Ikut membeli buku yang berkaitan dengan hukum dan HAM di Gramedia World

Mengikuti kegiatan apel pagi

43
Mencari referensi judul skripsi di perpustakaan

44
Menyusun berkas tentang tanggapan atas rancangan peraturan daerah

Membantu di dalam penulisan laporan triwulan I pelaksanaan kegiatan


fasilitasi penyusunan perencanaan legislasi daerah tahun anggaran 2022

45
Mencetak amplop resmi untuk undangan

Mengecap surat undangan resmi

46
Menuliskan besaran biaya litigasi & non ligitasi peraturan daerah Kabupaten
Musi Rawas Utara Nomor 5 Tahun 2019

Membantu mengetik data-data SKP para pegawai di sub bidang pengkajian,


penelitian, pengembangan hukum dan HAM

47
Mengetik lampiran daftar undangan ketua DPRD Kota Palembang

48
Membantu scan dokumen monitoring program legislasi daerah

49
Menjaga ruangan pelayanan hukum dan HAM terpadu sebagai tempat untuk
berbagai pengaduan dari masyarakat

Membuat tabel rekapitulasi peraturan daerah tentang bantuan hukum

50
Melaksanakan bimbingan bab 1 bersama penanggung jawab Kuliah Kerja
Hubungan Internasional di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan

Melaksanakan bimbingan bab 2 bersama penanggung jawab Kuliah Kerja


Hubungan Internasional di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan

51
Melaksanakan bimbingan bab 3 bersama penanggung jawab Kuliah Kerja
Hubungan Internasional di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan

52
Sesi foto bersama kak Jefriansyah Corie selaku pembimbing magang di
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

(Sesi Foto Bersama Bapak Zainul Arifin Selaku Kepala Sub Bidang Fasilitasi
Pembentukan Produk Hukum Daerah Serta di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Selatan)

53
(Sesi Foto Bersama Staf di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Sumatera Selatan)

54

Anda mungkin juga menyukai