DI SUSUN OLEH :
BENAZIR NILNALMUNA
2019.9.3.1.00109
A. RASIONAL/LATAR BELAKANG
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi, kebutuhan, dan
tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan
pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya
masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan
kegiatan urgen pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan
peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik dalam mencapai
tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan
Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program
bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Bimbingan dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan, yang berupaya memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli. Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk memfasilitasi
kemandirian perkembangan peserta didik/konseli yang optimal.
Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan bersinergi dengan wilayah
layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik. Posisi bimbingan
dan konseling dalam sistem pendidikan digambarkan pada gambar 1.
Gambar 1 di atas, memperjelas kesejajaran antara posisi layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan, dengan layanan manajemen dan kepemimpinan, serta layanan pembelajaran yang mendidik.
Sebagai komponen yang terpadu dalam sistem pendidikan, bimbingan dan konseling memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam wujud kemampuan memahami diri dan
lingkungan, menerima diri, mengarahkan diri, dan mengambil keputusan, serta merealisasikan diri secara
bertanggung jawab, sehingga bahagia dan sejahtera dalam kehidupannya.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP Negeri7 Cirebon memiliki
banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian
besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah,
penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya. Fakta
ini sejalan dengan hasil asesmen permasalahan yang telah dilakukan, yakni sebagian besar peserta didik di kelas IX
belum melakukan penyesuaian kemampuan belajar untuk mencapai target rata-rata Ujian Nasional (UN) sebesar 0,5,
budaya kelompok teman sebaya yang seringkali tidak mendukung bagi terbentuknya iklim belajar kelompok, dan
masih terdapat kecenderungan ekstrim dari beberapa kelompok-kelompok tertentu yang berpotensi memicu
terjadinya perkelahian dan tawuran.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia perkembangan remaja juga
dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi
yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik
di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam
mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri dan mencapai
tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih
terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta
didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, seperti kemampuan penulisan karya ilmiah remaja,
aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang penalaran mata pelajaran tertentu dan lain-lainnya. Di samping
itu, daya dukung yang daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 7 Cirebon terbilang cukup
sebagai fasilitas untuk menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah
kegiatan intra maupun ekstrakurikuler
Oleh karena itu, dengan sarana dan prasarana yang ada sekaligus beberapa problematika yang tengah dihadapi,
layanan bimbingan dan konseling yang akan diselenggarakan di SMP Negeri 7 Cirebon berusaha berkomitmen untuk
membantu penyelesaian berbagai problem yang dialami oleh peserta didik, termasuk pula memfasilitasi pencapaian
optimal dari bakat dan minat yang dimiliki peserta didik. Rancangan program yang dideskripsikan secara rinci dalam
dokumen ini merupakan bukti dari komitmen untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang profesional
bagi peserta didik di SMP Negeri 7 Cirebon.
Praktik pengalaman Lapangan ( PPL ) Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam ( BKPI ) merupakan salah
satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi
Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek
kependidikan dan pemberian berbagai bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan oleh seorang guru
pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas meberikan
layanan bimbingan di sekolah yang profesional.
Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon mempunyai
tugas menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan
keterampilan yang profesional. Dengan kemampuan tersebut diharapkan alumni prodi Bimbingan dan Konseling
Pendidikan Islam dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai guru Bimbingan Konseling baik
pada tingkat pendidikan dasar ( SD/MI ), guru BK pada tingkat pendidikan menengah pertama ( SMP/MTs ),
maupun guru BK pada tingkat pendidikan menengah atas ( SMK/SMA/MA ) negeri maupun swasta. Selain itu
lulusan Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam di Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon sendiri
diharapkan memiliki keahlian tidak hanya dalam pendidikan formal saja, tetapi juga dalam pendidikan nonformal
seperti : konsultan konseling, praktisi pendidikan dan peneliti unggul dalam bidang konseling.
Dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan ( guru pembimbing ) yang profesional tersebut, prodi
Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan, baik
melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yang antara lain berupa Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL
). Untuk melaksanakan hal tersebut mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu 40 hari untuk mengamati,
mengenal, dan mempraktikkan semua kompetensi yang layak atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing
yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan dan konseling
pendidikan islam dalam dunia pendidikan.
A. TUJUAN
Praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktikkan teori
yang diperoleh selama kuliah, sehingga memperoleh keterampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi
bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, praktik Bimbingan dan Konseling memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menggunakan semua kompetensi yang telah dimiliki di bawah arahan guru dan dosen
pembimbing.
PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman faktual, khususnya tentang pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan
kependidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalamanya sebagai bekal kelak untuk
membentuk profesi konselor di sekolah yang professional.
C. HASIL ASSESMEN
NO BIDANG KELAS HASIL TEMA
BIMBINGAN MASALAH/KEBUTUHAN
PESERTA DIDIK
1 Pribadi VII 80 % peserta didik mengalami Jauhkan dirimu
prokrastinasi akademik dari
prokrastinasi
Kelas : VII-F
1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menghindari pengaruh negatif pergaulan remaja?
-selektif dalam memilih teman
-menghabiskan waktu kita untuk kegiatan yang positif,produktif
- memperbanyak pengetahuan tentang dampak negatif pergaulan bebas
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam menghadapi pengaruh negatif pergaulan remaja?
Pengaruh lingkungan terutama teman sekolah yang selalu mengarah ke sikap negatif, saat ini juga marak sekali remaja
yang salah memanfaatkan handphone .
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
Pilihlah dengan cara menulis jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
B. PENUTUP
a. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan praktik mahasiswa program studi Bimbingan dan
Konseling Pendidikan Islam dalam rangka meningkatkan mutu calon guru pembimbing agar dapat menerapkan
berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya selama di bangku kuliah. Untuk kelancaran pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan di SMPN 7 Kota Cirebon ini, praktikan sebelumnya membuat program kegiatan
bimbingan konseling dengan menggunakan assesment dengan berupa data minat dan bakat siswa yang kemudian
diisi oleh siswa agar dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan siswa, yang kemudian dikembangkan
dalam suatu layanan bimbingan klasikal.
Dari hasil pengalaman yang diperoleh praktikan selama mengikuti dan melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan Bimbingan Konseling, maka kesimpulan yang dapat praktikan berikan adalah :
1. Selama melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan, praktikan mendapatkan banyak
pengalaman dan keterampilan yang sangat praktikan butuhkan kelak bila kami benar-benar menjadi guru.
2. Praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling merupakan suatu hal yang penting bagi calon guru
pembimbing dan harus diikuti oleh setiap mahasiswa bimbingan dan konseling.
3. Dalam pemberian layanan, guru pembimbing harus selalu memberikan motivasi pada siswa agar siswa
mampu memperhatikan materi yang diberikan dan bersikap sabar serta melatih siswa untuk dapat berfikir.