Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM TAHUNAN

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

MADRSAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 MARGOREJO PATI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Disusun Oleh:

Wulan Maulida (1811010064)


BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Pada penyelenggaraan pendidikan pada tingkat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas), guru bimbingan dan konseling atau konselor berperan membantu tercapainya
perkembangan peserta didik atau konseli dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir.
Pada jenjang ini, guru bimbingan dan konseling atau konselor menjalankan segala fungsi
bimbingan dan konseling yaitu fungsi pemahaman, fasilitasi, penyesuaian, penyaluran,
adaptasi pencegahan, perbaikan, advokasi, pengembangan, dan pemeliharaan.
Walau guru bimbingan dan konseling atau konselor memiliki peranan sebagai
pemegang kunci dalam sistem berjalannya program bimbingan dan onseling di Madrasah,
akan tetapi dukungan kepala sekolah sangat penting disini, karena beliau merupakan
penanggung jawab pendidikan di Madrasah, kepala sekolah bertanggung jawab atas
terselenggaranya layanan bimbingan dan konseling yang di jalankan di Madrasah. Dan
guru bimbingan dan konseling atau konselor tidak bisa kerja sendiri, ia harus
berkolabirasi dengan pemangku kepentingan lainnya di Madrasah seperti guru mapel,
wali kelas, komite sekolah, orang tua peserta didik, dan pihak-pihak yang relean lainnya.
Di tengah pandemi saat ini, layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pati memiliki banyak tantangan
yang di hadapi baik secara internal maupun eksternal. Dalam sisi internal, problematika
yang dihadapi cukup kompleks, salah satu diantaranya adalah adaptasi siswa dalam
belajar, dimana sebelumnya peserta didik menjalani aktivitas belajar di Madrasah akan
tetapi ditengah pandemi siswa menjalani proses pembelajaran dirumah, dalam proses
adaptasi tersebut siswa mengalami banyak hambatan baik dari kurang pahamnya materi,
mulai merasa bosan, signal yang kadang kurang mendukung membuat pembelajaran
terhambat.
Dari sisi eksternal, mengingat rentang usia peserta didik dalam masa transisi yang
dihadapkan dengan perubahan-perubahan yang sangat cepat terjadi di zaman global saat
ini. Di tengah masa pandemi saat ini kita semua dituntut untuk lebih melek teknologi.
Peserta didik yang sudah terbiasa dengan gadget memberikan dampak negatif bagi
perkembangan pribadi-sosial peserta didik. Contohnya adalah peserta didik yang sudah
kecanduan bermain game online, hingga hungan interaksi sosial peserta didik berkurang.
Namun demikian, saya yakini bahwa seiap peserta didik memiliki kecenderungan
untuk mengontrol diri dan mau memperbaiki diri menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
Dari berbagai problematika yang ada, masih terdapat harapan yang besar bagi peserta
didik untuk mencapai segala perkembangannya serta mewujudkan keunggulan-
keunggulan yang dimiliki peserta didik. Para peserta didik memiliki beragam potensi
yang perlu dikembangkan bakat minatnya. Insyaa Allah guru bimbingan dan konseling
maupun konselor akan membantu mewujudkan peserta didik dalam mencapai
perkembangannya serta bakat minatnya, dengan dibantu jajaran komite Madrasah, begitu
pula denan sarana prasana yang dimiliki Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati, yang memiliki
kecukupan fasilitas untuk menopang segala kegiatan pengembangan bakat minat peserta
didik melalui kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki madrasah serta beberapa problematika
yang di hadapi oleh siswa, layanan bimbingan dan konseling yang di adakan di Madrasah
Aiyah Negeri 1 Pati berkomitmen akan membantu problem belajar mengajar, bakat minat
peserta didik, termasuk memfasilitasi pencapaian yang optimal. Rancangan program yang
secara rinci dalam dokumen ini merupakan bukti dari komitmen untuk memberikan
layanan bimbingan dan konseling yang profesional bagi peserta didik di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Pati.
B. Dasar Hukum
Dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling
atau konselor hendaknya mempelajari, memahami, dan menerapkan landasan kinerja
profesi berupa perundangan yang berlaku. Landasan perundang-undangan yang dimaksud
antara lain sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
PendidikanNasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
71, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5410);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009
tentang Program Pendidikan Profesi Guru prajabatan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65
TahuN 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
tahun 2014 tentang Kegiatan pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5
tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian
Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
pada SMP/MTs atas yang Sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah,
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Melalui Ujian
Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan Melalui Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/MTs atau yang Sederajat
dan SMA/MA/SMK atau yang Sederajat;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2015.
C. Visi Misi
1. Visi Misi Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati
a. Visi Madrasah
Terwujudnya Madrasah yang religius,berprestasi dan berwawasan
lingkungan.
b. Misi Madrasah
-Mendidik peserta didik yang kuat dalam akidah Islam dan berakhlak
mulia
-Menjadikan peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas, baik
dalam akademik maupun non-akademik.
-Menjadikan peserta didik untuk menguasai IPTEK
D. Kebutuhan Peserta Didik dan Kebutuhan BK
Sudah bukan lagi menjadi sebuah rahasia, bahwa di tengah pandemi ini peserta
memiliki problematika yang berbeda dari problematika tahun-tahun sebelumnya, berikut
ini merupakan daftar tabel kebutuhan peserta didik berdasarkan asesmen yang sudah di
lakukan sebelumnya.

Bidang Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuan


Layanan
Pribadi Tidak percaya diri Kepercayaan diri yang tinggi
Merasa stres Mampu mengelola stres
Sosial Memiliki konflik dengan teman sebaya Mengelola emosi dengan baik
Kurang berinteraksi Menjalin hubungan dengan baik
Belajar Sulit memahami mata pelajaran Keterampilan belajar yang efekif
Malas belajar Motivasi belajar yang tinggi
Karir Kebingungan dalam memilih jurusan Memahami mengenai jurusan di
Madrasah
Kebingungan dalam menentukan Mengidentifikasi bakat minat
potensi diri dalam diri
E. Tujuan Layanan
1. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara umum adalah :
a. Membantu fungsi dan peran kepala sekolah, staf guru, staf tata usaha, dalam
pelayanan siswa baik secara kelompok maupun secara pribadi, sehingga
pelaksanaan KBM berjalan aman, tertib dan lancar.
b. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi siswa secara optimal.
2. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara khusus adalah :
”Tercapainya perkembangan siswa sesuai dengan kompetensi dasar yang dimiliki
dengan mengembangkan tugas perkembangan.”

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM
A. Tugas Perkembangan Peserta Didik

Bimbingan dan konseling dalam suatu pendidikan memiliki tugas yang sangat
penting dalam membantu peserta didik atau konseli dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Tugas perkembangan peserta didik atau konseli diantaranya
adalah,

1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,
2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan minat mausia,
3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, dan ekonomi,
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta
berperan dalam kehidupan masyarakat,
5. Memantapkan nilai nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih luas,
6. Mencapai pola hubungan yang bik dengan teman sebaya dalam peranannya
sebagai pria atau wanita,
7. Mmpersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat,
8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis,
9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecendurungan perilaku
ekonomis,
10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya dan
11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup
berkeluaga.
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling
1. Pemahaman, yaitu Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati
berfungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
2. Pencegahan, yaitu Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati
berfungsi membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari
berbagai pemasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
3. Pengentasan, yaitu Bimbingan dan Konseling di Madarasah Aliyah Negeri 1 Pati
berfungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
4. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu Bimbingan dan Konseling di Madarasah
Aliyah 1 Pati berfungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-
kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang mau dimilikinya.
5. Advokasi, yaitu Bimbingan dan Konseling di Madarasah Aliyah Negeri 1 Pati
berfungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
C. Komponen Bimbingan dan Konseling
Program Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati memiliki
empat komponen pelayanan yaitu :
1. Pelayanan Dasar
2. Pelayanan Responsif
3. Pelayanan Perencanaan Individual
4. Dukungan Sistem
a. Pelayanan dasar meliputi :
Pelayanan orientasi merupakan sebuah layanan yang membantu peserta
didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah atau
madrasahdan obyek-obyek yang harus di pelajari, untuk menyesuaikan diri
serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang
baru.

Pelayanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik


menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan,
dan pendidikan lanjutan.
Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra
kurikuler.
Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes
maupun non-tes.
b. Pelayanan responsif meliputi:
Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang
berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya.
Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah
peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup. Dilaksanakan untuk
mengatasi masalah yang cukup kompleks, dan memerlukan masukan data dari
beberapa pihak.
Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau keluarganya. Pemahan terhadap keadaan keluarga,
sebagai data pendukung penyelesaian masalah siswa.
Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi,
kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
a) Permasalahan Kesehatan jasmani ke dokter.

b) Permasalahan kesehatan jiwa ke Psikiater.


c. Pelayanan perencanaan individual.
Pelayanan perencanaan individual untuk membantu peserta didik
menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan data atau informasi
yang diperoleh baik pencapaian tugas-tugas perkembangan dalam aspek
pribadi, sosial, belajar dan karier. Pelayanan perencanaan individual dapat juga
melalui pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran), untuk membantu
peserta didik menempatkan posisi yang sesuai dengan bakat dan minat.
d. Dukungan sistem.
Pengembangan profesi dan menejemen program merupakan pendukung
terciptanya, terselenggaranya dan tercapainya tujuan pelaksanaan program
Bimbingan konseling. Pengembangan profesi dapat melalui in-service training,
aktif dalam organisasi profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah atau melanjutkan
studi keprogram yang lebih tinggi. Manajemen program yang bermutu dalam
arti dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah diperlukan sekali dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling agar mendapatkan hasil yang optimal.
D. Pengelompokan Kegiatan
1. Individual, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingang Konseling yang
melayani peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
3. Klasikal, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
4. Lapangan, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
5. Pendekatan Khusus, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan Konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat
memberikan kemudahan.
E. Penilaian Kegiatan
1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang
dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan
pendukung konseling
c. diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
d. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu
bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan
pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan
dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.
2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap
keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG,
untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

a. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG.


b. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk
setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif. Laporan dituliskan dalam kolom
pengembangan diri pada laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan adalah
ketercapaian anak dalam mencapai tugas
F. Identiikasi Bidang Layanan
Standar kompetensi yang hendak dicapai melali layanan bimbingan dan konseling
bidang belajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati adalah agar peserta didik mampu
mengembangkan diri, sikap, kebiasaan yang dalam menguasai pengetahuan mata
pelajaran serta terampil dalam belajar. Kompetensi dasar yang akan dicapai dengan
layanan bimbingan dan konseling bidang belajar adalah :
1. Siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien dalam
memahami mata pelajaran serta baik dalam mencari sumber belajar lainnya.
2. Siswa mampu memiliki motivasi dan semangat yang tinggi dalam belajar.
a. Bidang karir
Standar kompetensi yang hendak dicapai melali layanan bimbingan dan
konseling bidang karir di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati adalah agar peserta didik
mampu mengembangkan potensi diri dan dapat menentukan apa yang akan di
pilih oleh peserta didik untuk masa depan yang baik, serta peserta didik dapat
menentukan jurusan yang sesuai dengan potensi bakat minatnya. Kompetensi
dasar yang akan dicapai dengan layanan bimbingan dan konseling bidang karir
adalah :
1) Peserta didik mampu menentukan jurusan yang di pilihnya sesuai dengan
potensi diri bakat dan minat.
2) Peserta didik mampu memahami apa yang menjadi potensi dirinya.
b. Bidang pribadi
Standar kompetensi yang hendak dicapai melalui layanan bimbingan dan
konseling bidang pribadi di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati adalah agar peserta
didik mampu memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi serta dapat mengontrol
diri agar tidak merasa stress. Kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan
bimbingan dan konseling bidang belajar adalah :
1) Peserta didik mampu memiliki tingkat percaya diri yang tinggi.
2) Peserta didik mampu mengelola stres pada diri.
c. Bidang sosial
Standar kompetensi yang hendak dicapai melalui layanan bimbingan dan
konseling bidang sosial di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pati adalah agar peserta
didik mampu mengembangkan diri, sikap, kebiasaan yang baik dalam berinteraksi
dan bersosialisasi dengan responden, serta bisa menjadi pribadi yang memiliki
jiwa sosial yang tinggi. Kompetensi dasar yang akan dicapai dengan layanan
bimbingan dan konseling bidang sosial adalah :
1) Peserta didik mampu mngontrol diri dan emosi dengan baik.
2) Peserta didik mampu menjalin komunikasi dengan baik.
G. Prinsip dan asas konseling
1. Prinsip-prinsip Bimingan dan Konseling di Madarasah Aliyah Negeri 1 Pati sesuai
pedoman dari ABKIN yaitu berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang
dialami peserta didik, progam pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
2. Asas-asas konseling tersebut adalah meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan,
kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus,dan tut wuri handayani.
RENCANA KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PATI
TAHUN AJARAN 2021/2022
Bidang Tujuan Layanan Komponen Strategi Kelas Materi Metode media Evaluasi Ekuivalensi
Layanan Layanan Layanan
Pribadi Peserta didik memiliki Layanan Bimbinga X Pelatihan Daring Powe Proses 2 Jam
kepercayaan diri yang Dasar n Klasikal public r dan
tinggi speeking point hasil
Peserta didik mampu Layanan Bimbinga X Pemahaman Daring Powe Proses 2 Jam
mengelola stres Dasar n Klasikal dan r dan
management point hasil
stres
Sosial Peserta didik mampu Layanan Bimbinga X Pemahaman Daring Powe Proses 2 Jam
mengelola emosi dengan Dasar n Klasikal dan r dan
baik identifikasi point hasil
emosi
Peserta didik mampu Layanan Bimbinga X Pembentuka Daring Powe Proses 2 Jam
menjalin hubungan Responsif n Klasikal n sifat sosial r dan
dengan baik dan point hasil
memiliki sikap sosial
dalam bertinteraksi
Belajar Peserta didik memiliki Layanan Bimbinga X Pemahaman Daring Powe Proses 2 Jam
keterampilan belajar Peminatan n Klasikal mengenai r dan
yang efekif, dapat dan metode gaya point hasil
menentukan metode perencanaan belajar
gaya belajar yang sesuai individual
dengan kepribadian
Peserta didik mampu Layanan Bimbinga X Motivasi Daring Powe Proses 2 Jam
memiliki motivasi Dasar n Klasikal belajar r dan
belajar yang tinggi point hasil
Karir Peserta didik mampu Layanan Bimbinga X Informasi Daring Powe Proses 2 Jam
memahami mengenai Peminatan n Klasikal mengenai r dan
ruang lingkup jurusan dan jurusan dan point hasil
yang ada di Madrasah perencanaan lintas minat
agar dapat individual
mempertimbngkan
hendak masuk jurusan
apa
Peserta didik mampu Layanan Bimbinga X Pemahaman Daring Powe Proses 2 Jam
mengidentifikasi bakat Peminatan n Klasikal mengenai r dan
minat dalam diri, hingga dan potensi diri point hasil
mengetahui potensi perencanaan dan bakat
dirinya. individual minat

Anda mungkin juga menyukai