Anda di halaman 1dari 85

Utilitas Bangunan:

Kelistrikan pada rumah tinggal


Minggu 4
Kelistrikan pada bangunan
Pada intinya hampir semua peralatan pada bangunan membutuhkan tenaga listrik.
Pembebanan listrik mencakup :
● Penerangan / lampu
● Stop kontak utk peralatan rmh tangga dan motor-2 kecil (mis. Utk setrika,
pompa air dll)
● Peralatan HVAC (heating, ventilating, air cond.)
● Peralatan plumbing dan sanitasi (pompa-2 besar, pressure tank, boozterpumps
dsb)
● Alat transportasi vertikal (lift, escalator dll)
● Peralatan dapur ( kompor listrik, cooker hood, rice cooker dsb)
● Peralatan-2 khusus, mis: peralatan medis, alat lab dsb)
Diagram sistem penyaluran

Diagram proses sistem penyaluran energi listrik dari pembangkit menuju konsumen.

Gambar Sistem Tenaga Listrik (Sumber : PLN P3B Jawa Bali)


Diagram sistem penyaluran
1. Pembangkitan :
a. Pembangkitan adalah proses dimana listrik dibangkitkan, contohnya PLTA (Pusat Listrik Tenaga
Air) dari energi air, PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) dari uap panas, PLTD (Pusat Listrik Tenaga
Diesel) yang memakai bahan bakar minyak, dan masih banyak lagi.
b. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik sekitar 12 kV – 20 kV dan
disalurkan ke Transmisi, sebelum masuk ke Transmisi tegangan dinaikkan (Step-up) oleh Trafo
Step Up.
2. Transmisi / Penyaluran :
a. Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan,
b. tegangan dari pembangkitan di naikkan menjadi tegangan standar transmisi di Indonesia yaitu
ada 70 kV, 150 kV yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Tinggi (TT) dan 500 kV, yang
diklasifikasikan sebagai Tegangan Ekstra Tinggi (TET).
c. Saluran transmisi terdiri dari saluran udara yang biasa disebut SUTT / SUTET dan kabel bawah
tanah yang biasa disebut SKTT.
Diagram sistem penyaluran
3. Distribusi :
a. Distribusi adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke konsumen,
b. Distribusi terbagi menjadi distribusi primer dan distribusi sekunder.
i. Distribusi primer adalah penyaluran listrik dari transmisi yang telah diturunkan
tegangannya oleh trafo step-down menjadi 20 kV yang diklasifikasikan sebagai tegangan
menengah (TM), dan disalurkan melalui penyulang-penyulang (feeder).
ii. Distribusi sekunder adalah saluran dari trafo step-down distribusi hingga ke kWh
pelanggan, tegangan pada distribusi sekunder adalah tegangan pakai yaitu 380/220 Volt
yang diklasifikasikan sebagai tegangan rendah (TR).
Diagram sistem penyaluran
4. Konsumen :
a. Konsumen adalah pemakai jasa tenaga listrik,
b. konsumen terbagi menjadi beberapa bagian tergantung tegangan yang dipakai oleh konsumen
tersebut.
i. Konsumen biasa (untuk rumah tinggal atau kantor) biasanya memakai tegangan rendah
yang disebut Konsumen TR dengan tegangan pakai 380/220 Volt, konsumen TR ini
menerima suplai listrik dari Saluran Distribusi Sekunder.
ii. Pemakaian listrik untuk bisnis seperti mall, hotel dan lain-lain, maupun industri menengah
biasanya menggunakan listrik tegangan menengah yang disebut dengan konsumen TM,
konsumen TM ini mendapat supply listrik langsung dari penyulang Distribusi Primer.
iii. Untuk konsumen Industri besar seperti pabrik semen dan lain-lain yang membutuhkan
daya listrik besar biasanya berlangganan listrik tegangan tinggi yang disebut konsumen
TT, supply listrik biasanya langsung didapatkan dari saluran transmisi tegangan tinggi.
Kelistrikan pada rumah tinggal
• Penerangan/lampu
• Stop kontak
• Peralatan HVAC
• Peralatan plumbing dan sanitasi
• Alat transportasi vertical
• Peralatan dapur
• Peralatan khusus
• Terdiri dari instalasi penerangan dan
tenaga

Twitter @pln_jogja
Kelistrikan pada rumah tinggal

Grounding
Contoh:
Contoh:
Notasi:
Instalasi listrik rumah tinggal
Sistem Pentanahan ( Grounding )
Sistem ini merupakan sistem pengamanan
terhadap perangkat-perangkat yang
mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga,
dari lonjakan listrik, petir dll.
Penerangan, arus listrik, circuit switching dan
electrostatic discharge adalah penyebab umum
dari adanya sentakan listrik atau transient voltage.
Grounding sistem pentanahan yang efektif akan
meminimalkan efek
tersebut.
Apa fungsi pencahayaan dalam arsitektur?
● Membantu mengidentifikasi benda ● General lighting (pencahayaan merata)
● Keunikan ornament ● Task Lighting (pencahayaan setempat)
● Unsur dekoratif pada fasad ● Decorative/accent lighting (pencahayaan
tambahan)
● Detail
● Memunculkan tekstur
● Meningkatkan kualitas estetika bangunan dan
ruang
Tipe Penerangan ruangan

Ada beberapa tipe penerangan dalam ruang (Gardner & Molony, 2001).
• Ambient Lighting atau General Lighting Penerangan umum atau yang disebut juga ambient
lighting atau general lighting adalah tipe penerangan yang berasal dari sumber cahaya yang
cukup besar dan sinarnya mampu menerangi keseluruhan bangunan atau ruang.
• Accent Lighting Biasanya digunakan untuk menerangi sesuatu yang khusus seperti lukisan,
benda seni, rak pada lemari atau rak gantung di dinding, benda-benda koleksi pribadi, ruang
dengan elemen interior arsitektur yang menarik, dan sebagainya.
• Task Lighting Task lighting merupakan jenis penerangan yang dibutuhkan untuk
mempermudah dan memperjelas pekerjaan spesifik yang dilakukan dalam ruang seperti
bekerja, menulis, memasak.
• Decorative lighting Terlepas dari fungsi utamanya sebagai sumber penerang, lampu bisa
sekaligus berfungsi sebagai elemen dekoratif dalam tatanan ruang.
Teknik Penerangan Ruang

Jenis penerangan tidak hanya menghasilkan efek cahaya, tetapi juga menciptakan
atmosfer serta kualitas ruang (Martin, 2010).

● Penerangan langsung (direct lighting) Penerangan langsung adalah suatu


teknik pencahayaan yang paling sederhana yang sumber cahaya ditata agar
bisa menyinari suatu area atau ruang secara langsung.
● Penerangan tidak langsung (indirect lighting) Penerangan tidak langsung
adalah teknik pencahayaan yang menempatkan sumber cahaya (lampu) secara
tersembunyi, sehingga cahaya yang terlihat dan menerangi ruang akan berupa
pantulan cahaya, bukan cahaya langsung dari lampu.
Jenis penerangan ruangan

1. Penerangan ke bawah (downlight)


2. Penerangan ke atas (uplight)
3. Penerangan dari samping (sidelight)
4. Penerangan dari depan (frontlight)
5. Penerangan dari belakang (backlight)
6. Penerangan garis (striplight/ cove light)
7. Wall Washer
Downlight
Uplight
Side light Front light
Backlight
Strip lighting
Wall washer light
Utilitas Bangunan: Kelistrikan
pada bangunan berlantai banyak
Minggu 5
Kelistrikan pada bangunan berlantai banyak
Shaft panel

SDP Lantai Atap Shaft panel

...
PLN
SDP Lantai 12
Meteran listrik
SDP Lantai 11
Meteran listrik
...

SDP Lantai 3

SDP Lantai 2
Panel
Kubikal Kubikal TM Trafo step
control LVMDP SDP Lantai 1
TM PLN Gedung down
ATS
SDP Ruang pompa

Trafo Step
Genset
up
Kelistrikan
pada
bangunan
berlantai
banyak
Kelistrikan
pada
bangunan
berlantai
banyak
Kelistrikan
pada
bangunan
berlantai
banyak
Sumber listrik PLN

PLN menyalurkan listrik tegangan


menengah (20kV) ke gedung.
Tegangan Menengah kubikel PLN

Kubikel ini berisi suatu perlengkapan


atau peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengendali, penghubung dan
pelindung serta membagi tenaga listrik
dari sumber tenaga listrik PLN.

Kubikel ini disiapkan pengelola gedung


dan diserahkan ke PLN.

PLN menyediakan panel TM ini.


Panel Tegangan Menengah 20 KV ( MVDP )

Listrik dari PLN disalurkan melalui jaringan


(kabel) penyalur tegangan menengah dari
gardu distribusi PLN ke kubikel incoming
MVDP (Main Voltage Distribusi Panel).
Transformer

Listrik tegangan tinggi akan diturunkan


tegangannya dengan menggunakan
transformer (trafo), agar dapat digunakan
pada peralatan di dalam gedung.
Low Voltage Main Distribution Board (LVMDB)
Panel LVMDP atau disebut panel utama tegangan rendah
berfungsi menerima tenaga listrik dari sumber (incoming)
baik itu dari PLN, Genset, Turbin Uap atau Gas secara
bergantian, bersamaan atau paralel.

Fungsi lainnya adalah pengendali, penghubung dan


pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber
tenaga listrik. Melindungi dari short circuit, menjaga
kestabilan, membagi tenaga listrik ke beberapa circuit.

Terdapat ATS (Automatic Transfer Switch ) untuk


mengatur listrik yang dipakai apakah dari PLN atau dari
Genset
Low Voltage Main Distribution Board (LVMDB)
Generator Set (Genset)
Apabila sumber listrik utama dari PLN terjadi
gangguan atau pemadaman maka diperlukan
sumber listrik cadangan seperti Genset sebagai
Back-up.

Genset adalah satu set mesin yang terdiri dari


motor bakar sebagai penggerak yang
dihubungkan dengan alternator untuk
menghasilkan sebuah daya listrik.
Daya listrik darurat harus diterapkan pada sistem
● Yang menyangkut keselamatan manusia
○ Sistem deteksi kebakaran
○ Fan smoke vestibule
○ Pompa kebakaran
○ Sistem komunikasi utk evakuasi
○ BMS (building management system)
● Lampu penerangan 50-60%
● Power outlets (stop kontak) 100%
● Sebagian sistem tata udara (lift
kebakaran, fire escape dll )
● Lift kebakaran
● Sebagian lift penumpang
Ruangan Genset

Lokasi ruang Genset


● Harus bebas air (banjir, bocor, dll).
● Tidak di basement (karena ada kemungkinan bocor, banjir).
● Mudah dicapai dari luar, tidak terhalang sesuatu.
● Bila bersebelahan dengan ruang bahan bakar maka dipisahkan oleh dinding
tahan api.
Konstruksi/ struktur ruang Genset
● Terpisah dari gedung utama
● Tahan kerusakan, tahan api
● Tidak ditembus oleh pipa-pipa (selain pipa kebakaran)
Ruangan Genset

Persyaratan ruang Genset


● Pintu keluar/ masuk harus cukup lebar minimal 120 cm.
● Semua pintu buka keluar + door closer.
● Ruang harus cukup untuk genset dan ruang sirkulasi untuk pekerja.
● Minimal lebar sirkulasi : 75 cm.
● Ventilasi udara harus dijamin ada aliran udara.
● Cerobong asap (knalpot) keluar (ujungnya) berjarak 3 m (minimal) dari
bangunan lain atau lubang bangunan lain.
● Harus ada alat pemadam api didalam ruangan.
● Harus ada lampu yang dinyalakan oleh battery / accu ( dapat menyala minimal
30 menit).
● Pondasi Genset harus terpisah dari pondasi pondasi bangunan.
● Ada peredam getaran di pondasi dan suara pada dinding bangunan.
Ruangan Genset

Ruang penunjang ruang Genset


● Ruang bahan bakar (solar)
● Tangki bahan bakar
● Ruang battery/ accu
● Ruang transformator (Trafo)
● Ruang panel listrik (main distribution panel (MDP), dll).
● Ruang operator/ ruang jaga.
● Gudang, dll
Sub Distribution Panel (SDP).

Panel ini sering juga disebut panel


distribusi lantai. Panel ini merupakan
pusat kelistrikan dari seluruh beban dari
lantai tertentu.

Panel ini digunakan sebagai pengisolasi


jika terdapat permasalahan pada
kelistrikan di lantai yang diproteksi.
Panel distribusi

Panel ini berada pada shaft elektrikal,


yang melayani beban listrik pada zona
tertentu, seperti beberapa unit
apartemen (pada bangunan apartemen),
kelompok pencahayaan pada area luar
bangunan, atau zona pompa pada
basement.
Meteran listrik dan MCB

Pada unit terkecil, akan terdapat MCB


atau pada apartemen akan terdapat
meteran listrik dan MCB.

MCB digunakan untuk pengelompokan


beban listrik, seperti untuk
pencahayaan, untuk stop kontak, untuk
AC, dsb.
Instalasi listrik pada perkantoran

https://stonescreen.org/stonescreen-magrolam-raised-floor-systems/
Instalasi listrik pada perkantoran
Saf listrik
Pencahayaan listrik

Estimasi besaran penerangan listrik gedung perlu dipahami, khususnya untuk


estimasi perhitungan daya listrik pada suatu bangunan gedung.

Estimasi penerangan untuk :

● Gedung / kantor : 20 – 40 watts / m2


● Perumahan : 10 – 20 watts / m2
● Hotel : 10 – 30 watts / m2
● Gedung sekolah : 15 – 30 watts / m2
● Rumah sakit : 10 – 30 watts / m2
Rumus jumlah lampu
N = jumlah lampu pada suatu luas ruang
E = Kuat terang yang dibutuhkan pada suatu fungsi
ruang (lux)….. (tabel)
A = Luas ruang
Ø = Kuat cahaya suatu jenis lampu (lumen) ….(tabel)
LLF= Light Loss Factor, faktor daya yg berkurang
akibat kualitas alat ; 0,7 – 0,8
CU= Coefficient of Utilization ; Daya Terang Lampu,
tergantung warna bidang pembatas ruang, 50-60%
Rumus jumlah lampu
Contoh soal

Soal:

Suatu ruang kantor dengan luas 9 x 18 m2 akan dipasang lampu TL 2x40 watt. Hitung jumlah lampu yg dibutuhkan.

Jawab:

E = 300 lux

Lampu TL, (tabel) 70 lumen per watt, maka lampu TL 2x40 watt = 2x40x70 = 5600 lumen

CU = 60%, LLF = 0.8

Maka N = 300 x 9x18/ 5600x0.6x0.8 = 18 unit.

Kebutuhan daya penerangan pada ruang tsb = 2 unit lampu x daya lampu x jumlah lampu= 2x40x18 = 1800 watt +
daya stopkontak 20%
Terima kasih
Utilitas Bangunan:
Penangkal petir
Minggu 13
Latar Belakang

INDONESIA NEGARA PETIR

Luas wilayah lautan Indonesia yang luas


mempengaruhi terbentuknya
awan yang lebih banyak berasal dari
proses penguapan air laut.
Penguapan yang cukup akan membentuk
awan penghasil petir, yaitu awan
cumulonimbus.
Awan tersebut menghasilkan petir yang
terjadi akibat perpindahan muatan negatif
menuju muatan positif. Apabila terjadi
perpindahan muatan antara awan dengan
tanah, maka terjadilah pelepasan muatan
ke permukaan bumi.
Pelepasan muatan tersebut merupakan
sambaran petir yang dapat
mengakibatkan kerugian.

https://www.bmkg.go.id/geofisika-potensial/peta-sambaran-petir.bmkg?p=peta-sambaran-petir-
bulan-maret-2021&tag=&lang=ID → diakses 22 april 2021, jam 09::00
https://regional.kompas.
com/read/2021/03/23/1
Latar Belakang 04530878/3-rumah-
tersambar-petir-atap-
ambruk-tembok-dan-
ubin-rusak-hingga-tv-
pecah?page=all
(diakses 19 April 2021,
jam 11:00)

https://news.okezone.c
om/read/2021/03/25/51
9/2383976/menonton-
Mengapa Diperlukan tv-saat-hujan-rumah-
warga-probolinggo-
Penangkal Petir? hancur-disambar-petir.
(diakses 19 April 2021,
jam 11:00)

https://www.rctiplus.com/news/detail/berita-
terkini/102091/kantor-disdukcapil-tersambar-petir-
pelayanan-lumpuh→ Kantor Disdukcapil Karanganyar
(diakses 19 April 2021, jam 11:37)
Latar Belakang

KERUGIAN

Materil :
- Barang Elektronik ( Komputer, Wifi Router, Kipas Angin, AC,
Handphone , dll)
- Bangunan ( Struktur, Penutup Atap, Rangka Atap, Jendela, Dinding,
dll)

Produktivitas :
- Pelayanan Publik terganggu
- Jaringan Kantor Bermasalah → Kerugian ke Perusahaan
- Peralatan Kantor Bermasalah → Kerugian ke Perusahaan
- Dll

Korban Jiwa
Mengapa Diperlukan
Penangkal Petir?
Proteksi Petir

Proteksi petir merupakan suatu usaha untuk melindungi suatu objek dari bahaya
yang diakibatkan petir, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Proteksi terhadap sambaran petir lebih bersifat pencegahan (preventif), sedang


proteksi tegangan lebih petir sifatnya tidak lagi mencegah tetapi mengurangi akibat
yang ditimbulkan oleh sambaran petir, dalam hal ini apabila jenis proteksi yang
pertama gagal melaksanakan fungsinya.
Jenis-Jenis Penangkal Petir
A) Konvensional
Jenis-Jenis Penangkal Petir
A) Konvensional
KOMPONEN:
• LIGHTNING ROD / AIR TERMINAL
Alat penerima logam tembaga ( logam bulat
panjang runcing )
• DOWN CONDUCTOR
Kawat penyalur dari tembaga telanjang (bare
copper)
• GROUND ROD
Pertanahan kawat penyalur sampai pada bagian
tanah basah. Batang elektroda pentanahan dibuat
bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan dan
pengetesan.
PERLINDUNGAN :
- Sistem perlindungan dengan bentuk sudut 45 derajat.
- Batang yang runcing ( bahan copper spit ) 􀃆
dipasang paling atas 􀃆 batang tembaga 􀃆
elektroda yang ditanamkan.
- Sistem ini cukup praktis dan biayanya murah tetapi
jangkauannya terbatas.
Jenis-Jenis Penangkal Petir
B) Elektrostatis
Radius perlindungan yang dihasilkan tergantung
pada nilai muka pemicu konduktor petir (int dalam
μs), tinggi dan efektivitas perlindungan, nilai
maksimumnya adalah 120 meter (Tingkat III, tinggi =
60 meter). Ukuran ini jauh lebih luas dibanding
penangkal petir biasa.
Jenis-Jenis Penangkal Petir
B) Elektrostatis
How it’s work?
1. sebelum terjadi sambaran petir, awan petir
melepaskan sejumlah ion – ion negatif yang
dikenal dengan istilah down tracers atau
leaders. Ion – ion negatif tersebut akan secara
cepat akan menuju ke tanah / bangunan
dimana sifat ion – ion pada tanah / bangunan
lebih positif.
2. Penangkal petit elektrostatik akan membuat
kondisi lebih positif dari sekitarnya
dengan cara mengumpulkan seluruh ion – ion
positif pada ujung rod penangkal petirnya.
3. Kondisi yang lebih positif dari penangkal petir
akan menarik ion – ion negatif agar
menyambar ke arah penangkal petir dan
menariknya menuju tanah / grounding.
Jenis-Jenis Penangkal Petir
C) Faraday
Jenis-Jenis Penangkal Petir
C) Faraday
Kelebihan dan Kerugian
NO Jenis Penangkal Petir Kelebihan Kekurangan

1 Franklin Kemudahan pemasangan Terbatas untuk melindungi struktur ukuran kecil


Ekonomis
Dapat diintegrasikan dengan mulus dan diam-diam ke
dalam struktur bangunan

2 Elektrostatis Jika area yang akan dilindungi adalah area berbahaya, Tinggi konduktor petir minimum 2 meter
konduktor petir dapat dipasang di luar
Kemungkinan untuk melindungi beberapa bangunan
dengan konduktor petir yang sama
Ekonomis
Dapat melindungi struktur dan lingkungan di
sekitarnya secara bersamaan
Perlindungan zona terbuka
Dapat diintegrasikan dengan mulus dan diam-diam ke
dalam struktur bangunan

3 Faraday Pengurangan efek radiasi elektromagnetik dalam Kompleks dan mahal untuk dipasang
struktur yang dilindungi. Seringkali tidak estetis karena kompleksitas struktur
Penyebaran arus petir di beberapa konduktor turun
Berkontribusi pada ekototensial keseluruhan antara
struktur penghantar dan tanah
Komponen-Komponen Penangkal Petir (Umum)
Head atau Air Terminal
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah
berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan
muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
Komponen-Komponen Penangkal Petir (Umum)
Konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel
konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang
pada dinding di bagian luar bangunan.
Komponen-Komponen Penangkal Petir (Umum)
Grounding/ Pembumian
Sistem grounding / pertanahan merupakan bagian dari sistem proteksi petir konvensional yang sangat penting, di sistem grounding ini
semua arus petir yang di salurkan oleh kabel konduktor akan di-eliminasi secara maksimal. maksimal atau tidaknya suatu sistem grounding
dapat di lihat menggunakan alat ukur grounding atau pertanahan, untuk wilayah indonesia sesuai dengan standarisasi yang dikeluarkan
oleh SNI (Standar Nasional Indonesia) maksimal tahanan tanah yang bagus untuk perlindungan terhadap bangunan adalah harus dibawah
5 ohm (makin kecil ukuran tahanan tanahnya semakin bagus). → jika tidak mencapai 5 ohm atau kurang maka ditambahkan grounding
secara paralel sehingga bisa mencapai nilai 5 ohm atau kurang.

Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang
tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5
cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .

(Earth tester meter)


Komponen-Komponen Penangkal Petir (Tambahan)
Bak Kontrol Grounding Penangkal Petir
Bak Kontrol penangkal petir (earthing pit) ini dipergunalan sebagai titik inspeksi sistem grounding dan proteksi petir. Terbuat dari bahan
yang tahan terhadap panas dan air.

Fungsi bak control penangkal petir juga sangat penting untuk pemeliharan jaringan grounding penangkal petir yang terpasanag
dilapangan, khusus nya untuk pengecekan nilai resistansi Ohm yang sering berubah karena waktu usia. Disamping itu juga untuk
memperlambat korosi di bagian sambugan antara down conductor (kabel NYA, kabel NYY, kabel coaxial penangkal petir atas) yang
tersambung dengan kabel bc / ground rod / plat tembaga yang di tanam didalam tanah.
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)
Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan adanya sistem penangkal petir dapat ditentukan berdasarkan indeks-indeks yang
menyatakan faktor-faktor tertentu seperti pada Tabel 1 sampai 5.
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)
Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan adanya sistem penangkal petir dapat ditentukan berdasarkan indeks-indeks yang
menyatakan faktor-faktor tertentu seperti pada Tabel 1 sampai 5.
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)
Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan adanya sistem penangkal petir dapat ditentukan berdasarkan indeks-indeks yang
menyatakan faktor-faktor tertentu seperti pada Tabel 1 sampai 5.
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)
Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan adanya sistem penangkal petir dapat ditentukan berdasarkan indeks-indeks yang
menyatakan faktor-faktor tertentu seperti pada Tabel 1 sampai 5.
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)

Hari Guruh?
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)

Banyaknya hari dimana terdengar guntur paling


Hari Guruh sedikit 1 kali dalam jarak kira-kira 15 m dari
stasiun meteorologi.

Iso kerauniklevel
BMKG
diukur (IKL)
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)
KOTA-PULAU Curah Petir IKL Tingkat

Hari Guruh Lampung- 112 30,68 Sedang


Sumatera

Riau-Sumatera 217 59,33 Tinggi

Jakarta-Jawa 193 52,88 Tinggi

Lembang-Jawa 132 36,05 Sedang

Wamena- Irian 39 10,68 Rendah


Jaya

-Website BMKG
-https://pusatpenangkalpetir.com/menghitung-frekuensi-sambaran-petir-di-indonesia/
Besar Kebutuhan Penangkal Petir (Departemen Pekerjaan
Umum RI, 18-20)
Besarnya kebutuhan suatu bangunan akan adanya sistem penangkal petir dapat ditentukan berdasarkan indeks-indeks yang
menyatakan faktor-faktor tertentu seperti pada Tabel 1 sampai 5.

Rumus untuk Menentukan


Perlunya Penangkal Petir atau
Tidak di dalam suatu
bangunan :

R=A+B+C+D+E
Latihan
1. Perlukah menggunakan
penangkal petir?

1. Jika Perlu, berapakah


jumlah lightning rod yang
diperlukan jika
A B C D E menggunakan penangkal
20m petir konvensional?

1. Dimana letak lightning


115 m rod yang efisien?
(A/B/C/D/E)

Info Bangunan =
Tinggi Bangunan : 14m
Panjang Bangunan : 115m
Lebar Bangunan : 20m
Latihan
R= 2+2+3+1+4
R= 12 (Agak Dianjurkan)

1. Jumlah Penangkal Petir?

Konvensional = radius 30m

B D Panjang bangunan = 115m


20m

Jumlah Lightning Rod


Konvensional = minimal 2
115 m

Info Bangunan =
Tinggi Bangunan : 14m
Panjang Bangunan : 115m
Lebar Bangunan : 20m
Video Instalasi Penangkal Petir
Video Cara Kerja Penangkal Petir
How The Burj Khalifa Is Dubai's Lighting Rod
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai