Anda di halaman 1dari 56

Riky

Jumardi
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SAMARINDA
HUKUM &
PRANATA
BANGUNAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA
NO 28 TAHUN 2002 TENTANG
BANGUNAN GEDUNG
10 BAB
49 Pasal

Disahkan di Jakarta
pada tanggal 16
Desember 2002 PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
1 Definis
i
FUNGS 2
I
3 PERSYAR
ATAN
PENYELENGGA 4
RAAN
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Ayat 1

Wujud fisik hasil pekerjaan


konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi Definisi
sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau
tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan sosial,budaya,
maupun kegiatan khusus.

Bangunan
Bangunan
gedung
diselenggarakan
berlandaskan 4
Asas kemanfaatan dipergunakan
sebagai landasan agar bangunan
gedung dapat diwujudkan dan
diselenggarakan sesuai fungsi yang
ditetapkan, serta sebagai wadah
kegiatan manusia yang memenuhi nilai-
nilai kemanusiaan yang berkeadilan,
termasuk aspek kepatutan dan
Asas keselamatan dipergunakan
sebagai landasan agar bangunan
gedung memenuhi persyaratan
bangunan gedung, yaitu persyaratan
keandalan teknis untuk menjamin
keselamatan pemilik dan pengguna
bangunan gedung, serta masyarakat
dan lingkungan di sekitarnya, di samping
persyaratan yang bersifat administratif
Asas keseimbangan dipergunakan
sebagai landasan agar keberadaan
bangunan gedung berkelanjutan tidak
mengganggu keseimbangan ekosistem
dan lingkungan di sekitar bangunan
gedung
Asas keserasian dipergunakan sebagai
landasan agar penyelenggaraan
bangunan gedung dapat mewujudkan
keserasian dan keselarasan bangunan
gedung dengan lingkungan di sekitarnya
SOSIAL & BUDAYA
KHUSUS

KEAGAMAAN
USAHA

HUNIAN

FUNGSI
F U N
G HUNIAN
S I .
Rumah tinggal tunggal
H
U Rumah tinggal deret
N
I
Rumah susun
A
N
Rumah tinggal sementara
K
E Masjid
A
Gereja
G
A Pura
M Wihara
A Kelenteng
A
N
S
O
S
I Pendidikan
A Kebudayaan
L Pelayanan
& Kesehatan
B
Laboratorium
U
D Pelayanan umum
A
Y
A
K Reaktor nuklir
H Instalasi pertahanan
U Bangunan sejenis yang
S diputuskan oleh menteri
U
S
KLASIFIKASI

permanens TINGKAT LOKASI &


i Resiko kepemilikAN
KOMPLEKSITAS ZONASI GEMPA
kebakaran KETINGGIAN
KOMPLEKSITAS
berdasarkan tingkat kompleksitas
Bangunan gedung sederhana
Bangunan gedung khusus
Bangunan gedung tidak
sederhana
Permanensi
berdasarkan tingkat permanensi
Bangunan gedung permanen
Bangunan gedung semi permanen
Bangunan gedung tidak darurat
atau sementara
risiko
kebakaran
berdasarkan tingkat risiko kebakaran
gedung tingkat risiko kebakaran
tinggi
tingkat risiko kebakaran sedang
tingkat risiko kebakaran rendah
ketinggian
berdasarkan tingkat ketinggian
bangunan gedung bertingkat
tinggi
bangunan gedung bertingkat rendah.
bangunan gedung bertingkat sedang,
KEPEMILIKAN
berdasarkan kepemilikan
bangunan gedung milik negara
bangunan gedung milik badan
usaha
bangunan gedung milik
perorangan
Lokasi dan
zonasi gempa
berdasarkan lokasi dan zonasi gempa
Bangunan di lokasi padat
Bangunan di lokasi sedang
Bangunan di lokasi renggang
persyar
atan
Persyaratan Administrative &
Persyaratan Teknis

Persyaratan Tata Bangunan

Persyaratan Arsitektur Bangunan

Persyaratan Keandalan Bangunan


i
i pemanfaatan dari hak tanah
 Status hak atas tanah dan / atau izin
Persyar i
i  Status kepemilikan bangunan
atan i
i Gedung
i
adminis i  Izin mendirikan bangunan Gedung
trasi
i
i persyaratan tata bangunan dan
Persyar i persyaratan keandalan bangunan
i gedung.
atan i
i
teknis ii
i
i
Persyar iPERATURAN
DITETAPKAN
OLEH NO 06/PRT/M/2007 TANGGAL 16 MARET 2007

atan i TENTANG PEDOMAN UMUM


iMENTERI

iUMUM
PEKERJAAN
RENCANA TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN
Tata i
i
banguna
n
i
i
Persyar i PERSYARATAN
PERUNTUKAN DAN

i
INTENSITAS BANGUNAN PERSYARATAN

atan i
GEDUNG PENGENDALIAN
DAMPAK LINGKUNGAN
i ARSITEKTUR

Tata i
i
BANGUNAN GEDUNG

banguna
n
Arsitek PERSYARATAN
PENAMPILAN BANGUNAN
GEDUNG

tur  BENTUK DAN KARAKTERISTIK


ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN YANG
ADA DI SEKITARNYA.

Banguna PERSYARATAN TATA RUANG


DALAM
 FUNGSI RUANG

n 

ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG

gedung PERSYARATAN KESEIMBANGAN,


KESERASIAN, DAN KESELARASAN
BANGUNAN GEDUNG DENGAN
LINGKUNGANNYA
 TERCIPTANYA RUANG LUAR BANGUNAN
GEDUNG, RTH YANG SEIMBANG, SERASI,
DAN SELARAS DENGAN
LINGKUNGANNYA
PERSYARATAN PENGENDALIAN
DAMPAK LINGKUNGAN

 PEMBERLAKUAN PERSAYARATAN
PDL PADA BANGUNAN GEDUNG
YANG DAPAT MENIMBULKAN
DAMPAK PENTING TERHADAP
LINGKUNGAN
PERSYARATAN PERSYARATAN
KESELAMATAN
KEANDALAN
BANGUNAN PERSYARATAN
KESEHATAN

PERSYARATAN
KENYAMANAN

PERSYARATAN
KEMUDAHAN
Persyaratan keselamatan

 persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk


mendukung beban muatan

 Persyaratan kemampuan bangunan gedung dalam


mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran
dan bahaya petir

 Persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk


mendukung beban muatannya merupakan
kemampuan struktur bangunan gedung yang
stabil dan kukuh dalam mendukung beban
muatan.
Persyaratan keselamatan

 Persyaratan kemampuan bangunan gedung dalam


mencegah dan menanggulangi bahaya
kebakaranmerupakan kemampuan bangunan
gedung untuk melakukan pengamanan terhadap
bahaya kebakaran melalui sistem proteksi pasif
dan/atau proteksi aktif.

 Persyaratan kemampuan bangunan gedung dalam


mencegah bahaya petirmerupakan kemampuan
bangunan gedung untuk melakukan pengamanan
terhadap bahaya petir melalui sistem penangkal
petir
Persyaratan Kemampuan Struktur

 Persyaratan kemampuan struktur bangunan


gedung yang stabil dan kukuhdalam mendukung
beban muatan merupakan kemampuan struktur
bangunan gedung yang stabil dan kukuh sampai
dengan kondisi pembebanan maksimum dalam
mendukung beban muatan hidup dan beban
muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu
kemampuan untuk mendukung beban muatan
yang timbul akibat perilaku alam.

 Besarnya beban muatan dihitung berdasarkan


fungsi bangunan gedungpada kondisi
pembebanan maksimum dan variasi pembebanan
agar bila terjadi keruntuhan pengguna bangunan
gedung masih dapat menyelamatkan diri.
Proteksi Bahaya Kebakaran

 Pengamanan terhadap bahaya kebakaran


dilakukan dengan sistem proteksi pasifmeliputi
kemampuan stabilitas struktur dan elemennya,
konstruksi tahan api, kompartemenisasi dan
pemisahan, serta proteksi pada bukaan yang ada
untuk menahan dan membatasi kecepatan
menjalarnya api dan asap kebakaran.
 Pengamanan terhadap bahaya kebakaran
dilakukan dengan sistem proteksi aktifmeliputi
kemampuan peralatan dalam mendeteksi dan
memadamkan kebakaran, pengendalian asap, dan
sarana penyelamatan kebakaran.
 Bangunan gedung, selain rumah tinggal, harus
dilengkapi dengan sistem proteksi pasif dan aktif.
Proteksi Bahaya Petir

 Pengamanan terhadap bahaya petir melalui sistem


penangkal petir merupakan kemampuan
bangunan gedung untuk melindungi semua
bagian bangunan gedung, termasuk manusia di
dalamnya terhadap bahaya sambaran petir.

 Sistem penangkal petir merupakan instalasi


penangkal petir yang harus dipasang pada setiap
bangunan gedung yang karena letak, sifat
geografis, bentuk, dan penggunaannya
mempunyai risiko terkena sambaran petir
Persyaratan KESEHATAN BANGUNAN

 Persyaratan sistem penghawaan


 Persyaratan sistem pencahayaan
 Persyaratan sistem sanitasi
 Penggunaan bahan bangunan
Gedung
Sistem Penghawaan

 Sistem penghawaan merupakan kebutuhan


sirkulasi dan pertukaran udarayang harus
disediakan padabangunan gedung melalui bukaan
dan/atau ventilasi alami dan/atau ventilasi
buatan.

 Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan


kesehatan, pendidikan, dan bangunan pelayanan
umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk
ventilasi alami.
Sistem Pencahayaan

 Sistem pencahayaan merupakan kebutuhan


pencahayaan yang harus disediakan pada
bangunan gedung melalui pencahayaan alami
dan/atau pencahayaan buatan, termasuk
pencahayaan darurat.

 Bangunan gedung tempat tinggal, pelayanan


kesehatan, pendidikan, dan bangunan pelayanan
umum lainnya harus mempunyai bukaan untuk
pencahayaan alami.
Persyaratan kenyamanan
 Kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang

 Persyaratan kondisi udara dalam ruang,


pandangan, serta tingkat getaran dan
tingkat kebisingan
Persyaratan kemudahan
 Kemudahan hubungan ke,
dari, dan di dalam
bangunan Gedung
esklator
elevator
Akses
evakuasi
Persyaratan kemudahan
 Kelengkapan prasarana dan sarana
dalam pemanfaatan bangunan
gedung
Persyaratan kemudahan
 Kelengkapan prasarana dan sarana
dalam pemanfaatan bangunan
gedung
Persyaratan kemudahan
 Kelengkapan prasarana dan sarana
dalam pemanfaatan bangunan
gedung
Persyaratan kemudahan
 Kelengkapan prasarana dan sarana
dalam pemanfaatan bangunan
gedung
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai