Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) dan UndangUndang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang

Nasional

Tahun

2005-2025

serta

Peraturan

Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara


Penyusunan,
Pembangunan

Pengendalian
Daerah

dan

Evaluasi

mengamanatkan

Pelaksanaan

bahwa

Rencana

penyelenggaraan

pemerintahan desa perlu disusun perencanaan pembangunan sebagai


satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional,
maka

Pemerintah

Desa

Sahabu

perlu

menyusun

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Sahabu Tahun 20162022.


Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa)
mengatur

dengan

jelas

mengenai

pembangunan

desa

dan

pembangunan kawasan perdesaan. Pasal 78 UU Desa menjabarkan


tujuan pembangunan desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta

pemanfaatan

berkelanjutan.

sumber

Pembangunan

daya
desa

alam

dan

meliputi

lingkungan
tahap

secara

perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan. Penyelenggaraan pembangunan desa


dilakukan dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan guna mewujudkan pembangunan yang ber-keadilan
sosial.

Agar

pembangunan

menghasilkan,maka

desa

bisa

berjalan

pembangunan

desa

dengan
harus

baik

dan

terencana,

terkoordinasi, berbatas waktu, serta sesuai dengan kondisi khas


masyarakat

dan

wilayah

desa

yang

bersangkutan.

Selain

itu

pelaksanaan pembangunan desa melibatkan peran aktif masyarakat,


perangkat

desa,

lembaga-lembaga

desa,

lembaga

di

tingkat

kecamatan dan kabupaten (atau lembaga supra desa), dan lain-lain.


Juga penting artinya melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan pembangunan desa agar arahnya tidak melenceng dari
garis-garis yang telah ditetapkan dalam perencanaan pembangunan
desa itu sendiri.
Penyusunan RPJM tersebut diawali dengan proses teknokratik
dan proses politik yang ditempuh dalam kerangka pelaksanaan
perencanaan

partisipatif

melalui

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan Desa (Musrenbang) RPJM. Sesuai dengan Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tata

Cara

Rencana

Penyusunan,

Pembangunan

Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan


Desa

menyebutkan

bahwa

perencanaan

pembangunan adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan


kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di
dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang
ada untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan
wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Penyusunan RPJM dilakukan dengan tiga pendekatan penting,
pertama

pendekatan

teknokratik

yakni

proses

penyusunan

berdasarkan analisis-analisis data teknis dari masing-masing bidang


kewenangan serta memadukan berbagai dokumen perencanaan yang
sudah ada, kedua pendekatan partisipatif yakni dengan memberikan
kesempatan kepada stakeholder untuk memberikan masukan, saran
dan kritikan atas rancangan RPJM, dan ketiga pendekatan politis yakni

menetapkan

RPJM

melalui

proses

legislasi

desa

dalam

bentuk

peraturan desa.
RPJM Desa Sahabu merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program kepala desa berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang
mengakomodir berbagai aspirasi masyarakat Desa Sahabu untuk
jangka waktu enam tahun ke depan guna mengarahkan semua sumber
daya yang dimiliki dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan dan
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan.
RPJM ini untuk mewujudkan keterkaitan program pembangunan
desa, kecamatan, maupun kabupaten, maka RPJM juga disusun dengan
mengacu dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah RPJMD kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2016-2021.
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
RPJM Desa Sahabu Tahun 2016-2022 merupakan dokumen dalam
perencanaan

pembangunan

desa

dan

landasan

hukum

dalam

penyusunannya adalah sebagai berikut :


1.

Undang-Undang

Nomor

25

Tahun

2004

tentang

Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
2.

Republik Indonesia Nomor 4421);


Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

3.

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);


Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No 244,


5.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);


Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan

Jangka

Panjang

Nasional

Tahun

2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,


6.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);


Undang Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68,

7.

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);


Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan

Perundang-Undangan

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara


8.

Republik Indonesia Nomor 5234);


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

9.

Nomor 5539);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan

10

dan Belanja Negara;


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun


2014

tentang

Dana

Desa

yang

Bersumber

dari

Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
11

Republik Indonesia Nomor 5694);


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun


2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik

12

Indonesia Nomor 5717);


Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran

13

Negara Republik Indonesia Nomor 4664);


Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah


Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

14

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);


Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


2007 Nomor 89,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

15

Nomor 4741);
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

16

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);


Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik

17

Indonesia Nomor 4816);


Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana


Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

18

Indonesia Nomor 4817);


Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik

19

Indonesia Nomor 4833);


Peraturan
Pemerintah

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Nomor

15

Tahun

2010

tentang

Indonesia Tahun 2010 Nomor 21 Tambahan Lembaran negara


20

Republik Indonesia Nomor 5103);


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana diubah


dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Daerah,
dan terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

21

Pengelolaan Keuangan Daerah;


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang


Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

22

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang

Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam

23

Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;


Peraturan Menteri Dalam Nomor 111 Tahun 2014 tentang

.
24

Pedoman Teknis Peraturan di Desa;


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

.
25

Pengelolaan Keuangan Desa;


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang

.
26

Pedoman Pembangunan Desa;


Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib

27

dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa; dan


Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

.
28

Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa.


Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan


Lembaga Teknis Daerah Kota Palangka Raya (Lembaran Daerah
Kota Palangka Raya Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Palangka Raya Nomor 04) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 2 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan
Lembaga Teknis Daerah Kota Palangka Raya (Lembaran Daerah

Kota Palangka Raya Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran


29

Daerah Kota Palangka Raya Nomor 04);


34. Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 06 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota


Palangka Raya Tahun 2008-2028.

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN


Sistem Perencanaan Pembangunan adalah satu kesatuan tata
cara

perencanaan

pembangunan

untuk

menghasilkan

rangkaian

rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan


tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat baik di tingkat pusat maupun daerah. Penyusunan RPJM
Desa

Sahabu

tidak

dapat

dilepaskan

dari

berbagai

dokumen

perencanaan terkait, baik yang dihasilkan oleh komponen vertikal


maupun horisontal. Dari komponen vertikal, RPJMD kabupaten Seruyan
menjadi acuan terutama dalam pengenalan dan penyelarasan program
pembangunan. Bagi pemerintahan desa, RPJMD kabupaten Seruyan
menjadi dokumen yang harus diperhatikan dan prioritas-prioritas
daerah perlu dijabarkan ke dalam program-program pembangunan
desa sebagai bagian dari kabupaten Seruyan dalam naungan negara
kesatuan Republik Indonesia. RPJMD kabupaten Seruyan digunakan
untuk menyelaraskan strategi pembangunan Desa Sahabu dengan
pembangunan regional kabupaten Seruyan. Keterkaitan berbagai
dokumen perencanaan yang disebutkan digambarkan sebagai berikut:
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan RPJM Desa Sahabu periode 2016-2022 ini
mengacu pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU
Desa) yang mengatur dengan jelas mengenai pembangunan desa dan
pembangunan kawasan perdesaan. Pasal 78 UU Desa menjabarkan
tujuan pembangunan desa adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan

kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan


sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal,
serta

pemanfaatan

berkelanjutan.

sumber

daya

Pembangunan

alam

desa

dan

meliputi

lingkungan
tahap

secara

perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan.


Selanjutnya

mengacu pada

Peraturan

Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,


Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

Daerah yang dijabarkan lebih lanjut ke dalam Peraturan Menteri Dalam


Negeri

Nomor

54

Tahun

2010

tentang

Pelaksanaan

Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara


Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah, dengan Sistematika penulisan sebagai berikut:


Bab I.

Pendahuluan, berisikan latar belakang, dasar hukum


penyusunan,

Bab II.

hubungan

antar

dokumen,

sistematika

penulisan, maksud dan tujuan.


Gambaran Umum Kondisi Desa, menguraikan aspek
geografi

dan

demografi,

aspek

kesejahteraan

masyarakat,aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing


Bab III.

daerah.
Gambaran
Kerangka

Pengelolaan
Pendanaan,

Keuangan
mencakup

Desa

serta

gambaran

kinerja

keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa


Bab IV.

lalu dan kerangka pendanaan.


Analisis Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Desa
Sahabu,

menguraikan

tentang

permasalahan

Bab V.

pembangunan dan isu strategis.


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, berisikan visi, misi,

Bab VI.

tujuan dan sasaran.


Strategi dan Arah Kebijakan, menguraikan tentang
strategi dan arah kebijakan yang tempuh dalam rangka

Bab VII.

mewujudkan visi dan misi.


Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Desa,

menguraikan

tentang

pembangunan desa.
Bab VIII. Pedoman
Transisi
menguraikan

tentang

kebijakan
dan

umum

Kaidah

pedoman

transisi

dan

program

Pelaksanaan,
dan

kaidah

pelaksanaan.

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Desa Sahabu Tahun 2016 - 2022 adalah:
1.

Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,


penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun

2.

anggaran selama 6 (enam) tahun yang akan datang.


Memberikan arah pembangunan dalam jangka enam tahun ke

3.

depan.
Untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi

4.

antar pelaku pembangunan di desa Sahabu.


Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara

5.

efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan.


Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan desa, antar

6.

wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintah.


Memberikan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan setiap satuan kerja perangkat desa.

Sedangkan tujuan penyusunan RPJM Desa Sahabu adalah tersedianya


dokumen perencanaan desa untuk periode 6 (enam) tahun yang
selanjutnya

dijadikan

sebagai

pedoman

atau

acuan

dalam

menetapkan: (a) arah kebijakan keuangan Desa Sahabu, (b) strategi


pembangunan desa Sahabu, (c) kebijakan umum, (d) program desa
dan lintas desa, serta (e) program kewilayahan yang disertai dengan
rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat
indikatif.

Anda mungkin juga menyukai