Anda di halaman 1dari 17

TL - 1

PROYEK : GEDUNG MERIAL TOWER RS.PELNI - JAKARTA


PERIHAL : LAPORAN DASAR PERENCANAAN
BAGIAN : SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN DATA
REV. / TANGGAL : 0 / 05 FEBRUARI 2020
DIBUAT OLEH : PT. DETA DECON

SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN DATA

ectlp0ld20(ln)
TL - 2

Daftar isi :

1. Lingkup Pekerjaan .................................................................................................... TL - 3


2. Referensi dan Kriteria Perencanaan ......................................................................... TL - 3
2.1 Peraturan dan Standar ..................................................................................... TL - 3
2.2 Dasar Pemilihan Sistem.................................................................................... TL - 3
2.3 Kriteria Perencanaan......................................................................................... TL - 4
3. Uraian Singkat Sistem .............................................................................................. TL - 5
4. Spesifikasi Teknis...................................................................................................... TL - 6
5. Lampiran .................................................................................................................. TL - 10
5.1 Perhitungan ...................................................................................................... TL - 14
5.2 Data Peralatan ................................................................................................. TL - 15
5.3 Diagram Sistem Telepon dan Data (GPON) ..................................................... TL - 18

ectlp0ld20(ln)
TL - 3

1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Penyediaan komunikasi data dan komunikasi suara baik di dalam maupun di luar
gedung untuk perencanaan pembangunan gedung merial tower RS. Pelni.
b. Fasilitas komunikasi data secara terstruktur untuk operasional building management
dan penghuni.

2. REFERENSI DAN KRITERIA PERENCANAAN

2.1 Peraturan dan Standar


a. Peraturan Perumtel No. 5 / 1977 dan No. 1 / 1979, tentang Tata Cara
Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian Instalasi Telephone dan Sentral Key
Telephone.
b. SNI 0225:2011, tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011.
c. SNI 03-3985-2000, tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan
Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung.
d. UU 36 / 1999, tentang Telekomunikasi.
e. PP No. 52 tahun 2000, tentang Penyelenggara Telekomunikasi.
f. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 tahun
2010, tentang Bangunan Gedung.
g. UU No. 20 / 2003, tentang Bangunan Gedung ; BUILDING LAW
h. PP No. 38 / 2005; GOVERNMENT REGULATION RELATED TO UU No. 20 /
2003.
i. UU Bangunan Gedung No. 28 Tahun 2002.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tanggal 30 Desember
2008, tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
k. Surat Keputusan Dirjen Pos & Tel No. 004 / Dirjen 1999 Penetapan Persyaratan
Teknis Alat / Perangkat Telekomunikasi untuk Bangunan Gedung.
l. PERDA DKI Jakarta No. 8 / 2008, tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran
dalam Bangunan Gedung.
m. ITU-T G-984 Series, Gigabit-capable passive optical networks

2.2 Dasar Pemilihan Sistem


a. Perencanaan sistem telepon data untuk perencanaan pembangunan gedung
merial tower RS. Pelni ini bertujuan untuk memberikan suatu fasilitas komunikasi
suara dan komunikasi data (internet) yang diperlukan untuk menunjang urusan
bisnis dan untuk keperluan komunikasi untuk pengelolaan dan perawatan
gedung.
b. Sistem distribusi telepon dan data menggunakan sistem Switching.

ectlp0ld20(ln)
TL - 4

c. Sistem telepon untuk perencanaan pembangunan gedung merial tower RS. Pelni
adalah berupa distribusi sambungan direct line telepon dari PT. Telkom dan
sistem data di gedung ini berupa distribusi jaringan data (LAN) untuk layanan
internet berlangganan dari provider internet yang akan ditunjukan kemudian
d. Untuk komunikasi di ruang kantor pengelola, poli klinik, nurse station dan
recepsionis menggunakan sistem extension dari sentral PABX
pemberian direct line maupun extension di tentukan berdasarkan jabatan,
kepentingan dan kewenangan dari masing-masing pemegang posisi tersebut.
e. Building management disediakan satu outlet telephone untuk setiap luas 25 m2.
f. Disediakan 1 line langsung (direct) dari PABX yang langsung terhubung dengan
dinas pemadam kebakaran terdekat.
g. Instalasi outlet telephone & data jumlah titik dan peletakannya di sesuaikan
dengan masing-masing fungsi ruang sesuai kebutuhannya.
h. Sistem PABX yang akan mengatur pengelolaan sambungan langsung dari
provider telekomunikasi dan sambungan extension ke masing masing area
kantor dan manajemen gedung.
i. Pemilihan peralatan.
Telepon Akses
No. Ruangan Data point
Direct line Extention
1 R. Operator √ √
2 Koridor √
3 Nurse Station √ √
4 Back Office √ √ √
5 Parkir √
6 Food Court √ √ √
7 R. Informasi √ √ √ √
8 Kasir √ √
9 Pendaftaran √ √ √
10 R. dokter √ √
11 R. karu √ √ √
12 R. kontrol √ √

2.3 Kriteria Perencanaan


a. Setiap ruang yang mendapatkan fasilitas data akan terhubung dengan switch
access lantai yang diletakan di wallmount rack di ruang panel.
b. Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi management dan operational pafa
perencanaan pembangunan gedung merial tower RS. Pelni akan di sediakan
telepon extension untuk ruang penunjang operational gedung
c. Untuk komunikasi pengelola (building management) menggunakan sistem
extension dari PABX dan sambungan telepon sebesar 10% dari jumlah
extension.

ectlp0ld20(ln)
TL - 5

3. URAIAN SINGKAT SISTEM


Uraian singkat sistem Telepon dan data, sebagai berikut :
3.1 Konsep sistem jaringan komunikasi (telepon & data internet) yang digunakan dalam
proyek ini menggunkan konsep Structure Cabling.
3.2 Jaringan utama (backbone) sistem telepon dari layanan line telepon (provider
telepon) mengunakan jaringan fiber optic, dengan mengunakan dengan mengunakan
MDF sinyal line telepon didistribusikan ke masing-masing perangkat telepon.
3.3 Fasilitas PABX yang di gunakan untuk Pengaturan seluruh komunikasi telephone
direct line dan extention operatinal pengelola bangunan dan maintenance gedung
dengan kebutuhan min. 20 CO line / 200 Ext.
3.4 Jaringan sistem telepon dari JBTP tiap lantai ke outlet telepon menggunakan kabel
ITC 2 x 2 x 0,6 mm 2 dan jaringan internet dari perangkat switch access ke outlet data
mengunakan UTP Cat 6, 4 pairs.
3.5 Outlet telepon direct line dan extention berjenis RJ 11 sedangkan Outlet data
mengunakan Outlet berjenis RJ 45.
3.6 Lokasi peralatan utama sistem telepon & data untuk perencanaan pembangunan
gedung merial tower RS. Pelni berada di ruang kontrol lantai 1.
3.7 Untuk hubungan ke Dinas Pemadam Kebakaran akan disediakan 1 (satu) instalasi
sambungan langsung (direct line) disediakan 1 (satu) instalasi sambungan langsung
(direct line) dan hal ini akan dilakukan oleh pengelola bangunan.
3.8 Untuk Building Management pada perencanaan pembangunan gedung merial tower
RS. Pelni diperlukan 1 titik sambungan telepon untuk setiap unit fungsi pengelolaan
bangunan.
3.9 Kriteria Pemakainan Komunikasi dengan pengelola gedung dengan kriteria dan
aturan seperti yang disebut berikut :
a. Komunikasi untuk building management menggunakan pesawat extension dari
PABX dan akan disiapkan oleh pengelola bangunan tersebut.
b. Disediakan sambungan telepon extension di building management.
c. Kabel telepon dari JBTP tiap lantai ke masing-masing outlet telpon memakai ITC
2 x 2 x 0,6 mm.
d. Untuk menjamin mutu instalasi pentanahan, maka pentanahan untuk sistem ini
terpisah dengan pentanahan listrik dan penangkal petir.
3.10 Komunikasi
a. Komunikasi menggunakan sambungan langsung dari TELKOM.
b. Disediakan JBTP (Junction Box Telephone) disetiap lantai.
c. Disediakan access swtich disetiap lantai.
3.11 Komunikasi Building Management
Komunikasi di kantor managemen menggunakan sambungan tambahan dari
PABX. Disediakan outlet telepon untuk kebutuhan kantor managemen.

ectlp0ld20(ln)
TL - 6

3.12 Pentanahan (Grounding)


Agar mutu suara pembicaraan baik, diusahakan tahanan tanah dari unit-unit sentral
telepon cukup rendah, sedangkan isolasi kabel instalasi terhadap tanah cukup tinggi
(<1 ohm). Untuk menjamin mutu instalasi pentanahan, maka pentanahan untuk
sistem ini terpisah dengan pentanahan listrik dan penangkal petir.

4. SPESIFIKASI TEKNIS

4.1 Category 6 UTP

- Kabel UTP cat 6 digunakan untuk instalasi kabel data


- Performance characterized : 600 MHz
- Pair count : 4 pair
- Dimension dielectric : 0,042
- Outside : 0,230
- Conductor : 0,574 mm, 23 AWG solid
- Nominal outher diameter : 7,15 mm nominal
- Impedance : 100 Ω ± 15%
- NVP (nom %) : 66
- Insulation : foam DE
- Overall shield : plastic laminated aluminum foil
- Jacket : LSZH (IEC 332 – 1)
- Frequency (MHz) : 25 D
- Attenuation (max dB / 100 m) : 32,8
- Next (min dB) : 38,3
- ACR (dB) : 5,5

4.2 Patch Panel Category 6


- Meet or exceed proposed TIA CAT 6 performance requirements.
- Ports maybe individually replaced.
- Number of port 24 port, 48 port.

4.3 Modular Jack


- Exceeds industry standard performance requirement.
- Improved NEXT and return loss performance.
- Universal T568 A or T568 B wiring pattern.
- Easy termination with 110 impact tool.
- SL series.

4.4 Wire Management


- 1 RU height.
- Slotted cable access.
- Rear cable access.
- Removable front cover.
- Front cover latch.
ectlp0ld20(ln)
TL - 7

4.5 Core Switch

a. Standard :
* IEEE 802.3 10 base-T ethernet
* IEEE 802.3 U 100 base-T x fast-ethernet
* IEEE 802.3 x (flow control)
* IEEE 802.1x
* IEEE 802.1q
* IEEE 802.1D
* IEEE 802.1w
* IEEE 802.1s
* IEEE 802.3af
* Layer 4 support protocol
* CSMA / CD

b. Data Transfer Rate :


* Digabit ethernet : 1000 mbps (half duplex)
2000 mbps (full duplex)
10 mbps (auto negotiation)

c. Topologi :
* Network Cables
2 10/100/1000 : UTP cat 6, 4 pair
3 10000 Base
* Number of port : 48 port, 48 x 1000 mbps dan 12 port, 12 x
10000 mbps
* AC inputs : 100 to 240 VAC, 50 or 60 Hz internal
universal power supply
* Power consumption : 8000 watt / 2387 BTU (maximum for 24 port)
* Temperature : operating : 0 C  40 C
storage : -20 C  65 C
10  90% non condensing
* Transmission method : store and forward
* Ram buffer : 128 MB DRAM
* Filtering mac address table : 24 port up to 12 k entries per device

4.6 Work Group Switch

ectlp0ld20(ln)
TL - 8

d. Standard :
* IEEE 802.3 10 base-T ethernet
* IEEE 802.3 U 100 base-T x fast – ethernet
* IEEE 802.3 x (flow control)
* IEEE 802.1x
* IEEE 802.1q
* IEEE 802.3af
* Layer 2 support protocol
* CSMA / CD
- Protocol
* CSMA / CD

e. Data Transfer Rate :


* Digabit ethernet : 100 mbps (half duplex)
200 mbps (full duplex)
(auto negotiation)
- Topologi : star
* Network cables
4 100 base-Tx : 2 pair UTP cat 6 (100 m)
EIA / TIA-568 100-OHM STP (100 m)
* Number of port : 24-port, 24 x 10/100 mbps ports
* AC Inputs : 100 to 240 VAC, 50 or 60 Hz internal
universal power supply
* Power consumption : 540 watt / 534 BTU (max. for 24 port)
* Temperature : operating : 0 C  45 C
storage : -25 C  70 C
1085% non condensing
* Transmission method : store and forward
* Ram buffer : 128 MB DRAM
* Filtering mac address table : 24 port up to 12 k entries per device

4.6 19" Rack Server

Free standing rack dengan spesifikasi :


- Plat besi : 2 mm
- Depth : 1100 mm
- Fan : 6 unit heavy duty fan
- Power outlet
- Pintu depan : steel frame dengan tamper glass
- Pintu belakang : steel panel
- Bottom cover : 2 mm
- Cable tray : disesuaikan dengan kapasitas rack
- LCD Monitor : 17"

ectlp0ld20(ln)
TL - 9

- Dilengkapi dengan : KVM untuk 4 server berikut keyboard


&mouse
- Lubang sirkulasi udara : dari bawah rack c/w filter

4.7 Rack Free Standing

Depth : 800 mm
- Plat besi : 2 mm
- Fan diatas rack : 6 unit heavy duty fan
- Lubang sirkulasi udara : dari bawah rack c/w filter
- Pintu depan : steel frame dengan tempered glass
door
- Pintu belakang : steel panel
- Power outlet : lihat gambar
- Tiang : 1.80 mm
- Bottom copper : 2 mm

4.8 19" Wall Mount Rack

- Depth : 550 mm
- Plat besi : 2 mm
- Fan diatas rack : 4 unit heavy duty fan
- Lubang sirkulasi udara : dari bawah rack c/w filter
- Pintu depan : double doors with tamper glass front
door
- Power outlet : lihat gambar

4.9 Bahan dan perlatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati
persyaratan teknis sebagai berikut :

4.9.1 Sistem Telephone yang digunakan adalah PABX.


Secara garis besar PABX ini dilengkapi dengan komponen-komponen
sebagai berikut :
a. Attendant console.
b. Rectifier, therristor controlled and automatic float charger 220 / 240 VAC,
50 / 60 Hz dengan tegangan deviasi 10%.
c. Battery, accu type lead acid maintenance free dengan kapasitas yang
dapat memback-up sistem minimum selama 30 menit.
Sentral telephone ini juga harus mempunyai fasilitas / features minimum
sebagai berikut :
 Dapat merekam pengumuman (recorded annoucment).
 Pemblokiran Intercom (Intercom blocking).
 Tidak dapat di ganggu (Do not disturb).
 Pesan tunggu (Waiting message).

ectlp0ld20(ln)
TL - 10

 Kelas layanan (Classes of service).


 Panggilan cepat (Speed calling).
 Layanan music tunggu (Music on hold).
 Konfrensi dari berbagai pihak (Multi party conference).
 Dapat memanggil kembali secara automatis (Automatic call back).
 Panggilan tunggu (Call hold).
 Dapat mengangkat panggilan (Call pick up).
 Transfer panggilan (Call transfer).
 Fleksibilitas dalam perencanaan penomeran (Flexibility of numbering
plan).
 Dapat melakukan panggilan telepon ke beberapa jaringan dalam
satu area atau Direct Inward Dialing (DID).
 Dapat melakukan panggilan telepon saluran luar atau Direct Outward
Dialing (DOD).
 Sistem pembayaran (Billing system).
 Audit malam (Night audit).
 Servis malam (Night service).
 Koneksi ke computer atau Computer link (two – way data exchange).
 Penyiaran suara digital (Digital voice announcer).
 Kapasitas sesuai gambar.

4.9.2 Operator Konsul (Operator Console)

a. Tipe digital (Digital type).


b. Telephone penerima dari luar untuk keperluan Bulding management
(BM).
c. Telephone penerima dari dalam seperti house phone atau yang lainnya.
Operator console pada sistem ini mempunyai fixture-fixture sbb :
1. Operator konsol mampu menangani trafik (Operator console traffic
handling capability).
2. Tampilan layar alarm (Alarm display).
3. Tampilan layar Numerik Alpa (Alpha numeric display.
4. Jawaban alternative (Alternate answering).
5. Attendant busy override.
6. Dapat menghadirkan indikasi panggilan tunggu (Attendant calls
waiting indication).
7. Dapat menghadirkan tampilan satsion yang sibuk (Attendant
display of busy station).
8. Attendant jacks.
9. Attendant time display.
10. Attendant head sets.

ectlp0ld20(ln)
TL - 11

11. Attendant Individual trunk access.


12. Panggilan tunggu (Call hold).
13. Call queuing.
14. Camp on busy.
15. Console overflow.
16. Recorded overflow announcement.

4.9.3 Digital Display


a. Tipe digital (Digital type).
b. Telephone extension yang dilengkapi dengan display yang
diperuntukan untuk operator.
- Layar LCD : pesan tunggu LED 48 karakter
alphanumerik
- Tombol fitur : 30 tombol sentuh / membrane
- Multi line : (min 5 line dengan LED)
- Dering : - control volume dan distribusi
dering
- volume speker
- Nama direktori dan nama /
panggilan
- Called ID : tampilan nama panggilan
dan tampilan isyarat pemanggil
- Data modul : interface RS 232, V35
- PC / key interface card
- Jack for head set
- Penempatan Digital diarea Pengelola, Office sesuai dengan
kebutuhan.

4.9.4 Telepon Digital

a. Telephone extension yang dilengkapi dengan display yang diperuntukan


untuk office (Building Management) dan Unit.
b. LCD display : - 16 karakter alphabet dan numerik
- pesan tunggu LED
- pengatur volume panggilan
masuk
c. Ringer control : - High, low, off
- Tombol mute
- Tombol transfer
- Wall or desktop convertible
d. Penempatan Digital di area Pengelola dan di area gedung sesuai dengan
kebutuhan.

ectlp0ld20(ln)
TL - 12

4.10 Agar mutu suara pembicaraan baik, diusahakan tahanan tanah dari unit-unit
sentral telephone cukup rendah, sedangkan isolasi kabel instalasi terhadap tanah
cukup tinggi

Jakarta, 05 Februari 2020

Akhmad Wahyu Dani, ST.,MT


No. 42/C.40/31.74/-1.785.5/2018

ectlp0ld20(ln)
TL - 13

5. LAMPIRAN

5.1 Perhitungan

5.2 Data Peralatan Telepon dan Data

5.3 Diagram Sistem Telepon dan Data

ectlp0ld20(ln)
TL - 14

5.1 PERHITUNGAN

Perhitungan kapasitas baterai yang digunakan untuk :

1. Kebutuhan daya PABX = 1000 watt


2. Kebutuhan daya Monitor data = 80 watt
3. Kebutuhan Daya Core Switch = 1100 watt
4. Kebutuhan Daya Distribution = 715 watt
5. Kebutuhan daya Printer = 200 watt
6. Kebutuhan Daya Switch Hub 22 x @ 715 W = 15730 watt +
= 18825 watt

Total Daya Listrik = 18825 watt = (18825 : 0,8) VA = 23531,25 VA

Kapasitas UPS = Total beban + 10 % Spare


= 23531,25 VA + 2353 VA = 25884,25 VA
≈ 25 kVA

7. Tegangan Kerja = 12 V

I = P : 25884,25 watt = 2157 A


------ -------------------
V 12 Volt

Kapasitas Baterai (AH) = Ampere x Hour


= 2157 x 1
= 2157 AH
≈ 2200 AH

Baterai yang digunakan (AH) ≈ 2200 AH ( 200 AH x 11)

ectlp0ld20(ln)
TL - 15

5.2 DATA PERALATAN

Outlet Telepon Outlet Telepon Outlet Akses


No. Lokasi Fax
Extensi Langsung Data Point
1 Basemen 2 10 - 1 19 4
2 Basemen 1 4 - 1 2 4
3 Lantai 1 19 2 6 27 10
Lantai
4 1 2 - - 6
Mezzanine
5 Lantai 2 7 - 2 9 15
6 Lantai 3 7 - 2 9 15
7 Lantai 4 5 - - 5 10
8 Lantai 5 8 - - 8 10
9 Lantai 6 10 - 1 5 8
10 Lantai 7 5 - - 4 10
11 Lantai 8 5 - - 4 10
12 Lantai 9 7 - - 43 10
13 Lantai 10 18 - - 22 12
14 Lantai Atap - - - 1 1
TOTAL 106 4 13 158 125

Jumlah telepon direct dan extension terlampir pada data peralatan

Perhitungan PABX :
Rumus Erlang untuk menentukan Trunk Lines :

n xh
E=
T

Dimana :

E = Koefisien Erlang

n = Jumlah panggilan perhari

h = Lama pembicaraan per panggilan

T = Waktu sibuk ( dalam menit ) diperkirakan 6 jam yaitu ;

 Jam 08.00 – 11.00

 Jam 17.00 – 20.00

ectlp0ld20(ln)
TL - 16

Jadi :

Jumlah Extention yang tersedia = 106

Pembicaraan tiap Personil : rata – rata 4x sehari

Jumlah Pembicaraan : 4 x 106 = 424 / hari


Lama waktu pembicaraan per panggilan : 3 menit

E = 3 x 424 = 3.533 ERL


6 x 60

Kegagalan 0,1 %
Jumlah Trunk line = 11 ( Tabel Erlang ) + 6 (Direct) + 13 (Fax)
= 30

Kapasitas PABX = 30 / 200 Line

ectlp0ld20(ln)
TL - 17

ectlp0ld20(ln)

Anda mungkin juga menyukai