Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ALTHOFF HIBBAN

NIM : 2007125572
MATA KULIAH : PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK

Pengertian
SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan suatu sistem komputerisasi dan
sistem komunikasi terintegrasi yang berfungsi melakukan pengawasan, pengendalian serta
akuisisi data dari peralatan proses secara real time dari jarak jauh. Sistem ini telah mengalami
perkembangan pesat, yang memungkinkan untuk dapat melakukan komunikasi jarak jauh,
sehingga dimungkinkan untukmelakukan pengendalian peralatan proses yang tersebar secara
geografis. Maksud dari SCADA yaitu pengawasan, Pengontrolan dan Pengumpulan data dimana
Jaringan Listrik Tegangan Tinggi dan Tegangan Menengah (Power Transmission and
Distribution) dan beberapa aplikasi sejenis dimana sistem dengan konfgurasi seperti ini dipakai
untuk memonitor dan mengontrol area produksi yang tersebar di area yang cukup luas.
Tujuan
1. Memonitor parameter terukur pada tipa penyulangan (arus, tegangan, frekuensi, daya
reaktif, daya nyata, dan lain-lain). Parameter ini digunakan sebgai laporan, Analisa beban
serta acuan dalam pengambilan keputusan untuk pengendalian jaringan tegangan tinggi
maupun jaringan tegangan rendah.
2. Mengetahui status dan mengontrol peralatan dari peralatan yang terdapat pada jaringan
distribusi (PMT, LBS, Recloser, dan lain-lain).
3. Memberikan informasi/peringatan mengenai gangguan yang terjadi di jaringan
(event/alarm logger)
4. Menyimpan data historical mengenai gangguan yang pernah terjadi pada jatingan.
Fungsi
1. Telekontrol
Merupakan fungsi dimana SCADA dapat melakukan control terhadap peralatan listrik
secara jarak jauh. Dispatcher dapat melakukan kontrol secara remote
dengan menekan satu tombol untuk membuka atau menutup peralatan sistem tenaga
listrik
2. Telemetering
Merupakan fungsi dimana SCADA dapat melakukan pengukuran terhadap parameter
bersaran listrik yang ada pada gardu induk dan jaringan SUTM tegangan tinggi maupun
jaringan tegangan rendah secara jarak jauh. pemantauan meter baik daya nyata dalam
MW, daya reaktif dalam MVAR tegangan dalam kV dan arus dalam A
3. Telesignal
Merupakan fungsi dimana SCADA dapat mengetahui status dari peralatan listrik yang
diamati secara jarak jauh. pemanfaatan TS untuk mendapatkan indikasi dari semua alarm
dan kondisi peralatan tertentu yang bisa dibuka (open) dan ditutup (close)
Komponen
Sistem SCADA tidak dapat berdiri sendiri, namun harus didukung oleh beberapa komponen,
yaitu:
1. Master Station
2. Sistem telekomunikasi
3. Remote Terminal Unit (RTU) dan peripheral
Seiring dengan bertambahnya banyaknya titik remote SCADA dan semakin kompleknya sistem
maka diperlukan keandalan akan SCADA agar dapat digunakan setiap saat.
Master Station dan perangkat Remote (RTU/LBS/Recloser) terhubung melalui media komunikasi
tertentu untuk melakukan komunikasi data sehingga apabila salah satu dari komponen SCADA
terganggu maka akan menyebabkan tidak berfungsinya sistem. Melalui ruang DCC,
petugas/dispatcher dapat mengetahui, mengontrol peralatan proses pada jaringan maupun
mengetahui parameter terukur melalui monitor peraga/mimic board
A. Master Station/DCC
Master Station merupakan ruang control utama dimana terdapat peralatan computer
terintegrasi yang berfungsi untuk:
1. Mengolah datan dan infomasi dari semua remote station di lapangan kemudian
menampilkan informasi kepada operator/dispatcher melalui mimic board/monitor.
Data dan informasi tersebut merupakan status open/close perangkat remote (PMT,
LBS, Recloser) serta parameter terukur berupa arus, tegangan, daya dan power factor
dari tiap penyulangan di semua gardu induk
2. Memberikan perinta ke RTU/LBS motorize/Recloser untuk diteruskan ke peralatan
mekanik maupun elektrik untuk memutus atau menyambung PMT dan jaringan
tegangan tinggi maupun jaringan tegangan rendah
3. Menyimpan event logger dari semua gangguan yang terjadi pada jaringan tegangan
tinggi maupun jaringan tegangan rendah
Peralatan yang terpasang di Master Station harus mempunyai syarat sebagai berikut:
1. Keamanan, keandalan, dan ketersediaan
2. Kemudahan, kelangsungan, dan keakuratan pengiriman, penyimpanan, serta
pemrosesan data
3. Kebutuhan dan kapabilitas sistem computer
4. Kemudahan untuk dioperasikan dan di pelihara
5. Kemampuan unutk dikembangkan

Protokol Komunikasi
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefenisikan beberapa fungsi yang ada dalam
sebuah jaringan computer, misalnya mengirim pesan, data, informasi, dan fungsi lain
yang harus di penuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar
komunikasi dapat berlangsung dengan benar. Salah satu protokol yang di gunakan disuatu
PLN antara lain:
1. IEC 60870-5-101
Merupakan protokol dasar yang di kembangkan khusus untuk pengaturan distribusi
sistem tenaga listrik mencakup kemampuan telekontrol dan telesinyal.

2. DNP.3
Merupakan protokol komunikasi data yang dirancang untuk lebih tahan terhadap
distorsi dan gangguan komunikasi. Protokol ini digunakan untuk menghubungkan
master dengan RTU yang mendukung ini antara lain Scout, MG Talus, D20 Harris.
3. Modbus
Merupakan protokol komunikasi serial yang meenggunakan port serial RS-485
sebagai
Interface. Konsep dasar komunikasi modbus terdiri master dan slave. Peralatan yang
bertindak sebagai slace akan terus standby kecuali mendapat perintah dari pusat
control. Setiap peralatan yang dihubungkan dengan protokol modbus haris memiliki
alamat unik. Sebuah perintah modbus dilengkapi dengan alamat tujuan perintah
tersebut. Hanya alamat tujuan yang akan memproses perintah meskipun peralatan
yang lain mungkin menerima perintah tersebut. Setiap perinta modbus memiliki
informasi pemeriksaaaan kesalahan untuk memastikan data diterima tanpa kerusakan.
Protokol ini memiliki beberapa kelebihan antara lain:
a. Mudah dalam intalasi, perawatan, dan perbaikan.
b. Dapat dilakuikan multidrop perangkat secara serial

Protokol ini biasanya untuk menghubungkan beberapa peralatan diantaranya untuk:


1. Menghubungkan beberapa IED relay dari beberapa penyulangan di satu gardu
induk untuk disambungkan ke RTU secara multidrop
2. Menghubungkan beberapa digital meter dari beberapa penyulangan di satu gardu
induk untuk disambungkan ke RTU secara multidrop

B. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi di dalam SCADA mencakup media komunikasi serta peralatan
pendukungnya. media komunikasi ini menjadi penghubung antara master station dengan
remote station untuk melakukan pertukaran data. Media dikatakan baik apabila memenuhi
syarat sebagai berikut
1. Ketersediaan yang sangat tinggi
2. Integritas data yang sangat tinggi
3. Mendukung operasi real timed efisiensi transfer informasi yang tinggi
4. Operasi yang bebas interferensi elektromagnetik yang tinggi
Beberapa media komunikasi data yang dipakai pada SCADA di PLN antara lain:
1. Fiber Optic
Fiber Optic merupakan media komunikasi dimana data di konversi menjadi sinyal
cahaya kemudian dilewatkan melalui pipa yang terbuat dari kaca (serat optik).
Keunggulan fiber optic disbanding media komunikasi yang lain adalah
a. mempunyai lebar bandwidth yang besar
b. memiliki kecepatan transmisi tinggi
c. Ukuran relatif kecil
d. Mempunyai rugi-rugi yang relatif kecil
e. Keamanan dan kehandalan tinggi
Media ini dipakai untuk menghubungkan antara DCC dengan perangkat remote di
gardu induk melalui routing komunikasi. Meskipun fiber optic mempunyai banyak
keunggulan tapi ternyata tidak semua gardu induk dapat langsung dipasang media ini
karena kondisi geografis yang tidak memungkinkan.
2. Digital Radio
Digital radio merupakan komunikasi yang memanfaatkan udara bebas sebagai media
transfer data melalui antena. PLN mulai meninggalkan media ini karena mudah
terinterfensi oleh sinyal lain yang mempunyai frekuensi berdekatan maupun pengaruh
cuaca sehingga komunikasi ini dinilai kurang reliable
3. Data GPRS (General Packet Radio Service)
Data GPRS merupakan salah satu media komunikasi data wireless yang disediakan
oleh operator seluler. Jenis komunikasi ini digunakan PLN untuk:
a. Menghubungkan master dengan LBS/Recloser di gardu hubung.
b. Monitoring kwh meter pembanding (incoming) di tiap gardu induk.
Dalam penerapannya PLN menggunakan jasa network, akan tetapi karena komunikasi
ini sering mengalami gangguan sehingga secara perlahan mulai mengganti denga
media wifi
4. WIFI
Wifi adalah suatu teknologi transfer data melalui udara bebas dengan menggunakan
gelombang radio melalui antenna. Jenis komunikasi ini digunakan untuk
a. Menghubungkan LBS/Recloser dengan gardu induk
b. Menggubungkan antar gardu induk yang terkendala geografis

C. Remote Terminal Unit (RTU) dan Peripheral


RTU merupakan perangkat yang berfungsi sebagai konsntrator pada remote station (gardu
induk atau garbu hubgun) untuk menerima data dari master station dan melakukan control
ke peralatan tenaga listrik serta mengirimkan data akuisisi ke master station. Dengan kata
lain RTU merupakan pernagkat pada lapangan yang menjalankan fungsi telemetering,
telesignal, dan telecontrol. RTU ditempatkan pada suatu Backplane dalam rak/kubikel
yang terdiri dari beberapa modul yaitu:
a. Modul Power Supply
b. Modul CPU
c. Modul Communication
d. Modul digital Input (DI)
e. Modul digital Output (DO)
f. Modul analog input (AI)
Implementasi
Area Pengatur Distribusi Jakarta merupakan salah satu unit PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta
Raya dan Tangerang yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan jaringan tegangan listrik
20 KV di wilayah Jakarta dan Tangerang. Pengendalian jaringan listrik tegangan menengah oleh
Area Pengatur Distribusi (APD) berkoordinasi dengan PLN P3B, UPB CAWANG dan Sektor
Jakarta dan Pulogadung yang mengendalikan sistem 500 KV, 150 KV dan 70 KV.
Dalam melaksanakan tugasnya APD dilengkapi dengan Sistem SCADA (Supervisory Control
And Data Acquisition) dan Sistem Telekomunikasi, yang berfungsi sebagai sarana / alat yang
membantu dispatcher di Pusat Kontrol dalam mengendalikan jaringan 20 KV beserta peralatan
switching yang ada di gardu induk, gardu hubung maupun gardu distribusi.
Pada Gambar di bawah ini, pada penyulang A terjadi suatu gangguan pada jaringan dimana
gangguan tersebut terjadi pada jaringan Gardu Distribusi 3 arah bawah (setelah GD.3) sehingga
GD.4 dan GD.5 padam. Dengan mengimplementasikan sistem SCADA, APD (Area Pengatur
Distribusi) dapat melakukan manuver dari pusat kontrol dan tanpa harus datang ke GD.4 dan
GD.5 untuk menghidupkan kembali listrik yang padam. Saat terjadi gangguan tersebut,
muncullah gambar seperti gambar 16 pada layar computer.

Lalu dispatcher melakukan manuver dengan membuka LBS (Load Break Switch) yang terdapat
pada GD.3 arah bawah dan GD.4 arah atas dengan cara mengklik open pada layar komputer. Lalu
komputer langsung mengirimkan sinyal ke RTU melalui media komunikasi, setelah itu RTU
menerima sinyal untuk membuka LBS, maka RTU menyalakan motor yang ada didalam kubikel
untuk membuka LBS. Setelah LBS terbuka, RTU kembali mengirimkan sinyal status bahwa LBS
telah terbuka ke komputer melalui media komunikasi, maka pada layar komputer terbacalah
status LBS open atau LBS terbuka. Dengan cara yang sama, dispatcher menutup LBS pada GH
sehingga GD.4 dan GD.5 mendapat pasokan listrik dari Gardu Induk melalui penyulang ekspress.
Dengan implementasi sistem SCADA ini APD dapat menghidupkan kembali listrik yang padam
karna gangguan, tanpa harus menunggu gangguan tersebut selesai diperbaiki.
Contoh lain misalnya terjadi kenaikan beban pada penyulang C yang dikhawatirkan bila
dibiarkan akan terjadi overload. Maka dispatcher harus melakukan manuver dengan membagi
pasokan listrik menjadi dua yaitu arah atas dan arah bawah. Misalnya dispatcher membagi
dengan cara GD.1 dan GD.2 mendapat pasokan listrik dari arah atas, sedangkan GD.3, GD.4, dan
GD.5 mendapat pasokan listrik dari arah bawah. Dengan implementasi SCADA maka dengan
mudah dispatcher menutup LBS pada GH untuk penyulang C sehingga GD.3, GD.4 dan GD.5
mendapat pasokan listrik dari GH. Kemudian membuka LBS dari GD.2 arah bawah sehingga
pasokan listrik dari arah atas hanya sampai ke GD.2. Dan kini telah terbagi pasokan listrik
dengan cepat dan tanpa harus melakukan pemadaman.
Dengan mengimplementasikan sistem SCADA pengendalian listrik khususnya jaringan distribusi
20 KV dapat dilakukan dari jarak jauh dan dengan waktu yang singkat.

Anda mungkin juga menyukai