Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

PENGENALAN ALAT UKUR

BIJUJENT HUTABARAT
2007134743

Teknik Elektro A-2020


Universitas Riau
A. Osiloskop
a. Pengertian Osiloskop

Osiloskop merupakan alat untuk produk elektronik yang


mampu memetakan banyak bagian. Anda akan bisa melihat bagaimana
sinyal listrik dan juga frekuensi berupa gambar grafik, sehingga akan lebih
mudah untuk dipahami dan dipelajari. Di bidang service elektronik, fungsi
Osiloskop akan dimanfaatkan untuk melihat bagaimana kondisi suatu
produk elektronik. Sehingga Osiloskop akan mampu menampilkan bagian
mana saja yang mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki.

Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam


osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau
Cathode Ray Tube (CRT). Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop,
yakni tipe analog (ART - analog real time oscilloscope) dan tipe digital
(DSO-digital storage osciloscope), masing-masing memiliki kelebihan dan
keterbatasan. Para insinyur, teknisi maupun praktisi yang bekerja di
laboratorium perlu mencermati karakter masing-masing agar dapat
memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam
kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik yang
sedang diperiksa atau diuji kinerjanya.

Biasanya hasil proyeksi akan digambarkan dalam bentuk grafik dua


dimensi atau 2D. Gambarnya seperti antara sumbu X sebagai
waktu dan sumbu Y sebagai tegangan. Anda bisa menemukan penggunaan
Osiloskop di pusat-pusat penelitian, sains, permesinan, kesehatan, dan
juga komunikasi. Sampai sekarang ada dua jenis Osiloskop yang paling
banyak digunakan, yaitu Osiloskop Analog dengan teknologi CRT dan
Osiloskop Digital dengan LCD sebagai penampil dari sinyal listrik yang
terbaca.
b. Bagian – bagian osiloskop

1. Tombol Power ON/OFF


Tombol Power ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan Osiloskop
2. Lampu Indikator
Lampu Indikator berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam keadaan
ON (lampu Hidup) atau OFF (Lampu Mati)

3. ROTATION
Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan
garis pada layar agar tetap berada pada posisi horizontal. Untuk
mengatur rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk
memutarnya.

4. INTENSITY
Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk
gelombang agar mudah dilihat.

5. FOCUS
Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk gelombang
sehingga tidak kabur
6. CAL 
CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P) atau
Tegangan puncak ke puncak.

7. POSITION
Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-masing
Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION).

8. INV (INVERT)
Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan akan
dibalikan.

9. Sakelar VOLT/DIV
Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan per
sentimeter (Volt/Div) pada layar Osiloskop. Umumnya, Osiloskop
memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua Sakelar VOLT/DIV.
Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div hingga 20V/Div.

10. VARIABLE
Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan
(sensitivitas) arah vertikal pada saluran atau Channel yang
bersangkutan. Putaran Maksimum Variable adalah CAL yang
berfungsi untuk melakukan kalibrasi Tegangan 1 Volt tepat pada 1cm
di Layar Osiloskop.

11. AC – DC
Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang
mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah Kapasitor.
Sedangkan pada pilihan posisi DC maka Input Terminal akan
terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam Osiloskop dan
seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop.

12. GND
Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan terbuka,
Input yang bersumber dari penguatan Internal Osiloskop akan
ditanahkan (Grounded).
13. VERTICAL INPUT CH-1
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1)

14. VERTICAL INPUT CH-2


Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2)

15. Sakelar MODE


Sakelar MODE pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu CH1, CH2,
DUAL dan ADD.
CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1 (Channel 1).
CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2).
DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1) dan
Saluran 2 (CH2) secara bersamaan.
ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara
aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk
gelombang pada layar.

16. x10 MAG


Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat.

17. POSITION
Untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar.

18. XY
Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi Axis X
dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y.

19. Sakelar TIME/DIV


Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran waktu dari
suatu periode atau per satu kotak cm pada layar Osiloskop.

20. Tombol CAL (TIME/DIV)


ini berfungsi untuk kalibrasi TIME/DIV

21. VARIABLE
Fungsi Variable pada bagian Horizontal adalah untuk mengatur
kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV.
22. GND
GND merupakan Konektor yang dihubungkan ke Ground (Tanah).

23. Tombol CHOP dan ALT


CHOP adalah menggunakan potongan dari saluran 1 dan saluran 2.
ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2
secara bergantian.

24. HOLD OFF


HOLD OFF untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.

25. LEVEL
LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur gambar
yang diperoleh menjadi diam atau tidak bergerak.

26. Tombol NORM dan AUTO


27. Tombol LOCK

28. Sakelar COUPLING


Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak balik
(AC).

29. Sakelar SOURCE


Penyesuai pemilihan sinyal.

30. TRIGGER ALT

31. SLOPE

32. EXT
Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

Penampilan pada Layar (Display)

A. Layar Osiloskop
B. Trace, garis yang digambar oleh Osiloskop yang mewakili sinyal
C. Garis Grid Horizontal
D. Garis Grid Vertical
E. Garis Tengah Horizontal dan Vertikal

c. Langkah – Langkah penggunaan


1. Pertama Anda harus menyalakan alat Osiloskop terlebih dahulu.
Untuk beberapa jenis Osiloskop membutuhkan waktu boot yang lama.
Bahkan waktu boot itu bisa dikatakan sama dengan boot pada PC.
Oleh karena itu tunggu sampai Osiloskop benar-benar aktif. Ketika
sudah menyala, Anda akan melihat tampilan di layar dengan garis-
garis di dalamnya.

2. Tahap selanjutnya adalah sambungkan probe positif + menuju


ke terminal kalibrasi. Untuk beberapa probe ada pilihan faktor
perkalian seperti x10 atau x1. Pada pilihan ini pilih saja x1.

3. Lalu perhatikan tampilan layar akan ada sebuah sinyal persegi. Atur
sampai layar CRO memiliki tampilan tegangan dalam 2vpp
berfrekuensi 1 kHz.

4. Selanjutnya gantilah pada tombol trigger sesuai dengan Channel yang


Anda gunakan. Jika menggunakan CH 1 maka ganti trigger ke CH 1.

5. Coupling pindah ke AC dan sesuaikan dengan pilihan pada probe.

6. Untuk Volt div (vertikal), ganti selector ke 1 Volt, Time div


(Horizontal) ke 0,5 Volt.

7. Terakhir atur pencahayaan sesuai dengan selera dan alat Osiloskop


siap Anda gunakan.
B. Volt - Meter
a. Pengertian Volt-meter
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk
mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik.
Susunannya paralel sesuai dengan lokasi komponen yang diukur. Ada tiga
lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua lempengan itu
terpasang pada Bakelit yang sudah terangkai dalam sebuah tabung plastik
maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode, sedangkan
lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud
biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi x diameter).

Tidak jauh berbeda dengan Amperemeter, desain voltmeter juga


dibagi menjadi hambatan seri atau multiplier dan juga galvanometer.
Kinerjanya akan lebih baik dan bisa meningkat jika ditambah dengan
multiplier. Dengan penambahan ini, diharapkan kemampuannya bisa
bertambah berkali lipat besar daripada sebelumnya. Jika kuat arus dan
medan magnet Saling berinteraksi maka akan timbul gaya magnet. Gaya
itulah yang nanti akan menggerakkan jarum. Besar kecil penyimpangan
jarum akan dipengaruhi oleh arus listrik yang mengalir.

Voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang


ada di suatu rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda akan menggunakan
alat ini, Anda akan menemukan tulisan milivolt (mV), voltmeter (V),
mikrovolt, dan juga kilovolt (kV).  Alat ini memiliki fluksi magnetik yang
masuk pada kepingan logam secara paralel. Fluks bolak-balik yang timbul
mempengaruhi tegangan yang terjadi pada arus putar di dalam kepingan
tersebut. Alat ini memiliki batasan ukuran yaitu nilai maksimum tegangan
yang bisa diukur oleh alat itu. Jika pengukuran melebihi batas yang
ditentukan, otomatis alat itu akan rusak.

Voltmeter sering kali dihubungkan dengan amperemeter. Padahal,


keduanya berbeda. Amperemeter berfungsi untuk mengukur ampere atau
kuat arus listrik, dan voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan
listrik atau volt.
b. Bagian – bagian Volt – Meter

Berikut ini beberapa komponen atau bagain-bagian Voltmeter


yang harus dipahami, antara lain :

a. Skala ukur
Skala yang dipergunakan untuk mengukur tegangan, letaknya
berada diatas jalur kaca. Titik nol berada diujung sebelah
kanan

2. Jarum penunjuk skala


Menunjuk skala hasil pengukuran

3. Terminal Positif
Tempat mencolok kabel yang arusnya bersifat positif

4. Terminal Negatif
Tempat mencolok kabel yang arusnya bersifat positif
c. Langkah – Langkah penggunaan

1. Pastikan rangkai komponen yang mempunyai potensial berbeda yakni


secara paralel.

2. Kemudian sesuaikan rangkaian arus mana yang perlu searah dengan


memasang kutub-kutub voltmeter.

3. Selain itu, pastikan juga bahwa kutub positif ataupun negatif


mempunyai potensial yang berbeda. Dimana dari keduanya itu, posisi
kutub positif harus mempunyai potensial yang tinggi.

4. Selanjutnya periksa kabel hitam, merah dan biru, bila terdapat


penyimpangan yang mengarah ke kiri itu artinya pemasangannya
terbalik. Itu memang tak akan menjadi masalah dalam rangkaian arus
bolak balik.
C. Amperemeter
a. Pengertian Amperemeter
Amperemeter merupakan suatu alat yang difungsikan dalam
mengukur kuat arus listrik. Dimana, biasanya alat ini digunakan oleh para
teknisi elektronik ketika menggunakan alat multi tester listrik atau yang
disebut juga dengan avometer. Sedangkan untuk avometer sendiri
merupakan alat kelistrikan gabungan dari fungsi amperemeter, ohmmeter
dan voltmeter.

Selain itu, Amperemeter juga bisa dibuat dengan susunan


mikroamperemeter serta shunt yang memiliki fungsi untuk mendeteksi
arus dalam sebuah rangkaian balik arus yang kecil. Sedangkan jika pada
arus yang besar, maka akan ditambahkan dengan hambatan shunt.

Cara kerja Amperemeter sendiri, menggunakan gaya Lorentz gaya


magnetis. Dimana arus yang mengalir dalam kumparan berselimut medan
magnet, akan memunculkan gaya lorentz yang mampu menggerakkan
jarum pada amperemeter. Sehingga, jika semakin besar aliran arusnya,
maka simpangannya pun akan semakin besar juga

Amperemeter juga dapat dari shunt dan mikroamperemeter.


Dimana Mikroamperemeter sendiri berfungsi untuk mendeteksi ada atau
tidaknya arus yang mengalir melalui rangkaian, bahkan nilai kuat arus
yang sangat kecil sekalipun akan bisa terdeteksi.

Sedangkan dalam mengukur kuat arus yang lebih besar, maka bisa
dibantu menggunakan hambatan Shunt, sehingga kemampuan dalam
mengukurnya dapat disesuaikan pula menggunakan perkiraan arus yang
ada.
b. Bagian – bagian Amperemeter

 Skala berfungsi untuk membaca nilai yang ditunjukkan jarum


penunjuk skala 
 Jarum penunjuk skala berfungsi untuk penunjuk besaran arus yang
masuk 
 Probe berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter dan
menentukan kutub positif amperemeter 
 Kalibrator berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan
skala pada angka nol (0) dengan tepat, segaris dengan jarum penunjuk
skala. 
c. Langkah – Langkah penggunaan

 Kalibrasi amperemeter terlebih dahulu dengan cara memutar knop


kalibrator ke kanan atau kek kiri yang terdapat pada amperemeter
analog. Pastikan jarum penunjuk skala berada tepat satu garis dengan
angka nol pada skala. 
 Memasang secara seri amperemeter dengan hambatan 
 Memasang kabel negatif (warna hitam) di ground amperemeter, dan
kabel positif (warna merah) pada probe amperemeter 
 Membaca penunjuk arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi
jarum penunjuk skala
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.technolati.com/2020/10/fungsi-osiloskop-dan-
cara-menggunakan.html
2. https://teknikelektronika.com/bagian-bagian-osiloskop-
kontrol-dan-indikator-osiloskop/
3. http://aliusmantps2014.blogspot.com/2014/12/osiloskop-
dan-prinsip-kerja-osiloskop.html
4. https://www.pengelasan.net/voltmeter/
5. https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-
amperemeter.html
6. https://stellamariscollege.org/voltmeter/
7. https://ngertiaja.com/fungsi-voltmeter/
8. https://ngertiaja.com/fungsi-amperemeter/
#Prinsip_Kerja_Amperemeter
9. https://prasstyle.com/fungsi-amperemeter/
#Berikut_Adalah_Bagian_Bagian_Amperemeter

Anda mungkin juga menyukai