Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Osiloskop


Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal
listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan
menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal
listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat
menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.

Gambar 2.1 Osiloskop


(Sumber : electronicdesign.com, www.testbuyer.com)
2.2 Jenis-Jenis Osiloskop
Osiloskop dapat dibagi menjadi 2, yaitu Osiloskop Analog dan Digital menurut output
tampilannya. Berikut perbedaanya :

2.2.1 Osiloskop Analog


Osiloskop jenis ini menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas
electron dalam tabung sinar katoda sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar
osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut. Osiloskop analog
Osiloskop ini merupakan jenis yang paling tua dan sederhana.

Gambar 2.1.1 Osiloskop Analog(dokumentasi pribadi)


(Sumber : tipsntrik88.files.wordpress.com)

2.2.2 Osiloskop Digital


Osiloskop jenis ini mengambil bentuk gelombang yang diukur, lalu dengan
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter), besaran tegangan yang diambil
dirubah menjadi besaran digital. Dalam osiloskop digital, gelombang yang akan
ditampilkan lebih dulu di-sampling dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian
menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di
memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian
banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai
dihentikan.
Gambar 2.1.2 Osiloskop Digital
(Sumber : www.rigol.eu)
2.2 Bagian-bagian Osiloskop(2.3, dibentuk tabel)
Bagian – bagian Osiloskop dibagi menjadi bagian – bagian utama dan bagian – bagian pada
tampilan layar, sebagai berikut :

2.2.1. Bagian Utama pada Osiloskop

Gambar 2.2.1 Bagian – Bagian Osiloskop


(Sumber : teknikelektronika.com)

1. Tombol Power ON/OFF


Tombol Power ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan Osiloskop
2. Lampu Indikator
Lampu Indikator berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam keadaan ON (lampu
Hidup) atau OFF (Lampu Mati)
3. ROTATION
Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan garis pada layar
agar tetap berada pada posisi horizontal. Untuk mengatur rotation ini, biasanya harus
menggunakan obeng untuk memutarnya.
4. INTENSITY
Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar
mudah dilihat.
5. FOCUS
Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk gelombang sehingga tidak
kabur
6. CAL 
CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P) atau Tegangan puncak
ke puncak.
7. POSITION
Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-masing
Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION).
8. INV (INVERT)
Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan akan dibalikan.
9. Sakelar VOLT/DIV
Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan per sentimeter (Volt/Div)
pada layar Osiloskop. Umumnya, Osiloskop memiliki dua saluran (dual channel)
dengan dua Sakelar VOLT/DIV. Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div hingga
20V/Div.
10. VARIABLE
Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) arah
vertikal pada saluran atau Channel yang bersangkutan. Putaran Maksimum Variable
adalah CAL yang berfungsi untuk melakukan kalibrasi Tegangan 1 Volt tepat pada
1cm di Layar Osiloskop.
11. AC – DC
Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang mengandung
DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah Kapasitor. Sedangkan pada pilihan posisi DC
maka Input Terminal akan terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam
Osiloskop dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop.
12. GND
Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan terbuka, Input yang
bersumber dari penguatan Internal Osiloskop akan ditanahkan (Grounded).
13. VERTICAL INPUT CH-1
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1)
14. VERTICAL INPUT CH-2
Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2)
15. Sakelar MODE
pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu CH1, CH2, DUAL dan ADD.
CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1 (Channel 1).
CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2).
DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1) dan Saluran 2
(CH2) secara bersamaan.
ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara aljabar. Hasil
penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk gelombang pada layar.
16. x10 MAG
Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat.
17. POSITION
Untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar.
18. XY
Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi Axis X dan Input
Saluran 2 akan menjadi Axis Y.
19. Sakelar TIME/DIV
Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran waktu dari suatu periode
atau per satu kotak cm pada layar Osiloskop.
20. Tombol CAL (TIME/DIV)
ini berfungsi untuk kalibrasi TIME/DIV
21. VARIABLE
Fungsi Variable pada bagian Horizontal adalah untuk mengatur kepekaan
(sensitivitas) TIME/DIV.
22. GND
GND merupakan Konektor yang dihubungkan ke Ground (Tanah).
23. Tombol CHOP dan ALT CHOP
adalah menggunakan potongan dari saluran 1 dan saluran
ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2 secara bergantian.
24. HOLD OFF
untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.
25. LEVEL
LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur gambar yang diperoleh
menjadi diam atau tidak bergerak.
26. Tombol NORM dan AUTO
27. Tombol LOCK
28. Sakelar COUPLING
Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak balik (AC).
29. Sakelar SOURCE
Penyesuai pemilihan sinyal.
30. TRIGGER ALT
31. SLOPE
32. EXT
Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

2.2.2 Tampilan pada Layar Osiloskop

Gambar 2.2.2 Bagian Layar Osiloskop


(Sumber : teknikelektronika.com)
A. Layar Osiloskop
B. Trace, garis yang digambar oleh Osiloskop yang mewakili sinyal
C. Garis Grid Horizontal
D. Garis Grid Vertical
E. Garis Tengah Horizontal dan Vertikal

2.3 Prinsip Kerja Osiloskop(2.4)


Sebuah osiloskop tradisional bekerja dengan membuat berkas elektron yang
melintasi layar yang dilapisi pada bagian belakangnya dengan bahan kimia khusus, yaitu
fosfor. Setiap kali sinar elektron mengenai layar, menyebabkan fosfor menyala dalam waktu
kurang yang singkat, sinar elektron menyapu seluruh layar dan membangun sebuah grafik
gelombang. Hal ini berlangsung selama Osiloskop tersambung dengan rangkaian, sehingga
grafik yang kita amati adalah berkas elektron yang melewati layar.

Cara Osiloskop menggambarkan gelombang sinus:


1. Di dalam tabung sinar katoda (CRT), electron gun (kuning) memancarkan sinar
elektron (titik hijau) menuju layar fosfor.
2. Dengan tidak ada sinyal yang terhubung ke rangkaian, sebuah timing sirkuit
memberi tenaga kumparan elektromagnetik (biru) yang membuat sinar elektron
berjalan perlahan melewati layar dari kiri ke kanan (menggambarkan sumbu grafik
x).
3. Bila dihubungkan dengan sinyal bergelombang (oranye) ke rangkaian osiloskop,
sebuah sirkuit memberi tenaga sepasang kumparan tegak lurus (merah) yang
membuat sinar bergerak ke atas dan ke bawah (menggambarkan sumbu grafik y).
4. Kumparan biru dan merah membuat sinar elektron bergerak ke atas dan ke bawah
(sumbu y), terhadap sumbu x sehingga membentuk gelombang sinus.

Gambar 2.3 Bagian Layar Osiloskop


(Sumber : www.explainthatstuff.com)

2.4 Fungsi Osiloskop(dihapus saja)


Berikut beberapa fungsi dari Osiloskop :
1. Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
2. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
3. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
4. Membedakan arus AC dengan arus DC.
5. Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.

Penggunaan paling umum dari osiloskop adalah untuk mendiagnosa kerusakan


peralatan elektronik. Alat Osiloskop ini memungkinkan teknisi untuk memeriksa /
mengamati perubahan tegangan dari waktu ke waktu. Teknisi juga dapat menggunakan
osiloskop untuk melihat bentuk dan waktu sinyal dari sinyal, dimana penting dalam
beberapa aplikasinya. Teknisi dapat memeriksa keadaan komponen satu persatu dari
rangkaian komponen untuk menentukan komponen gagal.

2.5 Definisi dan Fungsi dari Function Generator


Function generator adalah alat uji yang mampu menghasilkan berbagai bentuk gelombang
sederhana. Selain menghasilkan gelombang sinus, Function generator dapat menghasilkan bentuk
gelombang lainnya, termasuk bentuk gelombang persegi dan segitiga. Fitur lain yang disertakan
pada Function generator adalah dapat mengatur tegangan dan frekuensi dari gelombang yang
diciptakan.
Pada praktikum ini, fungsi dari Function generator adalah membuat sinyal elektronik
tertentu sesuai kebutuhan praktikum untuk dibaca Osiloskop.

Gambar 2.5 Function Generator Analog(dokumentasi pribadi)


(Sumber : www.aimtti.com)
2.6 Aplikasi Osiloskop di Darat (Land use)(dibentuk tabel)
Pada aplikasinya Osiloskop dapat dikombinasi dengan transducer (alat yang mengubah satu
jenis energi ke yang lain) sehingga membuat osiloskop dapat mengukur berbagai hal. yaitu sebagai
berikut :
2.6.1 Heartbeat Monitor
Pada Heartbeat Monitor, Osiloskop dihubungkan dengan Transducer
Piezoelektrik (Transducer yang menghasilkan listrik ketika ditekan / mendapat energi
kinetik) untuk mempelajari getaran, yaitu detak jantung seseorang.

Gambar 2.6.1 Heartbeat Monitor


(Sumber : alamy.com)

2.6.2 Mengamati Perubahan Suhu


Osiloskop dapat disambungkan dengan Thermocouple (transduser yang
mengubah energi panas menjadi listrik) untuk mempelajari perubahan suhu secara
berkala dengan Osiloskop digital.

Gambar 2.6.2 Osiloskop Digital dengan Thermocouple


(Sumber : AliExpress.com)

2.6.3 Mempelajari Gelombang Suara


Kita bisa menggunakan mikrofon (jenis transducer yang mengubah energi
suara menjadi sinyal listrik) untuk mempelajari sinyal suara dengan memasangnya ke
Osiloskop.
Gambar 2.6.3 Osiloskop Digital dengan Thermocouple
(Sumber : homepages.dordt.edu)
2.7 Aplikasi Osiloskop di Laut (Marine Use)(2.6.2)
Berikut beberapa aplikasi Osiloskop di dunia marine :

2.7.1 Sebagai alat pemeriksaan komponen – kompenen instalasi listrik di kapal


(Maintenance Check).

Gambar 2.7.1 Maintenance Check dengan Menggunakan Osiloskop portable iMSO-104.


(Sumber : www.oscium.com)

2.7.2 Bearing Deviation Indicator (BDI)


Alat BDI ini berfungsi sebagai indikator visual dari suara yang dihasilkan
oleh gelombang kapal selam. Alat ini didesain oleh Havard Underwater Sound
Laboratory (HUSL) dan menjadi perlengkapan standar angkatan laut (Carl: 1946).
Inti dari rangkainnya adalah sensor gelombang laut yang hasilnya di visualisasikan
oleh Osiloskop.

Gambar 2.7.2 Ilustrasi BDI dengan menggunakan Osiloskop


(Sumber : Principles of underwater sound, 1946)

2.7.3. Sound Navigation And Ranging (SONAR)


Fungsi Osiloskop pada sistem sonar adalah untuk memvisualisasikan
gelombang, sehingga waktu yang dibutuhkan gelombang ultrasonik untuk
menghantam suatu benda lalu kembali dapat diukur, dimana hasil dari waktu jeda ini
dapat digunkan untuk memperkirakan jarak suatu benda dari pemancar gelombang
ultrasonik.

Gambar 2.7.3 Skema Prinsip Kerja SONAR


(Sumber: Engineering Physics, 2010)

Anda mungkin juga menyukai