Anda di halaman 1dari 21

Osiloskop

Kelompok 6
Dian Ageng Nastiti (21030184063)
Syarofatil Villayah (21030184065)
Vety Zahrotul Widad (21030184071)
OSILOSKOP

Topik yang dibahas:


• PENGERTIAN OSILOSKOP
• JENIS - JENIS OSILOSKOP
• BAGIAN DAN FUNGSI OSILOSKOP
• CARA MENGKALIBRASI OSILOSKOP
• CARA KERJA OSILOSKOP
• CARA MEMBACA HASIL OSILOSKOP
PENGERTIAN
Pengertian osiloskop adalah sebuah alat ukur elektronik yang digunakan
untuk menginterpretasi atau memproyeksikan sinyal serta frekuensi
listrik menjadi bentuk gambar grafik sehingga dapat dinyatakan dalam
satuan tertentu sebagai indikator kinerja.
JENIS-JENIS OSILOSKOP
1. Osiloskop Tabung Kaca 2. Osiloskop LCD

Keunggulan :
Keunggulan
• Harganya lebih murah
• Lebih rinagn dan mudah karena
• Memiliki respon yang lebih cepat terhadap sinyal
menggunakan LCD
• Memiliki sifat yang realtime dan pengaturan yang
• Mampu memberikan kemampuan
mudah dilakukan
ekstensif
• Mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti
• Kemudahan tugas-tugas akuisisi
yang diinginkan untuk melihat gelombang-
gelombang dan pengukurannya
gelombang yang kompleks.
BAGIAN DAN FUNGSI
1. Tombol Power 2. Lampu Indikator 3. Rotation
berfungsi untuk menghidupkan berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan
dan mematikan Osiloskop. dalam keadaan ON (lampu Hidup) garis pada layar agar tetap berada pada
atau OFF (Lampu Mati) posisi horizontal. Untuk mengatur rotation
ini, biasanya harus menggunakan obeng
untuk memutarnya.

4. intensity 5. Focus 6. CAL


digunakan untuk mengatur
digunakan untuk mengatur digunakan untuk Kalibrasi tegangan
penampilan bentuk gelombang
kecerahan tampilan bentuk peak to peak (VP-P) atau Tegangan
sehingga tidak kabur.
gelombang agar mudah dilihat. puncak ke puncak.
7. POSITION 8. INV (INVERT) 12. GND
digunakan untuk mengatur Saat tombol INV ditekan, Terminal INPUT akan
posisi Vertikal (masing- sinyal Input yang terbuka, Input yang
masing Saluran/Channel bersangkutan akan dibalikan. bersumber dari penguatan
memiliki pengatur Internal Osiloskop akan
POSITION). ditanahkan (Grounded).

10. VARIABEL 11. AC-DC 9. SAKELAR VOLT


mengatur kepekaan mengukur sinyal AC, digunakan untuk memilih
(sensitivitas) arah vertikal sinyal input yang besarnya tegangan per
pada saluran atau Channel mengandung DC akan sentimeter (Volt/Div) pada
yang bersangkutan. Putaran ditahan/diblokir oleh layar Osiloskop. Umumnya,
Maksimum Variable adalah sebuah Kapasitor. Osiloskop memiliki dua
CAL yang berfungsi untuk Sedangkan pada posisi DC saluran (dual channel) dengan
melakukan kalibrasi input terminal terhubung dua Sakelar VOLT/DIV.
Tegangan 1 Volt tepat pada dengan penguat, sehingga Biasanya tersedia pilihan
1cm di Layar Osiloskop sinyal input ditampilkan di 0,01V/Div hingga 20V/Div.
layar osiloskop.
13. VERTICAL INPUT 14. VERTICAL INPUT 15. SAKELAR MODE
CH-1 CH-2 Sakelar MODE pada
Sebagai VERTICAL INPUT Sebagai VERTICAL INPUT umumnya terdiri dari 4
untuk Saluran 1 (Channel 1). untuk Saluran 2 (Channel 2). pilihan yaitu CH1, CH2,
DUAL dan ADD.

16. X10 MAG 17. POSITION 18. XY


dUntuk pembesaran Untuk penyetelan tampilan XY ini digunakan, Input
(Magnification) frekuensi kiri-kanan pada layar. Saluran 1 akan menjadi Axis
hingga 10 kali lipat. X dan Input Saluran 2 akan
menjadi Axis Y.
25. LEVEL 29. SAKELAR
SOURCE
digunakan untuk mengatur digunakan untuk
gambar yang diperoleh menyesuai pemilihan
menjadi diam atau tidak sinyal.
bergerak.

26. TOMBOL NORM 30. TRIGGER ALT


DAN AUTO

31. SLOPE
27. TOMBOL LOCK

28. SAKELAR 32. EXT


COUPLING
digunakan untuk sebagai Trigger yang
menunjukan hubungan dikendalikan dari
dengan sinyal searah (DC) rangkaian di luar
atau bolak balik (AC). Osiloskop.
FUNGSI OSILOSKOP
1. Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang
dapat berosilasi.
2. Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya terhadap
waktu.
3. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen
elektronika.
4. Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.
5. Mengetahui noise dalam rangkaian elektronik.
KALIBRASI
Langkah-Langkah Kalibrasi Osiloskop :

1. Nyalakan alat osiloskop pada jaringan 2. Siapkan probe dan pasangkan konektor
listrik. probe tersebut pada terminal BNC dan input
Channel 1 (CH1).
2 Vpp

3. Pasangkan ujung probe (+) pada 4. Apabila garis didalam layar masih terlihat
terminal CAL pada tampilan layar miring, kita bisa mengatur dengan mengubah
akan muncul Wave Image Trace rotation yang berada dibawah layar
(Gelombang Kotak). menggunakan obeng.
5. Atur selektor pada Channel 1 atau 6. Untuk mengukur besar tegangan
Channel 2. Pilih Channel Vpp dapat dilakukan dengan
menghitung jumlah kotak vertikal
dikalikan dengan skala Volts/div
7. Atur skala Volts/div menjadi 1 Volt. 8. atur gelombang / kotak menjadi 2
kotak/ divisi menggunakan tombol Var.
9. Untuk mendapatkan besar tegangan 2 Vpp. Jika skala
Volts/div- nya adalah 1 maka divisi dari kotaknya harus 2.
Jika sudah dalam kondisi seperti ini Osiloskop siap
digunakan.
CARA PENGGUNAAN OSILOSKOP

2. Selanjutnya tekan tombol AUTO, tunggu


1. Hubungkan kutub positif (probe merah) sebentar maka sinyal ditampilkan pada layar.
sumber tegangan ke probe berbentuk pengait di
osiloskop. Sedangkan probe hitam(negative)
dihubungkan dengan capit kecil osiloskop.
3. Untuk mengetahui amplitude gelombang, perhatikan pada bagian bawah layar yang ditandai
dengan warna kuning (untuk channel 1). Tertulis 500mV yang artinya Amplitudonya sebesar 500mV
x 10 = 5V. 10 adalah factor pengali, kita ketahui saat kalibrasi atau sebenarnya pengali ini dapat
dipilih pada probe osiloskop, ada dua pilihan yaitu pengali 1 dan 10, sebaiknya pakai pengali 10
supaya oslioskop lebih maksimal dalam menampilkan sinyal. Sedangkan untuk sumbu x terdiri dari
frekuensi dan periode
CARA KERJA OSILOSKOP

Komponen Utama pada Osiloskop adalah tabung sinar katoda (CRT). Prinsip kerja
tabung sinar katoda adalah sebagai berikut :Elektron dipancarkan dari katoda akan
menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini
berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan
medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk
mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor
yang dipasang secara vertikel, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar.
Selanjutnya jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang
pada mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap.
Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal.
Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super posisi) yang
berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonik baru
berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap
bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih
sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua getaran harmonik super
posisi yang berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak lagi periodik.

Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekanan melalui permukaan
layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y atau masukan vertikal osiloskop,
,menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang dimasukkan.
Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak gambar pada layar yang menunjukkan variasi
tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang
cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai pola yang diam pada layar
CARA MEMBACA HASIL
Berapa besar tegangan sinyal tersebut ?
Jawab :
Tinggi sinyal puncak ke puncak (Voltage peak to peak/Vpp)
adalah 4 div. Adapun 1 div itu bernilai 2 volt (lihat knob pengatur
volt/div).
Jadi, tegangan (voltage) sinyal tersebut adalah 8 Vpp

Berapa besar periode sinyal tersebut ?


Jawab :
1 div itu bernilai 1 mS = 0,001 S = 1.10-3 S  
Jadi, T = 10 mS = 10.10-3 S = 1.10-2 S

Berapa besar frekuensi sinyal tersebut ?


Jawab :
SEKIAN dan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai