Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
Jl. Soekarno Hatta 9 PO. Box 04 Malang - 65141
Telepon (0341) 404424 -404425 Ext. 1077 Fax. (0341) 404420
Laman://www.poltek-malang.ac.id

KALIBRASI DAN PENGOPERASIAN OSCILLOSCOPE

I. OSCILLOSCOPE
Oscilloscope (Osiloskop) adalah Alat Ukur yang mana dapat menunjukkan kepada Anda ‘Bentuk’
dari sinyal listrik dengan menunjukkan Grafik dari Tegangan terhadap Waktu pada layarnya. Itu
seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap
waktu.Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan
dan waktu pada layar (screen).
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengitung besarnya frekuensi atau tegangan (amplitudo) dari
suatu gelombang atau sinyal listrik. Umumnya orang akan menggunakan osiloskop untuk mengamati
bentuk suatu gelombang sinusoidal dari rangkaian atau sumber listrik arus bolak balik atau AC
(Alternating Current) sehingga dapat mengitung langsung besarnya amplitudo gelombang dari puncak
bawah sampai puncak atas, oleh sebab itu sering dikenal dengan istilah tegangan peak to peak (Vpp).
Namun untuk melakukan perhitungan dan mendapatkan hasil yang akurat maka harus dipastikan
terlebih dahulu bahwa osiloskop yang akan kita gunakan telah terkalibrasi atau belum. Untuk
mengetahui apakah osiloskop tersebut sudah terkalibrasi ataupun cara untuk melakukan kalibrasi akan
saya jelaskan sebagai berikut.

Osiloskop pada dasarnya terdapat beberapa tombol utama yang memiliki fungsi pokok berbeda, antara
lain.
 Volt/div yaitu digunakan untuk mengatur batas pengukuran tegangan atau amplitodo dalam 1
kotak atau div pada batas posisi sisi atas dan sisi bawah kotak. Lebih tepatnya untuk
menentukan besarnya tegangan yang dihitung dalam tiap kotak.
 Time/div yaitu digunakan untuk menentukan besarnya batas pengukuran periode (dalam
sekon) atau batas sisi kiri dan sisi kanan dalam 1 kotak atau div.
 Mode yaitu untuk menentukan channel mana yang aktif atau muncul dalam layar. Umumnya
bisa salah satu cannel atau kedua channel secara bersamaan, bahkan sampai menggabungkan
kedua channel tersebut.
 var pada volt/div yaitu digunakan untuk mengkalibrasi tegangan pada masing masing channel
pada osiloskop. Efek yang muncul pada pengaturan tombol ini yaitu perubahan jarak atas dan
bawah pada 1 gelombang.

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 1


 var pada time/div yaitu digunakan untuk mengkalibrasi periode pada semua channel
osiloskop. Efek yang mencul pada pengaturan tombol ini yaitu perubahan jarak kiri dan kanan
pada 1 gelombang.
 Position pada y untuk mengatur dan menggeser letak atas dan bawah gelombang pada layar.
 Position pada x untuk mengatur dan menggeser letak kiri dan kanan gelombang pada layar.

Untuk lebih jelas silahkan perhatikan semua tombol yang ada pada gambar osiloskop berikut..

Gambar Osiloskop Merk GW 50 MHz

Gambar tombol utama pada osiloskop.

volt/div

time/div

Gambar Layar osiloskop.

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 2


II. KALIBRASI OSCILLOSCOPE

Setelah semua fungsi tombol pada osiloskop telah dimengerti maka kita dapat mulai untuk melakukan
kalibrasi.

LANGKAH KALIBRASI :

1. Pertama, kita nyalakan terlebih dahulu osiloskopnya. Pastikan bahwa ada suatu gambar garis
pada layar dan terlihat jelas serta tidak kabur. Apabila masih kabur lakukan pengaturan fokus
terlebih dahulu dengan memutar tombol fokus dibawah layar, serta cek apakah garis yang
terlihat miring atau lurus? Jika garis yang muncul sedikit miring segeralah perbaiki dengan
cara memutar pengaturan kemiringan garis pada lubang di bawah layar dengan menggunakan
obeng (-) kecil. Setelah semua pengaturan awal telah selesai dilakukan, segera persiapkan
probe osiloskop yang akan digunakan. Karena fungsi probe osiloskop ini sangatlah penting
untuk menghubungkan masing masing channel osiloskop pada alat yang akan kita ukur dan
dapat pula digunakan untuk mengkalibrasi osiloskop itu sendiri. Probe osiloskop itu sendiri
sebenarnya selain berfungsi sebagai penghubung juga dapat digunakan sebagai faktor pengali
manakala sumber ataupun rangkaian yang akan kita ukur memiliki tegangan melebihi batas
maksimal kemampuan osiloskop, karena pada probe osiloskop terdapat saklar yang
bertuliskan X1 dan X10. Saklar tersebut biasanya hanya terdapat pada probe osiloskop yang
asli sehingga dengan menempatkan pada posisi X10 kita masih bisa mengukur sumber
tegangan yang lebih besar dari batas ukur osiloskop (volt/div) sampai 10 kali lipat pada batas
kemampuan maksimal osiloskop. Namun untuk probe osiloskop buatan sendiri kita hanya
dapat menggunakan maksimal 1X pada batas maksimal osiloskop.

Gambar Probe osiloskop

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 3


Pada gambar diatas tampak saklar pada probe asli, namun pastikan posisi probe tetap pada
X1. Apabila tidak mempunyai probe yang asli dapat digunakan probe buatan sendiri dengan
menggunakan kabel yang bermutu baik dan capi buaya. Pasanglah probe pada channel 1 serta
pilih saklar mode pada channel 1 (CH1.) seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Menentukan mode pada channel 1

Setelah memasang probe pada channel 1, tempatkan ujung probe pada terminal Cal yang ada
pada ujung kiri bawah pada layar osiloskop. Perhatikan tulisan yang ada pada terminal cal
yaitu terdapat tulisan 2 Vpp dan 1KHz. Hal itu berarti osiloskop harus dikalibrasi supaya nilai
pada peak to peak atau puncak atas dan bawah pada kotak div bernilai 2 volt dan frekuensi
gelombang 1div sebesar 1 KHz. Pada gambar dibawah ini adalah gambar bentuk gelombang
yang belum dilakukan kalibrasi karena belum memenuhi aturan yang ada pada tulisan
terminal cal.

Menempatkan ujung probe osiloskop pada terminal cal.

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 4


2. Langkah kedua yang harus dilakukan untuk kalibrasi yaitu membuat supaya nilai perhitungan
pada 1 kotak adalah 2 volt. Batasan yang dipakai pada tombol volt/div bebas yang penting
hasil perhitungan 1 kotak atau div adalah 2 Volt. Putarlah tombol var didekat tombol volt/div
untuk menyesuaikan atau mengkalibrasi tegangan pada channel 1 tersebut. Bila nilai 1 kotak
(div) sudah tepat 2 volt seperti pada gambar dibawah berati kalibrasi tegangan pada channel 1
telah berhasil. Maka dilanjutkan untuk melakukan kalibrsi frekuensi.

Bentuk gelombang sudah dikalibrasi tegangan.

Untuk melakukan kalibrasi frekuensi buatlah nilai 1 gelombang (1 puncak dan 1 lembah )
pada gelombang kotak tersebut bernilai 1 KHz. Caranya yaitu atur tombol time/div agar pulsa
gelombang kotak mudah dilihat (usahakan pada nilai 0.5 ms atau 1 ms saja), kemudian putar
tombol var dibawah atau didekat tombol time/div . Misal saya gunakan tombol time/div pada
0.5 ms maka saya harus mendapatkan bentuk gelombang kotak 1 puncak 1 kotak dan 1
lembah 1 kotak. Sehingga nantinya saat dihitung nilai periode 1 gelombang ( 1 puncak dan 1
lembah) adalah 0.5 ms + 0.5 ms = 1 ms (nilai periode gelombang).
Maka frekuensinya f adalah 1/T = 1/1 ms = 1 / 0,001= 1000 Hz = 1 KHz (sesuai dengan nilai
1 KHz pada terminal Cal kan...?). Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini.
Perlu di ingat bahwa nilai var pada kalibrasi tegangan pada channel 1 tadi sudah selesai
dilakukan, jadi jangan sekali-kali merubahnya sedikitpun, bila tidak anda harus mengulang
kembali melakukan kalibrasi tegangan channel 1 dari awal lagi.

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 5


Pengaturan time/div untuk kalibrasi frekuensi

Bentuk gelombang setelah dikalibrasi tegangan dan frekuensi

Setelah melakukan semua langkah langkah diatas berati osiloskop pada channel 1 telah
selesai dikalibrasi tegangan dan frekuensi, maka siap untuk digunakan. Tetapi channel 2 juga
memerlukan kalibrasi, sehingga bila kita akan memakai osiloskop channel 1 dan 2 maka pada
channel 2 juga harus dilakukan kalibrasi, namun ingat kalibrasi cukup pada tegangan saja
(volt/div), tidak perlu sampai ke frekuensi (time/div) karena untuk kalibrasi frekuensi efeknya
pada channel 1 dan 2.

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 6


III. PENGUJIAN HASIL KALIBRASI

Untuk menguji apakah hasil kalibrasi kita sudah berhasil atau tidak dapat digunakan sebuah tegangan
keluaran dari transformator, misalkan 12 volt AC dengan frekuensi PLN 50Hz.

Pengujian osiloskop dengan sumber tegangan AC.

Pada gambar diatas tampak bahwa hasil gelombang yang muncul pada layar melebihi luas dari layar
maka, ubah tombol volt/div pada posisi 5 volt (untuk mendapatkan gambar yang paling mudah
dibaca).

Bentuk gelombang sinus yang melebihi batas amplitudo.

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 7


Setelah pengaturan pada tombol volt/div maka bentuk gelombang sinus akan terlihat jelas pada layar
osiloskop seperti dibawah ini.

Bentuk gelombang setelah pengaturan batas amplitudo (volt/div).

Untuk lebih memudahkan perhitungan tegangan dan frekuensi sekaligus maka aturlah tombol time/div
sehingga bentuk gelombang sinus akan terlihat jelas dan mudah dihitung amplitudo maupun
periodenya dalam 1 gelombang.

Bentuk gelombang setelah pengaturan periode (time/div)

Setelah gambar terlihat jelas dapat dihitung besarnya amplitudo dan periode. Pertama mungkin kita
hitung amplitudonya yang merupakan Vpp dari nilai gelombang tersebut. Besarnya kotak yang
terukur adalah 3,4 (3 kotak + 2 strip garis didalam kotak, tiap strip 0,2) dan tombol volt/div yang saya
pakai adalah 5 volt/div, maka nilai Vpp adalah gelombang sinus tersebut adalah 3,4 div x 5 volt/div =
17 volt. Sehingga besarnya Vpp adalah 17 volt, untuk Vrms nya tinggal dibagi saja Vpp dengan akar
2 atau Vpp dikalikan 0,707. Maka akan didapatkan Vrms= 17 x 0,707 = 12,019 volt (sesuai dengan
tulisan transformator). Selanjutnya akan kita hitung berapakah frekuensinya? Mungkin agar lebih

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 8


mudah posisi atas dan bawah bisa diatur terlebih dahulu supaya gelombang mudah untuk diperoleh
titik tengahnya seperti pada gambar dibawah ini.

Penyesuaian posisi untuk mengitung periode satu gelombang.

Untuk mengitung frekuensi maka kita perlu tahu terlebih dahulu periode gelombang tersebut.
Berdasarkan gambar diatas tampak bahwa periodenya (ujung simpul kiri dan kanan) adalah 10 div x 2
ms/div = 20 ms. Sehingga frekuensinya adalah 1/T = 1/20 ms = 1/0,02 s = 50 Hz. Berarti dari
pengukuran menggunakan osiloskop pada output transformator 12 volt adalah 12,019 volt dengan
frekuensi AC 50 Hz.

Semoga tulisan diatas bermanfaat dan menjadi landasan awal, terutama yang ingin mempelajari lebih
lanjut tentang osiloskop untuk mencari model lissajous, menghitung penguatan op-amp, rangkaian
integrator dan diferensiator.

Perlu diingat bahwa beberapa model osiloskop untuk letak tombol mungkin sedikit berbeda, tetapi
untuk semua fungsi masih sama seperti penjelasan diatas

--ooOO SELAMAT BEKERJA OOoo--

Oleh : Nuryanto (PS TL)Page 9

Anda mungkin juga menyukai