Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3:

1. Agnes Miranda siregar


2. Eninta Melfani Br. Tarigan
3. Intan Kemala Sari NS
4. Nadiya Sapitri
5. Rifa Risqita Andreana
6. Tara Puspita Ritonga
OPERASI DASAR CRO
( CATODA RAY
OSCILLOSCOPE)
OSILOSKOP
Osiloskop sinar katoda adalah instrumen
laboratorium yang digunakan untuk pengukuran
dan analisa bentuk-bentuk gelombang dan
gejala-gejala lain dalam rangkaian elektronik.
Pada dasarnya Osiloskop adalah alat pembuat
grafik atau gambar (plotter) X-Y yang sangat
cepat yang memperagakan sebuah sinyal
masukan terhadap sinyal lain atau terhadap
waktu.
• Dalam kehidupan sehari-hari osiloskop sangat
berguna, terutama dalam dunia elektronika.
Karena, dapat menunjukkan keadaan digital tinggi
dan rendah. Selain itu, osiloskop juga dapat
digunakan untuk melihat bentuk isyarat elektronik.
Misalnya paada komputer menghasilkan isyarat
berbeda dengan isyarat listrik yang pada osiloskop,
maka dapat di pastikan dapat terjadi kerusakan
pada komputer tersebut. Osiloskop digunakan
untuk menunjukkan ciri operasi beberapa
komponen listrik seperti transistor dan kapasitor,
serta mengambil data dari bacaan volt.
OPERASI DASAR CRO
Dalam pemakaian CRO yang biasa, sumbu X atau masukan
horisontal adalah tegangan tanjak (ramp voltage) linear yang
dibangkitkan secara internal, atau basis waktu (time base) yang secara
periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri ke kanun melalui
permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke sumbu
Y atau masukan vertikal CRO, menggerakkan bintik ke atas dan ke
bawah sesuai dengan nib I sesaat tegangan masukan. Selanjutnya
bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gamImi pada layar yang
menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Illlu
tegangan masukan berulang dengan laju yang cukup cepat, gambar
akan kelihatan srfm gai sebuah pola yang diam pada layar. Dengan
demikian CRO melengkapi suatu mm pengamatan tegangan yang
berubah terhadap waktu.
Di samping tegangan, CRO dapat menyajikan
gambaran visual dari berbagai dinamik melalui
pemakaian transducer yang mengubah arus,
tekanan, temperatur, percepatan, dan banyak
besaran fisis lainnya menjaditegangan.
CRO digunakan untuk menyelidiki bentuk
gelombang, peristiwa transien besaran lainnya yang
berubah terhadap waktu dari frekuensi yang sangat
rendah ke fre-kuensi yang sangat tinggi. Pencatatan
kejadian ini dapat dilakukan oleh kamera khusus
yang ditempelkan ke CRO guna penafsiran kuantitatif
Subsistem utama dari sebuah CRO untuk pemakaian
umum Terdiri dari:

• Tabung sinar katoda (Cathode ray tube) atau CRT.


• Penguat vertikal (vertical amplifier).
• Saluran tunda (delay line).
• Generator basis waktu (time base generator).
• Penguat horisontal (horizontal amplifier).
• Rangkaian pemicu (trigger circuit).
• Sumber daya (power supply).
Tabung sinar katoda atau CRT merupakan jantung
osiloskop, dengan yang lainnya dari CRO terdiri dari
rangkaian guna mengoperasikan CRT. Pada dasarnya, CRT
meng-hasilkan suatu berkas elektron yang dipusatkan
secara tajam dan dipercepat ke suatu ke-cepatan yang
sangat tinggi. Berkas yang dipusatkan dan dipercepat ini
bergerak dari sumbernya (senapan elektron, electron
gun) ke depan CRT, di mana dia mejnbentur bahan
fluoresensi yang melekat di permukaan CRT (layar) bagian
dalam dengan energi yang cukup untuk membuat layar
bercahaya dalam sebuah bintik kecil.
Selagi merambat dari sumbernya ke layar, berkas elektron
lewat di antara sepasang  pelat defleksi vertikal dan
sepasang pelat defleksi horisontal. Tegangan yang
dimasukkan ke pelat defleksi vertikal dapat menggerakkan
berkas elektron  pada bidang vertikal sehingga bintik CRT
bergerak ke atas dan ke bawah. Tegangan yang dimasukkan
ke pelat defleksi horisontal dapat menggerakkan  berkas
pada bidang horisontal dan bintik CRT ini dari kiri ke kanan.
Gerakan-gerakan ini saling tidak bergantungan satu sama
lain sehingga bintik CRT dapat ditempatkan di setiap tempat
pada layar dengan menghu-bungkan masukan tegangan
vertikal dan horisontal yang sesuai secara bersamaan.
Fungsi dan Kegunaan Osiloskop
Fungsi osiloskop banyak sekali.  Alat ukur ini basanya banyak
digunakan terutama untuk keperluan dibidang industri maupun
elektronika.  Berikut beberapa kegunaan osiloskop seperti
diantaranya adalah :
• Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang
dapat berosilasi.
• Osiloskop juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya
terhadap waktu.
• Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen
elektronika.
• Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.
• Mengetahui noise dalam rangkaian elektronik.
Spesifikasi Osiloskop

Sama seperti alat pengukur lainnya.  Osiloskop juga memiliki fitur-fitur yang
memungkinkan alat ini untuk mengukur frekuensi,  amplitudo,  maupun gelombang
sinyal listrik. Namun tidak semua Osiloskop memiliki kinerja yang sama antara yang satu
dengan yang lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari Osiloskop ini
anatara lain adalah spesifikasi yang terdapat dalam osiloskop ini sendiri.  Beberapa
spesifikasi penting yang biasanya terdapat dalam osiloskop antara lain adalah :

1. Bandwith Osiloskop ( Lebar Pita)


Salah satu spesifikasi yang terdapat pada osiloskop adalah lebar pita atau bandwith. 
Dimana bandwith ini menentukan rentang frekuensi yang dapat diukur oleh Osiloskop.
2. Jenis Osiloskop
Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja Osiloskop adalah jenis dari osiloskop itu
sendiri. Dimana kinerja dari osiloskop jenis analog tentu akan berbeda kinerjanya
dengan jenis Osiloskop Digital.
3. Jumlah Chanel (Kanal).
Kemampuan Osiloskop juga tergantung pada jumlah chanel atau kanal yang dimilikinya. 
Osiloskop umumnya dapat membaca lebih dari satu sinyal dalam waktu yang sama. Namun
kemampuan itu juga dipengaruhi oleh jumlah kanal yang dimilikinya. Umumnya pada
Osiloskop yang beredar dipasaran memiliki jumlah kanal 2 hingga 4.
4. Sampling Rate
Sampling rate hanya berfungsi untuk osiloskop digital.  Yang berfungsi untuk menghitung
berapa kali sinyal utu dibaca dalam satu detiknya.
5. Rise Time
Salah satu spesifikasi yang terdapat dalam Osiloskop adalah rise time. Dimana komponen
ini memiliki fungsi untuk mengukur seberapa cepat oloskop tersebut melakukan
pengukuran.
6. Vertikal Sensitif
Vertikal sensitif ini diukur dengan menggunakan satuan Volt per Div. Vertikal sensitif ini
berfungsi untuk memperkuat sinyal yang lemah pada osiloskop.
7. Input Impedance
Input impedance biasanya digunakan pada saat osiloskop mengukur dalam frekuensi
tinggi.
Cara kerja Osiloskop
Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, sinyal
tegangan bergerak melalui probe ke sistem vertikal. Pada gambar
di tunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop analog.
Kalibrasi Osiloskop
• Masukan Kabel Daya Pada Soket Di Pasang • Sambungkan Ujung Oscilloscope Probe On
220 V Tersedia Dalam Oscilloscope Calibration (CAL), Kemudian Pada Layar Akan
Belakang. Muncul Wave Image (Gelombang Kotak).
• Input Socket Probe Osiloscope Pada • Sesuaikan Posisi Vertikal & Horizontal
Chanel 1 (X) atau Chanel 2 (Y). Gelombang untuk Perhitungan Mudah
• Masukan Kabel Daya (Stoppers) Pada Stop (Periode, Puncak Frekuensi & Volt ke Puncak)
Kontak. Untuk Kalibrasi Oscilloscope.
• Atur MODE Dalam Chanel 1 (X) atau • Set Volt / Div Di Posisi 1 V & Waktu / Div Pada
Chanel 2 (Y). 0,5 mS (0,5 mS).
• Atur COUPLING Pada AC / DC & SUMBER • Ketinggian Gelombang Harus 2 Div Karena
Pada Chanel 1 (X) atau Chanel 2 (Y). Dalam Kalibrasi Tercantum 2 Vpp, Jika Tidak
• Hidupkan Oscilloscope Menekan Lampu Sampai 2 Vpp Tetapkan Variabel Dalam Chanel
Tombol Tombol & Indikator Akan Aktif. 1 (X) atau Chanel 2 (Y) Untuk Menetapkan
Ketinggian Gelombang Untuk Mencapai 2
• Jika On Screen Oscilloscope Tidak Ada Vpp.
Tampilan Garis Horisontal Jadi Atur
• Panjang 1 Gelombang Penuh Harus 2 Div
HOLDOFF Pada Posisi AUTO & Tombol
Horisontal.
LEVEL LOCK Di Tekan.
• Karena Pada Kalibrasi (CAL) Ditulis 2 Vpp & 1
• Setelah Ada Tampilan Garis Horisontal
KHz Kemudian Untuk Perhitungan Diatas
Pada Layar Oscilloscope Set Fokus &
Signifikan Oscilloscope Sudah Di Kalibrasi.
Intensitas Cahaya Untuk Pemandangan
yang Gelap Dalam Tampilan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai