Anda di halaman 1dari 14

MENGENAL APLIKASI OSILOSKOP SEBAGAI ALAT UKUR BESARAN

LISTRIK
M. Abdul Rokhman Wakhid (5301416012)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
abdulrahman07@students.unnes.ac.id
Abstrak
Osiloskop merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan untuk perancangan,
pabrikasi atau perbaikan peralatan elektronika. Perkembangan teknologi sekarang
ini membuat para teknisi atau ahli membutuhkan ketersediaan perangkat terbaik
untuk menyelesaikan tantangan pengukuran secara cepat dan tepat. Salah satu
permasalahannya yaitu dalam pengamatan dan pengukuran untuk melihat perbedaan
pergerakan (gelombang frekuensi) diperlukan alat yang mampu memvisualisasi.
Dimana berdasarkan visualisasi tersebut gerakan dapat dibedakan kekuatan,
besarnya periode pengulangan. Alat yang mampu mevisualisasikan gerakan periodik
ini dinamakan Osiloskop. Osiloskop merupakan kunci jawaban tantangan tuntutan
pengukuran secara akurat. Kegunaan osiloskop tidak dibatasi pada dunia elektronik.
Dengan transduser yang tepat osiloskop dapat mengukur semua jenis phenomena.
Transduser merupakan piranti yang menciptakan sinyal listrik dalam respon
terhadap rangsangan pisik seperti suara, tekanan mekanik, tekanan, cahaya atau
panas. Osiloskop atau bisa juga disebut CRO (Cathode Ray Osciloscope) merupakan
alat-ukur elektronik yang dapat bekerja pada frekuensi di atas 10 kHz. Kelebihan
dari CRO ini adalah dapat menampilkan bentuk gelombang, frekuensi, dan beda fasa
secara bersamaan dari amplitudo besaran listrik yang diukur. Adapun kelemahan
alat pengukur ini, tidak dapat menampilkan nilai efektif (rms) secara langsung dari
besaran listrik yang diukur. Pemakaian C R O dapat untuk mengukur nilai tegangan
listrik, nilai frekuensi, beda fasa dan juga dapat sebagai penunjuk nol (null detector).
Kata kunci : osiloskop, kegunaan osiloskop, bentuk gelombang, frekuensi, dan beda
fasa

I. PENDAHULUAN gambar grafik pada layar untuk


Osiloskop pertama kali mencitrakan gelombang maupun
diperkenalkan oleh Karl Ferdinand signal elektronik yang diterimanya,
Braun, seorang fisikawan jerman pada sehingga mudah untuk dibaca dan
tahun 1897. ia membuat osiloskop dipelajari. Dengan menggunakan
tabung sinar katoda pertama. Teknik Osiloskop, kita dapat mengamati dan
ini digunakan oleh sebagian besar menganalisa bentuk gelombang dari
peralatan TV dan monitor komputer. sinyal listrik atau frekuensi dalam
Saat ini osiloskop merupakan alat suatu rangkaian elektronika. Pada
ukur elektronik yang dapat umumnya osiloskop dapat
memetakan atau memproyeksikan menampilkan grafik Dua Dimensi
sinyal listrik dan frekuensi menjadi

Page | 1
(2D) dengan waktu pada sumbu X dan Pengertian lain mengenai
tegangan pada sumbu Y. Osiloskop atau sesuai dengan
Osiloskop banyak digunakan pada namanya Oscilloscope (oscillations
industri-industri seperti penelitian, dan scope) adalah alat yang dapat
sains, engineering, medikal dan melukiskan bentuk suatu osilasi.
telekomunikasi. Saat ini, terdapat 2 Dengan kata lain osiloskop
jenis Osiloskop yaitu Osiloskop merupakan instrumen (peralatan) yang
Analog yang menggunakan Teknologi digunakan secara visual mengamati
CRT (Cathode Ray Tube) untuk bentuk gelombang dan melakukan
menampilkan sinyal listriknya dan pengukurannya. Beberapa contoh
Osiloskop Digital yang menggunakan aplikasi yang sering digunakan dalam
LCD untuk menampilkan sinyal listrik pengukuran osiloskop adalah:
atau gelombang. 1. menentukan nilai waktu dan
tegangan dari sebuah sinyal;

II. KAJIAN LITERATUR 2. menghitung frekuensi dari sebuah

2.1. Pengertian Osiloskop sinyal yang berosilasi;

Cathode Ray Oscilloscope lebih 3. melihat “moving parts” dari

dikenal dengan sebutan CRO, atau rangkaian yang dinyatakan oleh

ada yang menyebut sebagai Osiloskop sinyal;

Sinar Katoda atau Osiloskop saja. 4. menggambarkan jika sebuah

Manfaat Osciloscope (CRO) adalah komponen mengalami kegagalan

untuk mengukur besaran-besaran: pemakaian maka ada sebuah

tegangan, frekuensi, periode, bentuk sinyal yang mengalami

sinyal dan beda fasa. Ada berbagai perubahan (distorting) dalam

bentuk sinyal listrik, yaitu sinusoida, tampilan;

segitiga atau triangle, kotak atau 5. menentukan berapa besar sinyal

square, denyut atau pulse. Berbagai dari DC (Direct Current) atau

bentuk sinyal listrik tersebut dapat AC (Alternating Current);

dengan mudah diukur tegangannya, 6. menggambarkan berapa besar

periodenya dan dapat ditentukan gangguan (noise) dari sinyal dan

berapa frekuensinya menggunakan bagaimana gangguan (noise)

perangkat Osciloscope (CRO). tersebut berubah dengan waktu.

Page | 2
2.2. Jenis-jenis Osiloskop menguatkan sinyal tegangan
Osiloskop dapat digolongkan masukan.
menjadi 2 jenis yaitu Osiloskop 2. Tegangan yang keluar dari sistem
Analog dan Osiloskop Digital. vertikal lalu diteruskan menuju
2.2.1. Osiloskop Analog Pelat Defleksi vertikal pada sebuah
Pada dasarnya sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal

osiloskop analog bekerja dengan tegangan yang dimasukkan ke pelat

menerapkan sinyal tegangan yang ini nantinya akan digunakan oleh

diukur secara langsung diberikan pada CRT untuk menggerakkan Berkas2


elektron secara bidang vertikal saja
sumbu vertikal dari berkas elektron
( Ke atas atau ke bawah ).
yang berpindah dari kiri melintasi
3. Sampai Point ini dapat kita
layar osiloskop biasanya tabung sinar
simpulkan bahwa Vertical System
katoda. Osiloskop Analog
pada osiloskop analog adalah untuk
menggunakan Tegangan yang diukur
mengatur penampakan Amplitudo
untuk menggerak berkas elektron
dari sinyal yang diamati.
dalam tabung gambar untuk
4. Kemudian sinyal masuk ke dalam
menampilkan bentuk gelombang yang
Pelat defleksi vertikal. Sinyal
diukurnya.
tegangan yang teraplikasikan disini
menyebabkan berkas berkas
elektron Bergerak. Tegangan positif
mengakibatkan berkas elektron
bergerak keatas, sedangkan
Gambar 1. Blok diagram CRO tegangan negatif menyebabkan
analog
elektron terdorong kebawah.
Cara kerja osiloskop analog: 5. Sinyal yang keluar dari Vertikal
1. Saat kita mengkoneksikan probe Sistem diarahkan ke Trigger System
ke sebuah rangkaian, Sinyal untuk memicu sweep generator
tegangan mengalir dari probe dalam menciptakan apa yang
menuju ke pengaturan vertikal disebut dengan "Horizontal Sweep"
dari sebuah sistem osiloskop pergerakan elektron secara sweep
(Vertical System), Sebuah dalam dimensi horizontal, atau

Attenuator akan melemahkan dengan kata lain adalah sebuah

sinyal tegangan masukan ungkapan untuk aksi yang

sedangkan Amplifier akan menyebabkan elektron untuk

Page | 3
bergerak menyebrangi layar dalam penguatan horisontal dan
suatu interval waktu tertentu. mengontrol dua frekuensi.
6. Pengaturan berapa kali elektron sapuan : pemilih sapuan dan
bergerak menyebrangi layar inilah sapuan vernier.
yang dapat kita anggap sebagai  Osiloskop Sapuan Terpicu
pengaturan Periode / Frekuensi (Triggered-Sweep
yang tampak pada layar, bentuk
Osciloscope)
konkretnya adalah saat kita
Osiloskop free running
menggerakkan kenop Time/Div
memiliki harga yang murah,
pada Osiloskop.
namun osiloskop ini
7. Pengaturan bidang vertikal dan
mempunyai keterbatasan
horizontal dapat merepresentasikan
pemakaian. Misalnya rise time
sinyal tegangan yang diamati
pulsa tidak dapat diukur
kedalam bentuk grafik yang kita
dengan free running osiloskop,
kenal sampai saat ini.
namun dapat diukur dengan
Jenis-jenis osiloskop analog:
 Free Running Oscilloscope menggunakan triggered-sweep
Free Running Oscilloscope osciloscpe. Triggered sweep
merupakan jenis CRO generasi memungkinkan peragaan
pertama yang sederhana, sinyal vertikal pada CRT
prinsip kerjanya yaitu Pada dalam durasi yang sangat
kanal (Channel) vertikal pendek. Secara blok diagram,
terdapat penguat sinyal yang triggered-sweep oscilloscope
fungsinya mengendalikan meliputi sumber tegangan,
pelat defleksi vertikal. Penguat CRT, jalur tunda, sistem
vertikal mempunyai penguatan penguat vertikal, trigger pick-
yang tinggi sehingga keluaran off amplifier, rangkaian
berupa sinyal yang kuat ini trigger, generator sapuan,
harus dilewatkan melalui penguat horisontal dan
attenuator. Penguat horisontal rangkaian sumbu Z.
dihubungkan ke suatu sinyal Perbedaan peragaan sinyal
time base internal dan hasil pengukuran antara
dikontrol oleh pengontrol osiloskop free running dan
trigger-sweep oscilloscope
seperti dibawah ini:
Page | 4
banyak nilai dan kemudian berhenti.
Proses ini diulang lagi dan lagi sampai
dihentikan. Beberapa DSO (Digital
Storage Osciloscpe) memungkinkan
untuk memilih jumlah cuplikan yang
Gambar 2. Peraga osiloskop disimpan dalam memori per akuisisi
free running
(pengambilan) gelombang yang akan
diukur. DSO (Digital Storage
Osciloscpe) mempunyai dua cara
untuk "menangkap" atau mencuplik
gelombang, yakni dengan teknik
single shot atau real time sampling.
. Gambar 3. Peraga osiloskop Dengan kedua teknik ini, osiloskop
terpicu memperoleh semua cuplikan dengan
satu event picu. Namun, kekurangan
2.2.2. Osiloskop Digital
osiloskop ini adalah laju cuplik DSO
Osiloskop Digital
membatasi lebar pita osiloskop ketika
menggunakan Analog to Digital
beroperasi dalam waktu nyata (real
Converter (ADC) untuk mengubah
time). Secara teori (sesuai dengan
besaran tegangan menjadi besaran
Nyquist sampling theorema),
digital. Jika dalam osiloskop analog
osiloskop digital membutuhkan
gelombang yang akan ditampilkan
masukan dengan sekurang-kurangnya
langsung diberikan ke rangkaian
dua cuplikan per periode gelombang
vertikal sehingga berkesan "diambil"
untuk merekonstruksi suatu bentuk
begitu saja (real time), maka dalam
gelombang.
osiloskop digital, gelombang yang
akan ditampilkan lebih dulu di
sampling (dicuplik) dan
didigitalisasikan. Osiloskop kemudian
menyimpan nilai-nilai tegangan ini
bersama sama dengan skala waktu
gelombangnya di memori. Pada Gambar 4. Blok diagram osiloskop
digital
prinsipnya, osiloskop digital hanya
mencuplik dan menyimpan demikian

Page | 5
2.3. Spesifikasi dan Fungsi  Jumlah channel (kanal)
Osiloskop Osiloskop dapat membaca lebih
2.3.1. Spesifikasi umum dari satu sinyal dalam waktu
Sebelum menggunakan CRO yang sama dan menampilkannya
(Cathode Ray Oscilloscope) alangkah di layar secara simultan.
lebih baik kita mengetahui spesifikasi Kemampuan tersebut tergantung
CRO yang akan dipakai. Spesifikasi pada jumlah kanal yang
umum CRO yang harus diketahui dimilikinya. Pada umumnya,
antara lain sebagai berikut. Osiloskop yang ditemukan di
 Bandwidth (lebar pita) pasaran memiliki 2 atau 4 kanal.
Bandwith menentukan rentang  Sampling Rate
frekuensi yang dapat diukur oleh Sampling Rate hanya untuk
Osiloskop. Contohnya 100MHz, osiloskop digital yaitu berapa
20MHz atau 10MHz kali sinyal itu dibaca dalam satu
 Analog atau Digital detik.
Osiloskop Analog menggunakan  Rise Time
Tegangan yang diukur untuk Spesifikasi Rise Time pada
menggerak berkas elektron osiloskop menunjukan seberapa
dalam tabung gambar untuk cepat osilsoskop tersebut
menampilkan bentuk gelombang mengukur perubahan sinyal naik
yang diukurnya. Sedangkan dari yang terendah ke yang
Osiloskop Digital menggunakan tertinggi.
Analog to Digital Converter  Maximum Input Voltage
(ADC) untuk mengubah besaran Setiap peralatan elektronik
tegangan menjadi besaran memiliki batasan tegangan
digital. Pada umumnya, inputnya, tak terkecuali
Osiloskop Analog memiliki osiloskop. Jika sinyal melebihi
lebar pita atau bandwidth yang batas tegangan yang ditentukan,
lebih rendah, fitur lebih sedikit osiloskop tersebut akan menjadi
dibandingkan dengan Osiloskop rusak.
Digital, namun osiloskop  Vertical Sensitivity
Analog memiliki respon yang Nilai Vertical Sensitivity
lebih cepat. menunjukan kemampuan

Page | 6
penguatan vertikal untuk  Memastikan alat yang diukur
memperkuat sinyal lemah pada dan osiloskop ditanahkan
Osiloskop. Vertical Sensitivity (digroundkan). Disamping
ini diukur dengan satuan Volt untuk keamanan hal ini juga
per div. untuk mengurangi noise dari
 Time Base frekuensi radio atau jala jala.
Time Base menunjukan kisaran  Memastikan probe dalam
sensitivitas pada horizontal atau keadaan baik.
sumbu waktu. Nilai Time Base  Kalibrasi tampilan bisa
diukur dengan satuan second per dilakukan dengan panel
div. kontrol yang ada di osiloskop.
 Input Impedance
Impedansi input digunakan pada 2.3.2. Fungsi tombol pada panel
saat pengukuran frekuensi Osiloskop
tinggi. Kita juga dapat
menggunakan probe osiloskop
untuk kompensasi impedansi
yang kurang.
Tujuan mengetahui spesifikasi teknis
dari oscilloscope (CRO) agar kita
mengetahui batas maksimum dan Gambar 5. Panel Osiloskop
minimum kemampuan oscilloscope Bagian-bagian panel CRO yang
dalam mengukur sinyal. Selain itu harus diketahui fungsinya antara
dengan mengetahui spesifikasi CRO lain:
kita dapat menghindari kesalahan  Power untuk menghidupkan
seting up CRO dalam pengukuran. dan mematikan Osiloskop
Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk  Intensitas digunakan untuk
melihat sinyal maka osiloskop perlu mengatur intensitas cahaya
disetel terlebih dahulu agar tidak pada layar
terjadi kesalahan fatal dalam  Fokus untuk mengatur
pengukuran. Hal-hal yang perlu ketajaman gambar yang
diperhatikan antara lain : terjadi pada layar

Page | 7
 Triger Level untuk mengatur  Time/Div (atau Time/cm),
kestabilan layar agar gambar ada 2 tombol yang
yang diperoleh pada layar konsentris. Tombol warna
selalu diam (tidak bergerak) merah di tengah pada
 Coupling berfungsi kedudukan maksimum ke
menunjukkan hubungan kanan (searah dengan jarum
dengan sinyal searah atau jam) menyatakan osiloskop
bolak-balik dalam keadaan terkalibrasi
 Source digunakan untuk untuk pengukuran.
penyesuaian pemilihan Kedudukan tombol diluar
sinyal (syncronize signal menyatakan factor pengali
selector) untuk waktu dari gambar
 Hold OFF sebagai pada layar dalam arah
pengaturan pada layar agar horizontal.
gambar pada posisi diam  Pemilih AC, GND, DC
atau tidak bergerak. diatur sesuai dengan besaran
 Position Horizontal dan yang diukur. Untuk
Vertikal untuk mengatur pengukuran tegangan baterai
kedudukan gambar dalam digunakan DC, pengukuran
arah horizontal dan vertical. frequensi AC dan
 Volt/Div (atau Volts/cm), menempatkan posisi berkas
ada 2 tombol yang pada posisi ground
konsentris. Tombol warna  VERT MODE merupakan
merah ditempatkan pada Mode gelombang yang
kedudukan maksimum ke tertampil dilayar. Posisi
kanan (searah dengan jarum diatur di CH1 jika gambar
jam) menyatakan osiloskop yang ditampilkan bersumber
dalam keadaan terkalibrasi dari CH1, posisi diatur di
untuk pengukuran. CH2 jika gambar yang
Kedudukan tombol di luar ditampilkan bersumber dari
menyatakan besar tegangan CH2, posisi diatur pada
yang tergambar pada layar DUAL jika gambar yang
per kotak (per cm) dalam ditampilkan bersumber dari
arah vertikal. CH1 dan CH2, posisi diatur
Page | 8
pada ADD jika gambar yang  Tombol power (ON/OFF)
ditampilkan bersumber dari pada posisi OFF
penjumlahan CH1 dan CH2  Posisikan tombol
 EXT TRIGER berfungsi INTENTITY, FOCUS,
untuk mengendalikan trigger TRIGER LEVEL, HOLD
oleh rangkaian di luar OFF dan POSTION pada
osiloskop posisi tengah
 Terminal masukan CH1 dan  Sambungkan kabel power
CH2 merupakan tempat pada jala – jala listrik
dihubungkannya sinyal yang  Tekan tombol ON-OFF pada
akan diukur posisi ON, tunggu beberpa
 CAL untuk kalibrasi saat kemudian satu jalur
tegangan pada 0,5 Vp-p garis akan tergambar pada
(peak to peak) atau tegangan layar CRT. Jika garis belum
dari puncak ke puncak pada terlihat, putar tombol
frequensi 1 kHz INTENSITY searah jarum
Tombol pada panel CRO yang harus jam
diketahui fungsinya antara lain.Yang  Atur tombol FOCUS dan
harus diperhatikan dalam INTESITY untuk
menggunakan alat ukur terutama memperjelas jalur garis
osiloskop adalah mengetahui batas  Atur ulang POSITION baik
maksimal sinyal yang boleh diukur vertical maupun horizontal
dengan osiloskop, hal ini wajib sesuai dengan kebutuhan
diketahui untuk menghindari  Sambungkan probe pada
kerusakan pada osiloskop tersebut dan terminal masukan CH1 atau
untuk mendapatkan seting alat ukur CH2 sesuai kebutuhan
yang tepat.  Sambungkan probe pada
terminal CAL untuk
2.4. Pengukuran/Pengujian memperoleh kalibrasi 0,5
Osiloskop Vp-p
Sebelum melakukan pengukuran  Atur Volt/Div pada posisi
baik tegangan DC maupun AC, perlu 0.5V dan gelombang persegi
dilakukan kalibrasi dengan langkah- empat (square-wave) akan
langkah sebagai berikut: terlihat di layar
Page | 9
 Jika tampilan gelombang Untuk mengukur tegangan listrik
persegi empat kurang ataupun arus listrik menggunakan
sempurna, atur Time/Div osiloskop, sebelum melakukan
dan tombol pengaturan pengukuran harus dilakukan kalibrasi
lainnya sampai bentuk pada osiloskop agar diperoleh hasil
gelombang terlihat nyata dan pengukuran yang akurat. Gambar 8
tegangan outputnya 0,5 Vp-p memperlihatkan cara melakukan
dengan frequensi sebesar pengukuran tegangan listrik.
1kHz
 Jika tegangan output dan
frequensi sesuai osiloskop
siap digunakan, jika tidak
atur adjuster dengan
Gambar 8. Pengukuran tegangan
menggunakan obeng minus listrik
sampai tegangan dan
Nilai tegangan yang ditampilkan pada
frequensinya sesuai.
layar CRO bukan nilai efektif (rms),
melainkan nilai tegangan puncak ke
puncak (peak to peak). Apabila
gelombang tegangan yang tampil pada
layar berbentuk sinus, maka untuk
mendapatkan nilai tegangan efektif
dikalikan 0,3541 seperti diperlihatkan
Gambar 6. Pengawatan kalibrasi
pada tabel 1.
Tabel 1. Niai-nilai Tegangan

Nilai efektif, nilai rata-rata, nilai


Gambar 7. Bentuk gelombang
puncak dan nilai puncak ke puncak
kalibrasi
dari gelombang tegangan berbentuk
2.4.1. Pengukuran Tegangan dan
sinus, diperlihatkan pada gambar 9.
Arus

Page | 10
tampilan gambar lissajous pada layar
CRT. Gambar tersebut tampil pada
layar CRT bila tegangan sinusoidal
Gambar 9. Gelombang sinus dari secara bersamaan diterapkan pada plat
tegangan AC
vertikal.dan horizontal.
Untuk menentukan nilai tegangan
Apabila dua tegangan sinusoidal
puncak ke puncak (peak to peak) yang
dengan frekuensi sama, juga sefasa
tampil pada layar CRO, dihitung
antara satu dan lainnya diterapkan
menggunakan persamaan:
pada plat-plat pembelok vertikal dan
horizontal, gambar yang tampil pada
Adapun untuk menentukan nilai arus layar berupa garis lurus seperti
AC sama dengan cara yang diperoleh diperlihatkan gambar 54-a. Kemudian
untuk menentukan nilai tegangan, dan bila dua tegangan yang sama dengan
kemudian dibagi dengan nilai frekuensi yang sama pula namun
resistans yang diukur teganganya. Jadi bergeser fasa 900 diterapkan pada
nilai arus diperoleh tidak secara CRO, maka jejak dilayar berupa
langsung. Pengukuran arus sebuah lingkaran seperti terlihat pada
diperlihatkan pada gambar 10. gambar 11.

Gambar 10. Pengukuran arus dengan


sebuah resistor Gambar 11. Lissajous dari dua
tegangan sinusoidal dengan frekuensi
2.4.2. Pengukuran Beda Fasa dan sama (a). Beda fasa 00 (b). Beda fasa
900
Frekuensi
Jika dua tegangan sinusoidal yang
Pemakaian CRO selain untuk
sama dan frekuensinya juga sama,
mengukur nilai tegangan dan arus,
tetapi berbeda fasa sebasar (tidak
juga dapat untuk mengetahui beda
sama dengan 00 atau 900) diterapkan
fasa dan frekuensi. Untuk mengetahui
pada CRO, akan diperoleh gambar
beda fasa dan frekuensi suatu bentuk
bentuk elip seperti diperlihatkan
gelombang sinus dari besaran listrik
gambar 55. Gambar bentuk elip juga
(misal tegangan listrik), diperlukan
diperoleh bila tegangannya tidak sama

Page | 11
tetapi mempunyai frekuensi yang gambar 56 maka dapat ditentukan
sama. Kesimpulan yang diperoleh dari beda fasa (ɸ) dari kedua tegangan
uraian diatas, bila dua tegangan dengan menggunakan persamaan:
sinusoidal dengan frekuensi yang
sama diterapkan pada CRO adalah:
 Dihasilkan garis lurus bila dua
tegangan sama, dan salah satunya
sefasa dengan lainnya atau
berbeda fasa 1800 antara satu dan
lainnya.
 Dua bentuk gelombang sinusoidal
dengan frekuensi sama
menghasilkan gambar lissajous ,
yang mungkin berupa sebuah garis
lurus, sebuah lingkaran atau Gambar 13. Menentukan sudut dari
sebuah elip tergantung fasa dan perbedaan fasa

besar nilai tegangan.


Untuk mengetahui frekuensi dari
Suatu lingkaran hanya dapat dibentuk
tegangan sinusoidal yaitu tegangan
apabila nilai (magnitude) kedua
sinusoidal yang akan diketahui
tegangan sama dan perbedaan fasa
frekuensinya diterapkan pada plat-plat
antara keduanya 90° atau 270°.
vertikal (Y). Kemudian sumber
frekuensi variabel standar yang telah
dikalibrasi secara teliti digunakan
mensuplai tegangan ke plat-plat
horizontal (X) dengan mematikan
internal sweep generator dari CRO.
Frekuensi standar diatur sampai
gambar terlihat seperti elip, dan ini
menunjukkan kedua tegangan
Gambar 12. Lissajous dua tegangan
frekuensinya sama. Jika frekuensinya
sinusoidal dengan frekuensi sama,
beda fasaɸ tidak sama, misal dengan rasio 2 : 1

Berdasarkan tampilan lissajous bentuk akan tampil lissajous seperti

elip pada gambar 55, dan diuraikan ke diperlihatkan gambar 14.

Page | 12
tipe digital (DSO - digital storage
oscilloscope), masing-masing
memiliki kelebihan dan keterbatasan.
Dengan Osiloskop memungkinkan
kepada pengguna untuk melihat
bentuk gelombang suatu tegangan.
Sebelum melakukan pengukuran baik
Gambar 14. Gambar lissajous dengan
rasio frekuensi 2 : 1 tegangan DC maupun AC, perlu
dilakukan kalibrasi, yaitu menyetel
Berdasarkan gambar 14, maka
fokus, intensitas, kemiringan, x
frekuensi yang belum diketahui dapat
position, dan y position, setelah probe
dihitung menggunakan persamaan:
dikalibrasi dengan menempelkan
probe pada terminal tegangan acuan
dengan: maka akan muncul tegangan persegi
fy = frekuensi yang diterapkan ke pada layar. Selain itu terdapat juga
plat-plat Y (frekuensi yang belum pengatur-pengatur osiloskop yang
diketahui) dapat dibagi menjadi empat kelompok
fx = frekuensi yang diterapkan ke antara lain; pengatur-pengatur umum,
plat-plat X (frekuensi standar yang pengatur-pengatur masukan vertikal,
diketahui) pengatur-pengatur basis waktu dan
pengatur-pengatur penyulutan. Setiap
kelompok memiliki pengatur atas
III. PENUTUP suatu area utama dalam osiloskop.
3.1. Kesimpulan
Osiloskop adalah alat yang dapat 3.2. Saran
melukiskan bentuk suatu osilasi dan 1. Kalibrasi osiloskop sebelum
dalam aplikasinya antara lain dapat dioperasikan untuk mendapatkan

mengukur nilai tegangan (DC dan hasil yang maksimal.

AC) serta dapat mengukur periode, 2. Aturlah posisi X dan posisi Y agar

frekuensi dan fase dari suatu tegangan kita biasa melihat tampilan pada

AC. Secara prinsip ada dua tipe posisi yang benar.

osiloskop, yakni tipe analog (ART - 3. Aturlah volt/div dan time/div pada
posisi 5 atau 10 untuk lebih
analog real time oscilloscope), dan

Page | 13
mempermudah pembacaan ertian-osiloskop-spesifikasi-
gelombang. penentu-kinerjanya/. (diakses pada
4. Gunakanlah pemutar hold untuk tanggal 22 November 2018 10:47)
memperlambat gelombang yang di
tampilkan. Fadjar, Purwanto dkk. Alat Ukur
Listrik. (online)
IV. DAFTAR PUSTAKA http://elib.unikom.ac.id/files/disk1
Waluyanti, Sri dkk. 2008. Alat /654/jbptunikompp-
Ukur dan Pengukuran Jilid 2 gdlnursalimso-32700-8-
Untuk SMK. Jakarta: Direktorat unikom_n-a.pdf (diakses pada
Pembinaan Sekolah Menengah tanggal 21 November 2018 16:09)
Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan http://staffnew.uny.ac.id/upload/1

Menengah, Departemen 32304796/pengabdian/cropelatiha

Pendidikan Nasional. nupload.pdf (diakses pada tanggal


21 November 2018 16:45)

John D.Lenk. 1980. Handbook of


http://web.ipb.ac.id/~henrymanik/
Oscilloscopes, Theory and
pdf/Tutorial%20OSILOSKOP.pdf
Application. Bombay:
(diakses pada tanggal 21
D.B.Taraporevala Sons & Co.
November 2018 17:19)
Private LTD

Rugianto. 2015. Penggunaan


Oscilloscope. (online)
http://www.vedcmalang.com/pppp
tkboemlg/index.php/menuutama/li
strik-electro/1571-penggunaan-
oscilloscope. (diakses pada
tanggal 22 November 2018 10:40)

Pengertian Osiloskop dan


Spesifikasi Penentu Kinerjanya.
(online)
https://teknikelektronika.com/peng

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai