LISTRIK
M. Abdul Rokhman Wakhid (5301416012)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
abdulrahman07@students.unnes.ac.id
Abstrak
Osiloskop merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan untuk perancangan,
pabrikasi atau perbaikan peralatan elektronika. Perkembangan teknologi sekarang
ini membuat para teknisi atau ahli membutuhkan ketersediaan perangkat terbaik
untuk menyelesaikan tantangan pengukuran secara cepat dan tepat. Salah satu
permasalahannya yaitu dalam pengamatan dan pengukuran untuk melihat perbedaan
pergerakan (gelombang frekuensi) diperlukan alat yang mampu memvisualisasi.
Dimana berdasarkan visualisasi tersebut gerakan dapat dibedakan kekuatan,
besarnya periode pengulangan. Alat yang mampu mevisualisasikan gerakan periodik
ini dinamakan Osiloskop. Osiloskop merupakan kunci jawaban tantangan tuntutan
pengukuran secara akurat. Kegunaan osiloskop tidak dibatasi pada dunia elektronik.
Dengan transduser yang tepat osiloskop dapat mengukur semua jenis phenomena.
Transduser merupakan piranti yang menciptakan sinyal listrik dalam respon
terhadap rangsangan pisik seperti suara, tekanan mekanik, tekanan, cahaya atau
panas. Osiloskop atau bisa juga disebut CRO (Cathode Ray Osciloscope) merupakan
alat-ukur elektronik yang dapat bekerja pada frekuensi di atas 10 kHz. Kelebihan
dari CRO ini adalah dapat menampilkan bentuk gelombang, frekuensi, dan beda fasa
secara bersamaan dari amplitudo besaran listrik yang diukur. Adapun kelemahan
alat pengukur ini, tidak dapat menampilkan nilai efektif (rms) secara langsung dari
besaran listrik yang diukur. Pemakaian C R O dapat untuk mengukur nilai tegangan
listrik, nilai frekuensi, beda fasa dan juga dapat sebagai penunjuk nol (null detector).
Kata kunci : osiloskop, kegunaan osiloskop, bentuk gelombang, frekuensi, dan beda
fasa
Page | 1
(2D) dengan waktu pada sumbu X dan Pengertian lain mengenai
tegangan pada sumbu Y. Osiloskop atau sesuai dengan
Osiloskop banyak digunakan pada namanya Oscilloscope (oscillations
industri-industri seperti penelitian, dan scope) adalah alat yang dapat
sains, engineering, medikal dan melukiskan bentuk suatu osilasi.
telekomunikasi. Saat ini, terdapat 2 Dengan kata lain osiloskop
jenis Osiloskop yaitu Osiloskop merupakan instrumen (peralatan) yang
Analog yang menggunakan Teknologi digunakan secara visual mengamati
CRT (Cathode Ray Tube) untuk bentuk gelombang dan melakukan
menampilkan sinyal listriknya dan pengukurannya. Beberapa contoh
Osiloskop Digital yang menggunakan aplikasi yang sering digunakan dalam
LCD untuk menampilkan sinyal listrik pengukuran osiloskop adalah:
atau gelombang. 1. menentukan nilai waktu dan
tegangan dari sebuah sinyal;
Page | 2
2.2. Jenis-jenis Osiloskop menguatkan sinyal tegangan
Osiloskop dapat digolongkan masukan.
menjadi 2 jenis yaitu Osiloskop 2. Tegangan yang keluar dari sistem
Analog dan Osiloskop Digital. vertikal lalu diteruskan menuju
2.2.1. Osiloskop Analog Pelat Defleksi vertikal pada sebuah
Pada dasarnya sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal
Page | 3
bergerak menyebrangi layar dalam penguatan horisontal dan
suatu interval waktu tertentu. mengontrol dua frekuensi.
6. Pengaturan berapa kali elektron sapuan : pemilih sapuan dan
bergerak menyebrangi layar inilah sapuan vernier.
yang dapat kita anggap sebagai Osiloskop Sapuan Terpicu
pengaturan Periode / Frekuensi (Triggered-Sweep
yang tampak pada layar, bentuk
Osciloscope)
konkretnya adalah saat kita
Osiloskop free running
menggerakkan kenop Time/Div
memiliki harga yang murah,
pada Osiloskop.
namun osiloskop ini
7. Pengaturan bidang vertikal dan
mempunyai keterbatasan
horizontal dapat merepresentasikan
pemakaian. Misalnya rise time
sinyal tegangan yang diamati
pulsa tidak dapat diukur
kedalam bentuk grafik yang kita
dengan free running osiloskop,
kenal sampai saat ini.
namun dapat diukur dengan
Jenis-jenis osiloskop analog:
Free Running Oscilloscope menggunakan triggered-sweep
Free Running Oscilloscope osciloscpe. Triggered sweep
merupakan jenis CRO generasi memungkinkan peragaan
pertama yang sederhana, sinyal vertikal pada CRT
prinsip kerjanya yaitu Pada dalam durasi yang sangat
kanal (Channel) vertikal pendek. Secara blok diagram,
terdapat penguat sinyal yang triggered-sweep oscilloscope
fungsinya mengendalikan meliputi sumber tegangan,
pelat defleksi vertikal. Penguat CRT, jalur tunda, sistem
vertikal mempunyai penguatan penguat vertikal, trigger pick-
yang tinggi sehingga keluaran off amplifier, rangkaian
berupa sinyal yang kuat ini trigger, generator sapuan,
harus dilewatkan melalui penguat horisontal dan
attenuator. Penguat horisontal rangkaian sumbu Z.
dihubungkan ke suatu sinyal Perbedaan peragaan sinyal
time base internal dan hasil pengukuran antara
dikontrol oleh pengontrol osiloskop free running dan
trigger-sweep oscilloscope
seperti dibawah ini:
Page | 4
banyak nilai dan kemudian berhenti.
Proses ini diulang lagi dan lagi sampai
dihentikan. Beberapa DSO (Digital
Storage Osciloscpe) memungkinkan
untuk memilih jumlah cuplikan yang
Gambar 2. Peraga osiloskop disimpan dalam memori per akuisisi
free running
(pengambilan) gelombang yang akan
diukur. DSO (Digital Storage
Osciloscpe) mempunyai dua cara
untuk "menangkap" atau mencuplik
gelombang, yakni dengan teknik
single shot atau real time sampling.
. Gambar 3. Peraga osiloskop Dengan kedua teknik ini, osiloskop
terpicu memperoleh semua cuplikan dengan
satu event picu. Namun, kekurangan
2.2.2. Osiloskop Digital
osiloskop ini adalah laju cuplik DSO
Osiloskop Digital
membatasi lebar pita osiloskop ketika
menggunakan Analog to Digital
beroperasi dalam waktu nyata (real
Converter (ADC) untuk mengubah
time). Secara teori (sesuai dengan
besaran tegangan menjadi besaran
Nyquist sampling theorema),
digital. Jika dalam osiloskop analog
osiloskop digital membutuhkan
gelombang yang akan ditampilkan
masukan dengan sekurang-kurangnya
langsung diberikan ke rangkaian
dua cuplikan per periode gelombang
vertikal sehingga berkesan "diambil"
untuk merekonstruksi suatu bentuk
begitu saja (real time), maka dalam
gelombang.
osiloskop digital, gelombang yang
akan ditampilkan lebih dulu di
sampling (dicuplik) dan
didigitalisasikan. Osiloskop kemudian
menyimpan nilai-nilai tegangan ini
bersama sama dengan skala waktu
gelombangnya di memori. Pada Gambar 4. Blok diagram osiloskop
digital
prinsipnya, osiloskop digital hanya
mencuplik dan menyimpan demikian
Page | 5
2.3. Spesifikasi dan Fungsi Jumlah channel (kanal)
Osiloskop Osiloskop dapat membaca lebih
2.3.1. Spesifikasi umum dari satu sinyal dalam waktu
Sebelum menggunakan CRO yang sama dan menampilkannya
(Cathode Ray Oscilloscope) alangkah di layar secara simultan.
lebih baik kita mengetahui spesifikasi Kemampuan tersebut tergantung
CRO yang akan dipakai. Spesifikasi pada jumlah kanal yang
umum CRO yang harus diketahui dimilikinya. Pada umumnya,
antara lain sebagai berikut. Osiloskop yang ditemukan di
Bandwidth (lebar pita) pasaran memiliki 2 atau 4 kanal.
Bandwith menentukan rentang Sampling Rate
frekuensi yang dapat diukur oleh Sampling Rate hanya untuk
Osiloskop. Contohnya 100MHz, osiloskop digital yaitu berapa
20MHz atau 10MHz kali sinyal itu dibaca dalam satu
Analog atau Digital detik.
Osiloskop Analog menggunakan Rise Time
Tegangan yang diukur untuk Spesifikasi Rise Time pada
menggerak berkas elektron osiloskop menunjukan seberapa
dalam tabung gambar untuk cepat osilsoskop tersebut
menampilkan bentuk gelombang mengukur perubahan sinyal naik
yang diukurnya. Sedangkan dari yang terendah ke yang
Osiloskop Digital menggunakan tertinggi.
Analog to Digital Converter Maximum Input Voltage
(ADC) untuk mengubah besaran Setiap peralatan elektronik
tegangan menjadi besaran memiliki batasan tegangan
digital. Pada umumnya, inputnya, tak terkecuali
Osiloskop Analog memiliki osiloskop. Jika sinyal melebihi
lebar pita atau bandwidth yang batas tegangan yang ditentukan,
lebih rendah, fitur lebih sedikit osiloskop tersebut akan menjadi
dibandingkan dengan Osiloskop rusak.
Digital, namun osiloskop Vertical Sensitivity
Analog memiliki respon yang Nilai Vertical Sensitivity
lebih cepat. menunjukan kemampuan
Page | 6
penguatan vertikal untuk Memastikan alat yang diukur
memperkuat sinyal lemah pada dan osiloskop ditanahkan
Osiloskop. Vertical Sensitivity (digroundkan). Disamping
ini diukur dengan satuan Volt untuk keamanan hal ini juga
per div. untuk mengurangi noise dari
Time Base frekuensi radio atau jala jala.
Time Base menunjukan kisaran Memastikan probe dalam
sensitivitas pada horizontal atau keadaan baik.
sumbu waktu. Nilai Time Base Kalibrasi tampilan bisa
diukur dengan satuan second per dilakukan dengan panel
div. kontrol yang ada di osiloskop.
Input Impedance
Impedansi input digunakan pada 2.3.2. Fungsi tombol pada panel
saat pengukuran frekuensi Osiloskop
tinggi. Kita juga dapat
menggunakan probe osiloskop
untuk kompensasi impedansi
yang kurang.
Tujuan mengetahui spesifikasi teknis
dari oscilloscope (CRO) agar kita
mengetahui batas maksimum dan Gambar 5. Panel Osiloskop
minimum kemampuan oscilloscope Bagian-bagian panel CRO yang
dalam mengukur sinyal. Selain itu harus diketahui fungsinya antara
dengan mengetahui spesifikasi CRO lain:
kita dapat menghindari kesalahan Power untuk menghidupkan
seting up CRO dalam pengukuran. dan mematikan Osiloskop
Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk Intensitas digunakan untuk
melihat sinyal maka osiloskop perlu mengatur intensitas cahaya
disetel terlebih dahulu agar tidak pada layar
terjadi kesalahan fatal dalam Fokus untuk mengatur
pengukuran. Hal-hal yang perlu ketajaman gambar yang
diperhatikan antara lain : terjadi pada layar
Page | 7
Triger Level untuk mengatur Time/Div (atau Time/cm),
kestabilan layar agar gambar ada 2 tombol yang
yang diperoleh pada layar konsentris. Tombol warna
selalu diam (tidak bergerak) merah di tengah pada
Coupling berfungsi kedudukan maksimum ke
menunjukkan hubungan kanan (searah dengan jarum
dengan sinyal searah atau jam) menyatakan osiloskop
bolak-balik dalam keadaan terkalibrasi
Source digunakan untuk untuk pengukuran.
penyesuaian pemilihan Kedudukan tombol diluar
sinyal (syncronize signal menyatakan factor pengali
selector) untuk waktu dari gambar
Hold OFF sebagai pada layar dalam arah
pengaturan pada layar agar horizontal.
gambar pada posisi diam Pemilih AC, GND, DC
atau tidak bergerak. diatur sesuai dengan besaran
Position Horizontal dan yang diukur. Untuk
Vertikal untuk mengatur pengukuran tegangan baterai
kedudukan gambar dalam digunakan DC, pengukuran
arah horizontal dan vertical. frequensi AC dan
Volt/Div (atau Volts/cm), menempatkan posisi berkas
ada 2 tombol yang pada posisi ground
konsentris. Tombol warna VERT MODE merupakan
merah ditempatkan pada Mode gelombang yang
kedudukan maksimum ke tertampil dilayar. Posisi
kanan (searah dengan jarum diatur di CH1 jika gambar
jam) menyatakan osiloskop yang ditampilkan bersumber
dalam keadaan terkalibrasi dari CH1, posisi diatur di
untuk pengukuran. CH2 jika gambar yang
Kedudukan tombol di luar ditampilkan bersumber dari
menyatakan besar tegangan CH2, posisi diatur pada
yang tergambar pada layar DUAL jika gambar yang
per kotak (per cm) dalam ditampilkan bersumber dari
arah vertikal. CH1 dan CH2, posisi diatur
Page | 8
pada ADD jika gambar yang Tombol power (ON/OFF)
ditampilkan bersumber dari pada posisi OFF
penjumlahan CH1 dan CH2 Posisikan tombol
EXT TRIGER berfungsi INTENTITY, FOCUS,
untuk mengendalikan trigger TRIGER LEVEL, HOLD
oleh rangkaian di luar OFF dan POSTION pada
osiloskop posisi tengah
Terminal masukan CH1 dan Sambungkan kabel power
CH2 merupakan tempat pada jala – jala listrik
dihubungkannya sinyal yang Tekan tombol ON-OFF pada
akan diukur posisi ON, tunggu beberpa
CAL untuk kalibrasi saat kemudian satu jalur
tegangan pada 0,5 Vp-p garis akan tergambar pada
(peak to peak) atau tegangan layar CRT. Jika garis belum
dari puncak ke puncak pada terlihat, putar tombol
frequensi 1 kHz INTENSITY searah jarum
Tombol pada panel CRO yang harus jam
diketahui fungsinya antara lain.Yang Atur tombol FOCUS dan
harus diperhatikan dalam INTESITY untuk
menggunakan alat ukur terutama memperjelas jalur garis
osiloskop adalah mengetahui batas Atur ulang POSITION baik
maksimal sinyal yang boleh diukur vertical maupun horizontal
dengan osiloskop, hal ini wajib sesuai dengan kebutuhan
diketahui untuk menghindari Sambungkan probe pada
kerusakan pada osiloskop tersebut dan terminal masukan CH1 atau
untuk mendapatkan seting alat ukur CH2 sesuai kebutuhan
yang tepat. Sambungkan probe pada
terminal CAL untuk
2.4. Pengukuran/Pengujian memperoleh kalibrasi 0,5
Osiloskop Vp-p
Sebelum melakukan pengukuran Atur Volt/Div pada posisi
baik tegangan DC maupun AC, perlu 0.5V dan gelombang persegi
dilakukan kalibrasi dengan langkah- empat (square-wave) akan
langkah sebagai berikut: terlihat di layar
Page | 9
Jika tampilan gelombang Untuk mengukur tegangan listrik
persegi empat kurang ataupun arus listrik menggunakan
sempurna, atur Time/Div osiloskop, sebelum melakukan
dan tombol pengaturan pengukuran harus dilakukan kalibrasi
lainnya sampai bentuk pada osiloskop agar diperoleh hasil
gelombang terlihat nyata dan pengukuran yang akurat. Gambar 8
tegangan outputnya 0,5 Vp-p memperlihatkan cara melakukan
dengan frequensi sebesar pengukuran tegangan listrik.
1kHz
Jika tegangan output dan
frequensi sesuai osiloskop
siap digunakan, jika tidak
atur adjuster dengan
Gambar 8. Pengukuran tegangan
menggunakan obeng minus listrik
sampai tegangan dan
Nilai tegangan yang ditampilkan pada
frequensinya sesuai.
layar CRO bukan nilai efektif (rms),
melainkan nilai tegangan puncak ke
puncak (peak to peak). Apabila
gelombang tegangan yang tampil pada
layar berbentuk sinus, maka untuk
mendapatkan nilai tegangan efektif
dikalikan 0,3541 seperti diperlihatkan
Gambar 6. Pengawatan kalibrasi
pada tabel 1.
Tabel 1. Niai-nilai Tegangan
Page | 10
tampilan gambar lissajous pada layar
CRT. Gambar tersebut tampil pada
layar CRT bila tegangan sinusoidal
Gambar 9. Gelombang sinus dari secara bersamaan diterapkan pada plat
tegangan AC
vertikal.dan horizontal.
Untuk menentukan nilai tegangan
Apabila dua tegangan sinusoidal
puncak ke puncak (peak to peak) yang
dengan frekuensi sama, juga sefasa
tampil pada layar CRO, dihitung
antara satu dan lainnya diterapkan
menggunakan persamaan:
pada plat-plat pembelok vertikal dan
horizontal, gambar yang tampil pada
Adapun untuk menentukan nilai arus layar berupa garis lurus seperti
AC sama dengan cara yang diperoleh diperlihatkan gambar 54-a. Kemudian
untuk menentukan nilai tegangan, dan bila dua tegangan yang sama dengan
kemudian dibagi dengan nilai frekuensi yang sama pula namun
resistans yang diukur teganganya. Jadi bergeser fasa 900 diterapkan pada
nilai arus diperoleh tidak secara CRO, maka jejak dilayar berupa
langsung. Pengukuran arus sebuah lingkaran seperti terlihat pada
diperlihatkan pada gambar 10. gambar 11.
Page | 11
tetapi mempunyai frekuensi yang gambar 56 maka dapat ditentukan
sama. Kesimpulan yang diperoleh dari beda fasa (ɸ) dari kedua tegangan
uraian diatas, bila dua tegangan dengan menggunakan persamaan:
sinusoidal dengan frekuensi yang
sama diterapkan pada CRO adalah:
Dihasilkan garis lurus bila dua
tegangan sama, dan salah satunya
sefasa dengan lainnya atau
berbeda fasa 1800 antara satu dan
lainnya.
Dua bentuk gelombang sinusoidal
dengan frekuensi sama
menghasilkan gambar lissajous ,
yang mungkin berupa sebuah garis
lurus, sebuah lingkaran atau Gambar 13. Menentukan sudut dari
sebuah elip tergantung fasa dan perbedaan fasa
Page | 12
tipe digital (DSO - digital storage
oscilloscope), masing-masing
memiliki kelebihan dan keterbatasan.
Dengan Osiloskop memungkinkan
kepada pengguna untuk melihat
bentuk gelombang suatu tegangan.
Sebelum melakukan pengukuran baik
Gambar 14. Gambar lissajous dengan
rasio frekuensi 2 : 1 tegangan DC maupun AC, perlu
dilakukan kalibrasi, yaitu menyetel
Berdasarkan gambar 14, maka
fokus, intensitas, kemiringan, x
frekuensi yang belum diketahui dapat
position, dan y position, setelah probe
dihitung menggunakan persamaan:
dikalibrasi dengan menempelkan
probe pada terminal tegangan acuan
dengan: maka akan muncul tegangan persegi
fy = frekuensi yang diterapkan ke pada layar. Selain itu terdapat juga
plat-plat Y (frekuensi yang belum pengatur-pengatur osiloskop yang
diketahui) dapat dibagi menjadi empat kelompok
fx = frekuensi yang diterapkan ke antara lain; pengatur-pengatur umum,
plat-plat X (frekuensi standar yang pengatur-pengatur masukan vertikal,
diketahui) pengatur-pengatur basis waktu dan
pengatur-pengatur penyulutan. Setiap
kelompok memiliki pengatur atas
III. PENUTUP suatu area utama dalam osiloskop.
3.1. Kesimpulan
Osiloskop adalah alat yang dapat 3.2. Saran
melukiskan bentuk suatu osilasi dan 1. Kalibrasi osiloskop sebelum
dalam aplikasinya antara lain dapat dioperasikan untuk mendapatkan
AC) serta dapat mengukur periode, 2. Aturlah posisi X dan posisi Y agar
frekuensi dan fase dari suatu tegangan kita biasa melihat tampilan pada
osiloskop, yakni tipe analog (ART - 3. Aturlah volt/div dan time/div pada
posisi 5 atau 10 untuk lebih
analog real time oscilloscope), dan
Page | 13
mempermudah pembacaan ertian-osiloskop-spesifikasi-
gelombang. penentu-kinerjanya/. (diakses pada
4. Gunakanlah pemutar hold untuk tanggal 22 November 2018 10:47)
memperlambat gelombang yang di
tampilkan. Fadjar, Purwanto dkk. Alat Ukur
Listrik. (online)
IV. DAFTAR PUSTAKA http://elib.unikom.ac.id/files/disk1
Waluyanti, Sri dkk. 2008. Alat /654/jbptunikompp-
Ukur dan Pengukuran Jilid 2 gdlnursalimso-32700-8-
Untuk SMK. Jakarta: Direktorat unikom_n-a.pdf (diakses pada
Pembinaan Sekolah Menengah tanggal 21 November 2018 16:09)
Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan http://staffnew.uny.ac.id/upload/1
Page | 14