Anda di halaman 1dari 1

KICK ANDY ROAD SHOW UNNES 2016

KITA MUDA, KITA PEDULI

Acara Kick Andy Road Show UNNES 2016 yang diselenggarakan di Auditorium
Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada 11 November 2016 dengan menghadirkan
narasumber biasa yang memiliki kehidupan tak biasa. Mereka adalah sosok yang berprestasi
dan menginspirasi.
Dalam acara tersebut Kick Andy menghadirkan Dea Valencia, pemilik sekaligus
owner Batik Kultur Dea. Dea Valencia adalah alumni Sistem Informasi angkatan 2009
Universitas Mutimedia Nusantara. Pengusaha Butik berusia 23 tahun ini berasal dari Kota
Semarang yang memiliki kepedulian tinggi dengan mempekerjakan orang-orang difabel
sehingga bisa berkarya sebagaimana kebanyakan orang. Dengan mempekerjakan tunarungu
menjadi cerita tersendiri bagi perjalanan usaha Dea. Terlebih para tunarungu bekerja di
bagian jahit dan potong, meskipun kebanyakan dari mereka adalah lulusan kejuruan jahit.
Menjadi suatu tantangan bagi Dea. Namun, dengan melakukan beberapa penyesuaian dalam
proses pengerjaan, segala permasalahan dapat teratasi. Bagi Dea, bekerja dan berkomunikasi
dengan penyandang disabilitas memberikan banyak sekali inspirasi. Ia pun mengaku takjub
dengan semangat para pekerjanya.
Selain Dea, hadir pula Triyono, penggagas ojek khusus difabel di Yogyakarta.
Penyandang tunadaksa ini mengembangkan ojek difabel untuk mengatasi kesulitan sesama
difabel yang mengalami kesulitan menggunakan transportasi umum untuk bepergian.
Fasilitas transportasi umum yang tidak bersahabat menjadi tantangan besar bagi penyandang
disabilitas. Desain kendaraan yang tinggi sangat tidak memungkinkan bagi kaum difabel
tanpa bantuan orang lain. Kondisi inilah, membuat Triyono seorang pengusaha berusia 35
tahun merintis layanan ojek untuk kaum difabel. Triyono sendiri ketika kecil diserang polio
dan harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Dia sangat memahami para difabel ketika
berada di jalanan. Diva City Tour and Transport dirintis Triyono sejak desember 2015
Dengan latar belakang seorang programer, ia bertekad untuk mendirikan sebuah perusahaan
ojek online dan memberikan lapangan kerja bagi penyandang difabel.
Dengan merekrut orang-orang penyandang disabilitas, Diva City Tour and
Transport memberikan lapangan pekerjaan alternatif untuk para difabel yang sebelumya
hanya bisa bekerja di sektor-sektor terbatas seperti menjahit atau bertani. Triyono berharap
para penyandang difabel mampu melakukan aktifitasnya lebih mendiri.
Acara juga dimeriahkan oleh Erix Soekamti, personel band punk rock Endank
Soekamti. Selain berkarier pada bidang musik, Erix juga memberdayakan masyarakat dengan
membuka Does University yakni sekolah informal gratis pada bidang animasi.
Selain itu, Kick Andy juga mengundang windy Arya Dewi seorang pendiri sekolah
gratis EFATA bagi tunarungu yang didirikan pada 13 juli 2013. Keterbatasanan yang
dimiliki anaknya lah yang menginspirasinya untuk menjembatani penyandang disabilitas,
terutama tunarungu untuk meraih mimpi. Sekolah yang didirikan di jalan Lemahgempal
Semarang ini murni dibiayai sendiri. Para murid yang berasal dari Semarang dan sekitarnya
mendapatkan keterampilan seperti menari, menggambar, membuat kerajinan, dan bermain di
alam. Pelajaran yang diberikan sesuai dengan kurikulum pada umumnya dan dibantu dengan
guru sukarelawan tanpa digaji sepeserpun. Meski masih banyak kekurangan, windy merasa
senang karena bisa membantu dan memperjuangkan pendidikan dan keterampilan para anak-
anak penyandang disabilitas pendengaran. Windy berharap, semua anak penyandang
disabilitas gangguan pendengaran bisa mendapat ilmu seperti anak normal pada umumnya.

Inspirasi bisa datang darimanapun dan dimanapun. Sebagai kaum pemuda, hidup di dunia
ini harus peduli terhadap sesama, karena dengan peduli hidup akan lebih bermakna

Anda mungkin juga menyukai