Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPONEN DAN PENGUKURAN LISTRIK


PENGGUNAAN OSILOSKOP
DAN PENGUKURAN SINYAL DC

Dosen Pengajar :
Miftakhul Huda, S.Pd, M.Tr.T

Oleh :
Arsandy Rinosa Pratama ( 2341190006 )
Gagus Risky wicaksono ( 2341190050 )

Tanggal Praktik :
5 Desember 2023

DIV - IA
TEKNIK ELEKTRONIKA

PSDKU Politeknik Negeri Malang Kota Kediri


Jl. Lingkar Maskumambang No.1, Sukorame, Kec. Mojoroto,
Kota Kediri, Jawa Timur 64119
2023

1
ABSTRAK

Laporan praktikum ini secara khusus menjelajahi pemanfaatan osiloskop analog untuk
melakukan pengukuran terhadap sinyal tegangan DC. Diskusi melibatkan variasi jenis
osiloskop, fungsi dari berbagai bagian osiloskop, serta peran utamanya dalam konteks
pengukuran tegangan DC. Selain itu, laporan ini mencakup langkah-langkah khusus yang
diperlukan dalam melaksanakan proses pengukuran tersebut.
Eksperimen ini terfokus pada penentuan skala horizontal dan vertikal yang optimal agar
sinyal tegangan DC dapat ditampilkan dengan jelas. Praktikum juga mencakup teknik
penyetelan osiloskop untuk memastikan akurasi pengukuran, termasuk penyesuaian posisi nol,
kepekaan, dan penggunaan probe yang sesuai.
Hasil dari praktikum ini menyoroti keunggulan osiloskop analog dalam mengukur
sinyal tegangan DC. Keunggulan tersebut tercermin dalam kemampuannya untuk memberikan
pengamatan yang akurat dan visualisasi yang jelas. Kesimpulan yang diambil dari eksperimen
ini dapat memberikan panduan praktis bagi penggunaan osiloskop analog dalam situasi
pengukuran sinyal tegangan DC.

2
1. Tujuan Praktikum
Bagian ini menjelaskan tujuan praktikum yang akan dicapai dengan melakukan
percobaan unit yang bersangkutan.
a. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis jenis dan bagian-bagian dari osiloskop.
b. Mahasiswa mengetahui fungsi dari setiap bagian-bagian dari osiloskop.
c. Mahasiswa dapat mengoperasikan osiloskop.dan mengukur sinyal tegangan DC.

2. Dasar Teori
Osiloskop adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan
sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari.
Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk
gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada
umumnya osiloskop dapat menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada
sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.
2.1 Jenis-jenis osiloskop.
a. Osiloskop Analog.
Osiloskop analog adalah osiloskop yang digunakan dengan memanfaatkan
tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas elektron dalam tabung CRT
sesuai dengan bentuk gambar yang diukur. Penggunaan Osiloskop ini juga sering
dikenal dengan osiloskop tabung kaca yang layarnya terbuat dari tabung CRT
(Cathode Ray Tube )
b. Osiloskop Digital
Osiloskop digital merupakan sebuat aalat ukur gelombang dengan menggunakan
ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang
dicuplik tadi menjadi besaran digital. Dalam mempermudah kerja para ahli
memang mempunyai pilihan sendiri-sendiri dala menggunakan Osiloskop ini,
sedangkan osiloskop digital sering dikenal dengan osiloskop LCD dimana saat ini
banyak digunakan. Osiloskop digital memiliki banyak sekali kelebihan. Salah satu
kelebihan osiloskop digital adalah memiliki kemampuan untuk menentukan
bandwith dengan lebih fleksibel. Beberapa macam jenis osiloskop digital adalah:
1. Osiloskop sampling digital.
2. Osiloskop berbasis komputer (PC).
3. Osiloskop signal campur
4. Osiloskop portable

3
2.2 Bagian bagian osiloskop dan fungsinya.

Gamabar 1.1 Bagian bagian Osiloskop

1. Cal 2 Vp-p : Kalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan.


2. Inten: Mengatur tingkat cerah sinar pada layar Osiloskop.
3. Fokus: Fokus merupakan bagian dari osiloskop yang berfungsi untuk mengatur
ketajaman grafik. Untuk tingkat kejataman grafik ini dapat disesuaikan dengan
kebutuhan. Anda hanya perlu menaikkan atau menurunkan fokus untuk
mendapatkan hasil gambar yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
4. Power: untuk menghidupkan Osciloskop.
5. CH2 (input Y): Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau
pembacaan Vertikal.
6. Volt atau div: Untuk mengeluarkan tegangan AC.
7. AC-DC-Groud: Untuk memilih besaran yang diukur. Pilihan AC digunakan untuk
mengukur sinyal AC, sinyal input yang mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh
sebuah Kapasitor. Sedangkan pada pilihan posisi DC maka Input Terminal akan
terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam Osiloskop dan seluruh
sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop.
8. Posisi Y: Posisi Y merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur garis yang
terdapat pada layar. Posisi garis dapat Anda tentukan sesuai kebutuhan, baik dengan
posisi di atas ataupun di bawah

4
9. Tombol CHOP dan ALT : CHOP adalah menggunakan potongan dari saluran 1
dansaluran 2, ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2
secarabergantian.
10. Mode: untuk memilih mode yang ada, mode tersebut terdiri dari 4 pilihan yaitu
CH1, CH2, DUAL dan ADD, CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1
(Channel 1), CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2),
DUAL = Untuk menampilkan bentukgelombang Saluran 1 (CH1) dan Saluran 2
(CH2) secara bersamaan, ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan
saluran/saluran secara aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar
bentuk gelombang pada layar.
11. Tombol Slope : (+) : Pemicuan terjadi ketika sinyal picu memotong taraf picu
positip. (-) : Pemicuan terjadi ketika sinyal picu memotong taraf picu negatip, atau
Penyesuaian polaritas bentuk gelombang.
12. Position X: Komponen yang satu ini bertugas sebagai pengatur garis pada
osiloskop. Position X inilah yang akan menempatkan dimana posisi garis yang akan
ditampilkan di layar. Apakah garis tersebut terletak di sebelah kanan atau kiri dapat
diatur pada bagian ini.
13. x10 MAG : Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat.
14. SWP.VAR : Berfungsi untuk mengatur kecepatan gelombang.
15. Sweep time/ div: Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi (f).
16. Trig.Alt : Untuk menampilkan bentuk gelombang yang stasioner.
17. Lvel atau Trigger Level : Digunakan untuk mengatur gambar yang diperoleh
menjadi diam atau tidak bergerak.
18. Mode : Untuk memilih mode yang ada . Terdiri dari 4 pilihan yaitu, NORM
berfungsiuntuk mengaktifkan mode normal, dimana osiloskop akan menampilkan
bentuk gelombang secara terus menerus, AUTO berfungsi untuk mengaktifkan
mode otomatis, dimana osiloskop akan secara otomatis menyesuaikan parameter
tampilan, TV-V (TV- Vertical): Digunakan untuk menanggapi atau mengukur
sinyal yang berkaitan dengan perubahan vertikal pada sinyal video. Misalnya, untuk
mengamati perubahan pada garisvertikal pada layar, TV-H (TV-Horizontal):
Digunakan untuk menanggapi atau mengukur sinyal yang berkaitan dengan
perubahan horizontal pada sinyal video. Contohnya, untuk mengamati perubahan
pada garis horizontal pada layar.
19. Trig in : Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

5
20. SOURCE (sumber pemicu) : Terdiri dari 4 pilihan yaitu, CH1 : Sinyal CH1 sebagai
sumber pemicuCH2 : Sinyal CH2 sebagai sumber pemicu, LINE: Sinyal AC line
sebagai sumber pemicu, EXT : Sumber picu diambil dari EXT TRIG.
21. Layar display : Layar display merupakan bagian dari osiloskop yang berfungsi
untuk menampilkan nilai atau hasil pengukuran pada layar dan dapat melihat analisa
pengukuran yang mana nantinya akan ditampilkan dalam bentuk gelombang
analog.

3. Alat dan Bahan


1. Osiloskop
2. Power Supply
3. Multimeter
4. Kabel Probe

4. Tahapan Praktikum
4.1 Tahapan kalibrasi osiloskop.
a. Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka
yang harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus
garis lurus mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).
b. langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position.
Dengan mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil
pengukuran dengan jelas dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.
c. Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka
kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi
yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan
frekuensi 1 KHz.
d. Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada
layar monitor akan muncul tegangan persegi.
e. Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1
volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai
tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1

6
ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu
gelombang untuk satu kotak.
f. Apabila yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio
tengah di knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label “var”.
4.2 Tahapan mengukur sinyal tegangan DC dengan power supply.
a. Langkah pertama menyiapkan multimeter , kemudian hidupakn osiloskop dan
power supply.
b. Langkah kedua putar knop Volt/div dan Tim/div sesuai dengan yang ingin
diukur.
c. Langkah ketiga tancapkan kabel penghubung power supply, kemudian
sambungkan dengan probe osiloskop sesuai dengan kabel plus (+) dan kebel
min (-).
d. Langkah keempat putar potensio pada power supply untuk mengukur sinyal
tegangan DC dengan osiloskop .
e. Langkah kelima ukur tengangan power supply dengan multimeter untuk
mengetahui besar tegangannya.
f. Langkah keenam bandingkan hasil pengukuran tegangan dari osiloskop dan
multimeter apakah sama.

7
5. Hasil Praktikum
5.1 Hasil Kalibrasi Osiloskop analog

Setelah Osiloskop Analog dikalibrasi menggunakan penghitungan 1Volt/div dengan


0.2time/div. Maka kalibrasi yang diperoleh berupa 5 kotak untuk 1 gunung dan 1
lembah dalam 1 gelombang penuh.

5.2 Hasil pengukuran tegangan DC

Pada gambar pengukuran diatas menggunakan pengaturan 2 volt/div dan 0,2 time/div.
Jadi pada 1 kotak dalam osiloskop mewakili tegangan 2 volt. Terlihat pengukuran dari
multimeter dan osiloskop didapatkan penghitungan yang sama.

8
6 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini menekankan pentingnya kalibrasi dalam menjamin
ketepatan dan kehandalan hasil pengukuran. Hasil kalibrasi menjadi langkah krusial untuk
memverifikasi bahwa osiloskop mampu memberikan hasil yang akurat. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa kalibrasi yang dilakukan secara tepat sangatlah penting untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang optimal.

7 Daftar Pustaka

Kho, D. (2015). Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi penentu kinerjanya. [online] Teknik
Elektronika. Tersedia Di: https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-
spesifikasi-penentu-kinerjanya/ [Diakses 10 Dec. 2023].

mochammadrizki, kiply (2023). √ Osiloskop: Pengertian, Fungsi Bagian, Jenis, Cara


Kerja. [online] Thecityfoundry. Tersedia Di:
https://thecityfoundry.com/osiloskop/ [Diakses 10 Dec. 2023].

Unknown (2022). Pengertian Osiloskop, Fungsi, Jenis, Karakteristik, Manfaat dan Cara
Kerja. [online] RUMUSPELAJARAN.COM. Tersedia Di:
https://www.rumuspelajaran.com/pengertian-osiloskop/ [Diakses 10 Dec.
2023].

Anda mungkin juga menyukai