Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

LAPORAN HARIAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
KERJA PRAKTEK
FORM KP-03
Nama Mahasiswa : Ari Yuda Dwitama H Minggu ke : II
NRP : 5019201028 Hari : Jumat
Dosen Pembimbing : Ir. Amiadji, M. Sc. Tanggal : 15 Juli 2022
Perusahaan Tempat : PT Dumas Tanjung Perak
KP Shipyard
Kerja Praktek : I / II*)
1. Menyaksikan Penurunan Pondasi Z-Peller dan Mengunjungi Bengkel Pipa di Galangan
Dumas 24
Pada hari Jumat ini kami berniat untuk mengunjungi galangan Dumas 24 untuk melihat
bengkel pipa disana. Namun sebelum berangkat, kami melihat ada pondasi z-peller yang baru
datang berjumlah 2 buah. Disitu ada Bapak Budi yang membantu memasangkan kuncian pada
crane untuk menurunkan pondasi dari truk.
Ketika kami di bengkel pipa galangan 24, kami dibimbing oleh Pak Salim selaku salah satu
penanggung jawab disana. Beliau menjelaskan mengenai apa yang sedang dikerjakan, seperti
melakukan fabrikasi seperti memotong lonjoran pipa, melakukan gerinda, welding dan
semacamnya. Pada proses fabrikasi sendiri dilakukan per sistem, semisal untuk sistem fuel
oil, maka sistem FO akan diselesaikan terlebih dulu, begitu juga yang lain. Untuk jenis
komponen yang biasanya digunakan dalam sistem perpipaan disini antara lain, pada sistem
FO dan LO menggunakan jenis pipa hitam yang tidak perlu galvanize, sedangkan untuk sistem
air tawar, air laut menggunakan pipa galvanized supaya lebih bersih. Flange dugunakan untuk
menyambungkan spool pipa menjadi satu, biasanya antar flange diberikan lapisan seperti
karet untuk pipa fresh water, sea water, dan klingerit untuk sistem FO, LO. Dan tipe flange
yang biasa digunakan ada tipe 5K, 10K, international. Flange 5K digunakan untuk pipa biasa,
sedangkan flange 10K digunakan untuk yang bertekanan tinggi seperti kompresor. Untuk
flange international memiliki bentuk yang sedikit berbeda disbanding flange yang lain, hal
ini dikarenakan flange ini biasa digunakan untuk melakukan sambungan darat, dimana
bentuknya tidak selalu sama, sehingga lubang nya dibuat berbeda untuk menyesuikan.

Gambar 1. Proses penurunan pondasi z-peller


Gambar 2. Hasil fabrikasi pipa yang setelahnya akan dilakukan pembersihan

Gambar 3. Bentuk international flange

2. Mengunjungi Workshop Ducting


Selanjutnya kami mengunjungi workshop ducting. Disana kami menenmui Pak Didit selaku
penanggung jawab di workshop tersebut. Pada workshop ducting ini memang berfokus pada
pembuatan saluran udara, ventilasi, AC pada kapal. Namun kebetulan saat ini pada bagian
ini diberi tanggung jawab untuk membuat watertight door untuk membantu bagian
kontruksi. Komponen-komponen yang sudah jadi disana ada antara lain, vertical ladder, dan
ventilasi.
Gambar 4. Bentuk ventilasi natural untuk engine room

3. Melakukan Tes Kekedapan pada Pintu Watertight CO2


Kami juga berkesempatan untuk bisa mengikuti tes kekedapan pintu watertight yang telah
dibuat oleh bagian ducting. Pada tes kekedapan ini ada 2 macam tes, antara lain scantling
check dan chalk test. Scantling check merupakan proses verifikasi ukuran-ukuran konstruksi
dengan gambar kerja yang telah disetujui oleh klas (BKI). Untuk chalk test sendiri adalah tes
dengan menggambarkan kapur pada sisi permukaan pintu, setelah itu pintu ditutup dan
ditunggu beberapa saat. Saat dibuka, maka akan terlihat bagian sisi sebelahnya yang mana
yang terkena kapur dan mana yang tidak. Bagian yang tidak terkena kapur maka diketahui
bahwa terdapat bagian yang tidak rapat dan dapat mengindikasikan terjadinya kebocoran
nantinya. Metode lainnya bisa juga dilakukan dengan menggunakan senter / flash pada
bagian permukaan, apabila ada yang dapat ditembus flash, maka bagian tersebut harus
dibetulkan untuk mencegah kebocoran.
Pada tes kekedapan yang dilakukan terdapat beberapa kekurangan seperti, adanya
deformasi, lalu saat pintu diukur center platnya dengan tapergauge memiliki ukuran yang
berbeda-beda. Pada bagian atas 4mm, bagian tengah 2mm, dan bawah 4mm. Selain itu untuk
bukaan pintu perlu sedikit dilonggarkan supaya tidak terlalu berat saat membuka atau
menutup pintu. Dan juga memperbaiki celah-celah yang masih tidak rata.

Gambar 5. Contoh celah yang terlihat saat disenter dengan flash hp


Gambar 6. Proses scantling check pada pintu watertight

Gambar 7. Menentukan batas dimensi permukaan pintu dengan taper gauge

Gambar 8. Bentuk Form Pemeriksaan QA /QC

Mengetahui / Menyetujui
Supervisor Kerja Praktek
*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai