Anda di halaman 1dari 21

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan Pekerjaan


Jalan
Jenjang : 4
FOTO ASESI Nama Asesi : Abdul khaliq Halim
NIK Asesi : 3204132405740006
Tgl. Asesmen : 26-02-2024
TUK : Pt. Denicont Kab. Bandung
Nama Asesor 1 : Nandang Soenandar
Nama Asesor 2 : Agus Subekti
PETUNJUK/INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam
FR.IA.04
• Format presentasi ini hanya sebagai contoh, Asesi dapat menambah
jumlah halaman atau mengubah format sesuai dengan kebutuhan
• Materi diupayakan singkat dan padat.
• Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan
dokumen, Gambar/grafik dan Foto Kegiatan dalam slide presentasi
anda
• Waktu untuk Presentasi ± 15 menit
METODE PELAKSANAAN
JALAN ASPAL
• Tahap-tahap Pengaspalan Jalan
Bagi anda yg ingin mengenal jenjang pekerjaan pembuatan Jalan
Aspal agar jalan kuat dan bermutu,disini saya akan membagikan
metode kerja pengaspalan yang perlu untuk diketahui.
Proses untuk mengerjakan pengaspalan jalan tergantung dari
keadaan lahan yang akan di kerjakan,ada yang dimulai dari
pemadatan tanah ada juga yang hanya overlay saja,atau pelapisan
ulang.Adapun jika pengaspalan di mulai dari tanah,maka
spesifikasi pekerjaannya sebagai berikut:
• 1. Persiapan mobilisasi atau demobilisasi.

Tahap awal dalam proyek pengaspalan adalah mobilisasi atau mendatangkan alat-alat berat,setelah selesai pekerjaan,alat-
alat berat ini di kembalikan lagi atau demobilisasi.

Alat-alat berat dalam proyek pembuatan jalan diantaranya :Exavator,Tandem Roller,Double drum,Vibrator Roller,Motor
Grader,Ashpalt Finisher,Baby Roller,Peuneumatic Roller dll.
Pengangkutan sampah bekas pengaspalan juga masuk dalam pekerjaan Demobilisasi.
• 2. Proses Pembersihan (Clearing)
• Setelah pemetaan, tahap selanjutnya sebelum melakukan pengaspalan jalan
adalah clearing atau pembersihan. Dalam tahap ini, jalan akan dibentuk, lalu
meminimalisir titik-titik jalan yang lunak, dan membersihkan sampah di sekitar jalan
agar pengaspalan jalan berjalan lancar dan aspal menjadi tahan lama.
• 3. Proses Stripping
• Tahap ini lebih dikenal dengan pekerjaan jalan dan
timbunan. Sebelum melakukan pengaspalan jalan, bila
diperlukan, tanah akan dipotong agar bisa memperoleh
bentuk elevasi jalan yang diinginkan. Dalam tahap ini, elevasi
akan diukur dengan alat ukur theodolite. Sehingga,
pengaspalan jalan dapat dilakukan dengan elevasi, sudut,
dan belokan yang sesuai rencana.
• 4. Proses Pemadatan Tanah
• Jika pada proses sebelumnya tanah dipotong lalu ditimbun, maka dalam proses ini
tanah akan dipadatkan. Proses ini juga disebut dengan proses sub grade. Sub grade
diartikan sebagai tanah dasar bagian bawah, sebelum lapisan perkerasan jalan.
Perkerasan jalan bisa dilakukan dengan tanah urug, atau tanah lain yang bebas dari
rumput atau sampah. Setelah itu, jalan akan diperkeras dengan bantuan alat seperti
buldozer, atau vibrator roller.
• 5. Proses Pelapisan Bawah
• Proses pelapisan bawah atau sub base course adalah proses
untuk melapisi tanah yang sudah dipadatkan dengan
memberikan material pondasi bawah, dengan batu
kali/limestone. Proses ini dalam tahapan menuju
pengaspalan jalan sangat krusial, karena berfungsi sebagai
lapisan peresapan air, memperkuat aspal jalan, dan
mengurangi lapisan yang ada di bagian atasnya.
• 6. Proses Pondasi Atas
• Proses ini masih berkaitan dengan perkerasan jalan. Lapisan ini
dibuat agar dapat daya dukung beban dari jalan sempurna.
Pondasi atas jalan juga berguna sebagai bantalan terhadap
lapisan permukaan aspal. Cara membuat pondasi atas sama
seperti pelapisan pondasi bawah sebelumnya, yaitu dengan
menghamparkan material. Material yang dipakai adalah
campuran batu pecah dan abu batu atau pasir, dengan
perbandingan 70-30.
• Setelah hamparan material terlihat rata, lapisan akan disiram
dengan prime coat dengan kompresor agar lapisan
agregat/material terkena pengaruh cuaca, mengikat
agregat/material sebelum di aspal, dan memberi daya ikat antar
lapis pondasi dengan campuran aspal. Prime coat disiram sambil
meratakan tanah dengan tire roller.
• 7. Proses Hotmix
• Proses ini adalah proses yang sangat penting dalam pengaspalan jalan.
Proses ini adalah pelapisan dengan menggunakan aspal jenis ATB atau
Asphalt Treated Base. Sebelum melakukan proses pelapisan, lapisan
perlu dibersihkan dari debu dengan air compressor, lalu ATB direkatkan
dengan aspal hotmix. Proses ini disebut cor tack coat.
• 8. Pengaspalan
• Tahapan ini adalah tahap inti dari pengaspalan jalan. Pekerjaan pada tahapan ini adalah
penghamparan permukaan dengan aspal hotmix, lalu dipadatkan dengan tandem roller.

• 9. Finishing
• Proses ini menggunakan alat pneumatic roller untuk pemadatan dan perataan jalan.
JENIS DAN
MANFAAT ALAT
PELINDUNG DIRI
DALAM K3
• Keselamatan dan kesehatan dalam bekerja merupakan sesuatu perihal
yang wajib untuk dicermati serta diprioritaskan oleh pihak industri
ataupun pekerja. Demi menjamin terlaksananya keselamatan dan
kesehatan kerja tersebut, K3 telah diatur dalam suatu Undang- Undang
Ketenagakerjaan. Tidak hanya itu, industri serta pekerja pula wajib
mengenali keselamatan kerja cocok dengan standar yang berlaku di
dalam UU. Mari simak perlengkapan K3 apa saja yang dibutuhkan
beserta guna serta uraian guna melindungi diri dikala bekerja.
• 1. Helm Pengaman
• Helm pengaman ataupun topi pelindung bermanfaat untuk melindungi bagian kepala
pekerja dari bermacam paparan bahaya. Seperti contoh kejatuhan barang ataupun paparan
aliran listrik. Kala memakai perlengkapan K3 satu ini, dianjurkan cocok dengan lingkar
kepala pekerja supaya aman kala digunakan serta efisien melindungi.
• Safety Helmet mempunyai 3 tipe berbeda bersumber pada guna perlindungannya. Yang
awal terdapat tipe Helmet( Gram) dengan Jenis General yang bermanfaat untuk
melindungi kepala dari suatu benturan maupun mungkin terjatuhan barang serta kurangi
paparan listrik yang mempunyai tegangan rendah hingga 2.200 Volt.
• 2. Kacamata Pengaman (Safety Glass)
• Perlengkapan K3 satu ini digunakan untuk melindungi mata dari bahaya kemungkinan jatuhnya
benda tajam, debu, partikel kecil, percikan bahan kimia serta mengurangi cahaya yang
menyilaukan. Kacamata pengaman ini mempunyai 2 tipe yang berbeda yaitu Safety Spectacles
dan Safety Goggles.
• Safety Spectacles mempunyai bentuk sama dengan kacamata pada biasanya serta hanya bisa
melindungi dari benda tajam, partikel kecil, debu serta cahaya. Umumnya digunakan dikala
proses pemotongan serta menyolder sesuatu. Sebaliknya Safety Goggles, bentuknya melekat pas
di muka serta biasanya dipakai oleh pekerja di teknisi mesin produksi. Agar bisa bebas dari
percikan bahan kimia, uap, debu serta asap.
• 3. Masker
• Perlengkapan K3 berikutnya yang harus digunakan untuk menjadi
perlengkapan pelindung diri kesehatan merupakan masker. Sebagai
pelindung pada bagian pernapasan seperti hidung serta mulut, menjauhi
paparan bahan beresiko semacam debu bahan kimia, asap solder serta bau
bahan kimia. Biasanya terbuat dengan bahan kain maupun kertas, masker
ini cocok digunakan disaat proses menyolder.
• 4. Pelindung Wajah
• Face Shield ialah komponen alat pelindung diri yang sangat penting, guna
mengurangi kemungkinan apabila wajah akan terpapar percikan larutan
panas, goresan benda tajam, air, udara serta zat kimia yang beresiko.
Biasanya, perlengkapan ini digunakan pada kegiatan ataupun proses
pengelasan.
• 5. Sarung Tangan ( Safety Gloves )
• Peralatan K3 ini berfungsi melindungi tangan supaya tidak melakukan kontak langsung
dengan bahan kimia dan terluka karena bersentuhan dengan benda tajam. Terdapat 4 jenis
sarung tangan yang umumnya digunakan dalam bekerja. Untuk Cotton Gloves dan Leather
Gloves berguna untuk melindungi tangan dari sayatan, tergores dan luka ringan.
• Rubber Gloves atau sarung tangan karet berguna untuk melindungi tangan agar tidak
melakukan kontak langsung dengan bahan kimia. Yang terakhir adalah Electrical Gloves
yang mana bermanfaatn melindungi tangan dari arus listrik yang memiliki tegangan
rendah hingga tinggi.
• 6. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
• Safety Shoes atau Sepatu Pelindung adalah perlengkapan yang bermanfaat
untuk melindungi bagian kaki dari sebuah bahaya benda tajam, kejatuhan
benda, larutan kimia hingga aliran listrik. Sepatu jenis ini lazimnya lebih
tahan lama sehingga bisa dipakai secara optimal dalam tenggang waktu yang
panjang. Peralatan K3 satu ini ada yang dibuat agar tahan selip, tahan listrik,
tahan bahan kimia hingga tahan panas dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
•SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai