Anda di halaman 1dari 29

UJI KOMPETENSI – LSP ASTEKINDO KONSTRUKSI MANDIRI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Pelaksana Pemeliharaan Jalan


Jenjang : 6 ( Enam )
Nama Asesi : RISKI SATRIA, ST
NIK Asesi : 1302122410970001
Tgl. Asesmen : 03 Februari 2023
TUK : P3SM Sumatera Barat
Nama Asesor : RIZKA FAUZI YOSFI
: JEFVI WIKAS SAPUTRA
PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam
FR.IA.04
• Format presentasi ini hanya sebagai contoh, Asesi dapat
menambah jumlah halaman atau mengubah format sesuai
dengan kebutuhan
• Materi diupayakan singkat dan padat.
• Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan
dokumen, Gambar/grafik dan Foto Kegiatan dalam slide
presentasi anda
• Waktu untuk Presentasi ± 15 menit
INFORMASI
PROYEK
Pemilik : Dinas Pertanian Kab. Solok

Paket Pekerjaan : Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan Usaha Tani

Lokasi Proyek : Kab. Solok

Tanggal Kontrak : 28 September 2022

Waktu Kontrak : 75 Hari Kalender

Nilai Kontrak : Rp 186.954.000,-

Sumber Dana : APBD Tahun 2022


Jenis-Jenis Konstruksi
Jalan
1. Jalan
Beton
Konstruksi Pada Jalan Beton Biasa Disebut Dengan Perkerasan Kaku. Dimana Komposisinya Terdiri
Dari Plat (Slab) Beton Semen Sebagai Lapis Pondasi Dan Lapis Pondasi Bawah Di Atas Tanah Dasar.

Plat Beton Biasanya Disebut Sebagai Lapis Pondasi Karena Dimungkinkan Masih Adanya Lapisan
Aspal Beton Di Atasanya Yang Berfungsi Sebagai Lapis Permukaan.

Konstruksi Jalan Beton Ini Tergolong Kuat, Sebab Memiliki Modulus Elastisitas Yang Tinggi. Dalam
Ilmu Teknik Sipil, Modulus Elastisitas Merupakan Angka Yang Digunakan Untuk Mengukur Objek
Atau Ketahanan Bahan Untuk Mengalami Deformasi Elstasi Ketika Gaya Diterpakan Pada Benda Itu.

Itu Sebabnya, Konstruksi Jalan Beton Kerap Diterapkan Untuk Jalan Raya Dan Jalan Lingkungan.
Tebal Jalan Beton Ini Minimal 20cm.
Kelebihan jalan beton antara lain:
 Tahan terhadap genangan air dan banjir
 Biaya perawatan lebih murah dibandingkan jalan aspal
 Direkomendasikan untuk jalan yang mempunyai tanah dasar yang jelek, dan jalan yang lalu
lintas kendaraan beratnya cukup tinggi.

Kekurangan jalan beton:


 Pada proses pembuatan konstruksi, memerlukan perhitungan matang terkait fungsi jalan
terutama dikaitkan dengan kapasitas berat kendaraan yang berlalu-lalang.Bila kendaraan yang
lewat memiliki bobot yang tinggi, maka biaya konstruksi lebih mahal.
 Selain perhitungan bobot kendaraan, konstruksi juga harus memperhatikan kehalusan dan
gelombang jalan dengan cermat. Karena, jalan beton sangat dipengaruhi oleh proses pengecoran.
 Jika Anda perhatikan, jalan-jalan raya yang terbuat dari konstruksi beton lebih tinggi, ini
dikarenakan karakteristik jalan betok yang kerap menaikan elevansi jalan saat perbaikan pada
jalan lama. Jadi, ini cukup menyulitkan untuk kendaraan dari rumah Anda.
 Memiliki suasana yang keras dan gersang.
JALAN BETON
2. Jalan
JalanAspal
aspal atau biasa disebut hot mix, meruapakan konstruksi jalan yang menggunakan bahan
pengikat aspal panas. Biasanya campuran aspal panas didatangkan impor, misalnya Shell dan ESSO
2000. Cairan aspal ini sedikit mahal, menghabiskan biaya 60% dari total biaya hot mix.
Adapun kelebihan konstruksi jalan aspal antara lain:
 Kondisi jalan lebih halus, tidak bergelombang.
 Jalan yang diaspla memiliki warna yang gelap, sehingga memberikan dampak secara psikologis
rasa aman dan nyaman.
 Untuk membuat jalan aspal, biasanya kontraktor atau pemda sudah menerapkan sistem drainase
yang baik.
 Perawatan jalan ini juga terbilang mudah. Bila ada yang berlubang, tinggal menggali dan
mengganti dengan yang barupada area jalan yang rusak.

Kekurangan jalan aspal


 Di balik kelebihan, jalan aspal juga memiliki kekurangan. Ternyata jalan aspal tidak tahan terhadap
genangan air.
 Untuk itu diperlukan sistem drainase yang baik. Jika tidak, jalan akan berlubang karena genangan air
setelah hujan.
 Jadi, jika jalan lingkungan perumahan menggunakan aspal, ada baiknya menanyakan kepada pengembang
JALAN ASPAL
3. Jalan Paving
Block
Selanjutnya adalah konstruksi jalan menggunakan paving block. Jalan ini juga biasa disebut dengan
block beton. Terbuat dari campuran pasir dan semen lalu ditambah dengan atau tidak campuran lain
seperti abu bata dan lainnya.

Berdasarkan acuan pembuatan paving block (SII.0819-88) paving block memiliki komposisi bahan
bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat lain.

Jalan yang menggunakan paving block biasanya memiliki warna-warna dan bentuk yang menarik.
Ada yang berbentuk segi empat dan ada juga yang segi banyak.

Pada proses pemasangannya, ukuran disyaratkan kurang lebih 2mm untuk ukuran lebih bidang dan
kurang lebih 3mm untuk ketebalan.
Serupa dengan konstruksi jalan beton dan jalan aspal, konstruksi paving block memiliki keuntungan
dan kelemahan
Kelebihan Jalan Paving Block antara Lain :
 Pada saat memasang paving block cukup mudah dan tidak memerlukan alat berat.
 Paving block seakan seperti puzzle yang dapat dipasang kembali setelah dibongkar.
 Daya tahan jalan ini cukup baik. Khususnya tahan terhadap beban statis, dan tahan terhadap
tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin kendaraan.
 Banyak terdapat pori atau celah, sehingga genangan air cepat meresap, tidak perlu khawatir
terjadi genangan.

Kekurangan Jalan Paving Block antara Lain :


 Tidak tahan terhadap kendaaraan berat. ini. Sehingga, sangat direkomendasikan diterapkan pada
jalan-jalan pemukiman saja.
JALAN PAVING BLOCK
TAHAPAN
KONSTRUKSI
JALAN
1. Pekerjaan Pemetaan atau Pengukuran
Badan Jalan

Tahapan Konstruksi Jalan Pertama Yang Tentunya Perlu Dilakukan Adalah


Pemetaan Dan Pengukuran Badan Jalan Sesuai Rencana Awal Agar Menjadi
Patokan Anggaran Pengerjaan Jalan Aspal. Hal Ini Wajib Anda Lakukan
Dengan Hati-hati Dan Teliti Untuk Menghindari Risiko-risiko Tertentu
Seperti Over-budget Serta Pelanggaran Izin Karena Ukuran Jalan Yang
Tidak Sesuai Dengan Perjanjian Awal.
Pekerjaan Pemetaan atau Pengukuran
Badan Jalan
2. Pembersihan Lahan (Clearing &
Grubbing)
Lahan Yang Dipilih Untuk Pembangunan Jalan Tentu Memiliki Beragam Kondisi. Beberapa
Hanya Ditumbuhi Rumput Saja, Tetapi Banyak Juga Yang Dipadati Semak Belukar Dan
Pepohonan. Untuk Itu, Pekerjaan Pembersihan Harus Dilakukan. Pembersihan Lahan Ini
Meliputi Penebangan Pepohonan, Pembersihan Sampah Dan Semak Belukar, Serta Menggali
Akar-akar Tanaman Supaya Tidak Tumbuh Kembali Dan Merusak Konstruksi Jalan. Namun,
Beberapa Jenis Rumput Memiliki Fungsi Yang Cukup Baik Dan Alangkah Baiknya Jika
Tidak Dibuang Begitu Saja. Rumput Tersebut Bisa Digunakan Untuk Menutup Bahu Jalan.
Jika Rumput-rumput Tersebut Kelak Bisa Tumbuh Dengan Baik, Maka Rerumputan Itu Akan
Berfungsi Sebagai Pelindung Erosi Khususnya Di Area Miring Dan Bahu-bahu Jalan.

Pekerjaan Pembersihan Ini Tak Hanya Berlaku Untuk Tumbuh-tumbuhan Dan Sampah Saja,
Tetapi Juga Untuk Bongkahan-bongkahan Batu Yang Berukuran Besar Dan Mengganggu
Pelaksanaan Pembangunan Jalan. Bongkahan Batu-batu Tersebut Dipindahkan Dengan Cara
Didorong, Atau Dipecahkan Sehingga Menjadi Batu Berukuran Kecil. Pada Umumnya,
Pekerjaan Membersihkan Batu-batu Ini Memakan Waktu Yang Cukup Lama Dan Tenaga
Yang Besar.
3. Stripping

Tahapan Konstruksi Jalan Ini Berkaitan Dengan Pembentukan Badan Jalan Yang Dilakukan
Agar Bentuk Badan Pada Jalan Sesuai Dengan Apa Yang Diinginkan, Seperti Tinggi Jalan Dan
Tikungannya Apakah Sudah Sesuai Dengan Yang Ditargetkan Atau Dirancang.

4. Pekerjaan
Tanah
Tahap Ini Terdiri Dari Penggalian Drainase Dan Penimbunan Pada Tempat-tempat Yang
Membutuhkan Timbunan Tanah. Pekerjaan Ini Bertujuan Untuk Membentuk Badan Jalan.
Untuk Mendapatkan Penimbunan Berkualitas Baik, Perlu Diperhatikan Supaya Semua Tanah
Benar-benar Padat. Sebaiknya, Penimbunan Dilakukan Lapisan Demi Lapisan Dengan
Ketebalan 15 Cm. Lapisan Demi Lapisan Harus Dipadatkan Terlebih Dahulu Sebelum
Ditambahkan Dengan Lapisan Berikutnya.
4. Pekerjaan
Tanah
Pada Pekerjaan Ini, Anda Harus Memperhitungkan Jarak Pemindahan Tanah Yang Hendak
Digunakan Untuk Penimbunan, Karena Akan Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Yang
Diperlukan Serta Lama Waktu Pengerjaannya. Jika Jarak Tanah Dekat, Maka Proses
Penimbunan Akan Berjalan Lebih Cepat. Sebaliknya, Bila Jarak Pemindahan Tanahnya Jauh,
Maka Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Pekerjaan Tanah Ini Bisa Lebih Lama.

Setelah Itu, Barulah Dilakukan Penggalian Saluran-saluran Di Samping Kiri Dan Kanan
Jalan. Tanah Galian Saluran Bisa Diletakkan Di Bagian Tengah Jalan Dan Diratakan Sehingga
Terbentuk Bahu Jalan. Kemudian Tanah Di Badan Jalan Diratakan Dan Dipadatkan.
Sebaiknya Tanah Disiram Dengan Air Agar Kadar Air Selama Pemadatan Benar-benar
Terjaga. Bila Pemadatan Selesai Dilakukan, Perlu Pengukuran Ulang Untuk Memastikan
Ketinggian Badan Jalan Telah Sesuai Dengan Standar Yang Berlaku. Jika Ternyata Ketinggian
Badan Jalan Belum Tercapai Atau Berlebihan, Maka Perlu Dilakukan Penyesuaian Supaya
Diperoleh Ketinggian Yang Benar-benar Sesuai Dengan Standar.
5. Pekerjaan
Drainase
Drainase Pada Tahapan Konstruksi Jalan Memegang Peranan Penting Untuk Menjaga Daya
Tahan Jalan. Sebabnya, Air Bisa Merusak Jalan Dengan Cara Menyapu Permukaan Jalan
Atau Yang Disebut Erosi Dan Mengurangi Daya Dukung Badan Jalan. Karena Itulah Sangat
Penting Membangun Sistem Drainase Yang Baik.

Sistem Drainase Pada Jalan Raya Harus Mendukung Agar Air Bisa Mengalir Keluar Dari
Permukaan Jalan, Saluran Pinggir Jalan Yang Dapat Menampung Aliran Air Dari Permukaan
Jalan, Saluran Air Di Sisi Luar Jalan Yang Mampu Menampung Air Agar Tidak Masuk Ke
Ruas Jalan, Dan Berupa Gorong-gorong Di Bawah Ruas Jalan Yang Mengalirkan Air
Melintasi Ruas Jalan.

Selain Saluran Air Yang Baik, Erosi Di Jalan Raya Juga Bisa Anda Cegah Dengan
Mendirikan Tanggul-tanggul Penahan Air. Tanggul Penahan Air Ini Berfungsi Mengurangi
Laju Aliran Air Dan Menahan Lumpur-lumpur. Perlu Juga Dibuat Saluran Pembuangan
Sehingga Jalan Memiliki Kapasitas Pembuangan Di Luar Saluran-saluran Yang Telah
Terdapat Di Jalan.
6. Pengerasan Badan
Jalan (Gravelling)
Pengerasan Badan Jalan Atau Dikenal Dengan Istilah Gravelling Dilakukan Untuk Membuat
Lapisan Permukaan Badan Jalan Yang Kuat Dan Kokoh. Permukaan Badan Jalan Yang Kuat
Harus Mampu Menahan Segala Cuaca, Panas, Maupun Hujan Serta Tak Mengalami
Perubahan Saat Menerima Beban. Selain Itu, Permukaan Badan Jalan Yang Kuat Akan
Membuat Air Sulit Untuk Masuk Dan Merusak Jalan.

Pengerasan Jalan Ini Umumnya Dilakukan Dengan Memberi Lapisan Batuan Alam. Adapun
Tingkat Ketebalannya Antara 15 Cm Sampai Dengan 20 Cm Sebelum Tahap Pemadatan.
Material Yang Digunakan Dalam Tahapan Gravelling Ini Idealnya Memiliki Kandungan Tiga
Material Utama Yakni Batu, Pasir Dan Tanah Liat Dengan Komposisi Batu 35% Sampai 65%,
Pasir 20% Sampai 40%, Dan Tanah Liat 10% Sampai 25%.
Pengerasan Badan
Jalan (Gravelling)
Pengerasan Badan
Jalan (Gravelling)
7. Pekerjaan
Pemadatan
Langkah Ini Menjadi Salah Satu Tahapan Konstruksi Jalan Yang Penting Untuk Menjadikan
Tanah Semakin Kuat. Pemadatan Dilakukan Untuk Mengurangi Volume Lapisan Tanah Dan
Mendorong Partikel Tanah Semakin Padat. Setidaknya Terdapat Empat Metode Dasar
Pemadatan, Yakni Penumbukan Lapisan Tanah Secara Mekanik Ataupun Secara Manual,
Dengan Mesin Roller, Pemadatan Dengan Menggunakan Getaran, Dan Pemadatan Alami.

Penumbuk Atau Pemukul Tergolong Sebagai Alat Pemadat Yang Relatif Murah Dan Mudah
Digunakan. Kelemahannya, Penggunaan Alat Ini Membuat Pekerjaan Pemadatan
Berlangsung Lebih Lama. Alat Penumbuk Ini Terbuat Dari Tongkat Pemegang Dengan Beton
Atau Besi Cor Di Bagian Ujungnya. Alat Ini Dioperasikan Dengan Cara Diangkat Dan
Dijatuhkan Di Permukaan Tanah Berulang-ulang Sehingga Lapisan Tanah Benar-benar Padat.
Alat Ini Umumnya Memiliki Bobot Antara 6 Kg Sampai 8 Kg.
Pekerjaan
Pemadatan
Pekerjaan
Pemadatan
Curing/Penyiraman
Beton
8. Pembuatan Pondasi

Pekerjaan Pondasi Umumnya Dibagi Menjadi 2 Tahap, Yaitu:

 Pondasi Bagian Bawah


Pada Proses Ini, Dibutuhkan Material Berupa Batu Yang Kemudian Dipadatkan Dengan
Menggunakan Alat Pemadatan Atau Alat Tandem Roller.

 Pondasi Bagian Atas


Setelah Selesai Membuat Pondasi Bawah, Langkah Selanjutnya Membuat Pondasi Atas
Dengan Material Aspal Yang Telah Dibuat.
9. Pengaspalan

Setelah Pondasi Dibuat, Langkah Selanjutnya Adalah Proses Pengaspalan Jalan Dengan
Hotmix Menggunakan Material Yang Sesuai Kesepakatan Untuk Proses Pengaspalan Jalan,
Penghamparan Ini Membutuhkan Tandem Roller. Pada Tahapan Ini, Dilakukan Penghamparan
Aspal Yang Sudah Dicairkan Terlebih Dahulu Dengan Cara Dipanaskan. Sesudah Aspal
Dihamparkan Dengan Ketebalan Sesuai Ketentuan, Maka Selanjutnya Dilakukan Tahapan
Pemadatan Lagi Dengan Menggunakan Alat-alat Bantu Pemadatan. Langkah Terakhir Dalam
Proses Tahapan Pengaspalan Hotmix Adalah Perataan. Kemudian Akan Dibuat Marka Jalan
Sehingga Jalan Tersebut Bisa Dilewati Oleh Kendaraan.
DOKUMENTASI PROYEK
DOKUMENTASI PROYEK
DOKUMENTASI PROYEK
SELESAI
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai