-TEMAN SEBANGKU MENYEBALKAN MU- “Pra, benerkan yang pernah kita ceritain dulu”
Kapan berhenti memikirkan pemikiran orang lain ?
Biarkan mereka bertengkar dengan stigmanya
Kadang aku berpikir,,,
sendiri.
Kesalahan apa yang pernah ku buat terhadap manusia di dunia
Izinkan jiwa itu beristirahat, ia pun bisa marah
sampai harus bertemu dan sejalan dengan mu pra ?
karena sang raga sibuk memperhatikan manusia
lain.
Jangan sedih, bunga bisa layu melihat wajah muram mu, hujanpun Berhenti mematahkan diri sendiri hanya karena satu
semakin deras jatuh mengguyur karena enggan mendengar tangis orang pengacau yang sering menciptakan keributan
paling menyebalkan itu. dengan seluruh penyemangat mu.
Menjadi sempurna begitu diidamkan banyak orang, sampai mereka Perihal kita yang bertemu di bangku SMA,
lupa bahwa berdamai dengan ketidaksempurnaan adalah menang terimakasih sudah menjadi salah satu dari sedikit
yang paling nyata. manusia yang bisa memahami tanpa diminta, tanpa
dijelaskan, tanpa diilustrasikan, tanpa diulang, dan
tanpa semua kata-kata ini.
Sulit untuk bisa tepat sasaran, hari ini maunya begini
tapi esok yang didapat berbeda, inginnya bersama
Ego juga perlu berhenti dikasih makan, buang kesempatan
orang baik tapi disandingkan dengan yang sering
untuknya mengendalikan keadaan, sebelum semua jadi
memancing amarah, hidup memang tentang salah,
berantakan.
kita berada di bumi juga berawal dari kesalahan.
Berjanjilah, agar terus memperjuangkan masa
depan, bukan berjuang untuk orang yang salah.
Kalau mengeluh sesekali saja ya,
Begitupun, hebat sekali kalau diingat kembali seperti
Karena sebenarnya hidup kita jauh lebih sempurna dari orang lain.
apa kau pernah berperang dengan situasi runyam
demi penduduk bumi yang hobi merepotkan mu.
Bulan pasti cemburu melihat mu dikelilingi keluarga luar biasa yang Hubungan apapun itu selagi bersama ciptaan akan
selalu ada. Karena bintang disekitarnya pun sering berakhir, melalui perpisahan, kematian, kesibukan
meninggalkannya hingga dia tak sanggup bertahan sendirian atau yang lain, dan hebatnya hubungan mu dengan
kemudian meredup. sang pencipta tidak akan pernah kandas bahkan
setelah proses liang lahat.
Masa remaja penuh kelabilan sudah mulai habis, waktunya buat
mikirin jalan apa yang akan dipilih, berliku namun indah atau lurus
Jika tiba hari yang tidak pernah diharapkan,
saja tapi celaka.
datanglah, duduk disamping raga ku yang sudah
kaku, berdoa dengan tulus agar tempat ku
dilapangkan, katakan kepada mereka semua untuk
Masa dewasa segera berproses, sudah saatnya mempersiapkan diri
memaafkan sekecil apapun kesalahan ku, tolong
untuk menghadapi segala jenis rintangan juga beban yang semakin
pendam kesedihan yang pernah ku sampaikan,
berat.
jangan menangis saat itu, peringatkan juga kepada
orang-orang yang berada di dekat kita bahwa pergi
hanya proses kehidupan yang abadi.
Setelahnya masa tua akan terjadi, saat itu tiba semoga waktu
sebelumnya sudah digunakan sebijak mungkin, karena yang
dibutuhkan adalah memperbanyak ibadah.
-Jiplakan, 2022-
BAGIAN INI MENGENAI SAJAK YANG
SEPERTINYA BERDASARKAN PERASAAN
KITA.
Rindu sekali rasanya, Sampai saat ini kaki saya diam tak melangkah,
bibir saya hening tanpa bicara, sedang
Dengan mu, dengannya, dengan semua orang yang telah
berjaga apabila kau membutuhkan bantuan,
berpulang, atau ada banyak “dengan” lagi yang sulit
karena aku pernah menjadi tempat pulang
diungkapkan.
ternyaman mu.
Waktu berlalu, sulit terlewat, bahagia sekejap, egois sekali Berjuang berarti mengorbankan, entah itu
kalau pikiran mu hanya tentang dia. pikiran, tenaga, materi, atau yang paling mahal
seperti waktu, namun indah sekali rasanya
setiap kali kehilangan semua itu untuk orang
yang bahkan siap kehilangan kita.
Iyaa, lelahkan ???
Ini tentang dia, Jikalau dilanjut maka kitab di bumi akan punya
seseorang yang selalu saya rangkul setelah pergi sesukanya, yang saingan dengan ketebalannya, maka dari itu saya
selalu saya maafkan setelah terus terusan membuat luka tanpa mengakhiri di halaman ini.
sempat kering dan pulih. Pernah merasa dia juga ingin namun dia
ahlinya berpaling, mungkin beberapa waktu kemudian dia datang Munafik sekali kalau saya bilang selesai sedangkan
kembali, masih dengan raga yang sama, hanya saja pikirannya hati dan logika masih bertengkar, namun
terjebak pada perasaan lalu. Tetap juga berusaha lalui “berdua” melanjutkan perjalanan wajib saya telusuri walau
karena takut dia terjebak pada kata kesepian, nyatanya saya yang tanpa rangkulan dari mu.
kewalahan meramaikan suasana yang jelas sudah begitu padat.
Semakin dipahami, pahatan kisah yang terjadi tanpa saya lebih ceria,
Melepas mu adalah salah satu gundukan tertinggi juga berusaha memahami jalanan penuh lubang dan gundukan yang
yang mau tak mau saya harus mau melewatinya, siap sudah saya lalui sebelumnya.
tak siap saya harus siap. Riangnya tampak kala saya tertawa, raut sedihnya pun juga
terpancar saat saya berkisah tentang luka. Hebatnya mereka setia
Melihat perempuan lain menjadi alasan mu bahagia
memasang telinga serta tatapan tak tertoleh sampai bait demi bait
merupakan resiko yang pasti terjadi namun lupa diri
selesai saya lontarkan.
saya persiapkan, sedikit terkejut karena posisi saya
tergeser, tapi perlahan akan terbiasa. Terkadang definisi rumah sesungguhnya lebih sering didapat dari
lingkungan selain “Rumah” itu sendiri. Barangkali rumah yang
Saya pun paham luka mu belum seutuhnya sembuh, menampung tangis untuk pertama kali begitu berantakan juga
begitupun dengan saya yang sepenuhnya masih mencekam dipenuhi ego, alih – alih melindungi, yang terjadi malah
terluka, tapi tolong jangan jerat saya dengan sebaliknya.
perilaku mu yang seolah perasaan itu masih padahal Terimakasih untuk kalian, yaa orang - orang dengan pembekalan
sudah memudar. paling luar biasa untuk tetap bertahan, membangun bendungan agar
tidak menangis namun rela tersenyum demi dianggap kuat
Mari saling melepas, karena dunia saya menjadi
menopang sedikit beban saya. Membiarkan saya meneteskan yang
sempit dan sesak kala mengingat mu ditiap sudut tak seharusnya jatuh, menggenggam, menguatkan, meyakinkan
kota. semua akan terlewati walau dirinya sendiripun lupa caranya bangkit.