Anda di halaman 1dari 44

Artwork : Bipolar Wine

Daftar Kesunyian
Memahami Sunyi – Hari Akhir Kesedihan 1
Beberapa Orang yang Kami Tanyai Perihal Kesunyian 3
Kolase heyjohn 9
Puisi Makna Luka 11
Sebuah Kolase : yang fana adalah waktu, kita kontol 12
Terbunuh Sepi 13
jika itu tak dari diri sendiri maka tak lagi murni, 14
koplo grassroot
Puisi : Gelas kosong, aku sendiri, panggilan 15
tak terjawab
Kelaparan di depan mata 16
Berbahagialah yang Duduk sembari Berjalan 17
Lukisan “Dalam Jiwa Yang Sunyi Aku 18
Merindukanmu”
Artwork : Rawfrd 19
Aku Capek Dengan Semua Kesunyian Ini, 20
Mari Menuju Ketiadaan Yang Menyenangkan!
Foto tembok-tembok kota pada malam hari 26
Aku, Sepi, dan Diri Ku Sendiri 28
sunyi diatas penderitaan covid 30
Life is meaningless 31
TANPA TELEVISI KAMI TIDAK MATI!! 32
Izin 34
Puisi Mandalawangi 35
Sunyi adalah Aksioma yang Perlu Kita Terima 36
Penjara Yang Hidup 40
Playlist “Mengeja Ego Menjaga Dendam” 42
Memahami Sunyi-Hari Akhir Kesedihan
Oleh : Kevin Alfirdaus
Bagaimana jika dalam hidup mu akh- memang tidak dapat dibandingkan
ir-akhir ini, diasaat kamu melihat berb- dengan kegembiraan yang mengh-
agai hal disekitar dan sadar jika kera- abiskan hari bebas untuk mengejar
maian adalah kesunyian dan sebaliknya, keinginan Anda.
kesunyian justru keramaian. Barangkali
dengan sangat mudah, kita melempar Saat itu, tepatnya malam hari di
masalah kepada mental dan juga hati. rumah kecil – tubuh saya bergetar.
Tetapi kesunyian tidak sesederhana itu. Aku ingat rentetan ini, mungkin
saat saya mengobrol dengan teman
Keunyian itu berarti menyelami suatu terdekat setiap hari - pada orang
penderitaan yang tajam – kalau ingat lain mungkin saya akan lebih ramah
kata Chairil dalam momoar pribadi
senyum. Tapi pada orang yang saya
percaya, saya tidak bisa berbohong
milik pelukis orde lama; Nashar. Pada
- saya datar dan kosong. Beberapa
saat saya merasa tertarik kepada sesuatu,
menanyakan kondisi hari-hari yang
keanggunan yang ditebarkan gadis itu
saya lalui. Meski tidak teramat pent-
terasa sangat candu. Dalam lamunan
ing, saya mengutarakan jika kondisi
saya “Kau sungguh berani menjala-
seperti ini, mudah untuk saya lalui.
ni hari dimana saya kerapkali merasa Dan ucapan “ saya tidak apa-apa,”
takut didalamnya” Dari itu semua, saya selalu keluar pada tenggorokan saya
memahami – banyak dari kita berusaha meski kerapkali tidak tulus.
menutupi kelemahan diri kita sendiri.
Berusaha membawa siklus pada ker- Tidak pernah ada apa-apa. Saat saya
ja-kerja produktif yang kadang tidak melihat orang lain – meski saya kenal
mampu dilakukan dalam keadaaan nor- atau memang sudah berteman lama, ter-
mal. Ketidakberdayaan bagi saya adalah kadang saya menanggap mereka terlihat
kebahagiaan yang menggelisahkan. seperti marah kepadaku. Lingkungan
baru Itu membuat orang lebih pasif dan
Seperti sebuah pencapaian – ketika pemalu. Aku berkeringat panas dingin
anda membuka lemari, lalu menemukan dari seluruh tubuh, ujung jari, bahkan
beberapa pakaian yang unik dan indah, sedikit gerakan mata mereka mengingat-
tetapi anda justru tidak merasa percaya kan kepada ular - meskipun sebenarnya
diri dengan itu semua. . Kesenangan mereka tidak membicarakanku. Aku
yang dimiliki oleh barang-barang ini merasa seolah-olah tangannya ada di
tenggorokanku - 1
berusaha membunuhku dan mem- Aku masih tidak tau dimana letak mas-
buangku ke suatu tempat yang sangat alahnya.
jauh dari jangkauan mereka.
“Kita harus siap sepi” kata itu terucap
Aku terdiam bahkan tidak mampu lagi dan kadang memberi saya semangat.
untuk berkedip. Sepertinya mere- Pengabaian saya tentang banyak hal
ka menemukan celah terkecil yang itu membantu saat saya merasa sedikit
membuat aku selalu takut dan sakit dan juga lelah dalam menjalani
merasa jauh kedalam seperti sebuah hari. Tetapi, pikiran-pikiran unik justru
racun - itulah jenis ketakutan yang terus berdatangan seiring tubuh saya
aku rasakan meski semua hal itu yang sulit digerakan. “Saya memang
kadang tak punya alasan. Siapapun

MEMAHAMI
menyukai keadaan seperti ini – dan saya
pasti pernah merasakanya. Meski-
tidak peduli oleh banyak hal”. Kemudian
pun sebenarnya ketakutan itu tidak
angin menerpa tubuh-tubuh saya hingga
pernah ada.
menuntun ke puncak kota. Ketika
saya di sebuah puncak, saya kemudian
Ketakutan itu memang bagai hantu

SUNYI
menjatuhkan diri lalu naik lagi. Turun
– tetapi memang kita tidak diperbo-
lehkan untuk berlama-lama untuk ke kota lalu naik ke bukit bagai bina-
bermain api bersama perasaan sep- tang gila. Se-absurd itu saya menyukai
erti ini. Motivasi untuk berubah ter- kegiatan monoton dan juga menguras
tenaga ini.

HARI AKHIR
kadang menjadi sesuatu yang harus
dipahami oleh semua orang. Meski
memang, hanya diri kita sendiri yang Tapi ini adalah hari akhir kesedihan. Ba-
bisa menyelamatkan itu. Tetapi saya rangkali kesedihan juga tidak bisa lepas
sadar, daripada mendiagnosis diri dari hari-hari kita selanjutnya. Matahari,

KESEDIHAN
sendiri. Lebih baik memfokuskan ke- laut itu, jantungku, dan aroma hangat
pada hal lain – sesuatu hal yang bisa hangat pada apapun yang saya pandang;
saya kerjakan dalam waktu terdekat. akan bergabung bersama saya dan mati
Sementara itu - aku sudah cukup bersama saya. Ini adalah hari akhir, mes-
santai untuk menjalani apa-apa ki bukan sekarang, mungki nanti – suatu
tanpa memikirkan banyak hal untuk saat, itu pasti.
terapi. Namun ternyata pengabaian
ku tentang hal kecil itu berpengaruh “Mungkin, saya berada di satu kesunyian
ke kondisi fisik dan membuat saya yang tajam” meski berulang kali saya
sering sakit. tidak pernah sadar atau saya memang
tidak pernah peduli.
“Kita harus siap sepi” kata yang ser-
ing diucap beberapa teman 2
Beberapa Orang
yang Kami Tanyai
Perihal Kesunyian
Ketiga, teman yang sedang terin-
gat pada momen kelam September
Konten dari tulisan ini Hitam dan perasaan mentalnya. Dan
penuh trauma dan terakhir, teman yang berupaya untuk
triggered warning, ada tetap hidup meski hidup itu berat
cinta yang tragis, kenan- dari rasa sakit.
gan kelam, hingga #1
percobaan bunuh diri
“Aku sedang terpenjara demi sebuah
Kali ini, kami ingin membagikan tanggung jawab bingung ingin me-
hasil dialog yang bagi kami – pen- langkah ke sisi mana untuk lepas dari
galaman tersebut pantas dibagi dan rasa panik itu”
dibaca. Kami menyembunyikan
nama narasumber dan meminta izin Dia langsung menyambut saya dan
terlebih dahulu apakah pengalaman bercerita lewat Whatsapp sebelum
ini tidak apa-apa untuk dibagi. Ini saya menanyakan sesuatu.
peringatan kedua, tulisan ini tidak
layak dibaca kepada kalian yang Untuk Penikmat Dongeng, apa
sering merasakan trauma. Beginilah yang kamu rasakan sekarang?
kesunyian, tidak akan jauh-jauh dari
perasaan derita. Lagi dan lagi mentalku yg di peras
semakin parah semakin menggero-
Sebelum kami memulai, saya akan goti bagian-bagian tubuh kecilku,
memperkenalkan secara singkat meninggalkan kesan buruk ke orang-
teman-teman saya terlebih dahulu. orang. Katanya pula, perasaan itu
Pertama soal tanggung jawab hidup kerapkali membunuh pikiran-pikiran
dan beban mental yang harus dipi- terbaik, menjauhkan cita-cita be-
kul. Kedua, soal takdir sepasang yang sarku, i sekitarku, menjauhkan aku
melawan yang berujung tragedi – mengeliminasi. 3
orang yang sesungguhnya tulus. Katanya Ngerasa dititik bener-bener gagal banget
pula, perasaan itu kerapkali membunuh ngeliat ortu kaya gitu bilang kaya gitu.
pikiran-pikiran terbaik, menjauhkan Terus bapak bilang bapak masih Seman-
cita-cita besarku, seperti pelakon dalam gat buat hidup buat nyenengin keluarga
cerita fiktif berbalut misteri, tidak ber- bapak pasti sembuh.
wujud namun menyeramkan.
Ica udah mulai sering murung di kamar
Apa masalah yang kamu temui seka- sendirian sering kepergok nangis sama
rang? Kamu boleh untuk tidak mencer- aku ditanya kenapa gak di jawab. Dia
itakan jika itu sulit untuk mu bercerita. sekarang kesulitan bergabung bersama
Jawab sebebasmu. teman-temannya lagi. Kalo aku main
aku ajak sekedar tmpt sodara juga gak
Ya saya akan menceritakan.. tapi jan- mau , aku takut sosialnya dia itu rusak
gan sebutkan jika ini saya. Pasangan jadi takut kenal dunia luar suatu saat dia
saya meminta untuk menikahinya, kan bakal berdiri sendiri kalo dia takut
di kondisiku yang sedang sekarat ini. dari sekarang gimana ? Aku mikirin
Beberapa waktu lalu penyakit itu datang mentalnya dia juga
lagi menghampiri ayahku dia terbaring
tidak bisa bangun dan tidak ada orang Aku ngerti pasti semua orang tua
lain selain aku anaknya, tapi aku tidak pengen ngasih yg terbaik dan syukur
bisa selalu stay di samping nya karena lebih cuma dengan bapak bilang seperti
aku harus menghidupi, ayahku yg butuh itu aku ngeliat fisik bapak lagi kondisi
berobat, ibuku yg butuh makan, adik bapak lagi . Aku gak berharap semua itu
perempuan ku yg butuh biaya untuk insyaallah aku bisa struggle sendiri ber-
pendidikan. juang sendiri buat punya rumah nyeko-
lahin adek ngurusin ibu kalo bapak gak
Aku ndak tega sebenernya. Bapak itu ada nanti, aku pasti berusaha
cita2-cita nya besar banget, mau kasih
modal usaha buat aku mau nyekolahin terus aku nya keluar malah mewek cen-
adik sampe kuliah tapi fisik bapak itu geng banget gak sih
udah gak sewajarnya melakukan itu lagi.
Terima kasih sudah bercerita.
Aku kadang mikir kenapa sih kok aku Tetapi saya hanya bisa mendo-
belum sukses. Kalo aku udah sukses pas- akan yang terbaik. Lalu, ada
ti bapak gak kurang-kurang ibu sama sebuah pesan yang ingin kamu
adik juga. sampaikan kepada dunia? Kes-
unyianmu mungkin?

4
Arti sunyi menurut ku dimana titik Dan ini lagu-lagu yang sering saya
terendah ku dan kegagalan aku, aku dengarkan – juga playlist untukmu
rangkum kembali, - menemukan
spirit baru untuk diriku bahkan jika Dreamer – Ozzy Osbourne
menemukan jalan buntu aku ingin Motley Crue – Home Sweet Home
System of A Down – Lonely Day
sekali berhenti dan hanya ingin me- Dream Theater – Spirit Carries On
mandang setiap langkah orang lain
melihat cara mereka mengamini arti #2
tentang sunyi di setiap masing-mas- Sunyi itu apa?
ing orang.
Malam ini
Sejak dulu aku sudah seperti itu, ke-
napa aku suka dengan sepi dan sunyi Kisahnya mulai dari sini: Saya terli-
karena di waktu itu aku benar-benar bat dalam lingkaran kolektif perpus-
menjadi diriku tanpa topeng dan takaan Jalanan di salah satu tempat,
tipuanku di depan orang-orang, dan aku mendapatkan pengkhianatan
didalam kesendirian itu aku mene- – awalnya
mukan banyak hal tentang rasa sakit masa masa disoerder nya udah saya
senang dan sedih yg sudah pernah lewati – tapi malah dibalas seper-
aku rasakan namun sulit di terima ti ini. jadi waktu itu, kami sepakat
halayak umum, intinya kenapa aku secara kolektif untuk membantu dia
suka kesepian dan sunyi karena di saat mengalami kecelaakaan di jalan.
waktu itu aku tidak pernah berbo- Saya menghubungi banyak teman,
hong. meminta solidaritas dan minta
tolong kepada siapapun untuk bisa
Aku punya kesunyian berbagai saling bantu karena korban termasuk
macam rupa, sunyi tentang kegela- dalam anggota dari kolektif perpus-
pan sunyi tentang kesenangan sunyi takaan jalanan kami.
tentang kesedihan. Dan di setiap
bagian-bagian sunyi itu berbeda-ber- Tetapi perilaku buruk yang dia
beda caraku memaknai dan mengar- berikan membuat saya marah di
tikannya dan sudah pasti berbeda suatu malam. Dia berkata “saya tidak
cara ku memperlakukan nya, sunyi butuh bantuan kalian” Saya lantas
itu sudah seperti induk bagiku sudah memukulnya, karena bagi saya dia
seperti guru sudah seperti pengingat tidak tahu terimakasih. Esok, kami
menuju kesadaranku. akan bertemu dengan orang itu,
menyelesaikan masalah kami – dan
memberikan uang sepenuhnya untuk
orang itu. 5
Saya membantu secara tulus – meski Jika berkaca pada diri dan melihat
saya tidak dapat balasan moral selay- masa lalu, saya mendapatkan pen-
aknya bentuk kasih dari manusia galaman cinta yang tragis. Baru-baru
ini, saya menyukai seseorang yang
Ada perjalanan lain yang ingin amat cantik yang wangi nya tercium
diceritakan selain ini? sepanjang perjalanan Jonggol ke Ja-
karta. Kelopak mata nya indah meski
setiap orang punya masalah – dan banyak meski kerap kali ia khawatir
itu udah takdir. Singkat cerita waktu dengan hidup. Saat malam, rambut-
itu lagi pasar gratis. Dan datang lah nya terurai indah dibawah ribuan
si perempuan – dia berpuisi. Dia bintang. Dan saat itu, hanya ada kita
datang dengan berani. Lama- ke- berdua yang saling menangis jika
lamaan kami semakin dekat, bagai restu orang tua membuat kita tidak
sebuah serpihan puisi “Kubertahta akan bisa bersama.
dengan zat yang bernama cinta”
begitulah puisi yang bisa kita ungkap. Bentuk cinta paling radikal itu
Kita bagai menjadi sepasang yang mengikhlasakan?
melawan. Sama-sama mengutuk
kondisi di negeri ini, dan sama-sama Itu kesetiaan dalam prinsip, saya
mebayangkan kebahagiaan yang kita percaya itu
mau.
Pertama saya diajak serius, tapi saya
Tetapi puisi dan perlawanan bukan tidak bisa meresponnya. Kedua saya
lah ukuran dari lurusnya hubungan. mendapatkan tulus, tapi status sosial
Dia butuh saya tapi dia tidak ada. membuat kita berpisah. Ketiga saya
Sedang saya tidak bisa memberikan juga mendapatkan tulus, tetapi tidak
apa yang dia mau tentang kebutu- bisa merespon balik ketulusan itu.
han mental nya. Kami benar-benar Keempat dia jauh lebih tulus, tapi
berpisah. saya meninggalkannya. Kelima, kami
berdua saling mengagumi – ketulu-
Sampai di September hitam di tahun san itu pun lahir, tapi keadaan dan
lalu, dia datang. “lo udah bisa dapat restu orang tua membuat kita harus
yang lebih baik dari saya” ikhlas untuk saling mendoakan pada
kehidupan masing-masing.
Lalu dia menjawab “kamu lebih baik
dari dari pasangan ku sekarang – tapi Kehidupan dan takdir saya sial.
memang kita tidak bisa bersama” iya Kadang dalam keadaan perut lapar
semoga kamu bahagia kataku dalam itu otak berpikir lebih cepat.
hati. 6
3
Beginilah cara kita untuk menikmati Karena aku sakit. Kayak pernah
hidup kita. Kita ber-teater, melawan ngerasa punya kepribadian ganda.
negara, sakit hati, dikalahkan oleh Saat mabuk aku lebih percaya diri
hidup – dipatahkan oleh dunia, cinta, dan tulus
orang tua, ibadah – religious, semua
itu kujalani. Apa yang ingin kamu sam-
paikan kepada dunia?
Aku hanya bisa mendoakanmu
Aku aja masih gak bisa menerima
Iya mendoakan itu hal yang bisa diriku selayaknya, apalagi dunia. En-
dilakukan oleh orang miskin. Haha- tah aku terlalu capek memikirkan hal
ha. Tapi terimakasih yang gak perlu dipungkiri atau aku
yang belum bisa menerima keadaan
#3 hidupku. Malah curhat aku hehe.

Apa yang akhir-akhir ini mem- Tapi sebenernya aku takut akan
buatmu merasa sunyi? diriku yang satunya. Aku sadar kalo
itu bukan aku tapi udah berkali
Saya mengingat September Hitam kali memproyeksikan bunuh diriku
sampai hampir melakukannya. Tapi
Ada apa dengan September untung nya kayak beberapa menit se-
Hitam? belum bunuh diri aku sadar. Dan aku
harus menerima diriku bagaimana-
Setiap September memang kelam, ya pun sulitnya. Persolaan masalah yang
bulan lain juga si. Tetapi mengapa lahir dari luar jangkauan ku; aku
harus mereka? Mereka kenapa tidak harap tidak membuatku jadi putus
juga kembali? asa. Semoga.

Ini memang tidak adil ya. #4


Kembali ke pertanyaan awal,
bagaimana cara mu meraya- Merayakan kesunyian itu sep-
kan arti kesunyian? erti apa?

Tidak tahu pasti. Aku setiap hari Merayakan arti kesunyian itu den-
merasakan kesunyian tanpa meraya- gan cara memberi ruang diri sendiri
kannya untuk menan666is dan bersedih,
mencari distraksi, lalu hidup kembali
Kenapa kamu merasa begitu? Lalu mencoba tetap hidup lebih ceria
hehe :) 7
Bukankah itu berat?

Iya. Aku berapa kali menyakiti diri, dan


mencoba bunuh diri 4 kali tapi alham-
dulilah gagal semua.

Lalu bagaimana cara kamu lepas


dari itu semua? Atau upaya untuk
menerima diri sendiri

Kalau dibilang menerima diri sendiri


sih saya belum, karena kadang saya
masih belum stabil. Tetapi, satu hal yang
pasti; aku cuma hidup untuk hari ini
aja. Jadi semisal hari ini sedih, aku bisa
habisin hari ini semua, baik dengan se-
dih atau upaya membuat diri jadi lebih
bahagia meski sulit. Begitupun juga
sebaliknya.

Perihal Kesunyian 8
9
heyjohn 10
makna luka
aku adalah luka
aku berjalan dalam kegelapan - membiarkan semuanya sirna
dalam kelam dan hitamnya dunia
sunyi ku hirup dalam detak setiap doa
tak ada satupun mengerti apa yang ku rasa
waktu terus berputar membiarkan derita dalam gulita
dan aku terus berjalan melukiskan goresan nestapa
meruntuh makna citra rasa
kan ku lukiskan lukaku pada semesta
kini aku semakin menderita

alfa
25.8.21

11
Kontol adalah peler, peler adalah
burung. Kira-kira apa jadinya kalo
di dunia tidak ada burung? Mun-

“Yang fana gkin belalang, ulat, dan biji biji padi


sudah menguasai dunia. Dan ten-
adalah waktu, tunya kalo gaada burung, sperma
di peler bapakmu juga tidak akan
kita kontol” keluar. Sekontol itukah kalo dunia
tanpa ada burung? Entahlah aku
juga tidak tahu, aku mau mengintip
- hanahmm
anak lovebirku yang bertambah satu
dulu.
12
13
TERBUNUH SEPI
momolciao
“jika itu tak dari diri sendiri maka tak lagi
murni, koplo grassroot”

-Abdurrahman rouf

14
Oleh : “Irene” O l e h : “ Ir e n e” 15
Terjebak dengan janji manis mu.diam diam meninggalkan
segala kenangam indah yang ada
-W.C.S- 16
Berbahagialah yang Duduk sembari Berjalan
Ol eh: M .Iqb a l.M

Siapapun yang peka terhadap kedalaman.


Pasti akan menyukai duduk sembari berjalan.
Memilih meninggalkan dekadensi perjalanan.
Sebab telah mengetahui bahwa kita harus mendiami relung
askenden serta ketegangan.

Tanpa dialihkan oleh sekedar rutinitas teknis metafisika


menyangkut fakta.
Dengan berupaya melambatkan ketergesa-gesaan perputaran
yang tak berwarna.
Maupun menyelinap diantara ketersingkapan dunia fenomena
dan noumena.
Demi menjadi jagad raya didalam sempitnya belantara.

Itulah kemampuan untuk meredam kebisingan regenerasi


keremeh-temehan.
Sebuah regenerasi beserta konservasi tanpa banyak pertimbangan.
Sehingga menjadikan sebuah kemisteriusan sebatas inkompatibilistik
menjijikan. Pun tanpa menyadari betapa tenteramnya menjadi angin
di atas angan.

Maka berbahagialah siapapun yang duduk sembari berjalan.


Berbahagialah siapapun yang berhasil dibalik ketidakberhasilan.
Nikmatilah perjalanan tanpa berjalan sembari tetap berjalan tanpa
perjalanan. Berbahagialah, berbahagialah bersama ku wahai siapapun
yang meniadakan ke-ada-an dalam ketiadaan.

Kediri, 24 Januari 2021.

17
Kita sudah tidak berasama lagi, dia sudah
“Dalam Jiwa Yang Sunyi pergi, sendirian itu tidak adil rasanya, ti-
Aku Merindukanmu” dak seperti dulu lagi, ada sejuta kebisin-
Media : acrylic on canvas gan dikamar ini
dan kebisingan itu adalah kebisingan yang aku rindukan, banyak cara yang
sudah kulakukan untuk melupakannya, havefun bersama teman, cari suasana
baru, tapi hasilnya sama saja, dalam keramaian hatiku sepi, i miss you i am
sorry thank you everyone. Walaupun tidak bersama sampai akhir, aku senang
kau jadi bagian dalam hidupku.
18
Artwork : Rawfrd

Hirup aroma terapi, pegang pisang, diem,. Sekalian mojok tepi kamar,
larut dalam pikiran seng sebenare ngak perlu dipikir, larut Sampek kudu
nangis. Ladalah ngelus dodo aku pak ternyata aku kesepian.

Eh ternyata malah keringetan, inget kata2 bapak.

“Sak sedih sedihmu lee, ojok wedi dewean. Bulan loh dewean
mosok kalah, wes ojok sedih ae ndang susulen rembulanmu”.

19
SEBUAH MOMOAR

Aku Capek Dengan Semua

Kesunyian Ini, Mari

Menuju Ketiadaan Yang

Menyenangkan!

“All things are Nothing to Me”


-Max Stirner

Sunyi. Disini tidak gelap juga sih, Pertemuanku dengan sepi cuk-
hanya ada kesepian yang menye- up mengagetkan. Sebetulnya aku
ringaikan senyum amat lebar. Itu tak pernah berkenalan dengann-
kelihatannya seolah ia senang ya atas keinginanku sendiri secara
memiliki kawan baru yang bera- sukarela, atau karena rasa ingin
da dalam genggaman tangannya. tahu yang membuncah. Kesepian
Sepi tidak lagi merasa sendiri, dia datang kepadaku secara tiba-tiba.
juga tidak lagi murung seperti ke- Dia yang mengetuk pintu utama
marin karena ada dalam kesendi- kediamanku pukul 3 pagi, yang
rian tanpa ada sesiapun yang men- menyelinap masuk ke dalam tiap
emaninya. Sepi bahagia, aku dalam ruangan untuk mencari letak ka-
kesepian. Cukup membingungkan mar tidurku—ia mau tidur ber-
walau aku hadapi dengan senyum samaku. Makhluk itu membelai
tidak jelas ala orang malu-malu rambutku tiap malam kala air
mendapatkan sejumput sambu- mata mengalir deras melalui pipi-
tan dan pujian. Ketidakjelasan itu ku ketika aku tak sanggup mena-
sendiri mungkin saja juga impul- han semua rasa sakit akan semua
snya diberikan oleh rasa kesepian beban dan tekanan hidup (walau-
di tengah industrial society yang pun mungkin kawan-kawan yang
padat, penuh, hingar-bingar, dan lain punya beban yang lebih berat
tentu saja, glamour (penuh spec- dari aku).
tacle). 20
Iya, demikianlah, kesepian itu Ini pengasingan, sebab aku saja
datang ke hadapanku dan dengan sudah merasakan perbedaan na-
sepihak menawarkan diri untuk sib dengan kebanyakan teman-
menemaniku kemanapun aku per- teman semasa sekolah dasar yang
gi. punya banyak kisah kasih sayang
keluarga atas dirinya. Pada akh-
Akan tetapi, walau dia tidur di irnya, ini menekan kepalaku un-
sampingku tanpa persetujuan ,aku tuk bertanya: “Mengapa hidup kita
cukup bisa menerimanya dan da- menjadi seperti ini ya?” Apa yang
lam beberapa saat tertentu aku leb- aku rasakan memang benar mer-
ih menyukainya ketimbang kera- upakan suatu hal yang non-main-
maian (apa yang disebut dengan stream, tapi hal itu juga—dan
keramaian sendiri bagiku patut anggapan non-mainstream saat
dipertanyakan ulang keberadaan- itulah—yang, pada saat-saat ter-
nya secara filosofis). Dia sempat tentu memicu rasa pusing di kepa-
beberapa kali menenangkanku la. Selain itu, perihnya memar
dari semua jerat kehidupan yang badan atau kulit yang sobek akibat
menyebalkan, walau kemudian beberapa mainan big brother men-
juga lebih sering membuatku se- genaiku. Perasaan berbeda dari
makin merasa sedih sebab ia men- yang umum, yang jungkir balik,
yuguhkan rasa keterasingan—dan juga melahirkan keadaanku yang
itu aku dapatkan ketika pertumbu- jungkir balik. Dalam kesepian ten-
hanku masih di tahap yang sung- tu saja.
guh belia.
Sejujurnya aku cukup kesal jika
Seluruh alienasi abad-21 itu aku mengurai kembali masa lalu yang
temui, dan aku dapatkan dari hanya membuat marah dan menjo-
pengalamanku memprotes model tosi ketahanan psikisku yang sung-
kehidupan modern post-indus- guh fragile. Aku juga tak mem-
trial—tidak memprotes juga sih, banggakan diriku yang tumbuh
lebih ke arah bentrokan antar dua dan berlari terlalu cepat di masa
kutub—dengan caraku, versus kanak-kanak—kini aku justru in-
metode pengasuhan dan pengem- gin meludahi kenangan-kenangan
bangbiakkan boomer yang cukup berbalut bangga itu—sebab aku
kauvinistik nan ultra-konservatif. pikir, hari ini, apa yang 21
di masa lalu dengan berlari seken- Memang benar pengertian yang
cang itu justru karena aku merasa begitu juga bisa diasosiasikan den-
dicambuk dan berusaha melarikan gan arti kesunyian. Tetapi seka-
diri dari itu semua, dari keramaian li lagi, kesunyian melampaui itu
yang menjengkelkan serta men- semua. Ini bukan sebuah usaha
yakitkan, untuk kemudian masuk untuk membesar-besarkan mak-
lebih dalam ke lubang kesunyian na kesunyian dan membuatnya
tiada ujung. Ketimbang memper- setara dengan ketiadaan (nihil).
parah keadaan dengan bertemu Sebab, paling tidak, menurutku,
dengan banyak orang yang seo- kesunyian mestinya selalu ada di
lah-olah menawarkan bantuan sekitar kita. Aku sendiri lebih suka
penyelesaian aku lebih memilih mengasosiasikan kesunyian den-
kesendirian yang terkadang men- gan alienasi (proses pengasingan)
gasyikkan. Dan hari ini pilihan dan bolak-balik mempertautkan
tersebut, yang aku pilih di masa keduanya. Dia adalah bagian inte-
lalu, tak pernah aku sesali. Ini gral dari perabadan umat manusia
karena apa yang aku rasakan hari dan produk pengkondisian hubun-
ini, yang aku periksa dari hidupku gan sosial-ekonomi masyarakat se-
tiap hari dengan jalan hidup yang lama berabad-abad.
aku pilih, merupakan kesuny-
ian-kesunyian, rasa kesepian, dan Pengaturan relasi sosial yang sep-
keteransingan yang sama dalam erti hari ini juga merupakan satu
bentuknya yang berbeda. hal yang memberdayakan kesuny-
ian dan bukannya berusaha untuk
Bagiku yang cukup disesaki tra- mengikisnya. Perkembangan sega-
gedi kekerasan yang berwujud la macam teknologi yang mampu
macam rupa dan juga diselimuti melampaui batas-batas yang pal-
sepi, untuk mendefinisikan kes- ing privat sekalipun tidak mampu
unyian adalah usaha yang cukup menghilangkan rasa kesepian dari
membuat aku bingung. Sebab ia hubungan interpersonal. Bahkan
bisa berarti apapun dalam keadaan hubungan seintim dan terdekat
yang semacam apapun. Kesunyian apapun seperti keluarga. Malahan
bagiku lebih dari sekedar tidak ada seringkali hubungan keluarga nuk-
seorang pun disekitar atau apapun lir berakhir dengan kehancuran
di sekililing. total atas apa yang telah dipercaya 22
untuk dibangun. Kesunyian tiba-ti- menuding bahwa mereka adalah
ba dengan lancangnya menyelinap orang yang pantas menjemput ke-
masuk ke dalam hubungan antar matian sehingga itu semua mela-
dua individu yang saling mengikat hirkan legitimasi bahwa mereka
janji melalui institusi negara dan yang nampak berbeda dan asing
agama yang entah apakah fung- dari masyarakat pantas untuk
sinya jika dipertautkan dengan diperlakukan berbeda, dengan
perihal kesepian. Seperti yang tel- cara yang diskriminatif.
ah aku tuliskan di atas mengenai
secuil kisah bagaimana hubungan Melupakan sisi-sisi politis dari tin-
keluarga yang cukup berpunya se- dakan masyarakat secara umum
cara sosial-ekonomi tetap merun- juga fatal dalam melihat fenom-
duk di bawah sepatu kesunyian. ena kesunyian ini. Dalam mas-
yarakat yang diskriminatif seperti
Struktur filsafat yang telah mapan masyarakat kita, yang juga mas-
hari ini telah banyak mengalienasi yarakat yang sungguh hierarkis,
orang-orang dari banyak hal juga; tidak mungkin untuk tidak mem-
dirinya sendiri, keluarga, orang- pertanyakan darimana masyarakat
orang tersayang, kepemilikannya, luas yang dombawi itu memper-
kegemaran, dan juga kebutuhann- oleh kesadaran diskriminatifnya.
ya. Aku sungguh ingat dan tahu Aku yakin pemikiran yang seperti
persis bagaimana seorang yang ti- itu dari masyarakat jelas rakitan
dak mau membuntutkan dirinya (artifisial) dan bukan naluri nat-
pada standar moral, etika, hukum, ural manusia. Jika kita tidak lupa
adab dari masyarakat bisa diten- tiap episode pencatatan sejarah,
dang keluar darinya dan memiliki bukankah orang-orang punya si-
tekanan yang besar. Kawan-kawan fat dasar untuk saling membantu
pemilik gender yang luas dan dan melindungi demi kepentin-
flexible itulah yang aku ingat dan gan masing-masing? Dan karena
pedulikan bila menyinggung topik ini, orang-orang yang menetap di
itu. Bagaimana mereka dimusuhi bawah hierarki sosial yang ketat
masyarakat sebab dianggap aneh sudah jelas mendapatkan cara
dan “tidak umum” plus pengajaran pandang dunia yang diskriminatif
dogmatik akan agama yang dari hierarki di atasnya—dan se-
makin ke atas. 23
Bisa diketahui bahwa kesadaran Orang-orang yang memiliki ke-
itu datang dari otak otoritas koer- sadaran seperti ini, yang mem-
sif—bila masyarakatnya memiliki percayai bahwa keterasingan
pemerintahan—yang kita biasa se- yang menimbulkan kesunyian
but negara. Darinya, yang memi- itu memiliki unsur-unsur rakitan
liki beragam mesin-mesin kontrol yang berkaitan satu dan lainnya
sosial dan ekonomi itu, kesunyian dengan otoritas, juga pada suatu
dan keterasingan itu muncul: bah- waktu, atau mungkin juga sering,
wa kita harus tunduk pada ABCD terjerembab pada kesunyian yang
jika tidak kita tidak akan dianggap sama dengan level yang berbeda.
sebagai bagian dari sebuah mas- Perasaan bahwa ia ditinggalkan,
yarakat dan itu artinya ada ke- berbeda, dicemooh, diinjak har-
wenangan untuk memperlakukan ga dirinya, distigmatisasi, sering
orang-orang dengan lain cara dan membuat beberapa orang putus
menandangnya jauh-jauh. Seb- dan patah. Mereka yang melakoni
etulnya dari pengamatan fenom- ini, menurut pandanganku, adalah
ena-fenomena semacam ini, bisa mereka yang justru menderitakan
diketahui jika keterasingan tidak kesunyian yang lebih dalam ketim-
hanya dirasakan oleh mereka yang bang yang tidak menempuh jalan
menjadi korban melainkan juga tersebut. Bagaimana tindakan-tin-
yang bertindak sebagai pelaku— dakannya dicemooh dan rasa
sebab mereka terasing dari diri percaya dirinya dijatuhkan oleh
mereka sendiri sebagai makhluk masyarakat, negara, pasar, serta
yang memiliki sifat primitif dan ditentang agama, melainkan juga
hasrat yang bertentangan dengan bahkan kawan-kawannya sendiri
apa yang sudah dilakukannya. yang mungkin salah satu diantara-
Singkatnya, mereka terasing dari nya sudah menaruh kepercayaan
diri mereka sendiri secara tidak baik. Sehingga posisinya, mere-
sadar. Biasanya kesunyian akan ka berada dalam lingakaran atau
menusuknya dengan brutal ketika kepungan api. Tidak ada kera-
apa yang banyak dipercaya sebagai maian dan kehangatan, satu-sat-
sesuatu yang benar terjungkir unya yang memberiinya rasa han-
balik. gat di jiwanya adalah pelukan api
yang mendekapnya—dan itu pun
24
adalah rasa hangat yang muncul
dalam kesunyian.

Kesunyian yang muncul selalu


melahirkan kondisi yang berbe-
da-beda pada tiap individu, ses-
uai dengan lingkungan sekitarnya
yang melingkupinya serta subjekti-
vitasnya. Paling menyebalkan ada-
lah rasa sendiri itu kemudian men-
elurkan kesedihan-kesedihan yang
tak berkesudahan karena muncul-
nya anggapan bahwa kita terpisah
dari orang-orang harusnya bisa
kita jaga, orang-orang yang pent-
ing dan berharga dalam hidup. Aku
sudah lelah menangis dan melu-
kai diri. Hari ini kondisinya telah
membaik ketimbang sebelumnya.
Membunuh harapan-harapan (ek-
spektasi) dan menerima kesunyian
sebagai realitas hidup menurutku
kunci untuk tetap bertahan—seka-
lipun orang bebas untuk memu-
tuskan kapan waktu terbaik untuk
mengakhiri hidup. Melampuai ke-
sunyian juga mengerti jika diri kita
memang sebuah individu yang
unik dan berbeda—juga tidak
dapat dikontrol—dari apapun bisa
menghantarkan kita pada keadaan
yang lebih menenangkan (dan juga
lebih menyenangkan) ketimbang
kesunyian: ketiadaan.
- DR
25
26
Nawzshit

Shot : Franklin kruger


Date : 25 jun 2021
27
Aku, Sepi, dan Diri Ku Sendiri
Oleh : Garam Dapur

Sebatang rokok ku nyalakan, ku lirik bungkusnya dan ternyata ini


adalah batang terakhir yang ku miliki, sementara bungkusnya ku
simpan disalah satu saku jaket.

Malam ini adalah malam yang kesekian aku bercumbu dengan


gelapnya malam. Pohon cengkeh yang telah berumur tua menja-
di sandaran badan ditengah dinginnya perbukitan. Sebuah bukit
yang tak jauh dari perkampungan tempat aku tinggal adalah
tempat yang menurut ku paling memikat, menyajikan kesunyian
dengan kelap kelip lampu perkampungan.

Aku rasa perlu istirahat, berlari lalu menjauh, bukit ini adalah
tempat ku melepas jenuh. Sebulan lebih aku memilih kembali
ke kampung, aku memilih kembali karena merasa bosan dengan
pekerjaan, merasa muak dengan segala bentuk gaya hidup perko-
taan.

Akhir-akhir ini menjadi sebuah kebiasaan bagi ku, tempat yang


sepi, sunyi, dan tidak ada satu pun orang, tentu ketika segala
kecemasan muncul difikiran, segala bentuk risalah berkecamuk,
aku memilih diam dalam gelapnya malam tanpa satu atau pun dua
orang sahabat maupun teman sekalipun.

Malam semakin larut, setengah jam yang lalu rokok telah habis ku
hisap, kali ini aku terdiam, hanya menghela nafas yang ku hir-
up dan hembuskan secara teratur, detak jantung yang berdegup
jelas semakin ku rasakan, bahkan semakin kencang, sesekali ku
gosokan tangan lalu ku peluk erat tubuh yang menggigil karena
dingin. Dingin yang tak tertahankan, sementara kepala ini sema-
kin berat, beberapa saat mata ku terpejam.
28
Ketika mata yang mulai ku pejamkan, aku bertemu dengan diriku
sendiri. Ia, dia tampak nyata didepan ku, entah mengapa baru kali
ini aku melihat diriku sendiri, melihat diriku dalam sunyi yang
gelap. Kami berdua tertawa tenggelam dalam candaan cerita seak-
an-akan kami telah saling mengenal. Aku bercerita banyak hal,
tentang masa-masa terpuruk ku sewaktu di kota, bagaimana aku
melihat anak-anak yang tidur dipinggiran pertokoan, mereka yang
kelaparan, dan tentang segala bentuk penderitaan yang lainnya,
sementara sebagian ada yang bergembira dibalik megahnya kota.
Aku bercerita kalau kota itu kejam, kota yang ramai itu mem-
bosankan, jalanannya yang macet itu menyebalkan dan itulah
alasan ku berpaling dari hiruk pikuknya kota.

Lalu kami terdiam, saling memandangi, ku raih saku celana, lalu


ku ulurkan tangan yang telah berisi sebutir tablet. Ia meminum
butiran tablet yang ku beri, sementara kali ini aku benar-benar ti-
dak tahan, benar-benar dingin, kepala ku semakin berat dan sakit,
jantung ku pun berpacu begitu cepat, nafas semakin berat, hingga
aku merasakan benturan, dan badan ku pun roboh. Aku melihat-
nya berdiri dan tersenyum, lalu meninggalkan ku pergi, semen-
tara aku yang telah roboh perlahan benar-benar tidak merasakan
apa-apa, denyut jantung, nafas, segala fikiran yang mencemaskan,
semua hilang telah aku kubur.

Aku begitu mencintai diriku yang telah larut dalam sepi, lalu
memilih mati dalam sunyi bersama dengan segala amarah dan
dendam ku selama ini. Aku merayakannya dengan kematian.

29
-aldiluki sebuah kesunyian uang, pendidikan, akal
sehat akan hilang diatas penderitaan
sunyi diatas ditengah pandemic.
penderitaan
Media : acrylic on canvas
covid
30
Life is meaningless
There is no purpose Death is inevitable
Universe is chaos and we are all slaves
to trauma and of existence

- Atta Gledek

31
TANPA TELEVISI berita bisa di balik kanan kiri
depan belakang atas bawah,

KAMI TIDAK
saat sebuah kesalahan menjadi
kebenaran atau sebaliknya, jika
jeli compair berita satu stasiun
MATI!! televisi dengan televisi lainnya
apakah ada perbedaan? Coba
Sajak suara terdengar lebih este- saja sendiri hihihi, semua ter-
tik ketika sebuah celoteh perl- lihat saat pesta pora birokrasi
awanan diskriminasi terdengar tidak pasti berjalan, saling
riuh dalam aksi demo. serang saling adu pencitraan
yang penting uang jalan penci-
Dan Ancaman demi ancaman, traan lancar hahahaha, this fuck
tindak fasisme dan rasisme dari televishit!, banyak pemutarba-
aparatur terhadap aktivis sep- likan karakter, banyak pemutar-
erti tembakan ak-47(ndredet) balikan berita, banyak ancaman
tidak habis di lokasi saja yang membuat depresi secara
pemikiran, ketakutan tanpa
Berani melawan arghhhh!!! alasan terjadi dimana-mana
Kita mati dijalan. apalagi di masa pandemi ini,
ketika rasa ketakutan melanda
Keabsurd-an media televisi pun di setiap manusia, secara tidak
tidak luput dari visual mas- langsung pola pikir kita di jarah
yarakat mainstream yang ke- dan di brain wash secara halus
banyakan menganggap sebagai untuk tidak merangkul sesama,
satu2 nya media yg paling benar jika kita paham semua butuh
dan menjadi bahan informa- solusi bukan di racuni ketaku-
si utama dalam pikiran, bisa2 tan yang mengakibatkan depre-
beberapa tahun kedapan men- si sana sini saja, jauhi penyakit
jadi tuhan hahahaha!, tanpa bukan yg sakit, humanity dima-
disadari ketika sebuah birokrasi tikan secara perlahan, ekonomi
masuk kedalam media, di gerus habis-habisan, apa
tujuan media televisi saat ini?
32
Pribadi saya Mengatakan tele-
visi saat ini berperan sebagai
lencana penyumbang depresi
manusia saja! melalui dogma2
dan propaganda pengujar am-
bigu kemanusiaan lewat kont-
en berita 24 jam bernafaskan
birokrasi, religi, hingga distorsi
humanity! masyarakat saat ini
hanya di anggap sebagai boneka
tanpa pikiran yang bisa digera-
kan, diarahkan di doktrin kem-
ana saja dan dimana saja, asal
ada uang berita pun lancar, dan
saat ini jargon masih tetap kami
teriakan dengan lantang TAN-
PA TELEVISI KAMI TIDAK
MATI!!!

Dedicated for : 10years rijecting for


television!! Media is not god!

33
Izin - Faudra megantara ‘Pagebluk’ 34
PU ISI
Lembah mandalawangi,
Saat gie tiba di pangkuanmu, sepimu, dan didalam dinginmu
Aku tau harus apa

Seperti halnya kau mempersilahkan Gie/


Ketika setiap orang menetapkan pola pada kondisi yang mendefinisikannya//
Seperti halnya kau membiarkan Gie/
Semangat membawaku ke dalam perbincanganmu dengannya//
Pilu ikut serta dalam nyanyian kami tentang semesta//

“hidup adalah petualangan dan bagaimana cara kita berjalan”
“hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda Tanya ”tanpa kita
mengerti, tanpa kita bisa menawar: terimalah dan hadapilah”
Dan antara sedikitnya ruang dan keterbatasan waktu
Aku terima ini
Kami cinta padamu Pangrango
Pun aku menghadapi petualangan

Kau hidup lalu kehidupan baru akan dimulai kemudian kita berkumpul
Karena ada awal pasti selalu ada akhir
Lebih dalam ada yang gugur pun ada yang lahir
Semestinya kita selalu marah; kita tak perlu takut
Kehidupan tak bisa dipilih dari saat bersenang atau berduka karena hidup
bukan tentang mengorbankan atau menumbuhkan menurutku

Akan tiba saatnya yang hidup tak menemukan yang mudah lalu bingung
kemudian merasa mati dan selanjutnya bersedih
Tapi beginilah hidup. Ini hidup. Aku baru saja membakar kemaluanku,
banyak orang bilang itu aset, fak. Aku bilang aku masih punya rambut

- - 6kura6kura6

35
Sunyi adalah
Aksioma yang Perlu
Kita Terima Oleh : Arham Wiratama

Setiap orang akan pergi, baik keadaan lalu lintas saat perjala-
semasa mereka masih bernapas nan luar kota pada pertemuan
atau kematian yang akan memis- keluarga, atau pertanyaan remeh
ahkan. Misal teman sekolah, be- namun bisa membuat orang
rapa nama yang bisa kamu hafal tertekan semacam, “Kapan
dari mereka saat kau kini misal skripsimu selesai?”, “Kapan me-
sudah bekerja dan punya kesi- nikah?”, “Kapan punya anak?”
bukan sendiri? Dari nama-na- Percaya padaku, pertanyaan
ma itu, berapa yang masih ada semacam itu terucapkan bukan
dalam kontak dan memberikan karena kepedulian namun leb-
kabar? Dari mereka yang men- ih pada ketidakmampuan da-
ghubunginya via daring, berapa lam memilih obrolan yang lebih
yang masih cukup instens ber- baik.
temu denganmu? Aku tidak bisa
menghitungnya, bukan karena Bakal sangat menggelikan bila per-
temanku terlalu banyak dan tak tanyaan tentang kapan akan dia-
terhitung, melainkan tidak ada nugerahi anak dilontarkan kepada
yang tersisa dari mereka semua. perempuan atau lelaki yang impo-
ten. Di kultur Jawa, kita sulit sekali
Itu memberikan sekeping rasa berterus terang, aku belum men-
sunyi yang tertabung di dalam hati, emukan percakapan orang yang
kesunyian yang lebih besar dari langsung mengakui bahwa mereka
laut dan langit cenderung lebih sangat sulit atau bahkan mustahil
kepada orang-orang terdekat yang dikaruniai anak karena masalah
tidak memahamimu. Kau akan kesehatan.
benar-benar merasa terasing kala
mereka hanya bisa berbasi-basi,
tentang berapa umurmu,
36
Kita butuh berterus terang, kita Orang cenderung baru akan
butuh pendekatan personal, dan tahu beberapa hal tentangnya
yang paling penting, kita butuh ketika mengalaminya sendiri,
dimengerti. Saat aku melihat atau kau manusia sejenisku yang
orang-orang penyuka sesama terlalu memikirkan perasaan
jenis, aku berusaha berpikir manusia lain sedang orang lain
menjadi mereka. Dijauhi mas- tidak terlalu memikirkan segala
yarakat bermoral tinggi , diang- mendung yang selalu ikut dan
gap orang berpenyakit menular, menyelimuti diriku.
dibenci agama, kecemasan akan
tumpukan dosa, belum lagi bila Di umur sembilan belas atau dua
orangtua memaksamu menjadi puluh, aku mendapati diriku se-
seperti anak tetangga yang nor- bagai seorang penderita bipolar
mal. setelah tiga atau lima sesi per-
temuan dengan psikiater. Aku ter-
Aku betul tahu apa yang orangtua tawa akan garis nasib, “Oh ternyata
pikirkan, semuanya perihal masa aku betul-betul gila,” itu yang ter-
depanmu karena secara alam katakan dalam pikiranku waktu
bawah sadar, mereka tahu sel-sel di itu.
tubuh ayah-ibu akan berhenti bere-
generasi di umur senja, dan siapa Mengenai kata “gila” sendiri, orang
yang akan merawatmu setelah diri Indonesia pada umumnya mema-
mereka sudah tiada? Apa kamu hami itu sebagai manusia di jalan
akan bahagia hidup dengan jalan raya berbaju kumal atau telanjang
seperti itu? Bila kau orangtua para samasekali, berambut gimbal, me-
anak-anak LGBT, kecemasan yang makan sampah dan meminum air
bersumber dari rasa sayang pasti sungai tercemar limbah pabrik.
akan mampir di pikiranmu. Tapi lihat, apa kata-kata yang aku
tulis dan kau baca ini tidak punya
Diketik miring dengan maksud tertentu.
arah? Aku masih sanggup berpikir
meski memang pernah kehilangan
Apalagi di Indonesia, masyarakat logika.
masih masif dalam membenci
hal yang mereka tidak benar-be-
nar mengerti. 37
Menurutmu orang-orang nor- Baiklah, kita kembali pada ba-
mal yang membiarkan ODGJ hasan bertema kesunyian yang
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) sangat berhubungan erat den-
terlantar di jalan, kelaparan, ti- gan kesepian namun keduan-
dak ada yang mau atau bisa ya punya pembeda yang cukup
diajak bicara, adalah sesuatu berjarak. Kesunyian bagi per-
yang wajar? Dan tolong jangan tapa adalah sebuah kedamaian
berharap dengan pemerintah setinggi Gunung Rinjani, atau
mengenai ini di negara sedang bahkan lebih. Kesunyian bagi
berkembang meski tertera di manusia yang masih membu-
Pasal 42 UU HAM yang ber- tuhkan orang lain untuk meng-
bunyi: hibur perasaannya akan men-
jadi siksaan. Sedang kesepian
“Setiap warga negara yang berusia akan selalu berarti sebagai luka
lanjut, cacat fisik dan atau cacat men- atau penderitaan di mana kau
tal berhak memperoleh perawatan, merasa sendirian di Bumi ber-
pendidikan, pelatihan, dan bantu- penduduk miliaran.
an khusus atas biaya negara, untuk
menjamin kehidupan yang layak se- Belum lagi hewan-hewan peli-
suai dengan martabat kemanusiaan- haraan yang tidak tercatat se-
nya, meningkatkan rasa percaya diri, bagai penduduk Bumi yang bisa
dan kemampuan berpartisipasi da- mengikis perasaan kesendirianmu
lam kehidupan bermasyarakat, ber- ketika tidak ada manusia yang bisa
bangsa, dan bernegara.” menjangkau perasaan terdalam
yang kau punya.
adalah mimpi yang aku yakin
akan terwujud setelah aku mati Selalu ada harapan di setiap kepu-
dan kalau aku bereinkarnasi tusasaan, kau tidak perlu mengetuk
menjadi manusia lagi dan mati pintu harapan yang selalu terbuka,
lagi, aku belum yakin hal itu hanya saja kau perlu berjalan un-
akan terealisasi di dunia nyata. tuk memasukinya. Akan selalu
ada orang yang memahamimu, di
kasusku, cuma ada dua, ayah dan
psikiaterku, dan itu sudah cukup
untukku. 38
Keinginan untuk menuntut Masa lalu akan tetap begitu, ter-
orang-orang sekitar mema- ima saja, dan hanya masa depan
hamimu akan membuatmu se- yang bisa kamu arahkan sesuai
makin merasa terluka karena keinginan. Jadi, selagi kamu
kamu akan sadar kalau orang- bernapas, ada banyak hal yang
orang di sekitarmu, atau bahkan bisa kamu rubah.
keluargamu tidak tahu apa yang
kamu alami, sebagus apa pun Jombang, 13 Agustus 2021
kamu menjelaskannya. 00:44

Aku pernah menjelaskan apa itu


bipolar kepada keluarga yang men-
ganggapku normal, mereka men-
gatakan itu untuk memberikan api
semangat yang malah membakar
hangus jiwaku yang sekering jerami
di musim kemarau. Dan aku lelah
dengan orang-orang normal yang Biodata
bila dijelaskan tetap tidak peduli,
bila peduli tidak paham, bila pa- Arham Wiratama. Lahir di Jombang, 1
ham ... tidak menerima kalau aku Agustus 1997. Berkat bipolarnya dia
seorang bipolar. Dampak ketika menghasilkan dua buku puisi berjudul
Deru Desir Semilir (Intelegensia Me-
aku tahu bila orang-orang terdekat dia, 2016) dan Segara Duka (J-Mae-
tidak memahami keadaanku jauh stro, 2018). Belajar biola di Spirit of
lebih menyakitkan dari luka fisik Musik Jombang. Karya-karyanya pernah
mana pun yang pernah aku alami dimuat di Radar Selatan, Radar Jom-
di tubuh ini. bang, nalarpolitik.com, rubrik.indhepen-
dent.com, kuluwung.com, floressastra.
com, travesia.co.id, literasikalbar.com,
Yang paling penting dari segalanya
diksijombang.myblog.id, becik.id, mare-
bila kamu mengalami hal serupa wai.com, majalah Elipsis, dan lain-lain
adalah memahami dirimu sendi- tempat. Puisinya yang berjudul “Men-
ri dan menerima hal yang sudah embaga” mendapat juara satu di per-
menjadi takdir. lombaan pada event Indonesia berpuisi
#2 tingkat nasional yang diadakan oleh
Poetry Publiser.
39
Penjara Yang Hidup
Penjara

Apakah yang lebih sunyi dari itu?

Adakah tandingannya? Bila ada mampukah ia menandingi


serupa kuasa-tanding imajiner masyarakat adat di pedalaman
Amazon?

Tak pernah aku sadar bahwa


Sejatinya tak pernah ada yang lebih sunyi dari penjara
Tempat bagi tiap bakteri, kuman, orang terbuang,
tak berdaya, dihinakan

Kecuali kehidupan dan rasa ingin hidup


Dalam benakku ialah yang pemangku sunyi
Pemilik rahim; yang juga di dalamnya adalah kesendirian
Dan dilahirkan untuk kemudian menjadi semakin terasing
Dirundungi sunyi sekililing
Membungkusnya selayak hutan bambu tertutup dari mata
korporasi

Rasa harus dilindungi, untuk tetap hidup, agar bertahan


Mula-mulanyalah yang melipatgandakan kesunyian
Dan rapunzel serta kekasihnya

Pembangkang paling maju zamannya


Yang telah terus hidup dan menolak berlutut
Pada akhirnya tak menjumpai lampion di tiap nafasnya
sendiri
Hanya fatamorgana negara yang mendambakan
kepulangannya
Agar tak merasa terasing

40
Bagaimana bisa?
Jika setiap mata terbuka dan perut berbunyi
Sudah menginsyaratkan kesunyian bagi diri
Memberi perut makan antar dua-insan
Bukanlah sebuah keniscayaan
Semakin dilakukan justru semakin kesepian
Dalam dunia ini yang indah, yang merdeka,
dan serupa surga

Justru sunyilah teman kita


Yang paling sekejap

--D. R, 2021

41
Playlist
“Mengeja Ego Menjaga Dendam”

1. Weedeater – Alone
2. Ernie Djohan – Senja Dibatas Kota
3. Wailing Souls – Act Of Affection
4. Motorama – To The South
5. Pipe-eye – People Move Along
6. Komunal – The Long Way To Climb the Wall
7. Yung Lean – Ginseng Trip 2002
8. $uicideboy$ - Mount Sinai
9. Terapi Minor – Obscura
10. Senyawa – Kiamat
11. Aurat – Nasha
12. Amok – Telanjang Di Tengah Terang
13. Themilo – Daun dan Ranting Menuju Surga
14. Alir – Sekeloa
15. Bin Idris – Calm Water
16. DIIV – Earth Boy
17. Deruh – O
18. Pond – I Was Holding Out For You
19. Autumn Ode – Crossroad
20. Kaveh Kanes – Night Shift
21. Arnold C AP – Hidup Ini Suatu Misteri
22. Lunar Vacation – The Basement
23. Syifasativa – Menananm Sawi di Bulan
24. Samanesna – Menjadi Bara
25. Yeni Inka – Mendung Tonpo Udan

42

Anda mungkin juga menyukai