Emaya Elinor, aku tidak terlalu mengerti arti dari nama yang kumiliki tapi
pastinya itu harapan dari orang tuaku. Harapan yang aku sendiri sangat
mengharapkannya.
Teman temanku atau bahkan orang tuaku pasti tidak akan percaya bahwa aku
salah satu dari mereka yang melakukan barcode. Bagi mereka pasti sangat
sulit untuk mempercayai hal itu karena kepribadian dan social branding yang
ku bangun adalah sebagai Aya pendengar yang baik dan selalu tertawa
dengan hal sepele, tapi aku tidak masalah dengan hal itu. Aku akan terus
membiarkan mereka mengetahui sisi baik ku saja.
Bagi sebagian besar orang barcode mungkin dikenal sebagai garis yang
sering terlihat di belakang kemasan makanan atau minuman, dan barcode
yang aku maksud disini sama hal nya dengan itu. Barcode yang aku buat di
tangan ku dengan goresan benda tajam juga berbentuk garis. Lebih jelasnya
barcode salah satu usaha dari self-harm dimana seseorang melakukan
perbuatan yang menyakiti dirinya sendiri, cara yang digunakan untuk
mengatasi pikiran yang berat atau perasaan yang sedih.
Fakta nya aku melakukan hal gila tersebut ketika aku merasa sedih dan beban
yang kupikul sangat berat.
Aku sempat berfikir untuk menceritakan masalah yang kupikul ini dengan
teman dekat ku, tapi setelah dipikir berkali kali rasanya percuma dan hampa.
Teman ku tidak akan bisa memberi aku sebuah affection atau validasi seperti
yang aku mau, dan hanya aku yang bisa melakukan hal itu.
Semua selalu terjadi begitu saja, aku dan serpihan kaca bergulat dengan
seluruh pikiranku. Tapi ego ku seperti algojo yang berusaha meyakinkanku
untuk melukai diriku sendiri. Huh, aku bahkan terkesan hipokrit sekarang.
Aku melirik jam dinding yang menunjukan pukul 23.15. Sudah seharusnya
aku tidur, aku tidak peduli memikirkan jawaban soal tangan ku ini, biar nanti
ku jawab saja kalau tangan ku di gigit gajah.
" OMG AYAAAA!!! what happened to your hand again ?!!?? "
" Tangan ku digigit harimau" jawab ku dengan muka melas seperti biasanya.
Tentu dia tidak akan percaya hal itu, tapi aku bersikeras untuk menutupi
fakta yang terjadi.
Matahari sudah tepat di atas kepala ku dan aku sangat bersyukur dengan
berita bahwa sekolah dipulangkan lebih cepat hari ini, aku jadi bisa
menghindari pertanyaan brutal dari teman sebangku ku yang terus menerus
menanyai tangan ku ini, ah bahkan aku sampai hafal dialog dengan mulut
cempreng nya itu tadi.
Juni, tentunya bukan nama bulan tetapi nama seseorang yang telah memberi
aku notes di botol ku. Juni dikenal sebagai Peer Counselor yang paling bisa
diandalkan di sekolah ku, tentu aku tahu hal tersebut bahkan first impression
ku kepadanya sangat baik She's so well, God bless her with a kind heart…
Waktu terus berjalan tetapi diriku hanya menetap di kursi kamar ditemani
buku karya Haemin Sunim dengan segelas susu hangat yang disiapkan bibi
ku sepulang aku tadi. Nyaman, bahkan aku tidak bisa lepas dengan posisi ku.
Sepertinya aku sudah menghabiskan waktu 5 jam dengan posisi ini, terbukti
dengan matahari yang meredupkan sinarnya. Langit senja menjadi penghias
ku setelah dipukul bertubi tubi dengan beberapa kalimat milik Haemin
Sunim.
Tess…
Tess…
The worst situation will bring out the best in you, and whatever you decide to
do, make sure it makes you happy.
Aku percaya, aku percaya bahwa diri ku akan segera keluar dari lingkaran
ini. Cara ku selama ini tidak dapat dibenarkan, tapi berkatnya aku akan
segera menemui kehadiran terhebat diri ku sendiri. Aku menyesal dan aku
kecewa, tapi aku percaya bahwa semua rasa itu jadi pecandu yang akan aku
rindukan.
Aku tidak akan pernah untuk menyayat kupu kupu ku lagi, karena dia yang
akan menerbangkan sayapnya menemani ku menuju tujuan ku. Aku punya
berjuta alasan untuk aku bertahan, sudah seharusnya aku menghargai
kehadiran ku sendiri.
Dunia ku selama ini akan baik baik saja jika aku sadar bahwa kehadiran ku
adalah hal paling berharga. Sayatan yang selalu kubuat akan pudar
dimakannya waktu, tapi ingatan ku ketika aku merusak dunia ku tidak akan
pernah pudar jikalau waktu selalu berjalan.
Aku tidak pernah sadar dengan usaha ku. Usaha ku untuk bertahan dan usaha
ku untuk membuat dunia ku bahagia. Waktu selalu berjalan dengan cepat, dan
kebahagiaan akan selalu datang mengikuti waktu.