Anda di halaman 1dari 14

Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e

Volume 11 SS 1-4

1. SS Karuizawa Kei – Hadiah Pertama

2. SS Sakayanagi Arisu – Waktunya Realisasi

3. SS Kushida Kikyou – Seseorang yang Menakutkan

4. SS Sakayanagi Arisu – Pagi yang Terpenuhi

1
Tl : G.E.A
Youjitsu V11 SS Karuizawa Kei – Hadiah Pertama

Ilustrasi : Khusna Aulia Rahman, IG : @sanmaru_

2
Hadiah Pertama

Ada sebuah kotak kecil ditanganku. Itu terasa ringan, namun juga terasa
berat.
Detak jantungku meningkat cepat seperti air pasang. Dengan mudahnya
melewati 120 detak jantung per menit.
“Jadi, aku mau mengkonfirmasi sesuatu, apakah boleh?”Aku bertanya.
Aku berusaha menutupi rasa gugup ini. Aku melihat Kiyotaka. Tapi aku
tak sanggup menatap matanya. Aku memandang sekitar hidungnya
supaya terlihat seperti aku sedang melihat langsung dia.
Aku percaya diri bahwa aku akan pingsan bila sekarang menatap
langsung matanya.
Sebuah ulang tahun dengan hadiah white day dari Kiyotaka.
Aku dengan perlahan membuka bungkusnya dengan rapih agar dapat
dibungkus kembali. Kemudian - aku membuka sampulnya.
“Aa...Apa ini?!”
Aku berteriak sebagai kesan pertama sebelum aku menyadarinya.
Sebuah kalung berbentuk hati berwarna emas yang mengkilap.
“Itu adalah sebuah kalung”
“Ya, walau aku dapat mengenalinya! Hadiah yang terlalu berarti, kamu
tahu itu!”
Maksudku, bukankah itu hampir seperti pengakuan?!
T-tidak, aku tidak pernah bermaksud mengakui perasaan jadi aku tidak
yakin.
Tapi, tapi, aku yakin itu cara yang melebihi apa yang biasanya teman
berikan.
Aku secara samar mengingat bahwa aku berkata sebaiknya dia(Kiyo)
beberapa kali harus membalas budi, tapi itu rasanya hanya guyonan
belaka.
“Berat?”

3
Aku tidak yakin apa harus senang atau sedih, hanya orang bodoh yang
melihatnya biasa saja tampak seperti dia tanpa ada alasan.
Walaupun jika itu disengaja maka, dengan kata lain, benarkan? Aku
membayangkan kondisi yang tidak nyata, namun akhirnya kembali
kedalam pikiranku.
“T-tapi kamu seharusnya tidak memberikan kalung kepada teman,
benarkan!” pertama aku harus memberitahu dia kalau hadiah seperti itu
adalah hal aneh.
“Dan, dan apa kamu tahu? Ini sepertinya tidak cocok untukku!, kalung
berbentuk hati, kamu tahu itu!”
[N: tsun.. Eaa]*
Itu merupakan kenyataan bahwa ini tidak cocok untukku, tapi bukan itu
masalahnya.
Ini adalah semacam hal yang terkadang perempuan bisa salah paham,
bukan begitu! Ayolah, beneran!
“Berbentuk hati, tahu kan!”
Aku pikir aku mungkin sedang diberi waktu untuk mengakui perasaanku!
“Haa, Haa”
Perasaanku seketika pecah tanpa sadar, tapi...itu mungkin kesalahanku.
Dia mungkin membelinya sejak saat aku meminta sebuah hadiah yang
berharga sebagai balas budi.
Mendengarkan penjelasan yang lengkap, aku menegerti. Itu adalah
sesuatu dari dia, yang tidak pernah memberikan hadiah kepada
perempuan, pemberian yang dipilih secara serius.
Dengan kata lainーitu adalah hadiah pertama dia.

Tentu saja aku menerimanya.


Aah, dia mendapatkanku.
Aku berpikir saat aku melihat diriku, sedang memakai kalung itu,
dicermin.
Apakah akan datang waktu dimana aku dapat memakai ini dan pergi
bersama dengan dia ke suatu tempat? Itu merupakan hal yang sangat
menyenangkan.

4
Itu merupakan sesuatu.

5
Youjitsu V11 SS Sakayanagi Arisu – Waktunya Realisa
si

6
Waktunya Realisasi

Diruangan serbaguna. Aku dan Ayanokouji-kun menghabiskan waktu luan


g berdua disini. Para guru mulai berbicara satu sama lain mengenai peme
riksaan terakhir.
Perasaan menggebu didadaku terasa menyenangkan bagiku. Setiap kali a
ku melihat Ayanokouji-kun didepanku, seluruh tubuhku terasa hangat seo
lah-olah tidak ingin berpaling.
Haha, seperti gadis yang sedang jatuh cinta, benarkan?
Aku mengamati diriku seperti seorang peneliti, sembari menikmati diriku
jauh didalam lubuk hatiku.
Kunimakti momen ini dimulai dengan obrolan sebelum pertandingan dimu
lai. Lagipula waktuku bersama dengan dia sangat terbatas.
“Akhirnya...akhirnya hari ini tiba. Aku benar-benar tidak bisa tidur kemari
n hingga hampir ketiduran hari ini.”
Aku mulai berbicara dengan sungguh diriku di pagi hari. Aku sedikit gaga
p sejak saat aku sadar bersuara dengannya berdua. Dia terlihat sedikit be
rmasalah namun tetap membalas.
“Aku tidak ingin membuatmu menunggu. Bertemu denganmu adalah mur
ni sebuah kebetulan.”
Itu adalah hal yang mudah memikirkan mengapa dia meragukan apakah i
tu sebuah kebetulan.
“Kamu berkata bahwa jika kamu tidak masuk sekolah ini, kita tidak akan
pernah bertemu?”
Dunia itu sangatlah luas. Itu betul, fakta bahwa kita bertemu sekali lagi
mungkin juga murni sebuah kebetulan.
“Tentu saja, fakta bahwa kita bertemu disekolah ini adalah suatu kebetul
an. Namun, aku yakin akan bertemu denganmu lagi suatu hari nanti. Itu
pasti terjadi, begitulah takdir.”
Ya, murni bukanlah suatu kebetulan, hal yang tak bisa dihindari.
“Takdir? Itu merupakan sesuatu yang samar untuk dikatakan.”

7
Betul, tidak ada alasan logis tentang itu, hanyalah firasat saja. Tapi...disi
ni kita berbicara satu sama lain, bukan? Ayanokouji-kun.
Jika ini bukan takdir, apa lagi yang ingin kamu katakan?
“Itu karena aku adalah seorang perempuan.”
Tapi mungkin tidak perlu mengatakan lebih dari itu.
“Jika kamu tidak mendaftar disekolah ini, mungkin hanya jeda 3 tahun.
Aku percaya diri jika aku dapat menyembunyikan antisipasi jauh didalam
hatiku tanpa tergesa-gesa.
Tapi, aku tidak dapat menahannya lagi. Mau tidak mau, aku merasa hari
-hari terasa lebih lama mengenalimu ada disana disampingku. Aku ingin
melawan, menahan perasaan adalah hal yang cukup sulit. Itulah kelanjut
an mimpiku.
seseorang yang dicintai. Aku berpikir dia sebagai teman masa kecil, mesk
ipun terasa egois. Itulah mengapa aku tidak dapat menahan kata-kata ya
ng meluap oleh hasrat ini.
Aku berbicara tanpa henti dengan dia, seakan -akan aku merindukan dia
, satu topik dengan topik lainnya. Pandangan tenang yang dia berikan da
n kedua pupil(mata) itu yang membuatku semakin senang.
“Apakah kamu tidak takut terbangun dari mimpi itu?”
Tidak ada lebih baik selain mimpi. Saat kamu terbangun dari mimpi dan k
embali ke dunia nyata, kebahagiaan itu akan memudar seiring waktu.
Lawan Ayanokouji-kun dan kekalahan, kemudian putus asa. Atau, menan
g dengan mudah sehingga tidak ada kekecewaan sedikitpun.
Tidak bisa aku pungkiri kemungkinan bahwa hal tersebut bisa terjadi.
Tapi itu tidak apa-apa.
“Karena mimpi adalah apa yang kamu ingin capai saat kamu terbangun.”
Aku melihat pandangan dia yang sulit dipahami.
“Tolong temui aku dengan apa yang kamu punya.”
Tentu saja dia, meskipun terlihat samar, setuju lewat anggukan. Dan disa
atn yang sama, aku mulai menebak apa yang dia pikirkan. Hal yang me
mbuatku tidak tidak menikmati diri sendiri sepenuhnya. Adalah identitas
dia sebenarnya.

8
“Sebuah kebohongan untuk dikatakan bahwa aku tidak punya perasaan y
ang bertentangan dengan hal ini. Tidaklah cukup ujian ini sebagai tolak u
kur untuk membuktikan kemampuan kita. Para pemimpin kita tak dapat
berbuat banyak bagaimana kita bisa mempengaruhi hasilnya, betulkan?”
Poin utama dari ujian uni adalah bagaimana menentukan perbedaan setia
p kelas dalam menentukan siapa yang menang dan kalah. Campur tanga
n para pemimpin dan peraturan diacara tidak berarti apa-apa selain hany
a pelengkap. Tentu saja akan ada kelas yang memaksakan kehendak mer
eka, tapi itu cerita dilain waktu.
“Seperti yang sudah dikatakan, jika pengaruh para pemimpin terlalu besa
r maka masalah lain akan datang. Aku pikir kamu harus situasimu juga A
yanokouji-kun. Kamu tidak ingin teman-teman sekelasmu mengetahui ke
mampuanmu yang sebenarnya, bukan?”
Ujian khusus mempunyai arti bahwa ini adalah pertarungan kecil antara a
ku dan Ayanokuji-kun. Itu hanya lanjutan permainan, bermain secara rah
asia, yang tidak diketahui para guru dan siswa lainnya.
Itulah mengapa hal itu dapat dimengerti bila Ayanokouji-kun terlihat curi
ga. Tidak peduli bagaimana terbatasnya pertarungan kita, tidak apa-apa j
ika selama itu adil untuk hari ini. Memastikan sesuatu yang lebih atau kur
ang terasa merepotkan yang sebaiknya tidak perlu dikatakan.
Para guru datang. Ujian khusus akan segera dimulai.
“Ba-baiklah! Ujian segera dimulai! Kembali ketempat duduk kalian masin
g-masing!”
Setekah mendengar apa yang dikatakan Hoshinomiya-sensei, aku dan Ay
ankkouji kembali ketempat duduk kami.
Aku tidak dapat melihat lagi wajahnya, namun tak perlu berkecil hati men
genai itu.
Karena selama kita ada di ruangan yang sama, aku dapat bertukar penda
pat dengan dia kapanpun, selama mungkin aku mau.
“Semoga sukses, Ayanokouji-kun.”
Aku mengirim salam kepadanya dengan suara yang lirih sehingga tidak a
da siapapun yang mendengar.
Aku meredakan detak jantungku.
Dan sekarang, mimpiku akan menjadi kenyataan.

9
Youjitsu V11 SS Kushida Kikyou - Seseorang yang m
enakutkan

Ilustrasi : Khusna Aulia Rahman, IG @sanmaru_

10
Seseorang yang menakutkan

“Hei, Apakah kamu punya waktu luang?”


Aku sedang diperjalanan pulang ketika seorang anak lelaki di belakangku mema
nggil. Aku tidak perlu berbalik, yakin bahwa anak itu lagi. Dia selalu mengikuti
disekitsr gadis itu, orang yang sangat merepotkan.
“Apa itu, Ayanokouji-kun?”
Aku tersenyum dan kemudian perlahan kembali ke pandangan dia. Aku tidak bi
sa menunjukkan celah tentang penampilanku dikoridor sekolah ini, ditempat um
um.
“Aku melihat, sehingga kamu tidak akan mendukungnya kali ini.”
Aku bertanya-tanya apa yang akan dia katakan setelah berlari menjauhiku... Ak
u merasa kesal di dalam tetapi masih aku masih sigap.
“Bisakah kita bicarakan sambil berjalan?”
“Baiklah.”
Anak lelaki ini bernama Ayanokouji Kiyotaka-kun, keberadaannya seperti bayan
gan yang selalu mengikuti kemana saja.
“Apakah kamu punya rencana hari ini?”
“Ya, aku berencana bertemu dengan beberapa siswi dari kelas B. Kamu berpikir
bersenang-senang mengingat apa yang terjadi sekarang dianggap buruk, buka
n?”
Sejak pertama kali kami bertemu, dia hanya seorang siswa biasa. Dia terlihat o
ke, tapi itu dia. Dia tidak terlalu atletis atau cerdas. Hanya orang normal.
“Tidak, itu perlu untuk mengambil napas. Aku pikir semua orang mengerti.”
Tapi-aku terlalu naif.
Mungkin anak ini, memiliki sesuatu yang bahkan lebih besar dari apa yang aku
nilai. Seperti apa yang dia lakukan sekarang, mencoba untuk menggoyahkanku
dengan tindakanku satu per satu.
“Jadi kamu memahaminys, alasan aku tidak melakukan apa-apa sekarang? Aku
pikir itu baik untuk mengusir kamu dan dibantu dengan Yamauchi. Apa ekspres
i yang harus kubuat, apa yang kamu pikir menurutmu supaya aku dapat dapat
memimpin kelas, setelah semuanya tercerahkan.”
Aku bersikap jujur, menjelaskan kepadanya mengapa aku tidak bisa berbuat ap
a-apa dalam situasi ini.

11
“Terlihat sepertinya dirimu tidak bisa menerimanya? Aku bisa melihatnya dari w
ajahmu-”
“Ya, betul.”
Seperti yang dia diharapkan, tidak ada cara lain dia akan menerima hanya dari
penjelasan ini, kan?
Meskipun seharusnya itu berguna untuk idiot lainnya.
“Aku akan mengatakannya sekarang, bukan karena aku tidak ingin membantu
Horikita-San karena dia pemimpin sekarang, oke?”
Itu bagian terburuk dari itu meskipun...
“Apakah itu benar?”
Dia meragukanku, tetap tidak mungkin aku akan mengakuinya.
“Sungguh, itu benar.”
Tetapi anak laki laki ini tidak mengubah ekspresinya.
“Ah, aku ragu.”
“Bagaimana diriku menurutmu, aku penasaran? Bagaimana tentang hal itu?”
Aku tidak terlalu tertarik, tapi dia menarik perhatianku.
Aku ingin tahu apa anak ini berpikir, apa yang dia rasakan.
Jika tidak-aku tidak dapat menghapus keberadaan perempuan itu.
Itu sebabnya tak terelakkan bagiku untuk, nyaris saja, menunjukkan diriku yan
g sebenarnya sedikit saja, kepadanya.
Jika aku tidak.... Aku tidak berpikir bisa menang.
Pastilah, anak laki laki ini pastilah — — orang yang menakutkan.

12
Youjitsu V11 SS Sakayanagi Arisu (tapestry) –
Pagi yang Terpenuhi

Pagi yang terpenuhi


Aku tidur dengan nyenyak.
Penampilanku saat aku muda dulu, dan dia yang berkali-kali terbayangka
n olehku.
Sebuah museum yang terkenal didunia. Bahkan dengan benda-benda pa
meran dibuat sebagai tontonan artistik kupikir. Terlihat kemegahannya, s
esuatu yang manis, dan sangatlah ramah.
Dalam artian tertentu, itu adalah cinta.

13
Ada bermacam-macam jenis cinta.
Cinta, dermawan, kasih sayang...cinta-dan-kebencian.
Aku pikir, aku merasakan semua hal itu terhadap dia.
“...3 jam 36 menit...”
Setiap kali aku terbangun, aku selalu memeriksa berapa lama aku tertidu
r. Jika aku tidak selama 7-8 jam, aku tidak merasa segar. Itu karena aku
sangat bersemangat tadi malam sehingga sulit tidur.
Bantal guling yang kugunakan membantuku untuk tidur setiap hari namu
n sepertinya kali ini tidak berguna.
“Ha ha ha...”
Aku tertawa lucu sebelum aku menyadarinya.
Aku tidak pernah mengalami hal yang menarik sebelumnya jadi aku sedik
it tidak bisa mengontrol perasaanku.
Berulang kali kucoba untuk menahan tertawa, senyumku muncul, secara
alamiah, diwajahku.
Aku tak dapat menahannya.
Aku merasa kontradiksi didalam diriku saat ini.
Aku yang tidak mau kalah oleh siapapun.
Dia yang mungkin akan mengajarkanku kekalahan.
Gejolak batin yang bertentangan, maju dan mundur, tak mau menyerah.
Ahhー betapa indahnya ini.

Kupeluk bantal gulingku dengan erat dan rasa kantuk menghampiriku.


Aku tertidur sebentar, ingin menikmati berdansa dengan dia.
Mimpiku terganggu oleh suara dari ponselku yang berdering.
“Apa ini Masumi...? Dia juga khawatir, kan.”
Aku tahu. Kulanjutkan istirahat dengan sisa mimpiku nanti malam.
setelah aku berurusan dengan dia dahulu, kuperjelas seperti halnya hita
m dan putih.
Diwaktu luangku.

14

Anda mungkin juga menyukai