Anda di halaman 1dari 30

Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no

Kyoushitsu e
Vol 11.5 SS
Terima kasih kepada Translator :
Inggris : Cinnamon Translation

Quandlm's Pastebin
Indonesia : Oka Sulaksana
Affan Ghaztwan

DAFTAR ISI
1. SS Sakayanagi Arisu – Prediksi Masa Depan
2. SS Shiina Hiyori – Dengan Membaca Buku
3. SS Matsushita Chiaki – Permainan Pikiran
4. SS Ichinose Honami – Babak Kedua Akan Segera
Dimulai
5. SS Horikita Suzune – Dorongan Petualangan
(Summer School Festival 2019)
• SS SAKAYANAGI ARISU – PREDIKSI MASA
DEPAN
Setelah upacara akhir semester, semua siswa pergi ke
kelasnya masing – masing untuk suatu penjelasan akhir
sebelum aku pergi dari kelas secepatnya.
Seperti yang terlihat, dengan kakiku yang tidak
sempurna, aku tidak bisa bergerak secepat orang lain.
Aku akhirnya mencapai tempat tujuan dan menunggu
orang itu, yang sepertinya sedikit terlambat.
“Apa yang kau lakukan di sini, Sakayanagi?”
“Aku telah menunggumu, Mashima-sensei”
“Menungguku?”
“Ya. Sensei akan bertemu Ayanokouji-kun dan
Chabashira-sensei di ruang tamu, apa aku benar?”
“Apa maksudmu?”
Mashima-sensei tidak mengakuinya, paling tidak itu yang
terlihat.
Tapi aku tahu detailnya. Setelah aku memberi nomor
ayahku pada Ayanokouji-kun, aku sudah memprediksi
hal ini akan terjadi.
“Sensei pasti mendapat pesan dari Direktur Sakayanagi
untuk bertemu Ayanokouji-kun. Chabashira-sensei
harusnya hadir juga, aku kira?”

“Bagaimana kau tahu itu?”


“Aku lebih tahu informasi dibandingkan Sensei dan
Chabashira-sensei, itu saja”
“Tapi, tetap saja namamu tidak disebutkan dalam
pertemuan ini”
“Itu karena aku bertindak di saat ada kesempatan. Tidak
bisakah aku ikut menemani Sensei?”
“Sayangnya, aku tidak memiliki izin untuk mengajakmu.
Akan jadi masalah jika kau ikut bersamaku”
“Kita juga akan bertemu lagi saat nanti walaupun kita
berpisah, jadi mengapa kita tidak pergi bersama? Aku
yakin ini juga akan menghemat waktu Sensei”
Walaupun aku tidak mendapat izin darinya, aku tetap
akan pergi ke ruang tamu sendiri.
“..... Baiklah, kelihatannya kau sudah tahu masalahnya”
“Terima kasih banyak”
Aku berbalik dan menuju ruang tamu. Sensei segera
menyusulku.
“Kira – kira apa yang akan kita diskusikan saat pertemuan
nanti?”
“Sesuatu yang sangat sangat menarik”
Aku bisa memprediksi gerakan apa yang Direktur
Tsukishiro akan lakukan nanti. Aku bisa membayangkan
hari - hari membosankan akan berwarna – warni.
Bersama Mashima-sensei, aku berjalan menuju ruang
tamu di mana Ayanokouji-kun menunggu.
Untuk menikmati waktuku dengannya, dan menikmati
apa yang akan terjadi nantinya.
• SS SHIINA HIYORI – DENGAN MEMBACA BUKU
Saat itu adalah awal dari liburan musim semi, aku
memakai pakaian kasual dan pergi menuju Keyaki Mall.
“Hari yang indah, Ayanokouji-kun”
Dan di depanku ialah siswa dari kelas lain. Aku merasa
tidak biasa kami ke kafe.
“Kau datang sangat awal”
“Tidak mungkin aku terlambat, karena aku yang
mengundangmu”
Ayanokouji-kun yang sangat pintar dan dewasa, tetap
santuy seperti biasanya. Aku menjadi suka karenanya
belakangan ini.
Tidak dalam artian sebagai lawan jenis, tapi dalam artian
sebagai seorang pribadi mungkin.....
Karena itu aku ingin bertemu dengannya, tidak peduli
hari libur atau bukan. Aku tidak memiliki pengalaman
pergi bermain dengan teman saat hari libur ataupun
semacamnya.
Namun, alasan utamanya karena aku tidak berhasil
memiliki teman dekat.
Itulah sebabnya aku tidak ingin membuat mereka
menungguku, kupikir. Berpikir aku akan membuat
masalah dan mengecewakannya, itu sesuatu yang aku
tidak suka. Walaupun aku tidak memikirkannya sebagai
seorang lawan jenis, aku tetap melakukannya juga. Aku
senang bisa merasakan apa yang gadis lain rasakan. Aku
bertanya – tanya apakah perasaan lembut yang tidak
bisa aku artikan ini? Aku menantikan untuk menyelidiki
ini selama pertemuan kami.
“Aku minta maaf sudah mengundangmu mendadak”
Walaupun aku menghubunginya, serasa tidak sabar, aku
bersyukur kami bisa bertemu diawal April, dia tidak
menunjukkan raut muka yang kesal, aku bahkan
membuatnya mengubah jadwalnya secara mendadak.
“Aku tidak memiliki rencana selama liburan musim semi,
jadi jangan jadikan itu masalah lagi. Lalu—“
“Kemarin Perpustakaan mendapatkan beberapa buku
baru”
Aku berbicara sangat banyak sampai tidak bisa menahan
rasa senangku dan menunjukkan tasku.
“Itulah sebabnya aku ingin kita berbagi informasi
secepatnya”
Sebelum aku sadari, kami telah sampai di Kafe.
Berhubung sekarang adalah awal liburan, situasinya
cukup ramai.
“Ada banyak orang dari yang aku kira”
Kami berhasil mendapat tempat duduk sebelah jendela
dan dekat counter jadi kami memutuskan untuk duduk di
sana.
“Kita tidak mendapat banyak kesempatan untuk
bertemu selama hari libur, jadi ini terasa baru untukku”
“Kau benar”
Ini seperti seorang laki – laki dan perempuan pergi
berkencan. Tidak, itu tepatnya tapi aku akan menjadi
lebih malu lagi jika memikirkannya, jadi aku berhenti
memikirkan itu.
“Yah, mari kita mulai... Apa kau ingin melihat buku yang
aku bawa?”
Aku ingin menghapus rasa malu sebelumnya dengan
mengeluarkan buku yang ingin aku tunjukkan padanya.
Tapi kemudian aku teringat tentang sesuatu yang ingin
bicarakan dengannya.
Kelasku. Sesuatu yang sama pentingnya seperti aku
menjadi temannya. Bahkan jika dia tidak suka padaku
nantinya, aku tetap harus melakukannya.
“Baik, sebelum kita membahas buku, ada hal yang harus
aku bicarakan, bolehkah aku meminta waktumu
sebentar?”
Aku mengatakannya. Aku melihat lurus ke matanya.
Matanya seakan bisa melihat tembus ke objek manapun
seperti biasanya. Aku merasa kami akan berhadapan
sebagai musuh dimasa depan. Dia akan menjadi musuh
yang paling berbahaya yang kelasku pernah hadapi.
Sembari melihat matanya, aku semakin yakin dengan
intuisi ku.
• SS MATSUSHITA CHIAKI – PERMAINAN
PIKIRAN
Aku mengejar Ayanokouji-kun dengan langkah ringan
sembari berpikir untuk rehat sejenak. Dan kemudian
ketika aku sampai di pojok tempat aku melihatnya
menghilang, aku bertemu dengannya. Dia menghadap ke
arahku

“Wha?!”
Aku terkejut dan tidak bisa mengontrol suaraku pada
situasi yang tidak terduga ini. Kenapa. Itu sudah jelas, dia
sudah menyadari bahwa aku mengikutinya.
“Kau butuh sesuatu dariku?”
“Aku?... Apa yang kau maksud? Itu sesuatu yang ingin aku
katakan, tapi sepertinya kau sudah melihatnya jelas”
Dia menjebakku jadi aku tidak bisa berpura – pura tidak
tahu, karena itu aku menyerah terhadap banyak tujuan
lainnya. Aku lebih baik mengaku.
“Ya, seperti yang kau tahu, aku mengejarmu”
Aku memang buruk dalam hal ini, tapi apakah orang
kebanyakan akan menyadari kalau mereka diikuti? Apa
tadi dia melihatku di suatu tempat? Seperti yang aku
pikirkan, Ayanokouji-kun bukan orang normal. Aku
menjadi lebih waspada terhadapnya. Entah itu
*tenggelam/berenang aku harus memastikannya. Asal
selama permainan pikiran, aku pikir aku tidak akan kalah
dalam hal ini. (TLN: *Mungkin maksudnya baik/buruk ya
harus gas terus).
“Menurutmu, apa yang membuatku mengikutimu?”
“Siapa yang tahu, aku bahkan tidak tahu mulai dari mana.
Yang lebih penting, sejak kapan kau mengikutiku?”
“Baru saja, mungkin”
“Baru saja?”
Ah, sial, kenapa dia selalu melemparkan pertanyaan
ambigu? Tapi aku harus tenang. Tetap tenang. Jika aku
kehilangan ritme dan mengatakan hal yang tidak
berhubungan dengan pembicaraan, itu akan menjadi
kekalahanku. Aku kira jika aku bilang bahwa
pertemuannya dengan Direktur itu tidak biasa dan mulai
mengikutinya? Jika aku bilang mulai mengikutinya di
kafe, dia mungkin akan bertanya mengapa.
“Siapa ya... Benar, saat kau berbicara dengan Direktur
baru kupikir?”
Karena aku sudah menjaga jarak darinya, aku akan
mengambil inisiatif dan bertanya padanya.
“Lalu apa terjadi sesuatu? Kau berbicara dengan Direktur
kan?”
“Kelihatannya dia berencana ingin mengubah model
Keyaki Mall, dia melihatku dan bertanya. Apa fasilitas
yang aku sukai, dan sebagainya. Dia bertanya beberapa
hal tentang itu”
“Oh, seperti itu”
Tepatnya terdapat beberapa orang dewasa saat mereka
bercakap – cakap. Mungkin saja itu kebetulan.
Kelihatannya pertemuannya dengan Direktur tidak ada
hubungannya dengan kemampuan aslinya.
“Lalu, bagaimana menurutmu itu?”
“Itu sebenarnya tidak terlalu berhubungan. Ada sesuatu
yang aku temui lebih menarik”
Masalah dengan Direktur itu tidak begitu penting apakah
Ayanokouji-kun serius atau tidak.
“Selama ujian akhir kemarin.... Kau adalah pemimpin
kan?”
Karena aku akhirnya bertemu dengannya seperti ini, aku
membeberkan semua informasi yang aku ketahui
kepadanya.
“Saat Aritmatika cepat, jawaban yang kau dan Koenji beri
sama”
Itu soal yang tidak bisa diselesaikan hanya karena
keberuntungan.
“Aku sudah belajar berhitung cepat di SMP, jadi itu cukup
baik dibilang itu”
“Aku juga sama, tapi levelmu bukan sesuatu yang bisa
cukup baik bukan? Paling tidak itu sudah tingkat nasional
kan? “
“Itu karena, berhitung cepat adalah acara yang cukup aku
kuasai. Kenyataannya aku berpartisipasi dalam kompetisi
Nasional”
Ayanokouji-kun dengan mudah mengakuinya.
“Benarkah?”
“Yeah, karena itu adalah acara dibidang yang aku kuasai,
aku pikir kau sudah salah paham tentangku”
Itu masuk akal jika ada seseorang yang bisa berhitung
cepat, kecuali jika dia memang benar pintar, dia tidak
akan mungkin menyelesaikan soal itu. Dan faktanya dia
tidak mengungkapkan kalau dia pandai dibidang itu
adalah masalah tersendiri.
“Tapi kau tahu, mengapa kau tidak memberitahu kami
sebelumnya?”
“Itu benar. Tapi, kau tahu kepribadianku kan? Aku tidak
dalam posisi dimana aku bisa mengambil inisiatif dan
memberitahu teman sekelas tentang itu. Entah
bagaimana aku terpilih menjadi pemimpin, karena aku
memiliki poin perlindungan. Dan terlebih lagi, lawan kita
adalah Sakayanagi dari kelas A, aku khawatir karena aku
tidak tahu apakah mereka mempercayaiku atau tidak”
..... Aku berencana memojokkannya, tapi aku tidak
berhasil. Dia mudahnya menjawab pertanyaanku, seolah
itu adalah hal yang natural. Dia tidak mencoba untuk
membuat alasan dengan tingkah gugup. Ada banyak
orang yang tidak percaya diri mereka sendiri. Mereka
tidak bisa bicara, apa yang ingin mereka bicarakan. Tidak
ada dalam percakapan kami yang tergolong aneh, jika
dibandingkan dengan dia yang sekarang.
“Itu... Mungkin benar”
Oh tidak, tidak. Aku tidak bisa menyampaikan apa yang
aku pikirkan. Apa karena dia tidak berbohong? Tapi jika
itu benar, masih ada hal yang mencurigakan tentangnya.
Sesuatu mungkin berubah jika aku membicarakan topik
Hirata-kun dan Karuizawa-san. Ritmeku menjadi tidak
teratur. Tapi aku berjanji lagi dari lubuk hatiku, dan lagi,
aku akan memperoleh kekuatanku untuk topik yang
selanjutnya.
• SS ICHINOSE HONAMI – BABAK KEDUA AKAN
SEGERA DIMULAI
Suatu hari di liburan selama musim semi, dan juga
sebentar lagi semester kedua.
Bunga – bunga sakura mulai bermekaran, seakan
menyambut pergantian musim dingin ke musim semi.
“Hee-i!”
Selagi aku melihat pohon sakura, terdengar suara
perempuan sedang memanggilku.
“Di sini, di sini! Lihat kesini Ayanokouji-kun!”
Aku merasa pernah mendengar suara itu sebelumnya,
aku pikir saat di mana aku tiba – tiba dipanggil dengan
namaku. Aku langsung menyadari siapa itu.
Ichinose yang sedang duduk di bawah pohon sakura
melambaikan tangannya ke arahku.

“Apa kamu pergi ke sekolah hari ini?”


Dia duduk di sana mengenakan seragam sekolah, tepat di
sebelah pohon.
“Iya, aku memeriksa sedikit tentang OSIS karena siswa
kelas 2 berkata mungkin akan semakin sibuk sekarang”
“Jadi kamu memutuskan untuk melihat bunga
belakangan ini?”
“Iya itu! Kupikir aku menemukan tempat yang bagus”
Melihat ke atas ke arah langit dan bunga sakura
bermekaran, dia menyipitkan mata dengan senyuman
gembira.
“Aku belum pernah melihat bunga sakura yang kecil
sebelumnya. Jadi rupanya benar – benar ada”
Varietas dari sakura ini disebut Omuro Ariake. Dengan
tinggi yang pendek, sekitar 2 – 4 meter, merupakan salah
satu ciri - cirinya.
Pihak Sekolah belum mempunyai ini tahun lalu jadi
mereka memindahkan ke sini dari suatu tempat.
“Bagaimana dengan itu, Ayanokouji-kun? Mau duduk di
sini?”
Dia menyarankanku untuk duduk di mana posisinya di
sebelah dia. Bagaimana aku harus berkata, bagaimana
dia memanggil laki – laki dengan santai yang mana
sifatnya dia seperti itu dan mungkin hal yang seperti
itulah menjadi alasan mengapa dia sangat populer.
Tidak ada larangan untuk duduk dekat pohon, tapi ada
tanda peringatan untuk tidak menyentuhnya dengan
alasan apapun.
Aku tidak punya alasan untuk menolak ajakannya
sehingga akhirnya aku duduk di sebelah dia.
“Bagaimana kalau kita melihat mereka ini bersama?”
Jadi aku melihat lurus ke atas seperti yang dia lakukan.
“Oh-“
Mereka mungkin terlihat kecil, namun dengan jarak
seperti ini, secara mengejutkan meninggalkan kesan
mendalam.
Dari waktu ke waktu, embusan angin yang bertiup
membuat kelopak bunga sakura menari dan menyebar
ke segala arah.
“Sangat menyenangkan untuk melihat bunga dari waktu
ke waktu, benar kan?”
“Yaa”
Selagi kami berdua melihat bunga – bunga sakura, kami
berbicara bersama tentang hal yang umum.
Pertarungan yang akan datang di masa mendatang
sejenak terlupakan untuk saat ini.
• SS HORIKITA SUZUNE – DORONGAN
PETUALANGAN
(NB : Ini transletan alakadarnya dari ts, jadi harap
maklum. Akwokwowk #KenaTampol)
Ini terjadi pada suatu hari di hari libur. Beberapa siswa
berkumpul di kamarku.
“Pengalaman VR?”
“Ya! Pengalaman VR”
Sotomura dan Ike yang menunjukkan senyum ceria,
memegang sesuatu yang terlihat seperti helm.
Kelihatannya itu sebuah game baru; saat kau memainkan
ini, kau bisa mengalami game di ruang virtual.
“Kelihatannya 4 orang akan bermain sebagai tim, jadi aku
ingin mencobanya”
Itulah sebabnya ada 4 perangkat.

“Lalu, kenapa kau mencariku dan Ayanokouji-kun?”


"Jika kita membiarkan Ken bermain, dia akan menjadi
terobsesi dan akan selalu ingin menyimpannya untuk
dirinya sendiri. Jika itu kamu maka tidak akan seperti itu."
Horikita tampak benar-benar tidak tertarik, tetapi aku
sedikit tertarik bermain. Pria adalah makhluk yang
digerakkan oleh jiwa petualang, bukan?
"Kami dipanggil selama waktu luang karena hal yang
membosankan ini?"
Horikita berdiri, menatap Ike.
"Aku tidak akan ambil bagian."
"Tunggu! Ini adalah game yang merekomendasikan 4
orang, jadi ah... Main saja sebentar, tolong!"
"Aku tidak tertarik pada hal-hal seperti game."
"Tolong pikirkan lagi!"
Kedua orang itu tampaknya berulang kali mengemis di
tanah dengan sujud.
"Bagaimana kalau hanya mendengarkan mereka? Ini juga
bisa untuk kelas."
Interaksi sepele seperti ini juga dapat membuat
kemajuan dalam hubungan interpersonal.
"...... Kesedihan yang bagus. Hanya untuk sementara
waktu, kan? Lalu aku akan kembali."
Seperti ini, Horikita akhirnya menerimanya. Dia enggan
memakai perangkat. Sotomura dan Ike mengikuti
setelahnya.
"Ada 12 pekerjaan di awal. Pilih sesuai dengan preferensi
kamu sendiri. Ah, jangan memilih yang sama dengan
yang lain. Aku memilih Paladin! Itu terlihat sangat
tampan!"
Ike adalah seorang Paladin, sementara Sotomura
memilih Elf. Dari deskripsi, tampaknya menjadi karakter
dalam pertahanan dan pemulihan. Pentingnya
pertahanan belum jelas.
Horikita hanya memilih Pendekar Pedang, yang
merupakan pilihan pertama, sementara aku memilih
pekerjaan yang disebut Pemanggil.
Setelah pemilihan karier selesai, aku merasakan
kesadaranku langsung hilang dan visiku ditutupi dengan
cahaya putih, kemudian pemandangan dunia imajinasi
mulai terlihat.
Aku telah diperkenalkan dengan game seluler segera
setelah masuk sekolah, tetapi dibandingkan dengan itu,
kualitas game ini tidak hanya dalam dimensi yang sama.
"Ini benar-benar ...... sangat menakjubkan."
Tidak mengherankan kalau Horikita hanya bisa tersentak.
Meski imajinasi, realisme itu tidak jauh dari dunia nyata.
Ada bau pohon yang datang dari tempat lain. Aku
mencoba mencubit lenganku, tetapi sebenarnya tidak
ada rasa sakit, hanya perasaan kecil. Ini mungkin perlu
untuk tetap terhubung dengan kenyataan.
Aku dapat memastikan bahwa tubuhku, kecuali
penampilan pakaian yang berbeda, tampak tidak
berbeda.
"Ini seperti dunia nyata."
Horikita mengatakan sesuatu yang mirip dengan apa
yang aku pikirkan. Dia mencoba mencabut pedang yang
dikenakannya di pinggangnya.
"Tapi aku belum pernah menyentuh benda ini, ya?"
"Sepertinya ada koreksi teknis, dan kau tidak bisa
menjadi lebih kuat tanpa mengumpulkan EXP."
"Bahkan jika kamu berkata begitu ,——"
Horikita memegang pedang itu beberapa kali dengan
kagum dan kemudian menyarungkannya.
"Oh! Cepat! Tutorial pemula ada di sini!"
Ike memegang perisai dan pedangnya dengan penuh
semangat, meskipun dia masih belum terbiasa dengan
gerakan itu. Dua monster berbentuk serigala muncul di
depan kami.
"Apakah kamu akan melawan hal ini?"
"Horikita, kau juga harus bertarung. Tolong, pendekar
pedang!"
Ike lalu memasang perisainya.
"Bukankah akan ada semua masalah etika? Seperti
membunuh binatang?"
"Ini hanya permainan ..."
Para monster menerkam kami dalam sekejap.
"Hei! Woah !! Kenapa kau menyerangku lebih dulu!
Apakah ada skill pasif yang menarik monster ??"
Ike mengatakan sesuatu yang biasanya orang tidak bisa
mengerti, dan dikirim terbang kembali ke tanah oleh
serigala.
"Sakit, sakit, mati rasa dan sakit! Tolong aku!"
Sotomura buru – buru melantunkan mantra pemulihan,
tetapi itu memiliki efek yang sangat kecil.
"Hori..... Horikita dan Ayanokōji! Tolong! Tolong aku!"
Ike dengan putus asa meminta bantuan kami. Tetapi aku
tidak tahu harus berbuat apa. Berbicara tentang
karakterku, apa sebenarnya yang dilakukan seorang
pemanggil? Sepertinya tidak ada pedang atau perisai,
jadi aku tidak jelas bagaimana bertarung sama sekali.
"Aku menyerahkannya padamu, Horikita."
"Aku? ....... Aku tidak melakukannya”
Pendekar pedang menyerah pertempuran. Atau lebih
tepatnya, katakanlah dia tidak memiliki semangat untuk
melakukannya sejak awal...
"Uwaaa!"
Ike berteriak terus menerus, lalu Sotomura juga menjerit.
Dalam waktu singkat tubuh mereka dihancurkan dan
berubah menjadi debu.
"Apa yang terjadi?"
"Mungkin ... dikirim ke suatu tempat setelah terbunuh?
"Umu ...."
Kedua serigala secara bertahap mendekati kami, yang
masih berjuang untuk memahami situasi. Mereka jelas
menunjukkan niat membunuh mereka untuk memburu
kami.
"Singkatnya, itu hanya bisa bertarung ..."
Aku tidak tahu bagaimana seorang pemanggil bertarung,
jadi aku hanya memperpendek jarak untuk memberikan
serangan fisik pada salah satu serigala. Setelah dipukul,
serigala menjerit dan dikirim terbang.
Ada perasaan yang jelas di tanganku dengan perasaan
gembira dan stimulasi. Saat aku menghindari gigi tajam
serigala, aku mengulangi pukulan itu lagi.
Namun, tidak seperti pada kenyataannya, itu tampaknya
tidak melakukan banyak kerusakan. Pekerjaan ini jelas
bukan tipe jarak dekat.
Aku tidak bisa sepenuhnya menghindari serangan balik
serigala dan menerima sedikit kerusakan. Nyeri listrik,
membuat suara kejutan listrik, menjalari tubuhku
"Tidak baik..."
Situasi jelas tidak menguntungkan. Apa aku akan
terbunuh seperti Ike jika ini terus berlanjut?
"—Kurasa itu tidak bisa dihindari kalau begitu."
Horikita menghela nafas sambil mengangkat pedang.
Sikapnya tampak tak terduga dengan baik.
"Ha-!"
Horikita memperpendek jarak, menebas secara
horizontal, dan menabrak monster berbentuk
serigala. Apakah dia punya perasaan untuk itu? Dia
benar-benar menghapus monster hanya dengan aliran
gerakan. Tampaknya game ini berhubungan langsung
dengan kemampuan fisik dalam kenyataan. Serigala lain
yang menjilat giginya kepadaku, menoleh ke Horikita.
Itu melepaskan niat membunuh yang bahkan lebih kuat
dari sebelumnya, mungkin karena temannya telah turun.
Horikita, tampak seolah-olah dia sudah menjadi kepala
pedang, memasang kuda-kuda tanpa cacat.
Pada saat yang sama dengan serigala mulai menyerang,
dia juga berlari sambil menjaga jarak darinya.
"Sword — slash!"
Horikita meneriakkan nama skill, memotong serigala
menjadi satu tebasan.
"......Cantik"
Aku bertepuk tangan dan ketika aku berdiri, Horikita
menghela nafas.
"Tubuh bergerak sendiri. Aku dibuat untuk mengatakan
sesuatu yang aneh tanpa sadar."
Mungkin karena prosedur yang diperlukan dalam
pemrograman game sebelumnya untuk meluncurkan kill
unik.
"Jadi bagaimana? Pengalaman RPG pertama dalam
hidupmu."
"Yah ... mungkin ini lebih menarik daripada yang
kupikirkan."
Horikita tampaknya juga tertarik pada petualangan yang
tidak diketahui. Mungkin game ini akan populer di antara
kita untuk saat ini.
"Bagaimana dengan Ike-kun dan Sotomura-kun?"
"Siapa tahu......"

Dengan ini, kisah petualangan indah kami lahir.


(NB: tapi boong :'v ane langsung minta Mbah Gugel
translet. Jika ada gejala sakit mata, dsb. Segera
konsultasikan :v)

Anda mungkin juga menyukai