Anda di halaman 1dari 199

DILARANG KERAS

LEGAL
Chapter 180
Datangnya Musim Semi, dan Seorang Penyanyi

「Uuu, dinginnya. Apa cuacanya memang sedingin ini?」(Touya)

Walaupun kami hanya pergi selama tiga hari, sepertinya musim dingin
telah tiba di Brunhild.

Sangat sulit untuk bangun di pagi hari.

Walaupun sudah musim dingin, Hutan Besar di selatan Brunhild tidak


dingin sama sekali.

Aku tidak tahu apakah aku telah terbiasa dengan temperaturnya atau
temperaturnya sendiri menjadi terlalu dingin.

Pagi ini, aku merasa kedinginan.

Dunia ini tidak normal.

Sesuatu yang disebut dengan “musim” sangat berbeda di tiap negara bagi
yang memilikinya dan yang tidak.

Akan tetapi, sepertinya perbedaan musim tidak berkaitan dengan garis


lintang dan garis bujur suatu negara saat aku melihatnya di peta.

Ada juga perbedaan di negara bagian timur dan barat.

Jangan katakan kalau dunia ini tidak bulat seperti bumi…….

Apakah ada gajah atau ular raksasa di bawah dunia ini?

Sepertinya kekuatan roh ada hubugannya dengan ini, tapi aku tidak tahu
secara detail.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 1


Apa fenomena ini berkaitan dengan alam di suatu negara atau kekuatan
sihirnya?

Negara dengan 4 musim bisa saja ada di sebelah negara yang sangat dingin,
jadi bukankah sia-sia bagiku untuk membahas hal seperti ini?

Apakah ini keberuntunganku?

Karena, Brunhild memiliki 4 musim.

Brunhild memiliki cuaca yang bersahabat sama seperti kampung


halamanku.

Hanya saja saat dibandingkan dengan Jepang, musim seminya lebih


panjang dan musim gugurnya lebih pendek.

「Aku ingin kondisioner udara~」(Touya)

Sebenarnya, kupikir bisa saja membuatnya dengan [Program].

Bukannya aku tidak tahan dingin sih, tapi disini juga sudah ada perapian.

Mendiang kakekku juga selalu mengingatkan [Ketidak enakan itu


sumber kekuatan].

Mari hentikan pemikiran ini.……. setidaknya air panas saja tidak masalah,
kan?

[Upacara Pemangkasan] juga telah berakhir, dan sesuai janji, Pam


menyerah untuk membuat anak denganku.……. walau ia membuat ekspresi aneh
saat itu.
Aku ingin dia menunjukkan kemampuannya sebagai anggota suku Rauri,
tidak, sebagai ketua [Suku Raja Hutan] dari Hutan Besar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 2


Karena Brunhild diakui sebagai negara bersahabat yang telah
menyelamatkan suku-suku Hutan Besar, mereka mau membantu kami jika terjadi
sesuatu.

Mereka akan meminjamkan kekuatannya.

Aku tidak tahu tentang nasib suku Rivet yang berencana untuk menguasai
Hutan Besar.

Pam hanya mengatakan [Mereka telah menerima hukuman Hutan


Besar].

Aku pun berhenti memikirkannya karena kurasa lebih baik untuk tidak ikut
campur.

Saat aku keluar dari balkon yang dingin, aku bisa melihat seseorang
berlatih di tempat latihan.

Aku bisa melihatnya di pagi yang berembun ini.

Saat aku menajamkan penglihatanku dengan [Long Sense], Moroha-nee-


san sedang berlatih dengan seseorang.

Lawannya adalah……. Rue, yah?

「Pagi sekali latihannya mereka……」(Touya)

Apa ini karena kekalahannya?

Mungkin ia masih frustasi karena dikalahkan Rengetsu-san.

Ia membuat wajah yang mengatakan kalau itu bukanlah masalah, tapi


kurasa semua tunanganku benci kekalahan.

Hal itu mengingatkanku, semua orang di istana terkejut saat aku membawa
Moroha-nee-san pulang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 3


Tentu saja.

Soalnya aku tidak pernah bilang punya kakak lain.

Saat Kousaka-san bertanya [Memangnya berapa jumlah saudara anda


sih?], aku menjawab [Entahlah……].

Aku penasaran apakah ia salah paham, ia melihatku dengan mata semi-


hangat yang mengatakan [Keturunan, yah….].

Sepertinya anggapan bahwa [Garis keturunan Mochizuki adalah


tukang poligami] telah tertanam pada semua orang.

Setidaknya, mereka bukan kakak dari ibu yang berbeda, lho!?

Dan juga, kami ini bukan saudara!

Dan tentu saja yang membuat mereka lebih terkejut lagi adalah kekuatan
Moroha-nee-san.

Untuk menunjukkan kemampuannya, ia melakukan Randori dengan semua


ksatria kami, tapi Nee-san menang dengan mudah walaupun itu 1 vs 80.
(ED : Randori – free-style practice match)

Tidak satupun serangan yang mengenainya.

Terlebih lagi, ia secara akurat memberi tahu kelemahan 80 orang itu agar
mereka bisa menjadi lebih kuat.

Sungguh Dewi Pedang yang bijak.

「Seperti yang diharapkan dari nee-san nya Baginda……」

Saat memikirkannya, aku meminta Moroha nee-san untuk menjadi partner


latihan ksatria kami saat ia tidak sibuk.
Dengan ini, level mereka akan meningkat drastis dalam beberapa bulan
mendatang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 4


Yah, itu bukan hal yang buruk, dan aku bersyukur atas hal itu.

「Selamat pagi~」(Touya)

「Selamat pagi, Touya-san」(Para gadis)

Saat aku selesai memakai bajuku dan sampai di ruang makan, Yumina,
Lindze, Elze, Yae, Hilda, dan Karen nee-san sudah duduk di kursi masing-masing.

Saat aku masih setengah sadar, Rene si pembantu loli membawa teh herbal
untukku.

Terima kasih.

Saat aku berterima kasih dan mengelus-elus kepala Rene, pintu terbuka
lalu Rue dan Moroha nee-san pun masuk kedalam.

Jadwal sarapan keluarga kami telah ditentukan pada jam 7, tapi kami tidak
membuat aturan bahwa kami harus makan bersama.

Jadi, kami mencoba untuk makan bersama jika sedang tidak sibuk.

Oleh karena itu, semua orang mulai makan pada jam 7 lewat, dan
sepertinya semua orang hadir hari ini.

Hari ini sungguh tidak biasa, karena Karen nee-san hadir saat sarapan
mengingat ia selalu tidur sepanjang hari.

Terkadang Sue bergabung bersama kami, tapi sepertinya ia tidak datang


hari ini.

Kamar Sue yang ada di kediaman Duke Ortlinde dan kamar yang disebut
[Kamar Transisi] di istana ini dihubungkan dengan lemari yang ditambahi
[Gate].

Tentu saja, tidak ada orang selain Sue yang bisa melewatinya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 5


Lemari itu juga telah diatur untuk mencatat saat Sue melewatinya.

Kami telah bertunangan dan ia dibolehkan untuk datang dan menginap di


istana ini kapanpun ia mau.

Tapi aku berkata padanya untuk makan di rumah Duke Ortlinde sebisa
mungkin.

Karena kupikir akan lebih baik kalau orang tua makan bersama anaknya.

Dan Duke mungkin merasa kesepian.

Setelah sarapan, kami semua melakukan pekerjaan masing-masing.

Yae, Hilda, dan Moroha-nee-san mengikuti latihan ksatria dan inspeksi


domestik.

Yumina dan Rue berkonsultasi dengan Naito-ossan mengenai situasi


perkembangan kota.

Elze dan Lindze berlatih dan melakukan reklamasi tanaman yang akan
dipilih dan dikembangkan.

Dan yang terakhir, Karen-nee-san pergi ke ruangan konsultasi cintanya.

Mereka semua melakukan pekerjaan masing-masing sesuka hati.

Tidak lazim bagi tunangan raja untuk melakukannya, tapi semuanya


menyukai apa yang mereka kerjakan.

Sedangkan aku, pagi ini aku akan menemui orang-orang yang ingin
bertemu, dan jika tidak ada, aku bebas.

Aku mendengarkan masalah domestik dari Kousaka-san dan membaginya


sebagai hal yang harus diurus sekarang, hal yang diurus setelah musyawarah, dan
hal yang tidak perlu diurus sama sekali.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 6


Kousaka-san mengurus semua itu sebisa mungkin walaupun hal itu akan
langsung selesai jika aku yang mengurusnya.

Jika aku melakukan segalanya, negara ini akan terlalu bergantung padaku.

Akan bagus jika negara ini bisa mengurus masalah yang ada dengan
kekuatannya sendiri.

Oleh karena itu, aku diperlakukan seakan-akan aku ini pengganggu.

Yah, begini lebih enak sih.

「Kenapa musim dingin bisa sedingin ini?」(Touya)

「Iya ya. Saya pikir tahun ini tidak akan terlalu dingin. Saya percaya kita selamat
karena memiliki [Karpet Panas] yang Baginda buat」(Lyme)

Kepala pelayan Lyme-san yang membawakanku teh hitam setelah sarapan.

Ada banyak ruangan luas di istana ini jadi tidak mudah untuk
menghangatkannya.

Oleh karena itu, karpat-karpet yang ditambahi sihir atribut [Warming]


telah disebarkan di berbagai tempat seperti ruangan pertemuan dan kantor.

Aku juga memberi Lyme-san baju spesial yang ditambahi [Warming]


sebagai hadiah.

Baju itu adalah barang mengagumkan yang bisa mengatur temperatur.

Aku memberinya karena Lyme-san lah yang tercepat dalam bangun paling
pagi dan bekerja di jam-jam dingin.

Karena sepertinya ia tidak akan menerimanya jika aku memberikannya


dengan normal, aku memberinya dengan alasan ulang tahun Lyme-san sudah
dekat.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 7


Akan repot jika pelayan sempurna keluarga kami sakit karena kedinginan.

***

Baiklah, karena tidak ada yang ingin kutemui hari ini, jadi aku bebas.

Tidak, aku tidak bisa berkata sepenuhnya bebas.

Alasannya adalah aku sedang melakukan penyelesaian nada Piano yang


kubuat sejak kami datang dari Hutan Besar.

Strukturnya tidak begitu sulit (karena, Piano ini palsu, dan aku dengan
malasnya menggunakan [Program] di tempat yang strukturnya tidak kuketahui),
tapi tetap saja mengatur nada itu sulit.

Aku tidak punya pilihan lain selain mengatur nadanya dengan nada yang
kudengar di aplikasi piano di smartphone karena aku tidak tahu nada yang tepat.

Dan untuk suatu alasan, aku terlalu bersemangat dan akhirnya membuat
piano besar dengan 88 tombol.

Mungkin akan lebih bagus jika aku membuatnya menjadi piano studio
biasa dengan 65 tombol.

Aku sedikit gelisah, tapi aku telah menyelesaikan semua tombolnya.

Aku pun duduk di kursi dan menekan tombolnya.

Do Re Mi Fa So La Si Do.

Aku memainkanya secara berurutan lalu membaliknya dengan Do Si La


So Fa Mi Re Do.

Aku penasaran sudah berapa lama sejak terakhir kali aku bermain ~.

Saat aku masih kecil, aku tidak bisa menjangkau Fa dengan jempolku.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 8


Bagaimana cara melakukannya yah?
Dan saat aku menekannya, aku tidak bisa menjangkau Mi dengan jari
tengahku.

Tidak seperti sekarang, dulu jari-jemariku pendek.

Suara Do Re Mi Fa So La Si Do, Do Si La So Fa Mi Re Do, Do Re Mi Fa


So La Si Do, Do Si La So Fa Mi Re Do Do yang membuatku rindu…….jadi aku
mengulang-ulangnya.

Sambil mengikuti alirannya, aku mulai memainkan [The Flea Waltz] yaitu
nada terkenal yang banyak di mainkan semua orang.

Aku jadi bersemangat dan juga memainkannya dengan cara yang berbeda.

Akhirnya aku juga memainkan versi jazz-nya.

Aku mendengar tepuk tangan setelah selesai bermain.

Saat aku menoleh, Sakura bersama Kougyoku sedang bertepuk tangan.

「Apakah itu instrumen musik?」(Sakura)

「Begitulah. Benda ini disebut [Piano]. Ini adalah instrumen tombol……


Kurasa piano ini ada dalam kategori instrumen ketuk atau senar」(Touya)

「Aku ingin mendengarnya lagi. Nada yang lain」(Sakura)

Dan, walaupun kau mengatakannya.

Mmm, jadi, haruskah aku bermain dengan nada yang mudah?

Aku tidak tahu bisa memainkannya atau tidak karena sudah lama sejak aku
memainkannya, tapi nada itu cocok di musim ini.

Aku pun bermain dengan tempo ringan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 9


Kurasa ini standar di musim salju.
Walaupun aku tidak tahu disini ada bulan desember atau tidak sih.

「Jingle Bells」

Kurasa pastor Amerika yang membuat lagu ini 150 tahun yang lalu tidak
pernah menyangka kalau lagu tersebut akan dimainkan di dunia lain.

Sakura sedikit mengayun-ayunkan kepalanya ke kiri dan kanan mengikuti


ritmenya.

Sepertinya ia menyukainya.

Kougyoku juga menutup mata dan mendengarkannya dengan penuh


perhatian.

Kelihatannya ia senang dan mulai mendengungkan lagu.

Saat lagunya selesai, ia bertepuk tangan lagi.

Aku sedikit malu.

「Lagu barusan, ajari aku. Sakura juga ingin menyanyikannya」(Sakura)

Sakura memintaku dengan mata berkilauan.

Jarang sekali anak ini meminta sesuatu walaupun biasanya ia tidak


menunjukkan emosi sama sekali.

Karena permintaannya, aku bernyanyi mengikuti liriknya dari awal sambil


memainkan lagu itu.

Sakura berdengung seakan-akan mengejarnya.

Saat aku berkata akan menyanyi sekali lagi dari awal sampai akhir, ia
menjawab [Sudah hafal]. ….cepat sekali.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 10


“Kalau begitu”, – aku mulai bermain lagi dengan tempo ringan dan Sakura
pun bernyanyi dengan sesuai.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 11


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 12
Oi oi, apa-apaan itu!?

Ia sangat bertalenta.

Suaranya bukan transparan, tapi jernih memenuhi ruangan.

Apa anak ini bagus dalam lagu itu?

Setelah selesai bernyanyi, Sakura terlihat puas dan tersenyum.

「Mengagumkan…. apa mungkin Sakura dulunya penyanyi, yah?」(Touya)

「Tidak tahu, tapi saya mungkin suka bernyanyi. Maukah anda mengajari saya?」
(Sakura)

Itu mungkin akan mengembalikan ingatannya, jadi aku mulai memainkan


lagu yang kuingat.

Aku menghindari permainan klasik yang tidak punya lirik.

Daripada yang klasik, aku memfokuskan lagu pop, lagu terkenal, Enka,
lagu anak-anak dan yang lain tak peduli itu dari barat ataupun Jepang.

Yang mengejutkan adalah, Sakura hafal lirik semua lagu setelah


mendengarnya sekali.

Sepertinya ia punya daya ingat yang mengagumkan.

Sungguh ironis, gadis yang menderita amnesia punya daya ingat yang
mengagumkan.
(ED : Apa-apaan itu!!)

Akan tetapi, talenta itu seharusnya menjadi senjata berharga yang bisa ia
gunakan untuk bertahan hidup.

Haruskah aku mempekerjakannya sebagai idol?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 13


Tidak, mengingat karakternya, kurasa ia adalah tipe orang yang tidak ingin
terlalu menarik perhatian.

Dan juga, piano ini dibuat bukan untuk itu.

Yah, meskipun aku mengajari Yumina atau yang lain untuk memainkannya,
aku ragu apakah mereka bisa mengendalikan pedang mithril 《 Fragarach》
dengan baik.

Apakah yang lain juga mendengar suara bagus Sakura dan permainanku?

Tak lama kemudian, sebelum kusadari, semua orang istana berkumpul dan
mendengar nyanyiannya.

Tepuk tangan pun terdengar saat performanya selesai.

Walaupun Sakura melihat ke bawah karena malu, ia menunjukkan


senyuman yang menunjukkan kalau itu tidak buruk saat ia dipuji Lindsey yang
dekat dengannya.

Setelah itu, konser mini Sakura terus berjalan selama beberapa waktu.

Mengingat ia adalah gadis pendiam dalam beberapa aspek, ia bernyanyi


dengan gembira menandakan ia tidak keberatan di depan kenalannya.

Aku terus menemaninya sambil berpikir memperdengarkan lagu yang mungkin


ia sukai dari beberapa music di dalam smartphone-ku yang sebaiknya
kutambahkan untuknya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 14


Chapter 181
Aliansi Timur-Barat, dan Skating

Setelah Kerajaan ksatria restia bergabung dengan aliansi barat, nama


[Aliansi Barat] diubah menjadi [aliansi timur-barat]. Dan hari ini, kakak laki-laki
Hilda, Reinhardt. Yang merupakan Raja Restia yang baru sedang disambut dalam
pertemuan ini.

「 Saya mungkin belum matang dan tidak berpengalaman, tapi Mohon


bimbingannya」(Rainhardt)

「Yah, tidak usah terlalu kaku. Ini adalah tempat di mana setiap orang berbagi
pendapat, berunding dan saling bantu membantu satu sama lain」(Paus)

Paus dengan lembut tersenyum pada Raja Ksatria yang membungkuk


dengan sopan. Tempat ini entah bagaimana telah menjadi klub kegiatan untuk
raja. Yah, aku pikir itu tidak masalah karena mereka masih membahas masalah
yang memang perlu ditangani.

「Saya juga seorang Raja baru, sama seperti Anda. Jadi mohon bantuannya juga,
Raja Restia」(Raja Rynie)

「Terima kasih banyak, Raja Rynie」(Rainhardt)

Raja Rynie dan Raja Restia saling berjabat tangan dengan kuat sebagai
sesama Raja baru. Mereka mungkin bisa belajar banyak dari satu sama lain
sebagai Raja baru. Walaupun aku juga seorang Raja baru, tetapi aku tidak
berpikir bahwa aku dapat menjadi referensi dalam arti yang berbeda.

「 Akan tetapi bukan hanya Restia...... saya dengar, Touya-dono juga telah
membuat suku-suku Hutan Besar sebagai sekutu Anda juga, bukan? 」 (Raja
Misumido)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 15


Saat aku meperhatikan mereka berdua, Yang Mulia Raja Misumido
mengatakan sesuatu. Informasi itu cepat sekali tersebar, yah….. Yah, karena
Misumido adalah negara beastman, jadi sudah wajar jika mereka sering berbagi
informasi dengan suku-suku yang ada di Hutan Besar.

「Daripada mengatakan aku menjadikan mereka sebagai sekutu, mungkin lebih


tepat dikatakan sebagai rasa terima kasih mereka karena aku membantu
mereka. Dan aku juga tidak berencana untuk menjadikannya seperti itu 」
(Touya)

Untuk saat ini, aku menceritakan pada mereka apa yang terjadi di Hutan
Besar saat itu. Tentu saja aku menceritakan pada mereka secara detail, karena
kurasa tidak ada yang perlu disembunyikan.

Setelah itu, pembicaraan dilanjutkan ke situasi para pengungsi yang datang


dari Yuuron, Frame Gears yang disewa untuk melewati jalan yang tidak dapat
dilewati karena tanah longsor, dan lain-lain.

Kemudian, setelah pembicaraan selesai, semua orang mulai menyeret Raja


ksatria, Reinhardt manuju ke stadion. Hari ini sedang diadakan pertandingan
persahabatan antara Kekaisaran Rifurisu dan Kerajaan Regulus.

Ketika para prajurit pengawal dari masing-masing negara pergi ke stadion


dalam kelompok, tiba tiba aku mendapatkan sebuah ide, dan aku memanggil
Yang Mulia Paus Ramisshu. Aku mendekat dan diam-diam berbisik padanya.

「 Yang mulia...... sebenarnya, ada dua orang dewa [yang menyamar jadi
manusia] tinggal di kastil ini. Apakah Anda ingin bertemu dengan mereka? 」
(Touya)

「Eh!?」(Paus)

Aku membawa Yang Mulia Paus yang terus mengangguk sambil terkejut
ke tempat Karen-nee-san dan Moroha-nee-san sedang minum teh. Aku
memperkenalkan yang mulia Paus kepada keduanya, dan kemudian aku
memperkenalkan keduanya pada Yang Mulia Paus.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 16


「 Mereka adalah kakak perempuanku...... walaupun aku bilang begitu,
sebenarnya mereka adalah Dewi Cinta-sama dan Dewi Pedang-sama」(Touya)

「 Saat Touya-kun memanggil kami dengan “Sama”, entah kenapa terasa


menjijikkan~ noyo ...... 」(Karen)

「Benar. Rasanya sangat aneh. Aaah, kau tidak perlu merendahkan diri seperti
itu. bawa santai saja, bawa santai 」(Maroha)

Yang mulia paus, yang mencoba untuk bersujud di lantai, disuruh untuk
berdiri dan diajak duduk oleh kakak perempuanku. Setelah itu, mereka semua
menikmati obrolan mereka ketika Yang Mulia Paus bertanya banyak pertanyaan
tanpa ragu-ragu tentang dewa, dunia para dewa dan seterusnya, dan kakak
perempuanku menjawab pertanyaannya sambil dengan ringan mengunyah kue
mereka. Seperti yang diharapkan dari para wanita, apakah mereka sudah akrab
sekarang?

Namun bukankah ini termasuk ikut campur di dunia manusia? Tetapi


merekakan tidak menggunakan [Kekuatan surgawi] mereka, jadi tidak masalah
kan? Meskipun situasi ini terlihat aneh, tapi ini juga dapat ditafsirkan
sebagai Penerimaan wahyu atau ajaran dewa. Entah kenapa pembicaraan
mereka segera berubah menjadi keluhan seperti [Dewa perdagangan terlalu pelit]
atau [Dewa Minuman keras bertengkar soal masalah minuman keras].

Yah, aku rasa tidak masalah mempercayakan yang mulia Paus kepada
mereka berdua dan pergi ke stadion.

Orang-orang di stadion sangat antusias dengan pertandingan kejuaraan satu


bulan sekali ini. Aku dapat melihat cukup banyak orang di sana-sini yang ternyata
tidak hanya dari negara kami tetapi juga dari Rifurisu dan Regulus juga. Penjual
popcorn dan penjual bir tampak sibuk berjalan di antara kursi penonton.
Sepertinya para penonton senang dengan pertandingannya. Namun,. Tak
kusangka kalau pertandingan ini sangat diterima oleh mereka.

Di kursi VIP, Raja Ksatria dari Restia telah menjadi maniak bisbol dan
menonton pertandingan dengan asiknya. Ah, hal ini juga terjadi waktu Raja Rynie

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 17


dulu........ omong-omong soal Raja Rynie, dia saat ini sedang ditanyai beberapa
hal tentang pertandingan ini oleh Raja Restia yang duduk disampingnya.

Apakah karena keduanya adalah Raja baru, yah? Sepertinya mereka sudah
menjadi teman akrab. Jika memungkinkan, aku ingin mereka menjadi teman
akrab seperti Raja Belfast dan Raja Rifurisu.

Jika putri pertama Rifurisu melihat skenario ini, dia pasti akan mimisan
sambil menulis beberapa buku yang mencurigakan. Kedua Pangeran (Waluapun
mereka Raja) yang tampan dengan kuda putih……. Sialan. Meskipun aku punya
banyak tunangan, aku masih cemburu pada pria tampan. Errr.

Ketika aku sedang kesal, bunyi keras pemukul bisbol tiba-tiba


terdengar dan sorak-soraipun memenuhi stadion. Seorang pemain Regulus telah
memukul home run. Sudah kuduga, para penonton pasti menyukai saat ada
pemain yang berhasil membuat sebuah home run.

Raja ksatria Restia juga ikut bersemangat dan berdiri. Sebaliknya, Raja
Rifurisu dan sahabatnya, Raja Belfast, terlihat terpukul sambil membuat wajah
menyesal.

Yah, yang terpenting adalah semua orang tampaknya dapat bergaul


dengan baik satu sama lain. Ohh iya, apakah aku harus memberikan perlengkapan
bisbol ke raja ksatria sebagai hadiah saat dia pulang ke rumah?

***

Keesokan harinya, aku terbangun dengan rasa dingin yang berlebihan. Dan
saat aku melihat keluar jendela, terdapat pemandangan salju yang sangat luas di
sana.

Tampaknya sudah banyak salju yang berjatuhan. Yah, walaupun tidak bisa
disebut "Salju tebal" tetapi tampaknya salju sudah menumpuk kurang lebih 10cm.

Pelatihan tidak bisa dilakukan dalam keadaan seperti itu, jadi semua orang
dari ksatria mulai menyingkirkan salju dari barak dan tempat latihan. Sesaat aku

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 18


berpikir untuk mencairkan salju dengan sihir atribut api, tetapi aku diberitahu jika
aku melakukan itu, daerah sekitar akan terkena banjir. Yah, itu pasti terjadi.

Ketika aku pergi ke kota untuk pemeriksaan, orang dewasa sedang


menyekop salju di depan rumah mereka seperti ksatria, dan anak-anak sedang
bermain sesuatu yang mirip dengan perang bola salju.

Karena mereka mengajakku ikut bermain, aku jadi memutuskan untuk


membuat kereta luncur sederhana dari kotak dan papan, dan membawanya
ke lereng bukit yang ditutupi salju. Saat kami sudah siap, kamipun mulai
meluncur di atas kereta luncur.

Ketika aku berpisah dengan anak-anak dan pergi ke jalan raya, aku tidak
dapat melihat sama sekali jalan tersebut karena semua tertutup salju. aku
bertanya-tanya, apakah semua aktivitas jual beli akan terhenti sementara waktu
karena ini? Yah, palingan dua atau tiga hari saljunya akan mencair.

Sambil berpikir apakah yang harus kulakukan dalam keadaan bersalju


seperti ini aku berjalan menuju ke arah stadion. Setelah mencapai tempat itu, aku
meratakan gundukan salju yang telah menumpuk dan membekukannya untuk
membuat sesuatu yang mirip dengan gelanggang es.

「Un, kurasa permukaannya sudah cukup halus, kan!?」(Touya)

Saat aku mencoba melangkah di arena tersebut, kakiku tergelincir, dan aku
jatuh dengan luar biasa. Sial! Apakah ini kutukan karena aku sering
menggunakan Slip sampai sekarang!? Ooouch.

「Anda sedang apa?」(Logan)

Sepertinya mereka datang ke sini untuk menyekop salju di stadion, Logan-


san dan sekelompok ksatria lainnya sedang memegang sekop di tangan mereka.
Harusnya kalian bilang kalau kalian ada di sini……..

「Yah, aku berpikir untuk membuat arena skating」(Touya)


「Suketo?」(Logan)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 19


「 Heh? Apakah tidak ada yang seperti itu di sini? Bagaimana aku harus
menjelaskanya? Emmm… skating itu adalah bentuk berlari diatas es dengan
memasang pisau di telapak kaki」(Touya)

「Ah, apakah itu teknik meluncur? Kalau tidak salah, aku mendengar bahwa di
Kerajaan Elfrau di utara, mereka berpergian dengan cara meluncur di kanal beku
selama musim dingin 」(Logan)

Apakah mereka hanya melakukan itu untuk transportasi saja dan bukan
untuk bersenang-senang? Yah, memang benar akan lebih cepat jika melakukan
perjalanan seperti itu selama musim dingin. Tapi… apakah mereka tidak
menikmatinya?

Untuk saat ini, aku mencoba membuat pisau dan menempelkanya di


bawah sepatu. Aku melangkah ke arena skating dan dengan lancar meluncur
diatasnya.

Seketika terdengar suara "Ooh ~", tapi ini belum apa-apa........ akupun
meluncur sedikit lebih cepat lalu membuat beberapa putaran. Jangan
meremehkanku yang tumbuh di negara bagian utara, oke? Meskipun aku sedikit
lemah terhadap dingin karena aku tinggal dekat dengan sisi Samudra Pasifik.

Aku membuat lebih banyak pisau dan menyerahkannya kepada Logan-san


dan yang lainnya. Pisau itu bukanlah tipe yang menyatu dengan sepatu,
melainkan jenis yang dipasang pada sepatu. Mereka dengan takut-takut masuk ke
arena dan jatuh dengan cara yang menarik. Ku-ku-ku. Dengan ini, mereka tidak
bisa menertawakanku yang jatuh sebelumnya.

Namun, setelah beberapa saat semua orang mulai meluncur dengan normal.
Apakah mereka sudah terbiasa dengan itu!? bukankah refleks orang-orang di
dunia ini terlalu bagus?

Tak lama kemudian, orang-orang dari kota datang dan mulai


memperhatikan kami yang sedang meluncur. Menggunakan kesempatan ini, aku
membuatkan mata pisau untuk mereka dan membiarkan mereka meluncur dengan

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 20


bebas. Karena akan merepotkan menyerahkannya satu per satu, jadi aku membuat
beberapa dan meletakannya begitu saja. Jadi jika mereka mau memakainya,
mereka bisa mengambilnya sendiri.

「Muu!? ...... kenapa malah jadi begini yah?」(Touya)

Aku mengeluh sambil melihat ke arena di bangku stadion. Beberapa saat


kemudian, beberapa pasangan yang asik meluncur di atas arena, menjadi figure
yang mencolok dan membuat tempat ini menjadi tempat kencan mereka.

Para JONES pun, entah kenapa meninggalkan arena dan para pasangan
yang menerima pisau mereka mesuk ke arena dengan bahagia. Sungguh siklus
yang sangat menyedihkan.

Ada juga jiwa-jiwa pemberani di antara para JONES yang tetap tinggal
sambil mengasah keterampilan mereka dalam berseluncur dan mencoba
mengundang perempuan.

Entah kenapa tempat ini telah menjadi tempat kencan yang sempurna.
Padahal anak-anak juga ikut menikmatinya dan meluncur di sana.

Seorang wanita yang tidak dapat meluncur menunggu di sisi dinding dan
seorang pria yang dapat meluncur membantunya. Tak lama, merekapun
bergandengan tangan dan mulai meluncur, adegan inipun terus berulang berkali-
kali. Oi-oi, kanapa mereka jadi mesra-mesraan disini?

Atau bagaimana aku harus mengatakannya? Mungkinkah ini jadi seperti


itu? Dengan alasan mengajari orang bermain skating, kau dapat bergandengan
tangan dengan seorang wanita? Jelas, tidak ada orang yang tidak akan
menggunakan metode ini.

Apakah para wanita juga mengetahui hal ini? Aku melihat beberap wanita
di sana-sini mulai berpura-pura tidak bisa meluncur. Yah, beberapa hal akan lebih
baik dibiarkan tidak terucapkan, bukan?

「Saat kupikir ada keributan apa, ternyata memang Touya-san penyebabnya」


(Yumina)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 21


「Aku sedikit khawatir pada bagian "Ternyata" itu, tapi yah, kamu tidak salah」
(Touya)

Aku menghiraukan kata-kata Yumina yang datang ke sini tanpa kusadari.


Meskipun aku tidak berpikir bahwa aku adalah biang keladi yang selalu
menyebabkan masalah.

Oh… Iya, lebih baik aku mengajak Yumina bermain skating. Dengan ini,
aku juga memiliki teman dan dapat melangkah ke arena tanpa ragu.

「Maukah kau melucur denganku, putri?」(Touya)

「...... Apakah ini aman?」(Yumina)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 22


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 23
Akupun memimpin Yumina, yang sedikit takut karena ini pertama kalinya ia
meluncur. Kami meluncur sedikit demi sedikit sambil bergandengan tangan
sehingga dia tidak terjatuh.

Meskipun awalnya dia sedikit terkejut, tapi tak lama kemudia ia mulai
meluncur dengan lancar. Apakah dia sudah mulai terbiasa? Sungguh, orang-orang
di dunia ini memiliki refleks yang terlalu bagus, bukan? Tidak, apa mungkin
dunia kita yang terlalu nyaman.

Pada saat itu, aku tidak tahu kalau dimasa mendatang skating akan menjadi
event kencan pada musim dingin di Brunhild dukedom.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 24


Chapter 182
Negara Iblis, dan Teka-teki

「Jadi intinya reruntuhan Babylon telah ditemukan? Di mana itu?」(Touya)

『Iya. Reruntuhan itu ada di tengah Kerajaan Iblis Zenoasu. Tepatnya di daerah
pegunungannya.』(Kousyoku)

Aku pun sedikit tersenyum mendengar laporan Kougyoku.

Kerajaan Iblis Zenoasu, yah? Itu adalah Kerajaan yang menutup


perbatasannya dan merupakan tempat tinggal ras-iblis. Kudengar kerajaan itu
dipimpin oleh orang yang dipanggil “Maou” yang tidak punya keinginan untuk
berhubungan dengan Negara lain. Kabar juga mengatakan kalau lingkungan di
sana sangat keras karena karakteristik spesial tanah mereka. Berbagai spesies
makhluk sihir, dan sub-spesies mereka sering mengamuk sesuka hati. Orang-
orang mengatakan kalau kerajaan itu sangatlah mengerikan.

Apa aku harus pergi ke kerajaan yang misterius? Untuk mengatasi rasa
penasaranku, aku memanggil seorang ras-iblis yang ada di orde ksatria kami.

「Informasi mengenai Zenoasu, yah?」(Rusheed)

Orang yang kupanggil adalah vampire muda bertelinga lancip, mata merah,
dan kulit pucat. Namanya Rusheed dan ia orang yang aneh sampai-sampai tidak
suka darah walaupun seorang vampir. Menurutnya, mengkonsumsi darah
hanyalah sebuah hobi dan tidak dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Orang ini telah benar-benar menghancurkan kesanku pada


vampir. Pertama, mereka tidak bermasalah dengan cahaya matahari, dan makan
masakan bawang jika mau. Mereka tidak bermasalah dengan salib dan senjata
perak tidak benar-benar dibutuhkan untuk membunuh vampir. Mereka tidak
berubah menjadi kelelawar dan yang paling parah dari yang lain adalah, mereka
tidak menyukai darah.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 25


Sepertinya ketidaksukaan terhadap darah yang disebutkan di atas bukanlah
sifat satu orang saja, akan tetapi sifat dari semua vampir di dunia ini. Ah, merubah
seseorang menjadi vampir setelah, anggap saja, menghisap darah orang tersebut
sampai kering juga tidak ada.

Vampir memang memiliki penglihatan malam, kekuatan super, regenerasi


tinggi dan berbagai kemampuan lain, tapi bagiku hal itu tidak masuk akal. Aku
penasaran, apakah ini semua karena kesan vampir muda yang tidak meyakinkan
ini?

Terlebih lagi, klan vampir dianggap sebagai salah satu keluarga


bermartabat di Zenoasu, jadi aku memanggilnya karena berpikir ia tahu sesuatu.
Alasan kenapa ia, yang lahir di klan dengan posisi tinggi datang ke Negara
kami masih menjadi teka-teki bagiku. Saat interview, ia berkata ingin mandiri.

「Apakah selain ras-iblis tidak ada manusia sama sekali di Zenoasu?」(Touya)

「Tidak. Walaupun minoritas, di sana juga ada manusia dan demi-human. Hanya
karena Negara tidak ingin melibatkan diri dengan Negara lain secara aktif bukan
berarti Negara itu menutup diri dari warga asing. Akan tetapi, ada beberapa
kesulitan dalam menjalani kehidupan di sana, jadi jumlah mereka hanya sedikit.」
(Rusheed)

「Kesulitan? Contohnya?」(Touya)

「 Pertama, ada perubahan suhu yang sangat ekstrem. Jika disuruh


membandingkan, panasnya tengah hari di sana sama seperti panasnya musim
panas, sedangkan dinginnya malam terasa seperti yang ada di musim dingin.
Kedua, jumlah makhluk sihir sangatlah banyak, dan ada kemungkinan Anda akan
diserang sesaat setelah keluar kota. Yang terakhir, makanannya. Tidak banyak
yang bisa dimakan manusia. Apa anda mau makan sesuatu seperti jeli slime atau
daging orc?」(Rusheed)

Apa kau bilang di sana ada orc? Si babi. Mereka adalah monster bertubuh
manusia dengan kepala babi seperti Zhū Bājiè. Apa orang di sana memakannya!?
Yah, mungkin rasanya seperti daging babi, tapi tetap saja! Mereka harus makan
babi biasa!

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 26


Dan jeli slime tadi….. Yep, kedengarannya menjijikkan. Kurasa ada
perbedaan besar dalam kultur makanan antara mereka dan diriku…..

Aku pun bertanya apakah ada makanan yang bisa ditolerir di sana, tapi
yang keluar malah “sup cacing-mini” dan “kelelawar raksasa panggang”. Tidak
bisa, tidak bisa, tidak bisa. Makanan seperti itu tidak bisa kumakan. Baiklah. Jika
aku disuruh memakannya, kesannya akan terlihat buruk walaupun masakannya
enak.

「Cukup lama bagi saya untuk bisa memakannya…… Tapi ada juga makanan
yang ingin saya makan.」(Rusheed)

Rusheed menunjukkan senyuman masam saat mengatakannya. Yah, aku


setuju kalau akan sulit untuk melupakan ‘rasa masakan tanah air’.

Walau demikian, seharusnya tidak masalah bagi manusia untuk tinggal di


sana. Daripada memikirkan rencana, mari menyelinap ke sana, pergi ke
reruntuhan Babylon dan mengambilnya. Jika aku ditemukan, aku akan
mengatakan aku anak ketiga seorang budak miskin. Walau aku tidak bisa
bertarung di sana sih. Dan di sana juga tidak ada shogun.

Baiklah, haruskah aku pergi ke sana? Sungguh menyedihkan, tapi


sepertinya Rusheed belum pernah ke area sekitar reruntuhan itu sama sekali, jadi
setelah berpindah ke Yuuron, aku memutuskan pergi sendiri menggunakan [Fly].

Aku juga meminta semuanya untuk tetap berada di istana karena kali ini
aku pergi dengan [Fly]. Saat aku memilih salah satu dari kelompok Kohaku untuk
diajak agar bisa menghubungi satu sama lain jika nanti terjadi sesuatu, mereka
hampir berkelahi dan sangat sulit untuk menghentikannya.

Berkat [Lotere] yang dibuat Yumina, Kohaku lah yang akhirnya ikut. Kami
pun menggunakan [Gate] untuk pergi ke Yuuron yang merupakan tempat
pertempuran kami dengan Fraze beberapa waktu yang lalu.

Tempat itu gersang masih sama seperti kemarin. Karena di sini aku tidak
punya urusan, aku naik ke langit dan pergi ke arah Zenoasu dengan [Fly] setelah
mengapungkan Kohaku dengan [Levitation].

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 27


Sebelum itu, aku membuat kami berdua tidak terlihat dengan [Invisible]
karena akan menyusahkan jika aku terlihat di sini.

Saat memasuki daerah Zenoasu, ada orang yang terbang ke arah kami
karena suatu alasan. Saat aku menurunkan kecepatan dan menyelidiki mereka,
ternyata mereka adalah sepasang ras-iblis yang bagian atasnya manusia
sementara tangan dan tubuh bagian bawahnya seperti burung.

『Mereka adalah Harpies. Kabar mengatakan kalau cakar mereka cukup kuat
sampai-sampai bisa membunuh beruang. Mereka tidak akan menghalangi selama
kita tidak menganggu mereka.』(Kohaku)

Seperti yang Kohaku katakan. Pasangan harpies melewati kami dan


terbang ke arah lain. Walaupun sepertinya mereka tidak melihat kami. Setelah
aku membuat pelindung sihir, aku juga menghilangkan bau kami.

Mereka memang bukan makhluk sihir, tapi ras-iblis. Ternyata, ras-iblis


adalah makhluk seperti manusia yang bisa memahami kata-kata walaupun sedikit
tidak jelas. Itulah dasarnya. Telah ditetapkan kalau makhluk seperti Dullahan,
yang walaupun seperti manusia tapi tidak bisa memahami kata-kata, dan juga
makhluk seperti unicorn, yang walaupun tidak seperti manusia tapi bisa
memahami kata-kata, adalah makhluk sihir. Yah, walaupun aku tidak tahu
detailnya sih.

「Kurasa kita harus berhati-hati. Karena sepertinya di sini juga ada makhluk sihir
yang tak dikenal.」(Touya)

Kami pun sekali lagi terbang. Saat aku melihat pemandangan di bawah,
terlihat daerah gersang, pegunungan berbatu, dan hutan yang luas. Sekarang aku
yakin kalau hidup di sini sangatlah sulit.

Walaupun ada beberapa tempat yang kurang lebih seperti kota, sepertinya
tanah di sekitarnya tidak diolah.

「Zenoasu terasa seperti daerah tak terurus. Tapi kurasa pemandangannya akan
berubah jika kita pergi ke ibukotanya.」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 28


『Tampaknya jumlah elemen sihir dan makhluk sihir di sini sangat banyak. Sulit
untuk ditinggali manusia. Tapi hal ini tidak ada apa-apanya bagi makhluk
berbadan kuat seperti ras-iblis….. 』(Kohaku)

Jika dipikir-pikir, tempat ini menjadi sebuah Negara yang cocok ditinggali
ras-sihir.

Tapi tetap saja, di sini panas sekali. Apa daerah ini punya musim dingin?
Matahari terlihat cerah di langit. Dengan hanya berada di sini, entah kenapa
rasanya menjadi lebih panas. Aku penasaran, apakah hal ini ada hubungannya
dengan jumlah elemen sihir Negara ini?

Mantelku tahan panas, jadi tidak masalah.


Saat aku meneruskan perjalanan sambil melihat ke bawah, sekali lagi ada sesuatu
yang terbang dari arah yang berlawanan. Harpies lagi, yah?

Bukan, itu burung. Ia terlihat seperti burung condor berwarna biru. Ia pasti
anak buah Kougyoku.

Burung itu pun terbang untuk memandu kami. Tak lama kemudian, kami
mendekati area pegunungan, dan burung itu pun memandu kami menuju lembah.

「Itu……」(Touya)

Terlihat reruntuhan yang karena terhimpit pegunungan, terlihat


seperti Triumphal Arch.
(Tl : https://en.wikipedia.org/wiki/Triumphal_arch )

Setelah turun, aku memeriksa materialnya, dan ternyata sama dengan


reruntuhan Babylon yang lain. Kurasa ini reruntuhan yang tepat.

Tingginya sekitar tiga meter. Saat aku memasukinya, ada ruangan


berukuran enam tatami dengan beberapa ukiran di dindingnya. Dan juga lima
objek poligon berbeda di bagian kiri.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 29


Di tengah ruangan, hanya ada satu pilar batu setinggi pinggang. Batu sihir
api terlihat bersinar diatasnya. Itu adalah lubang….. bukan, itu adalah Hokora.
Walaupun bahannya terbuat dari material marmer sih.
(TL: Hokora –kuil shinto mini yang digunakan untuk persembahan, agar lebih
jelas , klik link ini: https://en.wikipedia.org/wiki/Hokora)

「 Mmn? Reruntuhan yang ini berbeda dengan yang lain…. Kira-kira apa
maksudnya, yah?」(Touya)

Akhirnya, aku mengalirkan kekuatan sihir elemen api pada pilar batu di
depan. Setelah melakukannya, aku mendengar dengungan seakan-akan aku telah
melakukan kesalahan. Mmm? Itu adalah suara “salah” yang kau dapatkan dalam
acara kuis. Apa itu artinya aku harus melakukan sesuatu yang berbeda? Jadi
jawabanku yang tadi salah, yah?

「Seperti yang kuduga. Apakah poligon dan ukiran di dinding itu adalah sebuah
petunjuk? Apa itu artinya ukiran tersebut ada dalam bahasa peradaban
kuno? [Reading : bahasa peradaban kuno].」(Touya)

Dengan adanya sihir itu, aku bisa membaca ukiran yang ada di dinding.

『Mulai dari yang atas, bariskan figur yang ada di kanan dengan urutan yang
benar. Sebenarnya kau tidak harus membariskannya. Bayangkan saja di kepalamu,
tidak masalah selama batu sihirnya tersentuh dan kekuatan sihirnya teralirkan.』

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 30


Apa-apaan itu? Sebuah kuis? “Figur”, apa kata itu merujuk pada 5 poligon
lingkaran dan segitiga di sebelahnya, yah?

Ada kotak, setengah lingkaran, bintang, lingkaran dan segitiga jika


diurutkan mulai dari atas. Ada titik kecil di tengahnya. Lima, tiga, satu, empat,
dan dua.

「 Jika yang diurutkan adalah titik yang ada di tengah…. Seharusnya tidak
semudah ini, kan?」(Touya)

Akhirnya, aku mengurutkan bentuk-bentuk itu (bintang, segitiga, setengah


lingkaran, lingkarang, kotak) di kepalaku dan mengalirkan kekuatan sihir ke pilar
batu. Akan tetapi, sekali lagi terdengar suara dengungan, yang menandakan kalau
aku salah. Yah, sudah kuduga kalau hasilnya akan seperti ini.

「Hmm….. Ah, mungkin, jumlah dari sisi yang lurus?」(Touya)

Lingkaran tidak punya garis lurus, setengah lingkaran punya satu, segitiga
punya tiga, kotak punya empat dan bintang punya lima. Tidak ada poligon yang
bisa memberi dua garis lurus, jadi….. Eh?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 31


Jika aku tidak menghitung setengah lingkaran, bukankah itu artinya tidak
masalah untuk membagi figur menjadi empat bagian layaknya uang yen untuk
mendapat dua garis?

Akhirnya, aku mengurutkannya dari lingkaran, setengah lingkaran,


segitiga, kotak, bintang.

(dengungan). Salah lagi.

「 Seperti yang kuduga. Apa ini ada hubungannya dengan titik-titik itu? 」
(Touya)

『Bagaimana kalau bentuk-bentuk itu melambangkan sesuatu yang berbeda?』


(Kohaku)

「Hmm…. Lingkaran….. kalau itu [Matahari], maka setengah lingkaran ini pasti
[Bulan]. Jika bintang itu [Bintang] seperti yang digambarkan, maka….. Apa
bentuk-bentuk ini menjelaskan tubuh surgawi? Jika memang seperti itu, lantas
apa maksud arti “segitiga” dan “kotak”? 」(Touya)

Mengurutkannya dari atas….. Apa urutan mereka melambangkan jarak


dengan tanah? Kalau seperti itu, yang terjauh adalah [Bintang], lalu [Matahari],
kemudian [Bulan]….. Segitiga itu…[Rumah], dan kotak adalah…[Tanah]? Aku
pun mencoba mengurutkan mereka.

(dengungan).

「Kuuu. Mmmm…… Seperti yang kuduga. Titik-titik itu adalah petunjuknya,


tapi….」(Touya)

***

Sejak saat itu, aku dan poligon-poligon tersebut saling menatap satu sama
lain dalam waktu yang lama. Lalu aku kembali melanjutkan percobaan. Dan
akhirnya, beberapa menit pun telah berlalu.

Ding-dong, ding-dong, ding-dong.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 32


「Bangsat !!」(Touya)

『L~ Lord! Saya paham perasaan anda, tapi tolong tenanglah!』(Kohaku)

*suara gaduh*……walaupun aku ingin menendang dinding poligon yang


sedang bergeser ke samping, aku tidak jadi melakukannya karena Kohaku
memegangiku.

「Jadi ITU toh jawabannya!? Apa-apaan dengan pertanyaan itu!! 」(Touya)

『Yah, saya setuju sih, tapi….』(Kohaku)

Kohaku pun menunjukkan senyuman masam. Jawaban pertanyaan tadi


adalah,

『Tidak ada bentuk-bentuk yang ada di kanan』(Touya)

Itu saja. Bukankah itu membuatku terlihat bodoh!? Yup, poligon-poligon


tersebut diletakaan di sisi kiri, tapi tetap saja! Itu bukan [teka-teki] namanya!
(Tl : poligon-poligon tersebut berjajar di sebelah kiri, sedangkan teka-tekinya
menyuruh menyusun poligon yang berada di sebelah kanan. Tidak ada poligon
yang berada di sebelah kanan.)

Saat aku menenangkan diri dan berjalan ke ruangan selanjutnya, dinding


ruangannya memiliki ukiran dan ada pilar batu dengan batu sihir biru.
Apa aku harus melakukannya lagi?!

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 33


Chapter 183
Teka-teki, dan「Perpustakaan」

『Ada delapan koin dan satu timbangan. Akan tetapi, ada satu yang palsu. Koin
palsu itu sedikit lebih ringan dari yang asli, kau bisa mengetahui mana yang asli
dan yang tiruan dengan timbangan tersebut. Pertanyaannya adalah, berapa kali
jumlah minimal penggunaan timbangan yang kau butuhkan untuk mencari koin
palsu itu? Dan, jika jawabanmu salah, kau akan dikembalikan ke tempat masuk』

Yang ini teka-teki asli, kan? Yah, yang ini terlihat normal.

Ini adalah pertanyaan yang bisa dipahami setelah dipikirkan beberapa saat.
Jawabannya adalah….. Tidak….. Tunggu sebentar.

Aku pun mengalirkan kekuatan sihir saat memikirkan kembali jawabannya.

Ding-dong, ding-dong, ding-dong, ding-dong.

Sudah kuduga! Pertanyaannya agak sulit……. Aku melihat dinding itu


bergetar saat bergeser ke samping.

『Lord, kali ini jawabannya apa?』(Kohaku

Kohaku pun bertanya. Nnn? Aah, kau masih belum paham yah?

「Menurutmu berapa kali? 」(Touya)

『Yang pertama adalah menimbang empat koin di kedua sisi timbangan. Yang
kedua adalah menimbang empat koin di sisi yang lebih ringan. Kita membaginya
menjadi dua dan kemudian meletakkannya kembali ke timbangan itu. Yang
ketiga dan yang terakhir pasti diantara dua koin terakhir. Koin yang lebih ringan
lah yang palsu. Jadi saya rasa jumlahnya 3x timbangan』(Kohaku)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 34


「 Itu mungkin benar. Tapi, kalau kau menaruh tiga koin pada kedua sisi
timbangan lalu menimbangnya dan ternyata seimbang, artinya salah satu dari dua
koin yang tersisa lah yang palsu, maka cara ini akan memakai 2x timbangan.
Kalau ternyata tidak seimbang, dari 3 koin yang lebih ringan, taruh satu koin di
setiap sisi timbangan. Jika seimbang, koin yang tersisalah yang palsu dan jika
tidak seimbang, maka koin yang palsu ada di timbangan yang lebih ringan. Proses
yang ini juga akan memakai 2x timbangan. Biasanya sih begitu jawabannya」
(Touya)

Biasanya, lho yah….

『Apakah lord tidak menjawab dengan “2x timbangan”?』(Kohaku)

「 Jawabannya adalah proses itu akan memakai “1x” timbangan. Ambil dua
diantara delapan koin-koin itu, dan [kalau beruntung] saat menimbangnya, kau
akan bisa menemukannya dengan 1x timbangan, kan? 」 (Touya)

『“Kalau beruntung”…..』(Kohaku)

「 Pertanyaannya tidak menunjukkan [kepastian] atau [sekali coba], kan?


Itu adalah pertanyaan yang menyuruhmu untuk menjawab berapa kali timbangan
itu perlu digunakan dalam jumlah seminimal mungkin」(Touya)

Ini memang reruntuhan Babylon. Pertanyaan barusan sangat keji.


Pertanyaan barusan menggambarkan cara pikir professor bejat itu. Karena aku
sudah lama mengenalnya, entah bagaimana caranya aku mulai bisa memahami
cara pikirnya…. Walaupun aku enggan mengakuinya…. Rasanya aku juga mulai
menjadi kotor.

***

Kemudian……

『Jawablah pertanyaan ini menggunakan rumus kalkulasi persamaan. Nomer


berapa yang cocok untuk “□”』

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 35


36=1
108=3
2160=2
10800=□

Saat aku menemui pertanyaan komparatif, aku berpikir apakah ada trik
rahasia di dalam pertanyaan tersebut.

Ternyata, tidak ada trik sama sekali. Jawabannya adalah [5].


(TL: buat yang gak ngerti, bagi 4 baris tersebut menjadi 2 kelompok yaitu : 36=1
dan 108=3, lalu 2160=2 dan 10800=?. lalu kalikan angka sebelah kanan kedua
dengan sebelah kiri pertama maka hasilnya adalah angka sebelah kiri kedua. pada
kelompok pertama, 3x36=108. pada kelompok kedua, 2160x?=10800 dan
jawabannya adalah 5)

Ternyata, ini bukanlah teka-teki tipe tebak-tebakan, tapi tipe biasa.


Walaupun teka-teki itu tidak sulit, akan merepotkan jika aku menjawab salah lalu
dikembalikan ke awal. Dinding itu menutup lagi, dan teka-tekinya berubah….

『Ada 2 tali sihir yang tidak bisa dipotong dan jika salah satunya dibakar, akan
memakan 1 jam agar tali tersebut terbakar habis. Bagaimana cara terbaik untuk
membakar habis tali tersebut dalam waktu 45 menit?』

『Disaat seseorang mempersiapkan 4 ikan untuk makan malam, datanglah 3


kucing yang setiap 1 kucing membawa 1 ikan lalu berlari. Walaupun anggota
keluarga orang tersebut adalah 4 orang, tapi mereka masih bisa memakan 1 ikan
untuk 1 orang tanpa ada masalah. Kenapa? 』

『Ada 27 keping emas di dalam tas. Jika 3 adventurer membagi rata keping
emasnya, dan ternyata masih ada setidaknya 5 keping di dalam tas, berapa jumlah
maksimal kepingan emas yang didapat 1 orang?』

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 36


Teka-teki biasa. Karena tidak mau kembali ke awal, walaupun aku sudah
tahu jawabannya, aku memikirkannya sekali lagi, merenungkan apakah ada
sesuatu yang terlewatkan atau apakah ada trik tertentu di teka-teki ini. Karena
pada akhirnya hal itu memakan waktu yang lama, aku merasa kalau aku sedang
menari-nari di telapak tangan professor bejat itu dan sedang dipermainkannya.

Omong-omong, jawaban pertanyaan-pertanyaan barusan adalah,

『Dari kedua tali itu, kita bakar kedua sisi tali untuk tali pertama lalu kita bakar
1 sisi saja untuk tali kedua. Saat tali pertama terbakar habis, kita bakar sisi lain
dari tali kedua. Dan dengan begitu kedua tali itu akan terbakar dalam waktu 30
menit + 15 menit atau sama dengan 45 menit』
(TL: 1 tali terbakar dalam 1 jam, jika dibakar pada kedua ujungnya, maka akan
terbakar selama 30 menit. tali 1 dibakar di kedua sisi = 30 menit tali 2 dibakar 1
sisi saja selama 30 menit = masih tersisa setengah tali. saat tali kedua sudah
dibakar selama 30 menit, bakar ujung satunya lagi sehingga tali akan terbakar
dari dua sisi dan akan habis setelah 15 menit)

『Kucing-kucing itu [Membawa] 3 ikan lalu berlari, jadi total ikannya adalah 7.
Tidak ada yang perlu ditanyakan lagi』
(TL : Ini adalah teka-teki dari segi bahasa, “membawa di mulut” dan “menambah”
dalam Bahasa jepang sama-sama “くわえて”, itu artinya, kucing-kucing itu
sudah membawa ikan dari luar daripada mengambilnya. 3 milik kucing dan 4
milik keluarga tersebut).

『Jawabannya 9 keping. Setelah membagi ratanya, 1 orang akan mengambil tas


tersebut dan meletakkan koin emas miliknya ke dalamnya.』

Itulah jawabannya.

Ding-dong, ding-dong, ding-dong.

Setelah akhirnya menyelesaikan teka-teki di ruangan terakhir yang


memiliki pilar batu dengan batu sihir non-atribut, ada formasi sihir familiar yang
ada di antara 6 pilar batu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 37


「Akhirnya sampai juga……. setelah menghabiskan banyak waktu di sana….. 」
(Touya)

Ternyata, walaupun itu mungkin hanya lelucon si professor bejat, itu


hanyalah pertanyaan yang memang khusus disiapkan untukku. Sambil merasa
muak dengannya, aku mengalirkan kekuatan sihir di 6 pilar batu dan berdiri
bersama Kohaku di tengah-tengahnya. Setelah mengalirkan kekuatan sihir non-
atribut ke bawah kakiku, formasi sihirnya aktif.

***

Saat cahaya berkilauan mulai menghilang dan aku bisa membuka mata,
terlihat pemandangan Babylon seperti biasa. Pepohonan ditiup angin sepoi-sepoi
dan lautan awan terbentang luas di hadapanku.

Saat aku melihat kesana-kemari, terlihat sebuah bangunan di sebelah


pepohonan. Baiklah, apakah itu [Gudang], [Perpustakaan], atau mungkin
[Laboratorium]?

Saat aku keluar dari formasi sihir dan berjalan ke arah bangunan itu, tak
lama kemudian aku langsung tahu bangunan apa itu.

Bentuk bangunan itu sendiri sama seperti kaleng bundar ikan tuna. Semua
permukaannya terbuat dari kaca, dan suasana di dalam bangunan tersebut terlihat
jelas. Apa yang terlihat di dalamnya adalah ruangan dengan rak buku yang
jumlahnya tak kuketahui, isi dari rak-rak tersebut adalah buku-buku dengan
jumlah yang sangat banyak sekali.

Tak diragukan lagi, ini pasti [Perpustakaan].

Sambil mengitari bangunan itu untuk mencari jalan masuknya. Akhirnya,


aku menemukan pintu yang amat sangat besar sekali.

Saat aku membuka pintu dobel yang amat sangat besar sekali itu, terdapat
satu pintu lagi di dalamnya. Setelah membukanya, aku pun masuk ke dalam
[Perpustakaan].

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 38


「Uwaa……」(Touya)

『Ini semua buku……』(Kohaku)

Baik aku dan Kohaku sama-sama tak bisa berkata apa-apa. Ada buku, buku,
dan buku dimanapun mata memandang. Ketinggian rak buku itu sendiri
setidaknya 10 meter, dan karena dinding terluar bangunan ini melengkung,
tempat ini terlihat seperti labirin sungguhan.

Ada buku yang kelihatannya tidak bisa diambil dengan ketinggian manusia
biasa, bagaimana caraku mengambilnya? Tidak ada tangga atau apapun sama
sekali di sini….

Saat aku menginjak karpet merah dengan kakiku, aku memutuskan untuk
pergi ke tengah bangunan. Karena dibangun dengan bentuk yang kompleks, aku
tidak bisa langsung pergi ke tengah bangunan. Kurasa susunan rak buku ini
memang dibuat dengan sengaja.

Tapi tetap saja, kalau melihat langit-langit, aku bisa tahu arah tengah
bangunan dari titik-titik berkilauan yang tersebar, jadi aku melanjutkan
perjalanan sambil mengikutinya.

Tak lama kemudian, aku melihat meja dan kursi di tempat terbuka.
Berbagai macam buku tergeletak di atas meja. Sangking banyaknya, buku
tersebut telah menjadi sebuah tumpukan buku yang sangat besar dan di samping
tumpukan tersebut terlihat seorang gadis yang sedang duduk di sofa.

Ia sama sekali tidak menghiraukanku dan tatap memfokuskan matanya


pada buku yang sedang dibaca. Gadis itu memiliki Rambut
berwarna coklat pendek dan menggunakan sebuah kacamata. Ia mengenakan
Baju yang terlihat persis sama seperti penjaga Babylon lainnya, gadis itu pasti
penjaga [Perpustakaan] ini.

「Anoo……」(Touya)

「Aku akan menyelesaikan buku ini dalam waktu sekitar 30 menit, jadi tolong
jangan bicara padaku」(Penjaga Perpustakaan)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 39


「Ah, baiklah……」(Touya)

Gak bisa didekati sama sekali oi. Yang barusan itu pasti adalah perlakuan
bagi orang yang dianggap sebagai pengganggu. Mau bagaimana lagi, haruskah
aku menunggunya? Hanya suara halaman buku yang dibalik oleh gadis itulah
yang terdengar di bangunan hening ini. Karena bosan, akhirnya aku mengambil
dan membuka buku di sampingku.

「Gak bisa dibaca……」(Touya)

Bahasa apa ini? Sepertinya ini bukan Bahasa sihir kuno maupun Bahasa
roh kuno. Apa mungkin ini Bahasa Paruteno kuno, yah?

「Reading/Bahasa Paruteno kuno」

Ah, akhirnya aku bisa membacanya. Tapi…… isinya terlalu sulit untu
kupahami…… Sepertinya buku ini berisi tentang laporan penyelidikan dan
pertanyaan terhadap makhluk sihir.

Karena [Reading] telah diaktifkan, judul yang ada di halaman depan buku
lainnya dapat kubaca. Itu artinya semua buku yang ada di sini pasti tertulis dalam
Bahasa Paruteno kuno.

「Kumpulan pertanyaan dan Campur Tangan Terhadap Manipulasi Cairan Sihir」


「Sihir Herbal dan Obat-obatan Rahasia」
「[Pengenalan dunia malam], edisi pemula」
(TL : Sepertinya berguna~)

Oiii! Saat aku mengambil buku dengan judul yang sudah jelas apa
maksudnya dan membalik halaman demi halaman, ternyata itu hanyalah buku
“tutorial” biasa seperti yang diharapkan kebanyakan orang.

『Agar bisa menikmati satu sama lain, alangkah baiknya untuk menghilangkan
ketegangan sebagai permulaan. Kalau kau sudah cukup umur, tidak masalah
untuk meminjam sedikit kekuatan alkohol dengan meminumnya. Akan tetapi,

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 40


kalau efek alkoholnya terlalu kuat, semuanya akan hancur berantakan, jadi
gunakanlah secara bijaksana. Selanjutnya, anukan anunya pasanganmu …. 』
(Touya)

Hmmmmmm…. Ho, hoo…… Ah~, begitu ya………

Tak kusangka kalau ternyata buku ini…. berguna…. kurasa….. Eh, yang
ini…. begitu, ya? Yah, tapi tetap saja….. kurasa rintangannya terlalu berat~.
Hal seperti ini [biasa], ini susah sekali...
(ED : Entah kanapa di Chapter ini, gw marasa Touya sudah mulai di rasuki oleh
Si Babylon)

「Apa yang sedang kau baca? 」(Penjaga Perpustakaan)

「Awaaa !?」(Touya)

Aku pun berdiri secara insting pada suara di belakangku. Kaget oi! Are?
Apakah 30 menit sudah berlalu, yah?
(TL : Seperti yang diharapkan dari kegiatan seperti membaca buku dewasa,
jangankan 30 menit, 1 jam pun tidak akan terasa~)
(ED : Kayaknya itu eluh dong deh, yang kayak gitu. JONES)
(PR : Dia mah 1 hari juga gak cukup. JONES sih)

Gadis yang terlihat kebingungan itu membuka mulutnya sambil


memiringkan kepalanya.

「 Selamat datang di [Perpustakaan] Babylon. Aku adalah penjaga


[Perpustakaan] ini, namaku Iris fam. Panggil saja aku Fam」(Fam)

「Ah, Aah, Fam, ~yah. Aku Mochizuki Touya. Senang bertemu denganmu」
(Touya)

Aku menjawabnya sambil mengembalikan buku itu ke tempat semulanya


dengan tangan yang kuselipkan ke belakang tubuhku. Aku penasaran apakah ia
mengetahui aksiku…..

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 41


「 Berhasil datang kemari, itu artinya kau telah menyelesaikan pertanyaan-
pertanyaan profesor, yah? Karena syaratnya sudah terpenuhi, mulai dari sekarang,
kepemilikan frame nomer 24, dengan kode nama [Iris fam], akan dipindahkan
padamu. Tolong rawat aku dengan baik, Master」(Fam)

Ah, seperti yang kuduga, orang yang membuat pertanyaan-pertanyaan


tersebut adalah profesor bejat itu, yah? Kurasa memang tidak akan ada orang
lainya selain dia yang mampu membuat pertanya seperti itu satu persatu. Yah, itu
lebih baik daripada diserang dengan serangan-erotis….. Haa!

Setelah sadar akan perkembangan alurnya, aku mencoba untuk bertahan,


tapi nasi sudah menjadi bubur, bibirku telah direbut oleh Fam. Lalu dengan
cepatnya ia menusukkan lidahnya ke mulutku dan terus memperkosa bagian
dalam mulutku. Jika dibandingkan dengan Liora dari [Benteng], Fam langsung
menghentikan aksi setelah ia sukses melakukannya.

「Pendaftaran selesai. Aku telah mengambil gen Master. Mulai dari sekarang,
kepemilikan [Perpustakaan] akan dipindahkan ke Master」(Fam)

Kuu, apa aku tidak bisa belajar dari pengalaman? Walaupun sudah tahu
kalau pada akhirnya akan seperti ini tapi….. Yah, karena aku tidak punya pilihan
selain melakukannya, jadi aku memang harus melakukannya, terlebih memang
lebih baik melakukannya secepat mungkin daripada terseret ke situasi yang aneh
nantinya, kan…..
(ED : Tragedi Shizuka)

「Jadi, sudah Berapa Babylon yang Master kumpulkan?」(Fam)

「Eh? E~to, [Taman], [Lokakarya], [Bangunan Alkimia], [Hanggar], [Benteng],


[Menara]. Totalnya 6. Dan akan jadi 7 dengan bertambahnya [Perpustakaan]」
(Touya)

「Begitu ya. Kalau begitu, ikuti aku」(Fam)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 42


Saat Fam mengetik sesuatu di terminal meja, [Perpustakaaan] mulai aktif.
Ia mungkin mau menggabungkan diri dengan Babylon lain yang ada di atas langit
Brunhild.

「Master, aku punya permintaan. Aku ingin menerima buku-buku baru untuk
[Perpustakaan] ini…. 」(Fam)

「Masih mau menambah buku-buku yang ada di sini? Tapi buku-buku di sini
ternyata banyak sekali ya..」(Touya)

「Kurasa ada sekitar 20 juta buku tersimpan di sini」(Fam)

20 juta…… kalau tidak salah, bahkan perpustakaaan nasional Jepang saja


hanya sampai sekitar 10 juta, kan? Dan, jika kau juga menghitung yang lain
seperti majalah, koran, dan material non-buku, totalnya akan bertambah sampai
35 juta.

「Karena sudah hampir selesai membaca semuanya, aku ingin membaca yang
baru. Kumohon dengan sangat...」(Fam)

「Hampir selesai membaca semuanya…. 20 juta itu?」(Touya)

「Rata-rata aku bisa menyelesaikan 1 buku dalam 2 jam, dan kalau kegiatan itu
dilakukan terus-menerus selama 5000 tahun, maka hasilnya akan seperti ini」
(Fam)

Tidak-tidak-tidak. Apa kau tidak istirahat sama sekali!? Shizuka dan Flora
saja telah tidur untuk waktu yang sangat-sangat lama sekali dengan mesin tidur,
bahkan saat aku sampai di [Menara], Noel masih tetap tidur. Apa kau paham apa
yang kukatakan, huh!?

「Aku bisa melakukannya karena aku tidak banyak bergerak. Tapi tetap saja,
karena telah beroperasi selama lebih dari 5000 tahun, kondisiku telah melemah.
Yah, kalau [Laboratorium] sudah ditemukan, aku pasti akan dapat melakukan
perawatan yang diperlukan」(Fam)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 43


Jadi ia telah membaca buku selama lebih dari 5000 tahun yah…..

Ia pecinta buku profesional. Apakah ia kutu-buku? Sungguh tak disangka-


sangka.

Baiklah, haruskah aku memberitahu kalau aku sudah menemukan


[Perpustakaan] yang Rin damba-dambakan? Dan karena yang dibicarakan adalah
Rin, kurasa ia akan tinggal di sini dalam waktu yang sangat lama.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 44


Chapter 184
Pengakuan Dari Sang Peri, dan Tipe「Manusia」

「AKHIRNYA, SUDAH DITEMUKAN!!」 (Rin)

Seorang goth loli dengan kepang dua pendek mengangkat tinggi-tinggi


tangannya dan menunjukkan ekspresi sangat bahagia di seluruh tubuhnya. Tidak
perlu ditanyakan lagi, gadis itu adalah Rin.

Di sampingnya ada boneka beruang yang juga membuat pose kegembiraan


dengan mengangkat tangannya seperti pemiliknya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 45


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 46
「Hasil dari penilitian kuno! Pengetahuan dan sejarah yang tidak diketahui!
Semuanya ada di genggamanku! 」 (Rin)

「 Sulit bagiku untuk mengatakan ini karena kau terlihat sangat bahagia.
Tapi tahukah kau, jika aku akan melarangmu membaca semua buku yang ada di
[Perpustakaan]?」(Touya)

「Apa katamu!?」 (Rin)

Sambil membuka matanya lebar-lebar, Rin dengan cepat menghadap ke


arahku.

Omong-omong, saat ini kami berada di istana Brunhild dan aku masih
belum membawa Rin dan yang lainnya ke [Perpustakaan]. Untuk sekarang, Aku
memanggil Rin ke ruang resepsi (meskipun Pola juga ikut bersamanya) dan aku
membuatnya sangat terkejut saat aku mengatakan bahwa aku telah menemukan
[Perpustakaan].

「Yahh, kau tahu, jika dipikir-pikir, Rin adalah duta besar Misumido. Akan
sangat menjengkelkan bagiku jika kau mengambil semua pengetahuan kuno dan
lainnya seperti ini, tidakkah kau setuju? Dan lagi, aku tidak tahu apa yang bisa
kau berikan padaku untuk semua ini,kan?」 (Touya)

「 Pada akhirnya akan jadi seperti ini juga,ya? Yah, bukan berarti aku tidak
mengerti alasannya……. Baiklah, begini saja. Aku memintamu untuk
menunjukku sebagai penyihir kerajaan Brunhild」 (Rin)

「Ha!!?」 (Touya)

Apa yang orang ini katakan? Memang benar sih, posisi penyihir kerajaan
kami masih kosong sekarang. Dia sendiri juga seorang pemimpin dari suku peri
yang unggul dalam masalah sihir, jadi seharusnya tidak ada masalah jika
menyangkut kemampuannya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 47


Akan tetapi, Rin tetap saja seorang duta besar Misumido, dan apakah ini
tidak masalah? Dia sendiri kurang lebih adalah figur sentral dari negara lain
sekaligus pemimpin dari salah satu 7 klan demi-human.

「Tidak masalah, meskipun aku pemimpin ras peri. Namun saat ini itu hanya
pemimpin dalam nama saja. Karena, saat ini yang melakukan pekerjaan itu adalah
Eris*」 (Rin)
(ED : Dewi di Konosuba :P)

「Eris?」 (Touya)

「 Dia adalah penyihir kerajaan Misumido. Kurasa inilah saatnya aku


menyerahkan jabatan pemimpin itu padanya. Jadi aku bisa pensiun dan
menyibukkan diriku mempelajari semua ini」 (Rin)

U~mu, jika dia hanya pemimpin dalam nama saja, kurasa dia tidak akan
tahu banyak rahasia Misumido, dan mereka tidak akan khawatir dia
membocorkan sesuatu. Terlebih lagi, jika berbicara tentang beast king itu, dia
mungkin tidak akan keberatan. Karena ia ingin menaikkan status demi-human di
negara-negara lain, dia pasti akan langsung menyetujui hal ini. Yah,
kesampingkan dulu berguna atau tidaknya dia.

「 Kasar sekali. Aku akan menunjukkan padamu bahwa aku bisa menggunakan
pengetahuan yang ada di [Perpustakaan] untuk kepentingan Brunhild . Ah,
bagaimana jika aku menjadi istrimu saja?」 (Rin)

「Tidak, untuk sekarang aku rasa sudah cukup…… Omong-omong, apakah Rin
belum pernah menikah sebelumnya?」 (Touya)

「…..Betapa mulusnya kau menghindari pengakuan cinta sekali seumur hidupku


…. Apakah kau tidak akan mempertimbangkannya?」 (Rin)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 48


Meskipun ia mengeluh karena suatu alasan, Aku akan mengabaikannya.
Mungkin sedikit terlambat untuk mengatakan ini, tapi setelah hidup selama lebih
dari 600 tahun, bukankah ia seharusnya sudah menikah sekali atau dua kali?
Atau mungkin dia sudah mempunyai anak?

「Aku belum menikah ataupun mempunyai anak. Kupikir aku sudah mengatakan
ini sebelumnya, tapi masa pertumbuhan para peri berhenti di tengah-tengah masa
remaja dan pertengahan pertama 20-tahun mereka … Nah,dalam kasusku, hal ini
terjadi terlalu dini ….. Dan karena hal itu, aku tidak menemukan seseorang yang
bisa disebut sebagai pasangan hidup. Meskipun aku pernah beberapa kali dilamar
oleh orang yang punya selera aneh, namun aku tidak seputus asa itu untuk
menerima mereka menjadi pasangan hidupku」 (Rin)
(TL : ternyata ada lolicon juga di ras peri,hahahaha)

Yah, Aku sudah menduga hal itu. Apalagi, pertumbuhannya yang


berhenti terlalu dini membuatnya jadi seperti ini selamanya. ditambah dia adalah
pemimpin dari ras peri, dia pasti akan berpikir 2 kali untuk memilih pasangan
hidupnya.

Meskipun ada pepatah yang mengatakan [Cari dan nikahilah wanita yang
lebih tua meskipun itu artinya kau akan memakai sepatu besi], namun dalam
kasus ini dia terlalu lebih tua daripada aku. Dan pada saat aku sedang memikirkan
arti memakai sepatu besi tua……

「……Apa kau tidak suka dengan yang lebih tua?」 (Rin)

「Tidak, kurasa tidak? Dalam kasus Rin, aku tidak berpikir kalau kau lebih tua
dariku dan aku tidak merasa terganggu dengan hal itu. Akan tetapi, lain lagi
ceritanya jika menyangkut pernikahan. Aku percaya dan tidak membenci Rin,
tapii…」 (Touya)

「Ara, Aku cukup senang denganmu loh. Sampai pada titik dimana aku berpikir
Ok untuk menikah. Aku menyukaimu sampai seperti itu, kau tahu?」 (Rin)

Uguuu…! Mengucapkan kata “SUKA”… secara langsung.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 49


Rin bangun dari kursinya, berjalan dan menatap wajahku. Pupil mata
nakalnya melihatku dengan sungguh-sungguh, dan entah kenapa aku tidak bisa
mengalihkan pandanganku darinya. Apa aku seperti katak yang dilihat oleh ular?

Pada saat aku berpikir, dia menutup matanya dan secara tidak
terduga menciumku.

「!?」 (Touya)

「 Fufuu, berdasarkan reaksimu kelihatannya kau punya sedikit


perasaan padaku. Tapi meski sudah memiliki 7 tunangan,
bagaimana mungkin kau bisa tidak terbiasa pada hal seperti ini?」(Rin)

Bisa membuat pandangan yang sangat memikat meskipun dengan


tampangnya yang kekanak-kanakan, apa itu hasil dari hidupnya yang panjang?

Berbahaya. bahkan aku menyadari bahwa wajahku mulai memerah. Jika


ia adalah seseorang yang tidak kukenal, aku akan sangat terkejut dan tak akan
bingung seperti ini. Tapi justru karena dia adalah seseorang yang sangat kukenal
lah yang membuatku menjadi seperti ini.

Saat aku bingung bagaimana harus memberi balasannya, Rin pun


tersenyum kecil.

「Yah, aku tidak memintamu menjawabnya sekarang. Meskipun aku berpikir


bahwa akan bagus jika aku dapat menjadi istrimu juga, karena setelah dipikir-
pikir aku juga ingin menikah setidaknya sekali. Jadi aku harap kau dapat
memikirkan hal ini dengan serius meski hanya sebentar. Dan asal kau ketahui,
aku ini adalah tipe orang yang setia dan penurut loh」 (Rin)

Saat dia berpisah denganku, dia menciumku lagi namun kali ini pipi. Kuu,
imutnya. Meskipun kupikir kata-kata itu tidak cocok untuk seseorang yang telah
hidup lebih dari 600 tahun.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 50


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 51
「Jadi, apakah tidak apa-apa untukku menggunakan [Perpustakaan] jika aku
menjadi istrimu? Darling」 (Rin)

「Sudah kuduga, apakah itu tujuan?!」 (Touya)

「Sejujurnya, bukan hanya itu saja. Bagian “aku menyukaimu” itu juga benar.
Apa kau tidak mempercayaiku?」 (Rin)

「Aah, sudah cukup….. aku mengerti. Kau boleh membaca dan memeriksanya
semaumu. Tapi kau tidak boleh menyebarkan hal itu seenaknya?」 (Rin)

「Terima kasih Darling. Aku mencintaimu」 (Rin)

Sangat mencurigakan…. Huh? Bukankah aku baru saja membiarkan diriku


takluk pada teknik rayuan perempuan? Tidak, anggap saja sekarang aku telah
mendapatkan orang jenius. Meskipun aku tidak berpikir aku bisa menipu
semuanya dengan alasan ini, tapi tidak diragukan lagi bahwa ini membuat
kesehatan mentalku manjadi lebih baik.

Saat aku memikirkan hal ini, Pola menggerakkan kepalanya sedikit dan
mengangkat bahunya seakan-akan berkata [Ya ampun] di depanku.
(Tl : yare-yare)

***

「Fuaaaaaaaa…………」(Rin)

「Hawaaaaaa…………」 (Hilda)

Suara Rin dan Hilda memenuhi ruangan [Perpustakaan]. Yang lainnya juga
terkejut,tapi tidak berlebihan seperti mereka berdua.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 52


Untuk Rin, datang ke [Perpustakaan] memang sudah menjadi tujuannya,
dan untuk Hilda, dia terkejut karena Babylon itu sendiri. Yah hal ini bisa
dipahami karena ini pertama kalinya aku mengajaknya ke Babylon.

「Bagaimana bisa hal ini terjadi!? Untuk membuat sebuah pulau kecil melayang
di langit …..! Ah, Frame Gears juga ada di sini!?」(Hilda)

「Permisi, tapi bisakah kau tenang di dalam [Perpustakaan]?」 (Fam)

「Ah, maafkan aku……」 (Hilda)

Hilda yang meninggikan suaranya, ditegur oleh Fam yang sedang


membaca buku sambil duduk di sofa. Buku yang di baca Fam saat ini adalah
buku terakhir dari buku yang aku akan kirimkan ke [Moon Read] bulan ini. Ah,
untuk berjaga-jaga, aku tidak menambahkan buku-buku mencurigakan di sana.

「Omong-omong, bagaimana caranya aku bisa mengambil buku yang ada di


atas? Apakah ada tangga atau semacamnya?」(Rin)

「Aah, cobalah untuk menyentuh rak buku dengan tangannmu dan bayangkan
ketinggian yang kau inginkan」 (Touya)

Ketika Rin menyentuhnya seperti yang kukatakan, rak buku tersebut turun
kebawah dan berhenti pada posisi yang diinginkannya..

「 Aku mengerti. Jadi ruangan ini punya system dan struktur seperti itu.….
ini……!」 (Rin)

Dia mengambil satu buku dari rak yang baru saja diturunkannya. Judulnya
seperti biasa tidak bisa dibaca. Apa mungkin Rin membacanya? Dia
meninggikan suaranya selagi dia membalikkan halaman buku itu dengan senang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 53


「Buku apa itu?」 (Touya)

「 Ini adalah buku tentang sihir kuno! Meskipun ditulis dengan bahasa sihir
kuno, tapi aku masih bisa membacanya sedikit. Sihir kuno yang masih ada
sampai sekarang dan sihir kuno yang sudah tidak diwariskan lagi disebutkan
semuanya di sini! Tahukah kau betapa menakjubkannya buku ini!?」 (Rin)

「Permisi, bisakah kau tenang di [Perpustakaan]?」 (Fam)

「Ah, maafkan aku…..」 (Rin)

Fam memberi peringatan sekali lagi. Ia memberi peringatan sambil tetap


menatap bukunya. Orang ini tidak bisa membaca situasi. Dasar kutu buku.

「Akan tetapi, jumlah bukunya sangat banyak ~degozaru…. Bukankah masalah


terbesar kita adalah mencari 1 buku dalam ruangan ini?」(Yae)

「Ahh, hal itu bukan masalah. Contohnya……, Ohh,iya, [Pencarian buku tentang
pedang]」 (Touya)

Setelah aku mengucapkannya, ada tanda panah muncul di atas karpet.


Jika kau mengikuti tanda panahnya, kau akan bisa menemukan buku yang kau
cari. Kebetulan, meski kau mengembalikan sebuah buku di rak yang salah, buku
tersebut akan kembali sendiri ke rak aslinya. Kurasa, Sistem ini sama seperti
sistem mesin otomatis. Hal ini tentu sangat berguna sekali.

Menarik sebuah buku dan membalikkan halamannya dengan cepat,


Yumina berbisik kepadaku. Apa mungkin dia tidak ingin membuat Fam marah?

「Akan tetapi, semua buku ini ditulis dengan bahasa yang tidak kami pahami…
Kita harus meminta Touya-san untuk membuat kacamata bahasa untuk
kita… 」 (Yumina)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 54


「Membuatnya tidak susah. Jika kau tahu bahasa apa yang digunakan, oleh
karena itu. Fam, bisakah kau memberitahu kami?」 (Touya)

Ketika aku memanggil Fam, ia langsung mengalihkan pandangannya dari


buku dan berdiri. Seperti yang diharapkan, tidak mungkin baginya untuk
mengabaikan kata-kataku, yang menjadi Masternya.

Mungkin hal ini tidak penting, tapi gadis ini juga memakai pakaian
pilihannya sendiri yang ia temukan dari baju-baju yang kuterima dari Zanakku-
san. Apa yang tidak kumengerti adalah kenapa ia memilih seragam sailor.
Walaupun memang benar pakaian itu membuatnya seperti Bungaku Shoujo.
(ED : Gadis Klub Sastra. Memang sengaja gak di TL biar keren :p)

「Ditulis dengan bahasa apa saja buku-buku yang ada di sini?」(Touya)

「Bahasa sihir, bahasa roh, bahasa paruteno, huruf rahasia remiria, bahasa suci
rasta, bahasa resmi pimpinan dewa, bahasa singkat deigar, bahasa perbatasan
rolard, bahasa kitab, pictograf esteba, bahasa aba, bahasa calnar, bahasa markur,
bahasa umum salieri, bahasa kekaisaran urdenias, huruf gazur, dan bahasa bangsa
(ras)iblis kuno….. kurasa itu sudah semuanya. Aku tidak ingat ada bahasa lain
selain yang telah kusebutkan. Karena mustahil bagiku untuk belum membacanya,
Aku akan langsung mengerti jika aku melihatnya」 (Fam)

Banyak! Yah, kalau aku membandingkannya dengan bahasa yang ada di


bumi, mungkin masih dalam skala yang lebih kecil. Mungkin bahasa-bahasa itu
berasal dari banyak negara yang bersatu sampai batasan tertentu.

Jika aku tidak salah, seharusnya ada kerajaan kuno Paruteno di zaman
professor itu, kan? Paruteno adalah sebuah kerajaan sihir yang menurut sejarah
pernah memimpin hampir setengah dari benua ini. Jadi tidak mengherankan kalau
ada begitu banyak buku kuno yang tertulis dengan bahasanya.

Sebuah kerajaan yang pernah berjaya 5000 tahun yang lalu, ya? Tapi
kerajaan itu benar-benar dihancurkan oleh para Fraze sewaktu mereka
menginvasi dunia ini... N? Tunggu sebentar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 55


「Pencarian buku tentang Fraze」 (Touya)

Saat aku mencoba untuk mencarinya, sebuah tanda panah muncul di atas
karpet. Jadi benar-benar ada, ya?

Meskipun kerajaan itu telah dihancurkan, para penduduk yang selamat


pasti telah menulis sesuatu demi orang-orang di masa depan.

Saat mengikuti tanda panah itu, Aku menolehkan pandanganku pada rak
buku yang berkedip. Diantara barisan buku yang ada di rak itu, aku mengambil 1
buku yang sedikit menonjol. Aku menggunakan sihir [Reading] karena buku itu
ditulis dengan bahasa Paruteno. Baiklah, aku bisa membacanya sekarang.

『Monster Kristal sihir』

Selagi aku membalikkan halaman-halaman buku dengan judul tersebut,


aku menemukan ciri-ciri Fraze seperti memburu manusia, titik kelemahannya
yang disebut dengan [core], kemampuan lainnya seperti regenerasi dan menyerap
sihir juga tertulis, tapi aku tidak menemukan hal-hal baru melebihi apa yang
kudengar dari End. Pada dasarnya, ambisi mereka untuk mendapatkan [King’s
core] atau fakta bahwa mereka adalah pengunjung dari dunia lain juga telah
tertulis di buku ini.

Buku ini juga menceritakan bahwa desa, kota, dan ibukota hancur setelah
para Fraze muncul 5000 tahun yang lalu. Sejujurnya, kebanyakan isi dari buku
ini tidak berguna. Karena sebelum orang-orang bisa membuat solusi untuk
masalah ini, para Fraze itu telah menghilang, jadi wajar kalau informasinya
kurang.

Dikarenakan invasi Fraze, umat manusia (meski demi-humans juga ikut


disebutkan) telah kehilangan lebih dari setengah populasinya. Kebanyakan
negara kehilangan pemimpin mereka dan kota-kota besar juga ikut hancur.

Kesengsaraan karena terkena kerusakan besar dan momen terakhir para


“hero” yang gugur setelah melawan mereka dengan gagah berani juga tertulis,
tapi informasi yang bisa memberi keuntungan pada kami masih kurang. Pada saat

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 56


itu, mereka mungkin menganggap para Fraze sebagai monster sihir
misterius. Yah, kami juga masih mengagapnya begitu.

「Oh, Ini…..」 (Touya)

Berbagai gambar dan lukisan Fraze digambar di akhir buku ini. Setiap tipe
digambar satu-persatu dan kekuatan , ukuran, dan kecepatan mereka ditandai
dengan ★.

Begitu yah... ternyata mereka tidak tinggal diam dan tidak berpangku
tangan saja. Mereka juga mencari cara dan berusaha membuat serangan balasan.

Fraze yang disebut sebagai tipe kelas rendah oleh End seperti tipe
jangkrik, ular, kumbang, mantis, burung unta dan yang lainnya digambar satu
halaman persatu tipe. Meskipun jumlah tipe ini banyak, bukan berarti mereka
tidak bisa dikalahkan jika beberapa adventurer menyerangnya secara serempak.

Saat aku membalikkan halaman selanjutnya, tipe Kelas menengah seperti


tipe belalang, laba-laba, hiu, anjing, capung, burung, dan yang lainnya muncul.
Ada beberapa tipe yang masih belum kulihat. Apakah mereka telah
merencanakan serangan balasan dengan matang untuk melawan mereka? Jika
seseorang menggunakan sihir tidak langsung yang kuat, mereka mungkin
sanggup untuk mengalahkan tipe itu. Meski hanya sihir tidak langsung, kerusakan
yang diterima mungkin besar. Kalau menggunakan Frame Gear, 1 atau 2 dari
robot itu akan bisa mengalahkannya .

Sekarang untuk tipe kelas atas. Dengan tambahan tipe buaya yang telah
kami kalahkan, tipe burung….. atau lebih tepatnya, pteranodon, landak, babi liar
dan yang lainnya muncul. Jika aku menempatkan tipe buaya itu sebagai dasar
untuk yang lainnya, tiap-tiap dari mereka memiliki kekuatan besar yang tidak
dapat digambarkan. Sejujurnya, jika kami melawan mereka tanpa pengalaman
yang cukup, hal itu sangat nekat dan gegabah.

Tampa sengaja aku membalikkan satu halaman lagi. Pada saat


aku membalikkannya, ada sebuah gambar yang membuatku sedikit shock.
Untungnya aku tidak mengeluarkan suara yang terlalu tinggi ….

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 57


「Apa….. maksudnya ini ……?」 (Touya)

Fraze yang tergambar adalah tipe [Manusia]. Tubuh bagian


depan digambarkan, dari kening sampai daerah sekitar pusar, terlihat sesosok
laki-laki dan perempuan yang seluruh tubuhnya terbuat dari kristal. Terlebih
lagi, yang membuatku keheranan adalah baik kekuatan dan kecepatan mereka
melampaui tipe kelas atas.

「Jadi maksudnya ada tipe seperti ini …..?」 (Touya)

Seakan-akan pantas bagi mereka untuk dipanggil dengan nama manusia


Fraze. Mereka muncul 5000 tahun yang lalu dan telah diakui bahwa mereka lebih
kuat daripada tipe kelas atas menurut orang-orang pada masa itu ….

Aku tidak bisa memperkirakan jumlah mereka, tapi yang kutahu kita
bukanlah tandingan mereka. Aku harus membuat rencana serangan balasan kami
lebih bagus daripada yang sekarang.

Aku telah membulatkan tekadku saat aku menutup buku itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 58


Chapter 185
Sebuah Proposal, dan Dungeon

「Datanglah wahai api, Meledaklah secara beruntun, Flare Burst」(Lindze)

Saat Lindze mengucapkan mantra, muncul serangkaian ledakan besar


secara beruntun di 5 lokasi berbeda. Apapun yang ada di sekitarnya meledak dan
hancur.

Sihir baru ini adalah versi yang lebih kuat dari sihir 「Explosion」…….
Atau, daripada disebut dengan sihir baru, ini adalah salah satu sihir kuno.
Sungguh sihir yang sangat dasyat. Datang ke dataran luas memang keputusan
yang tepat.

「Akhirnya kau bisa menggunakannya! Seperti yang kuduga, Lindze memang


lebih berbakat dalam sihir atribut api.」(Rin)

「Aku tidak akan bisa menggunakannya tanpa bantuan Rin-san …」 (Lindze)

「Kuberi tahu ya, atribut api adalah atribut terburukku. Dan bukan hanya aku
saja, tapi juga semuanya dari ras-ku. Hanya sebagian kecil dari ras-ku yang bisa
menggunakan atribut api. Namun kupikir itu memang wajar karena kami aslinya
hidup di dalam hutan」 (Rin)

Jika aku tidak salah, bukankah Rin pernah mengatakan kalau dia bisa
menggunakan 6 atribut? Dan dia tidak bisa menggunakan atribut kegelapan saja.
Rin pernah mengatakan sesuatu seperti “Aku tidak bisa menggunakan sihir
pemanggilan, jadi aku membuat pola”.

Pola, yang ada di samping Rin, membuat pose kemenangan setelah melihat
ledakan itu. Meskipun ia bisa bergerak seakan-akan makhluk hidup, kupikir ia
tidak bisa menggantikan hewan panggilan.
「Apakah Rin juga punya sihir kuno?」 (Lindze)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 59


「Ya. Meskipun milikku ber-atribut air」 (Rin)

Rin berdiri di depan Lindze, merentangkan tangannya ke depan dan mulai


mengucapkan mantra.

「 Datanglah wahai air suci, yang bagaikan pusaran dasyat di tengah badai,
Maelstrom」 (Rin)

Pusaran tornado air mulai terbentuk di depan kami. Tornado itu


menghempaskan dataran sekitar. Sulit untuk dipahami karena tidak ada targetnya
tapi sepertinya sihir ini adalah sihir area luas. Sihir ini juga sangat kuat….

「 Kelemahannya adalah sihir ini menggunakan mana yang terlalu banyak.


Meskipun kupikir efeknya sebanding」 (Rin)

Yah, kalau itu wajar saja. Karena jika mana yg digunakan meningkat, maka
kekuatannya juga akan meningkat. Akan lebih baik jika kau menggunakan
beberapa tipe sihir tergantung dari situasinya. Kau juga harus mengingat kuantitas
sihirmu agar kau selamat dalam sebuah pertempuran.

Bukan hanya Rin dan Lindze yang menjadi lebih kuat setelah menemukan
[Perpustakaan]. Rosetta dan Monica juga ingin mencari buku yang berhubungan
dengan [Magic Engineering (Teknik Sihir)]. Kelihatannya mereka ingin mencoba
beberapa hal yang baru.

Baru-baru ini Sue juga diajari sihir oleh Rin. Meskipun Sue hanya bisa
memakai atribut cahaya, kapasitas sihirnya cukup tinggi. Saat ini ia sedang
memfokuskan diri untuk bertlatih menggunakan sihir penyembuhan. Kudengar ia
sering mendatangi tempat latihan ksatria dan mencoba sihirnya di sana.

Dan pada saat yang sama, dia belajar bersama Lapis-san dan yang lain.
Sebenarnya ingin jadi apa sik?

Semenjak datang ke istana kami, Fam selalu mengurung diri di dalam


perpustakaan istana. Bukankah ini penyakit serius? Dia telah melakukan hal ini
selama lebih dari 5000 tahun, bukankah penyakit ini sudah tidak dapat
disembuhkan lagi?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 60


Pada siang hari, aku pergi menuju ke guild para adventurer. Aku selalu
datang kemari setidaknya sekali dalam seminggu. Meskipun tujuan utamaku
untuk mendapatkan berbagai informasi dari guild master Rerisha-san, terkadang
aku juga menjalankan quest sebagai hiburan.

Aku selalu menyamar jika datang kemari. Tempat ini selalu ramai seperti
biasanya, akan tetapi, kupikir ada orang yang mengetahui identitasku yang
sebenarnya. Tapi, tidak ada gunanya memikirkan hal itu.

「Hei kau yang di sana! Apa kau mau bertarung denganku? Bajingan!」

「Huh!? Siapa takut! Ayo keluar!」

Pada saat aku memasuki guild kulihat ada 2 orang yang memegangi kerah
leher mereka satu sama lain, mereka keluar dengan langkah yang agak miring.
Lagi? Jika kupikirkan dengan baik-baik, kurasa selalu ada pertengkaran kecil
setiap aku datang kemari. Hahh, kurasa ini juga sebagian dari rutinitas guild.

Hal ini sering terjadi karena para adventurers ingin membuktikan


kemampuan masing-masing. Selama mereka tidak menyebabkan masalah bagi
penduduk, mereka bisa bertarung sesuka mereka.

「Selamat siang」 (Touya)

「Ah! Bagin……Ah tidak,tidak, Touya-san, selamat siang. Terima kasih atas


kerja kerasnya」 (Nekomimi-Oneesan)

Saat ini aku sedang berbicara dengan sang resepsionis guild, seorang demi-
human kucing. Jika aku tidak salah, namanya adalah Misha-san. Telinga
kucingnya bergetar ‘Piko Piko’.

「Bagaimana keadaan guild akhir-akhir ini?」 (Touya)

「Saya rasa seperti biasanya, ada berbagai macam quest datang. Seperti quest
untuk mengantar para pedagang atau yang lainnya. Namun, jika terus begini terus,

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 61


kita tidak akan bisa mendapat keuntungan besar. Hal itu tentu menjengkelkan,
bukan? Karena hal itu, semuanya langsung pindah setelah melakukan quest.
Tidak ada satupun adventurer tetap sehingga tidak ada wajah yang familiar di sini.
Oleh karena itu, rasanya seperti mendapat tamu yang pulang-pergi setiap
hari」 (Misha)

Saat ia mengatakannya, ia melihat 2 orang yang berkelahi di luar. Aku


mengerti. Untuk suatu alasan, banyak dari para adventurer ingin memberikan
kesan [Akulah yang terhebat] pada saat pertemuan pertama mereka. Aku ingin
tahu apakah mereka melakukan hal ini agar tidak diremehkan oleh adventurer
lain nantinya?

Dan hasilnya, ada banyak konflik kecil yang terjadi setiap hari.

Tidak akan jadi masalah jika yang mengatakannya adalah para pemula
amatir yang bersemangat, tapi ironisnya kebanyakan dari mereka adalah
adventurer kelas atas namun tidak bisa naik ke kelas yang lebih tinggi lagi.

Mereka bisa terselamatkan dan maju jika ada para veteran yang bisa
melatih mereka, tapi……. Para veteran akan pergi keluar karena tidak ada alasan
bagi mereka untuk tinggal di negeri ini jika mereka tidak bisa menghasilkan uang.

Setelah itu, Misha-san mengantarku ke lantai 2 dan aku memasuki ruangan


Rerisha-san. elf guild master itu sedang merapikan beberapa dokumen yang
berserakan. Rerisha-san melihatku dan menyuruhku untuk duduk di sofa.

「Kebetulan sekali. Anda datang pada saat saya bingung mau memanggil Anda
atau tidak」 (Rerisha)

「Apakah ada sesuatu yang terjadi?」 (Touya)

Setelah merapikan dokumen dan menatanya di meja, Rerisha-san


mengambil secarik kertas dan duduk berseberangan denganku.

「 Aku punya 2 berita dan 1 proposal. Yang pertama, Para naga mulai
bermunculan di berbagai negeri」 (Rerisha)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 62


「Para naga katamu?」 (Touya)

「Salah satu dari mereka terlihat di selatan Hutan Besar, kerajaan Sandora. Aku
diberi tahu oleh para agen bahwa mereka tiba-tiba terbang menuju desa dan
mengamuk di sana, setelah itu mereka terbang lagi ke arah lain. Sejauh ini cukup
normal, tapi para naga juga muncul di Yuuron, dan Nokia. Semua desa yang
diserang menerima kerusakan yang cukup besar. Dan anehnya lagi, para agen
mengatakan bahwa mereka adalah 3 naga yang berbeda」 (Rerisha)

Kedengarannya memang cukup aneh…….. Biasanya para naga hidup di


daerah pegunungan yang tidak berpenghuni. Aku juga mendengar bahwa mereka
jarang menyerang pemukiman manusia. Di dalam ras naga sendiri, ada golongan
junior dan senior. Kelihatannya naga yang menyerang manusia adalah naga-
junior yang cara berpikirnya masih seperti hewan.

Sebagai contoh: Pada saat aku pertama kali pergi ke Misumido, ada naga-
hitam yang menyerang desa dan naga itu adalah naga-junior. sedangkan, naga-
merah yang kutemui setelahnya adalah naga-senior yang punya akal sehat dan
lebih bijaksana.

「Kurasa itu hanyalah kebetulan. Karena masih ada banyak hal yang belum kita
ketahui tentang ras naga. Jadi ada kemungkinan mereka sedang mengalami
musim kawin atau semacamnya. Untuk berjaga-jaga, kami akan menyelidikinya
lebih lanjut lagi, jadi kita bisa mendapat hasilnya nanti. Selanjutnya, ada berita
lain yang disusul dengan sebuah proposal, tapi …」 (Rerisha)

Rerisha-san menghamparkan sebuah peta di meja. Eh? Wilayah


perairan? Tapi jika dilihat baik-baik, ada beberapa pulau kecil di sana……..

「Ini adalah kepulauan yang baru saja ditemukan. Kepulauan ini ada di sebelah
selatan kerajaan Sandora. Setelah di survey oleh tim kami, beberapa reruntuhan
kuno ditemukan di sana, akan tetapi… tempatnya terlalu jauh, dan tidak
mungkin bagi mereka untuk menyelidiki pulau itu sendirian」(Rerisha)

「Apakah kau sudah mengirim orang untuk menyelidikinya?」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 63


「Ya, tapi kepulauan itu tidak bisa ditinggali lama-lama. Karena iklim di sini dan
di sana sangat berbeda dan ada banyak magic beasts di sana. Saya sempat
berpikir kenapa ada reruntuhan kuno di pulau seperti itu, tapi kemungkinan besar
pulau itu adalah sebuah pulau besar di zaman dahulu ……」 (Rerisha)

Apa maksudmu ada pulau yang tenggelam di masa lalu? Bukannya tidak
mungkin sih. Mungkin itulah alasan mengapa penduduk asli pulau itu
meninggalkannya dan setelah itu, magic beasts pun muncul. Dan berakhir
menjadi pulau yang tidak bisa dihuni…

「Dan masalah itu diperparah oleh dungeon yang sangat luas di reruntuhan itu.
Kemungkinan dungeon itu dibuat oleh penyihir hebat atau seorang Sage yang
cerdik. Jika seperti itu, pasti ada sesuatu seperti harta karun di sana. Sebagai
ketua guild saya tidak bisa membiarkan hal ini」 (Rerisha)

Yah, kupikir juga seperti itu. Hal ini seperti menemukan harta karun yang
sangat banyak. Aku tidak pernah masuk dungeon sebelumnya, tapi mungkin ada
banyak dungeon tersebar di dunia ini.

「 Biasanya, ada banyak request untuk mengeksplorasinya. Sudah menjadi


pengetahuan umum bahwa eksplorasi adalah pekerjaan tetap bagi para adventurer.
Akan tetapi, lokasinya sendiri tidak memungkinkan bagi kami untuk memberi
request itu. Oleh karena itu saya mengajukan sebuah proposal」 (Rerisha)

Rerisha-san mendekatiku dengan cepat. Apa apaan ini? Terlalu dekat, oi.
Yah, meskipun tidak terlalu buruk didekati oleh wanita cantik.

「Saya mengajukan sebuah proposal untuk menghubungkan dungeon itu dengan


Brunhild menggunakan [Gate] Anda」(Rerisha)

「Ha?」 (Touya)

Apa maksudmu? Apa kau ingin menghubungkan negara ini dengan


dungeon itu? Apakah ada alasan tertentu sampai kau mengajukan hal ini?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 64


「 Dengan kata lain, saya ingin Anda membuatkan gerbang transportasi bagi
para adventurer yang ingin mengeksplorasi dungeon itu. Jika para adventurer
berkumpul di negara ini dan melakukan eksplorasi, kota ini pasti akan
berkembang dengan pesat. Sebagai guild, kami bisa mengirim para adventurer
menginvestigasi dungeon itu, dan kami bisa membeli harta karun atau material
magic beasts dari mereka. Bagaimana menurut anda?」 (Rerisha)

Ahaha, jadi itu maksudnya? Negara kami pasti akan penuh dengan
para adventurer yang ingin mendapatkan uang dengan mudah nantinya. Bisnis
yang ada di Negara kami seperti penginapan, toko senjata, toko armor, dan toko
perlengkapan pasti akan berjalan dengan lancar. Terlebih lagi, orang-orang yang
tertarik dengan hal semacam ini pasti akan datang kemari. Tidak begitu buruk,
kan?

Aku bisa mengatur agar magic beast tidak bisa melewati gerbang itu dari
sisi lain. Tidak terlalu sulit. Kalau keadaannya seperti ini kita akan
mempromosikan negara ini dengan dungeon, kan?

「 Aku punya beberapa pertanyaan. Apakah kepulauan itu dimiliki suatu


negara?」 (Touya)

「 Kepulauan itu sekarang dijaga oleh guild, dan tidak dimiliki oleh negara
manapun. Namun jika Anda menerima proposal yang ini, maka kami akan
memberikannya pada kerajaan Brunhild. Tentu saja, kau harus memberikan kami
informasi terkait reruntuhan di sana dan memberikan kami hak istimewa dalam
penjualan harta karun yang didapatkan para adventurer dari dungeon itu 」
(Rerisha)

「 Satu pertanyaan terakhir. Dengan membocorkan hal ini, apakah kau tidak
khawatir jika aku akan mengeksplorasi dungeon ini sendirian dan memonopoli
harta karun yang ada di sana?」 (Touya)

「Hehe. Saya tidak berpikir kalau Anda adalah orang yang seperti itu, Anda
adalah orang yang mengumpulkan raja-raja dari berbagai negara untuk
menghadapi Fraze. Meski penampilan saya seperti ini, saya memiliki
kemampuan menilai seseorang sebagai seorang guild master」 (Rerisha)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 65


Kelihatannya dia sangat mempercayaiku. Sebaiknya aku juga tidak boleh
mengkhianatinya, kan?

Tawaran ini sungguh menarik. Daripada aku harus repot-repot


menyelesaikan eksplorasinya sendirian, bukankah lebih baik menyerahkannya
kepada para adventurer, guild, dan para pedagang agar mereka mendapat
keuntungan? Hanya dengan mengeksplorasi dan memetakan wilayah di
sana, mereka bisa mendapat keuntungan. Dan nanti, seorang cartographer* juga
akan muncul.
(TL: pembuat peta)

Semakin dalam dungeon, maka semakin kuat pula monster-monster yang


ada di sana, kan? Memang, kekuatan sihir akan terasa semakin kuat jika kau
memasuki dungeon. Dan aku mendapat informasi bahwa magic beasts yang kuat
lebih senang tinggal di sana.

Sebagai adventurer, mereka seharusnya tahu bahwa mereka bisa mati


kapan saja. Dan mereka pasti bisa menjaga diri.

「Aku mengerti. Aku akan menerima proposal itu」 (Touya)

「Terima kasih banyak. Jika [Gate] yang menghubungkan negara ini dengan
dungeon itu sudah jadi, tolong izinkan kami untuk menggunakannya」 (Rerisha)

Dungeon, ya? Kuharap negara ini akan semakin makmur nantinya.


Sekarang, haruskah aku mengeksplorasinya sebentar?

(TL : boleh kok mas touya, asal gak dibabat habis semua monsternya,ya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 66


Chapter 186
Eksplorasi Santai, dan Sebuah Cincin Emas

Rerisha-san telah memberitahukan letak kepulauan tempat dungeon yang


sebelumnya kami bahas, akupun langsung pergi ke kerajaan Sandora dengan
[Gate] dan dari sana aku terbang dengan [Fly] menuju ke kepulauan itu.

Setelah terbang agak lama, kepulauan yang kutuju akhirnya mulai terlihat
dari kejauhan. Kepulauan itu memang sangat jauh. Meskipun jika aku menaiki
kapal cepat dari Sandora, tetap saja akan memakan waktu yang cukup lama.

「Etto, jika aku tidak salah, katanya ada 3 dungeon di sana, ya?」 (Touya)

Di tiap-tiap pulau, ada beberapa dungeon yang jika ditotalkan manjadi 3


dungeon.

Meski aku disuruh Rerisha-san untuk menamainya, tapi nanti saja aku
pikirkan soal itu. Karena saat ini aku sedang tidak ada ide, jadi aku berencana
melihat-lihat dulu, mungkin saja aku bisa menemukan ide di sana.

「Oh?」 (Touya)

Pada saat aku melihat salah satu pulau, terlihat sebuah kapal berukuran
sedang di sebelah pulau itu. Aku juga melihat beberapa orang sedang mendirikan
tenda di pantai pulau itu. Apakah mereka anggota guild yang disuruh Rerisha-san
untuk menginvestigasi pulau ini?

Saat aku turun dan menyapa mereka, mereka semua terkejut dan langsung
mengepungku sambil mengarahkan senjata mereka padaku.

「Si-Siapa kau!?」 (Orang-orang Guild)

「 Aku Mochizuki Touya, orang yang telah menerima permintaan dari salah
satu guild master, Rerisha-san. Saat ini aku kemari sebagai adventurer. Ah, ini
kartu guild-ku」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 67


「 Kartu emas!? Jadi Anda adalah raja Brunhild! Mohon maaf atas ketidak
sopanan kami semua!」(Orang-orang Guild)

Orang-orang guild langsung membuang senjata mereka. Kartu Guild ini,


sangat menakjubkan. Kartu ini punya banyak manfaat karena tidak bisa
dipalsukan. Aku penasaran apakah anggota guild bisa melihat perbedaan mana
yang asli dan mana yang palsu?

「Rerisha-san memintaku untuk menghubungkan pulau ini dengan Brunhild,


Ah~… Bukankah akan lebih baik jika aku membawa orangnya ke
sini?」 (Touya)

Aku mengaktifkan [Gate] dan membawa Rerisha-san dari guild yang ada
di Brunhild.

「Saya memang minta Anda untuk melakukannya, namun saya tidak menduga
akan dilakukan secepat ini」 (Rerisha)

Rerisha-san memberi tahu para anggota guild tentang semua yang telah
kami bahas sebelumnya secara detail dan mengatakan bahwa tugas mereka telah
selesai.

Mulai sekarang, kepulauan ini akan menjadi daerah kerajaan Brunhild.


Yah, meski begitu, kepulauan ini hanya memiliki pantai, pegunungan terjal,
hutan lebat, dan langit biru saja.

「Jadi, dimana lokasi dungeon-nya?」 (Touya)

「Setelah Anda melewati hutan lebat yang ada di depan, Anda akan langsung
melihat gunung berbatu yang terjal. Setelah mendakinya sebentar, akan ada gua
yang langsung menuju ke dungeon. Pulau ini dikelilingi oleh pantai dangkal yang
sangat luas, jadi ada kemungkinan dungeon ini menembus ke bawah laut, dan ada
juga kemungkinan dungeon ini tersambung dengan dungeon lainnya」 (Orang-
orang Guild)

Jika dulunya pulau ini memang pulau yang besar, maka bisa jadi memang
seperti itu. Yah, untuk sekarang, mari kita periksa.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 68


「 Aku akan pergi ke dalam dungeon sebentar, tapi apa yang akan kalian
lakukan?」 (Touya)

「Saya akan menjalankan prosedur perihal pemindahan hak kepulauan ini di


Brunhild. Maaf atas ketidaksopananku, tapi bisakah Anda mengembalikan
anggota lainnya ke pelabuhan yang ada di Sandora?」 (Rerisha)

Yah, tidak masalah, setelah itu aku mengembalikan Rerisha-san


ke guild dengan [Gate]. Setelah itu, para anggota guild langsung berkemas-
kemas dan naik ke kapal sambil tertawa riang gembira. Aku penasaran apakah
mereka senang karena sangat sulit untuk menginvestigasi tempat ini sambil
menunggu perintah? Yah, bukannya aku tidak mengerti kondisi mereka sih.

Ketika semuanya sudah naik ke kapal, aku mengirim semua kapal ke


pelabuhan yang berada di kerajaan Sandora.

Lalu, apa sebaiknya aku langsung ke dungeon saja?

Akan sangat mudah dan cepat jika aku langsung terbang ke sana, tapi aku
memilih untuk berjalan kaki sambil membuat jalan yang aman dari pantai
ke dungeon itu dengan sihir tanah.

Di tengah perjalanan, aku sempat diserang oleh serigala berkaki 6 dan ular
berkepala 2, tapi aku langsung mengalahkannya karena mereka tidak terlalu kuat.
(TL : dasar MC OP,semuanya diselesaikan sendiri, lantas apa yang menurutmu
kuat touya?)

Aku membuat jalan lurus mulai dari hutan sampai gunung berbatu yang
terjal. Dari sana aku membuat tangga sampai ke pintu masuk dungeon di gua itu
untuk memudahkan para adventurer nanti.

Aku memasuki gua sambil melihat apa yang ada di bawah kakiku.

「 Tempat ini gelap sekali. Yah, sudah sewajarnya jika sebuah gua itu
gelap」 (Touya)

Aku menuruni tangga, sambil membuat bola cahaya dengan sihir


[Light]. Dungeon ini terasa sangat lembab. Kurasa sudah jelas kalau dungeon ini
dikelilingi oleh laut.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 69


Tak lama kemudian, aku sampai di ruangan yang luas.
Aku mengamati dinding dan langit-langit tempat ini. Mhhh, tidak diragukan
lagi, tempat ini dibuat oleh manusia, dan sudah jelas bahwa ini adalah dungeon.
Saat aku mengamati daerah di sekitarku, aku melihat jalan yang memecah
menjadi 3: depan, kiri, dan kanan. Oi-Oi, baru saja masuk sudah menemukan
persimpangan jalan? Kalau ini game, seharusnya tempat ini masih lurus.
Yah,meskipun tidak ada gunanya aku mengeluh karena ini bukanlah sebuah game.

Untuk sekarang, karena aku tidak ingin tersesat, aku akan mengambil jalan
yang berada di depan. Kurasa, aku bisa kembali kemari dengan [Gate] jika aku
tersesat nantinya.

Setelah beberapa saat berjalan, aku sampai di persimpangan lagi, namun


kali ini kanan dan kiri. Mmm. Itulah yang kudapat karena langsung menuju ke
depan tanpa berpikir terlebih dahulu.

Huh? Tunggu dulu…

「Bukannya tidak mustahil sih tapi, mari kita coba…… Display Map. Posisiku
saat ini, tunjukkan lantai pertama dungeon ini」(Touya)

『Displaying』

Setelah aku mendengar jawaban dari smartphone-ku, peta dari lantai


pertama dan posisiku diproyeksikan di udara. Berhasil. Oi, ini berhasil!
Membosankan.
(TL : kelihatannya touya sudah bosan menjadi karakter OP)

Proyeksinya juga menunjukkan jalan menuju lantai 2. Berdasarkan


proyeksi peta ini, terdapat 4 lantai di dungeon ini.

Hmmmm, karena aku sudah mengetahui semuanya, aku jadi tidak


bisa menikmati sensasi berpetualang lagi… Kurasa aku bisa mendapat uang
dengan menjual peta ini tapi... Aku tidak akan melakukannya. Akan lebih
menyenangkan dan menegangkan jika para adventurer menemukan jalannya
sendiri. Kurasa aku akan membuatnya menjadi tempat wisata jika aku menjual
peta ini. Yah, terserahlah. Sekarang, haruskah aku menyelesaikan
setidaknya monster di lantai pertama……?

「Whooops!」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 70


Saat aku berjalan menuju tangga lantai kedua, tiba-tiba aku dihadang oleh
2 monster. Monster ini pendek dan berkepala anjing, mereka adalah Kobolds.

Kelihatannya para Kobolds ini telah mengantisipasi gerakanku karena


mereka mengayunkan senjatanya ketika aku berada di tengah ruangan. Aku
menghindari serangan mereka dengan cepat dan menembaknya dengan
Brynhild.

Ah, ternyata bukan peluru paralyze, ya? Mereka berdua sepertinya sudah
sekarat.

Jika dipikir-pikir, karena aku menggunakan sihir [Light] inilah yang


membuatku menjadi sasaran mereka. Jadi tentu saja, aku akan diserang, kan?

Aku meninggalkan para Kobold itu dan terus berjalan menuju lantai kedua.
Pada saat aku berjalan, ada sesuatu seperti jalan pintas dengan sebuah ruangan.
Karena terlihat mencurigakan, haruskah aku memeriksanya? Hal seperti ini juga
penting, kan?

Aku berjalan menelusuri jalan itu dan membuka pintu ganda yang ada di
situ. Ada peti harta karun di pojok ruangan tersebut. Meskipun sudah biasa
di game, tapi terasa sangat janggal ketika aku menemukannya secara langsung.
Kenapa ya?

“Kenapa ada peti harta karun di sini?” – adalah kalimat yang ingin
kukatakan tapi...

Haruskah aku membukanya sekarang?

Sambil merasa gembira, aku berjalan ke tempat peti itu. Ini bukan jebakan,
kan? Tidak akan menyenangkan jika terjadi ledakan ketika aku membukanya.
Mari buka sedikit demi sedikit. Rupanya, peti ini tidak terkunci.

Ketika aku membukanya, ada sesuatu yang tidak bisa kudeskripsikan.

「Apa ini?」 (Touya)

Aku melihat pisau berkarat, tas kulit jelek, tongkat, dan kapak batu buatan
tangan .Ah, bukankah kapak ini sama dengan kapaknya para Kobold tadi?
Apakah mereka mengumpulkan barang seperti ini?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 71


Rupanya, ruangan ini adalah ruangan harta Kobold. Guild pasti tidak akan
mau membeli barang sejelek ini.

Jika dilihat baik-baik, ada cincin kecil di sudut peti ini. Tidak ada perhiasan
seperti ruby atau semacamnya, tapi… bukankah ini emas? Oh, aku mendapat
cincin emas (?). Jika ini memang emas, pasti akan laku terjual.

Jika dipikir-pikir, darimana mereka mendapat barang-barang ini?

Pada awalnya mungkin ada harta yang berharga dalam peti ini, tapi isinya
sudah diambil oleh para monster. Dan mungkin saja, Kobold tadi itu menemukan
peti yang sudah menjadi kosong itu dan menggunakannya?

Ada kemungkinan bahwa peti ini tidak berasal dari lantai ini. Mungkin peti
ini ada di sini setelah dibawa dari lantai bawah oleh manusia atau monster.

Barang-barang berharga yang dulunya ada di ruangan harta telah diambil


oleh monster-monster keparat itu, dan mungkin disembunyikan di berbagai
tempat seperti peti ini. Dan ada kemungkinan juga bahwa para monster itu sedang
memegangnya.

Aku hanya mengambil cincin itu dan membiarkan yang lainnya. Kobold-
kun, mulai dari sekarang akan ada banyak adventurer datang kemari dan
memburumu. Hiduplah dengan kuat.
(TL: Dasar touya, sekarang kau malah membawa masalah bagi mereka)

Setelah aku sampai di lantai kedua, Aku berteleportasi ke tempat Rerisha-


san berada dengan [Gate].

***

「Meskipun ini hanyalah cincin biasa tanpa ada efek apapun, Tidak diragukan
lagi bahwa cincin ini emas」 (Rerisha)

Apakah cincin ini benar-benar emas? Kalau begitu, apakah kita bisa
mencari lebih banyak harta dari dungeon?

Tujuan para adventurer adalah harta karun yang ada di dungeon, dan
material mentah yang bisa diambil dari magic beasts dan monster. Di dungeon
ini, kelihatannya ada banyak monster yang telah berevolusi jika dibandingkan
dengan monster yang ada di luar. Dan bahkan ada banyak material yang tidak
biasa di sini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 72


「Bolehkah saya membelinya?」 (Rerisha)

「Boleh kok. Berapa harga yang kau tawarkan?」 (Touya)

「Hmm…… Karena tidak ada ukiran dan ada banyak goresan, bagaimana kalau
2 koin perak?」 (Rerisha)
(TL: yang benar saja, mau beli emas pake perak -_-)

Hmm. 2 koin perak berarti seminggu di hotel. Kupikir penghasilan ini


sepadan dengan waktu yang kuhabiskan di sana. Yah, meskipun tidak mudah
untuk menemukannya sih.

Ah, hal ini mengingatkanku, jika jumlah adventurer bertambah, aku harus
menambah dan membangun lebih banyak hotel. Kelihatannya semua ruangan di
penginapan [Silver Moon] akan terisi semua nantinya.

「Lalu, soal portal yang menghubungkan pulau dengan Brunhild, apa yang akan
Anda lakukan dengan biaya ongkosnya?」 (Rerisha)

「Biaya ongkos?」 (Touya)

「Karena di sana tidak ada apa-apa, kusarankan Anda hanya menariknya pada
saat mereka pergi, atau… mungkin Anda ingin membuatnya gratis?」 (Rerisha)

「 Umm~ Betul juga ya… Kalau begitu, bagaimana dengan 1 koin


tembaga?」 (Touya)

“Terlalu murah” – adalah jawaban Rerisha-san padaku, tapi kemungkinan


para adventurer tidak kembali jika biayanya mahal cukup besar. Jika
memungkinkan, aku ingin mereka menjadi pelanggan tetap. Dan aku juga ingin
agar mereka menggunakan fasilitas yang ada di negara ini seperti hotel agar roda
perekonomian berjalan.

Jika aku menggratiskannya, ada kemungkinan bahwa semuanya akan


keluar-masuk sesuka mereka. Siapa yang pergi ke pulau? Apa mereka tidak akan
kembali? Akan lebih baik jika memberinya sedikit peraturan. Semua yang masuk
harus menunjukkan kartu mereka.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 73


Memang hal ini tidak akan memberikan uang yang banyak, tapi bukan itu
intinya, kan?

Ada kemungkinan bahwa senjata, armor, dan potion penyembuhan akan


diperlukan nantinya. Keadaan sekarang ini seakan-akan keadaan dimana aku
menghitung ayam-ayamku sebelum mereka menetas, tapi sebelum itu, ayo
kunjungi semua pedagang yang ada di kota.

Aku mungkin juga membutuhkan banyak pandai besi yang bisa


memperbaiki senjata dan semacamnya nanti.

Hal ini mulai menyenangkan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 74


Chapter 187
Gerbang Transisi, dan Sebuah Belati Perak

Sejak berita tentang penemuan dungeon baru tersebar, para adventurer


mulai berdatangan ke Brunhild.

Pada awalnya, dungeon yang Rerisha-san temukan itu adalah dungeon


yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Dungeon itu belum terjamah oleh
para pencuri karena terletak di kepulauan terpencil di tengah samudera. Jadi, ada
kemungkinan bahwa harta karun yang melimpah ada di dalamnya.

Dengan kata lain, situasi ini seperti pepatah “Siapa cepat dia dapat”.
Para adventurer berusaha untuk menjadi yang pertama datang ke 3 dungeon yang
kunamai dengan [Amaterasu], [Tsukuyomi], dan [Susanoo].

Sebelumnya, aku berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan


kenyataan bahwa aku bisa menggunakan [Gate] agar tidak disalahgunakan orang-
orang yang berpengaruh dan berkuasa untuk sebuah kejahatan. Akan tetapi, ada
banyak orang yang mengetahuinya sekarang. Yah, soalnya aku terlalu banyak
menggunakannya pada waktu pertempuran melawan Fraze sih.

Disamping itu, aku telah menjadi kuat sekarang. Kupikir tidak akan ada
orang yang berani untuk berbuat macam-macam denganku sekarang. Kalaupun
ada, Mereka pasti akan langsung kukalahkan.
(TL : songong amat lu touya)

Setelah melalui banyak pertimbangan dan akhirnya diberlakukan, gerbang


transisi menuju pulau telah disetujui oleh berbagai pihak dengan alasan [Yah,
kalau untuk raja itu sih, pasti bisa].

Karena ukuran dungeon itu cukup besar, ada banyak magic beast dan
monster berkeliaran di sana. Meskipun eksplorasinya belum membuahkan hasil
yang memuaskan, tapi ada juga party yang telah mencapai lantai 3.

Dan untuk guild, mereka kelihatannya tidak keberatan ataupun mengeluh


karena mereka bisa mendapatkan material dan harta yang dibawa pulang oleh
para adventurer meskipun eksplorasinya tidak berjalan dengan mulus.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 75


Kemarin aku sedikit terganggu dengan semakin buruknya layanan dan
keamanan masyarakat karena bertambahnya adventurer. Yah, kukira itu wajar
karena ada juga penjahat atau buronan diantara para adventurer.

Orang-orang idiot yang mengganggu warga dan menipu toko-toko di kota


juga mulai bermunculan satu demi satu.

Aku tidak tahu bagaimana mereka dihukum di luar negeri, tapi aku tidak
akan mengasihani mereka di negaraku ini. Jika ketahuan, mereka akan diseret
oleh para ksatria ke [Devil’s whisper jail] (sebuah penjara dimana mereka dipaksa
untuk mendengar suara papan yang digaruk-garuk selamanya) atau ke [Aromatic
Smelling Prison] (penjara yang berisi 1/10 bau dari slime yang bau) dan mereka
akan tinggal di sana sambil menyesali tindakan mereka.

Lalu, ada satu hal lagi yang kubuat, yaitu sebuah rumah sakit di kota.
Rumah sakit ini adalah tempat dimana para spesialis sihir atribut cahaya dan
dokter yang bisa mendiagnosa penyakit berkumpul. Obat-obatan di sini dibuat
langsung oleh Flora.

Harga untuk pengobatan di sana telah ditetapkan kemarin, dan kami juga
menggratiskan obat-obatan itu pada anak kecil yang punya pengasuh di negara
ini.

Di dunia ini, penduduk yang berumur 13 kebawah dianggap sebagai anak


kecil. Dikarenakan mahalnya pengobatan di dunia ini, mustahil bagi mereka
untuk membayarnya.

Meski tadi kukatakan “GRATIS”, bukan berarti kami tidak menuntut biaya.
Pengasuh mereka diharuskan bekerja sehari atau dua hari di negara ini. Tentu saja,
mereka tidak harus bekerja jika mereka bisa membayarnya secara kontan.

Beberapa kios stan memenuhi jalan menuju gerbang transisi, mereka


menjual perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan seperti obat, tali, lampu,
makanan darurat, dan lain-lain, sementara stan lain menjual pisau lipat, kompas,
staples, dan lain-lain.

Aku menuju ke salah satu stan di samping gerbang dan memanggil


pemiliknya.

「Hey. Bagaimana hasil penjualannya?」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 76


「Sampai saat ini cukup bagus. Kelihatannya aku akan melupakan pekerjaan
utamaku dan beralih menjadi pedagang nantinya」 (Pedagang)

Sebenarnya orang ini adalah ninja. Dengan kata lain, dia salah satu shinobi
takeda, dan anak buah Tsubaki-san.

Dia di sini untuk memantau bagaimana keadaan sambil berjualan. Agar


tidak terlihat menurigakan, Aku berbisik-bisik dengannya sambil mengambil
barang yang dijualnya.

「Apa ada masalah akhir-akhir ini?」 (Touya)

「Tidak ada masalah yang serius. Hanya ada masalah kecil seperti party yang
membuat keributan kecil」 (Pedagang)

Keributan yang dibuat oleh para adventurer adalah cerita biasa. Hal ini
tidak perlu ditindaklanjuti selama mereka tidak mengganggu orang lain.

「 Saat aku masuk dungeon kemarin, hanya kobold yang kutemui di lantai
pertama. Tapi bagaimana dengan monster yang berada di lantai bawah, bisakah
kau memberitahuku?」 (Touya)

「 Monster yang berada di lantai pertama yaitu goblin, kobold, tikus raksasa,
kelelawar raksasa, dan kelinci bertanduk 1. Sedangkan di lantai kedua,
ada monster yang identik dengan hobgoblin, goblin archer, orc, skeleton.
Para adventurer juga telah mengatakan bahwa mereka melihat dullahan
dan killer mantis di lantai 3」 (Pedagang)

Dullahan? Kami telah melawan dullahan level rendah dulu, dan mereka
cukup kuat, kan? Akan sangat sulit jika melawan mereka tanpa memiliki senjata
anti undead atau membawa penyihir yang bisa memakai sihir cahaya.

「 Entah kenapa monster-monster yang ada di dungeon selalu berbeda. Aku


merasa [Amaterasu] berisi magic beast, [Tsukuyomi] berisi undead, dan
[Susanoo] berisi monster biasa」 (Pedagang)

Omong-omong, perbedaan monster biasa dan magic beast adalah apakah


mereka buas atau tidak. Mengapa seperti itu? Aku keheranan dengan fakta ini,

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 77


apakah mereka terisolasi satu sama lain? Jika aku tidak salah, mungkin hal ini
berhubungan dengan hukum makan dan dimakan meski sesama magic beast.
Pastinya mereka tidak akan mau hidup dengan musuh alami mereka, kan?

Setelah berterima kasih padanya, aku langsung berjalan menuju gerbang


transisi. Ada 3 dungeon yang terhubung ke tempat masuk 3 dungeon yang
berbeda.

Yah, pada akhirnya, karena destinasi tujuan gerbang ini akan menuju 1
tempat yang sama, tidak akan mustahil bagi mereka untuk melewati
pulau dungeon lain jika mereka menaiki kapal atau berenang di lautan. Meskipun
kebanyakan mereka biasanya kembali lagi dan masuk gerbang lain setelahnya.

Meskipun para adventurer diwajibkan untuk menunjukkan kartu mereka


dan membayar 1 koin perunggu setiap kali masuk ke gerbang, masalah finansial
pulau ini tetap bermasalah.

Mari kita pikirkan sejenak. Seseorang bisa membeli makanan yang


mengenyangkan meski hanya dengan 1 koin perunggu. Jadi, apakah harganya
sepadan dengan seribu yen? Jika memang seperti itu, aku rasa 2000 yen per hari
di hotel terlalu murah karena menurut pengalamanku, dengan 1 koin perunggu,
kami bisa tinggal sehari dengan layanan makanan 3x sehari di hotel [Silver
Moon] di Leaflet. Akan tetapi, jika dihitung pengeluarannya akan mencapai
60000 yen dalam sebulan. Jika kau berpikir itu normal, coba kau pikir apakah
hotel mewah dengan layanan seperti itu bisa bertahan hanya dengan 60000 yen
sebulan? Dan bahkan kita mendapat makanan 3x sehari.

Jika dipikir-pikir, membandingkan nilai uang dunia ini dengan duniaku itu
tidak berguna sama sekali, jadi aku berhenti memikirkannya.

「Touya-dono!」 (Yae)

「Touya-sama!」 (Hilda)

「Huh? Yae dan Hilda? Ada apa?」 (Touya)

Saat aku memalingkan wajahku karena tiba-tiba dipanggil, duo ahli pedang
Brunhild Yae dan Hilda berlari ke arahku. Mereka sangat akrab. Apa karena
mereka selalu berlatih bersama ya?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 78


「Tadi kami telah memutusakan akan pergi sebentar untuk melakukan inspeksi
sambil berlatih. Seperti yang telah Hilda-dono bilang sebelumnya, dia tidak
punya cukup pengalaman untuk bertarung dengan magic beast dan monster–de
gozaru」(Yae)

「 Lihatlah Touya-sama, Aku telah menerima kartu guild! Meskipun jika


dibandingkan dengan milik Yae dan yang lainnya, punyaku masih berwarna
hitam.」(Hilda)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 79


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 80
Hilda kelihatan sangat senang saat ia menunjukkan kartunya padaku.
Warna kartunya masih berwarna hitam menandakan bahwa ia seorang pemula.
Mengatakan Putri kerajaan dari kerajaan ksatria Restia dipanggil dengan sebutan
pemula bukanlah sebuah lelucon. Sedangkan kartu Yae sudah berwarna merah
menandakan bahwa ia adalah adventurer kelas atas.

Yah, tumbuh sekuat itu dalam waktu 1 tahun adalah sesuatu yang abnormal

Meski tidak sepenuhnya benar. Karena sejak pertama kali pertemuan kami,
Yae memang sudah kuat sekali.

「Apa yang Touya-dono lakukan di sini degozaruka?」 (Yae)

「Mn? Ah, aku sedang memeriksa dan memastikan keamanan daerah ini. 」
(Touya)

「Ah, kenapa Anda tidak ikut dengan kami saja?」 (Hilda)

「Kenapa tidak. Ayo kita pergi bersama-sama」 (Touya)

Akhirnya kami pergi bersama-sama melalui gerbang yang menuju ke


[Amaterasu] dan akhirnya sampai di pantai. Oh hampir saja lupa, aku harus
membayar uang masuk gate. Kami mungkin akan mendengar [Kenapa orang-
orang itu mendapat perlakuan khusus?] jika kami langsung masuk tanpa
membayar. Selain itu, kami juga akan terlihat berbeda dari yang lain. Biasanya
aku menggunakan [Gate]-ku sendiri untuk perjalanan seperti ini, tapi aku ingin
memastikan apakah ada kecacatan di gerbang transisi ini.

Kepulauan ini terdiri dari 7 pulau besar dan beberapa pulau kecil. Meski
tidak ada dungeon di pulau terbesar, pulau itu berisi banyak magic
beast dan monster.

Karena ada banyak monster jenis tanaman di sana, orang-orang harus


berhati-hati karena serangannya yang mematikan. Semua orang yang masuk ke
sana, termasuk para adventurer pemula, harus menjaga diri mereka sendiri dan
hal itu tidak menyusahkanku. Omong-omong tentang pulau itu, ada banyak
tumbuh-tumbuhan, kacang-kacangan, dan buah beri aneh yang belum pernah
dilihat sebelumnya, jadi request yang menyuruh seseorang untuk mengambilnya
terus berdatangan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 81


Akhirnya, kami memasuki dungeon setelah mengaktifkan sihir [Light].
Dungeon yang bernama [Amaterasu] ini adalah dungeon yang telah aku masuki
kemarin, tapi sekarang ada lebih dari 40 adventurer di sini. Jika satu party terdiri
dari 4 orang, berarti ada sekitar 10 party yang ada di sini.

「Banyak sekali yang datang ke sini ya, apakah mereka tidak akan bertarung satu
sama lain jika mereka saling bertemu degozaruka?」(Yae)

「Dungeon ini sangat luas lo. Meskipun mereka bertemu, mereka hanya akan
menyapa satu sama lain dan menuju ke jalan yang berbeda. Selain itu, mungkin
mereka hanya akan bernegosiasi soal air dan tumbuhan herbal saja」 (Touya)

Tiba-tiba ada 3 ekor serigala bertanduk 1 menyerang kami selagi kami


berbicara. Hilda langsung menebas mereka sebelum kami menyadarinya. Oh,
sungguh pertarungan yang mudah ya.

「 Apa yang akan kita lakukan dengannya? Hanya tanduknya saja yang bisa
menjadi bahan material, kan?」 (Hilda)

「Dagingnya tidak bisa dimakan karena terlalu keras, dan kulitnya pun juga tidak
terlalu berguna」 (Yae)

「Jadi apakah kita akan memotong tanduknya dan meninggalkan sisanya?」


(Hilda)

「 Seharusnya tidak apa-apa jika kita membuangnya ke samping sehingga


mayatnya tidak menghalangi jalan. Mayat-mayat itu mungkin akan menjadi
makanan magic beast lain, atau mungkin mereka akan membusuk dan
manjadi makanan bagi para slime」 (Touya)

Slime adalah makhluk hidup yang dikenal sebagai monster yang selalu ada
di setiap dungeon di seluruh dunia. Meskipun terkadang mereka menyerang
manusia, tapi biasanya mereka tidak berbahaya. Jika aku harus menggambarkan
seperti apa slime itu, mereka seperti cairan bening dan juga pemakan bangkai.
Mereka memasukkan semua sampah dan lainnya lalu menghancurkannya.

Menurut para adventurer, bahkan mayat dan kotoran pun dimakan olehnya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 82


Hasilnya, dungeon tetap bersih tanpa bau mayat. Ahh, terima kasih slime.

Meski slime punya karakteristik seperti itu, untuk suatu alasan, mereka
tidak memakan isi kotak seperti kotak harta. Dan mereka juga tidak memakan
besi. Jika dipikir-pikir, sludge slime juga membuat air lebih bersih. Tergaantung
dari tipe slime, aku penasaran apakah mereka juga pilih-pilih makanan seperti
manusia.

Rupanya, ada teori yang menyebutkan bahwa slime adalah buatan manusia
di zaman sihir kuno*. Hal itu mungkin masuk akal. Jadi,aku akan mencarinya di
[Perpustakaan] nanti.
(ED : Bukannya di Animenya sudah ada yang berhasil buat Slime)

Hilda menyeret mayat serigala itu ke samping jalan dan memotong


tanduknya. Tanduk-tanduk itu bisa dijual sebagai material, jadi kami akan
menjualnya pada guild setelah ini.

Setelah itu, Hilda lagi-lagi mengalahkan kelinci bertanduk 1, kelelawar


raksasa, dan tikus raksasa sendirian. Aku bisa merasakan banyak makhluk sihir
di sini, meskipun para goblin dan kobold terkadang juga keluar.

Omong-omong tentang perjalanan kami, aku tidak menunjukkan peta yang


sudah kusimpan di smartphone-ku kemarin. Tujuan kami bukan menaklukkan
dungeon. Aku pikir akan lebih menyenangkan dan menegangkan tanpa
menggunakan peta itu. Meski agak lama, tapi para gadis telah menemukan tangga
menuju lantai kedua dengan cepat.

Setelah kami menuruni tangga, kami sampai di tempat yang luas untuk
kedua kalinya. Jalan di sini bercabang menjadi 2, kanan dan kiri. Untuk saat ini,
kami memutusakan akan mengambil arah kanan. Di sana ada persimpangan lagi,
dan setelah kami melewatinya, kami menemukan persimpangan sekali lagi, apa-
apaan dungeon ini.

「Oh, yaa hal ini mengingatkanku, peta dan kompas sangat dibutuhkan ketika
kita memasuki dungeon. Seseorang akan tersesat tanpa bantuan alat
itu」 (Touya)

Tentu saja, kebanyakan adventurer memetakan dungeon. kami kelihatan


tidak begitu peduli dengan masalah ini karena aku bisa mengeluarkan [Gate]
kapanpun kumau.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 83


Setelah berjalan untuk beberapa saat, kami menemukan ujung
koridor dungeon dengan pintu ganda di tengahnya. Setelah membuka dan
memasukinya, kami sampai di ruangan kecil dengan ukuran kira-kira sebesar 12
tikar tatami. Di pojok ruangan ada peti harta. Oioi, jangan bilang kalau ini adalah
ruangan pribadi monster… untuk sesaat aku merasa jadi seorang hero dari game
tertentu yang selalu masuk ke rumah seseorang tanpa ijin, dan menggeledah
barang mereka seenaknya.

Hilda nampak senang dan mencoba untuk membukanya. Saat ini aku
melihatnya dengan tatapan seperti “seperti anak-anak ya…”.

Setelah dibuka, peti itu berisi berbagai jenis pisau dan pedang yang sudah
berkarat. Ada banyak pisau dan belati di sini. Kurasa tidak ada barang mewah
seperti perhiasan di sini. Akan tetapi, kenapa ada banyak belati di sini? Apakah
pemiliknya adalah seorang maniak pisau? Jika dipikir-pikir, mahkluk hidup
seperti burung gagak dan anjing juga mengumpulkan barang barang seperti ini

「Mengecewakan……」(Hilda)

「Yah, harta karun yang sebenarnya memang sulit untuk ditemukan」 (Touya)

「Tunggu sebentar. Lihatlah ini, bukankah ini sebuah belati perak degozaruka?」
(Yae)

kata Yae sambil menunjuknya

Belati ini tertutupi debu dan kotor, tapi tidak diragukan lagi bahwa ini
memang belati perak. Meskipun tidak bercorak dan sangat polos, mungkin belati
ini cukup bernilai jika dijual pada guild. Yah, seperti yang sering diucapkan
oleh para adventurer “sebuah harta tetaplah harta”.

「 Harganya mungkin tidak terlalu besar, tapi akankah kau


menjualnya?」 (Touya)

「 Tidak….. aku akan menjadikannya sebagai tanda bahwa kita pernah


berpetualang bersama. Sebagai tanda bahwa aku pernah menjadi seorang
adventurer seperti yang lainnya.」 (Hilda)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 84


Hilda menaruhnya di kantong yang ia bawa. Kurasa tidak masalah jika itu
yang ia inginkan.

Aku memikirkan hal itu sambil melihat Hilda yang tersenyum senang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 85


Chapter 188
Reorganisasi, dan Seekor Wyvern

「Dan selesai…, apa begini sudah cukup?」 (Touya)

「Fuaah…。Seperti biasa kamu memang aneh…」 (Mika)

Saat ini aku telah selesai merenovasi [Silver Moon] dan melompat dari atap.

Semua kamar hotel tidak cukup untuk menampung semua adventurer


karena jumlah mereka bertambah setelah penemuan dungeon, jadi aku
merenovasi hotel ini sekaligus membangun [Silver Moon] kedua sebagai cabang
dari yang pertama.

Cabang kedua ini lebih murah dan memiliki kamar yang lebih banyak dari
yang hotel pusat. Terlebih, hotel cabang ini juga telah terdaftar di guild sebagai
hotel khusus bagi adventurer. Hotel ini juga dibuat dekat dengan gerbang
transisi dungeon.

Dan di Hotel pusat, aku mengatur harga sedikit lebih tinggi bagi para
pedagang dan wisatawan. Ya memang seharusnya begini, karena fasilitas yang
ada di hotel cabang itu apa adanya, berbeda dengan hotel pusat yang agak
berkelas.

「 Saat aku memikirkan berapa lama renovasi ini akan berlangsung, karena
kamu tiba-tiba berkata [Biarkan aku merenovasinya], tapi ternyata hanya selesai
dalam 2-3 jam… Aku sudah lelah untuk gagum padamu.」(Mika)

「Hebat Sekali ~nee…」 (Furueru)

Dibelakangku, Mika-san dan Furueru-san sedang menatap hotel cabang


[Silver Moon] dengan mulut yang terbuka.

「Sekarang tinggal mencari pelayan yang akan menjaganya. Hhmm, kira-kira


berapa pelayan yang kita butuhkan untuk hotel ini?」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 86


「Ah, kalau tentang pelayan dan lain-lain aku punya beberapa kenalan dari
Leaflet yang ingin bekerja di Negara ini. Bagaimana kalau kita memekerjakan
mereka saja?」 (Mika)

Kenalan Mika-san, yah? Kurasa tidak masalah. Aku langsung pergi


bersama Mika-san ke Leaflet dengan [Gate] dan berbincangan dengan
kenalannya. Kami meminta mereka untuk pindah ke Brunhild jika mereka sudah
siap.

Beberapa bahkan ada yang berkata ingin bekerja hari ini juga, jadi kami
memberi mereka waktu untuk berkemas-kemas dan mengucapkan selamat
tinggal pada keluarga mereka masing-masing. Dan kami akan langsung kembali
ke Brunhild saat mereka sudah siap.

Sementara kami menunggu mereka, Mika-san mengatakan ingin bertemu


dengan ayahnya, Doran-san, karena sudah lama tidak berjumpa. Dan aku
memutuskan untuk berjalan-jalan di kota agar tidak mengganggu momen reuni
keluarga tersebut.

Selagi aku menelusuri jalan di Leaflet yang sudah lama sekali tak aku
kunjungi, aku memikirkan masa depan Brunhild.

「 Kukira yang tersisa sekarang adalah menambah stok senjata, armor, dan
barang barang lainnya, kan? Para pedagang suruhan Alba-san juga terlihat
bersemangat menjalankan bisnis mereka. Tapi ada 1 kekurangan. Yakni
waktu, waktu yang dibutuhkan untuk mengirim barang-barang sangat
lama, meskipun jika kami mengirim barang-barang dengan kereta kuda (yang
merupakan alat pengirim di dunia ini) dari Brunhild, tetap saja akan memakan
waktu yang lama.」 (Touya)

Aku pernah menyerah sekali sebelumnya. Tapi, Haruskah aku membuat


mobil? Tidak, apa lebih baik kereta, tapi… Kecepatan kereta lebih
tinggi dan kapasitasnya juga besar, maka… Ah, bukankah akan lebih mudah jika
aku menggunakan [Gravity] untuk membuat bobotnya menjadi lebih ringan?

Mhmmm, ya aku mengerti sekarang. Kupikir akan lebih mudah jika aku
membuatnya untuk semua urusan pengiriman barang. Jika dia Alba-san, Dia pasti
akan membelinya meskipun harganya agak mahal. Kapasitasnya akan lebih
banyak jika aku mengaplikasikan [Storage] di situ.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 87


Berapa macam kendaraan yang harus kubuat ya? seperti [Kendaraan
dengan keamanan maksimal] ekslusif hanya bagi keluarga kerajaan dan orang-
orang penting lainnya. Oh, hal ini mengingatkanku, Di istana kami tidak ada kuda
sama sekali. Karena kami S~E~L~A~L~U menggunakan [Gate] untuk pergi
kemana saja.
(TL : Enak banget hidupmu touya, aku juga pingin)

Terlepas dari itu semua, kelihatannya proyek bisnis dungeon sukses besar.
Tidak ada berita kematian muncul sampai saat ini, tapi orang yang terluka parah
juga muncul kadang-kadang. Sekali saja mereka menuruni satu lantai lebih dalam
di dungeon, maka kekuatan mahluk sihir dan monster di dungeon langsung naik
drastis. Dan jika mereka dikalahkan oleh monster, mereka akan datang lagi untuk
balas dendam.

Menurut rumor yang beredar di kota, kelihatannya para adventurer telah


berhasil mencapai lantai 4 di dungeon [Amaterasu]. Dan saat ini, ada
juga party yang mendapatkan harta karun disana. Dengan ini, jumlah adventurer
pasti akan bertambah lagi.

Pada saat yang sama ketika aku berpikir tentang hal itu, secara tidak sadar
aku sampai di depan toko pakaian Zanakku-san, jadi aku akan menyapanya
karena sudah lama sekali tidak berjumpa. Betapa rindunya aku disini. Ini adalah
tempat pertama yang kudatangi setelah sampai di dunia ini.

Akan tetapi, toko ini telah di model ulang sekarang. Tokonya menjadi 2x
lebih besar dari yang dulu. Yah, Kelihatannya mereka sekarang juga menjual
baju renang dan seragam. Jadi wajar mereka mendapat keuntungan yang cukup.

「 Selamat datang tuan. Senang bertemu dengan anda di “Fashion King


Zanakku”」 (Pegawai)

Saat aku masuk, seorang pegawai onee-san menyambutku dengan


senyuman manis. Pegawai ini, dia mungkin terpaksa melakukan hal seperti ini
ya…

Toko ini juga memiliki cabang di Brunhild. Aku bisa mengatakannya


dengan jelas sekarang bahwa papan tanda toko ini terlalu mencolok.

Aku meminta pegawai itu untuk memanggil Zanakku-san, dan setelah


menunggu beberapa menit, dia akhirnya datang dari belakang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 88


「Wah-wah-wah. Selamat datang, baginda Raja. Apakah ada masalah sampai
Anda datang kemari?」 (Zanakku)

「Aku detang kesini untuk mengajak kenalan Mika-san manjadi pegawai [Silver
Moon] yang ada di Brunhild, dan Karena saat ini aku tidak sibuk, aku ingin
berkunjung kemari.」 (Touya)

「 Ya ampun. Jadi, itu artinya Anda membutuhkan seragam untuk mereka


bukan?」 (Zanakku)

Ah, Iya. Aku lupa. Bagaimana cara aku mengatakan hal ini? Seperti yang
diharapkan dari pedagang profesional.

Tapi, karena aku tidak tahu ukuran mereka, jadi kami memutuskan
untuk memesannya nanti.

「 Oh iya, kupikir aku harus bertanya pada Anda, tapi… Sebenarnya, ada
permintaan untuk membuat gaun dari seorang bangsawan tertentu dari Rodomea,
tapi mereka memesan gaun yang tidak biasa, berdesain unik, dan tidak pasaran.
Jika aku bertanya pada anda, pasti anda punya ide untuk sesuatu seperti ini
bukan?」 (Zanakku)

「 Desain unik untuk sebuah gaun? U~n… Ah, bisakah kau membawakan
beberapa kertas kesini?」 (Touya)

Sementara pegawai toko itu mengambil kertasnya, Aku mengeluarkan


smartphoneku, dan mencari desain gaun di internet. setelah itu, Aku menstranskip
kira-kira 20 desain gaun dan memberikannya pada Zanakku-san.

「Desain ini~, desain yang belum pernah kulihat… jika kita menggunakan desain
ini, bangsawan itu pasti akan sangat puas.」 (Zanakku)

「Yah, dia jelas meminta sebuah gaun yang bahkan tidak dimiliki oleh keluarga
kerajaan. Jadi jika kau menggunakan ini, dia pasti langsung menerimanya,
kan?」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 89


Yang bangsawan ini cari adalah gaun yang hanya ada satu di dunia, jadi
mereka akan puas jika gaun itu merupakan gaun yang bahkan keluarga kerajaan
tidak miliki.

Lalu aku menstranskip desain sarung tangan dan kaki yang sesuai dengan
gaun itu, tiba-tiba seekor beruang masuk dengan menendang pintu. Saat aku
berpikir apa-apaan ini, ternyata Balar-san dari [Weapon Shop Bear Eight]? Aku
sangat terkejut. Soalnya dia hampir sama dengan beruang …

「Tu~, Tuan Zanakku! Naga! Seekor naga menuju kemari ! Cepatlah mengungsi
bersama kami!」 (Balar)

「「Apaaaaa~ !?」」

Seekor naga!? Aku langsung keluar dari toko, dan aku melihat naga hijau
terbang di langit.

Naga itu bermata merah dan memiliki sisik yang kasar dan memiliki
tanduk yang sangat banyak di ekornya. Ukurannya kira-kira sama dengan naga
hitam yang kami lawan di Misumido. Satu hal yang berbeda darinya yaitu
memiliki dua kaki dan sayap yang lebih besar daripada naga hitam yang memiliki
empat kaki. Apa itu subspecies dari naga, [Wyvern]?

「Gogaaaaaaaa!!」 (Wyvern)

Tiap kali wyvern itu meraung, seluruh kota langsung panik. Wyvern itu
lalu menyemburkan api besar dari mulutnya dan mengarahkannya ke kota.

「Hey~」 (Touya)
Aku melompat dan terbang dengan [Fly], lalu pergi ke tempat semburan
api tersebut. Aku mencoba menggunakan sihir yang baru kupelajari belakangan
ini, dan mengulurkan tanganku.

「Absorb」 (Touya)

Aku menyerap semburan api itu seperti para Fraze yang menyerap, dan
menambah kekuatan sihir. Sihir ini adalah sihir non-attribute [Absorb]. Sihir
ini mampu menyerap sihir yang dikeluarkan oleh lawan dan menambah mana

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 90


pemakainya. Serangan naga barusan itu termasuk sihir attribute api. Kalau seperti
itu, aku bisa menyerapnya.

Akan tetapi, semburan itu sangat berbahaya. Jika kota ini terkena semburan
tadi, maka kota ini akan jadi lautan api!

「KURUAAAAAAAAAA!!」 (Wyvern)

Wyvern itu mulai marah dan mengejarku karena aku mengganggunya.


Bajingan ini, seharusnya aku yang marah.

Aku langsung menggunakan [Accel], menuju ke sampingnya dan


menendang perutnya. Aku juga menggunakan [Grafity] untuk menambah
beratnya.

「Gravity」 (Touya)

Ia terkejut dan langsung terjatuh di tanah karena tidak kuat menahan


beratnya sendiri. Wyvern itu jatuh di tengah jalan besar. Karena semua warga
sudah dievakuasi, jadi tidak masalah.

Setelah jatuh, wyvern itu mencoba untuk memberontak dengan berbagai


cara, tapi aku langsung menendangnya lagi dengan kaki yang sudah kuperkuat
dengan [Gravity]. Setelah terkena seranganku, Tulang belakangnya hancur dan ia
langsung mati.

「Ya ampun… Dasar pembuat masalah.」 (Touya)

Semua warga keluar dan menyorakiku saat aku mengalahkannya. Setelah


merasa aman, para warga mulai mendatangi tempat ini.

「Ya ampun… Seperti yang kukatakan sebelumnya, Anda sangat hebat. Untuk
bisa mengalahkan naga sendirian dalam waktu secepat ini… Kami telah
terselamatkan berkat Anda yang ada disini.」 (Zanakku)

Zanakku-san berkata dengan suara pelan sambil melihat mayat wyvern itu.
Balar-san membuka matanya lebar-lebar dan melihat ke arahku. Dari arah yang
lain, Mika-san dan Doran-san juga datang kemari.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 91


「Haaaa, ini… Kau telah mengalahkan sesuatu yang sangat kuat… lagi. Aku lega
karena kota tidak mengalami kerusakan, tapi… omong-omong, apa yang akan
kau lakukan dengan mayatnya?」 (Mika)

「Untuk sekarang aku tidak membutuhkannya. Ohh iya. Aku akan memberikan
dagingnya pada Doran-san. Dari yang kudengar, daging naga sangat enak, dan
untuk kulitnya kuberikan pada Zanakku-san, karena kulitnya pasti bisa digunakan
sebagai material untuk membuat sesuatu seperti jaket kulit atau lain-lain. Untuk
tulang dan tanduknya akan kuberikan pada Balar-san. Aku yakin benda-benda itu
bisa berguna untuk membuat sesuaatu ditokonya.」 (Touya)

Semua warga yang hadir langsung membuka mulutnya dan menganga, tapi
akhirnya Mika-san mendekat dengan panik.

「T~tu~ tunggu dulu bodoh, apa kau paham dengan apa yang kau ucapkan
barusan!? Naga adalah sumber dari material kelas tertinggi, kau tahu itu!? Apa
kau yakin akan memberikannya begitu saja!?」 (Mika)

「 Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak membutuhkannya. Terlebih


lagi, hal ini akan dapat membantu semuanya, kan? Ini bukan balas budi, tapi aku
akan senang jika kalian semua menerimanya.」 (Touya)

Aku hanya tinggal sebentar di kota ini, tapi aku telah belajar banyak hal
dan mendapat memori yang indah di kota ini. Oleh karena itu, aku jelas-jelas
berhutang pada semua warga kota ini. Aku akan sengat senang jika aku bisa
membantu mereka jika mereka menerimanya dan bisa hidup dengan tenang
karenanya.

「Ah, tolong hati-hati jika kau ingin memotong tanduknya. Kelihatannya tanduk
itu mengandung racun.」 (Touya)

「E~to, Begitu ya? Terima kasih.」 (Doran)

Doran-san langsung menangani mayat wyvern itu dengan sebuah belati.

Akan tetapi, jika dipikir secara rasional, kenapa bisa ada wyvern disini?…
jika ia ingin makan, seharusnya ada banyak serigala dan kelinci bertanduk satu di
hutan selatan. Kelihatannya wyvern ini memang terbang menuju kemari sejak
awal.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 92


Aku telah menerima kabar Rerisha-san tentang fenomena naga yang
muncul di berbagai negara akhir-akhir ini.

Naga level rendah dikatakan muncul di Yuuron, Nokia dan Sandora.


Meskipun wyvern ini hanya subspesies, wyvern ini juga termasuk naga. Apakah
naga level rendah mulai menyerang umat manusia? Seperti memang terjadi
sesuatu dengan para naga…

「Benda apa ini?」 (Doran)

Doran-san bertanya padaku sambil memotong sisiknya. Setelah kepalanya


dipotong, ada sesuatu benda aneh muncul ketika ia mengulitinya.

Ketika aku melihat apa yang Doran-san tunjukkan, ada sesuatu


yang menancap di kepala atau lebih tepatnya di otaknya. Kami menariknya
dengan hati-hati, dan ternyata benda ini adalah jarum dengan panjang kira-kira
30 cm. Meski aslinya lebih pantas disebut dengan tusuk daging daripada jarum.
Kelihatannya benda ini menembus otaknya. Dan alasan tertentu aku bisa
merasakan kekuatan sihir darinya.

「Apakah, hanya spekulasiku saja, apa wyvern tersebut dimanipulasi oleh benda
ini?」 (Touya)

Sambil melihat jarum tusuk itu, keringat dingin mulai keluar dariku.
Apakah ini juga salah satu artefak yang jatuh dari [Gudang]. Aku menyimpannya
dengan menggunakan [Storage] dan akan bertanya pada grup robo-maid nanti.
Mereka mungkin tahu sesuatu.

Akan tetapi, ini masalah besar. Jika ini memang artefak yang bisa
mengendalikan naga, lalu apa yang terjadi saat ini merupakan permainan
dari seorang pelaku di suatu tempat.

Fuu, aku punya firasat buruk tentang hal ini. Firasatku sangat kuat dan
bahkan seperti memang akan terjadi sesuatu jika aku menemui fenomena aneh
seperti ini, Dan aku menyesal karena mempunyainya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 93


Chapter 189
Jarum Pengendali Pikiran, dan Naga Biru
Langit

「Menurutku, jarum ini bukan benda buatan profesor.」(Shizuka)

「Maksudmu jarum ini bukanlah benda yang jatuh dari [Gudang]?」


(Touya)

「Yup.」(Shizuka)

Setelah pulang dari Leaflet. Aku menunjukkan jarum yang kutemukan


pada Shizuka, dan ia berkata seperti itu. Lalu Rosetta (yang berada disampingnya)
langsung mengambil jarum itu, dan membolak-balikkannya. Setelah beberapa
saat, ia berkata.

「 Ini adalah [Jarum pengendali pikiran]. Benda ciptaan professor Erks. 」


(Rosetta)

「Erks?」(Touya)

「Professor Debora Erks. Dia adalah seorang yang disebut sebagai master dari
pembuat benda sihir di paruteno. Yah, meskipun kemampuannya sangat jauh
dibawah Professor Babylon」(Rosetta)

Jadi ada juga orang seperti itu ya? Aku menghela nafas setelah tahu bahwa
itu bukan benda dari [Gudang]. Yah, kelihatannya aku tidak perlu merasa
bertanggung jawab. Karena pada akhirnya, sebuah benda digunakan tergantung
pada siapa penggunanya. Jadi, jika aku berpikir tentang orang
terburuk, maka orang itu pasti adalah orang yang paham betul apa kegunaannya
dan bisa menggunakannya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 94


Tak peduli apakah itu [permata keabadian], [gelang iblis] atau bahkan
[gelang pertahanan mutlak], penggunanya hampir gila karena mendapat kekuatan
besar dan akhirnya hancur sendiri. Dan ada juga orang seperti pendiri Restia yang
bisa mengkontrol pedang suci dan menjadi raja yang disegani rakyatnya.

Yah, Meskipun keadaannya seperti itu, bukan berarti aku tidak akan
bertanggung jawab tentang pengelolaan [Gudang].

「 Pada dasarnya professor Erks adalah orang yang sangat benci professor
Babylon. Karena professor Babylon sering memberi komentar pedas pada artefak
yang dibuat prof. Erks, seperti [Benda ini kuat, tapi keamanannya cacat dan tidak
sempurna], [meskipun bagus, tapi bebannya dipikul oleh penggunanya cukup
besar], [Ini sebuah revolusi, tapi kurang menarik].」(Rosetta)

「Kelihatannya prof. Babylon mengundang bahaya pada dirinya sendiri karena


ia bisa membuat benda yang lebih berkualitas daripada prof. Erks」 (Shizuka)

Ya memang seperti itulah professor kalian. Aku yakin bahwa ia hanya


menggoda dan memberi semangat pada prof. Erks dengan caranya sendiri, seperti
yang diharapkan dari para jenius.

Seperti Oda Nobunaga dan Akechi Mitsuhide, kupikir para jenius dan
prodigy tidak cocok satu sama lain. Dan kupikir bahwa prof. Babylon bahkan
tidak menganggap prof. Erks sebagai lawan. Betapa menyedihkan, dan sungguh
sebuah kejadian yang menyedihkan.

「Jadi, apa fungsi dari [Jarum Pengendali Pikiran] ini?」 (Touya)

「Ini《Artifact》yang digunakan untuk memanipulasi makhluh sihir. Ketika


benda ini diisi dengan kekuatan sihir dan ditusuk pada otak atau kepalanya, benda
ini akan memberikan kuasa penuh pada pemakai untuk memanipulasi
monsternya. Meskipun benda ini dapat membuat monster tersebut mengeluarkan
kemampuan sampai melewati batasnya, namun benda ini juga dapat mengurangi
umur dari monster tersebut. Aku pernah mendengar bahwa benda ini bisa
membuat penggunanya gila, karena saat menggunakannya, pikiran pengguna dan
monster terhubung secara paksa.」 (Rosetta)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 95


Akhirnya aku paham. Jadi meskipun ini Artifact yang kuat, tapi
kemanannya jelak. karena beban yang diterima pengguna terlalu besar. Akan
tetapi, aku berpikir bahwa prof. Babylon tidak pantas mengatakan hal itu karena
ia juga membuat benda seperti [Permata Keabadaian].

Jadi, bukankah ini berarti penggunanya tidak tau kalau nyawanya


sedang terancam sekarang??

Akan tetapi, naga ya? Akan sangat sulit dan merepotkan jika seseorang bisa
mengumpulkan makhluk terkuat seperti itu. ditambah lagi jika ada naga senior
seperti naga merah yang kulihat di misumido itu menyerang kami. Meskipun aku
tidak bepikir kalau naga yang punya inteligen tinggi seperti itu bisa dimanipulasi
segampang ini.

『Tuan. Bolehkah Saya berbicara?』 (Kougyoku)

「Eh? Kougyoku? Ada apa?」 (Touya)

Kougyoku datang dari jendela. Dia menoleh kearahku dengan mata


merah crimson-nya dan mendarat di meja dengan elegan.

『Hamba berpendapat, akan lebih baik jika kita memanggil pemimpin Naga
[Blue Emperor] dan langsung menanyakannya secara langsung.』(Kougyoku)

[Blue Emperor]? Maksudnya salah satu dari 4 binatang suci. The


Seiryu dari timur? Kalau aku tidak salah, Kohaku pemimpin makhluk buas,
Sango dan Kokuyou pemimpin makhluk air dan yang bersisik, sementara
Kougyoku pemimpin ras burung, dan mereka semua adalah binatang suci. Akan
tetapi, kenapa makhluk sihir tidak termasuk?

『Sebenarnya Naga bukanlah makhluk sihir. Mereka adalah makhluk berspesies


tunggal yang manjadi tanggung jawab blue emperor. Selain mereka, ada
juga makhluk seperti kadal dan buaya. Walaupun makhluk buas tersebut juga
termasuk dalam tanggung jawab Kokuyou dan Sango. Dan saat ini hamba
berpikir “Kalau kita akan melawan para naga, mungkin lebih baik

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 96


kita memanggil pemimpin mereka saja secara langsung?”. Ditambah lagi Hamba
ingin bertemu dengannya, karena sudah lama hamba tidak
melihatnya.』 (Kougyoku)

『Tuan! Aku menolaknya !』 (Kohaku)

Dogannn! Kohaku masuk ke ruangan dalam wujud aslinya. Oioi! Sudah


berapa kali kubilang jangan berubah di dalam istana!?

『 Jika yang melakukannya adalah tuan kita, aku yakin beliau pasti bisa
mengalahkan mereka tampa bajingan itu! Tuanku tolong pertimbangkan
lagi!』 (Kohaku)

Apa yang terjadi!? Dan jangan mendekatiku saat kau dalam wujud aslimu.
Kau sangat menakutkan, tahu. Kau seperti ingin memakanku.

『 Lupakan tentang ke-bangsatan-nya sekarang, bukankah sebagai Blue


Emperor ia akan berguna nantinya?』(Sango)

『Kohaku-chan selalu bertengkar dengan Sei-chan tahu. Jadi ini hanya masalah
mereka secara pribadi. Pupupu..』 (Kokuyou)

Sango dan Kokuyou juga datang sambil melayang bebas di udara. Oh,
seperti itu ya?

『Guuu, Memang betul sih tapi… Tidakkah kalian semua paham jika makhluk
itu akan menjadi masalah jika ia bergabung dengan kita! Makhuk itu tidak mau
bekerja sama dan selalu bicara tidak jelas! Ahhh, aku ingin mengamuk hanya
dengan mengingat wajahnya!』 (Kohaku)

Saat kulihat Kohaku mulai menyusut kukira ia mulai tenang, tapi ia mulai
mengamuk di karpet seperti anak kecil. Dia benar-benar membawa masalah
pribadi dalam masalah yang satu ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 97


『Kohaku yang menurutkan hawa nafsu dan Blue Emperor yang bersifat rasional
itu seperti minyak dan air. Karena itu menurutku mereka lebih cocok disebut
dengan tidak terlalu cocok satu sama lain daripada selalu bertengkar? Aku
berpikir kalau mereka juga mengakui poin bagus pada
lawannya, tetapi mereka tetap saja keras kepala.』 (Kougyoku)

『Siapa oi! Yang aku akui hanyalah mulut pintarnya yang mengoceh tidak jelas
tanpa membaca situasi saja!』(Kohaku)

Kohaku naik ke atas meja dan berteriak pada Kougyoku yang


menjelaskannya padaku. Oh, Ya ampun. Kurasa diskusi ini tidak akan
berlangsung dengan baik.

「Aku paham dengan perasaanmu, Kohaku. Tapi untuk sekarang mari kita coba
memanggilnya dulu.」 (Touya)

『Tidak mau~』(Kohaku)

「 Yah, pikirkan ini, aku tidak menyuruhmu untuk menjadi temannya. Ah,
meskipun tidak apa-apa jika kalian bertengkar sampai batas tertentu, namun aku
akan menghukummu jika kau bertengkar dengan serius.」(Touya)

Aku mengangkat Kohaku yang enggan ikut, dan pergi menuju halaman
belakang. untungnya, tidak ada siapapun saat ini, jadi kami memutuskan untuk
memanggilnya sekarang juga.

Aku membuat formasi sihir di halaman dengan kapur sihir dan mulai
mengalirkan sihir atribut kegelapan-ku.

Sambil mengkonfirmasi bahwa kabut di dalam mulai bertambah gelap, aku


mulai mencampurkan kekuatan sihirku dengan sihir kawanan Kohaku dengan
perlahan. Dengan ini, persiapannya selesai.

「 Oh makhluk yang memerintah tumbuhan dan alam, sungai-sungai dan


penguasa dari timur. Jawablah permintaanku, DAN DATANGLAH
KEMARI!!!」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 98


Kekuatan sihir yang ada di tengah formasi sihir menggelembung dan
meledak, lalu muncul naga biru besar di dalam kabut hitam pekat. Naga itu
memiliki sisik berwarna sapphire dengan mata biru laut jernih dan sayap besar
yang memberi kesan sekan-akan dia raja. Tidak seperti wyvern sebelumnya, yang
satu ini memiliki kaki yang sempurna dan bisa berdiri tegak. Naga ini
bukanlah [Naga timur]. Tapi memang seekor《Dragon》yang sempurna.

『… Fumu. Pada saat aku mengira kenapa aku sedikit bernostalgia dengan sihir
ini, ternyata kalian berempat, ya? Ada apa sampai kalian berempat repot-repot
memanggilku di tempat seperti ini?』 (Seiryu)

Suara yang lembut keluar dari mulutnya. Suaranya memberi kesan bahwa
ia seorang guru wanita cantik dari duniaku.

『Lama tak berjumpa, Blue Emperor.』 (Sango)

『Sei-chan, Aku kangen kamu lo~』 (Kuroyou)

『 Tidak ada yang lebih baik kecuali melihatmu dalam keadaan sehat, Blue
Emperor.』 (Kougyoku)

Sementara Sango, Kuroyou, Kougyoku menyapa Seiryu, Kohaku hanya


berdiam diri, memalingkan pandangannya dan memetikkan lidahnya. Oi-Oi,
tidakkah kau berpikir bahwa perbuatanmu itu terlalu berlebihan, Kohaku?

『 Fumu. Kelihatannya ada hewan rendahan yang bahkan tidak tahu


cara menyapa seseorang yang sudah lama tak dijumpainya, tapi aku akan
memaafkannya. Karena aku adalah makhluk berjiwa baik, rendah hati, dan tidak
sombong.』 (Seiryu)

『Ya ampun ternyata kadal mesir biru ini ya! Kukira siapa barusan yang bicara
tidak jelas? Kau bilang dirimu baik hati dan tidak sombong!? Berani-beraninya
kau berkata seperti itu didepanku ya kadal mesir, dengan sifatmu yang
munafik itu bertolak belakang 180 derajat dengan apa yang kau katakan! 』
(Kohaku)

『Siapa yang kubilang munafik kucing antartika? Bukankah yang sedang kau
bicarakan itu adalah dirimu sendiri?』 (Seiryu)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 99


『Apa katamu wahai kadal mesir!!!??....』 (Kohaku)

「Sudah, sudah, kumohon berhentilah…」 (Touya)

Aku mengangkat Kohaku yang sepertinya sudah siap untuk bertarung


sampai titik darah penghabisan. Meskipun naga ini terlihat bingung, ia menoleh
padaku dan mulai mengatakan sesuatu.

『 Apakah dirimu yang memanggilku kemari wahai manusia? Siapa


namamu?』 (Seiryu)

「 Namaku Mochizuki Touya. Raja dari Negara ini, Brunhild.」 (Touya)

『 Hohou. Meskipun aku paham mengapa kau bisa mendapatkan penguasa


burung api, aku heran mengapa kau berhasil memaksa Raja putih dan Genbu
untuk membuat kontrak denganmu?』(Seiryu)

『 Dia sama sekali tidak memaksa kami. Dia adalah master kami yang
terhormat.』 (Kuroyou)

『… … …Apa kau bilang???』 (Seiryu)

Saat mendengar ucapan Kougyouku, Seiryu berhenti bergerak untuk


beberapa saat. Dan melihatku dengan mata heranan tidak percaya.

Tiba-tiba, Seiryu mulai mengeluarkan banyak sihir untuk


mengintimidasiku. Akan tetapi, tidak ada efek sama sekali padaku. Hal ini
mengingatkanku, Ini sama ketika aku memanggil Kohaku dulu. Setelah agak
lama, Seiryu menghentikannya dan menghela nafasnya.

『… Memang benar bahwa aku merasakan sesuatu yang berbeda dari manusia
ini tapi… Kau ini siapa?』 (Seiryu)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 100


Orang yang menjawabnya bukan aku, melainkan Kohaku yang ada
ditanganku.

『Bagaimana jika kau langsung mengetesnya sendiri jika kau masih ragu wahai
kadal mesir. Tuan kami memanggilmu karena ingin membuat kontrak denganmu.
Tidakkah kau ingin mengetes kemampuan orang yang kami patuhi?』 (Kohaku)

『Mm… Meski aku sangat kesal dengan ucapanmu itu. Tapi… Baiklah, aku
sangat penasaran dengan kemampuan manusia ini. Oke, mari tes kemampuan
manusia ini?』 (Seiryu)

Saat ini, aku menatap wajah kohaku yang sedang tersenyum karena sangat
yakin kalau aku bisa mengalahkannya. Yah, aku paham apa yang dipikirkannya
tapi, tidakkah ini terlalu berlebihan…

***
Karena disini terlalu sempit, aku menggambar formasi sihir lagi dengan
ukuran yang besar di sebelah barat istana dan memanggilnya lagi.

Di tempat ini, aku akan berduel dengannya. Kami tidak akan mengganggu
ketenangan jika di tempat ini, dan penontonnya hanyalah sesama hewan
suci, yaitu Kohaku dan kawan-kawan.

「Jadi, Apa yang akan kita lakukan? Apakah tidak masalah jika hanya bertarung
dengan serius?」 (Touya)

『Fumu. Benar juga ucapanmu wahai manusia. Tidak apa-apa selama aku bisa
mengetes kemampuanmu. Ah, Aku tidak akan membunuhmu, jadi
tenanglah.』 (Seiryu)

Setelah mendengarnya, semua hewan suci termasuk Kougyoku langsung


tertawa terbahak-bahak. Mereka bahkan sampai berguling-guling di tanah. Apa
mereka sudah gila?
(ED : Entah kenapa gw juga ikut tertawa XD, Karakter OP di lawan -_-)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 101


「 Yah, Kurasa baik-baik saja, kan? Aku akan menyerang sekarang. Jadi
bersiaplah.」 (Touya)

『Jangan khawatir. Seranglah aku kapanpun kau mau.』 (Seiryu)

「Jika itu maumu maka aku tidak akan menahan diri. [Accel+Boost].」(Touya)

Aku melompat dengan kecepatan tertinggi. Karena akan menjadi masalah


jika dia terbang nantinya. Mari selesaikan ini dengan cepat sebelum hal itu terjadi.

『Whaaa……!?』(Seiryu)

「Gravity」 (Touya)

『Gufuuu!?』 (Seiryu)

Aku memegangnya, dan meng-aktifkan sihirku. Setelah menerima sihirku,


ia langsung jatuh kebawah. Kalahkan ia sebelum ia terbang. Hal ini sudah
menjadi pengetahuan umum bagi adventurer.

『 Guuu…! Sihir macam apa ini…! Ku-… kuat sekali, mengapa kau bisa
setenang ini…!?』

『 Kuhahahaha! Oh kadal mesir, Kau telah meremehkan kekuatan tuan


kami, bodoh! Apa kau masih tidak paham dengan kekuatan beliau bahkah setelah
kau melihat kami berempat bisa bertahan di dunia ini sekaligus?』(Kohaku)

『!?』 (Seiryu)

Seiryu terkejut mendengar ucapan Kohaku. Kohaku terlihat sangat


gembira dan mendatangi kami, atau lebih tepatnya mendatangi Seiryu yang tidak
bisa bergerak. Oioi kau terlalu dekat, tahu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 102


『Jika dipikir-pikir memang…! Aneh… dia masih bisa bergerak, mengeluarkan
sihir dengan bebas sambil menjaga kalian berempat di dunia ini dalam waktu
yang bersamaan…! Memang berapa banyak kapasitas sihir yang
dimilikinya!?』 (Seiryu)

『 Kukuku. Kuberitahu ya. Kekuatan tuan kami bahkan tidak berkurang


sepersenpun meski menjaga keberadaan kami berempat sekaligus dan sebenarnya
ia masih bisa bertarung meski menjaga keberadaan ribuan makhluk sihir level
tinggi pada saat yang sama selamanya.』 (Kohaku)

『Mus-mustahil…!』 (Seiryu)

『 Hahahahaa! Wajahmu sangat menggelikan! Apa kau sudah paham


sekarang kadal mesir?! Inilah Tuan yang kami banggakan, Mochizuki Touya-
sama!!
Siapa tadi bajingan yang bilang sesuatu seperti “Ah, Aku tidak akan
membunuhmu,jadi tenanglah” Hah!!』 (Kohaku)

Memang seperti itu sih. Tapi kau tidak perlu mengatakannya… Dan lagi,
aku ingin agar kau berhenti menjadi sadis di saat seperti ini. Kau seperti rubah
yang meminjam kekuatan dari singa saat ini. Dan jika dipikir-pikir kembali, Kau
kan Harimau.

『Kelihatannya kau senang, Kohaku-chan.』 (Kuroyou)

『Yah, ini tidak seperti aku tidak paham perasaanmu, tapi …』 (San)

『Kau sebaiknya mundur dulu dari sana…』 (Kougyoku)

Jika dilihat. Semuanya mulai mundur perlahan-lahan.

Karena Kohaku sepertinya tidak telalu peduli dan memasang


muka “PERSETAN DENGAN SEMUA INI”, Seiryu mencoba untuk berdiri
dan memukulnya. Lutut dan ekor besarnya sama-sama membantunya untuk
berdiri, dan akhirnya ia bisa berdiri walaupun tidak stabil. Oh, Lumayan juga.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 103


Akan tetapi, Ketika aku menambah berat gravitasinya lagi, ia sekali lagi
terjatuh tak berkutik.

『Gu-guuufuu…!』 (Seiryu)

「 Bisakah kau mengakui kekalahanmu, aku tidak ingin menyiksamu lebih


jauh.」 (Touya)

『 …A-aku mengerti. Aku mengaku kalah. Aku akan membuat kontrak


denganmu.』 (Seiryu)

Aku langsung menon-aktifkan [Gravity] setelah mendengarnya. Sihirku


menghilang, dan Seiryu berdiri dengan tenang sambil menatapku.

『Maafkan hamba karena tidak bisa melihat kekuatan anda, tuan. Mochizuki
Touya-sama. Tolong buatlah kontrak dengan hamba dan berilah hamba sebuah
nama.』 (Seiryu)

「Sebuah nama, ya? Oh iya… Kohaku, Sango, Kuroyou, Kougyoku terdengar


seperti permata… Jadi bagaimana dengan [Ruli」?] (Touya)

『[Ruli]… ya?』 (Ruli)

「Yup. Itu artinya Lapis Lazuli. Itu adalah nama dari permata mulia biru, dan
ditulis seperti [瑠璃] jika kau menggunakan Bahasa asliku.」 (Touya)

Kougyoku berarti “Ruby” jadi aku berpikir untuk menggunakan


“Sapphire”. Tapi jika aku tidak salah, aku telah diberitahu kalau [Seigyoku] atau
mungkin [Aogyoku] digunakan untuk Sapphire. Karena memiliki arti yang
hampir sama dengan Kougyoku, Jadi aku memilih Ruli.
(TL : A dragon,Ruli has obtained)

『 Hamba mengerti. Mulai sekarang, tolong panggil hamba dengan,


[Ruli]』 (Ruli)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 104


「Umu. Mohon kerjasamanya. Ah, dan juga, tolong jangan bertengkar dengan
Kohaku terlalu sering atau kau akan menerima hukuman yang berat
dariku.」 (Touya)

『Hamba akan menahan diri mulai dari sekarang.』 (Ruli)

『Justru aku yang akan menahan diri BANGSAT!』(Kohaku)

Kohaku langsung melompat dari tanganku dan menghadapinya. Ah mou~,


Mereka mulai lagi.

Ruli mengganti wujudnya menjadi seekor naga kecil imut seperti yang
lainnya. Aku menghela nafas sambil melihat mereka menatap satu sama lain di
wujud mereka yang sekarang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 105


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 106
「Kalau dipikir-pikir, Kenapa kalian berdua membenci satu sama lain seperti
ini?」 (Touya)

『Ini hanyalah pertengkaran kecil sebagai sesama wanita atau lebih tepatnya
betina. Bahkan Master pun akan hancur jika mengahalangi mereka.』 (Kuroyou)

「Ya ampun… Perempuan memang sangat menakutkan meski sebagai makhluk


panggilan …」 (Touya)

Saat aku setuju dengan apa yang Kuroyou katakan tadi dan tersenyum, aku
merasa ada sesuatu yang janggal dan berhenti sejenak… Apa yang ia katakan
barusan?

「…Eh? Huh? Sesama wanita? Tu-tunggu dulu kalian semua! Apa gender kalian
berlima?」 (Touya)

『Kami semua adalah betina』 (Kuroyou)

『Jangan berbohong didepan tuan bangsat. Kau jantan, kan?』 (Sango)

Sango menyela omongan Kuroyou. Ya, aku agak mengerti karena


sifat Kuroyou yang seperti itu. Tapi apa tidak ada yang jantan lagi selainnya?

…Oh Kami-sama ini buruk, sangat buruk. Aku yakin dari dulu kalau
Kohaku itu laki-laki… Jika dipikir-pikir, suaranya memang agak tinggi…

Sebaiknya aku diam untuk sekarang. Yumina dan yang lain juga
harus mengetahuinya, kan? Mari memberitahu mereka nanti… Tapi setidaknya
aku tidak begitu gagal menjadi master karena aku bisa membedakan bahwa ia
seekor Singa, bukan macan, iya kan…Aku master yang baik, kan?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 107


Chapter 190
Pemberontakan Para Naga, dan Dendam yang
Tak Masuk Akal

『Ada beberapa jenis dari ras naga, jadi aku tidak bisa menyamaratakan mereka
semua.』 (Ruli)

Ruli mengatakan hal itu setelah kutanyakan padanya. Sejak awal Ruli
mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan apapun dengan artifak [Jarum
pengendali pikiran] jika kita berasumsi bahwa para naga dikendalikan oleh itu.
Akan tetapi, ia juga mengatakan bahwa naga yang sudah tua, dengan level tinggi
dan juga termasuk naga elder, tidak bisa dikendalikan olehnya karena mereka
memiliki kemampuan yang tinggi.

Tidak seperti manusia. Ras naga berevolusi daripada tumbuh dan menjadi
tua. Saat lahir menjadi bayi naga. Lalu, naga muda. Setelah itu, Mereka menjadi
naga dewasa atau level tinggi. Jika mereka berevolusi lagi, mereka menjadi
naga elder. Dan pada tahap evolusi akhir, (Jika mereka berevolusi lagi), mereka
menjadi naga legendaris (Ancient Dragon).

Akan tetapi, hanya beberapa spesies yang bisa berevolusi menjadi naga-
elder, sedangkan beberapa spesies lain seperti “wyvern” (yang aku kalahkan
kemarin) tidak bisa berevolusi lagi.

Inteligensi mereka juga berbeda, naga muda (seperti naga hitam yang kami
kalahkan di misumido) bisa mengerti bahasa manusia tapi tidak bisa berbicara.
Hanya naga-elder dan naga legendaris yang tidak bisa dikendalikan oleh [Jarum
pengendali pikiran]. Jika keadaannya memang seperti ini, bukankah jumlah
mereka akan merepotkan dan membahayakan?

『Yah… karena jumlah ras naga tidak begitu banyak, kita tidak perlu begitu
menghawatirkannya.』 (Kohaku)

『 Ras naga, meski yang masih muda, sudah begitu kuat. Jadi meski
kita mencoba mengalahkan mereka semua, mungkin hanya sedikit dari
mereka yang kalah. Oleh karena itu mereka tidak butuh untuk bereproduksi
sebanyak ras makhluk buasmu yang lemah itu, dan asal kau tau saja jumlah

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 108


mereka tidaklah sedikit. Jadi kupikir meremehkan mereka adalah tindakan
bodoh.』(Ruli)

『Apa kau bilang!?』 (Kohaku)

Aku mulai memikirkan situasi saat ini dengan serius sambil merasa muak
dengan pertengkaran antara Kohaku dan Ruli lagi.

Entah mengapa, aku sedikit bingung. Bagaimana mengatakannya


ya? Wyvern yang kukalahkan kemarin terlihat seperti tidak dikendalikan.
Rasanya seperti ia menyerang atas kemauannya sendiri... Tidak-tidak.. Aku tidak
boleh gegabah, karena naga level rendah memiliki kecerdasan yang rendah,
mungkin ia menyerang atas insting buasnya saja.

「Untuk sekarang, kenapa kita tidak pergi dan bertanya pada mereka secara
langsung? Naga merah kemarin sepertinya masih ada di tempat suci di
misumido.」 (Touya)

Karena naga merah adalah naga-elder, ia pasti tidak akan bisa


dikendalikan oleh [Jarum pengendali pikiran].

Untuk sekarang, aku pergi ke Misumido bersama Ruli. Lalu terbang ke


tempat suci “Sanctuary” dengan sihir [Fly] secepat yang kubisa.

「Kalau aku tidak salah, Semua wilayah hutan yang ada di gunung ini disebut
sebagai tempat suci, kan?」 (Touya)

Kalau memang begitu, kita seharusnya sudah berada di wilayah tempat


suci. Woops, sudah ada seseorang yang menyambut kami rupanya, ya?

Aku berhenti sejenak saat melihat naga merah besar terbang menuju
kemari dari arah lain. Itu naga merah yang kutemui saat kami mengalahkan naga
hitam dulu.

Ruli, yang berada di sampingku, kembali ke wujud aslinya. Lalu naga


merah dan naga biru saling berhadapan di depanku

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 109


『Hormat pada Blue Emperor-sama, dan Manusia yang memanggilnya.』(Naga
Merah)

『Alasan mengapa aku dipanggil adalah untuk mengatasi masalah kalian semua.
Jadi, apa kau sudah mengerti alasan kami kemari?』 (Ruli)

『 Ya! Hal ini terjadi karena ketidakmampuan kami, Mohon maafkan


saya.』 (Naga Merah)

Naga merah menutup matanya dan menunduk. Kami semua turun dan
memutuskan untuk berdiskusi bersama naga merah bersama-sama.

Pertama, para naga muda mengamuk tanpa alasan. Setelah mendengar


ini, kupikir mereka sama dengan naga hitam yang kami kalahkan. Ras naga
memang kuat dan bijak. Tapi, Harga diri mereka yang tinggi sering menjadi
masalah.

Mereka biasa mengatakan “Kami lebih kuat daripada siapapun di dunia ini,
dan kami adalah puncak dari evolusi”. Meskipun mereka tinggal di tempat suci,
ada beberapa bajingan yang turun ke desa untuk membuat masalah. Inilah yang
mereka sebut dengan “Masa Pubertas”. Sepertinya tak peduli dalam ras apapun,
yang mudalah yang sering membuat masalah.

Yah, meskipun hal seperti ini sudah sering terjadi, tapi biasanya mereka
tidak mengamuk separah ini.

Akan tetapi, setelah mereka tau kalau naga hitam telah tewas oleh manusia.
Mereka pun mengamuk meskipun telah sudah ditahan oleh Naga Merah.

「Eh, apa maksudnya itu?」 (Touya)

『 Naga hitam itu memanglah hanya anak buah dari Naga level rendah,
namun mereka tidak bisa berdiam diri setelah mendengar bahwa saudara mereka
telah dibunuh. Dan pada akhirnya, para naga muda ingin melakukan aksi balas
dendam.』 (Naga Merah)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 110


「Omong-kosong apa yang mereka katakan? Bukankah sudah jelas bahwa Naga
hitam itu duluan yang keluar dari tempat suci dan menghancurkan
desa?」 (Touya)

『 Tentu saja, tapi hanya sebagian kecil dari naga muda yang
mengatakannya. Sementara yang lain mengatakan bahwa para ras naga tidak
boleh kalah dengan para manusia. Dan pada saat itulah, para naga
muda yang enggan untuk untuk ikut, manjadi ikut.』 (Naga Merah)

Akan tetapi, masalah ini tidak berakhir begitu saja. Selain tempat suci di
Misumido, ada juga beberapa tempat di dunia yang di tinggali oleh naga.

Salah satunya berada di barat daya dari sini. Diseberang samudra (Hutan
Besar), ada pulau kecil yang disebut dengan “Drachen Island”, pulau itu berada
di antara kerajaan Sandora dan kerajaan Lail.

Suatu hari, seekor naga utusan dari “Drachen Island” datang kemari dan
menyatakan bahwa naga yang berada di pulau telah menjadi anak buah dari
[Dragon King]. Dan ia mengatakan “campur tangan kalian tidak dibutuhkan”.

「Raja para naga? Huh? Bukankah semua naga dibawah asuhan Ruli?」(Touya)

『 Seharusnya memang seperti itu. Dengan kata lain, situasi ini tidak
normal. Terlebih, akulah mengatakan bahwa para naga tidak boleh berperang
dengan manusia sebisa mungkin. Ini juga pertama kalinya pendapat dari naga
level tinggi ditentang terang-terangan oleh mereka.』(Ruli)

『Hal ini terjadi karena sudah ribuan tahun sejak kaisar biru meninggalkan kami.
Ada beberapa naga muda yang bahkan tidak tahu tentangnya sama
sekali.』 (Naga Merah)
Kohaku dan yang lain, yang disebut sebagai binatang suci, menunjukkan
diri di dunia ini sekali dalam beberapa decade atau abad. Dan saat ini, mereka
semua telah dipanggil oleh seorang manusia (Touya). Kejadian seperti ini sangat
jarang bahkan sampai sekarang. Kupikir kejadian dengan Kohaku itu hanya
kebetulan, tapi setelah itu aku memanggil yang lainnya sesuai dengan kemauanku
sendiri.

Kelihatannya Ruli, penguasa ras naga, tidak menampakkan dirinya sama


sekali untuk waktu yang sangat lama bahkan diantara hewan suci. Yah, ras naga
memang berumur panjang sih.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 111


「Dan siapa orang yang memanggil dirinya sendiri sebagai [Dragon King] ini?
Apa ia salah satu dari [Ancient Dragons]?」 (Touya)

『Tidak, kelihatannya ia seseorang dari klan naga. Menurut kabar, ia datang ke


“Pulau Drachukan ”, mendominasi naga muda, dan membantai para Naga-elder
yang tinggal di pulau itu. Aku juga mendengar bahwa sisa-sisa dari naga dewasa
telah ditundukkan secara paksa.』 (Naga Merah)

Klan naga, ya? Tidak diragukan lagi. Orang itu mendominasi naga level
rendah menggunakan [Jarum pengendali pikiran]. Lalu ia membantai hampir
semua Naga-elder, karena ia tidak bisa mengendalikan para naga-elder.

『Ketika para naga muda mendengar bahwa kekuatan dari Dragon King bisa
mengabulkan permintaan dan membebaskan mereka sehingga mereka bisa
berbuat seenaknya tanpa ada hukum yang mengikatnya, hampir semua naga
muda dari tempat suci pergi ke pulau itu. Setelah kembali, mereka pulang sambil
membawa kekuatan yang bahkan tidak dapat kami hentikan. Hanya ada beberapa
dari mereka yang belum kembali kemari, tapi mungkin mereka akan mengamuk
juga nanti.』 (Naga Merah)

Para naga yang memberontak sudah mulai mengamuk di kota Leaflet dan
kerajaan Sandora. Sepertinya para naga muda mulai menggila dan menjadi buas.
Mereka membunuh manusia hanya untuk bersenang-senang dan melakukan
apapun yang mereka sukai di kota-kota yang banyak penduduknya. Naga-naga
ini sama dengan naga hitam kemarin.
『 Sungguh cerita yang menyedihkan. Hanya dalam beberapa ribuan tahun,
rakyatku sudah menjadi sebodoh ini …』(Ruli)

『Saya tidak bisa berkata apa-apa …』 (Naga Merah)

「Begitu ya… Setidaknya aku paham intinya. Jadi, penyebab semua ini adalah
[Dragon King] itu, tapi ada juga para naga muda yang ingin berperang dengan
umat manusia ya. Jadi sekarang, aku mau bertanya 1 hal padamu, kau tidak akan
komplain meski aku membunuh mereka semua, kan?」 (Touya)

『…「Ras naga yang melupakan kehormatannya tidak lebih dari seekor kadal」.
Inilah moto yang kami dapat dari Kaisar biru-sama. Mereka semua bukanlah naga

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 112


lagi. Saya akan membantumu jika Anda benar-benar ingin membunuh mereka
semua.』 (Naga Merah)

『 Harga diri dan kesombongan itu tidak jauh berbeda. Kerena mereka
yang memiliki harga diri yang tinggi dapat menjadi sombong ketika mereka
melihat makhluk lain. Akhir-akhir ini aku juga mengalaminya.』 (Ruli)

Ruli mengatakannya sambil melihatku. Akan mustahil bagi ras lain untuk
melihat naga sebagai makhluk yang lemah, dan pepatah [Dahan yang punya
cabang dan ranting terbanyak adalah yang paling lemah] tidak begitu cocok
dengan mereka.
(TL : Agar paham lihat ini
http://kotowazaallguide.com/mi/minoruhodokoube.html )

Akan tetapi, Umat manusia tidak sebodoh yang mereka pikirkan. Tak
peduli sekuat apapun naga, manusia masih bisa menang melawannya jika mereka
menyerang secara berkelompok. Dan mereka juga, tidak seperti Fraze yang bisa
menyerap sihir. Kalau ada penyihir angin kelas atas bergabung melawan para
naga, ia pasti bisa menjatuhkan mereka, meskipun hanya satu.

Tapi, meski kami bisa melawan mereka, Sudah dipastikan kerusakan yang
akan kami terima pasti sangatlah besar. Aku mendengarnya dari Kapten Garun
dari Misumido bahwa mereka memembutuhkan 100 prajurit untuk memburu satu
naga.

Namun, Hasilnya bisa berubah tergantung dari member yang akan


bertarung melawannya. Merekrut banyak orang untuk ikut bertarung akan mudah
jika kami berada di kota besar, tapi jika kami berada di desa terpencil, ceritanya
akan berbeda karena hanya ada sedikit orang yang bisa bertarung disana.

Mungkin mereka punya prajurit kuat disana? Mereka yang mendapatkan


gelar [Dragon Slayer] jika karena bisa mengalahkan 1 naga dengan party kurang
dari 5 orang. Adventurer yang sangat kuat… Mereka setidaknya sudah berkartu
merah.

「Nah, Karena pembahasan kita sudah terlalu lama, aku ingin menanyakan 1 hal,
apakah pengguna artefak itu memang mendapat efek samping?」(Touya)

Daripada mengendalikan mereka, kurasa dia membiarkan para naga itu


untuk mengamuk dan melakukan apapun yang ingin mereka lakukan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 113


Mungkin bagi para naga, menggunakan jarum ini bisa menambah kekuatan
hingga menembus batas kekuatan mereka. Dan aku bertanya-tanya, apa mereka
tahu bahwa dengan menggunakannya, nyawa mereka akan berkurang?

Yah… Hal ini mungkin dianggap remeh oleh ras naga yang berumur
panjang.

「Solusi tercepat adalah melakukan sesuatu dengan [Dragon King] itu. Huh?
Tapi meski aku membunuhnya, apakah naga-naga itu akan berhenti mengamuk
dan mati?」 (Touya)

Kurasa mereka tidak akan mati meski pengguna jarum itu mati. Atau,
apakah mereka akan terbebas dari pengaruhnya? Kurasa, akhirnya akan sama saja.
Apapun yang terjadi, Aku akan membantai mereka semua.

「Untuk sekarang, Mari kita lihat pergerakan naga saat ini.」 (Touya)

Aku menggunakan aplikasi peta dan mencari naga. Waw, ternyata


sebanyak ini ya! Perhitunganku tepat! Jumlah mereka tidak terlalu
banyak.Ok, lanjut. Mari kurangi jumlah mereka. Mhhmm… Cari naga yang
dikendalikan oleh [Jarum pengendali pikiran]…

[Jarum pengendali pikiran] memiliki bentuk yang sama dengan paku


payung. Dan kepala jarumnya terekspos hingga keluar, jadi mungkin aku bisa
mencarinya karena jarumnya bisa diihat dari luar.

Seperti yang kuduga, Aku bisa mencarinya. Akan tetapi, Mereka banyak
dan terpencar di berbagai belahan dunia… Mereka berpencar dan melakukan
apapun semau mereka. Seperti yang kuduga, ada banyak naga yang dikendalikan
di pulau Drachen. Eh?

「Oioioi… ini…!?」 (Touya)

Kulihat mereka terbang dari pulau Drachen. Dengan jumlah yang cukup
banyak mereka terbang menuju…

「Apa mereka pergi menuju Brunhild!?」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 114


Apa maksudnya? Jangan-jangan, mereka ingin membalaskan dendam naga
hitam? Tapi, Bagaimana caranya mereka tahu tentangku?

Apa mereka diberitahu oleh [Dragon King]? Sang [Dragon Slayer] yang
membantai naga hitam di Misumido, Dia pasti akan tahu tentangku jika ia
mencari informasi. Jika begitu…

「Ruli. Semuanya dalam keadaan berbahaya. Kita akan kembali. Sekarang!」


(Touya)

『Seperti permintaanmu, tuan.』 (Ruli)

Apakah ini aksi balas dendam dari ras naga padaku? Majulah! Siapapun
mereka, Naga ataupun bukan, jangan pikir kau bisa lolos hidup-hidup setelah
menyerang negaraku.

Aku akan benar-benar membantai mereka semua.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 115


Chapter 191
Penyerbuan Para Naga, dan Kekuatan dari
Orde Kesatria

「 Jadi intinya, segerombolan naga akan datang kemari. Karena mereka


merepotkan, kita akan menghabisi mereka.」(Baba)

「Baba-dono… Aku… aku tidak tahu bagaimana aku menyikapi situasi saat ini.」
(Yamagata)

「Tenanglah Yamagata. Akupun sama denganmu.」(Baba)

Saat ini, di ruang konferensi (pertemuan), Yamagata-ossan and Baba-


kiisan menatapku dengan mata yang berkilauan.

Setelah sampai ke Brunhild, aku langsung mengumpulkan pentolan-


pentolan kerajaan kami dari orde ksatria dan menjelaskan situasi saat ini sebelum
naga-naga itu sampai. Semuanya menatapku dengan serius. Tak lama kemudian,
Wakil komandan kami, Nicola-san, berkali – kali menghirup nafasnya dalam-
dalam, seakan-akan menenangkan dirinya sendiri, dan berdiri dari kursinya.

「Tun-tunggu sebentar yang mulia. Yang anda maksud dengan “NAGA” itu
hewan kuat yang terbang di langit dan menyemburkan api dari mulutnya, kan. Itu
yang anda maksud dengan naga, kan?」(Nicola)

「 Yup, Itu yang kumaksud. Sepertinya di antar mereka ada yang bodoh dan
mencoba menyerang negara kita.」(Touya)

「Anu… anda mengatakan segerombolan, kan? Kira-kira berapa jumlahnya…?」


(Rain)

「Sekitar 20 naga normal, kurasa? Ah,dan ada juga ratusan sub - species seperti
wyvern. Ayolah jangan takut, jumlah mereka tidak ada apa-apanya jika
dibandingkan dengan Fraze kemarin, kan?」(Touya)
「「Tidak-tidak-tidak」」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 116


Ketika komandan kami Rain-san bertanya sesuatu yang langsung kujawab
seperti itu, dia dan Nicola-san langsung mengayunkan tangan masing-masing
dihadapanku menandakan ketidak setujuan mereka.

「Mmmhh, Pasti seperti sebelumnya, kan? Baginda raja yang akan menghabisi
mereka semua, kan?」(Norun)

Norun-san melanjutkan mereka berdua dengan bertanya padaku sambil


memasang muka yang sedikit kaku. Telinga serigalanya yang gagah tiba-tiba
bergetar dan sedikit berguncang.

「Awalnya aku juga berpikir seperti itu, tapi, pada saat yang sama aku juga
berpikir “Kenapa aku tidak menggunakan kesempatan ini?”」(Touya)

「Me-menggunakan kesempatan ini?」(Rain)

「 Yup, Aku berpikir untuk mengetes kemampuan kalian semua, dengan


cara melawan mereka. Bukankah naga merupakan lawan yang pantas untuk
kalian semua?」(Touya)

「Eeeh!?」(Rain)

Rain-san langsung berteriak. Sejujurnya, aku percaya orde ksatria kami


sangat kuat, tapi ada sedikit sekali makhluk sihir di daerah ini, selain itu, negara
ini diapit oleh Belfast dan Regulus yang sama-sama merupakan sekutu kami.
Mereka hampir tidak pernah bertarung atau merasakan sensasi bertarung. Oleh
karena itu, aku mengharapkan mereka agar mendapat pengalaman dengan ikut
bertempur melawan para naga.

「Orde ksatria kita tidak mencapai 100 orang bahkan jika kita menghitung para
agen intel kita, tahu!? Kecuali jika 1 orang dari kita melawan satu naga. Tapi,tetap
saja itu tidak masuk akal! Terlebih, bagaimana caranya agar kami bisa melawan
makhluk yang terbang di langit seperti itu?!」(Rain)
「 Aku akan menurunkan semua yang ada di langit. Lalu kalian yang akan
menghabisinya. Ohhh, berhati-hatilah pada nafas apinya ya. Yah, kalian pasti

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 117


bisa mengalahkan mereka entah bagaimanapun caranya, karena armor kalian
sudah kuberi mantra sihir anti panas, heat resistance.」(Touya)

「”Entah bagaimana caranya,” anda bilang…」(Rain)

Aku telah menambahkan mantra sihir pada perlengkapan mereka semua


untuk berjaga-jaga. Aku juga akan mengikut sertakan Kohaku dan kawan-
kawan untuk membantu mereka. Tapi tetap saja, aku tidak berpikir para naga
akan kalah begitu saja.

Meskipun sulit, kupikir ini merupakan kesempatan bagus untuk para


ksatria kami. Negara ini baru saja dibuat dan masih diremehkan oleh beberapa
negara. Jika berita bahwa ksatria kami (yang sedikit) bisa memukul mundur
ratusan naga, tidak akan ada lagi Negara seperti Yuuron bangsat yang akan
menyerang kami di masa mendatang.

「Ka-kami rasa kami akan bisa mengalahkan mereka jika kami memakai Frame
Gears. Jadi begini baginda---…」(Nicola)

「Aku tidak akan mengijinkan kalian memakai Frame Gears.」(Touya)

「Eh!?」(Nicola)

Saat inilah, kita harus menunjukkan pada kadal-kadal bodoh itu, bahwa
umat manusia pun memiliki potensi yang besar meski tanpa bergantung pada
mesin. Mari kita buat mereka menyadari kekuatan umat manusia yang mereka
lihat sebagai makhluk rendahan. Kita pasti bisa mengalahkan mereka sebab
tujuan mereka kemari hanya untuk balas dendam.

Memang, kami bisa menang dengan sangat mudah jika menggunakan


Frame Gears, tapi bukan sebuah latihan namanya kalau kami selalu
mengandalkan mesin itu. Aku akan merasa kesal jika mereka merasa kuat jika
hanya mengandalkan mesin-mesin itu, dan mengatakan “Kami tidak terkalahkan
selama ada Frame Gears!” .

「Dengarkan kalian semua, aku ingin mengatakan sesuatu yang penting …」


(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 118


「????」

「Semua material mentah dari kadal-kadal itu akan menjadi uang.」(Touya)

「???????????」

Itu benar. Semua barang dari naga entah itu kulit atau tulang merupakan
barang berkualitas yang harganya sangat mahal. Material mentah dari seekor naga
saja sudah banyak, apalagi ratusan. Ini adalah kesempatan yang sangat baik.

「Kita akan mendapatkan material mentah dan menjualnya.」(Touya)

「!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!」

「Aku juga akan memberi bonus bagi kalian semua.」(Touya)

「Mari kita lakukan semuanya!」

「「「OOooooooo!」」」

Sangat mudah.
(TL : LOL)

***

『Sudah kelihatan. Kupikir mereka akan datang dalam 3 menit lagi.』(Ruli)

Aku langsung menggunakan [Long Sense] setelah mendengar pernyataan


Ruli, aku bisa melihat dengan jelas segerombolan naga datang kemari. Saat ini,
kami berada di sebelah selatan kerajaan, di tempat yang kosong dan jauh dari
perumahan penduduk. Tidak akan ada kerusakan jika mereka menyerang disini.

「Mereka berteriak sangat keras, Ruli apa artinya.」(Touya)

『Mereka bilang [Bantai mereka!] atau [Bakar mereka!]. Dan ada juga beberapa
perkataan vulgar ikut tercampur. Kelihatannya mereka telah berubah menjadi
makhluk yang ingin menuju kegoblokan yang tak terbatas dan melampauinya
sampai-sampai aku tidak sudi untuk menganggap mereka sebagai rakyatku. Apa
ini juga efek dari artifak itu …?』(Ruli)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 119


Sayangnya, aku tidak memahami Bahasa naga jadi aku menyuruh Ruli
untuk menerjemahkannya. Bagus juga, karena dengan begitu, ia bisa
mendengarnya dari kejauhan. Tapi, Apakah mereka memang berkata seperti itu?
Jika iya,kami tidak perlu menahan diri lagi.

Karena mereka tidak bisa diajak berkompromi , haruskah aku merobohkan


mereka semua ke tanah?

「Datanglah badai angin topan, lajukan jutaan pedang anginmu, Tempest Edge.」
(Touya)

Aku mengaktifkan sihir angin kuno yang kupelajari dari [Library] pada
kadal-kadal itu.

Semua naga tersedot kedalam badai topan yang menghancurkan sayap-


sayap mereka.

「Gyaoaaaaaaaaaaaaaaa!!」

「Gugyoooooooooooooo!?」

Para naga mulai berjatuhan. Satu demi satu sambil menggeram kesakitan.
Jika aku serius, aku bisa saja langsung membunuh mereka namun, aku
menghentikan niatku hanya sampai menghancurkan sayapnya agar para ksatria
bisa ikut beraksi.

Setelah semua naga terjatuh, Kougyoku, yang kembali ke wujud aslinya,


mengeluarkan sihir berupa hujan peluru api raksasa ke arah mereka dari atas.

「Orde ksatria Brunhild, SERAAAAAANNGGGG!!」(Rain)

『Oooooooo──────h!!』

Setelah sihirnya berakhir, para ksatria kami mulai menyerang mereka


dengan pedang kristal setelah mendengar sinyal dari sang komandan, Rain-san,
untuk menyerang.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 120


Disisi lain, Para naga yang terjatuh, mulai menyemburkan api. Akan tetapi,
ada tembok air yang menghalangi serangannya sampai separuh.

『HAHAHA. Aku tidak akan membiarkanmu dasar kadal.』(Kokuyou)

『Karena kami merupakan spesialis pertahanan.』(Sango)

Kokuyou dan Sango kusuruh untuk mengurangi nafas api para naga seperti
debuff di game. Saat ini aku berdiri diatas mereka berdua yang telah kembali ke
wujud aslinya sambil mengawasi gerak-gerik para naga dan juga mengawasi para
ksatria yang menyerang naga-naga itu.

Terlebih lagi, Kohaku juga kembali ke wujud aslinya dan mulai maju
kedepan,lalu mengeluarkan serangan shockwave pada wyvern-wyvern kecil.
Para wyvern yang terkena serangannya langsung terpental ke belakang.

『Baiklah, dan sekarang aku juga akan maju. Aku tidak bisa membiarkan Kohaku
《Bajingan》itu untuk ikut campur urusan rakyatku.』(Ruli)

「Kumohon jadilah supporter untuk semuanya.」(Touya)

『Baiklah』(Ruli)

Ruli melebarkan sayapnya dan meraung sekuat tenaga sambil terbang ke


angkasa. Setelah mendengar teriakan dari raja naga, pergerakan dari naga-naga
tersebut terhenti sejenak. Kelihatannya Ruli mengatakan sesuatu. Yah, meskipun
aku tidak tahu apa yang ia katakan karena ia menggunakan Bahasa naga. Dan
memang sudah bisa dipastikan bahwa [Translation] tidak bisa menerjemahkan
Bahasa mereka. Kalaupun bisa, maka itu akan seperti [Telepathy]. Aku ingin
mencari sihir yang bisa menerjemahkan Bahasa hewan… Jika aku mencarinya
dengan sungguh-sungguh, pasti akan ketemu.

Ruli terbang ke langit dan menembakkan peluru api pada para naga yang
berada di bawah. Setelah terkena serangannya, Beberapa naga langsung meledak.

Oioioi, aku ingin menjualnya agar bisa mendapatkan uang, jadi tolonglah
jangan bakar atau ledakkan mereka seperti itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 121


Kelihatannya Ruli sudah tidak menganggap mereka sebagai rakyatnya lagi
karena ia tidak menentang keinginanku untuk menjual para naga itu. Meski
pepatah ini sudah lama, Tapi kelihatannya cocok di situasi saat ini bahwa yang
terkuatlah yang akan bertahan hidup.

「Kami juga akan membantu mereka dengan sihir.」(Lindze)

「Ok, lakukan.」(Touya)

Lindsey dan Yumina, yang berada di belakangku, mengeluarkan


sihir support dengan skala yang besar. Sihir ini merupakan sihir kuno yang
mereka dapat dari [Library].

「Datanglah wahai kobaran api, yang melindungi seperti barrier, Fire Resist.」

「Berikanlah kami perlindungan dari angin, dan berkah dari angin, Tailwind.」

Para ksatria kami tertutupi oleh cahaya merah dan hijau untuk sesaat. Sihir
itu adalah sihir support yang membuat mereka menjadi tahan pada api dan
menambah agilitas mereka semua.

「Pasukan bertameng, maju ke depan! Pasukan penyerang, ikuti dari belakang!!」


(Rain)

『Oooh!!』

Sambil memperluas pertahanan mereka, 10 ksatria yang memegang perisai


membentuk suatu barisan, dan menerima semburan api dari naga. Setelah itu,
beberapa ksatria yang memegang tombak kristal panjang menusuk naga itu dari
celah-celah perisai pasukan bertameng dan tombak mereka menembus kulit dari
naga itu dengan mudah.

「Gaaaaaaaaaaaaaaaaa!?」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 122


Tombak-tombak mereka menembus sisik dari naga yang seharusnya lebih
keras dari besi dan baja dengan mudah. Naga itu kelihatan kebingungan daripada
terkejut. Karena serangan dari para ksatria kami mempan.

「Haaaaaaaaaaaa!!」

Menggunakan kekuatan natural dari ras demi-human kelinci, Rain-san


melompat melewati pasukan bertameng dan mendarat di salah satu naga. Lalu ia
menusukkan pedang kristal yang ia pegang ke bagian kepala naga, dan
menariknya kembali.

Setelah menerima serangan combo yang fatal, naga itu meraung, dan
akhirnya roboh di tempat.

「luar biasa! Lanjut ke yang satunya lagi!」(Touya)

『Okee!』

Luarbiasa sekali. Ksatria kami memang hebat. kau bisa mengatakan


keberhasilan ini berkat peralatan dan sihir support yang mereka punyai, tapi
kupikir yang paling hebat adalah kurang dari 10 manusia (ksatria) bisa
mengalahkan seekor naga. Terlebih lagi, musuh mereka adalah naga yang
kuatnya sama dengan naga level tinggi karena menerima efek dari [Jarum
pengendali pikiran]. Kupikir para ksatriaku dilatih dengan mode Spartan oleh
dewi pedang, memang bukan sebuah lelucon, ya?

「Touya-kun, Kenapa aku tidak boleh ikut bertempur?」(Moroha)

「Seperti yang sudah kukatakan, Tidak akan jadi latihan namanya kalau Moroha-
nee-san juga ikut bertempur.」(Touya)

Dewi pedang yang kusebut barusan, yang ingin ikut bertempur, sekarang
berada di sampingku. Kau bilang kau ingin ikut bertempur, tapi ingatkah kau,
bahwa pedang apapun kecuali pedang kristal yang kubuat atau pedang yang
sangat tajam tidak akan mempan pada para naga. Yah, Tapi kalau Moroha-nee-
san, kupikir dia bisa membantai para naga itu meski hanya kuberi pedang tumpul.
(ED :Bahkan mungkin bisa membantai mereka semua pakai Pisau dapur)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 123


「 Tapi, bukankah kau tahu kalau ada yang disebut dengan “dalam kasus
terburuk”, kan? Agar situasi itu tidak terjadi, kupikir sebaiknya aku ikut
bertempur bersama mereka.」(Maroha)

「 Mu… Hanya untuk mensupport mereka, oke? Dan mengamuk sendirian


dilarang, oke?」(Touya)

「Oke, aku paham. Ayolah! Berikan aku pedang atau apapun!」(Touya)

Aku mengambil pedang kristal besarku dari [Storage] dan memberikannya


pada Moroha-nee-san. Lalu, dia dengan senang mulai berlari ke area pertarungan,
mengayunkan pedangnya, memotong pergelangan kaki dari para naga, menebas
semua naga yang berada di depannya dan menghabisi mereka semua. Ya ampun,
meskipun sudah kuperingatkan agar tidak terlalu bersemangat … Yah,
kemenangan kami sudah bisa dipastikan sekarang. Karena barusan, aku
mengirimkan senjata terkuat kami yang kusebut dengan 《Dewi spartan》.

「Kenapa kami tidak boleh ikut bertempur?」(Hilda)

「 Tidak, Para ksatria tidak akan bisa bertempur jika kalian ikut bertempur
bersama Moroha-nee-san.」

Elsie, Yae, Rue, dan Hilda memohon padaku. Meski jika kalian memelas
padaku, tetap tidak boleh. Moroha-nee-san saja sudah lebih dari cukup.

Pertempuran ini akan menjadi pertarungan bebas atau free-for-all jika


pesertanya terlalu banyak. Dan juga, pertarungan ini sudah pasti akan
dimenangkan oleh kita karena Kougyoku menjaga semuanya, Sango dan
Kokuyou melindungi semuanya, Kohaku dan Ruli menuntun semuanya agar
mereka bisa bertempur dengan mudah.

Saat ini aku mensupport mereka dengan memberi sihir healing pada ksatria
yang terluka. Karena Sango dan Kokuyou mengurangi damage serangan dari para
naga, mereka tidak akan langsung mati kecuali terkena serangan langsung atau
ditabrak oleh para naga.

「Oh??」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 124


Salah satu wyvern mencoba untuk terbang dengan sayapnya yang terluka.
Tapi, setelah mencapai ketinggian 10 meter, dia ditembak dengan peluru api oleh
Kougyoku. Mantaph.

「Uaaaaaaaaaaaaaaa!!」

Lalu kulihat ada seseorang yang juga mengamuk ditengah-tengah


pertempuran, oh itu Baba-jii-san rupanya. Sambil menggila, Baba-jii-san
mengayunkan pedang kristal raksasanya ke kepala wyvern itu. Serangan itu
langsung membunuhnya.

Sejujurnya, karena ia sudah tua, aku menyuruhnya untuk membantu dari


belakang, Tapi ia sama sekali tidak mendengarkanku. Disampingnya, Yamagata-
ossan juga mengayunkan pedangnya ke wyvern yang lain, dan memotong kaki
dari naga yang dilewatinya.

「Ora Ora Ora! Ayo serang aku, kadal mesir!」(Yamagata)

Suasana mulai menegang karena pertempuran sudah berlangsung selama


beberapa jam. Baba-jiisan dan Yamagata-Ossan tidak mau mengendarai Frame
Gears. Mereka berdua mengatakan bahwa mereka tidak merasakan sensasi
pertarungan jika mereka bertarung di dalam mesin-mesin itu, dan mereka
sepertinya sangat menikmati pertarungan dimana mereka menggunakan nyawa
masing-masing sebagai taruhannya. Meskipun aku percaya bahwa keselamatan
itu nomer 1, mereka tidak mau mengikuti saranku. Aku benar-benar tidak
memahami perasaan orang-orang yang suka bertarung seperti mereka.
(TL : kau kan MC yang OP touya, yah jelas kalau kau tidak paham)

「Fuua!」(Nicola)

「Yaaaa!」(Norun)

Tombak halberd Nicola-san menggila dan pedang kembar Norun-san


sedang mengiris-iris naga-naga yang mereka lewati. Agar adil,aku melarang
mereka untuk menunggangi Pegasus dan Griffon mereka, Rain-san juga.

Aku melakukan ini karena aku menyuruh mereka untuk mengamati


pergerakan para ksatria di bawah karena mereka adalah komandan atau ketua
mereka. Jika mereka mengendarai Griffon atau Pegasus, akan sulit untuk
melindungi mereka sendiri jika mereka diserang dengan nafas api para naga.
Mungkin mereka akan selamat, tapi bagaimana dengan tunggangannya?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 125


Sementara aku mengatakan ini dan itu, kebanyakan dari naga telah
tumbang, dan pergerakan mereka terhenti.

Dan naga-naga yang tersisa meneriakkan sesuatu, tapi seperti yang sudah
kubilang tadi, aku tidak paham bahasa mereka. Jadi aku meminta Kokuyou
yang menggantungdi kaki Sango.
「Kokuyou, apa yang mereka katakan?」(Touya)

『Yah, bagaimana cara mengatakannya ya, Ini semacam umpatan di Bahasa


manusia. Mereka mengatakan [Makhluk lemah!] atau [Makhluk rendahan yang
tidak akan menang jika tidak menyerang secara bersamaan!], apa… Dasar kadal
mesir… apa yang kau katakan hah.』(Kuroyou)

Astaga dragon. Mereka mengumpat kami meskipun mereka duluan yang


berkelompok dan menyerang kami.

Lalu entah karena kesal atau marah pada omelan naga tersebut, Ruli turun
diatasnya dan mengeluarkan nafas api terbesarnya yang lalu menghanguskannya.
Aaaahhh, padahal aku sudah bilang padanya bahwa aku tidak bisa menjualnya
jika naganya hangus seperti itu.

『 Ruli-chan kelihatannya menggila. Kurasa itu sudah lazim. Aku juga akan
mengamuk jika rakyatku menjadi goblok seperti ini.』(Kokuyou)

Sedangkan di sisi yang lain, Kohaku melemparkan naga yang sedang


menyerang para ksatria dengan serangan shockwave-nya dan mencongkel
matanya dengan cakarnya sampai ia tidak bisa bergerak lagi tanpa membunuhnya.
Seakan-akan ia mengatakan “kau tidak berhak untuk melawanku”.

『Kelihatannya akan segera berakhir.』(Kokuyou)

「 Apa mereka benar-benar bisa mengalahkan naga level tinggi?? Tidakkah


mereka terlalu lemah ?」(Touya)

『Mungkin mereka memang sekuat itu,jika 1 vs 1. Akan tetapi, mereka tidak


bagus jika berkelompok. Setiap dari mereka hanya mengamuk kesana-kemari
tanpa adanya kerjasama. Kelihatannya kekuatan mereka sia-sia karena

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 126


ketidakmampuan mereka dalam berpikir. Jika, ada satu saja dari naga-
elder bersama mereka, maka akan lain ceritanya.』(Kokuyou)

Dari awal, para naga memang tidak pernah berburu secara berkelompok.
Benar juga.

Hasilnya sudah bisa dipastikan, kami akan memenangkan pertempuran ini


seperti apa yang Kokuyou katakan. Naga-naga yang masih hidup terus dibantai
oleh pasukan ksatria kami satu-persatu.

Dan pada akhirnya, suasana mulai hening, pergerakan naga terhenti.


Kerusakan yang kami terima hanyalah beberapa luka kecil yang dialami oleh
beberapa ksatria dan tidak lebih dari itu. Sungguh kemenangan yang hakiki.

「Kita semua menaaaaaaaang!!」(Rain)

「「「Ooooooo─────h!!」」」

Teriakan kemenangan para prajurit terdengar dimana-mana sedangkan


mayat - mayat naga tergeletak begitu saja. Kami akhirnya memenangkan
pertempuran ini meskipun hasilnya anti-klimaks.

Sebelum aku menyadarinya, ada banyak penduduk dan adventurer melihat


pertempuran kami dengan mulut menganga dari belakang. Kurasa kami memang
pantas dilihat karena yang kami lawan saat ini adalah naga, iya kan? Kebanyakan
penonton adalah penduduk kota. Jumlah mereka sangat banyak, tapi kurasa ada
beberapa adventurer dari mereka.

「Ba-baginda! Apa yang terjadi …?!」(Rerisha)

Ketua Guild Rerisha-san berlari kearahku bersama beberapa anggota


guild lainnya. Lalu ia terlihat kaget, setelah melihat Sango dan Kokuyou dalam
wujud aslinya, tapi setelah ia tahu bahwa mereka adalah binatang panggilanku,
dia mulai berlari tanpa menghiraukan mereka.

「Barusan saya pergi ke istana untuk memberitahu anda bahwa ada beberapa
naga datang kemari. Tapi disana tidak ada siapa-siapa. Baik Anda, maupun
semua ksatria…!」(Rerisha)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 127


「Ah, Maaf… dan terima kasih atas infonya. Tapi kami sudah menyelesaikan
masalahnya.」(Touya)

「… Iya… kelihatannya sudah selesai.」(Rerisha)

Rerisha-san terlihat shock melihat tumpukan mayat dari para naga. Oh iya,
seharusnya aku juga meminta pada adventurer untuk membantu kami juga, ya?
Yah biarlah, Aku akan menyuruh mereka untuk menceritakannya ke negara
lain tentang pertempuran heroik kami ini.

「 Mhhm… Memang sudah selesai. Lalu,bisakah guild membeli ini


semua untuk kami?」(Touya)

「Haa… membeli? maksudnya semua ini!? tidak, tidak ada masalah, kami akan
membeli semuanya, tapi kami tidak akan bisa membayarnya secara kontan
dikarenakan harganya yang sangat mahal, tapi kurasa kami bisa membeli 10
mayat para naga itu sekarang…」(Rerisha)

「 Oke, kalau begitu aku yang akan menyimpan sisanya. Sampai guild bisa
membayar sisanya.」(Touya)

Mayat-mayat itu tidak akan membusuk, jika kumasukkan di [Storage]. Jadi,


tidak ada masalah dengan masalah penyimpanan. Untuk menghargai para ksatria
yang telah bertempur dengan gagah berani, kami akan memasak beberapa ekor
mayat naga menjadi makanan lezat dan akan membagikannya ke seluruh
penduduk, adventurer, dan tentunya para ksatria. Karena daging naga terkenal
akan kelezatannya dan sangat sulit untuk didapatkan, beberapa gourmet rela
untuk membayar mahal agar bisa memakannya, tapi karena kami memiliki stok
yang sangat banyak, aku akan membagikannya dan berpesta ria nanti.

Setelah pertempuran berakhir,aku memanggil para ksatria dengan proyeksi


yang dihasilkan oleh Smartphone-ku.

『Kerja yang bagus para ksatriaku. Kami akan memasak daging-daging naga ini,
jadi, makanlah dan beristirahatlah untuk hari ini. Tentu saja, aku juga akan
memberi bonus pada kalian semua.』(Touya)

「Uooooooo!! Kita berhasil!!」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 128


「Demi dewa! Akhirnya aku bisa makan daging naga!」
「Aku lapaaaaar~!」

「Akhirnya hutangku akan lunas dengan bonus ini…」

「Brunhild Banza~i!」

Para ksatria bersorak riang gembira mendengar pengumumanku barusan.


Aku bangga memiliki ksatria yang hebat seperti mereka, dan yang membuatku
sangat senang adalah mereka bergembira tanpa stress dalam pikiran mereka dan
merekapun melakukan pekerjaan mereka dengan sangat baik dan tidak terpaksa,
selain itu, rakyatku hidup dalam kemakmuran.

Baiklah,saatnya aku mengumumkan hal penting lainnya.

『 Beristirahatlah dan makanlah sepuas kalian karena besok kita akan pergi
menuju sarang para naga ini, pulau Drachen, kita akan menghabisi mereka semua
dengan menggunakan Frame Gears, jadi beristirahatlah selagi masih bisa,
Mohon kerjasamanya ya~』(Touya)

「「「「「Eeh!?」」」」」

Semua orang memasang wajah yang terkejut seakan-akan dunia telah


berakhir dan menatapku dengan mata yang terbuka lebar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 129


Chapter 192
Pulau Naga, dan Orang yang Disebut Raja
Naga

Pulau Drachen. Jika dilihat baik-baik, pulau ini mungkin lebih kecil
daripada Brunhild. Ditengah-tengah pulau ini terdapat gunung vulkanik yang
selalu mengeluarkan asap. Sebagian besar area pulau ini adalah gurun, dan tanah
yang sangat gersang, sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk tinggal
disini.

Biasanya para naga tinggal di pinggir pantai pulau untuk mencari makanan
seperti ikan besar atau makhluk sihir mirip ikan. Namun menurut kabar
dari guild ada juga di antara mereka pergi keluar pulau untuk mencari
makanan lain, tapi tempat yang mereka buru itu jauh dari pemukiman
manusia. Atau lebih tepatnya mereka mengisolasi diri dari manusia.

Akan tetapi, akhir-akhir ini, aku diberitahukan bahwa kebanyakan


dari mereka mulai menyerang peternakan, pemukiman warga, para nelayan, dan
mengamuk di berbagai tempat lainnya.

Mungkin hal ini terjadi karena tidak ada satupun [Naga-Elder] yang tersisa
setelah pemberontakan para naga muda di pulau ini, dan membuat
para naga bertindak sesuka mereka.

Ruli dan aku telah sampai di pantai pulau ini. Setelah kami mendarat, Ruli
meraung sekuat tenaga sampai suaranya terdengar di seluruh pulau. Hey, kau
boleh meraung tapi lihat situasinya dong, telingaku akan meledak!

Tidak lama kemudian, Aku mendengar raungan naga dari berbagai arah.
Lalu ada banyak naga berlari menuju kemari, dan beberapa
subspecies seperti wyvern, naga laut, dan naga darat juga mendekat dengan
cepatnya.

『Tuan, sepertinya kita sudah terkepung, ya?』 (Ruli)

「 Iya… omong-omong. Apa yang kau katakan barusan, sampai membuat


mereka mengamuk seperti itu?」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 130


『 Aku hanya mengatakan ‘Oh kadal-kadal rendahan yang telah lupa
akan tempatnya, waktu kalian sudah habis. Apa kalian sudah siap untuk mati
ditangan kami?’』 (Ruli)

Yah, dia tidak salah… tujuanku kemari memang untuk membantai naga-
naga yang telah memberontak ini. Tapi… apa kau memang harus membuat
mereka marah seperti itu.

「 Berisik kadal sialan. Aku tidak mengerti apa yang kalian katakan, dan
telingaku bisa meledak gara-gara kalian, bodoh!」 (Touya)

Bagiku yang tidak paham akan bahasa naga, teriakan mereka tidak lebih
dari sebuah lolongan hewan yang sangat keras. Walaupun aku sangat yakin kalau
mereka sedang sangat marah saat ini…

「 Wah-wah-wah! Ternyata kita kedatangan tamu rupanya, ditambah lagi ia


adalah seorang pengendali naga level tinggi ya?」 (???)

Seseorang dari klan naga (demi-human) dengan santai berjalan kemari,


sedangkan para naga yang tadi berisik, manjadi diam dan mulai berbaris di
belakangnya.

Klan naga termasuk ras yang memiliki tinggi badan paling tinggi di dunia
ini, tapi jika dibandingkan dengan tinggi rata-rata rasnya, “Klan naga” ini
memiliki tinggi badan lebih dari pada itu. Tingginya sekitar 2 meter lebih dan
memiliki badan yang kekar. Dia memakai sebuah armor dan mantel yang indah
seakan-akan ia adalah raja. Ia memiliki mata emas dan rambut merah cerah. Ia
juga memiliki ekor tebal dan sepasang tanduk di kepalanya.

「Oi, kadal mesir, apa kau yang disebut sebagai [Raja naga]?」 (Touya)

「Hou? Aku senang sekali, ternyata aku sudah terkenal di seluruh negeri. Dan,
siapa kau, beraninya kau memanggilku dengan sebutan kadal mesir?」(Klan
Naga)

「Oh… Maaf-maaf… Aku hanyalah seorang raja dari kerajaan yang amat kecil,
Brunhild.」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 131


Alis matanya bergetar sedikit. Kelihatannya ia tahu tentang aku.

「Hou… Kenapa paduka Raja sampai repot-repot datang ke pulau kami yang
sangat gersang ini. Dan sepertinya paduka juga telah “menjamu” anak buah
hamba yang datang berkunjung ketempat paduka kemarin ya.」 (Klan Naga)

「 Daripada “menjamu”, aku telah mengusir mereka dari kerajaanku…


Hah, mereka bahkan bukan sesuatu yang pantas untuk kupanggil sebagai
musuh. Ah, aku punya permintaan untukmu. Benda yang kau pakai, yang kau
sebut dengan [Jarum pengendali pikiran] itu, kelihatannya memiliki kecacatan
yang akan membahayakan nyawamu sendiri. Jadi kusarankan agar kau
membuang sampah itu sekarang juga.」 (Touya)

「Apaaaa…!」 (Klan Naga)

Orang itu mulai panik setelah mendengar omonganku. Kelihatannya ia


tidak menduga sama sekali kalau musuhnya tahu tentang《Artifak》yang telah
ada sejak 5000 tahun yang lalu.

「 Sekarang, agar tidak terjadi kesalahpahaman, aku akan menanyaimu, apa


memang benar kalau kaulah yang mengendalikan naga-naga yang menyerang
pemukiman akhir-akhir ini?」(Touya)

「Aku bukannya “mengendalikan” mereka. Aku hanya membebaskan mereka!


Dari naga-naga tua karatan itu! Agar tidak terikat lagi oleh suatu hukum atau
apalah itu! Kami, ras naga adalah makhluk yang paling kuat dan paling pintar di
dunia ini. Kenapa kami harus tunduk dengan suatu omong-kosong yang kalian
sebut dengan hukum itu? Dan kenapa kami tidak boleh menyerang makhluk
lemah seperti manusia!?」 (Klan Naga)
「 Kuat dan pintar, katamu. omong kosong macam apa itu, kalau kau tanya
padaku, aku berpikir bahwa setiap naga yang ada disini adalah makhluk yang
bodoh.」(Touya)

『Aku setuju.』 (Ruli)

Ruli, yang berada di sampingku, juga berpikir sama denganku. Naga-naga


itu pasti akan langsung kabur jika mereka memang makhluk yang pintar.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 132


Jadi pada akhirnya dia adalah orang “itu” yah? Orang yang menjadi
“provokator bangsat”. Banyak orang yang mengatakan kalau klan naga adalah
klan yang punya wibawa, dan harga diri yang sangat tinggi. Dan
kebanyakan dari mereka hanya menghabiskan hidupnya untuk berlatih. Tetapi
terdapat satu kekurangan mereka, yaitu mereka dapat menjadi makhluk yang
arogan dan sombong. Dalam hal ini, aku rasa mereka juga tidak jauh beda
dengan naga pada umumnya.

「Hah, kau masih bisa mengatakan kalau naga itu kuat bahkan setelah mereka
dikalahkan oleh makhluk rendahan seperti [Manusia]… hahaha… jangan
membual…」 (Touya)

「Diam! Tidak mungkin bagi kami para naga akan kalah jika bertarung 1 vs 1!
Kalian para manusia yang nilai plusnya hanya dalam system reproduksi tidak
punya hak mengatakan hal seperti itu!」 (Klan Naga)

「Kalau kau berkata seperti itu, aku tidak akan mengelak kalau jumlah yang
banyak adalah kekuatan dari umat manusia, dan kalianlah yang bodoh karena
tidak bergantung pada kawan kalian. Disamping itu, aku seorang manusia saja
sudah cukup untuk mengalahkan semua naga yang ada di pulau ini jika aku
serius.」 (Touya)

Jika dipikir-pikir, aku adalah demigod, jadi masih menjadi misteri apakah
aku masih bisa disebut manusia atau bukan. Tapi… yah, Elze dan Yae pun pasti
bisa mengalahkan mereka semua, jadi aku tidak sepernuhnya berbohong.

「Apakah kau kemari hanya karena kau yakin bisa menghabisi kami? Kau sangat
percaya diri ya, tapi kalau kau benar-benar berpikir bisa mengalahkan kami
sendirian, kau pasti sudah gila. Jika kau benar-benar lebih kuat daripada naga,
Tidakkah kau berpikir untuk menguasai dunia ini?」 (Klan Naga)

Raja naga itu mengatakannya dengan gelisah. Hmmm… kelihatannya ada


lebih dari 500 naga di pulau ini, tapi aku penasaran apakah kau bisa menguasai
dunia ini dengan jumlah sedikit ini? Mencurigakan..

「Jadi, sebagai peringatan, daripada kau mati konyol melawan kami, kenapa kau
tidak bergabung bersamaku, aku akan memberimu setengah dari dunia ini jika
kau bergabung bersamaku. Jadi menye… 」(Klan Naga)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 133


「Pooh!! 」 (Touya)

「… Apanya yang lucu.」 (Klan Naga)

Tidak… ini sangat menggelikan, tentu saja aku akan tertawa! Semua orang
pasti akan tertawa mendengar omong kosong dari [Raja naga] itu! Aku tidak
pernah menduga kalau aku akan mendengar kalimat seperti itu dalam hidupku.
Aku bukan seorang pahlawan, tapi… jawabanku pasti tidak.

「Dengarkan aku kadal mesir, apa kau tahu arti dari “kelompok yang kacau
balau”? Artinya adalah “kelompok yang tidak ada gunanya”. Daripada
dikatakan memerintah naga sebanyak ini, kau hanya membiarkan dan
menelantarkan mereka setelah kau menancapkan jarum-jarum itu. Kenapa aku
harus takut padamu? Meski kau berkata [Aku benar-benar bisa mengontrol naga-
naga itu, dan aku hanya membiarkan mereka semua saat ini] sebenarnya, kau
hanya bisa mengendalikan 1 atau 2 naga saja kan? Jika kau mengendalikan lebih
dari itu, tubuhmu tidak akan kuat dan kau akan lelah, kan?」 (Touya)

「Uguuu!」 (Klan Naga)

Sepertinya tebakanku benar. Rupanya, apa yang Shizuka dan Rosetta


katakan kemarin memang benar. [Jarum pengendali pikiran] hanyalah produk
gagal. Tapi sepertinya ia memang kuat, jadi aku juga harus berhati-hati.

「 He… hehehe. Apa ada alasan untuk mengendalikan mereka? Kau adalah
musuh kami ras naga, seorang [Dragon Slayer]. Semua naga akan membunuhmu
jika aku memberikan sebuah perinta ─?」 (Klan Naga)

Setelah itu, tubuh bagian atas orang itu tiba-tiba menghilang. Tidak…
daripada dikatakan menghilang, lebih tepatnya tubuhnya dimakan oleh naga
hitam yang ada di sampingnya sejak tadi.

Uoaaa. Tubuh bagian bawahnya jatuh. Uhhh menjijikkan… sesuatu


keluar,oioioi sesuatu keluar dari tubuhnya!

Naga-naga level rendah dan tinggi paham akan bahasa manusia tapi tidak
bisa berbicara dengan bahasa itu.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 134


Sebagai naga yang telah menjadi arogan, kurasa memang menjengkelkan
jika mereka menjadi bawahan demi-human meski untuk mendapat kekuatan.
Tapi karena takut dikendalikan, mereka menahannya sampai sekarang. Dan saat
mereka tahu bahwa apa yang mereka khawatirkan sia-sia, tidak ada alasan lagi
bagi mereka untuk mematuhi perintah itu.

Apa karena naga hitam itu tahu akan isi pembicaraan kami, jadi
dia langsung memakannya?

「Dia memanen apa yang ia tanam… tapi.. kurasa masalah ini tidak berakhir
begitu saja.」 (Touya)

『Saat ini mereka merendahkan kita dengan berkata [Ayo mulai festival darah!]
dan [Dasar manusia rendahan!]』 (Ruli)

「Ah, Sungguh menjengkelkan. Ayo habisi mereka dengan cepat.」(Touya)

Aku membunyikan jariku dan membuka [Gerbang] dibelakangku. Lalu…


satu persatu Frame Gears mulai keluar darinya.
(TL : kayak gate of Babylon aja ._. )
(ED : Kalo Gate of Babylon Touya, yang keluar. Hanggar, Perpustakaan, Bengkel,
Taman, Bagunan Alkemi, Benteng, Tower)

Aku merasa kalau mereka mulai takut setelah melihat sosok manusia
raksasa yang tiba-tiba keluar entah dari mana. Aku mengerahkan sekitar 50 unit.
Jumlah kami hanya 1/10 dari mereka, tapi kurasa itu sudah cukup.

『Pengumuman-pengumuman. Tak perlu menahan diri… bantai mereka semua.


Dan kita akan mengadakan pesta barbeque lagi nanti.』(Touya)

『Oooo!』

Aku memberitahu para ksatria melalui sistem komunikasi. Pertempuran ini


akan jauh lebih mudah daripada sebelumnya. Musuh kami saat ini tidak sekuat
dan sekeras Fraze, dan sihir kami juga mempan. Pertanyaannya adalah
apakah kami terlalu berlebihan? Kami bisa saja menghancurkan mereka dan
tidak bisa menjual material mareka nantinya…

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 135


Naga-naga yang rusak tidak akan laku di guild. Jadi kami harus berhati-
hati agar tidak terlalu merusaknya. Sungguh merepotkan…

Yah, tidak ada gunanya mengkhawatirkan hal seperti itu. karena ini demi
kebaikan desa, kota-kota, umat manusia, melindungi martabat naga, dan
yang paling penting.. untuk menambah kas negara, kami tidak akan menahan
diri lagi. Sudah banyak korban yang berjatuhan karena mereka. Karena itu, kami
akan menghentikan mereka semua disini.
(TL : Lol!!!)

『Orde Ksatria Brunhild, Seraaaang!!!!!』

『Oooo──────h!!』

Dengan teriakan yang keras, ksatria kami yang menunggangi


《 Chevalier 》 mulai menyerang naga-naga itu. Para naga menyerang
balik dengan mengeluarkan peluru dan nafas api, tapi serangan mereka tertahan
oleh perisai ksatria kami. Lalu, Beberapa ksatria yang memegang pedang
memotong kepala mereka. Seperti inilah strategi kami…

Setelah melihat kemampuan kami, naga-naga yang lain mulai terbang.


Akan tetapi, Ksatria kami mengeluarkan sihir angin yang sedikit ekstrim, dan
akhirnya naga naga itu terkena tornado, kehilangan kendali, dan akhirnya terjatuh.

Ether liquid tidak hanya berfungsi sebagai bahan bakar Frame Gears saja,
tapi juga berfungsi sebagai pengalir aliran sihir menuju seluruh tubuh Frame
Gears. Meskipun sihir seperti sihir penyembuh tidak bisa dialirkan, tapi sihir lain
bisa dialirkan kecuali sihir beratribut cahaya dan kegelapan.

Ksatria kami memenggal kepala naga-naga itu satu persatu. Ah~ aku tidak
keberatan dengan kepala mereka yang terpental ataupun jantung yang ditusuk
dengan tombak, tapi tolong jangan hancurkan kepala mereka dengan
tongkat maces atau warhammers. Harganya akan jadi murah jika kalian
menghancurkannya seperti itu.

Melihat rekan-rekan sesame naganya dibunuh satu persatu, naga hitam


yang memakan Raja Naga (Pada akhirnya, aku tidak tahu namanya) tadi mulai
gelisah dan mundur secara perlahan. Melihat itu, Ruli mulai berjalan padanya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 136


「Ruli?」 (Touya)

『 Tuan. Biarkan aku yang menghukum rakyatku yang satu ini. Dia telah
mengotori harga dirinya sebagai naga. Jadi, aku akan menghukumnya
dengan memperlihatkan kekuatan naga yang sesungguhnya.』 (Ruli)

「 Umm… Yah, aku mengerti perasaanmu, jadi tidak masalah, lakukan


sesukamu…」(Touya)

『Terima kasih.』 (Ruli)

Setelah itu, Ruli meraung dengan hebat sekali lagi, kepada naga hitam itu.
Oi tunggu sebentar! Seperti yang kukatakan, lihat kondisinya dong… telingaku
akan meledak!

Lalu, naga hitam itu juga meraung, tapi raungan itu sangat lemah jika
dibandingkan dengan milik Ruli, suara itu sangat menyedihkan.

Apa naga itu paham akan situasinya? Ia tampak bimbang sejenak, lalu
menembakkan peluru api kearah Ruli. Akan tetapi, Ruli tidak menghindarinya
sama sekali, dan menerimanya serangannya secara langsung.

Aku agak terkejut, tapi ternyata serangan itu tidak melukainya sama sekali.
Ruli kelihatan sangat tenang.

Setelah tahu bahwa serangannya tidak mempan, naga hitam itu mulai
mundur perlahan. Melihat itu, Ruli langsung dengan cepat… menggigit lehernya,
dan suara yang tidak mengenakkan pun terdengar dengan keras diikuti dengan
suara penderitaan dari naga hitam yang kemudian mati ditempat. Uaaaa… yang
satu ini sangat mengerikan…

Mayat naga hitam itu jatuh di tengah-tengah pertempuran. Ruli, yang telah
memastikan kematiannya, meraung dengan keras sampai terdengar ke seluruh
pulau sekali lagi.

Setelah itu, beberapa naga yang mendengarnya mulai ketakutan,


merangkak… dan akhirnya berhenti bergerak. Lalu aku mendengar pesan dari
ksatria kami melalui system komunikasi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 137


『…Paduka. Beberapa naga merangkak dan berhenti menyerang. Apa yang harus
kami lakukan?…』 (Rain)

「Ruli. Apakah mereka sudah menyerah?」 (Touya)

『Ya. Tadi aku berkata seperti ini…. “Untuk yang terakhir kalinya, Sekali lagi…
menyerahlah. Siapa yang ingin menyerah, merangkak dan berhentilah. Jika tidak,
aku akan membuat kalian semua menjadi abu hitam atas nama [Kaisar
biru]”』 (Ruli)

Apa kau pikir aku akan membiarkanmu membakar mereka semua…?


Mereka adalah tambang emas kita. Ah sudahlah. Terlepas dari candaanku,
mungkin ada beberapa naga yang tahu akan nama [Kaisar biru]?
Tapi.. meskipun sudah diperingatkan, masih ada saja beberapa naga bodoh yang
tidak menyerah.

『Jangan serang naga yang merangkak itu, tapi kalian bisa membunuh sisanya.
Jangan lengah… mungkin ada beberapa dari mereka yang pura-pura
menyerah.』 (Touya)

『Roger』

Tidak lama kemudian, Dari 500 naga yang ada di pulau ini, lebih dari 350
naga tewas, sedangkan sisanya menyerah. Kemudian, [Jarum pengendali pikiran]
dicabut dari kepala mereka. Ternyata artifak ini lumayan banyak. Mungkin,
Artifak ini terkumpul di 1 tempat, tapi tidak dihancurkan untuk suatu alasan
tertentu. Dan setelah itu, ditemukan oleh Raja naga itu…

Meskipun aku ingin mempelajari artifak ini karena mungkin bisa berguna,
kelihatannya sia-sia saja aku mempelajarinya karena satu-satunya orang yang
tahu tentang benda ini, yakni Raja naga tersebut.. sudah mati dan badan bagian
atasnya pun sudah hilang …

Setelah pertempuran berakhir, mayatnya (meskipun bagian bawahnya saja)


kukubur di pantai tersebut. Sebagai tambahan… mayat naga hitam itu juga
kukubur disampingnya. Bukan karena kasihan, tapi karena jijik. Saat aku berpikir
bahwa tubuh bagian atasnya ada di perutnya , aku ingin muntah dan tidak ingin
membawanya pulang ke Brunhild.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 138


Saat orang bodoh memakai benda yang terlalu kuat baginya, orang itu sama
saja membuat kuburannya sendiri. Itulah pelajaran yang kudapat dari
pertempuran ini. Semua orang harus berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Jika
tidak, ia akan bernasib sama dengan orang yang kukubur ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 139


Chapter 193
Keuntungan yang Banyak, dan Sekelompok
Adventurer Pemula

「Jadi, ini uang yang kujanjikan untuk mayat naga-naga itu.」 (Rerisha)

Aku membuka kantong besar yang diberikan Rerisha-san, dan


menghitung jumlahnya. Kira-kira ada 100 koin emas raja di setiap kantong, dan
aku menerima 12 kantong… jadi totalnya ada 1200 koin emas raja. Tidak
mungkin aku membandingkan koin-koin ini dengan uang yang ada di duniaku…
dari pengalamanku selama ini… aku bisa memperhitungkan bahwa 1 koin emas
raja kira-kira sama dengan 10 juta yen…… Dan totalnya adalah 12 miliar yen.
Uhha.. banyaknya…

Karena nilainya yang tinggi, koin emas raja jarang digunakan, kecuali jika
ada urusan seperti transaksi antar negara atau perdagangan yang besar, karena
koin ini amat sangat berharga sekali, dan bukan lelucon jika kita menghilangkan
1 koin saja.

Terlebih lagi, 1200 koin adalah hanyalah harga dari sebagian naga yang
menyerang Brunhild kemarin. Sedangkan 350 naga lainnya (yang kami kalahkan
di pulau Drachen) kusimpan di [Storage].

Aku menahan diri agar tidak menjual semua material itu meski kami akan
kaya raya jika kami menjualnya, alasannya sangat sederhana, jika aku menjual
semuanya… masalah lain akan muncul. Guild juga tidak akan bisa menjual ini
dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, mari jual material-material itu sedikit
demi sedikit.

「Ngomong-ngomong, berita kejadian kemarin itu sudah tersebar diberbagai


negara lo… Disebutkan bahwa orde ksatria Brunhild beserta Rajanya
berhasil mengalahkan segerombolan naga dengan mudahnya.」(Rerisha)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 140


「Bukankah itu berita yang sulit dipercaya jika kita hanya mendengarnya tanpa
melihatnya?」 (Touya)

「Iya… aku sendiri pun tidak bisa mempercayainya meski aku melihat dengan
mata kepalaku sendiri. Tapi, Sudah tidak diragukan lagi bahwa kekuatan orde
ksatria Brunhild sangat kuat. Dengan begini tidakkah negara lain yang ingin
macam-macam dengan Brunhild akan berkurang secara derastis? 」 (Rerisha)

Yah, aku akan sangat bersyukur jika memang seperti itu. Aku sudah muak
berurusan dengan negara lain seperti Yuuron bangsat itu. Sampai saat ini masih
ada saja orang yang mengatakan bahwa kehancuran Yuuron disebabkan oleh
Brunhild. Orang-orang tolol itu berteriak kesana kemari mengatakan [Brunhild
harus mengakui kesalahannya dan mengganti rugi kerusakan yang kami terima]
dan meminta ganti rugi kepada kami. Dan tentu saja aku tidak akan membayarnya
karena sudah jelas itu bukan salahku.

Dan untuk alasan tertentu… aku telah dicap sebagai pembunuh raja baru
Yuuron. Keadaan Yuuron saat ini benar-benar kacau balau, sampai-
sampai banyak orang Yuuron yang mengatakan bahwa [Aku adalah anak haram
dari Raja Yuuron sebelumnya]. Negara terkutuk itu akhirnya hancur sendiri dan
tidak lagi berfungsi sebagai suatu negara.

Dalam keadaan yang seperti ini, biasanya Negara-negara lain akan


membantu menenangkan keadaan, tapi tidak ada satupun Negara yang sudi
membantu mereka karena mereka selalu licik dalam berdiplomasi. Ya
ampun… seburuk apa kerajaan itu… yah, mereka menuai apa yang mereka tanam,
jadi aku tidak peduli.

Aku menyimpan uang itu dengan [Storage], dan meninggalkan guild.


Dengan ini aku bisa menepati janjiku untuk memberikan bonus kepada mereka
semua. Berapa yah yang harus kuberi untuk tiap orang? Karena uang ini sangat
banyak… jadi ayo beri mereka uang yang banyak agar mereka tetap bersemangat
menjalankan tugasnya.

Saat aku memikirkan hal itu… secara tidak sadar aku sampai di depan
gerbang transisi. Lalu… aku memanggil salah satu anak buah Tsubaki-
san… Toppa-san 《Mata-mata》 yang berjaga disana.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 141


(TL : Toppa adalah kata kuno untuk ninja)

「Hai.」 (Touya)

「 Oh. Pembeli-san, kemarilah… aku punya barang bagus untukmu


(Akting).」 (Toppa)

Oh? Apa ada sesuatu yang terjadi? Akhirnya aku mendengarkan ceritanya
sambil pura-pura melihat barang yang ia jual.

「Ada beberapa adventurer yang tewas di dungeon.」 (Toppa)

「… Benarkah? Yah, hal itu sudah biasa di kalangan adventurer, jadi apa mereka
dibunuh oleh makhluk sihir?」 (Touya)

「 Kemungkinan seperti itu. Mereka tidak kembali dari dungeon. Saya


berpendapat bahwa mereka terlalu gegabah dan tidak memperhitungkan batas
kekuatan mereka sendiri dan akhirnya terbunuh.」 (Toppa)

Apa mereka terlalu bersemangat dan turun ke lantai yang lebih


dalam? Sebenarnya lebih baik jika mereka kembali saat mereka kelelahan dan
langsung keluar untuk istirahat karena nyawa mereka adalah yang terpenting.

「 Akan tetapi, ada 1 hal yang aneh. Adventurers itu memang dipastikan
tewas… tapi barang bawaan mereka hilang kecuali… kartu guild.」(Toppa)

「 Barang bawaan? Biasanya slimes hanya memakan daging bangkainya


saja sih… tapi apa mungkin mereka juga memakan barang
bawaannya?」 (Touya)
「 Yah, itulah keanehannya… tapi ada juga kemungkinan
untuk adventurer kanibal…」 (Toppa)
(ED : PK (Penjahat Kelamin))

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 142


Apa itu sebutan bagi mereka yang mengambil semua barang dari
orang yang sudah meninggal? Kelakuan mereka memang tidak baik, tapi jika
dilihat dari sudut pandang bertahan hidup... hal ini tidak terlalu buruk dan bahkan
menguntungkan.

Di dunia ini ada yang namanya etika para adventurer untuk


mengembalikan barang barang adventurer yang telah mati ke kawan atau
keluarga mendiang… namun jika benda itu ditemukan. Karena hal itu
tidaklah diwajibkan untuk diikuti dan hanyalah etika belaka.

Ada sebuah cerita dimana seoarang adventurer tertentu membeli armor


mahal yang ia sukai tapi tidak cocok untuknya. Adventurer itu sagat senang
sampai-sampai ia selalu memakainya dimanapun ia bisa. Beberapa hari kemudian,
mayatnya ditemukan… tapi tanpa armor kesayangannya itu.

Ada 2 teori yang bisa kupikirkan tentang kejadian itu… Apakah barangnya
diambil setelah ia dibunuh di dungeon?… Atau apakah ia yang dibunuh
oleh adventurer lain yang menginginkan armornya? Hal ini masih menjadi
misteri sampai sekarang.

Yah… kejadian ini, kelihatannya mereka tidak dibunuh oleh


adventurer lain karena mereka tidak membawa benda-benda mahal.

「Ada berapa adventurer yang mati?」 (Touya)

「Jika 1 kartu guild 1 orang… maka ada 10 yang telah mati.」 (Toppa)

Apa itu artinya 10 orang? Sebagai Raja… rasanya tidak enak jika aku
membiarkan masalah ini terus berlanjut. Kurasa hal ini akan terhenti jika aku
membuat “zona aman” yang tidak bisa diserang oleh monster atau membuat
gerbang yang menuju ke atas secara instan.

Aku berpamitan dengan Toppa-san 《 Mata-mata 》 , dan menuju ke


gerbang transisi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 143


Disana kulihat beberapa anak muda membayar uang masuk 1 koin
perunggu ke penjaga di gerbang yang menuju [Amaterasu]. Tidakkah mereka
terlau muda…. kurasa mereka 12 atau 13 tahun… Mereka membuat party berisi
4 orang… 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan.

1 laki-laki membawa tombak pendek dan memakai armor sisik sedangkan


yang satunya membawa panah kecil dan memakai armor kulit.

Perlengkapan gadis-gadis cilik itu adalah pedang besi dan armor


kulit… dan tongkat sihir pemula dan sebuah jubah. Mereka benar-benar pemula
yah… walaupun mereka lebih baik daripada aku yang dulu, karena aku hanya
membawa 1 katana tanpa armor…

4 bocah itu memasuki gerbang dengan riang gembira.

Entah kenapa aku sedikit khawatir kepada mereka karena cerita yang
kudengar barusan.

…Haruskah aku mengikuti mereka? Tidak-tidak… itu tidak baik Touya.


Jika saja ada sekolah khusus untuk adventurer, kami bisa mengajari mereka
beberapa hal yang berguna saat berpetualang seperti skill dan lainnya.

…Mhhmmm, mungkin ini ide yang bagus. Aku bisa menyewa


adventurer yang pensiun sebagai guru disana…
Pertanyaannya, bisakah aku mengurus sekolah ini? Aku tidak begitu yakin
apakah aku harus menarik biaya. Atau apakah aku harus menyuruh mereka
membayar setelah mereka lulus? Setidaknya, aku akan tahu request apa yang
mereka ambil dan berapa banyak uang yang mereka dapat via kartu guild jika
kami bekerjasama dengan guild.

Haruskah kubicarakan hal ini dengan Rerisha-san? Mungkin ia akan


menerima proposalku.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 144


「Huh? Touya?」 (Rin)

Rin, yang membawa Pola disampingnya, memanggilku dari belakang.


Seperti biasa… ia membawa payung hitam dan memakai baju gothic loli.

「Rin? Kenapa kau ada di sini?」 (Touya)

「 Aku hanya ingin jalan-jalan sambil berbelanja. Karena kupikir aku akan
menemukan barang bagus jika aku mencarinya… Dan… kau… apa yang kau
lakukan disini?」 (Rin)

「Ah… tidak ada… Aku hanya berpikir untuk sedikit merenovasi dungeon. Aku
berpikir bahwa akan sangat praktis jika dungeon memiliki “zona aman” dimana
para adventurer bisa beristirahat tanpa takut diserang monster.」(Touya)

「Hee~ Kedengarannya menarik. Apa aku boleh ikut?」 (Rin)

Rin langsung menggandeng tanganku sebelum aku sempat menjawabnya.


Mu-u. Rin mulai agresif semenjak kejadian ITU. Apa ia benar-benar serius ingin
menikah denganku?

Hal ini sangat membuatku malu karena secara fisik dan penampilan, ia
sama dengan Yumina dan yang lain, oleh karena itu, kami kelihatan seperti kakak
beradik jika dilihat dari sudut pandang orang lain.

Kami dengan cepat langsung berjalan menuju loket karcis gerbang transisi
yang menuju ke [Amaterasu]. Rin mengeluarkan I koin perunggu dari
dompetnya, memberikannya pada penjaga gerbang dan menulis namanya di
sebuah buku note yang sudah disediakan.

Seseorang yang bukan adventurer, dengan kata lain penduduk biasa dan
sebagainya, bisa pergi ke pulau ini dengan membayar 1 koin perunggu dan
menulis namanya di buku note. Mereka wajib menulis nama masing-masing agar
kami mengetahui siapa saja yang masuk dan keluar dari gerbang ini. Dan tentu

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 145


saja, seorang adventurer tinggal membayar dan masuk tanpa menulis namanya
karena ini hanya berlaku untuk penduduk biasa.

Akan tetapi saat ini, aku menuliskan namaku dan membayar 1 koin
perunggu. Kartu guild-ku saat ini adalah gold, dan itu terlalu mencolok… aku
menulis namaku dengan [Takeda Shingen] karena aturannya tidak harus memakai
nama asli. Dan aku akan terus memakai nama [Takeda Shingen] sebagai nama
samaranku.

Saat kami melewati gerbang itu, cahaya hangat langsung bersinar cerah di
pantai pulau ini. Cuaca saat ini cukup hangat dibandingkan dengan Brunhild yang
dingin, karena masih memasuki pertengahan musim dingin.

Aku langsung melihat-lihat sekitar, tapi aku tidak bisa menemukan


adventurer pemula yang kulihat tadi. Kurasa mereka sudah memasuki dungeon…

Kami memasuki dungeon bersama Pola yang memaksa ikut. Ketika kami
berada di dalam, Rin menggulung payungnya dan mengaktifkan sihir cahaya
[Light].

「Bagaimana kalau kita langsung menuju lantai 3 sekarang?」 (Touya)

kalau tidak salah kudengar, dungeon [Amaterasu] sudah dipetakan sampai


lantai 6.

Yah… hal itu tidak berlaku untukku… Karena aku bisa membuka peta
dengan aplikasi maps dan langsung menuju tangga kelantai selanjutnya.

「… Touya, kenapa kau bisa tahu semua peta yang ada di dungeon ini?」(Rin)

「 Walaupun kau bertanya begitu… Aku hanya bisa menjawab “aku


mengetahuinya begitu saja”.」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 146


Rin bertanya dengan heran saat melihat peta yang kuproyeksikan melalui
Smartphone-ku. Jika ditanya bagaimana caranya… aku juga keheranan dan tidak
tahu sama sekali cara kerjanya.

Kami langsung sampai ke tangga lantai selanjutnya. Dan aku menghabisi


semua makhluk sihir yang kami temui, setelah itu kami melanjutkan
perjalanan kami ke lantai selanjutnya dengan cara yang sama. Meskipun kami
tahu jalannya, berjalan seperti ini ternyata memakan waktu yang cukup lama.

「Aku ingin membuat zona aman di dungeon ini sehingga para adventurer bisa
beristirahat dengan tenang. Jadi… dimana tempat yang enak untuk zona itu
ya?」 (Touya)

Kami mencari tempat yang cocok untuk beristirahat dengan melihat peta
proyeksi. Untuk berjaga-jaga… aku juga memproyeksikan para adventurer yang
ada di dungeon. Mungkin kami bisa membantu mereka jika mereka tersesat.

「Bukankah disini cukup bagus? Jaraknya juga cukup dekat dengan tangga,
kurasa tempat ini sangat cocok untuk zona aman itu.」 (Rin)

Tempat yang Rin tunjuk merupakan sebuah ruangan luas dimana beberapa
party adventurer bisa berada disana dalam waktu yang bersamaan. Tempat ini
juga dekat dengan jalan pulang dan jalan yang memutar… dan juga tempat yang
agak jauh dari makhluk sihir. Kurasa tempat ini cocok.

Kami terus bergerak di dalam dungeon sambil menghabisi makhluk sihir


(sebenarnya aku yang menghabisi mereka, sedangkan Rin hanya menonton saja).
Makhluk sihir yang ada disini sangat menjengkelkan sampai-sampai aku
menginginkan sebuah item game “holy water” yang bisa menjauhkan musuh.

Akhirnya kami sampai ke tempat itu dan aku mencari keberadaan musuh…
Kelihatannya tidak ada musuh atau jebakan sama sekali disini.

Aku menggunakan [Program] dan [Enchant] untuk membuat tempat ini


tidak bisa dimasuki oleh makhluk sihir. Sebagai tambahan, aku akan membuat

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 147


pengumuman disini. Aku hanya menulis kalimat biasa seperti ‘tenanglah dan
beristirahatlah disini karena tempat ini sudah dilindungi dan tidak akan bisa
dimasuki oleh makhluk sihir’.

Untuk berjaga-jaga… Aku menandatanganinya dengan namaku sendiri


karena mungkin para adventurer akan menganggap ini sebagai sebuah jebakan.

「 Raja dari Brunhild Dukedom, Mochizuki Touya… dan selesai.」(Touya)

Kuharap tempat ini akan berguna nantinya. Ah.. aku lupa sesuatu, kami
tidak bertemu dengan para pemula itu sama sekali. Oh yaaa. Mereka kan
pemula… Apakah mereka berada di lantai pertama?

Aku mengingat wajah-wajah mereka, haruskah aku membantu mereka


sebentar? Ummm, tunjukkan para adventurer dengan panel biru
sementara adventurer yang tadi kulihat depan gerbang transisi dengan panel hijau

Oya. Mengejutkan sekali. Mereka ada di lantai kedua…. Apakah mereka


sekuat itu sampai-sampai mereka bisa berada di lantai 2?

Terlebih lagi, tidak hanya 4 orang. Disana juga ada 3 adventurer lainnya.
Apakah mereka bertiga membantu mereka sampai ke lantai kedua?

Huh? Aneh… pergerakan mereka mencurigakan… apa mereka sedang


bertarung?

「Apa mereka separah itu sampai-sampai lama meski hanya melawan 1 makhluk
sihir dengan 7 orang?」 (Rin)

「Setidaknya 4 orang tadi benar-benar pemula. Mereka sepertinya hanya bocah


yang datang dari perbatasan untuk bertamasya.」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 148


Mungkin mereka tidak lemah atau ada banyak makhluk sihir yang mereka
lawan, kurasa? Bahkan makhluk sihir lemah seperti Kobolds atau Goblins akan
berbahaya jika mereka menyerang secara bersamaan.

Mari kita lihat… tunjukkan makhluk sihir dan para monster … dan… Huh?

Tidak ada? Tidak… Para monster memang ditunjukkan…tapi jauh dari


mereka. Kalau begitu…ini artinya…

「Rin… apa pendapatmu tentang situasi ini?」 (Touya)

「 … 4 pemula itu diserang oleh 3 adventurer itu… setidaknya itulah


pendapatku.」 (Rin)

Yare-Yare… situasi macam apa ini…

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 149


Chapter 194
Adventurer Palsu, dan Pedagang Budak

Kami tiba di lantai kedua dungeon saat bocah bertombak terlempar di


depan kami. Bocah berpanah dan mage perempuan mereka telah pingsan
sedangkan bocah berpedang dan bertombak masih bisa bertahan.

「Oi, jangan terlalu berlebihan kepada mereka. Karena mereka akan kita jual
nanti.」

「Aku sudah tahu itu. Disamping itu, aku harus melawan mereka karena kau lupa
dengan racun pelumpuhnya!」

「Lupakan hal itu! ayo selesaikan ini dengan cepat. Kalau makhluk sihir datang
kemari, kita juga harus melawannya-!?」

Aku menendang orang gendut yang lengah sampai ia terbang ke sisi


ruangan. Wah, orang ini terbang seperti bola karet dan jatuh tepat di depan
temannya.

「Ap- Siapa kau?」

「Itu yang ingin kutanyakan. Siapa kalian?」(Touya)

Satu buncit, satu kurus-kering, dan satunya lagi botak.

Ya ampun, kelompok ini terdiri dari orang-orang yang jelek.

Sambil mengusap hidungnya yang mimisan, si buncit mencoba berdiri. Dia


cukup tangguh juga, ya? Sepertinya perutnya bisa menyerap seranganku.

「Ara, kelihatannya kita tepat waktu.」(Rin)

Rin juga datang menyusulku bersama Pola, Ekspresi mereka mulai terlihat
mesum setelah melihat Rin. Si kurus-kering mencoba menyerang kami. Kedua
kawannya juga ikut menyusul di belakangnya.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 150


Mereka mungkin berpikir bahwa aku lemah karena aku hanya memegang
sebuah belati (Brynhildr). Ekspresi mereka yang mesum membuatku jijik.

「Hihi, kau cukup cantik, ya? Sepertinya kita beruntung hari ini. Hey kau, jika
kau masih ingin hidup, tinggalkan gadis ini dan pergilah dari sini.」 (Si kurus)

「Hah?」 (Touya)

「 Apa kau tidak dengar? Pergilah dan serahkan gadis ini! Kau mau mati,
ya?」 (Lanky)

Aku dengan santai berjalan ke arah si kurus, menginjak kakinya dan


menghancurkan tulangnya.

「GYAAAAaaaa-!?」

Si kurus berteriak kesakitan sambil memegangi kakinya, ia menggelinding


kesana-kemari dengan sangat berisik. Sudah cukup!!! aku menendang dadanya
agar ia diam.

「UGOEeeeEE!!」

Kenapa aku harus memberikan Rin pada orang sepertimu? Jangan macam-
macam, dasar adventurer cacat. Aku pasti akan membunuhmu!!!.
(TL : Rage mode activated)

「Ba-Bajingan! Apa yang kau lakukan pada rekan kami, hah!?」 (Si buncit)

「Kami adventurer peringkat biru! Apa kau pikir bisa menang dari kami?!」(Si
botak)

「 Menyedihkan. Aku berani bertaruh kalau kalian bisa menjadi


adventurer peringkat biru dengan mencuri barang-barang dan material
adventurer lain, kan? Tidak mungkin adventurer peringkat biru selemah ini.
Jangan remehkan aku bangsat!」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 151


Aku menendang dan menghancurkan lutut si buncit dari depan. Karena ia
tidak bisa berdiri lagi, si buncit jatuh sambil merintih kesakitan.

「GUGAAAaaa!? Lututku, Lutuutttku!!」

「Hi... hii-!」

Si botak mencoba melarikan diri dariku. Aku mengeluarkan Brynhildr,


membidik tubuhnya, dan menembaknya tanpa basa-basi lagi.

「GEHA-!?」

Si botak langsung terjatuh setelah kutembak dengan peluru-paralisis.


Pengecut sekali dia. Mana ada adventure peringkat biru yang lari meninggalkan
temannya.

「 Kau terlalu berlebihan, tahu? Tak kusangka kau bisa menggila seperti
ini.」 (Rin)

Rin mengatakannya sambil melihat mereka berdua yang terbaring di


bawah.

「Ah- Maaf. Entah kenapa aku selalu merasa kesal jika seseorang mengatakan
hal seperti itu kepada orang yang kusayangi.」(Touya)

Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku menggila. Kurasa terakhir kali
aku menggila seperti ini adalah saat pange- bukan, kodok bodoh itu mengatakan
hal serupa di Rynie. Kupikir aku sudah menjadi sedikit lebih sabar daripada
waktu itu tapi sepertinya aku masih terlalu emosional.

「Hmm, Tapi aku senang kau marah demi aku.」(Rin)

Rin tersenyum tersipu malu. Ku- ini sedikit memalukan. Rasanya wajahku
memerah jadi aku membalikkan badan dan menghadap ke pemula-pemula ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 152


「Apa kalian baik-baik saja?」 (Touya)

「Ah, iya! Kami berdua baik-baik saja. tapi Clauss dan Ion pingsan…..」(Bocah
Bertombak)

Bocah bertombak menunjuk pada kedua kawannya yang pingsan. Mereka


hanya pingsan. Lalu aku mengobati mereka dengan [Cure Heal] dan [Refresh]
untuk mengobati lukanya. Beberapa menit kemudian, mereka berdua siuman.

Mereka berempat berterima kasih secara berlebihan kepadaku setelah


mereka tenang, lalu aku meminta mereka untuk menceritakan apa yang telah
terjadi.

Menurut cerita mereka: Trio bangsat itu berkata bahwa mereka akan
menunjukkan tempat yang bagus untuk berburu. jadi, mereka mengikuti trio itu.
mereka benar-benar pemula ya.

Setelah digiring kemari, mereka berempat diserang dari belakang.


Sepertinya 2 bocah yang pingsan tadi menjadi sasaran mereka karena mereka
bukan seorang vanguard.

「Menurut cerita kalian, pada dasarnya mereka adalah penculik, ya? Metodenya
sederhana. Mereka menculik orang-orang dan memberi bercak darah di berbagai
tempat dan meninggalkan kartunya, jadi mereka akan aman karena mereka
dianggap mati dimakan makhluk sihir dan tidak akan ada penyelidikan dari guild.」
(Touya)
「Ya. Dan mereka akan menjual kami ke pedagang budak.」 (gadis berpedang)

Gadis berpedang dengan rambut ponytail itu menjelaskannya dengan


sangat baik. Dia punya potensi.

Dijual ke pedagang budak … mungkin ini….

Aku berjongkok menghadap ke si kurus dan menodongkan Brynhildr tepat


ke kepalanya.

「jawab dengan “iya” atau “tidak”. Apa kalian bertiga yang telah menculik
adventurer yang diduga tewas?」(Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 153


Si kurus mengangguk sambil ketakutan. Seperti yang sudah kuduga, kan?

Rin memiringkan kepalanya setelah melihat si kurus.

「Tapi tidak masuk akal, mereka tidak akan bisa membawa mereka ke gerbang
transisi, kan? Lalu bagaimana cara mereka….」(Rin)

「 Sederhana. Mereka pasti datang ke pulau ini menggunakan kapal, lebih


tepatnya kapal budak. Betul kan?」(Touya)

Si kurus mengangguk lagi. Sudah kuduga.

Kepulauan ini terletak di sebelah selatan Kerajaan Sandora, dan Sandora


masih menerapkan sistem perbudakan sampai saat ini.

Sandora adalah kerajaan yang menggunakan [Kalung Perbudakan] untuk


mengambil kebebasan dari pemakai kalung itu dan memperlakukan mereka
seperti barang. Jadi artinya, adventurer yang ditangkap oleh mereka dijual ke
sana.

「 Jadi, apakah adventurer yang kalian culik sudah dikirim ke


Sandora?」 (Touya)

Si kurus menggeleng kali ini. Jadi mereka belum dikirim, ya? Hmm,
bukankah ini berarti kami masih bisa menolong mereka?

Kapal budak itu mungkin tersembunyi di sekitar pantai ini. Para bangsat
itu membuat mereka seolah-olah sudah mati setelah mereka menculiknya dan
mengirim mereka ke kapal, lalu dikirim lagi ke Sandora.

Aku menemukan sebuah kapal berukuran sedang di pulau kecil yang ada
di utara pulau dungeon [Amaterasu] ini ketika aku mencari kapal menggunakan
aplikasi peta pada Smartphone-ku. Apa ini kapalnya?

Aku sudah mengerti situasinya. Mereka sudah tidak berguna jadi aku
melumpuhkan mereka dengan [Paralyze].

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 154


「Jadi, apa yang akan kau lakukan? Kalau kau ingin menghubungi orde ksatria
di kerajaan aku akan ikut bersamamu, tapi….」

Gadis berpedang bertanya padaku sementara 3 yang lain diam. Mereka


seharusnya mengerti situasi saat ini, tapi untuk suatu alasan, aku bisa merasakan
aura gembira dan gelisah dari mereka berempat.

「Tidak apa-apa, serahkan pada kami. Kami yang akan menghubungi mereka.
Oh, aku lupa, kita masih belum berkenalan, kan? Perkenalkan! Gadis ini adalah
Rin, beruang kecil ini Pola, dan aku adalah Mochizuki Touya. Raja dari kerajaan
ini.」

「「「「Ra-Raj----RAJA!?」」」」

Mereka berempat langsung panik. Mereka lalu bersujud dalam keadaan


dogeza. Sungguh kaku sekali mereka ini….

「 Oh ayolah, berdiri, berdirilah kalian semua. Aku tidak peduli tentang


formalitas atau apapun itu. Kalian sudah tahu kalau aku mantan adventurer, kan?
Oh tidak, aku masih seorang adventurer sampai sekarang.」

Aku menunjukkan kartu emasku pada mereka sambil mengatakan hal itu.
Para pemula ini sudah tertipu sekali, jadi aku tidak tahu apakah mereka akan
percaya pada omonganku atau tidak.

「Wuiiihhhhhh, kartu emas coy....」


「… luar biasa!」
「Ooooiiiii. Dia telah mengalahkan naga, golem, dan iblis yang kuat!」
「Astaga Dragon!!! Kita bisa menceritakan ini pada ayah kita, tahu…」
(ED : Sungguh anak-anak yang polos :v)

Kelihatannya mereka percaya padaku. Pemula ini pada dasarnya baik hati
dan lembut. Mereka akan mudah ditipu jika mereka tetap seperti ini. Huh,
bukankah mereka sudah ditipu, ya?

Setelah itu, mereka memperkenalkan diri mereka sendiri dengan tegang.


Ternyata mereka semua dari desa Pyuton yang ada di Regulus dan datang ke sini
setelah mendengar tentang tentang dungeon.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 155


Bocah bertombak dan berarmor sisik adalah Ropp
(TL:ロップ Roppu).

Gadis berpedang dan berarmor kulit adalah Fran


(TL:フラン Furan).

Bocah yang menggunakan panah dan juga berarmor kulit adalah Claus
(TL:クラウス Kurausu).

Gadis mage yang memakai sebuah jubah adalah Ion


(TL:イオン Ion).

Kesanku terhadap mereka adalah, Ropp patuh, Fran enerjik, Claus sebagai
ketua geng, dan Ion terasa seperti orang kikuk. Party yang mengkhawatirkan.

「 Lalu apa yang akan kita lakukan? Tentu saja, kita akan membantu para
adventurer yang diculik, kan?」

「Itu benar. Aku juga telah mengetahui lokasi mereka. Haruskah kita pergi ke
sana dan menghajar mereka?」

「Maaf! Apa ada sesuatu yang bisa kami bantu dengan rencana ini!?」

「Oi, Fran!」

Fran, bocah berpedang, memberi sinyal pada Claus.

Hmm, kurasa bagus jika mereka termotivasi. Tapi..sejujurnya, aku


penasaran, apakah mereka yang pemula ini bisa berguna?

Aku ingin mereka mendapatkan pengalaman dan berlatih agar kuat, tapi,
apa yang harus kulakukan?

「 Lawan kita adalah pedagang budak. Mereka mungkin punya budak tipe
petarung di sana. Apa yang ingin kukatakan adalah, apakah kalian pikir kalian
bisa menangani mereka semua dengan kemampuan kalian saat ini?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 156


Kemungkinan terburuknya adalah, kalian akan ditangkap dan dijadikan
budak.」 (Touya)

「Uuu……」 (Fran)

Fran langsung diam. Mereka lebih tua daripada Yumina dan Rue tapi lebih
muda daripada saudari kembar Elze dan Linze. Dengan kata lain, secara
umur…mereka tidak terlalu jauh denganku.

Meski masih muda,…kami yakin bisa melakukannya karena kami sudah


berpengalaman melawan Fraze, naga, melawan sebuah kudeta dan seterusnya.
Kami yakin karena kami sudah terbiasa melakukannya. Yah, meskipun akulah
yang seharusnya disalahkan karena akulah yang menyeret mereka semua ke
dalam masalah-masalah itu.

「Meskipun mereka tidak bisa bertarung, mereka bisa menjadi mata-mata kita,
kan?」 (Rin)

「Mata-mata?」 (Touya)

Aku mengangkat alisku saat mendengar pernyataan Rin. Menjadi mata-


mata kau bilang? Itu juga beresiko tahu. Mereka mungkin akan mendapat
pengalaman yang tidak menyenangkan jika ketahuan …

「Meskipun aku mengatakan mata-mata, maksudku adalah mereka berpura-pura


menjadi adventurer yang diculik dan masuk ke dalam kapal. Jika mereka berhasil
masuk, mereka bisa memahami situasi di sana dan bisa memberitahu
para adventurer yang lain nantinya, kan?」 (Rin)

「Memang betul sih … tapi … apa mereka mau bekerjasama dengan ide gilamu
ini?」(Touya)

Aku mengalihkan pandanganku pada trio bangsat yang kulumpuhkan tadi.


Mereka mungkin mau bekerjasama jika aku mengancam mereka, tapi mereka
pasti akan memberontak, dan rencana kami akan terbongkar nantinya, kan?

「Bukankah kau bisa mengubah penampilanmu dengan [Mirage]?」 (Rin)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 157


「Ah, jadi itu maksudmu ya.」 (Touya)

Ya. Jika aku menggunakannya, aku bisa memasukkan mereka semua ke


dalam kapal tanpa ketahuan. Dan mereka akan mencari adventurer lain dan kabur
bersama mereka semua.

Akan jadi masalah jika adventurer yang ditahan menjadi sandera. Aku
tidak berpikir ini strategi yang buruk, tapi....…….

Sejujurnya, aku bisa menghapus hawa keberadaanku dengan [Invisible]


dan masuk ke sana sendirian. Dan akan lebih cepat pula jika kami mau
menyelamatkan para tahanan, tapi....

Ketika aku melihat keempat pemula itu, mereka menatapku dengan mata
yang berkilauan dan memasang ekspresi gembira. Umm. Apa-apaan tatapan
mereka itu? apa mereka ada di umur dimana mereka ingin berpetualang? Selain
dianggap dan diperlakukan sebagai budak, aku tidak berpikir mereka akan
dirawat dengan buruk karena mereka adalah barang dagangan.

「Jadi, haruskah kita mencoba strategi ini?」

「「「「Iya!!!」」」」

Mereka senang dengan keputusan yang kuambil. Apa ini akan baik-baik saja?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 158


Chapter 195
Sebuah Kutukan, dan Kapal Budak

Setelah itu, kami meninggalkan dungeon. Lalu Aku memindahkan trio


penculik itu ke penjara istana kami sendirian.

Akan terlihat mencolok jika aku membawa mereka melalui gerbang


transisi. Jika rekan mereka si pedagang budak melihat mereka ditahan, mereka
pasti akan lari dengan kapal masing-masing, dan itu sangat menyusahkan.

Aku juga menghubungi Rerisha-san dan memberitahunya secara detail.


Tentu saja, mereka bertiga akan dipecat dari guild. Mulai dari sekarang, mereka
tidak akan bisa mendaftar lagi meskipun mereka memakai nama palsu. Mereka
sudah keluar dari bisnis adventure selamanya

Hukuman dari guild berakhir di sini. Dan sisanya, mereka akan dihukum
oleh Negara.

Mereka menjebak adventurer pemula yang tidak tahu apa-apa, mengambil


semua barang-barangnya dan menjual mereka ke pedagang budak. Hal ini
termasuk tindakan kriminal yang serius. Omong-omong, hukuman bagi orang
seperti ini adalah hukum mati jika kami memakai hukum yang ada di Regulus.

Akan tetapi tidak ada hukum mati seperti itu di Brunhild. Daripada disebut
tidak ada, lebih tepat jika disebut belum ada karena aku belum membuatnya.
Sekarang, Saat aku berpikir hukuman apa yang pantas bagi mereka, aku teringat
dengan sihir kuno yang kubaca di [Perpustakaan].

Saat ini sihir atribut kegelapan dianggap hanya memiliki 1 jenis


sihir…yakni sihir pemanggilan, tapi dimasa lalu, ada berbagai jenis sihir di sihir
atribut kegelapan.

Sihir itu meliputi sihir kematian yang mengambil nyawa dari orang
lain yang merupakan kebalikan dari atribut cahaya.

Tentu saja, tidak mudah untuk membuat lawan langsung mati. Sihir ini
membutuhkan tekad yang kuat, kuantitas mana, dan skill dari penggunanya.
Sejujurnya, kupikir aku bisa menggunakannya, hanya saja aku tidak terlalu
senang untuk menggunakannya terlalu sering.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 159


Aku tidak akan menggunakan sihir ini ke trio itu. Aku akan menggunakan
jenis yang lain.

Seperti [Life Absorption], [Disease Outbreak], [Fear Conferment], dan


[Mental Confusion ] ……semacam itulah.

Sihir ini adalah sebuah [kutukan]. Tidak, menyebutnya sebagai [Kutukan]


terlalu berlebihan, daripada disebut dengan itu, sihir ini seperti sebuah [Janji].

Sihir ini seperti sebuah janji seperti [~ kau tidak boleh melakukan hal itu]
atau [kau harus melakukan ini~]. Sebuah hukuman akan diberikan jika mereka
melanggar apa yang telah dijanjikan. Inilah sihir [kutukan]. Jadi pada dasarnya
sihir ini adalah sihir yang seolah-olah mengatakan [ayo buat sebuah janji
denganku dan jika kau melanggarnya maka kau harus memakan ribuan jarum].

「 Oh Kegelapan. Ikatlah dan berikanlah sebuah hukuman pada orang yang


berdosa ini, Guilty Curse.」

Aku mangaktifkan sihir ini pada trio penculik di penjara. Janji yang
kubuat sangat sederhana. [Jangan menyakiti orang lain]. Setiap kali mereka
melanggar Janji yang kubuat ini, meskipun hanya sedikit, jari-jari mereka akan
lumpuh satu persatu. Lalu kedua tangan, yang dilanjutkan dengan kedua kaki
mereka. Bahkan mereka akan kehilangan 5 indera mereka jika masih
melanggar Janji itu. Dan yang terakhir jantung mereka sehingga mereka akan
mati. Tapi jika mereka membuat kejahatan yang besar, .maka mereka akan
langsung mati.

Yang mengejutkan dari sihir ini adalah, sihir ini mirip seperti [Enchant],
tapi yang satu ini memberi efek pada manusia dan efeknya tidak akan hilang
meskipun aku mati. Dengan kata lain, Kutukan ini tidak dapat dihilangkan dan
bersifat permanen.

Aku memberi tahu trio penculik itu tentang perjanjian yang kubuat.
[Menyakiti orang lain] bukan hanya secara fisik, tapi juga secara verbal. Hal yang
sama juga akan terjadi jika mereka mencuri barang orang dan orang itu merasa
tersakiti. Menolak pernyataan cinta dari seorang wanita juga akan mengaktifkan
sihir itu jika wanita itu merasa tersakiti. Tidak ada kelonggaran sama sekali pada
sihir kutukan ini .

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 160


Kuputuskan untuk memberikan hukuman ini meskipun seharusnya mereka
mendapat hukuman mati. Mereka harus menjadi orang yang baik seutuhnya.

Kupikir mustahil hidup tanpa menyakiti orang lain. Kecuali jika mereka
hidup di tempat terpencil. Tujuanku hanya satu, yakni agar mereka berpikir
‘Syukurlah Negara ini tidak sekejam Regulus’ dan akan bertobat seutuhnya.

Wajah mereka setelah mendengar perjanjian itu langsung menjadi biru


pucat dan lemas. Tanda bahwa sihir ini aktif muncul di kepala mereka.

Si buncit langsung membentak Si kurus ….[Kita menderita seperti ini


karenamu bodoh!]. A~ah, apakah mereka tidak mendengarkanku barusan?

「Uah!? Uah!? Jariku membeku! Jariku!?」

Si buncit langsung menangis setelah jarinya membeku. Sudah jelas. Dia


menyakiti perasaan Si kurus dengan membentaknya seperti itu, dan efeknya pun
aktif~.
(TL: Wow, hal ini lebih buruk dari yang kupikirkan)
(ED: Aku tak menyangka bahwa Touya sekejam ini)

Okelah, sekarang waktunya untuk memindahkan mereka ke luar negeri. Oh


iya, haruskah kukirim mereka ke Yuuron? Kukira mereka akan menerima simpati
dari sana karena penduduk Yuuron membenciku.

Setelah itu aku mengirim mereka ke tempat yang cocok dengan [Gate].

Ok! Dengan ini, satu masalah terselesaikan. Ups, Tapi masih belum
berakhir, ya? Sekarang aku harus berurusan dengan pedagang budak.

***

Aku pergi ke hutan di dekat dungeon sambil menunggu malam tiba. Aku
meninggalkan mereka berlima di sini sejak pagi. Jika mereka berempat, yang
seharusnya tertangkap, malah berjalan-jalan dan ditemukan pedagang itu,
rencana kami pasti akan langsung terbongkar.

Untuk berjaga-jaga, aku juga meninggalkan Rin bersama mereka, jadi


mereka tidak akan diserang oleh makhluk sihir.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 161


Setelah berkumpul, kami pergi ke pulau dimana kapal itu berada. Para
pemula itu terkejut saat mereka berpindah untuk pertama kalinya.

「Oke, dengarkan aku. Untuk sekarang, serahkan senjata-senjata kalian padaku.


Akan terlihat aneh jika yang tertangkap masih membawa senjata, kan?」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 162


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 163
Mereka langsung memberikannya. Untuk sementara aku menyimpannya
di [Storage] lalu mengeluarkan tali dan sumbatan mulut. Lalu kuikat mereka.
Tentu saja, aku mengikat mereka dengan kendor agar mereka bisa membebaskan
diri dengan mudah nantinya.

Setelah itu, aku mengeluarkan makhluk sihir yang kelihatan seperti tikus
kecil dan menaruhnya di saku Ropp. Aku juga akan tahu situasi di sana melalui
tikus ini.

Sebagai sentuhan akhir…aku menggunakan [Mirage] dan merubah diriku


menjadi si kurus. Karena si kurus itu… (aku benci mengakuinya). memiliki fisik
yang hampir sama denganku.

「Bagaimana penampilanku?」

「Sempurna. Seperti yang diharapkan dari raja, Anda sangat hebat.」

Ropp memuji kemampuanku. Aku juga membuat si botak dan si buncit


dengan [Mirage].

Mereka berempat sudah terikat, dan aku membuat proyeksi 2 penculik


membawa pedang dan berjalan di samping mereka. Dengan ini sempurna.

「Bagaimana denganmu, Rin? Apa kau juga ingin bersama mereka?」

「Aku menolak. Aku akan memantau kapal itu.」

Pola mengangkat tangannya tanda ia setuju. Baiklah, ayo berangkat! Kapal


itu tersembunyi di pantai utara pulau ini.

Kulihat ada 2 kapal di pantai. Di samping kapal itu ada 4 orang yang sedang
memanggang ikan. 3 dari 4 orang itu adalah budak .

Mereka bertiga mungkin tipe petarung. Dan satunya lagi memiliki gigi
taring yang menonjol keluar. Ia mirip dengan performer dari Kansai. Kami
mendatangi mereka sedangkan Rin dan Pola menunggu di hutan.
「Ooh. Kerja bagus!!! Empat sekaligus hari ini, ya?」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 164


Orang dengan gigi keluar itu memasang senyum yang menjijikkan.
Lalu ia memutari kami sambil menilai pemula yang terikat itu.

「2 koin emas untuk yang laki-laki, dan 5 koin emas untuk yang perempuan.
Setuju?」

「Ok. Berikan kami uangnya.」

「Huh? Kau tidak mau menawarnya kali ini, ya?」

「Kami sedikit terburu-buru kali ini.」

Rencana kami akan terbongkar jika aku bicara terlalu banyak. Akan tetapi,
dia berkata harganya hanya 2 dan 5 koin emas? itu sama dengan 200,000 dan
500,000. Mereka membeli nyawa dengan harga semurah ini? Bajingan.

Dan nanti mereka akan menjual mereka pada orang kaya dengan harga
yang lebih mahal. Aku menerima uang koin darinya yang memasang senyum
menjijikkan. Lalu, aku meninggalkan tempat itu.
Alasannya adalah karena aku kesal dan akan memukulnya jika aku terlalu lama
di sana.

Aku kembali ke hutan dan bertemu kembali dengan Rin.

Lalu aku mengaktifkan [Long Sense], melihat mereka berempat dari


kejauhan, menggiring para pemula itu ke kapal, dan mulai berlayar.

「Bisa dikatakan, rencana penyusupan kita sudah berhasil」

「Kuharap mereka bisa bertemu dengan adventurer yang lain. Oh aku lupa, ada
berapa banyak adventurer yang dianggap mati oleh guild?」

「Rerisha-san mengatakan ada 10 orang. Mereka yang menghilang dan hanya


menyisakan kartu yang berlumuran darah telah dianggap mati. Umm, kurasa 4
laki-laki dan 6 perempuan.」
「Kenapa perempuannya lebih banyak?」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 165


「Karena mereka lebih gampang untuk ditangkap dan harganya pun lebih mahal.
Dan semuanya pemula yang berkartu hitam.」

Menurut kabar, ada banyak sekali penindasan terhadap para pemula


di guild. Adventurer senior memaksa para pemula untuk ikut dalam party mereka
dan menggunakannya sebagai umpan makhluk sihir. Mereka bahkan mengambil
setengah dari upah para pemula sebagai upeti. Tentu saja, para pemula akhirnya
kesal, meninggalkan guild dan akhirnya berpetualang sendirian untuk
menghindari penindasan itu. Cerita yang memuakkan.

Di dunia manapun, pasti ada orang yang merendahkan pemula meski ia


sendiri juga pemula pada awalnya.

Kuharap mereka semua aman. Mereka tidak akan dibunuh karena


merekalah yang menjadi barang dagangannya, kan? Tapi aku harus cepat-cepat
menyelamatkan mereka.

Aku menghubungkan inderaku dengan tikus yang ada di salah satu pemula.
Kulihat mereka ada di dalam kapal sekarang. Mhhmmm.

Terlebih lagi, pendengaranku juga terhubung dan aku bisa mendengar apa
yang tikus itu dengar. Omong-omong, aku hanya memasang menghubungkan dua
inderaku saja. Aku pernah mencoba untuk indera perasaku untuk mencoba
makanan hewan tapi itu sangat menjijikkan. Aku tidak ingin makan serangga lagi.

「Javel-sama. Aku membawa 4 orang hari ini.」

「Hooho? Bagus sekali. Mereka semua masih muda. Pasti terjual mahal.」

Akhirnya, mereka sampai di dalam dan digiring ke orang gemuk yang ada
di sana. Sepertinya orang inilah pedagangnya.

Dia gendut, memakai jaket wol, memakai sabuk dan memiliki pisau emas
di pingganggnya, sepasang sepatu melekuk ke depan dan turban yang agak miring.
Dia terlihat seperti Sinbad si pelaut, tapi versi gendutnya.
Javel, ya? Menurut kabar, dia adalah pedagang budak terkenal dari Sandora.
Dan ia juga seorang kriminal kelas berat.

Sandora melarang untuk menculik orang dan menjadikan mereka menjadi


budak. Budak yang resmi di sana adalah orang yang telah melakukan kejahatan

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 166


besar dan juga orang yang menjual dirinya sendiri. Akan tetapi, itu hanya versi
resminya saja. Ada banyak cara lain agar menjadikan orang lain menjadi budak.
Seperti menjeratnya dengan utang dan bahkan ada yang menculik orang lain
secara paksa.

Omongan atau pembelaan dari orang yang telah menjadi budak tidak akan
digubris oleh pemerintah Sandora Meskipun mereka tahu bahwa mereka dijebak.
Mereka tidak akan bebas dan akan menjadi budak selamanya.

「Ayo, cepatlah! Jangan lamban!」

Orang itu menarik tali Ropp dan menuju ke dalam kapal.

Keempat pemula itu ditaruh di lambung kapal. Di sana ada dua penjara, 1
untuk laki-laki dan 1 untuk perempuan. Di sana ada 4 laki-laki dan 6 perempuan.
Pasti itu adventurer yang diculik kemarin. Akhirnya mereka berempat dibagi dan
dimasukkan ke penjara masing-masing.

Setelah masuk ke penjara…Ropp, Clause, Fran dan Ion menanyakan nama


para adventurer yang ada di sana.

Akhirnya aku merasa lega setelah tahu mereka semua selamat.

Beberapa dari mereka tidak terlalu sehat karena kekurangan makanan, tapi
sepertinya mereka tidak mendapat perlakuan yang kejam selama di sana.

「Kelihatannya semua adventurer baik-baik saja. Oke, aku akan menyelesaikan


ini semua menggunakan [Gate]!」 (Touya)

「Jangan! Kau juga harus memberikan mereka pengalaman!」 (Rin)

「Pengalaman, ya? Meskipun aku hanya memindahkan mereka?」(Touya)

「Ara, pengalaman di situasi seperti ini agar bisa bersembunyi, melindungi, dan
beraksi setelah memahami situasi itu sangatlah penting, tahu?」 (Rin)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 167


Rin tersenyum sambil mengatakannya.

Yah, dia memang benar.

Party Ropp mulai bersiap-siap untuk kabur dari sana. Sebelumnya aku
sudah memberikan 2 item kepada mereka semua.

Yang pertama adalah pisau lipat kecil berukuran 5 cm. Sebenarnya, Pisau
itu bukan pisau biasa. Pisau itu terbuat dari kristal Fraze yang bisa memotong
apapun. Pisau itu pasti akan memudahkan mereka untuk kabur.

Yang kedua adalah Pita ukur sepanjang 1 meter. Jika mereka menariknya,
mereka bisa menggunakannya sebagai cambuk yang bisa melumpuhkan musuh
setelah kuberikan [Enchant].

Ada beberapa budak petarung di kapal itu. Dan tidak mungkin bagi mereka
untuk menang melawan mereka meski bersama adventurer lain. Terlebih lagi,
mungkin budak petarung itu dipaksa untuk bertarung .

Ropp dan kawan kawan langsung memotong penjara itu menjadi 2 dan
menyelinap keluar secara perlahan dan tenang.

「Baiklah, sekarang adalah bagianku untuk beraksi, kan? Aku akan memberikan
bantuan agar mereka bisa kabur dengan mudah.」

「Bersenang-senanglah!」

Aku melompat setelah melepas sinkronisasi dengan tikus itu. Kemudian,


Aku menyiapkan Brynhildr sambil mendarat di atas kapal mereka, mengisi peluru
[Explosion] dan menembak mereka (explosion versi lemah).
「Sip!! Ayo kita mulai!」

Aku membidik tiang kapal itu, lalu menarik pelatuk Brynhildr.


(Tl: dum dum dum dum.... putar lagu background perang)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 168


Chapter 196
Pedagang Budak, dan Pulang ke Rumah Pada
Pagi Hari

Pondasi dari tiang itu langsung meledak dan membuat asap yang
membumbung tinggi. Awalnya tiang itu retak dengan natural lalu jatuh dengan
sempurna. Mereka yang berdiri di dek kapal terkejut dan panik saat melihatnya.
Respon mereka sudah kuperkirakan seperti itu karena mereka melihat tiang kapal
roboh secara tiba-tiba.

「Ap-Apa yang terjadi barusan!?」

「Entahlah! Tiba-tiba tiang itu meledak begitu saja!」

Si gendut Javel langsung keluar dari ruangannya. Melihat itu aku turun dengan
anggun dan memperlihatkan wujudku di bawah cahaya rembulan.
(TL : over-acting!!!)

「Si-Siapa kau?!」

「Aku adalah raja dari kerajaan yang memimpin daerah ini… Raja Brunhild,
Mochizuki Touya.」

Mereka yang ada di dek terkejut sesaat. Javel juga terkejut dan kebingungan..

Kelihatannya ia tahu kalau dirinya berbuat salah.


「Kepulauan ini merupakan daerah kekuasaan Brunhild. Aku datang ke sini
untuk memintamu agar menghentikan perdaganganmu ini.」

「Perdagangan?!」

「 Jangan berpura-pura bodoh. Aku tahu kau menculik adventurer pemula


dari dungeon dan akan menjual mereka sebagai budak.」

Wajahnya langsung memucat. Dan ia mulai bertingkah aneh.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 169


「Sebenarnya, negara kami ini masih kecil dan belum membuat undang-undang
seperti hukuman dan lainnya. Kami tidak membutuhkannya karena kami tidak
memiliki rakyat yang jahat. Dan yang paling sering berbuat kejahatan
adalah, traveler yang datang dari negara lain. Itulah kenapa aku datang kemari.」

Ropp dan yang lainnya akan menjadi budak jika aku tidak pergi
ke Dungeon bersama Rin pada waktu itu. Dan akan ada banyak korban yang
berjatuhan nantinya. Dan yang lebih parah lagi, kami mungkin tidak
mengetahuinya sama sekali.

Aku paham kalau hukuman adalah alat agar kejahatan tidak terjadi, tapi
apakah ini terjadi karena aku sudah terlalu lunak? Aku tidak bisa menyangkal
kalau aku masih berpikir [aku tidak akan menghukum mereka separah itu]. Hal
ini tejadi karena kami punya mata sihir Yumina dan rakyat kami tidak ada yang
melakukan kejahatan sama sekali.

Akan tetapi, kejahatan tetaplah kejahatan dan itu harus dihukum.

Kurasa sebaiknya aku harus memperketat undang-undang di negara kami.


Untuk sekarang, Haruskah kubuat hukuman itu setelah aku mengecek undang-
undang yang ada di Belfast nanti?

Bermacam-macam orang mulai dari baik dan buruk telah datang ke negara
kami. Bahkan ada banyak peristiwa yang terjadi setelah penemuan dungeon. Apa
aku tidak punya pilihan lain selain membuatnya? Tapi sebelum itu, aku harus
menyelesaikan apa yang terjadi di depan mataku ini.

Hmm? Aku bisa melihat 4 perahu kecil menjauh dari kapal ini. Apakah
Ropp dan yang lainnya sudah kabur? Kurasa aku tak perlu menahan diri lagi.

「Kuu, Raja Brunhild tak mungkin berada di tempat seperti ini! Kalian semua,
habisi dia!」

3 budak petarung mengeluarkan pedang mereka dan menyerangku saat


javel menyuruhnya.

「Slip.」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 170


Ketiga-tiganya langsung jatuh dengan sempurna. Dan pedang-pedangnya
pun menancap di dek kapal.

Mereka mencoba untuk berdiri, tapi terjatuh lagi. Mmn? Aku heran,
apakah efek [Slip] menjadi lebih lama? Kurasa dulu efeknya sangat
pendek… apa mungkin ini efek dari kekuatan surgawiku, ya?

「Ap-Apa yang kalian lakukan!? Berhentilah bermain-main dan cepat habisi dia!」

Para budak itu langung memegangi kepala masing-masing setelah Javel


mengatakannya. Dia menyakiti mereka dengan [Kalung perbudakan].

Karena kesal, aku menembakkan Brynhildr ke kaki Javel. Kakinya


meledak setelah tertembak dengan peluru [Explosion versi mini].

「Bueeeee!?」

Si gendut Javel terpental ke dek dan hidungnya berdarah.

「Am-Ampuni saya! Saya khilaf!」

「Jadi kau, dengan “kekhilafan”mu, yang telah menjadikan orang tak berdosa
menjadi budak hanya untuk keuntunganmu sendiri, apa kau kira aku akan
mengampunimu? 」

「Tolong aku….」

「 Apa kau pikir orang-orang yang kau jadikan budak akan menolongmu,
bangsat?」

Aku tak tahu apa profesinya sebelum menjadi pedagang budak tapi
sepertinya ia sudah jahat dari dulu.

Kelihatannya sia-sia saja aku memikirkannya, ya? Aku mengganti peluru


Brynhildr menjadi peluru paralisis dan menembaknya sekali lagi. Akhirnya ia
berhenti bergerak.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 171


Aku juga menembak para budak. Mungkin mereka hanya dipaksa, tapi
kurasa aku juga harus menghentikan mereka. Karena efek kalung itu, mereka
lebih menyusahkan daripada Javel. Aku akan membiarkan mereka sekarang
karena aku masih belum tahu apakah mereka juga korban penculikan atau
memang benar-benar budak kriminal.

Para pelaut yang lain diam ketakutan setelah melihat apa yang aku lakukan
terhadap bos mereka.

「Search. Apakah masih ada orang di dalam kapal? 」

『Searching… pencarian selesai. Ada 3 orang di sana. Sisanya telah lumpuh


dan pingsan』

Umu!. Mereka pasti dikalahkan oleh Ropp dkk saat mereka kabur. Jika
memang benar, dengan ini sudah semuanya, kan? 20 orang. Sepertinya
setengahnya merupakan budak.

Are? Hal ini mengingatkanku, Kemana perginya orang yang membawa


Ropp dkk kemari?

「Fugyaaa !」

Aku mendengar teriakan dari pantai. Akupun melihat arah datangnya


teriakan itu dengan [Long Sense]. Di sana, aku melihat orang itu jatuh sambil
mengeluarkan asap, dan Rin ada disampingnya. Hahahaha! Orang itu mencoba
untuk kabur rupanya. Meski ia sudah dikalahkan oleh Rin.

Ropp dkk sudah mendarat dengan selamat dan berlari menuju Rin.
Sekarang, haruskah kuselesaikan masalah ini?

Aku memindahkan semua orang ke pantai sambil melihat orde ksatria kami
datang dari hutan.

Aku menyerahkan Javel, anak buahnya, para pelaut, dan para budaknya ke
ksatria kami. Untuk sekarang, sebaiknya kami menaruh mereka di penjara bawah
tanah. Aku harus mengkonsultasikan masalah mereka dengan Kousaka-san nanti.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 172


「Sepertinya sudah selesai, ya?」

「Meskipun melelahkan sih.」

Aku menjawab Rin sambil mendarat ke pantai dan melihat kapal mereka.
Ohh iya, apa yang harus kulakukan dengan kapal itu? Apakah kami boleh
menyitanya sebagai ganti rugi? Meskipun sepertinya kapal itu tidak akan laku
karena aku sudah menghancurkannya.

「A-Anu, Baginda! Para adventurer lainnya baik-baik saja!」

Ropp melapor padaku, tapi sebenarnya aku sudah tahu semuanya melalui
tikus itu. aku mengaktifkan [Recovery] pada mereka karena mereka sangat
kelelahan, memindahkan mereka ke [Silver Moon], dan merawat mereka untuk
sementara waktu.

Aku memberikan Ropp dkk 10 potion sebagai tanda terima kasih karena
telah membantu. Sebagai adventurer, mereka pasti sangat membutuhkannya.

Lalu aku berpamitan dengan mereka dan memutuskan untuk menanyakan


detailnya di lain hari.

Setelah itu, aku pergi ke guild, dan membicarakan masalah ini dengan
Rerisha-san, dan juga memintanya untuk mengurusi kartu adventurer yang telah
diculik itu.

「Kami, sebagai anggota guild, sangat menyesali kejadian ini. Guild hanya bisa
menjadi mediator antara klien dan kami tidak bisa menghukum adventurer. Kami
tidak bisa melakukan apapun secara resmi kecuali memberhentikan mereka.」

「Secara resmi? Apa maksudmu ?」

「 Hanya antara kita berdua. Sebenarnya, unit rahasia yang tergabung


di guild sudah bergerak. Mereka mungkin sedang dalam perjalanan menuju
kemari jika Anda tidak menyelesaikan masalah ini.」

Unit rahasia guild, ya? Oioi… jangan bilang kalau mereka seperti
pembunuh handal. Aku telah mendengar sesuatu yang mengerikan. Guild adalah
organisasi yang ada di seluruh dunia. Di tiap-tiap bagian, ada yang namanya guild

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 173


master seperti Rerisha-san, tapi salah satu dari mereka adalah ketua yang
sesungguhnya. Tapi orang itu tidak terlalu ingin ikut campur dengan
masalah adventurer.

Aku dan Rin kemudian pergi meninggalkan guild setelah menyerahkan


semuanya pada Rerisha-san.

Ternyata sudah malam, ya? Aku mengeluarkan smartphone-ku,


menghidupkannya dan melihat jam. Uwaa, bukankah ini sudah terlalu malam?

Sekarang aku merasa lapar. Tapi tidak mungkin aku membangunkan Clare-
san dan memintanya untuk memasak. Sip! Kalau begitu aku akan makan di luar
saja. Aku sudah punya sate dan semacamnya di [Storage], tapi makanan sedikit
itu tidak akan mengenyangkan perutku. Lagipula, bar guild juga ada di sebelah.

「Bagaimana denganmu Rin? Aku akan mentraktirmu kalau kau mau.」

「Baiklah, aku akan menerima tawaranmu. Lagipula sudah lama aku tidak makan
di luar.」

Aku masuk ke bar guild bersama Rin dan Pola. Aku memakai tudung
kepala karena mungkin ada yang mengenaliku di sini.

Ruangan di sana menjadi sangat luas sejak direnovasi olehku kemarin.


Di pojok ruangan ada meja dan kursi kosong, jadi kami duduk di sana.

Aku memesan 1 set ayam goreng rempah herbal dan jus buah karena aku
tidak bisa minum alkohol. Sedangkan Rin, memesan, mie pasta, salad buah dan
sebotol anggur merah.

5 menit kemudian, Pelayan bar membawa pesanan kami, dan kami


memakannya dengan lahap karena kami sudah kelaparan sejak tadi. Makanannya
sangat enak untuk sebuah bar, aku sudah makan makanan yang enak di [Silver
Moon], tapi makanan di bar ini juga sangat enak.

Adventurer yang makan di sini tertawa, membuat keributan, mabuk-


mabukan, dan menikmati hidup. Sepertinya bar ini berbeda dari warung yang lain
dan sangat menjadi sangat laris karena ada dungeon di sini. Suasananya
lumayan menyenangkan, meskipun orang yang mabuk terkadang sering
berkelahi.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 174


Setelah kenyang, kami meninggalkan bar dan pulang ke istana.

AAhhhh… sekarang sudah jam 2 malam. Kebanyakan toko sudah tutup.


Di kerajaan kami, masih belum ada tempat untuk bersenang-senang saat malam
hari. Jadi malam di sini sangat tenang dan damai.

Ada pendapat bahwa kami harus membuat tempat untuk bersenang-senang


seperti tempat pelacuran dan kasino di rapat kemarin. Pendapat ini berasal dari
Naito-ossan dan juga beberapa pendapat lainnya dari para pedagang, aku
menyerahkan hal itu padanya untuk saat ini. Secara pribadi, aku merasa negara
ini akan baik-baik saja meski tanpa tempat seperti itu. Dan Tempat-tempat itu
tidak akan dibangun jika malah membuat masalah di sini.

Secara harfiah, kami harus memperketat penjagaan jika kami mau


membangun tempat seperti itu agar tidak ada kejahatan seperti penyelundupan dll.
Dan aku tidak mau Brunhild menjadi sarang kejahatan para kriminal.

Kemarin aku diberitahu bahwa ada beberapa tempat dimana para budak
dipaksa untuk menjadi pelacur di Sandora …

「Apakah mustahil bagi kita untuk menghapus sistem perbudakan?」

「 Kau tahu, kupikir perbudakan akan menghilang jika kau menghancurkan


Sandora, atau setidaknya itulah pikiranku.」

「Tidak, aku tidak akan melakukannya.」


(TL : kau tahu touya? Ini adalah sebuah flag XD)

Apa dia sudah gila?. Ahh... dia sedikit mabuk ternyata. Wajahnya terlihat
merah.

Memang benar kalau perbudakan akan dihapus jika aku menghancurkan


mereka. Ada beberapa negara seperti Sandora dan Yuuron yang memberlakukan
sistem perbudakan, jadi perbudakan akan menghilang jika negara itu hancur.

Berbeda dengan Sandora, Yuuron tidak memakai [Kalung perbudakan].


Dan budak di Yuuron tidak diperlakukan dengan kejam karena ada undang-
undang tentang perbudakan di sana.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 175


「Apa kau tahu? Pada awalnya Kerajaan Sandora dibuat oleh ketua suku dari
suku kecil yang terdiri dari budak yang mengalahkan suku lain di padang pasir
dan raja pertama mereka lalu disebut sebagai [Sang raja budak].」

Raja budak, ya? Apa dia juga seorang budak? Jika memang benar, akan
lebih baik jika ia menghapus sistem perbudakan saat kerajaan Sandora terbentuk.
Kupikir menghapus sistem itu akan sanga sulit karena sistem itu sudah mendarah
daging bagi penduduk Sandora.

Kami memilih berjalan daripada langsung berpindah karena ia bilang ia


ingin merasakan udara malam dan berjalan-jalan. Ketika kami sampai di gerbang,
ada 4 ksatria sedang menjaga gerbang istana. Mereka mengarahkan senjata
mereka pada kami dan menyuruh kami untuk memberitahu identitas kami, tapi
mereka merasa lega setelah aku membuka tudung kepalaku.

Kami memasuki gerbang setelah memuji tindakan berani mereka berempat.


Ripple, yang notabenenya adalah sebuah “artifak yang hidup” dan yang bertugas
sebagai kamera atau CCTV di istana, keluar dari lukisan saat kami masuk ke
istana.

「 Tuan! Gawat! Ada bahaya datang kemari! Cepat pergi-… ahh…aku


terlambat… 」

「Ada apa?」

Ripple memasang wajah yang ketakutan dan wajahnyapun menjadi pucat


saat aku menanyakannya dan ia mengatakan banyak hal yang tak
kumengerti. Lalu dia masuk kembali ke lukisannya setelah mengatakan [Semoga
Dewi keberuntungan menyertai Anda di perang ini]. Apa maksudnya itu? kenapa
ia sampai sepanik ini?

「Selamat datang, Touya-san!. Sepertinya kau pulang malam sekali hari ini,
ya?」

「Aah, Yumina. Aku pulaa….ng?」

Suaraku semakin mengecil setelah aku melihat ke atas.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 176


Yumina, Rue, Elze, Linze, Yae, dan Hilda sedang berdiri di atas dan
menatap kami. Kurasa, tunanganku akan lengkap jika Suu bersama dengan
mereka.

Mereka semua terlihat tersenyum, tapi mata mereka tidak.

Eh? Kenapa mereka terlihat marah?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 177


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 178
「Uh, umm, ada apa semuanya?」 (Touya)

「Kami punya sedikit masalah yang harus didiskusikan. Tolong kemarilah.


Ah, Rin-san juga harus ikut ya!」 (Yumina)

「Eh? Ah, oke」(Rin)

Rin menjawab meskipun ia tak tahu apa-apa. Lalu Yae dan Hilda turun dari
tangga dan memegangiku dengan erat dari kedua sisi. Hei? Apa-apaan ini?
Bukankah perlakuan ini tidak sesuai dengan apa yang mereka katakan?!

「 Permisi, Touya-sama. Kami terpaksa melakukan ini karena


perbuatanmu.」(Hilda)

「Wah, wah, wah, Touya-dono. Menyerahlah dan ikut dengan kami!」


(Yae)

「Tidak, tidak, tidak! memangnya ada masalah apa sih?!」 (Touya)

Ada banyak tanda Tanya [?!?!?!?!] yang muncul di kepalaku saat aku
diseret ke dalam oleh mereka berdua.

Ah-anu… Hei, memangnya apa salahku sampai diperlakukan seperti ini?


(ED : Malang sekali nasibmu, Touya.)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 179


Chapter 197
Tunangan ke-8, dan Tikus Salju

「Kami menyadari bahwa ada sesuatu yang berubah di antara kalian berdua sejak
beberapa waktu yang lalu」(Yumina)

Yumina, yang duduk di meja, mulai berbicara. Rin juga duduk dengan
yang lain di meja yang sama, namun, aku satu-satunya yang dibuat duduk seiza
di lantai. Tidakkah kamu pikir ini terlalu kejam? Tapi aku sudah mulai terbiasa
dengan hal ini. Ha ha ha…. Kau pikir sudah berapa kali aku disuruh melakukan
seiza hah?

「Rin-san juga menyukai Touya-san, kan?」 (Yumina)

「Iya. Aku menyukainya dengan caraku sendiri dan aku pikir aku ingin menikah
dengannya selama sisa hidupku, meskipun cintaku terhadapnya masih di bawah
levelmu 」(Rin)

「Itu ....」 (Yumina)

「Tentu saja aku tidak memandangnya karena warisan Babylon atau statusnya.
Karena aku memang menganggapnya sebagai orang yang menawan dan aku telah
menyukainya sebagai seorang individu. Aku tidak bohong. 」(Rin)

Setelah Rin menyela kata-kata Yumina, dia kemudian berhenti berbicara


dan menatap lurus ke mata Yumina.

Tatapan Yumina akhirnya melunak dan dia menunjukkan senyum di


wajahnya.

「Aku mengerti. Aku menyetujui Rin menjadi pengantin Touya-san. Bagaimana


pendapat yang lainnya? 」(Yumina)

Yumina melihat kepada yang lainnya. Yang pertama mengangkat


tangannya adalah Yae.

「Saya sendiri, tidak punya masalah dengan itu.」 (Yae)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 180


「A-Aku juga tidak punya masalah.」 (Linze)

「Aku juga tidak berpikir itu akan jadi masalah.」 (Elze)

Si kembar juga ikut mengangkat tangan setelah Yae. Dua yang tersisa juga
mengangkat tangan mereka dengan cepat setelah melihat itu.

「Aku juga tidak punya keberatan」 (Hilda)

「A-Aku juga sama」 (Rue)

Baik Rue dan Hilda belum banyak berinteraksi dengan Rin. Meskipun
begitu, aku pikir mereka telah berbicara dan bertindak bersama beberapa kali
sehingga mereka memahami kepribadiannya.

Dan alasan mereka tidak terlalu banyak berinteraksi dengan Rin adalah
karena Rin telah berada di kelompok ini lebih lama dari mereka. Walaupun aku
tidak menduga kalau situasinya akan berkembang seperti itu.

「Kupikir Sue juga tidak akan menentang hal ini meskipun jika dia ada di sini.
Rin-san, mohon kerjasamanya mulai sekarang.」(Yumina)

「Iya, mohon bantuannya juga 」(Rin)

Mereka berdua saling berjabat tangan dan tersenyum satu sama lain.
Rasanya tidak ada tempat bagiku untuk menyela lagi. Tidak, aku tidak punya
alasan khusus untuk menentang hal ini. Rin itu imut, bisa diandalkan, dan
dewasa secara emosional.

Jadi jika aku berasumsi bahwa Yumina adalah mediator untuk semua
orang, maka Rin akan bertindak sebagai sub-pemimpin kepada mereka.

Namun, jumlah tunanganku akhirnya delapan, yah? Tinggal selangkah


lagi dari penyelesaian yah. Omong-omong, bukankah situasi ini tidak akan
menjadi seperti ini jika profesor bodoh itu tidak mengatakan hal yang tidak perlu?

Sejak saat itu rasanya Yumina dan yang lainnya seperti ingin cepat
memutuskan kesembilan tunanganku. Apa mungkin mereka ingin
memutuskannya sebelum aku terpikat oleh wanita aneh atau sesuatu seperti
itu? Yah, kurasa mereka juga tidak memutuskannya tanpa berpikir begitu saja
karena mereka tidak menerima Pam kemarin.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 181


「Jadi Sekarang Rin-san sama seperti kami sebagai salah satu tunangan Touya-
san. Yang berarti kita adalah rekan sejiwa dan sehati, kan?」 (Yumina)

「Eh? Ah, Kurasa itu benar」(Rin)

「Jadi ... Dari mana saja kalian berdua sampai pulang selarut ini?」 (Yumina)

「Fuee!!?」 (Rin)

Rin pun mengeluarkan suara terkejut. Tanpa dia sadari, dia sudah
dikelilingi oleh lima orang lainnya dan ditekan dengan senyuman gelap mereka.

「Tu-Tunggu sebentar. Kurasa kalian semua salah paham. 」(Rin)

「Sampai larut malam, terlebih hanya kalian berdua... Apa ada alasan lain untuk
itu?」 (Yae)

Pola, yang dengan panik menunjuk dirinya ke Yae seolah mengatakan


[Aku juga ada di sana loh], diabaikan oleh semua orang yang sedang mengepung
Rin. Selanjutnya, si kembar terus mendekat dan menekan Rin.

「A-Apa mungkin...」(Lindze)

「Kalian…. Sudah me-melakukannya?!」(Elze)

「「 Haaa ?! 」」(Rin & Touya)

Suaraku dan suara Rin keluar secara bersama. Mereka bilang


"sudah melakukannya"... apakah itu berarti "itu"? Seketika wajah dari orang yang
mengatakan dan yang dibicarakan menjadi merah padam.

「A-A-Apa yang kau katakan ?! Tidak mungkin itu terjadi! 」(Rin)

Dengan wajah terlihat seperti mendidih, Rin menyangkal hal itu. Oh ya?
Sungguh reaksi yang mengejutkan... Yah, walaupun reaksi itu masih sesuai
dengan penampilannya, namun tidak untuk umurnya yang sudah 600 tahun lebih.

Sedangkan yang lainnya membuat wajah lega setelah mendengar hal


tersebut.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 182


Akupun menjelaskan kepada mereka tentang kejadian malam ini sebagai
ganti dari Rin yang hanya diam dan siap meledak kapan saja.

「Aku mengerti situasinya. Tapi, tidakkah seharusnya kau mengirim pesan jika
akan selarut ini? 」(Yumina)

「Uuh, maaf soal itu ...」(Touya)

「 Dan bukankah kau dapat menghubungi kami melalui Kohaku-chan? 」


(Yumina)

「Ah」(Touya)

Kalau dipikir-pikir, benar juga. Karena aku telah berlarian kesana-kemari


jadi aku menyadarinya. Mungkin lain kali aku harus mengirim pesan kalau aku
akan pulang terlambat. Karena mereka mungkin akan khawatir jika aku belum
pulang juga ke rumah.

Aku sendiri berfikir kalau tidak akan ada yang mengkhawatirkanku, tapi
mungkin aku terlalu terbawa suasana.

Aku tidak bermaksud untuk membuat orang-orang yang aku sayangi


khawatir atau kesulitan. Jadi aku harus berhati-hati mulai sekarang.

「Kami jadi khawatir tentang apa yang akan kamu lakukan jika tak ada yang
mengawasimu...」 (Elze)

「Betul sekali... Tolong beritahu kami jika kamu akan melakukan percobaan
sihir. 」(Yae)

「 Rumah kosong yang waktu itu telah terbakar habis karena hal itu,
kan?」 (Lindze)

Elze, Yae, dan Linze mengeluarkan keluhan mereka. Apakah itu yang
kalian khawatirkan ?! Yah, waktu itu aku mencoba mengendalikan bola api
seperti peluru kendali, tapi gagal.

Aku bertanya-tanya apakah begini perasaan seorang suami yang kembali


ke rumah setelah mabuk dan dimarahi oleh istrinya? Hm? Apakah itu berarti aku
sudah menjadi suami yang dikuasai oleh istrinya?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 183


Dan tentu saja aku tidak ingin menjadi suami yang berkata [Diam dan
jangan banyak tanya!]. Karena aku percaya bahwa Yumina dan lainnya
marah karena mereka mengkhawatirkanku. Lagipula hubungan mereka sebagai
sesama tunangan baik-baik saja dan belum pernah bertengkar sekali pun.
Dan tentu saja aku akan mendapatkan hukuman ilahi jika aku mengeluh tentang
hal itu.

「 Pokoknya, pastikan kau menghubungi kami terlebih dahulu jika kau akan
pulang terlambat. Kami tidak akan mempermasalahkannya jika kau
menghubungi kami. Mengerti? 」(Yumina)

「Roge ~ er....」(Touya)

Setelah diceramahi oleh masing-masing dari mereka, aku akhirnya


dibebaskan dan ambruk di tempat tidur. Saat itu sudah hampir fajar dan aku telah
dibuat menjanjikan banyak hal, tetapi apa boleh buat karena itu memang salahku.

Bagaimana, ya? Secara pribadi, mereka imut dan lembut dan itu membuat
hatiku tenang saat kami bersama. Tetapi aku tidak bisa menang melawan mereka
saat mereka semua bersatu seperti ini. Tindakan mereka lebih cepat dari yang
kukira. Aku rasa aku harus menerimanya.

Aah, aku sudah merasa mengantuk. Guu.

***

Setelah bangun, aku pergi ke tempat Kousaka-san dan menjelaskan


kepadanya kejadian kamarin. aku mendengar bahwa dia akan segera mengajukan
rancangannya berdasarkan hukum yang ada di Belfast. Dunia yang setara dengan
zaman Edo ini memiliki hukuman ringan seperti pengasingan di samping
hukuman mati. Hukuman pengasingan pasti akan untuk kejadian ini pada saat
zaman Edo dulu.

Negara-negara lain tampaknya memiliki kerja paksa di tambang sebagai


hukuman, tetapi sayangnya tidak ada tambang di negara ini.

Tampaknya berbagai masalah pasti akan muncul jika hukuman mati


dihapus. Akan menjadi masalah jika mereka diasingkan dan membuat masalah di
negara lain. Aku ingin tahu apakah di masa depan masalah akan benar-benar
hilang jika hukuman mati diterapkan.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 184


Omong-omong, [Kalung Perbudakan] dapat menjadi 《 Artifak 》 yang
cocok untuk menghukum penjahat dalam artian tertentu selama diterapkan
dengan benar pada orang-orang yang melakukan kejahatan serius. Aku penasaran
apakah aku bisa memodifikasinya?

Tampaknya pedagang budak ilegal itu akan dijatuhi hukuman mati jika kita
menggunakan hukum di Belfast pada saat ini. Menurutku itu hal yang wajar jika
melihat kejahatan yang telah dilakukannya.

Masalahnya adalah apa yang harus dilakukan dengan pelaut dan budak
lainnya. Aku dapat meminta Yumina memeriksa isi hati dari para budak dengan
mata sihirnya. Setelah itu, tidak masalah untuk melepas kalung mereka jika
mereka bukan kriminal.

Untuk sekarang, aku menuju ke [Silver Moon] untuk bertemu dengan


petualang yang kemarin aku bantu. Aku harap mereka tidak mendapatkan trauma
yang aneh karena kejadian kemarin.

Setelah tiba di [Silver Moon], aku berbicara dengan para petualang yang
telah tertangkap dan merasa lega karena kesepuluh orang itu telah memutuskan
untuk terus menjadi petualang. Aku berharap mereka menjadi lebih berhati-hati
ketika mengeksplorasi dungeon. Tidak perlu terburu-buru. Menjadi lebih kuat
secara perlahan-lahan adalah hal yang terbaik bagi mereka untuk saat ini.

Mereka memutuskan pergi ke guild setelah mendengar bahwa


kartu guild mereka akan diberikan kembali. Jika aku membuat kesalahan
kecil ... aku merasa ingin meminta maaf saat memikirkan hal itu.

Aku memutuskan untuk makan siang di sini karena aku tidak sarapan
(Karena aku tertidur sampai siang). Aku mengundang grup Ropp dan empat
orang lain untuk ikut makan bersamaku.

Meskipun mereka menolak pada awalnya, tapi pada akhirnya mereka


meyerah dan mengambil tempat duduk ketika aku memesan makan siang untuk
lima orang pada Mika-san.

「Oh, jadi ada dungeon di desa tempat tinggalmu?」(Touya)

「Itu tidak pada level yang sama dengan dungeon di sini. Lebih seperti gua kecil,
tapi ada semacam reruntuhan di dalamnya. Kami telah masuk ke sana sejak kami
masih kecil dan bermain sebagai petualang 」

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 185


Bukankah berbahaya untuk "bermain sebagai petualang" karena kalian
hanya anak-anak saat itu? Mungkin ada monster seperti serigala di sana.

「Kami telah bertemu monster seperti serigala dan kelelawar besar beberapa kali,
tetapi kami berempat telah mengalahkan mereka. Oleh karena itu, kami cukup
percaya diri, tetapi…. kami telah belajar betapa beruntungnya kami setelah
datang ke sini. 」(Fran)

Pengguna pedang Fran dengan malu mengatakan itu. Seperti yang dia
katakan, serigala sangat berbeda dari goblin dan kobold. Karena goblin atau
kobold juga memakai senjata untuk bertarung. Omong-omong. bukankah Ropp
dan Fran menghadapi petualang peringkat biru meskipun mereka merasa takut?
Kurasa anak-anak ini cukup menjanjikan juga.

「 Yah..., jangan memaksakan diri, lakukan saja apa yang dapat kalian
lakukan dan belajar dari kesalahan Kalian. Dan jangan mendengarkan omongan
manis orang lain. Soalnya ada maksud tersembunyi ketika orang lain berbicara
manis pada kalian. Bunga indah memiliki duri, dan tidak ada yang lebih mahal
dari sesuatu yang gratis 」(Touya)
(TL : “ada udang di balik batu” pepatah legend)

Mereka berempat mengangguk patuh. Yah, aku pikir mereka telah belajar
dari pengalaman mereka kemarin. Mereka seharusnya bertanya mengapa
petualang lain mendatangi mereka dan berbicara tentang tempat berburu yang
bagus. Apakah ada manfaat bagi mereka untuk membicarakannya meskipun
keuntungan mereka akan menurun? Meragukan sesuatu itu hal yang penting, tapi
jangan terlalu curiga pada orang lain.

「Umm, Yang Mulia. Soal anak ini .... 」(Ion)

「Hmm?? 」(Touya)

Ion, si penyihir, menempatkan tikus rumahan putih yang telah aku panggil
di tangannya. Ah, aku lupa tentang itu.

Hmmm, aku masih mengkhawatirkan anak-anak ini. Haruskah aku


meninggalkan dia bersama mereka? Jika aku tidak salah, makhluk sihir ini di
sebut [Tikus Salju]. Terlihat cukup kuat jika berkelompok, tetapi aku hanya bisa
melihatnya sebagai tikus rumah.

Yah, aku tidak tahu apakah ada tikus rumah di dunia ini.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 186


Sepertinya tikus ini memiliki skill [Danger Sense]. Keempatnya dapat
mencegah diri mereka dari serangan kejutan dan melarikan diri saat dalam
keadaan terdesak jika bersamanya.

「Aku akan mempercayakan anak ini kepada kalian. Dia cukup pintar dan dapat
merasakan bahaya, jadi Aku yakin ini akan berguna dalam eksplorasi Kalian.
Dia juga dapat menghubungiku jadi tidak apa-apa meminta bantuannya jika
terjadi sesuatu 」(Touya)

Ion mengangguk sambil tersenyum saat mendengar kata-kataku.


Sepertinya dia menyukai tikus ini. Yah, aku harap kalian bisa akur. Soalnya akan
bermasalah bagiku jika menerima pesan yang sepele.

Aku berpisah dengan mereka setelah makan. Tikus salju, yang berada di
atas kepala Ion, dengan ceria melambaikan tangannya ke arahku. Tikus itu ...
sepertinya cukup pintar.

Kalau dipikir-pikir, ada satu hal yang membuatku penasaran dalam


percakapan sebelumnya. Itu adalah gua tempat keempat orang itu bermain sejak
mereka masih kecil. Aku rasa itu adalah sebuah reruntuhan yang mungkin
menyerupai reruntuhan Babylon.

Kalau tidak salah mereka berasal dari desa Pyuton di Regulus, kan? Aku
membuka peta dan ternyata tempat itu tidak terlalu jauh. Tak kusangka kalau
tempatnya sedekat ini ... mungkin burung pencari telah melewatkannya.

Ah, mungkin mereka sulit melihat di malam hari sehingga mereka tidak
bisa melihat di dalam gua? Tidak, kalau tidak salah sebagian besar burung sama
efisiennya dengan manusia saat malam hari. Namun, mereka tidak bertindak di
malam hari hanya karena mereka tidak dapat menemukan makanan.

Apakah mereka mengabaikannya begitu saja? Yah, terserahlah, aku akan


mencari tahu begitu aku sampai di sana.

Aku mencoba untuk segera pergi menggunakan [Fly], tetapi sebelum


itu, aku akan mengirim pesan ke Kohaku dan memintanya untuk menyampaikan
hal itu. Mereka baru saja marah kemarin. Aku tidak mau diomeli selama dua hari
berturut-turut.

Kalau begitu, haruskah aku pergi dan memeriksanya?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 187


Chapter 198
Gua Reruntuhan, dan Sifat Ceroboh

Desa Pyuton terletak di baratdaya Kerajaan Regulus dan dekat dengan


gunung yang membatasi Regulus dan Belfast, desa ini terasa seperti desa yang
sangat sederhana sekali.

Karena akan terjadi kehebohan jika penduduk di sana melihatku terbang,


jadi aku memutuskan untuk turun di hutan dekat desa itu dan berjalan dari
sana. Sambil berjalan, aku mencari [Gua] yang akan kutuju dengan smartphone.
Setelah mencarinya, ternyata lokasinya tidak jauh dari dengan desa itu.

「Ternyata lumayan dekat. Yah, kurasa wajar jika anak-anak dari desa sampai
memakainya sebagai tempat bermain」 (Touya)

Lokasi gua itu ada di gunung dekat desa itu. Gua itu termasuk kecil sampai-
sampai pintu masuknya hanya muat dimasuki 1 orang saja. Dan jika dilihat dari
jauh gua itu hanya terlihat seperti sebuah lubang, akan tetapi yang cukup
mengejutkan adalah bagian dalamnya lebih luas dari yang kuduga.

Di sana ada sebuah jalan menuju ke reruntuhan yang kutuju. Mungkin jalan
menuju ke reruntuhan tertutupi seperti ini karena telah terhalangi oleh batu, pasir,
dan tanah selama 5000 tahun lebih.

Di tengah perjalanan, ada kelelawar raksasa yang menyerangku secara


tiba-tiba, tapi aku mengalahkan mereka dengan mudah. Hmm… bukankah
mereka terlalu mudah dikalahkan meski oleh anak kecil sekalipun? Tentu saja,
akan sulit mengalahkannya tanpa sihir ataupun panah, tapi mereka tak akan
mengakibatkan luka yang serius.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya aku melihat sebuah benda


berbentuk kubus hitam pekat di depanku. Apa satu sisinya sepanjang 7 meter?
Permukaannya terasa sangat dingin seperti marbel. Tidak salah lagi. Ini adalah
reruntuhan Babylon.

「 Oke… pasti ada sebuah tombol atau sesuatu untuk masuk ke benda
ini….」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 188


Aku memeriksa semua sisi kubus ini, tapi aku tidak menemukan apa-apa.
Dan tidak ada juga lekukan seperti di reruntuhan Monica. Jadi, apa yang harus
kulakukan?

Mungkin ada sebuah bagian dinding yang bisa kulewati jika aku
mendorongnya, tapi aku juga tidak bisa menemukannya.

「Um! Bagaimana sekarang ?」 (Touya)

Apakah tidak ada cara lain kecuali menggunakan [Modeling] untuk


membuat jalan masuk? Tidak, kupikir aku akan merasa kalah pada professor
bejat itu jika aku menggunakannya. Aku harus mencarinya sendiri tanpa
menggunakan sihir, tapi….

“Ah bukan ini” ”ini juga bukan” – aku telah mencoba segala cara yang
muncul di pikiranku, tapi aku tidak menemukan apapun.

「Ummm, apa-apaan benda ini? Aku sudah memeriksa semuanya, bahkan dari
atas … Ah!」 (Touya)

Apa mungkin dari bawah?

Saat aku berpikir “Ha! Begitu rupanya”, aku menggali tanah dengan sangat
berhati-hati agar kubus hitam itu tidak terjatuh ke bawah menggunakan sihir
atribut tanah. Lalu aku melihat bagian bawah kubus itu.

… Akhirnya Ketemu! Di bagian bawah kubus ini terlihat seperti dadu


bermata satu karena ada sebuah tombol di tengahnya.

「Seharusnya aku bisa masuk dengan ini ... Sip!」 (Touya)

Ketika aku menekannya, tiba-tiba tubuhku tertarik, dan akhirnya aku


masuk ke dalam kubus itu.

Aku melihat-lihat sekitar, dan ada 6 pilar seperti biasanya di sekelilingku.


Di setiap pilar, ada batu dengan atribut yang berbeda bersinar redup.
Akan tetapi, ada hal yang berbeda dengan formasi sihir yang telah kutemui
sebelumnya. Yang satu ini bukan ada di lantai, tapi malah menempel di dinding.

「 Tunggu sebentar. Bukankah serharusnya pilar-pilar ini ada di lantai? Jika


memang begitu, berarti aku telah masuk dari pintu samping?」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 189


Kurasa mereka melakukan sebuah kesalahan saat memasangnya. Tak ada
alasan untuk membuat pintu masuk dari bawah. Omong-omong soal dadu, sisi
dengan dua titik seharusnya ada di bawah jika sisi dengan satu titik ada di
samping. Jika mereka salah membuat pintu masuk dari sisi dengan satu titik yang
ada di bawah, harusnya ada sisi dengan dua titik di samping. Jika tidak, maka aku
tak akan bisa masuk ke dalam.
(Tl: kubusnya tidak ada titik selain 1 titik di bagian bawah. Jadi touya awalnya
gak tahu kalau ada sebuah titik seperti dadu mata 1 di bawahnya. Makanya dia
gak tahu kalau jalannya dari bawah. Kalau ada titik seperti dadu di setiap sisi, kan
dia bakal meriksa sisi dengan mata 1 juga dan bakal lebih mudah menemukan
pintunya)

「Ya ampun! Tolong pasang yang benar dong!」 (Touya)

Meskipun aku menggerutu, aku mengalirkan sihirku ke pilar-pilar itu


sambil melayang dengan [Fly]. Aku menempelkan kakiku ke dinding yang
seharusnya menjadi lantai dan berjalan di atasnya. Entah kenapa rasanya aneh,
walaupun aku bukan ninja, tapi aku dapat menggunakan Jurus ninja, berlari di
dinding! Hahaha!

Dan akhirnya aku mengalirkan sihir non-atributku ke formasi transfer itu


dan tubuhku diselimuti oleh pusaran cahaya seperti biasanya, dan akupun
berhasil berpindah dengan selamat.

***

「Selamat datang di Babylon---waaaaaa!?」 (???)

「Uguuu!?」 (Touya)

Aku, yang baru saja selesai ditransfer ke sini, tiba-tiba menerima sundulan
keras di perutku. Gu!, Serangan dadakan macam apa ini!

Rupanya seseorang… bukan, dia pasti manajer Babylon ini, tidak sengaja
menyundulku saat ia berlari ke arahku dan tersandung.

「 Waaaaaa, Maafkan aku~ssu! Aku sangat bersemangat karena ingin


menyapamu, namun aku malah tersandung dan menyundulmu~ssu! 」(???)

「Aku mengerti. Aku mengerti keadaanmu, jadi, tolong cepat turun dari atas
tubuhku!」 (Touya)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 190


Kalimatnya jadi kacau saat ia menabrakku dan menyebabkan kami berdua
jatuh. Dia terlihat sedang menindihku. Ini sedikit memalukan. Terlebih, gadis ini
memiliki sesuatu (dada) yang cukup bagus meskipun tidak sebesar milik Flora,
jadi aku merasa sedikit canggung dalam situasi ini.

「A-Aku akan segera turun~ssu. To-tototo….A!!」 (???)

「Apa yang kau lakukan?」 (Touya)

Saat akan berdiri, gadis ini terhuyung dan kaki kanan yang menopang
seluruh berat tubuhnya menginjak selangkanganku!

「Oguoaaaa!?」 (Touya)

Kka…! oOooo, Kwuuu-uu……! ……!

Aku merasakan sakit dan nyeri yang luar biasa. Dan apa lagi yang bisa
kulakukan kecuali meringis sambil berguling-guling seperti roda kesana-
kemari? Ini adalah serangan terkuat yang pernah kuterima di dunia
ini……!

Bahkan rasa sakitnya melebihi serangan langsung dari Fraze! A-


Apakah sih―sihir [Recovery] ak―akan bekerja? Ti-Tidak. Dalam sit-situasi se-
seperti ini, apa seharusnya aku menggunakan [Refresh] saja? Uaa, percuma saja!
Aku tidak bisa mengkonsentrasikan kekuatan sihirku…! Sakit!!, Sakit dan nyeri
sekali!
(TL : RIP OTONG!!!)
(Shiro7D : Good, sebelum di gunakan untuk ke tunanganmu, OTONGmu
mungkin sudah gak bisa di pakai lagi)

「Permisi… apa kau baik-baik saja~ssu?」 (???)

「Tidak mungkin… aku… baik-baik saja!!!」 (Touya)

Aku meninjukan tanganku ke tanah dengan sekuat tenaga sambil menahan


rasa sakit dan nyeri yang kurasakan dari selangkanganku. Aku berkeringat dan
nafasku pun menjadi tak beraturan. Sungguh… serangan yang kritikal… aku…
tak kuat lagi….

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 191


Tak lama kemudian, rasa sakit dan nyerinya menghilang dan aku mencoba
untuk berdiri. Melihat keadaanku yang menyedihkan ini, gadis itu memberikan
sebuah pose hormat padaku. Apakah dia lebih pendek daripada Shizuka?
Akhirnya ia mulai berbicara sambil tersenyum.

「Pertama-tama mari kita mulai dengan sebuah perkenalan. Selamat datang ke


[Babylon : Gudang]! Aku adalah manajer dari tempat ini. Namaku adalah [Rilulu
Palshee], tapi tolong panggil aku [Palshee]~ssu!!!!」(Palshee)

「Jadi kaa────────uu rupanya!!!!!!!!」 (Touya)


(TL : Akhirnya ketemu juga sama si bedebah ini!!!)

「Fueeeeeeeeeeeeee!?」 (Palshee)

Jadi dia yang menjaga [Gudang] ya!! Dia membiarkan [Kristal keabadian]
jatuh ke bawah sehingga menyebabkan kehancuran Takeda dan ia juga
menjatuhkan [Gelang penyerap iblis] dan [Gelang pertahanan] yang
menyebabkan kudeta di Kekaisaran.

Sepertinya ia memang terlihat ceroboh seperti yang Shizuka dan lainnya


katakan, tapi akhirnya aku yakin dengan mata kepalaku sendiri bahwa ia benar-
benar sangat ceroboh!

「Duduklah di sana untuk sementara! Aku harus memarahimu!」 (Touya)

「Ke-Kenapa ~ssu?! Kenapa aku sampai dimarahi seperti ini~ssu!?」(Palshee)


Apakah ia tidak tau seberapa banyak masalah yang ia perbuat? Aku harus
menjelaskannya sedetail mungkin agar ia mengerti.

Setelah itu aku meceritakan semua masalah yang telah disebabkan oleh
《Artifak》yang dijatuhkannya ke bawah, dan aku juga memberitahukannya
seberapa banyak masalah yang telah aku terima karena hal tersebut.

「Apa kau sudah paham?」 (Touya)

「~ssu… Maafkan aku ~ssu. Aku tidak pernah berpikir kalau benda yang jatuh
itu akan menyebabkan masalah ~ssu」 (Palshee)

Bahu Palshee langsung lemas setelah mendengar ceramahku. Matanya


melihat ke bawah dan rambut abu-abu ponytail-nya sedikit terguncang karena
ceramahku. Apakah aku terlalu berlebihan pada gadis ini?

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 192


Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 193
「Intinya, tolong berhati-hatilah mulai dari sekarang. Karena manajer
babylon yang lain juga mencemaskan keadaanmu dan [Gudang]」 (Touya)

「Oya? Apakah kau sudah bertemu dengan manager yang lain selain diriku
~ssu?」 (Palshee)

「Sudah, kecuali [Laboratorium]. Mungkin agak telat, tapi perkenalkan Aku


adalah Mochizuki Touya!. Dan semua manager yang lain telah mengakuiku
sebagai master mereka」 (Touya)

「Hou-hou. Kalau begitu, aku juga harus memilihmu sebagai masterku ~ssu.
Roger~ssu. Mulai dari sekarang, Frame No. 26, kode-nama [Rilulu Palshee] akan
ditransfer padamu ~ssu. Tolong rawat aku mulai dari sekarang
~ssu, Master!」 (Plashee)

Palshee, Tiba-tiba berdiri, dan memberikan hormat padaku. Cepat sekali.


Apakah ia benar-benar menyesali perbuatannya?

Setelah itu, Palshee mendekatiku dan memajukan bibir mungilnya. Ah~,


seperti ini lagi ya?

Karena sudah 7x mengalami hal ini, aku sudah terbiasa dan tidak ingin
menghindar lagi. Hal ini lebih baik dilakukan secepatnya, daripada aku dilihat
oleh Yumina dan lainnya saat ia melakukan ini. Aku menyerah dan menerimanya.
Lalu kakiku diinjak dengan keras oleh Palshee menggunakan seluruh
kekuatannya.

「Ouuuuu…! Muguu!」 (Touya)

Lidahnya memasuki bibirku seperti yang lainnya. Tapi aku tidak


mengeluhkan hal itu. Kaki kananku diinjak olehnya! Gadis ini! Dia menjinjitkan
kakinya agar ia bisa meraih bibirku, dan ia menaruh seluruh beban tubuhnya ke
jinjitan itu. Sakit, tahu!

Apakah kecerobohannya memang separah ini?! Apa ini masih bisa disebut
sebagai “ceroboh”?

「Registrasi telah selesai ~ssu! Gen master sudah kuingat dan kusimpan ~ssu.
Mulai sekarang kepemilikan [Gudang] telah ditransfer ke Master ~ssu! …Are…
Ada apa master~ssu?」 (Palshee)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 194


Palshee memiringkan kepalanya keheranan kerena aku mulai berguling-
guling lagi. Dia benar-benar tidak tahu ya? Dia pasti akan paham kalau ia juga
terinjak dengan kekuatan separah itu! Aku menggelinding di bawah sambil
memegangi kakiku. Mungkin lebih baik jika aku menggunakan [Shield] saat aku
berada di dekatnya.

「 Pokoknya sekarang, aku akan menuntunmu ke [Gudang] ~ssu. Ikuti aku


~ssu!」 (Palshee)

Kemudia Palshee berlari tanpa memperdulikan rasa sakitku ini. Ah, ia jatuh.
Aku penasaran ia sudah biasa tersandung dan terjatuh?

Setelah keluar dari semak belukar, aku melihat sebuah bangunan


berbentuk kubah. Bangunan itu tidak terlalu besar dan lebarnya seperti sebuah
rumah. Bangunan ini terlihat sama seperti igloo, bangunan orang eskimo yang
terbuat dari salju.

Saat memasuki pintu, terlihat sebuah ruangan putih bersih yang berisi
banyak sekali kubik. Sisinya berukuran sekitar 50 cm. Dan sebuah monolit hitam
pekat terlihat di tengah ruangan.

「Kukira tempat ini akan terlihat seperti ruangan harta karena disebut dengan
[Gudang], tapi….」 (Touya)

「 Semua 《 artifak 》 , koleksi, uang, material mentah, catatan, dan berbagai


hal milik professor lainnya tersimpan di basemen ~ssu. Dulu pernah terjadi
sebuah kecelakaan yang membuat dinding kami hancur, tapi sekarang sudah
berhasil diperbaiki seperti sedia kala ~ssu」 (Palshee)

Mungkin itulah yang menyebabkan [Kristal keabadian] dan《artifak》


lainnya terjatuh ke bawah. Ya ampun! Kejadian yang sangat merepotkan.

「Anda bisa mengambil item yang ada di basemen dengan menggunakan mesin
ini ~ssu. E~tto…」 (Palshee)

Palshee mengalirkan sihirnya ke monolit itu, dan akhirnya mulai


beroperasi. Salah satu dari kubus yang ada di lantai jatuh ke bawah dan sebuah
kubus yang sama naik dari lantai di depanku.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 195


Ada beberapa tulisan kecil yang tak bisa kubaca di pojok kanan atas kotak
itu. Mungkin ini Bahasa kuno Paruteno. Ternyata, setiap kotak di bangunan ini
memiliki nomer yang berbeda-beda.

Bagian atas kotak mulai terbuka perlahan seperti peta harta karun ketika
kotak itu disentuh. Wow! Ada banyak koin emas di kotak itu.

「Kotak-kotak yang ada di sini tidak bisa dibuka oleh siapapun kecuali kita
berdua ~ssu. Bahkan, Profesor Babylon sendiri juga tidak akan bisa
membukanya walaupun ia mencobanya~ssu」 (Palshee)

Begitu ya… Jadi itu berarti kuncinya sudah ditransfer


padaku dan ini semua sudah menjadi milikku? Kurasa aku bisa menghabiskan
uang ini semauku.

Aku mengambil 1 koin untuk melihatnya lebih jelas. Hmmmm… aku


belum pernah melihat koin seperti ini sebelumnya… tidak, aku pernah
melihatnya ketika aku bertemu dengan End dulu. Bentuknya sama dengan koin
silver yang ia berikan. Jadi apa itu artinya ini koin Paruteno?

Bukankah itu sudah jelas? Inikan [Gudang] dari 5000 tahun yang lalu.
Tapi bukankah itu berarti aku tidak akan bisa menggunakan uang ini? Apakah
sebaiknya aku hancurkan dan kujual saja bahannya? Karena kurasa toko antikpun
tidak akan percaya ini adalah koin kuno yang berusia 5000 tahun karena koin ini
dalam keadaan yang masih bagus.

「Oh iya. Apakah cetak biru untuk Frame gear yang baru ada di sini?」 (Touya)

「Apakah yang Anda maksud itu cetak biru Frame gear~ssu? Ada kok~ssu.
Ummm……」 (Palshee)

Ketika Palshee mengoperasikan monolit itu lagi, kotak koin emas kembali
ke bawah dan kotak lain naik. Semua kotak ini sama… jadi aku tidak bisa
membedakannya.

Aku mencoba menyentuhnya seperti Palshee dan bagian atasnya mulai


terbuka secara perlahan-lahan. Setelah aku melihat apa yang ada di dalamnya…
Aku menutupnya lagi.

「Palshee… Salah, ini bukan benda yang kucari.」 (Touya)

「Eh? Ah, ternyata salah ya~ssu. Aku salah memilih nomor~ssu」(Palshee)

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 196


Palshee Mengoperasikan monolit lagi, dan akhirnya kotak itu kembali ke
bawah. Aku membalikkan badanku karena wajahku memerah.

Eh, Kalian penasaran apa yang ada di dalamnya? Itu hanya mainan, kok…
Mainan dewasa… Profesor bejat itu sungguh menjijikkan……。

Aku membuka kotak itu, dan kali ini ada banyak benda berbentuk silinder.
Benda ini seperti wadah diploma. Aku membukanya dan melihat isinya.
(TL: tempat menaruh sertifikat kelulusan.
https://www.google.co.id/search?q=diploma+container&tbm=isch&tbo=u&sour
ce=univ&sa=X&ved=0ahUKEwikvK3S-
cTaAhUKebwKHQL4AXoQsAQIKA&biw=619&bih=584#imgrc=_ )

Di dalamnya terdapat kertas seperti ceetak biru. Sebuah ilustrasi berbagai


mesin dengan detail yang sempurna tergambar dengan jelas di sana. Tentu saja,
aku tidak bisa membacanya. Tapi mungkin aku bisa jika menggunakan sihir
penerjemah.

Aku tidak paham sama sekali… ini sangat sulit!

Akan tetapi, akhirnya kami bisa membuat frame gear yang lebih bagus
daripada yang sebelumnya. Sampai sekarang, kami tidak dapat memahami mesin-
mesin itu sama sekali dan hanya menduplikatnya. Tapi dengan cetak biru ini,
kami bisa membuatnya dari nol. Dengan kata lain, sekarang kami bisa membuat
tipe spesialis dan Frame gear pribadi.

Apakah sebaiknya aku membuat frame gear dengan sebuah tank di bagian
bawahnya?

Apakah bisa diubah seperti itu, ya? Apakah sebaiknya aku mencari model
robot di Internet? Memangnya ada tipe apa lagi kecuali tipe armor berat, tipe
mobilitas, dan tipe pendukung?

Aku jadi tambah bersemangat! Apa boleh buat, kan? Soalnya aku juga
seorang pria.

Isekai wa Smartphone to Tomo ni ARC 22 197

Anda mungkin juga menyukai