1 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
2 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
3 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
4 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
5 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
6 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
Credit :
Type : Light Novel
Volume : 03
Author : Sansan Sun
Artist : Momoco
Translate : Kaito Novel
PDF By : CSNovel
7 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
𝒫𝑅𝒪𝐿𝒪𝒢
𝒦𝐸𝐿𝒰𝒜𝑅𝒢𝒜 𝒮𝒰𝒪𝒰
Gensei.
8 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
hujan.
sepasang ibu dan anak yang sangat mirip, kecuali ada perbedaan
besar dalam tinggi dan gaya mereka. Bila Yuki terus bertambah
Tidak seperti Yuki, ibunya, Yumi, memiliki mata sayu dan tahi
“... Beberapa hari yang lalu, sepertinya ada Rapat Umum Siswa,
ya.”
9 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
Kujou-san.”
“Di SMP, aku pikir dia itu orangnya seperti apa karena dia
perdebatan.”
begitu.”
10 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
mendatang.”
boleh kalah. Kamu harus menjadi Ketua OSIS dari Seirei Gakuen.”
11 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
aspek itu. Oleh karena itu, kamu harus memberi kontribusi kepada
dunia dengan apa yang kamu miliki. Itulah tanggung jawab dari
batinnya.
12 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
◇ ◇ ◇ ◇
“Yuki-san”
“?? Okaa-sama?”
terkejut.
“.....”
Masachika-san ...?”
“...Begitu”
13 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Tidak, bukan apa-apa .... Setelah ini, kamu ada les bahasa Cina,
‘kan?”
“Iya”
“Fu...”
“... Ayano”
“Ya, Yuki-sama”
“Dipahami”
14 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
melukai harga diri Yuki sebagai Tuannya. Karena dia mengetahui hal
15 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Iya, aku punya Brother dan anime itu malam hari ini.
jam larut malam dan sesi memberi kesan mereka setelah itu. Ayano
16 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
𝒞𝐻𝒜𝒫𝒯𝐸𝑅 𝟣
𝐸𝐹𝐸𝒦 𝒟𝒜𝑅𝐼 𝑅𝒪𝑀-𝒞𝒪𝑀 𝒟𝐸𝒩𝒢𝒜𝒩
𝑅𝒪𝑀-𝒞𝒪𝑀 𝐿𝒜𝐼𝒩 𝒴𝒜𝒩𝒢 𝒮𝒜𝐿𝐼𝒩𝒢
𝐵𝐸𝑅𝒮𝐼𝒩𝒢𝒢𝒰𝒩𝒢𝒜𝒩.
itu? Aku tak menyangkanya …. Andai saja aku tidak punya jadwal
sengit. Jujur saja, aku tidak menyangka kalau itu akan menjadi
17 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
semangat.
atau lebih tepatnya, sosok Kujou Alisa yang menjadi perwakilan. Dia
18 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
selama dia ingin mencalonkan diri sebagai ketua OSIS, masalah ini
19 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
lalu.”
“Eh?”
sudah menungguku.”
“““Ooi! ”””
20 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Eh? Ah… memang aku sendiri yang memikirkannya. Tapi aku juga
“Te-Terima kasih ?”
21 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
berkembang.
saat melihat layar gacha yang sudah Ia putar. Dengan Alisa sebagai
mengecewakan, bukan~?”
22 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
justru melarikan diri di tengah jalan, itu sih sama sekali tidak
keren.”
san. Mungkin karena dia belum pernah kalah dalam debat, bisa jadi
“ ..... ”
23 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Hmm? Oh”
Alisa dalam diam saat dia berjalan dengan cepat, dan akhirnya
Alisa.
24 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
jelekan?”
frustrasi.
“Haa ...”
“...”
Taniyama. Kita juga tahu kenapa dia keluar dari ruang auditoriun di
25 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“......”
“Tapi yang jelas, kita sudah bertarung secara adil dan terbuka.
Benar, ‘kan?”
‘kan?”
Tetap saja, dia masih tidak puas. Alisa tahu kalau akar dari
didapat dengan cara yang ambigu. Karena dia memiliki harga diri
“Lalu, apa yang ingin kamu lakukan? Misalnya saja ... ya, anggap
26 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
menang.”
“.....”
hal semacam itu. Bisa dibilang kalau belas kasihan dan uluran
peduli. Itulah yang Masachika pikirkan dan Alisa tahu betul kalau
27 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Eh?”
28 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Apa yang ingin aku lakukan... Itu sih, aku ingin membantu
“Eh?”
tau? Selain itu, upayamu dalam debat juga akan menjadi sia-sia...”
yang merepotkan.”
akan ‘mendukungmu’.”
29 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
sampingmu” ucapnya.
“Kuze-kun ...”
sesuatu …. yang terpantul di balik meja ketua. Ada dua sosok yang
mengintai di sana.
30 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
romantis ...)
(Apa ini ... tentang itu? Situasi di mana mereka sedang berduaan,
sempit sih!”.
31 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
sejauh mungkin.
kalau begitu sebagai kouhai yang baik, aku harus keluar dengan
wajah acuh tak acuh ketika waktunya tepat, dan secara halus
juga !? Guh, sialan. Aku salah menarik kesimpulan!! Ini sih ... bukan
mereka, tapi kami juga yang membuat mereka jadi lebih bermesra-
mesraan!!)
32 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
depan dada.
percuma. Kalau sudah begini, mau tak mau aku perlu mengubah
Sarashina-senpai”
“Eh?”, dan pada saat yang bersamaan, ada bunyi gedebuk dari
33 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
terjadi?”
Usai menutup pintu dan menghela nafas lega ….. tiba-tiba, tatapan
34 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
dan menguping apa yang terjadi di dalam ... Jika ini adegan dalam
cerminan sejati seorang otaku .... Yah, bisa dibilang kalau itu hanya
35 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
◇ ◇ ◇ ◇
tau~”
“Ah, itu emang bagus~ aku juga mau~. Tapi bulan ini,
“Oi oi, kamu punya sekitar 6.000 followers, kan? Masa segitu
“Jahat! Aku tidak ingin diberitahu oleh orang yang tidak punya
seribu followers ~”
temui.
36 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
kalau orang yang akan ditemui duduk di kursi dekat lorong, jadi
naif.
(Sialan! Sungguh aura riajuu yang kuat .....! Percuma. Lebih dari
Nonoa, ada empat siswa lainnya, dua laki-laki dan dua perempuan,
sekolah.
Selain dari awal memang punya wajah cantik dan tampan, mereka
mungkin aku bisa tampil gaya jika aku takut dengan guru BK!”.
37 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Hmm~?”
sekitarnya.
“Ah~ itu ya? Hmm~ aku menggunakan salah satu produk dari seri
yang sama pada pemotretan tempo hari, tapi aku merasa kalau itu
“Ya. Habisnya Nonoa yang sudah lihat barang aslinya saja bilang
penggemarmu tau.”
38 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Eh~”
itu.
“Bohong kok, aku tadi cuma bercanda~. Pesta? Tentu saja aku
akan datang~”
“Seriusan? Asyikkkk!”
39 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
sisi lorong.
40 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
41 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Oke”
“Ah ya”
“Ya”
“Siap~”
mengatakan, “Jika Nonoa tidak ada di sini, aku tidak peduli lagi.”
42 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
mengacak-acak rambutnya.
“Jadi, kita mau pergi kemana? Apa kamu ingin pergi ke ruang
“Iya, benar sekali ... tunggu, gaya rambutmu hari ini bahkan lebih
menakjubkan.”
rambut Nonoa.
43 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Oke~”
“Jadi, ada apa? Kalau ini pengakuan cinta sih enggak masalah ...
“Hmm~ sekarang aku lagi jomblo kok~? Yah lagipula, aku tidak
44 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
mencengangkan oi.”
mengatakan itu.
“Aha, Sayacchi juga mengatakan hal yang sama. Yah tapi, dia
45 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
ya”
mengalihkan pandangannya.
D: Hubungan intim;
Sumber : https://lovehina.fandom.com/wiki/ABCD
46 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Kamu—, ya ampun…”
Yuri...!!”
“Itu ‘kan adegan dari dua halaman dari chapter pertama. Ketua
pandangannya ...”
“Ah, iya...Uhumm”
47 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Yah, masalah pengakuan cinta tadi cuma bercanda doang .... Aku
“Ah, entah kenapa Sayacchi lagi enggak masuk hari ini. Gadis itu,
“...... Pada debat minggu lalu, ada banyak gosip yang beredar
justru melarikan diri, ‘kan? Aku ingin membicarakan apa kita bisa
“... Hmm~? .... Apa Kuzecchi tipe orang yang peduli tentang itu?”
mengangkat bahunya.
48 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
dan kagum.
“Ketimbang dibilang baik ... dia itu selalu serius, dalam berbagai
hal.”
“Meski begitu, tak dipungkiri kalau dia punya sifat yang baik”
“Musuh, ya ...”
49 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Tentu saja aku tahu. Konda dari kelas 1-A, Nagano dari kelas 1-
B, Satou dan Kunieda dari kelas 1-D, serta Kinjou dari kelas 1-F, iya
‘kan?”
panggung?”
50 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“ ... Hanya karena kalah dalam debat bukan berarti tidak boleh
ikut dalam pencalonan Ketua OSIS. Sebisa mungkin aku tidak mau
tidak menang.”
kalau dia takut tetapi tampaknya tidak merasa takut sama sekali.
51 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Hmm~? Yah, aku tidak menolak siapa saja yang mau berteman
aku tidak terlalu tertarik dengan teman lain selain Sayacchi. Aku
“Hmm~?”
“Kamu tadi bilang kalau kamu tidak tertarik teman lain selain
Taniyama ... dengan kata lain, kamu cuma tertarik Taniyama saja,iya
bersama mereka”
“Apa begitu?”
52 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
curiga.
kamu miliki.”
Hanya pasa saat ini saja dia tidak tersenyum. Masachika tak
Mari kita mulai skema jahat sebagai sesama orang hipokrit yang
wajah serius.
53 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
ambigu loh?”
“Aku tahu. Yah, aku tidak peduli pakai alasan apa ... misalnya saja
ngomong, apa yang kalian lakukan setelah itu? Jika kalian berada di
kubilang tadi”
menyelinap pergi? Tapi, yah, bukan berarti tidak ada saksi yang
agak jengkel.
54 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Hmm~~ yah, biar aku saja yang melakukan sesuatu tentang itu.”
“O-Ohh”
(Oh~ ini sih, mirip kayak itu. Kalau di manga, karakter utama
55 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
pihak lawan di ruang kelas yang kosong, dan fakta bahwa ada orang
di ruang OSIS pagi ini ketika Ia pikir kalau ruangan itu kosong.
memanggil nama teman masa kecilnya yang tingkah lakunya tak jauh
“Ayano”
cepat …..
“Ya, Masachika-sama”
“UooEi!?”
56 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
tempatku? Atau apa ini teknik bunshin khas kunoichi? Apa akhirnya
meja.”
57 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
pembicaraan rahasia".
Mungkin karena dia bisa mendengar suara dari dalam. Saat Alisa
“... Hmm”
sesuatu?”
58 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Apanya? Kupikir itu tidak aneh jika tiga teman masa kecil
bermain bersama”
senang”
“...”
“Aniki ... Ini sih, tentang itu. 『Aku membuat bekal makan siang
59 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
sekolah.”
bisa lihat sendiri, Alya tidak membawa kotak makan siangnya ‘kan!”
piknik.”
“Hentikaaaaaannnnn!”
menyebalkan.
60 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
◇ ◇ ◇ ◇
Sejak kecil, dia tidak pernah mengalami pasang surut emosi, dan
mengungkapkannya.
Bagi Nonoa yang seperti itu, teman masa kecilnya Sayaka selalu
menjadi orang yang tidak pernah dia pahami. Binatang langka yang
Keberadaan yang tidak bisa dia pahami sama sekali, tapi dia tidak
61 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
yang harus dibuat, dan tindakan apa yang harus dia gunakan untuk
baik-baik!!]
Bagi Nonoa yang selalu bertingkah sebagai anak baik sejak kecil,
apa tak peduli cowok seperti apa yang dia sentuh, berdebar sangat
kencang.
62 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
provokator, kok?)
63 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Apa karena dia kalah dalam debat~? Jadi dia masih belum pulih
dari itu?”
jalan.”
64 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
penasaran, Nonoa …
tidak mau menang dengan cara licik seperti itu! 』 Jadi dia benar-
perdebatan …”
besar.
65 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
𝒞𝐻𝒜𝒫𝒯𝐸𝑅 𝟤
𝑅𝐸𝒮𝐸𝒯 𝒮𝒰𝒩𝒢𝒢𝒰𝐻 𝑀𝐸𝒩𝒜𝒦𝒰𝒯𝒦𝒜𝒩
“Hmmph”
Bukannya bagus jika sesama teman masa kecil bisa saling rukun
begitu?”
sedang buruk.
(Yah, wajar saja dia ngambek, tidak lucu juga saat melihat
kosong… terlebih lagi, Yuki adalah teman Alya dari jenis kelamin
yang sama)
66 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
membahas lebih jauh topik ini, dan mencoba beralih ke topik lain.
Masachika.
67 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
reaksinya begitu.”
dikatakan Taniyama.”
keberatan”
“Ah~ ... tapi, jika kamu tidak bisa berkonsentrasi kecuali kamu
68 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Siapa bilang kalau aku tidak mau. Tentu saja aku akan
saja?”
milin rambutnya.
Masachika justru …
◇ ◇ ◇ ◇
69 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
hanya anggota OSIS saja yang datang, jadi mereka bisa belajar
ini.
lebar’.
“……Apa?”
70 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
(Ya-Yah, itu tidak masalah selama tidak ada yang melihat kami.
akan belajar bersama di tempat dimana tidak ada orang lain yang
akan datang, dan bahkan jika Masha-san datang, dia mungkin akan
(Imouto yoooooooo————!!)
71 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
membiarkannya!! 』
『 Tentu saja? 』
『 Reproduksi dengkulmu! 』
menyetujui——
72 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
【Enggak mau】
73 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
74 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
(Ugufuohh!)
belakangnya.
“……Begitu ya”
(Fugu!)
75 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
tauuuuuu!!)
berkedut.
ingin berduaan dengan Alya! Dan kamunya juga, Yuki! Kenapa kamu
76 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
menjadi udara.
seberapa serius dia tidak ingin Yuki dan Ayano untuk ikut
nada bercanda seperti “Aku tidak mau betingkah sok akrab dengan
musuh”———)
“Oh iya, aku baru saja meminjam lembar soal ujian pada tahun-
mau———”
menusuk punggungnya.
◇◇◇◇
77 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“...”
“Hmm?”
“Dari tadi kamu terus membaca lembar jawaban, tapi ... apa
78 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
mengangkat bahunya.
kamu mendapatkan soal yang sama persis dalam ujian, dan jika
ini.”
79 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
duduk di seberangnya.
bagus”
matematika empat tahun lalu dari tumpukan soal yang ada di tepi
“Kalau begitu, coba selesaikan soal bagian ke-6 ini. Untuk batas
soal bagian ke-1 dan ke-2 merupakan soal pertanyaan yang relatif
80 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
mendasar, tapi itu sangat berbeda dengan soal bagian ke-5 dan ke-
ada dalam buku soal. Memecahkan soal bagian ke-6 dalam 20 menit
merepotkan.
Alisa.
81 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
menjadi suram.
menyeringai puas.
“Fufu, aku bisa mengerti perasaanmu ... jadi percuma saja untuk
kenapa kamu selalu mendapat nilai yang hampir di atas batas nilai
remedial?”
82 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
bangga?”
tanpa ragu-ragu.
iya ‘kan?”
“Naif sekali, Yuki... belakangan ini aku ... belajar ngebut di pagi
hari! ”
“Aku sedang tidak memujimu sama sekali ... tunggu, apa jangan-
83 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
belajar, oke? Kalau aku belajar sendirian, aku pasti bakal malas-
malasan”
“Tetap saja, aku tidak bisa mengatakan itu dengan bangga, tau?”
“Ada apa, Ayano? Apa ada soal yang tidak kamu pahami?”
“Ah, tidak … yah, memang ada sedikit yang tidak saya pahami...”
“Etto ...”
84 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
bisa memahami soal ini, dasar orang tidak berguna!! 』Dengan nada
tanpa ampun”
“Be-Begitu ya……”
kebingungan.
“Kenapa kamu bilang ... entah kenapa, meski kalian teman masa
kecil, tapi jarak di antara kalian agak jauh... sama seperti Yuki-san
Peka……!
85 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“!!!”
“Ber-Bertunangan...?”
“Eh?”
86 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
serius padamu.”
serius, kok?”
“Oi, oi, coba pikirkan baik-baik. Yuki, putri dari keluarga Suou
yang terkenal, dan aku, putra dari keluarga kelas menengah biasa.
“Itu sih ... karena hubungan orang tua kalian begitu dekat?”
“Ini bukan manga romcom kali ... Tidak peduli seberapa dekat
berpikir 『Kalau begitu, mari kita nikahkan anak kita satu sama
lain』”
itu.”
87 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
miliknya.
panjang yang terlihat cocok dalam balutan kimono, dan sosok yang
TN : Bagi yang belum tau apa itu Yamato Nadeshiko, itu adalah istilah dalam
menggambarkan sosok wanita ideal di Jepang
“Hah?”
88 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Dasar cabul”
“Tidak, ya. Yah ... pokoknya, mana mungkin kita bertunangan atau
berdua?”
“Bukan apa-apa ... aku hanya berpikir kalau kalian berdua sangat
dekat”
“Itu sih... hubungan kita memang sangat dekat sekali, iya ‘kan?
Masachika-kun?”
89 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Yah, sudahlah jangan dibahas lagi. Jadi? Soal mana yang tidak
“Soal ini.”
Alisatertuju ke arahnya.
90 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
sebelahnya.
“... Aku penasaran apa ada soal yang tidak kamu pahami...”
“Begitu ……”
denganku?)
91 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“A-Ara. Begitukah?”
dimengerti.
lain.
“Silakan masuk”
temanmu?”
92 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
keras.”
istirahat sebentar.
siapa saja: Hari ini kamu juga seorang ahli hipnotis!~ 』,sebuah
“Hmm~”
93 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
di depan wajahnya.
“……Apa?”
dunia mimpi. Apa kamu sudah siap? Aku mulai, ya? Tiga, dua, satu—
— hai!”
“… bagaimana?”
94 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
pulang sana.”
“Enggak”
mencobanyaaa~”
kursi, tapi Alisa tidak menghiraukannya sama sekali. Saat dia tidak
“Eh, aku?”
95 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
mencoba menirunya.
berkata begitu.
ekspresinya.
“Hmm, eh ...?”
melanjutkan.
96 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
Maria, yang tingkahnya terlalu asli untuk disebut akting, tapi Maria
97 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
Masachika.
mempermainkanku ...”
“Tidak, ini berbeda. Aku juga terkejut karena jadi seperti ini ...”
benar-benar mempan?”
“Aku juga berpikir begitu ... tapi lihat, di sini tertulis kalau
begitu.
98 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Ya?”
Masachika berkedut seraya bilang “Ah, ini sih asli”. Akan tetapi,
masih ada satu orang yang belum percaya meski sudah melihatnya
99 – KAITO NOVEL
Tokidoki Bosotto Roshia-go de Dereru Tonari no Alya-san Volume 3 – Kaito Novel
“Eh?”
“Ha?”
cepat.”
terjatuh ke dunia mimpi. Apa kamu paham? Tiga, dua, satu—— hai!”
mengeluh.
“Eh? Apanya?”
Saat diberitahu oleh Yuki dan Ayano, tatapan mata Alisa tampak
“Ehh~ ... ayolah, ini saja sudah cukup. Kamu tidak perlu terpaku
“Enggak mau! Aku tidak sudi kalau aku ini dianggap sebagai gadis
“Tidak, mending hentikan saja. Lagian, harga diri macam apa itu.”
“Ya, ya”
“Gampangan sekali ... Aku terkejut kamu bisa memicu flag lagi
begitu cepat.”
dia tidak dapat mengingat apa pun dalam keadaan ini, Yuki sudah
“ ... ”
seperti mayat.”
Alisa.
bukan dia?”
“Mana kutahu”
“Oi oi, apa yang akan kamu lakukan, Aniki ... buku tipisnya
loh? Astaga, itulah sebabnya kamu itu pengguna cheat 《10 kali
erotis”
oppai dulu??”
“Tidak, kamu ini bicara apa, sih. Bukan begitu maksdunya, meski
“Ja-Jadi ……”
di belakangnya.
berarti kamu perlu bersaing segala, oke? Lagian juga, seorang gadis
ini.”
Ayano, kok”
‘kan?”
dilecehkan.”
sebanyak itu.
diberikan padanya!?”
dengan cepat.
Masachika.
“Hmph ……”
perhatiannya ke Ayano.
“Jawaban Ayano sih~ ... yah, itu tidak buruk, tapi mungkin masih
“Begitu rupanya …”
dengan pria.”
sekali, Yuki-sama.”
“Tidak, aku belum mendengar kalau ada dua orang yang sama-
“Oi dasar tukang cheat. Kenapa kamu tidak ngaca kalau mau
ngatain orang”
tiba, Alisa dan Maria berdiri pada saat yang bersamaan dan
“...”
posisi itu. Lagipula, mana ada adik yang bisa bersaing dengan
kakaknya, kan?
Selain itu, Alisa yang biasanya pasti akan menepis tangan Maria
dengan kesal, tapi ini mungkin juga karena efek dari hipnosis ...
dan rasa malu mereka telah memudar, saat Ia memikirkan hal itu
tapi karena Masachika duduk lebih tinggi darinya, hal itu secara
arah Maria.
seberangnya lagi ada kaki Alisa. Jadi, tidak ada tempat untuk
banyak hal.
yang Ia dapat adalah kaki Maria, saat dalam keadaan panik, Ia pun
terjatuh——
Munyu
tapi upayanya itu tidak berhasil. Ia tidak bisa bergerak sama sekali
manusia biasa.
aku!”
“... Tapi—”
mata Ayano!
“Oooi!?”
wajahnya)
“... Nyebelin”
Apa wajahku menjadi panas karena kontak dekat, kali ya~ ...
“Ganggu……”
Kaki putih yang mulus dan kancut berwarna biru muda mengintip
“Hmm?”
“Ah—— ”
loh?”
“Eh——?”
membuka baju!?”
“Oh, aku baru ingat, kalau tidak salah, sugesti yang aku ucapkan
banyak!”
cemas ...
“...?”
belahan putih menakjubkan dari bukit kembar serta kain biru muda
ke atas.
“Ah, ya”
bergumam.
Masha-senpai—”
hipnosisnya!?”
Selain itu, ujung jari dari kedua tangan Chisaki bergerak dengan
mengangguk puas.
“Yosh!”
manusia!?”
masih sedikit linglung ... tapi untuk saat ini, sebaiknya kalian
“Eh?”
“Merapihkan ...”
Cowok normal pasti akan merasa malu dengan jarak yang begitu
“ ... ”
kanannya dan menekuk jarinya satu per satu untuk membuat suara
berderak.
wajahnya.
◇ ◇ ◇ ◇
karpet.
itu.
itu, oke?”
memalingkan mukanya.
“Tidak, saya tidak bisa berdiri begitu saja saat Tuan sedang
“...”
“...”
tengah jalan.”
ini?”.
kata penyesalanmu?”
dari kenyataan?”
“Hentikannnnn!”
keningnya.
serius.
“Makasih~. Gabacho”
“Tutup mulutmu”
“Onii-chan Daishuki”
ide bagus.
“Apa? Hukuman?”
“Sesuai prinsip 'mata dibalas mata, gigi dibalas gigi', aku akan
ruang OSIS tadi, tapi aku tidak serius menginginkan itu, tau ....
memahaminya.”
lain ...”
Sasuyuki.”
beliau.”
“...”
“Oooi~”
“... Nii-sama?”
“Gubohaa!?”
“Be-Begini Yuki. Aku mengakui kalau akulah yang salah, jadi bisa
“Aku sudah tidak tahan lagii! Ayano! Dia itu tuanmu, ‘kan! Tolong
kembaliii!”
“Nee, Nii-sama”
𝒞𝐻𝒜𝒫𝒯𝐸𝑅 𝟥
𝒮𝐸𝐵𝐸𝒩𝒜𝑅𝒩𝒴𝒜, 𝒜𝒦𝒰 𝒯𝐸𝑅𝐿𝒜𝐿𝒰 𝑀𝒜𝐿𝒜𝒮
𝐵𝒰𝒜𝒯 𝐵𝐸𝑅𝒮𝐼𝐻-𝐵𝐸𝑅𝒮𝐼𝐻, 𝒯𝒜𝒰?
dan suhu yang dikendalikan oleh AC, membuat siapa saja merasa
umum!”
“Dasar kampret!!”
“Aku sangat iri padamu! Oleh karena itu, tolong panggil mereka
ke sini!!”
kepalanya.
“Gadis itu?”
tempo hari.”
“Ahh ...”
belum pernah melihatnya, apa mungkin dia itu siswa pindahan dari
“Eh? Masa? Lalu, apa itu karena dia membuat debut SMA-nya?”
“Hee~ ... Oi, cara bicaramu! Jangan bilang kalau kamu sudah
“Yah, ketimbang dibilang dari SMP ... dia dan aku adalah teman
masa kecil.”
“Haa~~~!?”
mengangkat wajahnya.
“Ogah”
“Kenapa!”
“Maksudnya itu kamu, sana beli cermin buat ngaca. Lagian, jika
polos!”
karena malu.
gadis lain?”
gadis yang tidak kamu kenal di kelas lain. Selain itu ...”
“Selain itu?”
itu, aku yakin kamu bisa mendapatkan satu atau dua pacar.”
“Bener banget ~”
tidak bisa baca suasana, sih. Dan yang lebih penting lagi, kamu
memiliki keinginan yang kuat untuk punya pacar, jadi kupikir jika
“Aku tidak merasa sedang dipuji! Apa-apaan sih, kalau kalian mau
setelah beberapa saat bergumam, “Lagi pula, aku ini memang cowok
tinggi dan jika kamu mau, kamu mungkin bisa saja mendapatkan
“Hmm? Aku?”
“Kalau Hikaru sih ... yah, aku pernah mendengar ada berbagai
pacar ... Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu tidak kepikiran ingin
punya pacar?”
“Hmm~ ...”
gadis 2D?”
mengatakan ini, tapi jika bukan karena sikap malas dan tidak
masing ...”
juga, kok.”
“... Yah, Aku menyadari kalau aku ini lumayan atletis dan cerdas.”
“Lagipula, ini hanya bakat alami sejak lahir. Itu bukan sesuatu
ada karakter yang lebih dibenci pembaca selain orang yang tidak
dipukuli.”
TN1 : Kalau di raw-nya sih tulisannya ‘俺 Tueee’ atau ‘Ore Tueeee’, kata
Tueeee ini kata gaul buat menggambarkan orang atau suatu karakter yang
terlalu kuat/OP
TN2 : “Choroin” itu gabungan dari dua kata “Choroi”+ “Heroine”. Artinya
heroine gampangan atau cewek gampangan.
“Yah, entah bagaimana aku bisa mengerti itu ... lagian kamu ‘kan
“Karena aku tahu kalau aku akan dipukuli jika bertingkah seperti
(Tapi tetap saja, tak bisa dipungkiri kalau aku menjalani hidup
tanpa perlu banyak usaha. Ia memiliki rekam jejak yang baik dalam
depan.
“Apaan tuh?”
dirinya masih kecil, dan bahkan sekarang, meski usianya sudah lebih
dari 70 tahun, kakeknya masih bermimpi kalau suatu hari nanti bisa
“Hmm~, mungkin ada benarnya juga ... Hm? Tunggu dulu. Lalu
“Tapi, yah ... dalam kasus Hikaru, entah kenapa rasanya Dewi
“Banyak pepatah yang bilang bahwa Dewi mudah cemburu ... apa
“Memang.”
“Aku tidak peduli entah itu Dewi Yandere atau iblis, aku tidak
untuk didekati ... Kakekku juga mengatakan kalau sikap agresif itu
penting, tau?”
gadis-gadis!”
◇ ◇ ◇ ◇
“... Haa~”
Ia sudah belajar selama sekitar dua jam sejak keluar dari kamar
TN : Enggak bisa nemu kata yang tepat dari kata ‘ブレハザ atau romajinya
dibaca burehaza, mungkin itu singkatan dari nama dua suku kata. Tebakan
mimin sih antara Blaze Hazard atau Blade Hazard. Aku benci katakana :(
begini, jadi mengapa tidak istirahat dulu dan belajar lagi nanti?)
(Tapi yah …tidak bagus juga kalau belajar terlalu lama. Aku
“Haa ... sejak kapan aku jadi orang malas begini ...”
masa lalu, Ia akan berupaya keras demi ibunya atau gadis itu. Tapi
Ada juga rasa misi bahwa demi keduanya, Ia harus menjadi calon
wakil ketua OSIS yang tidak membuat malu siapapun. … Dulu ada.
(Tapi ... Bahkan jika nilaiku sedikit naik, rasanya seperti “Lantas
(Pada akhirnya, ini semua tentang kepuasan diri ... yah, sebagian
berusaha keras tanpa henti demi meraih tujuan yang telah kamu
tetapkan untuk dirimu sendiri, demi bisa menjadi orang yang kamu
“Yah, aku sendiri tidak mempunyai ambisi apapun, ... malahan, aku
wanita. Selama hari esok masih sama seperti hari ini, sebuah
samar kalau dirinya tidak bisa terus seperti ini, dan Ia juga tidak
sikap dan nilai yang buruk, tapi jika nilainya meningkat ... terutama
pekerja keras!)
sekali tetapi mendapat nilai bagus sebagai orang yang luar biasa
atau jenius, ketimbang orang yang rajin belajar dan mendapat nilai
bagus.
berusaha keras jauh lebih hebat dan lebih baik daripada mereka
yang tidak berusaha.” ... tapi sayangnya itulah faktanya, jadi mau
“Oleh karena itu, aku harus berjuang ... tinggal sedikit lagi.”
“Hm? Telepon?”
ditampilkan di layar.
“Eh... Alya!?”
biasa.
“Eh ditutup.”
bukan urusan yang sangat penting, tapi ... Untuk saat ini, Masachika
berbunyi.
“Ah, halo?”
“Oh, selamat malam juga ... ada apa? Apa ada perlu sesuatu?”
langsung menggodanya.
『 ...... 』
【……Enggak boleh? 】
apa?”
“.....”
『 ...... 』
“Yah, memang sih ... maaf, karena tidak punya nyali begini.”
memikirkan apa ada yang kurang atau apa ada yang masih bisa aku
lakukan. 』
sedikit malu pada dirinya sendiri karena berpikir, “Aku akan akan
membuatmu cemas ... aku akan mencoba meniru Alya dan berusaha
meneleponku”
『 Eh, umm... 』
“Hmm?”
ke telinganya.
“Ada apa?”
『 ...... 』
“Hmm?”
yang sedang terjadi, tapi hal yang Ia dengar ialah bahasa Rusia
【… Masih … belum …. 】
ngiang di benaknya!
『 ... Kuze-kun? 』
“Lalu, karakter baru itu biasanya tahu rahasia masa lalu dari
salah satu dari kedua orang itu dan entah bagaimana membuatnya
suasana hatinya.
“Taruhan?”
『 Ya 』
permintaanmu 』
『 .... Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan, tapi yah
pokoknya, bagaimana dengan usulan itu? 』
『 Kuze-kun?』
padaku!?”
mencurigakan.
【……nama】
“Eh?”
『 Petunjuk 』
bahasa Rusia.”
memiringkan kepalanya.
saja, ‘kan?”
『 Ya itu betul 』
“... Ternyata skill cuekmu sudah naik tingkat, ya. Onii-san merasa
tercengang Alisa.
“Tidak ... memang benar kita berada di kelas yang sama, tapi aku
『 Eh? 』
“Eh?”
memastikan.
pindah? Aku pikir di situlah aku mendengarnya ... yah, tidak apa-
『 .... 』
『 .... 』
mengakhiri panggilan.
“Ah hmm~~, kalau begitu, karena waktunya sudah larut malam ...”
dorongan terakhir.
◇ ◇ ◇ ◇
mengambil air minum ... semuanya berawal beberapa jam yang lalu,
penakut sekali. ...... Aku? Aku baik-baik saja dengan itu.” Dia
kamarnya.
itu “dari hati ke hati”, tapi pada kenyataannya, sama sekali bukan
gelap.
sendiri.
“Fuu~~~ ...”
dalam dirinya. Bila ditanya apa yang membuatnya begitu? itu karena
rayakan. Beri aku hadiah』”. Namun, apa boleh buat. Karena ini
“Hari ini adalah hari ulang tahunku! Makan dan minum sepuasnya
Dengan kata lain, di dalam pikiran Alisa, “Aku tidak diberi tahu
keluarganya akan meledeknya, dan dia tidak punya teman lain yang
...... Dia tidak menangis sama sekali. Bukannya dia merasa sedih
bila dibandingkan dengan pesta ulang tahun Maria yang meriah dan
𝒞𝐻𝒜𝒫𝒯𝐸𝑅 𝟦
𝒥𝒜-𝒥𝒜𝒟𝐼 𝐼𝒩𝐼 𝒴𝒜𝒩𝒢 𝒩𝒜𝑀𝒜𝒩𝒴𝒜
𝒫𝐸𝑅𝐵𝐸𝒟𝒜𝒜𝒩 𝐵𝒰𝒟𝒜𝒴𝒜, 𝒴𝒜 …
untuk sepulang sekolah, walaupun mereka masih ada jam wali kelas.
punya rencana, tapi ... ada satu hal yang membuatnya penasaran ….
“Ya”
Alisa masih sama seperti biasanya. Tapi, perasaan tidak nyaman itu
dalam Bahasa Rusia yang begitu mendadak sangat tidak baik bagi
otot-otot wajahnya bisa terlatih. Jadi, bisa dibilang itu hal yang
sedikit cuek.
(Hmm~ ... yah, kalau itu hanya imajinasiku saja sih, kurasa tidak
◇ ◇ ◇ ◇
olah tidak ada hal aneh yang terjadi. Sedangkan di sisi lain,
langsung.
“Tapi sebelum itu ... Umm, Alya. Apa ada sesuatu yang terjadi?”
“Apa maksudmu?”
“Dari tadi aku merasa penasaran ... Sejak hari senin, bukannya
“Dari reaksimu itu ... seperti yang kuduga, pasti ada sesuatu
“...”
“ ... ”
membuatnya kembali seperti biasa ... Apa itu masih kurang cukup?”
“Hmm~ meski kamu bilang begitu ... Tapi sudah lima hari
“Hah, hmm~?”
“Dengan kata lain, apa kamu sangat peduli padaku? Walaupun itu
paling berharga.”
“He, Hmmm~~”
“Hmm?”
“...”
“Hah?”
“Maksudku ...”
“… Iya”
“... Tidak, mana mungkin aku mengadakanya, tapi ... itu informasi
dari mana?”
semacamnya!?”
“Eh……?”
“Jadi, begitu ya …”
penuh arti.
“……Apanya”
“Huh!!!”
yang memerah.
“Hmm~?”
“Apaan sih”
begitu saja~?”
“Eh?”
“Aku ingin lebih akrab denganmu tahun ini juga. Karena hari
Senin minggu depan, kita masih ada jam pelajaran di pagi hari,
sudah kelewat?”
“Apa-apaan itu”
ke Alisa.
“Lalu, pada hari Senin ... kita akan bertemu lagi di sekitar sini…?”
darah sungguhan.”
cukup trendi.
yang sangat sulit bagi seseorang yang tidak terbiasa dengan hal
semacam itu.
merasa senang tentang itu. Tapi apa yang Masachika pahami lebih
◇ ◇ ◇ ◇
sudah terlampaui?”
sudah mendapat buku rapor dengan nilai individu dan nilai rata-rata
nilai dan upacara penutupan akan diadakan pada hari Sabtu pagi.
“Yah, aku tidak tahu apa peringkatnya tepat sasaran atau tidak,
tapi ... aku yakin kalau nilaiku jauh lebih baik daripada terakhir
kali.”
cara menanganiku.”
“Siap!!”
“Apalagi, seragam ini bikin gerah, tau ... Kenapa di jaman modern
zaman sekarang ini? ... Sama halnya seperti tas pelajar, aturan
dari Seirei Gakuen.” Dengan kata lain, seragam itu sendiri adalah
Aku yakin kalau rasanya lebih sejuk jika aku bisa melepas blazer
ini”
“Karena itu salah satu janjinya saat kampanye pemilihan ... Tapi
modis!” Selain itu, oposisi dari ikatan alumni yang dipimpin oleh
mobil.”
“ ... ”
“Tidak, aku tidak memikirkan hal semacam itu, oke? Yah, dari
merupakan event yang cukup penting, tapi karena aku sudah lama
Masachika.
“Jika ditanya apa aku ingin melihatnya atau tidak, bisa dibilang
(Tapi itu sih, imajinasi kalau ada gadis yang duduk di kursi
misalnya saja kedua lengan dan bahunya. Orang itu biasanya tidak
kuat.”
“Hmm?”
bagian depan baju lengan pendek dan memamerkan otot dada dan
“? Ada apa?”
merasa jijik. Alasan kenapa tubuh macho itu seksi, karena pada
memainkan rambutnya.
aneh. 』”
boleh, kok?”
apa?)
benar memikirkan ide yang unik” dan terkesan dengan gagasan itu,
tapi ... Toko ini mempunyai ruang ganti yang dibuka hanya untuk
oknum tertentu akan melapor ke pihak sekolah, dan jika itu terjadi,
Bagi pihak toko pakaian yang melayani anak muda, siswa kaya
“Oh, baiklah”
memasuki ruang ganti yang agak jauh dari Alisa dan segera melepas
seragamnya.
selesai.
“Ah ~ sejuknya ~”
baju lengan pendek dan AC, Alisa akhirnya keluar dari ruang ganti.
“O-Oh……”
biru muda supaya sesuai dengan pakaiannya, yang anehnya hal itu
“Ya, ayo.”
kencan?)
melihatnya)
orang yang lewat, baik pria maupun wanita, menatap Alisa seolah-
olah jiwa mereka telah terhisap. Yuki juga membuat orang lain
menatapnya saat dia lewat, tapi tidak ada banyak yang berani
Faktor itu saja sudah cukup menarik perhatian, tapi saat ditambah
“… Apa?”
perhatian.”
“Karena hari ini ada aku jadi tidak ada masalah, tapi ... jika kamu
“Ah, sudah kuduga. Apa yang kamu lakukan saat itu terjadi?”
ini.
(Tidak, tapi syukurlah ... Aku pikir dia akan melawan dengan lidah
“Tidak juga kok? Aku cuma merasa lega karena Alya tidak
bergumam.
denganku~?)
maksudnya~ 」 !
saja ... Tapi jangan bilang, kalau Alya menganggap hal itu serius?)
kata lain “Ayo kesampingkan masalah itu dulu”. Tentu saja, setelah
justru dilupakan”.
Pada malam hari, menu restoran ini cukup mahal untuk kantong
itu), tapi kalau hanya makan siang saja, kamu bisa memakan
kalau Alya tidak membenci daging, dan makanan di tempat ini pasti
rasanya enak! Aku tidak memilih pilihan yang mudah seperti warung
karena Alisa juga seorang pemula ... jadi dia menanggapinya dengan
jujur.
“Oh, tempat ini memang sangat bagus, ‘kan? Aku pernah ke sini
(Ah, yah ... tapi masih mending dia tidak bilang “Aku pernah ke
Masachika langsung hancur pada titik ini. Ia tidak lagi memiliki rasa
menindaklanjuti.
“Tapi aku senang daging lainnya juga terasa enak. Kalau begitu,
mari masuk?”
“… Baiklah”
hatinya.
“Eh, iya”
kemudian calon ketua lain,dan calon wakil ketua dari pasangan itu ...
“Begitu ya……”
“Eh?”
tapi bisa dibilang kalau itu bentuk pemungutan suara tak resmi”
ketakutan.
“Uwaaah …”
acara menguras mental begini ... Apalagi jika ada kandidat yang
sangat kuat seperti tahun sekarang, kurasa salah satu cara untuk
jangan menjadi anggota OSIS ... yah, meski sekarang sudah terlalu
terlambat, sih.”
sekali.”
“Benar juga ... Jika ada terlalu banyak perbedaan dalam jumlah
orang di sekitarnya tidak ikut mendukung. Yah, hal yang sama juga
“Ah ... aku pernah mendengar sesuatu tentang itu. Kalau tidak
begitu, tidak baik juga kalau kita tidak mendapat tepuk tangan
memulihkannya nanti.”
karena itu, meski berat mengatakan ini … Tujuan kita ialah jangan
menang. Selama kita tidak kalah banyak dengan jelas, itu saja
sudah cukup.”
berpidato duluan?”
“Lagipula, selain posisi Ketua dan Wakil Ketua, tidak ada yang
namanya hierarki jabatan. Tidak ada yang namanya, ‘kamu itu hebat
seperti itu, dulu itu tidak ada yang namanya posisi humas.”
“Hah? Masa?”
ke wajahnya sendiri.
tau?”
“Haaaaa!?”
mendapatkan popularitas Yuki selama masa SMP ... kamu tahu kalau
“Eh, iya ... kalau tidak salah dia memang melakukan itu.”
“Benarkah!?”
Dan kegiatan itu disambut baik oleh para siswa. Salah satu
dengan sangat baik, tapi rahasia lainnya ialah karena Yuki, yang
tertawa getir terhadap kegiatan Yuki karena hal itu jauh lebih
biasanya.
membuat posisi untuk itu daripada urusan umum?”, Jadi tugas lain
humas, ya.”
“Yah, kurang lebih begitu. Meskipun ... Aku tidak berhak untuk
mengatakan ini, tapi kegiatan itu sangat tidak adil. Bahkan ketua
OSIS saja hanya bisa muncul kalau ada acara-acara tertentu, tapi
yang kurangnya.”
“Ya. Kemudian ... benar juga. Jika kamu mengincar seri, kamu
yang maju duluan, tepuk tangan yang didapat masih belum diketahui
Karena standar ini, kita bisa membuat alasan bagus bahkan jika
“Hmph ...”
senang.
“Jangan pasang muka cemberut begitu ... Yah, meski masih ada
“Contohnya?”
‘kan?”
“Memang ...”
“Yah, beda lagi ceritanya kalau pihak lain yang melakukannya ...
Mereka juga takkan berbuat sampai sejauh itu. Lagipula, Ini bukan
perdebatan.”
“... Di sisi lain, jika ini acara perdebatan, apa kamu akan
melakukannya?”
“... Tidak. Aku tahu itu sulit bagiku, tetapi taktik semacam itu
mulutnya.
“? Apa maksudmu?”
dengan ringan.
“... Bersulang”
Piring yang disajikan berisi tumis sayuran dan dua potong daging,
yang berbeda.
Untuk saat ini, Masachika mencoba makan daging sapi (Ia lupa
garam anggur.
“Ya, memang.”
makanan sepenuhnya.
(Garam ini enak ... kira-kira aku bisa beli di mana, ya?)
“Hmm?”
“Oh ... maksudnya rumor yang itu. Tidak, rumor itu hasil dari
“Begitu ya …”
menjadi topik pembicaraan selama masa ujian, dan saat ini terbagi
kalah karena bermain curang," dan "Tidak, kita takkan pernah tahu
telah mereda. ... dan pada saat yang sama, hasil perdebatan
“...”
“Ah~ ... asal kamu tahu saja, kamu tidak perlu khawatir tentang
“... Maaf. Aku mungkin bisa memikirkan cara yang lebih baik
lagi.”
“Eh …”
mungkin——”
kepalanya.
tentang hasilnya.”
“Oleh karena itu ... Terima kasih banyak, Kuze-kun. Kamu sudah
tidak nyaman.
“... Cerewet”
SD.
“Imutnya”
Jepang.
yang diarahkan pada mereka datang dari semua tempat. Tapi Alisa
menjulurkan sumpitnya.
kesempatan ... Apa kamu lupa kalau terakhir kali, kamu tidak bisa
“Begitu ya”
menakjubkan)
“Eh?”
tahunnya.
yang diminta Alisa, isi dari dalam kotak itu ialah mug keramik
berwarna putih. Mug itu memiliki desain bulat yang anggun dengan
“Oh ... kelihatannya, mug ini punya desain yang modis sekali,
ya ...”
yang halus, dan nuansa mug yang mewah. Ia tidak sekedar memuji,
kepalanya.
“? Apa?”
makan semacam ini ‘kan biasanya sesuatu yang biasa dibeli sepasang
kekasih.”
“Ara ... kamu bisa tahu persis maksudku. Tentu saja aku membeli
“Yang benar!?”
“... Atau kalau aku bilang begitu, apa yang akan kamu lakukan?”
“Ngomong-ngomong, Kuze-kun”
“… Apa?”
“Di Rusia, pesta ulang tahun diselenggarakan oleh tuan rumah. ...
baik-baik saja)
“Ah tidak usah ... kamu tidak perlu sampai sejauh itu, tau?”
dan dengan cepat menuju meja kasir. Dan saat Masachika buru-
tempo Alisa.
(Tidak ada gunanya. Hari ini aku tidak bisa mengalahkan Alya)
“Hmm … ”
“Kuze-kun, katanya di dekat sini ada toko kue yang sangat enak.”
“Kalau begitu, bagaimana kalau kita pergi ke sana? Kali ini, biar
𝒞𝐻𝒜𝒫𝒯𝐸𝑅 𝟧
𝒟𝒜𝐿𝒜𝑀 𝐵𝒜𝒩𝒴𝒜𝒦 𝒜𝑅𝒯𝐼𝒜𝒩, 𝐼𝒯𝒰
𝒮𝒜𝒩𝒢𝒜𝒯 𝑀𝐸𝑀𝒫𝐸𝒮𝒪𝒩𝒜
masam. Bila dilihat dari pintu masuk, ada Touya selaku Ketua OSIS
yang duduk di bagian paling ujung meja panjang. Dari sebelah kanan
tepat setelah istirahat makan siang atau bahkan di sore hari. Oleh
karena itu, ada banyak siswa yang menggunakan ruang klub atau
tiba. Tapi ... tampaknya semua anggota OSIS tahun ini berkumpul
dari ‘Ki’ mishima, ‘Ku’jou, ‘Ku’ze, ‘Ke’nzaki, ‘Sa’rashina, dan ‘Su’ou ...
sih.”
dong.”
“Aku sudah bilang begitu padanya, kok? Yah, karena ini tentang
Ayano...”
saya berada.”
“!?”
duduk.
kepada Touya.
depan?”
“Oh, mengenai itu ... Ini masih menjadi rahasia, tapi kurasa kita
musim panas.”
“Eh! Benarkah!?”
“Wah, itu sungguh berita yang bagus sekali. Aku juga suka
gerah.”
“Tapi yah, masih ada banyak tugas yang harus dikerjakan ...
“Terima kasih ... tapi yah, alasan kenapa rencana ini bisa berhasil
“Touya ...”
“Chisaki ...”
“Ayano ...”
“Yuki, sama...”
“Alya ...”
“Muu—”
kampanye pemilihan ... dengan keadaan seperti itu, apa kamu benar-
“Kuze-kun ...”
cantiknya.
(Saat melihatnya lagi dari jarak sedekat ini ... dia benar-benar
Kulitnya juga luar biasa halus dan inilah yang dimaksud memiliki
Maria.
“Oke~, maaf sudah membuat kalian menunggu~ ... Eh, ada apa
“Eh, benarkah?”
menggabiskan semuanya~”
selama liburan musim panas, sih. Tapi yah, karena teh buatan
“Ini, silahkan”
“Makasih”
teh kepada Yuki dan Ayano, Masachika semakin yakin kalau itu
itu.
(Yah ... Lebih baik kalau aku meminta maaf padanya sekali lagi)
mulutnya.
panas nanti? Jika kalian tidak keberatan, aku ingin membuat kamp
“Kamp pelatihan?”
itu.”
“Benar juga ... Kurasa aku bisa mengosongkan jadwal jika aku
“Yah, karena aku tidak punya rencana, jadi aku juga setuju-
setuju saja. Paling lama sekitar dua malam tiga hari, ‘kan?
keluargaku ...”
“Eh? Vila?”
menyeringai sedikit.
“Iya, vila yang berada di tempat wisata tepi laut ... dengan
pantai pribadi, loh? Selain itu, ada festival tahunan yang diadakan
di dekat vila.”
“Seriusan!? Um, eh? Apa keluarga Ketua sekaya itu? Maaf kalau
itu ...”
“Oh ... memang benar orang tuaku bukan CEO perusahaan, tapi
“Yah, itu cuma salah satu pilihannya. Jika ada yang ingin pergi ke
“Meski ini bukan vila ... Yah, karena kerabatku punya gunung, jadi
kalau ada banyak orang yang lebih suka ke gunung daripada laut,
sekali!”
level yang berbeda!” tapi ... perkataan Chisaki setelah itu membuat
“Yah, bangunannya sendiri lebih mirip seperti vila ... Atau lebih
ada pantai, tapi ada kuburan di dekatnya jadi kamu bisa melakukan
uji nyali dan ada festival yang diadakan setiap tahun juga, loh?
tapi yang ada malah kuburan. Hmm, tunggu dulu? Di kuburan itu ...
dengannya.”
senyum cerah yang luar biasa, Yuki dan Ayano juga ingin pergi ke
laut, dan Alisa dan Maria juga menatap Touya tanpa adanya
sebutkan, tapi ... sepertinya itu tidak terlalu cocok untuk kegiatan
OSIS kali ini, jadi mari kita lakukan itu lain kali.”
“Eh?”
tersenyum.
“Ah~ ... benar juga. Ya ... Jika Chisaki ingin pergi ke sana,
sana!”
“Master ...”
“Eh ~”
“Jangan khawatir! Bahkan ada juga divisi amatir! Selain itu ... aku
“Uhh …”
menantikannya!”
“Haha, ha ...”
“Hmm ... waktu berlalu dengan cepat. Oh, sepertinya orang tuaku
“Lakukan yang terbaik~ ... eh, tapi aneh untuk mengatakan itu,
ya.”
pada sorakan Chisaki. Segera setelah itu, Maria berdiri dan mulai
membersihkannya dulu.”
sayangnya tidak ada wastafel di sana. Oleh karena itu, saat ingin
di sana.
biasa, tapi kalau dilihat lebih dekat, dia terlihat agak canggung.
“!!!”
“Ah, maaf.”
“U, Umm? Tidak apa-apa, kok. Maaf ya? Apa tadi itu karena ...
listrik statis?”
melihat Maria lagi ... Telinga Maria sedikit memerah, dan memasang
sesuatu.
“... Masha-san.”
“Hmm? Apa?”
“Ara? Benarkah?”
“Um, Masha-san.”
“Ya?”
“Umm ... sekali lagi, aku sungguh minta maaf mengenai kejadian
duluan ...”
“Ah, itu ... yah, aku tidak sempat bertanya pada saat itu, tapi
kira-kira ... apa yang sudah aku lakukan … pada Kuze-kun saat aku
dihipnotis?”
Maria yang tidak biasa ini, karena hal itu berbanding terbalik
Dan saat mengingat kembali kejadian pada waktu itu ... Masachika
“Umm, aku dan Alya dipeluk ... lalu Masha-san mulai mengelus-
elus kepalaku.”
montok Maria. Tapi itu hanya bagian dari “dipeluk”. Lebih tepatnya,
sebatas “apa yang Masachika lakukan pada Maria”, dan bukan “apa