Anda di halaman 1dari 212

Zcaoi.blogspot.co.

id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru


Volume 10.5 Bahasa Indonesia
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Di translate oleh Aoi.


Zcaoi.blogspot.co.id

PDF oleh ユウトくん


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru - Volume 10.5

Chapter 1 : Suatu Hari, Mungkin Zaimokuza Yoshiteru Akan Menemukan


Pekerjaan Yang Mudah Untuknya

xxx

Seperti yang semua orang tahu, sangat jarang terjadi hujan salju di Chiba pada musim dingin.
Tentunya, itu tidak berarti tidak dingin hanya karena tidak turun salju; lagipula, ini musim dingin.
Aku bahkan berani menyatakan kalau cuaca dingin di Chiba melebihi dinginnya musim dingin di
negara lain.

Tentunya, aku sendiri tidak tahu bagaimana dinginnya tempat lain karena aku menghabiskan akhir
Januari sampai Februari hanya di Chiba saja.

Yang bisa kubandingkan adalah suhu tempat lain yang kuketahui dari laporan cuaca, meski begitu,
aku benar-benar tidak tahu seberapa dinginnya hingga aku mengalaminya sendiri.

Hal lainnya, angka yang ditunjukkan oleh termometer tidaklah selalu melambangkan seberapa
dinginnya Chiba.

Di dunia ini, ada sesuatu yang disebut panas tubuh.

Kau mengalaminya secara langsung, menerima itu, mempelajari itu, dan untuk pertamakalinya, aku
juga merasakan itu.

Sebagai contoh, saat ini, aku bisa merasakan perbedaan yang jelas antara suhu ruangan ini dengan
suhu tubuhku.

Ini semua gara-gara seorang siswa yang berdiri di depanku.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Keringat bermunculan di seluruh tubuhnya meski ini adalah puncak dari musim dingin, bibirnya
seperti orang yang kejang-kejang, dan dia sedang menyeka keringat yang menempel di alisnya dengan
punggung tangan yang diselimuti sarung tangan model fingerless.

“...Mu.”

Ketika dia menggumamkan itu dengan suara yang keras, siswa itu – Zaimokuza Yoshiteru. Sambil
mengatakan itu, dia menyelimuti wajahnya dengan kerah mantelnya seperti meniru pose-pose patung
populer. Kalau kau tidak teliti, kau mungkin akan menganggap ada patung selamat datang di sekitar
apartemen elit daerah Musashi Kosugi sedang tersesat di ruangan ini.

Setelah menggerutu, Zaimokuza terdiam dan Ruangan Klub Relawan ini tetap sunyi seperti
sebelumnya.

Selain Zaimokuza dan diriku, ada tiga orang lagi yang ada di ruangan ini, tapi mereka bertiga sibuk
dengan urusannya masing-masing: satu sedang membaca buku dengan satu tangan sedang memegangi
cangkir teh, satunya sedang bermain dengan HP-nya sambil memakan kue, dan yang terakhir sedang
membetulkan poni rambutnya sambil melihat ke cermin kecil.

“...Muuun.”

Zaimokuza menggumamkan itu sambil melihat ke arah atap ruangan. Kali ini suaranya tidak seperti
sebelumnya, agak lemah. Meski begitu, tidak ada yang peduli dengannya.

Ketika tidak ada satupun orang – tidak ada satupun makhluk – yang bereaksi, Zaimokuza mulai
menggerutu kesana-kemari.

Seperti kesal dengan itu, sebuah desahan terdengar dari seberang tempatku duduk saat ini.

Ketika kulihat, Ketua Klub Relawan, Yukinoshita Yukino, menaruh cangkir ke piring cawan dan
menekan-nekan keningnya.

Yukinoshita lalu menatap Zaimokuza dan kemudian dia melirik ke arahku.

“...Untuk saat ini, mungkinkah kita harus tanya kepadanya tentang keperluannya disini?”

“Ehh...? Tapi satu-satunya orang yang bisa berbicara dengan chuuni cuma Hikki.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Orang yang menjawab barusan dan sambil memakan crackersnya adalah Yuigahama Yui. Sambil
menyandarkan tubuhnya ke meja, dia lalu menatap ke arahku.

Well, tindakan Yukinoshita dan Yuigahama yang memberikan respon ke Zaimokuza, kurasa itu bisa
disebut sebagai kebaikan hati mereka.

Tapi yang bermasalah adalah satu-satunya orang yang benar-benar tidak mempedulikan Zaimokuza,
malahan dari tadi hanya sibuk bercermin saja, Isshiki Iroha.

Lagian, kenapa kamu ada disini? Maksudku, bukannya ini sesuatu yang besar atau semacamnya.
Aku juga tidak akan bertanya atau semacamnya.

Isshiki tidak sedikitpun melirik ke Zaimokuza. Setelah merapikan poninya, dia mengambil lotion
dari sakunya dan mulai mengoleskannya ke seluruh tangannya sambil menggumamkan lagu. Aroma
citrus dari lotion itu mulai tercium di udara.

Kalau tidak salah, Zaimokuza dan Isshiki tidak saling kenal, benar tidak?

Meski, kenal atau tidak, sepertinya Isshiki tidak akan mempedulikan Zaimokuza.

Ini berarti...Itulah yang kupikirkan, tapi Yuigahama yang sedari tadi menyandar ke meja bertanya
kepadaku,

“Hikki, kenapa kau tidak tanya saja kepadanya?”

Yukinoshita-pun mengangguk seperti menyetujuinya.

“...Itu benar. Biasanya, Hikigaya-kun adalah orang yang menangani masalah-masalah semacam ini.”

“Jangan sembarangan menunjukku hanya karena kalian merasa itu cocok denganku...”

Satu-satunya yang ingin kutangani adalah Totsuka-tan, tahu tidak? Saking gilanya, aku mau saja
membuat komunitas fans garis keras dan mensupportnya ketika menggelar konser, tahu tidak? Tapi
level manis dari Totsuka-tan memang tidak wajar.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ngomong-ngomong, satu-satunya orang di ruangan ini yang bisa berkomunikasi dengan Zaimokuza
adalah diriku. Meski aku tahu kalau ini tidak akan berakhir tanpa sesuatu yang merepotkanku, tapi dia
tidak menunjukkan tanda kalau dia mau meninggalkan ruangan ini tanpa menerima pertanyaan dariku.

“Zaimokuza, ada apa kau kesini...?” aku memberanikan diriku untuk bertanya.

Lalu dia menunjukkan wajahnya, dan sebuah senyum yang ceria muncul.

“Ohh, Hachiman! Kebetulan sekali!”

“Tidak, kau tidak perlu bersikap seperti itu...”

“Hapon, terserah kau saja. Aku saat ini sedang menginginkan sesuatu...”

Zaimokuza berhenti sejenak. Dia lalu membetulkan posisi berdirinya seperti hendak berpose yang
berbeda. Sambil mendengarkan, akupun membetulkan posisi dudukku juga.

“Apa kau ingat obrolan kita tempo hari tentang kekhawatiranku menjadi editor penerbitan?”

“Yeah, tentu saja aku ingat. Kalau tidak salah, itu obrolan hari ini dan saat ini juga.”

Ya ampun, dia akan memulai lagi, mengoceh kesana-kemari tentang sesuatu yang tidak masuk
akal...begitulah pikirku.

Yuigahama yang mendengarkan percakapan kami mengatakan sesuatu.

“Bukannya dulu tentang menjadi penulis light novel atau sejenisnya...?”

Ya ampun, Yuigahama serius sekali meresponnya. Dibandingkan dua orang lainnya, mereka berdua
hanya meresponnya dengan dingin. Bahkan Yukinoshita yang tampak tertarik pada awalnya sekarang
sudah tidak tampak mendengarkan jawaban Zaimokuza dan mulai membalikkan halaman bukunya,
membaca buku itu dengan santainya. Sedang Isshiki yang memang sejak awal tidak tertarik, dia
tampak tidak peduli dan melanjutkan kegiatannya, yaitu merapikan bulu matanya dengan curler.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tapi, apa yang Yuigahama katakan memang benar. Impian Zaimokuza harusnya menjadi penulis
light novel. Ada juga, masa-masa dia ingin menjadi penulis skenario game. Tapi dia tiba-tiba berubah
haluan dan kembali menjadi penulis novel lagi. Sikapnya yang plin-plan itu membuatku berpikir
kalau dia lebih cocok menjadi politikus.

Dengan begitu, aku melihat ke arah Zaimokuza untuk mencari tahu mengapa dia tiba-tiba berubah
haluan, dia lalu menyilangkan lengannya sambil memasang wajah yang kesusahan.

“Hmm, itu karena penulis light novel adalah sampah dunia hiburan. Itu adalah sebuah pekerjaan
yang tidak membutuhkan latar belakang apapun, sebuah pekerjaan dimana semua orang bisa
melakukannya. Jujur saja, tidak akan ada orang yang iri kepadaku jika aku menjadi penulis light novel
dan mereka hanya dianggap orang-orang terbuang karena hidup di dunia light novel...”

Zaimokuza tampak kesal ketika berbicara, lalu dia membuka matanya lebar-lebar dan mengatakan
sesuatu dengan nada yang sedih.

“...Dan disitulah aku menyadari sesuatu.”

“D-Dan itu adalah...?”

Meski aku sudah menyadari sesuatu yang buruk akan terjadi ketika melihat matanya dari balik
kacamata itu, aku harus menanyakan itu. Setelah itu, Zaimokuza tiba-tiba melompat, membuat kursi
yang sebelumnya dia pakai untuk duduk tergeser ke belakang.

“Menulis berarti siap untuk dikritik! Selain itu, dianggap tidak ada! Dalam dunia bisnis, kau hanya
dianggap batu kerikil di pinggir jalan! Memangnya pekerjaan semacam itu ada nilainya!?”

Suaranya yang keras itu menggema di ruangan ini dan kepalaku. Setelah itu, Zaimokuza duduk
kembali di kursinya, ruangan ini kembali sunyi.

Mengesampingkan suaranya yang keras tadi, penghuni ruangan ini tampak tidak menunjukkan
ketertarikannya. Bahkan Yuigahama yang dari tadi mendengarkan Zaimokuza, kembali lagi bermain-
main dengan HP-nya.

Satu-satunya orang yang memperhatikan cerita Zaimokuza saat ini adalah aku. Aku mungkin sudah
terbiasa menjadi penyendiri, tapi kesunyian semacam ini benar-benar menyiksaku.

“O-Oke...Kau tampaknya paham betul yang kau bicarakan...”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku sendiri tidak tahu bagaimana harus meresponnya dan mengatakan sesuatu yang terkesan
normal.

Zaimokuza terlihat menyeringai.

“Itu karena aku membacanya di internet.”

Wow. Internet sangat luar biasa. Internet seperti punya semuanya.

Aku sudah kenyang dengan percakapan seperti ini, saking kenyangnya hingga aku ingin muntah.
Tapi, Zaimokuza terus melanjutkan kata-katanya.

“Seperti yang kusebutkan tadi, editor penerbitan lebih keren! Selain kehidupan yang stabil, mereka
adalah faktor penting industri kreatif. Juga, mereka dekat dengan industri anime! Dengan begitu, aku
bisa menikahi gadis pengisi suaranya! Fuahaha!”

“Kau pasti mabuk Happy Meals dengan semua ‘Mimpi Happy” di kepalamu...”

Kurasa itu tidak akan terjadi meski ada sebuah keajaiban yang bisa membuat ulang tahunmu, Natal,
dan Tahun baru menjadi satu hari yang sama. Sial, kalau perlu gabungkan saja Valentine Day dengan
Halloween. Kalau dipikir lagi, “Happy Halloween” dan “Happy Valentine” sangat lumrah dipakai di
seluruh dunia, memangnya apa yang “Happy” dari itu? Valentine day adalah hari kematian Saint
Valentine, tahu tidak...Apa orang-orang juga akan mulai mengatakan “Happy April Fools” untuk
April Fools?

Kebodohan yang sama juga membuat orang menaruh kata “Happy” untuk segalanya, tidak terkecuali
Zaimokuza. Mereka sangat “Happy” karena mereka tahu itu bodoh. Apanya yang bodoh? Mereka
tidak bodoh lagi, tapi super bodoh.

Oleh karena itu, impiannya untuk menikahi gadis pengisi suara karakter anime adalah bodoh.

Jaman sekarang saja sudah memiliki tingkat pernikahan yang sangat rendah, mengapa bisa seorang
penulis light novel menikahi aktris pengisi suara? Cepat keluarkan kepalamu dari selokan itu!
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku benar-benar tidak peduli apakah Zaimokuza akan depresi jika dia hidup dengan
kesalahpahaman seperti itu, tapi aku harus memastikan diriku kalau aku sudah memberitahunya.
Inilah yang orang-orang sebut dengan kebaikan hati teman satu SMA.

“Zaimokuza.”

“A-Ada apa...?”

Entah mengapa suaraku tiba-tiba menjadi serius begini, ataukah karena aku hendak mengatakan
sesuatu yang benar-benar dari hatiku, tapi ketika kupanggil namanya, dia berdiri dan melihat ke
arahku. Sambil melihat kedua matanya, aku berbicara secara perlahan.

“Kutanya kepadamu. Ketika kau SMP dulu, apa kau pernah berpikir kalau setelah kau masuk SMA,
kau akan bisa mendapatkan pacar?”

“Nugh!”

Tepat sekali; Zaimokuza langsung berkeringat dingin dan diam. Aku lalu terus menekannya.

“Dan inilah yang harusnya kau tanamkan di pikiranmu saat ini. Yaitu...’Aku harusnya punya pacar
ketika kuliah nanti!’”

“Nnnngh! Ba-Bagaimana kau tahu...!?”

Dia bahkan tidak perlu bertanya seperti itu. Jawabanku jelas.

“Semua orang pasti pernah punya pikiran seperti itu...” kataku dengan suara yang berat.

Ya, disitu juga, ada masanya aku punya pikiran-pikiran semacam itu. Karena aku masih muda, bocah
ingusan yang tidak tahu apapun tentang dunia dan dimana dia harusnya berada. Yang kau pikirkan
hanyalah bagaimana kau bisa menikah ketika berusia 25 dan punya anak. Tapi setelah melewati masa
SMP dan SMA, kau sudah tahu betul bagaimana dunia ini bekerja. Oleh karena itu, kau menurunkan
standarmu sesuai dengan realita. Kau tidak bisa melihat impian kecilmu itu menjadi kenyataan; inilah
dunia ini, aku berani menjamin itu.

Ketika memikirkan itu, tiba-tiba aku tersenyum sinis. Zaimokuza hanya mengembuskan napasnya
yang berat seperti setuju dengan kata-kataku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tapi, aku bisa mendengar suara batuk yang memecah kesunyian ini.

“Semua orang...Begitukah.”

“Mmm...”

Aku lalu menatap Yukinoshita yang harusnya sedari tadi sedang membaca bukunya, kini dia
menatap ke arahku. Tapi ketika ketika tatapan mata kami bertemu, dia tiba-tiba memalingkan
wajahnya. Di lain pihak, Yuigahama yang sedari tadi bermain-main dengan HP-nya, tiba-tiba terdiam
dengan ekspresi yang kurang senang.

Sekali lagi, mengapa ruangan ini tiba-tiba mendadak sunyi. Huh? Ada apa dengan kesunyian ini...?

Ketika aku terus duduk diantara suasana yang aneh ini, Isshiki yang sedari tadi bercermin menatap
ke arah kami. Dia lalu mendesah.

“...Sebenarnya aku tidak peduli sih, memangnya mudah untuk bisa menjadi bagian dari penerbitan?”

Aku awalnya menduga dia tidak mendengarkan apapun percakapan kami karena dia tidak terlihat
tertarik dengan Zaimokuza sejak tadi, tapi nyatanya, dia mendengarnya.

Ketika Isshiki bertanya, suasana kaku ini akhirnya berhenti. Dia mungkin tidak mengarahkan
pertanyaan itu ke orang tertentu, tapi Yukinoshita memiringkan kepalanya sambil menjawab
pertanyaan itu.

“Kudengar ada semacam penghalang yang cukup besar untuk menjadi bagian dari penerbitan itu
sendiri...”

“Ohh, kedengarannya sulit sekali, huh?”

AKu sendiri ragu apa Yuigahama tahu masalahnya apa tidak. Aku bahkan ragu apa gadis ini tahu
kalau penerbit itu semacam perusahaan...

Ngomong-ngomong, mari biarkan saja Yuigahama, Yukinoshita memang ada benarnya. Aku pernah
mendengar itu dari Ayahku kalau lowongan untuk menjadi bagian dari perusahaan media massa
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

terkemuka adalah hal langka. Kalau begitu, tinggal lihat saja bagaimana kerasnya usaha Zaimokuza
untuk menjadi bagian dari tempat itu... Akupun melihat ke arah Zaimokuza yang tampak tenang-
tenang saja dari tadi.

“Memang. Aku, juga, sudah mencari-cari info soal itu di internet, dan tampaknya bergabung dengan
mereka merupakan sebuah hal yang berat.”

Zaimokuza mengatakan itu sambil menyilangkan lengannya dan memiringkan kepalanya ke


samping. “Tapi, aku tetap tidak bisa memahaminya...”

Lalu Zaimokuza menambahkan.

“Apa sih yang membuat orang sulit menjadi editor? Editor light novel saja bisa bekerja ketika
mereka tidur. Itu adalah pekerjaan yang mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang. Yang perlu kau
lakukan adalah membaca manuskripnya atau mengirim email ke orang-orang yang ada di ranking
teratas ‘Let’s Be A Novelist’ dan meminta mereka untuk menerbitkan karya mereka, benar tidak?”

“Y-Ya...”

Kau tidak akan pernah menduga kalau orang yang mengatakan kata-kata barusan adalah orang yang
awalnya bercita-cita menjadi penulis novel, tapi, memang benar kalau pekerjaan editor light novel
bukanlah pekerjaan yang populer, jadi adanya bias tentang pekerjaan ini bisa dianggap lumrah.

Ngomong-ngomong, editor light novel adalah sebuah pekerjaan yang melelahkan. Coba pikir, jika
mereka harus bekerja bersama orang-orang yang punya pikiran kacau seperti Zaimokuza. Berapa
banyak sakit perut, sakit hati, dan Yamanouchi yang harus mereka hadapi...Semakin buruk penulis
light novelnya, maka yang disalahkan oleh perusahaan adalah editornya...

“Well, kau tidak akan tahu itu sampai kau benar-benar bekerja sebagai editor,” kataku.

Zaimokuza melambaikan jari-jarinya sambil mengucapkan tsk dengan lidahnya. Orang ini sangat
mengganggu...

“Tentunya, aku sudah menyiapkan rencana soal berburu pekerjaan ini.”

“Begitukah...Coba katakan.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Aku yakin kalau orang yang baru lulus dari sekolah tidak akan bisa diterima sebagai editor. Tapi
beda ceritanya jika kau baru lulus, tapi kau sudah berpengalaman. Dengan orang sekaliber diriku,
maka aku selama SMA akan mencoba mencari pengalaman sebagai editor di perusahaan kecil,
bekerja disana hanya untuk mencari pengalaman saja,” kata Zaimokuza, tertawa kecil sambil
memasang pose yang penuh dengan keyakinan tinggi. Masih menjadi misteri mengapa dia bisa
terlihat percaya diri dengan wajah yang menjijikkan seperti itu.

“Ohh, ternyata dia bisa juga berpikir...”

Sementara itu, Yuigahama masih saja bisa tertipu olehnya.

“Tidak, masalahnya tetap sama, yaitu bagaimana kau bisa bergabung menjadi editor di perusahaan
penerbitan, besar atau kecil...”

Rencananya itu seperti menuliskan rencana pekerjaan masa depan di kuisioner konseling. Tapi
bedanya, rencananya itu super mustahil. Seperti sedang disuapi oleh lubang-lubang bobrok rencana
Zaimokuza, Yukinoshita memasang ekspresi yang kecewa.

“Pertama-tama, seandainya aku menjalankan perusahaan penerbitan berskala kecil-menengah, aku


tidak akan begitu saja aktif merekrut orang-orang sebagai editor...”

Tapi telinga Zaimokuza bukanlah telinga yang didesain untuk mendengarkan pendapat yang
terdengar tidak nyaman olehnya.

“Begini, pikirku. Jika aku punya pengalaman sebagai editor di perusahaan kecil, aku bisa dengan
mudah diterima di GaGaGa Bunko...”

“Kau terlalu meremehkan GaGaGa...”

Ngomong memang mudah, tapi kita ini sedang membicarakan salah satu dari tiga perusahaan
penerbitan terbesar di Jepang, GaGaGa dari Shogakukan, tahu tidak...Dia mengatakan kata-kata itu
dengan santai sehingga terkesan menyegarkan, tapi mari kita tidak tertipu oleh itu.

Lalu masalah lain menyusul.

“Karena itu, agar bisa memperoleh pengalaman lainnya, aku sedang berpikir untuk mencipatkan
doujin.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Uh huh. Yeah, well, lakukan yang terbaik.”

“Umu...Tapi saat ini, aku tidak punya ‘rekan kerja yang pas’ agar aku bisa menciptakan
doujinsi...Seorang rekan yang sejati yang punya visi serupa denganku...”

“Be-Benar...”

Ada apa dengan nada-nada suaranya yang merajuk ini...? Sekarang aku mencium sesuatu yang
buruk darinya...Seperti tahu kalau tubuhku saat ini sedang bergetar hebat, Zaimokuza menaruh
tangannya di pundakku.

Lalu, dia menunjukkanku sebuah senyuman yang bisa menyinari dunia ini.

“Jadi...Hachiman, ayo kita membuat itu bersama-sama!”

“Aku menolak. Lagipula, aku bukanlah rekanmu.”

Sebuah antusiasme yang sederhana seperti yang kau katakan itu, “Isono, ayo main baseball” tidaklah
cukup untuk menyinari duniaku. Aku ingin membuat request yaitu langsung pensiun dari pekerjaan
itu. Meski, aku tidak masalah jika dibayar untuk melakukan itu.

“Hachimaaaaaan! Bukankah kita ini selalu menjadi rekan!? Kenapa kau kejam seperti ini!?”

Zaimokuza terus-terusan memanggilku kejam. Apa kau benar-benar berpikir kalau aku ini mau
terus-terusan meladeni omong kosongmu? Sambil tidak mempedulikan ocehan Zaimokuza, aku
mendengar suara cermin yang ditutup.

Ketika kulihat asal suara itu, Isshiki yang mungkin sudah ‘berdandan’ tiba-tiba menaruh cermin itu
di sakunya. Lalu, dia menaruh jari telunjuknya di dagu dan memiringkan kepalanya.

“Ummm, doujin itu apa sih?”

“Well, sederhananya, itu karya buatan sendiri. Kau menggambar manga milikmu sendiri atau sejenis
itu dan membuatnya menjadi sebuah buku.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“...Benar.”

Ekspresi Isshiki masih dipenuhi tanda tanya setelah mendengarkan penjelasanku. Aku bukanlah
orang yang ahli dalam menjelaskan, jadi aku sendiri tidak yakin bagaimana aku harus menjelaskan itu
kepadanya.

Ketika aku memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskannya, Yuigahama tiba-tiba
menaikkan tangannya sambil mengatakan “aku, aku!”.

“Aku tahu itu! Itu disebut Comiket atau sejenisnya, benar tidak? Sesuatu yang berhubungan dengan
menggambar manga milikmu sendiri. Kalau tidak salah, Hina pernah membicarakan hal semacam itu
sebelumnya.”

“Penjelasan itu agak dangkal. Juga, hobi Ebina-san itu agak spesial, tapi, setidaknya kata-katamu itu
ada benarnya,” kataku.

Kali ini, Yukinoshita memasang ekspresi yang kurang yakin akan sesuatu.

“Itu tidak hanya sebatas manga. Ketika aku mendengar kata itu, aku merasa itu juga ada kaitannya
dengan literatur dan seni.”

“Benar, itu juga termasuk.”

Sebenarnya, jika kita ingin melihat kembali dasar dari ini, para penulis terkenal itu dulunya juga
karir awalnya juga menulis doujin. Literatur seperti Shirakaba dan Garakuta Bunko bahkan awalnya
dari karya yang ditulis di buku sekolahan.

Pada kenyataannya, doujinshi itu melebar ke berbagai hal dan tidak sebatas manga saja, kadang
review buku, investigasi buku pelajaran, ataupun album foto. Banyak sekali genre dan variasinya.

Juga, ketika aku menyebut tentang review buku, itu bisa dari review tentang kritik tentang buku-
buku masalah militer, ataupun review sinopsis dari sebuah seri anime. Bahkan ada juga buku review
tentang kemenangan hom-pim-pa antara anime-anime yang tampil di hari minggu. Kesimpulannya,
aktivitaas doujin itu lebih dari sekedar buku dan cosplay, anime indie, drama cd, dan tentang karakter
sesuatu. Jadi, cakupan dari doujin itu sangat luas.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Benar juga, jadi Comiket ya...Kalau tidak salah, aku pernah mendengar itu sebelumnya.”

Jadi kau tahu tentang itu, Raiden? Well, Comiket memang belakangan ini sering muncul di TV
ataupun dibahas di program khusus, kurasa tidak aneh jika orang-orang mulai kenal apa itu.

Tapi, Isshiki tampaknya punya pemahaman yang berbeda soal itu.

“Bukankah, seperti, sebuah tempat dimana kau bisa menghasilkan banyak sekaliiiii uang?” tanya
Isshiki, sambil mencondongkan wajahnya dengan mata yang bersinar.

Sikapnya itu memang benar-benar menggambarkan gadis yang lugu, tapi apa yang keluar dari
mulutnya itu memang buruk sekali...

“Tidak, itu tidak sepenuhnya benar. Kudengar keuntungan merupakan prioritas kesekian bagi
mereka.”

Biasanya, doujinshi itu ada karena, “Aku membuatnya karena aku menyukainya”, jadi tujuan utama
mereka jelas bukan uang. Bukannya aku tahu betul soal itu karena aku sendiri tidak begitu yakin
tentang detailnya. Tapi dari beberapa grup yang menciptakan doujin, jika kau melihat data keuangan
mereka, biasanya tidak jauh antara merah-hijau, untung-rugi, ataupun impas.

“...Mereka tidak memperoleh untung...Tapi masih mau melakukannya?”

Setelah mengatakan itu, Isshiki menggerutu dan memegangi kepalanya. Sepertinya dia kesulitan
dalam memahami itu...

“Jadi bisa dikatakan kalau itu adalah dunia hobi.” kata Yukinoshita sambil mengangguk.

Well, bagi Yukinoshita yang rela menghabiskan uang demi hobinya seperti teh, Pan-san si panda,
dan merchandise kucing, mungkin orang-orang seperti mereka bisa dianggap teman seperjuangan.

“Hal-hal seperti itu terdengar luar biasa, huh?” kata Yuigahama sambil mengunyah permennya.

Kalau dia, meski dia mengatakan itu dengan disertai rasa kagum, dia sebenarnya tidak menyukai itu.
Dia lalu mendesah.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Aktivitas doujin itu bukanlah sesuatu yang langka. Biasanya, otaku bukanlah satu-satunya
komunitas yang membuat karya doujin semacam itu, tahu tidak?”

“Memang begitu kaaaaah?” tanya Isshiki dengan nada skeptis.

Ketika kita membahas hal berbau budaya seperti doujin dimana itu dianggap sebagai budaya asing di
mata Isshiki, ekspresinya yang seperti itu bisa dianggap normal.

Tapi ada beberapa contoh yang sering kita jumpai dan memakai konsep yang sama.

“Aktivitas doujin yang umum misalnya koran gratis yang dibuat oleh mahasiswa.” kataku.

Yuigahama lalu menepuk kedua tangannya.

“Oh, itu seperti sesuatu yang orang-orang taruh ketika ada festival di sekolah.”

“...Ohh, kalau itu aku bisa mengerti.” Isshiki mengangguk seperti sudah bisa membayangkannya.

“Benar kan? Pada dasarnya, yang populer disebut FREE NEWSPAPER juga termasuk jenis-jenis
doujinshi.”

“Mendengarmu mengatakan itu malah membuat sebuah pertanyaan lagi, tapi pada dasarnya
penjelasanmu itu benar...” seperti teringat sesuatu yang kurang menyenangkan, Yukinoshita kembali
menekan keningnya.

Kebetulan sekali, ketika aku menyebutkan FREE NEWSPAPER, pikiranku seperti hilang entah
kemana.

“Ngomong-ngomong, mungkin akan ada semacam BIAS ketika membahas FREE NEWSPAPERS,
tapi kupikir kita bisa mencapai sebuah CONCENSUS. Tentunya, ketika kita berbicara FREE
NEWSPAPERS, itu hanyalah CASE BY CASE BASIS, jadi agar bisa memperoleh CLEAR
AGREEMENT, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah menganalisa satu-persatu
menggunakan TRIAL AND ERROR sebagai INFLUENCER, dengan begitu, kita bisa COMMIT
dengan sesuatu yang menunjukkan hasil.”

“Senpai, apa sih yang Senpai katakan barusan...?” Isshiki terlihat ketakutan. Dia seperti mundur
beberapa senti dari kursiku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Maaf. Kesadaranku mengatakan hal yang berlebihan tadi...”

“Mungkin lebih baik jika kesadaranmu hilang entah kemana daripada dibilang berlebihan...”
Yukinoshita mengatakan itu seperti tidak percaya.

Setidaknya, kita semua sepakat kalau doujinshi adalah hal-hal yang berbau hobi.

Orang-orang yang menciptakan koran atau terbitan gratis kurang lebih tidak berbeda dengan grup-
grup doujin. Dengan kata lain, mereka adalah golongan otaku yang memiliki kesadaran tingkat tinggi.

Kalau harus kukatakan, doujinshi itu ada hanya di beberapa genre dengan beberapa orang
berkecimpung di dalamnya.

“Jadi, karya semacam apa yang hendak kau buat?” tanyaku ke Zaimokuza.

Dia berpikir untuk sejenak. Lalu, dia menegakkan kepalanya dan membuka mulutnya.

“Fumu. Kupikir aku ingin membuat novel...Aku tidak memiliki pengetahuan tentang doujinshi yang
lain dan juga aku tidak bisa menggambar.”

Alasannya menyedihkan sekali.

Bisakah kau berhenti menciptakan tren “Karena tidak bisa menggambar, maka aku memilih menjadi
penulis light novel”? Setidaknya, aku ingin kau bercita-cita menjadi penulis light novel dengan
alasan yang benar seperti, “Kupikir aku akan sulit mendapatkan pekerjaan, jadi aku memilih menjadi
penulis light novel!”

“Pada akhirnya, tetap menjadi penulis light novel...Jika kau ingin menulis, banyak cara untuk
menerbitkannya di internet. Seperti yang kau sebutkan tadi, program ‘Mari Menjadi Novelist!’ ata
sejenisnya. Sebenarnya, kupikir kau punya peluang yang bagus jika mencoba debut disana.”

Mungkin kau jarang melihat ini dariku, aku memberikan Zaimokuza sebuah saran yang bagus, tapi
dia tampaknya tidak menanggapiku.

“Mmm...Aku tidak bisa bilang kalau aku menyukai tempat itu.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Kenapa tidak? Coba saja disana, bukankah itu sekarang sangat populer? Misal Parallel Universe
Reincarnation Peerless CheaRem.”

“...Huh?”

Setelah kukatakan hal itu, Isshiki mengeluarkan suara seperti mengatakan, “Huh? Apa sih yang pria
ini barusan katakan...?”

Ada apa dengan tatapan itu? Sangat mengganggu...Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh
barusan? Setelah kupikir-pikir, ternyata memang.

Para gadis mulai mendekatkan tempat duduknya satu sama lain dan mulai berbisik-bisik.

“Parallel, universe? Chea? Apa yang dia baru saja katakan?”

“CheRem...Apa itu?”

“Mungkin yang dia maksud cheetos?”

Isshiki, yang barusan itu adalah nama snack...

Itu sebenarnya adalah cerita tentang seorang protagonis yang reinkarnasi kembali di dunia paralel
dan membangun sebuah harem dengan menggunakan kemampuannya, cheating power. Sial, mencoba
menjelaskan ke mereka membuatku terlihat seperti orang bodoh saja.

Well, itu adalah sesuatu yang harusnya dinikmati oleh orang yang menyukainya saja. Tidak perlu
menjelaskan apa itu ke orang yang tidak tertarik, dan juga itu bukanlah sesuatu yang semua orang
harus pahami.

Parallel Universe Reincarnation Cheating ceritanya sebenarnya mirip dengan light novel, jadi tidak
masalah selama orang-orang yang suka membaca itu menyukainya.

Dan ini tidak sebatas ke light novel.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ini juga melibatkan semuanya. Kata-kata, ataupun perasaan.

Selama perasaan itu bisa tersampaikan ke orang yang ingin kau sampaikan atau membuat mereka
bahagia, itu sudah lebih dari cukup.

Tapi entah mengapa bisa begini? Bahkan Zaimokuza-san saja tidak terpengaruh.

Saat ini, dia tidak mempedulikan kata-kataku dan sedang menyilangkan lengannya sambil
mengetuk-ngetukkan sepatunya ke lantai, seperti menahan sesuatu.

“Arghhh! Itu bukanlah masalahnya! Ini bukan soal populer atau bagaimana publik meresponnya!
Aku tidak peduli soal itu semua, itu tidak menggangguku sama sekali! Hanya saja, umm, tahulah?
Bagaimana ya? Aku tidak suka dengan sistem penilaian seperti ranking dan klasemen! Seperti, aku
tidak mau orang-orang mengkritik karyaku di belakang layar atau sejenisnya!”

Aku pasti sedang berhalusinasi jika berpikir dia sedang mengatakan sesuatu yang keren tadi, tapi ada
beberapa kata yang membuatku berpikir lebih dalam. Dan sekarang ada satu jawaban yang muncul di
pikiranku.

“Ahh. Huh? Apa mereka menampilkan ranking karya-karya yang ada di web? Well, kurasa memang
agak berat jika melihat karyamu ada disana dan ternyata tidak populer, huh?”

“Tidak! Jelas tidak! Ranking, klasemen, rating, dan review tidak menggangguku! Hal-hal seperti
ranking tidak lebih hanya sekedar sistem penilaian saja! Yang terpenting adalah keberanian dalam
menampilkan karya!” kata Zaimokuza dengan emosi.

Pada akhirnya, sistem ranking semacam itu adalah suatu hal yang tidak bisa kau kuasai hanya
dengan modal berani saja. Melihat bagaimana dia jujur dengan hal yang membuatnya khawatir, dia
ternyata sudah memprediksi masa depan karyanya dengan baik!

“...Oh. Jadi semangatmu hancur setelah melihat respon pembaca atas karyamu disana, huh?”

“Kurasa itu bisa dikatakan sebuah perkembangan dari dirinya karena dia berani menunjukkan
karyanya ke publik.”

“Yep, yep, dia ternyata berani juga.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yukinoshita dan Yuigahama terlihat terkejut dan bercampur kagum ketika melihat Zaimokuza. Tapi
untuk meyakinkanku, kalian berdua benar-benar memujinya, benar tidak? Benar kan? Karena entah
mengapa aku merasa kalian berdua sedang mengatakan sebuah sarkasme level tinggi disana!
Lagipula, kita ini sedang membicarakan Yukinoshita, tentu dia akan mengucapkan sarkasme!

Aku, tentunya, sedang diliputi semangat untuk memuji Zaimokuza.

Kita ini sedang membicarakan pria yang tidak pernah menyelesaikan manuskirpnya, apalagi
mengirimkan karya ke perlombaan Pendatang Baru Terbaik Tahun Ini. Meski cuma di internet, tidak
mengurangi fakta kalau itu dibaca oleh umum. Ketika aku tahu kalau nantinya akan ada orang lain
yang menderita karena membaca karyanya di internet selain diriku, aku merasa puas. Semua orang
harusnya merasakan penderitaanku. Jika semua orang menderita bersama-sama, maka dunia ini akan
menjadi damai.

Begitulah pikirku, tapi Zaimokuza melambai-lambaikan tangannya seakan-akan menolak hal itu.

“Tidak, info itu kudapat tidak karena aku melihat karyaku yang dikritik. Itu kesanku sendiri setelah
melihat hasil karya orang lain dikritik seperti sampah oleh pembaca disana.”

“Oh, oke...”

Tampaknya perdamaian dunia masih jauh dari kenyataan.

Itulah Zaimokuza. Sikapnya yang “ingin menjadi ini, ingin menjadi itu...” adalah hal yang
menyedihkan untuk dilihat. Tunggu dulu, coba jika kita melihatnya seperti ini; dia bisa bersimpati
dengan seseorang yang karyanya dihina pembaca merupakan sebuah bukti kalau dia punya sense
terhadap karya light novel. Bisa jadi dia punya potensi untuk menjadi seorang penulis...

Tapi, aku sendiri yakin kalau hal terpenting yang harus dimiliki seorang penulis light novel bukanlah
kemampuan untuk menulis atau menghubungkan banyak hal, dan juga bukanlah imajinasi yang
tinggi; tapi yang terpenting adalah tidak mempedulikan apapun.

Yang terpenting adalah mental baja.

Kau tidak akan menyerah begitu saja melihat apa yang orang-orang katakan tentangmu; kau bahkan
tidak menyerah meskipun karyamu tidak laku; kau tidak akan mengatakan apapun yang tidak penting
di blog atau twittermu; kau tidak akan puas diri meski kau berhasil menjual beberapa karyamu; kau
tidak akan sakit hati jika dihina orang lain; kau tidak akan menghina karya orang lain; kau tidak akan
melihat dirimu sebagai orang yang tidak mampu; kau tidak akan melebih-lebihkan kemampuanmu;
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

kau tidak akan percaya dengan dirimu begitu saja sejak awal; kau tidak akan khawatir tentnag masa
depan dan umur yang terus bertambah; kau tidak akan menangis sendirian ketika malam; kau tidak
akan berekspektasi berlebihan ketika mendengar kabar baik; kau tidak akan terganggu oleh tawaran
perusahaan lain yang lebih baik; kau tidak akan mundur jika kau merasa sudah tidak bisa menulis
lagi; kau tidak akan kabur dari deadline; dan kau tidak lupa untuk berterimakasih kepada orang-orang
di sekitarmu.

Keenam belas NAI-NAI ini adalah hal yang harus kau miliki ketika menjadi penulis light novel.

Kekuatan dari mentalitas dirimu – itulah yang terpenting. Kupikir light novel yang berjudul Selama
Aku Punya Adik Perempuan juga menulis hal yang serupa. Tidak, mungkin tidak ada disana. Yeah,
mungkin saja tidak ada.

Tapi karena Zaimokuza bukanlah seorang profesional ataupun orang yang memiliki keberanian, aku
harus menunjukkan kepadanya jalan yang seperti apa yang akan dia tempuh. Mentalnya mirip dengan
sebuah tahu yang sangat kurekomendasikan untuk dimakan hangat-hangat di musim yang seperti ini.

Akupun membetulkan posisi dudukku dan membersihkan tenggorokanku. Dengan suara yang lebih
tenang dari biasanya, aku berkata.

“Zaimokuza. Sepertinya doujinshimu tidak akan menjual. Bukankah tidak akan begitu menyakitkan
jika kau mau menyadari realitanya sejak dini?”

Zaimokuza terdiam, seperti tidak bisa membayangkan kalau akan mendengar hal seperti itu dariku.
Entah apa dia sedang berimajinasi kalau sedang berada di Comiket musim panas atau musim dingin,
coba bayangkan sekali-kali kalau dirimu ada di sebuah stand penjualan doujin, mendengarkan suara-
suara para gadis yang bercosplay di stand sebelahmu, melihat banyak sekali antrian stand doujin yang
ada di seberangmu, dan kau melihat standmu sendiri ternyata tidak berhasil menjual satupun
buku...Apa Zaimokuza bisa mengatasi situasi seperti itu? Tidak. Kukatakan sekali lagi, tidak.

Tiba-tiba, bahu Zaimokuza merendah dan mengatakan sesuatu dengan pelan.

“...Kau ada benarnya.”

“Jika kau berniat menjadi editor, akan lebih baik jika kau sejak saat ini memikirkan metode lainnya
daripada sekedar membuat doujin.”

“Fumu...Begitu ya, begitu...”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Zaimokuza menjawab itu dengan jujur seperti orang yang jiwanya baru saja hancur oleh kata-kataku
tadi.

Bagus, bagus sekali, itu artinya aku tidak perlu mengkhawatirkan tentang skenario diriku membuat
doujin bersama Zaimokuza...

Setelah Zaimokuza yang bisa membuat suasana disini tiba-tiba berisik menjadi diam, ruangan ini
diliputi kesunyian. Akupun mengembuskan napas legaku karena kita berhasil menyelesaikan
masalahnya. Lalu, ada sebuah suara biskuit yang dipotong.

“Tapi, kalau begitu, bagaimana caranya menjadi editor jika tidak bisa lewat doujin?” tanya
Yuigahama, sambil mengunyah.

Zaimokuza lalu menegakkan kepalanya. “Memang, yang dia katakan ada benarnya...”

Sekarang mereka membicarakan itu, akupun mulai tertarik.

“Kurasa kita tinggal mencari referensi yang ada...”

Seperti kata Zaimokuza tadi, semuanya ada di internet. Termasuk juga hal-hal yang seharusnya tidak
ada disana.

“Yukinoshita, boleh kupinjam laptopnya?”

“...Disini bukanlah ruang komputer.” Yukinoshita mengatakan itu sambil berdiri.

Dia lalu mengambil laptop dan menyiapkannya untukku.

Aku lalu menatap ke layar laptop itu dan hendak bertanya ke Google-sensei beberapa pertanyaan,
dan sebuah kursi tiba-tiba ditaruh tepat di sebelahku.

Ketika kulihat sebelah kananku, Yukinoshita sedang duduk di kursi dan mencari-cari sesuatu di
tasnya, dia lalu mengeluarkan kacamatanya.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Setelah merapikan rambut hitamnya yang lembut dan mengkilap itu, secara perlahan dia menaruh
kacamata itu seperti menaruh sebuah tiara.

Jari-jari tangannya yang kurus itu bergerak secara perlahan meninggalkan frame kacamata itu. Setiap
dia mengedipkan matanya, bulu matanya yang panjang seperti hendak menyentuh lensa kacamata itu.
Setelah dia selesai mempersiapkan dirinya, tanpa melupakan hal lainnya, dia mengangguk dan
memiringkan kursinya sambil menatap ke arah layar laptop.

Ketika melakukannya, tercium aroma SABON dari rambutnya.

Terlalu dekat...

Dengan dirinya duduk tepat di sampingku, aku merasakan sesuatu yang aneh, membuat tubuhku
seperti berjuang untuk melawan sesuatu yang aneh ini sehingga secara otomatis tubuhku berusaha
agak ke kiri agar nyaman kembali. Tapi ketika aku melakukan itu, hidungku mulai mencium aroma
citrus.

Tanpa kusadari, Yuigahama ternyata menggeser juga kursinya ke sebelahku dan duduk disana.

Dia menempelkan tubuhnya di meja dan menyandarkan dagunya di meja. Setiap kali lengan kita
bersentuhan, kami saling menatap satu sama lain dan memberi isyarat untuk membuat jarak diantara
kita.

Tepat ketika kupikir dia hendak membuat jarak, Yuigahama memalingkan kedua matanya dan posisi
kami tidak berubah. Kalau begitu, maka akulah yang harus bergerak, tapi ketika aku menggerakkan
tubuhku, blazerku seperti bergesekan dengan roknya, aku seperti tidak bisa bergerak lagi.

...Terlalu dekat.

Lebih jauh lagi, ada seseorang lagi yang muncul di belakangku.

Sebuah bunyi sepatu indoor yang menyentuh lantai terdengar dair belakangku.

Ketika aku menolehkan kepalaku, Isshiki sedang berdiri di belakangku. Dia mencondongkan
kepalanya ke depan melewati bahuku untuk melihat layar laptop.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Sensasi yang kudapatkan dari kedua tangan yang dia taruh di bahuku seperti mempercayakan berat
tubuhnya kepadaku dan kehangatan tubuhnya itu sangat terasa olehku, bahkan embusan napasnya bisa
terdengar oleh telingaku. Karena itu, bulu kudukku tiba-tiba berdiri.

...Seperti kataku, kau ini terlalu dekat.

Dengan kedua sisi dan belakangku sudah penuh, satu-satunya opsi tersisa adalah bergerak ke depan.

Tapi depanku sudah penuh.

Zaimokuza sudah ada di depanku dan melihat ke laptop dari atas seperti seorang raksasa, bald yokai.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ilustrasi di atas salah, harusnya gambar Yui diganti gambar Iroha. Entah miskomunikasi antara
Ponkan8 dengan Watari, atau bagaimana.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kau terlalu dekat, pergi sana!

Merasa tertekan dari segala arah, aku lalu menggerak-gerakkan bahuku sambil menulis keyword di
google. Muncullah hasil pencarian di layar laptop tersebut.

“Sebuah web untuk mencari lowongan pekerjaan dengan update rutin...Ohh, ada sebuah sekolah
yang menyediakan lowongan pekerjaan setelah lulus...Ternyata banyak sekali yang ada disini, huh?”

“Oh Hikki, bagaimana dengan yang ini?”

Yuigahama mencondongkan kepalanya ke depan dan menunjuk ke arah layar. Lalu, Yukinoshita
juga mencondongkan kepalanya ke depan.

“Sebuah jurnal tentang pengalaman sukses...Ini seperti...Blog dari seseorang yang menerima tawaran
kerja secara tidak resmi dari perusahaan penerbitan. Kurasa itu bisa juga.”

“Senpai, ayo cepat klik ‘read’, cepatlah.” Isshiki memintaku untuk cepat sambil menepuk-nepuk
pundakku.

Lagi, kau ini terlalu dekat. Aku mulai berkeringat sekarang, jadi bisakah kau, seperti, mundur 15cm
dariku atau sejenisnya...?

Aku lalu menatap Zaimokuza untuk menanyakan apa yang harus kulakukan, dan dia mengangguk.
“Umu, ayo kita lihat!”

“...Baiklah, ayo kita lihat yang ini.”

Aku lalu klik link tersebut dan di judul artikel tertulis sesuatu.

Disitu tertulis “Tawaran Tidak Resmi Terbaik! Jurnal Kenken Tentang Sukses Berburu
Pekerjaan Di Penerbitan!!”.

“...Hei, apa maksudnya ‘Tawaran Tidak Resmi Terbaik’? Memangnya ada yang terbaik dan terburuk
tentang tawaran pekerjaan?”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Tunggu sebentar.”

Ketika kutanya, Yukinoshita lalu menggerakkan tangannya dan memegang mouse dari arah
sampingku. Setelah dia membuka tab baru di browser, dia mulai googling tentang tawaran kerja
terbaik dan begitu seterusnya. Sambil melakukan itu, rambutnya yang panjang itu mulai menyentuh
punggung tanganku. Secara spontan, akupun menarik kedua tanganku ke lututku dan duduk dengan
posisi yang kaku.

Setelah hasilnya ditemukan, dia menunjuk.

“Sepertinya itu merujuk ke peringkat terbaik calon pelamar yang sengaja tidak pernah diumumkan
oleh perusahaan. Tawaran terbaik itu berarti orang yang berada di peringkat teratas. Jadi selain
menerima tawaran untuk bergabung, mereka juga diperlakukan sebagai executive trainees dan mereka
juga mendapatkan hak-hak istimewa dalam penempatan...Begitulah yang dikatakan disini.”

“Tahu tidak, mendengar kata executive trainees membuatku sedikit khawatir...”

Ini terdengar seperti kata-kata manis yang pernah kudengar sebelumnya. Ini seperti slogan manis
“Serasa berada di rumah sendiri!” atau “Generasi muda menunjukkan usaha yang luar biasa!”.
Sekarang aku mulai berpikiran tentang seperti apa masa depan si Kenken ini.

Ya sudah, karena sudah pernah menyaksikan sesuatu yang menakutkan, kita juga mungkin bisa
menelusuri jejak-jejak si Kenken atau apalah itu yang katanya sukses apakah dia berhasil menjadi
seorang budak perusahaan dari perusahaan penerbit melalui cerita jurnal tentang tawaran terbaik tadi.

Kami mulai scroll kebawah dan mulai membaca jurnalnya.

“Penawaran Kerja Yang Terbaik! Jurnal Kenken Tentang Sukses Berburu Pekerjaan di
Penerbitan!!”
Blog ini akan mendiskusikan tentang proses mendapatkan tawaran kerja terbaik dari
perusahaan penerbit satu-persatu!

Hak cipta tulisan@Kenken


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tips Pertama, Mengisi Formulir Lamaran Pekerjaan.

Dalam formulir yang disediakan perusahaan, ada beberapa pertanyaan mendasar yang harus
kau tulis jawabannya di CV-mu, seperti riwayat pekerjaanmu, dan alasanmu bergabung. Lain
daripada itu, kadang perusahaan juga ingin bertanya sesuatu yang unik seperti menulis essay
atau buatlah tulisan lucu tentang tiga topik, atau topik-topik terkini yang menarik
perhatianmu, tiga tokoh yang menurutmu menarik, pengalaman paling memalukan tentang
kegagalanmu, dan lain-lain...Kadang juga, mereka menaruh sebuah pertanyaan eksentrik
seperti menyediakan kolom kosong dan tertulis “Silakan gunakan kolom tersebut untuk
menceritakan tentang diri anda”.

Perusahaan penerbitan juga menyimpan dengan baik setiap lamaran pekerjaan yang mereka
terima tiap tahunnya, jadi akan efektif jika kau bertanya ke Senpaimu yang kau kenal dari
seminar ataupun klub sekolahmu untuk menunjukkan contoh lamaran yang pernah mereka
kirim!

Sebagai tambahan, mengenai CV...

Belakangan ini, banyak sekali formulir lamaran pekerjaan yang tidak mencantumkan kolom
asal universitas, jadi kau tidak selalu diseleksi berdasarkan sisi akademismu. Bahkan, aku
pernah mengalahkan pelamar yang berasal dari universitas ternama. Banyak pelamar yang
menerima tawaran tidak resmi ini berasal dari bukan universitas ternama, tapi kurasa alasan
dibalik ini semua karena kebanyakan mahasiswa yang diterima di universitas ternama itu
berdasarkan dari nilai saja dan mereka adalah orang-orang yang hanya memanfaatkan nama
almamater saja, bukan berdasarkan bakat tersembunyi mereka.

Mungkin perusahaan yang lain harusnya mulai merekrut karyawan dari mengevaluasi calon
pelamar secara menyeluruh tanpa adanya bias.

Seharusnya juga, mungkin kita semua, para pencari kerja, menilai sebuah perusahaan tidak
berdasarkan nama ataupun nilai mereka. Sangat mungkin kalau perusahaan dan para pencari
kerja juga berada di posisi yang sama dan mereka saling menyeleksi satu sama lain, itulah
kunci dari kesuksesan.

Aku ingin menyampaikan ini ke semuanya.

“Ketika kau menatap cukup lama ke neraka itu, maka neraka itu akan menatap ke arahmu.”
(Nietzsche).
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Hoh...Tulisan ini sebenarnya cukup bagus jika dilihat sekilas. Tapi, kenapa si Kenken ini menuliskan
kata-kata Nietzsche kepada pembacanya? Jujur saja, aku lebih suka jika Nietzsche sendiri yang
melakukannya.

Yukinoshita yang melihat blog itu bersamaku menganggukkan kepalanya. Tapi Yuigahama dan
Isshiki memasang ekspresi jijik dan terlihat ragu.

“Banyak sekali textnya...” gumam Yuigahama.

Kau tidak akan bisa membaca manga Conan jika jumlah text seperti ini sudah membuatmu putus
asa. Mungkin bagimu ini terlihat seperti banyak sekali kata-kata, tapi sesuatu yang menarik tetaplah
menarik!

Sambil memikirkan itu, pundakku ditepuk-tepuk oleh sesuatu.

“Ini agak mengganggu, benar tidak...?” kata Isshiki yang kurang puas sambil menepuk-nepuk
pundakku dengan ujung jarinya.

Baikalh, mari kita hentikan kegiatan menepuk-nepuk pundakku, oke?

Kurasa, apa yang dirasakan Isshiki bisa dipahami. Entah mengapa, aku mulai menyukai tulisan
orang ini.

Mengesampingkan misteri mengapa dia bersikap sombong dan angkuh, tapi isi tulisannya terdengar
seperti sesuatu yang kau baca dari tulisan mahasiswa yang berdedikasi tinggi. Memikirkan kalau
Universitas banyak memiliki manusia-manusia sejenis ini membuatku malas untuk kesana...

Begitulah, si Kenken ini atau entah siapa namanya bisa dikatakan memiliki start yang bagus. Tapi
motivasiku ini akan hilang jika tulisan selanjutnya tidak seantusias bagian pertamanya. KinKi Kids
atau Yoshida Terumi yang bisa kupikirkan ketika membayangkan orang yang memiliki energi
sebanyak ini.

“Fumu...Begitu ya, begitu. Aku mengerti sekarang, kurang lebih begitu. Hachiman, lanjutkan ke
halaman selanjutnya!”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku sendiri ragu apakah Zaimokuza benar-benar paham, tapi aku mengangguk dan klik halaman
selanjutnya.

Kedua, Ujian Tulis.

Kebanyakan, perusahaan penerbit akan mengadakan tes tentang pengetahuan umum, tapi
ada beberapa yang memberikan tes SPI. Mereka juga menjual buku panduan mengenai tes
semacam itu, jadi akan lebih bijak jika kau mempersiapkan itu sebelumnya. Bagi sebagian
besar perusahaan, SPI merupakan suatu keharusan. Di beberapa kasus, kau mungkin juga
harus mengambil tes SPI jika kau hendak berganti pekerjaan. Tidak ada salahnya jika
mempersiapkan itu. Materi mayoritas ujian tulisnya, dari pengalamanku sendiri, perusahaan S
dan K sering menanyakan pertanyaan yang bagus sedangkan Toko Buku K berisikan
pertanyaan yang buruk, terutama yang menjebak. Jadi bagi yang berusaha melamar Toko
Buku K, waspadalah!

Meskipun terdengar tenang, dia menyelipkan beberapa kata yang berbau dendam kepada Toko Buku
K...Dugaanku, si Kenken atau entah siapa ini gagal di ujian tulis Toko Buku K.

“Hachiman, apa itu SPI? Ataukah itu Spy?”

[> note < Mengenai tes SPI. SPI sendiri kepanjangan dari Synthetic Personality Inventory. Semacam sistem
standar penilaian perilaku manusia yang digunakan lebih dari 1000 perusahaan di Jepang. Tingkat kesulitan
berbeda-beda tergantung siapa yang menjalani ujiannya, mahasiswa, SMA, dll. Edisi terbaru sistem penilaian ini
adalah keluaran 2012. Berbagai macam pertanyaan ada dalam ujian itu, dari matematika, bahasa, ekonomi, dll.
Sistem ini diklaim bisa menilai potensi sebenarnya dari manusia, apakah dia mampu bekerja dalam grup, tipe
pemimpin, tipe penyendiri, tipe makan gaji buta, dll.]

Ketika suara Zaimokuza terdengar dari atasku, Yuigahama bereaksi.

“Bukankah itu semacam majalah? Karena ini berhubungan dengan perusahaan penerbitan, kurasa
kau harus membacanya, huh?”

“Apa yang kau katakan barusan itu adalah majalah SPA...”

Sebuah tes SPA? Anjrit tes apaan itu? Apa mereka akan memberiku jawaban tentang “Sebutkan
tigapuluh toko gyoza terpopuler @Shinbashi” atau sejenisnya? Yang menakutkan menurutku adalah
perusahaan itu bertanya tentang pertanyaan-pertanyaan yang biasa kau dapatkan di acara Kuis
Champions.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tapi aku sendiri tidak terlalu tahu mengenai ujian SPI, jadi aku ragu untuk menjawabnya, tapi
Yukinoshita langsung menekan mouse dan mengetik sesuatu. Dia membuka tab baru dan memulai
pencarian mengenai tes SPI.

“Sederhananya, SPI adalah tes tentang perilaku. Sepertinya...Itu bisa menilai skill orang seperti cara
berlogika, mengkalkulasi sesuatu, dan kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh karakter seseorang
melalui tes.”

Yukinoshita memberitahukan hal-hal penting dan menjelaskan itu sambil mendorong bagian tengah
frame kacamatanya dengan jari tengah. Tapi bagi Yuigahama, tampaknya dia tidak bisa
memahaminya karena mulutnya sejak tadi dibiarkan terbuka begitu saja.

“Ohhh...Jadi itu semacam tes psikologi atau semacamnya? Aku paham itu!” kata Yuigahama dengan
ceria, dan dia menatap ke arah Yukinoshita.

Yukinoshita lalu melihat ke arah lain seperti menyerah akan sesuatu.

“...Well, kurasa aku pemahaman seperti itu sudah cukup bagus.”

“Tidak, itu jelas-jelas salah.”

“Yukinoshita-senpai, tolong jangan menyerah untuk menjelaskan sesuatu...” kata Isshiki.

Setelah berpikir sejenak, Yukinoshita menutup kedua matanya dan berpikir.

“Ku-Kuraasa begitu. Aku yakin bahkan Yuigahama-san bisa mengerti jika berpikir sejenak dengan
penjelasanku. Dengan cara dimana Yuigahama-san bisa memahami itu...Dengan cara Yuigahama-san
bisa memahami itu...” Yuigahama mengatakan itu dengan pelan seperti mencoba sesuatu.

Melihat hal itu, bahu Yuigahama terlihat menurun.

“Kebaikan Yukinon terasa menyakitkan...”

Well, mencoba menjelaskan atau memahami sebuah tes dimana kau sendiri tidak pernah
mengalaminya memang sulit. Kalau begitu, kau harus mencoba sendiri tes itu agar bisa
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

memahaminya. Suka atau tidak, kita semua pasti akan mengikuti tes ini suatu hari nanti. Ugh, aku
benar-benar tidak ingin mencari kerja...

Tapi, bagian bagusnya yaitu kau bisa mempersiapkan dirimu dengan baik ketika tahu kalau tes SPI
merupakan bagian dari tes tulis.

Jika kautanya apa ujian tersulit dari penerimaan kerja, itu pasti wawancara yang akan dibahas dalam
bagian selanjutnya.

Kalau dipikir lagi, bagaimana si Kenken ini melewati semua halangan ini? Aku lalu menekan bagian
selanjutnya dari artikel ini.

Ketiga, wawancara pertama.

Kadang kau akan diwawancarai secara berkelompok.

Ada seorang pria pewawancara di Perusahaan Besar K yang berusaha memancing emosiku.
Dia benar-benar menggangguku. Aku benci pria itu selamanya.

Hanya ini saja tulisan bagian ketiganya. Kenapa kau tiba-tiba tidak menjelaskan panjang lebar lagi,
Kenken? Tapi kau masih saja menulis siapa saja orang yang kau benci, bukan begitu, Kenken?

Zaimokuza mencoba melihat lagi isi tulisan tersebut.

“Ooohn? Hachiman, apa disini tidak ada tulisan lagi soal bagian ketiganya?”

“Sepertinya begitu. Ayo kita lihat bagian keempatnya.”

Sedikit sekali tulisan bagian ketiga ini, tidak ada satupun informasi yang kita dapatkan.

Setelah memastikan dengan Yukinoshita dan yang lainnya, aku lalu memindahkan mousenya untuk
klik bagian selanjutnya.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Keempat, Wawancara Kedua.

Ketika kujelaskan alasan mengapa aku melamar perusahaan mereka, ada seorang pria dari
Perusahaan F yang membuatku jengkel dengan memberitahuku, “Oke, baguslah akhirnya kau
bisa mengatakan itu! ^^”. Dia mungkin semacam kepala editor atau sejenisnya. Aku jelas-jelas
benci orang itu.

Isinya tidak menjelaskan apapun kecuali kebencian si Kenken.

Ketika mengetahui kalau jurnal pengalaman kerja si Kenken ini semakin bertambah buruk saja jika
dibaca lebih jauh, ada suatu bagian dari dalam diriku yang mulai tertawa secara perlahan-lahan.

Aku bahkan bisa mendengar orang yang duduk disampingku mendesah.

“Setiap halaman baru dibuka, informasi yang didapatkan semakin sedikit dan sedikit.”

“Sepertinya, dia mulai lebih spesifik dengan hal-hal yang tidak penting...” Isshiki mengatakan itu
dengan senyum yang kecut.

Seperti kata mereka, Kenken menulis informasi yang semakin sedikit dan tampaknya mulai
menderita depresi secara bersamaan. Bahkan aku mulai bersimpati ketika membaca ini. Mencari kerja
terdengar seperti sesuatu yang berat...

Tapi ini hanya wawancara kedua. Masih ada tulisan bagian selanjutnya yang merupakan bagian
“Pengalaman Sukses Kenken”.

Aku melemaskan tubuhku sebentar, mempersiapkan diriku, dan mulai klik halaman selanjutnya.

Kelima, Wawancara Ketiga.

Wawancara yang membuat stress. Ada sekitar 10 pria paruh baya dari perusahaan K yang
mewawancaraiku. Ini buruk sekali. Mungkin sebenarnya jumlah mereka ada sekitar 20 orang.
Ini buruk sekali.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Sekarang si Kenken bahkan tidak sekalipun menulis komplainnya. Antusiasme yang ditunjukkan di
awal telah menghilang seperti asap dan dia sudah berada di depan pintu kematian. Kalau boleh, aku
ingin memuji mentalnya yang sudah sejauh ini menulis informasi-informasi semacam ini.

Tapi dengan menceritakan tentang interview yang menyebabkan stress membuatmu tertekan.
Meskipun ini hanya perkenalan singkat, rasa takut dan putus asa tentang buruknya wawancara jelas
bisa dirasakan oleh pembacanya.

Meski kita hanya bisa membayangkan saja, tapi wawancara yang dilakukan oleh karyawan HRD
perusahaan memang terdengar sangat sulit. Jika kau menghadapi para orang-orang tua yang telah
memakai setelan jas hitam bertahun-tahun ditambah dengan jabatan menjanjikan seperti anggota
dewan pimpinan, eksekutif perusahaan, direktur manajemen, dan direktur eksekutif duduk
berdampingan, bukankah itu mirip SEELE? Ini bukankah impact yang biasa, tapi ini bisa dikatakan
impact ketiga.

“Kedengarannya berat sekali...” Yuigahama mengatakan itu dengan pelan. Nada suaranya terdengar
antara simpati bercampur dengan sedih. Akupun juga, merasakan hal yang sama.

“Sepertinya tulisannya masih berlanjut...” kata Yukinoshita, mengatakan itu dengan kesal. Bahkan
kata-katanya itu terdengar seperti tidak menyarankan untuk membuka halaman selanjutnya.

Tapi kita sudah sampai sejauh ini, jadi kita harus – tidak, kita harus melihat ini hingga akhir. Aku
lalu mengoperasikan mouse itu dengan tangan yang bergetar dan masuk ke halaman terakhir.

Keenam, Wawancara Terakhir.

Para bajingan klub mass-res itu berbohong dengan mengatakan kalau wawancara terakhir itu
hanyalah formalitas belaka untuk melihat kesungguhan calon karyawan dan mustahil untuk
ditolak. Jangan mempermainkanku. Mereka ternyata menolakku setelah wawancara.

Jurnal tersebut berakhir disitu.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan Kenken setelah itu? Memikirkan nasibnya saja sudah membuat
dadaku serasa sesak.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tampaknya aku bukanlah satu-satunya orang di ruangan ini yang mendesah.

Aku merasa bersalah karena mengintip catatan hidup seseorang yang tidak berdaya setelah
menyaksikan langsung bagaimana medan pertempuran dari mencari sebuah pekerjaan.

Lebih dari itu, aku merasakan sebuah dorongan kuat agar diriku tidak bekerja dengan orang yang
membuat jurnal ini. Dia pada awalnya terlihat sangat antusias, namun sampai di tengah, dia hanya
mengutuk sana-sini dan komplain saja...

“Umm...Jadi, apakah, si penulis ini akhirnya diterima kerja?” tanya Isshiki dengan jujur.

Yuigahama seperti menyadari sesuatu. “Kau benar! Dia bahkan menyebut itu sebuah jurnal sukses!”

“Ahh, mungkin itu. Pada dasarnya sukses disini adalah saran-sarannya. Ini semacam aturan-aturan
dasar seperti latihan dengan ilusi dalam menangani orang-orang serius yang terlibat dalam
penerimaan pelamar.”

“Itu terdengar seperti sebuah pencerahan kepada sendiri daripada sekedar latihan dengan ilusi...”
kata Yukinoshita sambil memegangi keningnya.

Well, sebenarnya memang ada bagian dari artikel tentang pencerahan cara mencari
kerja...Maksudku, ketika kita surfing di web barusan, ada semacam kata-kata yang menyolok seperti
karakter pribadi, keinginan untuk tumbuh, dan hal-hal lain. Tentunya, ini tidak terelakkan karena
perusahaan sedang mencari sumber daya manusia yang rajin dan bermental baja, tapi melihat
bagaimana orang-orang berusaha meniru agar terlihat seperti itu, orang-orang yang memiliki
kepribadian berbeda-beda memang sangat menakutkan.

Sekarang aku tahu banyak soal ini, dan ini tidak terdengar seperti sebuah industri dimana aku akan
bekerja kelak...

Karena keinginan untuk bekerjaku seperti tenggelam entah kemana, Zaimokuza yang berdiri di
depanku berbicara dengan suara yang pelan.

“Hachiman, apa itu mass-res? Apa itu sesuatu seperti Anjing Chiba?”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Mereka tidak mirip satu sama lain. Memangnya kau sedang membicarakan Anjing Chiba yang
mana?”

Anjing Chiba adalah maskot karakter dari Yayasan Lingkungan Kota Chiba, dan anjing juga adalah
salah satu bentuk geografis dari daerah Chiba. Kalau begitu, kau bisa juga berpikir itu mirip dengan
CHI-BA+KUN, tapi sebenarnya mereka adalah makhluk yang berbeda satu sama lain. Anjing Chiba
memiliki anjing dalam namanya, meski tidak melambangkan itu sama sekali. Malahan, sebuah
makhluk misterius yang mirip anjing bernama CHI-BA+KUN lebih mirip anjing. Ada apa dengan
selera orang Chiba ini? Daerah ini memang terlalu keras kepala.

Setelah mendengarkan, Yukinoshita memiringkan kepalanya seperti memikirkan sesuatu.

“Well, sepertinya mass-res itu semacam singkatan dari mass media research society, seperti orang-
orang yang mengaku praktisi dunia media massa.”

“Research...Sepertinya orang-orang itu melakukan banyak sekali eksperimen.” Yuigahama


menggumamkan itu sambil menatap ke arah atap ruangan.

Dia mungkin membayangkan beberapa hal mengenai eksperimen. Tapi imajinasi Nona Gahama
yang membayangkan orang memakai mantel lab putih sambil memegangi gelas eksperimen
merupakan sebuah kesalahan!

Tapi, ada benarnya kalau kata research tidak menunjukkan sesuatu yang khusus, jadi akan menjadi
sesuatu yang sulit untuk dibayangkan. Kalau menyangkut teknik-teknik ilmiah ataupun sejarah
sesuatu mungkin bisa, tapi kalau research merujuk ke mass media research, entahlah, aku tidak bisa
membayangkannya.

“...Kurasa kita harus cari tahu tentang mass-res kalau begitu.”

“Betul sekali. Lakukanlah!”

Karena Zaimokuza memberikan jawaban setuju sambil melambaikan mantelnya seperti Professor
Clark, aku mulai bertanya ke Google-sensei untuk jawabannya.

Aku mencoba menulis sebuah nama universitas, menekan spasi, dan memasukkan “mass-res”.

Setelah mengirimkan kata-kata itu untuk dicari, kita punya hasilnya. Hasil pencariannya, banyak
sekali kalimat-kalimat yang serius. Untuk gambar, banyak sekali foto-foto orang memakai setelah jas
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

sambil dihiasi moto hidup favorit mereka. Lalu, banyak sekali komentar di bawahnya yang
merupakan komentar teman-teman mereka.

Foto-foto tersebut beragam, ada foto yang sedang jalan-jalan ke India, mendaki Gunung Fuji,
Training Camp Barbeque untuk berburu pekerjaan, jadi aku tidak tahu researching macam apa yang
sedang dilakukan orang-orang ini.

Kututup kedua mataku ketika sudah separuh membaca halaman itu. Tiba-tiba, aku mendapatkan
gambaran semacam apa kumpulan orang atau Klub Mass-res ini.

Pada dasarnya, ini semacam Klub yang berisi alumni Universitas yang sama dan bekerja di bidang
media massa semacam Stasiun TV, Penerbitan Koran, atau Penerbitan Buku. Disana, mereka saling
berbagi informasi ataupun cara-cara agar bisa bekerja di dunia mereka kepada junior-juniornya yang
masih mahasiswa.

“H-Hei, Hachiman, apakah aku harus bergabung dengan semacam Klub Mass-res ini agar bisa lolos
menjadi bagian dari perusahaan penerbitan? Apakah harus? Wajib?” Zaimokuza mengatakan itu
sambil bergetar hebat, terutama ketika melihat foto-foto itu.

“Well, aku sendiri tidak akan mengatakan wajib. Aku bahkan berpikir mungkin kau lebih baik tidak
bergabung begitu saja hanya karena sebuah halaman internet menuliskan sesuatu yang menarik...”

Tapi aku yakin diantara banyak sekali klub yang menyatakan kalau mereka adalah Klub Praktisi
Pekerja Media Massa atau Periklanan, pasti ada yang benar-benar melakukan sesuatu yang benar
kepada juniornya yang sedang mencari kerja.

Tapi membaca hal-hal serius semacam ini membuatku berpikir tentang Si Tamanawa, Ketua OSIS
SMA Kaihin, jadi aku tidak punya gambaran positif sama sekali soal itu.

Sambil melihat ke website itu, ada sebuah kalimat yang menarik perhatianku.

Salah satu sudut website itu tertulis “Ujian Masuk Keanggotaan”. Mereka ternyata memiliki
semacam ujian tulis yang menanyakan pengetahuan umum, beberapa member senior klub itu, dan
juga ada ujian wawancaranya.

“Sepertinya kau harus menempuh ujian tulis dan wawancara untuk bergabung dengan Klub Mass-res
atau entah apa namanya ini.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku lalu menunjuk bagian itu dengan jariku dan Isshiki terlihat kurang bersemangat. Dengan suara
yang sedih, dia mengatakan, “Ahh, kurasa itu mustahil...”

“Hmm...Hachiman. Aku tidak ahli kalau masalah wawancara...”

“Aku tahu itu.”

Sudah jelas dari sikapmu... Tapi aku sendiri juga lemah dalam wawancara. Ada beberapa momen
dimana aku gagal dalam wawancara pekerjaan paruh waktu, jadi aku tidak hanya gagal dalam bekerja
paruh waktu, aku juga gagal dalam wawancara kerja.

Sambil bernostalgia dengan diriku yang menjadi manusia tidak berguna di masa lalu, Isshiki
menunjukkan sesuatu dengan jarinya. Dia mengatakan sesuatu.

“Tapi tahu tidak, bukankah Yui-senpai ini tipe-tipe orang yang akan lolos ujian semacam ini?”

“Huh, kenapa begitu? Aku buruk sekali dengan ujian dan sejenisnya...”

Seperti terkejut karena disebut tiba-tiba, Yuigahama mengutarakan ketidaksetujuannya. Dia melihat
ke arah Isshiki sambil mengedip-ngedipkan matanya, Isshiki lalu scroll ke bawah layar laptop.

“Ah, bukan begitu. Melihat foto-foto di website ini memberikan gambaran kalau komunitas mereka
itu mirip dengan komunitas di sekolah kita, jadi kupikir akan sangat mudah karena mereka
kemungkinan besar akan membiarkan orang-orang tampan dan cantik lolos begitu saja.”

“Well, itu ada benarnya juga.”

Kalau kita mengesampingkan ujian tulis, Yuigahama tampak seperti orang yang bagus dalam
wawancara. Dia mungkin bisa berkomunikasi dengan para pewawancara itu.

Ketika aku mengangguk mendengar kata-kata Isshiki, Yuigahama yang terkejut ketika orang
mengatakan itu tiba-tiba wajahnya memerah. Dia lalu mengelus sanggul rambutnya dan menatapku.
“Be-Benarkah?”

“Yeah, jika itu kau yang diwawancarai, Yuigahama, kau tampaknya bisa cocok dengan suasana
menjengkelkan yang sejenis happy-go-lucky.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Apa itu alasanmu!? Aku ternyata senang untuk sesuatu yang salah...”

Yuigahama menurunkan bahunya dan menatap tempat lain.

Bukan, bukan, bukannya kau ini tidak cantik atau sejenisnya. Aku hanya mengatakan kalau itu
dirimu, kau bisa beradaptasi dengan suasana ala ‘go-go’ mahasiswa. Ya, kupikir hanya kau saja,
tahu tidak, aku sendiri tidak berpikir kalau kau mengikuti ‘permainan’ mereka bukanlah hal yang
bagus!

“Well, bagaimana dengan ini? Uh, orang-orang menilaimu berdasarkan penampilan, tapi yang paling
penting adalah yang di dalamnya...Faktanya, mungkin ada baiknya menghindari klub-klub sejenis
yang menampilkan tampilan-tampilan orang tampan dan cantik serta membuat pembacanya terlihat
antusias. Meski aku sendiri kurang yakin.”

“Eh? Mmm, well, kurasa itu ada benarnya. Yeah...”

Yuigahama tampak tidak sepenuhnya setuju, tapi dia mulai mengangguk.

Mendengarkan itu sejak awal hingga akhir, Isshiki lalu mengatakan sesuatu degan suara yang pelan.

“...Senpai, kau ini buruk sekali dalam merespon kata-kata orang.”

Sial. Jika aku bagus dalam hal itu, aku pasti lolos dalam wawancara kerja.

“Kalau begitu, aku juga tidak begitu yakin tentang tujuan mereka yang hanya mengumpulkan orang-
orang bernilai sama. Aku tidak bisa membayangkan mereka berniat untuk berkembang jika menutup
kelompok mereka dengan semacam lingkungan yang homogen atau dimonopoli...”

Yukinoshita yang sedari tadi mendengarkan percakapan kami dari samping melihat ke arah website
tersebut dengan penuh keraguan.

Zaimokuza lalu memukul tangannya sendiri.

“...Hapon. Jadi yang ingin kau katakan, jika aku ingin memberikan contoh karya, seorang produser
dari sebuah perusahaan game akan membuat sebuah game yang akan booming karena dia sudah
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

memutuskan akan membuat sebuah game yang bukan karya tiruan game perusahaan lain dan menolak
untuk merilis game itu karena ada kemungkinan akan dituntut masalah hak cipta karya oleh
perusahaan lain, perusahaan semacam itu memonopoli majalah game...! Kupikir itu normal-normal
saja?”

“Aku tidak tahu kau ini sedang mengatakan apa karena yang kudengar itu hanyalah hal-hal yang
rumit saja, dan aku yakin kau ini sedang membicarakan sesuatu yang berbeda, tapi mungkin saja kau
ada benarnya.”

Aku meresponnya seperti mengatkan “kampret, orang ini ngomong apaan?” – sederhananya,
omongannya itu – dan Zaimokuza mengangguk.

“Seperti yang kuduga! Internet itu menulis kebenaran!”

Wow, internet luar biasa. Memangnya kau ini menuliskan keyword apa sehingga bisa memunculkan
kesimpulan seperti itu? Ampun suhu! Tapi, bagi generasi yang akan datang, aku merasa kalau suhu
dalam dunia per-Googling-an mungkin diperlukan. Dan itu merupakan bakat bagi generasi saat ini.

Ketika aku mulai kagum – di beberapa hal – dengannya, Zaimokuza memunculkan aura semangat
yang berapi-api.

“...Sial! Jadi yang bersalah membuat orang dengan bakat terpendam sepertiku tidak bisa debut
adalah sebuah kerajaan jahat, sebuah perusahaan penerbit raksasa, dan mereka memonopoli pasar,
benar tidak!?”

“Kau salah.”

Ya, ya, kau sebaiknya mulai dulu menulis, oke?

xxx

Kami lalu istirahat sejenak untuk meminum teh dan berkumpul lagi di depan laptop.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Karena jurnal Kenken tidak begitu banyak memberikan informasi, kita memutuskan untuk mencari
website yang sejenis.

Di beberapa website yang menyediakan informasi mengenai mencari pekerjaan, ada beberapa
komentar dari orang yang bekerja di bidang tersebut dan juga berasal dari perusahaan yang menjadi
tujuan para pelamar di websitenya, jadi itu bisa dijadikan referensi yang bagus.

Dan diantaranya, kami mendapatkan info yang tidak kalah mengejutkannya.

“Peluang bekerja di penerbit kelas atas benar-benar gila...Ribuan pelamar dan hanya lima belas yang
diterima...?”

“Sebenarnya perusahaan tidak menyebutkan berapa pelamarnya, mereka hanya menyebutkan berapa
pelamar yang diterima saja. Mungkin saja jumlah pelamarnya itu puluhan ribu, bukan ribuan lagi.”

Setelah mendengarkan angka-angka dari Yukinoshita, Yuigahama terlihat kagum.

“Woow, menjadi editor seperti sebuah pekerjaan yang berat.”

“Ini lima belas hanyalah jumlah orang yang diterima, jadi kalau kita sebarkan orang-orang itu ke
berbagai sektor, para pelamar yang benar-benar menjadi editor penerbitan harusnya jumlahnya kurang
dari lima belas.”

Penjelasan Yukinoshita memang benar. Akan ada pelamar yang ditempatkan di Urusan Umum,
Penjualan, dan juga bagian Editorial. Dan di bagian Editorial masih ada bagian Light Novel.

Zaimokuza mengincar Editorial saja, tidak ke bagian spesifiknya, kurasa paling tidak akan ada satu
atau dua pelamar baru yang diterima disana. Bagi karyawan baru, jika mereka tidak beruntung,
mungkin saja mereka awalnya tidak langsung bekerja disana, tapi ditempatkan di bidang yang lain
dahulu.

“M-Mph...G-Gununu...Begini ya, ternyata menjadi penulis Light Novel memang lebih sederhana...”

“Mungkin.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kalau mempertimbangkan peluang suksesnya, mungkin akan lebih mudah jika kita bekerja sebagai
penulis light novel di GaGaGa Bunko daripada jadi editornya. Lagipula, tidak ada tes wawancara bagi
penulis light novel.

Mumpung disini, kita mungkin bisa mencari tahu bagaimana peluang diterima sebagai penulis light
novel di GaGaGa Bunko. Ketika aku hendak meraih mouse laptop ini, tanganku ditarik-tarik dari
belakang.

“S-Senpai, to-tolong tunggu sebentar.”

Suara Isshiki seperti bergetar hebat ketika dia menghentikan tanganku.

“A-Ada apa?” tanyaku.

Sambil mengatakan “Mm! Mm!”, Isshiki menunjukkan sesuatu dengan jarinya ke satu bagian di
layar laptop.

“Lihat ini! Lihat!”

Memangnya ada apa...? Pikirku. Ketika kulihat, dia menunjuk ke sebuah komentar dari pegawai
penerbitan. Dia memperkenalkan dirinya dan memberitahukan pekerjaannya, asal universitasnya,
bidang spesifik yang dia kerjakan, jam kerjanya, dan begitulah. Setelah kuikuti tulisannya, kedua
mataku berhenti di satu titik.

“Gaji senilai 10 Juta Yen setahun dalam usia 25...”

Ini pasti becanda, mustahil. Perusahaan penerbit raksasa memang luar biasa...Baru lulus kuliah
dan dia sudah berpenghasilan segitu? Tambahan lagi, gajinya bisa terus bertambah di masa depan?
Orang ini benar-benar seorang juara...

Aku berdiri disana karena terkejut, dan aku bisa mendengar suara tarikan napas yang dalam dari
belakangku. Ketika kulihat, Isshiki menaruh tangan kirinya di dagu dan tersenyum ceria.

“Aku akan menikahi editor penerbitan.”

“Tidak, tunggu, tenang dulu. Kalau ada, akulah yang akan menikahi editor penerbitan.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Kaulah yang harusnya tenang dulu...”

Ketika Yukinoshita mengatakan itu seperti tidak percaya apa yang dia lihat, aku kembali ke diriku.

Yuigahama yang ada di sampingku menggumam.

“Editor...Editor, huh...Mmm...”

“Well, bukankah punya semacam cita-cita itu adalah hal yang bagus? Aku sendiri setiap harinya
mencoba menggapai cita-citaku, termasuk barusan.”

“Hoh, cita-cita kah...” Akupun menatap Isshiki dengan tanda tanya karena yang barusan dia katakan
tidak mirip dengan dirinya.

Tapi, dia menaruh jari telunjuknya di dagu dan memiringkan kepalanya.

“Tentunya, aku sendiri berencana berhenti kerja setelah beberapa tahun menikah, tahu tidak?”

“Sebenarnya apa yang sedari tadi kau pikirkan...?” kata Yukinoshita.

Isshiki kemudian membusungkan dadanya.

“Maksudku, aku sendiri tidak begitu bagus dalam belajar dan aku sendiri tidak berkeinginan
mengejar cita-cita bekerja di sesuatu...”

“Aku benar-benar paham itu. Aku juga sama sepertimu...”

Yuigahama menurunkan bahunya dan Isshiki juga mengangguk. Seperti menyadari sesuatu, dia lalu
melihat ke arah Yukinoshita.

“Oh, bagaimana dengan Yukinoshita-senpai, bukankah Senpai ini seperti tipe pekerja?”

Yukinoshita mengedip-ngedipkan matanya mendengar pernyataan yang mengejutkan itu.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Aku...”

Yukinoshita tampak ragu, seperti tidak menduga akan ada pertanyaan seperti itu dialamatkan
kepadanya. Dia membuka bibirnya seperti hendak mengatakan sesuatu, tapi dia tidak mengatakan
apapun.

Ketika dia memalingkan pandangannya ke arah lantai, bulu matanya yang lentik mengarah ke
bawah. Ketika melakukan itu, aku bisa melihat lehernya yang kurus itu diantara celah rambutnya, juga
kulitnya yang putih itu, membuatku secara otomatis berusaha menahan napasku.

Kedua tangannya berada di atas roknya, dan secara perlahan-lahan dia muai meremas roknya.

“Kupikir...Dulu aku pernah punya rencana seperti kalian...Tapi sekarang, aku sendiri tidak begitu
yakin dengan itu,”

Yukinoshita menegakkan kepalanya dan mengatakan itu, memasang senyum dengan ekspresi malu-
malu.

“Well, aku pikir itu wajar. Itu adalah sesuatu yang bisa dipikirkan di lain waktu, lagipula, itu masih
lama.” Isshiki mengatakan itu dengan ceria.

Meski Isshiki mengatakan itu, tidak ada satupun yang meresponnya.

Kupikir Yuigahama dan diriku tidak mendengarkan kata-katanya.

Karena, jawaban dari Yukinoshita sendiri memang diluar dugaan.

Tidak banyak siswa yang bisa memberikan jawaban langsung mengenai masa depannya. Tapi,
kupiikir – entah mengapa – Yukinoshita sudah memutuskan masa depannya. Mungkin aku sudah
memaksakan ilusi yang kuciptakan ini kepadanya.

Meski begitu, entah mengapa hatiku ini merasakan sesuatu yang kurang nyaman.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku lalu menopang daguku dengan tangan kiriku dan menatap ke arah Yukinoshita. Ketika dia
menyadari itu, dia memiringkan kepalanya karena penasaran dan menungguku untuk mengatakan
sesuatu.

Dia lalu melihatku balik sambil mengatakan “umm...” dan aku lalu menggeleng-gelengkan kepalaku,
mencoba memberitahunya kalau “tidak ada apa-apa”. Dia lalu menganggukkan kepalanya.

...Well, Yukinoshita sendiri masih kelas dua SMA. Tidak ada salahnya kalau dia tidak yakin dengan
sesuatu di masa depan. Faktanya, dia memilih untuk tidak mengatakan sesuatu karena itu masih
belum jelas baginya, itu juga bisa menjadi alasannya, juga.

Ketika aku memikirkan itu, aku mencoba menelan rasa kurang nyaman itu dan menatap ke depan.

Kedua mataku bertemu dengan Zaimokuza yang sedari tadi menggerutu dan menyilangkan
tangannya.

“Hachiman, bagaimana denganmu?”

“Hmm, aku?”

“Kurasa tidak ada gunanya bertanya soal Hikki...” Yuigahama menatapku dengan tatapan yang
dingin dan akupun mengangguk.

“Well, kurasa begini. Secara fundamental, aku ingin menjadi suami rumahan.”

“Yep, sudah kuduga...”

“Kusarankan agar kau mencari tahu makna ‘fundamental’ yang sebenarnya...”

Yuigahama memiringkan kepalanya sementara Yukinoshita menekan keningnya dengan menutup


matanya. Lalu, Isshiki menepuk bahuku. Ketika kulihat, kedua matanya berbinar-binar seperti hendak
membicarakan sesuatu yang rahasia, dia lalu menaruh tangannya di mulut dan berbisik di telingaku.

“Senpai, kurekomendasikan untuk menjadi editor penerbitan.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Aku tidak akan menjadi itu, aku tidak mau bekerja, dan aku tidak akan mencari pekerjaan.”
jawabku, sambil berusaha menggoyang-goyangkan tubuhku dari aroma Anna Sui dan desahan
napasnya.

“Lagipula, tidak mudah untuk menjadi editor. Beda ceritanya jika kau berusaha keras dari sekarang.”

“Umuu, memangnya aku harus berusaha keras selama berapa tahun sejak sekarang...Kedengarannya
melelahkan...”

Zaimokuza memegangi kepalanya sambil menggerutu. TIba-tiba, kedua matanya terbuka, dia
membetulkan posisi berdirinya dan berteriak.

“...Memang, bukanlah hal mudah menjadi editor! Aku tahu itu, penulis light novel adalah yang
terbaik! Kalau begitu, Hachiman, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi! Ayo kita mulai bekerja!”

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, dia sudah lari ke pintu. Dia lalu berhenti di pintu dan
membalikkan badannya.

“Hachimaaan! Ayo cepat!”

Mengapa dia masih saja berharap dan memanggilku? Dia jelas-jelas terlihat seperti pria yang
mencurigakan, tapi bagi dirinya yang tiba-tiba punya senyum yang ceria seperti itu, entah mengapa
terasa menyenangkan bagiku.

“Kenapa kau tidak menemaninya dulu?"

“Yep, yep.”

Yukinoshita dan Yuigahama mengatakan itu dengan senyum yang kecut.

“...Well, aku bertanggungjawab mengenai dia, jadi kurasa aku memang harus pergi.”

Aku lalu berdiri, di saat yang bersamaan, Irohasu mulai mencari-cari sesuatu di komputer itu.

“Kira-kira jika menerbitkan semacam koran itu mudah tidak ya...?”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kau jauh berbeda dengan Zaimokuza, tahu tidak...

xxx

Langit yang terlihat dari jendela terlihat biru dan jelas. Anehnya, aku tidak merasa hangat sedikitpun.
Mungkin ini efek dari sunyinya perpustakaan di sore hari.

Dengan tidak ada seorangpun di sekitar kami, perpustakaan sekolah ini bisa dibilang hampir kosong.
Aku bisa merasakan ada petugas perpustakaan sedang menaruh beberapa buku di rak, tapi aku tidak
bisa melihat sosok petugas itu dari tempatku duduk.

Duduk di seberangku, Zaimokuza yang sedari tadi menulis dengan pensilnya, tiba-tiba terhenti.

Entah kehabisan tenaga atau ide, Zaimokuza mengatakan sesuatu.

“Fumu, haruskah akhirnya cita-citaku ini berakhir menjadi penulis light novel? Aku tidak akan bisa
menikahi seiyuu.”

“Kalau kau mensyaratkan bisa menikahi seiyuu sebagai tujuan akhir pekerjaanmu, maka semua
pekerjaan bisa...Bahkan editor juga memiliki peluang yang sama.”

“Begitu ya. Menjadi penulis light novel kurasa kurang bagus dan menjadi editor juga terasa
mustahil...” kata Zaimokuza, menggerutu. Tapi, kedua matanya bersinar dan dia berdiri.

“Aku paham sekarang! Kalau begitu, jaman modern sekarang ini tentang sutradara! Aku ingin
membuat anime! Don-don-donuts!”

Suaranya menggema di ruang perpustakaan yang sunyi ini. Aku tidak bisa melakukan apapun
kecuali tersenyum kecut ketika gema suaranya terhenti.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“...Well, kalau kau suka yang seperti itu, silakan saja.” kataku.

Zaimokuza mengedipkan matanya karena terkejut.

“Mu, mengapa kau mengatakan sesuatu seperti yang dikatakan sahabat atau sejenisnya...? H-Hei,
hentikan itu. Hubungan kita tidaklah seperti itu, paham...?”

“Jangan gugup dan malu, itu sangat menjijikkan. Aku sudah menyerah soal dirimu, idiot. Terserah
kamu saja, cepat tulis itu! Aku tidak bisa pulang jika begini.”

“Mu. Benar...Oke, ayo kita tulis.”

Zaimokuza meneriakkan itu dengan enerjik dan dia tiba-tiba menjadi penurut sekali. Dia lalu mulai
menulis. Ohh, ternyata kau masih berencana menjadi penulis light novel, huh? Mengejutkan.

Bahkan Zaimokuza yang tidak menunjukkan tanda perkembangan saja mulai sedikit berubah. Meski
dia telah melewati banyak sekali jalan seperti jalan kabur, jalan pintas, jalan berputar, dan seterusnya,
dia masih berusaha mencapai tujuannya. Dalam kasus Zaimokuza, tujuannya yaitu menikahi seiyuu
kurang lebih sudah dikutuk.

Meski begitu, seperti caranya menyelesaikan tulisannya, kata demi kata, kalimat demi kalimat, dia
terus mengumpulkan itu secara perlahan di hidupnya dan mungkin suatu saat dia akan menghasilkan
sesuatu.

Setahun tersisa bagiku hingga aku lulus SMA. Setelah itu, dengan asumsi aku ikut bimbingan ujian
universitas dan masuk universitas tanpa masalah, itu berarti lima tahun lagi aku akan masuk ke dalam
komunitas sosial.

Lima tahun.

Terdengar seperti sebuah waktu yang lama, tapi terasa pendek seperti hilang dalam satu kedipan
mata. Kupikir dalam proses perkembangan kita semua, waktu itu terasa semakin pendek saja. Dan
pastinya, waktu satu tahun yang telah kujalani ini tidak akan sama seperti satu tahun yang akan
datang.

Tidak hanya sebatas rentang waktu saja, tapi juga berbeda dalam hal nilainya.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Mungkinkah hal-hal kecil seperti diriku yang sedang menatap langit ini memiliki sebuah nilai...

Oleh karena itu, kupikir aku akan terus melihat pemandangan langit yang sedang membara ini, langit
sore yang indah ini, lebih lama lagi.

x Chapter I | END x
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru


Volume 10.5 Bahasa Indonesia
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Di translate oleh Aoi.


Zcaoi.blogspot.co.id

PDF oleh ユウトくん


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru - Volume 10.5

Chapter 2 : Isshiki Iroha terbuat dari gula, rempah-rempah, dan hal yang
baik

x x x

Bunyi pemanas ruangan seperti sudah mau rusak saja.

Pemanas ruangan yang ada di ruang klub ini, memang sudah ada sejak lama. Karena sudah dipakai
dalam waktu yang lama, nampaknya sudah menunjukkan tanda-tanda akan rusak. Kalau tidak
kipasnya yang macet, mesinnya bermasalah, atau penutupnya yang hilang entah kemana.

Ketika waktu mendekati petang, pemanas ruangan tersebut membuat suara yang aneh seperti
mengumumkan kalau aktivitas klub sudah berakhir.

Aku tidak memperhatikan hal itu semenjak fokus membaca dan mendengarkan Yuigahama dan
Yukinoshita bercerita. Ketika mereka berdua diam, suara pemanas tersebut seakan menjadi suara
latarnya.

Yukinoshita yang menatap bukunya semenjak tadi, menutup bukunya dan melihat pemanas yang
berada di dekat jendela. Nampaknya suara pemanas itu juga mengganggunya.

"...Hari ini terasa sedikit tenang dari biasanya, bukan? "

" Benar kan? Terasa menyegarkan."

Yuigahama meregangkan tangannya, yang dari tadi bermain dengan handphone dan mugnya. Sama
halnya denganku, aku menggenggam gelas tehku yang sudah mulai dingin.

Kami semua bernapas lega dan puas, suara aneh yang menjadi latar ruangan tersebut akhirnya hilang
kembali. Bahkan Yuigahama menyadari soal pemanas itu dan mulai menatapnya.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kami benar-benar tidak menyadari bagaimana mengganggunya suara pemanas tersebut selama ini.
Mungkin karena Isshiki terlalu sering kesini belakangan ini.

Tentu saja, ini bukan karena dia mengganggu, berisik, atau cerewet, tetapi perhatian kami secara
otomatis berpindah ke hal yang lain ketika dia tidak ada disini. Dan setiap Isshiki mengunjungi kami,
dia selalu membawa beberapa request yang tidak begitu penting, lalu setelahnya suasana menjadi
ramai.

Setelah semua yang terjadi, sudah lama ruangan klub menjadi sedamai ini.

Setelah aku membantu menghangatkan teh dan manisan, aku membaca buku seperti dengan pikiran
kosong sambil mendengarkan pembicaraan antara suara yang terpola dengan suara ceria, kadangkala
aku juga mengkomentari mereka.

Tidak ada yang berkunjung, tidak ada pekerjaan, hanya suasana mellow. Situasi ini membuatku yang
terbiasa dari menjalani hari yang berat, lalu mendapatkan perasaan yang menyenangkan karena
mendapatkan kedamaian lagi. Karena itu, suara berisik pemanas ruangan seperti suara pancuran air di
pagi hari, menggambarkan ritme yang elegan.

Aku menutup bukuku dan melihat ke jendela sembari mendengarkan suara pemanas ruangan.

Aku menatap matahari yang sedang tenggelam dengan hampa dan Yukinoshita berbicara.

" Kupikir, ini saatnya kita pulang? "

" Yah, sepertinya tidak ada orang yang akan datang kesini," Yuigahama membalasnya. Dia
mengambil kue terakhir, " Kue terakhir ini milikku! " dan mulai membersihkan alas kue dan
perangkat teh.

Yukinoshita dan diriku bersiap untuk pulang sembari memeriksa apakah pintu dan jendela klub
sudah terkunci atau tidak. Sembari mengunci jendela, aku mematikan pemanas ruangan tersebut.

"Kerja bagus untuk hari ini," Aku mengatakannya, dan mematikan tombolnya. Setelah kumatikan,
bunyi aneh tersebut hilang. Kupikir musim dingin akan berlanjut cukup lama, mungkin meminta
Hiratsuka-sensei untuk memeriksa pemanas ruangan ini agar diperbaiki adalah ide yang cukup baik.

Setelah membenarkan mantel dan syal, kami berjalan keluar ruangan. Yukinoshita kemudian
mengunci pintu ruangan tersebut.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Dengan itu, pekerjaan kami hari ini telah selesai.

Dengan pekerjaan selesai, yang tersisa hari ini hanyalah berjalan menuju rumah. Ketika kami
berjalan menuju lorong ke gedung khusus dimana klub berada, Yuigahama kedinginan dan
membenarkan mantelnya. " Yikes! Lorong ini seperti membeku "

Lorong yang sepi bukan alasan kenapa terasa beku. Aku merasa hawa dingin memanjat dari arah
kakiku. Aku meremas syalku dan mengikatnya lagi agar semakin ketat.

" Kupikir aku baru menyadarinya setelah mendapati ruangan klubku cukup hangat dari tadi."

" Lorongnya memang tidak dipasangi pemanas." Yukinoshita berjalan didepanku seakan-akan
memberitahuku untuk menghadapi dingin tersebut. Yuigahama berjalan disampingnya dan memiliki
wajah kedinginan sementara menggosok syalnya.

"Mmm... Oh, aku tahu!" dia berkata, lalu memeluk lengan Yukinoshita. " Akan lebih hangat kalau
aku melakukan ini!"

"Y-Yuigahama-san, tunggu sebentar." Yukinoshita tidak bergerak, suaranya menajam dan matanya
memandang lurus. Tetapi setelah melihat wajah Yuigahama yang seakan-akan memelas kepadanya,
diapun menyerah.

" ...Oooh, hangatnya."

" Sulit sekali berjalan dengan keadaan seperti ini..."

Dalam kenyataannya, temperatur mereka seharusnya tidak begitu berbeda, tetapi tidak dengan indeks
panasnya. Melihat keduanya seperti itu cukup membuatku hangat.

Bahkan ketika Yukinoshita selesai mengembalikan kunci tersebut ke ruang guru, Yuigahama
melanjutkan dirinya menempel ke Yukinoshita.

Aku mengikuti keduanya yang menempel dan berjalan menuju lorong keluar sekolah. Di jalan
tersebut, wajah yang sangat familiar muncul dari ruangan OSIS.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

" Oh itu Iroha-chan, Yahallo." Yuigahama mengangkat tangan kirinya dan melambai, tangan
kanannya tetap memeluk lengan Yukinoshita. Setelah melihat mereka, Isshiki berjalan menuju kami.

" Ahh, selamat petang. Aku senang kalian ternyata masih disini."

" Kami sebenarnya sedang berjalan pulang, " kata Yukinoshita, sedang Yuigahama masih
memeluknya.

Kamu akan berpikir kalau mereka berdua sedang bermesraan jika melihatnya dari jauh... Dari sini,
sebenarnya akan ganjil kalau melihat mereka seaneh ini. Tetapi, begitulah Isshiki. Dia nampaknya
sudah terbiasa dan dia tidak merasa aneh melihat hal ini.

"Aku juga baru selesai mengerjakan beberapa pekerjaan, ketika bertemu kalian, aku teringat sesuatu
kalau aku ada sedikit keperluan."

"Ada yang bisa kubantu? "

"Ya, sebenarnya ada," kata Isshiki, sambil mengangguk. Dia mengalihkan pandangan dari
Yukinoshita dan Yuigahama, lalu berjalan ke arahku dan berbisik,

"Senpai, bisakah kau bantu aku? "

" Huh? Ya, tentu." Aku memberi tanda ke Yukinoshita dan Yuigahama memberitahu mereka untuk
berjalan lebih dulu. Dengan Isshiki menarik lenganku, kami menuju jendela dekat jalan keluar lorong.

Langit berwarna twilight dan angin yang menyentuh tubuhku sangat dingin sekali. Dengan
punggung membelakangi jendela, Isshiki bertanya kepadaku,

"Um, Senpai, bagaimana dengan request pekerjaan yang kuberikan padamu sebelumnya? Aku ingin
segera ada keputusan tentang itu..."

"Hmm, ya. Aku mengerti. Aku akan melakukan sesuatu tentang itu."

Mendengar kata "kerja" membuatku merespond dengan motivasi seperti budak perusahaan.
'Sepertinya agak kurang menyenangkan kalau membahas pekerjaan ketika dalam perjalanan pulang.
Urusan klub hari ini sudah selesai. Tolong kembali di lain waktu dengan request anda. Aku
kedinginan dan ingin pulang.'
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku menoleh kepadanya setelah memberinya pandangan yang kosong. Lalu, respon yang hangat dan
suara Isshiki muncul dari belakang.

"Oh, kalau begitu tidak masalah kalau kita bertemu besok jam 10 pagi di depan Stasiun Chiba? "

" Huh? Besok? " Aku berbalik dan meyakinkan diriku.

Besok memang libur. Keluarga Hikigaya mempunyai aturan bahwa Sabtu dan Minggu adalah waktu
istirahat. Jadi, kalau memang waktuku istirahat, maka aku akan beristirahat. Namun masalahnya, klub
relawan tidak memiliki aturan Sabtu dan Minggu libur untuk request. Entah mengapa aturan ini
berbeda satu sama lain. Jadi, kapanpun klub relawan memiliki request, jika memang Sabtu dan
Minggu diperlukan, maka akan dikerjakan pada hari itu juga. Dalam pikiranku, sistem apa yang tidak
memiliki aturan 2 hari libur? Ada apa dengan sistem manis di klubku ini?

"Tidak, aku pikir pekerjaan itu tidak harus dilakukan besok. "

Aku memberi respon yang baik untuk memastikan jadwal akhir pekanku dan Isshiki memindahkan
telunjuknya ke dagunya sembari menengok.

"Tetapi aku juga ragu kalau kau ada aktivitas besok? "

"Jangan berpikir seperti itu, kaupikir aku akan tahu apa yang akan terjadi besok? "

Ini selalu mengangguku setiap waktu, mengapa Isshiki selalu berbicara seperti dia tahu segalanya?
Seperti aku akan tahu apa rencana dia sebenarnya. Aku tidak tahu segalanya, aku hanya tahu apa yang
kutahu.

Setelah memberi tahunya, pipi Isshikiterlihat memerah.

"Maksudku, aku tadi bertanya tentang Senpai pribadi."

"Oh, kau tadi membahas mengenai diriku saja... Tunggu dulu, kenapa ini tentang diriku sekarang?
Apakah itu tidak sedikit aneh? Meski begitu, kamu benar kalau aku tidak memiliki kegiatan apapun
besok."

"Tuh kan, benar kan. Kalau begitu, aku mengandalkanmu besok. Aku menunggu aksimu, Senpai!
Kalau begitu, aku permisi pergi dulu."

" Te-tentu..."
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ah sial, aku membuat sebuah janji-kah tadi? Jika dia mengatakan itu suatu pekerjaan, kupikir
Isshiki seharusnya memintaku untuk melakukan sesuatu... Sial, aku, seperti tidak memiliki petunjuk
apa yang dia maksud.

Setelah lama terdiam karena efek senyum Isshiki, aku berjalan menuju gerbang sekolah.

Setelah berjalan beberapa langkah, aku menengok ke belakang dan Isshiki masih melambaikan
tangannya dengan disertai senyuman kepadaku.

Jadi, kalau itu memang benar ada perlu denganku, mungkin saja dia hanya memberitahuku hal-hal
penting saja seperti request sebelumnya. Faktanya, mungkin hanya itu kemungkinannya. Hanya saja,
dia tidak memberiku detail apa yang terjadi nanti.

Tetapi seperti tidak ingin mengingat satupun hal, aku mengubur sebagian wajahku ke syal dan
berpikir, tetapi aku tidak bisa memikirkan apapun tentang request itu.

Kebekuan otakku ini menjadi pecah ketika menuju pintu gerbang dan melihat Yuigahama dan
Yukinoshita seperti berbicara dengan santainya. Sepertinya, mereka menungguku dari tadi.

" Ah, maaf. Kalian seharusnya sudah pulang tanpa menungguku tadi..." pintaku.

Yuigahama seperti berjalan berputar-putar, dia seperti menyeret Yukinoshita bersamanya dengan
memegang lengannya. Kau tahu, itu mengingatkanku akan anjing yang berjalan kesana-kemari ketika
sedang berjalan dengan tuannya.

"Sebenarnya kita tidak menunggumu. Seperti, aku dan Yukinon tengah berhenti untuk berbincang-
bincang, benar kan Yukinon? "

" ... Ya seperti itu. " Yukinoshita sepertinya membuang muka ketika Yuigahama bertanya
kepadanya. Melihat perilakunya, mirip kucing yang tidak suka ketika diganggu.

"Yah apapun itu, terima kasih. "

Ketika kita diluar sekolah, suasana sudah beranjak malam. Mungkin sudah dekat dengan hari
pertama musim semi, tetapi nampaknya hari berjalan begitu lama saat ini.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ketika kita menuju ke gerbang, Yuigahama berjalan di sebelahku. " Apa yang Iroha-chan katakan
tadi? "

"Sebenarnya, aku tidak tahu apa maksudnya... sepertinya dia butuh bantuanku untuk pekerjaan
OSIS. Aku benar-benar tidak tahu apa maksudnya..."

" Itu bukan penjelasan yang jelas... "

Yukinoshita mengatakan itu sambil tersenyum dan berjalan di belakangku.

Meski begitu, sepertinya sudah umum untuk sebuah pekerjaan selalu tidak disertai dengan
penjelasan yang baik. Faktanya, apa yang klub relawan lakukan selama ini juga disertai penjelasan
yang minim. Meski begitu, semenjak aku mengatasi situasi itu dan menjelaskan semuanya, membuat
segalanya menjadi mudah. Laporan, komunikasi, dan konsultasi memang penting.

Apa-apaan yang kupikirkan tadi, lebih baik kulupakan semua ini dan fokus ke pekerjaan besok.

x x x

Hari libur dengan langit musim dingin yang terang. Suasana di depan Stasiun Chiba dipenuhi dengan
berbagai aktivitas.

Aku membayangkan kalau area perkotaan akan lebih buruk dari ini, tetapi suasana kacau ini sudah
cukup bagiku karena aku sendiri jarang pergi keluar ketika akhir pekan.

Aku memandang lama ke orang-orang yang bepergian keluar-masuk pintu depan Stasiun dan
memeriksa waktunya. Ini sudah jam 10 pagi lewat 15 menit.

Ini sudah lewat jam yang dijanjikan dan Isshiki masih tidak terlihat. Sepertinya aku ingin
memastikan lagi soal waktunya ke Isshiki, namun aku tidak mempunyai nomornya dan ini seperti
sebuah kesialan bagiku.

Ketika kau berjanji bertemu di depan Stasiun Chiba, biasanya orang salah paham dan menganggap
tempat tersebut adalah Stasiun Chiba di pintu masuk yang sebelah timur, tetapi itu bisa juga dimaknai
sebagai pintu masuk bagian barat. Bukan, mungkin kata Stasiun Chiba merujuk ke Stasiun kecil
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Chiba yang lain yang bernama Keisei-Chiba, atau Stasiun Nasional di depan Stasiun Chiba. Serius,
nama stasiun macam apa itu? Mereka menaruh kata stasiun depan di namanya... Jika bukan itu,
mungkin juga yang dimaksud Stasiun Chiba adalah Stasiun lainnya dengan nama mirip seperti Stasiun
Nishi-Chiba, Stasiun Higashi-Chiba, Stasiun Hon-Chiba, Stasiun Minato-Chiba, Stasiun Koen-Chiba,
Stasiun Chuuei-Chiba, atau mungkin, Stasiun Kotabaru Chiba dan banyak lagi Stasiun dengan nama
Chiba di dalamnya. Mungkin bagi orang yang baru tahu Kota Chiba dan hanya tahu soal Stasiun
Chiba, akan sulit untuk menemukan tempat yang dimaksud.

Ketika seseorang dari Kota Chiba mengatakan " Aku akan pergi ke Chiba ", tanpa ragu mereka
mengartikan itu adalah area di sekitar Stasiun Chiba. Ini mungkin agak ambigu bagi orang yang di
luar daerah. Seperti, orang Hokkaido, kau tidak akan tahu apa yang mereka maksud ketika mereka
mengatakan " Aku akan pergi ke Hokkaido". Atau orang dari Tokyo berkata " Aku akan pergi ke
Tokyo" dan terdengar mereka seperti pergi mengejar mimpi yang lebih besar.

Jadi, kupikir ketika dia mengatakan bertemu di depan Stasiun Chiba berarti adalah disini, aku
menginjak lantai berulang kali untuk mengalihkan perhatianku dari hawa dingin ini. Lalu, dari
gelombang orang-orang yang berlalu-lalang, aku bisa melihat Isshiki.

Memakai syal dari bulu, mantel berwarna beige-nya menutup rapat tubuhnya. Dengan sepatu boots
di kakinya, dan rok pendek yang datar, dia sepertinya tidak terlihat kedinginan.

Ketika dia melihatku, dia berlari kecil ke arahku. Setelah membetulkan syal dan tas kecilnya, dia
menatapku.

"Aku minta maaf karena membuatmu menunggu. Aku butuh waktu agak lama untuk bersiap-siap..."

"Serius? Gara-gara itu aku harus menunggu? " Aku mengatakannya dengan maksud Irohasu, kau
sangat lambaaaaan.

Isshiki berkata.

"Umm, bukankah seharusnya kau mengatakan ' aku baru saja sampai '...? Karena kita akan pergi
kencan. "

" ... Kencan? "

Itu adalah kata yang tidak akan kau dengar setiap hari... Apakah ini semacam ritual untuk
menenangkan roh yang marah dengan syarat aku harus menemaninya...? Sesudah itu akan ada
pertempuran! Atau hal-hal sejenis dengan itu. Namun, secara umum kalau berbicara tentang kencan,
artinya jalan-jalan bersama antara pria dan wanita.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tetapi mengapa aku tiba-tiba kencan dengan Isshiki? Aku sangat curiga akan hal ini karena Isshiki
menaruh tangannya di pinggangnya dan mengatakan.

" Aku sudah memberitahumu, bukan? Kalau kita akan mengadakan simulasi kencan. "

" ...Ahh."

Ngomong-ngomong, dia memang mengatakan hal semacam itu bulan lalu. Berarti dia serius ketika
mengatakannya? Aku memang menjawabnya dengan asal waktu itu. Sial, Aku tidak tahu kalau itu
akan menjadi kenyataan!

" Bisakah kau beritahu aku lain kali ketika hal semacam ini terjadi? Bahkan akupun harus bersiap-
siap dahulu..."

Misalnya siap-siap menolak dengan mengatakan jadwalku padat, atau menunda jadwal kencannya
hingga waktu yang tidak ditentukan, atau tiba-tiba punya sakit perut ketika hari H, atau hal-hal
semacam itu. Meski begitu, aku berpikir tidak akan ada yang berubah meskipun dia memberitahuku
sebelumnya. Kapanpun kau membuat rencana yang menarik dan baik dan tiba pada hari H, kau akan
berpikir, " Sepertinya akan menjadi hari yang berat.". Ada apa dengan fenomena tersebut?

Meski aku mencoba untuk membuat penolakan, sepertinya tidak akan memiliki efek ke Isshiki.

" Maksudku, kalau aku mengundangmu secara normal Senpai, kamu tidak akan mungkin datang,
bukan? "

" ... Benar juga."

Kau memang benar-benar sesuatu. Dia mengerti aku dan mungkin mendapatkan ranking 3 dalam
sertifikat Hikigaya.

Kalau dipikir-pikir, memang kesalahanku menjawab asal-asalan dan membuat janji dengannya.
Sudah sangat telat kalau hendak mencari alasan untuk membatalkan ini. Salah satu alasan kuat adalah
karena aku tidak memberinya jawaban yang jelas. Dan akan sangat tidak bertanggung jawab kalau
aku meninggalkannya disini.

Jadi, hal yang benar adalah kuselesaikan ini secara cepat dan pulang ke rumah.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

" Baiklah, ayo kita pergi." Aku mengangguk dan Isshiki tersenyum. " Jadi, kita akan pergi kemana? "

Seketika aku bertanya kepadanya, senyum Isshiki memudar. " Jadi yang kau lakukan pertama kali
adalah bergantung ke si gadis... padahal aku berpikir kau akan memikirkan sesuatu tadinya..."

" Aku hanya tertarik memikirkan rencana ketika sedang sendirian, namun ketika bersama orang lain,
aku cenderung mengikuti mereka. "

" Lupakan saja deh... Ayo kita pikirkan sambil berjalan! Disini sangat dingin." Bahu Isshiki
nampaknya menandakan dia sangat kedinginan. Yep, nampaknya Irohasu tahu apa yang kurasakan
dari tadi semenjak menunggunya.

Ngomong-ngomong, siapa coba yang membuatku menunggu dari tadi di cuaca sedingin ini...?

* * *

Kami berjalan menyusuri jalan yang menghubungkan ke pusat hiburan di Kota dari Stasiun Chiba.

Distrik tersebut berada di jalan utama Chiba yang menghubungkan ke banyak restoran, fasilitas
hiburan, dan perdagangan. Karena ini akhir pekan, banyak sekali orang-orang yang berlalu-lalang.
Siswa-siswa bisanya kesini ketika libur dan malam hari, dan tempat ini sangat familiar denganku.

Ketika kita berjalan lebih jauh, kita tiba di area dimana ada bioskop, toko buku, dan permainan
ketangkasan.

Namun, kalau kita berbelok ke kiri, kita tiba di toko Parco, dan jika kita berputar-putar di sekitar
sini, kita akan melihat banyak sekali persimpangan jalan. Hari ini banyak sekali pejalan kaki dan
mungkin mereka juga memiliki pikiran yang sama dengan diriku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Meski kau sudah terbiasa dengan berjalan-jalan di sekitar jalan ini, semuanya terasa berbeda ketika
kau berjalan bersama seorang gadis. Berjalan bersama-sama harusnya terkesan natural, tetapi kalau
aku tidak sadar langkah kakiku semakin cepat, aku mungkin meninggalkan Isshiki di belakangku
tanpa kusadari. Aku menyesuaikan langkahku dengannya.

Ketika aku selangkah di depan karena menghindari bergesekan dengan pejalan kaki di depanku,
Isshiki mempercepat langkahnya dan berjalan di sebelahku. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan
dan menatap wajahku dari bawah.

"Senpai, kemana kau biasanya pergi?"

"Rumah."

"Coba lagi."

"Benar kok."

Nada Isshiki berubah menjadi lebih tajam dan dia menatapku dengan setengah mata tertutup. Kamu
menakutiku, Iroha-chan. Dengan Isshiki yang berubah diam, aku merasa berada dalam tekanan, aku
pura-pura batuk dan mengkoreksi ucapanku.

"Biasanya ke Perpustakaan atau ke Toko Buku. Aku biasa menghabiskan waktuku kesana, dan
biasanya terasa menyenangkan bagiku pergi ke 2 tempat itu. "

"Kencan di Perpustakaan..." Isshiki berbisik kepadaku dan menatap langit. Setelah berpikir sebentar,
dia menundukkan kepalanya.

"Maaf Senpai, sesuatu yang terkesan intelektual seperti itu adalah yang dilakukan Hayama-senpai.
Jadi, aku menginginkan sesuatu yang lebih diluar standard darimu, Senpai."

Hoo Hoo, gadis ini... Sebenarnya banyak hal tentang diriku yang terkesan intelektual. Namun,
sebenarnya aku tidak berpikir akan ke Perpustakaan bersama Isshiki, jadi ini bukan masalah bagiku.

Maksudku, sekarang, aku sangat gugup, meskipun ke tempat yang sepi bersama Isshiki, aku pikir
aku tidak akan bertingkah tenang-tenang saja. Aku seperti seorang ayah yang ingin bersantai di akhir
pekan, tetapi terpaksa menemani anak-anaknya. Kalau mengikuti logika, mungkin aku akan
mendapatkan kedamaian apabila pergi ke Perpustakaan bersama Hayama. Oh tidak, apakah barusan
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

aku seperti berpikir untuk berkencan dengan Hayama ke Perpustakaan? Aku enggak bisa
membayangkan bagaimana Ebina-san jika tahu aku membayangkan hal seperti itu. Tidak, serius lah!

Namun karena aku tidak peduli dengan Hayama, aku taruh dia di suatu tempat di ujung pikiranku
selama-lamanya. Aku berpikir keras tentang tempat dimana orang-orang pada umumnya akan pergi.

"Ada karaoke, darts, billiard, bowling, tenis meja...pusat batting baseball, tetapi tidak begitu banyak
tempat seperti itu di sekitar Stasiun Chiba..."

Aku bertanya ke Isshiki dengan harapan ada salah satu opsi yang kukatakan di atas dan dia
menyukainya. " Aku sebenarnya tidak begitu peduli, tetapi billiard tidak begitu cocok denganmu,
Senpai."

"Baiklah, billiard kuhapus dari opsi."

" Oh, tapi tenis meja memang cocok denganmu!"

"Kau tidak perlu menambahkan kata-kata di belakang tenis meja tadi..."

Sebenarnya, apa sebenarnya aku tadi agak keterlaluan soal tenis meja? Tenis meja sangat keren.
Pernah tahu "pingpong"? Manga dan animenya sangat keren.

Karena itu, kami tiba di perempatan Gosaro dan menunggu lampu hijau bagi pejalan kaki.

Kami menuju ke Parco jika belok kiri, dan ke Bioskop apabila lurus ke depan. Tidak ada pilihan
lain karena jalan ke kanan tidak ada.

"... Bagaimana kalau kita lihat film? Kita bisa menghabiskan waktu 2 jam."

"Kenapa kita harus menghabiskan waktu? Tapi, kaulah yang memimpin disini, Senpai..."

"Baiklah, kalau begitu kita nonton film. "

Isshiki terlihat sedikit tenang, tetapi semenjak aku mendapatkan perhatiannya, aku berjalan menuju
bioskop. Karena ini akhir pekan, bioskopnya terasa penuh.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ketika aku melihat jadwal bioskop dan kursi yang tersisa, Isshiki menunjuk ke sebuah poster film
Hollywood. Dan disana tertulis "Dinominasikan Academi Award"

"Aku ingin menonton ini."

" Baiklah, kalau begitu aku akan menonton film yang ini."

Aku, memilih film yang lain dari Iroha. Kedua film berakhir di jam yang sama, jadi kita berdua
akan keluar dari Bioskop di waktu yang hampir sama.

"Kita butuh tempat dimana akan bertemu sesudah ini. Tidak apa-apa apabila kita bertemu di
Starbuck dekat sini? "

Kebiasaanku tidak memberiku opsi ketika menonton film dengan orang lain, jadi aku memutuskan
sesuatu dengan lebih logis, aku bahkan memperhitungkan durasi filmnya, jadi kenapa wajah Iroha-
chan seperti mengatakan tidak puas?

"... Huh? Ada apa?" Aku mencoba bertanya.

Isshiki mengangguk, sepertinya dia menemukan sesuatu. " Hoo aku baru tahu kalau itu yang ada di
kepala Senpai."

Aku tidak mengerti apa yang terjadi denganmu, tetapi aku senang kamu bisa mengerti. Isshiki
berubah dan memandangi sesuatu selain poster film tadi.

Ketika aku mencoba melihat ke arah pandangannya tertuju, disitu ada tanda bowling area. Dan di
dasar papan tanda tersebut ada kata-kata tentang tenis meja.

Setelah itu, Isshiki menatapku. " Baiklah, kita lupakan saja filmnya, kenapa kita tidak bermain tenis
meja saja? "

"Aku sih oke-oke saja, tetapi apakah sepatu yang kau pakai akan membuatmu sedikit kesulitan?"
Aku mengatakannya sambil melihat sepatu Isshiki. Isshiki terdiam, dan memandangi sepatunya, lalu
menatapku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Penampilan cerianya diikuti bibirnya yang terkesan terkejut akan perkataanku, membuatku tersadar
bahwa Isshiki adalah gadis yang lebih muda dariku.

Wajahnya yang sedang berpikir, seakan-akan hendak mengatakan sesuatu.

"A-Apa?"

"Tidak ada apa-apa... Aku hanya sedikit terkejut kau sangat memperhatikan detail..."

"Aku langsung tahu ketika aku dan dirimu memiliki tinggi yang berbeda dari biasanya" kataku.

Isshiki berjalan tepat di depanku seperti mencocokkan tinggi dan menatapku. Dia memundurkan
langkahnya sesekali, lalu maju mendekatiku seperti hendak memperhitungkan sesuatu. Dan dengan
mengambil napas panjang diikuti senyum di bibirnya, dia mengatakan sesuatu.

"Eh iya ternyata benar. Aku seperti hampir sama tinggi denganmu dari hari-hari biasanya."

Karena jarak yang memisahkan wajah kita sangat dekat, aku menahan napasku ketika melihat
senyum bibirnya yang merah merekah.

Ketika aku terdiam karena tidak ada yang bisa kukatakan, bahkan Isshiki merasa terpengaruh juga
dengan jarak kita yang dekat dan memalingkan wajahnya yang memerah. Lalu dia melihatku dengan
ragu-ragu dan bertingkah seolah-olah malu untuk menunjukkannya.

"... Kupikir kau bisa menyewa sepatu disana nantinya." Aku mengalihkan pandanganku dari Isshiki
dan melangkah menuju Bowling area. Isshiki mengikutiku dari belakang setelah menyetujui
tawaranku.

Ya ampun, kenapa juniorku bisa selicik ini.

Namun dibalik kelicikannya, membuat Isshiki berkurang sifat manisnya, jadi sifatnya tadi
mengurangi kadar manis dirinya.

Namun sejujurnya, dia memiliki wajah yang manis. Memang bahasa tubuhnya agak licik, tetapi
memang manis. Sifat dirinya, mungkin banyak masalah di dalamnya, namun dari dia bertindak licik
dan innocent, mungkin bisa aku kategorikan manis.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Sial, apa-apaan tadi? Dia memang manis. Dia terlihat seperti idola sekolahan! Itu adalah Iroha-
chan! Aku terlihat aneh apabila bereaksi seperti itu...Tidak, aku yakin tidak akan bereaksi seperti itu.

Kelicikan dan manisnya, pastinya bertujuan untuk latihan menghadapi Hayama Hayato, bukan ke
diriku, jadi aku bisa tenang-tenang saja menghadapinya. Aku cukup yakin kalau aku akan jatuh ke
jebakan pertamanya dulu jika aku tidak memakai akal sehatku.

Karena sebenarnya aku memiliki sebuah jati diri sebagai warga Chiba, aku mencintai kota ini.
Karena aku sudah memiliki cinta ke kota Chiba, jebakan dari Irohasu tidak akan mempengaruhiku.
Terima kasih Chiba, aku mencintaimu!

Sambil memikirkan kembali masalah ini, aku membuat rangkuman utama tugasku hari ini. Tugasku
hari ini adalah menjalankan sebuah simulasi kencan bagi Isshiki seandainya jika dia berkencan
dengan Hayama.

Ketika kita melewati area perbelanjaan dekat Stasiun, aku berpaling ke Isshiki ketika Bowling area
terlihat dan memastikan kepadanya. " Sebenarnya, apa Hayama bermain tenis meja? Kupikir dia akan
bermain sesuatu yang agak stylish."

"Justru tenis meja yang tepat! Aku tidak terlihat seperti menjadi diriku sendiri ketika aku hanya
mengikuti Hayama-senpai kemanapun yang dia mau, bukan? "

"Benar juga..."

Ketika dia menyebutkan itu, kupikir ada benarnya. Lawan Isshiki saat ini adalah Miura, dan dia
sepertinya tidak akan mengajak Hayama ke sesuatu seperti tenis meja. Jadi, itu membuat alasannya
masuk akal. Meski begitu, aku tidak yakin ini akan berakhir buruk atau bagus baginya kelak.
Lagipula, aku juga tidak yakin Hayama akan peduli dengan itu...

Jadi, karena ini demi juniorku yang manis, mari kita lakukan yang terbaik.

x x x
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kita menuju ke bagian Bowling di dekat bioskop, check-in ke resepsionis, dan pergi ke area tenis
meja di pojokan.

Kami duduk di sofa kulit dan berganti sepatu.

Isshiki duduk di sebelahku, melepas mantelnya, dan mengganti sepatu bootsnya.

Sweater rajutan berwarna pink mengesankan sisi femininnya, rok tinggi-sepinggang menunjukkan
bentuk pinggangnya. Ketika dia kesulitan memindahkan bootsnya dengan tangan, aku bisa melihat
kakinya yang terawat baik dari celana ketatnya.

Aku ketahuan telah memandanginya dan dia menunjukkan bahasa tubuh agak kekanak-kanakan.
Ketika kedua mata kita saling menatap, dia mengatakan " Ada apa? " Tetapi tidak mungkin aku
memberitahunya kalau sedang terpesona oleh dirinya, meski perilakunya kadang kekanak-kanakan.
Jadi, aku memalingkan wajahku dan memberikan raketnya.

Setelah Isshiki menerima raketnya, dia berjalan ke depan meja.

"Aku belum pernah bermain tenis meja semenjak SMP."

"Kau bisa ikut extrakurikuler tenis meja di kelas 2 SMA nanti."

Aku berdiri di seberang Isshiki. Isshiki menggulung lengan sweaternya dan menodongkan raketnya
kepadaku. Lalu membuat senyum dengan penuh determinasi!

"Jadi, kalau aku menang nanti maka kau traktir aku makan siang?"

"Hoo, taruhan makan siang? Baiklah kalau begitu..." Aku menjawab tantangan itu, dan mengirim
bola ke Isshiki. Kupikir tidak ada yang membuat pertandingan menjadi menarik kecuali menaruh
taruhan disana. Setelah memantul-mantulkan bola ke meja, Isshiki menggenggam bola tersebut dan
memasang pose siap memulai pertandingan.

"Kalau begitu, sudah diputuskan! Aku akan memulai dahulu!"

Isshiki berteriak kencang ketika memukul bola itu ke area milikku.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Hoi."

Aku mengembalikan bola tersebut tanpa mengurangi tenagaku. Bola memantul di area depan
Isshiki. Dia mengembalikan bola dengan suara pelan, "Toh!".

Bola pingpong berbunyi sangat keras ketika jual-beli ayunan terjadi di meja.

Setiap bola membuat bunyi aneh, aku merasakan nostalgia. Mengingatkanku ketika aku bermain
dengan Komachi ketika di pemandian air panas waktu bersama keluarga dulu. Terima kasih untuk itu,
aku bisa bermain tenis meja dengan baik dan bisa berpura-pura serius. Gayaku bermain mirip Mario
Kart dan Puyo Puyo. Maksudku, setiap Komachi kalah, dia akan sedikit sedih...

Aku menggunakan itu dengan membuat rally pingpong di tempat dimana Isshiki dengan mudah
mengembalikan bolanya.

"Tah."

"Hoi."

Kami membuat bola tersebut menjadi rally sementara teriakan kami terkesan datar daritadi.
Nampaknya salah satu dari 108 skill Onii-chan,menghibur adik kecil sudah mulai berkarat.

Awalnya, Isshiki mengembalikan bola tersebut dengan gugup, namun nampaknya dia sudah mulai
terbiasa dengan itu. Nampaknya dia sangat menikmatinya...Di akhir pikiranku, sesuatu yang
mencurigakan terlihat dari tatapan mata Isshiki.

Isshiki fokus menatap bola yang memantul, mengambil ancang-ancang, dan smash bola tersebut.

"Mati kau!"

"Uh, kenapa menyebut kata-kata itu?"


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Bola yang di-smash Isshiki terbang dengan pola parabola lalu menghilang entah kemana. Namun
Isshiki tersenyum, "Kau menyukainya...!?"

Kita ini tidak sedang bermain dalam sebuah grand slam dimana akan ada orang yang membantu
mengambilkan bolanya, nona.

Aku mengambil bola tersebut. Meskipun aku yang memulai servis, tetapi aku melakukan kesalahan
konyol dan sekarang menjadi giliran Isshiki untuk melakukan servis.

"Oke, sekarang giliranku, bukan?"

Isshiki memantulkan bolanya dan melakukan servis. Namun dia menyadari sesuatu, dia mengangkat
tangannya untuk meminta pause. " Oh, Senpai, tunggu sebentar- HIYAH!"

Tepat ketika dia hendak pause pertandingannya, dia tiba-tiba melanjutkan servisnya dengan sekuat
tenaga. Namun aku tidak tertipu dengan aksi seperti itu. Aku dengan santai mengembalikan bola
tersebut.

"... Terlalu gampang."

Ayahku dulu sering menggunakan trik itu di tenis meja ketika aku kecil dulu, jadi sebagai balas
dendam, aku menggunakan trik yang sama berulang kali ke Komachi, dan dia tidak senang dengan
itu! Kau mungkin berpikir betapa hinanya keturunan Hikigaya sekarang! Namun ketika Komachi
menangis waktu aku bermain curang, " Aku tidak akan mau lagi bermain tenis meja denganmu, Onii-
chan!" terlalu manis...

Tentu saja, Komachi selalu mengingat kejadian tersebut, namun bagaimana Irohasu, sebagai orang
dewasa juga melakukannya? Ketika aku melihatnya, dia seperti sedikit marah rencana curangnya
gagal.

"Grrr..."

"Jika kau terus bermain seperti itu, aku akan bermain dengan serius..." Aku mengatakannya, dan
melepas sweaterku. Aku menggosok lantai dengan sepatuku dan mengambil pose seperti atlit tenis
meja sungguhan. Ketika aku melakukannya, Isshiki mengayunkan raketnya seperti hendak protes.

"S-senpai, kau agak kekanak-kanakan!"


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Terserah kau saja...bersiaplah, ini giliranku untuk servis."

Aku berada di mode berbeda ketika dari sebelumnya yang sengaja mengalah untuk menghibur dan
sekarang ke mode serius. Aku memposisikan diriku di sudut dan membuat posisi untuk servis full-
power. Meski dia sepertinya komplain, dia seakan-akan siap untuk menyambut bolaku dan
mengejarnya. "Uryah!"

Dan kemudian, raketnya seperti memotong udara dan rok dari Isshiki yang terlalu bersemangat
berkibar. Sial, sekarang aku baru memikirkannya, dia memakai rok, bukan? Aku lebih baik
menghindari membalas bolanya dengan bola-bola cepat...

Setelah itu, aku kembali ke mode mengalah dan mengembalikan bolanya pelan-pelan. Namun
sekarang aku malah memperhatikan roknya, tatapanku tidak mau berkompromi dengan kemauanku.
Rok Isshiki yang berkibar ke atas dan ke bawah terus mengusik konsentrasiku.

"Toh! Dasar pengecut!"

Apaan pengecut? Meja tenis ini menghalangi pandanganku untuk melihat semuanya! Apa-apaan ini
dengan spot detektif ini? Oh aku tahu, bagaimana kalau seseorang menciptakan meja tenis dengan
material yang bisa tembus pandang? Pasti akan sangat populer. Masa bodoh, aku harusnya
menemukannya dan menjadi kaya!

Entah karena khayalan penemuan bodoh tadi atau imajinasi tentang rok tadi, aku berkali-kali
mengayunkan raketku secara kosong dan Isshiki dari tadi terus mendapatkan point.

Isshiki memalingkan wajahnya dan mengambil handuk kecil dari tasnya. Dia membersihkan
wajahnya dari keringat dan mulai menghitung sesuatu dengan jarinya.

"Umm, jadi Senpai punya 8 point. Dan sekarang aku punya...satu,dua,tiga,empat...oh Senpai, jam
berapa sekarang?"

Nampaknya aku cukup familiar dengan taktik ini, aku melihat jam di dinding dan menjawabnya,
"Sekitar jam 11."

"Sebelas ya? Okey. Ah, jadi poinku adalah 12, 13,..."

"Poinmu enam. Enam!"


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kau terlalu jelas untuk menggunakan strategi mengalihkan perhatian dengan waktu. Berapa poin
yang di-skip saat menghitung tadi? Meski begitu, kau lumayan berpengetahuan dengan mengetahui
strategi seperti itu, Isshiki.

Ketika aku mengatakan poinnya tadi, Isshiki cemberut. Tetapi itu tidak akan merubah apapun disini.

"Ini, ayo mulai!"

Aku memberitahunya dan memulai servis pelanku. Aku menahan diri untuk memukul bolanya keras-
keras, tetapi aku sengaja mengarahkan bolanya ke sudut yang sulit. Isshiki mengejar bolanya ke sudut
meja, tetapi bola pingpongnya menyentuh meja dan melambung tinggi tak terkejar.

Melihat bolanya melambung jauh, Isshiki tersenyum dan menatapku. "Ah, tadi out kan? Jadi aku
mendapat point?"

"Kalau out, tidak akan ada bunyi bola memantul di meja seperti tadi..."

Apa-apaan tadi, terang-terangan berbohong?

Untuk sejenak, bukankah metodenya terkesan tidak adil? Terlebih lagi, bagaimana roknya bergerak
kesana kemari, kupikir itu sangat tidak adil!

Dari situ, aku berhasil mencapai poin yang ditentukan, mengganti kehilangan poin akibat roknya,
dan akhirnya menjadi pemenang.

Dan aku keluar sebagai pemenang pertandingan ini.

Kami berdua duduk di sofa setelah menyelesaikan pertandingan kami. Nafasku terasa berat karena
sudah lama aku tidak bermain tenis meja.

Di sisi lain, bahu Isshiki merendah sebagai tanda aku mengalahkannya...Kamu masih perlu belajar
banyak, nak!

"...Jadi, ini adalah kemenanganku, bukan?" Aku bertanya kepadanya untuk mengkonfirmasi
kemenanganku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki mengangguk perlahan. "Ya... nampaknya begitu. Aku akui kekalahanku kali ini..."

Aku cukup terkejut dia jujur dengan kekalahannya kalau melihat bagaimana strategi curangnya tadi.
Memiliki banyak taktik seperti itu, seharusnya dia sudah memenangkan pertandingannya.

Aku bukannya bangga akan kemenanganku, namun menang bukanlah perasaan yang buruk-buruk
amat. Aku tersenyum atas kemenanganku, namun melihat Isshiki yang sedih dan menunduk, aku tidak
mampu tertawa.

"Kalau begitu, terima kasih atas makan siangnya ya." Aku tersenyum dan pura-pura bersikap baik
semampuku. Ketika aku mengatakannya, Isshiki menggerakkan bahunya...Huh, jangan bilang kau
akan menangis, Irohasu? E-eh, k-kalau beneran bagaimana ini?

Ketika aku dilanda kepanikan, suara tawa kecil terdengar di sebelahku.

"...Fufufu."

Ketika aku melihat dirinya, Isshiki memiliki senyum yang menakutkan.

"Huh, apa itu? Apa ada yang salah denganku?" Tanyaku.

Isshiki menaruh tangannya di pinggang dan menatapku dengan senyum kemenangan. "Aku memang
mengatakan bahwa kalau Aku menang Kau harus mentraktirku, tetapi Aku tidak mengatakan
bagaimana seandainya kalau Kau yang menang, Senpai."

Apa yang dia katakan barusan? Aku menatapnya dengan curiga dan mencoba mengingat-ingat
percakapan sebelum pertandingan...Hmm?

"...Kurasa kau benar."

Memang benar, kondisi persyaratan pemenang yang Dia berikan adalah jika Dia menang...Enggak
buruk juga, Aku belajar sesuatu disini...Lain kali kalau Aku menantang Komachi, Aku bisa
menggunakan jurus ini. Membayangkan Komachi membenciku karena kalah setelah sekian lama
membuat diriku kegirangan...Tetapi meski begitu, hal yang dikatakan Irohasu dan dia lakukan
memang sangat buruk.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Sebenarnya, memang pada awalnya aku tidak ada rencana untuk membuatmu mentraktirku, jadi
kurasa tidak masalah. Tetapi, bukankah kau menjadi sedikit tidak adil...?" Kataku.

Bagaimanapun, Isshiki nampaknya tidak terlalu peduli dengan apa yang kukatakan. Malahan, dia
tersenyum.

Dia menundukkan kepalanya setinggi dadanya, dan mulai melirikku dari bawah. Kedua matanya
seperti ingin mempermainkanku.

"Menjadi sedikit tidak adil membuatku terlihat seperti seorang gadis, bukan?"

"Ahh, itu..."

Kata-kata Isshiki sedikit konyol, namun cukup meyakinkan. Aku pikir kata-kata itu berasal dari
cerita kuno bahwa gadis itu terbuat dari gula dan rempah-rempah, dan semua hal-hal yang baik.

Itu memang benar adanya. Meski dalam kasus Isshiki, dia terlihat kelebihan rempah-rempah.

"Ya terserah kamulah, tetapi jangan berharap logika tersebut mempan terhadap semua pria.
Terutama hari ini."

Meski begitu, aku cukup yakin pria seperti Hayama dan Tobe akan menikmati hal semacam ini dan
melihat bagaimana penampilan Isshiki dan cara bicaranya, aku pikir dia akan dimaafkan dalam segala
situasi. Sialnya, bahkan akupun memaafkannya kali ini!

Ketika memikirkannya, Isshiki membuat gerakan tidak terduga, dia membuat gerakan seolah-olah
mengerti apa yang kukatakan. Lalu dia melambaikan tangan tanda menolak argumenku.

"Tidak, tidak, tidak, aku pastinya tidak akan melakukannya ke Hayama-senpai. Apa yang terjadi
kalau dia membenciku nantinya?"

"...Hmm, kupikir Hayama akan senang mendengarnya."

"Serius itu? Darimana kau dapat info itu?"


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Entahlah, cuma pikiranku saja."

Karena dia sedang sibuk berpikir, aku berusaha menjauh dari tatapannya. Isshiki tidak mendekatiku
lebih jauh dan menyilangkan tangannya. " Kalau sumbernya tidak jelas, tentu infonya tidak
valid...Aku merasa belum waktunya bersikap seperti itu."

"Kenapa harus buru-buru memikirkannya? Sementara waktu, dia "

Perkataanku dipotong oleh gerakan Isshiki yang berada di sampingku.

"Oleh karena itu, sekarang..."

Isshiki terdiam dan mendekatkan bibirnya ke telingaku seperti hendak berbisik sesuatu yang rahasia.

Dia menambahkan rempah-rempah tersebut dengan gula.

"Hanya kepadamulah aku bersikap seperti ini, Senpai."

"Kau sadar itu seperti mengatakan tidak apa-apa aku tidak menyukaimu, bukan?" Kataku, sambil
menjauhkan tubuhku dari dirinya. Isshiki tertawa kecil.

Berapapun kau tambahkan gula ke Jalapenos, itu tetap Jalapenos. Berapapun sirup yang kau
tambahkan ke Tabasco, itu tetap Tabasco.

Kecuali disana ada sesuatu yang baik, maka tidak ada yang akan berubah.

x x x

Setelah olahraga kecil tadi, aku merasa lapar.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki yang sedari tadi berjalan disampingku, menepuk pundakku ketika kita meninggalkan area
Bowling. " Apakah kau tidak merasa lapar?"

"Hm, ya. Aku berpikir untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan."

"Okay."

Aku menatap wajahnya ketika menjawab itu, dan dia tersenyum kepadaku. Tetapi dia tidak
mengatakan apapun dan terus tersenyum.

Jangan katakan bahwa sebentar lagi adalah waktunya untuk pertanyaan itu...

Aku mempersiapkan diriku dan perlahan-lahan mengatakan sesuatu. " Apakah ada yang ingin kau
makan?"

"Apapun tidak masalah bagiku."

Ini nih! Dia adalah type gadis yang akan mengatakan apapun oke ketika kau tanya dia mau makan
apa!!!

Ada rumor yang mengatakan bahwa gadis menilai seberapa Laki si Pria berdasarkan dari saran dan
pilihan yang si Pria berikan. Si Pria seperti sedang diuji. Namun aku memilih untuk menolak
pemikiran seperti itu.

Apakah mungkin antara pria dan wanita saling berbagai hubungan timbal balik yang adil dalam
menguji pasangannya masing-masing, kalau memang ada maka itu akan menjadi kunci suksesnya
hubungan.

Aku sepertinya ingin mengirim kata-kata ini ke semua orang.

"Ketika kau menatap terus neraka itu, maka neraka itu akan terus menatapmu pula." (Nietzsche).

Jika ada sesuatu yang berbeda di masa lalu, pertanyaan Isshiki tadi mungkin membuat diriku marah
dan menjadi Super Saiyan, tetapi aku sekarang sudah dewasa dari pengalaman-pengalaman masa
laluku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Bagaimana kalau pasta? Arrabbiata? Atau mungkin Tagliata?"

"Kenapa kok semuanya pasta?"

"Kecuali Tagliata, itu bukan pasta."

Tagliata adalah irisan daging steak tipis, atau semacam itu.

Alis Isshiki sepertinya tidak suka dengan apa yang kutawarkan. Tetapi begitulah dia, tetap bertahan
dengan senyumannya.

Meskipun terlihat senang dari luar, sebenarnya dia terlihat kecewa di dalam. Dengan suara kecil, dia
menggerutu. "...Duh, Senpai, kau sepertinya punya selera yang buruk."

"Begitu juga kau." Kataku.

Isshiki menggerakkan jari telunjuknya ke dagu dan berpikir tentang apa yang barusan kukatakan.
"Meski begitu, kau pernah mengatakan aku memiliki kepribadian yang menarik, bukan?"

Berkata seperti itu dengan ekspresi kosong menunjukkan betapa kuat dirinya. Memang benar, dia
memiliki kepribadian yang baik. Hanya mentalnya saja yang...

Kami berjalan sekaligus melihat tempat yang sekiranya bisa dijadikan tempat makan siang kita.

"Kalau kau tidak masalah dengan makanan apapun, kalau begitu... Restoran Saizeriya terdengar
cukup bagus."

Isshiki menggeleng-gelengkan kepalanya. Ayolah, bukannya baru saja kau katakan tidak masalah
dengan makan apapun? Pada akhirnya, aku hanya menyebutkan satu-persatu makanan yang mungkin
disukai oleh Isshiki.

Kalau begitu, kita mulai saja 'Quiz menebak makan siang Irohasu!'. Aku akan menyebut semua
tempat makan satu-persatu sampai Isshiki mengatakan suka.

"Oke, bagaimana kalau Jolly Pasta?"


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki menggelengkan kepalanya tanda menolak. Ini salah juga...

"Tsk, baiklah. Aku akan menyebutkan semua tempat yang kutahu sampai Tora no Ana."

Isshiki menggelengkan kepalanya lagi, "Maaf, bisa kau ulang tadi?"Grr, dimana lagi kau bisa
memakan pasta?

"Capricciosa?"

Lagi-lagi, Isshiki menolaknya. Nampaknya, waktuku sudah habis. Jawaban benar dari quiz "Tebak
makan siang Iroha" adalah nol, jadi tidak ada point untukku.

"Pasta dan pasta lagi, huh? Aku tidak masalah ikut kemanapun pilihanmu, Senpai."

"Sungguh? Jadi kau tidak masalah dengan pasta atau avocado?"

"Serius, jadi itu yang kau inginkan untuk makan siang kita? " Isshiki terlihat kurang senang
denganku.

Tidak, gadis seharusnya menyukai pasta dan avocado... Oh, dan juga udang. Gadis seharusnya
memiliki image menyukai udang. Tahu maksudku? Seperti Cobb Salada pasta, kombinasi dari pasta
dan avocado, bukankah itu hal terenak yang pernah ada?

Dia bilang tadi kemana saja boleh, tetapi tadi menolak Saizeriya. Aku mencoba meyakinkan diriku.
" Kau yakin? Kau tidak sedang mengujiku, kan? "

Isshiki menggerutu dan menatapku dengan kosong. " Hmm, normalnya, aku memang
melakukannya, tapi..."

Jadi kau memang melakukannya, huh...? Irohasu, kau sangat menakutkan.

"Tapi khusus hari ini, aku tidak masalah dengan tempat manapun dimana kau biasa makan, Senpai."
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

...Syukurlah, satu-satunya toko pasta yang aku tahu adalah Tapas Tapas, meski begitu lokasinya
tidak di sekitar Stasiun Chiba.

Jadi artinya aku hanya perlu mengajaknya ke tempat dimana aku biasa makan.

Namun meskipun banyak sekali tempat yang cocok bagi anak SMA seperti kami disini, opsi yang
ada sebenarnya tidak terlalu banyak. Di akhir pekan, restoran keluarga dan cafe biasanya sudah
penuh. Sayangnya, aku tidak terlalu tahu mengenai tempat-tempat unik disini juga.

Meminjam kata-kata Isshiki hari ini, dia mengatakan kepadaku kalau dia mengharapkan sesuatu
yang diluar standard dari diriku.

Kalau soal itu, maka hanya ada satu jawaban.

"Baiklah, kurasa aku harus pergi kesana..." Kataku, dan berjalan menuju pusat Chiba untuk
membawa Isshiki.

Di jalan utama Chiba dimana mall belanja seperti SOGO, PARCO, dan C-ONE memang berisi
banyak restoran, namun ada pula restoran jalanan dan di pinggiran gedung-gedung tersebut.

Namun bagi warga kota Chiba sepertiku, aku lebih suka lewat gang-gang kecil dan mencoba
makanan baru dari tempat makan yang kutemui.

Normalnya, aku akan pergi bertualang menemukan tempat makan baru, namun kali ini aku
membawa teman.

Dalam kondisi ini, memilih tempat yang sudah kukenal baik sepertinya adalah hal yang bagus.

Ketika kita sudah sampai di jalan yang dituju, ada papan tanda dengan lampu orange bertuliskan
nama tempat yang akan kutuju. Di bawah papan tersebut, ada tanda tangga yang berarti tempatnya
berada di bawah tanah.

Mata dari Isshiki terlihat berbinar-binar melihat lokasi yang berada di bawah tanah.

"Kamu akan mendapatkan banyak poin jika kau tahu mengenai tempat yang enak!" Isshiki menarik-
narik lenganku, menunjukkan ketertarikannya.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kami tiba di toko ramen, Naritake, dan itu adalah ramen terkenal di Chiba. Saat ini, mereka
membuka cabang di Tokyo dan Nagoya. Mereka juga punya cabang di Paris, Perancis, jadi kadang
aku memanggilnya Paritake.

"Dan... kita akan memakan ramen?" Isshiki melihat toko tersebut dan tiba-tiba ketertarikannya
menghilang. Dan dia, sudah tidak memegang lenganku lagi.

"Kaubilang tempat apapun dimana aku biasa makan, bukan?"

"Ya...baiklah karena yang menentukan kali ini adalah Senpai." Dia mengatakannya seperti sudah
menyerah.

O-Okai... maksudku tentu ini bukan tempat yang stylish atau apapun itu, tapi kupikir kau tidak perlu
sebegitu kecewanya terhadap pilihanku.

Berdasarkan pengalamanku, gadis biasanya menyukai ramen. Sumber : Hiratsuka-sensei. Sial,


sumberku ternyata tidak kredibel. Pastinya, dia sendiri tidak dalam usia dimana dia dipanggil gadis
lagi. Jadi, ini hal yang buruk. Apanya yang buruk? Memanggilnya gadis adalah hal yang buruk.

Kalau Hiratsuka Sensei ada disini, mungkin dia langsung melompat kegirangan untuk makan
secepatnya.

Coba kita pikir dari sudut yang berbeda, mungkin ini adalah kesempatan yang baik untuk
mengenalkan Naritake ke Isshiki. Ada pepatah orang tua mengatakan, "Dimana kau sedang dalam
situasi terjepit, disitu ada masalah besar, namun disitu juga ada peluang. Jika ada masalah datang,
biasanya kau akan menganggapnya hanyalah sekedar masalah. Namun jika kau melihat dari
datangnya masalah itu ada sebuah peluang yang baik, masalah itu akan pergi dengan sendirinya. Jadi,
aku hanya perlu fokus saja.

"Umm, bagaimana kalau kau simpan dulu penilaiannya setelah kau mencoba rasanya?" Aku tiba-
tiba mengatakan itu dengan nada yang sopan ke Isshiki.

Isshiki menatapku, dan akhirnya mengangguk. " Kupikir tidak masalah. Maksudku, Akulah yang
memintamu untuk memilihkan untukku."

Oh benarkah? Benarkah? Kalau begitu, berarti tidak masalah bagiku.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku masuk ke toko tersebut dan ada sambutan selamat datang dengan suara yang penuh semangat. "
Hallo, Selamat Datang!"

Kebanyakan kursi yang ada sudah penuh sejak siang tetapi beruntung bagi kita, dua tempat duduk
sedang kosong. Aku membeli tiket makannya dari mesin tiket di dekat tempat itu. Isshiki nampaknya
sedang mencermati tulisan di tombolnya dan dipenuhi dengan rasa bingung.

"Aku sarankan kau mencoba yang rasa Shoyu. Yang Miso juga cukup enak, tetapi untuk orang yang
pertama kali, paling bagus yang Shoyu.

"Baiklah, aku coba itu."

Setelah Isshiki membeli tiket makannya, kita menuju ke konter. Kami duduk di tempat duduk yang
disediakan dan hal pertama yang keluar dari mulutku adalah memanggil pelayannya.

"Gita gita."

"Gita? Huh?" Duduk di sebelahku, Isshiki bertanya-tanya apa yang kuucapkan tadi.

"Itu kode kadar lemak dari yang kauinginkan di porsimu. Maaf, bisa kau berikan dia porsi lemak
assari kepadanya?"

Dulu, lemak dan rasa yang kuat adalah nilai jual dari Naritake, meski kau memesan dengan kadar
lemak yang normal sekalipun, rasanya masih sangat kuat daripada toko ramen lainnya. Sangat
recommended bagi pemula untuk memulai dari assari ramen.

"... Kau nampaknya cukup sering kesini ya, Senpai?"

"Lumayan sering." Kuanggap tadi adalah sebuah pujian. Namun nampaknya reaksi dia sangat datar-
datar saja.

Ketika aku menatapnya, Isshiki sepertinya berusaha menjauh dan memandangku dengan tatapan
rendah.

Hmm, Irohasu nampaknya tidak begitu terkesan denganku...Kami duduk bersebelahan, namun
kenapa kami merasa seperti jauh satu sama lain?
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Hey para cowok! Dengarkan aku! Kita bisa memamerkan pengetahuan kita tentang makanan kelas
B seperti ramen dan kari sesuka kita, namun gadis-gadis tidak melihat itu adalah hal yang luar biasa!
Cowok sejati harus tetap melakukannya, ingat itu!

Aku melihat ke arah dapur di depanku karena tidak ada obrolan yang muncul dan aku menyadari.
" ...Pria yang mengatakan selamat datang tadi sedang berada disini. Nampaknya ramen kita akan
mendapatkan sesuatu ekstra di dalamnya."

"Huh? Apa maksudmu? "

"Maksudku, Naritake pada normalnya memang enak, tetapi itu juga bergantung ke waktunya, orang
yang membuat ramen berbeda-beda setiap shift waktunya. Dan biasanya ketika aku ke toko ini, orang
yang mengucapkan selamat datang tadi adalah orang yang sedang berada di shift dapur ini."

"..Um, nampaknya penjelasanmu tidak memberiku penjelasan yang kuinginkan."

Ketika dia mengatakan itu, ramen pesanan kami sudah datang. Konsentrasi "Gita-Gita" di ramen
tersebut seperti membentuk gunung Fuji, dan uap panas seperti keluar dari kawah gunung Fuji.

"Eh? Apa ini, apa ini lemak, serius?" Isshiki menaikkan nada suaranya setelah melihat isi
mangkoknya, tetapi aku tidak punya waktu untuk meladeninya.

"Terima kasih makanannya." Aku berdoa mengucapkan terima kasih. Aku mengambil sendok kuah
dan sumpit, lalu memakan ramenku. Itu memang rasa yang sangat adiktif bagiku.

Di lain pihak, Isshiki nampaknya melihatku sedang menikmati gurihnya ramen ini, setelah menahan
napasnya sejenak, dia mengambil sumpit. Dia dengan sendirinya mengambil sendok kuah tersebut,
membuka mulutnya, dan memakan ramennya.

Lalu dia terdiam sebentar. Sesudah itu dia kembali ke dirinya yang dulu dan memakan mie dengan
sumpitnya, meniupnya dengan bibirnya yang berkilau, dan mulai memakannya lagi.

Nampaknya, aku tidak meninggalkan kesan buruk kepadanya. Aku senang melihat reaksinya, dan
makanku-pun kulanjutkan lagi.

Kami melanjutkan memakan ramen tersebut dalam sunyi dan menghabiskannya tanpa kita sadari.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"...Agak aneh kalau kukatakan" Isshiki berbisik di telingaku. Aku melihatnya dengan senyum dan
dia mengangkat wajahnya. Dia nampaknya kebingungan, dan melanjutkan kata-katanya.

"Tetapi, tadi itu memang enak..." Dia tiba-tiba menyembunyikan wajahnya. Aku merasa seperti
ingin tersenyum melihat sikapnya tadi.

"...Aku senang mendengarnya."

"Hmm, nampaknya membawa gadis ke toko dimana dia biasanya sulit kesana sendirian akan
memberikan point yang cukup tinggi untukmu." Isshiki mengangguk dan meyakinkan dirinya seakan-
akan ingin mempengaruhi seseorang. Selama dia menyukainya, aku sudah cukup puas.

Ketika kupikir-pikir lagi, pasta dan ramen memang mirip kalau yang kita bicarakan tentang
kandungan minyaknya, soal avocado dan lemak memang hal yang berbeda.

Karbohidrat dan lemak tidak akan mendiskriminasi pria dan wanita dan mungkin itu adalah hal
terbaik bagi mereka.

Naritake memang sesuatu yang ada di level God-like.

x x x

Baiklah, karena kita selesai makan, mari kita pulang!

Setidaknya, itulah yang ingin kukatakan, tetapi kenyataannya kita masih berjalan-jalan di sekitar
Chiba.

"Apa kamu ingin makan sesuatu yang manis?"

Dia seperti bertanya kepadaku, namun pada kenyataannya, itu adalah sebuah perintah. Aku
menerima tawarannya dan berjalan untuk mencari tempat seperti kafe.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Disana banyak kafe bagus kalau kita pergi ke arah sana." Isshiki menunjukkan arah kepadaku.
Arah yang dituju sebenarnya tidak berada di pusat kota, dan lebih dekat ke jalan kecil yang
terintegrasi dengan taman, perkantoran, dan apartemen.

Kita melewati depan Stasiun dan berjalan menyusuri jalan yang nampak terawat dengan baik. Area
sekitar sini, tidak seperti jalan ramai yang biasanya, sangat jarang ada gedung di sekitarnya.

Itu juga mungkin alasan kenapa angin daerah sini terasa kencang.

Secerah apapun cuacanya, angin yang bertiup dari utara ini memang sangat dingin.

Dengan perutku terisi ramen yang hangat, aku merasa hangat dan nyaman- dan rasanya aku ingin
pulang secepatnya. "Kau lihat itu? Toko yang itu!"

Ketika kulihat, sepertinya sebuah kafe yang cukup stylish.

Tampilan luar kafe tersebut memiliki banyak panel kayu dengan jendela berukuran besar yang
menjadi lubang cahaya untuk situasi di dalam kafe, terasnya sangat luas, memiliki payung tenda
berwarna hijau yang besar, dan didepan kafe ada papan hitam dengan menu yang ditulis di papan dan
terlihat jelas di siang hari betapa stylishnya kafe tersebut. Hey, jangan becanda, kita ini sedang ada di
Chiba, kau tahu? Apa enggak apa-apa punya cafe seperti ini di Chiba?

Bagaimana dengan ini? Kau tidak masalah dengan toko ini? Apa kita akan masuk ke dalam? Kau
tidak tahu maksudku 'aku enggak mau masuk' bukan? Isshiki menarik syalku diam-diam seperti sudah
menjawab pertanyaanku tadi. Tahukah kamu kalau syalku ini bukan tali?

"Kurasa, kafe ini tidak masalah bagiku."

Sekali lagi, diluar sangat dingin, jadi kemanapun bagiku tidak masalah. Aku tahu pasti kalau aku
malas masuk ke kafe semacam ini, karena hari ini aku ditemani oleh Isshiki, maka mereka harus
memberi pengampunan kepadaku karena masuk ke area stylish.

"Okay, let's g-, ehh tungguu!" Isshiki tiba-tiba berhenti.

"Ada apa?"
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Dia menarik lenganku, memaksaku utuk berhenti. Lenganku bukan pusat kendali gerakanku...Dia
kemudian bersembunyi di belakangku. Lalu dia mengintip lewat sisi lain dan menunjuk ke arah kafe
tersebut.

"Coba kau lihat arah sana."

"Hmm."

Saya melihat ke arah dimana ada pasangan baru keluar dari kafe. Gadis berkacamata dengan rambut
pigtail dan seorang pria biasa dengan ciri-ciri pria standar pada umumnya... Setelah keluar dari toko
tersebut, mereka berjalan ke arah yang berlawanan dari kita.

Aku melihatnya secara cermat dengan menyilangkan lenganku.

Sepertinya wajah mereka cukup familiar...Seperti yang kuduga, muncul suara di belakangku.

"Yang cowok itu wakil ketua OSIS SMA Sobu, dan yang cewek itu sekretaris OSIS SMA Sobu."

...Ah benar juga, aku pernah bertemu mereka.

Tungguuu duluu! Kenapa mereka keluar dari kafe yang sama dan berduaan?

"Apa...jangan-jangan mereka sedang berkencan?" Aku bertanya ke Isshiki yang berada di


belakangku.

Dia mengangkat kepalanya. " Siapa yang tahu? Kupikir tidak begitu? Hanya karena mereka keluar
bersama-sama bukan berarti mereka sedang berkenca "

Isshiki berhenti berbicara dan berjalan menuju depanku.

"Ha! Apa maksud pertanyaanmu tadi? Apa kau mencoba untuk menembakku? Agak memalukan
kalau dipikir kau bisa bersikap seperti pacarku hanya karena kita keluar bersama untuk bersenang-
senang. Maafkan aku, tapi lakukanlah setelah kita keluar beberapa kali." Dia menggunakan gestur
menjauhiku sambil kedua tangannya berusaha menolakku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"...Ahh, ya, tentu. Lupakan saja, lupakan saja perkataanku tadi."

Pasti akan 'ribet' kalau tanya bagaimana dia bisa menyimpulkan itu... Juga, mengingat sudah
berapa kali dia menolakku dengan kata-kata semacam itu dan aku mulai terlihat seperti orang tolol.

"Apa katamu saja-lah, ayo masuk ke dalam. Aku kedinginan."

"Hei, tunggu aku!"

Aku masuk ke toko dengan Isshiki berusaha mengejarku di belakang.

Aku melihatnya sangat stylish kalau dari luar, namun interior ruangannya ternyata tidak jauh
berbeda. Mereka nampaknya memikirkan dengan baik lokasi kursi dan meja begitu pula dengan
jaraknya. Dinding dan perlengkapan kabinetnya didekorasi dengan hiasan yang cantik, interior
semacam itu mungkin akan sangat populer dengan pelanggan wanita.

Kursi yang kita pilih adalah di sebelah kanan pintu masuk dan sofa standard dibandingkan interior
lainnya. Cahaya matahari masuk melalui jendela setengah lingkaran yang menghadap ke jalan.

Isshiki yang duduk di seberangku membuka menunya. " Oh, Yeyyy! Aku seperti, tidak tahu harus
memilih apa! "

Meski dia bertanya begitu, aku tidak melihat ini seperti dia bertanya kepadaku ketika dia
membolak-balikkan menunya sendiri. Itu Irohasu, cukup licik memang. Dia sedang mempraktekkan
tipu muslihat feminisnya. Tapi, tipu muslihat sebenarnya tidak begitu masalah karena banyak gadis
yang menyukai hal-hal yang manis. Misalnya, ada seorang monster kue di klub yang memakan kue
untuk teh di ruangan klub...Meski belakangan ini, dia memakan kue beras juga.

Ketika aku melihat ke arah Isshiki, dia memberiku daftar menunya.

Hoo, menunya cukup bervariasi.

Makaroni, Roll Swiss, Gateau Au Fromage Cheesecake, Creme Brulee... disitu juga ada Gelato dan
Sorbet. Aku kadang bertanya-tanya apa perbedaan keduanya?

Dengan tidak ada ide yang ada di kepalaku, aku hanya membandingkan nama dan gambar menunya
saja sampai Isshiki muncul dari samping menu yang kubuka.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Aku siap!"

"Baiklah, mari kita panggil pelayannya kesini."

Setelah memanggil pelayan, Isshiki menunjuk ke menu dan memesan. " Aku pesan teh assam dan
makaron."

"Dan aku... Coffee Blend dan Gellato."

Setelah memesan, waktu santai akhirnya tiba.

Alunan musik lembut Bossa Nova melatari Kafe ini, serasa hangat, dan cahaya hangat matahari
setelah siang. Setiap hal di atas berkontribusi membangun suasana nyaman di kafe ini. Bahkan suara
dari pelanggan Kafe lainnya seperti tidak ada dan sunyi.

Tetapi dari semua suara itu, perhatianku tertuju ke orang yang berada di depanku.

Isshiki sepertinya cukup sering mengunjungi toko ini, karena dia seperti menenggelamkan diri ke
sofa ini seakan-akan sudah sering kesini.

Aku melihat pemandangan di luar sembari mendengar suara pelannya. Pemandangan yang kulihat
di luar seperti pemandangan kota Chiba pada umumnya, namun gorden transparan di jendela
membuatnya terlihat seperti pemandangan yang luar biasa. Mungkin daya magis kafe ini yang
membuat aku melihat ilusi seperti itu.

Mungkin, Isshiki merasa suka dengan suasana ini dan memutuskan untuk sering kesini. Nampaknya
itu juga alasan para pelanggan lainnya untuk terus datang kesini.

"Apa kamu sering menggunakan kafe ini sebagai tempat pertemuan OSIS? " Aku bertanya
kepadanya, mengingat kedua member OSIS sebelumnya juga kesini. Isshiki memalingkan wajahnya
ke arahku.

Lalu, Isshiki menepuk tangannya, memindahkannya ke dagunya, dan mulai berpikir.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Hoo, maksudmu tentang wakil ketua dan sekretaris tadi? Itu bisa saja karena aku bercerita tentang
kafe ini ke mereka minggu lalu."

"Sudah kuduga..."

Jadi begitukah ceritanya sehingga kita bisa bertemu mereka disini.

Tidak, mungkin si wakil ketua menggunakannya sebagai modus untuk mengajak si sekretaris. 'Hey,
mau coba pergi ke Kafe yang Isshiki-san ceritakan kapan hari? Mau pergi kesana bersama-sama?' atau
sejenis itu. Pfft, menjijikkan. Apa sih yang sebenarnya mereka lakukan di OSIS? Jangan berpacaran
saja, lakukan pekerjaan OSIS dengan benar.

...Tunggu dulu. Nampaknya kurang masuk akal kalau si wakil ketua yang mengajak. Pasti si gadis
lugu sekretaris OSIS yang mengumpulkan segenap keberaniannya untuk mengundangnya, nah itu
baru alasan yang logis bagiku untuk mendukungnya! Tentu saja, saya tidak ada niatan untuk
menyemangati wakil ketua OSIS! Karena kalau dipikir-pikir, keduanya sama seperti Tobe. Dan
maksudku, mereka berdua adalah korban dari Isshiki Iroha.

Ketika aku sedang berpikir, Isshiki Iroha berkata kepadaku.

"Sebenarnya, aku yang bertanya ke wakil ketua apakah ada tempat yang bagus untuk bersenang-
senang di akhir pekan. Dan dia menyarankanku tempat ini, untuk hari ini! " Kata Isshiki, menegaskan
kalimat terakhirnya kepadaku. Kau menekankan apa yang penting, huh? Menjadi blak-blakan tidak
akan memberikan nilai tinggi di Hachiman Point.

"Aku memang mengapresiasi usahamu mengajakku kesini, namun aku lebih suka jika kau
menanyakanku terlebih dahulu. "

Seperti, menanyakan pendapatku tentang tempat ini dan apa maksud dari tempat untuk bersenang-
senang. Harusnya banyak hal yang perlu dijelaskan terlebih dahulu.

Namun nampaknya komplain ku masuk ke telinga kanan dan keluar ke telinga kiri, Isshiki seketika
mengubah pandangan dan topiknya. " Dan aku sebenarnya tidak tahu kalau akan bertemu mereka
disini, jadi tadi seperti hampir ketahuan."

Dia berhenti berbicara dan menatapku langsung. Lalu, dia secara lembut menutup mulutnya dengan
tangan dan memberi kesan hendak membisikkan sesuatu yang rahasia kepadaku. " Lain kali, ayo kita
pergi ke suatu tempat dimana kita tidak akan melihat orang yang akan mengenali kita."
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Ternyata ada pertemuan lanjutan setelah ini?" Kataku. Aku membayangkan kata-katanya dan
masalah yang akan timbul kelak.

Mendengar perkataanku tadi, Isshiki membalasnya. " Kenapa kau sepertinya tidak menyukai ide
itu? "

" Ah bukannya aku tidak suka atau semacamnya... katakanlah begini, aku akan menyiapkan diri
untuk bisa menampilkan sisi positif diriku sebanyak yang aku bisa."

"Jeez, kata-katamu seperti tidak realistis sama sekali." Isshiki menatapku dengan senyum. Lalu
bibirnya membentuk lingkaran dan tanda sangat senang muncul di matanya. Aku menatap ke arah
tatapannya, nampaknya di belakangku ada pelayan yang mengantarkan cake set kepada kami.

Makaron, teh, gelato, dan kopi secara rapi ditaruh di atas meja kami. Setelah melihat makanan dan
minuman dengan senang, Isshiku mengambil handphonenya dan mulai mengambil gambar. Untuk
beberapa alasan, dia mengambil gambar dari gelato milikku juga.

Setelah dia puas mengambil gambar, dia mulai menaruh handphonenya. Akhirnya kupikir bisa
mulai memakan gelato-ku, Isshiki melambaikan tangannya.

"Permisi, bisakah kau mengambil foto kami?"

Pelayan tersebut datang dengan cepat dan menerima handphonenya. Mengambil foto lagi? Berapa
lama lagi kau akan membuatku menunggu? Aku ingin memakan gelato-ku secepatnya! Ketika aku
hendak mengambil sendok, tanganku tertahan oleh Isshiki.

Isshiki mendekati dan berpose di depan pelayan tersebut dengan handphone dalam mode kamera.

"Ayo Senpai, buat tanda peace dengan tangan Senpai. Peace."

" Aku enggak mau. Kamu tidakk benar-benar membutuhkan fotoku. Gelatonya sudah mau meleleh,
loh."

"Itu tidak akan meleleh secepat itu. Ayo, cepat!" Isshiki mengatakan cepat-cepat. Nampaknya, dia
cukup kuat bertahan dengan pose itu selama mungkin. Sepertinya sudah tidak sabar, si pelayan secara
sopan bertanya kepadaku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Um, pak?" Kata si Pelayan, menatapku dengan senyum. Tatapan pelayan tersebut menandakan rasa
bingung dan tertekan. Ma-maafkan aku karena mengganggu pekerjaanmu.

"Senpai, ayo!"Isshiki memintaku dengan cepat. Karena aku sudah kehabisan opsi, aku
memindahkan piringnya dan berada di samping Isshiki.

"Kalian bisa lebih dekat lagi?" Pelayan tersebut menginstruksikanku agar lebih dekat lagi. Dan tiba-
tiba aku mencium bau shampoo. Sepertinya mataku tertutup rambut Isshiki yang berkibar. Wajahnya
nampak sangat dekat. Ketika aku mencoba membuat tubuhku menjauh darinya, pelayan tersebut
berkata.

" Nah, sudah. Ini cukup bagus. Siap ya?"

Dan kemudian, dua dan tiga suara jepretan kamera.

"Terima kasih banyak."

Setelah mengucapkan terima kasih, Isshiki mengambil kembali handphonenya dan kembali
bersantai di sofa. Aku tidak berpikir bahwa mengambil foto ternyata secapek ini... Mungkin mitos
kalau jiwamu tersedot ke foto ketika fotomu diambil benar adanya.

Ketika aku memandangi kopiku, uap kopi tersebut nampaknya mulai menghilang. Aku ingin
meminumnya sebelum menjadi dingin.

"...Boleh kumakan sekarang?"

"Ah silakan." Isshiki membalasku sembari memeriksa foto-foto di handphonenya. Kuharap wajahku
tidak memerah di foto itu.

...Sial, ternyata memang sudah sedikit meleleh.

x x x
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku meninggalkan kafe tersebut setelah membayar tagihannya dan diluar nampaknya sudah mulai
gelap. Sepertinya, ketika kita membahas hal-hal tidak penting dalam percakapan tadi bersama dengan
menikmati kue toko tersebut, kita tidak sadar sudah lama menghabiskan waktu di kafe.

Malam sudah datang, dan tiupan angin sedikit lebih kencang menembus syalku.

Aku membetulkan kerah mantelku dan merapikan syalku lagi, Isshiki keluar dari toko tersebut tidak
lama kemudian.

"Maaf sudah menunggu. Aku hampir lupa kertas tagihannya."

Isshiki membuat pose aneh dengan wajahnya dengan "tehee, oops". Sangat licik... Lalu kemudian,
aku berpikir untuk apa dia menyimpan kertas billing kafe tadi? Ngomong-ngomong soal kertas billing
juga, ketika kita bermain tenis meja dan memakan ramen, dia juga menyimpan kertas billing tersebut.
Apa dia hendak menulis laporan keuangan atau semacamnya?

"Baiklah, kurasa kita harus menuju ke Stasiun."

"Okay." Isshiki mengangguk dan mulai berjalan.

Banyak sekali orang lalu-lalang dari Stasiun Chiba saat ini. Dengan gelombang manusia ini, kota ini
menunjukkan wajah aslinya di akhir pekan. Di akhir pekan, suasana kota terasa semakin hidup.

Memang belum larut malam, tetapi aku menguap kecapekan gara-gara pertandingan tenis meja tadi.
Nampaknya menular ke Isshiki yang berjalan di sebelahku dan dia juga menguap.

Ketika dia menyadari aku memperhatikan dia sedang menguap, dia tersipu malu. Dia lalu
mendekatiku.

"Kurasa, hari ini kau mendapat 10 poin." Kata Isshiki.

Nampaknya aku mendapatkan 10 poin dalam simulasi kencan ini.

"Nampaknya aku harus tanya ini, 10 poin dari berapa poin maksimal?"
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

"Seratus poin, tentunya."

"Apa-apaan itu? Kok terlalu rendah?"

Apa kau tidak tahu kalau aku sudah berusaha keras hari ini? Apa kau tahu kalau ini sedikit tidak
adil? Aku menatap Isshiki dengan tidak senang dan dia menaikkan kedua tangannya yang tertutup
sarung tangan.

Dia berpura-pura memegang tumpukan kertas dengan jarinya. " Pertama, kau minus 10 poin karena
kau bukan Hayama-senpai."

"Aturan yang tidak masuk akal mana lagi itu?"

Namun teriakan hatiku tidak bisa mencapai Isshiki dan dia terus menghitung dengan jari-jarinya
seperti sedang membolak-balik kertas. Tolong berhenti, semakin kau balik kertas itu, semakin kau
membalik perasaanku.

"Kalau memperhitungkan sikapmu selama kencan tadi, total minusnya 40 point!"

"Baiklah, kurasa cukup adil." Aku mengangguk. Jika fakta aku kehilangan poin karena sikapku,
artinya aku telah bersikap cukup baik. Kurasa aku bisa lebih minus lagi kalau melihat bagaimana
sikap Isshiki selama kencan tadi juga.

"Oh, jadi kau juga mengerti tentang hal itu."

Dia mengatakan itu dengan penuh kekecewaan. Hoo, jadi kau ingin memberiku poin gratis?

Lalu, tabel skor Isshiki-sensei berlanjut. Isshiki tiba-tiba menggenggam tangannya dan memukul
dengan pelan diriku. "Kau minus 50 poin karena mudah sekali menerima permintaan kencan seorang
gadis."

"Bukannya kamu yang mengajakku? Tunggu dulu, berarti poinku 0 dong?"

Aku tidak merasa sakit sedikitpun ketika dia memukulku tadi, tetapi cukup aneh, mengapa ada
sesuatu yang aneh di dadaku. Orang yang memanggilku kencan hari ini sepertinya meninggalkan
kesan ganjil di pikiranku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Setelah mencubitku, Isshiku melangkah di depanku, merapatkan tangannya ke depan. " Namun, hari
ini aku senang sekali, jadi aku memberimu 10 poin sebagai bonus."

"... Yaa, terima kasih. "

Total, hanya 10 poin. Evaluasi tadi cukup tidak berimbang, namun 10 poin bonus tadi kurasa cukup
sebagai permintaan maaf.

Sambil berbincang-bincang, nampaknya kita sudah berada di depan Stasiun.

Dari sini, aku akan menaiki Sobu Line dan Isshiki akan menaiki monorail ke rumahnya. Jadi,
nampaknya kita akan berpisah disini.

"Jadi, bagaimana denganmu, senpai?"Isshiki bertanya kepadaku ketika kita sampai di depan rotary
yang menghubungkan dengan tangga menuju Stasiun. Karena dia menatap ke bawah, aku tidak bisa
melihat ekspresi wajahnya, jadi aku tidak begitu mengerti maksud pertanyaannya.

Meski begitu, aku harusnya tidak berpikir terlalu jauh dari apa yang sudah ada di pikiranku saat ini.

"Well, kupikir seperti itu untukku...aku juga sangat lelah."

"Apakah kau harus sejujur itu mengatakan kalau sedang kelelahan? Maksudku, tidak apa-apa
apabila itu berarti kau menjadi partner yang tepat untukku!"

Isshiki tersenyum dengan penuh energi. Aku hanya menunjukkan wajah datarku. Ketika Isshiki
melihat senyumku yang datar, ekspresi Isshiki nampaknya kurang senang kepadaku.

Ahh, itu memang sangat sulit untuk dipercaya. Aku mencoba mendahului Isshiki.

"...Aku bisa membayangkan. Tidak banyak orang yang tidak menjadi masalah bagi orang lain."

"Wow, kau memang sangat menyakitkan, Senpai." Isshiki berputar dan membuat ekspresi wajah
menyebalkan lebih dari diriku tadi. Gadis ini cukup kejam.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tempo jalan kita melambat sambil berpikir betapa banyak masalah yang kita temui hari ini. Namun
tempat pertemuan pagi tadi nampaknya sudah di depan kita. Setelah berada di spot pertemuan kita
tadi pagi, Isshiki dan diriku berhenti.

"Apapun itu, hari ini adalah hari yang baik untuk memperoleh pengalaman bagiku. Terima kasih
banyak."

Isshiki membungkuk untuk menunjukkan terima kasihnya. Untuk membalas rasa terima kasihnya,
aku membungkuk juga. Isshiki mengangkat kepalanya dan tertawa.

"...Senpai, pastikan untuk selalu mengingat apa yang terjadi hari ini, oke?"

Dia memiliki tatapan yang lembut, dan memperhatikan detail.

" Ya, kau tahu, terima kasih untuk hari ini."

Aku rasa aku belajar sesuatu yang baru hari ini. Tentu saja, sukses tidaknya hari ini tergantung apa
yang Isshiki dapatkan dari simulasi ini, jadi kupikir mungkin dia tidak mendapatkan banyak hal baru
hari ini. Selain itu, setiap orang memiliki penilaian yang berbeda mengenai orang lain.

"Oke, sampai jumpa besok di sekolah."

"Hati-hati ketika pulang."

Setelah saling mengucapkan selamat jalan, Isshiki menuju ke platform monorail. Dia lalu menaiki
eskalator, dan semakin menjauh.

Tiba-tiba, Isshiki berbalik dan melambaikan tangannya. Aku melambaikan tanganku sebagai
balasan dan melihatnya dari kejauhan.

Gadis, memang terbuat dari gula, rempah-rempah, dan hal-hal yang baik.

Hal baik yang Isshiki Iroha miliki. Itu adalah manis, dan sedikit gurih. Dan mungkin sedikit asam
dan kecut. Hal baik dalam dirinya awalnya terlihat membosankan sampai-sampai kau tidak bisa
memahaminya, kecuali kau merasakannya sendiri.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Dan tanpa ragu, Isshiki bukanlah satu-satunya gadis yang memiliki sesuatu yang natural seperti dua
gadis yang aku ketahui, juga memilikinya.

Seperti apa sesuatu yang natural dari Isshiki?

Sambil melihat Isshiki hilang menjauh dari pandanganku, sejenak, sesuatu itu melintasi pikiranku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

x Chapter II | END x
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru


Volume 10.5 Bahasa Indonesia
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Di translate oleh Aoi.


Zcaoi.blogspot.co.id

PDF oleh ユウトくん


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru - Volume 10.5

Chapter 3 : Ada Sebuah Deadline Yang Tidak Boleh Dilewatkan (1/3)

Ini tidak ada dalam anime Zoku, kemungkinan besar ini adalah materi OVA karena kencan dengan
Iroha adalah 'trigger' chapter ini. Juga berhentilah membuat anime serasa sumber yang valid, karena
Oregairu itu sumber aslinya berasal dari Light Novel. Mungkin chapter ini ada yang sudah
menterjemahkan ke Indonesia, entah kalian merasa terjemahan disini lebih baik atau lebih buruk,
saya harap kita semua tetap mengapresiasi siapapun itu yang telah meluangkan waktunya untuk
sekedar menterjemahkan gratis semua chapter di berbagai judul Light Novel.

xxx

Semakin beranjak sore, ruangan klub terasa semakin dingin saja.

Kami sudah memberitahu Hiratsuka-sensei tentang pemanas ruangan klub yang menimbulkan suara
bising sejak beberapa hari yang lalu. Setelah itu, kami diberitahu kalau kami tidak boleh
menggunakan itu hingga selesai diperbaiki oleh pabriknya.

Kehidupan sekolah kami berjalan dengan biasanya – karena ruangan klub tidak digunakan ketika
jam pelajaran tiba – tapi ceritanya akan berbeda setelah jam pelajaran sekolah telah usai.

Dengan matahari yang beranjak tenggelam dan suhu yang mulai terasa dingin, kami masih harus
berpartisipasi dalam kegiatan klub.

Oleh karena itulah, meski berada di dalam ruangan klub, aku masih memakai syalku. Satu-satunya
sumber panas yang layak untuk kusebutkan hanyalah pemanas air listrik yang menyala.

Tapi, pemanas air itu memang tidak didesain untuk menghangatkan kita. Lagipula, itu digunakan
untuk membuat teh untuk hari ini. Begitulah, sedikit kehangatan dari itu kurasa masih lebih baik
daripada tidak sama sekali di ruangan yang terasa seperti tanah lapang yang beku.

Manusia adalah makhluk yang tidak terbiasa menukar kebiasaan sehari-hari mereka dengan sesuatu
yang hampa seperti ini. Setiap kali ada rasa dingin yang berusaha memanjat lewat kakiku, tanganku
mulai membuka halaman buku ini dengan cara yang aneh.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kalau dipikir-pikir, klub kami ini bukanlah klub yang memiliki banyak pengunjung. Akan lebih
nyaman jika menghabiskan waktu untuk membaca buku ini di rumah daripada disini. Sial, mungkin
agak memalukan untuk mengatakan ini, membaca di Starbucks dan dikelilingi oleh orang-orang alay
masih lebih baik daripada ini. Tambahan lagi, kenapa orang-orang alay itu selalu duduk di dekat
jendela dan berusaha pamer bermain-main dengan MacBook mereka atau pura-pura membaca buku
yang baru mereka beli? Apa mereka hendak menjadi serangga yang terlihat menempel di jendela di
malam-malam terakhir musim panas?

Tentunya, membaca dengan tenang di lokasi populer seperti Starbucks tidaklah mudah. Kalau kita
mempertimbangkan betapa ramainya tempat itu, maka ruangan klub adalah tempat terbaik daripada
itu. Dan aku jelas tidak membenci suasana tenang dan sejuk di klub itu sendiri. Tapi kalau sudah
memasuki musim dingin, bagian ‘sejuk’ tadi mulai berada di level yang jauh lebih tinggi.

Tempat dudukku, biasanya, berada di dekat tembok yang memisahkan ruangan klub dengan lorong.
Hanya saja, tembok ini tipis seperti Sesuatu-21. Mungkin menyebut dinding tipis ini semacam triplek
pemisah ruangan mungkin akan terasa lebih tepat. Saking tipisnya, aku sampai bisa merasakan udara
dingin yang bertiup di lorong dari celah-celah kecil di pintu.

“...Hei, bisakah kita akhiri kegiatan klub hari ini? Ini sangat dingin sekali.”

Bahuku akan bergetar setiap kali aku menyadari betapa dinginnya tempat ini. Karena sudah tidak
kuat lagi akan dinginnya, aku mengatakan itu kepada mereka berdua yang duduk di dekat jendela.

Seperti diriku yang sedang membaca buku, Yukinoshita memiringkan kepalanya dan bertanya.

“Benarkah...? Well, menurut kalian bagaimana?”

“Ehhh, kenapa harus pulang? Aku sendiri tidak kedinginan.”

Yukinoshita menaruh tangannya di dagu dan berpikir. Sedang yang menjawab pertanyaannya
barusan adalah Yuigahama.

Sial, tentu saja Yuigahama tidak akan merasa kedinginan.

Lagipula, dia duduk di samping Yukinoshita setelah sadar betapa dinginnya ruangan ini. Dia lalu
menumpang selimut Yukinoshita. Biasanya, Yukinoshita akan berusaha mengusirnya menjauh sambil
komplain betapa menganggunya sikapnya itu, tapi hari ini, dia membiarkan Yuigahama melakukan
apa yang dia suka.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Sialnya lagi, ekspresi mereka berdua terlihat santai-santai saja.

Mereka berdua duduk di posisi dimana cahaya matahari menyinari mereka, dan alasan terbesarnya
karena mereka saling bertukar kehangatan tubuh mereka. Kalian berdua terlihat lebih hangat...

Akupun menatap mereka berdua dengan kesal. Yuigahama yang sejak tadi memeluk Yukinoshita
tiba-tiba membenarkan posisi duduknya.

“H-Hei Hikki, apa kau tidak kedinginan disana?”

“...Yeah, dingin sekali.”

Ketika menjawabnya, aku merasakan sensai dingin mulai menyelimuti tubuhku dan secara spontan
aku menggosok-gosok lenganku.

“Oh...”

Yuigahama lalu melihat-lihat selimutnya seperti memperkirakan ukurannya. Setelah itu, dia terlihat
agak ragu dan mendesah kecil.

Ketika dia melihatku dan membanding-bandingkan itu dengan selimutnya, aku mulai curiga.

Dia mulai menarik napas yang panjang seperti berusaha untuk mengatakan sesuatu. Lalu, dia
membuka mulutnya, suaranya yang pelan tersebut terlihat tidak cocok dengan perilakunya
sebelumnya.

“Ka-Kalau begitu, bagaimana kalau kau...”

Yuigahama menghentikan sejenak kata-katanya seperti kesulitan akan sesuatu dan Yukinoshita
menambahkan kalimatnya dengan senyum yang lembut.

“...Memakai jaketmu?”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Sudah kuduga. Akupun mengambil jaketku dan menyelimutkan itu ke bahuku, tidak memakainya
seperti biasanya, mirip bagaimana karyawati kantor yang sangat sensitif dengan dingin akan komplain
terhadap AC di musim panas.

Apa kita akan pulang cepat hari ini...Sambil menatap jam dinding, aku mendengar suara orang yang
mengetuk pintu. Ah, sialan, ternyata ada yang datang...Kurasa aku tidak akan pulang dalam waktu
dekat.

“Silakan masuk,”

Yukinoshita menjawab, tidak mempedulikanku yang sejak tadi terlihat depresi. Setelah mendengar
suara Yukinoshita, pintu itu terbuka.

“Kerja bagus semuanya!”

Masuk ke ruangan ini dengan membungkuk, membuat rambut gadis ini melambai. Terlihat diantara
poninya, kedua matanya yang lebar dan dia memasang senyum di wajahnya.

Hari ini, seperti hari-hari sebelumnya, Isshiki Iroha datang ke klub kami. Kali ini, entah mengapa,
dia menyapa kami dengan lebih sopan, ini membuatku merasa kurang nyaman. Aku mulai tidak
menyukai kemana adegan ini akan berujung...

“Ohh, Iroha-chan. Yahallo!”

Yuigahama menaikkan tangannya dan memanggil namanya. Isshiki melambai balik dan lengan
cardigan miliknya yang kebesaran itu seperti berkibar.

“Halo semuanya, selamat sore juga...Umm, apa cuma perasanku kalau ruangan ini terasa lebih
dingin dari biasanya?”

Isshiki menyapa balik, masuk ke dalam ruangan, dan berhenti. Lalu dia menatap Yukinoshita dengan
penuh tanda tanya.

Yukinoshita tersenyum, ekspresinya terlihat sedikit bingung.

“Ya, pemanasnya sedang rusak saat ini.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Huh, begitu ya?”

Isshiki mengatakan itu seperti tidak tertarik dengan topiknya. Dia lalu mengambil kursi dan duduk di
samping Yukinoshita. Lalu, dia menarik selimut yang ada di pangkuan Yukinoshita, dan menjadi
sebuah pseudo-human kotatsu.

“Tu-Tunggu dulu...”

Melihat Isshiki yang tiba-tiba menempelnya, Yukinoshita komplain dengan nada kesal, tapi Isshiki
tidak peduli. Dia malah menggumam, “Hangatnyaaaa!! ♪ “ Dia lalu bersandar ke Yukinoshita dan
mulai memeluknya.

“Oh, mau lebih dekat lagi tidak?”

“Bolehkah? Terima kasih banyaaak!”

Yuigahama menawarkan itu dan Isshiki berterima kasih dengan suara yang ceria. Dari situ,
Yukinoshita digencet dari dua sisi seperti sandwich.

Tolong hentikan itu! Jangan jepit Yukinon lagi! Dia sudah disibukkan dengan tiupan angin yang
bertiup dari daratan Kanto, alias dadanya! Kalau kalian berencana hendak menjepitnya bersama-
sama, setidaknya lakukan dari atas ke bawah, jangan dari samping!

Tentunya, aku tidak bisa mengatakan itu dengan keras. Tapi ketika aku bingung antara apa aku harus
menghentikan Isshiki-Yuigahama ‘sandwich’, keduanya malah melanjutkan permainannya dengan
menempelkan punggung mereka ke Yukinoshita.

“...Ya ampun.”

Yukinoshita mendesah dan membiarkan mereka berdua. Dia lalu membetulkan posisi duduknya dan
memberikan porsi selimut yang lebih banyak ke Isshiki. Isshiki lalu mengatakan “Yaay” sambil
menarik kursinya agar lebih dekat ke Yukinoshita, dan sekarang Yukinoshita benar-benar terjepit oleh
mereka.

Meski Yukinoshita memasang ekspresi terganggu, tangannya mengatakan hal yang berbeda. Dia
mengambil poci teh yang ada di depannya dan menuangkannya di gelas kertas.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“...Teh?”

“Te-Terima kasih banyak.”

Setelah mengambil gelas teh yang hangat itu, Isshiki mulai meminumnya.

Mmm, kalian bertiga terlihat hangat sekali...

Tapi tahu tidak, Nona Yukinoshita, apa kau ini tidak sadar kalau kau belakangan ini terlalu
memanjakan Yuigahama dan Isshiki, benar tidak?

Kalau dipikir-pikir, bagi Yukinoshita, Yuigahama adalah teman pertamanya sedang Isshiki adalah
adik kelas pertama yang dekat dengannya. Melihat dirinya bersikap seperti layaknya kakak kelas
adalah hal yang enak untuk dilihat.

Akupun terus melihat kehangatan yang dibuat oleh ketiga gadis itu dari tempatku yang terisolasi,
tempat yang beku. Setelah meminum tehnya dan terlihat nyaman, Isshiki menyapaku.

“Oh, Senpai, terima kasih atas waktunya tempo hari.”

“Mm, yeah,” jawabku.

Yukinoshita dan Yuigahama melihat ke arahku, seperti penasaran tentang apa yang terjadi.

Uh, ini sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata...

Kita berdua hanya jalan bersama, hanya kami berdua. Sebenarnya itu saja, tapi jika membayangkan
mengatakan, “Kami hanya bersenang-senang berdua, tidak terjadi apapun”. Kalau aku menjelaskan
itu ke Yukinoshita dan Yuigahama dengan alasan semacam itu, aku merasa diriku terlihat sangat
mencurigakan.

Tapi itu sama saja jika aku diam tidak menjawab. Tidak, merasa bersalah saja sudah membuatmu
terlihat berlebihan. Ya ampun, Hachiman-kun, kau sangat menakutkan...
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Pada akhirnya, aku hanya duduk terdiam, bernapas seperti desahan yang panjang dan menggerutu
kesana-kemari. Seperti melihat kalau sikapku ini mencurigakan, Yukinoshita terlihat tidak senang
sementara Yuigahama hanya melihat bolak-balik antara Isshiki dan diriku.

Ya ampun...

Untuk sejenak, ruangan ini seperti diselimuti oleh kesunyian. Meski ruangan ini terasa membeku,
aku bisa merasakan kalau kepalaku ini mulai berkeringat.

Seperti berusaha mencairkan suasananya, Isshiki pura-pura batuk.

“Jadi ini seperti, aku berpikir, aku ingin membuat semacam koran gratis yang diterbitkan oleh
Pengurus OSIS.”

“Maaf? Koran gratis?”

Yukinoshita menatap Isshiki dengan tanda tanya karena topiknya berbeda dengan sebelumnya.

Tapi, hei, kerja bagus, Irohasu! Kau baru saja membuatku terbebas...

“Koran gratis, um, itu ya, benar tidak?”

“Ya, yang itu.”

Yuigahama dan Isshiki hanya memakai kata-kata singkat untuk percakapan mereka. Beberapa hari
lalu ketika Zaimokuza datang kesini, aku pernah membahas tentang koran gratis dalam diskusi.
Kurasa itu sudah cukup untuk memberitahuku apa maksud koran gratis tersebut.

Tapi yang mengherankan bagiku, adalah alasan untuk melakukannya.

“Tapi mengapa menerbitkan koran yang gratis?”

Yukinoshita menanyakan itu sambil memiringkan kepalanya.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki menarik keluar tangannya dari selimut dan mulai menjelaskannya.

“Kami akan menggelar perhitungan data keuangan OSIS karena jadwal tutup buku yang sebentar
lagi harus disetorkan ke sekolah. Jadi setelah Wakil Ketua dan yang lain mengumpulkan data-datanya,
ternyata kita masih memiliki banyak uang yang tersisa di kas.”

“Kurasa wajar...”

Ketua OSIS periode lalu adalah Meguri-senpai. Sebagai Megu✰rin yang menyenangkan, dia tidak
terlihat seperti orang yang tamak akan penggunaan keuangan OSIS. Kurasa dia akan membiarkan
sisa uang di kas itu dan mengembalikannya ke sekolah.

Tapi Ketua OSIS saat ini adalah Isshiki Iroha. Karena Iro✰hasu adalah gadis yang lihai, dia pasti
mempermasalahkan uang itu...

Seperti dugaanku, dia menepuk kedua tangannya di depan dan tersenyum.

“Kita berpikir untuk menggunakan uang itu karena itu uang sisa, benar tidak? Akupun
mengkalkulasi berapa uang kita, dan tampaknya itu cukup untuk menerbitkan koran gratis.”

“Tapi itu bukan berarti kau bisa merencakan pekerjaan tambahan sesukamu...”

Tidak masuk akal. Mengesampingkan adanya uang yang tersisa, memikirkan sebuah kegiatan yang
hanya akan menambah pekerjaan adalah hal yang tidak masuk akal...Gadis ini jelas-jelas
merencanakan sesuatu yang mencurigakan...

Akupun menatapnya dengan tatapan kurang percaya, tapi Isshiki malah berpura-pura santai dengan
mengatakan “aha!” dan tersenyum. I-Ini sangat mencurigakan...

“Tapi begini, Iroha-chan. Kalau aku punya uang yang tersisa, bukankah kau harusnya
menyimpannya saja? Menyimpan uang itu penting, tahu tidak?”

Yuigahama mengatakan itu seperti menasehatinya. Itu terdengar seperti kata-kata dari Ibu-Ibu...
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Memang itu terdengar masuk akal; itu jika kita menganggap kalau uang itu adalah uang pribadi
Isshiki. Tapi itulah masalahnya. Uang itu bukanlah uang pribadinya, tapi uang itu adalah uang kas
dari OSIS.

Yukinoshita yang sedari tadi mendengarkan percakapan kami, menaruh tangannya di dagu seperti
menyadari hal itu. Dia lalu berbicara dengan perlahan.

“Kupikir, itu tidak semudah yang dikatakan.”

“Kenapa?”

Tanya Yuigahama, sambil memiringkan kepalanya dan menempel ke bahu Yukinoshita.

“Jika masih ada uang tersisa dari anggaran tahun lalu, itu akan membuat uang yang akan
dianggarkan untuk tahun ini berkurang. Jika aku adalah orang yang menangani keuangan sekolah, aku
pasti akan mengurangi alokasi anggarannya.”

“Ya! Tepat sekali! Oleh karena itu, untuk menghindari pemotongan anggaran, aku sebaiknya
menggunakan uang itu sebelum tahun ajaran berakhir, benar tidak?”

Setelah mendengarkan penjelasan Yukinoshita, Isshiki menempel lebih dekat ke Yukinoshita.


Seperti memperoleh ijin saja, Isshiki menempel kepadanya seperti seorang anak kecil.

“Terlalu dekat...”

Aku bisa mendengar suara yang pelan. Terperangkap di dua sisi, Yukinoshita digencet seperti berada
di gerbong kereta yang sesak. Yep yep, baguslah kalau kalian semua bisa akrab.

Begitulah, perhatian Isshiki kali ini sebenarnya tidak beralasan. Itu bukanlah uang Isshiki, tentunya.
Seperti yang benar saja, “Uangku...?” Ini bukan uangmu, tapi uang OSIS. Tapi jika dia memang
berniat untuk menghabiskan uang itu, kurasa menerbitkan koran yang gratis bagi seluruh penghuni
SMA Sobu bukanlah hal yang sulit.

“Ya sudah, wujudkan saja. Meski aku tidak tahu apa yang ingin kau tulis di koran itu,” kataku
dengan santai.

Isshiki lalu melepaskan pelukannya dari Yukinoshita dan menatapku.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Sebenarnya, soal itu, aku sudah memutuskan akan memuat apa. Aku sedang berpikir untuk
menerbitkan artikel semacam olahraga apa saja yang cocok untuk bersenang-senang, tempat makan
yang cocok, atau bahkan kafe yang terlihat manis.”

“Oh, itu terdengar keren! Bagaimana kalau tentang pakaian atau aksesoris!? Orang-orang mungkin
menyukainya!”

“Koran kita akan terlihat seperti majalah lokal. Isinya terlihat seperti hal-hal yang umumnya disukai
orang...”

Yuigahama yang antusias itu membuat dirinya menggeser lebih dekat lagi ke Yukinoshita. Karena
itu, Yukinoshita kini berada dalam posisi terjepit lagi.

Hmm, tapi, tempat dimana kau bisa bersenang-senang, tempat makan yang enak, dan kafe yang
terlihat manis, huh...? Aku sepertinya pernah dengar itu sebelumnya. Kupikir itu berasal dari “Sangat
Enak Menjadi Manusia”. Sebuah tempat yang enak dan nasi yang hangat, tapi bagian mana ya ada
bahasan kafe yang imut? Mungkin bagian yang masuk akal adalah nasi yang hangat. Oke, ini pasti
sesuatu yang lain.

“Jadi seperti majalah lokal berarti...Sejenis majalah Chiba Walker?” tanya Yuigahama.

Isshiki mengangguk sambil mengatakan “Yep, yep” dan duduk sambil condong ke depan. Akhirnya
Yukinoshita terbebas dari tekanan mereka dan bisa bernapas lega.

Isshiki lalu menambahkan penjelasannya.

“Semacam, majalah yang memberikan informasi, dimana aku bisa pergi dengan mudah dan
berbelanja, berbelanja, berbelanja ke apapun yang tertulis disana, benar tidak?”

Isshiki memasang senyum ala ka-ching! ✰ sambil mengatakan hal-hal yang buruk. Apa maksudmu
dengan “berbelanja, berlanja, dan berbelanja...?” Apa kau hendak memuat artikel yang merayu
orang untuk menghabiskan uang di game sosial mereka ke situ...

Yukinoshita dan diriku terkejut. Di lain pihak, Yuigahama memiringkan kepalanya.

“Berbelanja...”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kuharap kau tahu maksudnya...Tanpa mempedulikan Yuigahama, ketika Isshiki melihat reaksiku,
dia mengembungkan pipinya.

“Bukankah Senpai sendiri yang memberitahuku? Kalau uang itu pada akhirnya pasti akan dibuat
untuk belanja sesuatu, jadi aku akan menggunakan uang itu sesukaku?” kata Isshiki.

Yukinoshita lalu menatapku dingin.

“Kau tidak mengajarinya aneh-aneh, benar kan?”

“Tunggu dulu, aku tidak mengatakan itu.”

Aku berusaha mempertahankan harga diriku, Isshiki lalu mencondongkan kepalanya dan melihat ke
arahku.

“Ya, Senpai pernah. Ketika kita sedang mempersiapkan Event Kolaborasi Natal, Senpai mengatakan
itu.”

Benarkah begitu...? Lagipula itu event bersama sekolah lain, jadi kita harusnya menggunakan uang
sebisa kita tanpa perlu berpikir banyak...Oke, aku memang pernah mengatakan itu. Irohasu yang bisa
menangkap hal apapun memang menakutkan. Sebenarnya, dia sepertinya menangkap dengan salah
kata-kataku itu...

“Isshiki-san, tindakanmu itu mungkin bisa dikatakan sebagai penggunaan dana yang tidak
semestinya...”

“Tapi semua orang akan mendapatkan informasi yang bagus dan tahu bagaimana caranya bersenang-
senang. Bukankah ini semacam, seperti, WIN-WIN bagi semua orang?”

Yukinoshita mencoba menasehatinya, tapi Isshiki berargumen balik seperti mengatakan kalau itu
tidak ada hubungannya.

Ya ampun! Tamanawa-kun ternyata berpengaruh buruk kepada gadis ini...Ayah tidak akan
membiarkanmu bersama pria seperti itu, kau dengar!?
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Tapi kalau kau beralasan seperti itu, memang itu terdengar tidak terlalu buruk...”

Yuigahama mengatakan itu. Dalam realita, jika sesuatu yang kaulakukan itu terasa menyenangkan
bagimu dan itu bisa membuat semua orang senang, kau tidak bisa menyebut tindakanmu itu tidak
tepat. Malahan mungkin itu sangat bagus jika bisa memenuhi ambisi pribadi sementara itu bisa
memberikan keuntungan bagi semua orang.

Jadi Isshiki tidak hanya mengoceh tentang hal-hal yang absurd. Kurasa aku bisa paham itu. Sekarang
kita harus mempertimbangkan apakah sarannya itu bisa direalisasikan atau tidak.

Yukinoshita lalu menyilangkan lengannya dan berpikir. Lalu dia berbicara.

“Tapi, apakah usulmu itu tentang membelanjakan uang ke koran gratis itu disetujui?”

“Oh, Yukinoshita-senpai, apa maksudmu? Tahu tidak, yang bertanggung jawab menyetujui atau
tidak adalah Sekretaris OSIS.”

Isshiki menjawabnya sambil tertawa. Jangan kau pikirkan, dia memang mengusulkan hal yang
absurd...Well, kalau terjadi sesuatu, Isshiki-lah yang akan bertanggung jawab. Kalau tugas Sekretaris
sendiri adalah menyetujui penggunaan dana kas, maka tugas Isshiki adalah bertanggung jawab dalam
kegiatannya! Lagipula, itulah tanggung jawab dari jabatan yang dipikulnya!

Entah apa Isshiki sadar atau tidak, aku sendiri ragu soal itu, tapi sepertinya dia terlihat sangat
termotivasi.

“Jadi, kembali ke masalah koran...Menurut kalian, korannya nanti akan dibuat seperti apa?” tanya
Isshiki, seperti merestart pembicaraan dan melompat ke topik utamanya.

Mmhmm, kurasa ada bagusnya juga jika kau terlihat antusias mengerjakannya...

“Kau tidak akan mendapatkan banyak hal dari kami...Kami sendiri tidak pernah membuat hal-hal
semacam itu sebelumnya...”

“Benar...Mungkin lebih tepatnya, kami tidak tahu prosesnya seperti apa ketika melakukannya.”

Yukinoshita mengatakan pendapatnya. Yuigahama yang mendengarkan itu dari samping,


menepukkan kedua tangannya seperti menemukan sesuatu.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Hei, bukankah kita pernah membuat sebuah halaman di majalah lokal beberapa waktu yang lalu?”

Seingatku, itu adalah request yang Hiratsuka-sensei berikan kepada kita. Sebuah majalah lokal ingin
menerbitkan tentang gaya hidup masyarakat muda di daerah sekitar. Kita diminta untuk membuat
sebuah halaman tentang masalah pernikahan dalam benak anak muda. Kita benar-benar melalui
banyak sekali hambatan dalam melaksanakannya.
[note: Vol 7.5 side A.]

Ketika aku sedang mengingat-ingat hal itu, Isshiki lalu langsung memecahkan kesunyian ini.

“Oh, itu bagus sekali! Sekarang kita sepertinya mendapatkan titik terang!”

“Kami waktu itu hanya diminta mengisi satu halaman saja. Jika kita diminta membuat semuanya dari
nol, maka situasinya berbeda. Itu adalah hal yang mustahil.” kata Yukinoshita, menolak ide Isshiki.

Isshiki membetulkan tempat duduknya dan menurunkan bahunya. Dia lalu melihat ke arah
Yukinoshita dengan mata yang memelas.

“...Benarkah?”

“Ya.”

Yukinoshita menjawabnya. Tapi, dengan Isshiki yang terlihat sedih, memberinya sebuah tekanan,
bahkan Yukinoshita sendiri seperti kehilangan kata-kata dan memalingkan wajahnya.

Oh tidak, ini buruk sekali! Kalau begini, Isshiki pasti akan mendapatkan Yukinoshita!

Dalam hal kata-kata yang logis, Yukinoshita sangat ahli dalam menolak orang. Tapi ketika dia
sedang ditekan oleh ekspresi wajah dan kata-kata yang memelas, dia sangat lemah. Sumber: Sikap
Yuigahama kepadanya.

Menghadapi tatapan memelas Isshiki, Yukinoshita mulai tidak nyaman. Yuigahama lalu mencoba
menengahi.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Oke, oke, jadi tentang membuat koran gratis itu, kenapa kau tidak mencari tahu dahulu bagaimana
pembuatannya? Coba dulu bertanya ke orang-orang yang tahu bagaimana membuatnya dan meminta
bantuan mereka...Setelah itu, kita bisa membantumu untuk membuatnya bersama-sama!”

“Kau baik sekali, Yui-senpai!”

Isshiki tersenyum ceria ketika Yuigahama mengatakan itu dengan hangat. Tapi kalau kau teliti lagi
kata-katanya, Yuigahama sebenarnya mengatakan secara tidak langsung “kembalilah lagi lain kali”.

Kurasa itulah yang kau harapkan dari Yuigahama. Dia sangat ahli dalam merayu Yukinoshita, jadi
rayuan Isshiki tidak akan efektif melawannya.

“Yeah, Yuigahama benar. Jika kau ingin melakukan itu, maka yang terbaik adalah mempersiapkan
itu dengan matang.”

Kami bertiga menyuarakan ketidaksetujuan kami. Isshiki lalu terlihat kurang senang, kedua alisnya
terlihat menyatu.

“Begini, itu tidak semudah yang kalian katakan.”

“Kenapa?” tanyaku.

Isshiki menatap ke arah bawah. Dengan suara yang pelan, dia berkata.

“Karena laporan keuangan OSIS harus sudah disetorkan ke sekolah dalam waktu dekat.”

Kurasa alasannya barusan benar-benar sesuatu yang penting.

Benar, kalau jadwal untuk menyetor laporan keuangan deadlinenya sebentar lagi. kedua orangtuaku
mungkin akan terlihat lebih sibuk dari biasanya.

Tampaknya, dalam masa-masa seperti ini, para budak perusahaan punya banyak hal yang harus
mereka kerjakan.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Begitulah, kalau menurut gosip yang menyebar di internet, kurasa itu ada hubungannya. Menurut
gosip, salah satu alasan mengapa banyak sekali merchandise seperti BD dan OVA di Februari dan
Maret karena mereka hendak tutup buku.

Tentunya, ini tidak berlaku ke hal yang berhubungan dengan anime. Masa-masa itu adalah masa
dimana perusahaan akan membuat laporan keuangan agar memenuhi ekspektasi pengeluaran dana
mereka dengan memproduksi lebih banyak merchandise untuk menggenjot penjualan. Sumber: kedua
orang tuaku. Hari ini, mereka berdua jauh lebih sibuk dari biasanya...

“Seperti, aku sebenarnya tidak tahu terlalu detail soal itu. Kalau kita ingin benar-benar
memaksimalkan pengeluaran di akhir tahun anggaran, maka kita harus mengerjakannya sebelum awal
Maret, dimana itu adalah awal tahun anggaran yang baru. Sekarang kita sudah masuk awal Februari,
jadi kita hanya punya waktu kurang dari sebulan!”

Isshiki mengatakan itu dengan tidak sabaran. Dia mengibas-ngibaskan jarinya seperti menjelaskan
situasinya dengan detail. Meski dia terlihat manis ketika melakukannya, mendengar dia mengatakan
“Tahun Anggaran”, “Mengerjakan”, dan “Memaksimalkan” bukanlah hal yang manis untuk
didengar...

Sederhananya, aku paham kalau dia tidak punya waktu lagi. Sebulan ini, dia harus fokus untuk
mengumpulkan data-data keuangan dan membuat laporan keuangan.

Jadi artinya, jika dia tidak bisa menerbitkan koran itu sebelum akhir bulan, maka itu adalah hal yang
buruk baginya...

Sementara kita baru saja masuk Februari, Februari itu sendiri tergolong bulan yang pendek. Dan
yang terpenting, meski dia hanya bilang ingin menerbitkan koran gratis, membuatnya dari nol
merupakan hal yang berat.

“Itu jelas mustahil, sudah kau menyerah saja,” kataku.

Yukinoshita terlihat mengangguk sementara Yuigahama hanya bisa tersenyum kecut.

Dia terlihat seperti hendak menangis, menolehkan badannya, dan melihat ke arahku...Kau tidak bisa
mempengaruhiku. Apa yang mustahil, akan tetap menjadi mustahil. Akupun menggeleng-gelengkan
kepalaku. Lalu, Isshiki berdiri.

“Senpai...Aku ingin meminta pendapatmu...”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki lalu berjalan ke arahku. Dia berhenti tepat di depanku dan melihatku dari atas sementara aku
duduk di kursi. Meski dia ada di depanku, dia terus menatapku.

“Saran untuk...?” tanyaku.

Tapi, Isshiki tidak mengatakan apapun. Yukinoshita dan Yuigahama hanya menatap kami dengan
penuh tanda tanya.

Seperti tidak mempedulikan tatapan kami bertiga, Isshiki mulai melepas kancing blazernya.

Whoa, apa-apaan yang gadis ini lakukan?

Aku terkejut, begitu juga Yukinoshita dan Yuigahama.

Tidak, serius ini, apa-apaan yang dia lakukan? Ya ampun, tunggu, tunggu, apa kamu hendak
melepas bajumu!? Tolong!

Isshiki lalu melepas jas blazernya dan menggerutu seperti memegangi sesuatu. Dia lalu memasukkan
tangannya di celah cardigan pinknya dan mulai mencari-cari sesuatu di kantong dada blusnya.

“Umm...”

Isshiki mengatakan itu sambil mencari-cari sesuatu di blusnya. Sementara itu, kerah bajunya terlihat
sedikit terbuka dan menunjukkan bentuk tulang selangkanya. Aku secara otomatis auto-fokus karena
disuguhi hal itu secara langsung, apalagi ditambah suara berisik dari desahan napasnya dan tangannya
yang sedang mencari-cari sesuatu.

“Entah apa maksudmu, tapi serius ini, kau lakukan ini di pojokan belakang saja sana.”

Akupun melihat ke arah bawah dan mengusirnya menggunakan kibasan tanganku.

Isshiki kemudian mengatakan sesuatu.

“Oh, ini dia!”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Dia lalu menarik keluar tangannya yang sedari tadi mencari sesuatu dan ternyata itu adalah beberapa
potong kertas. Dengan menggunakan tangan satunya, dia menarik tanganku dan memberiku potongan
kertas itu.

Sentuhan yang tiba-tiba dengan tangan Isshiki. Jari-jarinya yang kurus dan gemulai itu memberikan
sensasi kulit gadis yang entah mengapa terasa lembut membuatku mematung di tempat dudukku.
Isshiki lalu melepaskan tanganku dan yang tersisa di tanganku saat ini adalah beberapa potong kertas.

Ada beberapa potong kertas. Ketika aku mencermati kertas-kertas itu, aku melihat kata-kata yang
familiar. Tertulis “struk kasir” di atasnya dan di bawahnya ada tulisan permainan bowling dan kafe.
Bahkan ada struk dari restoran ramen.

Jangan bilang, kalau struk-struk ini dari...

Tiba-tiba aku terpikirkan sesuatu. Ketika aku lihat ke arah Isshiki, dia tersenyum menatapku.

Senyumnya itu seperti mengatakan, “Apa kau sudah melihat kertas apa itu? Sudah tahu bukan? Jadi
kau tahu aku akan melakukan apa dengan kertas-kertas ini, benar tidak?"

Isshiki menjulurkan tangannya kepadaku, memintaku untuk mengembalikan struk-struk itu. Akupun
mengembalikannya dan dia memasukkan itu kembali ke kantong dada blusnya.

“Jadi, Senpai, tentang konsultasiku tadi...”

Isshiki mengatakan lagi tentang hal sebelumnya, hanya saja kali ini, dengan suara yang terkesan
manis.

Sebagian besar, aku paham apa yang hendak Isshiki katakan. Dia ingin memberitahuku kalau
posisiku kali ini adalah sebagai tangan kanannya.

Tapi harusnya aku tidak bersalah dalam hal ini. Maksudku, aku membayar sendiri tagihan disana,
jadi aku sebenarnya tidak berhutang atau sejenisnya. Tapi, mengapa aku merasa sangat bersalah...? Itu
memang kegiatan yang menyenangkan dan terlebih lagi, dia yang harusnya berhutang kepadaku
karena aku yang membayarnya, tahu tidak? Tapi, meski begitu...Tapiiii....
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ini pasti karena Isshiki yang terlihat sangat yakin ketika dia menunjukkan struk-struk ini kepadaku,
maka aku akan merasa kalau telah melakukan sesuatu yang salah. Sekarang aku tahu rasanya ketika
menjadi orang luar dalam suatu insiden dan akhirnya diseret masuk menjadi bagian di dalamnya...

Akupun pura-pura batuk dan melihat ke arah Isshiki.

Ya sudahlah, kurasa ini adalah momen dimana aku menunjukkan skill negosiasiku!

“...Ngomong-ngomong, kenapa kita tidak dengar requestnya dulu secara utuh?”

“Sepertinya dia habis diancam olehnya, benar tidak!?”

“Ya ampun...”

Suara Yuigahama yang terkejut dan suara desahan napas dari Yukinoshita mulai terdengar.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

x Chapter III Part 1 | END x


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Chapter 3 : Ada Sebuah Deadline Yang Tidak Boleh Dilewatkan (2/3)

xxx

Agar bisa membicarakan ini lebih dalam, Isshiki pergi kembali ke sekretariat OSIS untuk membawa
beberapa materi diskusi. Sementara menunggu dirinya kembali, Yukinoshita mengisi kembali gelas
kami dengan teh yang baru.

Ketika teh dituang, aromanya mulai mengisi ruangan ini. Meski pemanas ruangannya tidak
berfungsi, tapi kombinasi dari teh dan jaketku sudah cukup untuk mengusir rasa dingin di ruangan ini.

“Maaf sudah menunggu!”

Pintu terbuka dan Isshiki yang terlihat antusias masuk ke dalam ruangan.

Dia membawa sebuah dokumen. Dia menaruhnya di meja dan mulai membukanya. Kedua matanya
bersinar terang seperti seorang anak kecil yang melihat pajangan mainan di toko sebelum Natal.

Melihat ekspresinya yang seperti itu, membuat keinginanku untuk mewujudkan ide koran gratisnya
mulai muncul. Tapi, konsep-konsep spiritual seperti energi, keberanian, dan motivasi tidaklah cukup
untuk mewujudkannya.

Pertama-tama, kita harus mengatasi situasi ini. Semakin kau mengerti situasinya, maka semakin
tersudut dirimu; hal itulah yang disebut oleh orang-orang dengan sebutan pekerjaan.

Jika dana dan jadwalnya tidak memungkinkan, maka ini tidak bisa diwujudkan. Jika menyadari hal
itu dan terus memaksa, maka itu hanya akan menurunkan moral saja. Di lain pihak, jika dana dan
jadwal memungkinkan, orang akan merasa yakin kalau mereka akan dengan mudah mewujudkannya.
Mereka akan lengah dan akhirnya akan mengacaukan semuanya. Ew, ada apa dengan itu? Punya
pekerjaan memang hanya akan berujung dengan kegagalan...
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tapi itulah poin pentingnya, yaitu menolak bekerja ketika kau tahu kemampuanmu seperti apa. Jika
kau berada dalam situasi dimana kau tidak bisa menolak, maka kau harus bernegosiasi untuk
mengurangi beban kerjamu. Karena telah lama menghabiskan waktuku di lingkungan yang
memaksaku untuk bekerja, alias Klub Relawan, akhirnya aku memperoleh pencerahan ini.

Aku menunggu Isshiki menyiapkan dokumen-dokumennya dan akupun berbicara padanya.

“Pertama-tama, kita belum memutuskan kalau kita akan melakukan atau tidak. Kita akan
memutuskan itu setelah mendengarkan pemaparanmu dan mendiskusikan itu apakah memungkinkan
atau tidak.”

“Ya. Aku tidak ada masalah dengan itu!”

Dia menjawabnya dengan suara yang ceria ditambah dengan senyum yang mengembang.

Argh...Tatapan matamu yang bersinar terang ditambah ekspresi yang memelas itu membuatku
menjadi semakin sulit untuk menolak itu.

Akupun hanya bisa diam dan menggerutu saja dari kursiku. Seperti terpengaruh juga, Yukinoshita
memulai percakapan untuk meneruskan topiknya.

“Well, kenapa kita tidak mulai dulu pemaparanmu?”

“Ya. Jadi, umm, ketika kita membuat cetakan poster tentang event kolaborasi Natal tempo hari, kita
memakai jasa percetakan. Aku menghubungi mereka dan menanyakan beberapa pertanyaan, gitu
loh?”

Sambil menjelaskan itu, dia mengambil beberapa dokumen. Itu adalah pamflet dan data
transaksinya. Melihatnya sudah berkomunikasi dengan perusahaan percetakan...Mungkin dia terlihat
seperti gadis yang tidak bisa merencanakan sesuatu, tapi dia pastinya punya kemampuan untuk
bertindak...

“Jadi inilah yang mereka rekomendasikan kepadaku...”

Isshiki menunjuk sebuah bagian di pamflet itu. Yukinoshita yang ada di sebelahnya melihat apa yang
dia maksudkan.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Delapan halaman berwarna...Kurasa ini bisa dikategorikan berskala besar...”

Yukinoshita memegangi keningnya seperti terkena sakit kepala. Isshiki yang berada di sebelahnya
lalu tertawa dengan malu-malu.

“Well, aku lalu tiba-tiba bilang akan membicarakan itu setelah mendengar penjelasan dari pihak
percetakan.”

“Penjelasan apa maksudmu...?”

Dengan malu-malu, Isshiki menjelaskan.

“...Maksudku, kau kan pasti secara tidak sadar mengatakan ‘ya’ ketika ada orang dewasa yang
memberitahumu tentang sesuatu, benar tidak?”

“Aku paham maksudmu. Aku benar-benar paham.”

Yuigahama mengangguk dan setuju dengannya.

Mmhm, gadis-gadis jaman sekarang...Aku mulai khawatir kalau suatu hari nanti ada orang dewasa
atau Senpai mereka yang menipu mereka...

“Jadi begini...Berdasarkan dana yang kita punya, kita bisa mengetahui berapa banyak cetakan yang
bisa kita buat...Jadi kita bisa menyiapkan tempat penampungannya di sekolah, dan kita bisa mendaur
ulang kertas-kertasnya yang tidak terpakai...Jadi sepertinya kita tidak perlu mengkhawatirkan tentang
tempat untuk menampung koran-koran itu.”

Di lain pihak, Yukinoshita tidak mempedulikan keduanya dan menggumamkan itu ke dirinya sendiri
sambil membolak-balik kertas tersebut.

Mmhmm, Nona Diskomunikasi...Aku juga mulai mengkhawatirkanmu juga!

Setelah membaca-baca seluruh pamfletnya, Yukinoshita lalu memberikannya kepadaku. Akupun


mengambil pamflet itu. Di pamflet itu, ada semacam instruksi bagaimana caranya agar bisa
menerbitkan sesuatu.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Kita bisa menyerahkan bagian desain isinya ke perusahaan percetakan...Ini artinya selama kita bisa
menangani isi artikel dan bisa memberikan penjelasan mengenai desain halamannya seperti apa,
kurasa tidak akan ada masalah yang lain.”

“Itu kedengarannya tidak jauh berbeda dengan request dari majalah lokal ke kita tempo hari.”

Sederhananya, selama kita tahu apa yang ingin kita cetak di koran itu, maka tidak akan ada masalah
lagi. Begitulah, meski begitu itu tidak mengubah fakta kalau kita harus menangani masalah gambar
dan isi artikelnya. Sial, aku tiba-tiba merasa kurang senang ketika memikirkan kata “menangani”.

“Tapi jumlah halaman waktu request tempo hari jauh berbeda dengan yang kita hadapi saat ini...”

Jawab Yukinoshita. Nada suaranya terlihat kurang bersemangat. Oleh karena itulah, Yuigahama
menambahkan sesuatu dengan antusias.

“Tapi begini, kita kan kali ini dibantu oleh para Pengurus OSIS. Jika kita membagi beban pekerjaan
kita dengan mereka, kurasa kita bisa mengatasinya, benar tidak?”

“Yeah, itu benar. Kurasa itu memang sesuatu...”

Tepat ketika aku hendak melanjutkan itu, aku bisa melihat ekspresi Isshiki yang memalingkan
wajahnya dengan pucat.

“....”

“...Isshiki-san? Mengapa kau menjadi sangat diam?”

Yukinoshita tersenyum dengan manis, suaranya sangat lembut dan tatapannya terlihat hangat. Tapi
entah mengapa, aku tidak melihat adanya kehangatan di senyumnya itu dan melihatnya saja sudah
membuat diriku ketakutan. Jujur ya, kau terlihat sangat menakutkan.

Isshiki juga terlihat ketakutan – tidak, dia terlihat panik sehingga dia membalasnya begitu saja.

“Ah! Bu-Bukan! Umm...Hanya saja semua orang tampaknya sibuk dengan laporan keuangan kita.
Jadi kupikir mungkin ada suatu cara jika kita tidak menambah kesibukan mereka, atau sejenisnya...”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“...Dengan kata lain, kau ingin mengatakan kalau kita harusnya tidak mengharapkan bantuan
mereka?”

“Ya...”

Isshiki merendahkan bahunya dan meminta maaf ketika Yukinoshita mengatakan itu dengan sedikit
kesal.

“Be-Begini, kurasa kita tidak bisa melakukan apapun soal itu. Jika kita benar-benar butuh bantuan,
aku bisa meminta bantuan teman-temanku atau sejenisnya...Jadi, umm...Kita bisa melakukannya
dengan santai!”

Yuigahama mengepalkan tangannya dan mengatakan itu. Tapi definisi gadis ini mengenai
melakukan dengan santai mungkin berbeda dari melakukan sesuatunya dengan benar atau tepat...

Kalau begitu, kita bisa menghitung dana yang diperlukan dan apa saja yang harus dikerjakan. Dan
mungkin, kita juga sudah punya gambaran berapa orang yang bisa mengerjakan ini. Yang tersisa
sekarang adalah jadwalnya. Setelah kita tahu itu, maka kita bisa menilai apakah request ini
memungkinkan atau tidak.

Kita punya gambaran kasar mengenai rencana bulan ini, tapi kita perlu rencana detail mengenai
jadwalnya.

“Jadi, kapan tepatnya semua ini harus diselesaikan?”

“Segera.”

Isshiki mengambil daftar rencana dan menaruhnya di meja.

“Saat ini, dengan dana yang tersisa seperti apa, maka rencana yang sempurna adalah memilih paket
diskon yang ini, benar tidak? Jadi ketika kutanya mereka tentang paket yang itu, perusahaan
percetakan itu bilang kalau kita harus mengirimkan materi dan data artikel kepada mereka di tengah
Februari.”

Hoh, diskon ya. Jadi mereka punya paket seperti itu. Jika dananya memang benar-benar pas untuk
paket diskon itu, maka itu tidak jadi masalah. Kalau memikirkan tahun baru anggaran akan dimulai
kembali bulan depan, ini berarti Irohasu sendiri sangat pintar dalam mengatur dirinya!
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku memikirkan itu untuk menghindari realitanya, tapi ada satu hal yang tidak bisa hilang dari
pikiranku.

Hm? Tengah Februari ini? Akupun memiringkan kepalaku dan Isshiki menambahkan sesuatu.

“...Jadi, kita...Cuma punya waktu dua minggu.”

“Huh? Mustahil itu bisa terlaksana. Dua minggu? Kau meminta sesuatu yang mustahil.”

Akupun menjawabnya sambil melambai-lambaikan tanganku. Yukinoshita-pun terlihat menggeleng-


gelengkan kepalanya.

“Itu benar. Itu memang bukan hal yang realistis untuk dikerjakan. Dan yang terpenting, kita masih
harus memeriksa dan mengedit isinya, jadi kita harus membuat artikelnya dalam satu minggu.”

“Malah bertambah pendek!?” Yuigahama mengatakan itu sambil melihat Yukinoshita dengan
ekspresi terkejut.

“Kurasa, ini lebih tepat bila disebut deadline sebuah koran daripada majalah...Tentunya, ini deadline
ini jauh dari kata ideal karena start yang terlambat. Belum lagi masalah-masalah lain yang timbul
dalam pengerjaannya.”

Meski Yukinoshita menjelaskannya dengan logis, dia tetap mengatakan itu meskipun tahu kalau
request ini tidaklah realistis.

“...Tentunya, ini ‘jika’ kami menerima requestmu.”

Yukinoshita menambahkan itu sambil melihatku untuk mengkonfirmasinya juga. Sepertinya, dia
mempercayakanku untuk mengambil keputusan kali ini. Jujur saja, jadwal deadlinenya sangat tidak
masuk akal, tapi tidaklah benar-benar sesuatu yang bisa kita anggap sangat mustahil.

Satu minggu, huh...? Tunggu. Kalau aku tidak mau bekerja di akhir pekan dan hari ini adalah...Aku
lalu mencoba menambahkan hari, tapi entah mengapa, aku tidak bisa melakukan perhitungannya.
Huuuh? Hachiman-kun, apa kau seburuk itu dalam matematika?
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tidak, sebenarnya angka-angka itu sudah ada di kepalaku, tapi hatiku, entah mengapa, tidak bisa
menerima itu.

“Oke, coba beritahu aku. Kalau seandainya kami mengikuti jadwal itu, berapa hari yang kita punya
sebelum deadline itu?”

“Umm...”

Yuigahama melihat ke arah atap ruangan dan mulai menghitung dengan jari-jarinya. Ekspresinya
terlihat sangat terkejut.

Yukinoshita melihat ke arahku dengan tatapan yang menyedihkan.

“...Apa kau berpikir masih ada harapan meski tanpa perlu menghitung harinya?”

“Melihatmu mengatakan itu saja sudah memberitahuku kalau ini sudah tidak ada harapan sama
sekali...”

Kurasa ini tidak akan bisa? Yeah? Akupun menatap Isshiki dan ekspresinya bertambah suram.

“...Kurasa...Kalian tidak bisa?”

Isshiki mengatakan itu dengan pelan, suaranya seperti terdengar putus asa dan wajahnya seperti
hendak menangis saja. Kedua matanya seperti mengeluarkan air mata. Kedua tangannya yang
meremas roknya terlihat bergetar hebat. Bahunya yang kecil itu terlihat turun dan secara perlahan dia
melihat ke arahku. Dia seperti menaruh semua perasaan dan harapannya ke setiap gerakan itu dan
membuatku serasa ingin menerima requestnya.

Tapi tunggu dulu Bung! Aku sudah terbiasa dengan trik Komachi yang menangis seperti itu! Jika
kau punya adik yang seperti itu, kau secara otomatis akan punya kekebalan dengan itu, suka atau tidak
suka! Oleh karena itu, aku sudah terbiasa untuk menerima permintaan semacam itu tanpa ragu.

“Jadi sederhananya, kau ingin sesuatunya selesai dalam beberapa hari saja, benar?” tanyaku.

Aku menjawabnya dengan suara yang mirip ketika menjawab permintaan Komachi. Sial, aku benci
ini! Aku benci sifat Onii-chan yang ada di diriku!
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Terima kasih banyaaaak,”

Isshiki mengatakan itu sambil tersenyum. Sebaliknya, gadis yang ada di sampingnya menatapku
dengan dingin.

“...Begitu ya, ternyata kau ini sangat lemah.”

“W-Well...Itu adalah salah satu poin bagus dari diri Hikki...Dan juga salah satu poin yang
menyedihkan darinya.”

Meski Yuigahama mengatakan itu dengan senyum, dia juga menatapku dengan dingin.

Er, Maafkan aku...Aku benar-benar meminta maaf karena telah menyebabkan masalah bagi kalian...

Secara spontan, aku ingin meminta maaf kepada mereka berdua, tapi yang membawa request ini
adalah Isshiki. Jadi ini sebenarnya adalah salahnya, bukan salahku.

Akupun menatap ke arah Isshiki, dan dia terlihat sedang menepuk-nepuk dadanya karena lega.

“Phew, kau ini benar-benar penyelamatku. Aku awalnya berharap Senpai bisa mengambil keputusan
ini sebelum aku mengeluarkan ‘daftar belanja’ kita.”

Dia terlihat sangat gembira, kontras dengan sikapnya barusan. Maksudku, kurasa tidak masalah
karena aku sudah menduga cepat atau lambat ini akan terjadi.

Tapi setidaknya kau teruslah konsisten bersikap licik sampai akhir! Ya Tuhan, aku benar-benar
sudah tidak punya harapan atau impian lagi.

xxx
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Meski jadwalnya sangat ketat, entah mengapa akhirnya kita bisa menyelesaikan sesuatu. Langkah
kita dari titik ini memang berpengaruh dengan ketersediaan dananya, tapi untuk masalah kali ini, kita
tidak ada satupun masalah yang berhubungan dengan dana.

Tapi, kita belum memutuskan apa yang akan kita lakukan, ini adalah momen terpenting dalam
rencana ini.

“Okeeeee, ayo kita mulai rapat perencanaannya!”

Isshiki mengatakan itu dengan gaya seorang pembawa acara. Hanya Yuigahama yang bertepuk
tangan. Meski Isshiki yang memulai diskusi ini, dia langsung menatap ke arah Yukinoshita untuk
bertanya bagaimana selanjutnya.

Setelah itu, Yukinoshita menaruh tangannya di dagu.

“Kurasa kita harus memikirkan konsepnya dahulu.”

“Apa yang disebutkan oleh Iroha-chan sebelumnya kurang bagus? Seperti memperkenalkan olahraga
yang menyenangkan atau restoran dengan makanan enak dan sejenis itu.”

“Oh ya! Kurasa itu bagus! Kupikir kita bisa mengeksplorasi itu semua dengan mencicipi itu dan
mereviewnya, kurasa bagus!”

Isshiki tampak setuju dengan Yuigahama, tapi entah mengapa makna kata-katanya terasa berbeda...

Mendengar pendapat mereka berdua, Yukinoshita menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Kalau kita punya waktu, maka itu tidak masalah, tapi kalau melihat situasi kita, mengisi delapan
halaman dengan hal-hal tersebut membutuhkan waktu yang lama. Kita harus memikirkan jenis artikel
yang lain.”

“Apa kau punya hal lain yang terpikirkan olehmu?” tanya Yuigahama kepada Isshiki.

Isshiki menyilangkan lengannya dan memiringkan kepalanya. Setelah itu, dia hanya berbisik.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“...Tidak juga.”

Setelah mendengarkan jawabannya, Yukinoshita terlihat kecewa dan Yuigahama memasang senyum
yang kecut. Well, begitulah dia...

Usul dari Yukinoshita – brainstorm konsepnya – merupakan konsep dasar. Mungkin kau bisa
katakan itu adalah cara yang umum jika hendak menerbitkan koran. Tapi, dalam kasus Isshiki,
menerbitkan koran ini harus selaras dengan tujuannya, jadi konsepnya harus setidaknya disetujui
olehnya.

Kurasa yang harus kita pikirkan saat ini bukanlah konsep yang kita miliki, alias konsep penerbitnya,
yang digunakan sebagai dasar menerbitkan korannya, tapi konsep yang bisa menangkap perhatian dari
pembaca-pembacanya.

“Kalau kita tidak yakin bagaimana kita harus memulainya, kenapa kita tidak mencoba menelusuri
dari siapa sasaran koran ini?”

“Huh?”

Tampaknya ideku tidak bisa dipahami oleh Isshiki. Dia memiringkan kepalanya ke kanan dan
melihatku dengan tatapan penuh tanda tanya. Sangat mengganggu...Aku ini sebenarnya mencoba
untuk menolongmu, tahu tidak...

Meski Isshiki tidak paham itu, tapi Yukinoshita pasti paham.

“Sasaran...Dengan kata lain, siapa pembacanya?”

“Yeah. Pada dasarnya kita melihat siapa yang akan membaca koran ini dan kita mulai menelaah apa
saja yang kelompok pembaca seperti ini suka untuk dibaca disana.”

“Pembaca...Bukankah koran ini nantinya akan diedarkan ke kalangan warga sekolah ini saja?” tanya
Yuigahama, dan Isshiki mengangguk.

Well, kita memang tidak punya ide tentang apa materinya, tapi ada satu hal yang pasti, yaitu koran
itu akan dibagikan kepada warga sekolah ini.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Jadi kita mulai memilah-milah berdasarkan kelompok pembaca kita.

“Jadi kemungkinan korannya akan didistribusikan sekitar bulan Maret, benar tidak? Itu artinya kelas
3 sudah lulus, dan target utama kita adalah pembaca yang berasal dari kelas 1 dan kelas 2 saat ini.”

“Tergantung kapan korannya akan dibagikan, bisa jadi kita harus mempertimbangkan target
pembaca untuk siswa baru juga.”

“Oh, aku pikir juga begitu, akan ada banyak siswa baru yang mau membaca koran seperti ini!”

“Itu benar, siswa baru kemungkinan akan membaca ini karena ini menjelaskan banyak hal baru
sedang lingkungan sekolah mereka sendiri masih terasa asing.”

Setelah memilih siapa target pembaca kita, maka selanjutnya adalah merencanakan apa yang harus
dilakukan menurut info itu.

Yukinoshita, yang sedari tadi mencatatnya di kertas, membuka mulutnya.

“Jika kita menarget siswa baru, maka tema koran itu bisa tentang memperkenalkan sekolah ini dan
kita bisa membuat artikel yang memperkenalkan aktivitas harian warga sekolah...Kurasa itu bisa
memberikan kita sesuatu yang bagus.”

“Kurasa itu cukup umum, tapi itu salah satu cara untuk mencapai tujuan kita. Kalau bisa, kita
membuatnya seperti semacam bacaan panduan bagi siswa baru, kita harusnya bisa membuat sesuatu
yang bagus.”

“Ohh, itu terdengar bagus...”

Yuigahama mengatakan itu dengan terkesan. Seperti dirinya, Isshiki menepuk kedua tangannya
seperti mendapatkan hal yang memuaskan dan setuju.

“Itu terdengar bagus bagiku! Jadi, bagaimana kita bisa memperkenalkan sekolah?”

Isshiki menatap Yukinoshita seperti mengharapkannya untuk menjawab itu. Tapi, Yukinoshita
malah menatapnya dengan kesal, sepertinya dia memberitahunya untuk berpikir sendiri. Oh, ternyata
dia tegas juga...
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Melihat tatapan Yukinoshita yang seperti itu, Isshiki terlihat gugup. Sambil menatap Yukinoshita,
dia berbicara secara perlahan.

“Kita bisa...Mempromosikan klub-klub sekolah, atau sejenis itu...? Mungkin?”

Isshiki mengatakan itu dengan pelan dan meremas lengan cardigannya.

Sebaliknya, Yukinoshita hanya diam mendengarkannya dan menatapnya seperti mempertanyakan


apakah itu yang benar-benar dia inginkan.

Dan terakhir, Yuigahama melihat ke arah mereka berdua dengan gugup.

Kesunyian melanda ruangan ini. Tolong kalian berdua hentikan! Aku merasa tidak nyaman ketika
melihatnya, tolong beritahu saja kalau usulnya itu bagus, tolonglah!

Meski aku tidak yakin apakah pikiranku ini tersampaikan kepadanya, Yukinoshita tiba-tiba
tersenyum.

“...Kurasa itu tidak masalah.”

Yukinoshita mengibaskan rambutnya yang ada di bahu dan mengangguk. Isshiki terlihat seperti
bernapas lega.

“Kita akan memakai itu. Oke, jadi kita akan memperkenalkan klub-klub di sekolah ini. Klub, klub...”

Yuigahama mengangguk dan mulai menulis berbagai macam klub. Yukinoshita melihat catatan yang
dibuatnya.

“Kurasa kita bisa membuat beberapa artikel disini. Kurasa ini bisa sekitar dua halaman.”

“Kurasa akan bagus jika kita bisa menambah lagi satu halaman untuk bagian klub.”

Delapan halaman mungkin terdengar sedikit, tapi sebenarnya, itu banyak sekali. Ketika kau
membacanya, kau tidak akan merasa kalau itu banyak. Tapi ketika kau disuruh untuk mengisi delapan
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

halaman, itu akan memakan banyak sekali waktu. Bahkan mengisi satu halaman di majalah lokal
tempo hari saja sudah sangat merepotkan.

“Kau benar...Kurasa kita harus memilih satu klub, dan membahasnya secara spesial di satu halaman
penuh.”

“Sepertinya Klub Tenis paling tepat!”

“Sepertinya Klub Sepakbola paling tepat!”

Isshiki dan diriku menjawab hampir bersamaan ketika mendengar saran Yukinoshita. Lalu kita
saling menatap satu sama lain.

“Pasti itu Klub Tenis. Semua orang ingin bergabung dengan klub itu, tahu tidak?”

Maksudku, semua orang membaca Prince of Tennis, dan tenis juga cukup populer belakangan ini.
Tapi Isshiki tampaknya tidak terpengaruh oleh itu.

“Jelas Klub Sepakbola. Semua orang ingin melihat itu, dan juga disana ada Hayama-senpai.” Isshiki
mencoba berargumen.

M-Mmm...Kurasa aku sudah mulai kalah ketika nama Hayama muncul...Memang benar jika ada
sebuah halaman spesial dengan foto Hayama disana akan disukai banyak orang...Misalnya Sagami
Minami, dia pasti akan mengoleksi itu. Juga ada Miura yang akan menatap terus ke foto Hayama
ketika tidak ada seorangpun yang melihatnya. Tunggu, tidak, jika kita menampilkan foto Totsuka,
semua orang pasti akan – baiklah, kurasa itu tidak perlu ditanyakan lagi. Satu-satunya orang yang
akan senang dengan foto Totsuka hanyalah aku!

Ketika Iblis lain dari dalam tubuhku merasa frustasi, Yuigahama melihatku dengan aneh.

“Mmm. Orang-orang mungkin akan mengkritik kita jika kita memberikan perlakuan khusus ke satu
klub saja...”

“Ahh, kurasa itu ada benarnya.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Siapa lagi yang jeli dengan perasaan semua orang. Itulah Gahama-san. Meski kita tidak berniat
seperti itu, tapi kita tidak tahu bagaimana pendapat orang lain. Kurasa akan lebih baik jika kita
menghindari berbagai konflik yang tidak perlu.

Tapi Isshiki, punya pendapat yang berbeda. Kedua alisnya tampak menyatu dan dia seperti tidak
setuju dengan hal itu.

“Ehh, bisakah kita tidak mempedulikan itu?”

Ohh, ternyata dia punya tekad baja juga...Meski, “Tidak peduli apa kata Isshiki, tapi akan ada orang
yang komplain soal itu!” mungkin lebih akurat begitu.

Yukinoshita mengembuskan napasnya dan menatap ke Isshiki.

“Tidak sesederhana itu. Koran ini akan diedarkan atas nama OSIS SMA Sobu. Kau harus
mempertimbangkan beberapa hal soal ini...Lagipula, satu-satunya orang yang akan dikritik tentang isi
koran ini nantinya adalah Ketua OSISnya, yaitu dirimu.”

Kata-katanya memang kasar, tapi nadanya itu terdengar penuh kebaikan dan demi nama baik Isshiki.

“...Well, kurasa begitu.”

Kata-kata Yukinoshita tampaknya diterima dengan baik oleh Isshiki yang mengangguk ketika
mengatakan itu. Meski agak sulit kukatakan, Yukinoshita seperti bersikap selayaknya seorang Senpai
baginya.

“Oh, tapi, hei, kenapa kita tidak mewawancarai Hayato-kun? Bukankah dia ketua dari Persatuan
Seluruh Ketua Klub SMA Sobu? Jadi jika kita memuat wawancara dirinya sebagai perwakilan dari
seluruh ketua klub, kurasa tidak akan ada yang berkeberatan, benar tidak?”

Yuigahama mengatakan itu dengan nada positif, bersikap selayaknya Senpai bagi Isshiki.

Isshiki tersenyum ceria.

“Kedengarannya bagus! Aku akan mewawancarainya!”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Ya, ayo kita isi satu halaman dengan wawancara itu.”

Setelah menentukan rencana kita, hal selanjutnya adalah mengisi halaman itu dengan detail.

Yukinoshita menulis hal-hal yang perlu diisi seperti nama ketua, fotonya, dan komentar yang
menjelaskan tentang klub tersebut. Isshiki melihat catatan itu dan berbicara.

“Apa kita tidak akan memperkenalkan Klub Relawan di koran itu?”

Setelah Isshiki mengatakan itu, Yukinoshita dan Yuigahama saling menatap satu sama lain.
Kesunyian melanda ruangan ini. Lalu aku mencoba untuk mencairkan suasananya.

“Kita tidak perlu menulis apapun mengenai klub ini.”

“Kenapa begitu?”

“Uh, begini...”

Isshiki menanyakan itu kepadaku karena penasaran sambil memiringkan kepalanya. Karena dia
menatapku secara langsung, akupun kehilangan kata-kata. Akupun mengatakan apapun yang terlintas
di kepalaku untuk menjawabnya.

“Ayolah, akan sangat memalukan jika kau menulis tentang klubmu sendiri, benar tidak...?” kataku.

Yuigahama mengangguk. “Ugh, itu benar...”

“Lagipula, tidak ada seorangpun yang tahu tentang klub ini, jadi menulisnya di koran tidak akan
membuat satupun orang merasa senang.” akupun menambahkan.

Yukinoshita menaruh tangannya di dagu dan berkata.

“Kurasa begitu, dan kita juga tidak sedang mencari anggota baru...”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Benarkah? Lagipula, akan lebih mudah bagi kita jika pekerjaan kita difokuskan ke edit artikelnya
saja karena itu akan mengurangi beban pekerjaan kita.”

Meski aku mengatakan itu, aku tahu apa alasan yang sebenarnya.

Itu karena aku sendiri tidak tahu apa yang harus kutulis tentang klub ini. Aku sendiri tidak yakin
menyebut aktivitas klub kita ini seperti apa dan bagaimana cara menjelaskannya ke publik.

Isshiki membuka mulutnya seperti hendak menambahkan sesuatu, tapi dia mengurungkan itu dan
hanya mendesah saja.

“...Well, kalau itu alasannya, kurasa mau bagaimana lagi.”

Untuk saat ini, sepertinya dia sudah yakin. Isshiki lalu mengambil catatan itu. Sambil membaca
catatan itu, dia melihat ke arah Yukinoshita dan Yuigahama.

“Jadi, apa tidak masalah jika kita memakai materi ini untuk mengisi artikel koran?”

“Ya. Juga, tentang foto-fotonya...”

Isshiki kemuadian mengambil HP-nya sambil mendengarkan Yukinoshita.

“Oh, sebenarnya, aku sudah menyiapkan itu. Aku sudah menyiapkan beberapa foto yang bagus di
HP-ku.”

“Oh, aku ingin lihat!”

Isshiki menggeser-geser layar HP-nya sementara Yuigahama melihat itu. Secara tidak langsung,
karena Yukinoshita terjebak diantara keduanya, Yukinoshita terpaksa melihat gambar-gambar di HP
Isshiki.

Isshiki tampak menggeser-geser layar di HP-nya. Setiap dia menggesernya, mereka seperti terlibat
pembicaraan ala gadis.

“Ini manis sekali!”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Ini manis kan?”

“Bisakah kau geser kembali ke foto sebelumnya? Ya, yang ada gambar kucing sedang berjemur
tadi.”

Akupun mendengarkan obrolan mereka dari tempat dudukku yang terpisah dari mereka. Untuk
mengisi waktu luang, aku bermain-main dengan HP-ku juga.

Tiba-tiba, obrolan mereka terhenti.

Melihat itu sebagai sesuatu yang janggal, aku lalu melihat ke arah mereka. Isshiki memasang
ekspresi “Oops”. Sementara Yuigahama dan Yukinoshita, hanya melihatku dengan curiga.

“Huh, apaan...?”

“Oh, umm, ahaha, ini seperti, ku-kupikir akan sangat bagus jika aku mencoba pergi ke tempat itu
juga...”

Ketika kutanya, Yuigahama terlihat memasang senyum yang dipaksakan. Di sebelahnya,


Yukinoshita terlihat tersenyum dengan manis kepadaku.

“...Sepertinya kau terlihat sangat menikmati momen itu di gambar ini, benar tidak?”

Kenapa ruangan ini terasa sangat dingin? Dingin sekali? Kira-kira apa mereka bisa mempercepat
perbaikan pemanas ruangannya?

xxx

Clack, terdengar suara cangkir teh yang ditaruh di piring cawannya.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

[note: satu-satunya orang yang memakai cangkir teh di klub adalah Yukinoshita Yukino. Yui memakai mug,
Iroha gelas kertas, Hachiman gelas teh.]

“Dengan begini, kurasa kita tidak perlu khawatir mengenai foto-foto di tempat hiburan dan restoran
rekomendasi.”

“Ya, kupikir begitu.”

Isshiki menjawabnya sambil menaruh kembali HP-nya. Gambar yang diambil Isshiki waktu kita
pergi bersama tempo hari ternyata digunakan untuk artikel koran. Begitulah yang kudengar dari
Isshiki barusan. Aku tidak tahu apa yang ada di pikiran Yukinoshita dan Yuigahama, tapi aku
akhirnya bisa terbebas dari tatapan dingin mereka.

“Oke, Iroha-chan yang akan bertanggung jawab untuk itu,” kata Yuigahama, sambil melingkari
sesuatu di catatannya.

Jadi kita sudah memutuskan apa yang akan kita lakukan. Sekarang, yang tersisa adalah membagi
tanggung jawab. Tentunya, kita juga harus membagi siapa yang menulis di halaman berapa.

Yukinoshita mengatur apa yang tertulis di catatan itu.

“Aku akan memegang bagian layout halaman, jadwal, dan desainnya. Yuigahama-san, kau akan
bertanggung jawab untuk mengumpulkan data klub, dan berkomunikasi dengan mereka.”

“Oke!” Yuigahama menjawab itu dengan ceria sambil mengangguk.

Lalu, Yukinoshita menatapku. “Sedang Hikigaya-kun...”

“Cameraman, oke.”

Cameraman, tugasnya mengambil foto-foto dari tiap klub. Itu artinya aku punya alasan yang legal
untuk mengambil foto Totsuka. Saking termotivasinya, aku mengatakan, “Serahkan cameraman
kepadaku! scratch scratch!”

Tapi jawaban Yukinoshita sangat dingin.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Kau akan menangani bagian penulisannya, latar, foto, perencanaan, produksi, humas, akuntansi,
dan kegiatan harian.”

Ngomong-ngomong soal banyak...Bahkan ada beberapa pekerjaan yang tidak perlu disana. Akupun
menatap dengan penasaran dan Yukinoshita membalasku.

“Apa kau merasa tidak puas dengan sesuatunya?”

Tidak sesuatu lagi, tapi semuanya. Kemudian, Yuigahama menepuk pundak Yukinoshita.

“O-Oke, oke, Yukinon. Kita sudah selesai dengan bagian info-info restoran dan artikel lainnya,
jadi...”

Ketika Yuigahama mencoba menengahi, Yukinoshita terlihat masih memiliki ekspresi yang
keberatan di wajahnya. Dia lalu mendesah dan mengibaskan rambutnya ke samping.

“...Itu benar. Kalau begitu, Hikigaya-kun akan bertanggungjawab dengan tulisan dan kegiatan
harian.”

“...Oke.”

Aku mengangguk, sambil mengatakan “Beres bos!” dengan membuat tanda ‘peace’. Well, kalau
membahas tentang menyatukan berbagai tulisan, aku adalah pilihan yang tepat untuk hal kecepatan.
Aku bisa menduga kalau Yuigahama dan Isshiki akan membuat banyak sekali typo sementara tulisan
Yukinoshita akan terlihat kaku dan tidak memiliki kesalahan.
[note: Dalam festival budaya, Hachiman diserahi tugas yang hampir mirip dengan ini oleh Yukino.]

Setelah kita membagi tugas kita, ini artinya kita sudah siap untuk bekerja, dan Isshiki tiba-tiba
mengangkat tangannya.

“Umm, kalau aku tugasnya apa?”

“Bukankah secara otomatis kau ini menjabat sebagai Pimpinan Produksi?”

“Ohhh...Kedengarannya keren.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yukinoshita mengatakan itu sementara Yuigahama bertepuk tangan karena kagum. Well, Isshiki
sebenarnya adalah orang yang membawa requestnya, jadi normal jika dia diberi posisi yang memiliki
tanggungjawab terbesar. Jadi Ibu Pimpinan Produksi yang terhormat ini tampaknya tidak sadar akan
hal itu dan memiringkan kepalanya.

“Apa tugas dari Pimpinan Produksi?”

Setelah mendengarkan itu, Yukinoshita mendesah.

“Begini...Pertama, kau harus mengurus ijin untuk menampilkan semua informasi dan foto yang akan
muncul di koran.”

“Ya! Aku akan melakukannya!”

Respon Isshiki sangat ceria, mungkin itu bukti kalau dia benar-benar akan melakukannya dengan
serius. Untuk mengkonfirmasi itu, Yukinoshita menambahkan lagi.

“Juga, kau harus memastikan jalur distribusinya. Apa kau sudah memutuskan akan dibagikan
dimana korannya?”

“Kurasa tempat seperti di depan Sekretariat OSIS, depan Ruang Guru, dan tempat-tempat yang
sering dilewati orang?”

“Kalau begitu, segera urus ijin untuk menggunakan tempat-tempat itu.”

“Ya! Aku akan pergi dan bertanya ke Hiratsuka-sensei.”

“Juga bisakah kau fotokopi dokumen-dokumen ini ketika kembali kesini?”

Yukinoshita memberikan Isshiki catatan-catatannya. Isshiki menerima itu dan menepukkan itu ke
dadanya dan memberi hormat.

“Ya, saya mengerti Bu! Tunggu dulu, bukankah ini kertas-kertas berisi daftar pekerjaan kalian, mana
punyaku?”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Ohh, dia sadar rupanya.

“Pekerjaanmu itu adalah mengawasi dan mereview semua situasinya, bernegosiasi dengan pihak
ketiga, memeriksa hasil akhir pekerjaan semua orang, dan membantu jika dibutuhkan.” Yukinoshita
menjelaskan itu.

Isshiki terlihat bernapas lega dan berdiri.

“Oke, kalau begitu aku akan memberitahu dulu Hiratsuka-sensei.”

“Tolong lakukan itu.”

Ketika dia hendak keluar ruangan, tepat ketika hendak melewatiku, dia menarik lenganku.

“Ayo kita pergi, Senpai.”

“Apa?!...Pergilah sendiri!”

“Ayolah, Senpai. Kalau Senpai ada disana, Senpai bisa menjadi penolak bala bagiku – maksudku,
aku mungkin akan mengatakan sesuatu yang diluar dugaan, tahu tidak!? Aku benar-benar bergantung
padamu, Senpai!”

Kau harusnya membetulkan sendiri kata-katamu...Tapi seperti kata Isshiki, aku mungkin punya
reputasi sebagai penolak sial. Jika kehadiranku disana membuat percakapannya menjadi lancar,
kurasa aku harus pergi kesana juga.

“Ya sudah, ayo pergi.”

Akupun melepaskan lenganku dari tangannya dan berdiri dari kursiku. Dan kemudian, tiba-tiba
Yuigahama juga berdiri dari kursinya.

“Oh, aku akan pergi juga!”

“Ya ampun...Kurasa aku akan ikut juga, sekalian menjelaskan dokumennya.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yukinoshita mendesah dan berdiri.

“Oke! Ayo kita semua pergi bersama!”

Yuigahama memegangi lengan Yukinoshita dan Isshiki, menarik mereka untuk berjalan menuju
pintu.

Mmm, itu bisa membuat lorong yang dingin menjadi sedikit hangat.

Well, jika ketiganya ada disana, kurasa aku akan berdiri dan tidak melakukan apapun disana.
Akupun mengikuti mereka bertiga dari belakang dan kami meninggalkan klub.

xxx

Kami masuk ke Ruang Guru dan menuju meja Hiratsuka-sensei.

Diantara seluruh meja di ruangan ini, mejanya adalah meja yang paling berantakan. Dia sedang
mengetik sesuatu di komputer. Secara bersamaan, ada semangkuk mie di sebelahnya, seperti berasal
dari restoran cepat saji. Wow, dia sedang memakan sesuatu lagi...

“Hiratsuka-sensei.”

“Hmm? Ohh, Hikigaya. Kenapa semua orang ada disini?”

“Kami ingin mendiskusikan sesuatu dengan Sensei...”

“Hmm? Mmm...”

Hiratsuka-sensei menatap sejenak ke mangkuk mienya dan berpikir.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Tidak masalah jika Sensei mendengarkan kami sambil memakan itu,” kata Yukinoshita.

“Begitu ya? Kalau begitu maaf ya.”

Hiratsuka-sensei mengatakan maaf dan mengambil mangkuk mienya. Lalu dia mengambil sumpit di
dekatnya.

“Jadi, apa yang ingin kalian diskusikan?” Hiratsuka-sensei mengatakan itu sambil memakan mienya.

“Umm, kami berpikir untuk menerbitkan koran yang gratis.”

“Koran, gratis...?”

Isshiki kemudian menjelaskan detail rencananya. Yukinoshita lalu sesekali memotong ketika ada
penjelasan yang kurang tepat sambil menunjukkan dokumen, pamflet, dan keterangan yang tertulis.

“Kami sudah menghitung biayanya, dan diperkirakan kas kami cukup untuk membiayainya. Kami
hanya memiliki ide kasar tentang artikel yang akan diterbitkan, tapi inilah yang kami miliki saat ini.”

“Mmmhmm.”

Hiratsuka-sensei melihat dokumen-dokumen itu dengan antusias sambil memakan mienya. Setelah
dia membaca seluruh dokumen itu, tampaknya dia sudah menangkap sebagian besar rencananya.

“Well, aku sendiri tidak ada masalah dengan ide ini...Tapi tidak bisakah ini dilakukan dengan mesin
stensil dan straw paper?”
[note: Sensei berpikir alternatif yang lebih murah. Tentunya, dua hal di atas dilakukan percetakan di jaman
dulu.]

Setelah dia bertanya itu, Yuigahama memiringkan kepalanya.

“Straw paper?”

“Huh? Mesin stensil?”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki menatap Hiratsuka-sensei dengan penuh tanda tanya, atau mungkin, tatapan yang kurang
sopan. Ya ampun, gadis ini punya sikap yang buruk...

Kalau ini Hiratsuka-sensei yang biasanya, dia akan menceramahi mereka, tapi dia sepertinya tidak
dalam mood yang baik untuk itu.

“Oh, jadi kalian tidak tahu apa itu...?”

Ketika dia mengatakan itu, sebuah senyum yang penuh depresi terlihat di wajahnya.

“Sebenarnya saya tahu itu, tapi saya sendiri belum melihatnya secara langsung selama ini...”

“Kupikir begitu...”

Yukinoshita mengatakan itu dengan lemah seperti sudah tahu kalau topik ini akan memunculkan peti
mati bagi Hiratsuka-sensei.

Well, kita sendiri tidak bisa melakukan apapun mengenai kemajuan teknologi dalam bidang
percetakan. Lagipula, sangat mencurigakan kalau Sensei tahu soal mesin stensil...Jangan salah
paham, bukannya aku tahu umurnya berapa atau semacamnya, oke?

Seorang guru wanita dengan usia yang misterius – mungkin sekitar 30-tahunan – memakan mienya.

“Well, silakan saja lakukan apa yang kalian inginkan.”

Setelah itu, dia mulai memakan mienya dengan ekspresi yang lebih suram...

xxx
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Setelah memperoleh ijin dari Hiratsuka-sensei, kita langsung bekerja.

Dalam memenuhi tugasku, aku meminjam laptop dan mulai mengetik di keyboardnya.

Lalu, Yukinoshita berjalan ke arahku dan berbicara kepadaku.

“Hikigaya-kun, ada waktu sebentar?”

“Mmm,” jawabku.

Yukinoshita duduk berseberangan denganku dan menunjukkan contoh halaman koran itu. Di contoh
halaman itu, ada contoh layout dan isi artikelnya.

Menggunakan ujung pena miliknya, dia menunjuk salah satu sudut kertas itu.

“Jadi, masalah kita adalah bagaimana kita mengisi sampulnya.”

“Bukankah akan lebih mudah jika kita memakai gambar yang sudah jadi daripada kita mendesain
sendiri?”

“Apa gambarnya itu ditutupi kata-kata atau kata-katanya tidak bercampur dengan gambar?”

“Ahh, mungkin akan bagus jika kita membuat sampulnya mirip seperti majalah Times atau Forbes?”

“Ya, kurasa itu akan menjelaskan isi dari koran itu, kurasa itu sangat bagus.”

“Jangan lupa, itu bisa menghemat tenaga kita juga.”

Ketika kita berdua terlibat dalam sebuah diskusi, aku merasa ada yang melihatku dari kejauhan.
Ketika kulihat, Isshiki sedang melihat ke arah kita.

“Sebenarnya, apa yang mereka bicarakan sih...?”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Ah, benar kan!? Itu yang kupikirkan selama ini!”

Yuigahama mengatakan itu sambil berusaha melirik ke arah meja. Apa dia senang karena dia punya
teman saat ini? Dua sahabat itu, sebenarnya sedang membuat daftar pertanyaan wawancara yang akan
ditanyakan ke setiap klub. Kami menyerahkan itu kepada mereka karena Yukinoshita dan diriku harus
mendiskusikan hal ini.

Yukinoshita lalu menambahkan coretan di kertas itu. Lalu dia tiba-tiba berhenti dan menyentuhkan
penanya ke pipi.

“Sekarang kita sudah selesai mengenai sampulnya seperti apa, tapi kita ada masalah baru, foto siapa
untuk sampulnya?”

“Kenapa tidak pakai foto Isshiki saja? Bukankah dia Ketua OSIS SMA Sobu?” Akupun menunjuk
Isshiki dengan jari telunjukku.

Isshiki lalu mengibas-ngibaskan tangannya.

“Huh? Maksudmu foto gravure? Maaf ya, tapi aku kurang bagus jika memakai pakaian renang.”
[note: Gravure ini bisa diartikan tampilan sexy atau foto pribadi. Jangan tanya saya soal saya tahu ini dari
mana!]

“Kau pikir aku mau melihat itu di sampul koran? Lagipula, tidak ada yang mengharapkan itu
darimu.”

Memangnya apa lagi hal yang kau anggap tidak bagus...? Well, kelicikan dirinya itu adalah salah
satu bagian dari sifat lugunya, kurasa aku tidak tahu apa maksudnya mengatakan itu. Tapi, orang-
orang seperti diriku ini sudah didesain untuk tidak begitu saja percaya dengan kata-kata seperti
kemurnian, amatir, dan juga cermin ajaib.

“...Oh yang benaaar?”

Kupikir topik ini mulai mengarah ke jalan yang salah, suara Isshiki berubah menjadi dingin, dan
tatapan matanya menajam. Dia lalu menyilangkan tangannya dan berpikir. Tiba-tiba, ada senyum
yang kurang menyenangkan muncul darinya seperti sudah menemukan sesuatu. Dia lalu mengatakan
sesuatu dengan ceria.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Ya ampun, jadi kau mengharapkan foto ‘itunya’ siapa? Ohhh, mungkinkah foto itunya Yui-
senpai?”

“Wh-Whoa! Mu-Mustahil! Aku jelas tidak bisa melakukan itu, pasti begitu!”

Isshiki mendorong Yuigahama. Itu mengakibatkan efek lanjut seperti dadanya terdorong ke depan
dan ada sesuatu yang bergoyang-goyang diantara dada dan kerahnya. Meski tatapanku auto-fokus
kesana, aku tetap memaksakan diriku untuk memalingkan pandanganku.

Aku tidak akan kalah! Umat manusia tidak akan kalah oleh hawa nafsu.

Karena menghadapi kesulitan yang luar biasa ketika berusaha memalingkan pandanganku, akhirnya
aku mencoba menatap mata Yuigahama. Wajahnya memerah dan dia memegangi bahunya seperti
berusaha menyembunyikan tubuhnya.

“Ah, umm...Sa-Sangat memalukan melakukan hal itu...Dan aku juga tidak ingin orang-orang
melihatku, dan sejenis itu...”

Yuigahama yang memerah mengatakan itu dengan gugup. Setelah itu, dia melihatku dengan emosi.

Jujur ya, jika kita menampilkan foto dia berpakaian seperti itu di sampul, aku sangat yakin kalau
akan ada kumpulan orang-orang yang merasa sangat berbahagia melihatnya, tapi aku tidak begitu.
Maksudku, lihat orangnya saja, dia sendiri tidak setuju, mengerti?

“Well, uh, yeah...Aku sendiri tidak akan memasang foto seperti itu di koran.”

“Be-Benarkah...? Untunglah.”

Tekanan tampaknya sudah menghilang dari Yuigahama. Begitu juga diriku, akupun bernapas dengan
lega.

Tapi setelah itu, aku terpikirkan sesuatu tentang topik ini.

“Ngomong-ngomong, gravure itu tidak selalu berarti tentang foto memakai baju pantai. Misalnya
apa itu, rotogravure? Itu juga bisa dibilang gravure juga, kupikir begitu.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Benar tidak, Yukipedia-san? Akupun melihat ke arah Yukinoshita, dan dia sedang memegangi tali
pita dasinya. Ketika kedua mata kami bertemu, dia tampak terkejut dan memalingkan pandangannya.
Dia lalu mengikat kembali pitanya.

“...”

Aku bisa mendengar suara desahannya yang sangat dalam. Bisakah kau tidak menjadi pendiam
dalam situasi seperti ini...?

“Ngomong-ngomong, fotomu yang memakai seragam sekolah kurasa cukup. Oke, selanjutnya.
Yukinoshita, mengenai sampul belakangnya bagaimana?”

Akupun bertanya ke Yukinoshita, merubah topiknya. Lalu dia melihatku sejenak dan berpikir. Meski
dia tidak meresponku, kurasa dia bisa mendengarku dengan baik. Jadi aku terus melanjutkan itu.

“Apa kita akan menampilkan iklan? Seperti bola-bola kaca misterius, atau bagaimana agar bisa
membaca cepat, atau peralatan yang bisa memperkuatmu, atau produk-produk kesehatan?” tanyaku
sambil membayangkan betapa lucunya jika ada gambar Zaimokuza bermandikan lautan kata-kata di
belakang koran. Tiba-tiba, Yukinoshita membuka mulutnya.

“Membuat sampul belakang sebagai tempat iklan kurasa tidak realistis. Mungkin bisa
dipertimbangkan jika koran ini akan terbit secara rutin, tapi karena kita hanya menerbitkannya sekali,
kurasa tidak memungkinkan. Kita juga tidak punya sponsor untuk itu, jadi kita harusnya mengisi itu
dengan teks.”

Tatapannya masih terfokus ke kertas-kertas yang ada di atas meja. Akupun berpikir sejenak.

“Jadi kita akan mengisinya dengan kolom komentar dari siswa atau editorial koran...Kurasa kalau itu
kita bisa.”

“Ya, itu bisa,” jawab Yukinoshita.

Dia terus mengerjakan sesuatu dengan tangannya, tapi dia terus memalingkan wajahnya dariku.
Tidak seperti biasanya, suara gesekan pena darinya terdengar lebih keras.

Apa dia masih memikirkan kejadian barusan...Dia harusnya tidak perlu terganggu soal itu...
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kurasa kau akan baik-baik saja! Kau masih punya harapan! Maksudku, secara genetis!

xxx

Sekarang, tugasku adalah menuliskan hal-hal yang berhubungan dengan ini dan sebagai cameraman.
Kenyataannya, aku sendiri harus melakukan wawancara dengan setiap klub. Dengan deadline yang
sudah mendesak, tim wawancara dibagi dua. Isshiki bersama diriku, sementara tim lain berisi
Yuigahama dan Yukinoshita. Melihat skill komunikasi tiap orang dan kemampuan akademis masing-
masing, well, kurasa pembagian timnya cukup adil. Isshiki dan aku bertugas ke klub pria, sedang
Yuigahama dan Yukinoshita ke klub gadis...

Klub pertama yang kita wawancarai adalah...

Pastinya Klub Tenis!

Tim Yuigahama sudah berangkat ke klub lainnya, jadi Isshiki dan aku mendatangi lapangan tenis
ditemani oleh tiupan angin laut yang menemani latihan mereka.

“Caramu menerima bola agak lamban! Kau bisa melakukan yang lebih baik dari itu!”

Suara manis yang menggema dari lapangan tenis itu berasal dari Ketua Klub Tenis, Totsuka. Sambil
menaruh raket di bahunya, dan tangan lainnya di pinggang, dia berteriak untuk memberitahu
juniornya yang sedang berlatih. Tampaknya dia sudah terbiasa untuk menjadi kapten tim.

Setelah sampai di lapangan tenis, Totsuka menyadari kehadiran kami. Dia berlari ke arah kami
sambil melambaikan tangannya.

“Hachiman! Halo juga, Isshiki-san.”

“Halo yang disana, maaf sudah menyita waktumu untuk hari ini.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Maaf sudah memotong waktu latihanmu.”

Mengikuti Isshiki yang menyapanya dengan membungkuk, aku hanya mengibaskan tanganku untuk
menyapa Totsuka.

“Ah, tidak juga! Umm, kau sedang mengambil foto, benar tidak? Silakan ambil foto sepuasnya.”

Totsuka mengatakan itu sambil melemaskan tangan-tangannya dan melihat ke arah lapangan tenis.
Dia lalu memalingkan kepalanya ke arah kami dan tersenyum.

Yep, aku sudah siap untuk mengambil fotomu!

“Baiklah, ayo kita mulai...”

Karena Totsuka terlihat sangat manis ketika melakukan pemanasan seperti itu, akupun mulai
mengambil fotonya. Aku mengambil jarak yang pas dan mengambil foto. Ketika melakukan itu,
Totsuka tampak kebingungan – akupun terus mengambil fotonya. Dia sangat manis ketika bingung,
jadi akupun mengambil fotonya lagi. Ketika aku hendak mengambil foto lagi, dia membuka mulutnya
karena heran.

“Umm...Bukankah Hachiman harusnya mengambil foto latihan Klub Tenis di lapangan?”

“Ya, kau benar. Benar sekali, tapi kita perlu foto Kaptennya juga.”

Akupun mengatakan itu kepadanya, seperti memaksakan sesuatu. Totsuka tiba-tiba merasa malu
mendengar kata-kataku.

“Be-Benarkah...? I-Ini agak memalukan...Mmm...”

Totsuka menaruh tangannya di pipinya untuk menyembunyikan rasa malunya karena fotonya sedang
diambil. Tapi setelah dia menatap ke arah lapangan tenis, dia mengatakan sesuatu.

“Tapi kuharap kita bisa mendapatkan anggota baru jika siswa baru melihat ini...”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Itu benar, kemungkinan para siswa baru itu akan mempertimbangkan foto ini untuk memutuskan
akan memilih klub apa.”

Ketika Yuigahama membuat janji dengan seluruh klub, kita juga memintanya untuk memberitahu
tujuan dari koran ini. Bagi setiap klub, ini adalah peluang emas untuk mempromosikan klub mereka.
Ketika aku meresponnya, Totsuka terlihat sudah siap.

“A-Aku akan melakukan yang terbaik...”

Lalu dia mengepalkan tangannya di depan dadanya dan terlihat sangat termotivasi.

“Y-Yeah...? Baiklah, ayo kita lakukan yang terbaik!”

Kurasa tidak masalah jika aku bisa meyakinkan Totsuka, tapi entah mengapa, aku mulai merasa
seperti sudah membohonginya agar bisa difoto. Perasaan bersalah ini...Tunggu, tunggu dulu. Ini
bukanlah perasaan bersalah, tapi...Tidak bermoral! Sial, tapi ini sudah kepalang tanggung, aku tidak
boleh mundur!

“Baiklah, ayo kita buat gambar-gambar gila.”

“Yeah!”

Setelah mendengarkan jawabannya yang antusias, aku mempersiapkan kameranya.

“Bisakah kau berpose dengan mengayunkan raketmu?”

“Te-Tentu.”

Akupun mengambil foto dari arah bawah Totsuka yang sedang mengayunkan raketnya, kuambil
secara beruntun sehingga terlihat seperti gerakan lambat Totsuka mengayunkan raketnya. Aku bahkan
berhasil menangkap gambar Totsuka yang hampir kehilangan keseimbangan. Gambar bagus!

Akupun mengambil gambar Totsuka sesuka hatiku dan melanjutkan ke tahap selanjutnya.

“Selanjutnya, bisakah kau memeluk raketmu?”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Tentu...Hmm?”

Totsuka terlihat bingung sambil memegangi raket di dadanya. Disitulah aku mulai mengambil
beberapa foto secara beruntun, gambar yang spektakuler, bahkan ini bisa dimasukkan foto yang
panoramic. Sekalian saja, mari kita lemparkan handuk ke arahnya. Ini bagus, bagus sekali. Mari kita
ganti dengan pose yang lebih berani, benar tidak? Akupun terus mengambil fotonya. Disampingku,
Isshiki terlihat kesal melihat sikapku.

“Senpai, bukankah kau sudah mengambil banyak sekali foto?”

“Benarkah? Well, kurasa begitu.”

“Ya.” Isshiki mengangguk. Benar sekali, kata-katanya memang masuk akal.

“Kurasa kau benar. Kupikir kita sudah punya banyak fotonya dengan raket. Mari kita ambil fotonya
yang tanpa memegang raket.”

Akupun tidak mempedulikannya, aku lalu memikirkan pose selanjutnya.

“Totsuka, bisakah kau melakukan ini?”

“...Tentu.”

Respon Totsuka terlihat lemah, kupikir dia sedikit kelelahan. Aku tahu ini. Dia bereaksi seperti
kucing di rumahku yang kehilangan energi karena terlalu banyak berpose. Dengan kata lain, dia
sangat manis sekali!

Mendengarkan instruksiku, Totsuka menaruh raketnya dan jongkok di bawah sambil memegangi
kedua lututnya. Akupun mengambil fotonya dari depan dan samping. Aku bahkan mengambil foto
dengan posisi kepalanya yang berbeda-beda meski posenya sama. Tapi ekspresinya, terlihat berada
diantara tersenyum dan kebosanan.

“H-Hachiman...Apa kau masih mau mengambil lagi?”

Totsuka mengatakan itu dengan senyum yang dipaksakan dan suara yang lemah.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“O-Oh, benar...”

Kurasa Totsuka mulai kelelahan. Apa yang harus kita lakukan...? Sesuatu terpikirkan olehku.

“Kita istirahat dulu.”

“Jadi kau masih ingin lanjut...” Bahu Totsuka terlihat menurun.

Yep, jadi ini keputusan yang tepat untuk istirahat sejenak. Untuk menyiapkan sesi selanjutnya,
akupun melihat layar kamera itu dan memeriksa fotonya satu-persatu. Lalu aku menyadari satu hal
yang penting.

“Isshiki.”

Akupun memanggil Isshiki, yang sudah menyerah kepadaku dan hanya melihat kami berdua dari
kejauhan. Dia lalu berjalan ke arahku dengan ekspresi yang kesal.

“Ya?”

“Apa kau punya kartu memori lain yang masih kosong? Kartu memori di kamera ini sepertinya
sudah penuh.”

“Memangnya Senpai sudah mengambil berapa banyak foto...?”

“Aku sebenarnya tadi juga sudah menghapus beberapa foto yang tidak penting juga...” kataku.

Isshiki terlihat kesal dan menarik lenganku. Dia lalu menarikku pergi dari lapangan tenis.

“Kita sudah punya cukup foto disini! Totsuka-senpai, terima kasih banyak,” kata Isshiki.

“Ah, tentu. Terima kasih juga kepada kalian, benar-benar terima kasih banyak.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Totsuka tersenyum dan membalas balik, dia sedari tadi mungkin kurang senang karena dari tadi
duduk di lantai sambil memegangi lututnya.

Maksudku jika mungkin, aku ingin mengambil fotonya yang tersenyum, tapi dengan Isshiki yang
menarik lenganku, ternyata keinginanku itu hilang begitu saja. Setidaknya, senyumnya itu akan
menjadi foto yang akan terus tersimpan di dalam hatiku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

xxx
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki terus menarik lenganku dan tidak lama kemudian, kita sampai di Klub Sepakbola.

Lapangan sepakbola berada di sebelah lapangan tenis, jadi tidak bisa dikatakan jauh juga. Mungkin
kutambahkan pula, kalau aku tidak tertarik dengan satupun hal yang ada di Klub Sepakbola itu.

Kupikir kita akan mengambil dua atau tiga gambar saja disini, tapi ternyata Isshiki tidak mau begitu.

“Ohh, tolong fokus untuk mengambil foto Hayama-senpai disana. Oh, benar begitu, ya ambil lagi!”

Isshiki menepuk pundakku dan mengarahkanku untuk mengambil foto di momen-momen tertentu.
Setelah itu, kami memeriksa hasilnya satu-persatu.

“Biar kulihat dulu...Oh, beberapa foto ada gambar Tobe-senpai, jadi kuhapus saja foto itu ya?”
katanya sambil menghapus foto itu. Lalu dia mengembalikan foto itu kepadaku.

Oh ayolah, memangnya kenapa? Itu hanya Tobe...Tahukah kau kalau tidak akan ada satupun orang
yang peduli apakah dia ada di gambar atau tidak?

Adegan ini terus berlanjut untuk beberapa saat, jadi kita sebenarnya tidak membuat sebuah
perkembangan disini.

“Hei, ini cukup, bukan? Memori yang tersisa tidak cukup...”

“Dan Senpai pikir itu salah siapa hingga memorinya tidak cukup?” Isshiki mengembungkan pipinya
dan menatapku.

Aku tidak bisa menyangkalnya. Pada akhirnya, aku terpaksa menurutinya dan terus mengambil
gambar latihan Klub Sepakbola hingga mini-game mereka selesai.

Setelah berakhir, Hayama berjalan ke arah kami berdua.

“Hayama-senpaaaai!” Isshiki berteriak sambil melambaikan tangannya.

Hayama melambai balik.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Jadi kudengar dari Yui kalau kau sedang membuat koran gratis atau sejenisnya? Kau selalu
melakukan semua request yang diberikan orang lain, huh?”

Hayama memasang senyum yang menyegarkan bercampur dengan rasa kagumnya.

“Kan sudah kubilang kalau klubku adalah klub yang semacam itu. Aku tidak ingin mendengar itu
dari seseorang yang sengaja menghentikan latihannya lebih awal hanya untuk diwawancarai. Maaf
sudah menyita waktumu.”

“Caramu berterimakasih sungguh aneh.” Dia menaikkan bahunya dan tersenyum. Lalu, dia melihat
ke arah halaman sekolah. “Disini dingin, benar tidak? Bagaimana kalau kita lakukan wawancara
disana?”

“Oh oke.”

Karena halaman sekolah itu dikelilingi oleh gedung-gedung sekolah, itu memblokir tiupan angin
yang dingin. Dengan senyum yang ceria, Isshiki mengarahkan kami menuju tempat yang bagus.
Tempat dimana ada mesin penjual minuman dan bangku untuk duduk. Isshiki duduk disana dan
menepuk tempat kosong disampingnya, memberitahu kami untuk duduk disana.

Dasar licik...

Akupun tahu maksudnya dan meminta Hayama untuk berjalan terlebih dahulu, sedang aku sendiri
membeli dua kaleng kopi hitam dan sekaleng teh hitam dari mesin penjual minuman. Sambil
melempar-lempar kaleng itu dari tanganku karena panas, aku lalu duduk di seberang Hayama.

“Aku cuma ingin mengatakan sesuatu di luar topik. Kau ternyata sangat jago dalam hal itu, benar
tidak?”

Aku lalu melemparkan sekaleng kopi ketika mengatakan itu. ketika Hayama menerima itu, dia
tampak terkejut. Lalu dia mengembuskan napasnya dan tertawa sinis. Dengan nada yang mengejek,
dia berkata.

“Apa kau mencoba bersarkasme?”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Aku hanya ingin memujimu saja. Aku sebenarnya tidak peduli soal itu, tapi kami sangat
mengandalkanmu untuk itu.”

“...Well, aku akan memberikan yang terbaik dariku agar bisa memenuhi ekspektasimu,” Hayama
mengatakan itu dan tersenyum. Dia lalu menaikkan tangannya ke arahku dan menghadap ke Isshiki.

“Okeeeee, ayo kita mulai wawancaranya!”

Isshiki mulai menyalakan aplikasi merekam di HP-nya dan menaruhnya di dekat kaleng tehnya.
Akupun mengambil dua langkah ke belakang dan mulai mengambil gambar. Dari kamera ini, aku
melihat sosok Hayama Hayato yang semua orang tahu. Tapi, Hayama yang baru saja tersenyum kecut
dan becanda terlihat berbeda dari yang biasanya.

x Chapter III Part 2 | END x


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Chapter 3 : Ada Sebuah Deadline Yang Tidak Boleh Dilewatkan (3/3)

xxx

Kami menyelesaikan wawancara dan sesi foto bersama Hayama. Setelah itu, kami mengunjungi klub
yang lainnya, dan akhirnya menyelesaikan semua itu. Kami bahkan berhasil mendapatkan foto
Hayama yang melambaikan tangannya ke depan, jadi tidak ada yang perlu mengkhawatirkan kualitas
dari fotoku ini.

Yuigahama dan Yukinoshita harusnya sudah selesai melakukan tugasnya mewawancarai klub para
gadis juga. Pekerjaanku yang tersisa adalah mengambil foto dari Isshiki Iroha untuk sampul koran.

Sesuai permintaan dari modelnya, Isshiki, kami menuju ke perpustakaan untuk mengambil foto.

Kami berjalan menuju pintu masuk sekolah dengan memutari halaman, mengganti sepatu indoor,
melewati Ruang Guru, dan akhirnya masuk ke perpustakaan.

Memasuki jam pulang sekolah, perpustakaan sangat jarang didatangi oleh siswa. Sebuah momen
yang damai terlihat di ruangan ini.

“Jadi, kenapa kau memilih perpustakaan...?”

Isshiki melihat ke semua sudut yang ada di perpustakaan untuk mencari tempat pengambilan gambar
yang bagus. Ketika kutanya itu dari belakang, dia membalikkan badannya.

“Bukankah perpustakaan itu, seperti, menampilkan kesan intelektual?”

“Kata-katamu barusan terkesan tidak intelektual...”

“Itu tidak masalah. Yang terpenting itu bagaimana mengesankan diriku di foto.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Dia memalingkan wajahnya dan mulai berjalan, lalu berhenti tiba-tiba. Akhirnya berhenti di sebuah
spot, dia lalu duduk di meja dengan membelakangi rak buku. Lalu, dia mengambil cermin kecil dari
sakunya dan mulai memperbaiki penampilannya.

Rak buku yang tinggi agar mengesankan Isshiki bukan gadis yang pendek, dan punggung buku yang
berwarna gelap membuat kulitnya terlihat lebih putih karena warna yang kontras. Cahaya di ruangan
perpustakaan terlihat sangat cerah ketika mendapat cahaya matahari sore, ini juga memberikan kesan
tertentu bagi pembaca koran, yaitu membuat kulit Isshiki terkesan hangat.

Aku tidak tahu banyak soal teknik pencahayaan dalam pengambilan foto karena aku sendiri masih
amatir, tapi kurasa tampilan Isshiki kali ini akan membuat sebuah gambar yang bagus. Itulah yang
kauharapkan dari Isshiki Iroha; dia tahu bagaimana menampilkan pesonanya secara maksimal.

“Baiklah, akan kuambil fotonya.” aku memberitahu Isshiki.

Dia menjawabnya dengan menopang wajahnya dengan tangannya, sedang sikunya menempel ke
meja.

Matanya yang bercahaya dan bulu matanya yang panjang mengesankan sesuatu yang indah dan
mengesampingkan keluguannya yang tercermin di senyumnya, bibirnya yang berwarna pink itu
terlihat lembut.

Meski lensa kameraku mengarah padanya, aku lupa untuk menekan shutternya. Setelah mendengar
suara batuk entah dari siapa, kesadaranku mulai kembali.

Aku lalu menekan shutternya beberapa kali dan merendahkan kameranya. Setelah memeriksa
hasilnya, aku mencoba berbicara kepada Isshiki untuk mencari alasan dari sikapku yang melamun
tadi.

“Kau tampaknya sudah terbiasa dalam pemotretan ya...” kataku.

Isshiki yang hendak mengganti posenya, berpikir sambil berkaca ke cermin kecil miliknya. Setelah
menatap kaca tersebut, dia memiringkan kepalanya.

“Benarkah? Bukankah normal jika kita setiap harinya mengambil foto?”

“Tidak setiap waktu.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kurasa hanya event-event tertentu saja seperti darmawisata atau event yang membuatku mengambil
foto sebagai kenang-kenangan. Setidaknya, itulah yang terjadi dalam hidupku selama ini.

Tapi Isshiki mengatakan sesuatu yang berbeda. Dia menutup cermin kecil itu dan menatapku. Meski
tanpa adanya kamera yang mengarah padanya, dia tersenyum dengan lembut.

“Kenangan itu adalah sesuatu yang penting, bukankah begitu?”

Itu adalah sesuatu yang normal bagi Isshiki Iroha.

Dia mengatakan bahkan pemandangan yang biasa-biasa saja merupakan kenangan yang harus
diingat.

“...Yeah, kurasa begitu.” aku menjawabnya dengan singkat.

Akupun membetulkan kameraku kembali. Kalau dipikir-pikir, foto-foto ini akankah menjadi sebuah
kenangan yang biasa-biasa saja, ataukah menjadi kenangan yang spesial? Aku memikirkan itu
sambil menekan shutter kamera ini.

xxx

Setelah mendapatkan mayoritas materinya, kami mulai mengerjakan artikelnya. Beberapa hari sudah
berlalu sejak saat itu. Artikel promosi klub-klub dan tempat-tempat rekomendasi mayoritas sudah
selesai. Desain halamannya terlihat bagus dan kami mulai mengisi artikel di tiap halamannya.

Untuk artikel-artikelnya, hanya kurang penulisan judul dan penempatan header, selebihnya selesai.
Komentar para ketua klub tentang sekolah ini di halaman akhir koran juga hampir selesai.

Kemajuan pekerjaan kita sudah bagus. Harusnya menjadi koran yang bagus.

Kita juga memastikan kalau artikel-artikel tentang klub dan tempat-tempat rekomendasi, juga
wawancaranya menggunakan gaya bahasa ala Isshiki. Kami juga menerima konfirmasi dari setiap
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

klub mengenai foto mereka juga. Kami bahkan sempat menjahili sampul depan yang bergambar
Isshiki tersebut.

Tapi. Tapi, meski begitu, kenapa tulisanku tidak selesai-selesai.

“Kenapa bisa begini...?”

Apa karena aku menganggap pekerjaan ini sesuatu yang serius? Memang, aku ini bekerja dengan
serius; tidak hanya mengerjakan jatah pekerjaanku, aku juga membantu Yukinoshita, dan kami berdua
pergi ke Klub Gamers untuk wawancara untuk menggantikan Yuigahama.

Bagi orang sepertiku, aku bekerja sangat keras, belakangan ini menghabiskan hari-hariku dengan
kesibukan. Mungkin karena itulah...Ketika kau terlalu sibuk, kau terlihat melupakan pekerjaanmu
yang lain...

Aku punya banyak sekali kolom untuk ditulis, sedangkan yang kuhadapi saat ini adalah “Dua hari
sebelum deadline!”

Akupun menaruh kedua tanganku di kepalaku, sedang Isshiki terlihat duduk di sebelahku. Lalu dia
menuangkan teh dari botolnya.

“Ini, minum ini. Tolong lakukan yang terbaik!” katanya.

Dia lalu menaruh botol itu di kulkas kecil yang ada di bawah meja. Dia lalu duduk berseberangan
denganku.

Teh, meja, kursi, dan yang terakhir, ruangannya berbeda dari biasanya.

Saat ini, aku terkurung di Ruang Ketua OSIS, dipaksa menulis sisa kolom yang tersisa sambil
diawasi. Karena pemanas ruangan klub sedang rusak, maka Isshiki menawarkan Ruang Ketua OSIS
sebagai alternatif untuk menulis artikel.

Aku lalu melihat ke arah jendela, ternyata matahari sudah tenggelam. Biasanya, aku menggunakan
HP-ku untuk melihat waktunya, tapi aku tidak bisa melakukannya karena HP-ku disita Isshiki untuk
efektivitas penulisan. Aku lalu melihat ruangan ini dan tatapanku terhenti di jam dinding, jarum
jamnya sedang menunjuk ke angka-angka yang terasa kejam bagiku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku langsung diseret ke ruangan ini segera setelah jam pelajaran terakhir selesai dan aku belum
pernah sekalipun menginjakkan kaki di luar ruangan ini setelahnya. Itu karena deadlinenya adalah
besok.

Oooooooooh sial...Aku belum menulis satupun kata...Aku tidak bisa membayangkan diriku
menyelesaikan ini tepat waktu...

Akupun memukul keyboardku untuk pelampiasan emosiku itu. Aku sedari tadi hanya mengulang-
ulang hal tersebut. Sial, siaaaaaal. Kalau begini, kita tidak akan bisa selesai tepat waktu, ahhhhhhhh!

Ketika menyandarkan diriku di kursi, Isshiki terlihat menjauhkan dirinya dariku. Ekspresinya seperti
hendak mengatakan, “Ugh...” sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu, ada sesuatu yang
menarik perhatiannya dan mulai mencari-cari sesuatu di kantong blazernya.

“Senpai, ada telepon,” katanya, dia lalu mengambil HP-ku dari kantongnya, mencoba memberikan
itu kepadaku.

Tapi, sebuah panggilan telepon sebelum deadline bukanlah sesuatu yang bagus. Pertama-tama, jika
kau meminta sesuatu yang seperti itu, maka tidak akan ada episode anime yang hanya berisi
kesimpulan cerita sementara. Menunda jadwal rilis karena penulis Light Novel berkata tidak sanggup
dengan deadlinenya juga tidak akan pernah terjadi.

Oleh karena itu, yang terbaik adalah mencari tahu siapa yang menelpon lalu tidak mempedulikan
panggilannya.

“...Dari siapa? Editor?” tanyaku.

Isshiki mendesah seperti tidak percaya.

“Apa editor adalah satu-satunya hal yang terpikirkan olehmu? Kalau begitu situasinya ternyata
benar-benar buruk ya...Umm...Oh, disini tertulis [ Ibu ]. Mungkinkah dari Ibu Senpai?”

“...Ibunya editor? Apakah mereka akan terus mengawasiku dengan menyamar sebagai salah satu
anggota keluargaku?”

“Tidak, kenapa Senpai sampai berpikiran seperti itu? Kupikir ini dari Ibu Senpai.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Oke. Biarkan saja, nanti aku akan menelponnya balik.”

“Oh, ya sudah kalau begitu.”

Isshiki menjawabnya dan menaruh kembali HP-ku ke kantongnya. Dia lalu membuka kembali
dokumen-dokumen di atas meja, mungkin itu laporan keuangan OSIS, lalu menstempelnya satu-
persatu.

Melihatnya bekerja di seberangku membuatku merasa kalau aku harus menyelesaikan pekerjaanku...
Secara otomatis, aku mulai menekan-nekan tombol keyboardku.

Dan begitulah, waktu berlalu.

Di luar mulai terlihat gelap, ini adalah waktu dimana para siswa harusnya pulang ke rumah. Aku
tidak lagi mendengar suara stempel itu lagi, tidak menyadari kalau Isshiki ternyata sudah
menyelesaikan pekerjaannya. Aku lalu menatap ke arahnya dan dia terlihat sedang menatap layar HP-
nya.

Bisakah aku berhenti untuk hari ini...? Bukankah masih ada besok? Aku berjanji akan berusaha
lebih keras besok. Aku akan menyelesaikannya besok...

Setelah itu terbayangkan olehku, konsentrasiku langsung buyar seperti asap.

“Aku selesai, aku tidak bisa menulis lagi. Aku tidak bisa menulis sesuatu jika panik seperti ini.
Kurasa yang bisa kulakukan saat ini adalah pulang dan tidur.” akupun mengatakannya dengan keras.

Isshiki menoleh ke arahku. Dia mendesah seperti tidak percaya.

“Baiklah, kurasa itu mungkin adalah ide yang bagus.”

“Benarkan, benar? Apa tidak masalah jika kita sedikit saja melewati jadwal deadlinenya?”

Apakah ini yang kau sebut dengan kondisi sakaw dari penulis? Terbebani oleh semua stress sebelum
deadline, kelelahan karena bekerja tanpa henti, perasaan yang gembira karena berusaha kabur dari
kenyataan, lalu secara spontan aku tertawa dengan nada yang menakutkan.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki lalu menatapku dengan kaku.

“...Huh? Apa Senpai berencana untuk tidak menyelesaikannya tepat waktu?”

“W-Well, aku sendiri tidak yakin.”

Tapi jujur saja, kolom-kolom ini kurasa butuh sekitar ribuan kata untuk mengisinya, jadi jika
kulakukan yang terbaik hari ini dan besok, aku merasa kalau aku bisa menyelesaikan ini. Tapi tidak
semudah itu karena aku hanya bisa mengerjakan beberapa ratus kata dalam beberapa jam.

Aku sangat ragu untuk berteriak keras-keras. Alasannya karena Isshiki sudah memegangi kepalanya
sebelum aku bisa menjelaskan itu kepadanya.

“Oh tidak...Itu tidak bagus...Umm, bukankah itu, seperti, buruk sekali jika telat dari deadline?”

Isshiki lalu menyandarkan kepalanya di atas meja. Dia lalu menatapku dengan tatapan yang suram.
Setelah itu, dia menggumamkan secara pelan, “Semua pengeluaran! Sudah memesan paket diskon!
Belum biaya ekstra! Belum tagihan yang ternyata diluar perkiraan! “.

Reaksinya sudah memberitahuku semuanya. Isshiki mengharapkan kami untuk menyelesaikannya


tepat waktu sehingga rencana paket diskonnya tidak batal dan tercantum dalam laporan keuangan. Dia
juga sepertinya sudah menuliskan pengeluaran OSIS soal koran ini dalam laporan keuangan yang
akan disetor ke sekolah.

Tentunya, harusnya masih memungkinkan untuk merevisi laporan keuangan itu.

Tapi ini semua merupakan harga diri dari Sesuatu-gaya Sesuatu-man; meski dia mengatakan dengan
yakin kalau ini akan selesai dalam beberapa hari, dia malahan terlihat bersantai-santai dalam
pengerjaannya, “Jangan khawatir, tentang saja, aku bisa menyelesaikannya dengan sangat cepat”.
Kurasa bukan hal yang bagus jika terlalu bangga dengan diri sendiri...

“...Ku-Kurasa itu memang buruk...Yeah. A-Aku akan berusaha lebih keras lagi, oke?”

“Be-Benarkah? Tolong ya Senpai...”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki melihatku dengan matanya yang berkaca-kaca. Dia tidak terlihat licik dimana dia harusnya
tampil seperti itu, kurasa dia cukup jujur kali ini. Melihatnya seperti ini, kurasa aku harus
menyelesaikan ini...

Ada sebuah deadline yang tidak boleh dilewatkan.

xxx

Jujur saja ya, aku sudah tidak sanggup lagi. Maaf karena mengatakan ini tiba-tiba. Tapi aku tidak
bisa.

Dalam beberapa jam lagi, suara bel akan berbunyi.

Itu adalah bel dari deadline.

Hati-hatilah dengan kedatangan editor yang berdada kecil itu.

Ketika dia muncul, maka kiamat akan datang beberapa saat kemudian.

Pikiran itu terus muncul di kepalaku.

Dihantui deadline yang tidak boleh dilewatkan – aku menghadapi momen yang sama esok harinya –
aku meminjam ruangan Ketua OSIS, dikurung disana.

Meski kemarin aku sudah berusaha yang terbaik untuk mengumpulkan semua motivasiku, tubuhku
sepertinya mencapai limit seperti Chinofuji Mitsugu, dan akupun pulang ke rumah. Meski aku
melanjutkannya sebentar di rumah dan curi-curi kesempatan untuk mengerjakannya di kelas, akhir
dari tulisan ini masih tidak bisa kulihat.

Dan sekarang, dari jendela ruang Ketua OSIS, aku menatap ke arah matahari yang mulai tenggelam.
Tentunya, tidak ada perkembangan dalam manuskripku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Sial, sial... Aku bahkan tidak menuliskan satupun kata di keyboard, malahan aku hanya berputar-
putar di kursiku. Lalu, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan ini.

“Hei Hikki, bagaimana perkembangannya?”

Orang yang menyapa dan masuk ke ruangan ini adalah Yuigahama. Sepertinya dia kesini untuk
memeriksa perkembangannya.

“...Ku-Kurasa masih di bawah 70%.”

“Whoa, itu luar biasa...”

“Dari yang tersisa...”

Setelah aku mengatakan itu, Yuigahama terlihat kecewa. Akupun ingin mengekspresikan
kekecewaanku terhadap situasiku ini...

Ketika menggeleng-gelengkan kepalaku, Yuigahama berjalan ke arahku dan menepuk pundakku.

“Kau bisa melakukannya! Jangan khawatir, kita pasti akan bisa menyelesaikannya! Aku akan
mengerjakan pekerjaanku disini denganmu juga!”

Mengatakan itu dalam situasi seperti ini hanya membuatmu terlihat seperti seseorang yang datang
untuk mengawasiku...

Aku biasanya menolak jika bekerja di bawah pengawasan, tapi situasi kali ini berbeda. Mengawasiku
mungkin adalah satu-satunya cara agar aku mengerjakan tugasku. Well, jika ini kerja paruh waktu,
aku pasti tidak akan peduli dengan pekerjaanku. Tapi dengan Isshiki kemarin, dan Yuigahama yang
hari ini mengawasiku, aku harus mengerjakan pekerjaanku. Begitulah pria, kita adalah makhluk yang
bandel...

Seperti termotivasi, akupun menatap kembali layarku. Melanjutkan kembali pekerjaanku. Setelah
menuliskan beberapa baris kata, aku mulai putus asa lagi. Setiap kali melihat kata-kata yang berjarak
itu, membuat mataku seperti terbakar. Aku seperti dihantam oleh realitas kalau aku tidak berusaha
dengan baik mengingat banyaknya waktu yang sudah kuhabiskan.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Dalam satu hari, aku hanya menyelesaikan kurang dari 20%. Dan itu berarti tersisa 80% yang harus
diselesaikan dalam beberapa jam, dan itu sangat mustahil. Jika aku pada akhirnya bisa
menyelesaikannya tepat waktu, maka ini benar-benar menentang hukum alam.

Ugh... Ketika aku dihantam realita, aku mendengar sebuah suara yang berbeda. Ketika kulihat,
Yuigahama sedang menggunakan kalkulator.

“...Apa yang kau lakukan?” tanyaku.

Yuigahama menaruh pena di telinganya dan menatapku.

“Hmm? Oh, umm, aku sedang menghitung pengeluaran kita sampai saat ini. Tampaknya sedikit
berbeda dengan yang ada di laporan keuangan.”

“Lagipula Isshiki memang kurang bagus dalam matematika...”

“Ahh, itu benar...Well, disitulah dimana Yukinon dan diriku datang!”

Yuigahama mengatakan itu, sambil tersenyum kecut. Dia tampak seperti seorang kakak. Aku yakin
kalau dia memperlakukan Isshiki layaknya sebagai adik kelas.

Satu-satunya masalah adalah mengapa adik kelas yang manis ini selalu membawa masalah kepada
kita. Sebenarnya, request pertamanya ke klub dulu itu adalah request yang paling bermasalah...

Tapi, mungkin inilah realitas bagaimana semua ini seharusnya.

Satu orang membuat sebuah kebohongan. Lalu kebohongan itu berubah menjadi sesuatu yang
berwujud, menyebabkan munculnya sebuah pekerjaan. Dalam komunitas sosial, seorang pembohong
besar seperti itu juga dikenal dengan sebutan produser. Jadi dalam hal ini, Isshiki mungkin punya
kualitas untuk menjadi seorang produser. Untuk request kali ini, Yukinoshita akan menjadi
sutradaranya, sementara Yuigahama menjadi asisten sutradara. Sedangkan aku, seperti biasanya,
adalah kelas bawah, budak perusahaan yang sedang outsourcing.

Aku lalu menatap lagi layar komputerku untuk mengerjakan pekerjaan buruh ini. Tapi setelah
beberapa kalimat, akupun berhenti lagi, jadi sebenarnya aku tidak banyak mengerjakan sesuatu.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Entah mengapa, aku merasa kalau waktu yang kuhabiskan untuk menatap keluar jendela sekedar
melihat matahari tenggelam atau menatap ke arah jam dinding terasa lebih lama daripada aku menatap
layar komputer ini.

Menghitung banyaknya waktu yang sudah terlewati saja sudah cukup untuk membuat pikiranmu
terpojok. Aku secara tidak sengaja mendesah kesal, juga merasakan lelah karena duduk dan menatap
komputer dalam waktu yang lama.

“Kau baik-baik saja, Hikki?”

Yuigahama berdiri dari kursinya, mendengarkan desahan kesalku, dan berdiri di sampingku. Dia lalu
melihat ekspresi wajahku.

Jaraknya cukup dekat, jika aku melemaskan tanganku ke samping maka aku akan menyentuh
wajahnya. Aku bahkan bisa mendengar suara napasnya yang samar-samar. Situasi yang dekat ini dan
rasa malu ketika kedua pasang mata kami bertemu membuatku untuk pura-pura melemaskan leherku
dan menatap ke arah lain.

“Jadwal deadlinenya kurasa tidak akan bisa kalau seperti ini...”

Akupun menggerutu, berusaha mencairkan suasananya. Lalu punggungku terasa lebih berat dari
biasanya.

“Kalau kita tidak bisa tepat waktu, maka kita tidak bisa menyelesaikan ini.”

Ketika aku menoleh, Yuigahama sedang menaruh tangannya di bajuku. Jari-jarinya yang kurus itu
meremas blazer yang menempel di bahuku.

“Aku akan menemanimu meminta maaf dan aku yakin Iroha-chan akan mengerti juga. Lagipula
requestnya memang sejak awal terlihat tidak masuk akal.”

“Memang benar, requestnya tidak masuk akal.”

Sambil mengatakan itu, aku menggoyang-goyangkan tubuhku untuk melepaskan tangannya dari
bahuku, tapi dia tidak mau melepaskannya. Malahan, dia mulai memukul bahuku dengan pelan
menggunakan interval yang pendek.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Ini bukan salahmu, Hikki. Meski kau menyerah sekarang, tidak akan ada satupun orang yang
menyalahkanmu. Dan ini bukanlah sesuatu yang harus kita selesaikan.”

Kata-katanya tadi sedikit di luar dugaan, karena Yuigahama tidak pernah mengatakan menolak
semua request yang datang ke Klub Relawan sampai saat ini.

Karena penasaran, akupun menolehkan kepalaku dan melihat Yuigahama yang tersenyum kecil.

“...Aku benar-benar tidak suka melihatmu kesakitan, Hikki.”

“Kata-katamu itu terasa kurang adil.”

Mengesampingkan responku yang spontan, aku bisa merasakan seberapa lembut jawabanku.
Mungkin karena aku kelelahan. Mendengar kata-kata yang lembut semacam itu sambil memijat
bahuku hanya membuat bahuku terasa rileks.

Tiba-tiba, aku menaikkan bahuku.

Bagi seorang gadis yang sangat baik dan memberiku kata-kata yang seperti itu, ini adalah sesuatu
dimana aku tidak boleh menyerah dan lari. Itu karena ketika kau memberikan semacam kata-kata
manis kepadanya, kau harusnya tidak boleh kabur dari itu. Oleh karena itu, ini membuatku untuk
tidak menyerah entah sebodoh apapun situasi atau sesulit apapun masalahnya.

“Kau pikir begitu...?”

Yuigahama menghentikan gerakan tangannya dan membiarkannya menekan bahuku, lalu secara
perlahan, dia mengangkat tangannya.

“Oh, uh, sebenarnya maksudku tidak seperti itu.”

Aku memilih kata-kata yang salah ketika aku menjawab orang yang mengkhawatirkanku dengan
‘tidak adil’. Akupun memutar kursiku dan menatap Yuigahama. Aku duduk dan memikirkan kata-
kata yang tepat. Tapi Yuigahama tidak memberikan waktu untuk itu dan dia mengangguk.

“...Yeah, kupikir aku memang tidak adil!” kata Yuigahama, suaranya terkesan ceria dan dia berpikir
seperti mendapatkan sesuatu.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku tidak begitu paham maksudnya, tapi aku ingin memberinya tanggapan positif sehingga aku
membuka mulutku.

“Aku tidak bermaksud seperti itu, tapi uh, maksudku dalam hal positif...”

Tapi Yuigahama, mengartikan berbeda.

“Kupikir...Aku memang tidak adil...Itu karena aku tidak pernah bisa menghentikanmu ataupun
membantumu. Dan juga...Untuk beberapa hal lainnya.”

Kata-kata Yuigahama seperti berputar-putar di kepalaku, mungkin karena dia berbicara sambil
berpikir. Tapi entah kenapa, aku merasa di mengatakan itu dengan jujur. Sama halnya dengan cara dia
tertawa untuk menyembunyikan rasa malunya atau menggumamkan sesuatu sambil memalingkan
pandangannya, aku yakin dia sedang berusaha menyembunyikannya.

Meski begitu, dia melihat ke arahku, seperti hendak memberitahuku tentang sesuatu.

“Oleh karena itu...Oleh karena itu, ketika sesuatu seperti ini terjadi lagi, aku meyakinkan diriku
untuk melakukannya.”

Ekspresinya yang terkesan jujur dan bagaimana dia menambahkan sebuah realita dalam kata-katanya
itu terasa seperti sebuah ambiguitas yang hampa. Sebenarnya, semua orang pasti akan melakukannya.
Mereka harus melakukannya, meski jika mereka tidak tahu apakah mereka harus melakukan itu atau
mereka bisa melakukan itu. Aku yakin kalau itu adalah pemikiran semua orang, meski jika itu terlihat
abu-abu.

Tentunya, aku bukanlah pengecualian. Oleh karena itu, untuk sementara itu, aku perlu melakukan
sesuatu yang kuanggap benar di depan mataku. Aku lalu memutar kembali kursiku dan menatap ke
layar komputer lagi.

“Kurasa tidak masalah. Akulah yang selalu terlihat egois ketika melakukannya. Kau tidak salah
karena tidak menghentikanku. Jika ada sesuatu, maka orang yang membuat janjilah yang
bersalah...Oleh karenanya, uh...Aku akan memberikan apa yang kubisa.”

“...Oh...Oke, ayo kita lakukan yang terbaik kalau begitu!” kata Yuigahama. Suaranya terdengar ceria
dan dia kemudian mendorong punggungku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

xxx

Tidak, tidak! Aku ingin pulang! Aku tidak tahu lagi! Lupakan saja soal mengirim naskah atau
mengeditnya! Aku lelah dihantui deadline ini dan terisolasi di ruangan ini! Aku tidak mau
mengerjakan manuskrip lagi!

Akupun berteriak seperti itu dan tertidur di mejaku. Saat ini, aku adalah satu-satunya orang di
Sekretariat OSIS. Akupun berteriak sesukaku.

Aku sudah memberikan Yuigahama printout naskah yang sudah kukerjakan dan dia pergi untuk
memberikannya ke Yukinoshita. Setelah dia pergi, konsentrasiku yang melemah mulai kambuh lagi.

Well begini, entah mengapa aku akhirnya menyelesaikan 80% sisa kolomnya. Aku menerima
beberapa motivasi dari Yuigahama, jadi kupikir aku sudah mengerjakan beberapa pekerjaan yang
bagus disini, terutama kalau mempertimbangkan kalau itu adalah diriku.

Tapi untuk 20% terakhir, tidak ada satupun, kata-kata yang muncul di pikiranku, dan akupun seperti
tersendat sambil melihat atap dan bersandar di kursiku.

Ahh, bisakah Illuminati datang langsung kesini? Aku ingin segera dibebaskan dari pekerjaan ini
selamanya, tolonglah.

Aku, sendiri, berpikir kalau konsentrasi adalah sesuatu yang spontan, dan bukan sesuatu yang
berkelanjutan. Daripada melakukannya semalaman dalam beberapa hari dimana kau sendiri tidak
membuat perkembangan yang berarti, akan sangat penting jika melakukannya secara terencana dan
dari jauh hari. Meski, semuanya terasa sia-sia ketika kau menyadari kalau deadlinenya sudah dekat.
Ini seperti sehari sebelum ujian, serius ini.

Aku terus menatap ke arah atap ruangan ini seperti sebuah baterai yang mati dan ada suara pintu
yang diketuk. Tanpa adanya energi yang tersisa untuk menjawab, aku hanya menatap ke arah pintu
dan orang yang mengetuk itu masuk ke ruangan ini tanpa menunggu responku.

“Apa kau sudah selesai?”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Orang yang datang kesini dan bertanya itu sedang memegang tas di bahunya, Yukinoshita.

“...Kalau selesai, aku akan memberitahumu.”

“Kurasa itu benar,” Yukinoshita mengatakan itu karena setuju.

Lalu, dia berjalan menuju sebelahku dan mengambil sebuah dokumen yang banyak coretan warna
merah dari tasnya.

“Ini kirimanmu sebelumnya. Ada banyak kalimat-kalimat yang kurang baik di separuh terakhir.”

“Be-Benar.”

Aku lalu mengambil dokumen itu darinya dan membacanya dengan cepat. Selain dari kalimat yang
salah, aku melihat banyak sekali kesalahan lainnya. Aku lalu memperbaiki bagian manuskrip yang
dicoret itu di layar laptopku dan aku masih bisa merasakan kehadiran orang di sebelahku.

“...Apa kau perlu sesuatu?”

“Ah, tidak...Tidak ada apapun.”

Yukinoshita mengatakan itu dengan malu-malu dan dia menyilangkan tangannya ke belakang. Dia
lalu berjalan ke belakangku dan menarik kursi kosong yang ada di belakang lalu duduk di sampingku.
Setelah mencari-cari sesuatu di tasnya, dia lalu melihat-lihat dokumen itu dan mengerjakan sesuatu.

Tampaknya Yukinoshita datang kesini untuk mengerjakan sesuatu sambil mengawasiku. Fakta kalau
dia hadir disini berarti kalau kita sudah dekat dengan deadlinenya.

Tertekan atau tidak, aku sudah tahu horor dari deadline.

Setelah aku selesai membuat revisi dari manuskripnya, aku lalu scroll ke bawah untuk
menyelesaikan 20% sisanya.

Hanya beberapa ratus kata tersisa.


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Kalau aku bisa menulis sebanyak itu, aku bisa mengisi satu halaman yang kosong.

Jika andai saja, aku menulis sesuatu yang jelek, maka orang yang akan dikomplain adalah Pimpinan
Produksinya, Isshiki. Mengerjakan sesuatu yang bisa membuat Isshiki menjadi orang yang disalahkan
adalah sesuatu yang tidak bisa kulakukan.

Untuk menghindari hal tersebut, itu artinya aku harus menulis sesuatu yang berkualitas. Daripada,
mengirim sesuatu yang jelek, pastinya, Yukinoshita sebagai editor dan juga Isshiki sebagai pimpinan
akan memintaku untuk merevisi manuskripnya. Mungkin ada baiknya jika aku sejak awal serius
dalam mengerjakannya daripada bolak-balik revisi.

Aku lalu mengumpulkan apa yang tersisa dari diriku dan melanjutkan lagi ke layar komputer. Jam
digital yang berada di bawah layar menunjukkan waktu yang bergerak, menit demi menit, dan kolom
yang kosong terisi, baris demi baris.

Tidak lama kemudian, tanganku tidak mau bergerak, satu senti-pun.

“...Aku sudah selesai.”

“Oh, benarkah?”

Setelah mendengar suaraku, Yukinoshita terlihat senang dan hendak berdiri. Akupun menaikkan
tanganku untuk menghentikannya, lalu aku bersandar ke mejaku.

“Aku sudah selesai. Ini mustahil, aku tidak bisa melakukannya lagi. Aku tidak bisa memikirkan
apapun. Aku tidak bisa memikirkan satupun kata lagi...”

“Itukah maksudmu...”

Yukinoshita mengembuskan napasnya seperti terkejut dan duduk kembali di kursinya. Lalu, dia
menambahkan.

“Tapi kita tidak bisa seperti itu. Kita tidak punya waktu lagi, tahu tidak?”

“Well, yeah, aku tahu itu, tapi...”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku sadar betul kalau aku muak dengan ini. Tapi otakku tidak mau berfungsi meskipun aku
menginginkannya. Otakku sudah menolak untuk bekerja, jadi aku mulai merasa kalau tidak ada yang
bisa kulakukan lagi. Ini mirip ketika kau meremas handuk basah hingga tetes terakhir, tidak ada
satupun kata yang muncul di kepalaku.

Aku lalu bersandar ke kursiku dan melihat ke atap ruangan ini. Aku sudah kehabisan opsi...

Aku biarkan ujung-ujung jariku berada di keyboard meskipun aku tidak bisa menggerakkannya.
Dengan kedua tanganku seperti itu, tubuhku seperti menghadap ke surga, aku ini seperti sebuah mayat
serangga. Aku tidak lebih dari serangga...Seekor serangga kecil yang tidak berkompeten untuk
menyelesaikan deadline. Mari kita panggil Hachiman sebagai seekor serangga mulai saat ini. Dan
mari kita buang tubuh manusia ini ke lautan...

Ketika kulihat atap ruangan ini dengan damai, aku melihat Yukinoshita. Dia melihatku dari atas,
wajahnya terlihat penasaran.

“...Ini, ambil ini.”

Yukinoshita mengatakan itu sambil memberikan sesuatu yang dibungkus sarung tangan di dekat
dadaku.

Akupun mengambil bungkusan itu darinya; ini hangat sekali. Sarung tangan ini berbentuk seperti
cakar kucing. Setelah membukanya, yang terlihat di depanku adalah sekaleng MAX COFFEE hangat.
Sepertinya dia memang berusaha keras agar ini tetap hangat.

Melihat hal ini, membuat wajahku tersenyum.

“Istirahatlah dulu. Kau tidak akan bisa menyelesaikan sesuatu jika kau melihat ke arah layar terus-
terusan. Akan lebih baik jika kau istirahat sejenak,” kata Yukinoshita, sambil memalingkan wajahnya
dariku.

Dia lalu kembali ke kursinya dan melanjutkan pekerjaannya.

“Terima kasih...”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Aku sangat menghargai pemberiannya dan segera kuminum. Aku lalu meminum MAX COFFEE
tersebut sambil memandangi Yukinoshita.

Sementara itu, tangan Yukinoshita tidak berhenti bergerak. Suara yang terdengar darinya hanyalah
gerakan bolpoin merah miliknya. Meski begitu, aku merasa kalau suara gerakannya agak aneh.

“...Maaf ya, apakah seburuk itu?”

“Eh?”

Ketika kutanya dirinya, Yukinoshita memalingkan wajahnya ke arahku. Dia lalu menatap ke arah
kertas-kertas di tangannya, sepertinya paham apa maksudku. Sambil memutar-mutar bolpoin itu di
depan bibirnya, dia membuka mulutnya.

“...Ada kesalahan-kesalahan, tapi kebanyakan dari kesalahan itu hanyalah salah pengejaan dan typo.
Tidak ada yang benar-benar fatal, jadi jangan khawatir. Mungkin lebih tepatnya, typo-typo yang ada
disini kebanyakan berasal dari mereka berdua,”

Yukinoshita mengatakannya dengan nada penuh candaan diselingi tawa kecilnya. Dia benar-benar
terlihat seperti gadis seumurannya ketika seperti ini, senyumnya jauh lebih mengembang dari
biasanya.

“Mau bagaimana lagi, kulihat kau memberikan banyak sekali coretan merah, jadi itu membuatku
khawatir.”

“Oh. Kau hanya kebanyakan lupa menambahkan beberapa huruf dalam katanya, jadi aku hanya
menambahkan kurangnya. Aku akan membantu merevisinya nanti.”

“Maaf ya sudah menyusahkanmu.”

Meski aku sudah mengatakan itu dengan nada yang biasa, tapi Yukinoshita tiba-tiba menghentikan
pekerjaannya dan menaruh secara perlahan bolpoinnya di meja. Setelah itu, dia terlihat menurunkan
bahunya.

“...Aku juga ingin meminta maaf. Harusnya aku memeriksa perkembanganmu ketika ada
kesempatan. Aku harusnya tahu kalau kau juga ternyata bisa membuat kesalahan.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Ah, bukan begitu, itu hanya miskalkulasi saja. Sebenarnya, apa kata-katamu barusan itu sejenis
sarkasme level tinggi...?” tanyaku.

Yukinoshita lalu tersenyum dan mencondongkan wajahnya ke depan.

“Itu pasti bagian dari itu, tapi...Intinya itu kalau aku juga mengalami miskalkulasi.”

Jadi kau benar-benar bersarkasme...

Itu artinya, kita berdua sama-sama telah melakukan kesalahan. Entah itu diriku, dirinya, atau kami
berdua, kami masih belum sepenuhnya bisa memahami satu sama lain. Ketika kau bisa membedakan
antara siang dan malam, maka kau akan menjawabnya kalau perbedaannya terletak dari perubahan
warnanya.

“Pada akhirnya, akulah orang yang kebanyakan tidak bisa melakukan sesuatunya,”

Yukinoshita mengatakan itu dengan pelan, melihat ke arah matahari yang sedang tenggelam di
kejauhan.

“Yang kau lakukan itu sudah lebih dari cukup. Ini bukan seperti Yuigahama dan diriku sangat bagus
dalam menjadwalkan ini. Isshiki sendiri sangat pintar dalam menyeret kita ke agendanya, tapi dia
sendiri bukanlah orang yang bisa merencanakan sesuatunya...”

Ketika menjawabnya, aku melihat ke arah yang sama dengannya, matahari yang sedang tenggelam.
Meski, anggapan kita berdua tentang warna yang kita lihat mungkin berbeda. Merah, pink, atau
scarlet. Mungkin, vermillion, ataupun merah pekat. Mungkin juga orange.

Tapi, tidak peduli seberapa berbeda kita melihat warna tersebut, aku tidak memiliki masalah dengan
itu.

“Tetap, kau sendiri...sudah memberikan bantuan yang sangat berarti.”

Aku lalu memalingkan pandanganku dari jendela dan kembali menatap ke arah ruangan ini.

Cahaya matahari yang tenggelam itu menerangi ruangan ini, mewarnainya dengan warna merah.
Ketika aku melihat ke arah Yukinoshita yang ada di sampingku, aku tidak bisa membaca ekspresinya.
Tapi kedua telinganya dan lehernya yang kuintip dari celah-celah rambutnya, berwarna kemerahan.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“...Begitukah menurutmu? Kalau begitu, kuharap aku benar-benar begitu.”

Yukinoshita terlihat mendesah, dan mengatakan itu dengan suara pelan, mungkin dia tidak percaya
diri ketika mengatakannya, atau mungkin, dia tersinggung.

Tapi, itu hanya sebentar. Dia lalu menegakkan kepalanya, mengibaskan rambutnya yang ada di bahu,
lalu mengatakan sesuatu yang lebih dingin dari biasanya.

“Aku akan melakukan sesuatu tentang pekerjaan ini sehingga bisa memberikanmu waktu ekstra.”

“Ah, te-tentu...Huh, apa kau bisa melakukan itu?” tanyaku, tapi Yukinoshita tidak menjawabku.

Malahan, dia mulai menekan-nekan nomor di HP-nya.

“...Yuigahama-san? Ada perubahan rencana. Jaga-jaga kalau manuskripnya tidak selesai tepat waktu,
tolong isi kolom yang kosong dengan apapun yang kau bisa dan kirimkan kesini. Tolong pisahkan
tambahan itu dan beri tanda. Kami akan membacanya dan merevisinya nanti. Itu saja. Bisakah kau
beritahu Isshiki-san soal ini juga...? Ya, tolong lakukan.”

Setelah Yukinoshita menutup teleponnya, dia menatapku seperti hendak mengkonfirmasi apa yang
sudah kudengar sebelumnya.

“...Apa itu tidak masalah?” tanyaku.

“Itu hanya rencana B ketika kita tidak bisa menyelesaikannya sesuai deadline. Kita sudah
menghitung biaya seandainya rencana B yang dipilih sehingga kita bisa mengoreksi dananya nanti,
jadi harusnya tidak ada masalah. Aku takut kita tidak bisa memeriksa ulang semuanya, tapi...Ada
yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya,”

Yukinoshita mengatakan itu dan tersenyum. Untuk mengatasi semua hal yang tidak terduga, dia
ternyata mempersiapkan rencana cadangan sebagai usaha terakhir.

Untunglah. Bukankah dia yang selalu memberitahuku kalau aku ini lemah, tapi sekarang siapa yang
sebenarnya lemah?
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Well, aku tidak menyangkal kalau diriku lemah. Tapi orang yang lemah bisa dengan mudah menjadi
Iblis yang menakutkan. Karena itulah aku tidak ingin terlihat dimanjakan olehnya.

Aku lalu menelan sisa MAX COFFEE di kaleng ini dan menaruhnya di samping. Terdengar suara
keras dari kaleng yang menyentuh meja ini.

“Saatnya untuk menyelesaikan ini,” kataku, dan menatap ke arah komputer lagi.

“...Begitu ya. Kalau begitu, lakukan yang terbaik!”

Meski kata-katanya terdengar pendek dan lembut, itu sudah lebih dari cukup untuk didengar oleh
telingaku.

xxx

Mungkin itu hanyalah istirahat sejenak, atau karena gula dari MAX COFFEE mulai memenuhi
otakku, entah mengapa tanganku terus menulis, dan mulai mengisi kolom-kolom kosong tersebut.

Aku terus menulis tanpa mempedulikan waktu, dan tanpa sadar, Yuigahama dan Isshiki ada di
ruangan ini.

Ketiga gadis tersebut duduk di seberangku dan menungguku menyelesaikan ini dengan diam.

Ka-kalian malah membuatku semakin sulit untuk menulis...

Meski begitu, aku terus menuliskan kalimat demi kalimat, dan akhirnya berhasil mengisi kolom
terakhir. Aku lalu menekan tombol enter, tapi tidak begitu saja bisa memindahkan tanganku dari
keyboard. Aku lalu membacanya, baris per baris. Setelah menyadari kalau aku tidak bisa menulis
apapun lagi, aku sadar kalau manuskrip ini akhirnya selesai.

“Aku sudah selesai disini...”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tubuhku langsung lemas dan aku bersandar di kursi dengan kedua lenganku bergantungan di bawah
kursi. Akupun mengembuskan napas yang panjang karena lega dan Yukinoshita datang ke kursiku.

“Boleh kulihat?”

“...Yeah.”

Aku lalu menyodorkan laptop ke arahnya dan Yukinoshita langsung memeriksa pekerjaanku.
Yuigahama dan Isshiki melihatnya dengan penasaran. Yang tersisa, hanyalah rasa gugup saja.

Lagipula, aku bebas! Apa sih deadline itu? Aku tidak tahu apa itu? Fuhaha! Aku merdeka!

Aku mencoba untuk menahan diriku agar tidak berteriak histeris dan menunggu Yukinoshita selesai
memeriksanya.

Tidak lama kemudian, Yukinoshita mengatakan sesuatu.

“...Kurasa tidak masalah. Isshiki-san, tolong periksa lagi.”

“Y-Ya!”

Selanjutnya, Isshiki mulai memeriksanya, tapi karena itu sudah lolos dari pemeriksaan Yukinoshita,
harusnya tidak ada masalah lagi. Jadi begitulah, pekerjaanku selesai. Ya ampun, dunia tanpa deadline
adalah dunia yang terbaik!

Ketika diriku menikmati bagaimana rasanya merdeka, Yuigahama dan Yukinoshita berbicara
kepadaku.

“Kerja bagus, Hikki.”

“...Kerja bagus hari ini.”

“Ahh, kalian juga. Maaf sudah membuat yang lainnya menunggu.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yang terhormat diriku, rasa merdeka itu membuat diriku merasa kalau aku sudah menyelesaikan
semuanya sendirian, tapi kali ini, aku berterimakasih kepada ketiganya karena telah mengawasiku dan
membuatku tidak kabur dari semua ini.

Kalau dipikir-pikir lagi, semua euforia ini karena aku bekerja sambil diawasi.

...Jadi ini artinya editor dan deadline adalah sebuah obat-obatan yang berbahaya! Mereka berdua
harusnya dibuat peraturan yang jelas. KATAKAN TIDAK UNTUK DEADLINE!

“Aku selesai memeriksa ini. Tidak ada masalah,” kata Isshiki, lalu dia menutup laptopnya.

Yukinoshita mengangguk.

“Kita bisa menyelesaikannya tepat waktu, jadi kenapa kita tidak meminum teh bersama-sama di
klub?”

“Kita sebaiknya merayakan itu!”

“Aku setuju!”

Yuigahama dan Isshiki menyetujui itu dengan antusiasme yang luar biasa. Tapi, Yukinoshita
menatap Isshiki dengan dingin.

“Kau harus memeriksa ulang semuanya dahulu. Setelah itu, tolong perlihatkan ke Hiratsuka-sensei
juga. Itu tugasmu sebagai Pimpinan Produksi.”

“Aww.”

Melihat Isshiki yang komplain itu menyebabkan alis Yukinoshita bergerak-gerak. Melihat hal itu,
Yuigahama berusaha menengahi itu.

“Sekarang, sekarang begini, kita masih lama di sekolah, jadi segera ke klub setelah kau selesai
dengan itu.”

“Uuuugh...Siap Bu! Aku akan menyelesaikannya dengan cepat, tolong tunggu saya!”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Isshiki lalu mengambil bolpoin hitam sebelum mengakhir kata-katanya dan mulai mereview
semuanya dengan teliti. Kami lalu meninggalkannya di ruangan itu dan menuju klub kami.

Dalam perjalanan, Yukinoshita berkata.

“...Isshiki-san harusnya termotivasi seperti itu sejak awal.”

“Iroha-chan bisa melakukannya jika dia mau mencoba.”

“Yeah, orang-orang kadang memang begitu. Mereka memilih tidak melakukan apapun kecuali
mereka sendiri sudah benar-benar tersudut,” kataku, sambil tersenyum kecut setelah mendengar kata-
kata Yuigahama.

Lalu, Yukinoshita memasang senyum yang menyindir sambil melihat ke arahku.

“Oh, sebenarnya siapa orang yang sedang kau bicarakan barusan?”

“Maksudku orang-orang pada umumnya.”

xxx

Tampaknya pemanas ruangan di Klub Relawan sudah selesai diperbaiki oleh pabriknya dan sudah
dipasang kembali kemarin, sekarang ruangan ini terlihat hangat dan nyaman, tidak seperti beberapa
hari yang lalu.

Ruang Sekretariat OSIS bukanlah ruang yang nyaman bagiku, tapi pada akhirnya, aku kembali ke
ruangan klub yang nyaman ini. Maksudku bukan secara emosional, tapi dalam level insting; ini
seperti penguasaan area atau semacamnya. Dan ketika kita menempati tempat yang sama hampir
setahun lamanya, bahkan anjing dan kucing akan mulai memperlakukan itu sebagai tempat mereka.
Aku bukanlah pengecualian dalam hal itu.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tapi ruangan klub ini terlihat kurang terawat karena kita semua disibukkan oleh pekerjaan dalam
beberapa hari belakangan.

Sementara Yukinoshita menyiapkan teh, Yuigahama dan aku membersihkan ruangan ini.

Kami mengumpulkan dokumen-dokumen yang tidak terpakai dan membuangnya. Setelah selesai,
kami duduk di kursi kami dengan dipenuhi rasa lelah sementara Yuigahama mengatakan “ah”. Ketika
kulihat, dia sedang memegang kamera yang kita pakai untuk mewawancarai klub-klub.

“Hei, apa kalian mau mengambil gambar? Foto dari Klub Relawan!” kata Yuigahama.

Itu menyebabkan alis Yukinoshita mengerut. Melihat hal itu, Yuigahama menganggukkan
kepalanya. Yukinoshita lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, dibalas lagi oleh Yuigahama yang
menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua terus seperti itu hingga seseorang membuka pintu ruangan ini.

“Aku selesai menyetorkan sampah itu!”

Isshiki datang dan berbicara seperti itu. Uh, kau tidak perlu benar-benar mengatakan ‘sampah’...

Ketika dia menyadari kamera di tangan Yuigahama, dia terlihat terkejut.

“Oh, jadi disini ya kamera milik OSIS. Apa kalian masih membutuhkannya?”

“Sepertinya dia berniat untuk mengambil foto dari Klub Relawan,” kata Yukinoshita, mengatakan
itu seperti orang asing.

Hmmm, kau sebenarnya member klub juga...Bahkan, kau ini ketuanya, tahu tidak?

“Oh, kalau begitu, aku bisa mengambilkan fotonya untuk kalian.”

“Iroha-chan, kau juga harusnya ada di foto itu juga.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Tentu, tapi bisa dilakukan setelahnya...! Tapi pertama-tama, mari kita ambil foto seluruh member
Klub Relawan!”

Isshiki menolaknya dengan senyuman dan menjulurkan tangannya ke Yuigahama. Yuigahama lalu
memberikan kamera tersebut.

“Benarkah? Terima kasih banyak. Kuserahkan kepadamu kalau begitu! Ayo kita berfoto ramai-ramai
setelahnya!”

“Umm, aku sendiri belum mengatakan satupun hal soal berfoto-foto...”

“Yukinon, kau ini terlalu keras kepala.”

Yuigahama mengatakan itu dengan spontan dan Yukinoshita terlihat gugup. Well, suka atau tidak,
dia tetap akan berakhir dengan membiarkan dirinya difoto...Bersikap keras kepala tidak akan
mengubah apapun, dan aku juga tidak berbeda dengan itu.

Tapi, aku memiliki masalah dengan kamera ini.

“...Aku sebenarnya tidak peduli soal ini, tapi kartu memori di kamera ini penuh, tahu tidak?”

“Oh, itu benar. Itu karena Senpai terlalu banyak mengambil foto dari Klub Tenis.”

“Sebenarnya kau memfoto apa saja disana sehingga memakan banyak sekali memori...?”

Yukinoshita mengatakan itu seperti tidak percaya dan Yuigahama memikirkan itu sejenak, lalu dia
mengangguk.

“Klub Tenis ya...Oh, jadi Sai-chan, huh...? Kurasa kita tidak bisa melakukan apapun soal itu.”

“Yui-senpai, apa kau merasa itu benar-benar normal!?”

Jadi dia sudah menyerah...Tidak, mungkin ada peluang kalau dia mengakui itu... Atau begitu
pikirku hingga Isshiki menepuk kedua tangannya dan mengambil sesuatu di kantong blazernya.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Jika memorinya kurang, bagaimana kalau mengambil foto dengan HP ini?”

Dia menunjukkan HP milikku. Ngomong-ngomong, HP-ku juga disita untuk hari ini karena
deadline.

“Ahh, well, banyak memori yang kosong disana, jadi aku tidak ada masalah dengan itu.”

“Oke, kita pakai ini saja,” kata Isshiki, mengedipkan matanya dan mempersiapkan HP-ku.

Ini mungkin seperti balas-budi dari Isshiki. Jujur ya, aku tidak paham apa maksudnya...

“Umm, oke Senpai, kau duduk disitu. Yui-senpai dan Yukinoshita-senpai berdiri di belakang
Senpai.”

“Okeee!”

“U-Um...Ya ampun...”

Isshiki meneriakkan instruksi dan Yuigahama menarik lengan Yukinoshita. Dan akhirnya,
Yukinoshita menyerah. Keduanya berdiri bersama di belakangku...BELAKANGKU?

“...Huh? Tunggu dulu? Bukankah susunan ini agak aneh? Bukankah ini semacam foto keluarga
jaman dulu? Mungkin kalian berdua harusnya agak jauhan saja?”

Ngomong-ngomong, kalian berdua terlalu dekat! Terlalu dekat, kataku! Maksudku, mengambil foto
bersama itu adalah masalah lain, tapi kalau kalian terlalu dekat itu akan membuatku gugup, jadi
hentikan itu.

Kursinya agak bergoyang ketika aku mencoba berdiri, tapi bahuku ditahan oleh seseorang dan tidak
bisa berdiri. Ketika kulihat, Yukinoshita sedang menatapku dengan senyum yang manis dan dingin.

“Hikigaya-kun, kau sangat keras kepala kali ini.”

“Bukankah itu harusnya ke dirimu...”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Iroha-chan, kita sudah siap.”

Yuigahama membantu Yukinoshita untuk menekan bahuku dan memanggil Isshiki.

“Oke, ayo siap. Katakan cheeese!”

Lalu muncul kilatan cahaya diselingi suara lensa kamera. Ahh, aku pasti membuat sebuah ekspresi
wajah yang konyol...Itu pasti terlihat seperti foto-foto jaman dulu...

Ketika aku duduk dan merenungi sikapku, Isshiki mendekatiku dan memberiku kembali HP milikku.

“Ini, Senpai...Fotonya bagus-bagus looh!” kata Isshiki, sambil tersenyum manis.

Aku tidak perlu bertanya lebih jauh karena aku tahu kalau maksudnya sama dengan kata-katanya.

“Hikki, bisa kau nanti kirim fotonya kepadaku? Oh, sebenarnya, Iroha-chan, ayo kita berfoto!”

“Okeee! Tolong ambil foto kami, Senpai.”

Isshiki menepuk pundakku dan berlari kecil ke arah Yuigahama dan Yukinoshita.

“Aku tidak ikut saja deh...”

“Kubilang tidak. Kita semua akan berfoto bersama!”

“Jadi kita mengatur urutannya bagaimana?”

Ketika ketiganya sedang mendiskusikan pengaturannya, aku secara diam-diam melihat layar HP-ku.
Di layar, ada sebuah foto dari Klub Relawan yang baru saja diambil.

...Dia benar, tidak seburuk yang kukira. Tidak seperti foto jaman dulu.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Juga, dulu aku tidak tahu harus menulis apa mengenai Klub Relawan atau kita ini seperti apa, kurasa
aku bisa melakukan itu sekarang. Oleh karena itulah foto ini tidaklah seburuk yang kukira.

Aku tidak tahu harus menyebut Klub ini apa atau mendefinisikannya bagaimana. Tapi aku yakin
kalau akan ada sesuatu yang bisa kita rasakan dengan melihat gambar ini, meskipun tidak ada
satupun kata yang tertulis. Jika kita berusaha menuliskan sesuatu, mungkin kita akan berakhir
dengan memendam perasaan kita masing-masing.

“Hikki, kau yang pertama ambil fotonya!”

“...Oke!”

Aku lalu berdiri setelah Yuigahama mengatakan itu. Aku mengarahhkan kamera HP-ku ke arah para
gadis dan mencari posisi yang tepat.

Yuigahama memasang senyumnya yang ceria, seperti biasanya.

Isshiki memasang pose camera-face miliknya.

Dan yang terakhir, dipeluk dari dua arah, Yukinoshita, meski dia terlihat agak gugup, wajahnya
terlihat berwarna kemerahan karena menahan malu.

Entah berapa hari lagi hal-hal kecil seperti ini bisa terus terjadi jika kita terus seperti ini?

Sakit seperti apa yang akan terjadi setelah kita tua nanti dan dihinggapi oleh nostalgia setelah
melihat foto ini?

Sambil memikirkan semua itu, aku menekan shutter kamera HP-ku.

x Chapter III | END x


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru


Volume 10.5 Bahasa Indonesia
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Di translate oleh Aoi.


Zcaoi.blogspot.co.id

PDF oleh ユウトくん


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru - Volume 10.5

Chapter 4 : Dan Begitulah Cara Keluarga Hikigaya Menghabiskan Malam


Mereka

xxx

Malam di puncak musim dingin adalah malam yang berangin. Tiupan angin menabrak jendela,
membuat suara gesekan kaca yang berisik di ruang keluarga. Akupun menegakkan posisi tubuhku
yang berada di dalam kotatsu dan melihat keluar. Ini bisa dibilang sudah larut malam dan yang terlihat
hanyalah kerlap-kerlip lampu penerangan jalan di malam yang gelap ini.

Tampaknya kedua orang tuaku akan pulang larut karena ‘musim tutup buku anggaran’ di perusahaan
mereka. Orang-orang yang ada di rumah hanyalah Komachi dan diriku. Belakangan ini, waktu
senggang bagi kami berdua untuk bertemu dan berbicara seperti semakin berkurang. Sedang ujian
yang akan Komachi hadapi sendiri, tinggal beberapa hari lagi. Hari ini, seperti biasanya, dia
mengurung dirinya di kamar untuk fokus belajar.

Pew pew, terasa ada angin dingin yang bertiup. Meski suhu ruangan ini agak hangat, tapi area di
dekat jendela terasa sangat dingin.

Kira-kira, Komachi juga kedinginan tidak... Pikirku, dan aku menatap ke arah dinding dimana kamar
tidurnya berada tepat di sisi lain dinding tersebut. Tidak ada satupun suara terdengar dari tempat itu.
Tapi kalau melihat waktunya, kemungkinan besar dia sudah tidur.

Kupikir aku harusnya tidur juga, aku lalu membaringkan tubuhku, seperti tidak bisa melawan
kenyamanan yang ditawarkan oleh kotatsu. Kamakura, kucing tercinta kami, muncul dari dasar
kotatsu meski kupikir aku baru saja menendangnya keluar. Dia lalu menatapku dengan kesal. Oh oke,
ma-maaf ya...

Setelah meminta maaf kepadanya dalam hati, Kamakura membuang napasnya dan mulai menjilati
tubuhnya. Setelah itu, dia berdiri dan menghadap ke arah pintu.

Pintu terbuka, orang yang muncul dari pintu itu dan terlihat sedang memakai kaos 'kebesaran'
milikku itu adalah Komachi.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Kau masih belum tidur?”

“Aku tadi tidur di waktu yang aneh, jadi aku sekarang susah tidur...” katanya sambil menatapku.

Ah iya, memang ada orang-orang yang seperti itu. Mereka bersantai di sofa atau di kotatsu ketika
sampai di rumah dan tertidur. Ketika malam tiba dan waktunya untuk tidur, mereka kesulitan untuk
tidur.

Jam tidur yang berbeda memang tidak masalah jika kita bisa mengaturnya dengan baik, tapi beda
jika berada dalam situasi saat ini. Karena akan menghadapi ujian, kau tidak boleh membiarkan jam
aktivitas dalam keseharianmu terganggu.

“Coba paksa untuk tidur. Kalau tidak, kau akan menyesalinya suatu hari nanti.”

“Yeah, aku tahu itu. Tapi, aku agak lapar. Aku akan tidur setelah memakan sesuatu.” Komachi
membalikkan badannya dan mulai berjalan menuju dapur.

“Whoa...” Komachi terkejut.

Aku lalu berdiri dan mendatanginya untuk mengetahui apa yang terjadi, Komachi sendiri sedang
menatap ke arah kulkas dengan tatapan kaget.

Ah, sial. Aku lupa, Ibu memintaku untuk berbelanja bahan makanan kemarin. Aku tidak tahu dia
memintaku untuk membeli apa saja karena dia menelponku dengan mendadak. Aku waktu itu sangat
sibuk menulis artikel koran sehingga tugas berbelanja tiba-tiba terlupakan begitu saja. Aku
sebenarnya juga belum makan malam...Mungkin tidak ada bahan makanan yang tersisa di kulkas.

Maaf, Onii-chan benar-benar lupa untuk berbelanja...Ini buruk sekali! Kalau begini, kelaparan
yang diderita Komachi merupakan kesalahanku!

“...Baiklah, aku akan membuatkanmu sesuatu,” kataku, sambil menepuk bahunya.

“Eh...? Onii-chan tidak perlu sampai segitunya.” Komachi menoleh kepadaku dan mengatakan itu.

“Apaan? Tidak usah sok formal begitu.”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Tidak, ini tidak apa-apa. Seperti, jangan lakukan. Aku tidak ingin pencernaanku mengalami
masalah.”

Komachi mengatakan itu sambil menepuk kedua tangannya. Bocah ini memasang ekspresi serius
ketika mengatakan itu...Meski begitu, dia akan tetap harus memakan masakanku setelah kuputuskan
akan membuat sesuatu. Itu baru gadis yang baik! Tapi jangan lupa untuk menjaga omonganmu!

“Soalnya aku juga lapar, jadi dengan kata lain, aku juga hendak memasak sesuatu. Jatahmu itu
anggap saja ekstra porsi yang kubuat.” kataku sambil mendorong Komachi menjauh.

Komachi tiba-tiba mengangguk. “Ya sudah kalau begitu...”

Meski mengatakan itu, dia terus mengikutiku dari belakang, seperti khawatir tentang apa yang akan
kubuat, sedang diriku sendiri mulai bolak-balik ke lemari dapur dan kulkas untuk memeriksa sesuatu.

Aku menemukan telur, susu, pasta ikan, mie ramen, dan daging sapi kalengan. Kurasa ini cukup.
Aku lalu menaruhnya di atas meja dan Komachi mengintipnya dari belakang.

“Aku akan cepat gemuk kalau makan begituan di jam-jam seperti ini...”

“Tidak apa-apa, Komachi akan selalu terlihat manis apapun bentuk dan ukurannya.”

“Woooow, pria ini ternyata perhatian sekali.”

Ketika Komachi menyindiriku, aku mulai mengisi panci dengan air dan menaruhnya di atas kompor
yang menyala. Sangat penting untuk mengisi 70% panci dengan air. Menunggu airnya mendidih, aku
mulai bersiap-siap untuk mengaduk daging sapi itu dengan pasta ikan.

Komachi lalu berdiri di sampingku dan memperhatikan bahan-bahan tersebut satu-persatu.

“...Onii-chan, apa ini yang Onii-chan biasa makan ketika malam?”

“Tidak juga, aku biasanya memakan masakan Ibu yang disiapkan dari pagi. Well, kurasa bisa
dibilang kalau yang kulakukan saat ini kasus khusus karena aku lupa untuk berbelanja.”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Aku tidak melihat adanya sayuran sama sekali...”

“Pria sejati tidak pilih-pilih nutrisi makanan. Anggap saja sayurannya itu ada di momen ketika si
sapi memakan makanannya sehari-hari, jadi memakan daging sapi kurasa sudah cukup.”

“Aku cukup yakin kalau yang dimakan si sapi itu hanya pakan ternak saja...Kalau sudah begini aku
harus bagaimana, ya ampun...” kata Komachi.

Dia lalu membuka lemari dan mencari-cari sesuatu.

“Oh, aku menemukan rumput laut! Kita bisa mencampurnya dengan rumput laut dan...Mungkin kita
bisa membuka kaleng jagung juga.”

“Ohh, masakan ini mulai terlihat unik...”

Ketika kulihat Komachi sedang mempersiapkan bahan-bahan tersebut, aku mengambil susu. Melihat
hal itu, Komachi tiba-tiba menghentikan anganku. Ekspresinya terlihat kaku.

“Whoa, Onii-chan, kau mau memakai susu itu untuk apa? Aku tidak tahu apa yang kau rencanakan,
tapi ini sudah menakutkanku, jadi hentikan itu!”

“Masa kamu tidak tahu? Menambahkan susu akan membuat kaldunya menjadi sejenis kaldu
tonkotsu.”

Aku lalu menuangkan susu ke dalam panci sambil mengatakan itu. Seketika, bahu Komachi terlihat
bergetar hebat.

“Kubilang berhenti!”

“Tidak, begini? Membuat kaldunya kental itu sama saja dengan membuat rasanya menjadi lebih
enak.”

Aku tidak mempedulikan komplain Komachi dan masakanku akhirnya selesai. Aku pecahkan telur-
telur tersebut dan menaruhnya di dua mangkok yang berisi mie ramen. Lalu kutambahkan daging sapi
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

dan pasta ikan yang sudah dipanggang. Terakhir, setelah kutambahkan rumput laut dan
jagung...Kutuang bumbu kaldunya dan ramen sudah siap!

Komachi hanya berdiri dan menggerutu dari tadi. Aku lalu mendorongnya dari belakang untuk
menuju kotatsu. Aku taruh dua mangkok itu di meja kotatsu. Aku lalu memberinya sumpit dan sendok
kuah.

“Baiklah, makanan sudah siap.”

Komachi mengambil sumpit itu dengan ragu-ragu. Dia lalu mencoba mencicipinya, tiba-tiba
sikapnya yang kaku mulai cair.

“...Oh, ternyata enak juga,” kata Komachi.

Setelah itu, dia meniup dulu mienya sebelum memakannya. Merasa lega melihat ekspresinya,
akupun mulai memakan ramenku.

Kami berdua bukanlah tipe orang yang bisa memakan makanan panas dengan baik, jadi kami tidak
bisa memakannya dengan cepat. Kami memakan ramen itu dengan santai dan Komachi seperti
menyadari sesuatu.

“Masakan Onii-chan sejak kecil hingga sekarang masih begitu-begitu saja...Ini agak nostalgia.”

Bibir Komachi membentuk senyum yang lembut, sambil menatap ke arah ramennya.

Dulu, ketika Komachi baru masuk SD, kedua orangtua kami kadang pulang larut malam. Dan seperti
sekarang, akulah yang memasak dan kami memakannya bersama-sama. Memang benar kalau yang
bisa kumasak hanyalah kelas-kelas junkfood populer di kalangan pria seperti ramen ini dan
sejenisnya, tapi Komachi sendiri tidak pernah komplain – tidak, dia sebenarnya sering
komplain...Meski begitu, dia masih mau memakan masakanku. Mungkin lebih tepat jika disebut
nostalgia dan memalukan.

“Menghina ya. Rasa masakanku saat ini jelas lebih enak dari yang dulu. Rasa mie ramennya jelas
improve karena perusahaan yang membuatnya berinovasi.”

“Benar juga. Tapi Onii-chan sebagai kokinya tidak ‘improve’ sama sekali!”
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Komachi mulai menyindirku dan tertawa. Lalu dia menambahkan. “Tapi kupikir akan lebih baik jika
kau belajar bagaimana memasak yang baik untuk dirimu sendiri kelak.”

“Well, yeah, harusnya begitu karena itu salah satu skill yang berguna untuk menjadi suami rumahan
yang baik.”

“Mm, yeah, Komachi tidak merasa kalau Onii-chan ini kelak akan menjadi seperti itu. Ngomong-
ngomong, berbicara soal kehidupan kuliah dan dunia kerja. Kau pasti akan meninggalkan rumah suatu
saat nanti, benar tidak? Oleh karena itu kau harus belajar memasak!”

“Uh, aku sendiri tidak ada rencana untuk pergi dari rumah...” kataku.

Komachi menatapku dengan dingin. “Kau harus!”

“O-Oke...”

Apa-apaan ini, apa kau sekarang membenciku? Aku lalu menatap ekspresi kompleks Komachi dan
dia pura-pura batuk. Dia lalu berhenti menatapku dan wajahnya terlihat memerah sambil mengatakan
sesuatu.

“Well, kalau Onii-chan tidak bisa memasak sama sekali, Komachi akan mampir dan memasakkan
sesuatu nantinya...Oh, yang barusan itu harusnya mendapatkan poin tinggi untuk Komachi!”

“Asumsi kalau kau akan terus menempelku itu sudah membuatku memberimu nilai yang rendah...”

Sambil mengobrol, kami akhirnya menyelesaikan ‘ramen larut malam’ kami.

“Terima kasih atas makanannya,” kata Komachi sambil menundukkan kepalanya.

Dia lalu bernapas lega dan berbaring.

“Yeah, sama-sama. Baiklah, sekarang kau cepat kembali ke kamarmu.”

Komachi tampak seperti akan tertidur di kotatsu, jadi aku memanggilnya. Dia malah menggerutu
ketika mendengar kata-kataku. Seperti ada sesuatu di pikirannya, dia lalu berdiri.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Aku ingin memakan sesuatu yang manis!”

“Kita tidak punya makanan manis.”

Yang bisa kuberikan saat ini hanyalah wajah yang manis, kata-kata yang manis, dan pikiran yang
manis.

Menyadari kalau responku tidak memuaskan, Komachi lalu menghentakkan kakinya ke lantai.

“Oke, mungkin aku mau mampir ke minimarket sebentar.”

“Seorang gadis harusnya tidak boleh keluar rumah sendirian di malam yang selarut ini.”

“Bukankah itu artinya tidak masalah jika ada yang menemani, benar tidak?” Komachi kemudian
menarik tanganku.

...Ya sudah, mungkin ini sudah lama tidak pernah kulakukan, mungkin ini waktunya aku harus
bersikap seperti kakak baginya.

xxx

Malam ini adalah malam berbintang yang sangat indah. Anginnya terasa kencang dan udaranya
terasa segar. Bulan, bintang-bintang, lampu jalanan, dan cahaya-cahaya dari perumahan menerangi
jalan ini.

Dalam perjalanan menuju minimarket, kami tidak menemui satupun orang yang lewat. Di kota yang
damai ini, suara Komachi terdengar menggema.

“Yikes! Dinginnya! Dingiiiiiin!”


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

“Serius...”

Kami berdua merasakan perbedaan suhu yang drastis antara ada di rumah dan di luar rumah.
Komachi berteriak dan membenturkan tubuhnya dari belakang. Lalu, dia memeluk lenganku.

“...Mm. Terasa lebih hangat jika begini, dan juga mendapatkan point tinggi untuk Komachi!” dia
mengatakan itu sambil melihat ke arahku.

Ini membuatku sulit utnuk berjalan, terlihat memalukan, dan di titik ini mungkin lebih tepat jika
disebut menjengkelkan. Aku lalu menggoyang-goyangkan tanganku agar dia melepasku. Komachi
lalu menggumam.

“Ujianku sudah dekat, huh...? Setelah itu, aku akan lulus SMP...Lalu, aku akan masuk sekolah baru.”

Komachi tidak terlihat seenerjik sebelumnya. Kedua matanya hanya melihat lurus ke arah jalanan
yang disinari lampu-lampu ini. Ketika melihat keanehan sikapnya, aku menghentikan tanganku yang
berusaha lepas dari pelukannya.

“Komachi.”

“Hm? Ada apa Onii-chan?”

Dia menatapku ketika kupanggil namanya. Lalu kusentuh kepalanya dan mengelus rambutnya
dengan perlahan.

“Aku akan menunggumu di SMA.”

“...Mhm.”

Komachi mengatakan itu sambil menatap ke arah bawah, kupikir akulah yang membuat kepalanya
menghadap ke arah bawah. Tapi, suaranya yang pelan itu terdengar jelas olehku.

Suasana kota di malam yang selarut ini terlihat sangat menakutkan, ditemani langkah kaki kami yang
tidak berirama, tiupan angin yang dingin mulai membuat tubuh kami serasa beku.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Tidak ada yang tahu kapan malam-malam yang dingin seperti ini akan berakhir, tapi hanya satu yang
pasti, waktu akan terus berjalan ke depan. Meski langit di atasku ini mulai menunjukkan munculnya
bintang-bintang pertanda musim semi.

Jika musim bisa berubah, maka hubungan manusia harusnya bisa seperti itu. Mungkin, akan ada
siswa baru yang akan mengunjungi ruangan klub itu. Dan kemudian, dalam setahun, aku mungkin
akan mengatakan selamat tinggal kepada ruangan klub itu.

Jika musim dingin datang, apakah musim semi terasa masih lama? Pastinya akan ada masanya
pemandangan langit malam seperti ini, merupakan pemandangan terakhir bagiku.

Karena itulah, di momen seperti ini, meski sebentar, bersama dengan kehangatan yang ada
disampingku.

Mari kita berjalan sambil melihat ke arah langit yang berbintang ini.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

x Volume 10.5 | END x

Anda mungkin juga menyukai