“kenapa kamu menamparku ?”
“Kenapa kamu menolongku ?”
Aku sudah tak berarti lagi. Pria yang aku cintai bertahun-tahun
mencapakankudengan tuduhan yang tak jelas, aku memulai
pembicaraan”.
Dengan sesekali menghapus air mata akibat dari gejolak di
hatiku. “apa kamu akanterdiam atau aku telah mengusikmu?”.
Aku melihatnya dan ia balik menatapkutajam. Aroma alkohol
dari mulutnya jelas tercium saat ia bicara “maafkan aku..?
Sungguh aku minta maaf, menurut ku kamu terlalu lemah,
masalah apapun
jangan berhenti untuk bangkit, bukankah setiap hari kita meras
akan hal yang sama? Ia berkata sembari mengulurkan tanganny
a yang ternyata cuma 2 jari yang utuh, Akumulai merinding
karena sedikit takut. Sehingga aku tak membalas uluran
tangannya.
“kaget ya mbak?”.
Khususnya arti bersyukur.Kami menapaki jalan tangga dan mel
iriksekeliling dan mencari namun sosok itu hilang tak
berbekas? Kami turun dan kamipergi ke mall bersama orang
tua dan adik ku untuk merayakan ulang tahunku.
Walaupun tetap aku tak dapat sepeda motor karena tak lulus ta
pi bukan berartikehangatan ini harus berakhir
Tamat
1.Unsur Intrinsik cerpen „„Bangkit‟‟
1.Tema: Jangan mudah putus asa / kehidupan
2.Latar:
-Waktu : Malam hari
Bukti : Cahaya bulan malam ini begitu indahnya.-Tempat : di
pinggir jalan dan di atas jembatan
Bukti :
„Aku termenung di pinggir jalan, memegang kepalaku
yang sakit. „
„
Di sini di atas jembatan tua ini angin sepoi-
sepoi menyerang tubuh ku‟.
-Suasana : Sunyi sepi
Bukti : „Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan gelap.‟
3. Alur : Maju
-Karena jalan cerita dijelaskan secara runtut mulai dari
pengenalan latardan masalah sampai ke konflik dan di akhir
cerita terdapat penyelesaian konflik.
4.Penokohan :
- Aku : mudah putus asa, kurang bersyukur dan selalu
mengeluh
Bukti :
„Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti lagi.‟
„Aku hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana
orang tuaku mendapatkannya.‟
-Pria pemabuk : pemabuk dan kuat menghadapi beratnya
hidup
Bukti :
„seorang pemabuk dengan botol bir di tangan kiri dengan jalan
yang tak beraturan‟
„Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya sangat dingin dan
penuh
nyali besar, bahkan
untuk tertidur saja itu sulit.‟
5.Sudut pandang : orang pertama sebagai pelaku utama.
-
Bukti : Cerpen bangkit menggunakan kata ganti “aku” sebagai
tokoh utama dan
mengisahkan tentang dirinya sendiri.
6. Nilai :
-Nilai Moral : Saat toko
h „aku‟ menyadari selama ini
hanya meminta tanpa pernahtahu bagaimana orang tuanya
mendapatkannya.Kita seharusnya bersyukur denganapa yang
telah kita miliki tidak hanya menuntut sesuatu karna diluar
sana masih banyak orang yang kekurangan.
-Nilai Perjuangan = Pria pemabuk berjuang bertahan hidup
di jalanan yang keras. Dikehidupan nyata banyak orang yang
melakukan apapun untuk berjung hidup. Kitaharus berjuang
mempertahankan hidup di dunia yang keras ini.
-Nilai Kepedulian = Saat Pria pemabuk menyelamat
kan tokoh „aku‟ yang akan terjun
dari jembatan. Banyak orang yang membutuhakan bantuan kita
saat menghadapimasalah kita seharusnya membantu mereka
tidak membiarkannya.
7.Amanat :
a. Jangan mudah putus asa dalam menjalani kerasnya hidup.
b. Bersyukurlah atas apa yang telah dimiliki.
c. Hidup tidaklah sempurna kadang manusia diatas dan kadang
dibawah.
d. Jangan lari dari permasalahan.
e. Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
f. Masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit
2.Unsur Ekstrinsik cerpen “Bangkit”
1. Latar Kepengarangan Penulis : Penulis menjumpai berbagai
reaksi masyarakattsaat mereka gagal dan berputus asa. Dalam
cerpen ini penulis inginmenginspirasi/memotivasi orang-orang
dalam menghadapi kerasnya hidup melaluiceritanya.
2. Keyakinan Penulis : Penulis yakin bahwa kejadian ini banyak
ditemui dimasyarakat. Banyak orang yang bunuh diri karena
putus asa maka penulismenggambarkan situasi tersebut dalam
sebuah cerpen.
3. Masyarakat pembaca : Pembaca dapat mengambil hikmah
dari cerpen ini karenacerpen ini mengandung masalah-masalah
yang ada di masyarakat dan masih banyakorang yang memiliki
masalah yang sama dengan cerpen ini.