Anda di halaman 1dari 278

Bab 1

Penipu yang Memanggil dirinya sendiri Dewa


Bagian 1
Aku bermimpi.

Di dalam mimpiku aku tengah menggendong Eris dan terbang bersamanya.

Sekalipun kesadaranku sedang kabur, kenapa aku mendapat perasaan kalau aku memang sedang
terbang?

Pemandangan yang ada di hadapanku terus berubah dengan kecepatan yang mengerikan.

Layaknya kecepatan suara atau kecepatan cahaya, terbang ke atas dan ke bawah dengan tidak
beraturan.

Aku tidak mengerti kenapa kami bisa berada dalam situasi seperti ini.

Aku hanya yakin kalau aku tidak berhati-hati, ah, tidak, sekalipun aku sangat berhati-hati
kecepatanku akan tetap lenyap, dan aku akan jatuh.

Aku terus berusaha untuk fokus mencari tempat mendarat yang aman di dalam pemandangan yang
tidak kunjung berhenti berubah seperti ini.

Sekalipun kau bertanya kenapa, aku sendiri juga tidak tahu.

Aku hanya merasa akan mati kalau aku tidak melakukan itu.

Tapi aku bergerak terlalu cepat, pemandangan di hadapanku berubah lebih cepat sebelum mataku
dapat beradaptasi dengannya, nyaris seperti putaran slot machine.

Aku terus berkonsentrasi dan mengalirkan Mana ke dalam tubuhku.

Dan kemudian, untuk sesaat, kecepatanku menurun.

Ini gawat, aku akan jatuh.

Saat aku memikirkan itu, aku melihat ada tanah. Tanah itu memiliki permukaan yang rata.

Gawat jika aku jatuh di laut, jatuh di gunung juga gawat, begitu pula di hutan, tapi kalau di tanah
yang rata....

Saat harapanku meningkat, tubuhku mulai turun.

Aku berhasil mengurangi kecepatan jatuhku dan mendarat di tanah yang berwarna merah kecoklatan.

Sesaat kemudian, kesadaranku terputus.

1
Bagian 2
Saat kedua mataku terbuka, aku menyadari bahwa diriku sedang berada di dunia yang benar-benar
berwarna putih.

Tidak ada apa-apa di dunia ini, dan aku segera menyadari kalau ini adalah mimpi.

Sebuah mimpi yang nyata atau sesuatu semacamnya.

Dan tubuhku benar-benar terasa berat.

"…....Eh?"

Aku melihat ke bawah pada tubuhku, kemudian aku merasa takut.

Itu adalah tubuh berusia 34 tahun yang biasa aku lihat pada kehidupan sebelumnya.

Dan pada waktu yang sama, aku mengingat memoriku di masa lalu.

Penyesalan, perselisihan, kebodohan, dan pemikiranku yang naif.

Saat aku berpikir bahwa 10 tahun yang kulalui ini terasa bagai mimpi, kesedihan yang ada di dalam
hatiku tumbuh semakin besar.

Aku telah kembali.

Aku secara intuitif menyadari hal itu.

Dan aku menerima fakta tersebut dengan begitu mudahnya.

Itu memang sebuah mimpi.

Sekalipun itu adalah mimpi yang begitu panjang, aku tetap merasa bahagia.

Lahir dalam keluarga yang hangat dan penyayang, bersama dengan gadis manis selama 10 tahun.

Meski begitu, aku tetap ingin menikmatinya lebih lama.

Aku mengerti.

Semuanya sudah berakhir.......

Aku bisa merasakan ingatanku sebagai Rudeus semakin meredup.

Mimpi atau apalah, itu adalah sesuatu yang sangat mengecewakan di saat aku bangun.

Apa yang sebenarnya aku harapkan, sungguh.......

Tidak mungkin aku diberikan hidup bahagia dan nyaman seperti itu.

2
Bagian 3
Aku tiba-tiba menyadari kalau ada orang aneh di sana.

Dengan wajah kosong berwarna putih dan senyuman lebar.

Tidak ada fitur yang spesial.

Saat aku sadar bahwa itu adalah wajah, pikiranku tiba-tiba lenyap dari kepalaku.

Aku tidak bisa mengingatnya.

Mungkin karena alasan itulah, orang itu memberikan kesan bahwa seluruh tubuhnya ditutupi oleh
mosaik.

Tapi aku merasa kalau dia adalah orang yang ramah.

"Hey, sepertinya ini adalah pertemuan pertama kita. Halo, Rudeus-kun."

Dalam kondisi depresi seperti ini, aku diajak ngobrol oleh orang yang kelihatan tidak senonoh dan
ditutupi oleh mosaik.

Orang ini memiliki suara netral, aku tidak tahu apakah dia pria atau wanita.

Orang yang ditutupi mosaik, tidak apa kan kalau aku menganggapnya sebagai wanita, dan
membayangkannya secara erotis.

"Kamu bisa mendengarku, ‘kan?"

Ah, tentu saja aku bisa mendengarmu.

Halo, halo.

"Bagus, bagus, syukurlah kamu bisa menyapa."

Sekalipun aku tidak bisa mengeluarkan suara, tapi sepertinya aku bisa berkomunikasi dengan orang
ini. Aku akan lanjut berbicara dengan cara seperti ini.

"Lumayan, kamu bisa beradaptasi dengan cukup baik."

Ah, itu tidak benar.

"Mmfufu. Kamu memang memiliki kemampuan untuk itu."

Baik kalau begitu, siapa sebenarnya dirimu?

"Siapa, hmm, seperti yang kau lihat."

Seperti yang kulihat? Sekalipun kau ditutupi oleh mosaik...... Apa namamu Spellman Sang Prajurit
Tak Tertandingi?

3
"Spellman? Siapa itu, apa orang itu mirip denganku?"

Ya, sangat mirip, dia bahkan ditutupi oleh mosaik juga.

"Jadi begitu ya, duniamu juga punya sesuatu seperti itu."

Tapi tidak ada yang sepertimu.

"Apa tidak ada yang mirip....... Yah, lupakan itu. Aku adalah seorang dewa. Dewa Manusia,
Hitogami."

Haa. Hitogami....... [1]

"Responsmu tidak seperti yang aku harapkan."

Tidak............ Kenapa seorang dewa berbicara kepadaku? Dan juga, bukannya kemunculanmu agak
sedikit terlambat, hm? Bukannya seharusnya kamu datang lebih awal, hah?

"Datang lebih awal.... ? Apa maksudnya itu?"

Bukan apa-apa. Silahkan lanjutkan.

"Soal dirimu, aku sudah melihat semuanya. Hidupmu sangat menarik."

Mengintip memang merupakan sesuatu yang sangat menarik.

"Ya, itu benar-benar menarik. Karena itulah aku selalu melindungimu."

Melindungiku..... Terima kasih, ya. Kau lumayan suka memandang rendah, hmm. Aku merasa sangat
jengkel kalau aku dipandang rendah, huh.

"Hey, itu benar-benar tidak sopan. Aku pikir kau sedang merasa kesulitan, jadi aku bicara padamu."

Orang yang bicara kepada seseorang di saat mereka sedang kesulitan bukanlah orang baik.

"Aku adalah kawanmu."

Haa! Kawan! Kau membuatku tertawa.

Di hidupku yang lalu, ada orang-orang seperti ini. Aku adalah kawanmu. Hey, aku akan
melindungimu, jadi berusahalah sebisamu. Sekelompok orang yang tidak memiliki tanggung jawab
apapun. Coba bayangkan tentang apa yang terjadi setelah orang-orang itu mengusirku. Saat ini,
kalimat yang kau ucapkan memiliki nada yang sama seperti mereka. Aku tidak bisa mempercayaimu.

"Aku sedikit bingung kalau kamu berkata sampai segitunya....... Yah, pokoknya, aku akan
memberimu sugesti."

Aku tidak membutuhkan saran apapun.....

4
"Entah kamu mau mendengarkan saranku atau tidak, semuanya tergantung pada dirimu sendiri."

Ahh. Tipe ini. Ya, ya, ada juga tipe seperti ini. Soal saran... Mengarahkan pemikiranku, bukan dari
dalam, namun dari luar. Sungguh, aku tidak mengetahui inti sesungguhnya dari saran-saran semacam
itu. Sekalipun aku dengan sungguh-sungguh mencoba untuk menjalankan saran tersebut, toh nanti
juga tidak ada artinya. Era 'di mana ada niat, disitu ada jalan' sudah berakhir! Hal positif apapun
yang berhasil kau raih, hanya akan menambah rasa keputusasaan, dan pada akhirnya dilempar
kembali ke arahmu.

Sama seperti ini! Mimpi seperti apa yang kau tunjukkan padaku, dunia paralel seperti apa ini!

Membuatku menjalani proses reinkarnasi, dan membuatku merasakan nikmatnya hidup. Seperti
inikah caramu bekerja? Untuk membawaku kembali ke kehidupanku yang dulu saat hidupku sedang
mencapai puncaknya!

"Tidak, tidak, tolong jangan salah paham. Hal-hal yang ingin aku beritahukan kepadamu bukanlah
tentang kehidupanmu yang dulu, tapi ini ada hubungannya dengan hidupmu yang sekarang."

… Hm? Kalau begitu tubuhku yang sekarang

ini? "Itu tubuh spiritualmu. Bukan tubuh fisik."

Tubuh spiritual?

"Tentu saja, tubuh fisikmu baik-baik saja."

Kalau begitu, ini cuma mimpi? Saat aku bangun, aku tidak akan kembali ke tubuh sialan ini lagi......
kan?

"Yup. Ini adalah mimpi. Saat kau bangun, tubuhmu akan kembali menjadi normal. Apa kamu merasa
lega sekarang?"

Ya, aku merasa lega. Jadi begitu, ini hanyalah mimpi.

"Ah, tapi ini bukan mimpi biasa. Aku bicara secara langsung dengan tubuh spiritualmu. Aku terkejut,
kau ternyata memiliki perbedaan sebesar itu diantara tubuh spiritual dan tubuh fisikmu."

Kamu suka blak-blakan ya.

Terus, kau ingin aku melakukan apa?

Karena aku adalah benda asing di dunia ini, jadi apakah kamu ingin aku kembali ke dunia tempat
diriku berasal?

"Eh, bagaimana mungkin? Sekalipun itu aku, diluar 6 dunia yang ada di permukaan, aku tidak bisa
mengirimmu kembali. Mana mungkin kamu tidak tahu hal yang sudah jelas seperti itu?"

Huh..... mana yang jelas dan mana yang tidak jelas, bagaimana mungkin aku mengetahui semua itu?

5
"Kamu ada benarnya."

Tunggu dulu. Kalau kamu tidak bisa mengirimku kembali, jadi bukan kamu yang memindahkanku
ke dunia ini?

"Yah, dari awal, aku tidak akan bisa melakukan sesuatu seperti reinkarnasi. Hal seperti itu hanya bisa
dilakukan oleh Dewa Naga yang jahat."

Hmm.

Dewa Naga yang jahat, hmm....

"Jadi, apa kamu mau mendengarnya? Saranku."

….... Aku tidak mau.

"Ehh! Kenapa tidak?"

Sekalipun situasi saat ini memang tidak terlalu bagus, tapi kamu terlalu mencurigakan.

Harusnya aku tidak mendengarkan sepatah katapun yang diucapkan oleh orang sepertimu.

"Mencurigakan.... hm?"

Yup, mencurigakan. Kau punya aura seperti seorang penipu. Kamu mirip seperti penipu yang sering
aku lihat di dalam game online. Kalau aku mendengarkan ucapan seorang penipu, nanti bisa-bisa
pikiranku dimanipulasi.

"Ini bukan penipuan, serius. Kalau ini benar-benar penipuan, aku tidak akan bilang kalau kamu boleh
mendengarkan saranku atau tidak."

Itu kan hanya strategi.

"Percayaalaaaahhh padaku."

Katanya kamu dewa, tapi kamu malah merengek dengan suara yang memalukan seperti itu.

Sejak awal aku masih belum mempercayai dirimu sebagai dewa. Dewa yang asli adalah dewa yang
mampu memberikan keajaiban.

Saat ada dewa dari agama lain mengucapkan sesuatu yang aneh, tentu saja itu mencurigakan.

Dan juga, orang yang terus-menerus bicara soal kepercayaan itu sudah pasti adalah seorang penipu.

Di dalam buku kesukaanku tertulis seperti itu, jadi itu pasti benar.

"Aku tidak akan mengucapkan hao seperti itu, sungguh. Cukup dengarkan apa yang aku katakan,
sekali saja."

6
Apa?

Apa maksudmu dengan 'dengarkan sekali saja', aku tahu kalau kamu berusaha untuk menipuku.

Di kehidupanku sebelumnya, aku sering berdoa pada dewa.

Kamu bahkan tidak datang untuk menolongku saat aku mati. Sekarang tiba-tiba kamu mau
memberiku saran?

"Tidak, bukan, aku bukanlah dewamu, kami adalah dua makhluk yang berbeda. Aku kan sudah
bilang, aku akan membantumu mulai dari sekarang, oke?"

Karena itulah aku tidak bisa mempercayaimu. Hanya dengan ucapan yang keluar dari bibirmu
tidaklah cukup. Kalau kamu ingin aku percaya kepadamu, tunjukkanlah sebuah keajaiban kepadaku.

"Aku sudah melakukan itu. Aku sedang bicara denganmu di dalam mimpi, kan? Tidak ada makhluk
lain yang bisa melakukan ini kecuali aku."

Omong kosong. Sekalipun kamu tidak menggunakan mimpi untuk menghubungiku, kamu masih bisa
menggunakan surat atau sesuatu semacamnya.

"Kamu benar. Kamu sudah bilang kalau kamu tidak dapat percaya denganku, tapi kamu akan mati
kalau aku tidak melakukan sesuatu."

… Mati? Kenapa?

"Benua Iblis adalah tempat yang mengerikan. Hampir tidak ada apapun yang bisa dimakan di sana,
dan ada banyak makhluk sihir yang kuat. Sekalipun kamu bisa berkomunikasi, tapi kaidah di sana
sangatlah berbeda. Apa kamu benar-benar bisa bertahan hidup di sana? Apa kamu benar-benar
yakin?"

Huh? Benua Iblis? Tunggu sebentar, apa maksudmu?

"Kamu terhisap ke dalam Mana Malapetaka dengan jangkauan luas, dan tubuhmu di teleportasikan
secara paksa ke tempat lain."

Mana Malapetaka. Cahaya itu?

"Benar, cahaya itu."

Teleportasi. Jadi itu adalah teleportasi.....

Bukan hanya aku yang terlibat dalam peristiwa ini. Aku penasaran apakah Philip akan baik-baik saja.
Buina seharusnya baik-baik saja karena lokasinya lumayan jauh dari Roa. Sylphy pasti merasa
khawatir.

…..Apa yang telah terjadi?

7
"Kamu bertanya padaku, apa itu artinya kamu bersedia untuk percaya kepadaku? Kamu barusan
menolak untuk mempercayaiku."

Kamu benar. Aku tertipu dengan mudahnya.

"Aku hanya bisa berkata kalau semua orang mendoakan keselamatanmu. Berdoa agar kamu bisa
kembali dengan selamat."

Itu..... Siapapun akan melakukan itu.

"Benarkah? Di suatu tempat di dalam hatimu, kamu berpikir kalau semisal dirimu menghilang dari
dunia ini, kamu akan membuat orang lain merasa senang, kan?"

…..Bohong jadinya kalau aku bilang aku tidak memikirkan itu. Aku menghilang dari duniaku yang
dulu di mana aku tidak dibutuhkan. Bahkan sekarang pun aku masih memiliki pemikiran itu.

"Tapi kamu bukanlah seseorang yang tidak dibutuhkan di dunia ini. Tolong, kembalilah dengan
selamat."

Ahh. Kamu benar.

"Tapi kalau kamu mengikuti saranku, sekalipun aku tidak akan bilang kalau itu adalah hal yang
pasti, tapi kamu akan memiliki kesempatan yang sangat tinggi untuk bisa kembali dengan selamat."

Sebentar. Sebelum itu, aku ingin bertanya tentang tujuan yang kamu miliki. Kenapa kamu begitu
terobsesi denganku?

"Kamu benar-benar banyak bicara...... Itu karena cara hidupmu itu menarik. Bukannya itu sudah
cukup?"

Orang yang mengambil tindakan hanya karena merasa ada sesuatu yang menarik, sudah pasti orang
itu adalah orang yang jahat.

"Begitukah hal itu bekerja di duniamu yang dulu?"

Orang yang mengambil tindakan karena ada sesuatu yang menarik hanya akan merasa senang jika
dia dapat memanipulasi orang lain di dalam genggaman tangan mereka.

"Mungkin aku memang memiliki sifat seperti itu."

Dan juga, memangnya apa yang menarik dari hidupku?

"Daripada menyebut hidupmu menarik, kenapa tidak kita sebut saja kalau hidupmu itu bermakna.
Sangat jarang ada manusia yang datang dari dunia lain. Memberimu saran dan membiarkanmu
berinteraksi dengan segala jenis manusia. Akhir seperti apa yang akan kau dapatkan nantinya...?"

Jadi begitu. Kira-kira itu mirip seperti memberikan perintah yang tidak jelas kepada seekor monyet
dan mengamati bagaimana monyet itu menyelesaikannya. Hobi yang kamu miliki ini benar-benar
kelewatan.

8
"Hah.... Kamu ini. Apa kamu sudah lupa tentang pertanyaanku yang pertama?"

Pertanyaanmu yang pertama?

"Kalau begitu aku akan bertanya lagi. Apa kau yakin? Yakin bahwa dirimu bisa bertahan hidup di
tempat yang tidak kamu ketahui sebelumnya, dan sangat berbahaya."

….. Tidak.

"Kalau begitu, bukannya lebih baik kalau kamu mau mendengarkan saran dariku? Sekalipun aku
akan mengatakan ini lagi, terserah kamu mau mengikuti saranku atau tidak."

Baik, aku mengerti, aku mengerti. Saran atau apalah, bisa tidak kamu langsung mengucapkannya?
Pada akhirnya kamu terlalu banyak bicara dan terus berbelit-belit. Cukup berikan saranmu tanpa
perlu menunggu jawaban dariku, bukannya itu sudah cukup?

"….... Oke, oke. Rudeus, dengar baik-baik. Saat kau bangun, bergantunglah kepada orang yang ada
di sampingmu, dan kemudian bantulah dia."

Dewa mosaik tersebut hanya meninggalkan kalimat seperti itu, dan menghilang sambil
meninggalkan.

9
Bab 2
Ras Supard
Bagian 1
Ketika aku bangun, hari sudah malam.

Apa kusaksikan saat ini adalah langit yang dipenuhi bintang.

Ada beberapa ranting pohon yang terbakar dan mengeluarkan bunyi berderak.

Bayangan yang terbuat dari api menari dari sisi ke sisi.

Sepertinya aku sedang tertidur disamping api unggun.

Tentu saja, aku tidak memiliki ingatan tentang membuat api unggun sebelumnya, dan aku juga tidak
memiliki ingatan tentang membuat kemah.

Ingatan terakhir yang aku miliki...... Ah.

Warna langit tiba-tiba berubah, dan tubuh kami diselimuti oleh cahaya berwarna putih.

Dan kemudian, mimpi itu.

Sialan.

Aku melihat sebuah mimpi yang menjengkelkan.

“Hah.......!”

Aku buru-buru melihat tubuhku dengan panik.

Ternyata yang ada di sini bukanlah tubuh gendut dan lambat yang tidak mampu melakukan apa-apa.
Rudeus yang muda dan kuat telah kembali.

Saat aku memastikan itu, ingatanku tentang mimpi yang tadi mulai memudar.

Aku menghembuskan nafas lega.

“Tch.”

Dewa Manusia sialan itu benar-benar membuatku merasa tidak nyaman.

Tapi ini sangat bagus. Sepertinya aku masih hidup di dunia ini.

Masih ada banyak hal yang belum aku lakukan..... Paling tidak, ijinkan aku untuk membuang bukti
bahwa aku telah menjadi seorang penyihir. [2]

Aku mencoba untuk bangun.

10
Punggungku benar-benar sakit. Apa itu gara-gara aku terus berbaring di tanah sejak aku

mendarat? Di bawah langit malam, terbentang tanah yang kering kerontang.

Sepertinya hampir tidak ada tanaman yang tumbuh di sekitar sini. Bahkan tidak ada serangga di sini.
Selain bunyi berderak api unggun, aku tidak bisa mendengar bunyi lain apapun.

Di mana ini?

Paling tidak dalam ingatankuku, aku belum pernah melihat tempat seperti ini.

Kerajaan Asura penuh dengan hutan dan padang rumput.

Apakah cahaya putih itu mengubah pemandangannya menjadi seperti ini...?

Aah, bukan.

Bukan itu. Bukan seperti itu.

Hitogami sudah bilang sebelumnya, aku telah diteleportasi.

Ke Benua Iblis.

Kalau begitu, tempat ini harusnya adalah Benua Iblis.

Pasti ini gara-gara cahaya itu.... Oh.

Ghyslaine dan Eris...!

Setelah aku berdiri, aku menoleh dan melihat apa yang ada di belakangku. Eris sedang tertidur
sambil menggenggam mantelku.

Kenapa ada mantel yang menyelimuti tubuhnya?

Aku tidak memakai sesuatu seperti itu....

Yah, sesuatu seperti ladies first, mungkin.

Dibelakang Eris ada tongkat sihir, “Raja Naga Air yang Sombong”.

Sepertinya dia tidak terluka, dan sekali lagi aku merasa lega.

Mungkin Ghyslaine telah melakukan sesuatu untuk Eris.

Sekalipun aku ingin membangunkan Eris, aku merasa kalau dia akan menganggapku menjengkelkan,
jadi aku membiarkan dia terlebih dahulu.

Di mana Ghyslaine?

11
Aku mengamati daerah yang ada di sekelilingku sekali lagi, dan ada seseorang yang duduk di
samping api unggun yang sebelumnya tidak aku sadari.

“….!?”

Aku segera menyadari bahwa ternyata orang itu bukanlah Ghyslaine.

Dia adalah seorang pria.

Dia duduk di sana tanpa bergerak sedikitpun, dan hanya memandang dan mengamatiku.

Tapi aku tidak merasa kalau dia sedang bersikap berhati-hati.

Lebih tepatnya, hmm, ah, benar juga.

Dia seperti seorang Onee-chan yang berjalan mendekati seekor kucing pemalu.

Karena kami adalah anak-anak, dia pasti merasa khawatir kalau kami merasa takut dengannya.

Jadi, tidak ada tanda-tanda permusuhan.

Saat aku mulai merasa tenang, aku menyadari penampilan tubuhnya.

Rambut berwarna hijau zamrud. Kulit berwarna putih pucat. Ada batu berwarna merah delima yang
mirip seperti mata di dahinya. Di bawah tangannya ada sebuah trisula.

Ras Supard.

Wajahnya penuh dengan luka.

Tatapan matanya tajam, ekspresi wajahnya serius, dan dia kelihatan berbahaya.

Aku kembali mengingat apa yang diajarkan oleh Roxy kepadaku.

“Jangan mendekati ras Supard, dan jangan bicara dengan mereka.”

Aku langsung bersiap untuk meraih Eris dan melarikan diri dengan seluruh kemampuanku, tapi
kemudian aku mengingat saran yang diberikan oleh Hitogami, dan berhenti.

“Bergantunglah kepada orang yang ada disampingmu, dan bantulah dia.”

Ucapan makhluk yang mengaku sebagai dewa itu tidak bisa dipercaya.

Setelah dia mengucapkan apa yang ingin dia ucapkan, tiba-tiba ada orang aneh yang muncul di
hadapan kami, jadi kenapa aku harus percaya dengan kata-katanya?

Ditambah lagi, orang aneh itu berasal dari ras Supard.

Aku mendengar segala jenis hal mengerikan tentang ras yang satu ini dari Roxy.

12
Sekalipun dewa itu berkata 'bergantunglah kepadanya kemudian bantu dia', kenapa aku harus
percaya dengannya?

Siapa yang harus aku percayai?

Dewa Manusia yang bahkan tidak aku kenal, atau Roxy.

Sudah jelas, yang akan aku percayai adalah Roxy.

Jadi aku harus melarikan diri saat ini juga.

Tidak. Justru karena situasi seperti inilah yang membuat Hitogami memberikan saran kepadaku.
Kalau aku tidak memiliki informasi lain mengenai situasi ini, aku pasti akan melarikan diri.

Dengan hasil seperti itu, kalau aku berhasil melarikan diri... Apa yang akan terjadi setelahnya?

Aku mengamati daerah yang ada di sekelilingku. Tempat ini sangat gelap, dan aku belum pernah
melihat tempat seperti ini sebelumnya. Tanah di sini dipenuhi dengan retakan dan ditutupi oleh
bebatuan.

“Diteleportasi ke Benua Iblis.”

Jika aku percaya pada hal itu, maka ini adalah benar Benua Iblis.

Kalau dipikir-pikir, gara-gara pengaruh yang diberikan Dewa Manusia, aku jadi lupa sebuah fakta
bahwa sebelum ini aku pernah melihat sebuah mimpi yang aneh.

Mimpi di mana aku terbang ke segala tempat yang ada di dunia ini.

Pegunungan, laut, hutan, lembah..... Tempat di mana kami pasti akan langsung mati bila mendarat di
sana.

Kalau mimpi itu ada hubungannya dengan situasi yang kami alami saat ini, maka ada kemungkinan
kalau kami memang benar-benar telah diteleportasi.

Saat ini, aku bahkan tidak yakin di bagian Benua Iblis yang mana tempat kami berada sekarang.
Kalau kami melarikan diri, itu bisa berarti bahwa kami akan terdampar di tempat yang luas ini.

Pada akhirnya, memang benar tidak ada pilihan lain bagi kami.

Melarikan diri dari pria ini atau bertarung dan menang melawannya, hasil akhirnya adalah aku dan
Eris akan berkeliaran di Benua Iblis sendirian, dan itu adalah hasil yang buruk.

Atau, haruskah aku membuat pertaruhan? Di siang hari, aku akan bertaruh bahwa akan ada sebuah
desa yang terletak di dekat sini?

Jangan bercanda.

13
Bukannya aku sangat paham tentang betapa sulitnya situasi yang akan kami alami, kalau kami tidak
memiliki tujuan yang jelas?

Tenanglah. Ambil nafas dalam-dalam.

Aku tidak akan mempercayai Dewa Manusia. Tapi, bagaimana dengan orang ini?

Lihat dia dari dekat. Amati wajahnya. Ekspresi seperti apa yang ia miliki saat ini?

Itu adalah kegelisahan. Wajahnya memiliki campuran antara ekspresi gelisah dan pasrah.

Setidaknya, dia bukanlah monster yang tidak memiliki emosi.

Roxy bilang, jangan mendekati ras Supard. Tapi sejujurnya, dia juga bilang kalau dirinya belum
pernah bertemu dengan mereka.

Aku sadar akan konsep <Diskriminasi>, <Persekusi> dan <Perburuan Penytihir>. Ada kemungkinan
bahwa ras Supard telah mengalami kesalahpahaman. Roxy seharusnya tidak memiliki niat untuk
memberiku informasi yang salah, tapi ada sebuah kemungkinan kalau kebanyakan orang salah
paham tentang mereka.

Naluriku berkata, dia bukanlah orang yang berbahaya. Paling tidak, aku tidak merasakan aura
meragukan seperti yang dimiliki Dewa Manusia dari dirinya. Sekalipun, penampilan yang dia miliki
akan mampu untuk membuat orang merasa harus berhati-hati saat berhadapan dengannya.

Aku sudah membuat keputusanku.

Aku akan berbicara dengannya.

“Halo.”

“...Aah.”

Aku mendapat jawaban darinya setelah aku menyapanya. Apa yang harus aku tanyakan selanjutnya?

“Apa anda adalah utusan dari Dewa-sama?”

Pria itu memiringkan kepalanya setelah mendengar pertanyaanku.

“Sekalipun aku tidak memahami apa maksud dari pertanyaanmu, tapi kalian jatuh dari langit. Anak-
anak dari ras manusia sangatlah lemah, jadi aku membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh
kalian.”

Nama <Hitogami> tidak muncul. Apa mungkin Dewa Manusia tidak bicara dengan orang ini?

Kalau aku mempercayai ucapan 'Karena itu menarik', maka situasi ini tidak hanya berdasar pada
tindakanku saja.

14
Namun juga berdasarkan hobi yang dimiliki Dewa Manusia, yaitu mengamati interaksi diantara kami
berdua.

Kalau memang benar begitu, maka pria ini mungkin adalah orang yang bisa dipercaya. Aku akan
coba lebih banyak bicara.

“Anda menyelamatkan kami. Terima kasih banyak.”

“… Apa kedua matamu tidak bisa digunakan untuk melihat?”

“Hah?”

Tiba-tiba aku mendapat pertanyaan aneh.

“Um, kedua mataku bisa melihat dengan jelas?”

“Kalau begitu, kau dibesarkan tanpa mendengarkan kisah-kisah tentang ras Supard dari orang
tuamu?”

“Sebenarnya bukan orang tuaku, tapi Shishou-ku yang memberitahuku untuk berhati-hati saat
berhadapan dengan ras Supard. Shishou bilang, jangan dekati mereka.”

“… Apa kamu tidak ingin mematuhi ajaran dari Shishou-mu?”

Dia bertanya secara perlahan-lahan, layaknya dia sedang memastikan sesuatu.

“Kamu, bahkan saat melihatku, tidak merasa takut?”

Aku tidak takut. Aku memang tidak merasa takut, tapi aku merasa curiga.

Tapi, aku tidak perlu mengatakan itu secara terang-terangan.

“Tidak sopan rasanya kalau aku merasa takut dengan orang yang telah menyelamatkan

kami.” “Kamu benar-benar anak yang aneh.”

Dia menunjukkan ekspresi bingung.

Aneh, hm.

Yah, mungkin menghindari ras Supard adalah hal yang normal.

Aku sudah membaca tentang sejarah Laplace. Setelah peperangan usai, ras Supard mengalami
penindasan.

Sekalipun penindasan terhadap ras iblis sudah menghilang, namun berbeda bagi ras Supard.

Rasanya mirip seperti perlakuan tentara Amerika terhadap tentara Jepang, di mana semua ras di sini
melakukan penindasan terhadap ras Supard.

15
Rasanya seperti ada statement seperti ini: kalau ada yang namanya kejahatan absolut di dunia ini, itu
adalah ras Supard.

“….”

Dia melemparkan ranting-ranting pohon kering ke dalam api unggun. Ranting itu mengeluarkan
bunyi retakan. Aku tak yakin apakah hal ini disebabkan oleh bunyi tersebut, Eris mengeluarkan suara
“Nuuu” dan tampak akan bangun. Mungkin dia sebentar lagi akan bangun.

Uh oh, itu gawat. Kalau Eris bangun, dia pasti akan membuat keributan. Sebelum semuanya menjadi
kacau, paling tidak aku harus memperkenalkan diri terlebih dahulu.

“Namaku Rudeus Greyrat. Boleh aku tahu namamu?”

“Ruijerd Supardia.”

Beberapa ras iblis kerap menggunakan nama ras mereka sebagai nama keluarga.

Pada dasarnya, menggunakan nama keluarga adalah sesuatu yang hanya dilakukan oleh ras manusia.

Terkadang ras lain yang penasaran akan menanyakan itu.

Sebagai catatan, nama keluarga Roxy adalah Migurdia. Itu tertulis dalam buku kamus yang ditulis
Roxy.

“Ruijerd-san. Aku pikir gadis yang di sana akan segera bangun. Karena dia adalah gadis yang sedikit
berisik, aku akan meminta maaf terlebih dahulu, aku minta maaf.”

“Tidak apa, aku sudah terbiasa.”

Kalau itu Eris, tidak aneh rasanya jika dia akan memukul wajah Ruijerd dengan tiba-tiba, begitu dia
melihatnya. Agar kami tidak bertarung melawannya, aku harus menghentikan Eris terlebih dahulu.

“Permisi.”

Aku melirik wajah Eris, dan aku pikir situasinya masih aman untuk saat ini.

Aku kembali mengamati Ruijerd.

Di bawah cahaya yang redup, aku bisa melihat kalau dia sedang mengenakan sesuatu yang mirip
seperti pakaian adat.

Dia memiliki kesan seperti orang yang berasal dari Indian Amerika. Ada sulaman di rompi dan
celana yang ia pakai.

“Mu.....”

Itu membuatku merasa tidak enak.

16
Dia terasa berbeda dari Dewa Manusia yang melakukan pendekatan secara paksa, dan aku memiliki
kesan yang bagus tentang dirinya.

“Di manakah sebenarnya tempat ini?”

“Tempat ini adalah Bigoya, area yang terletak di bagian timur laut Benua Iblis. Lokasinya berada di
dekat kota Kishirisu.”

“Benua Iblis....”

Kalau tidak salah, kota Kishirisu terletak di bagian timur laut Benua Iblis. Itu, kalau ucapannya bisa
dipercaya.

“Kenapa kami jatuh di sini?”

“Kalau kalian sendiri saja tidak tahu, bagaimana mungkin aku bisa mengetahuinya?”

“Hmm, benar juga.”

Aku pikir, karena ini adalah dunia fantasi, maka situasi seperti ini bukanlah hal yang mengejutkan...

Bahkan orang hebat seperti pengikutnya Pergius pun ikut mengambil tindakan, jadi mungkin
peristiwa ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Itu artinya, ada kemungkinan yang
sangat tinggi bahwa peristiwa ini ada hubungannya dengan Dewa Manusia.

Tapi kalau memang kami hanya secara kebetulan terlibat dalam peristiwa ini, maka bisa dibilang
bahwa kami sudah sangat beruntung karena masih bisa bertahan hidup.

“Bagaimanapun juga, aku berterima kasih atas bantuan anda.”

“Kamu tak perlu berterima kasih padaku. Omong-omong, kemana tujuan kalian?”

“Kerajaan Asura di Benua Tengah, kota Roa di wilayah Fedoa.”

“Asura...... jauh sekali, hmm.”

“Benar.”

“Tapi tak usah khawatir, aku akan mengantar kalian pulang.”

Wilayah timur laut Benua Iblis dan kerajaan Asura. Dua tempat yang berada di ujung dunia yang
berbeda. Kira-kira sama jauhnya seperti Las Vegas dengan Paris.

Ditambah lagi, di dunia ini, kapal hanya berlayar di tempat-tempat tertentu. Karenanya, kami harus
berjalan melewati jalur darat sampai kami mencapai tempat yang bisa digunakan untuk berlayar.

“Apa kalian punya petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi?”

“Petunjuk.... Saat langit mulai bersinar, seseorang bernama Arumanfi Sang Cahaya muncul di

17
hadapan kami, dan berkata bahwa dia datang untuk menghentikan fenomena tersebut. Saat kami
sedang berbicara dengannya, tiba-tiba cahaya putih turun dari langit..... Sesaat berikutnya, aku
bangun di tempat ini.”

“Arumanfi.... Bahkan Pergius ikut mengambil tindakan? Kalau benar begitu, pasti ada sesuatu yang
telah terjadi. Kalian beruntung peristiwa itu hanya berakhir dengan teleportasi.”

“Anda benar. Kalau cahaya itu menyebabkan ledakan besar, kami akan langsung mati.”

Bahkan saat Ruijerd mendengar nama “Pergius”, dia tidak tampak kaget. Mengejutkan. Mungkin
Ruijerd adalah seseorang yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.

“Omong-omong, apa anda pernah mendengar tentang eksistensi bernama Hitogami?”

“Hitogami? Tidak pernah. Apa itu nama seorang manusia?”

“Ah, tidak apa-apa kalau memang anda belum pernah mendengarnya.”

Aku pikir dia tidak berbohong.

Aku tidak bisa memikirkan alasan tentang..... mengapa dia harus menyembunyikan pengetahuan
yang ia miliki tentang Dewa Manusia.

“Meski begitu, kerajaan Asura hmm.”

“Sangat jauh, bukan? Tidak apa-apa. Anda hanya perlu mengantarkan kami ke desa terdekat....”

“Tidak, seorang prajurit Supard tidak akan mengubah keputusan yang telah ia buat.”

Ucapannya terdengar keras kepala, namun mantap.

Sekalipun tanpa saran dari Dewa Manusia, hanya dengan poin itu saja, mungkin akan bisa
membuatku percaya dengan Ruijerd.

Tapi aku masih merasa curiga.

“Tapi Asura terletak di ujung dunia yang lain, anda tahu itu, bukan?”

“Anak kecil tidak usah terlalu banyak memikirkan hal yang tidak-tidak.”

Ruijerd dengan malu-malu meletakkan tangannya di atas kepalaku, dan mengusapnya.

Dia tampak rileks saat melihatku tidak meronta.

Orang ini, apa dia suka anak-anak?

Tapi perjalanan ini bukanlah perjalanan pendek selama 10 menit. Sekalipun dia bilang kalau dia akan
mengantar kami pulang, aku masih merasa kesulitan untuk mempercayai ucapannya.

18
“Apa kau bisa berbicara dengan bahasa Dewa Iblis? Apa kau punya uang? Apa kau tahu tempat-
tempat yang harus kau datangi?”

Dia bertanya, dan aku memikirkan kembali kata-katanya.

Sampai saat ini, aku terus menggunakan bahasa manusia untuk berbicara dengannya, namun pria dari
ras iblis ini mampu menjawab dengan lancar dalam bahasa manusia.

“Aku bisa bicara dengan menggunakan bahasa Dewa Iblis. Aku bisa menggunakan sihir, jadi aku
bisa mencari uang. Kalau anda membawa kami ke tempat dengan banyak orang, kami bisa mencari
cara untuk pulang sendiri.”

Aku mencoba untuk membelokkan percakapan kami menuju penolakan. Sekalipun orang ini bisa
dipercaya, tapi aku merasa kalau situasinya akan mengarah menuju apa yang diharapkan oleh Dewa
Manusia, dan aku pikir akan lebih baik kalau aku menghindari situasi seperti itu.

Tapi setelah memikirkan ucapanku yang sarat dengan kecurigaan, Ruijerd dengan mantap menjawab.

“Kalau begitu, ijinkan aku untuk menjadi pengawalmu. Aku akan melukai harga diri ras Supard bila
aku meninggalkan anak-anak untuk mempertahankan diri mereka sendiri.”

“Ras kalian benar-benar memiliki harga diri tinggi.”

“Itu adalah harga diri yang telah terluka.”

Dengan guarauan itu, aku tertawa dengan 'haha'.

Ruijerd juga menekuk sudut bibirnya dan tertawa.

Senyuman itu berbeda dari senyuman mencurigakan milik Dewa Manusia, itu adalah senyuman yang
hangat.

“Bagaimanapun juga, lebih baik kita pergi ke sebuah desa yang biasa aku kunjungi terlebih dahulu.”

“Ya.”

Sekalipun aku tidak benar-benar percaya dengan Dewa Manusia, tapi mungkin orang ini bisa
kupercayai.

Paling tidak, sampai kami sampai di desa tersebut, aku akan mempercayainya.

Bagian 2
Setelah beberapa saat, kedua mata Eris akhirnya terbuka lebar. Dia langsung mengambil posisi
duduk dan melihat-lihat sekeliling. Tak lama setelahnya, dia mulai merasa gelisah, namun dengan
jelas menunjukkan ekspresi lega setelah tatapannya bertemu dengan tatapan kedua mataku.

Dan kemudian, sorot matanya pun melihat tepat ke wajah Ruijerd.

“KYAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!”

19
Teriakan yang datang dari dasar jiwanya. Dia mundur kebelakang sambil tetap berbaring, dan
kemudian dia mencoba untuk berdiri untuk melarikan diri, tapi jatuh terjerembab lagi ke tanah.

Begitu takutnya dia sampai tubuhnya tidak bisa digerakkan dengan benar.

“TIIIIIIDDDAAAAaaaaaaAAAKKKKK!!!”

Eris terjebak dalam kepanikan.

Tapi sekalipun dia tidak meronta-ronta, dia tetap tidak bisa merangkak menjauh.

Dia meringkuk di sana, gemetaran, dan berteriak.

“Tidak! Tidaaak! Takut! Akutakuttakuttakut! Tolong aku, Ghyslaine! Ghyslaine! Ghyslaineeee!


Kenapa kamu tidak datang kesini! Tidak, tidak! Aku tidak mau mati! Aku tidak mau mati! Maaf!
Maaf! Maafkan aku Rudeus! Aku minta maaf telah menendang dan memukulmu! Maafkan aku
Rudeus karena aku bersikap seperti seorang pengecut! Aku tidak bisa menepati janjiku. Maaf, aku
minta maaffffff, wahhhh, wahhhhhhhhh!”

Akhirnya dia meringkuk bagaikan kura-kura yang bersembunyi di dalam cangkangnya, dan
menangis.

Aku merinding setelah melihat adegan seperti itu.

(Eris yang berandalan itu, benar-benar ketakutan......)

Eris adalah gadis yang berkemauan keras. Kemungkinan besar, semboyan yang ia miliki adalah
“Akulah ratu penguasa seluruh dunia!”.

Dia benar-benar kasar dan egois, dan sering kali, dia akan memukulmu terlebih dahulu sebelum
berpikir dengan baik. Dia adalah anak yang memiliki sifat seperti itu.

Apa mungkin bahwa aku telah membuat kesalahan yang luar biasa besarnya?

Apa mungkin bahwa ras Supard adalah ras yang benar-benar tidak boleh didekati?

Aku melihat ke arah Ruijerd. Dia masih tenang.

“Itu adalah reaksi yang normal.”

Bagaimana mungkin?

“Apakah itu karena aku adalah orang yang tidak normal?”

“Kamu memang tidak normal. Tapi...”

“Tapi?”

“Kamu tidak buruk.”

20
Dari samping, wajah Ruijerd tampak benar-benar kesepian.

Aku memikirkan itu untuk sesaat, sambil berdiri dan berjalan mendekati Eris. Mendengar langkah
kakiku, tubuh Eris pun semakin gemetar ketakutan.

Aku membelai punggungnya pelan-pelan. Kalau kupikir-pikir, setiap aku menangis di saat aku takut
akan sesuatu, nenek akan membelai punggungku, sama seperti yang aku lakukan sekarang.

“Ba~~ik, jangan takut, jangan takut.”

“Hiks, apa maksudmu jangan takut! I-itu ras Supard!”

Aku tidak tahu kenapa dia merasa begitu ketakutan. Maksudku, itu Eris. Dia adalah Eris yang akan
memperlihatkan taringnya bahkan saat berhadapan dengan Ghyslaine. Harusnya tidak ada hal yang
mampu membuatnya merasa takut.

“Begitu seramkah dia?”

“K, karena, ras, ras Supard! Me, memakan anak-anak! Mereka akan memakan anak-anak, kan?
Hiks....."

“Dia tidak akan memakanmu.”

Dia tidak akan memakan kami, kan? Aku melihat ke arah Ruijerd, dan dia menggelengkan
kepalanya.

“Aku tidak memakan anak-anak.”

Benar ?

“Dengar, dia bilang dia tidak akan memakan anak-anak.”

“T, t, tapi! Tapi dia adalah seorang Supard! Dia berasal dari ras iblis!”

“Sekalipun dia berasal dari ras iblis, dia bisa bicara dengan bahasa manusia.”

“Masalahnya bukan soal bahasa!”

Eris mengangkat kepalanya dan menggeram padaku. Dia sudah kembali normal. Sudah kuduga,
ekspresi seperti ini hanya dimiliki oleh Eris yang asli.

“Oh, apa kau yakin kau akan baik-baik saja? Kalau kau tidak meringkuk, kau akan dimakan, kan?”

“Jangan memperlakukanku seperti seorang idiot!”

Eris melotot ke arahku setelah aku bicara kepadanya dengan menggunakan nada, seolah aku sedang
berurusan dengan seorang idiot.

Kemudian dia mempertahankan ekspresinya dan menatap tajam ke arah Ruijerd.

21
Tubuhnya gemetaran. Kedua matanya juga berkaca-kaca. Kalau dia berdiri dengan menggunakan
pose seperti biasanya, mungkin dia akan jatuh akibat kakinya yang gemetar.

“S, s, s, senang. Berteeee-emu denganmu. Na-namaku, Eris, Bo, Bo, Boreas... Greyrat!”

Dengan agak berteriak, Eris memperkenalkan dirinya.

Memperkenalkan diri dengan ketakutan sambil bersikap sombong itu kelihatan agak lucu.

Ahh, tidak, bukan aku yang mengajari dia salam seperti itu. Saat bertemu dengan seseorang, cukup
perkenalkan dirimu terlebih dahulu untuk meluncurkan serangan pertama.

“Eris Boboboreas Greyrat? Aku tidak tahu kalau ras manusia mulai suka menggunakan nama-nama
yang lucu.”

“Bukan! Namaku Eris Boreas Greyrat! Aku cuma sedikit tergagap! Dibandingkan itu, sekarang
gantian kamu yang memperkenalkan diri!”

Setelah berteriak, Eris mengeluarkan suara “Ah!” dan menunjukkan ekspresi gelisah. Dia akhirnya
sadar, siapa sebenarnya yang barusan dia teriaki.

“Benarkah? Aku minta maaf. Namaku Ruijerd Supardia.”

Eris menenangkan ekspresi tegangnya, dan memamerkan kemenangannya.

Ekspresi di wajahnya seperti mengucapkan, “Lihat, aku tidak takut sama dia!”.

“Benar, aku bilang tidak apa-apa, bukan? Selama kita bisa berkomunikasi, semuanya bisa menjadi
teman.”

“Iya! Yang dikatakan Rudeus benar! Okaa-sama berbohong kepadaku!”

Jadi, ternyata Hilda yang mengajari Eris? Itu kan cuma dongeng yang dilebih-lebihkan. Oh, tunggu,
jika itu aku, jika aku melihat roh yang tidak memiliki kaki atau sejenis namahage [3], aku juga akan
merasa ketakutan.

“Apa yang dikatakan Hilda?”

“Kalau aku tidak mau tidur dengan cepat, ras Supard akan datang dan memakanku.”

Oh begitu, jadi Hilda menggunakan dongeng tersebut untuk menidurkan anaknya.

“Tapi dia tidak akan memakan anak-anak. Kenapa kamu tidak coba untuk berteman dengan ras
Supard, agar kamu bisa pamer kepada semua orang.”

“Aku bisa pamer k-kepada Ojii-sama dan Ghyslaine...?”

“Tentu saja.”

22
Aku melihat ke arah Ruijerd, dan dia tampak terkejut. Bagus.

“Ruijerd-san kelihatannya tidak memiliki banyak teman, aku pikir kalau Eris mau, dia akan berteman
denganmu.”

“T, tapi...”

Apa aku berkata sesuatu yang terlalu kekanak-kanakan...

Saat aku memikirkan kembali apa yang telah aku ucapkan, Eris tampak ragu.

Kalau aku pikir baik-baik, Eris sebenarnya juga tidak memiliki teman, dan.... situasiku juga tidak
banyak berbeda.

Mungkin dia masih agak merasa takut untuk mengucapkan kata “teman”. Sepertinya Eris masih
membutuhkan sedikit dorongan.

“Hey, Ruijerd-san juga!”

Saat aku memberikan dorongan kepada Ruijerd, sepertinya dia akhirnya menyadari situasi saat ini.

23
“Eh? Ahh. Eris.... Aku mohon bersikap baiklah kepadaku.”

“! Y, ya mau bagaimana lagi! A, aku akan menjadi temanmu!”

Melihat Ruijerd menundukkan kepalanya, ada sesuatu yang runtuh di dalam hati Eris.

Itu bagus.

Tapi setelah melihat adegan ini, aku paham, Eris itu benar-benar sederhana. Aku merasa bodoh
karena telah memikirkan hal ini-dan-itu tentangnya.

Tapi, aku tidak membenci sifat naif yang dimiliki Eris, hmmm...

“Fiuhh, omong-omong, ayo istirahat sebentar untuk hari ini.”

“Apa, kamu sudah mau tidur?”

“Iya Eris, sekarang aku benar-benar merasa lelah. Aku merasa sangat

mengantuk.” “Benarkah? Ya sudah kalau begitu. Selamat malam.”

Aku berbaring di tanah, dan Eris yang berada di sampingku meletakkan sesuatu mirip seperti mantel
(aku yakin benda itu milik Ruijerd) di atas tubuhku untuk menyelimutiku.

Aku benar-benar lelah.

Sebelum aku kehilangan kesadaranku,

“Apa kamu sudah tidak merasa takut?”

“Aku akan baik-baik saja kalau Rudeus ada bersamaku.”

Aku mendengar beberapa kalimat yang ia ucapkan.

Hah, sekalipun itu hanya Eris, aku harus membawanya pulang dalam keadaan selamat.

Aku tertidur saat memikirkan itu.

24
Bab 3
Rahasia Shisou
Bagian 1
Aku bermimpi.

Dalam mimpi itu, ada bidadari-bidadari yang turun dari langit.

Berbeda dari kemarin, aku yakin ini adalah mimpi yang indah.

Tapi di saat aku memikirkan itu, aku melihat ada mosaik yang menutupi selangkangan mereka, dan
mereka tertawa dengan wajah yang menjijikkan, dan suara “Fufufu”.

Itu terasa seperti mimpi buruk.

Saat aku menyadari fakta itu, aku terbangun.

“Itu cuma mimpi....”

Belakangan ini aku sering mengalami mimpi buruk....

Dihadapanku adalah dunia yang penuh dengan tanah dan bebatuan, yang memanjang tanpa batas
sampai ke cakrawala.

Benua Iblis.

Pecahan dari sebuah benua raksasa yang terbelah saat peperangan manusia-iblis berlangsung.
Tempat ini dulunya adalah area yang digunakan oleh Dewa Iblis Laplace untuk mengumpulkan ras

iblis.
Luas area benua ini hanyalah sekitar setengah dari luas Benua Tengah.

Tapi hampir tidak ada tanaman yang tumbuh di sini. Tanah yang ada di sini penuh dengan retakan,
dan memiliki permukaan yang sangat tidak rata. Ada batu-batu luar biasa besarnya yang
menghalangi pandangan, yang otomatis membuat tempat ini menjadi labirin alami.

Dan juga, konsentrasi Mana di Benua Iblis sangatlah tebal, dan ada banyak Makhluk sihir kuat yang
hidup di sini. Dari kabar yang beredar, katanya, untuk menyeberangi Benua Iblis, kau akan
membutuhkan waktu 3 kali lebih lama daripada saat kau menyeberangi Benua Tengah.

Bagian 2
Ini akan jadi perjalanan yang panjang.

Saat aku berpikir untuk menjelaskan situasi ini kepada Eris, aku melihat dia sedang sangat
bersemangat. Kedua matanya dipenuhi oleh bintang saat dia mengamati dataran Benua Iblis.

“Eris, sehubungan dengan tempat ini, kita sedang berada di Benua Iblis....”

“Benua Iblis! Kalau begitu petualangan kita akan segera dimulai!”

25
Dia benar-benar merasa senang.

Tidak merasa panik sedikitpun.

Hal apapun yang aku katakan sekarang tidak akan bisa membuatnya merasa minder.

Bagian 3
Eris dan Ruijerd menjadi sangat dekat. Sepertinya saat aku tidur, mereka masih mengobrol dengan
satu sama lain.

Yah, itu lebih baik daripada mereka bertengkar.

Eris dengan gembira menceritakan kisah-kisah yang terjadi di rumahnya, tentang belajar ilmu sihir
dan ilmu pedang.

Sekalipun Ruijerd sangat jarang mengucapkan sesuatu, tapi dia selalu menjawab dengan ramah saat
Eris sedang berbicara.

Apa yang terjadi dengan sikap ketakutan yang kau tunjukkan di awal tadi?

Eris ternyata tidak lagi merasa ngeri kepada pria yang menakutkan ini.

Sekalipun terkadang Eris mengucapkan sesuatu yang amat sangat kasar, yang terkadang membuat
keringat dingin mengalir di punggungku, Ruijerd tetap tidak merasa marah.

Tidak peduli sekasar apapun perkataan yang dikatakan Eris, Ruijerd sama sekali tidak memikirkan
itu.

Siapa sebenarnya yang menyebar rumor kalau ras Supard itu gampang marah?

Tapi sekalipun aku berpikiran seperti itu, Eris yang sekarang kurang-lebih mampu membaca suasana.

Sehubungan dengan itu, aku pikir Edona berhasil mengajari Eris dengan benar, untuk tidak
mengucapkan hal-hal yang mungkin akan membuat orang lain marah.

Aku harap begitu.

Tapi aku tidak tahu seberapa banyak toleransi yang dimiliki oleh Ruijerd terhadap orang asing, dan
aku berharap Eris akan lebih bijaksana dalam memilih kata-katanya.

Tentu saja, tingkat kesabaran Eris juga sangatlah rendah, jadi aku harap Ruijerd juga berhati-hati
dalam memilih kata-kata.

Saat aku memikirkan itu, aku bisa mendengar suara Eris menjadi lebih keras.

“Apakah Rudeus adalah saudaramu?”

“Bukan!”

26
“Tapi, Greyrat itu nama keluarga, bukan?”

“Meskipun benar itu adalah namanya, tapi dia itu bukan saudaraku!”

“Saudara tiri seibu? Saudara tiri seayah?”

“Bukan dua-duanya!”

“Sekalipun aku tidak begitu yakin soal ras manusia, tapi kamu harus menghargai anggota
keluargamu.”

“Aku bilang, kamu salah paham!”

“Tidak apa, kamu hanya perlu menyayangi dia.”

“Uuu....”

Eris kehilangan momentumnya, dan dengan nada yang kuat berkata.

“A, aku memang menyayangi dia...”

Yah, memang benar sih kalau kami bukan saudara kandung sungguhan.

Eris itu lebih tua dariku.

Bagian 4
Hanya ada bebatuan di Benua Iblis, dan perbedaan ketinggian di tanahnya pun sangat terjal.
Tanahnya juga keras, seperti terbuat dari batu.

Kalau kau menggali tanah, bongkahan tanahnya akan berhamburan kemana-mana.

Sama sekali tidak ada humusnya.

Tanah di sini hampir menjadi padang pasir yang gersang. Kalau kau terus-terusan hidup di tempat
ini, bahkan ras iblis pun akan bertarung satu sama lain untuk memperebutkan sumber daya alam.

Hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan di sini, dan terkadang aku melihat batu yang memiliki bentuk
seperti kaktus.

“Hmm. Tunggu sebentar. Jangan sampai kalian bergerak dari tempat ini.”

Setiap 10 menit sekali, Ruijerd akan mengucapkan itu, dan lari ke arah yang berada di hadapan kami.
Kemudian dia melompat ringan melewati bukit yang penuh dengan bebatuan, dan menghilang dalam
sekejap.

Dia benar-benar memiliki kekuatan fisik yang luar biasa.

Sekalipun Ghyslaine juga bisa dibilang luar biasa, tapi kalau kau mengkonversikan tingkat

27
kelincahan mereka menjadi angka, maka mungkin saja kalau Ruijerd memiliki tingkat kelincahan
yang bahkan lebih tinggi daripada yang dimiliki oleh Ghyslaine.

Ruijerd kembali dalam waktu kurang dari 5 menit.

“Maaf membuat kalian menunggu lama, ayo kita jalan lagi.”

Sekalipun dia tidak mengucapkan apapun, ada bau darah yang samar di ujung trisula miliknya.
Mungkin dia maju terlebih dahulu untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan kami.

Benar, di kamus yang ditulis Roxy, batu berwarna merah delima yang ada di dahi ras Supard
memiliki kemampuan yang mirip seperti sebuah radar. Dengan kemampuan itu, mereka mampu
menemukan musuh mereka dengan cepat.

Ruijerd terlebih dahulu membunuh Makhluk sihir dalam sekejap, sebelum mereka menyadari
keberadaan kami.

“Hey! Apa sebenarnya yang terus kamu lakukan sejak tadi?”

Tanya Eris dengan kasar.

“Aku membereskan Makhluk sihir yang menghalangi jalan kita.”

Jawab Ruijerd dengan ringkas.

“Bagaimana bisa kamu tahu di mana mereka berada, padahal sudah jelas kamu tidak bisa melihat
mereka!”

“Kalau aku, aku bisa melihat mereka.”

Ucap Ruijerd, dan dia menyibakkan rambut dari wajahnya. Di dahi Ruijerd, kami bisa melihat ada
batu berwarna merah delima yang tertanam di sana.

Sekalipun Eris mundur untuk sesaat, dia mengamati batu itu dengan cermat, dan menganggapnya
menarik. Kemudian dia menunjukkan ekspresi ketertarikan.

“Bagus sekali itu!”

“Memang kelihatannya bagus, tapi aku sudah berulang kali berpikir bahwa akan lebih baik bila aku
tidak memiliki ini.”

“Kalau begitu, aku akan memasangnya di dahiku untuk membantumu! Ayo, keluarkan!”

“Itu mustahil.”

Ruijerd tertawa kecut. Eris sudah mulai belajar untuk bercanda....

Itu tadi cuma bercanda, kan?

Mereka sepertinya sangat bersenang-senang, aku juga akan bergabung dalam obrolan mereka.

28
“Omong-omong, aku dengar Makhluk sihir di tempat ini sangat kuat...”

“Tidak banyak Makhluk sihir yang kuat di sini. Jumlah mereka di sini mungkin lumayan tinggi
karena kita berada jauh dari kota-kota besar.”

Benar, mereka ada banyak.

Dari awal, Ruijerd akan membereskan para monster setiap 10 menit. Kalau di kerajaan Asura, kau
tidak akan bertemu dengan satupun Makhluk sihir sekalipun kau mengendarai kereta kuda selama
berjam-jam.

Di kerajaan Asura, para ksatria dan petualang akan membersihkan Makhluk sihir pada waktu yang
sudah ditentukan.

Tapi sekalipun kita sedang berada di Benua Iblis, jumlah monster yang kami temui terlalu tinggi.

“Mulai dari awal kamu sudah bertarung sendirian, apa kamu baik-baik saja?”

“Tidak apa-apa. Aku membunuh mereka semua dalam sekali serang.”

“Oh begitu... Kalau kamu merasa lelah, tolong beritahu aku. Aku bisa membantumu karena aku bisa
menggunakan Sihir penyembuhan.”

“Anak-anak tidak perlu merasa terlalu cemas.”

Saat dia mengatakan itu, Ruijerd meletakkan tangannya di atas kepalaku dan mengusapnya dengan
malu-malu.

Mungkin orang ini benar-benar suka mengusap kepala anak-anak?

“Kamu hanya perlu untuk bertahan di samping adikmu untuk melindunginya.”

“Aku kan sudah bilang! Siapa yang adiknya! Aku tuh kakaknya!”

“Hmm, benarkah? Aku minta maaf.”

Ruijerd mengucapkan itu dan mengusap kepala Eris, tapi hasilnya adalah tangannya mendapat
tamparan keras.

Ruijerd yang malang...

Bagian 5
Sudah hampir 3 jam berlalu.

Karena banyaknya perbedaan ketinggian yang ada di jalan yang kami lalui, kami harus sering
berhenti. Untuk menyeberangi jalan yang berbentuk seperti ular, kami juga menghabiskan banyak
waktu.

Kalau dihitung dengan garis lurus, mungkin kami belum mencapai 1 kilometer.

29
Aku capek. Kemarin juga seperti ini.

Aku tidak tahu kenapa tubuhku terasa begitu lelah. Apa ini gara-gara teleportasi? Atau hanya karena
aku memang tidak memiliki cukup banyak stamina?

Dibawah bimbingan Ghyslaine, harusnya aku sudah berlatih untuk meningkatkan kemampuan
fisikku dengan benar...

“Ada sebuah desa!”

Eris sama sekali tidak tampak lelah, dan dia melihat tempat itu dengan begitu semangat. Aku iri
dengan stamina yang dia miliki.

Sekalipun Eris bilang kalau itu adalah desa, tapi tempat tersebut lebih terkesan seperti dusun kecil.
Belasan rumah dibangun berjejer-jejer dan dikelilingi oleh pagar yang dibuat secara kasar. Ada
sawah kecil di samping pagar.

Sekalipun aku tidak yakin dengan tumbuh-tumbuhan seperti apa yang ditanam di sana, aku pikir
sawah itu gersang.

Dengan tempat seperti ini, di mana tidak ada air sungai atau hal lain sejenisnya, mungkin itu adalah
usaha yang sia-sia.

“Berhenti!”

Pintu masuk menuju desa itu diblokade. Saat aku melihatnya dari dekat, tampak ada pemuda yang
kira-kira seumuran dengan anak SMP. Rambut di kepalanya berwarna biru, dan itu mengingatkanku
pada Roxy.

“Ruijerd, siapa orang-orang ini!”

Dia bicara dengan menggunakan bahasa Dewa Iblis. Sepertinya kemampuanku mendengar bahasa
Dewa Iblis bisa dibilang oke. Aku bisa memahami ucapannya dengan baik, OK.

“Mereka ini adalah bintang jatuh yang tadi.”

“Mereka tampak mencurigakan, kau tidak boleh membiarkan orang-orang ini masuk ke dalam desa!”

“Kenapa. Apanya yang kelihatan mencurigakan?”

Ruijerd mengencangkan wajahnya, dan mendekat sekaligus memberikan tekanan kepada pemuda itu
untuk memberikan jawaban.

Hawa membunuh yang luar biasa.

Jika aku melihat Ruijerd untuk pertama kalinya saat dia sedang menunjukkan hawa membunuh
seperti itu, aku pasti akan langsung melarikan diri tanpa banyak pikir panjang.

“B, bagaimanapun juga, mereka tampak mencurigakan!”

30
“Mereka hanya secara tidak sengaja terlibat dalam Malapetaka Mana yang terjadi di Asura, dan
diteleportasi ke tempat ini.”

“T, tapi-”

“Kau brengsek, apa kau berniat untuk mengabaikan anak-anak ini....?”

Ruijerd mengepalkan tinjunya. Secara reflek aku menggenggam tangannya.

“Ini memang bagian dari pekerjaannya, tolong tahan dirimu.”

“Apa....?”

“Maksudku, untuk seorang bawahan seperti dia, dia tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini.
Bukannya akan lebih baik kalau kita menemui seseorang dengan posisi yang lebih tinggi?”

Pemuda itu mengernyitkan dahinya saat mendengar aku mengucapkan kata bawahan.

“Kau benar. Robin, panggil Ketua.”

Ruijerd melotot ke arah pemuda itu, tatapannya seperti berkata <Cukup basa-basinya>.

“Ahh, aku juga memikirkan hal yang sama.”

Pemuda bernama Robin itu menutup kedua matanya, dan terdiam selama lebih dari 10 detik...

“…..”

Apa yang dilakukan orang ini? Cepat pergi sana.

Pakai menutup mata segala, jangan-jangan kau sedang tidur!

Atau, apakah kau sedang menunggu datangnya ciuman?

“Ruijerd-san, ini...?”

“Ras Migurd bisa berbicara dengan satu sama lain sekalipun mereka tidak berada dalam lokasi yang
sama.”

“Ah, kalau aku ingat-ingat, Shishou-ku juga mengajarkan hal ini kepadaku.”

Lebih tepatnya, hal itu tertulis di dalam surat yang dikirim Roxy. Ras Migurd bisa berhubungan
dengan satu sama lain bila mereka sedang berdekatan.

Ditambah lagi, Roxy juga menulis bahwa untuk bisa melarikan diri dari kemampuan itu, dia pergi
meninggalkan desa tempatnya tinggal.

Roxy yang malang....

31
Meski begitu, artinya tempat ini adalah komunitas Migurd.

Mungkin akan lebih baik kalau aku mengucapkan nama Roxy. Ah, jangan, aku masih belum tahu
hubungan apa yang dimiliki oleh Roxy dengan desa ini, ada kemungkinan kalau aku malah akan
membawa masalah yang tidak berguna kepada diriku sendiri.

“Ketua akan segera datang.”

“Tidak masalah jika kami masuk dan mencarinya sendiri, kan?”

“Bagaimana bisa aku membiarkan kalian masuk ke dalam desa!”

“Begitukah?”

Untuk sementara, suasananya menjadi tidak nyaman. Eris menarik lengan bajuku dengan pelan.

“Hey, apa yang terjadi?”

Eris tidak mengerti bahasa Dewa Iblis.

“Dia bilang kalau kita ini sangat mencurigakan, jadi dia memilih untuk menunggu agar Ketua desa
datang dan memeriksa situasinya.”

“Apa, bagian mana dari kita yang terlihat mencurigakan...”

Eris cemberut dan melihat pakaiannya sendiri. Itu adalah pakaian sama yang ia gunakan saat ia pergi
ke kota atau menghadiri kelas ilmu pedang.

Sekalipun mungkin pakaian itu terlihat agak ringan untuk dipakai, tapi itu tidak kelihatan aneh sama
sekali.

Paling tidak, aku pikir Eris tidak terlalu berbeda dari Ruijerd. Jika dia mengenakan sesuatu yang
mirip seperti gaun, itu baru kelihatan mencurigakan....

“Tidak masalah, kan?”

“Apa maksudmu dengan tidak masalah?”

“Kalau kamu menanyakan itu kepadaku, aku juga kesulitan untuk menjelaskannya... Itu, kau tau...”

“kita akan baik-baik saja.”

“I-ya....?”

Sudah kuduga, saat kami beradu mulut di depan pintu masuk desa, Eris sepertinya merasa sedikit
gelisah. Tapi setelah aku berkata padanya bahwa kita akan baik-baik saja, dia segera menjadi
penurut.

“Ketua sudah tiba.”

32
Tampak ada seorang remaja dengan wajah kekanak-kanakan yang berjalan dengan menggunakan
tongkat yang keluar dari desa. Dan ada dua gadis yang kelihatan seperti siswi SMP yang
berpegangan kepada si remaja.

Semuanya tampak begitu muda.

Mungkin, saat seorang Migurd menjadi dewasa, mereka akan tetap memiliki penampilan seperti
anak SMP? Kamus yang ditulis Roxy tidak menuliskan informasi tentang itu.

Oh tunggu dulu, kalau tidak salah gambar ras Migurd yang ada di kamus mirip seperti anak SMP.

Aku pikir, Roxy lah yang menggambar dirinya sendiri, bahkan dadanya pun tampak lebih berisi...
Apa mungkin, kalau itu memang merupakan penampilan ras Migurd yang sudah dewasa?

Saat aku memikirkan itu, si Ketua mulai bicara dengan Robin.

“Mereka adalah anak-anak bukan....?”

“Ya, dan sepertinya salah satu dari mereka bisa berbicara menggunakan bahasa Dewa Iblis,
bagaimanapun kau melihatnya, itu terasa mencurigakan.”

“Bahasa atau apalah, siapapun bisa menggunakannya kalau mereka mempelajari itu, bukan?”

“Untuk alasan apa manusia dengan umur sekecil itu belajar bahasa Dewa Iblis!”

Serius.

Ketua itu menepuk pundak Robin.

“Sudah, sudah. Kau harus menenangkan dirimu.”

Ketua perlahan berjalan ke sampingku, dan aku menundukkan kepalaku.

Bukan tata krama seorang bangsawan, tapi ojigi-nya [4] orang Jepang.

“Senang bertemu denganmu untuk pertama kali. Namaku Rudeus Greyrat.”

“Oh, sopan sekali. Aku adalah Ketua dari komunitas ini, Rocks.”

Aku mengirim sinyal mata kepada Eris. Rocks tampak seumuran dengan Eris, tapi sikapnya benar-
benar berbeda dari Eris, dan dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Dia menyilangkan tangannya, kemudian menurunkannya kembali, dan kelihatannya dia tidak bisa
bersikap tenang.

Dia merasa ragu, apakah dia harus menyilangkan tangannya dan bersikap arogan seperti biasa atau
tidak.

“Eris, ayo ucapkan salammu.”

33
“T, tapi, aku tak bisa menggunakan bahasa Dewa Iblis?”

“Cukup lakukan saja hal yang diajarkan kepadamu di kelas tata krama. Aku akan menerjemahkannya
untukmu.”

“Uu- se, senang bertemu denganmu, namaku Eris Boreas Greyrat.”

Eris menunjukkan apa yang ia pelajari di kelas tata krama dan mengucapkan salam. Rocks
tersenyum setelah melihat itu.

“Gadis yang di sana, apa dia mengucapkan salam?”

“Ya, ini adalah cara kami untuk mengucapkan salam di kota kelahiran

kami.” “Hoh~ Tapi caranya berbeda denganmu?” “Laki-laki dan perempuan

memiliki cara yang berbeda.”

Rocks mengangguk dengan gaya “aku mengerti, aku mengerti”, kemudian dia meniru contohku dan
menundukkan kepalanya di hadapan Eris.

“Aku adalah Ketua dari komunitas ini, Rocks.”

Eris menatapku dan tampak kebingungan setelah ia melihat si Ketua tiba-tiba mendukkan kepalanya.

“Rudeus, apa yang dia katakan?”

“Dia bilang, 'Aku adalah Ketua dari komunitas ini, Rocks.' “

“Be, benarkah? Hm, hmph. Jadi benar yang dikatakan Rudeus, kita bisa berkomunikasi dengan satu
sama lain.”

Eris mengucapkan itu sambil tersenyum.

Baiklah, dengan ini situasinya beres kan?

“Jadi, bisakah kami diberi ijin untuk masuk ke dalam desa?”

“Hmmmm.....”

Rocks mengamati seluruh bagian tubuhku, rasanya seperti dia ingin menjilatiku.

Tolong hentikan.

Kalau kau menatapku dengan penuh gairah seperti itu, aku jadi merasa kalau aku perlu melucuti
pakaianku...

Tatapan Rocks berhenti di depan dadaku.

34
“Darimana kamu mendapat kalung ini?”

“Shishou memberikan ini kepadaku.”

“Siapa nama Shishou-mu?”

“Nama Shishou-ku adalah Roxy.”

Aku mengucapkan namanya dengan jujur. Kalau dipikir-pikir, ini adalah nama Shishou-ku yang
terhormat, kenapa aku harus menyembunyikan fakta itu?

“Apa!”

Robin berteriak keras. Dia buru-buru menggenggam kedua pundakku.

Apa aku baru saja menggali kuburanku sendiri?

“K, kau, b-barusan bilang Roxy!?”

“Ya, dia adalah Shishou-ku...”

Saat aku menjawabnya, di sampingku, aku melihat Ruijerd sudah siap untuk mengayunkan tinjunya,
dan aku buru-buru menghentikan dia.

Robin tidak tampak seperti orang yang sedang marah, tapi gelisah.

“D-di mana Roxy sekarang?!”

“Aku sudah lama tidak bertemu dengannya, jadi aku...”

“Cepat beritahu aku! Roxy, Roxy adalah anakku!!”

Permisi, apa yang barusan dia bilang?

“Maafkan aku, aku tidak mendengar ucapanmu yang terakhir dengan jelas.”

“Roxy adalah anakku! Apa dia masih hidup?!”

Maaf bisa tolong diulangi lagi? Nah, aku mendengarnya dengan jelas.

Tunggu dulu, aku lebih memikirkan orang ini, yang kelihatan seperti anak SMP. Hanya dengan
melihat penampilannya saja, kau mungkin akan menganggap kalau dia adalah adiknya Roxy.

Tapi, begitu ya, hm---.

“Cepat beritahu aku, dia pergi meninggalkan desa ini sejak 20 tahun yang lalu, dan kami belum
menerima kabar sama sekali darinya sejak saat itu!”

35
Sepertinya Roxy diam-diam pergi meninggalkan rumahnya. Aku belum pernah mendengarkan
perihal ini darinya. Hufff. Penjelasan Shishou-ku masih belum cukup mendetail.

Erm, dia bilang 20 tahun.

Huh? Berapa umur Roxy sekarang?

“Aku mohon, tolong jangan diam saja, cepat beritahu aku sesuatu.”

Oh, maaf.

“Roxy sekarang....”

Aku baru sadar kalau saat ini kedua pundakku masih digenggam oleh Robin. Rasanya seperti aku
sedang diancam olehnya. Sekalipun sebenarnya ini berbeda.

Tapi tetap saja, ini terasa seperti kamu berusaha untuk menundukkanku dengan menggunakan
kekerasan sekarang!

Kalau kau ingin aku menyerah dengan menggunakan kekerasan, paling tidak kau harus
menghancurkan PC-ku dengan menggunakan tongkat baseball, menghajarku dengan karate, dan
mematahkan hatiku dengan kata-kata yang tidak senonoh!

Kalau aku tidak menunjukkan sikap yang tegas, aku akan membuat Eris merasa gelisah, bukan?

“Sebelum itu, tolong jawab pertanyaanku. Berapa umur Roxy sekarang?”

“Umur? Anu, daripada itu...”

“Ini adalah hal yang sangat penting! Dan tolong beritahu aku tentang rentang hidup ras Migurd!”

Ini adalah sesuatu yang harus aku dengar.

“Ah, ahh.... Kalau Roxy... Harusnya dia sekarang berada di usia 44 tahun. Rentang hidup untuk ras
Migurd itu sekitar 200 tahun. Sekalipun ada diantara kami yang meninggal karena penyakit, tapi bila
mereka mampu tumbuh hingga usia tua, kira-kira mereka akan hidup sampai 200 tahun.”

Umur Roxy sama denganku. Aku sedikit merasa senang.

“Jadi begitu.... Ah, tolong berhenti menggenggam pundakku.”

Robin akhirnya melepaskan tangannya. Bagus sekali, baaagus sekali, kita akhirnya bisa bicara.

“Setengah tahun yang lalu, Roxy harusnya masih berada di Shirone. Sekalipun aku belum pernah
bertatap muka dengannya, tapi aku berkomunikasi dengannya menggunakan surat.”

“Surat...? Anak itu bisa menulis dengan bahasa manusia?”

“Paling tidak 7 tahun yang lalu, dia bisa menulis menggunakan bahasa itu dengan sempurna.”

36
“B, begitu ya.... Jadi dia baik-baik saja?”

“Kalau dia tidak mengalami kecelakaan atau terserang penyakit, harusnya sih dia masih sangat
sehat.”

Saat aku mengucapkan itu, Robin berlutut di tanah dengan tubuh gemetar. Dia menunjukkan ekspresi
lega sambil meneteskan air mata.

“Jadi begitu... Dia selamat... Dia selamat... Haha... Syukurlah.”

Syukurlah, ayah mertua.

Tapi dengan melihatnya, aku jadi mengingat ayahku, Paul. Kalau Paul tahu bahwa aku selamat dari
bencana itu, dia mungkin juga akan menangis seperti orang yang berada di hadapanku saat ini.

Aku jadi ingin mengirim surat ke Buina sesegera mungkin...

“Kalau begitu, maukah anda mengijinkan kami untuk memasuki desa?”

Aku melihat Robin yang menangis di sudut mataku, sambil berbicara dengan Ketua Rocks.

“Tentu saja. Bagaimana mungkin kami bersikap dingin kepada seseorang yang membawa informasi
tentang keselamatan Roxy?”

Efek dari kalungnya Roxy benar-benar luar biasa. Semisal aku tahu kalau ini bakal terjadi, aku akan
menunjukkan kalung itu dari awal.

Ah, tidak, berdasarkan perkembangan dari percakapan kami, ada kemungkinan kalau mereka akan
curiga bahwa aku telah membunuh Roxy dan mencuri kalungnya.

Ras iblis benar-benar memiliki umur yang panjang, dan pasti ada orang-orang yang memiliki
penampilan berbeda dari usia mereka yang sesungguhnya.

Kalau usiaku yang sudah lebih dari 40 tahun ketahuan, tak peduli semirip apapun diriku dengan anak
berusia 10 tahun, itu tetap akan mencurigakan, bukan?

Aku harus lebih berhati-hati. Lakukan lebih banyak tindakan yang sesuai dengan yang biasa
dilakukan anak-anak.

Dan dengan begitu, kami memasuki desa ras Migurd.

37
Bab 4
Alasan Untuk Percaya
Bagian 1
Kalau kau hendak mendeskripsikan desa Migurd ini secara singkat, kalimat yang cocok adalah “luar
biasa miskin”.

Ada belasan rumah di dalamnya. Sulit untuk menjelaskan penampilan rumah-rumah tersebut.

Rasanya seperti, mereka hanya menggali tanah, dan kemudian menutupinya dengan cangkang kura-
kura.

Arsitektur di kerajaan Asura jauh lebih maju bila dibandingkan dengan tempat ini.

Meski begitu, sekalipun ada seorang arsitek dari kerajaan Asura yang datang kemari, tidak mungkin
bagi mereka untuk mengumpulkan kayu-kayu yang dibutuhkan, dan mereka juga harus menyerah
untuk membangun di tanah di sini.

Bahkan sawah yang terletak di luar desa hanya ditanami tumbuh-tumbuhan layu.

Aku penasaran, apakah tumbuh-tumbuhan yang tampak layu seperti itu adalah suatu hal yang normal
terjadi di sini?

Tidak ada penjelasan khusus soal sektor pertanian dalam kamusnya Roxy. Di sana hanya tertulis
“sayuran di sana rasanya pahit dan sama sekali tidak terasa enak.” Kebetulan, disamping sawah, ada
banyak bunga yang memiliki mulut dan gigi seperti bunga pakkun [5], tertanam di sana.

Aku tidak yakin apakah bunga itu dianggap sebagai tanaman atau binatang, karena gigi-gigi mereka
yang tidak rata itu terus mengeluarkan bunyi gemeletuk. Mereka pasti digunakan untuk menghalau
makhluk-makhluk yang datang untuk merusak sawah.

Di ujung desa, ada beberapa gadis mirip seperti siswi SMP yang sedang mengelilingi api unggun dan
memanggang sesuatu.

Pemandangan itu mirip seperti acara perkemahan yang biasa diadakan di luar sekolah.

Gadis-gadis itu sedang mempersiapkan makanan, dan setelah mereka selesai membuatnya, mereka
akan membagikannya kepada semua orang.

Hampir tidak ada yang namanya orang dewasa di sini, dan yang terlihat hanyalah anak-anak kecil
yang bermain.

Selain itu, ada juga Robin yang menjaga gerbang dan Kepala desa Rocks.

Kalau aku tidak salah, peran penduduk di sini adalah seperti ini: Para pria akan pergi keluar untuk
berburu, dan para wanita akan tinggal di rumah masing-masing untuk mengawasi desa.

Posisi di komunitas Migurd harusnya mirip seperti itu.

38
Jadi itu artinya, saat ini para pria sedang keluar untuk berburu.

“Apa ada yang bisa diburu di sekitar sini?”

“Makhluk sihir.”

Sekalipun jawaban itu memang mampu menjawab pertanyaanku, tapi jawabannya agak terlalu
singkat.

Rasanya sama seperti saat bertanya kepada nelayan akan apa yang ingin dia tangkap, dan
jawabannya adalah, ‘aku menangkap ikan’. Itu adalah jawaban yang tepat, namun sama sekali tidak
enak didengar.

Yah, aku akan lanjut bertanya.

“Hmm. Apakah benda yang menutupi atap itu juga berasal dari Makhluk sihir?”

“Itu berasal dari Grand Tortoise. Cangkangnya sangat keras, dan dagingnya lezat. Kau bahkan bisa
membuat tali busur dari urat mereka.”

Daging mereka lezat?

Tapi aku tidak bisa membayangkan ukuran kura-kura itu. Rumah terbesar di desa ini ditutupi oleh
cangkang yang lebarnya lebih dari 20 meter.

Saat aku memikirkan itu, Ruijerd dan Rocks memasuki rumah terbesar.

Rumah terbesar = rumah Kepala desa, sepertinya dunia ini juga memiliki aturan yang sama.

“Permisi.”

“T, terima kasih telah mengundang kami…”

Eris dan aku mengucapkan salam saat kami memasuki rumah.

Bagian dalamnya tampak lebih lebar dari yang kami lihat saat masih di luar. Lantai rumah dilapisi
dengan bulu-bulu hewan, dan ada hiasan berwarna-warni yang digantung di tembok.

Ada sesuatu yang mirip seperti perapian di bagian tengah rumah yang berfungsi untuk menerangi
rumah.

Ruangan yang ada di dalam rumah tidak dipisah oleh tembok, dan untuk tidur, kau hanya perlu
menyelimuti dirimu dengan menggunakan bulu binatang, lantas berbaring sajalah di lantai.

Di satu sisi rumah, ada sebilah pedang dan sebuah busur, dan tampaknya ras ini adalah ras yang
gemar berburu.

Kedua gadis yang tadinya mengikuti Kepala desa tidak ikut masuk ke dalam rumah. Lalu kenapa tadi
mereka mengikuti Kepala desa sampai ke depan pintu masuk rumah?

39
Hmm, terserah lah.

“Kalau begitu, mari kita dengar ceritamu.”

Rocks duduk di dekat perapian dan mengucapkan itu.

Ruijerd duduk di hadapannya, dan aku duduk sambil menyilangkan kakiku di samping Ruijerd.

Aku melihat Eris yang masih berdiri dan tidak tahu di mana dia harus duduk.

“Apa kita juga harus duduk di lantai saat berada di dalam rumah?”

“Bukannya kamu juga duduk di lantai saat latihan ilmu pedang?”

“B, benar juga.”

Eris bukanlah tipe orang yang merasa ragu untuk duduk di lantai.

Mungkin dia heran melihat perbedaan antara aturan yang ada di sini dengan yang dia pelajari di
kelas tata krama.

Eris akan mengikuti aturan tata krama di hadapan orang lain, tapi situasi yang dia alami saat ini
sangat berbeda dari apa yang dia pelajari, jadi dia merasa bingung.

Aku benar-benar berharap agar pengaruh buruk ini tidak ikut terbawa saat kami pulang nantinya...

Bagian 2
Sebelum aku mulai menjelaskan tujuan kami selanjutnya, aku terlebih dahulu menyatakan nama,
umur, profesi, dan lokasi rumah kami.

Aku juga menjelaskan hubungan yang kumiliki dengan Eris, status sosial yang dimiliki Eris, dan
bagaimana kami bisa secara misterius muncul di Benua Iblis.

Aku tidak mengucapkan hal apapun yang berhubungan dengan Dewa Manusia. Aku masih belum
yakin, posisi seperti apa yang dimiliki oleh Dewa Manusia dalam komunitas ras iblis. Kalau dia
dianggap sebagai dewa yang jahat, mungkin kami malah akan dicurigai oleh mereka.

“...Dan itulah yang terjadi kepada kami.”

“Hm...”

Rocks menopang dagunya dengan tangan, sambil merenungkan hal-hal yang aku ucapkan.

Ekspresi wajahnya mirip seperti anak SMP yang kesulitan saat menghadapi soal ujian.

“…... Aku mengerti.”

Eris sudah mulai merasa ngantuk saat kami menunggu jawaban dari Rocks.

40
Sekalipun kelihatannya dia masih penuh dengan energi, nyatanya dia sudah menghabiskan cukup
banyak tenaga, karena dia tidak terbiasa dalam melakukan perjalanan panjang.

Sama seperti kemarin malam, dan kelihatannya dia masih belum tidur sama sekali semenjak dia
bertemu dengan Ruijerd.

Sudah kuduga, dia sudah hampir mencapai batasnya.

“Aku yang akan mendengarkan diskusinya, kalau mau, kamu boleh tidur.”

“...Apa maksudmu dengan tidur, bagaimana caranya aku tidur di sini?”

“Mungkin kamu bisa menggunakan bulu binatang sebagai selimut.” “Tapi

tidak ada bantalnya...”

“Kamu bisa menggunakan pangkuanku untuk itu.”

Aku mengucapkan itu sambil menepuk pahaku, sampai mengeluarkan bunyi

‘pak~pak’. “A, apa maksudmu dengan pangkuan...?”

“Maksudku, kamu bisa menggunakan pahaku sebagai

bantal.” “…..Benarkah? T, terima kasih.”

Kalau itu adalah Eris yang biasa, dia pasti akan mengatakan ini-dan-itu.

Tapi sepertinya status mengantuk yang dia miliki sudah dalam kondisi MAX, maka dia pun langsung
membaringkan kepalanya di atas pahaku tanpa merasa ragu.

41
Dia menunjukkan ekspresi tegang dan mengepalkan kedua tangannya erat-erat, sambil menutup
kedua matanya. Tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya dia tertidur pulas.

Dugaanku benar, dia benar-benar kelelahan. Aku menghelai rambut merah Eris dengan lembut, dan
dia memutar tubuhnya, seperti sedang merasa gatal.

Fuahaha.

Tiba-tiba, aku merasakan tatapan seseorang.

“…. Ada apa?”

Rocks yang sedang menatapku sambil tersenyum lebar membuatku sedikit merasa malu.

“Hubungan kalian benar-benar baik ya.”

“Itu benar.”

Tapi aku dilarang menyentuhnya.

Ojou-sama yang satu ini memiliki nilai moral yang tinggi.

Jadi aku harus menghormati keinginannya.

“Kalau begitu, bagaimana rencanamu untuk kembali ke Asura?”

“Kami akan mencari uang dan pulang dengan berjalan kaki.”

“Kalian berdua akan mencari uang?”

“Tidak, hanya aku yang akan mencari uang.”

Tidak mungkin kan, kalau aku membiarkan Eris yang tidak tahu cara kerja untuk mencari uang?

Yah, sebenarnya aku juga hampir sama dalam hal itu.

“Tidak hanya mereka berdua, aku juga akan pergi bersama mereka.”

Ruijerd ikut bergabung dalam percakapan kami.

Dia benar-benar seorang rekan yang bisa diandalkan.

Sekalipun aku benar-benar ingin untuk mempercayai Ruijerd, tapi gara-gara insiden dengan Dewa
Manusia, aku percaya bahwa akan lebih baik kalau kami berpisah di sini, untuk mencegah
munculnya masalah nantinya.

Meski begitu, bagaimana caranya aku bisa menolak Ruijerd?

“Ruijerd, kenapa kamu ingin pergi bersama dengan mereka?”

42
Rocks tampak gelisah dan menunjukkan ketidaksetujuannya.

Dan Ruijerd tampak tersinggung.

“Tidak ada alasan tertentu. Aku hanya akan melindungi dan mengantar mereka sampai ke rumahnya
dengan selamat.”

Rasanya percakapan antara mereka berdua tidak berjalan dengan mulus.

Rocks menghela nafas.

“Kalau begitu, kamu akan pergi memasuki kota?”

“Hmm...”

'Hmm' ?

Kamu tidak akan masuk ke dalam kota?

“Coba pikirkan, apa yang akan terjadi kalau orang-orang melihat dirimu membawa anak-anak
mendekati sebuah kota? Bukannya 100 tahun yang lalu kamu diusir oleh para prajurit yang ada di
kota? Bahkan mereka sampai membentuk kelompok khusus untuk memburumu?”

100 tahun yang lalu?

“Itu... Tapi... Kalau aku menunggu mereka di luar kota...”

“Kalau begitu, kamu tidak akan bertanggung jawab dengan hal-hal yang terjadi di dalam kota?”

Rocks menatap Ruijerd dengan ekspresi heran.

Ruijerd menggertakkan giginya dengan kuat.

Ras Supard adalah ras yang dibenci oleh semua orang. Bahkan di Benua Iblis, fakta tersebut tetap
tidak mengalami perubahan. Tapi, sampai membentuk kelompok untuk memburu Ruijerd itu rasanya
sudah kelewatan. Apa mereka menganggap ras Supard sebagai Makhluk sihir?

“Kalau ada sesuatu yang terjadi di dalam kota...”

“Apa yang akan kamu lakukan kalau ada sesuatu terjadi?”

“Sekalipun aku harus membunuh semua orang yang ada di dalam kota, aku akan menyelamatkan
mereka berdua.”

Tatapannya serius.

Mengerikan.

Ini benar-benar terlalu mengerikan.

43
Pria ini memiliki keteguhan hati untuk melakukan apapun demi mencapai tujuannya.

“Kamu sama sekali tidak pandang bulu kalau masalahnya menyangkut anak-anak.... Kalau dipikir-
pikir, kamu diterima oleh para penduduk desa ini juga karena kamu telah menyelamatkan anak-anak
dari serangan Makhluk sihir.”

“Ya.”

“5 tahun sudah berlalu sejak saat itu, waktu benar-benar mengalir dengan cepat.”

Rocks menghembuskan nafas dengan gaya yang dilebih-lebihkan.

Sekalipun aku merasa kasihan karena Rocks harus menjadi kawan kami dalam hal menolak Ruijerd,
tapi sikap yang ia tunnjukkan itu lumayan menyebalkan.

Dia kelihatan seperti murid SMP bersifat angkuh yang mengejek orang dewasa, hanya karena
mereka berbuat bodoh.

“Tapi Ruijerd. Kalau kamu melakukan hal seperti itu, apa kamu bisa mencapai tujuanmu?”

“Mu.....”

Ruijerd mengernyitkan dahinya.

Tujuan.

Sepertinya pria ini memiliki tujuan tertentu dalam pikirannya.

“Apa tujuanmu?”

Aku memotong pembicaraan mereka.

“Itu adalah tujuan yang sederhana. Aku ingin menghilangkan keburukan yang dimiliki ras Supard,
hanya itu.”

Aku benar-benar ingin berkata bahwa itu adalah tujuan yang mustahil untuk dicapai.

Masalah tentang diskriminasi sebuah ras tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan usaha satu orang.

Bahkan masalah sekecil korban bully dalam sebuah kelas di sekolah juga tidak bisa diselesaikan oleh
satu orang.

Apalagi kalau masalah itu sudah tertanam erat di dalam hati semua makhluk di seluruh penjuru
dunia.

Eris yang bertemu dengan Ruijerd, itu mirip seperti Vegeta yang bertemu dengan Broly. [6]

Ruijerd sudah dianggap sebagai orang yang jahat semenjak dia masih kecil, jadi bagaimana bisa dia
berubah menjadi orang baik?

44
“Tapi bukannya benar kalau ras kalian meluncurkan serangan kepada lawan dan kawan saat
peperangan masih berlangsung?”

“Itu!”

“Tidak peduli seburuk apa reputasi yang kamu miliki, tapi memang benar kalau ras Supard itu
mengerikan...”

“Tidak! Itu tidak benar!”

Ruijerd meraih kerah bajuku.

Dia menatapku dengan ekspresi yang luar biasa mengerikan.

Ini gawat, tubuhku gemetaran.

Awawawa....

“Itu adalah rencana jahat Laplace! Ras Supard bukanlah ras yang mengerikan!”

A, a, apa?

Tolong hentikan, kamu membuatku takut.

Tubuhku tidak bisa berhenti gemetar.

Eh, apa barusan dia bilang rencana jahat? Ini hasil dari rencana jahat?

Laplace itu adalah makhluk yang hidup 400 tahun lalu, kan?

“A, apa yang kamu bilang soal Laplace?”

“Si brengsek itu mengkhianati kesetiaan kami!”

Kekuatan yang ia gunakan untuk menggenggam kerah bajuku melemah. Aku berulang kali menepuk
pergelangan tangan Ruijerd, dan akhirnya dia mau melepaskan kerah bajuku.

Tapi kedua tangannya masih gemetar.

“Si brengsek itu.... Si brengsek itu...!”

Ucap Ruijerd sambil menggertakkan giginya.

“Bisakah kamu menceritakan insiden tersebut secara mendetail?”

“Itu adalah cerita yang panjang.” “Tidak masalah.”

45
Ruijerd mulai menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam sejarah.

Laplace.

Dia adalah pahlawan yang berhasil merebut kembali kekuasaan dari ras manusia, dan menyatukan
ras iblis.

Sejak awal, ras Supard telah menjadi bawahan Laplace.

Kelompok prajurit Supard. Mereka memiliki ketangkasan tinggi dan kemampuan mengerikan untuk
mendeteksi musuh yang tidak terlihat.

Kelompok yang memiliki kecakapan bertempur luar biasa tingginya itu dipilih menjadi pasukan elit
Laplace.

Keahlian khusus mereka adalah serangan mendadak dan serbuan di malam hari.

Mata yang ada di dahi mereka berfungsi sebagai radar yang mampu melihat area yang ada di
sekeliling mereka. Mereka tidak akan pernah bisa disergap oleh lawan, dan pasti akan berhasil dalam
melakukan serangan mendadak dan serbuan di malam hari.

Sederhananya, mereka adalah elitnya elit.

Di masa lalu, nama ras Supard ditakuti oleh lawan dan dihormati oleh kawan.

Di tengah-tengah periode peperangan Laplace, di saat mereka baru mulai menyerbu Benua Tengah,
Laplace mengunjungi kelompok prajurit Supard sambil membawa tombak-tombak buatannya
sendiri.

Tombak Iblis.

Ruijerd tidak menyebutkan nama resmi dari tombak tersebut, dan hanya menyebutnya sebagai
Tombak Iblis.

Laplace memberikan tombak-tombak tersebut kepada ras Supard. Tombak tersebut mirip dengan
tombak yang dimiliki ras Supard, hanya saja seluruh bagian tombaknya memiliki warna hitam pekat,
dan hanya dengan sekilas melihatnya, orang bisa tahu kalau tombak itu adalah benda sihir.

Tentu saja, ada banyak prajurit yang menolak untuk menerima tombak tersebut, karena tombak yang
mereka miliki adalah representasi dari jiwa seorang Supard. Mereka tidak sanggup untuk membuang
tombak mereka sendiri.

Namun tombak-tombak itu adalah senjata yang secara pribadi dipersiapkan oleh Laplace sebagai
tuan mereka.

Pada akhirnya, Ruijerd sebagai pemimpin mereka, memaksa semua orang yang tergabung dalam
kelompok prajurit untuk menggunakan tombak itu sebagai tanda kesetiaan mereka kepada Laplace.

“Hmm? Pemimpin?”

46
“Ya, dulu aku adalah pemimpin dari kelompok prajurit ras Supard yang aku sebutkan.”

“… Berapa umurmu sekarang?”

“Aku berhenti menghitung setelah usiaku mencapai 500 tahun.”

“Ah, begitu...”

Apa Roxy menulis soal umur panjang ras Supard dalam kamusnya?

Yah, terserahlah.

Kelompok prajurit Supard menyingkirkan tombak mereka dan melanjutkan peperangan dengan
menggunakan Tombak Iblis.

Tombak Iblis memiliki kekuatan yang luar biasa, mampu memperkuat tubuh penggunanya hingga
beberapa kali lipat, dan mampu membuat sihir ras manusia menjadi tidak berguna, dan bahkan
mampu membuat indra mereka menjadi lebih tajam.

Kemanapun mereka pergi, mereka tidak akan terkalahkan.

Tak lama kemudian, penampilan para pengguna tombak itu mulai berubah menjadi iblis yang jahat.
Makin banyak darah yang diserap oleh pengguna Tombak Iblis, makin gelap pula jiwa mereka.

Tidak ada yang merasa curiga, karena jiwa mereka semua dilahap oleh Tombak Iblis pada waktu
yang sama.

Dan akhirnya, tragedi itu terjadi.

Kelompok prajurit Supard mulai menyerang semuanya tanpa pandang bulu, entah itu kawan atau
lawan.

Tidak peduli apakah mereka pria atau wanita, tua atau bahkan masih bayi. Tidak ada rasa ampun.
Tanpa membeda-bedakan, mereka menyerang semua yang ada di hadapan mereka.

Ruijerd bilang kalau dia masih bisa mengingat tragedi itu dengan jelas.

Sebelum ada yang menyadarinya, ras iblis mulai menyebut “Ras Supard telah mengkhianati ras
iblis”, dan ras manusia juga mulai menyebut “Ras Supard adalah iblis yang tidak punya hati”.

Pada saat itu, Ruijerd dan yang lain mendengarkan laporan tersebut dengan penuh suka cita, mereka
menganggap sebutan itu adalah sebuah kehormatan bagi mereka.

Di tengah medan pertempuran di mana musuh ada di segala sisi, ras Supard yang membawa Tombak
Iblis adalah eksistensi yang luar biasa kuatnya. Tidak ada satupun orang yang mampu mengalahkan
prajurit Supard, di mana salah seorang dari mereka saja mampu mengatasi seribu prajurit lain dengan
mudah.

Mereka menjadi pasukan yang paling ditakuti di dunia ini.

47
Tapi tidak ada yang namanya pasukan yang tidak bisa kelelahan dalam peperangan berkepenjangan.

Dihadapkan dengan situasi di mana mereka harus berhadapan melawan ras manusia dan ras iblis,
bertempur di siang dan malam hari, jumlah prajurit yang tergabung dalam pasukan itu mulai
berkurang.

Mereka tidak pernah mencurigai apapun. Mati dalam pertempuran adalah kehormatan tertinggi bagi
mereka, dan mereka hanya bisa mabuk dan tenggelam dalam pemikiran itu.

Di antara rumor yang mereka terima, mereka mendengar bahwa ada pemukiman ras Supard yang
sedang diserang oleh lawan.

Pemukiman itu adalah kampung halaman Ruijerd.

Sekalipun sudah jelas kalau itu adalah jebakan untuk memancing ras Supard, namun sudah tidak ada
satupun diantara mereka yang mampu berpikir dengan jelas.

Kelompok prajurit Supard yang sudah lama tidak pulang ke kampung halaman mereka.,
meluncurkan.................. sebuah penyerangan.

Mereka berpikir, karena masih ada orang yang ada di sana, mereka harus membunuh semuanya.

Ruijerd membunuh orang tuanya, istrinya, dan saudari-saudarinya.

Pada akhirnya, dia membunuh anaknya sendiri dengan menusukkan Tombak Iblis ke tubuhnya.

Sekalipun anaknya masih belum dewasa, namun dia terus berlatih untuk menjadi seorang prajurit
Supard. Walaupun bagi Ruijerd pertempuran itu tidak sampai membuatnya bertarung mati-matian,
namun anaknya berhasil menghancurkan Tombak Iblis di saat-saat terakhir.

Di saat itu, mimpi indah yang dia alami segera berakhir, dan pada waktu yang sama, mimpi buruk
datang menghantuinya.

Pada saat itu, ada sesuatu yang mengeluarkan bunyi gemeletuk di dalam mulutnya, dan setelah
Ruijerd menyadari bahwa itu adalah jari-jari anaknya, dia segera memuntahkannya.

Ruijerd langsung memiliki niat untuk bunuh diri, namun dia segera membatalkan niatnya.

Masih ada sesuatu yang harus dia lakukan sebelum dia mati.

Sebagai contoh, dia harus menghancurkan musuh-musuhnya yang masih hidup di dunia ini.

Pada saat itu, permukiman ras Supard tersebut telah dikelilingi oleh pasukan lawan.

Hanya ada 10 orang yang tersisa dalam kelompok prajurit Supard.

Dahulu, di saat mereka menerima Tombak Iblis, ada 200an orang dalam kelompok mereka, dan kini
hanya ada 10 orang dari para prajurit pemberani itu yang tersisa.

48
Ada yang kehilangan satu mata mereka, ada yang kehilangan satu tangan mereka, dan ada pula yang
kehilangan batu sihir yang ada pada dahi mereka.

Mereka adalah prajurit yang terus bertarung hingga kondisi mereka menjadi seperti itu.

Dan sekalipun tubuh mereka penuh dengan luka, mereka masih menatap ke arah pasukan lawan yang
jumlahnya lebih dari seribu prajurit dengan agresif.

Ruijerd sadar, mereka akan mati sia-sia.

Hal pertama yang dilakukan Ruijerd adalah menghancurkan Tombak Iblis yang dibawa oleh rekan-
rekannya.

Satu demi satu, secara perlahan mereka mulai kembali normal.

Diantara mereka, ada yang mengerang dengan penuh kesedihan karena telah menyerang keluarga
mereka sendiri, dan ada pula mereka yang menangis dengan penuh penderitaan.

Namun tidak ada satupun diantara mereka yang berkata bahwa mereka masih ingin melanjutkan
mimpi indah yang mereka alami sebelumnya.

Tidak ada seorangpun yang lemah diantara mereka.

Semuanya bersumpah untuk membalaskan dendam mereka kepada Laplace, dan tidak ada satupun
yang menyalahkan Ruijerd atas kesalahannya.

Kini mereka bukan lagi seorang iblis, namun mereka juga bukan lagi seorang prajurit yang memiliki
harga diri.

Mereka hanyalah jiwa yang telah dinodai yang menginginkan balas dendam.

Ruijerd tidak tahu apa yang terjadi dengan ke-10 orang tersebut. Dia mengatakan bahwa
kemungkinan besar mereka semua sudah mati.

Setelah ras Supard membuang Tombak Iblis, mereka hanyalah prajurit yang sedikit lebih kuat
daripada prajurit biasa.

Mereka bahkan tidak membawa tombak yang biasa mereka gunakan. Dengan menggunakan tombak
milik orang lain untuk bertarung, harusnya mustahil bagi mereka untuk bisa bertahan hidup.

Namun Ruijerd berhasil menerobos keluar dan melarikan diri dari kepungan musuh, dalam kondisi
sekarat. Setelah itu dia berada dalam kondisi kritis selama 3 hari, 3 malam.

Tombak yang dibawa Ruijerd adalah tombak milik anaknya.

Anaknya berhasil menghancurkan Tombak Iblis, dan menggunakan nyawanya sendiri untuk
melindungi Ruijerd.

49
Setelah insiden tersebut, Ruijerd akhirnya berhasil membalaskan dendamnya setelah bersembunyi
selama beberapa tahun.

Dia turut campur dalam pertempuran antara Laplace dan 3 pahlawan, dan berhasil mengalahkan
Laplace.

Tapi sekalipun Laplace berhasil dikalahkan, tidak ada cara bagi dirinya untuk mengubah hal yang
sudah terlanjur terjadi.

Seluruh ras Supard harus merasakan penganiayaan dan diskriminasi, dan pemukiman mereka yang
lain, selain yang dihancurkan oleh Ruijerd dan pasukannya, tercecer ke berbagai tempat gara-gara
penganiayaan tersebut.

Untuk membantu mereka melarikan diri, Ruijerd harus terus membunuh ras iblis.

Kini Ruijerd bahkan tidak tahu apakah ras Supard sudah benar-benar punah atau mampu bertahan
hidup dan membangun desa yang baru.

Dia bilang kalau dia belum pernah melihat Supard lain selama 300 tahun terakhir dia tinggal di
Benua Iblis.

Penganiayaan yang diterima oleh ras Supard benar-benar mengerikan.

Serangan balasan Ruijerd juga mirip seperti api membara yang melahap segalanya.

Tersangka yang menyebabkan semua itu adalah Laplace.

“Tapi aku juga bertanggung jawab atas reputasi buruk yang dimiliki ras Supard. Sekalipun hanya
tinggal aku yang sanggup bertahan hidup hingga saat ini, aku ingin menghapus noda dalam sejarah
kami.”

Dan dengan itu, Ruijerd mengakhiri ceritanya.

Bagian 3
Cara dia menggambarkan peristiwa itu tidak terlalu jelas, dan dia juga tidak menggunakan kata-kata
yang mampu mengutarakan perasaannya.

Namun penyesalan, kemarahan, kesedihan, dan berbagai emosi lain yang dirasakan Ruijerd berhasil
disampaikan kepada kami.

Andaikan saja semua itu adalah kisah yang dibuat-buat, atau nada bicaranya saat bercerita hanyalah
sandiwara, aku mungkin akan menghormati Ruijerd sebagai seorang aktor kawakan.

“Itu benar-benar kisah yang mengerikan.”

Pendek kata, salah kalau kita berpikir bahwa ras Supard adalah ras yang jahat.

Masih belum jelas alasan apa yang dimiliki Laplace saat dia memberikan tombak-tombak tersebut
kepada mereka.

50
Mengingat akibat yang dihasilkan oleh peperangan tersebut, mungkin ras Supard telah diperlakukan
sebagai kambing hitam.

Kalau memang itu benar, maka Laplace adalah makhluk yang paling rendah. Kepada para prajurit
Supard yang begitu setia, paling tidak kau harusnya mengucapkan sesuatu. Sekalipun kau ingin
mengorbankan mereka, kan tidak perlu sampai menggunakan metode seperti itu untuk
menghancurkan mereka, yang pada akhirnya juga kau abaikan.

“Aku mengerti. Sebisa mungkin aku akan membantumu.”

Di suatu tempat di dalam hatiku, diriku yang lain berbicara.

(Bagaimana bisa kau membantu dia?)

(Apa kau punya ruang yang bisa kau gunakan untuk peduli terhadap situasi orang lain?)

(Kau bahkan tidak mengerahkan seluruh tenagamu dalam hal-hal yang kau usahakan, kan?)

(Perjalanan ini jauh lebih sulit daripada apa yang kau bayangkan.)

Tapi aku tidak berhenti bicara.

“Sekalipun aku tidak memiliki ide-ide yang bagus, tapi aku pikir sebagai anak-anak dari ras manusia,
aku bisa membantumu, dan mungkin nanti akan ada beberapa perubahan positif.”

Tapi sikapku ini bukan hanya berdasar dari kebaikan hati atau rasa simpati, aku juga punya rencana
dalam pikiranku. Kalau hal-hal yang ia ucapkan itu benar, maka Ruijerd harusnya adalah figur yang
sangat kuat, yang memiliki kekuatan setara dengan para pahlawan manusia.

Kami dilindungi oleh orang yang kuat seperti dia. Setidaknya, situasi di mana kami diserang dan
terbunuh oleh Makhluk sihir tidak akan terjadi.

Kalau Ruijerd menemani kami, kami akan bisa merasa tenang dalam perjalanan kami di luar kota,
namun pada waktu yang sama, kami akan mendapatkan resiko saat sedang berada di dalam kota.

Namun, kalau kami berhasil menghilangkan resiko tersebut, maka dia akan menjadi kekuatan tempur
terhebat yang kami miliki.

Bagaimanapun juga, dia sudah sesumbar kalau dirinya adalah seorang prajurit yang tidak akan bisa
disergap atau diserbu di malam hari.

Kemungkinan bahwa kami akan ditarget oleh pencuri dan bandit juga akan turun drastis.

Selain itu, sekalipun ini bukanlah sesuatu yang penting dan tidak ada buktinya, aku yakin bahwa
Ruijerd adalah orang yang tidak bisa berbohong, dan bisa dipercaya,

“Aku berjanji padamu, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk membantumu.”

“A, ahh.”

51
Ruijerd tampak terkejut mendengar ucapanku, namun itu mungkin karena tatapanku sudah tidak
mengandung kecurigaan.

Sebenarnya itu tidak terlalu aku permasalahkan. Yang penting, aku sudah memutuskan kalau aku
akan mempercayai Ruijerd.

Kepercayaanku berhasil dia dapatkan dengan mudah.

Diriku yang dulu akan mendengus dan tertawa sekalipun aku mendengarkan kisah yang menyayat
hati seperti itu, namun kali ini, aku dengan mudah memutuskan untuk mempercayainya.

Ada suara yang terus bergema di dalam hatiku.

(Sekalipun aku ditipu juga tidak apa-apa, kan?)

“Tapi, ras Supard itu benar-benar....”

“Tidak apa-apa, Rocks-san. Pasti ada jalan yang bisa kami tempuh.”

Ruijerd akan melindungi kami di luar kota, dan kami akan memikirkan cara untuk melindungi
Ruijerd di dalam kota.

Itu adalah solusi yang saling menguntungkan.

“Ruijerd-san. Aku harap kita bisa bekerja sama mulai dari besok dan seterusnya.”

52
Bab 5
Tiga Hari Menuju Kota Terdekat
Bagian 1
Hari Berikutnya.

“Selamat pagi.”

Saat kami hendak pergi meninggalkan desa, Robin datang untuk berbicara denganku.

Sepertinya hari ini dia juga akan berdiri menjaga pintu masuk desa.

“Selamat pagi, apa anda akan menjaga pintu masuk desa lagi hari ini?”

“Ya, paling tidak sampai orang-orang yang pergi berburu kembali.”

Kalau dipikir-pikir, bahkan setelah satu malam berlalu, para pria masih belum

kembali. Jika demikian, bisa jadi dia menjaga pintu masuk desa selama semalaman

penuh? Itu mengingatkanku dengan para penjaga yang ada di dalam game RPG.

Sebuah pekerjaan sederhana, di mana kau hanya perlu berdiri di sana, baik itu pagi, siang, atau
malam.

Meski begitu, aku penasaran apa hanya dia satu-satunya orang yang bertugas untuk menjaga pintu
masuk desa sampai yang lainnya kembali.

Ah, Kepala desa juga berada di sini.

Karena desa ini tidak terlalu besar, mungkin Kepala desa juga harus bekerja cukup

keras. “Apa kalian sudah mau pergi?”

“Ya, kami sudah menyelesaikan urusan kami dalam percakapan kemarin malam.”

“Tapi, aku masih ingin mengobrol denganmu tentang anakku...”

“Aku juga sangat ingin melakukan itu, tapi kami tidak bisa tinggal berlama-lama di sini.”

“Benarkah?”

Sayangnya, situasinya memang seperti itu.

Padahal aku juga sangat ingin mendengarkan cerita tentang masa kecil Roxy.

“Setelah saya kembali ke Asura, saya akan mencoba untuk menghubungi anda

lagi.” “Aku serahkan itu kepadamu.”

53
Setelah menundukkan kepalaku, aku menulis pada memo yang ada di dalam hatiku, agar aku tidak
lupa untuk menghubungi Robin saat aku bertemu lagi dengan Roxy.

“Ah, benar juga, tolong tunggu di sini sebentar.”

Sepertinya Robin baru saja mengingat sesuatu, dan langsung masuk ke dalam desa.

Setelah dia memasuki suatu rumah (kemungkinan besar rumahnya Roxy), beberapa menit kemudian.

Dia kembali sambil membawa seorang gadis yang sangat mirip dengan Roxy.

Kalau kau ingin memanggil seseorang, bukannya kau bisa menggunakan telepati, itulah yang aku
pikirkan, tapi sepertinya dia sedang membawa sebilah pedang.

Apa dia akan memberikan pedang itu kepadaku ya?

“Ini adalah istriku.”

“Aku adalah Rokari.”

Sepertinya gadis ini adalah ibunya Roxy.

“Nama saya Rudeus Greyrat. Anda kelihatan lumayan muda.”

Kalau bukan karena kedua orang ini, aku tidak akan pernah bisa meninggalkan rumahku.

Saat aku memikirkan itu, kepalaku sepertinya secara naluri menunduk lebih rendah, sampai pada
akhirnya aku membungkuk di hadapan mereka.

“Itu tidak mungkin, aku masih muda? Usiaku tahun ini sudah mencapai 102 tahun.”

“Itu.... itu masih lumayan muda.”

Kebetulan.

Sepertinya ras Migurd akan berhenti mengalami pertumbuhan badan saat mereka mencapai usia 10
tahun, dan dari sana, mereka baru mulai mengalami pertumbuhan badan lagi saat mereka mencapai
usia 150 tahun.

“Roxy-sensei sudah sangat banyak membantu saya.”

“Sensei? Anak itu sampai bisa mengajari orang lain, kira-kira apa yang membuatnya mau melakukan
hal seperti itu?”

“Roxy-sensei mengajari saya banyak hal yang tidak saya ketahui.”

Aku tertawa saat mengatakan itu, Rokari dengan pipi memerah berkata “Aku mengerti!”

Apa ingin tau apa ada kesalahpahaman di sini.

54
“Tapi, beruntung kalian datang saat aku masih bertugas sebagai penjaga desa.”

“Itu benar. Saya bersyukur kita bisa bertemu. Roxy-sensei benar-benar mendidikku dengan baik.
Kalau begitu, apa boleh kalau saya mulai memanggil anda ayah mertua?”

“Hawwa wa? Tolong hentikan itu.”

Dia menolakku dengan ekspresi serius.

Itu sedikit membuatku terkejut.

Tapi, wajah seriusnya mirip dengan Roxy, dan itu lumayan membuatku merasa rindu dengan Roxy.

“Terlepas dari gurauanmu tadi, aku mohon terimalah ini.”

Setelah mengucapkan itu, Robin menyerahkan pedang yang ia bawa kepadaku.

“Sekalipun Ruijerd ikut pergi bersamamu, kalau kamu tidak memiliki senjata, itu pasti akan
membuatmu merasa gelisah.”

“Sebenarnya aku masih punya senjata”

Sambil mengucapkan itu, aku sudah menerima dan mengeluarkan pedang tersebut dari sarungnya.

Sebilah pedang lebar dengan satu sisi tajam.

Sisi kecilnya memiliki lebar sekitar 60 centimeter atau lebih.

Pedangnya juga kelihatan sedikit melengkung.

Belati? Tidak, itu lebih mirip seperti pedang pendek.

Aku bisa melihat ada banyak goresan yang menunjukkan bahwa pedang itu sudah digunakan selama
bertahun-tahun, tapi pedang itu sendiri sama sekali tidak mengalami kerusakan.

Sepertinya pedang itu dirawat dengan cukup baik, seluruh bagiannya tampak indah, namun aku
merasa seperti ada sesuatu yang mirip seperti hawa membunuh yang merembes keluar dari pedang
itu.

Pedang tersebut secara menyeluruh memiliki warna abu-abu gelap, tapi di saat pedang itu
memantulkan cahaya, cahaya yang dipantulkan akan memiliki sedikit warna hijau zamrud.

“Di masa lalu, aku menerima pedang ini dari seorang pandai besi yang singgah di desa ini selama
beberapa waktu. Begitu kuatnya pedang ini, sampai-sampai pedang ini tidak berkarat sedikitpun
sekalipun walaupun aku telah menggunakannya selama bertahun-tahun. Kalau kau mau, tolong
gunakan ini.”

“Aku akan menerimanya dengan senang hati.”

55
Tidak perlu sungkan di sini.

Ini bukanlah situasi di mana aku bisa sungkan.

Akan lebih baik kalau aku bisa menerima apapun yang ditawarkan kepadaku.

Terlepas dari diriku, akan menyedihkan rasanya kalau Eris tidak memiliki senjata.

Dia bisa menggunakan teknik Dewa Pedang dengan baik.

Paling tidak, kalau dia memiliki pedang, sekalipun hanya satu seharusnya hal itu bisa membantunya
untuk sedikit merasa lebih tenang.

“Kalau begitu tolong terimalah uang ini juga. Memang tidak banyak, tapi setidak-tidaknya uang ini
bisa dipakai untuk tidur di penginapan selama 2 atau 3 hari.”

Yay, uang saku.

Setelah membuka tas yang diberikan kepadaku, aku melihat ada sebuah koin yang dibuat dari batu
secara kasar, dan koin lain yang di dalamnya terdapat logam berwarna abu-abu gelap.

Kalau tidak salah, mata uang yang digunakan di Benua Iblis adalah Koin Hijau Kecil, Koin Logam,
Koin Logam Tua, dan Koin Batu, empat tipe tersebut.

Dalam hal nilai mata uang, keempat koin tersebut adalah yang paling rendah di seluruh dunia,
bahkan Koin Hijau Kecil yang paling berharga pun hanya senilai dengan 1 Koin Perunggu Besar dari
kerajaan Asura.

Koin Logam memiliki nilai yang sama dengan Koin Perunggu biasa milik Asura.

Kebetulan, kalau kau mengkonversi mata uang kerajaan Asura dan Benua Iblis ke dalam Yen, itu
malah akan memberimu kesan yang lebih rendah.

Koin Batu yang paling murah nilainya hanya 1 yen.

Koin Emas Asura – 100.000 Yen ($1.000 USD)


Koin Perak Asura – 10.000 Yen ($100 USD)
Koin Perunggu Besar Asura – 1.000 Yen ($10 USD)
Koin Perunggu Asura – 100 Yen ($1 USD)
Koin Hijau Besar – 1.000 Yen ($10 USD)
Koin Logam – 100 Yen ($1 USD)
Koin Logam Tua – 10 Yen (10 Sen)
Koin Batu – 1 Yen (1 Sen)

Itu adalah angka-angka yang dalam sekilas akan memberitahumu, seberapa kuatnya kerajaan Asura
dalam dunia ini, dan seberapa parahnya Benua Iblis.

Namun, Benua Iblis memiliki harga pasar yang berbeda.

56
Karena itulah, ras iblis tidak semiskin seperti kelihatannya.

“Terima kasih banyak.”

“Aku benar-benar ingin kita mengobrol lebih lama soal Roxy.”

Baik Rokari dan Robin mengucapkan hal yang sama.

Bagaimanapun juga, mereka pasti merasa khawatir terhadap anak mereka.

Roxy mungkin sudah berusia 44 tahun, tapi kalau kau mengkonversi usianya pada usia manusia,
maka bisa dianggap Roxy baru berusia sekitar 20 tahun.

Tentu saja orang tua akan merasa khawatir bila anaknya yang masih semuda itu pergi meninggalkan
mereka tanpa kabar sedikitpun.

“Kalau mau, kami bisa tinggal di sini selama 1 hari lagi.”

Aku menyarankan itu, tapi Robin menggelengkan kepalanya.

“Tidak perlu. Yang paling penting, sekarang aku sudah tahu kalau dia baik-baik saja, ya kan?”

“Ya. Anak itu tidak bisa tinggal dengan nyaman di desa ini.”

Roxy tidak bisa tinggal dengan nyaman di sini.

Mungkin itu karena masalah telepati.

Pada dasarnya, kau tidak akan bisa mendengar percakapan apapun di dalam desa ini.

Tidak ada satupun orang yang berbicara.

Mungkin mereka semua berbicara dengan menggunakan telepati.

Roxy bilang dia tidak bisa menggunakan atau mendengar telepati ini.

Kalau kau tidak bisa berbicara kepada orang lain dan mendengar percakapan orang yang ada di
sekitarmu, tentu saja hal seperti itu akan membuatmu ingin untuk segera pergi dari rumah.

“Saya mengerti. Kalau begitu, sampai jumpa lain kali.”

“Ya, tapi, aku mohon maaf soal menjadi ayah

mertuamu.” “A wa wa.... te... tentu saja.”

Dia benar-benar menolak soal tawaran itu.

Aku tidak tahu apakah nantinya aku akan bertemu dengan Roxy lagi, tapi setidak-tidaknya, aku akan
kembali untuk mengembalikan uang ini kepada mereka.

57
Bagian 2
Akan membutuhkan waktu setidak-tidaknya 3 hari bagi kami untuk mencapai kota terdekat.

Di hari pertama perjalanan, aku langsung menyadari, betapa pentingnya Ruijerd bagi kami.

Aku bersyukur karena dia mau menjadi rekan kami.

Karena Ruijerd sudah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk berpetualang sendirian, dia tahu
semua rute yang ada di Benua Iblis, dan persiapannya untuk membangun perkemahan di alam bebas
juga sempurna.

Ditambah lagi, dia juga memiliki organ hidup yang bertugas sebagai radar, yang merupakan
kemampuan khusus yang ia miliki.

Orang ini benar-benar terlalu berguna.

“Kalau memungkinkan, bisakah kamu sedikit mengajari kami?”

“Apa yang akan kalian lakukan setelah belajar?”

“Kami akan menjadi lebih berguna.”

Untuk alasan itu selama 3 hari berikutnya, Eris dan aku mempelajari ilmu perkemahan dibawah
bimbingan Ruijerd.

“Yang pertama adalah api unggun. Tapi, tidak ada pohon yang tumbuh dan bisa digunakan untuk
membuat api unggun di Benua Iblis.”

Hmm.

Kalau dipikir-pikir, saat pertama kali kami bertemu dengan Ruijerd, ada api unggun di sana.

“Kalau begitu, apa yang harus kami lakukan?”

“Memburu monster.”

Di Benua Iblis, segalanya selalu berujung kepada memburu monster.

“Kebetulan, ada satu monster di dekat sini. Tunggu sebentar.”

“Whoa, tunggu dulu.”

Aku meraih pundak Ruijerd dan menghentikan dia.

“Ada apa?”

“Apa kamu berencana untuk bertarung sendirian?”

“Ya, berburu adalah pekerjaan bagi seorang prajurit. Kalian anak-anak cukup tunggu aku di sini.”

58
Aku mengerti.

Sepertinya Ruijerd berencana untuk melanjutkan perjalanan dengan cara seperti ini sampai akhir.

Yah, bagi seseorang yang usianya sudah lebih dari 500 tahun seperti Ruijerd, jangankan anak, kami
bahkan lebih muda daripada cucunya.

Ditambah lagi, Ruijerd memiliki kekuatan yang luar biasa.

Sekalipun kami menyerahkan semua masalah yang ada kepada Ruijerd, kami mungkin masih tetap
akan baik-baik saja.

Tapi, jika situasi yang paling buruk terjadi.

Entah karena suatu alasan, Ruijerd menjadi tidak bisa bergerak.

Atau semisal dia tewas.

Aku dan Eris, yang hampir tidak memiliki pengalaman bertempur, akan tertinggal sendirian.

Hal seperti itu bisa saja terjadi di tengah-tengah hutan yang lebat.

Atau di hadapan monster yang brutal dan mengerikan.

Untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi seperti itu, kami harus mendapatkan
pengalaman bertempur mulai dari sekarang.

Karena itulah, kami membutuhkan agar Ruijerd mulai mengajarkan kepada kami cara-cara untuk
melawan para monster.

Tidak, cara berpikir seperti itu tidak baik.

Hubungan yang ada di antara kami adalah memberi dan menerima.

Hubungan yang setara.

Kami tidak akan memintanya mengajari kami cara untuk bertarung, tapi kami akan menciptakan
metode untuk bekerja sama dalam sebuah pertempuran.

“Kami bukan anak-anak.”

“Tidak, kalian itu anak-anak.”

“Dengarkan aku, Ruijerd.”

Aku memanggil namanya dengan nada bicara yang kuat.

Sepertinya dia sedikit salah dalam memahami situasi ini.

59
Tidak akan bagus jadinya kalau kami tidak memperjelas posisi yang kami miliki.

Tidak ada pihak yang lebih unggul di sini.

“Kami akan membantumu, dan kamu akan membantu kami. Sekalipun motif kita berbeda, tapi kita
akan bertarung bersama-sama sebagai rekan dan sebagai sesama prajurit.”

Kemudian aku bertatap mata dengan Ruijerd.

Dengan tampang segalak mungkin.

Beberapa detik berlalu.

Ruijerd pun dengan cepat membuat kesimpulan.

“Aku mengerti. Kalian adalah seorang prajurit.”

Ucapannya terasa seperti “Oh tidak, kalau kalian memaksa, ya okelah...” sesuatu seperti itu.

Namun, sekarang kami telah berhasil memutuskan hubungan “melindungi dan dilindungi” dan kami
bisa turut berpartisipasi dalam latihan yang berbahaya.

“Tentu saja, Eris juga akan ikut bertarung, iya kan?”

“Te, tentu saja!”

Eris menatapku dengan tampang tercengang, tapi dia juga mengangguk saat aku bertanya kepadanya.

Bagus, gadis pintar.

“Baiklah kalau begitu, Ruijerd-san. Tolong bawa kami ke tempat para monster

berada.” Waktu untuk bersikap sok kuat sudah berakhir.

Bagaimanapun juga, kau harus menyampaikan keinginanmu dengan jelas dalam sebuah negosiasi.

Bagian 3
Musuh pertama yang kami temui adalah monster bernama Stone Treant.

Singkatnya, semua monster yang memiliki nama Treant adalah monster sejenis pohon.

Pepohonan yang menyerap Mana, dan berubah menjadi makhluk lain yang menyerang apapun.

Orang-orang mengelompokkan semua makhluk yang memiliki ciri-ciri seperti itu menjadi apa yang
mereka sebut sebagai Treant.

Sekalipun Treant disebut sebagai monster pohon, tapi ada beberapa klasifikasi dan kira-kira 2
divergensi.

60
Yang pertama adalah tipe Treant yang telah dikonfirmasi tersebar ke seluruh dunia, Lesser Treant.

Tipe itu adalah pohon muda yang mengalami perubahan, namun terus berpura-pura sebagai pohon
biasa, dan mulai menyerang orang.

Mereka lemah dan lambat, bahkan orang biasa yang tidak menjalani latihan apapun mampu
mengalahkan mereka hanya dengan bermodal kapak.

Kemudian ada Elder Treant, pohon yang menghisap Mana dan nutrisi dari mata air peri di Hutan
Agung, yang kemudian mengalami perubahan.

Berkat ketebalan Mana yang luar biasa pada mata air peri, Elder Treant mendapatkan kemampuan
untuk menggunakan sihir air.

Pohon besar yang mengalami perubahan disebut dengan nama Older Treant.

Pohon mati yang mengalami perubahan disebut dengan nama Zombie Treant.

Dan seterusnya.

Ada banyak klasifikasi dari Treant, namun intinya, mereka memiliki bentuk seperti pohon dan
menyerang apapun yang berada di dekat mereka.

Kalau kau mengalahkan tubuh mereka dan membiarkan benih yang mereka tinggalkan, mereka akan
terus berkembang biak dengan sendirinya.

Pola tersebut tidak berubah.

Namun, Stone Treant ini memiliki klasifikasi yang sedikit unik.

Dari segala hal yang bisa ditiru, Treant yang satu ini memilih untuk meniru batu.

Aku yakin kalian akan penasaran tentang bagaimana caranya sebatang pohon bisa melakukan itu.

Tidak ada yang aneh sama sekali soal itu.

Stone Treant berubah menjadi monster semenjak mereka masih berbentuk benih.

Biasanya mereka tampak seperti benih berukuran besar, tapi saat ada orang yang berdekatan dengan
mereka, mereka akan langsung berubah menjadi pohon dan menyerang korbannya.

Sekalipun mereka masih berbentuk benih, berbeda dengan biji bunga matahari, benih Stone Treant
masih sulit untuk dibedakan dari sekelilingnya.

Mereka tampak seperti batu biasa yang tersebar di sana sini, dan memiliki sisi-sisi yang kasar.

Benda yang paling mirip dengan mereka mungkin adalah kentang.

“Apa ada hal-hal yang harus kami perhatikan saat kami bertarung melawannya?”

61
“Rudeus, kamu adalah penyihir, bukan?”

“Ya.”

“Kalau begitu, jangan gunakan api.”

“Api tidak berpengaruh?”

“Kalau kamu membakarnya, nanti kayunya tidak bisa dipakai untuk membuat api unggun.”

“Aku mengerti sekarang.”

“Jangan pakai air juga.”

“Kalau kayunya basah, nanti tidak bisa dibakar?”

“Benar.”

Aku mengerti.

Ruijerd hanya menganggap monster itu sebagai kayu untuk membuat api unggun.

“Kalau begitu kita akan mencoba untuk melawannya hanya dengan aku dan Eris. Kalau Eris berada
dalam situasi yang berbahaya, tolong selamatkan dia.”

“Kenapa kita tidak menyerangnya bersama-sama saja?”

“Untuk sementara, karena kamu tidak tahu bagaimana caraku dan Eris bertarung. Setelah itu,
Ruijerd-san akan bertarung sendirian dan kami bisa menggunakan itu sebagai referensi.”

“Dimengerti.”

Kemudian karena alasan itu.

Eris akan bertugas untuk bertarung di garis depan, dan aku akan mendukungnya dari belakang.

Aku harus mulai mencermati kemampuan Eris dalam menggunakan pedang.

Aku tidak begitu merasa nyaman dengan mengirim gadis manis, Eris bertarung di garis depan.

Tapi, dia tidak akan memiliki banyak manfaat bila dia bertarung di tengah-tengah formasi.

Lagipula, dia tidak bisa menyesuaikan gerakan tubuhnya dengan gerakan orang lain.

Dan juga, kami tidak terlalu membutuhkan bantuan Ruijerd.

Dengan begitu, Eris akan bertarung dengan bebas, sesuai dengan keinginannya sendiri, sembari
didukung oleh aku dan Ruijerd.

62
Sepertinya itu adalah formasi yang paling cocok bagi kami.

“Kalau begitu Eris, aku akan menyerang sekali dari jarak jauh, kemudian selagi musuhnya masih
merasa lemah, kamu hampiri dan hajar dia. Aku akan meneriakkan nama sihir yang akan aku
gunakan, dan saat kamu mendengarnya, coba kamu menghindar agar tidak menghalangi jalannya
sihirku.”

“Aku mengerti.”

Eris menghunuskan pedang yang barusan ia dapat dan mengayunkannya dengan mantap untuk
memeriksa kondisi pedang tersebut, kemudian ia mengangguk siap.

Semangat bertarungnya lumayan tinggi.

Baiklah, aku sudah siap dengan tongkatku.

Api dan air tidak baik.

Dilihat dari bentuknya, sihir angin sepertinya tidak akan begitu efektif, jadi aku akan menggunakan
tanah.

Aku kuat dalam menggunakan sihir tanah.

Bagaimanapun juga, aku sudah membuat banyak figuran kecil dengan menggunakan sihir tanah.

Namun, ini akan menjadi yang pertama bagiku untuk menggunakannya melawan monster.

Aku akan mengeluarkan semuanya pada kesempatan yang pertama.

“Fuuu.”

Tarik nafas dalam-dalam.

Kumpulkan Mana di tanganku.

Ini adalah praktek yang sudah aku lakukan sebanyak puluhan ribu kali.

Di kondisiku yang sekarang, sekalipun kakiku ditebas oleh lawan, aku akan tetap bisa menggunakan
sihir.

“Baiklah.”

Penciptaan. Model peluru batu.

Tingkat Kekerasan. Sekeras mungkin.

Transformasi. Ujung peluru akan memiliki bentuk rata dengan lekukan kecil di tengahnya, dan sisi
peluru juga akan memiliki beberapa lekukan.

63
Variasi. Putaran berkecepatan tinggi.

Ukuran. Sedikit lebih besar dari kepalan tangan.

Kecepatan. Secepat mungkin.

”Rock Bullet, Stone Cannon!”

64
Ada bunyi keras yang berbarengan dengan sebuah peluru batu meluncur keluar dari ujung tongkatku.

Peluru batu itu melayang sambil nyaris menyentuh permukaan tanah dengan kecepatan yang luar
biasa tingginya, dan menghantam Stone Treant yang masih menyamar menjadi batu.

"Bang"

Terdengar bunyi keras yang mampu membuatmu menutup telinga, dan Stone Treant itu meledak
menjadi berkeping-keping.

Eris mulai berlari pada waktu yang sama saat peluru batuku meluncur, tapi dia langsung
menghentikan langkahnya begitu peluruku menghantam si Treant.

Kemudian dia mulai melotot ke arahku.

“Apanya yang lemah! Apa kamu mau aku menebas bangkai monster?!”

“Ma... maaf, karena ini adalah pertama kalinya buatku, jadi aku tidak bisa menahan diri.”

“Jeez!”

Setelah gagal dalam menjalankan pertempuran bersama kami yang pertama, Eris benar-benar marah.

Tapi, aku tidak bisa membayangkan kalau monster itu akan mati dalam sekali serang.

Biasanya aku akan membuat peluru batu dengan sudut yang memiliki rongga.

Ide yang aku dapatkan dari contoh yang ada di duniaku dulu, benar-benar hebat.

Kemudian aku merasakan kalau Ruijerd sedang menatap diriku.

“Apa tongkat itu adalah benda sihir?”

Dia menatap tongkatku.

“Bukan, ini cuma tongkat biasa. Tapi, sepertinya bahan yang digunakan untuk membuatnya memiliki
harga yang lumayan mahal.”

“Sekalipun kamu tidak menggambar pola sihir atau merapal mantera?”

“Jika aku tidak menggunakan mantera maka aku akan bisa memberikan variasi pada bentuk peluru.”

“Aku mengerti.”

Ruijerd terdiam.

Sekalipun dia sudah hidup selama lebih dari 500 tahun, sepertinya mantra tanpa suara juga tetap
merupakan suatu hal yang langka baginya.

“Kalau begitu, apakah itu sihirmu yang paling kuat?”

65
“Tidak, aku bisa membuat peluruku meledak saat menghantam lawan.”

“Sepertinya akan lebih baik kalau kamu tidak menggunakan sihirmu saat masih ada rekan yang
berada di dekat lawan.”

“Sepertinya begitu.”

Itu adalah pertama kalinya aku menggunakan sihirku untuk menyerang sesuatu, tapi kekuatan
penghancurnya benar-benar melebihi dugaanku.

Sekalipun peluruku hanya menyerempet tubuh Treant, mungkin Treant itu tetap akan mati dalam
sekejap.

Akan bagus jadinya kalau ada sejenis sihir yang bisa aku gunakan untuk memberikan dukungan dari
belakang, tapi mungkin gara-gara aku hanya pernah bertarung sendirian, aku tidak bisa memikirkan
apapun.

Aku penasaran bagaimana para penyihir bertarung di dunia ini.

“Ruijerd-san, gerakan seperti apa yang paling baik untuk digunakan saat memberikan dukungan
dalam pertarungan dengan menggunakan sihir?”

“Aku tidak tau, aku tidak pernah bertarung bersama seorang penyihir.”

Yah, Ruijerd adalah seseorang yang berasal dari ras Supard yang memiliki sejarah panjang.

Dia mungkin tidak perlu meniru gaya bertarung kelompok lain.

Aku hanya tinggal memikirkan cara untuk mengkoordinasikan gerakan kami untuk kedepannya.

Untuk sekarang, cukup pikirkan tentang mendapat beberapa pengalaman bertempur.

“Maaf merepotkan, tapi bisakah kamu sekali lagi mencari musuh untuk

dilawan?” “Ya, tapi sebelum itu, ada sesuatu yang harus kita lakukan terlebih

dahulu.” “Sesuatu yang harus dilakukan?”

Apa dia hendak mendoakan musuh yang terbunuh?

“Mengumpulkan kayu bakar. Kayunya sedikit tercecer kemana-mana gara-gara pelurumu.”

Aku menggunakan sihir angin untuk mengumpulkan semua kayu bakar yang tercecer.

Bagian 4
Setelah itu, sampai matahari terbenam kami terlibat dalam 4 pertempuran sambil melanjutkan
perjalanan.

Stone Treant, Grand Tortoise, Acid Wolf, Pack Coyote.

66
Ruijerd menghabisi Grand Tortoise dengan hanya satu serangan.

Satu serangan yang ditujukan kepada mahkota yang ada di kepalanya.

Cara bertarung yang sederhana dan sangat pintar.

Inilah kemampuan dari seseorang yang telah bertarung sendirian melawan berbagai monster selama
500 tahun.

Aku mulai sedikit merasa malu karena tadinya aku merasa bangga hanya karena berhasil
menghancurkan Stone Treant dalam sekali serang.

Acid Wolf adalah serigala yang mampu mengeluarkan zat asam dari mulutnya.

Hanya ada satu yang muncul, jadi Eris yang mengalahkannya.

Dengan satu tebasan berkecepatan tinggi, dia berhasil membuat kepala serigala itu melayang ke
udara.

Kalau dibandingkan dengan Ruijerd, tentu serangannya terlihat kasar, tapi tetap saja, dia berhasil
mengalahkan musuh dalam sekali serang.

Kemudian seluruh badan Eris dibanjiri oleh darah yang mengalir dari tubuh serigala yang ia habisi.

Tadinya aku mengira, karena monster itu bisa mengeluarkan zat asam, mungkin darahnya juga akan
berbahaya, tapi sepertinya tidak ada masalah.

Kalau pengalaman bertempur kami yang pertama berakhir seperti ini, aku rasa itu sudah cukup.

Kebetulan, Stone Treant kedua yang kami temui juga tewas seketika ditanganku.

Aku berniat untuk cukup banyak melemahkan sihir yang aku gunakan, tapi kontrolnya lumayan sulit.

Cukup banyak kekuatan untuk memberikan kerusakan, tapi tidak cukup kekuatan untuk langsung
membunuhnya.

Aku ingin agar Eris mendapat beberapa pengalaman bertarung, tapi semua sihir yang aku gunakan
memiliki kekuatan yang terlalu besar, jadi pertarungan kami berakhir dengan terlalu cepat.

Sampai aku bisa mengatur kekuatan sihirku dengan benar, sepertinya akan lebih baik bagiku tidak
menggunakan sihirku untuk menyerang orang lain.

Kecuali saat kami berada dalam situasi di mana aku tidak punya pilihan selain membunuh lawanku,
aku tidak mau melihat efek gore.

Saat ini.

Kami sedang bertarung melawan sekelompok Pack Coyote.

67
Mereka kerap membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari belasan ekor Pack Coyote.

Memang, mereka tidak selalu tergabung dalam sebuah kelompok.

Kadang-kadang ada yang terpisah dan berkeliaran sendirian.

Tapi bukan berarti jumlah mereka akan terus bertambah saat bertarung.

Mereka akan berpisah sebanyak satu kali untuk setiap bulannya, berkembang biak sendiri-sendiri,
kemudian salah satu diantara mereka akan membuat kelompok sekaligus menjadi pemimpinnya.

Dengan cara seperti itu, mereka akan terus meningkatkan populasinya.

Sekalipun kau mengalahkan mereka satu demi satu, pemimpin baru akan menggantikan pemimpin
yang tewas, dan pertempuran akan terus berlanjut.

Jumlah mereka adalah kekuatan.

Fakta bahwa mereka bisa mengatur kelompok seperti itu dengan baik, membuktikan bahwa mereka
adalah monster yang lumayan kuat.

20 Pack Coyote.

Petualang biasa akan tewas bila berhadapan dengan jumlah lawan sebanyak itu.

Eris mengayunkan pedangnya sambil mempelajari berbagai hal dari Ruijerd.

Sepertinya dia lumayan merasa senang saat belajar dari Ruijerd.

Sekalipun hari ini adalah hari pertama Eris mendapat pengalaman bertarung, sepertinya dia tidak
merasa terganggu.

Dia terus menebas satu demi satu Pack Coyote dengan ekspresi penuh percaya diri yang layaknya
berkata, ‘ini adalah hal yang wajar setelah semua latihan yang sudah kulakuan selama ini’.

Sepertinya dia sama sekali tidak merasa ragu saat dia menebas makhluk hidup.

Yah, sudah lama aku tahu kalau dia bukanlah gadis manis yang suka berdiam diri.

Aku hanya melihat pertempuran itu.

Beberapa kali muncul situasi yang membuatku berpikir untuk ikut bertarung dan memberikan
bantuan, namun dengan kehadiran Ruijerd, tidak ada tempat bagiku untuk membantu Eris.

Kalau aku melakukan sesuatu, kebanyakan besar tindakanku hanya akan menimbulkan masalah baru.

Meski begitu, aku merasa bosan.

Aku serasa diabaikan.

68
Aku harus memikirkan formasi yang bagus dengan cepat.

Tapi, bagaimanapun juga, Eris memang kuat.

Pada akhirnya, dia berhasil mencapai tingkat lanjut teknik Dewa Pedang tepat sebelum hari ulang
tahunku tiba.

Belakangan ini aku merasa kalau aku sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menang
melawannya jika tidak menggunakan sihir.

Lagipula, Ghyslaine pernah bilang kalau Eris memiliki lebih banyak bakat daripada Paul.

Aku yakin suatu saat nanti Eris akan melampaui Paul.

Rasakan itu, Paul.

“Rudeus! Kemari!”

Ruijerd memanggilku.

Tanpa aku sadari, semua Pack Coyote sudah tewas.

“Kita bisa menjual bulu dari Pack Coyote ini. Kita akan menguliti mereka. Kita beruntung bisa
bertemu dengan Pack Coyote sebanyak ini.”

Ucap Ruijerd sambil mengeluarkan sebilah pisau.

Mungkin di dalam pikirannya, makin banyak musuh makin banyak barang yang bisa dijual.

“Tolong tunggu sebentar.”

Setelah mengucapkan itu kepada Ruijerd, aku menghampiri Eris.

“Hah..... Hah.....”

Setelah menguliti Pack Coyote yang ketiga, nafas Eris mulai menjadi kacau.

Memang pertarungan barusan hanya berlangsung selama 5 menit, tapi Ruijerd hanya bertindak
sebagai pendukung, dan hampir semua Pack Coyote dikalahkan oleh Eris.

Tentu saja itu akan menghabiskan tenaganya.

“Oh dewi yang maha pengampun, tolong sembuhkanlah luka yang ada pada dirinya, dan biarkan dia
pulih dengan raga yang sehat, Healing.”

Untuk saat ini aku akan menyembuhkan lukanya terlebih dahulu.

“Terima kasih.”

69
“Apa kamu baik-baik saja?”

“Hnnhn, terlalu mudah!”

Sambil tertawa dengan bangga, Eris mengusap wajahnya yang penuh dengan darah lawan dengan
menggunakan lengan bajunya.

Tapi, sekalipun ini adalah pertarungannya yang pertama, Eris benar-benar tampak tenang.

Aku ingin tau apa itu adalah sifat bawaan darinya.

Hanya dengan mencium bau darah saja sudah mampu membuatku ingin

muntah. “Terlalu mudah, huh. Ini adalah pengalaman bertarungmu yang

pertama, kan?” “Tidak ada bedanya. Sama saja dengan apa yang diajarkan

Ghyslaine.” Anggap latihan sebagai hal yang sebenarnya.

Dan anggap hal yang sebenarnya sebagai latihan. Kira-kira seperti itu.

Dengan sikap yang dia miliki, sepertinya Eris bisa mengerahkan 100% tenaganya dalam situasi
apapun.

Entah saat kau sedang berlatih bersama rekan, atau saat musuhmu mengucurkan darah, keduanya
tidak begitu berbeda.

“Sekarang.”

Aku kembali menghampiri Ruijerd sambil tersenyum pahit.

Barusan dia juga melihat percakapan kami.

“Apa sebenarnya tujuanmu membuat Eris bertarung?”

“Aku tidak selalu ada untuk melindunginya. Saat waktunya tiba, dia harus bisa melindungi dirinya
sendiri.”

“Aku mengerti.”

“Omong-omong, Ruijerd-san, bagaimana menurutmu tentang kemampuan Eris?”

Aku bertanya sambil menguliti Pack Coyote dengan cara seperti yang diajarkan olehnya.

Ruijerd mengangguk.

“Kalau dia rajin berlatih, dia akan menjadi prajurit kelas

atas.” “Benarkah?! Yay!”

70
Mendengar itu, Eris langsung melompat-lompat kegirangan.

Kalau kau dipuji oleh seorang pahlawan bersejarah, tentu kau akan merasa senang.

Tapi hal itu juga lumayan bagus bagiku.

Kalau Ruijerd mengakui bakat yang dimiliki Eris.

Mulai dari sekarang, akan lebih mudah bagiku untuk memikirkan formasi yang bisa kami gunakan.

“Ruijerd-san, mulai dari sini, bagaimana kalau kita memakai formasi di mana Eris bertugas di garis
depan, dan aku akan memberi dukungan dari belakang?”

“Lalu tugasku apa dalam formasi itu?”

“Berjagalah di tengah-tengah formasi. Kalau bisa, tolong ambil tindakan yang sesuai dengan situasi
yang kita hadapi, dan lindungi kami dari titik-titik yang tidak terlihat. Dan semisal ada bahaya yang
datang menghampiri kami, tolong beri kami perintah.”

“Aku mengerti.”

Seperti itulah, formasi kami telah diputuskan.

Dalam beberapa hari, Eris dan aku perlahan mulai mengumpulkan pengalaman bertarung.

Bagian 5
Saat berkemah.

Menu makan malam adalah daging Grand Tortoise.

Ada terlalu banyak daging yang kami dapatkan, jadi di bawah instruksi Ruijerd, kami mengubah
setengahnya menjadi daging kering.

Daging Grand Tortoise.

Terus terang, rasanya sama sekali tidak enak.

Di lidah terasa mentah dan kalau dikunyah terasa alot.

Seharusnya, daging itu dimasak dalam waktu yang cukup lama.

Tapi Ruijerd memanggangnya dengan cara tercepat.

Yaitu dengan menggunakan api unggun.

Omong-omong soal api unggun, saat Stone Treant mati, tubuh mereka perlahan akan mengering.

Karena itulah, bangkai mereka bisa digunakan untuk mengeringkan pakaian, dan juga untuk
membuat api unggun.

71
Aku rasa aku mengerti sekarang, kenapa Ruijerd hanya menganggap monster itu sebagai kayu bakar.

“??”

Pokoknya, daging ini rasanya mengerikan.

Siapa yang bilang kalau daging kura-kura ini rasanya enak?

Itu kau, Ruijerd.

Daging seperti ini sulit untuk dimakan kecuali kau menambahkan bumbu-bumbu atau sesuatu untuk
menghilangkan baunya.

Ah, aku ingin makan daging sapi.

Aku ingin makan nasi dan daging sapi.

Di bawah ini adalah kalimat dalam suatu manga yang pernah aku baca di kehidupanku yang dulu.

"Daging goreng itu mantap. Mantap, soalnya lezat."

Makna sesungguhnya dari kalimat diatas adalah, daging goreng yang rasanya tidak lezat sama sekali
tidak ada mantapnya.

Kalau aku ingat-ingat, masakan yang disajikan di Kerajaan Asura terasa lezat.

Masakan yang sering disajikan di sana adalah roti, daging, ikan, sayur-sayuran, dan makanan
penutup yang setara dengan hidangan yang disajikan di restoran bintang 3.

Kalau orang sepertiku yang lahir di daerah pinggiran saja merasa seperti ini, Eris pasti lebih merasa
kesulitan.

Saat aku memikirkan itu, ternyata Eris sedang melahap daging kura-kura itu tanpa merasa terganggu.

“Rasanya lumayan enak.”

Bohong...

Tidak, ini situasi seperti itu, iya kan?

Anak kecil yang hanya pernah makan makanan lezat, pada suatu hari anak itu akhirnya mendapat
kesempatan untuk bisa makan makanan cepat saji, dan merasa kalau makanan itu terasa lezat.

“Kenapa?”

“Tidak, bukan apa-apa, apakah rasa dagingnya enak?”

“Ya! Aku selalu ingin untuk mencoba makanan seperti ini.”

72
Sepertinya setelah dia mendengar suatu cerita dari Ghyslaine, dia selalu berharap untuk bisa makan
daging panggang yang dimasak menggunakan api unggun.

Terkadang dia merasa kagum dengan sesuatu yang benar-benar aneh.

“Dagingnya masih bisa dimakan sekalipun masih mentah.”

Setelah mendengar ucapan Ruijerd, kedua mata Eris tampak bersinar.

“Tolong hentikan itu.”

Aku berusaha mati-matian untuk menghentikan Eris yang sudah mulai memasukkan daging mentah
ke dalam mulutnya.

Bagaimana kalau di dalam daging itu ada parasitnya, sungguh?

Bagian 6
Sesaat sebelum kami tidur, Ruijerd mengajari Eris cara untuk memperbaiki pedang.

Aku juga ikut mendengarkan informasi yang diberikan olehnya.

Namun demikian, tombak yang digunakan Ruijerd tidak terbuat dari logam, dan pedang yang
digunakan Eris terbuat dari logam berjenis khusus yang tidak bisa berkarat.

Tapi sepertinya, perbaikan tetap menjadi hal yang perlu untuk dilakukan.

Kalau darah yang menempel di pedang tidak dibersihkan, tidak hanya bau darahnya yang mampu
menarik perhatian para monster, namun ketajaman pedang pun juga akan berkurang.

Ditambah lagi, kalau kau adalah seorang prajurit, maka kau juga harus bisa merawat senjatamu
sendiri.

Seperti itulah yang diceritakan Ruijerd kepada kami.

“Oh iya, tombak itu terbuat dari apa?”

Selagi aku ingat aku menanyakan pertanyaan itu.

Trisula milik ras Supard.

Tombak itu berwarna putih bersih.

Tidak ada hiasan, bagian yang tajam dan pegangannya tampak menyatu, dan terbuat dari bahan yang
sama.

“Diriku sendiri.”

“Ap......?”

73
“Tombak seorang Supard terbuat dari jiwa mereka sendiri.”

Sebuah jawaban yang filosofis.

Aku mengerti Aku mengerti, aku paham sekarang.

Mungkin seperti ini. Hidupmu dengan kata lain adalah jiwamu.

Tombak itu adalah jiwamu, hidupmu.

Hidupmu, dengan kata lain adalah hati.

Hati, dengan kata lain adalah cinta.

Mungkin artinya tombak itu terbuat dan dipenuhi oleh kasih sayang atau cinta dari Ruijerd.

“Sejak lahir, ras Supard sudah memiliki tombak mereka sendiri.”

Saat aku kebingungan, Ruijerd mulai menjelaskan masalah itu kepadaku.

Sepertinya, ras Supard yang baru lahir akan memiliki ekor dengan tiga cabang.

Saat mereka tumbuh besar, ekor itu juga ikut tumbuh bersama mereka, dan saat mereka mencapai
usia di mana mereka mulai bisa berjalan, ekor itu menjadi keras dan terpisah dari tubuhnya.

Bahkan sekalipun ekor itu sudah terpisah dari tubuhnya, mereka masih bisa menggunakan ekor itu
sebagai bagian dari tubuh mereka sendiri, dan makin sering menggunakannya, makin tajam pula ekor
itu.

Ekor itu tidak akan bisa dihancurkan, mampu menghancurkan apapun, memiliki kemampuan untuk
menembus apapun, singkatnya ekor itu adalah tombak yang paling kuat.

Atau begitulah seharusnya, tergantung kepada individu yang menggunakannya.

“Karenanya, sebelum kami mati, kami tidak akan pernah melepaskan tombak kami.”

Itu adalah wajah seorang pria yang mengingat kesalahannya 400 tahun yang lalu.

Kemungkinan besar, tombak yang ia miliki adalah tombak yang jauh lebih keras dan lebih tajam
daripada tombak milik ras Supard yang lain.

Sungguh bisa diandalkan.

Tapi, cara berpikir seperti itu tidak bagus, lho?

Bersikap keras kepala, dan tidak mau menerima orang lain.

Kalau kau tidak mampu menerima orang lain, maka itu artinya orang lain juga tidak akan mampu
menerimamu.

74
Cara berpikir seperti itu adalah sesuatu yang berbahaya.

–--

Tidak terasa 3 hari telah berlalu dan kami telah sampai di kota terdekat.

75
Bab 6
Penyamaran dan Penyusupan
Bagian 1
Kota Rikarisu.

Salah satu dari 3 Kota Besar di Benua Iblis.

Kota yang digunakan Kaisar Iblis Agung Kishirika Kishirisu sebagai markas saat perang manusia-
iblis berlangsung.

Nama lainnya adalah Kastil Tua Kishirisu.

Hal pertama yang akan membuat orang terkejut ketika melihat kota ini adalah, lokasinya.

Kota ini dibangun tepat di tengah-tengah kawah raksasa, seakan-akan tidak ada tempat lain saja.

Kawah tersebut bertindak sebagai tembok alami, dan tidak peduli seberapa seringnya musuh
menyerang, tembok itu tidak pernah runtuh.

Bahkan sekarang, tembok alami itu masih berfungsi untuk menghalangi para monster agar tidak
masuk ke dalam kota.

Kastil Kishirisu yang sebagian telah rusak berdiri di pusat kota.

Kastil itu dihancurkan di masa-masa kampanye militer Laplace.

Hingga kini, kastil tersebut masih menunjukkan sisa-sisa pertempuran maut antara beberapa Raja
Iblis yang tergabung dalam faksi Kaisar Iblis Agung Kishirika, melawan Dewa Iblis Laplace.

Tembok alami yang sangat bisa diandalkan, dan kastil berwarna hitam keemasan dengan bayangan
masa lalunya yang penuh dengan kejayaan.

Dua ikon tersebut menceritakan kisah tentang kekuasaan yang dahulu dimiliki oleh Kaisar Iblis
Agung, dan perjuangan dari ras iblis.

Kota Rikarisu adalah kota yang penuh dengan sejarah.

Dan terakhir, disarankan bagi para wisatawan untuk menunggu hingga malam hari, agar
menyaksikan keindahan sesungguhnya dari kota ini.

-- Kutipan dari buku “Keliling Dunia” oleh Petualang Bloody Count. --

Bagian 2
Itulah pengetahuan yang aku miliki tentang tempat yang dikenal sebagai Kota Rikarisu.

Ada tiga pintu masuk menuju kota.

Salah satunya adalah dengan cara melompat langsung ke dalam kawah.

76
Kawah itu memiliki tinggi yang tidak biasa, kecuali kau bisa terbang, sepertinya pintu masuk yang
lain akan sulit untuk dilalui.

Kemudian, pintu masuk yang kedua memiliki 2 penjaga.

Dengan kata lain, keamanan di kota ini bisa dibilang ketat.

Aku menatap Ruijerd.

“Apa yang akan kita lakukan?”

Aku mengingat percakapan kami di desa Migurd.

“Ruijerd-san. Kota ini, apa mereka akan mengijinkan kita masuk?”

“Aku belum pernah memasukinya. Mereka selalu mengusirku.”

Terlepas dari ras manusia, ras Supard sangat dibenci oleh semua orang.

Pada saat ini, kebencian itu sudah mendarah-daging.

Setelah melihat reaksi yang ditunjukkan Eris, aku akhirnya mengerti.

Aku pikir kami tidak akan terlalu mendapat banyak masalah di Benua Iblis, tapi sepertinya tidak
akan begitu.

“Omong-omong, cara seperti apa yang biasa mereka gunakan untuk mengusirmu?”

“Pertama, ketika aku berjalan mendekati kota para penjaga akan mulai berteriak, sesaat kemudian,
petualang dalam jumlah banyak akan keluar dari dalam kota.”

Sebuah gambaran arus peristiwa mengalir di dalam pikiranku, dimulai dari para penjaga yang
berteriak “Berhenti!” dan kemudian pria-pria berotot dalam jumlah besar keluar dari dalam kota
untuk menyerang.

“Kalau begitu, sepertinya menggunakan penyamaran adalah ide yang bagus.”

Setelah mengucapkan itu, Ruijerd melotot ke arahku sambil cemberut.

“Kamu bilang penyamaran?”

Sepertinya ada sesuatu yang tidak dia sukai dari ide tersebut.

“Tolong tenanglah. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah masuk ke dalam kota.”

“Sebentar, penyamaran itu apa?”


“Eh?”

Sepertinya dia tidak tahu apa yang sebenarnya dimaksud dengan penyamaran.

77
Perbedaan budaya mungkin?

Tidak, kalau dari awal dia tahu, sudah pasti para penjaga akan membiarkan Ruijerd masuk ke dalam
kota.

“Penyamaran adalah saat kamu mengubah penampilan luarmu untuk menyembunyikan identitasmu.

“Ho? Bagaimana caranya?”

“Coba kita lihat? Untuk sekarang, kita sembunyikan wajahmu dulu.”

Setelah mengucapkan itu, aku duduk dan meletakkan tanganku di tanah, dan mulai mengumpulkan
Mana.

Bagian 3
“Berhenti!”

Ada dua prajurit yang menjaga pintu masuk kota. Seorang pria yang kelihatannya tidak tahu malu
dengan wajah seekor babi, dan seorang pria yang kelihatan galak dengan kepala ular.

“Siapa kalian! Untuk apa kalian datang kemari!”

Si manusia ular menanyakan identitas kami sambil memegang senjata yang ada di pinggangnya.

Si manusia babi mengamati Eris dengan ekspresi tidak senonoh.

Jadi babi sialan ini adalah lolicon? Sepertinya kami berdua bisa berteman.

“Kami adalah wisatawan.”

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, aku yang akan berdiri di depan.

“Apakah kalian petualang?”

“Huh? Bukan, kami hanya wisatawan biasa.”

Aku nyaris langsung menjawab dengan Ya, tapi kami tidak memiliki sesuatu yang bisa digunakan
untuk membuktikan identitas kami.

Tidak akan aneh rasanya kalau aku bilang, kami ingin bergabung dengan Guild petualang, mengingat
umurku dan Eris yang masih muda.

“Pria yang di sana? Dia tampak mencurigakan.”

Ruijerd menyembunyikan wajahnya dengan helm yang menutupi seluruh kepalanya, yang barusan
aku buat dari batu.

Kami membungkus tombak miliknya dengan kain, jadi sekarang tombak itu kelihatan lumayan mirip
dengan tongkat.

78
Mencurigakan memang.

Tapi, itu masih lebih baik daripada penampilan ras Supard.

“Dia adalah kakak tertua-ku. Dia mencoba untuk memakai helm aneh milik seorang petualang, dan
sekarang dia tidak bisa melepasnya lagi.”

Aku pikir mereka akan mencoba untuk melepaskan helm itu, tapi?

“Hahaha! Cerita yang sangat bodoh! Jika begitu keadaannya mau bagaimana lagi. Coba tanyalah
kepada nenek yang ada di toko peralatan, aku yakin dia akan meminjamkan sesuatu kepadamu yang
bisa kamu gunakan untuk melepas helm itu.”

Pria berkepala ular itu mundur satu langkah sambil tertawa terbahak-bahak.

Ternyata mereka sama sekali tidak berhati-hati.

Kalau ada orang yang memakai helm full face muncul di Jepang, mereka pasti akan kelihatan sangat
mencurigakan.

Aku rasa karena dia datang bersama anak-anak.

Atau tidak, orang yang mengenakan helm seperti itu pasti dianggap sinting.

“Omong-omong, apa ada tempat untuk mencari kerja di kota ini?”

“Tempat untuk mencari kerja? Apa yang akan kalian lakukan setelah mendapatkan info seperti itu?”

“Bisa gawat jika kami tidak bisa melepaskan helm kakakku dan mereka tetap menuntut uang sebagai
imbalan, jadi kami harus bekerja untuk membayarnya.”

Manusia ular itu bergumam pada dirinya sendiri, “Aku mengerti, si nenek itu mungkin saja akan
membantumu.”

Toko peralatan itu pasti memiliki bisnis yang menguntungkan.

Yah, itu bukan urusan kami.

“Kemudian, coba datangi guild petualang. Di tempat itu, bahkan orang asing yang tidak memiliki
modal akan tetap bisa mendapatkan pendapatan harian.”

“Aku mengerti.”

“Jalan lurus saja kalau kalian mau pergi ke guild petualang. Bangunannya besar, jadi kalian pasti
bisa menemukannya dengan mudah.”

“Terima kasih banyak.”

79
“Kalau kalian mendaftar di sana, biaya penginapan akan menjadi sedikit lebih murah. Pokoknya
daftar saja dulu.”

Aku mengangguk dan berjalan melewati gerbang.

Kemudian, aku menghentikan langkahku.

“Kalau dipikir-pikir lagi, apakah keamanan di kota ini selalu ketat seperti ini?”

“Tidak, belakangan ini, tampaknya 'Dead End' sedang berkeliaran di sekitar sini. Kita harus berhati-
hati.”

“Apa itu! Kedengarannya mengerikan?!”

“Ya, itu benar, aku berharap agar dia segera pergi ke tempat lain.”

“Kalau kamu bertemu dengannya kamu pasti akan mati, Dead End.”

Itu adalah nama yang mengerikan.

Pasti itu adalah monster yang mengerikan.

Bagian 4
Setelah memasuki kota.

Sebuah kota dengan aktivitas yang sedikit lebih lenggang daripada Roa terbentang dihadapan kami.

Namun, aku merasa kalau aku sudah pernah melihat kota yang mirip dengan kota ini di suatu tempat,
entah di mana.

Di dekat pintu masuk kota ada penginapan, kandang kuda, dan toko-toko yang terhubung satu sama
lain.

“Sekarang kita menjadi petualang, hah?”

Kalau aku mengelompokkan semua hal yang pernah aku dengar tentang mereka sejauh ini, maka
petualang adalah sesuatu yang mirip dengan karyawan perusahaan kiriman.

Segala macam orang yang mencari pekerjaan akan pergi ke Guild petualang untuk mengambil
pekerjaan dan meningkatkan status mereka.

Orang-orang menyebut pekerjaan yang diberikan oleh Guild petualang sebagai komisi.

Petualang yang yakin dengan kemampuan yang mereka miliki akan dikirim untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut.

“Aku tidak tahu apakah kita bisa mendapatkan uang, tapi apa lebih baik kita mendaftar sekarang
saja? Sepertinya mereka akan meminta sesuatu yang bisa membuktikan identitas kita, bagaimana
menurutmu Eris?”

80
“Petualangs! Aku mau! Aku ingin menjadi petualang!”

Kedua mata Eris tampak bersinar terang.

Kalau dipikir-pikir, Eris sudah seringkali mendengar kisah-kisah tentang petualangan dari Ghyslaine.

Aku tidak mengira, kalau dia sudah lama ingin menjadi seperti mereka.

“Ruijerd-san, apa kamu sudah menjadi seorang petualang?”

“Belum, aku tidak pernah diijinkan masuk ke dalam kota yang cukup besar untuk bergabung dengan
Guild petualang.”

Oh begitu.

Aku mengerti sekarang, Guild petualang hanya terletak di kota-kota yang lumayan besar.

“Okelah, kalau begitu bukankah lebih baik jika mendaftar terlebih dahulu?.”

Rencana demi rencana terus keluar dari kepalaku.

Tidak mungkin kalau Ruijerd harus seterusnya menggunakan helm yang tampak berat itu.

Kalau dia terus menyembunyikan wajahnya, maka dia tidak akan bisa membersihkan reputasi ras
Supard.

Kalau saja kita bisa melakukan sesuatu yang hebat, kemudian dengan tiba-tiba mereka
mengucapkan, 'ternyata selama ini dia adalah ras Supard!', sepertinya citra ras Supard akan membaik
di mata para warga kota.

Bagus rasanya kalau peristiwanya terjadi seperti itu, tapi aku pikir pekerjaan untuk petualang tingkat
rendah hanya berada di dalam kota.

Malahan, daripada mencoba untuk melakukan sesuatu yang besar, menurutku akan lebih baik kalau
kami melakukan tugas-tugas kecil di dalam kota agar opini orang-orang terhadap Ruijerd berubah
menjadi lebih baik.

Kalau kami melakukan itu dengan cukup baik, maka kepercayaan orang-orang di sekitar kota
terhadap Ruijerd akan meningkat.

Tidak ada masalah terhadap sifat yang dimiliki Ruijerd.

Kalau dia bisa tiba-tiba menyelamatkan kota dari serangan monster yang kuat, dia mungkin akan
disambut dengan baik!

Berbicara tentang itu, menyelamatkan anak yang tersesat, skenario seperti itu juga bisa bekerja
dengan baik.

Hal itu terbukti ampuh di desa Migurd.

81
Daripada mengalahkan monster, sepertinya kita harus fokus untuk menyelamatkan orang lain.

Menjalin hubungan dengan orang-orang yang tidak memiliki prasangka buruk.

Kalau hanya memperhitungkan sifat yang dimiliki Ruijerd, akan ada banyak orang yang mau
menerimanya.

Tapi, untuk menyelamatkan orang lain dengan menggunakan helm seperti ini, sangatlah tidak bagus.

Seorang pahlawan yang ekspresi wajahnya tidak kelihatan adalah suatu kekurangan.

Bahkan aku pun tidak akan bisa mempercayai orang yang wajahnya tidak bisa aku lihat.

Haruskah aku membuat helm yang hanya menutupi rambutnya?

Tidak, itu masih tetap mencurigakan.

Aku tidak tahu apakah ada budaya di dunia ini, di mana seseorang harus melepaskan sesuatu yang
mereka kenakan di kepala mereka saat berhadapan dengan orang lain, tapi kalau aku berada pada
posisi mereka, aku akan menganggap orang yang tidak melakukan itu sebagai orang yang tidak
sopan.

Namun, melakukan hal kecil di sana-sini akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Harusnya kita melakukan pekerjaan yang bisa menyebarkan nama baik Ruijerd ke seluruh kota.

“Hmmm? Apa yang harus dilakukan yaa...”

Pertama-tama adalah mendapatkan popularitas.

Tidak peduli seberapa bagus hal yang kamu lakukan, kalau orang-orang tidak mengenal namamu, ya
itu percuma saja.

Sudah kuduga, agar orang-orang bisa mengingat namanya, hal yang pertama kali harus kami lakukan
adalah pembasmian monster besar-besaran.

Di dunia ini, orang yang memiliki kekuatan kerap lebih diterima oleh masyarakat.

Kalau kami menghabisi monster yang paling dibenci oleh warga di sini, kemungkinan besar
popularitas kami akan meningkat.

Sekalipun, dalam kasus ras Supard, mengingat bahwa mereka sudah terkenal luas sebagai ras yang
kuat, bisa jadi itu malah menimbulkan efek yang sebaliknya.

Tunggu sebentar, tapi, semisal ada bahaya besar yang muncul di dalam kota, apa yang mungkin akan
terjadi?

Saat semua orang bersembunyi dengan penuh kegelisahan, meratapi takdir mereka, yang muncul

82
dihadapan mereka adalah Pria Tampan dari Benua Iblis, Ruijerd, yang kemudian mengalahkan
musuh dalam sekali serang.

Oh, bukannya itu terdengar bagus?

Masalahnya adalah, musuh seperti apa yang harus dihadapi, sebelum ini kita hanya mendengar nama
yang terdengar relatif baik.

“Ruijerd-san. Apa kamu tahu soal makhluk yang bernama 'Dead End'?”

Kalau kami bisa memancing monster yang dikenal sebagai “Dead End” ke dalam kota.

Maka orang-orang yang ada di dalam kota akan merasa panik.

Kemudian Ruijerd muncul dan mengalahkannya.

Sebuah cerita yang bagus dengan mengalahkan kejahatan.

Itu sempurna.

Tapi, jawaban yang aku dapat benar-benar di luar dugaanku.

“Monster itu adalah aku.”

“Apa maksudnya?”

Apa-apa’an ini?

Tunggu, apakah itu adalah jawaban filosofis?!

Itulah yang kemudian aku pikirkan...

“Di wilayah ini begitulah cara mereka

memanggilku.” Ruijerd = Dead End.

Sepertinya itu menjelaskan semuanya.

Ah, aku mengerti.

Aku paham sekarang.

Kalau kau melihat ada ras Supard yang jalan-jalan di sekitar kota, tentu saja kamu akan sangat
berhati-hati.

Ha??

Meski begitu, sampai diberikan sebutan yang mengerikan seperti itu hanya karena mereka merasa
takut.

83
Seberapa besar sebenarnya rasa takut yang dimiliki orang-orang terhadapnya?

Hufff, wahai penjaga gerbang, bisa tidak kalian melakukan pekerjaan kalian dengan lebih baik.

Tentunya, sejak awal mereka tidak menganggap ras Supard sebagai salah satu dari mereka.

Mereka adalah ras iblis yang terkenal ganas, jadi tidak mungkin mereka memiliki kecerdasan yang
cukup tinggi untuk bisa menyamar, pasti seperti itulah yang mereka pikirkan.

“Apa lagi yang bisa kita lakukan?”

Namun, nama keduanya, itu sepertinya cukup terkenal.

Kita bisa memanfaatkan itu.

“Tidak ada edaran yang menawarkan hadiah bagi orang yang mampu memburumu, kan?”

“Ah. Tidak ada.”

Benarkah?

Itu benar, kan?

Aku percaya padamu?

Akan menjadi sangat buruk jika kamu berbohong.

Untuk sekarang, harus ada sedikit perubahan rencana.

Bagian 5
Pertama, kami harus mengunjungi toko-toko yang masih buka terlebih dahulu sebelum pergi ke
Guild petualang.

Toko yang masih buka saat ini lokasinya berada di dekat pintu masuk, semuanya terlihat sama
seperti toko-toko lain yang biasa kami kunjungi.

Meski aku bilang begitu, harga pasarnya ternyata sangat berbeda.

Ditambah lagi, benda-benda yang dijual juga sangat berbeda.

Contohnya, tempat yang mirip seperti kandang yang biasa digunakan untuk menjual kuda di Roa, di
sini digunakan untuk menjual makhluk yang mirip seperti kadal.

Aku yakin dengan banyaknya bebatuan dan bukit di Benua Iblis, makhluk seperti ini akan lebih
berguna daripada kuda.

Dan juga, tidak ada gerobak berukuran besar, tapi semua pedagang di sini memiliki gerobak pribadi.

Untuk perjalanan panjang yang akan kami lakukan nanti, ada banyak hal yang kami inginkan.

84
Sepertinya kami baru bisa membeli satu per satu barang yang kami butuhkan secara tidak bersamaan.

Namun, barang yang harus kami beli saat ini sudah diputuskan.

Setelah melihat-lihat harga pasar dan mencari di tempat yang paling murah.

Memang kami tidak sedang terburu-buru, tapi kami juga tidak memiliki cukup banyak waktu.

Barang yang aku cari adalah pewarna dan kerudung. Dan kalau bisa, sesuatu yang mirip seperti
lemon akan lebih baik.

“Pak tua, bukannya pewarna ini kemahalan? Ini barang dijual, kan?”

“Jangan mengucapkan hal yang bodoh, itu harga yang wajar.”

“Benarkah?”

“Tentu saja!”

“Tapi, di sana mereka menjual barang yang sama dengan setengah harga?”

“Apa?!”

“Tapi kualitas barang yang di sana sedikit lebih rendah sih. Ah, kerudung ini juga bagus. Kalau aku
membeli ini dan benda yang mirip seperti lemon di sana, apa boleh kalau kami diberi diskon?”

“Nak, kamu lumayan ahli dalam berbisnis. Aku mengerti. Ambillah.”

“Ah, benar juga. Tolong beli barang milik kami. Ada kulit dari Pack Coyote dan taring dari Acid
Wolf, bagaimana?”

“Ada lumayan banyak ya. Tunggu sebentar. Satu, dua, empat. Bagaimana kalau 3 Koin Besi Tua
untuk semuanya?”

“Kalau cuman segitu kan tidak mungkin. Bukannya harusnya minimal 6 koin?”

“Itu baru tidak mungkin. 4 koin deh.”

“Oke, setuju.”

Setelah melihat-lihat dan bernegosiasi, kami bisa membeli dan menjual barang pada waktu yang
sama.

Karena aku tidak tahu harga pasarnya, aku tidak mengerti sebenarnya seberapa banyak uang yang
kami miliki sekarang.

Sejujurnya, dilihat dari negosiasi barusan, aku merasa kalau kami mendapat harga yang cukup layak.

Sisa simpanan yang kami miliki adalah 1 Koin Besi, 4 Koin Besi Tua, dan 10 Koin Batu.

85
Itu adalah uang yang kami dapatkan dari orang tua Roxy.

Aku harus menggunakannya dengan hati-hati.

Kami masuk ke dalam gang yang sempit.

Semoga kami tidak bertemu dengan orang-orang aneh ataupun preman.

Tidak, tidak. Kalau kami bertemu dengan orang seperti itu, mereka bisa saja akan memberikan
seluruh uang yang mereka miliki kepada Ruijerd.

Itu bisa jadi kesempatan yang bagus untuk menambah uang kami.

“Ruijerd-san, kalau ada orang yang mencoba untuk mengganggu kita, maka kita akan buat mereka
sekarat, oke?”

“Sekarat? buat mereka seperti ingin mati, tapi tidak kita bunuh, begitu maksudmu?”

“Tidak, cukup hajar mereka seperti biasa.”

Tapi sayangnya, tidak ada seorangpun yang datang untuk mengganggu kami.

Serius, itu sangat disayangkan.

Sekalipun ada beberapa orang yang kelihatan tangguh.

Tapi mereka terlihat seperti tidak memiliki uang sama sekali.

“Ruijerd-san. Pertama-tama, mari kita warnai rambutmu.”

“Warnai, rambutku?”

“Ya. Dengan pewarna ini.”

“Aku mengerti, kamu hendak mengubah warna rambutku. Kamu sering memikirkan hal-hal yang
menarik ya.”

Aku dikagumi.

Sepertinya di dunia ini tidak ada kebiasaan untuk mewarnai rambut.

Tidak, apa mungkin cuma Ruijerd yang tidak tahu akan hal itu?

Lagipula, sepertinya dia tidak sering mendekati desa manusia.

“Tapi, bukannya akan lebih baik kalau kamu memilih warna yang berbeda daripada warna rambutmu
yang kau miliki sekarang?”

Warna yang aku pilih adalah biru.

86
Sebisa mungkin aku memilih warna yang paling mirip dengan warna rambut yang dimiliki oleh ras
Migurd.

“Tidak, ada desa ras Migurd yang bisa dicapai dengan berjalan selama 3 hari dari sini. Harusnya ada
lumayan banyak orang di sini yang mengetahui hal itu. Karena itulah, mulai saat ini Ruijerd-san
adalah seseorang dari ras Migurd.”

“Kemudian kalian bagaimana??”

“Kami adalah anak buah nomer 1 dan nomer 2 yang kamu pungut dari daerah sekitar sini.”

“Anak buah? Bukannya kita sesama prajurit?”

“Settingnya seperti itu. Kamu tidak perlu mengingatnya, tapi agar orang lain bisa berpikir seperti itu,
aku akan bersandiwara.”

Yang akan kami lakukan mulai saat ini adalah bersandiwara.

Aku menjelaskan settingannya kepada Ruijerd.

Mulai dari sekarang, Ruijerd adalah seorang pemuda dari ras Migurd bernama Roisu yang berpura-
pura menjadi “Dead End” dari ras Supard.

Pemuda dari ras Migurd yang dikenal sebagai Roisu itu selalu ingin menjadi sosok yang ditakuti oleh
orang-orang.

Kemudian, pada suatu hari dia memungut dua orang anak.

Anak-anak yang bisa menggunakan sihir dan ilmu pedang.

Kedua anak itu mengagumi Roisu yang menyelamatkan mereka.

“Apa kalian mengagumiku?”

“Secara khusus, aku sih tidak.”

“Aku mengerti.”

Kedua anak itu lumayan kuat.

Kemudian saat mengamati mereka, Roisu memikirkan sesuatu.

Di antara ras Migurd, tubuhku lumayan tinggi.

Kalau aku menyebut diriku sendiri sebagai Ruijerd sang 'Dead End', akan lebih mudah bagi semua
orang untuk merasa takut kepadaku.

Sekarang rasakanlah kebebasan diluar sana dan bertarungah, kalian berdua harus membuat orang lain
merasa takut.

87
Mereka berdua memang hanya anak-anak, tapi mereka lumayan berguna.

Dengan memanfaatkan mereka berdua, dia dengan cepat menjadi terkenal.

“Dia berpura-pura menjadi diriku dan menggunakan namaku, sungguh pria yang tidak bisa
dimaafkan.”

“Memang benar dia tidak bisa dimaafkan. Tapi, kalau Ruijerd yang palsu melakukan hal baik. Apa
yang akan dipikirkan orang-orang?”

“Apa yang akan mereka pikirkan?”

“Sudah pasti dia itu palsu, tapi meski begitu, dia adalah orang yang baik, itulah yang akan mereka
pikirkan.”

Yang kami butuhkan adalah komedi dan ketidakcocokan.

Dia adalah tipe orang yang suka membohongi orang lain, tapi sebenarnya dia adalah orang yang
sangat baik.

Sangat penting untuk membuat orang lain berpikiran seperti itu.

“Hmm?”

“Ruijerd yang palsu adalah orang yang baik. Kalau rumor seperti itu beredar, maka cara yang kita
gunakan berhasil. Pada akhirnya, rumor itu akan menjadi samar dan berubah menjadi 'Ruijerd adalah
orang yang baik.' Kira-kira seperti itu.”

“Itu memang luar biasa, tapi akankah situasinya berubah menjadi seperti itu?”

“Tentu.”

Aku bisa menjamin itu.

Setidaknya, reputasi yang dimiliki Ruijerd saat ini tidak akan bisa berubah menjadi lebih buruk lagi.

Bagaimanapun juga, reputasi yang dia miliki saat ini sedang berada pada titik yang paling rendah.

“Aku mengerti, tapi apa tidak masalah kalau kita menggunakan rencana yang sederhana seperti itu?”

“Itu sama sekali tidak sederhana. Aku sendiri tidak yakin apakah kita akan berhasil menjalankannya
atau tidak.”

Rencana adalah sesuatu yang pasti akan gagal jika semuanya tidak berjalan dengan baik.

Makin detil dan menyeluruh rencanamu, akan makin mudah bagimu untuk memikirkan rencana
selanjutnya.

88
Tapi, kalau semuanya berjalan lancar, rumor akan menjadi rumor, terus menumpuk, dan orang-orang
akan memahami dengan jelas sifat Ruijerd yang sesungguhnya.

“Tapi, bagaimana kalau kebohongannya terbongkar?”

“Bagaimana mungkin? Ruijerd-san, di rencana itu sama sekali tidak ada kebohongan.”

“Apa maksudmu?”

Ras Supard yang memanggil dirinya sendiri sebagai ras Supard sambil berpura-pura menjadi pemuda
dari ras Migurd.

Kalau semuanya berjalan sesuai dengan rencana, melakukan hal-hal yang disukai oleh semua orang
adalah hal yang bagus.

Bahkan namanya saja tidak salah.

Roisu tidak ingin orang-orang tahu kalau dirinya adalah ras Supard yang asli, jadi dia mengaku
sebagai Ruijerd di hadapan orang lain.

Ruijerd berasal dari ras Supard.

Orang-orang tidak akan memiliki pemikiran kalau Roisu adalah seorang pemuda dari ras Migurd
yang berpura-pura menjadi Ruijerd.

Karena itulah, tidak ada kebohongan di sana.

Satu-satunya orang yang bohong adalah aku.

Tapi, Ruijerd sepertinya tidak suka berbohong, jadi aku tidak perlu terang-terangan mengucapkan
itu.

“Orang lain akan salah paham dan menganggap dirimu sebagai seorang pemuda dari ras Migurd.”

“Hm? Ah, aku mengerti. Aku berpura-pura menjadi diriku sendiri, sedangkan Roisu adalah identitas
yang palsu? Kepalaku terasa berputar-putar. Apa yang harus aku lakukan?”

“Cukup lanjutkan tindakanmu seperti biasa.”

Wajah Ruijerd tampak benar-benar kebingungan.

Orang ini sudah pasti tidak akan bisa berperan sebagai aktor film dengan kemampuan berakting yang
seperti itu.

“Tapi, tolong jangan tiba-tiba marah dan membunuh orang yang memprovokasimu.”

“Hmm? Maksudmu, aku tidak boleh bertarung dengan orang lain?”

“Sebenarnya tidak masalah, hanya saja, saat bertarung aku sarankan agar kamu pura-pura kesulitan.

89
Terima beberapa pukulan musuh dengan sengaja, lemaskan pundakmu, agar kelihatannya kamu
hampir kalah, tapi pada akhirnya entah bagaimana, kamu berhasil menang.”

Sekalipun aku mengatakan itu, aku sendiri tidak yakin apakah dia bisa berakting seperti itu.

Itulah yang aku pikirkan, tapi,

“Jadi aku harus pura-pura kalah dulu begitu?”

Sepertinya dia akan baik-baik saja.

“Tidak mungkin Ruijerd yang asli selemah ini, tapi pada waktu yang sama, kalau dia adalah Ruijerd
yang asli, tentunya dia itu luar biasa kan? Kita ingin orang-orang berpikiran seperti itu.”

“Aku tidak begitu paham.”

“Itu akan membuat mereka berpikir bahwa kita ini palsu, dan pada saat yang sama, musuhmu akan
merasa lebih percaya diri.”

“Setelah membuat mereka lebih percaya diri, terus apa?”

“Rumor bahwa ras Supard adalah ras yang lemah akan mulai beredar.”

Kemudian, wajah Ruijerd tampak muram.

“Ras Supard bukanlah ras yang lemah.”

“Aku tahu itu. Tapi, kalian ditakuti karena kalian itu kuat. Kalau orang-orang merasa bahwa kalian
ternyata sedikit lebih lemah daripada rumor yang beredar, mereka bisa merasa sedikit lebih lega,
seperti sekarang.”

Sekalipun aku mengucapkan itu, kami tetap tidak boleh membuat mereka benar-benar berpikir kalau
kami itu lemah.

Kalau masih ada ras Supard yang hidup di suatu tempat yang tidak kami ketahui, itu akan jadi
masalah.

Mungkin mereka akan kembali mengalami penyiksaan.

Keseimbangan itu penting.

“Jadi kira-kira seperti itu?”

Yah, memang kira-kira seperti itu.

Kalau kami terus-terusan berkeliling tanpa memiliki tujuan yang jelas, pada akhirnya identitas kami
yang asli akan ketahuan.

“Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk memberikan bantuan, jadi seperti apa hasil yang akan kita
dapatkan nanti akan bergantung pada seberapa besar yang dikerahkan oleh Ruijerd.”

90
“Ah, aku mengerti. Aku akan mengandalkanmu.”

Aku menggunakan jus buah yang aku buat dari buah yang mirip seperti lemon untuk memutihkan
rambut Ruijerd.

Warna hijau zamrud yang asli sudah berhasil diputihkan.

Kemudian aku menggunakan pewarna lain untuk mengubah warnanya.

Hmm.

Warnanya jadi tidak begitu indah.

Malahan, rambutnya kelihatan kotor.

Tapi, setidaknya, rambut itu sudah tidak memiliki warna kehijauan.

Tapi warnanya tidak benar-benar mirip dengan rambutnya ras Migurd? Perbedaan pada tinggi
badannya terlalu ketara.

Tapi, menurutku dia juga tidak terlalu mirip dengan ras Supard.

Yah, penyamaran memang bagus kalau hasilnya jadi samar-samar, mungkin.

Seseorang yang mirip dengan ras Migurd yang mengaku sebagai ras Supard, tapi orang itu rasanya
tidak mirip dengan kedua ras tersebut.

“Oh iya, aku akan meminjamkan ini kepadamu.”

Aku melepas kalung yang aku pakai dan mengalungkannya ke leher Ruijerd.

“Kalung ini berasal dari desa Migurd ya?”

“Ya. Kalung ini adalah sesuatu yang aku terima dari Shishou-ku sebagai hadiah kelulusan. Sejak saat
itu, aku selalu memakainya.”

Aku kira, kalau dia mengenakan kalung itu, setidaknya dia akan tampak lebih mirip sebagai
seseorang yang memiliki hubungan dengan ras Migurd.

Paling tidak bagi mereka yang menyadari itu.

“Itu adalah benda yang berharga bagiku. Pastikan kamu mengembalikannya nanti. Camkan kata-
kataku, kembalikan itu nanti.”

“Ya.”

“Kalau sampai kalungnya hilang, aku akan benar-benar mencoba untuk

menghajarmu.” “Aku mengerti.”

91
“Soal apa yang akan aku lakukan nanti, aku akan menggunakan sihir tanah untuk menutup semua
pintu masuk kota rapat-rapat, kemudian mengalirkan magma ke dalam kota sampai kawahnya benar-
benar penuh.”

“Kau tetap akan melakukan hal berbahaya seperti itu, sekalipun bisa melibatkan orang yang tidak
berdosa, dan juga anak-anak?”

“Kalau kamu ingin menyelamatkan nyawa anak-anak itu, pastikan agar kamu tidak kehilangan
kalung itu.”

“Hmm? Kalau kamu sampai merasa khawatir seperti itu, bukannya lebih baik kalau kamu sendiri
yang memakainya?”

“Tidak, tentu saja aku cuma bercanda.”

“???”

Sekarang, aku harus membuat Eris memakai kerudung.

Rambut merahnya terlalu mencolok.

Kami harus berusaha untuk memfokuskan pandangan orang lain kepada satu titik, yaitu Ruijerd.

“Eris, soal kerudung ini, bagaimana?”

Setelah mengucapkan itu dan membentangkan kerudungnya, aku menyadari ada lubang untuk
telinga di kerudungnya.

Bagaimana mungkin seperti ini.

Kerudung ini mirip seperti yang biasa digunakan oleh monk di Final Fantasy III.

Warnanya memang bukan putih, tapi ada bagian yang mirip seperti jubah yang memanjang di
belakang.

Sepertinya ini adalah kerudung untuk ras Hewan.

Mungkin aku telah melakukan kesalahan karena membeli ini.

Eris biasanya tidak terlalu memikirkan soal pakaian yang ia kenakan.

Tapi, kalau kau melihat sapaan gaya Boreas yang dia tunjukkan, kau pasti mengerti.

Dia mungkin tidak ingin mengenakan apapun yang memiliki hubungan dengan ras Hewan.

“Um... Eris, soal ini, tapi...”

“It- itu! A, apa yang akan kamu lakukan dengan kerudung itu!”

92
“Itu... Ini untuk Eris, apa bisa kamu..... memakainya?”

“Benarkah?!”

Itulah yang aku pikirkan, tapi sepertinya dia benar-benar senang menerimanya.

Kelihatannya dia tidak membencinya.

“Aku akan merawatnya dengan baik.”

Setelah memakai kerudungnya dengan cepat, Eris menunjukkan senyuman yang begitu ceria.

Baik, itu, bagus.

Aku tidak benar-benar mengerti, tapi pokoknya, baguslah!

Sekarang, pertama-tama kami akan mengunjungi Guild petualang.

Yang kami perlukan adalah komedi.

Kami tidak boleh melupakan itu.

Aku harap semuanya berjalan dengan lancar.

93
Bab 7
Guild Petualang
Bagian 1
Guild Petualang.

Tempat berkumpulnya orang-orang dengan kekuatan dan keberanian yang besar.

Mereka yang yakin dengan kekuatan yang mereka miliki, dan yakin dengan sihir yang mereka miliki.

Mereka yang menggunakan pedang, mereka yang menggunakan kapak, mereka yang menggunakan
tongkat sihir, dan mereka yang menggunakan kedua tangannya.

Mereka yang mengaku lebih kuat dari yang lainnya, dan mereka yang tertawa di hadapan kematian.

Baik itu Swordsman yang diselimuti oleh armor, maupun penyihir yang memakai armor ringan.

Seorang pria yang berwajah seperti babi, seorang wanita dengan bagian bawah tubuh berbentuk ular,
seorang wanita dengan kaki seperti kaki kuda.

Sebuah tempat di mana berbagai macam ras dalam jumlah banyak berkumpul.

Itulah Guild Petualang yang berada di benua ini.

Guild Petualang yang terletak di dalam kota Rikarisu.

Pintunya yang terlihat besar terbuka dengan keras, dan mengeluarkan bunyi hantaman yang kencang.

Seluruh orang yang berada di dalam bangunan tersebut menatap ke arah pintu masuk, seraya merasa
ingin tahu tentang apa yang sebenarnya barusan terjadi.

Hanya ada sangat sedikit orang yang berani membuka pintu bangunan Guild Petualang sekasar

itu. Apakah ada kelompok petualang yang kembali dari suatu tempat?

Apakah penjaga kota datang meminta bantuan untuk melawan monster yang menyerang kota?

Ataukah itu hanya karena hembusan angin?

Kalau dipikir-pikir, ada rumor yang mengatakan bahwa Dead End sedang berkeliaran di sekitar sini,
tapi apa itu mungkin?

Saat semuanya memikirkan itu, ada tiga orang muncul di hadapan para petualang.

Yang berdiri di posisi paling depan adalah seorang anak laki-laki.

Masih muda. Tapi, anak itu memiliki ekspresi wajah yang penuh dengan keyakinan. Dia membawa
tongkat sihir yang diselimuti kain dan mengenakan pakaian yang tampak berkelas, sekalipun
terkotori oleh lumpur.

94
Tanpa sedikitpun merasa gentar atau ragu, anak itu memasuki tempat ini, yang dipenuhi oleh orang
dewasa dan mereka yang memiliki tampang mengerikan. Beberapa orang berpikir, apa yang
sebenarnya sedang terjadi? Penampilan anak itu benar-benar berbeda dengan tindakan yang ia
tunjukkan.

Atau mungkin anak itu berasal dari ras yang memiliki penampilan berbeda dari umur mereka
sesungguhnya.

Yang tersembunyi di balik bayangan anak laki-laki itu, kemungkinan besar adalah seorang gadis
muda.

Wajah gadis itu tertutup oleh kerudung yang dipakai begitu rendah sampai orang-orang yang melihat
tidak akan bisa dengan yakin menyatakan bahwa dia adalah seorang gadis muda.

Namun, dibandingkan dengan usianya yang masih muda, gadis itu menunjukkan ekspresi yang tajam
dan keras kepala.

Hanya dengan sekali melihatnya, orang bisa mengerti bahwa gadis itu sudah terbiasa dalam
menggunakan pedang yang ada di pinggangnya.

Beberapa orang di sini mengakui gadis itu sebagai seorang Swordsman yang memiliki kemampuan
handal.

Yang terakhir adalah pria berbadan tinggi dengan tubuh yang besar.

Di dahinya tertanam batu permata berwarna merah dan di wajahnya ada luka menyilang.

Deskripsi itu benar-benar cocok dengan ciri-ciri fisik yang dimiliki 'Dead End'. Ada beberapa orang
yang nyaris berteriak karenanya.

Namun, rambutnya berwarna biru.

Mereka dengan cepat menyadari bahwa itu adalah sebuah kesalahan. Itu adalah orang lain yang
memiliki penampilan sangat mirip dengan Dead End.

Aneh.

Benar-benar aneh.

Itu adalah sebuah kelompok yang anggotanya sama sekali tidak kelihatan normal.

Ngeri rasanya membayangkan, untuk apa mereka datang kemari.

Anak laki-laki itu berteriak dengan suara lantang.

“Heyhey, heyhey! Berhenti melihat-lihat kami, sialan! Kalian pikir siapa yang kalian lihat-lihat
ini?!”

Tidak tidak, siapa itu, kami tidak mengerti, itulah yang dipikirkan oleh semua orang.

95
“Bagaimana mungkin kalian tidak mengenali iblis dari ras Supard! Ruijerd-sama sang Dead End!
Diamlah, takutlah, atau angkat kaki kalian jauh-jauh dari sini!”

Tidak tidak, tidak mungkin itu dia, itulah yang dipikirkan oleh semua orang.

Ras Supard memiliki rambut berwarna hijau zamrud yang mampu membuat orang mabuk ketika
melihatnya.

Bukan berwarna biru gelap dan kotor seperti itu.

“Kakak! Sepertinya mereka tidak mengenali wajah “Dead End” di sini. Hufff, padahal kalau mereka
mau mendekat sedikit saja, mereka akan tahu, tapi sekalipun mereka sudah mendengar rumor yang
beredar, tapi ternyata tidak ada yang bisa mengenalimu.”

Sepertinya anak laki-laki itu berusaha untuk menegaskan bahwa pemuda yang ada dibelakangnya
adalah 'Dead End'.

Setelah memikirkan itu, tingkah anak laki-laki yang tampak berani mulai kelihatan konyol.

Dalam sesaat, suasana ngeri di sana menghilang.

Pemuda yang dia panggil sebagai kakak.

Benar, wajah dengan luka menyilang dan mata merah yang memang mirip seperti ciri-ciri 'Dead
End'.

Tapi, ada satu poin penting yang benar-benar keliru.

“Pfft...”

Siapa yang mengeluarkan suara itu?

"Apa maksudmu, sialan?! Apa yang kalian tertawakan ?!”

Anak laki-laki itu berteriak cukup keras hingga suaranya bisa terdengar di segala arah, dengan wajah
yang penuh dengan amarah.

Penampilan itu benar-benar tampak konyol, sampai-sampai semua orang yang berada di dalam Guild
Petualang harus tersenyum sambil menahan tawa.

Kemudian seseorang berkata.

“Puusuu..ckkhaha... Tapi... kau tahu... ras Supard.... punya rambut hijau, kan?”

Setelah kalimat itu dilontarkan, lobi Guild Petualang pun dipenuhi oleh tawa.

Bagian 2
Setelah mendengarkan semua tawa yang ada di sana, aku mengepalkan tanganku dan berkata “Oke”
pada diriku sendiri.

96
Guild Petualang.

Aku sudah membayangkan gambaran seperti ini sebelumnya, tapi ternyata isinya lebih heboh dari
apa yang aku duga.

Mungkin karena ada begitu banyak ras yang berbeda di benua ini.

Seorang pria berwajah kuda, pria lain dengan sabit seperti tangan belalang sembah, seorang wanita
dengan sayap seperti kupu-kupu, dan seorang wanita dengan tubuh bagian bawah seperti ular.

Banyak diantara mereka memiliki kemiripan dengan manusia, tapi ada perbedaan yang begitu besar
di salah satu bagian tubuh mereka.

Ditambah lagi, mereka yang tidak memiliki bagian tubuh hewan, juga tidak kelihatan mirip seperti
manusia.

Ada yang warna kulitnya benar-benar biru, dan ada juga yang pundaknya ditumbuhi oleh duri-duri
tajam.

Bahkan ada yang memiliki dua kepala, dan ada yang bertangan empat.

Lumayan mirip dengan manusia, tapi berbeda.

Kalau dipikir-pikir, ras Migurd dan ras Supard juga lumayan mirip bila dibandingkan dengan ras
manusia, bahkan lebih mirip manusia daripada makhluk-makhluk yang berada di sini.

“J... Jangan meremehkan kakak! Kalian tahu, kakak menyelamatkan kami saat kami diserang oleh
monster di gurun!”

Tanpa merasa tertekan oleh suasana ini, aku mulai berakting lagi pada saat yang tepat.

“Apa kalian mendengarnya! Dia bilang Dead End mau menyelamatkan seseorang!”

“Hyahahahaha! Lu... luar biasa?! Dia itu benar-benar orang yang hebat!”

“Serius?! Aku juga mau diselamatkan oleh Dead End! Gyahahaha!!”

Biasanya aku bakal gemetaran saat aku dikerumuni, ditertawakan, dan diejek oleh orang sebanyak
ini, tapi karena aktingku, atau mungkin karena orang yang menertawaiku benar-benar termakan oleh
sandiwara, aku bisa bertahan.

Atau mungkin, aku sudah sedikit mengalami peningkatan?

Tidak, tidak.

Bersikap arogan tidak akan banyak membantu.

Lagipula, saat ini mereka tidak menertawakanku, melainkan menertawakan Ruijerd.

97
Tidak ada alasan bagi kedua kakiku untuk gemetaran.

Aku bisa merasa lebih percaya diri saat kebencian mereka diarahkan langsung kepadaku, dan aku
bisa bertahan darinya.

Untuk sekarang aku akan mengamati kondisi di sekeliling kami.

Mengambil waktu untuk melihat apakah ada orang di sini yang berpikir bahwa Ruijerd adalah Dead
End asli.

Kemudian, lanjut dengan rencana A yang sudah aku persiapkan.

“Orang-orang ini tidak bisa dimaafkan! Kakak! Kita harus menghajar mereka

semua!” “Fuu... Tidak apa-apa, biarkan saja mereka tertawa.”

Omong-omong, rencana B, untuk jaga-jaga semisal tidak ada yang tertawa, juga sudah aku
persiapkan.

“Apa benar tidak apa-apa?? Serius!?”

“Baru muncul sudah berlagak seperti bos!”

“Me... mereka berbahaya?! Oh tidak, rasanya seperti aku jadi ingin minta maaf! Hyahahaha!!”

Mereka ini, kalau mereka tahu bahwa Ruijerd adalah Dead End yang asli, apakah mereka akan
meminta maaf?

“Hnn! Kalian harusnya berterima kasih atas kebaikan hati kakak!”

Aku mengucapkan itu keras-keras sambil terus mengamati sekeliling.

Di sebelah kiri ada papan pengumuman besar yang ditutupi kertas dalam jumlah banyak.

Di sebelah kanan ada empat loket beserta pegawainya yang sedang tercengang menatap kami.

Sebelah kanan kalau begitu.

Aku memimpin dua orang yang ada di belakangku menuju konter.

Setelah bertukar pandang dengan Ruijerd, aku kembali berteriak dengan suara

lantang. “Hey pegawai! Kami mau mendaftar sebagai petualang!”

Aku meneriakkan itu dengan suara yang cukup keras, hingga seluruh orang yang ada di ruangan ini
mampu mendengarnya.

Lagi-lagi tawa meledak di belakang kami.

98
“De.. de.. Dead End akan menjadi pemula dia

bilang?!” “Ge...ha...ggahaha..??! Perutku sakit!”

“Luar biasa... aku... aku akan menjadi seniornya Dead

End!” “Itu... itu adalah sesuatu yang layak untuk

dibanggakan!” Baik, ini sudah cukup, mungkin.

“Diam kalian semua. Aku tidak bisa mendengar ucapan si pegawai!”

Setelah meneriakkan itu, semua petualang mulai menjadi tenang sambil senyum-senyum sendiri.

“Me...Mengerti. Kami paham.”

“Pe... penjelasan pertama itu penting, kan?!

Pususu.” “Kukukuku.”

Oke, semuanya masih sibuk tertawa sendiri-sendiri.

Ini bukan masalah.

Bagian 3
Baiklah sekarang.

Setelah perjalanan panjang selama 44 tahun.

Aku akhirnya tiba di “Hello Work”. [7]

Sekalipun aku memiliki kualifikasi sebagai penyihir air level Saint, bertemu rekan-rekan dalam
perjalanan, dan dikenal sebagai “Pengangguran selama 100 tahun, Hundred NEET”, akhirnya?!

Kalau bukan karena gadis egois yang sedang berdiri di belakangku...

Mereka yang tidak bekerja, tidak akan mendapat makan!

Terlepas dari itu.

“Lalu, pegawai-san. Maaf telah membuat keributan. Tolong perlakukan kami dengan

baik.” Seorang pegawai wanita dengan rambut berwarna oranye mengeluarkan taringnya.

Dia memiliki payudara yang besar, dengan belahan dada yang terlihat jelas dari pakaiannya.

Namun, karena ada tiga payudara yang berjejer di sana, jadi ada dua belahan dada yang terlihat.

Kalau payudaranya ditambah satu lagi, nanti jadi dobel, apa-apaan ini.

99
“Eh? Ah, iya. Mendaftar menjadi seorang petualang? Kan?”

Dia merasa ragu untuk sesaat setelah melihat sikapku yang mendadak berubah.

Yah, kalau aku terus berakting seperti itu, ujung-ujungnya penyamaran kami akan terbongkar.

Pokoknya cukup berakting agar mereka tidak meremehkan kami, oke!

“Ya. Omong-omong, kami adalah pendatang baru, dan belum mengerti aturannya sama sekali.”

“Kalau begitu, silahkan isi formulir ini.”

Kami diberikan 3 lembar kertas dan sepotong arang.

Semua kertasnya sama.

Ada bagian untuk menulis nama dan profesi, dan juga catatan tentang hal-hal yang harus
diperhatikan, dan juga aturan yang berlaku.

Apa yang harus dilakukan semisal orang yang mendaftar tidak bisa membaca?

Dan, saat aku memikirkan itu.

“Kalau anda tidak bisa membaca hurufnya, apa anda ingin saya membacakannya?”

Jadi begitu.

“Tidak, itu tidak perlu.”

Aku membacanya dengan cukup keras agar Eris juga bisa mendengar.

Kalau dirangkum jadi seperti ini.

Satu. Manfaat Guild Petualang


Bila anda mendaftar di Guild Petualang, anda akan menerima pelayanan yang tersedia bagi
seorang petualang.
Dua. Konten Pelayanan
Semua Guild Petualang di seluruh dunia menawarkan pelayanan berikut: tawaran pekerjaan,
pengantaran kompensasi dan hadiah, pembelian bahan mentah, dan penukaran mata uang.
Tiga. Informasi Pendaftaran
Petualang akan menerima sebuah kartu yang bertuliskan informasi diri sendiri saat mendaftar di
Guild Petualang. Boleh meminta kartu yang baru bila kartu yang lama hilang, namun ranking
petualang akan dikembalikan menjadi F.
Dan juga, setiap area memiliki biaya yang berbeda-beda.
Empat. Pengunduran Diri dari Guild Petualang
Kalau anda berkehendak, anda bisa mengundurkan diri dari organisasi.
Anda juga boleh mendaftar kembali, namun ranking akan dikembalikan menjadi F.
Lima. Tindakan yang Tidak Diperbolehkan
Tindakan dibawah ini dianggap terlarang.

100
1. Tindakan yang bertentangan dengan hukum negara.
2. Tindakan yang mempermalukan dan menyebabkan jatuhnya reputasi organisasi.
3. Tindakan yang mengganggu atau menghalangi pekerjaan petualang lain.
4. Membeli, menjual, dan bertukar pekerjaan.
Bila anda ketahuan melakukan tindakan yang dilarang, maka anda akan dikenai denda dan
kualifikasi petualang anda akan dicabut.
Enam. Kompensasi Pelanggaran Kontrak
Bila anda gagal dalam melaksanakan suatu pekerjaan, anda harus membayar kompensasi karena
telah melanggar kontrak, dengan biaya 2 kali lebih besar dari hadiah yang ditawarkan pekerjaan
yang anda terima. Periode pembayaran kompensasi berlaku selama setengah tahun. Bila
kompensasi tidak dibayarkan, kualifikasi petualang anda akan dicabut.
Tujuh. Ranking
Ada tujuh ranking mulai dari F hingga S, yang bergantung pada kemampuan yang mampu
ditunjukkan oleh seorang petualang. Sebagai aturan umum, anda hanya bisa menerima pekerjaan
yang rankingnya maksimal satu ranking lebih tinggi / rendah dari ranking yang anda miliki.
Delapan. Peningkatan dan Penurunan Ranking
Anda bisa meningkatkan ranking dengan cara menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang sudah
ditentukan. Namun jika anda merasa bahwa kemampuan anda masih belum cukup memadai, anda
juga bisa bertahan pada ranking yang anda kehendaki. Dan juga, bila anda gagal dalam
menyelesaikan beberapa pekerjaan secara berurutan, maka ranking anda akan diturunkan sebanyak
1 tingkat.
Sembilan. Kewajiban
Bila terjadi suatu situasi di mana ada sebuah negara yang diserang oleh monster dan meminta
bantuan dari guild, maka anda memiliki kewajiban untuk mematuhi perintah dari guild. Dan juga,
bila ada situasi darurat yang terjadi, petualang memiliki kewajiban untuk mematuhi perintah dari
pengurus guild.

Saat aku membacakan aturannya, Eris mulai tampak jengkel.

Dia memang tidak suka dengan aturan-aturan yang kaku seperti ini.

Sebenarnya aku juga tidak terlalu suka dengan itu.

Tapi bagaimanapun juga, hal-hal seperti ini memang harus dibaca dengan baik.

Untuk sekarang, sepertinya tidak akan ada masalah.

Tapi, sebelum itu.

“Pegawai-san, aku mau tanya.”

"Apa itu?.”

“Mengenai kata-kata ini, apa boleh kalau diisi dengan menggunakan bahasa lain?”

“Diisi dengan bahasa lain, contohnya?”

“Bahasa manusia.”

“Oh, kalau itu tidak masalah.”

101
“Jadi begitu.”

Apa bahasa yang digunakan oleh ras minor juga tidak masalah.

Tapi aku yakin, bahasa Jepang pasti tidak bisa digunakan di sini.

Aku menulis menggunakan bahasa Dewa Iblis.

Akan lebih baik bila mereka percaya bahwa aku adalah seseorang dari ras iblis yang memiliki
penampilan seperti seorang anak, daripada seorang anak dari ras manusia.

“Eris, tolong isi sendiri formulirmu.”

Aku menyuruh Eris untuk menulis sendiri.

Dalam hal kontrak, akan lebih baik kalau kamu secara pribadi menulisnya sendiri.

Kebetulan, semua percakapan yang terjadi di dalam organisasi ini menggunakan bahasa Dewa Iblis.

Dia terus saja diam dan menunjukkan ekspresi cemberut, karena dia tidak bisa memahami sepatah
katapun yang diucapkan oleh orang-orang yang ada di sekitar kami.

Kalau dia bisa mendengar dan memahami ejekan yang tadi, mungkin dia bakal menghunuskan
pedangnya dan menyerang orang lain.

“Kami tidak memiliki niat untuk menggunakan nama palsu, tapi semisal ada yang menggunakan
nama palsu, seperti apa jadinya nanti?”

“Tidak ada peraturan mengenai hal itu. Karena nama tersebut hanya digunakan sebagai syarat
pendaftaran.”

“Sekalipun itu adalah seorang kriminal?”

“Tidak ada definisi yang pasti soal kriminal di Benua Iblis, jadi selama anda tidak bermasalah
dengan Guild Petualang, hal seperti itu bukan masalah. Namun, bila kualifikasi petualang anda
dicabut, maka anda tidak akan bisa mendaftar kembali di semua tempat di benua ini.”

“Apa tidak masalah?”

“Kalau tidak begitu, orang yang tidak pernah diberi nama sejak mereka lahir di Benua Iblis akan
mendapatkan masalah. Untuk alasan itulah, penggunaan nama palsu saat mendaftar tidak dilarang.”

Aku mengerti sekarang.

Setiap benua memiliki yuridiksi yang berbeda satu sama lain.

Aku mempertimbangkan kemungkinan bahwa ras Supard tidak akan bisa mendaftar, dan dia harus
menggunakan nama palsu Roisu, tapi sepertinya itu tidak akan menjadi masalah.

102
“Semisal kami mendaftar di benua ini, kemudian kami pergi ke benua lain, apa kami harus mendaftar
lagi?”

“Tidak, itu tidak diperlukan.”

Sudah kuduga.

“Setelah formulirnya selesai diisi, mohon letakkan tangan anda di sini.”

Dan yang telah mereka persiapkan adalah papan transparan berukuran seperti kotak kemasan game
ero.

Di bagian tengahnya terukir formasi sihir.

Di bawahnya, ada kartu-kartu yang kelihatannya terbuat dari logam.

Hmm. Aku tidak mengetahui itu apa.

“Seperti ini?”

Untuk sekarang, akulah yang pertama.

Kemudian aku meletakkan tanganku di sana.

Setelah para pegawai mengkonfirmasi itu, pegawai itu menekan ujung dari papan tersebut dengan
jarinya.

“Nama: Rudeus Greyrat” “Profesi: Penyihir” “Rank: F”

Pegawai itu dengan suara datar membacakan isi dari formulir yang aku tulis dan kembali menekan
papan itu.

Kemudian, formasi sihir yang ada di sana memancarkan cahaya merah dan dengan cepat meredup.

“Silahkan ambil kartu ini, ini adalah Kartu Petualang anda.”

Lempeng besi yang benar-benar normal.

Tertulis dengan huruf yang bersinar:


- - - - - -------------------------
Nama : Rudeus Greyrat
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ras : manusia
Usia : 10 tahun
Profesi : Penyihir
Rank : F
- - - - - -------------------------
Begitulah isinya. Tertulis dengan menggunakan bahasa manusia.

103
Tapi, sekarang aku mengerti. Benda itu adalah sejenis benda sihir.

Kalau kamu menggunakan ini, bukannya membuat buku dengan menggunakan sihir bakal jadi lebih
sederhana?

Kalau mereka menggunakan alat itu di tempat umum seperti Guild Petualang, harusnya alat itu bakal
tersebar ke banyak tempat, kan?

Tidak, mungkin ada mekanisme tertentu dalam lempengan ini.

Nama, profesi, dan rank, memang tertulis di formulir yang diberikan si pegawai, tapi jenis kelamin,
ras, dan usia, bisa dibaca melalui tangan?

Ini gawat.

Aku kira aku bisa menyembunyikan rasku sebagai manusia, tapi tidak hanya usia bahkan ras pun
juga ketahuan.

Baik, terserah. Nanti juga bisa dibereskan.


- - - - - -------------------------
Nama : Ruijerd Supardia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ras : Ras iblis
Usia : 566 tahun
Profesi : Warrior
Rank : F
- - - - - -------------------------
Ah, mungkinkah kartu ini akan menunjukkan ras Supard?

Dan saat aku memikirkan itu, kartu milik Ruijerd menunjukkan kata ras iblis.

Aku sedikit merasa lega.

Dan sekalipun usia Ruijerd tertulis di sana, si pegawai sepertinya tidak terlalu memikirkan itu.

Apa usia sepanjang itu memang wajar bagi ras iblis?

Dia juga, dia sepertinya tidak terlalu memikirkan nama Ruijerd Supardia.

Apa mungkin dia menganggap nama itu adalah nama palsu atau semacamnya.

Itu tidak sopan, padahal baru saja aku mengatakan kalau kami tidak akan menggunakan nama palsu.

Atau mungkin, tidak ada yang tahu bahwa Ruijerd Supardia adalah nama asli dari “Dead End”.

Beberapa kali, aku kerap mendengar kata-kata yang berhubungan dengan Dead End, namun tidak
ada satupun kata yang berhubungan dengan Ruijerd.

Kebetulan, kartu miliknya tertulis dengan menggunakan bahasa Dewa Iblis.

104
- - - - - -------------------------
Nama : Eris Boreas Greyrat
Jenis Kelamin : Perempuan
Ras : Ras manusia
Usia : 12 tahun
Profesi : Swordsman
Rank : F
- - - - - -------------------------
Setelah Eris menerima kartunya, proses pendaftaran selesai.

Kartu milik Eris juga tertulis dengan menggunakan bahasa manusia.

“Kenapa kartuku dan kartu miliknya ditulis dengan menggunakan huruf yang berbeda?”

“Ya, hurufnya akan berubah tergantung pada ras pemilik kartu.”

Aku mengerti sekarang, bahasa manusia untuk manusia itu adalah bagaimana mereka bekerja.

“Bagaimana kalau pemiliknya memiliki darah campuran?”

“Dalam kasus seperti itu, umumnya huruf yang muncul akan bergantung pada darah yang lebih
dominan.”

“Semisal ada manusia yang mendapat kartu bertuliskan bahasa Dewa Iblis dan tidak bisa
membacanya, bukannya itu akan jadi masalah?”

“Untuk itu, cukup letakkan jari anda di bagian tengah kartu, kemudian tentukanlah bahasanya.”

Untuk menguji fungsi tersebut, aku menekan bagian tengah kartu, dan berkata “Bahasa Dewa
Hewan.”

Kemudian, hurufnya berubah.

Aku paham. Teknologi ini sungguh menarik.

Bahasa Dewa Iblis. Bahasa Dewa Petarung.

Aku terus-terusan mengubah hurufnya, sampai si pegawai menghentikanku.

“Kalau anda terlalu sering menggantinya, Mana yang tersimpan di dalam kartu akan lebih cepat
habis, jadi mohon berhati-hatilah.”

“Semisal Mana-nya habis, apa yang akan terjadi?”

“Kalau perlu, organisasi kami akan mengisinya kembali.”

Sudah kuduga, ada sejenis mekanisme tertentu di dalam kartu ini.

Mungkin ada suatu kristal sihir berukuran kecil yang tertanam di dalamnya.

“Kalau Mana-nya habis, informasinya tidak berubah, kan?”


105
“Tidak.”

“Kalau aku terus menggunakan kartu yang sama untuk periode waktu yang lama, apakah listriknya
akan berkurang dengan lebih cepat?”

“Listrik? Kalau yang anda maksud itu Mana, maka jawabannya adalah tidak. Normalnya, Mana yang
ada di dalam kartu akan bertahan selama satu tahun, tapi saat anda berhasil menyelesaikan sebuah
pekerjaan, secara otomatis Mana yang ada di dalam kartu juga akan terisi kembali, jadi biasanya
Mana tersebut tidak akan pernah habis.”

“Berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengisi ulang kalau Mana yang ada di dalam kartu ini benar-
benar habis?”

“Itu tidak memerlukan biaya?”

Terus kenapa tadi kamu menghentikanku, itulah apa yang aku pikirankan, tapi mungkin di sini akan
ada beberapa orang yang datang sambil mengaku bahwa informasi yang tertulis di kartu mereka tiba-
tiba menghilang.

Sepertinya "Claimers" [8] selalu ada di dunia manapun.

“Aku mengerti, aku akan berhati-hati.”

Meski begitu, ini mirip dengan mekanisme isi ulang elektrik, huh?

Aku tidak tahu soal siapa yang mengimplementasikan itu, tapi kartu ini menggunakan sistem yang
lumayan menarik.

Kalau sistem ini bisa kamu manfaatkan, menurutku kamu mungkin akan bisa melakukan ini dan itu,
tapi?

Sepertinya Guild Petualang memiliki monopoli dalam teknologi ini.

Baik, untuk sekarang aku tidak akan terlalu memikirkan itu.

“Nfufu.”

Eris tersenyum lebar sambil mengamati kartu miliknya.

Aku paham kalau kamu lagi merasa senang, tapi jangan sampai kehilangan kartumu, oke?

“Apakah anda ingin mendaftarkan kelompok?”

“Mendaftarkan kelompok? Ah, tentu.”

Aku baru menyadari itu saat si pegawai menanyakannya.

Karena kelompok tidak tertulis dalam formulir yang diberikan, aku jadi lupa.

106
Dari awal kami sudah berencana untuk membentuk kelompok.

“Sebelum itu, aku ingin mendengarkan penjelasan tentang kelompok.”

“Baik.”

Dan si pegawai memberiku penjelasan.

Satu kelompok maksimal beranggotakan 7 orang.

Anggota kelompok maksimal memiliki perbedaan 1 ranking dari ketua kelompok.

Ranking kelompok didasarkan kepada pekerjaan yang diterima dan diselesaikan.

Rata-rata kelompok didasarkan kepada semua anggota kelompok.

Saat menyelesaikan suatu pekerjaan, semua anggota kelompok akan menerima status yang setara.

Boleh mengambil pekerjaan individu saat tergabung dalam sebuah kelompok.

Untuk bergabung dalam sebuah kelompok, dibutuhkan persetujuan dari ketua kelompok dan
pengurus guild.

Ketua kelompok memiliki wewenang untuk secara paksa mengeluarkan anggota.

Bila ketua kelompok meninggal, otomatis kelompoknya akan bubar.

Anda dapat membuat klan yang terdiri dari gabungan 2 atau lebih kelompok.

Klan yang memiliki hubungan baik dengan guild akan menerima beberapa keuntungan.

Bagian klan tidak terlalu penting untukku saat ini.

Untuk sementara, itu tidak ada hubungannya dengan kami.

“Kalau begitu, nama kelompok seperti apa yang anda

inginkan?” “'Dead End'.”

Wajah si pegawai tampak tegang untuk sesaat.

Tapi, sebagai orang yang ahli dalam bidangnya. Dia langsung kembali menunjukkan

senyuman. “Saya mengerti. Tolong ijinkan saya untuk melihat Kartu Petualang anda.”

Kami menyerahkan kartu yang barusan kami simpan kepada si pegawai.

Si pegawai mengambilnya sebentar dan meletakkannya di bawah, kemudian mengembalikannya


kepada kami.

107
“Baik, silahkan dikonfirmasi.”
- - - - - -------------------------
Nama : Rudeus Greyrat
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ras : Ras manusia
Usia : 10 tahun
Profesi : Penyihir
Rank : F
Kelompok : Dead End (F)
- - - - - -------------------------
Baiklah.

Tapi, membaca tulisan Dead End itu membuatku agak merasa malu.

Padahal kalau kata itu keluar dari mulut orang lain kedengarannya mengerikan.

Huruf (F) yang tertempel di belakangnya adalah ranking kelompoknya, aku pikir.

“Proses pendaftaran telah selesai. Terimakasih banyak.”

“Ya, terimakasih banyak.”

“Bila anda ingin mengambil pekerjaan, silahkan sobek kertas yang tertempel di papan pengumuman
di sana, dan mohon kembalikan kertas tersebut ke konter pendaftaran.”

“Baik.”

“Tempat untuk jual beli ada di belakang, jadi berhati-hatilah agar tidak keliru.”

“Di belakang, baik. Terima kasih banyak.”

Fu... Akhirnya selesai.

Bagian 4
Segera setelah pendaftaran selesai, kami pergi menghampiri papan pengumuman untuk melihat-lihat
pekerjaan yang tersedia.

Pekerjaan yang bisa kami terima adalah yang memiliki ranking antara F sampai E.

Tidak ada begitu banyak pekerjaan untuk ranking tersebut. Dan hampir semuanya memiliki lokasi di
dalam kota.

Menata gudang, membantu memasak, mengisi formulir, mencari hewan peliharaan yang hilang,
menghabisi hama.

Semuanya tampak sederhana dan memiliki upah kecil.

Omong-omong, pekerjaan-pekerjaan tersebut ditulis dengan model seperti ini:

108
F
Pekerjaan: Menata Gudang
Upah: 5 Koin Batu
Detil Pekerjaan: Memindahkan benda-benda berat.
Lokasi: Kota Rikarisu, Rumah no. 12, gudang dengan pintu merah.
Periode: setengah hari s/d sehari penuh.
Batas Waktu: Tidak ada.
Nama Pemilik: Dogamu - Keluarga Orute
Catatan: Ada banyak hal yang harus dipindahkan, dan kami kekurangan tenaga. Seseorang tolong
bantu aku. Makin banyak, makin baik.

F
Pekerjaan: Membantu Memasak
Upah: 6 Koin Batu
Detil Pekerjaan: Mencuci piring dan mengantarkan daging
Lokasi: Kota Rikarisu, Rumah no. 4, lantai bawah.
Periode: sehari penuh.
Batas Waktu: Sampai bulan purnama selanjutnya.
Nama Pemilik: Shinitora - Keluarga Kanade
Catatan: Melayani para pelanggan saat mereka masuk. Butuh bantuan. Sebagai catatan, mencicip
rasa makanan juga dianggap membantu.

E
Pekerjaan: Mencari hewan peliharaan yang hilang
Upah: 1 Koin Besi tua
Detil Pekerjaan: Mencari peliharaan yang hilang. Tangkap.
Lokasi: Kota Rikarisu, Rumah no. 2, kamar 3.
Periode: Sampai ketemu.
Batas Waktu: Tidak ada.
Nama Pemilik: Meiseru - Keluarga Houga
Catatan: Hewan peliharaan kami telah menghilang dan belum kembali. Aku menabung uang sakuku
untuk bisa membuat permintaan pekerjaan. Seseorang, tolong bantu aku.

Tidak ada satupun diantara pekerjaan tersebut yang cocok untuk diambil oleh sebuah kelompok.

Pekerjaan dengan ranking rendah memang umumnya dikerjakan sendirian.

Karena upahnya dibagi secara merata, kalau kau membagi beberapa pekerjaan dengan ranking
rendah kepada anggota Party dalam jumlah banyak, mungkin kau bisa naik ranking dengan cepat.

“Untuk sekarang, apa sebaiknya kita ambil pekerjaan yang sederhana dulu?”

Tapi, aku penasaran kenapa mencari hewan peliharaan diberi ranking E.

Ah, mungkin karena kotanya besar.

109
Dan juga, bagian “sampai ketemu” tampak benar-benar sulit.

Karena ada kemungkinan bahwa hewan tersebut sudah mati.

Tapi, dia telah menabung uang sakunya untuk bisa mengajukan permintaan ini, pasti dia adalah gadis
kecil yang manis.

Kalau tidak ada orang yang datang untuk membantu bukannya bakal jadi sangat menyedihkan?

“Apa tidak ada pekerjaan yang membutuhkan kita untuk melawan naga atau semacamnya?”

“Di bagian ranking S. Di sini.”

“Benarkah?! Aku tidak bisa membacanya.”

“Di sana tertulis, ada naga liar yang hidup di wilayah utara.”

“Bisa tidak ya kita menang?”

“Lebih baik jangan. Naga itu kuat.”

“Aku mengerti. Tapi, pekerjaan yang mengharuskan kita untuk berburu itu bagus, kan?”

“Tipe pekerjaan seperti itu ada di bagian ranking C.” “Tidak ada yang lebih rendah dari

ranking C?”

“Sepertinya begitu.”

“Aku dengar kalau awal-awal biasanya kita akan melawan goblin dan sejenisnya,

tapi?” “Di benua ini tidak ada monster selemah itu.”

Ruijerd membacakan detil untuk tiap-tiap pekerjaan kepada Eris, dan mengucapkan sesuatu yang
agak berbahaya.

Bagus rasanya kalau Ruijerd bisa mengatasi Eris.

“Heyhey, pukuku, kalian semua anggota.... de... dead end... ha... itu.. nfufu, sedikit, kekeke, sulit bagi
rankingmu, benar kan?”

Dan kemudian, orang yang sedari tadi tersenyum lebar ke arah kami, datang mendekati Ruijerd dan
Eris sambil tertawa.

Pria berotot dengan kepala kuda.

Dalam sesaat, aku bergerak ke depan Eris dan Ruijerd dan memotong langkah si kepala kuda.

“Diam?! Sesuai peraturan, kami akan mengambil pekerjaan ranking F atau E!”

110
“Heyhey, jangan begitu. Bukannya aku sedang memberimu saran?”

“Apa kamu bilang?”

“Di sini, ambil pekerjaan ini. Mencari hewan peliharaan.”

Sreeeek, tawaran pekerjaan yang barusan aku lihat disobek olehnya.

“Pekerjaan ini memiliki ranking yang lebih tinggi karena area yang diliputi sangatlah luas.”

111
“Heyhey heyhey hey. Kakakmu ini Dead End dari ras Supard, kan?”

“Lalu, kenapa memangnya!”

“Apa mata di dahinya itu cuma pajangan? Sekalipun area pencariannya luas, dengan mata itu
harusnya kalian akan bisa menyelesaikan pekerjaan ini dalam waktu kurang dari satu hari, kan?”

Hm.

Aku mengerti sekarang.

Setelah aku pikir-pikir lagi, ternyata itu ada benarnya juga. Dengan adanya Ruijerd, mencari
makhluk hidup tidak akan menjadi hal yang sulit.

Kucing, contohnya.

Sebaliknya, apa yang dia maksud dengan saran?

Bukankah dia hanya berusaha untuk mengacaukan kami karena dia pikir kami ini palsu?

“Diam! Tinggalkan kami sendiri!”

Itulah yang aku ucapkan sambil menolak saran orang itu, tapi dengan kemampuan yang dimiliki
Ruijerd, pencarian hewan peliharaan akan berjalan dengan mulus. Mungkin kami harus mundur
terlebih dahulu untuk hari ini.

“Kakak! Ayo pergi!”

“Hm? Apa tidak masalah kalau kita tidak mengambil pekerjaan itu?”

“Tidak masalah! Tidak ada hal baik yang akan terjadi kalau kita mengambil pekerjaan dalam situasi
seperti ini!”

Lagipula, yang aku rencanakan untuk hari ini hanyalah untuk menunjukkan wajah kami dan
melakukan pendaftaran.

Dan juga, untuk memeriksa pekerjaan seperti apa yang tersedia untuk kami.

Aktivitas kami yang sebenarnya akan dimulai pada keesokan harinya.

“Ayo pergi.”

Setelah kami pergi meninggalkan bangunan Guild Petualang, orang-orang mulai tertawa terbahak-
bahak.

“Heyhey, kalian mau pergi tanpa mengambil pekerjaan?!”

“Sudah kuduga, ternyata Dead End-san tidak mau terburu-buru!”

“Gyahahahahahahaha!”

112
Ruijerd menunjukkan ekspresi bingung.

Mungkin dia penasaran apakah situasi ini bagus atau tidak.

Ini tidak masalah.

Untuk sekarang, kami berhasil.

Bahkan setelah mendengar nama Dead End, bukannya berhati-hati atau bersikap gugup, mereka
malah tertawa terbahak-bahak.

Itu mungkin bukan situasi yang ideal.

Tapi, sudah pasti, kami berhasil mengambil satu langkah ke depan.

Setidaknya, aku yakin akan hal itu.

Dan begitulah, kami bertiga menjadi petualang.

113
Bab 8
Penginapan Petualang
Bagian 1
Setelah keluar dari Guild Petualang.

Kondisi di luar sudah terlihat mulai gelap.

Sekalipun masih ada sedikit cahaya yang terpancar di langit, anehnya, sebagian kota sudah tampak
gelap.

Beberapa detik kemudian, aku baru sadar bahwa kegelapan ini disebabkan karena kota ini terletak di
dalam sebuah kawah.

Kota ini tertutup oleh bayangan dari tembok-tembok tinggi yang mengelilinginya.

Sebentar lagi kota ini akan menjadi gelap gulita.

“Lebih baik kita cepat-cepat mencari penginapan.”

Itulah yang aku sarankan, tapi ekspresi yang ditunjukkan Eris tampak aneh.

“Bukannya tidak apa kalau kita berkemah di luar kota?

“Baik, jangan bilang begitu. Apa kamu tidak mau istirahat dengan nyaman di dalam kota?”

“Benarkah?”

Ruijerd bilang bahwa tidur di dalam atau di luar kota tidak terlalu ia permasalahkan.

Sering kali, yang bertugas sebagai pengawas saat kami sedang berkemah adalah Ruijerd.

Dia bisa menyadari bila ada sesuatu yang mendekat, sekalipun dia sedang dalam keadaan setengah
sadar.

Kadang-kadang aku terbangun di tengah malam gara-gara mendengar bunyi suara ledakan, yang
ternyata itu adalah bunyi pertarungan antara Ruijerd melawan monster.

Itu benar-benar buruk buat jantungku.

Yah, tentu saja penginapan adalah pilihan yang lebih baik.

Aku juga merasa lapar.

Aku ingin membeli sesuatu untuk dimakan, tapi masih ada beberapa daging kering yang

tersisa. Untuk menghemat biaya makan, mungkin kita harus menahan diri di sini?

114
Tapi sekalipun aku mengucapkan itu, kalau perut kami terasa seburuk ini, itu membuatku ingin
makan masakan lezat sampai aku merasa kenyang.

“Hey Rudeus, lihat!”

Eris terdengar benar-benar gembira saat mengucapkan itu.

Apa itu, di mana aku harus melihatnya?

Saat aku memikirkan itu sambil mendongakkan kepalaku, bagian dalam kawah tampak
memancarkan cahaya.

Setelah matahari terbenam, cahaya dari dalam kawah tampak begitu cerah.

“Luar biasa! Ini luar biasa! Ini merupakan pertama kalinya bagiku untuk melihat sesuatu seperti ini!”

Saat matahari benar-benar terbenam, cahaya dari bagian dalam kawah mampu menyinari seluruh
kota.

Hampir mirip seperti taman bermain yang terang benderang di malam hari.

“Hmmm, itu memang benar luar biasa.”

Karena dulu aku selalu tinggal di dalam lingkungan yang tidak pernah kehilangan cahaya, hatiku
tidak terlalu tersentuh saat melihat pemandangan itu.

Tapi, harus aku akui, itu adalah pemandangan yang mengagumkan.

Sekalipun, aku tidak tahu bagaimana bisa kawah itu memancarkan cahaya.

“Itu, batu sihir cahaya.”

“Uh, kamu mengetahui Raiden?!”

“Raiden? Siapa itu? Kalau tidak salah itu adalah nama Dewa Pedang dari suatu generasi tertentu?”

Tentu saja dia tidak memahami gurauanku.

Menyadari bahwa tidak ada satupun orang di dunia ini yang mampu memahami gurauan seperti itu,
membuatku sedikit merasa kesepian.

“Maaf. Diantara kenalanku, ada orang yang memiliki nama seperti itu. Dia adalah orang yang
memiliki pengetahuan luas, jadi aku kira itu dia.”

“Aku mengerti.”

Kepalaku diusap dengan lembut.

115
Ekspresi Ruijerd mirip seperti orang sedang berusaha untuk menghibur seorang anak kecil yang
mengingat ayahnya sudah tiada.

Toh Raiden itu bukan nama ayahku.

Nama ayahku itu Paul.

Sebagai seorang ayah, bisa dibilang dia lumayan oke, tapi sebagai seorang manusia, dia itu bajingan.

“Jadi, batu sihir cahaya itu apa?”

“Itu adalah salah satu variasi dari batu sihir.”

“Efek seperti apa yang dimiliki batu itu?”

“Di siang hari, batu itu akan menyerap cahaya dari matahari, dan di malam hari batunya bersinar
seperti itu. Tapi, durasinya tidak sampai setengah hari.”

Aku mengerti, Tenaga Matahari.

Aku tidak melihat teknologi seperti itu di kerajaan Asura.

Kelihatannya itu sangat berguna, seharusnya orang-orang lebih sering menggunakannya.

“Karena batu itu bersinar dengan begitu terang di malam hari, jadi batu itu tersebar luas di berbagai
tempat?”

“Tidak, batu itu cukup langka.”

“Eh? Terus yang di sana itu apa?”

Sepertinya ada lebih dari cukup batu untuk bisa menerangi seluruh kota di sini, tapi…

“Batu-batu itu dikumpulkan saat Kaisar Iblis Agung berkuasa. Lihat.”

Aku menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Ruijerd, dan melihat ada kastil yang setengah hancur di
sana.

“Batu-batu itu dikumpulkan hanya untuk membuat kastil itu tampak lebih

indah.” “Mereka memikirkan sesuatu yang luar biasa, huh?”

Gambaran Kaisar Iblis Agung-san melayang ke dalam pikiranku.

Eris yang mengenakan pakaian dengan gaya bondage [9] berteriak. “Cahaya itu penting untuk bisa
membuatku tampil lebih menawan!”

“Tidak ada yang mencoba untuk mencurinya?”

116
“Umumnya, itu dianggap sebagai hal yang tabu, tapi aku tidak terlalu memahami detilnya.”

Yah, bagaimanapun juga, ini adalah pertama kalinya bagi Ruijerd untuk bisa masuk ke dalam kota.

Batu-batu tersebut tampak terletak di bagian kawah yang sangat tinggi, jadi kecuali kamu bisa
terbang, mungkin batu-batu tersebut tidak akan bisa diambil dengan mudah.

“Pada saat itu, orang-orang menganggap bahwa itu adalah permintaan yang sangat egois. Sekarang,
seperti yang bisa kamu lihat, batu-batu itu terbukti berguna bagi penduduk kota.”

“Anehya, bisa saja batu-batu itu memang dikumpulkan demi para penduduk

kota.” “Mustahil. Kaisar Iblis Agung terkenal sebagai orang yang pemalas dan

egois.” Aku mengerti, Pemalas dan Egois.

Kalau dia masih hidup, aku sangat ingin bertemu dengannya.

Pasti dia adalah seorang wanita mirip seperti Succubus Onee-san yang penuh dengan hawa nafsu.

“Mungkin itu adalah salah satu contoh di mana realita lebih aneh daripada fiksi.” “Apakah itu

sebuah pepatah milik ras manusia?”

“Ya. Contoh yang lain, ras Supard ternyata adalah ras yang begitu baik hati, benar

kan?” Kepalaku kembali diusap.

Kepalaku diusap pada saat usiaku sudah setua ini rasanya sedikit aneh.

Itulah yang aku pikirkan, tapi setelah aku berpikir lebih dalam.

Seseoang dengan mental pria paruh baya berusia 40an, yang kepalanya diusap oleh seorang pria
dengan usia mencapai 560 tahun. Situasi seperti ini apakah bisa disebut normal?

Aku tidak benar-benar paham?

Kemudian, hilangkan saja angka nolnya.

Yang terjadi adalah, anak berusia 4 tahun, kepalanya diusap oleh seorang pria berusia 56 tahun.

Bukannya itu adalah situasi yang mampu membuat orang tersenyum ketika melihatnya?

“Hey! Aku mau melihat kastil itu!”

Eris menunjuk ke arah Kastil Kishirisu yang sudah setengah hancur.

Tapi, aku menolak saran tersebut.

117
“Hari ini tidak bisa. Ayo kita cari penginapan.”

“Kenapa tidak?! Kalau cuma sebentar saja tidak apa-apa, kan?!”

Pipi Eris tampak menggembung.

Melihat itu, aku merasa kalau melihat kastil itu untuk beberapa saat juga tidak masalah.

Tapi, Ruijerd bilang cahaya dari batu sihir cahaya tidak akan menyala terlalu lama.

Tidak lucu rasanya kalau saat kami tiba di kastil itu, tiba-tiba cahayanya berhenti

bersinar. Jadi…

“Belakangan ini, aku merasa benar-benar lelah. Ayo kita pergi ke penginapan.”

“Eh? Apa kamu baik-baik saja?”

Merasa lelah.

Itu benar.

Melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang tidak aku ketahui memang melelahkan, tapi
belakangan ini tubuhku juga terasa lumayan berat.

Memang itu tidak terlalu memberiku masalah saat aku bergerak sambil melawan monster, tapi
rasanya baru-baru ini aku lebih cepat merasa lelah daripada biasanya.

Apa gara-gara aku merasa gelisah ya? “Aku tidak

apa-apa. Cuma sedikit lelah.” “Benarkah? Kalau

begitu, aku akan sedikit bersabar.” Bersabar.

Kata tersebut tidak akan pernah terlontar dari mulut Eris yang dulu.

Sedikit demi sedikit, Eris mulai tumbuh dengan baik.

Itulah yang aku pikirkan, sembari kami berjalan menuju penginapan.


Bagian 2
Penginapan Cakar Serigala.

Satu kamar.

Satu malam. 5 Koin Batu.

118
Bangunannya tampak cukup bobrok, tapi biaya menginapnya lumayan murah, karena memang
ditujukan bagi para petualang pemula.

Kalau kamu menambahkan 1 Koin Batu, kamu akan mendapatkan makan pagi dan makan malam.

Dan juga, kalau ada satu kelompok beranggotakan lebih dari 2 petualang yang menginap dalam satu
kamar, mereka akan mendapat makanan secara gratis.

Karena penginapan tersebut ditujukan bagi para pemula, ada lumayan banyak kasur yang tersedia,
dan harganya memang dimaksudkan untuk dibagi secara merata.

Bagian depan penginapan tersebut adalah sebuah lobi yang digabung dengan bar.

Jumlahnya tidak banyak, tapi ada beberapa kursi dan meja di sana.

Seperti yang sudah kuperkirakan dari penginapan yang ditujukan bagi para pemula, ada 3 orang
petualang muda yang duduk dalam satu meja.

Sekalipun mereka tampak muda, harusnya mereka masih lebih tua dariku, dan kira-kira seumuran
dengan Eris.

Ketiganya adalah remaja laki-laki.

Mereka memandang kami dengan curiga.

“Apa yang harus kita lakukan?”

Ruijerd tengah menunggu responsku.

Ekspresi wajahnya tampak seperti menanyakan apakah kami harus tetap berakting di sini.

“Lebih baik kita tidak melakukan itu di sini.”

Aku memikirkan itu untuk sesaat dan berhenti.

“Aku tidak ingin merasa khawatir di tempat yang akan aku gunakan untuk tidur.”

Aku masih belum tahu, berapa malam kami akan menginap di sini.

Namun, mereka bertiga masihlah anak-anak.

Kalau kita menginap di tempat yang sama, maka harusnya mereka akan sadar bahwa Ruijerd adalah
orang yang baik setelah melihat tindakannya.

“Kelompok kami memiliki tiga anggota. Untuk sekarang, kami akan menginap selama 3 malam.”

“Baik. Bagaimana soal makanannya?”

Penjaga penginapan itu agak malas bersosialisasi.

119
“Kami akan serahkan itu padamu.”

Untuk saat ini, kami membayar biaya untuk tiga malam di penginapan.

Beruntung, makanannya tidak dipungut biaya.

Uang yang tersisa adalah, 1 Koin Besi, 3 Koin Besi Tua, dan 2 Koin Batu.

Kalau dikonversi menjadi Koin Batu, totalnya adalah 132 Koin Batu.

“A…Apa kalian juga pemula?”

Saat aku mendengarkan aturan-aturan yang dijelaskan oleh penjaga penginapan, sebuah kelompok
pemula yang berada di dekat kami memanggil Eris.

Orang yang ada di belakang.

Rambutnya putih, dan dengan penampilan seperti itu, harusnya kau tidak menilainya buruk.

Aku akan beri dia skor di atas rata-rata.

Dua yang lainnya… hmm, tipe bishounen mungkin?

Yang satu adalah anak laki-laki bertangan 4 dengan tubuh yang tampak lumayan kuat, kelihatannya
dia dibesarkan dengan penuh harga diri. Yang satunya adalah seorang anak laki-laki dengan paruh
burung dan bulu-bulu di kepalanya.

Baik, yeah.

Mungkin mereka tidak bisa dianggap sebagai bishounen.

Tipe mereka lumayan berbeda.

Kalau orang yang pertama dianggap “normal”, dua orang lainnya bisa dianggap memiliki tipe
“kasar” dan “ringan”.

“Ka…Kami juga pemula. Bagaimana kalau kita makan bersama-sama?”

Serius, Mereka merayu?

Anak-anak ini sikapnya sudah kelewatan.

Tapi, suara anak itu terdengar sedikit terbata-bata.

Bisa dibilang, tingkah mereka kelihatan konyol.

“Kita bisa berdiskusi tentang berbagai macam trik yang bisa digunakan saat mengambil pekerjaan.”

“Haaah.”

120
Eris mendesah sambil memalingkan wajah.

Eris-san memang sadis!

Benar-benar mengabaikan orang yang berusaha untuk menggodanya!

Yah, mungkin itu karena dia tidak bisa memahami bahasa mereka.

“Hey, sebentar saja juga tidak apa-apa. Adikmu yang di sana juga boleh bergabung.”

“???”

Saat aku berniat untuk membantunya, Eris mulai berjalan menjauhi mereka.

Aku tahu teknik itu.

Itu adalah sesuatu yang diajarkan Edona-san di kelas tata krama.

“Metode untuk menghindari para bangsawan yang tidak ingin kamu dekati. Bab awal!”

Apa yang akan kamu lakukan, nak?

Seorang pria sejati akan mundur sekarang.

“Jangan abaikan aku.”

Sayangnya anak tersebut bukanlah seorang pria sejati.

Merasa jengkel, dia segera meraih kerudung Eris dan menariknya kuat-kuat.

Tubuh Eris tertarik kebelakang, tapi dia tidak bergerak lebih jauh.

Bagaimanapun juga, kedua kaki Eris sudah terlatih dengan sangat baik.

Anak itu tidak menghentikan tarikannya, karena dia juga makin merasa jengkel. (!)

Karena dia adalah seorang petualang, dia pasti merasa bangga dengan kekuatan yang dia

miliki. “Sreeeeeeekk”

Kerudung murah itu mengeluarkan bunyi yang buruk, lantas robek.

“Eh?”

Setelah mendengar bunyi tersebut, Eris melihat ke arah kerudung yang sobek.

“Crack”

Tidak salah lagi, aku mendengar bunyi itu.

121
Bunyi yang terdengar saat rantai yang mengekang Eris hancur.

“Apa yang kamu lakukan?!!!”

Eris berteriak dengan suara yang cukup lantang, sampai-sampai penginapan ini terasa bergetar.

Menggunakan Tinju Boreas sambil membalikkan badan.

Tinju yang diajarkan oleh Sauros dan dilatih oleh Ghyslaine, dengan akurat mendarat di wajah anak
tersebut.

Aku kira leher anak itu bakal patah, sampai-sampai wajah anak itu berputar ke arah tinjuan Eris.

Kepala anak itu menghantam lantai penginapan saat dia terjatuh, dan dia pun kehilangan kesadaran
dalam sekali serang.

Bahkan orang amatir sepertiku bisa melihat bahwa itu adalah pukulan yang memiliki kekuatan
penghancur luar biasa.

Kalau “Eksekusioner Terkuat” ada di sini saat ini aku yakin dia bakal berkomentar, “Pukulan yang
bagus nak!”.

Mungkin itulah takdir yang menanti bagi mereka yang menggoda orang lain secara berlebihan dan
dengan paksaan.

Belajar dari insiden berbahaya ini, aku yakin anak itu akan ingat selama-lamanya untuk tidak
mencoba menggoda Eris lagi.

Pembelajaran selesai.

Baiklah, sebelum dua anak yang lain bergabung dalam pertengkaran, mungkin aku harus
menghentikan pertengkaran ini.

“Kalian pikir aku ini siapa? Sadari posisi kalian!”

Tapi, Eris tidak berhenti hanya dengan satu serangan saja.

Boreas Kickkkk~

Tendangan yang diajarkan oleh Sauros, lalu dilatih dan disempurnakan oleh Ghyslaine, dengan
mantap mendarat di ulu hati korban kedua.

“Guwaaa?!”

Anak dengan empat tangan tersebut mengerang kesakitan dan terjatuh hingga berlutut.

Di situ, Eris menyelesaikan kombonya dengan tendangan lutut.

Anak itu melayang dengan rahang menghadap langit-langit.

122
“Eh? Eh? Eh?”

Anak burung yang terakhir tidak bisa memahami situasi yang sedang terjadi.

Meski begitu, dia tetap bersiap-siap untuk menyambut serangan Eris dengan cara meraih pedang
yang ada di pinggangnya.

Menggunakan meraih pedang adalah tindakan yang agak kelewatan.

Aku hendak menggunakan sihir untuk menghentikan pergerakan mereka. (!)

Namun, serangan yang dikeluarkan oleh Eris jauh lebih kelewatan daripada tindakan 3 anak laki-laki
tersebut.

Lebih cepat dari hunusan pedang anak burung itu, Eris dengan mantap mendaratkan pukulannya ke
rahang si anak burung.

Sekalipun mata anak burung itu seharusnya tidak memiliki sklera, nyatanya bagian berwarna putih
muncul setelah ia menerima pukulan Eris.

Dalam sekejap mereka betiga menjadi tidak berdaya.

Kemudian Eris mulai berjalan mendekati anak yang pertama dan menendangi kepalanya seperti
menendang bola sepak.

Setelah tendangan pertama anak itu kembali sadar, tapi karena tidak mampu melakukan apa-apa,
anak itu hanya bisa meringkuk seperti bola.

Eris terus menendang anak itu lagi dan lagi dan lagi dan lagi.

“Ini! Adalah! Benda Pertama! Yang Dibelikan Rudeus! Untukku!”

Wah wah! Eris-san!

Sampai sebegitunya dengan benda pemberianku! (!)

Sekalipun itu hanyalah kerudung murahan yang aku beli untuk menutupi rambut merahmu yang
mencolok?!

Hati pria tua ini terasa sakit!

“Aku akan membuatmu menyesali perbuatanmu selamanya! Aku akan menghancurkan

itu!” Apa yang akan kamu hancurkan?

Aku tidak tahu apa-apa, mendengarkan ucapan Eris saat ini benar-benar terlalu mengerikan.

Eris menendang anak itu hingga posisi tubuhnya terlentang, kemudian mencengkeram salah satu

123
kakinya, dan mengucapkan sesuatu yang mengerikan dengan ekspresi wajah yang tidak kalah
mengerikan pula.

Anak yang baru sadar itu tidak mengerti sama sekali apa yang dikatakan Eris dengan menggunakan
bahasa manusia, tapi kemungkinan besar dia sadar dengan apa yang hendak dilakukan oleh Eris.

Dia mencoba untuk meminta maaf, memohon pengampunan, dan melarikan diri.

Tapi, Eris sama sekali tidak memiliki niat untuk mendengarkan anak itu.

Eris tidak akan membiarkan dia kabur.

Dia bukanlah gadis yang semanis itu.

Eris akan menuntaskan apa yang ia lakukan.

Takdir anak itu sama seperti takdirku 3 tahun yang lalu, sungguh takdir yang begitu menyedihkan.

“Eris, tunggu!”

Di sini, akhirnya aku melangkah maju untuk menghentikan Eris.

Semuanya terjadi begitu cepat sampai-sampai aku terlambat untuk melangkah maju dan
menghentikan dia.

“Tahan dirimu! Eris, kamu tidak boleh menghajar mereka lebih dari ini! Mundurlah!”

“Apa yang kamu lakukan, Rudeus! Jangan menghalangiku!”

Aku memeluk Eris dari belakang untuk menghentikan dia.

Tanganku gemetaran sembari aku meraih dadanya.

Sensainya benar-benar lembut.

Tapi, aku tidak punya waktu untuk menikmati itu.

Eris masih berontak dan berusaha untuk menghancurkan anak itu.

Anak itu juga tidak paham.

Dia tidak tahu apa-apa soal situasi ini, dan hanya bisa merasa takut.

“Dijahit, nanti kerudungnya dijahit! Aku yang akan menjahitnya! Jadi, biarkan mereka! Kalau
sampai separah ini, aku jadi kasihan sama dia!”

“Apa?! Hnnnn!”

Setelah berusaha mati-matian untuk menghentikan dia, akhirnya Eris berhenti meronta-ronta, tapi
masih tetap menunjukkan ekspresi marah.

124
Setelah melepaskan dia, Eris mengangkat bahunya dan berjalan ke arah Ruijerd.

Ruijerd sedang duduk di salah satu kursi bar sambil mengamati kami, layaknya ia telah melihat
pemandangan yang begitu konyol.

“Ruijerd-san juga! Lain kali tolong bantu aku hentikan mereka!”

“Hm? Itu cuma pertengkaran antara anak-anak, kan?”

“Seorang wali harusnya bertugas untuk menghentikan pertengkaran anak-anak!”

Dalam kasus ini, perbedaan kemampuan di antara mereka yang bertengkar benar-benar terlalu besar,,
bukan? (!)

Bagian 3
“Apa kalian baik-baik saja?”

“Ah, ah… Aku baik-baik saja.”

Aku menggunakan Sihir penyembuhan kepada anak-anak yang barusan dihajar Eris dan
membangunkan mereka.

Entah kenapa, aku merasa kalau kami adalah teman seperjuangan.

“Maaf soal tadi. Dia tidak bisa bicara dengan menggunakan bahasa Dewa

Iblis.” “I… itu tadi mengerikan… Ke… kenapa dia jadi marah?”

“Dia tidak suka diganggu orang, dan kerudung itu adalah sesuatu yang penting bagi dia, mungkin?”

"A... Aku mengerti? Bisakah kamu memberitahu dia kalau aku mau minta maaf soal itu?”

Aku melihat ke arah Eris, dan di sana dia sedang menatap kerudungnya dengan mata melotot sambil
menggertakkan giginya.

Ekspresi wajahnya tampak seperti mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah memaafkan mereka.

Sudah lumayan lama sejak terakhir kali aku melihat ekspresi seperti itu.

Atau lebih tepatnya, itu adalah ekspresi yang belum pernah aku lihat lagi semenjak pertama kali aku
bertemu dengannya.

Ekspresi yang menunjukkan bahwa dirinya siap untuk meluapkan kemarahannya kapanpun dia mau.

“Kalau aku bicara dengan dia sekarang, mungkin aku juga akan dihajar.” “O…oh. Dia itu manis,

tapi mengerikan.”

Belakangan ini aku berpikiran kalau Eris sudah berubah menjadi lebih anggun, tapi ternyata…

125
Mungkin dia hanya menutupi sifat aslinya dengan berakting seperti itu. (!)

Sekalipun aku mengira kalau dia sudah sedikit bertambah dewasa, yang barusan ini mampu
membuatku sedikit merasa terkejut.

“Memang benar. Dia itu manis. Jadi, kalian seharusnya tidak menggoda dia seperti itu.”

“I…iya… itu benar.”

“Dan juga, kalau kalian berpikir untuk membalaskan dendam, aku sarankan agar kalian berhenti.
Kali ini adalah insiden yang tidak bisa dihindari, jadi aku berusaha untuk menghentikan dia, tapi lain
kali mungkin kalian akan kehilangan nyawa.”

Aku membeberkan fakta tersebut secara terang-terangan.

Tak lama setelah anak itu sadar, dia memeriksa bagian belakang kepalanya untuk mencari tahu
apakah ada benjolan atau tidak, dan kemudian dengan tenang memperkenalkan dirinya kepadaku.

“Namaku Kurt. Kamu?”

“Namaku Rudeus Greyrat. Gadis yang tadi namanya Eris.” (!)

Setelah dia memperkenalkan diri, dua anak yang lain juga datang menghampiriku.

Dua anak yang ikut dihajar gara-gara Kurt.

“Bachirou” anak bertangan empat.

“Gaburin” anak dengan kemiripan seperti burung.

Mereka berdua mengucapkan nama mereka, kemudian berjalan menghampiri Kurt, dan mereka
bertiga mengambil pose.

“Kami bertiga bersatu, dan memiliki sebutan, “Geng Desa Tokurabu!”“

“???”

Ah? Mereka bertiga mengambil pose seperti Pasukan Ginyu. [10]

Jujur, menurutku itu benar-benar payah.

Dan apa maksud kalian dengan sebutan geng? Kalian lebih mirip seperti gerombolan preman.

Lagipula, memang yang namanya desa Tokurabu ini di mana?

“Sebentar lagi kami akan naik ke ranking D, dan kami ingin mencari seorang gadis penyihir sebagai
rekan, karena itulah kami memanggil dia.”

“Gadis penyihir?”

126
Mana ada orang seperti itu di sini?

Satu-satunya penyihir di sini adalah aku.

Dan perasaan, tidak ada orang yang mengenakan sesuatu yang mirip seperti pakaian seorang
penyihir.

Hmm? Sesuatu yang mirip seperti pakaian seorang penyihir?

“Apa mungkin, kalian mengira Eris adalah seorang penyihir karena dia memakai kerudung?”

“Ya. Bagaimanapun juga, orang yang mengenakan kerudung itu adalah penyihir, kan?”

“Dia memiliki pedang kan?”

“Eh? Ah, benar juga.”

Sepertinya pedang yang ada di pinggang Eris tidak masuk ke dalam sudut pandang mereka.

Jelas, mereka adalah orang yang hanya bisa melihat hal-hal yang menguntungkan bagi mereka
sendiri.

“Kamu penyihir, kan? Kalau kamu bisa menggunakan Sihir penyembuhan, itu

mengagumkan.” “Yah, aku sering memakainya.”

“Bagaimana kalau kalian berdua bergabung dengan kami?”

Bergabung ke dalam geng?

Aku?

Jangan bercanda.

Bahkan setelah Eris menghajar kalian separah itu, kalian masih belum bisa belajar dari pengalaman
juga, ya?

“Kalau aku bergabung dengan kalian, orang yang di sana juga akan ikut

bergabung.” Aku menunjuk ke arah Ruijerd.

Mereka berdua sedang membicarakan sesuatu di meja bar.

Sepertinya Ruijerd sedang mengajarkan sesuatu kepada Eris.

Eris hanya mengangguk dan mendengarkan Ruijerd tanpa mengeluarkan suara.

“Eh? Orang itu juga tergabung dalam kelompokmu?”

127
“Tentu saja. Namanya adalah Ruijerd.”

“Ruijerd?? Nama kelompokmu apa?”

“Dead End.”

Setelah mendengar itu, wajah mereka seperti berkata, “Huh?”

Ingat, sebutan macam apa yang kalian gunakan untuk memanggil diri kalian

sendiri? “Nama itu, apa itu tidak masalah?”

“Tidak masalah, toh kami mendapat ijin dari pemilik nama yang

asli.” “Apa maksudnya itu?”

Aku mengatakan itu dengan ekspresi bercanda.

Tapi, jawabanku memang benar.

“Baik, itu baik-baik saja. Dan karenanya, kami tidak bisa bergabung dengan

kalian.” Lagipula, sepertinya percuma saja kalau kami bergabung dengan mereka.

Bagaimanapun juga, kami tidak berniat untuk memainkan game petualangan yang bersahabat.

“Aku mengerti, tapi, jangan menyesal ya. Bagaimanapun juga, kami akan menjadi terkenal di kota
ini. Kami tidak akan mengijinkanmu untuk bergabung dalam kelompok kami setelah ini, oke?”

Terkenal kalian bilang?

Tidak, tapi, apa ini seperti itu?

Mereka baru saja melakukan debut sebagai petualang di kota ini. Pemuda yang penuh dengan
harapan.

Aku yakin barusan mereka mendapat sambutan hangat dari Guild Petualang.

Tapi…

“Target kalian lumayan tinggi ya, mengingat kalian bertiga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap
Eris.”

“I… itu karena kami sedang lengah…”

“Apa kalian juga akan mengatakan itu kepada monster-monster di Benua Iblis?”

“Gu…”

128
Dia mengakui kekalahannya.

Rasanya benar-benar menyenangkan.

Sudah kuduga, kemampuan yang dimiliki oleh monster-monster di dataran di luar sana benar-benar
berbeda dengan mereka.

Setelah itu, aku berpisah dengan “Geng Desa Tokurabu”.

Bagian 4
Setelah selesai makan, kami pergi ke kamar yang telah

disediakan. Itu adalah kamar dengan tiga kasur yang terbuat dari

bulu. “Hah…”

Tanpa banyak bicara, aku duduk di kasur.

Aku lelah.

Hari ini benar-benar melelahkan.

Kondisiku saat ini memang tidak terlalu bagus, tapi dengan adanya pertemuan, ditertawakan, dan
dipermalukan oleh orang-orang, batinku terasa lelah sekarang.

Sekalipun itu hanyalah akting.

“??”

Eris sedang melihat keluar jendela.

Di luar sana, pemandangan kota mulai menjadi gelap secara perlahan.

Kastil yang setengah hancur itu memang merupakan pemandangan yang menakjubkan, tapi kamu
santai sekali, sampai bisa menikmati pemandangan tersebut,

Ada banyak hal yang harus kita pikirkan mulai sekarang.

Meski begitu, kamu hendak menyerahkan semuanya kepadaku, huh.

Enak sekali.

Tidak, mari hentikan pemikiran negatif itu.

Alasan mengapa dia tidak memikirkan itu adalah karena dia percaya padaku.

Sebagai buktinya, saat ini dia tidak bersikap sangat egois, kan?

(Dia memang tidak bersikap egois, tapi dia tetap bertengkar dengan orang lain…)

129
Aku mulai berpikir setelah aku membaringkan tubuhku dan menatap langit-langit.

Apa yang akan kami lakukan mulai dari sekarang.

Hal-hal yang kami butuhkan, ah benar juga, yang pertama adalah uang.

Tiga malam di kamar ini membutuhkan biaya 6 Koin Batu.

Berkat pelayanan khusus yang diberikan kepada para petualang, biayanya berkurang menjadi 5 Koin
Batu.

Untuk kami bertiga, itu artinya 15 Koin Batu per hari.

Kami harus mendapatkan minimal uang sebanyak itu, atau lebih.

Namun, dari apa yang kami lihat di papan pengumuman, hadiah dari pekerjaan ranking F rata-rata
hanyalah 5 Koin Batu.

Pekerjaan ranking E rata-rata hadiahnya 1 Koin Besi Tua.

Kalau hanya satu orang, dengan mengambil 1 pekerjaan ranking F untuk setiap harinya, uang
tersebut bisa digunakan untuk membayar biaya penginapan, saat rankingmu meningkat dan sama
halnya dengan hadiah dari pekerjaan yang bisa kamu ambil, kamu bisa mulai menabung.

Pekerjaan ranking F dan E pada dasarnya terletak di dalam kota, namun, ranking D dan ke atas
memiliki lebih banyak tawaran dan variasi.

Menabung uang hasil pekerjaan ranking E, beli peralatan untuk diri sendiri, kemudian lakukan
pekerjaan ranking D.

Sistemnya kira-kira seperti itu. Lumayan bagus lah.

“Biaya makan satu hari. Termasuk biaya konsumsi, totalnya sekitar 20 Koin Batu. Kita harus
mengambil paling tidak satu pekerjaan dalam satu hari, dan mendapatkan 10 sampai 15 Koin Batu.
Uang yang kita miliki saat ini, kalau dikonversikan ke dalam Koin Batu, totalnya adalah 132 koin.”

Uang sebanyak itu tidak akan bertahan sampai 2 minggu.

Tabungan kami akan habis dalam sekejap mata.

Kami tidak akan bisa bertahan, kecuali kami mengambil 2 atau 3 pekerjaan dalam sehari.

Kalau kami membagi tugas, harusnya kami bisa mendapatkan minimal 20 Koin Batu per hari.

Tapi, kalau kami membiarkan Ruijerd bekerja sendirian, identitasnya bisa ketahuan.

Eris tidak mengerti bahasa orang-orang di sini, jadi bakal sulit bagi dirinya untuk mengambil
pekerjaan sendiri.

130
Bagaimanapun juga, dia kan Eris yang gampang marah.

Ada kemungkinan dia bakal menghancurkan tempat kerjanya.

Ditambah lagi, kalau kami bekerja di tempat yang berbeda, ketenaran Ruijerd tidak akan meningkat.

Kalau ranking kami naik, masalah kami akan terselesaikan.

Kalau pekerjaan ada hubungannya dengan pertempuran, Ruijerd dan Eris sudah siap untuk
menyelesaikannya.

Kami bisa dengan cepat mengumpulkan uang

Di sisi lain, pekerjaan seperti itu biasanya memiliki ranking C.

Kalau kami bisa mencapai ranking D dalam waktu 2 minggu, mungkin kami akan bisa bertahan.

Namun, mustahil jadinya untuk mencapai ranking tersebut bila kami hanya mengambil 1 pekerjaan
per harinya.

Aku lupa menanyakan apakah ada suatu cara untuk mengambil berbagai pekerjaan sekaligus, tapi…

Sepertinya tidak ada metode untuk langsung melompat melewati beberapa ranking berdasarkan
kemampuan yang kami miliki.

Satu-satunya cara untuk maju adalah dengan cara mengikuti jalur lurus yang sudah disediakan.

Dan juga, belakangan ini kondisiku tidak terlalu bagus.

Aku pikir kami akan baik-baik saja, tapi ada kemungkinan kalau aku dan Eris terjangkit suatu
penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan sihir penyembuhan atau antidote.

Ditambah lagi, kami tidak tahu dalam situasi seperti apa, atau untuk tujuan apa kami membutuhkan
uang.

Kami juga harus terus membeli pewarna untuk mengubah warna rambut Ruijerd.

Kami juga tidak bisa menggunakan pakaian yang sama terus menerus.

Walaupun, pakaian kami bisa dibilang lumayan awet, dan aku juga bisa membersihkannya dengan
cepat menggunakan sihir.

Menguapkan kelembapan yang ada di pakaian adalah hal yang sederhana.

Tapi…

Menggunakan sihir untuk membersihkan pakaian akan menyebabkan sedikit kerusakan.

Nantinya, pakaian tersebut bisa sobek.

131
Aku ingin segera mengganti pakaianku.

Aku juga ingin membeli beberapa sabun.

Bagaimanapun juga, belakangan ini aku dan Eris hanya mandi dengan menggunakan air panas.

Kebutuhan hidup akan terus-terusan muncul mulai dari sekarang.

Dan kami membutuhkan uang.

Haruskah kami berhutang?

Mungkin kami akan bisa menemukan rentenir bila kami mencarinya di dalam kota.

Tidak, kami harus sebisa mungkin menghindari hutang.

Setidaknya, saat ini kami masih belum memiliki metode untuk melunasinya.

Sekalian saja kujual “Raja Naga Air yang Sombong, Akuahatia” sekarang?

Tidak, itu adalah usaha terakhir.

Itu adalah hadiah ulang tahunku dari Eris, dan bukan sesuatu yang bisa aku buang begitu saja.

“Aku tak percaya kalau hari di mana aku harus mengkhawatirkan biaya hidup telah tiba…”

Itu mengingatkanku tentang hidupku yang dulu, di mana aku kerap menipu orang tuaku agar mereka
mau memberiku uang.

Itu adalah pemandangan yang menyakitkan.

Aku tidak mau mengingat hal itu lagi.

Itu juga mengingatkanku tentang beberapa tahun yang lalu, saat aku meminta Paul untuk membayar
biaya sekolahku dan Sylphy.

Sepertinya aku agak naïf soal uang.

“Daripada memikirkan itu kembali, lebih baik aku pergi mencari

uang.” Apa yang bisa kami lakukan untuk mencari uang secara efisien.

Mengambil pekerjaan setiap hari.

Tidak, daripada mengambil pekerjaan, mungkin akan lebih baik bila kami pergi keluar kota dan
memburu monster di luar sana.

Tapi, kalau kami melakukan itu, kami tidak akan bisa menyebarkan nama “Dead End”.

132
Untuk bisa menyebarkan nama “Dead End”, kami harus meningkatkan ranking kami.

Aku yakin, hal tersebut juga akan memberikan manfaat di masa depan.

Organisasi juga mau membeli barang-barang dari monster dengan harga lumayan.

Tapi, apakah kami memiliki waktu luang untuk melakukan hal seperti itu?

Terlepas dari masalah Ruijerd, pertama-tama kami harus menabung cukup banyak uang dan
membangun pondasi agar kami bisa bertahan hidup, iya kan?

“Pikiranku terus berputar dalam suatu lingkaran?”

Menabung uang, meningkatkan ketenaran Ruijerd.

Bagian yang sulit adalah, kami harus melakukan keduanya pada waktu yang sama.

“Akan bagus rasanya kalau ada suatu metode untuk melakukan itu.”

Karena tidak bisa memikirkan ide lain yang bagus, aku pun mulai tertidur.

Bagian 5
Mimpi.

Sebuah ruangan berwarna putih.

Tempat yang tidak memiliki apa-apa.

Dan ada seseorang dengan tampilan tidak senonoh berdiri di sana.

Pada saat itu juga, aku mulai merasa jijik.

Lagi, dia muncul.

Ada apa kali ini.

Aku bertanya kepada si bajingan mosaik tersebut sambil merasa jengkel.

Aku lebih suka kalau kamu tidak bertele-tele.

“Kali ini tidak begitu rumit kan? Karena kamu bergantung kepada Ruijerd, kamu bisa sampai di
kota, iya kan?”

Tentu.

Tapi, mengingat sifat yang dimiliki Ruijerd.

Sekalipun kami langsung melarikan diri saat bertemu dengannya, aku yakin dia akan mengikuti dan
melindungi kami.

133
“Sepertinya kamu cukup percaya dengannya. Terus, kenapa kamu tidak mau percaya

denganku?” Kamu tidak tahu alasannya?

Sekalipun kamu menyebut dirimu sebagai seorang Dewa?

“Nah, daripada membicarakanb itu, mari kita bahas saran

berikutnya.” Ya, ya, aku mengerti.

Ayo akhiri ini secepat mungkin.

Aku tidak suka sensasi ini, dan aku tidak suka mendengar suara bajingan yang ditutupi mosaik.

Saat menjadi Rudeus, sensasi yang aku rasakan saat menjadi NEET pecundang dalam kehidupanku
yang dulu akan semakin menipis.

Kalau aku memang dipaksa untuk mendengarkan ucapanmu sampai akhir, aku lebih suka kalau
kamu langsung memberikan saranmu dari awal.

“Jahat sekali.”

Lagian, toh pada akhirnya aku hanya akan menari dalam genggaman tanganmu kan?

“Bukan begitu. Kemana kamu melangkah, akan bergantung pada dirimu sendiri.”

Tidak perlu bertele-tele, cepat beritahu aku dan akhiri ini semua.

“Baik, baik. Rudeus, ambillah pekerjaan untuk mencari hewan peliharaan yang hilang. Kalau kamu
melakukan itu, masalahmu akan terselesaikan.”

Terselesaikan. Terselesaikan. Terselesaikan…

Kesadaranku mulai terbenam sambil mendengarkan gema tersebut.

Bagian 6
Tengah malam.

Aku terbangun.

Aku melihat mimpi buruk.

Jujur, aku harap aku tidak akan pernah melihat mimpi seperti itu lagi.

Dia muncul dengan timing yang begitu pas.

Tidak salah lagi, dia adalah dewa yang jahat.

Dewa jahat yang ahli dalam memanipulasi kelemahan di hati orang lain.

134
“Fuuu.”

Hah.

Aku menoleh ke kiri.

Ada Ruijerd yang sedang tertidur di sana.

Bukan di kasur, entah karena suatu alasan tertentu, dia memilih untuk tidur di pojokan ruangan
sambil menggenggam tombaknya.

Aku menoleh ke kanan.

Eris masih bangun.

Duduk di kasur sambil memegangi lututnya, melihat keluar jendela yang gelap.

Aku perlahan bangun dan duduk di sampingnya.

Aku melihat ke luar jendela.

Di dunia ini juga hanya ada satu bulan.

“Kamu tidak bisa tidur?”

“Ya.”

Eris mengangguk sambil menatap keluar jendela.

“Hey, Rudeus.”

“Ya?”

“Apakah kita bisa pulang?”

Wajah yang penuh dengan kekhawatiran.

“Itu…”

Aku merasa malu akan ketidakyakinanku sendiri.

Aku kira Eris sama sekali tidak memikirkan itu.

Aku pikir, dia tengah memikirkan situasi ini sebagai seorang petualang yang tidak memiliki rasa
khawatir sama sekali, dan hanya menikmati perjalanan ini.

Itu salah.

Dia juga merasa khawatir.

135
Namun, dia selalu bersandiwara agar aku tidak menyadari itu.

Tentu saja dia juga merasa stress.

Karena itulah dia bertengkar dengan orang lain.

Aku tidak menyadari itu.

Bagaimana ini bisa terjadi.

“Kita pasti bisa kembali kerumah.”

Perlahan, aku memeluk tubuh Eris, dan dia menyandarkan kepalanya ke pundakku.

136
Eris tidak mandi dengan baik selama beberapa hari terakhir.

Dia mengeluarkan aroma yang berbeda dari yang biasanya.

Tapi, itu bukanlah aroma yang buruk.

Karena itu bukanlah aroma yang buruk, sepertinya adik kecilku bakal menjadi liar.

Sabar!

Sabar?!

Sebelum kami sampai di rumah, aku adalah protagonis bertipe donkan.

Situasi saat ini berbeda dari situasiku saat sedang bersama Sylphy.

Kali ini, aku punya alasan untuk bersabar.

Itu memang alasan yang lemah, tapi aku tidak mau memanfaatkan Eris saat dia merasa gelisah. Aku
tidak ingin melakukan hal selicik itu.

“Hey, Rudeus. Apa itu akan baik-baik saja jika aku serahkan semuanya kepadamu?”

“Tidak apa-apa. Aku akan pastikan agar kita bisa pulang ke rumah, bagaimanapun

caranya.” Ah, nona Eris benar-benar manis saat dia bersikap lembut seperti ini. Aku

memahami perasaan si pak tua Sauros.

Ini akan membuatmu merasa ingin memanjakan dirinya.

Hm, apa ya yang sedang terjadi kepada pak tua itu.

Tidak.

Saat ini, lebih baik kita tidak memikirkan itu.

“Mari kita berusaha sebisa mungkin. Eris, lebih baik kamu segera tidur. Besok kita akan mengalami
banyak kesibukan.”

Aku menepuk kepala Eris dengan pelan dan kembali ke kasurku sendiri.

Kemudian tatapanku bertemu dengan tatapan Ruijerd.

Sepertinya dia mendengar percakapan kami.

Itu sedikit membuatku merasa malu.

Tapi, dia segera menutup kedua matanya.

137
Sepertinya dia akan berpura-pura untuk tidak mendengar kami.

Ah, dia benar-benar orang yang baik.

Kalau Paul berada dalam posisinya, dia pasti akan langsung menggoda kami.

Bagaimanapun juga, rasanya aku tidak bisa memikirkan hal yang baik tentang orang itu.

Tapi, Paul, huh.

Apakah semua penduduk desa baik-baik saja.

Apakah Paul dan Sylphy merasa khawatir.

Aku harus mengirim surat kepada mereka.

Tapi aku tidak tahu apakah surat itu akan sampai ketujuannya atau tidak?

“Meski begitu, mencari hewan peliharaan yang hilang?”

Aku tidak memahami rencana seperti apa yang dimiliki oleh Hitogami, tapi kali ini, aku akan
menuruti itu tanpa terlalu banyak memikirkannya.

---

Dan begitulah, petualangan kami sebagai petualang di hari pertama berakhir dengan damai.

138
Bab 9
Pekerjaan Pertama dan Kesucian Hidup
Bagian 1
Kota Rikarisu, rumah nomor 2 di baris Kiribu.

Arsitektur dari lantai pertama dibangun sebagai bangunan panjang yang memiliki 4 pintu masuk.

Orang-orang yang tinggal di sana tidak bisa dianggap sebagai orang kaya, namun mereka juga tidak
terlalu miskin sampai-sampai mereka harus berjuang untuk bisa hidup di daerah kumuh. Intinya,
mereka memiliki kekayaan yang biasa-biasa saja untuk ukuran Benua Iblis.

Di tempat itu, ada 3 bayangan yang sedang bergerak; 2 bayangan kecil dan 1 bayangan besar.
Mereka melenggang dengan arogan, layaknya tidak ada orang di sekitar mereka. Dan mereka
berhenti di depan salah satu pintu dengan lancar.

“Halo. Kami dari Guild Petualang telah datang--”

Suara anak laki-laki terdengar dengan keras sembari anak tersebut mengetuk pintu.

Itu aneh.

Tidak ada seorang pun petualang di area ini yang biasa menggunakan nada bicara sesopan itu. Pada
dasarnya, petualang adalah orang-orang yang kasar.

Tapi penghuni rumah itu tertipu oleh suara yang terdengar halus tersebut, dan membuka pintu
rumahnya. Apa yang muncul dari balik pintu tersebut adalah seorang gadis muda berusia sekitar 7-8
tahun, dengan ekor panjang dibelakang tubuhnya yang mirip seperti kadal, dan gadis itu juga
memiliki lidah bercabang, yang merupakan ciri-ciri dari ras Houga.

Anak laki-laki yang mengetuk pintu tersenyum kepada gadis muda tersebut dan berkata.

“Selamat pagi nona, apa benar ini rumahnya Meisel-san?”

“Ya, a, ada apa ya?”

“Ah, mohon maafkan saya karena saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Rudeus, dari “Dead
End”“

“D, Dead End?”

Gadis itu juga mengenal nama “Dead End”, iblis jahat dari ras Supard yang membunuh siapapun
tanpa pandang bulu, dan melakukan banyak eksploitasi militer dalam peperangan Laplace.

Dia adalah individu yang paling brutal.

Kalau ada orang yang bertemu dengannya, hidup mereka akan menemui jalan buntu. Siapapun yang
bertemu dengannya pasti akan berkata, “Kalau aku tidak berlari dengan sekuat tenaga, aku pasti
sudah lama mati”.

139
Nama tersebut adalah definisi dari rasa takut, dan bahkan diantara para petualang yang mengaku
bahwa mereka mampu mengalahkan Makhluk sihir dalam bentuk apapun, tubuh mereka tetap akan
gemetar ketakutan saat mereka mendengar nama “Dead End”.

Meisel juga mengetahui ciri-ciri khusus yang dimiliki “Dead End”, dan sudah pasti anak laki-laki
yang berada di hadapannya saat ini bukanlah makhluk tersebut.

“Kami telah menerima permohonan anda untuk membantu mencari hewan peliharaan. Saya ingin
mendengar lebih banyak detilnya, apakah anda memiliki waktu untuk menjelaskan permohonan anda
kepada kami?”

Dead End.

Itu adalah nama yang mengerikan, dan dua orang yang berada di belakang anak laki-laki itu juga
kelihatan aneh, tapi setelah mengamati anak laki-laki yang menggunakan kalimat yang kelewat
sopan tersebut, rasa takut gadis itu menghilang.

Ditambah lagi, sepertinya mereka adalah petualang yang menerima permohonan dirinya.

“Tolong bantu aku mencari Mii-ku.”

“Ya, namanya adalah Mii-chan, kan? Itu benar-benar nama yang manis sekali.”

“Itu adalah nama yang aku pilih.”

“Ah, selera anda benar-benar mengagumkan.”

Meisel merasa sangat senang setelah mendengar pujian itu.

“Baiklah kalau begitu, seperti apa penampilan Mii-chan?”

Meisel perlahan mendeskripsikan penampilan dari hewan peliharaannya, dan bagaimana hewan
tersebut tiba-tiba menghilang tiga hari yang lalu tanpa pulang ke rumah. Biasanya saat Meisel
memanggil, hewan tersebut akan berlari menghampirinya, bagaimana kalau sekarang hewan tersebut
merasa lapar, dan seterusnya.

Cara bicaranya sesuai dengan usia yang dia miliki, karena penjelasannya selalu berputar-putar.

Rata-rata orang dewasa akan menganggap cara bicara seperti itu sebagai hal yang menyebalkan, dan
kemungkinan besar akan kembali tanpa mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh Meisel.
Namun anak laki-laki tersebut mendengarkan semua hal yang diucapkan oleh Meisel dengan
tersenyum, dan mengangguk sungguh-sungguh sebagai respons untuk setiap kalimat.

“Aku mengerti. Kalau begitu, kami akan mulai mencarinya sekarang. Mohon serahkan tugas ini
kepada Dead End!”

Anak laki-laki itu tiba-tiba mengangkat jempolnya, dan anehnya, dua orang yang berada di
belakangnya juga ikut mengangkat jempol. Meisel juga ikut mengangkat jempolnya untuk meniru
mereka, sekalipun dia sendiri tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

140
Setelah usai mengkonfirmasi semuanya, anak laki-laki itu berbalik dan mulai pergi. Gadis
berkerudung disampingnya juga ikut menemaninya. Pria yang paling besar berjongkok dan
meletakkan satu tangannya ke atas kepala Meisel dan berkata.

“Kami pasti akan membantumu untuk mencari Mii, kamu tidak usah merasa khawatir, dan tunggulah
kami di sini.”

Wajah pria tersebut memiliki luka yang sangat panjang, dan ada sebuah batu permata di dahinya.
Rambutnya berwarna biru kotor, dan wajahnya juga sangat mengerikan. Tapi tangan yang ada di
kepala Meisel terasa begitu hangat, dan Meisel pun mengangguk ringan.

“A, aku serahkan itu kepada kalian.”

“Aah, serahkan saja pada kami.”

Kepada 3 orang yang tengah beranjak pergi, Meisel menatap punggung mereka dan bertanya kepada
pria yang paling besar.

“Permisi, siapa namamu?”

“Ruijerd.”

Setelah memberikan jawaban singkat, pria tersebut kembali berjalan sambil membelakangi Meisel.
Wajah Meisel tampak begitu merah merona, dan dia menggumamkan nama Ruijerd.

Bagian 2
-- Sudut Pandang Rudeus --

Setelah bertemu dengan klien, aku sudah memahami inti masalah dari permohonan itu.

Sepertinya aku berhasil meniru sales door-to-door di kehidupanku yang dulu dengan sangat baik.

Biar saja kalau aku ditertawakan oleh petualang yang lain, tapi kami harus memberikan kesan
pertama yang bagus kepada klien kami.

Kami harus menunjukkan sikap hormat saat sedang berbicara dengan mereka.

“Kemampuan beraktingmu benar-benar hebat, Rudeus.”

Saat aku merasa lega atas lancarnya pertemuan barusan, Ruijerd bicara kepadaku.

“Tidak, tidak, Ruijerd-san, hal terakhir yang kamu lakukan itu benar-benar terlalu luar biasa.”

“Hal terakhir? Apa yang kamu bicarakan?”

“Bukannya kamu mengucapkan sesuatu setelah kamu meletakkan tanganmu di atas kepala anak itu?”

Itu tadi benar-benar tindakan yang spontan ia lakukan.

141
Itu membuatku merasa takut untuk sesaat, namun sepertinya kami mendapatkan hasil yang tidak
terduga dari tindakan spontan tersebut.

“Ahh, jadi itu maksudmu, memang apa bagusnya itu?”

Apa maksudmu dengan 'apa bagusnya itu'?

Gadis itu menatap Ruijerd dengan wajah merah merona. Kalau gadis itu menatapku dengan
menunjukkan ekspresi seperti itu, pikiranku bakal melayang sampai ke langit sana.

Tapi kalau aku mengucapkan kalimat berikut dengan wajah serius, Ruijerd yang menyukai anak-
anak pasti akan memberiku peringatan dengan wajah cemberut.

“Haha, gadis itu benar-benar tergila-gila dengan Aniki, gwehehehe.”

Jadi aku berpura-pura menggunakan nada bergurau dan menggunakan sikutku untuk menyenggol
kaki Ruijerd, dan dia pun tersenyum kecut sambil berkata tanpa keyakinan.

“Itu tidak benar.”

“Ohohoho, kalau Aniki serius, bocah itu....... Ouch!”

Kepalaku menerima pukulan sampai mengeluarkan bunyi yang cukup keras, dan saat aku berbalik,
aku mendapati Eris yang sedang cemberut.

“Hentikan tawa anehmu itu! Bukannya itu cuma kemampuan berakting?”

Sepertinya dia tidak terbiasa dengan sikap jorokku. Semenjak insiden penculikan, dia mulai
membenci rakyat kecil. Setiap saat dia melihat orang-orang yang mirip seperti bandit di kota Roa,
dia bakal mengerutkan dahinya. Sekalipun itu cuma gurauan, sepertinya dia tidak bisa menerima itu.

“Maafkan aku.”

“Sheesh! Anggota keluarga Greyrat tidak seharusnya menunjukkan senyum jorok seperti itu!”

Aku nyaris ketawa saat mendengar itu.

Aku dengar itu, Nona.

Eris bicara soal keanggunan.

Eris yang sebelumnya tidak akan menyerah sampai dia berhasil mendobrak pintu yang ada di
hadapannya, kini sudah menjadi begitu anggun.

Tapi sekalipun kamu mengatakan itu, kamu tidak seharusnya melakukan sesuatu seperti menyerang
orang lain dengan tiba-tiba seperti kemarin.

Tidak, coba lihat Sauros dan kamu akan mengerti. Apa mungkin bahwa menghajar orang lain dengan
tiba-tiba bisa dianggap sebagai sesuatu yang anggun?

142
Tidak, itu tidak mungkin, kan?

…......... Aku tidak begitu yakin soal bagaimana para bangsawan Asura menilai keanggunan
seseorang.

“Omong-omong, apa kita bisa menemukan hewan peliharaan itu?”

Karena aku tidak terlalu memahami itu, aku akan mengubah topik pembicaraan kami. Dari apa yang
aku simpulkan, hewan tersebut sepertinya adalah seekor kucing. Warnanya hitam, dan kucing itu
sudah tinggal bersama Meisel sejak dia masih kecil. Ukuran kucing itu sepertinya lumayan besar,
mengingat gadis itu merentangkan tangannya dengan lebar saat mendeskripsikan kucing tersebut.
Dilihat dari itu, kira-kira kucing itu memiliki ukuran sebesar anjing Shiba, yang mana cukup besar
untuk ukuran seekor kucing.

“Tentu saja. Kita sudah berjanji untuk menemukan kucing itu.”

Ruijerd menegaskan itu. Sungguh bisa diandalkan.

Dan begitulah, Ruijerd berjalan di depan kami tanpa menunjukkan sedikitpun keraguan dalam setiap
langkah kakinya.

Tapi, aku merasa sedikit gelisah. Sekalipun Ruijerd memiliki radar, mencari hewan kecil di kota
yang besar seperti ini tidak akan menjadi hal yang gampang.

“Apa kamu punya rencana?”

“Pergerakan hewan itu sederhana, coba lihat itu.”

Ruijerd menunjuk ke arah suatu area, dan sekalipun tidak tampak jelas, tapi sudah pasti ada jejak
kaki hewan di sana. Itu terlalu mengagumkan, bahkan aku pun sama sekali tidak menyadari itu.

“Kita bisa menemukannya dengan menggunakan jejak kaki?”

“Tidak, ini jejak kucing lain, karena jejaknya lebih kecil dari apa yang dideskripsikan oleh gadis itu.”

Aku mengerti, memang jejak kaki dengan ukuran seperti ini dimiliki oleh kucing biasa, yah,
sekalipun aku berpikir kalau gadis itu terlalu melebih-lebihkan gestur tubuhnya saat menjelaskan
ceritanya.

“Hm--”

“Ada sesuatu yang memasuki wilayah kucing itu.”

“Benarkah?”

“Aku yakin. Bau itu semakin menipis.”

Bau? Orang ini mampu membeda-bedakan wilayah hewan dengan menggunakan indera penciuman?

143
“Di sini.”

Ruijerd berjalan memasuki salah satu lorong layaknya dia telah memahami sesuatu. Aku
mengikutinya tanpa bicara sepatah kata pun, sekalipun aku tidak benar-benar mengerti, tapi aku
merasa kami telah menemukan sebuah petunjuk. Mungkin perasaan seperti inilah yang biasa
dirasakan oleh asisten dari detektif terkenal.

Mengejar dan memojokkan kriminal, melakukan interogasi yang mengerikan dan menggunakan sihir
untuk menyiksa mereka agar mereka mau mengaku. Semua kasus akan diselesaikan dengan cepat,
oleh detektif Ruijerd yang terkenal.

Bercanda.

“Ketemu, aku mengkhawatirkan hal ini.”

Ruijerd menunjuk ke arah salah satu pojok lorong. Kamu menemukan apa? Apa yang kamu maksud
dengan “aku khawatir”? Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi saat ini.
Setidaknya, aku tidak bisa melihat adanya jejak kaki hewan di sini.

“Di sini.”

Ruijerd melangkah dengan mulus di dalam lorong tanpa merasa ragu. Ia terus berjalan memasuki
bagian lorong yang lebih dalam, yang terus menjadi semakin sempit, sampai ke dalam area yang
hanya bisa dilewati oleh kucing.

Sekalipun aku tidak tahu apa yang sedang dia lakukan sekarang, mungkin dia berhasil melacak jejak
kaki si kucing dengan sempurna.

“Lihat di sini, ada tanda-tanda pertarungan.”

Ruijerd berhenti di ujung dari sebuah lorong dan memanggilku untuk melihatnya. Aku tidak bisa
melihat tanda-tanda apapun, tidak ada darah di sana, dan tanahnya tidak tampak seperti terpengaruhi
oleh apapun.

“Kemari.”

Ruijerd terus berjalan di depan kami. Sungguh ini merupakan pekerjaan yang mantap, karena yang
hanya aku dan Eris perlu lakukan hanyalah mengikuti Ruijerd.

Keluar dari lorong, menyeberangi jalan, masuk dan keluar lorong berulang-ulang, dan akhirnya
kembali masuk ke dalam lorong lagi.

Kami buru-buru pergi menuju area yang membuat kami merasa kalau kami akan tersesat bila tidak
ada penuntun jalan.

Setelah keluar dari suatu lorong, pemandangan di sekitar kami mulai berubah. Ada lebih banyak
tanda-tanda kerusakan di mana-mana, rumah-rumahnya tampak lebih bobrok, tembok-temboknya
banyak yang berlubang, dan material yang digunakan untuk membangun rumah juga tampak lebih
kasar.

144
Ada orang-orang yang menatap kami dengan ekspresi ketakutan dan banyak anak-anak
berpenampilan kotor di sekitarnhya.

Ini adalah area perkumuhan, tapi perlahan aku mulai berpikir kalau mungkin ini bukanlah tempat
seperti itu.

Aku lebih merasa kalau kami telah memasuki jalan rahasia dan tersesat di suatu tempat. Dalam
sekejap, tingkat kewaspadaanku meningkat.

“Eris, bersiaplah untuk menggunakan pedangmu.”

“…...Kenapa?”

“Cuma untuk jaga-jaga. Dan juga, kalau ada orang yang lewat di sampingmu, berhati-hatilah.”

“B, baik, aku mengerti......!”

Aku memperingatkan Eris terlebih dahulu.

Karena ada Ruijerd di sini, aku pikir kami tidak akan menemui masalah yang berarti. Tapi hasilnya
bakal mengerikan kalau muncul suatu kesalahan yang disebabkan oleh terlalu bergantungnya kami
pada orang lain.

Seseorang harus menjaga keselamatan mereka sendiri.

Saat aku memikirkan itu, aku menggenggam erat-erat tas yang berisi uang kami. Sekalipun isinya
tidak banyak, aku tidak boleh membiarkan tas itu dicuri oleh orang lain.

Sembari kami terus bergerak, beberapa preman melotot ke arah Ruijerd, tapi mereka akan segera
memalingkan pandangan mereka saat Ruijerd balik membalas tatapan mereka.

Kekuatan yang dimiliki tatapan itu memang bukan main-main.

Lupakan soal petualang yang ada di kota ini, tatapan itu mungkin bakal membuat orang yang lebih
kuat bersikap semakin berhati-hati.

“Apa benar ini tempatnya?”

“Aku tidak bisa memastikan itu.”

Jawaban Ruijerd benar-benar tidak bisa diandalkan. Bukannya tadi kamu bergerak kemana-mana
tanpa merasa ragu?

Tidak..... Sekalipun dia adalah orang yang jarang bicara, Ruijerd pasti telah menemukan sesuatu, jadi
aku akan percaya kepadanya. Setelah berjalan selama beberapa saat, Ruijerd berhenti di depan
sebuah rumah.

“Inilah tempatnya.”

145
Di hadapan kami ada tangga untuk turun, dan di ujung tangga tersebut ada sebuah pintu. Rasanya
tempat itu seperti bar berkumpulnya para musisi Visual-kei. Tentu saja, tidak ada lagu rock n roll
populer yang terdengar dari pintu itu, dan tidak ada satpam gundul berkacamata hitam yang bertugas
untuk menyambut orang-orang yang datang.

Sebaliknya, yang keluar dari tempat itu adalah bau hewan.

Rasanya seperti kami berjalan melewati toko hewan, dan ada bau hewan tertentu yang tersebar di
udara.

Dan kemudian, ada bau kriminal di sana.

“Ada berapa orang di dalam sana?”

“Tidak ada orang di dalam, tapi ada banyak hewan.”

“Kalau begitu, ayo kita masuk.”

Karena tidak ada orang di sekitar kami, maka kami tidak perlu merasa ragu.

Aku berjalan menuruni tangga dan berniat untuk membuka pintu. Tapi ternyata pintu itu terkunci,
jadi aku menggunakan sihir tanah untuk membukanya.

Pertama, aku memeriksa daerah yang ada di sekelilingku untuk memastikan bahwa tidak ada orang
di dalam, dan kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut.

Untuk jaga-jaga, aku mengunci pintu itu dari dalam. Rasanya seperti kami bertiga adalah pencuri.

Kami terus berjalan melewati lorong yang gelap.

“Eris, awasi bagian belakang.”

“Aku mengerti.”

Kalau ada orang yang masuk, Ruijerd pasti akan segera menyadarinya.

Dibawah pimpinan Ruijerd, kami memasuki bagian dalam rumah.

Jauh di dalam lorong tersebut, ada sebuah pintu yang mengarah menuju ruangan kecil, dan ada pintu
lain di sana. Setelah melewati dua pintu tersebut, teriakan hewan-hewan yang kacau terdengar di
telingaku. Di ruangan yang paling dalam, ada berbagai kandang yang berdampingan satu sama lain.
Ada hewan dalam jumlah banyak yang terkurung di dalam kandang-kandang itu.

Anjing, kucing, dan hewan-hewan yang belum pernah aku lihat sebelumnya, dikemas dalam satu
ruangan yang sama, yang ukurannya kira-kira sama dengan satu kelas di dalam sebuah sekolah.

“….....I, ini......”

Eris bergumam dengan suara yang terbata-bata.

146
Baiku, pada waktu yang sama saat aku berpikir tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam
ruangan ini, aku juga berpikir bahwa kami memiliki kemungkinan besar untuk menemukan hewan
peliharaan Meisel di tempat ini, karena ada begitu banyaknya hewan di sini.

“Ruijerd-san, apakah kucing yang kita cari ada di sini?”

“Ya, yang satu itu.”

Dia segera memberikan jawaban dan aku mengikuti arah yang ia tunjuk

........ Di sana ada kucing yang mirip seperti macan kumbang.

Besar, itu benar-benar besar, bahkan dua kali lebih besar dibandingkan gestur tubuh si gadis kecil
saat dia mendeskripsikan hewan peliharaannya.

“A, apa benar yang itu?”

“Sudah pasti, coba lihat kalungnya.”

Kalung macan kumbang itu memang benar bertuliskan “Mii-chan”.

“Sepertinya itu memang benar Mii-chan.”

Baiklah, perkejaan kami sudah selesai, kami hanya perlu mengeluarkan macan kumbang itu dari
kandang dan membawanya ke rumah si pemohon.

Tidak, tunggu, bagaimana dengan hewan yang lainnya?

Kalau aku lihat baik-baik, ada banyak hewan yang mengenakan kalung atau pita kaki, yang juga
bertuliskan sesuatu mirip seperti “Mii-chan”. Bagaimanapun kamu melihatnya, mereka pasti adalah
hewan peliharaan milik seseorang.

Di pojok ruangan ada sesuatu yang mirip seperti tali, dan kata yang memiliki hubungan dengan tali
di dalam pikiranku adalah “tangkap”.

Menangkap hewan peliharaan berkelas tinggi milik orang lain, dan menjualnya dengan harga tinggi
di suatu tempat, sepertinya ada bisnis dengan model seperti itu di sini.

Sekalipun aku tidak membayangkan kalau ada hukum yang mengatur hal seperti itu di dunia ini,
pastinya itu bukanlah hal yang bagus. Kalau aku harus mendefinisikannya, maka ini adalah
penculikan.

“Hmm----?”

Ruijerd memalingkan wajahnya ke arah pintu masuk, dan Eris juga menyadari itu.

“Ada orang yang datang.”

Aku tidak menyadari itu karena aku sedang tenggelam dalam teriakan para hewan.

147
Terlepas dari Ruijerd-san, Eris juga mampu dengan jelas menyadari bahwa ada seseorang yang telah
masuk ke dalam rumah ini.

Baiklah, apa yang harus kami lakukan, untuk datang ke ruangan ini dari pintu masuk tidak
membutuhkan waktu yang lama. Haruskah kami melarikan diri? Tidak, tidak ada tempat untuk lari di
sini, dan hanya ada satu jalur yang tersedia.

“Untuk sekarang, mari kita tangkap mereka.”

Kami adalah penyusup ilegal, jadi negosiasi sudah pasti tidak bisa berjalan dengan mulus.

Kemungkinan besar tempat ini adalah tempat kejadian perkara, tapi ada juga kemungkinan kalau
tempat ini memiliki ijin dari pihak berwenang setempat.

Pokoknya, kami akan menangkap mereka terlebih dahulu, dan kalau mereka adalah orang baik-baik,
kami akan mencoba untuk bernegosiasi agar mereka mau menutup mulut. Kalau mereka adalah
orang jahat, kami akan menghajar mereka sampai mereka mau menutup mulut.

Bagian 3
Setelah beberapa menit berlalu.

Aku melihat ke arah 3 orang yang sedang terbaring di pojok ruangan. Dua pria dan satu wanita.
Ruijerd membuat mereka pingsan dalam sekejap, dan aku menggunakan sihir tanah untuk
memborgol mereka, kemudian aku membangunkan mereka dengan menyiramkan air ke tubuhnya.

Karena ada satu pria yang berteriak dengan lantang, aku menjejalkan kain yang tergeletak di dekat
kami ke dalam mulutnya.

Dua orang yang lainnya sebenarnya tidak membuat keributan, tapi biar adil, aku juga menyumpal
mulut mereka.

“…..Hm.”

Batinku tiba-tiba menanyakan, mengapa situasinya menjadi seperti ini.

Pekerjaan yang kami ambil harusnya memiliki ranking E, yaitu mencari kucing yang tersesat. Kami
mengikuti Ruijerd karena dia bilang bahwa dia bisa mengatasi ini, dan tidak lama setelahnya,
sebelum kami sadari kami tiba di area perkumuhan. Kami memasuki sebuah rumah, menemukan
banyak hewan yang dikerangkeng, dan setelah kami kembali sadar, karena suatu alasan tertentu,
kami menangkap 3 orang.

Sudah jelas, pekerjaan kami bukanlah untuk menangkap orang.

Soal kenapa situasinya bisa berubah menjadi seperti ini, pasti kesalahan Hitogami, karena aku yakin
dia sudah memprediksi bahwa situasinya akan berakhir seperti ini.

Situasinya menjadi sedikit merepotkan. Kalau saja kami tidak menerima permohonan untuk mencari
hewan peliharaan yang hilang...

148
Bagian 4
Aku mulai menginterogasi ketiga orang tersebut.

Pria A, ras iblis.

Kedua matanya tidak memiliki warna putih, dan dia memiliki mata majemuk yang tampak sedikit
menjijikkan. Dia adalah orang yang membuat keributan sebelumnya. Kesan yang dia berikan adalah,
orang kasar yang sudah terbiasa bertarung.

Rasanya aku pernah melihat nama dari ras tersebut dari ensiklopedi Roxy, tapi aku tidak bisa
mengingatnya. Aku cuma ingat bahwa ada racun di air liur mereka, dan pada saat itu aku penasaran,
apa yang akan terjadi bila mereka mencium seseorang?

Pria B, ras iblis.

Dia memiliki wajah yang mirip seperti kadal dan penampilannya sedikit berbeda dari penampilan si
penjaga kota. Karena wajahnya berbentuk kadal, aku tidak bisa membaca ekspresinya. Tapi dilihat
dari tatapannya, aku merasa kalau dia sedang berpikir dan menunjukkan sikap waspada terhadap
kami.

Wanita A, ras iblis.

Dia memiliki mata yang mirip seperti mata majemuk, dan ekspresi ketakutan yang dia tunjukkan
benar-benar tampak menjijikkan. Tapi figur tubuhnya lumayan oke, jadi kira-kira setara lah antara
sisi baik dan buruk yang dia miliki.

Oke, percuma saja kalau aku cuma menatap mereka. Kalau aku hendak menanyai mereka, yang
mana yang harus aku pilih?

Siapa yang memiliki kemungkinan paling tinggi untuk membocorkan informasi yang kami butuhkan,
pria atau wanita?

Wanita A tampak benar-benar ketakutan, mungkin kalau kami sedikit mengancamnya, dia akan
mengakui semuanya.

Tidak, wanita adalah makhluk yang sering berbohong. Untuk bisa bertahan hidup, ada kemungkinan
bahwa dia bakal melontarkan berbagai kebohongan yang tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Sekalipun aku tidak beranggapan bahwa semua wanita di dunia ini memiliki pemikiran seperti itu.
Setidaknya, Ojou-sama adalah orang seperti itu.

Tapi kalau aku mendengarkan kebohongan-kebohongan tersebut dan merasa marah, aku tidak akan
bisa membedakan mana yang benar dan mana yang bohong. Jadi Wanita A tidak termasuk dalam
pilihanku.

Kalau begitu, pria yang mana yang harus aku pilih?

Bagaimana kalau Pria A? Sepertinya dia sangat gampang marah dan memiliki tubuh yang paling
kuat di antara mereka bertiga, dan juga memiliki luka di wajahnya. Aku merasa kalau dia adalah
yang paling ahli dalam bertarung dan memiliki pemikiran yang sederhana, sepertinya dia sedang
berusaha berkata “Apa yang kalian lakukan”, dan “Lepaskan borgol ini”.

149
Bagaimana dengan Pria B? Aku tidak begitu memahami ekspresinya, dan dia mengamati kami
dengan hati-hati. Dia tidak kelihatan seperti orang bodoh, dan kalau dia bukan orang bodoh, dia
mungkin akan memikirkan suatu kebohongan dalam situasi ini.

Aku memilih Pria A.

Karena tadi dia dengan mudah kehilangan kesabarannya, dengan sedikit provokasi dan arahan
terselubung, aku merasa kalau dia akan membocorkan informasi yang penting kepada kami.

Yah, kalau itu tidak berhasil, masih ada dua orang lain yang bisa kami interogasi.

Aku melepaskan kain yang menyumpal mulut Pria A, tapi dia hanya melotot ke arahku tanpa
mengucapkan sepatah katapun.

“Aku punya beberapa pertanyaan yang ingin aku tanyakan, dan aku ingin kamu menjawab dengan
jujur, dan aku tidak akan--- apa!?”

Mendadak dengan mudah tubuhku melayang setelah menerima sebuah tendangan, dan juga karena
saat itu keseimbanganku sedang tidak stabil karena aku sedang berlutut. Aku melayang ke belakang
dan berguling di lantai, kepalaku membentur tembok, dan rasanya seperti ada bintang-bintang di atas
kepalaku.

Sialan, itu benar-benar sakit.

Orang ini benar-benar idiot. Dalam situasi seperti ini, dia masih berani untuk menendang orang yang
menangkapnya, sepertinya dia tidak memikirkan tentang apa yang akan terjadi kalau kami menjadi
marah.

“Eh? Hey! Hentikan!”

Eris mulai berteriak, dan aku segera melompat untuk bangkit. Pria itu melepaskan borgol yang ada di
tangannya saat aku masih berpikir.

Pria A mungkin tengah melakukan sesuatu terhadap Eris. Mencoba untuk menyandera Eris di bawah
pengawasan Ruijerd itu.....

“Apa....!?”

Tidak, apa yang terlihat oleh kedua mataku adalah, ada tombak pendek yang menusuk leher Pria A.
Ruijerd membunuh Pria A dengan cara menusuk lehernya, dan Eris yang melihat itu dari dekat
tampak benar-benar tercengang.

Tombak pendek itu diputar secara horizontal sebelum akhirnya dicabut, dan darah pun mengucur
kemana-mana, menodai tembok di sekeliling kami dengan noda-noda berwarna merah. Tubuh Pria A
terjungkir balik ke belakang, wajahnya menghantam lantai, dan lehernya terus mengucurkan darah.
Darah tersebut perlahan merembes keluar dari tubuhnya, dan membuat lantai yang kami injak
menjadi kubangan air berwarna merah.

Bau yang tersebar di udara adalah bau darah.

150
Tubuh orang itu hanya sekali mengejang, kemudian dia tidak lagi bergerak.

Dia tewas. Dia bahkan tidak sempat mengucapkan sepatah kata dan tewas, dibunuh oleh Ruijerd.

“K...Ke.... Kenapa kamu membunuhnya?”

Suaraku mulai terbata-bata.

Ini bukanlah pertama kalinya aku melihat orang mati. Ghyslaine pernah membunuh seseorang untuk
menyelamatkanku, tapi ini sedikit berbeda. Kenapa tubuhku gemetaran dan hatiku dipenuhi rasa
takut?

(Ada apa, untuk apa aku merasa takut?)

Takut melihat ada orang yang mati? Itu mustahil, orang mati di dunia ini adalah peristiwa sehari-
hari, dan aku tahu itu dengan jelas. Tapi sekalipun pikiranku memahami fakta tersebut, apa mungkin
itu adalah perbedaan realita saat aku melihatnya untuk pertama kali? Tapi kalau begitu, kenapa aku
tidak merasakan apa-apa saat aku melihat Ghyslaine membunuh si penculik?

“Karena dia menendang anak-anak.”

Ruijerd menjawab dengan nada bicara yang membuatku merasa bahwa yang dia lakukan adalah hal
wajar.

Ah, jadi begitu. Aku mengerti sekarang, aku bukannya takut saat melihat ada orang yang mati di
hadapanku.

Ditendang sekali memang bukan masalah besar, tapi aku takut kepada Ruijerd yang mampu
membunuh dengan begitu mudahnya, sealami saat dia sedang bernafas.

Bukannya Roxy pernah bilang sebelumnya?

“Ras manusia dan ras iblis memiliki banyak perbedaan dalam hal akal sehat, dan mungkin mereka
akan marah besar kalau kamu mengucapkan sesuatu yang seharusnya tidak kamu ucapkan.”

Itu benar. Bagaimana kalau Ruijerd mengarahkan tombaknya padaku? Pria ini sungguh luar biasa
kuatnya, bahkan lebih kuat dari Ghyslaine, bisakah aku menang dengan menggunakan sihirku?
Harusnya aku masih bisa melawan. Aku sudah melakukan banyak simulasi pertempuran melawan
orang-orang yang terbiasa dalam pertempuran jarak dekat. Paul, Ghyslaine, dan Eris. Beberapa orang
yang aku kenal adalah ahli pertempuran jarak dekat, dan mungkin Ruijerd adalah yang paling kuat
diantara mereka. Karena itulah, aku tidak memiliki keyakinan untuk berkata bahwa aku bisa
“Menang”, tapi kalau memang dia benar-benar ingin membunuhku, aku punya banyak cara untuk
melawannya. Tapi, bagaimana kalau dia mengincar Eris? Bisakah aku melindungi Eris?

Mustahil.

“K, kamu tidak boleh membunuhnya!”

Dengan panik, aku mengucapkan itu.

151
“Kenapa begitu? Dia kan orang jahat?”

Ruijerd tampak sangat terkejut setelah mendengar perkataanku, dan sama sekali tidak bisa
memahami itu dari dalam lubuk hatinya.

“Karena......”

Bagaimana caranya aku bisa menjelaskan ini?

Apa yang aku ingin Ruijerd lakukan?

Tapi kembali ke pokok permasalahannya, kenapa dia harus dibunuh? Aku memang tidak memiliki
hati yang baik, dan aku pasti akan menertawakan orang yang mengatakan sesuatu seperti “Kamu
tidak boleh membunuh orang”.

Saat kedua orang tuaku meninggal, tepat seperti itulah yang aku rasakan. Di dalam hati aku
memikirkan, seberapa gelapnya masa depanku nanti, dan aku juga berpikir “Memang hubungannya
acara pemakaman kedua orang tuaku dengan aku itu apa?”, dan dibandingkan dengan itu, aku lebih
menganggap bahwa melampiaskan hawa nafsuku lebih penting daripada menghadiri pemakaman
orang tuaku.

Kalau aku menggunakan alasan seperti “Kamu tidak boleh membunuh orang!”, maka arti dan isi dari
kalimat tersebut akan dikacaukan oleh sifatku sendiri.

“Ada alasan mengapa kamu tidak boleh membunuh dia.”

Tubuhku gemetaran. Bertahanlah, diriku.

Saat ini aku sudah kehabisan akal, aku harus menenangkan diri terlebih dahulu sebelum bisa berpikir
lagi.

Pertama-tama, kenapa aku gemetaran? Itu karena aku takut. Dari awal aku mengira kalau Ruijerd
adalah seorang pria yang baik hati, tapi di sini dia dengan mudahnya membunuh orang lain. Tadinya
aku sangat yakin bahwa orang-orang memiliki pemahaman yang salah soal ras Supard.

Namun ternyata aku juga salah.

Sekalipun aku tidak tahu seperti apa sifat ras mereka yang sebenarnya, tapi setidaknya, Ruijerd sama
sekali bukanlah tipe orang seperti itu. Dia sudah terus-terusan membunuh lawannya sejak era
peperangan Laplace, dan ini juga hanyalah insiden lain bagi dirinya.

Dan juga, ada kemungkinan bahwa dia akan menghunuskan tombaknya ke arahku atau Eris;
kemungkinan itu tidak bisa dihilangkan.

Aku bukanlah orang suci seperti yang dipikirkan oleh Ruijerd. Cepat atau lambat, aku pasti akan
membuatnya marah karena kata-kata yang aku ucapkan. Di saat seperti itu, terlepas dari marah atau
tidaknya dia, perbedaan opini diantara kami berdua tidak akan bisa dihindari. Itu adalah tipe
pertengkaran yang mungkin akan terjadi di antara kami, tapi aku tidak mengira bahwa ujung-
ujungnya kami akan bertempur hingga salah satu diantara kami ada yang mati.

152
Tidak peduli dalam kondisi seperti apapun itu, membunuh seseorang adalah sesuatu yang tidak
diperlukan. Di sini, pada saat ini pula, aku harus mengoreksi pemikiran Ruijerd.

“Lakukan saja itu, Ruijerd-san, tolong dengarkan perkataanku.”

Tapi aku masih belum merangkai kata-kataku, apa yang bisa aku katakan? Apa yang bisa aku
katakan untuk membuatnya mengerti? Memohon kepadanya untuk tidak membunuh kami?

Apa kamu bercanda?

Bukannya beberapa hari yang lalu aku sudah bilang kalau kami adalah sesama prajurit yang akan
bertarung bersamanya, dan tidak selalu berada di bawah perlindungannya? Kami adalah setara, dan
karena itulah, memohon tidak akan ada gunanya.

Aku tidak bisa memberitahu dia, kita harus memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelaskan
diri, karena Ruijerd sendiri tidak mengakui logika tersebut.

Berpikirlah.

Kenapa kami berpetualang bersama Ruijerd?

Karena kami ingin memperbaiki reputasi ras Supard. Kalau Ruijerd membunuh seseorang, reputasi
ras Supard akan menjadi semakin buruk, dan itu sudah tidak perlu ditanya.

Jadi aku harus meyakinkan dia agar dirinya tidak bertarung dengan petualang lain. Reputasi yang
dimiliki ras Supard benar-benar mengerikan, dan tidak peduli sebanyak apapun hal baik yang dia
lakukan, semuanya akan sia-sia bila dia membunuh seseorang.

Semua usaha yang telah kami kerahkan akan menjadi percuma, dan Ruijerd akan dianggap sebagai
individu yang terkenal jahat.

Benar, dan karena itulah, dia tidak boleh membunuh. Kami tidak boleh membiarkan orang-orang
menganalogikan ras Supard dengan rasa takut.

“Kalau Ruijerd membunuh seseorang, reputasi buruk ras Supard akan semakin tersebar.”

“…......Itu artinya aku juga tidak boleh membunuh orang jahat?”

“Ini bukan masalah soal siapa yang dibunuh, tapi siapa yang membunuh.”

Aku memilah kata-kataku dengan hati-hati.

“Aku tidak mengerti.”

“Kalau ada seseorang dari ras Supard membunuh orang lain, artinya berbeda, orang-orang akan
menganggap seolah Makhluk sihir yang membunuh seseorang.”

Ruijerd tampak sedikit murung setelah mendangar itu, mungkin dia menganggap ucapanku sebagai
penghinaan terhadap rasnya.

153
“…......... Aku tidak mengerti kenapa orang-orang berpikir seperti itu.”

“Orang-orang menganggap bahwa ras Supard adalah ras yang hanya bisa membunuh, dan mereka
adalah iblis jahat yang akan segera membunuh seseorang bila mereka sedikit merasa jengkel.”

Aku mungkin sedikit kelewatan saat mengucapkan itu, tapi seluruh dunia memang berpikiran seperti
itu, dan aku mencoba untuk mengubah poin tersebut.

“Mengklaim bahwa ras Supard bukanlah iblis yang jahat adalah hal yang mudah. Tapi kalau kamu
menggunakan aksimu untuk menunjukkan itu, akan ada banyak orang yang mengubah anggapan
mereka.”

“….....”

“Tapi bila kamu membunuh seseorang, semuanya akan sia-sia dan orang-orang pasti akan
menganggap ras Supard sebagai iblis jahat.”

“Itu konyol.”

“Pernahkah kamu mengalami itu? Setelah kamu menyelamatkan seseorang dan berteman baik
dengan mereka, namun pada akhirnya sikap mereka berubah dengan cepat?”

“….......Pernah.”

Aku mengutarakan kesimpulan yang ada di dalam hatiku untuk menyelesaikan ini semua.

“Tapi kalau kamu tidak membunuh siapapun tanpa adanya pengecualian......”

“Apa yang akan terjadi?”

“Orang-orang akan berpikir kalau ras Supard adalah ras yang mampu berpikir dengan jelas.”

Apa mungkin situasinya akan menjadi seperti itu? Tidak membunuh seseorang di dunia ini akan
dianggap sebagai orang yang memiliki akal sehat?

Tidak, sekarang bukanlah waktu yang pas untuk memikirkan itu. Aku tidak salah. Ruijerd sudah
membunuh terlalu banyak orang, dan wajar bila mereka menganggap bahwa ras Supard adalah ras
yang akan membunuh siapapun tanpa pandang bulu. Kalau dia tidak membunuh siapapun, sudut
pandang ini harusnya akan berubah, itulah ekspektasi yang masuk akal.

“Tolong jangan bunuh siapapun lagi, demi kebaikan ras Supard sendiri.”

Membunuh atau tidak, harus melewati penilaian terlebih dahulu. Tapi aku tidak tahu evaluasi standar
di dunia ini. Penilaian Ruijerd sudah pasti kelewat batas. Di antara dua sisi yang ekstrim, mencari
letak garis tipis yang membatasi kedua sisi sangatlah sulit, dan karena itulah, akan lebih baik bila
kita membatasi semua aksi seperti itu nantinya.

“Karena tidak ada orang yang bisa melihat apa yang terjadi di sini, bukannya itu tidak masalah?”

154
Ucapan yang dilontarkan Ruijerd nyaris membuatku ingin menjungkir balikkan meja dan berteriak
kecewa.

“Karena tidak ada orang yang bisa melihatku, jadi aku boleh melakukan hal-hal jahat”, boleh aku
tanya, darimana murid SD ini datang?

Orang ini, apa benar dia sudah hidup selama lebih dari 500 tahun?

“Sekalipun kamu berpikir kalau tidak ada orang yang melihatmu, nantinya akan ada orang yang
melihatmu melakukan itu, kan?”

“Tapi tidak ada satupun orang yang berada di sekitar sini?”

Oh sialan, aku lupa soal batu yang ada di dahinya.

“Ada orang yang melihat.”

“Di mana?”

Di sini.

“Bukannya aku dan Eris melihatnya?”

“Hm......”

“Tolong jangan bunuh siapapun lagi, kami tidak ingin merasa takut saat melihat Ruijerd-san.”

“…...Baiklah.”

Pada akhirnya, sepertinya aku berhasil meyakinkan Ruijerd, sambil menahan agar air mataku tidak
menetes.

Aku benar-benar tidak memiliki keyakinan atas kata-kata yang aku ucapkan tadi.

Tapi Ruijerd mengangguk.

“Kalau begitu aku mohon dengan sangat agar kamu mau melakukan itu.”

Aku menundukkan kepalaku kepada Ruijerd dan mengatakan itu. Aku melihat kedua tanganku yang
masih terus gemetaran. Tenanglah. Ini adalah sesuatu yang normal.

Baik, tarik nafas.

“H-u-f-t-t.”

Tapi aku masih tidak bisa menenangkan diri, detak jantungku masih belum mau melambat.
Bagaimana dengan Eris, apakah dia merasa takut?

Aku melirik ke arahnya dan melihat bahwa dia tampak tenang, sekalipun pada mulanya dia merasa

155
terkejut dengan apa yang barusan terjadi, tapi dia segera menunjukkan ekspresi bahwa kematian pria
tersebut bisa dibenarkan.

Tidak, aku merasa kalau dia sama sekali tidak menganggap itu sebagai peristiwa yang brutal.

Tapi melihat tangannya yang disilangkan dan kedua kakinya yang terbuka lebar, dan juga dagunya
yang diangkat, yang merupakan postur tubuh yanng paling sering ia tunjukkan. Sekalipun hatinya
terguncang, tindakan Eris masih tetap sama seperti biasa.

Kalau Eris saja bisa bersikap setenang itu, bagaimana bisa aku gemetaran seperti ini?

Kedua tanganku berhenti gemetaran.

“Kalau begitu, mari kita lanjutkan interogasinya.”

Aku memaksakan senyuman di dalam ruangan yang kental dengan bau darah ini.

156
Bab 10
Pekerjaan Pertama Selesai
Bagian 1
Oke, waktunya untuk memulai penyelidikan.

Siapa yang harus aku interogasi terlebih dahulu, yang pria atau yang wanita?

Wanita bermata serangga kelihatan sangat ketakutan, dan ingin melarikan diri dari kami sambil
menjerit tidak jelas. Melihat ekspresi ketakutan itu benar-benar merangsang...... tapi aku akan
kesampingkan hal itu terlebih dahulu.

Kalau aku melepaskan kain yang menyumpal mulutnya, dia akan mulai berteriak dan setiap kata
yang keluar dari mulutnya bakal terdengar kacau.

Kalau dia hendak diinterogasi, akan lebih baik kalau aku menunggu dia menjadi tenang terlebih
dahulu.

Pria berkepala kadal yang di sana mempunyai wajah yang sulit untuk dianalisa, dan aku tidak yakin
dengan makna dibalik perubahan ekspresinya.

Aku hanya merasa kalau, entah bagaimana wajahnya menjadi pucat.

Dia dengan cermat bergantian mengamati wajah kami dan kondisi yang ada di sekeliling kami. Aku
yakin dia sedang berpikir keras untuk mencari cara agar bisa bertahan hidup dari situasi ini.

Ruijerd sedang menyesali tindakannya yang telah menghilangkan nyawa seseorang.

Bicara dengan orang berpikiran sederhana itu memang mudah. Sebaiknya, aku menginterogasi kedua
orang tersebut setelah melepaskan sumpalan mereka, kan?

Aku akan memindahkan salah satu dari mereka ke ruangan lain dan secara terpisah menginterogasi
mereka, kemudian mencocokkan informasi yang aku dapat dari mereka berdua nantinya.

Oke, aku akan lakukan itu.

“Eris, tolong awasi wanita yang di sana.”

“Aku mengerti.”

Eris mengangguk dengan tegas.

Aku membawa si pria kadal ke dalam koridor dengan dibantu oleh Ruijerd, karena aku tidak bisa
mengangkatnya sendiri. Aku membawanya ke suatu tempat di dalam koridor di mana si wanita yang
sedang diawasi Eris tidak bisa mendengar bunyi percakapan kami, dan aku dengan hati-hati
melepaskan sumpalan mulut si pria tersebut agar tidak digigit olehnya.

“Tolong jawab pertanyaanku.”

157
“Aku, aku akan bicara, aku akan jawab semuanya, tolong jangan bunuh aku.”

“Bagus sekali, aku akan melepaskanmu kalau kamu mau menjawab pertanyaanku.”

“E, eek--!”

Aku tersenyum untuk membuatnya merasa tenang, tapi dia malah ketakutan saat melihatnya. Aku
kira dia adalah orang yang tenang, tapi sepertinya bukan begitu.

“Darimana datangnya hewan-hewan yang ada di dalam rumah ini?”

“Ka, kami memungut mereka.”

“Wo~~ah, itu luar biasa! Kalau begitu....... darimana kalian memungut mereka?”

“Tidak, itu.......”

Matanya tampak memandang ke segala tempat, pertama melihatku, kemudian Ruijerd. Apa dia
masih berusaha untuk berbohong?

“Di, di sekitar sini.......”

Kemampuan berbohongnya sungguh parah. Aku kira dia itu orang pintar, dilihat dari ekspresi yang
dia tunjukkan, tapi ternyata lagi-lagi tebakanku salah.

“Oh begitu! Jadi ada hujan hewan yang turun di seluruh bagian kota ini! …........ Kamu brengsek, apa
kamu menganggapku seperti orang idiot hanya karena aku kelihatan seperti anak kecil?”

Aku sedikit mengancamnya.

“T, tidak sama sekali.”

Ancamanku tidak berhasil. Menggunakan tubuh ini untuk mengancam seseorang memang benar-
benar terasa konyol. Bagaimanapun juga, usiaku masih 10 tahun. Oh ya sudahlah, aku akan
meningkatkan tingkat ancamanku.

“Explosion.”

Aku menjentikkan jari-jariku, dan pada waktu yang sama, ledakan kecil terjadi di hadapan kedua
mata pria tersebut.

“Argh!”

Ujung hidung pria itu terbakar.

“A, apa yang kamu lakukan!?”

Aku mengabaikan protesnya.

158
“Hey, pikirkan jawabanmu baik-baik, kamu tidak mau mati kan?”

Seluruh tubuh pria tersebut gemetaran, mungkin dia mengingat orang yang barusan mati. Aku tiba-
tiba mengingat bahwa percakapan yang terjadi antara aku dan Ruijerd menggunakan bahasa Dewa
Iblis. Jadi mereka mampu dengan jelas mendengar urusan soal ras Supard.

Baik, itu tidak apa-apa. Sekalian saja, karena mereka sudah terlanjur tahu tentang itu, aku akan
memanfaatkannya sebisa mungkin.

“Harus aku katakan, kamu sudah tahu ini kan? Pria yang di sana, sekalipun rambutnya berwarna
biru, dia adalah “Dead End” yang asli. Sedangkan aku, usiaku tidak sesuai dengan penampilan
tubuhku.”

““Dead End” yang asli........?”

“Aku adalah tipe orang yang sama denganmu, cukup katakan yang sebenarnya kepadaku, dan
mungkin aku tidak akan membantumu.”

Percakapan kami mengarah ke subyek tersebut.

“Tapi...... Eek!”

Pria tersebut melirik ke arah Ruijerd, tapi segera memalingkan pandangannya, mungkin dia sedang
dipelototi oleh Ruijerd.

“Tolong beritahu kami. Apa yang kalian, lakukan, di sini?”

“Ka, kami menculik hewan-hewan itu....”

“Oh, penculikan?”

“Kemudian kami berpura-pura untuk mencari hewan-hewan itu kalau ada permohonan untuk
pencarian hewan peliharaan yang muncul.”

“Aku mengerti.”

Itu mungkin benar, sekalipun aku tidak bisa menguji kebenarannya. Hal-hal yang telah terjadi sejauh
ini sepertinya cocok dengan penjelasan pria tersebut, dan itu agak bisa dipercaya. Sekalipun
pekerjaan yang kami ambil adalah permohonan dari gadis kecil yang polos, ada juga pekerjaan lain
yang deskripsinya mirip, 'Pencarian Christine-chan milik nyonya xxx'.

Sekalipun ada batas hadiah minimal dan maksimal untuk setiap ranking pekerjaan, tapi ada
kemungkinan untuk mendapat hadiah tambahan dari orang yang mengajukan permohonan.

Kalau beruntung, hanya dengan mencari hewan peliharaan saja bisa membuat orang menjadi kaya
raya.

“Kalau begitu, apa yang akan kalian lakukan kepada hewan-hewan peliharaan itu kalau tidak ada
permohonan pencarian yang muncul?”

159
“Kami akan melepaskan mereka setelah beberapa waktu berlalu.....”

“Hoh, bukannya akan lebih menguntungkan kalau kalian menjualnya di toko hewan?”

“Hah! Kami akan kena lacak kalau kami melakukan itu!”

Saat pria itu hendak mencibirku, Ruijerd menghantamkan ujung tombaknya yang tumpul ke lantai,
dan membuat pria itu terkejut.

Ruijerd memang top, timing yang dia pilih untuk mengancam pria itu agar dia mengingat posisinya
sekarang saat dia hendak bersikap congkak, benar-benar sempurna!

“Kalian benar-benar memperhatikan semua detilnya ya.”

“Te, tentu saja.”

“Kalau itu aku, aku akan menjual hewan-hewan yang sudah aku tangkap. Aku akan memotongnya
jadi bagian-bagian kecil dan menjualnya ke tukang jagal. Dengan begitu, aku tidak akan ketahuan
kan?”

Di dunia yang menganggap daging Makhluk sihir sebagai makanan ini, sekalipun mereka tidak
dikembangbiakkan, dagingnya masih bisa laku. Ah, si manusia kadal itu menunjukkan ekspresi “aku
tidak bisa mempercayai ini!”. Kenapa dia menunjukkan ekspresi seperti itu? Apakah daging Grand
Tortoise berbeda dari daging kura-kura peliharaan?!

“Rudeus, apa kamu berencana untuk menjual orang-orang ini ke tukang jagal?”

Saat aku membalikkan kepalaku, Ruijerd mengucapkan kalimat berbahaya tersebut. Ah, jadi begitu,
manusia kadal itu juga memiliki pemikiran yang sama dengan Ruijerd.

“Itu mungkin adalah ide yang sangat bagus.....”

Aku memutuskan untuk mengancamnya, dan wajah si manusia kadal itu tampak kejang.

Ah, aku mengenali ekspresi itu.

Itu membuatku bernostalgia.

Aku pernah melihat ekspresi itu dengan jelas dalam kehidupanku yang dulu.

“Rudeus......”

Ruijerd-san, tolong jangan memelototi punggungku seperti itu. Tatapan matamu sudah cukup kuat
untuk membuat lubang di tubuhku. Aku cuma bercanda, aku tidak akan melakukan itu lagi.

“Yah, kami cuma mencari seekor kucing, dan kami bukanlah pembela keadilan, jadi kami bisa
berpura-pura untuk tidak melihat apapun, kemudian pergi dari sini.”

“B, benarkah?”

160
“Tapi karena kamu tahu bahwa Ruijerd adalah Supard yang asli, apa ya yang harus kami lakukan
denganmu?”

“K, kami tidak akan memberitahu siapapun! Lagian, siapa yang akan percaya kalau kami berkata
bahwa “Dead End” sedang berkeliaran di dalam kota?”

“Tidak, mereka akan mempercayai itu. Karena seperti yang kamu ketahui, berita buruk bisa tersebar
dengan cepat.”

Khususnya, berita buruk yang tidak menguntungkan kami. Kalau kami mempertahankan mentalitas
untuk menghindari situasi seperti itu di sini, maka masalah tidak akan menghampiri kami.

“Bagiku, membunuh semua orang, dan menguburmu di sini adalah metode yang paling
menguntungkan.”

“T, tolong lepaskan aku..... aku akan melakukan apapun, tolong biarkan aku pergi......!”

Karena aku menerima permohonan seperti itu, sekarang aku bisa menghentikan ancamanku. Tapi
apa yang harus aku lakukan? Mereka adalah pelaku dibalik hilangnya banyak hewan peliharaan, dan
merupakan orang yang jahat. Walau begitu, mereka hanyalah kriminal kecil yang tidak akan menjadi
ancaman besar. Kalau kami membiarkan mereka sendiri, harusnya juga tidak ada masalah.

Tapi mereka barusan melihat Ruijerd membunuh seseorang, dan itu mungkin akan menjadi
hambatan bagi Ruijerd untuk menjadi orang yang terkenal. Aku benar-benar ingin menyingkirkan
mereka untuk mencegah munculnya masalah nantinya.

Tapi membunuh mereka bukanlah pilihan, karena aku barusan berkata pada Ruijerd bahwa kita tidak
boleh membunuh orang.

Kalau begitu, bagaimana kalau kami menyerahkan mereka ke penjaga kota? Tidak, tidak peduli
bagaimanapun juga, mereka hanyalah penculik hewan peliharaan. Kalau kami menyerahkan mereka
kepada polisi, mereka tidak akan menerima hukuman yang berat. Kalau mereka hanya diberi denda,
mungkin mereka akan mengingat insiden ini dengan penuh kebencian.

Sekalipun saat ini mereka patuh kepada kami, ada kemungkinan bahwa mereka akan melupakan itu
semua setelah bahaya yang mereka alami berlalu.

Kalau bisa, aku ingin mengamati mereka dari suatu tempat dan mengancam mereka dari waktu ke
waktu, tapi setidaknya mereka akan merasa kalau mereka itu aman. Tetap saja, ada resiko dalam
melakukan hal seperti itu. Mungkin kebencian mereka akan semakin menumpuk kalau kami terus-
terusan mengancam mereka, dan pada akhirnya berubah menjadi dendam terhadap kami.

Bagaimanapun juga, kami telah membunuh seseorang dari kelompok mereka.

Itu bisa digunakan sebagai bahan ancaman untuk saat ini, tapi cepat atau lambat itu hanya akan
menguatkan dendam mereka.

Kalau mereka tidak bisa dibunuh dan tidak bisa diserahkan kepada polisi, haruskah kami membujuk
mereka? Mungkin kami bisa membuat mereka membantu kami mencari uang, dan meningkatkan

161
ranking. Kami bisa mengumpulkan informasi di dalam kota, dan menugaskan mereka untuk
melakukan ini dan itu.

Kalau perlu, kami juga bisa mengambil alih bisnis penculikan hewan ini.

Tapi kalau aku melakukan ini, mengingat sifatnya Ruijerd, situasinya mungkin akan berubah
menjadi tambah buruk. Dalam pandangannya, Ruijerd menganggap orang-orang ini adalah orang
yang jahat, dan sekalipun mereka dibunuh juga tidak akan ada masalah. Kemungkinan besar, dia
tidak akan mau bekerja sama dengan mereka.

Hmmm--- aku akan menyusun kembali berbagai resiko dan keuntungan yang ada dalam tiap solusi.

1.Bunuh mereka.

Resiko : Ruijerd menjadi bingung + kami akan mendapat kebiasaan buruk untuk membunuh
semuanya kalau kami mendapat masalah.

Keuntungan : Kami tidak perlu khawatir soal apa yang akan terjadi nantinya + kami akan bisa
mencuri uang mereka.

2.Serahkan mereka kepada penjaga.

Resiko : Mereka mungkin akan memiliki kebencian terhadap kami.

Keuntungan : Kami mungkin akan menerima suatu ketenaran.

3.Biarkan mereka.

Resiko : Mereka mungkin akan memiliki kebencian terhadap kami.

Keuntungan : Tidak ada sama sekali.

4.Menjadikan mereka anak buah.

Resiko : Rekan-rekanku akan kecewa dan menganggapku sebagai pelaku kejahatan.

Keuntungan : Bisa mengawasi mereka dari dekat + bisa menerima bantuan dari mereka sebagai anak
buah.

Aku merasa kalau opsi “1” bukanlah solusi yang bagus untuk rencana kami nantinya. Sekalipun aku
bukanlah pembela keadilan, membunuh seseorang memiliki arti bahwa aku tidak ingin
mempertimbangkan hal yang lainnya. Aku yakin, cepat atau lambat akan ada balasan setimpal yang
menimpaku.

Untuk opsi “2” dan “3”, memiliki resiko dan keuntungan yang rendah. Sekalipun kami dibenci oleh
mereka, akan mudah bagi Ruijerd untuk menangkap mereka, tapi pada akhirnya itu akan berakhir
dengan kematian mereka. Nanti malah kami jadi kerja dua kali.

Kalau begitu, aku hanya bisa memilih “4”? Kesan Ruijerd tentang diriku mungkin akan memburuk,

162
tapi kami memiliki masalah nyata soal keuangan yang terus menipis. Benar, soal uang. Saat ini kami
membutuhkan uang.

Dengan kedua orang ini sebagai anak buah, kita bisa mendapatkan uang, dan bahkan bisa menyuruh
mereka untuk menculik hewan peliharaan. Kalau mereka bergabung dengan kelompok kami, kami
jadi bisa membagi ratakan beban untuk pekerjaan ranking F. Meningkatkan ranking kami itu penting,
dan keuangan kami baru bisa stabil bila kami mampu melakukan pekerjaan ranking C keatas.

…......Hm?

“Barusan, kamu bilang kalau kamu akan mengembalikan hewan peliharaannya, apakah kalian
petualang?”

“Y, ya.”

Ternyata mereka petualang.

“Ranking kalian?”

“R, ranking D.”

Dan ranking mereka lebih tinggi dari kami.

“Untuk apa ranking D mengambil pekerjaan ranking E?”

“Ahh, kami bisa meningkatkan ranking kami menjadi C, tapi kami bisa menstabilkan pendapatan
kami bila kami mengambil pekerjaan untuk mencari hewan peliharaan dari ranking E.”

Kalau mereka naik ke ranking C, mereka tidak akan bisa menerima pekerjaan ranking E, jadi mereka
menetap di ranking D. Jadi ada orang seperti ini, yang bisa terus mengambil pekerjaan ranking E
tanpa perlu merasa khawatir? Tindakan mereka ini sudah jelas merupakan penipuan.

Kalau kami berada pada posisi mereka, kami akan dengan cepat meningkatkan ranking kami menjadi
C dan melakukan pekerjaan ranking B.

Tapi ada petualang di luar sana yang tidak begitu ahli dalam bertarung, kan?

Hmm, mungkin kami bisa menyuruh mereka untuk mengambil pekerjaan ranking C dan kami akan
membantu mereka untuk menyelesaikannya, kemudian hadiahnya akan dibagi secara rata.

Tunggu, kalau begitu ranking kami tidak akan naik.

“Tunggu dulu....”

Tiba-tiba, ada petir yang menyambar pikiranku.

Ah, aku memikirkan ide yang bagus.

“Hey..... Apa kalian masih bisa melakukan pekerjaan ini tanpa orang itu?”

163
“T, tidak, kami tidak akan melakukan hal seperti ini lagi, kami akan melakukan pekerjaan yang---”

“Beritahu kami yang sebenarnya.”

“Kami bisa melakukannya! Orang itu selalu mengawasi pekerjaan kami, dan mengancam kami untuk
membagikan hadiah yang kami dapatkan untuknya!”

Apa itu kan? Kalau begitu, ini adalah keuntungan besar...... Itu artinya, kami bisa mendapat jatah 1/3
dari hadiah yang didapatkan.

Itulah niat Hitogami.

“Baik, ayo kita berkelompok.”

Ruijerd berteriak di belakangku saat aku selesai berbicara.

“Berkelompok!? Apa yang kamu bicarakan!”

“Ruijerd-san, bisa tolong diam sebentar?”

“Apa!?”

“Aku tidak akan melakukan hal yang buruk.

“…..”

Saat aku melihat kebelakang, ekspresi Ruijerd memang tampak buruk. Sekalipun aku berpikir kalau
ini adalah ide yang bagus, haruskah aku menghentikan rencana ini? Tapi rencana ini sempurna, kami
bisa mendapatkan uang, meningkatkan ranking kami, dan reputasi Ruijerd juga akan meningkat.
Sebuah rencana yang benar-benar mencakup segalanya....Seharusnya begitu.

Aku kembali menghadap si manusia kadal.

“Barusan kamu bilang, kalau kamu akan melakukan apapun, iya kan?”

“Ka, kalau kamu mengampuniku, a, aku akan memberimu uang.”

“Aku tidak mau uang. Sebaliknya, tingkatkan rankingmu.”

“Huh?”

Aku mulai menjelaskan.

“Dengar, kami adalah petarung, dan sekalipun kami tidak merasa kesulitan dalam mencari hewan
peliharaan, efisiensi kami akan meningkat bila kami melakukan pekerjaan tentang perburuan
Makhluk sihir.”

“A, aku mengerti...... tapi kenapa kalian ingin melakukan pekerjaan ini?”

164
“Karena suatu peristiwa tertentu, kami menjadi petualang.”

“O, oh......”

Topik pembicaraan sepertinya semakin menyimpang, aku harus kembali mengutarakan niatku yang
asli.

“Kami bisa melakukan pekerjaan untuk bertarung, tapi ranking kami terlalu rendah, dan kami tidak
bisa mengambilnya. Sebaliknya, kalian bisa menerima pekerjaan untuk bertarung, tapi kalian tidak
mau menerimanya. Apa kamu paham dengan apa yang aku bicarakan sejauh ini?”

“Y, ya.”

“Jadi, kita akan melakukan pertukaran pekerjaan.”

Kepala kadal itu agak miring setelah mendengar ucapanku.

“A, apa maksudmu?”

“Kalian akan menerima pekerjaan ranking C atau B, dan kami akan meningkatkan ranking kami
dengan cara mencari hewan peliharaan yang hilang. Kami akan menjalankan pekerjaan yang kalian
terima, sedangkan kalian akan menjalankan pekerjaan yang kami terima.”

“T, tunggu sebentar. Kalau ada kelompok lain yang melaporkan pekerjaan yang kami terima.....”

“Bodoh! Saat lapor, kita akan melakukan pertukaran lagi dan melaporkan pekerjaan kita masing-
masing!”

“Ah.”

Pria B akhirnya mengerti.

Kami akan : Menerima pekerjaan ranking E, dan melakukan pekerjaan ranking B. Kemudian
melaporkan pekerjaan ranking E untuk menerima hadiah.

Mereka akan : Menerima pekerjaan ranking B, dan melakukan pekerjaan ranking E. Kemudian
melaporkan pekerjaan ranking B untuk menerima hadiah.

Dengan proses seperti itu, kami akan saling tukar hadiah pada babak akhir. Ini mungkin akan
memunculkan masalah dalam aturannya, tapi aku dengar mereka yang memiliki ranking tinggi bisa
membantu orang lain menyelesaikan pekerjaan dengan ranking yang lebih rendah. Kami hanya
sedikit melencengkan aturan tersebut, jadi kami tidak melakukan sesuatu yang ilegal.

“Kami ingin uang dan ranking, sedangkan kalian ingin hidup yang stabil. Ini adalah situasi yang
sama-sama menguntungkan untuk kita. Bagaimana kalau begini, kami akan mengambil sebagian
hadiah dari pekerjaan ranking B dan memberikannya kepada kalian.”

“S-sebagian dari ranking B.....”

165
Manusia kadal itu menelan ludah. Hadiah dari pekerjaan ranking B sangatlah tinggi. Metode wortel
dan pentungan. Kalau kami hanya menggunakan pentungan, nantinya kami akan dikhianati, jadi
kami perlu memberikan wortel kepada mereka. Kami harus membuat mereka bergabung dengan
kami atas keinginan mereka sendiri.

“Tapi ada syaratnya.”

“S, syarat?”

“Ya, sebarkan nama “Dead End”.”

“Sebarkan..... tapi semua orang sudah tahu nama itu, kan?”

Benar.

“Sebarkan nama baik “Dead End”. Sebarkan hal-hal bagus yang kami lakukan, sekalipun kalian
harus berbohong.”

“Untuk apa kalian melakukan itu.....?”

Kenapa, hmm. Kalau aku menceritakan sejarah panjang yang dimiliki Ruijerd, akankah mereka
mempercayai itu? Tidak, itu mustahil. Orang ini barusan melihat anggota kelompoknya mati dibunuh
oleh Ruijerd. Sekalipun mereka tidak memiliki hubungan yang baik, namun tetap merupakan fakta
bahwa tertanam di dalam hati semua orang, ras Supard adalah ras yang sangat mengerikan.

“Terkadang, ada sesuatu yang lebih baik tidak kamu ketahui, kamu memahami itu, kan?”

“…....A, aku mengerti.”

Aku membuat alasan seadanya, tapi sepertinya dia mempercayai itu.

“Apa menyebarkan nama kalian saja sudah cukup?”

“Ya, tapi jangan menyebarkan hal yang buruk tentang kami, oke? Di sini kami punya seseorang yang
akan menuntaskan sesuatu hingga benar-benar tuntas.”

Orang itu melihat ke arah Ruijerd dan mengangguk.

“Kalau begitu, bantu kami sebisa mungkin untuk meningkatkan ranking kami, mari kita bekerja
sama dengan baik.”

“Ah, ya.”

“Kita akan bertemu di Guild Petualang besok pagi, jangan kabur, oke?”

Aku menepuk punggungnya.

Bagian 2
Omong-omong, aku juga menginterogasi wanita itu untuk mendapatkan informasi tambahan.

166
Mereka adalah pakar dalam hal mencari hewan peliharaan. Sepertinya mereka sudah melakukan hal
seperti ini sejak awal. Terkadang mereka akan melindungi hewan peliharaan yang tersesat.

Mereka berpikir, mungkin mereka akan banyak menghemat usaha bila menangkap hewan-hewan
tersebut. Saat ranking mereka naik, mereka mulai menculik berbagai hewan peliharaan.

Pada mulanya mereka melakukan itu dengan penuh hati-hati, tapi pada suatu hari saat mereka sedang
menangkap hewan peliharaan, Pria A mengetahui tindakan mereka. Pria A bergabung secara paksa
dengan kelompok mereka, dan mengaku sebagai seorang pengawal. Dia menjadi pemimpin
kelompok dan memperluas operasi mereka. Dengan menyatakan bahwa dirinya harus mendapat
bayaran sebagai pengawal dan untuk menghibur diri dengan para wanita, Pria A selalu mengambil
jatah yang paling besar saat mereka membagikan hadiah.

Setidaknya, wanita itu tidak peduli sekalipun kami membunuhnya. Keberuntungan kami benar-benar
terlalu besar.

Sebagai tambahan, nama manusia kadal itu adalah Jalil, dan nama si wanita adalah Veskel.

Setelah mengobrol singkat dengan mereka, aku melepaskan borgol mereka.

Saat kami membawa kucing keluar dari rumah, Ruijerd melotot ke arahku.

“Hey, apa maksudnya itu!”

“Hmm, apa maksudmu dengan itu?”

Ruijerd meraih kerah bajuku, dan kedua kakiku pun bergelantungan di udara.

“Jangan pura-pura tidak tahu! Mereka adalah orang jahat! Dan kamu malah bekerja sama dengan
mereka!?”

Ruijerd benar-benar marah. Melihat ekspresi yang mengerikan itu membuatku ingat bahwa dia baru
saja membunuh seseorang.

“M, mereka memang orang jahat, tapi mereka cuma sedikit jahat. Mereka tidak melakukan hal yang
mengerikan.”

“Tidak ada bedanya antara hal buruk yang mereka lakukan, orang jahat adalah orang jahat!”

Aku sudah tahu situasinya akan berakhir seperti ini, tapi kenapa kaki dan suaraku tetap gemetaran,
dan kedua mataku mulai terasa panas?

“A, aku cuma mau bilang, rencana ini, sekali lempar batu, dua burung kena....”

“….... Dan aku bertanya kepadamu, apa maksudnya itu!”

Ruijerd tampaknya benar-benar tidak bisa menerima itu.

167
Gawat. Aku benar-benar ketakutan, sampai-sampai aku tidak bisa berpikir dengan benar. Otakku
serasa bergoyang-goyang, dan gigiku terus gemeletukan.

“Orang jahat tidak akan menepati janji mereka!”

Ruijerd melotot dan menjerit di hadapanku.

Pengkhianatan.

Aku sudah mempertimbangkan kemungkinan tersebut. Tapi insiden ini juga bisa dianggap hal yang
bagus bagi mereka, dan bagaimanapun juga, mereka sudah kami ancam, jadi harusnya situasi kami
akan baik-baik saja untuk sementara.

“Apa yang sebenarnya kamu pikirkan, sampai-sampai kamu memilih untuk bekerja sama dengan
mereka!”

Aku merasa ragu saat mendengarkan itu.

Benar, sebenarnya kami tidak begitu perlu untuk bekerja sama dengan mereka. Cukup menghabiskan
sedikit waktu untuk melakukan beberapa pekerjaan, dan kalau kami tidak memiliki uang, kami bisa
berburu Makhluk sihir di luar kota, dan mengambil satu pekerjaan dalam satu waktu untuk
meningkatkan ranking kami secara perlahan. Itu juga akan berhasil.

Sekalipun kami tidak memanfaatkan mereka, kami masih tetap bisa mencapai tujuan kami, hanya
saja jalan yang kami lalui akan menjadi sedikit lebih jauh.

Haruskah aku menyerah soal ini? Haruskah kami kembali dan membunuh mereka semua saat ini
juga? Berenang di lautan darah?

Aku merasa ragu.

Apakah aku benar, atau salah?

“Ruijerd!”

Teriakan yang lantang memotong keraguanku.

Teriakan yang mampu memecahkan gendang telinga itu membuat tubuh Ruijerd bergetar untuk
sesaat.

“Lepaskan Rudeus!”

Eris menendang bokong Ruijerd, lagi, dan terus dia ulangi.

“Memang apa yang membuatmu tidak merasa puas!”

Suara Eris yang lantang membuat gendang telingaku mati rasa, dan orang-orang yang ada di
sekeliling mengamati kami dan penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.

168
“Aku tidak suka bila aku harus bekerja sama dengan orang jahat!”

“Terus gara-gara kamu tidak suka, jadi kamu harus protes seperti itu!? Rudeus melakukan itu demi
aku dan kamu!”

Kedua mata Ruijerd terbuka lebar, dan kedua kakiku langsung menyentuh tanah dengan ditemani
bunyi 'bruk'. Eris berhenti menendang, tapi suaranya yang lantang masih belum berhenti.

“Lagipula dari awal mereka hanya menangkap hewan!”

“Tidak, orang itu juga menendang anak-anak.”

“Terus kenapa kalau dia menendang anak-anak, aku juga sering menendang orang sebelumnya!”

“….. Tapi, orang jahat adalah orang jahat.”

“Bukannya kamu juga pernah melakukan hal jahat di masa lalu?”

Eris-san.

Aku berterima kasih atas bantuanmu, tapi menyinggung luka yang tertanam dalam-dalam di hati
seseorang bukanlah hal yang bagus, kamu tahu itu kan?

“Rudeus adalah anak yang luar biasa! Kalau kamu membiarkan dia melakukan itu, semuanya akan
bisa tercapai! Jadi diam saja kamu!”

“…...”

“Jangan terus mengeluh hanya karena kamu tidak merasa senang terhadap sesuatu!”

“Bukan itu maksudku.”

“Kalau kamu mau mengeluh, kembali saja sana! Rudeus dan aku bisa melakukan ini sendirian!”

Tampak dengan jelas Ruijerd merasa tertekan saat dihadapkan dengan ekspresi gila-gilaan dari Eris.

“.....Aku mengerti. Aku minta maaf.”

Pada akhirnya, Ruijerd meminta maaf kepadaku. Tapi rasanya seperti dia meminta maaf hanya
karena paksaan dari Eris, dan jelas bukan karena dia sepaham denganku.

“J, jangan, jangan melakukan ini......”

Sekalipun situasinya berakhir seperti ini, rasanya seperti kesulitan yang aku alami akan semakin
meningkat, dan suasana seperti ini membuatku merasa ragu.

Mungkin bekerja sama dengan mereka memang merupakan sesuatu yang terburu-buru, tapi karena
sitausinya sudah terlanjur seperti itu, aku tidak lagi bisa mengubahnya. Aku merasa seperti ada kupu-
kupu yang terbang di dalam perutku, tapi aku hanya bisa lanjut.

169
Aku hanya bisa mempercayai rencana ini, yang dari awal sudah aku anggap sebagai rencana yang
bagus untuk memulai.

Sekalipun itu bukan karena aku tidak yakin pada diriku sendiri......

Bagian 3
Setelah selesai mengembalikan si kucing, pemilik dari misi ini tampak benar-benar kegirangan. Saat
dia melihat si kucing, dia langsung berlari dan memeluknya erat-erat sambil menangis. Sepertinya
kucing itu sangat disayangi.

Kucing itu jelas adalah kucing yang jinak.

Sekalipun sebenarnya itu adalah seekor macan kumbang.

“Terima kasih! Oh iya! Ini, ambillah!”

Sebuah kartu yang aku tidak yakin apakah itu terbuat dari logam atau bukan, diserahkan ke tangan
Ruijerd.

D040023
Selesai

Ada beberapa kata yang tertulis di sana.

“Apa ini?”

“Seorang petualang tidak tahu itu apa!?”

Wajah gadis kecil itu benar-benar tampak penuh dengan ketidakpercayaan.

Aku tidak akan menolak kalau kamu ingin mengajari aku tentang itu.

“Kalau boleh, tolong beritahu kami tentang fungsinya.”

“Baik, kalau kalian membawanya ke Guild Petualang, kalian bisa menukarnya dengan uang.”

Ah. Aku mengerti. D040023 adalah nomor permohonan, sekalipun aku tidak tahu aturan seperti apa
yang digunakan untuk menciptakan nomor ini.

Kalau diterjemahkan, “Meletakkan satu jari di atasnya dan mengucapkan kata “Selesai”, status
permohonan tersebut akan berubah menjadi “Selesai”.”

Apakah itu adalah usaha untuk mencegah terjadinya pencurian?

Tidak, jika aku melakukan hal seperti ini, bukannya itu artinya pekerjaanku akan langsung selesai?
Mencuri kartu ini dan menukarnya dengan uang..... Tidak, hal seperti itu pasti akan ketahuan dengan
cepat. Harusnya ada suatu jenis pencegahan.

“Tapi bukannya kartu ini sudah bertuliskan selesai sejak awal?”

170
Bukankah wajarnya kartu ini baru dituliskan selesai setelah pekerjaannya selesai?

“Yup! Aku percaya Ruijerd akan bisa menemukan Mii-chan, jadi aku menulis selesai terlebih
dahulu!”

Oh wow, anak ini benar-benar manis sekali. Seorang gadis kecil yang percaya dengan orang lain itu
benar-benar hal yang indah! Ruijerd membelai kepala gadis itu.

“Jadi begitu..... Terima kasih karena telah mempercayaiku.”

“Ya! Aku percaya tuan iblis jahat juga bisa menjadi orang yang baik!”

Ekspresi Ruijerd tampak membeku saat mendengar kata “iblis jahat”. Aku memahami perasaanmu,
tapi memang itulah kenyataan yang ada diantara opini orang-orang.

“Kalau begitu Ojou-san, tolong jangan lupakan "Dead End” Ruijerd.”

“Yup! Kalau hewan peliharaanku hilang lagi, tolong bantu aku!”

Ucapan gadis kecil itu sedikit membuat hatiku terasa sakit.

Bagian 4
Saat kami kembali ke Guild Petualang, langit sudah menjadi gelap. Kami menghabiskan cukup
banyak waktu, dan kami akan segera bangkrut kalau hal seperti ini terus terjadi.

“Woah, mereka sudah kembali.”

“Oi, oi, apa mereka menemukan hewan peliharaan yang hilang!?”

Setelah kami memasuki bangunan guild, orang berkepala kuda itu mulai memanas-manasi suasana.
Dia itu mirip seperti seekor minotaur, tapi kepalanya adalah kuda. Aku bisa mengingatnya, karena
fitur tubuh yang dia miliki benar-benar berbeda dari yang lain. Omong-omong, apakah orang ini
terus berdiam diri di dalam bangunan Guild Petualang sepanjang waktu?

“Oh? Kamu adalah orang dengan kepala kuda yang tadi pagi kami temui..... Kamu tidak bekerja hari
ini?”

Aku merasa kesulitan untuk menghadapi orang dengan tipe seperti ini. Dia dia mirip dengan orang-
orang yang suka membully-ku di masa lalu. Bagaimana ya cara menjelaskannya, pokoknya kalau
aku balas membullynya sekarang, semua orang bakal berkata tidak.

“A, ada apa denganmu? Tiba-tiba bersikap sesopan itu, rasanya agak aneh......”

Oops, sialan, aku sampai lupa soal aktingku. Lebih baik aku memanipulasi dia.

“Bukannya senpai yang meminta agar aku bersikap sopan?”

“O, oh, iya kah?”

171
Pria berkepala kuda itu balik merasa malu.

Orang ini benar-benar sederhana.

“Berkat kamu, pekerjaan kami sudah selesai.”

“Apa?”

Aku mengayunkan kartu tanda selesai di hadapannya, dan dia tampak benar-benar kagum.

“Luar biasa. Mencari hewan peliharaan yang hilang di kota ini bukan hal yang mudah, kamu tahu?”

Itu benar. Alasan hilangnya hewan-hewan itu adalah karena mereka diculik oleh oknum tertentu.

“Yah, bagi “Dead End” Ruijerd, hal seperti itu bukanlah masalah.”

“Serius.... si palsu ini ternyata benar-benar luar biasa.”

“Aku sudah bilang kalau dia itu yang asli!”

Pada akhirnya, setelah kembali berakting, aku pergi ke konter dan menyerahkan kartu tanda selesai
dan kartu identitas petualang kepada si pegawai. Setelah beberapa saat, bersama dengan kartu
identitas kami, sekeping koin yang mirip dengan koin 100 yen lama diserahkan kepada kami.

Hm, itu memang kelihatan murahan.

“Hey--- bagaimana caramu menemukan hewan peliharaan itu? Ijinkan aku menggunakan itu sebagai
referensi.”

“Aku hanya menggunakan teknik berburu.”

“Berburu! Memang kamu berasal dari ras apa?”

“….....Ras Supard.”

“Apa, ayolah, aku tahu hal yang sesungguhnya dari melihat kalung yang kamu pakai itu.”

Tatapan si pria berkepala kuda tampak fokus pada dada Ruijerd, tempat di mana kalung milik Roxy
bergelantungan.

“Namaku Nokopara, ranking C.”

“Namaku Ruijerd, ranking F.”

“Aku tahu rankingmu F. Yah, misal ada sesuatu yang tidak kamu ketahui, silahkan tanya, aku akan
mengajarimu semuanya sebagai seorang senpai, gahahaha!”

Ruijerd dengan senang hati mengobrol dengan pria berkepala kuda (Nokopara). Bagi Ruijerd yang
selalu ditakuti, berbicara dengan orang lain merupakan hal yang baik. Tapi aku sedikit merasa

172
khawatir, kalau ada seseorang yang mengucapkan sesuatu yang tidak seharusnya dia katakan, apakah
Ruijerd akan tiba-tiba menyerangnya? Aku harap itu tidak ada hubungannya dengan anak-anak.

Aku juga khawatir soal Eris yang sedang duduk di sampingku. Aku beberapa kali mengintip ke
arahnya, dan terkadang seperti ada orang-orang yang datang untuk mengajaknya bicara, tapi karena
Eris tidak bisa memahami mereka, jadi dia selalu mengabaikan semuanya.

“Hey, pedangmu itu lumayan bagus, darimana kamu mendapatkan itu?”

“…........”

“Hey, ucapkan sesuatu kenapa!”

Aku bisa melihat ada seorang prajurit wanita yang kelihatan sedikit jengkel setelah diabaikan oleh
Eris.

“Ada apa?”

Aku buru-buru menghampirinya untuk menghentikan pertengkaran, tapi prajurit wanita itu
mengucapkan “Tch, bukan apa-apa” dan pergi. Sebagai gantinya, Nokopara datang dan mengobrol
dengan kami.

“Apakah kalian sudah mendapatkan uangnya?”

“Ya, 1 Koin Besi Tua. Ini adalah hasil dari pekerjaan kami yang pertama.”

“Haha, itu benar-benar murah.”

“Wajar kalau seorang gadis tidak memiliki uang, harusnya kamu tidak mengatakan itu.”

“Murah ya murah.”

“Cuma dari sisi keuangan.”

Seorang gadis kecil yang memecahkan tabungannya untuk mencari kucingnya yang hilang. Kalau
gambaran itu terlintas di dalam pikiranku, aku bisa memahami kalau Koin Besi Tua ini bukanlah
benda yang murahan.

“Kamu tidak akan memahami nilainya yang sesungguhnya. Tolong pergi sana, hush, hush.”

“Apa, dingin sekali kamu. Ya sudah lah, bekerjalah dengan giat!”

Nokopara mulai memutar lengannya dan berkeliaran di sekitar Guild Petualang. Apa yang
sebenarnya orang itu lakukan di sini......

Intinya, kami berhasil menyelesaikan pekerjaan kami.

173
Bab 11
Awal yang Baik
Bagian 1
Di hari kedua saat kami berada di luar bangunan Guild Petualang, ada seorang manusia berkepala
kadal yang mengajak kami bicara.

“Ah, halo. Kami sudah meningkatkan ranking

kami.” Siapa orang ini?

Saat aku memikirkan itu, aku melihat ada wanita bermata serangga yang berdiri di sampingnya, dan
aku akhirnya mengingat kalau mereka adalah dua penculik dari insiden kemarin.

Aku pikir nama mereka Jalil dan Veskel.

Mengingat wajah sangatlah sulit, karena ada banyak orang berkepala kadal di kota ini.

Salah satu alasan kenapa aku tidak mengenali mereka adalah karena mereka mengenakan pakaian
yang berbeda dari kemarin.

Kemarin, Pria A mengenakan pakaian biasa.

Hari ini, Petualang A mengenakan armor kulit biasa.

Sekalipun kedua pakaian itu sama-sama kelihatan biasa, tapi kesan yang mereka berikan terhadap
orang lain sangatlah berbeda.

“Ah, Jalil-san, terima kasih atas kerja kerasmu.”

“A-ada apa, dengan caramu bicara, itu benar-benar membuatku merasa tidak nyaman......”

“Itu bahasa hormat. Haruskah aku menghentikan itu?”

“T-tidak apa-apa.”

Dia menatapku untuk sesaat, dan kemudian memalingkan padangannya.

“Veskel-san, mohon bantuannya mulai dari sekarang.”

“Ah....... Ya.”

Veskel masih merasa takut terhadap Ruijerd.

Ruijerd masih melotot ke arah mereka.

Baiklah, apa boleh nuat. Sebagai catatan, Veskel juga mengenakan pakaian petualang.

“Kalau begitu, mari kita masuk.”

174
“Ah, tentu.”

Setelah mendengar ajakanku, Jalil mengangguk dan menunjukkan ekspresi gelisah.

Bagian 2
Saat kami hendak memasuki Guild Petualang, manusia berwajah kuda yang memiliki penglihatan
tajam melihat dan menghampiri kami.

“Hey!”

“…........Hai.”

Orang ini nongkrong di sini lagi hari ini........?

Dia sama sekali tidak menjalankan pekerjaan apapun, kan?

“Ara, hari ini kalian datang bersama 『P-Hunter』.”

“Y-yo, Nokopara, lama tak jumpa.”

Sepertinya si wajah kuda dan wajah kadal saling mengenal.

“Memang sudah lama sekali ya. Aku sudah mendengar kabarnya, Jalil. Kamu meningkatkan
rankingmu menjadi C. Apa kamu yakin dengan itu? Ranking C sudah tidak bisa mengambil
pekerjaan tentang mencari hewan peliharaan lagi kan?”

Nokopara mengucapkan itu dan membandingkan kami bersama-sama dengan kedua matanya. Si
wajah kuda itu meringkik.

“Aku mengerti. Jelas saja kalian berhasil menyelesaikan pekerjaan kalian dengan baik, pasti kalian
melakukan itu dengan bantuan “P-Hunter”, iya kan?”

P-Hunter sepertinya adalah nama kelompoknya Jalil.

Ah, aku mengerti, ini bagus!

“Ya! Kami bertemu kemarin saat kami sedang mencari hewan peliharaan yang hilang! Mereka juga
mengajari kami teknik untuk mencari hewan peliharaan!”

Aku melontarkan bualan yang aku buat secara acak.

“Ha, ha, Jalil pengecut itu akhirnya punya murid! Dan muridnya adalah si Supard palsu, hahaha....!”

Kesalahpahaman ini benar-benar menguntungkan kami.

Orang ini sangat sederhana.

Pria berwajah kuda tertawa untuk beberapa saat, dan tiba-tiba mencari sesuatu di belakang Jalil.

175
“Omong-omong, di mana Roman, apa yang terjadi dengannya?”

“Ah, hm.... Roman.... sudah mati.” “Benarkah? Sayang sekali

ya.”

Sepertinya Roman adalah nama orang yang dibunuh oleh Ruijerd kemarin. Nokopara hanya
menunjukkan sedikit reaksi setelah dia mendengar atas kematian orang itu.

Diantara para petualang, mungkin orang mati bukanlah urusan yang besar bagi mereka. Apa
mungkin hanya aku yang membesar-besarkannya?

Kalau dipikir-pikir, Jalil dan Veskel juga tidak begitu peduli saat Roman terbunuh.

“Tapi karena Roman sudah mati, kenapa kalian malah meningkatkan ranking kalian? Bukannya dia
adalah orang yang paling kuat dalam kelompok kalian?”

“I-itu....”

Jalil sekilas melihat ke arahku.

Nokopara meringkik, bukan, dia mendengus dan mengangguk.

“Ah--- Hoh---, aku mengerti, kamu tidak perlu menjelaskannya lagi. Jadi seperti itu--- karena
sekarang kamu sudah punya murid, sekalipun cuma sedikit, kamu masih tetap ingin menunjukkan
harga dirimu!”

Nokopara dengan seenaknya menyimpulkannya sendiri, lantas menepuk punggung Jalil dengan agak
keras, dan kembali masuk ke dalam Guild Petualang. Jalil menghembuskan nafas lega.

Tapi memangnya kenapa dengan orang itu, siang dan malam menempel terus dengan kami. Apa
mungkin dia menyukaiku....?

Tidak, mungkin hanya ada Ruijerd di matanya, yang artinya....

Tidak, aku cuma bercanda.

“Baiklah, ayo kita lihat pekerjaan yang tersedia.”

Saat kami memasuki Guild Petualang, masih ada beberapa orang yang melihat kami dengan tatapan
penasaran.

Untuk sekarang, aku akan mengabaikan mereka.

Lebih baik kami bersikap seperti seorang murid dari kelompok yang lebih senior. Aku bertanya
kepada Jalil saat kami berdua melihat-lihat pekerjaan yang tersedia diantara ranking D dan B.

“Apa bedanya antara memanen dan mengumpulkan?”

176
“Eh? Ah, hmm, memanen itu berhubungan dengan tanaman, dan kemungkinan besar mengumpulkan
itu berhubungan dengan Makhluk sihir...”

Jalil memberikan jawaban yang agak tidak jelas, tapi kelihatannya memang benar begitu.

Mengumpulkan mengacu kepada makhluk hidup, dan memanen adalah untuk benda mati.

Sebagai contoh, pekerjaan untuk mengumpulkan ditulis sebagai berikut,

C
- Pekerjaan: Mengumpulkan kulit
- Upah: 6 Koin Besi
- Detil Pekerjaan: Kulit Pack Coyote *20
- Lokasi: Di luar kota.
- Periode: Tidak ada
- Batas Waktu: Tidak ada
- Nama Pemohon: Guild Petualang
- Catatan: Persediaan kulit menipis. Tolong bantu kami. Jangan sobek kertas ini, cukup bawa kulit
yang anda kumpulkan kepada pegawai konter.

Saat aku membaca itu, tiba-tiba aku ingat, material yang kami jual ke pedagang yang dulu hanya
laku 4 Koin Besi. Ternyata mereka benar-benar membayar kami dengan harga rendah.

Tidak, mungkin saja upah dari pekerjaan ini yang kelewat tinggi, karena biasanya transaksi untuk
material seperti itu tidak memiliki harga setinggi ini.

“Ruijerd-san.”

“Ada apa?”

“Aku minta maaf, menurutku kita harus mencari uang dan meningkatkan ranking kita pada waktu
yang sama.”

“….Kenapa kamu memberitahukan hal itu kepadaku?”

“Kalau kita melakukan ini, kita harus menunda hal itu untuk beberapa saat.”

Sekalipun aku sudah menyuruh Veskel dan Jalil untuk menyebarkan nama Ruijerd, aku tidak
memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dari mereka.

Aku sudah mempertimbangkan itu.

Mereka secara sopan telah mau menerima misi kami, maka aku pada dasarnya tidak akan
mengganggu dan mencampuri aksi mereka.

Dan tanpa mencampuri, aku tidak akan bisa mengawasi aksi mereka.

Kalau ada seseorang yang melihat mereka melakukan tindakan kriminal dan mengaku bahwa mereka
dipaksa untuk melakukan hal-hal itu oleh Ruijerd, mereka malah akan ditertawakan, karena mereka

177
memiliki ranking yang lebih tinggi daripada Ruijerd. Ditambah lagi soal fakta bahwa Ruijerd
dianggap sebagai Supard palsu oleh yang lain.

“Baik, aku mengerti.”

Setelah mendapatkan persetujuan dari Ruijerd, Jalil dan aku mulai mendiskusikan pekerjaan yang
kami ambil.

Bagian 3
Setelah menyapa penjaga pintu masuk kota, kami berjalan ke luar kota.

Pack Coyote, Acid Wolf, Grand Tortoise, dan Giant Rock Turtle.

Nama-nama diatas adalah Makhluk sihir yang menjadi target kami di daerah sekeliling kota.

Kami akan mengumpulkan kulit dari Pack Coyote, cakar dan taring dari Acid Wolf, daging Grand
Tortoise, dan batu sihir dari Giant Rock Turtle.

Pertama, kami akan mengabaikan Grand Tortoise terlebih dahulu, karena daging mereka terlalu
berat.

Prioritas utama adalah Giant Rock Turtle, karena batu sihir dari mereka berukuran kecil dan bisa
dijual.

Sekalipun prioritas utama kami adalah batu sihir dari Giant Rock Turtle (yang lumayan mahal bila
dikonversikan menjadi uang), tapi jumlah mereka terlalu sedikit. Mereka juga tidak akan muncul di
sekitar kota.

Pada akhirnya, kami memilih Pack Coyote sebagai fokus utama, karena kami bisa memburu
sekelompok dari mereka hanya dalam satu pertempuran, dan dengan begitu, kami akan lebih mudah
untuk mendapatkan uang dari mereka.

Misi kami adalah untuk mengumpulkan kulit Pack Coyote. Keuntungan dari memburu mereka
adalah kami bisa mengumpulkan kulit dengan cepat, dan dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk
mencari dan menguliti mereka, memburu mereka kira-kira sama dengan memburu Acid Wolf.

Tentu saja, bila kami melihat Acid Wolf, kami juga akan memburunya. Sekalipun kami tidak
mengambil pekerjaan yang berhubungan dengan Acid Wolf, akan lebih baik bila kami
mengumpulkan materialnya terlebih dahulu sambil menunggu munculnya permohonan yang
berkaitan dengan mereka. Saat kami melihat ada permohonan seperti itu, kami hanya perlu
membawa materialnya ke pegawai konter dan menyelesaikan semuanya.

Kelompok terbesar Pack Coyote paling banyak memiliki 10 anggota di dalamnya, dan mengingat
waktu yang kami perlukan untuk mencari dan menguliti mereka, kami tidak bisa berburu dalam
jumlah yang terlalu banyak dalam waktu satu hari.

Pada mulanya aku berpikir seperti itu.

Setelah kami membunuh dan menguliti kelompok Pack Coyote yang pertama, Ruijerd
mengumpulkan tubuh mereka dan membawa semuanya ke suatu tempat.

178
Saat aku penasaran dengan apa yang sedang ia lakukan,

“Bisakah kamu menggunakan sihir angin untuk menyebarkan bau darah mereka?”

Pertanyaan Ruijerd menjawab pertanyaanku.

Dia melakukan itu untuk memancing Pack Coyote yang lain dengan menggunakan bau darah
mereka.

Aku mengabulkan permintaannya dan menggunakan sihir angin untuk mengubah arah angin menjadi
ke semua arah.

“Sekalipun dengan cara ini kita tidak bisa memburu Giant Rock Turtle, Pack Coyote yang ada di
sekeliling sini akan berkumpul kemari.”

Situasinya berakhir sama seperti apa yang dia ucapkan.

Di hari itu kami memburu lebih dari 100 Pack Coyote, dan rasanya seperti kami telah memburu
semua Pack Coyote yang ada di sekitar sini hingga benar-benar punah.

Baik, kemungkinan itu seharusnya 0 persen.

Tapi ini benar-benar kerja keras.

Ruijerd dan Eris tanpa henti terus membunuh Pack Coyote yang datang menghampiri kami,
sedangkan aku menguliti mereka yang sudah mati.

Setelah menguliti 30 dari mereka, tangan dan pundakku mulai terasa kaku dan sakit, dan aku juga
sedikit mual karena bau darah yang benar-benar pekat.

Akan jauh lebih mudah jika kami membunuh mereka semua, dan secara otomatis mereka berubah
menjadi batu sihir....

Tapi sekalipun aku tidak berhenti mengeluh, aku terus melanjutkan pekerjaanku.

Tapi setelah menguliti 70 dari mereka, tanganku sudah tidak sanggup lagi, dan aku pun bertukar
posisi dengan Eris.

Menggunakan sihir untuk membunuh Pack Coyote itu jauh lebih mudah daripada menguliti mereka.

Untuk bisa membunuh tanpa merusak kulit di tubuh mereka, aku harus membuat sedikit penyesuaian
untuk menurunkan kekuatan sihirku, lantas membunuh mereka satu demi satu dengan hati-hati.

Seperti yang kuduga, aku lebih cocok dalam menggunakan pikiranku untuk melakukan pekerjaan
seperti itu.

Setelah menguliti sekitar 30 Pack Coyote, Eris mulai mengeluh.

Memang benar, dia tidak cocok dengan pekerjaan yang melelahkan seperti ini.

179
Aku berpikir untuk menyuruh Ruijerd menguliti sisanya, tapi sudah ada cukup banyak kulit yang
kami dapatkan, dan kami harus memisahkannya ke dalam beberapa tumpukan untuk membawanya
ke dalam kota.

“Tunggu, kita harus membakar tubuh mereka terlebih dahulu.”

Ucap Ruijerd sebelum kami mulai mengangkat tumpukan kulit.

“Bakar? Apa kita akan memakan mereka?”

“Tidak, Pack Coyote rasanya tidak enak. Kita harus membakar dan mengubur tubuh mereka.”

Kalau kami membiarkan tubuh mereka, Makhluk sihir yang lain akan datang untuk memakan
mereka, dan populasi mereka pun akan meningkat. Tapi kalau kami hanya membakar mereka, tubuh
mereka juga tetap akan dimakan oleh makhluk lain.

Dan juga, kalau kami hanya mengubur mereka di tanah, mereka mungkin akan berubah menjadi
Zombie Coyote.

Untuk mencegah hal seperti itu, kami harus membakarnya terlebih dahulu, kemudian mengubur
mereka, sesuai prosedur yang telah ditentukan.

Cukup ambil kulit mereka > Ambil resiko agar mereka berubah menjadi Zombie Coyote > guild
menawarkan pekerjaan untuk menghabisi mereka > Habisi mereka.

Aku memikirkan proses itu untuk mencari uang, tapi Ruijerd menghentikanku.

Sepertinya, meningkatkan jumlah Makhluk sihir dengan sengaja itu dilarang.

Aku harap seseorang mau menulis aturan lokal ini di suatu tempat.

“Tapi kita tidak melakukan proses ini saat sedang melakukan perjalanan kan?”

“Kalau cuma sedikit, harusnya tidak ada masalah.”

Sekalipun aku tidak yakin di mana pembatas antara oke dan tidak oke, tapi jumlah mayat yang ada di
sini mungkin akan bisa menyebabkan tersebarnya wabah penyakit.

Karena tidak ada alasan khusus untuk menolak permintaan Ruijerd, aku membakar semua mayat
mereka hingga menjadi abu.

Saat kami selesai memindahkan semua kulit Pack Coyote, matahari sudah terbenam. Untuk hari ini,
perburuan kami telah selesai.

Aku bekerja cukup banyak hari ini, dan aku benar-benar ingin untuk kembali ke penginapan dan
beristirahat di sana.

Tapi apakah besok kami juga harus melanjutkan pengumpulan kulit yang tidak ada habisnya ini?

180
Padahal besok aku benar-benar ingin beristirahat seharian penuh.

“Hari ini kita benar-benar mendapatkan banyak! Ayo kita lanjutkan ini besok!”

Eris masih penuh dengan energi.

Aku tidak bisa mengeluh dihadapan Eris.

Bagian 4
Tiga hari kemudian, “Dead End” naik ranking menjadi E. Itu sangat cepat.

“Kerja bagus.”

Aku menyatakan apresiasiku terhadap Jalil, dan menyerahkan 10% dari total pendapatan hari ini
kepadanya.

“T-terima kasih...”

Menurutku itu bukanlah jumlah yang besar, tapi uang sebanyak ini harusnya sudah cukup bagi
mereka.

Setelah aku menanyakan beberapa hal kepada mereka, kini aku tahu bahwa mereka memiliki
perbedaan dari petualang yang lainnya.

Sepertinya mereka mempunyai pekerjaan menetap di kota ini.

“Pekerjaan seperti apa?”

“Toko hewan.”

Aku mengerti. Pertama-tama menjual hewan peliharaan, dan nantinya menculik mereka.

Mereka ini benar-benar pedagang yang busuk.

“Jangan terlalu banyak melakukan hal yang buruk.”

“Aku tahu.”

Pada mulanya, mereka menangkap hewan liar yang ada di dalam kota dan sedikit melatih mereka
untuk bisa dijual sebagai hewan peliharaan di toko mereka.

Ras mereka, Lugonia, cukup ahli dalam hal melatih hewan liar. Metode latihan mereka sudah
diwariskan sejak zaman dahulu, dan mereka mampu menjinakkan semuanya, mulai dari anjing liar
hingga hewan buas yang memiliki harga diri yang paling tinggi.

Hmm, hmm. Mereka itu benar-benar ras yang luar biasa.

Kalau Ruijerd dan Eris tidak sedang bersamaku di sini, aku tidak akan berdiam diri dan pasti akan

181
berkata “Tolong, bagaimanapun caranya, wariskan teknik tersebut kepadaku”, menyondolkan
kepalaku kepadanya, dan menjadi muridnya.

Baik, terlepas dari itu, toko hewan memang merupakan pekerjaan yang bagus, yang juga mampu
mengurangi jumlah hewan yang berbahaya.

Menjadi seorang petualang tampaknya adalah pekerjaan sampingan bagi mereka.

“Kamu sudah memiliki pekerjaan yang bagus, lalu kenapa kamu harus menculik hewan
peliharaan....?”

“Pada mulanya kami melakukan itu untuk melindungi mereka, tapi pada akhirnya kami jadi
tergoda.”

Mereka tergoda untuk melakukan itu sampai mereka menjadi ketagihan, dan pada akhirnya jadi
seperti ini?

“Tapi mengoperasikan toko hewan sambil menjadi seorang petualang pasti melelahkan, kan?”

“Tidak juga, karena ada banyak hewan peliharaan.”

Sepertinya mereka akan membuka toko sampai sore hari, kemudian menjalankan pekerjaan sebagai
petualang hingga malam hari.

“Yah, kami tidak akan mengucapkan hal yang lain selama kalian menjalankan permintaan kami.”

“Serahkan saja itu kepada kami. Bagaimanapun juga, kami masih petualang bertingkat rendah. Kami
juga menyebarkan nama Dead End dengan baik.”

Benar kah?

Bagian 5
Keuangan kami saat ini --- 6 Koin Besi, 8 Koin Besi Tua, 5 Koin Batu. Saat ini kami sudah menjadi
sedikit lebih kaya, jadi kami akan berangkat membeli beberapa perlengkapan untuk bertahan diri.

Untuk memulainya, kami akan pergi ke salah satu pedagang keliling untuk membeli pakaian yang
akan kami kenakan sehari-hari.

Eris belanja dengan sangat cepat. Dia memilih pakaian yang tahan lama dan enak untuk dipakai
bergerak. Dia tidak membeli satupun gaun, dan semuanya adalah celana panjang.

Sekalipun pakaian itu cocok untuk digunakan anak muda, tapi itu tidak begitu modis. Pakaian-
pakaian itu dipilih setelah ia mempertimbangkan dengan baik situasi yang tengah ia alami saat ini,
tapi seharusnya paling tidak dia membeli satu gaun yang tampak sedikit lebih feminim.

Jadi aku melihat-lihat di sekitar toko dan menemukan gaun berjumbai dengan warna pink, dan
mencoba untuk merekomendasikan itu kepadanya, tapi hasilnya adalah Eris secara terang-terangan
menunjukkan ekspresi jijik.

“….Kamu mau aku mengenakan sesuatu seperti itu?”

182
“Apa membeli pakaian seperti ini adalah hal yang buruk bagimu?”

“Kalau begitu, Rudeus harus membeli sesuatu yang kelihatan lebih jantan.”

Eris dengan kasar menyerahkan rompi kulit yang mirip seperti pakaian bandit kepadaku.

Untuk sesaat, aku pikir rasanya tidak apa kalau aku mengenakan ini, asal Eris mau mengenakan gaun
yang berjumbai, tapi setelah membayangkan kami berdua berdiri berdampingan dengan pakaian
seperti itu, aku menyerah.

Setelah membeli pakaian, kami berjalan ke toko armor.

Sekarang, Ruijerd dan Eris tidak memiliki luka yang parah. Luka kecil seperti apapun akan bisa
disembuhkan dengan segera kalau aku menggunakan Sihir penyembuhan.

Jadi aku bertanya apakah tidak apa-apa kalau kita tidak menggunakan armor.

Ruijerd menjawab dengan “Lebih bagus kalau kita punya itu”.

Sihir penyembuhan ku tidak mampu menyembuhkan luka yang mengancam jiwa, dan bagian tubuh
yang hilang. Karena Eris tidak memiliki cukup banyak pengalaman dalam pertempuran yang
sesungguhnya, ada kemungkinan bahwa dia akan menerima luka parah saat dia lengah.

Jadi membeli armor tampaknya adalah sesuatu yang perlu. Dalam hal ini, lebih baik kami
mendengarkan perkataan Ruijerd.

Toko armor itu lumayan besar, tapi sangat berbeda bila dibandingkan dengan toko-toko di Asura.
Tempat ini terasa lebih kasar.

Setelah kami masuk ke dalam toko, aku bisa melihat beberapa barang yang memiliki harga sedikit
lebih mahal daripada yang dijual oleh pedagang keliling. Sekalipun barang-barang tersebut dijual
lebih murah oleh pedagang keliling, dan bahkan mungkin saja mereka menjual sesuatu yang bagus,
tapi barang-barang yang tersedia di toko ini lebih bermacam-macam, dan kualitasnya pun terjamin.

Dan juga, ada lebih banyak variasi ukuran, karena kami mengenakan pakaian berukuran anak-anak.

Saat ini aku sedang membantu Eris untuk memilih armor. Ada banyak tipe yang berbeda soal ukuran
dada.

“Lebih baik kita memilih armor yang melindungi jantung...”

“Yang ini bisa.”

Eris mengenakan armor yang ukurannya kira-kira sama dengan ukuran tubuhnya dan berkata.

“Bagaimana?”.

Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengamati dadanya.

183
..... Hmm, sudah pasti itu akan tumbuh jadi besar.

“Mending kamu beli armor yang ukurannya agak besar.”

“Kenapa?”

Kamu bertanya kenapa?

“Kita kan sedang berada dalam usia pertumbuhan. Kalau kamu membeli sesuatu yang pas untuk saat
ini, kamu tidak akan bisa mengenakannya dengan pas setelah beberapa waktu berlalu.”

Sambil mengucapkan itu, aku memilih armor yang ukurannya 1 tingkat lebih besar.

“Bukannya ini longgar?”

“Tidak apa, tidak apa.”

Eris mengeluh sambil membeli alat-alat perlindungan untuk bagian tubuhnya yang lain.

Setelah baru-baru ini menjalani pertempuran, kini dia paham soal area mana yang mudah untuk
mengalami luka.

Terlepas dari berbagai sendi dan bagian tubuh yang vital, bagaimana soal kepala?

Kalau terlalu berat, kecepatannya akan berkurang, tapi kepala itu juga area yang vital, apa yang
harus dia gunakan?

“Bagaimana dengan helm ini?”

Aku mencoba untuk merekomendasikan helm yang kelihatannya dimiliki oleh adik dari raja tirani
penguasa akhir dunia.

Eris terang-terangan tampak muak melihatnya.

“Itu kelihatan mengerikan.”

Aku ditolak.

Anak muda zaman sekarang sepertinya tidak memiliki selera yang bagus untuk benda-benda
istimewa.

Setelah mencoba beberapa helm yang lain, dengan alasan terlalu berat, terlalu ketinggalan zaman,
terlalu bau, sudut pandangnya terlalu sempit, pada akhirnya kami memilih sesuatu yang mirip seperti
ikat kepala.

Sepertinya ada plat besi yang dijahitkan di ikat kepala itu, yang sepertinya memiliki nama Hachikin.

Lagian, kerudung yang kami beli sebelumnya hanya bisa digunakan untuk menutup rambut merah
Eris, dan tidak berguna sebagai alat untuk mempertahankan diri.

184
“Selesai! Bagaimana, Rudeus! Apa aku terlihat seperti seorang petualang?”

Eris memutar tubuhnya dengan cepat, dengan mengenakan armor ringan yang biasa digunakan
petualang, bersama dengan pedang yang ia terima dari Robin.

Sejujurnya, itu mirip seperti cosplay, sekalipun ukuran dadanya tidak pas.

“Kelihatannya benar-benar cocok denganmu. Ojou-sama, darimanapun aku melihatnya, kamu


terlihat seperti prajurit veteran.”

“Benarkah? Ohoho.”

Eris meletakkan kedua tangannya di pinggang, mengamati dirinya sendiri sambil tersenyum.

Saat Eris tersenyum, aku menawar harga peralatan yang kami beli hingga turun menjadi 1 Koin Besi.

Sudah kuduga, satu set itu mahal harganya.

“Selanjutnya, Rudeus!”

“Aku tidak benar-benar membutuhkan itu, kan?”

“Tidak! Kamu harus membeli jubah! Jubah! Seperti seorang penyihir!”

Menjadi seorang swordsman, dan melakukan petualangan dengan penyihir yang merupakan teman
masa kecilnya.

Sepertinya Eris menginginkan skenario seperti itu saat menjadi seorang petualang.

Sekalipun ada hari-hari di mana dia tidak bisa tidur di malam hari, Eris di siang hari ini ternyata
lumayan enerjik.

Yah, itu tidak apa-apa. Aku akan menuruti permintaannya.

“Oji-san, apa ada jubah yang cocok untukku?”

Mendengar itu, pak tua yang menjaga toko armor membuka sebuah lemari.

“Ini jubah untuk ras Hobbit.”

Ada jubah dengan berbagai warna, dan semuanya hampir tidak memiliki perbedaan satu sama lain.

Ada 5 warna --- Merah, kuning, hijau, biru, abu-abu. Warnanya sangat tipis.

“Apa ada perbedaan selain warna yang dimiliki jubah-jubah ini?”

“Jubah ini terbuat dari kulit Makhluk sihir, dan memiliki sedikit resistensi di

dalamnya.” “Merah itu api, kuning itu tanah..... bagaimana dengan yang abu-abu?”

185
“Itu cuma jubah biasa.”

Aku mengerti, jelas saja itu setengah harga. Ada sedikit perbedaan harga dari masing-masing jubah,
mungkin itu ada hubungannya dengan perbedaan bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya.

“Rudeus cocok dengan warna biru!”

“Kenapa begitu......”

Dalam pertarungan jarak dekat, aku mungkin akan tersapu oleh gelombang kejut dari sebuah
ledakan, mungkin merah atau hijau akan lebih baik buatku.

Pilihanku rubah, atau musang?

“Nak. Sihir apa yang kamu gunakan?”

“Aku bisa menggunakan semua tipe untuk sihir menyerang.”

“Hoh. Itu mengesankan. Padahal kamu tampak begitu muda... Yah, sekalipun kamu perlu
menambahkan sedikit uang....”

Ucap pak tua itu sambil mengeluarkan jubah abu-abu yang agak gelap, hampir mirip seperti warna
tikus.

“Jubah ini dibuat dari kulit Mackey rat.”

“Mickey mouse?”

“Bukan mouse, tapi rat.”

Di dalam pikiranku ada sesuatu berwarna hitam yang mengenakan celana pendek berwarna merah,
dan aku buru-buru menghapus gambaran tersebut.

Itu benar-benar berbahaya--

Sekalipun kalau dipegang rasanya mirip seperti pakaian, apa benar ini terbuat dari kulit hewan?

“Apa ada efeknya?”

“Sekalipun jubah ini tidak memiliki resistensi terhadap sihir, tapi daya tahannya sangat tinggi.”

Aku coba mengenakan itu.

“Ini agak kebesaran, apa ada yang lebih kecil?”

“Itu yang paling kecil.”

“Harusnya ada ukuran untuk anak-anak kan?”

186
“Tidak ada yang seperti itu.”

Kenapa aku merasa seperti seorang praktisi judo yang mencoba untuk mengenakan Normal Suit
untuk pertama kalinya?

Baik, karena tubuhku masih akan berkembang, ukuran sebesar ini sepertinya juga tidak apa-apa.

Kualitasnya juga bagus, dan jubahnya awet seperti yang dia katakan, dan mungkin memiliki
resistensi terhadap tebasan lawan.

Dan warna tikus ini benar-benar bagus, nama dan penampilannya cocok satu sama lain.

“Hmm, aku akan membeli ini.”

“Kamu suka itu? Aku akan menjualnya seharga 8 Koin Besi.”

“Err.....”

Aku mencoba untuk menawar harganya, dan membelinya seharga 6 Koin Besi.

Aku juga membeli ikat kepala berwarna lain untuk Ruijerd dan aku sendiri. Kalau perlu, ikat kepala
itu bisa digunakan untuk menutupi batu sihir yang ada di dahi Ruijerd.

Kenapa aku membeli ikat kepala untukku sendiri?

Itu karena aku tidak mau kelihatan berbeda dengan teman-temanku.

Aku meminta Ruijerd untuk mengawasi Veskel pada waktu yang sama saat kami membeli
perlengkapan.

Sekalipun aku tidak berharap banyak dari mereka, berdasarkan apa yang mereka lakukan, ada
kemungkinan bahwa reputasi kami akan turun.

Karena itulah, aku meminta agar Ruijerd mengawasi mereka.

Dia bilang, “Kalau kamu begitu khawatir, harusnya dari awal kamu tidak usah bekerja sama dengan
mereka”.

Kamu benar.

Tapi berkat mereka, kini kami memiliki uang lebih, dan posisi kami saat ini bisa dibilang netral.

Berdasarkan dari kesimpulan yang aku dapat, sepertinya mereka menjalankan pekerjaan dengan
sungguh-sungguh. Sekalipun itu adalah ranking F, tapi mereka tidak menunjukkan tanda-tanda
bahwa mereka tidak menyukai itu, malah mereka berusaha keras untuk menyelesaikannya.

Hari ini, Veskel mengambil pekerjaan untuk menghabisi serangga. Itu adalah permohonan untuk
menghabisi makhluk-makhluk menjijikkan yang ada di dalam dapur.

187
Dia berasal dari ras Zumeba, dan air liur mereka mengandung racun.

Air liur itu memiliki kemampuan untuk memancing dan membunuh serangga dengan cepat, atau
melumpuhkan mereka untuk menjadi makanan bagi ras Zumeba.

Singkatnya, menghabisi serangga adalah keahlian khusus yang dia miliki.

Orang yang mengajukan permohonan itu adalah seorang wanita tua. Dia adalah wanita tua eksentrik
yang bibirnya memiliki bentuk へ.

Ruijerd merasa bahwa Veskel akan langsung diusir bila dia membuat wanita tua itu merasa jengkel,
walaupun hanya sedikit.

Tapi Veskel tidak memiliki konflik dengan wanita tua tersebut, dan dengan cepat menghabisi para
serangga.

Ruijerd juga mengkonfirmasi itu, dan tidak ada satupun serangga yang tersisa di dalam rumah.

Setelah itu, Veskel menutupi sarang-sarang para serangga dengan sesuatu yang mirip seperti benang,
dan menutup semua area yang bisa dimasuki oleh serangga.

“Terima kasih banyak Veskel, serangga-serangga itu sudah mengangguku untuk waktu yang cukup
lama.”

“Tidak perlu berterima kasih kepadaku, kalau kamu punya permohonan yang lainnya, mohon
serahkan saja itu kepada 『Dead End's Ruijerd』.”

“『Dead End's Ruijerd』? Itu adalah nama kelompokmu yang sekarang?”

“Kira-kira seperti itu.”

Veskel mengobrol dengan wanita tua itu.

“Kalau serangga-serangga itu datang lagi, tolong gunakan ini.”

Pada akhirnya, dia memberikan beberapa botol kecil berisi air liurnya kepada wanita tua, dan
mengucapkan selamat tinggal.

Pekerjaan itu telah selesai.

Dia bertemu dengan kami di Guild Petualang dan mengambil pembayarannya.

“Jadi, dari apa yang kamu ceritakan, tampaknya mereka bekerja keras.”

“….Ya.”

Dia menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna, bahkan jauh melebihi harapanku. Dia berkenalan
dengan wanita tua itu, dan bahkan memberikan tambahan pelayanan. Dibandingkan dengan aku yang

188
dengan buta meniru orang lain untuk melakukan sesuatu, dia mampu membuat orang lain terkesan
dengan cara yang lebih baik.

“Sepertinya mereka bukan orang yang benar-benar jahat.”

“Sepertinya begitu.”

Yah, sekalipun aku juga agak sedikit curiga tentang mereka.

Tapi harusnya mereka tidak memiliki beban apapun kalau mereka hanya diminta untuk
mencantumkan nama Ruijerd.

Mereka mungkin memiliki mentalitas “mendapatkan uang tanpa perlu merasa khawatir”, dan
kemungkinan bagi mereka untuk mengkhianati kami pun menurun.

“Tapi fakta bahwa mereka pernah melakukan hal-hal yang buruk tidak akan bisa dihapus.”

“Tapi sekarang mereka mau berusaha dengan sungguh-sungguh, sama seperti Ruijerd-san.”

“Hmm....”

Bahkan para pelaku kriminal pun tidak akan terus-menerus melakukan hal yang buruk. Sama seperti
mereka, seperti diriku, dan seperti Ruijerd.

Aku tidak secara khusus memberi mereka peringatan soal menculik hewan peliharaan, tapi mereka
sudah berhenti melakukan itu.

Baik, tapi ini baru berjalan selama 3 hari. Masih terlalu dini bagi mereka untuk melupakan ingatan
buruk di mana mereka nyaris tewas setelah perbuatan mereka ketahuan.

“Tapi mungkin mereka hanya melakukan perbuatan terpuji seperti itu untuk sementara. Kalau ada
kesempatan lain, lebih baik kita mengawasi mereka lagi.”

Ruijerd mengernyitkan dahinya saat mendengarkan aku mengucapkan itu.

“Kamu.... tidak mempercayai orang yang bekerja sama denganmu?”

“Tentu saja. Satu-satunya orang yang aku percayai di kota ini adalah kamu dan Eris.”

“….Oh begitu.”

Ruijerd tampaknya hendak menjulurkan tangannya dan meletakkannya di atas kepalaku, tapi dia
tidak melakukan itu.

Sekalipun aku mempercayai Ruijerd, aku merasa kalau aku sudah kehilangan kepercayaannya.

Yah, sekalipun hubungan kami berakhir seperti itu, itu juga tidak apa-apa.

Tujuanku adalah untuk kembali ke Kerajaan Asura bersama Eris, dan memperbaiki reputasi ras
Supard.

189
Mendapatkan kepercayaan Ruijerd bukanlah tujuanku.

“Ayo.”

Kami perlahan berjalan kembali ke penginapan dibawah sinar terang dari batu sihir cahaya.

Aku pikir, awal dari hidup petualang kami berjalan dengan mulus.

190
Bab 12
Prajurit dan Anak-Anak
Bagian 1
Setelah 3 minggu berlalu, kami berhasil mencapai ranking D.

Aku merasa bahwa kami mengalami peningkatan ranking dengan sangat cepat, jadi aku coba untuk
memeriksanya.

Kondisi untuk meningkatkan ranking adalah sebagai berikut.

Rank F > Rank E


- Selesaikan 10 pekerjaan ranking F.
- Selesaikan 5 pekerjaan ranking E secara beruntun.
Rank E > Rank D
- Selesaikan 50 pekerjaan ranking F.
- Selesaikan 25 pekerjaan ranking E.
- Selesaikan 10 pekerjaan ranking D secara beruntun.
Rank D > Rank C
- Selesaikan 100 pekerjaan ranking E.
- Selesaikan 40 pekerjaan ranking D.
- Selesaikan 10 pekerjaan ranking C.

- Selesaikan 100 pekerjaan ranking D.


- Selesaikan 50 pekerjaan ranking C.
- Selesaikan 20 pekerjaan ranking B secara
beruntun. Rank B > Rank A
- Selesaikan 300 pekerjaan ranking C.
- Selesaikan 100 pekerjaan ranking B.
- Selesaikan 20 pekerjaan ranking A.

- Selesaikan 100 pekerjaan ranking A.


- Selesaikan 20 pekerjaan ranking S.
Ada juga penurunan ranking bila seorang petualang berulang kali mengalami kegagalan.
5 kali beruntun gagal dalam pekerjaan dengan ranking lebih rendah akan menghasilkan penurunan
ranking.
10 kali beruntun gagal dalam pekerjaan dengan ranking setara akan menghasilkan penurunan
ranking.
5 kali beruntun gagal dalam pekerjaan dengan ranking lebih tinggi tidak akan menurunkan ranking,
tapi anda tidak akan bisa menerima pekerjaan dengan ranking yang lebih tinggi lagi.

Karena kami mengandalkan Veskel dan Jalil untuk melakukan pekerjaan ranking F dan E, kami
dengan mudah mampu meningkatkan ranking kami.

Sekarang kami memiliki ranking D, yang artinya kami juga bisa menerima pekerjaan ranking C.

Pekerjaan ranking C bisa dibilang lumayan gampang, jadi harusnya kami bisa dengan mudah
mencapai ranking C. Sudah waktunya bagi kami untuk menghentikan kerja sama kami dengan Jalil
dan Veskel.

191
Sekalipun mereka tidak akan melakukan hal-hal seperti penculikan lagi, aku tidak tahu pengaruh
buruk seperti apa yang mungkin akan terjadi bila kami terus menerus bertukar pekerjaan.

Kami datang ke kota ini untuk mencari uang, dan sekarang mungkin adalah kesempatan yang bagus
bagi kami untuk pergi.

Namun ada beberapa hal yang masih bisa kami manfaatkan sebelum mencapai ranking C. Sekalipun
saat ini kami tidak memiliki masalah, rasanya agak disayangkan kalau kami harus menghentikan
status quo kami.

Soal uang, tentu akan lebih baik bila kami memilikinya dalam jumlah yang lebih banyak.

Keuangan kami saat ini meliputi 1 Koin Hijau, 7 Koin Besi, 14 Koin Besi Tua, dan 35 Koin Batu.

Kalau kamu mengkonversi semuanya menjadi Koin Batu, kami memiliki 1875 Koin Batu.

1875 yen.....

Kalau aku total semuanya, itu bahkan tidak sampai 2 Koin Perunggu Besar Asura.

Tidak, aku harus berhenti memikirkan harga-harga di benua lain.

Setelah kami mencapai ranking C, kami akan berpisah dengan Jalil dan Veskel, kemudian pergi
meninggalkan kota ini.

Kami harus berlanjut ke arah tersebut.

Bagian 2
Aku menemukan sebuah pekerjaan yang agak spesial.

B
Pekerjaan: Selidiki/bunuh Makhluk sihir misterius.
Upah: 5 Koin Besi Tua (2 Koin Besi bila mereka berhasil dibunuh)
Detil Pekerjaan : Penyelidikan/pemusnahan Makhluk sihir.
Lokasi: Hutan Selatan (Hutan Petrifikasi)
Periode: Sampai akhir bulan.
Batas Waktu: Secepat mungkin.
Nama Pemohon: Pedagang Keliling Bellver.
Catatan: Aku melihat ada bayangan yang menggeliat di dalam hutan, dan aku ingin menyelidiki
identitas yang sesungguhnya dari bayangan tersebut. Kalau mereka adalah makhluk yang berbahaya,
tolong habisi mereka.

Aku dan Jalil memegang dagu kami masing-masing pada waktu yang sama, merasa terganggu
dengan permohonan di atas.

Makhluk misterius.

Pekerjaan yang satu ini benar-benar tidak jelas.

192
Faktanya, mungkin saja Makhluk sihir ini tidak benar-benar ada.

Sekalipun memang benar mereka ada, bagaimana bisa kami membuktikan kalau itu adalah makhluk
yang dilihat oleh si pemohon?

Tapi upahnya lumayan bagus, sekalipun aku tidak membunuh mereka, kami masih bisa mendapat 5
Koin Besi Tua, jadi itu sama sekali tidak buruk.

“Apa kamu memikirkan pekerjaan ini?”

“Sekalipun upahnya lumayan bagus, tapi itu agak sedikit mencurigakan.”

Jalil juga mengangguk.

“Ada kemungkinan bahwa sekalipun kamu mengerjakan ini, kamu tetap tidak akan mendapatkan
apa-apa, jadi lebih baik jangan diambil.”

Hal seperti itu juga pernah terjadi sekali, sekitar 2 minggu yang lalu.

Sebuah permohonan, “Tolong bantu aku kumpulkan Acid Wolf”.

Kami melakukan hal yang sama seperti biasa, mengumpulkan taring dan cakar dari Acid Wolf.

Tapi kemudian kami diberitahu bahwa mereka membutuhkan seluruh tubuh Acid Wolf.

Sekalipun detil pekerjaan tidak tertulis dengan jelas di dalam kontrak, kami tetap harus membayar
biaya kompensasi karena telah melanggar kontrak.

Kalau aku mengingat kejadian itu, aku merasa seperti telah dipermalukan.

Untuk mencegah agar hal seperti itu tidak terjadi lagi, lebih baik kami tidak menerima permohonan
ini...... Tapi.

Aku terpesona dengan upah yang ditawarkan.

“Hm, tapi ini 2 Koin Besi.... Sekalipun kita harus membayar “Biaya pembelajaran” lagi, mungkin ini
masih layak untuk diambil.”

“Bukankah kamu merasa malu karena pernah terkena itu sebelumnya?”

“Di situasi seperti ini, biaya kompensasinya masih tetap 5 Koin Besi Tua, kan?”

“Ya, karena kurungan itu mengindikasikan kalau itu adalah upah khusus.”

Lagipula, karena aku jengkel melihat Nokopara yang selalu mengganggu Ruijerd, dan petualang lain
yang mengganggu Eris, aku menyuruh mereka berdua untuk menunggu di luar.

Veskel juga tidak sedang berada di dalam Guild Petualang.

193
Jadi tidak ada seorangpun yang bisa menghentikanku.

“Hm, kalau di Hutan Petrifikasi, sekalipun kami tidak bisa menyelesaikan pekerjaan ini, kami masih
bisa mendapatkan sesuatu yang bisa dijual. Sekalipun melanggar kontrak, kalian masih bisa untung,
bukannya itu bagus?”

“Baik, kalau begitu kami akan mengerjakan tugas kami dengan giat.”

Saat aku memikirkan itu kembali, bagaimanapun juga, aku merasa kalau penilaianku mengalami
kemunduran.

Karena aku sudah terbiasa dengan berbagai hal, aku jadi merasa puas dengan diriku sendiri.

Gara-gara situasi kami berjalan dengan mulus, aku telah meremehkan resikonya.

Aku sudah kelewatan dalam mengejar upah pekerjaan.

Seharusnya aku bisa melakukan itu semua dengan lebih baik, tapi berbeda dari pemikiran itu, aku
hanya melakukannya hingga sebatas itu saja.

Aku menilai diriku seperti itu.

Bagian 3
Hutan Petrifikasi.

Jaraknya sekitar 1 hari perjalanan dari Kota Rikarisu.

Di pinggir jalan menuju hutan, banyak pepohonan dengan bentuk tulang belulang tajam yang
tumbuh di mana-mana, yang memberi kesan bahwa seluruh hutan telah diubah menjadi batu.

Ada juga Makhluk sihir ranking B yang sangat berbahaya, bernama Almond Anaconda dan
Executioner, yang tinggal di dalam hutan.

Sekalipun hutan ini adalah jalan pintas menuju kota selanjutnya, hanya pedagang yang terburu-buru
yang mau menggunakan rute ini, dan mereka juga akan mempekerjakan banyak pengawal yang kuat.

Di dunia ini, tanpa pengecualian, hutan adalah wilayah yang berbahaya, namun hutan di Benua Iblis
jauh lebih berbahaya dari hutan-hutan di belahan dunia yang lain.

Bagian 4
Di pintu masuk hutan, ada 3 kelompok yang berkumpul di sana.

Kelompok ranking B “Super Blaze”, kelompok ranking D “Geng Desa Tokurabu”, dan kelompok
ranking D “Dead End”.

Pemimpin dari masing-masing kelompok bertemu satu sama lain.

Sepertinya wajar bagi para petualang untuk menghampiri petualang lain, bila kelompok mereka
bertemu dengan kelompok lain di tempat-tempat lain, seperti di hutan ini contohnya.

194
Sekalipun aku ingin mengabaikan mereka, akan repot jadinya bila kami berpapasan di dalam hutan.

Pokoknya, lebih baik kami menunjukkan muka kami terlebih dahulu.

“Hey, apa yang kalian lakukan di sini?”

Kalimat pertama itu muncul dari mulutnya.

Wajah jengkel dari Blaze, pemimpin dari “Super Blaze”.

Aku masih ingat wajahnya, dia adalah orang berkepala babi yang menertawakan kami di hari
pertama.

Ah, bukan maksudku untuk menghinanya.

Itu karena kepalanya memang kepala babi.

Dia berasal dari ras yang sama dengan penjaga gerbang kota yang mengamati Eris dengan tampang
mesum.

Nama rasnya itu....

Benar, aku mengklasifikasikan mereka sebagai ras “Orc” berkepala babi.

Kelompok berisi 6 orang yang tampak terdiri dari berbagai macam ras. Ada Lamia, orang yang mirip
seperti peri, centaur, dll.

Untuk mencapai ranking C, kamu membutuhkan kemampuan untuk memburu Makhluk sihir yang
ada di sekitar kota.

Kalau seseorang mampu mencapai ranking B, maka dia sudah bisa dianggap sebagai seorang veteran
dengan kemampuan yang cukup tinggi.

“Kami di sini untuk menyelesaikan pekerjaan!”

Ucap Kurt, pemimpin dari “Geng Desa Tokurabu” dengan ekspresi cemberut.

Dia adalah pemuda tampan dengan 2 tanduk di kepalanya.

“Kami di sini juga untuk melakukan hal yang sama.”

Pemimpin “Dead End” mengangguk, meniru kelompok yang ada di sebelah kanan mereka.

Benar, itu aku.

Blaze mencemooh dengan lidahnya setelah mendengarkan penjelasan dari 2 orang dengan ranking D
yang ada di hadapannya.

“Apa ada orang yang sudah memesan ini? Ada sesuatu yang tidak beres tentang ini.....”

195
Blaze dengan jengkel menggaruk bagian belakang lehernya.

“Me, memesan apa?”

“Huh!?”

Kurt bertanya dengan malu-malu, dan babi itu tiba-tiba marah.

“Sudah, sudah, tenanglah, tenang, tolong ajari kami yang masih pemula.”

Aku menggosokkan kedua tanganku dan mendekati mereka, dan Blaze meludah ke tanah.

“Itu artinya ada orang lain yang melakukan pekerjaan yang sama pada waktu yang sama, dan guild
tidak mampu mengaturnya dengan benar.”

Aku mengerti.

Pemesanan ganda.

Ada 3 orang yang mengajukan permohonan. Ada 3 orang yang menerima permohonan. Sekalipun
ketiga permohonan itu tampak berbeda, tapi sebenarnya isinya sama.

Hal seperti itu memang bisa saja terjadi.

“Boleh aku tahu pekerjaan kalian masing-masing?”

Aku bertanya.

Blaze : “Membunuh White-Fang Cobra di dalam Hutan Petrifikasi.”

Kurt : “Mengumpulkan telur misterius di Hutan Petrifikasi.”

Rudeus : “Menyelidiki Makhluk sihir misterius.”

“Menyelidiki? Ara? Apa ada pekerjaan seperti itu di bagian ranking D?”

Kurt bertanya.

Tentu saja, aku sudah memikirkan cara untuk mengatasi situasi seperti ini.

“Ini adalah pekerjaan ranking C yang ditempelkan di papan setelah kalian pergi meninggalkan
bangunan organisasi.”

“Aku mengerti........ pekerjaanmu itu benar-benar bagus.....”

Aku melirik ke arah Kurt yang sedang menggumam, dan mulai berpikir.

Pekerjaan kami bertiga memang terasa seperti memiliki hubungan satu sama lain.

196
Pertama, tidak ada White-Fang Cobra di hutan ini. Tapi karena ada permohonan yang muncul, itu
berarti ada orang yang telah menemukan makhluk tersebut.

Dengan begitu, ada kemungkinan bahwa makhluk misterius yang kami cari adalah White-Fang
Cobra.

Telur misterius.... kemungkinan itu juga merupakan telur dari White-Fang Cobra.

Tentu saja, ada juga kemungkinan kalau semuanya tidak ada hubungan dengan White-Fang. Masih
terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa ini adalah kasus pemesanan ganda.

“Terlepas dari itu, kenapa hal seperti ini bisa terjadi?”

“Entahlah, terkadang ada waktu di mana hal seperti ini bisa terjadi.”

Mau bagaimana lagi, karena mereka tidak menggunakan komputer untuk mengatur setiap pekerjaan.

“Dan? Bagaimana cara kita menyelesaikan ini?”

“Seperti biasa, yang paling cepat yang menang.”

Blaze mengucapkan itu, dan Kurt terkejut lalu menjerit.

“Apa! Kalau kalian membunuh Makhluk sihir itu, bagaimana dengan pekerjaan kami!”

“Huh? Kalian mengumpulkan telur? Kalau kami melihat telurnya, kami akan menghancurkan itu.
Sangat merepotkan jadinya kalau White-Fang Cobra berkembang biak di sini.”

Blaze mengejek dan menertawakan Kurt.

“Hey, Rudeus, ucapkan sesuatu! Kalau mereka mengalahkan Makhluk sihir itu, pekerjaan kita
akan...!”

Kurt menyerahkan masalahnya kepadaku.

Benar, kalau mereka mengalahkan Makhluk sihir itu, pekerjaan kami juga akan gagal....

Tidak, misi kami adalah penyelidikan, kalau kami melaporkan “ada White-Fang Cobra di dalam
hutan”, menurutku pekerjaan kami masih tetap akan dianggap selesai.

Kalau itu tidak berhasil, kami akan memburu Makhluk sihir di hutan ini dan membayar biaya
kompensasi karena telah melanggar kontrak.

“Masih terlalu dini untuk memutuskan bahwa pekerjaan kita saling bertumpang tindih, dan mungkin
saja itu bukanlah White-Fang Cobra, melainkan Makhluk sihir yang lain.”

Blaze menunjukkan ekspresi jijik setelah mendengarkan ucapanku.

197
“Jadi maksudmu kalian ingin kita mencari itu bersama-sama? Kalian ingin kami melindungi anak-
anak?”

Huh? Kenapa pembicaraan ini bisa menyambung ke situ?

Di saat aku masih kebingungan, Kurt langsung marah saat ia mendengar kata “melindungi anak-
anak”.

“Siapa bilang kami butuh perlindungan kalian!”

“Sekalipun kamu berkata seperti itu, bukannya akan lebih baik bagi kalian bila kalian menerima
perlindungan kami? Hutan ini sangat sulit bagi petualang dengan ranking D.”

Ah, jadi begitu, aku mengerti sekarang.

Dengan tambahan 2 kelompok lain, aku dan Kurt, kami akan jadi seperti kotoran ikan mas yang
menempel di tubuhnya. Dia mungkin tidak ingin kami menyelesaikan pekerjaan kami dengan
mudah, dengan cara mengikutinya kemana-mana.

Hal seperti itu hanya akan menambah beban yang harus ditanggung oleh kelompok pimpinan Blaze.

Tentu saja, aku juga tidak ingin bekerja sama dengan mereka, karena aku tidak ingin ada orang yang
melihat Ruijerd menggunakan tombaknya. Dia benar-benar terlalu kuat, dan itu mungkin akan
dengan mudah membocorkan rahasia bahwa sebenarnya dia adalah Supard yang asli.

Jadi kami akan membiarkan Kurt untuk mengambil kesempatan tersebut.

“Benar, itu akan terasa tidak nyaman. Kami tidak membutuhkan perlindungan apapun, “Dead End”
akan bekerja secara independen.”

Aku mengucapkan itu dan berjalan meninggalkan lingkaran yang dibentuk oleh para pemimpin
kelompok.

Bagian 5
Aku kembali ke tempat di mana Ruijerd dan Eris menunggu. Ruijerd sedang mengamati hutan,
sedangkan Eris sedang menunggu dengan malas disampingnya.

“Apa yang terjadi?”

Eris bertanya, ekspresi yang dia tunjukkan tampak seperti berkata “Aku tidak bisa menunggu lebih
lama lagi”.

“Kelihatannya isi dari pekerjaan yang kita ambil telah dipesan ganda.”

“Dipesan ganda?”

“Itu artinya pekerjaan kita saling tumpang tindih dengan pekerjaan mereka.”

“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Serahkan pekerjaan ini kepada mereka?”

198
“Bagaimana mungkin? Yang tercepat lah yang menang.”

“Aku mengerti, jadi ini soal siapa yang lebih hebat.”

Eris sedang penuh semangat. Sepertinya dia merasa bosan dengan berburu, yang tidak membuatnya
merasa seperti menjadi seorang petualang sungguhan.

Daripada berburu, itu lebih terasa seperti “Pekerjaan Rumah”.

Pada waktu yang sama, Blaze dan Kurt tampaknya sudah selesai bicara. Kurt mengucapkan beberapa
kalimat kepada kedua rekannya, dan kemudian mereka berjalan memasuki hutan.

“Super Blaze” memasuki hutan dengan memilih jalur yang berbeda.

“Hey, apa yang harus kita lakukan sekarang?”

“Hm...... Kita biarkan Ruijerd untuk mencari musuh seperti yang biasa kita lakukan, dan pergi ke
arah Makhluk sihir misterius itu.”

Tapi Ruijerd menggelengkan kepalanya saat aku mengucapkan itu.

“Tunggu.”

“Ada apa?”

“Aku merasa khawatir terhadap ketiga anak tersebut.”

Yang mungkin dia maksud dengan ketiga anak adalah “Geng Desa Tokurabu”.

“Dengan kemampuan yang mereka miliki, mereka tidak akan bisa bertahan di hutan

ini.” “Yang artinya?”

“Kita harus membantu mereka.”

“…...Tapi kalau kita bersama mereka terlalu lama, mereka akan tahu kalau kamu adalah Supard
sungguhan.”

“Itu tidak apa-apa.”

Aku rasa itu masalah besar, sialan!

“Tapi kalau identitasmu sebagai Supard ketahuan, situasinya bakal jadi merepotkan.”

“Maksudmu kamu ingin membiarkan mereka mati tanpa membantu mereka?”

“Aku tidak berkata begitu. Kita akan mengikuti mereka dari belakang, dan kalau ada sesuatu yang
terjadi, kita akan membantu mereka.”

199
Mau bagaimana lagi, aku akan mengubah strateginya. Aku akan melupakan upah 2 Koin Besi dan
menuntut rasa terima kasih kepada mereka nantinya.

Tapi apa tidak masalah jika kami membantu mereka begitu saja? Kemungkinan bocornya rahasia
Ruijerd sebagai seorang Supard sangatlah tinggi.

Sekalipun aku mempertimbangkan bahwa mereka mungkin tidak akan mendiskriminasi Ruijerd saat
kami menyelamatkan mereka, tapi eksistensi Dead End di Benua Iblis sangatlah spesial.

Aku tidak tahu seperti apa kelanjutan situasi kami nantinya.

Kalau ada sesuatu yang terjadi, kenapa tidak rekrut saja mereka seperti Jalil dan Veskel....

Dan begitulah, kami mulai mengikuti Kurt dan kawan-kawan.

Kelompok Kurt dengan penuh semangat masuk ke dalam hutan, dan Ruijerd cemberut saat melihat
itu.

“Apa yang harus kita lakukan?”

“Apakah ini pertama kalinya bagi mereka untuk masuk ke dalam hutan?”

“Haah, aku sendiri juga tidak yakin.”

“Mereka terlalu ceroboh.”

Tepat seperti yang kami khawatirkan, Kurt gagal menyadari kehadiran musuh, dan bertemu dengan
satu Executioner.

Executioner adalah musuh berbentuk humanoid. Mereka adalah petualang yang berubah menjadi
zombie.

Aku tidak tahu kenapa zombie yang satu ini menggunakan pedang besar dan armor sangat tebal.

Sekalipun gerakannya tidak begitu cepat, tapi zombie itu memiliki tekad kuat dan teknik pedang
yang mumpuni.

Berdasarkan tingkat bahaya, dia termasuk dalam kategori ranking B.

Zombie itu bekerja sendirian, dan ukurannya tidak terlalu besar.

Meski begitu, dia tetap memiliki ranking B.

Musuh yang kuat.

Asal tahu saja, armor dan senjata yang dia gunakan akan menghilang saat dia mati. Dia adalah
musuh menyebalkan yang tidak bisa ditukar dengan uang.

Kelompok Kurt melarikan diri dengan sekuat tenaga saat mereka bertemu dengan Makhluk sihir ini.

200
“Bantu mereka!”

“Jangan, timingnya belum pas.”

Aku menghentikan Ruijerd yang sudah bersiap untuk melompat.

“Kenapa!”

“Situasinya masih belum terlalu berbahaya.”

Sekalipun kecepatan Executioner lebih tinggi dari kelihatannya, dengan mengenakan armor yang
berat, dia masih belum bisa menandingi kecepatan Kurt dan kawan-kawan yang kabur dengan sekuat
tenaga.

Jarak mereka perlahan melebar, dan kalau mereka terus berlari, mereka akan bisa lepas dari kejaran
Executioner.

Tapi keberuntungan kelompok Kurt berakhir sampai di sini.

Di arah yang mereka tuju untuk melarikan diri, ada beberapa Almond Anaconda.

Mereka adalah Makhluk sihir yang bergerak dalam kelompok yang terdiri dari 3~5 ekor, dan mereka
memiliki tato berbentuk kacang almond di tubuh mereka.

Jadi mereka diklasifikasikan ke dalam ranking B.

Mereka adalah musuh yang kuat.

Mereka lah monster yang mewakili Hutan Petrifikasi, satu dari dua Makhluk sihir yang paling
dihindari oleh semua orang.

Kini Kurt dan rekan-rekannya dikepung oleh 2 jenis Makhluk sihir berbeda pada waktu yang sama.

Ekspresi di wajah kelompok mereka tampak seperti setengah menangis dan setengah tersenyum.

Mereka mungkin berpikir kalau mereka bisa tinggal kabur bila mereka menemui sesuatu.

Sejujurnya, aku merasa kalau mereka memang bisa kabur dari Executioner.

Mengapa situasinya bisa menjadi seperti ini adalah kesalahan mereka sendiri.

Tentunya mereka bisa memilih untuk tidak melakukan sesuatu yang berada di luar batas
kemampuan.

Tapi aku juga bisa mengerti soal kenapa mereka ingin melakukan sesuatu yang tidak berada dalam
jangkauan kemampuan mereka.

Mereka memiliki pemikiran yang dangkal.

201
“Ayo bantu mereka!”

“Jangan, tunggu sebentar lagi.”

Aku menghentikan Ruijerd yang ingin langsung membantu mereka.

Ini adalah sebuah drama untuk menciptakan bahaya tepat di hadapan mereka.

Makin besar bahayanya, makin besar rasa terima kasih yang akan mereka miliki. Saat tubuh mereka
penuh dengan luka, aku hanya perlu menggunakan Sihir penyembuhan untuk merawat mereka.

Kuahahaha.

Rencanaku benar-benar sempurna.

“Ah!”

Eris menjerit.

Tubuh anak yang terlihat seperti burung terbelah menjadi dua di udara.

Hanya satu serangan.

Dia tidak mampu menghindar dari serangan Executioner, dan terbunuh dalam sekali serang.

Senyum jahatku langsung membeku.

Aku sadar kalau aku telah membuat kesalahan, satu kaki mereka sudah masuk ke dalam lubang
kubur.

Ternyata, akulah orang yang berpikiran dangkal di sini.

“Itulah kenapa aku ingin segera menolong mereka!”

Teriakan Ruijerd terdengar seperti dicampuri dengan rasa jengkel.

Aku segera menggunakan stone cannon, dan pada waktu yang sama Ruijerd menyerbu ke arah para
monster.

Setelah menerima sihirku, Executioner masih hidup. Dia masih bisa berdiri setelah menerima stone
cannon-ku yang mampu menghancurkan stone treant dalam sekali serang.

Bajingan ini terlalu kuat, aku pikir begitu, tapi setelah aku amati dari dekat, ternyata tangan
kanannya hancur.

Seranganku tidak tepat sasaran.

Executioner itu mengambil pedang yang jatuh dengan tangan kirinya, dan menerjang ke arahku.
Sekalipun kecepatan larinya tampak lambat saat aku melihatnya dari jauh, tapi kalau dia lari kemari

202
dengan kecepatan seperti itu, aku merasa kalau itu adalah kecepatan yang benar-benar tidak bisa
dinilai dari penampilannya yang tampak berat.

Aku dengan tenang memasang jebakan lumpur di depan kaki si monster. Dia melangkahkan satu
kakinya ke dalam jebakan tersebut, dan jatuh ke bawah.

Kemudian aku memunculkan batu raksasa di atasnya, dan menghantamkannya secara paksa ke
tubuhnya.

Pada waktu yang sama, Ruijerd dan yang lain berhasil menghabisi semua Almond Anaconda.

Bagian 6
“…... Haa, haa........ Itu...... Haa, haa..... sangat membantu.”

Tubuh Kurt gemetar dengan wajah pucat pasi, tapi dia dengan sungguh-sungguh berterima kasih
kepada kami.

“K, kalian.......... benar-benar kuat.......”

Executioner sudah berubah menjadi bantal bagi batu raksasa yang aku panggil, dan kepala para
Almond Anaconda berhasil dipenggal dengan sempurna.

Benar, ini adalah kemenangan yang kami dapat dengan mudah.

Meskipun kami mampu mengalahkan mereka dengan mudah, kami tetap tidak bisa menyelamatkan
dia.

“Tidak, aku tidak menyelamatkan kalian tepat waktu.... aku minta maaf.”

Kurt menatapku dengan penuh hormat.

Dadaku benar-benar terasa sakit saat melihatnya, dan aku pun memalingkan pandanganku.

Pandangan yang aku alihkan menghadap si pemuda yang tubuhnya terbelah menjadi dua.

Wajah dengan paruh burung, dan kalau tidak salah nama anak itu adalah Gaburin. Kalau aku tidak
memikirkan hal-hal yang tidak penting, mungkin dia tidak akan mati.

Saat aku merenungkan diri, Ruijerd meraih kerah bajuku, mengangkat dagunya untuk menunjuk ke
arah tubuhku dan berkata.

“Ini kesalahanmu.”

Tanpa sungkan-sungkan, ucapannya menusuk hatiku.

“Ya.......”

“Mereka bertiga seharusnya bisa kita selamatkan!”

Aku tahu.

203
Aku tahu itu.

Aku juga tidak mau situasinya berakhir seperti ini!

Aku merasa sedih.

Aku benar-benar tidak menginginkan hasil seperti ini.

Aku merenungkannya.

Aku menyesalinya.

Kenapa kamu mencelaku seperti ini, sekalipun aku sudah mencoba untuk bertobat.

“Aku juga berusaha sebisa mungkin! Aku mencoba untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari
timing yang terbaik! Kenapa kamu masih saja menyalahkanku!”

“Karena ada seseorang yang mati!”

Aku tidak sengaja meningkatkan nada bicaraku, dan Ruijerd membalas dengan jawaban yang
sempurna.

“Urgh....”

Aku tidak mampu membantah itu.

Memang seakan-akan, akulah yang membunuh anak itu.

“….....”

Sampai saat ini Eris masih berdiam diri.

Dia mungkin memiliki pemikiran tersendiri, saat dia sedang menatap tubuh Gaburin.

Dia mungkin tidak memiliki sesuatu yang bisa dia ucapkan kepadaku.

Itu karena aku memang sudah gagal. Dalam situasi di mana nyawa dipertaruhkan, aku lebih
mementingkan keuntungan yang bisa aku dapatkan, dan gagal untuk menyelamatkan seseorang.

“Hey, hey, jangan bertengkar satu sama lain.”

Pada akhirnya, yang datang untuk menghentikan kami adalah Kurt.

“Ini tidak ada hubungannya denganmu, semuanya adalah salah orang ini.”

Ruijerd tidak memperhatikan dia, tapi Kurt tidak berhenti sampai disitu.

“Sekalipun ini tidak ada hubungannya denganku, tapi aku tahu kalau kalian bertengkar karena kalian

204
telah mempertimbangkan untuk mengabaikan atau menyelamatkan kami saat melihat kami
bertarung, benar!?”

Tidak. Bukan begitu. Daripada mengatakan bahwa kami bertengkar satu sama lain, lebih tepat kalau
kamu menyebut bahwa aku dengan sewenang-wenang mengambil keputusan untuk mengabaikan
kalian.

“Kalian memang sangat kuat, dan pada saat itu kami sedang berada dalam situasi yang berbahaya,
tapi kalian tidak memiliki kewajiban untuk menolong kami!”

Rambut di kepala Ruijerd tampak berdiri.

“Apa maksudmu dengan kewajiban! Melindungi anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa!”

Kurt langsung marah setelah dia mendengar kalimat itu.

“Kami bukanlah anak-anak! Kami adalah petualang! Rudeus telah membuat keputusan yang tepat
sebagai seorang pemimpin kelompok!”

“Hmm......”

Ruijerd berhenti bicara.

Namun, aku tidak merasa kalau keputusanku itu benar.

“Tapi rekanmu tewas, kan?”

“Siapapun yang melihatnya tentu saja akan mengerti! Benar, kami bertiga memiliki harapan untuk
terus melanjutkan petualangan kami! Tapi kami juga memiliki keteguhan hati untuk menerima
kematian! Seorang petualang, entah itu muda atau tua, harus memiliki keteguhan seperti ini!”

Dadaku benar-benar terasa sakit.

Aku tidak memiliki keteguhan seperti itu.

Dalam pandanganku, menjadi petualang hanyalah pekerjaan untuk mencari uang.

“Aku sangat berterima kasih karena kalian telah membantu kami! Tapi urusan anggota kami adalah
masalah kami sendiri..... Bukan, itu tanggung jawab kami karena kami tidak berpikir dengan jelas
tentang kesulitan pekerjaan yang kami ambil.”

Ucapan Kurt benar-benar penuh dengan kenaifan.

Orang bisa menganggapnya sebagai rasa keadilan yang dimiliki anak muda, atau orang juga bisa
menganggapnya sebagai bocah yang belum dipengaruhi oleh parahnya lingkungan sosial.

Namun orang bisa melihat usahanya yang habis-habisan.

Itu adalah sesuatu yang tidak aku miliki belakangan ini.

205
Dalam pikiranku, hanya ada uang di tanganku dan ranking kami di guild. Aku menganggap
pekerjaan yang kami ambil sebagai permainan, dan karena itulah, aku tidak pernah benar-benar
mengeluarkan banyak usaha.

“Kamu yang di sana..... namamu Kurt? Aku minta maaf karena telah memperlakukanmu sebagai
anak-anak. Kamu adalah seorang prajurit yang sudah dewasa.”

Tampaknya Ruijerd telah memahami sesuatu dari Kurt.

“Dan, Rudeus, aku minta maaf.”

Ruijerd menurunkanku kembali ke tanah dan meminta maaf.

Insiden yang terjadi hari ini. Ruijerd tidak memiliki alasan untuk meminta maaf.

“Tolong jangan meminta maaf. Memang benar, aku telah membuat kesalahan.”

“Tidak, itu bukan sebuah kesalahan. Kamu melindungi harga diri mereka sebagai seorang prajurit.
Aku tanpa berpikir panjang malah memiliki niat untuk segera menolong mereka.”

“Bukan, itu.....”

Aku sama sekali tidak memikirkan itu.

“Ini sama seperti saat kita bertemu dengan kelompok dua penjahat kecil dulu.....”

Ruijerd mendapatkan pemahaman tersendiri.

Aku masih belum memahami itu.

Aku harus memikirkan urusan ini.

Sisi burukku akan segera terungkap, dan untuk mencegah terjadinya hal seperti ini lagi, aku harus
memantabkan semuanya.

Itulah yang harusnya aku pikirkan, tapi.

Aku benar-benar beruntung karena Ruijerd salah memahami tindakanku.

Karena ujung-ujungnya berakhir ‘OK, bukannya itu tidak masalah?’

Di dalam diriku muncul pemikiran dangkal seperti itu.

Aku mulai sedikit membenci diriku sendiri.

Bagian 7
Kurt bilang kalau dia akan membawa mayat rekannya kembali ke kota, dan kami mengawal mereka
hingga kami tiba di pintu masuk hutan.

206
Sekalipun aku pikir Ruijerd ingin mengatakan “Biarkan aku mengantar kalian sampai ke kota”.

Tapi, dia tidak mengucapkan itu.

Itu mungkin karena dia sudah mengakui kelompok Kurt sebagai kelompok prajurit.

“Sekalipun mungkin kami tidak bisa kembali ke kota karena kehilangan seseorang, tapi kami sudah
siap untuk mati.”

Eris dengan spontan berlari menghampiri mereka saat dia mengucapkan kalimat tersebut dari
punggungnya yang tampak kesepian.

“Semoga beruntung!”

Eris mengucapkan itu kepada mereka.

Sekalipun mereka tidak mampu berkomunikasi satu sama lain, tapi sepertinya Kurt mengerti tentang
apa yang coba dia katakan.

“Terima kasih..... Erm, bagaimana cara kerjanya ya?”

“Eh!”

Kurt mencium ujung jempol Eris.

Dan kemudian dia pergi sambil tersenyum.

Eris terpaku.

Aku juga tidak tahu dengan apa yang harus aku lakukan.

Eris berbalik menghadapku, dan kemudian mengelap bagian yang dicium oleh Kurt di manset armor
yang ia kenakan, sampai terdengar bunyi gesekan yang cukup keras.

“I, ini bukan seperti yang kamu pikirkan!”

Eris mengatakan itu dengan panik.

Sekalipun dia mendapat ciuman, nyatanya, yang dicium adalah sarung tangan yang ia pakai.

Sekalipun aku merasa dia tidak perlu melakukan itu secara berlebihan....

“I-ini sudah tidak dibutuhkan lagi!”

Eris melepaskan sarung tangannya, kemudian melemparnya dengan sembarangan ke bagian dalam
hutan.

Hey, hey, sarung tangan itu bukan barang gratisan.

207
“Jangan buang peralatanmu!”

“Beli sarung tangan baru adalah pemborosan!”

Ruijerd dan aku menegur Eris secara bersamaan.

Sekalipun itu adalah reflek dari pikiranku, ternyata aku masih memikirkan uang.

Haaa...........

“Diam!”

Eris menghentakkan kakinya ke tanah sambil meneteskan air mata.

Sudah lama aku tidak melihat Eris yang seperti ini.

Apa ini.

Arti dari mencium jempol.

“Rudeus! Kemari!”

Eris menjulurkan tangannya ke arahku.

Aku tidak sengaja menjilatnya.

“!”

Wajah Eris tampak benar-benar merah, dan dia memberiku sebuah pukulan.

Pukulan serius yang disengaja untuk menghilangkan kesadaranku.

Aku merasa ada tulangku yang patah.

Kalau kamu memiliki pukulan seperti ini, maka kamu akan bisa menguasai seluruh dunia.

Aku jatuh ke tanah dengan cara yang tidak enak dilihat.

Apa yang harus aku lakukan?

Pada waktu yang sama, aku melihat Eris menatap bagian yang aku jilat. Kemudian dia menjilatnya
dengan lidahnya sendiri.

Yang mana setelahnya, merah-merah yang ada di pipinya menjalar hingga telinga, dan dia
mengusapkan tangannya di pakaian yang ia kenakan.

208
“Ma, maafkan aku Rudeus, tapi kamu tidak boleh menjilatnya!”

Tindakannya itu terlalu manis, jadi aku benar-benar memaafkannya.

Aku sekarang agak baikan, walaupun kegagalan barusan telah menghilangkan semua semangatku.

Bagian 8
Aku mempertimbangkan kembali hal-hal tentang Ruijerd saat kami berjalan di dalam hutan.

- Menyukai anak kecil.

- Menjunjung tinggi keadilan.

Itulah yang aku ketahui soal Ruijerd di masa lalu.

Namun hari ini aku memiliki kosakata yang baru untuknya.

-Prajurit.

“Ruijerd-san, menurutmu, prajurit itu apa?”

“Prajurit adalah mereka yang melindungi anak-anak dan menghargai rekan-

rekannya.” Dia langsung memberikan jawaban.

Tapi pada akhirnya aku memahami alasan yang membuat Ruijerd marah.

Dia tidak pernah sekalipun berpikir tentang membela keadilan, namun dia hanya mengejar tujuan
berupa harga diri seorang prajurit.

Seorang prajurit tidak boleh melukai anak-anak.

Seorang prajurit harus selalu melindungi anak-anak.

Seorang prajurit tidak boleh meninggalkan rekan-rekannya.

Seorang prajurit harus selalu melindungi rekan-rekannya.

Dia hanya memikirkan hal-hal seperti itu.

Karena itulah, dia menganggap bahwa penculik yang menendangku adalah orang jahat.

2 orang yang tidak melawan musuh mereka, namun memohon ampunan untuk bisa menyelamatkan
nyawa mereka, adalah orang jahat.

Kurt dan kelompoknya kemungkinan besar dia anggap sebagai anak-anak. Karena telah
meninggalkan mereka sendirian, Ruijerd pasti menganggapku sebagai orang jahat.

Tapi setelah Kurt menyangkal pernyataannya, Ruijerd mengubah cara pandangnya. Kini dia
menganggap mereka sebagai anak-anak yang sudah menjadi prajurit.

209
Karenanya, dia memaafkan tindakanku.

Atau mungkin itu karena dia merenungkan tindakannya sendiri, bahwa dia tidak memperlakukan
mereka sebagai seorang prajurit.

Aku benar-benar tidak mengerti letak garis pembatas antara anak-anak dan prajurit yang ada di
dalam pikiran Ruijerd.

Sekalipun Eris dianggap sebagai anak-anak, lalu aku dianggap sebagai apa?

Haruskah aku bertanya, ataukah tidak?

“Ada pertempuran yang sedang berlangsung.”

Ruijerd tiba-tiba mengucapkan kalimat peringatan saat batinku sedang mengalami konflik.

“Itu....... kelompoknya Blaze?”

“Ya.”

Sepertinya itu adalah Blaze.

Aku tidak tahu bagaimana mata ketiga milik Ruijerd bisa melihat. Sekalipun mata itu ditutupi oleh
kerudung, dia masih bisa melihat.

Dan juga, itu bukan cuma berfungsi sebagai radar, dia juga bisa membeda-bedakan individu.

Itu benar-benar praktis, aku juga mau mata seperti itu.

“Haruskah kita membantu mereka?”

“Tidak perlu.”

Ranking B memang hebat, tampaknya Ruijerd menganggap mereka sebagai prajurit.

Di depan hutan, ada ular raksasa yang sedang melingkar di sana. Dan kemudian yang mengelilingi
itu adalah 4 orang.

Tapi mereka semua tewas.

Oh, jadi itu sebabnya dia mengatakan bahwa kita tak perlu membantu mereka?

Aku tidak bisa menemukan tubuhnya Blaze, mungkin dia melarikan diri.

“Bagaimana dengan dua yang lainnya?” “Mereka mati.”

Sepertinya kelompok mereka benar-benar musnah.

210
Aku mengangkat dan menempelkan kedua telapak tanganku.

“Tapi Makhluk sihir seperti apa itu?”

Makhluk sihir yang menghabisi kelompoknya Blaze memiliki ukuran yang luar biasa besarnya.

“Itu adalah seekor Red-Fang Cobra.”

Tubuh dari ular berwarna merah itu tidak bisa dipeluk sekalipun aku dan Eris menggunakan kedua
tangan kami, dia memiliki panjang sekitar 10 meter, dan lehernya yang terbuka tampak seperti
sedang mengancam kami.

Di tengah-tengah tubuhnya ada benjolan besar, aku khawatir yang dia telan adalah seekor babi.
Manusia berkepala babi.

Kalau dipikir-pikir, bukannya seharusnya itu ular putih?

“Aku tidak mengira kalau hutan ini ternyata dihuni oleh Red-Fang Cobra, sebesar ini pula.”

“Jadi maksudmu, biasanya ular itu tidak tinggal di sini?”

“Biasanya. Tapi ada kemungkinan kecil bahwa ular itu bisa muncul, seperti sekarang.”

Red-Fang Cobra adalah spesies dengan ranking yang lebih tinggi.

Ular itu memiliki tubuh yang lebih besar daripada White-Fang Cobra, dan juga lebih lincah. Seluruh
tubuhnya ditutupi oleh sisik yang tahan api, dan taring tajam mereka juga mengandung racun
mematikan.

Aku tidak yakin apa yang harus dimakan oleh White-Fang Cobra untuk menjadi seekor Red-Fang
Cobra, tapi ada kemungkinan kecil bahwa Red-Fang akan muncul di antara populasi White-Fang
Cobra.

Walaupun White-Fang Cobra adalah Makhluk sihir dengan ranking B, namun seekor Red-Fang
Cobra adalah lawan yang kuat dengan ranking A.

Satu kelompok ranking B pasti akan dia habisi dalam waktu singkat.

Ular itu sedang menikmati santapannya, dan tampaknya dia tidak terlalu memikirkan kami.
Sepertinya dia hendak melahap korbannya yang ketiga.

“Bisakah kita melakukannya?”

Eris dengan percaya diri menghunuskan pedangnya.

“Haruskah kita melakukannya?”

Ruijerd meminta pendapatku.

211
“…..Apa kamu yakin bahwa akulah yang harus memutuskan ini?”

“Aku serahkan keputusannya kepadamu.”

“Siapa lagi yang bisa membuat keputusan?”

Aku dipercaya untuk membuat keputusan.

Setelah melalui sedikit pertimbangan, pekerjaan yang kami ambil adalah menyelidiki atau
menghabisi Makhluk sihir misterius.

Mungkin mereka salah mengira Red-Fang Cobra sebagai White-Fang Cobra.

Dan sepertinya tidak ada White-Fang Cobra di sini.

Sekarang setelah kami berhasil menemukan sesuatu seperti ini, sekalipun kami kembali, pekerjaan
kami akan tetap dianggap selesai.

Tapi kalau kami mengalahkan monster ini, kami akan mendapatkan 2 Koin Besi sebagai upah.

Kalau kami bisa mengalahkannya, aku masih tetap ingin mengalahkannya.

Tapi sekalipun aku ingin melakukan itu, ada peribahasa yang cocok untuk mendeskripsikan situasi
seperti ini.

Dia yang bertarung dan melarikan diri, akan hidup untuk melihat esok hari.

Baru saja, ada seseorang yang mati di hadapan kedua mataku.

Kalau kalah, kami akan mati.

Kami tak seharusnya menyeberangi jembatan yang berbahaya itu.

“Kalau kamu mau, aku bisa membunuhnya sendiri.”

Saat aku sedang bingung memikirkan itu, Ruijerd memberikan saran kepadaku.

“Ruijerd-san ingin mengalahkan makhluk itu sendirian?”

“Aku sendiri sudah cukup untuk membunuhnya.”

Kalimat itu benar-benar meyakinkan.

Aku merasa dia sedikit mirip dengan Death-san.

Dia mampu mengatasi makhluk dengan ranking A.

Yah, karena Ruijerd sudah mengucapkan itu, harusnya sih kami akan baik-baik saja.

212
Baiklah.

“Kalau begitu, ayo kita lakukan ini.”

Aku telah membuat keputusanku.

Bagian 9
Mereka berdua bertarung dalam jarak dekat, sedangkan aku bertarung dari jarak jauh dengan
menggunakan sihir.

Itu adalah kombinasi yang biasa kami lakukan, jadi aku menggunakan Stone Cannon seperti biasa.

Kali ini, karena lawan kami adalah Makhluk sihir dengan ranking A, aku meningkatkan kekuatan
sihirku dan membentuk peluru batunya menjadi sebuah pasak, untuk memberinya efek ledakan
setelah pelurunya mengenai lawan, dan juga menambahkan sihir api ke dalamnya.

Tembak.

Peluruku meluncur dengan kecepatan super, mengarah tepat ke ular merah, dan berakhir dengan
sebuah ledakan besar.

Itulah yang aku bayangkan di dalam pikiranku.

“Apa!?”

Red-Fang Cobra memutar tubuhnya, dan menghindari peluru yang aku tembakkan.

Makhluk itu menghindari seranganku.

Ini bukanlah kebetulan. Ular itu mampu dengan jelas melihat datangnya seranganku, dan
menghindarinya.

Peluruku meluncur ke tempat yang agak jauhan, dan meledak di sana.

“Itu bohong kan........”

Serangan kejutanku gagal.

Tapi pasukan spesial kami tidak akan berhenti. Ruijerd memimpin di depan, sedangkan Eris
mengikutinya dari belakang.

Itu sedikit berbeda dari formasi yang biasa, biasanya Eris yang berada di depan.

“Saaa!”

“…..Hmph!!”

Ruijerd dengan dashyat mengincar kepala ular merah, berusaha untuk menusuknya dengan

213
menggunakan tombak. Red-Fang Cobra kembali memutar dirinya untuk menghindari serangannya,
kemudian dia memanfaatkan rekoilnya untuk menggigit Ruijerd.

Ruijerd dengan mudah menghalau gigitan ular dengan tombaknya, dan lubang yang besar pun
muncul di tanah di tempat tertancapnya taring ular itu.

Pada waktu yang sama, Eris memutar ke belakang ular itu dan mengayunkan pedang untuk
memotong ekornya, tapi sayangnya usahanya tidak berhasil.

Itu karena, entah itu sisiknya, atau dagingnya, atau keduanya, benar-benar keras.

“Saaaaa!”

Ular itu mulai mengincar Eris, dan pada waktu yang sama, Eris dan Ruijerd menjauh dari tubuh ular
itu.

Menggunakan celah tersebut, sihirku segera melayang ke arah Red-Fang Cobra.

1. Aku

2. Eris

3. Ruijerd

Sekalipun nomor 2 dan 3 dibalik, sinyal ini masih mengikuti kombinasi awal yang sudah kami
ciptakan sebelumnya.

“Seranganku meleset lagi!?”

Tapi Red-Fang Cobra kembali menghindari seranganku.

Kali ini, bagian depan dari peluru yang aku tembakkan memiliki ujung yang lancip, jadi
kecepatannya pun meningkat, namun peluru itu tetap melaju melewati Red-Fang Cobra, dan
mematahkan beberapa pohon yang ada di belakangnya.

Dia melakukan itu lagi, menghindari serangan setelah berhasil melihatnya.

Sekalipun hasilnya seperti itu, sebenarnya aku tidak begitu mempermasalahkan, apakah peluruku
berhasil atau gagal mengenai tubuh si ular.

Ruijerd dan Eris menyerang seperti gelombang. Ruijerd dengan mantap mengincar otak dan jantung
si ular, sedangkan Eris terus-terusan menebas ekornya untuk mengalihkan perhatiannya.

Sihir yang terkadang menyerempet tubuh ular itu, memberinya sedikit kerusakan.

Walaupun formasi ini tampak sederhana, namun itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan
mudah.

Sekalipun mungkin akan muncul celah bila ular itu mengincar Eris dengan cermat, kontrol Ruijerd

214
terhadap alur pertempuran benar-benar tampak sempurna, jadi ular itu tidak mampu mengabaikan
kami bertiga.

Serangan Ruijerd tidak berhasil mengenainya, tapi Red-Fang Cobra perlahan mulai merasa lelah, dan
gerakannya pun juga perlahan mulai menjadi tumpul.

Dan kemudian, Stone Cannon yang aku luncurkan akhirnya menghantam tubuh si ular.

Bagian 10
Saat tubuh Red-Fang Cobra sudah selesai dipotong-potong, matahari sudah terbenam.

Di hari itu, makan malam kami adalah daging Red-Fang Cobra.

Sekalipun aku tidak tahu di mana daging itu bisa dijual, kami mencabut taring-taringnya dan
menggulung kulitnya seperti karpet.

Telur yang dicari-cari oleh Kurt juga berhasil kami temukan, tapi telur-telur itu terlalu besar untuk
dipindahkan. Setelah berpikir untuk waktu yang cukup lama, kami memutuskan untuk
menghancurkannya.

Itu karena, meningkatkan populasi Makhluk sihir adalah hal yang dilarang.

Setelah mengambil semua barang yang bisa dijual milik kelompoknya Blaze, kami membakar dan
mengubur tubuh mereka.

Kalau kami mengabaikan mayat mereka, ada kemungkinan mereka akan berubah menjadi
Executioner.

Aku benar-benar tidak paham tentang bagaimana mereka bisa bangkit sebagai zombie.

Tapi harus aku akui, Red-Fang Cobra itu benar-benar luar biasa.

Aku memikirkan pertempuran yang baru saja kami alami. Aku ingat bagaimana ular itu terus-terusan
menghindari serangan sihirku.

Dia menghindar.

Dia menghindar berulang kali.

Hingga saat-saat terakhir, hampir tidak ada seranganku yang benar-benar tepat sasaran.

Kalau dipikir-pikir, Executioner juga melakukan hal yang sama.

Aku kira seranganku sudah pasti akan tepat sasaran, tapi ternyata dia hanya kehilangan satu tangan.

Jadi Makhluk sihir yang memiliki ranking B dan keatas bisa menghindari serangan sihir? Red-

Fang Cobra.

Dia bahkan bisa menghindari tombak Ruijerd.....

215
Tapi seharusnya itu karena Ruijerd tidak bertarung dengan serius. Kalau dia serius, dia mungkin
akan bisa menghabisi ular itu dengan sekali serang.

Ular itu tidak menghindari serangan Eris karena ancamannya terlalu rendah, jadi dia tidak perlu
menghindarinya.

Tapi semua mahkluk yang ada di dunia ini benar-benar monster yang hebat.

Bahkan seorang manusia saja bisa menghindari serangan sihir, jadi tentu saja Makhluk sihir mampu
menghindari itu.

Mungkin saja Makhluk sihir dengan ranking S tidak akan mendapatkan luka sama sekali sekalipun
terkena Stone Cannon-ku dari jarak dekat.

Itu benar-benar mengerikan.

Lebih baik aku menghindari tempat-tempat yang berbahaya seperti itu.

Dengan begitu, kami menyelesaikan pekerjaan kami.

Dan kemudian, pekerjaan ini akan menjadi pekerjaan terakhir kami di kota ini.

216
Bab 13
Kesalahan, Kekacauan dan Keteguhan Hati
Bagian 1
Setelah kami membunuh Red-Fang Cobra, kami kembali ke guild. Seperti biasa, kami bertemu
dengan Jalil di luar bangunan guild. Kami akan menukar kartu kami, kemudian menyerahkan taring
dan sisik Red-Fang Cobra kepadanya, kemudian berbagi cerita kami.

Karena kali ini ada terlalu banyak material yang harus kami bawa, kami memasuki bangunan guild
bersama Jalil dan yang lainnya. Seperti yang sudah kuduga, Nokopara datang menghampiri kami.
Orang ini benar-benar tinggal di dalam Guild Petualang sepanjang waktu, dan dia akan selalu datang
menghampiri kami.

“Woah, kalian memburu sesuatu yang menarik ya. Hey, bukannya ini sisiknya Red-Fang Cobra?
Ah?”

Aku memberikan sinyal kepada Jalil dengan menggunakan mataku, agar dia mulai berbicara tentang
apa yang sudah kami diskusikan sebelumnya.

“Ah, benar. Beruntung, kami bertemu ular itu saat dia sudah dalam kondisi lemah.”

“Hah~ Cuma kalian saja ya~”

Dia tersenyum, layaknya melihat ada sesuatu yang menarik. Nokopara memandang rendah Jalil.

Apa ada yang salah? Rasanya ada sesuatu yang berbeda dari biasanya.

“Se, semua anggota kelompok Super Blaze tewas. Mereka lah yang melukai Red-Fang Cobra.”

“Apa? Blaze....... tewas?”

“Ya.”

“Hm, mau bagaimana lagi, mereka bertemu dengan Red-Fang Cobra.....”

Nokopara mendesah dengan ekspresi bosan.

“Tapi, selemah apapun monster itu, kalian berdua tidak mungkin bisa membunuh seekor Red-Fang
Cobra...”

“Soal itu, sebenarnya ular itu sudah sekarat. Bukan, tidak salah kalau ular itu dibilang sudah mati.
Sekalipun dia masih bernafas, tapi itu sudah tidak ada bedanya dengan mati.”

Jalil buru-buru pergi setelah berbicara dengan kecepatan tinggi. Ekspresi Nokopara tampak seperti
tidak mempercayai penjelasan dari Jalil, dan dia mengganti targetnya pada kami.

“Kalian pergi untuk mencari hewan peliharaan lagi hari ini?”

217
“Ya, teknik untuk mencari hewan peliharaan milik Jalil-sensei benar-benar hebat, dan kami berhasil
mendapatkan beberapa koin untuk hari ini.”

“Hoh~”

Aku ingin pergi dari sini secepat mungkin. Aku merasa ada sesuatu yang benar-benar salah.

Namun, Nokopara melingkarkan tangannya di sekitar pundakku dengan senyum lebar dan berbisik
kepadaku.

“Kalau begitu, bagaimana caramu mencari hewan peliharaan di luar kota?”

Secara reflek gerakan tubuhku terhenti untuk sesaat, tapi aku pikir aku masih bisa menahan ekspresi
terkejut pada wajahku. Aku sudah menduga bahwa situasinya akan berkembang menjadi seperti ini,
intinya, dia melihat kami pergi keluar kota.

“Kami cuma kebetulan saja keluar kota.”

“Hoh~, apa yang kalian lakukan diluar?”

Percakapan ini menuju ke arah yang buruk. Nokopara menangkap pundak Jalil.

“Apakah di dalam kota ini juga ada Red-Fang Cobra?”

Aku mengerti, dia melihat Jalil berkeliaran di dalam kota, yang artinya rahasia kami sudah ketahuan.

“Ara, ini benar-benar merupakan insiden yang luar biasa, itukah yang mau kamu katakan?”

Perkembangan seperti ini juga berada dalam ekspektasiku. Ada beberapa metode yang bisa kami
gunakan untuk melarikan diri dari situasi ini.

Sebagai contoh, kami bisa mengkhianati Jalil dan menyelesaikan masalah ini. Kami tinggal bilang
kalau kami dipaksa untuk mengambil pekerjaan ini, dan sebenarnya kami benar-benar enggan untuk
menerimanya.

Tapi aku tidak bisa menggunakan solusi ini. Kalau aku melakukan itu, aku mungkin akan ditusuk
oleh Ruijerd, karena itu bukanlah sesuatu yang boleh dilakukan sebagai seorang prajurit.

“Hey, hey, kalau sudah sampai di sini ceritanya, lebih baik kalian berhenti berpura-pura bodoh.”

“Apa maksudmu dengan berpura-pura bodoh? Sebenarnya, apa yang kami lakukan?”

“Huh?”

“P-Hunter membantu kami menyelesaikan pekerjaan, dan kami membantu P-Hunter dengan
pekerjaan mereka. Hanya itu.”

Aku terus berakting layaknya orang yang tidak tahu apa-apa, dan mengubah arah percakapan kami
ke arah yang serius. Aku sudah memeriksa peraturan petualang lagi, dan seharusnya aku tidak salah

218
soal ini. Tapi ini tidak benar-benar seperti apa yang tertulis di dalam aturan. Dunia ini bukanlah
dunia di mana kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu inginkan. Tapi lebih tepatnya, aku tidak tahu
letak garis yang memisahkan antara melanggar aturan atau tidak, jadi aku menyeret percakapan ini
ke arah logika.

“Apa kamu bercanda? Menurutmu, apa yang akan terjadi kalau orang-orang idiot lainnya meniru apa
yang kalian lakukan?”

“Apa yang akan terjadi?”

“Kalau kalian mampu menggunakan uang untuk membeli pekerjaan, maka Guild Petualang ini tidak
ada artinya.”

Hm, kami tidak melakukan pertukaran uang..... Kalimat argumen seperti itu tidak akan berhasil.
Tapi, memang benar, mengklasifikasikan dan melakukan jual beli terhadap suatu pekerjaan.

Aku mengerti. Orang ini cerdik.

Benar, kalau apa yang kami lakukan ini tersebar secara luas, akan ada orang yang menggunakan
uang untuk melakukan transaksi jual beli pekerjaan. Sebagai contoh, mengambil semua pekerjaan
ranking D, kemudian menjualnya ke suatu kelompok dengan ranking D, dan orang-orang yang
menjualnya bisa menggunakan uang yang mereka dapatkan untuk meningkatkan ranking mereka,
sekalipun mereka tidak melakukan apa-apa.

Tapi dengan metode seperti itu, bila mereka gagal menjual pekerjaan yang mereka ambil, maka
mereka harus membayar biaya kompensasi.

“Nokopara, untuk apa kamu memperhatikan ini? Kami tidak mengganggumu, kan?”

“Hoho, betapa hati-hatinya cara bicaramu. Sekarang, hanya ada 2 jalan yang bisa kalian pilih. Oi,
Jalil, dengarkan aku.”

Nokopara meraih kerah bajuku dan mengangkat tubuhku. Dibelakangku, Ruijerd dan Eris tampak
benar-benar marah. Bagaimanapun juga, tahan dulu emosi kalian, percakapan ini masih belum
selesai.

“Hehehe.....”

Aku tidak bisa membaca ekspresi wajah Nokopara, karena kepalanya berbentuk kuda. Tapi karena
senyumnya itu hambar, harusnya aku bisa memahami itu.

“Kalau kalian tidak ingin kualifikasi petualang kalian dicabut, beri aku 2 Koin Besi setiap bulannya.”

Merepotkan sekali.

Ini adalah pertama kalinya bagiku bertemu orang seperti ini semenjak datang ke dunia ini.

Belakangan ini ada orang yang tidak baik, namun juga tidak jahat. Mengatasi orang jahat itu mudah,
karena aku tidak perlu terlalu banyak mempertimbangkan tindakanku.

219
Tapi Nokopara, jelas saja dia selalu berada di dalam Guild Petualang. Dia terus-terusan mengawasi
orang-orang yang melakukan hal-hal ilegal. Setelah dia menemukan bukti, dia akan mulai
mengancam korbannya, dan itu adalah bisnis yang benar-benar menarik.

Kalau orang ini melaporkan kami, habis sudah nasib kami sebagai petualang. Tidak, kalau dia
melakukan itu, dia juga akan ketahuan karena telah melakukan sesuatu yang ilegal.

“Kalian pasti sudah mendapat banyak uang, kan? Hehe, kalian bisa kan membaginya denganku?”

“B, boleh aku tanya?”

Aku berpura-pura kehilangan ketenanganku, sambil melanjutkan percakapan kami dengan tenang.

“Ah?”

“Tindakan kami bisa diklasifikasikan sebagai jual beli pekerjaan, kan?”

“Benar, kalau ketahuan, kualifikasi petualang kalian akan dicabut dan kalian juga harus membayar
denda, kalian tidak mau itu kan?”

“Tidak, tidak.”

Tenang, tidak perlu merasa panik, aku juga sudah mempertimbangkan situasi seperti ini.

Tidak masalah, untuk saat ini masih belum ada masalah.

“B, bagaimanapun juga, aku tidak punya uang sekarang, bolehkah Jalil dan aku melaporkan
pekerjaan kami terlebih dahulu?”

“Oh silahkan, tuanku~”

Ternyata orang ini bodoh.

Aku berjalan ke konter pegawai sambil memikirkan itu.

“H, hey..... apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita lakukan!”

“Tenang, santai saja.”

Aku menenangkan Jalil yang sedang panik dan menyuruh Veskel untuk datang menghampiriku.

Setelah kami mendapatkan upah dari pekerjaan yang kami selesaikan, kami akan membubarkan P-
Hunter dan menggabungkan Jalil dan Veskel ke dalam Dead End. Itu memang merupakan solusi
yang tidak ada artinya, dan aku tidak tahu seberapa mendetil buku catatan yang dimiliki oleh Guild
Petualang.

Saat aku membalikkan badanku, aku melihat status kemarahan Ruijerd sudah mencapai tingkat
MAX, sementara Nokopara berdiri tepat di hadapannya. Sekalipun kami melanggar aturan,

220
tampaknya metode pemerasan yang licik seperti ini adalah sesuatu yang terlarang bagi seorang
prajurit.

Pokoknya, aku mengirim sinyal untuk menghentikan Ruijerd terlebih dahulu.

Eris tampaknya tidak memahami situasi yang sedang terjadi saat ini, dan kalau dia mengerti, aku
khawatir orang yang akan menghajar Nokopara terlebih dahulu adalah Eris, dan dia tidak akan
menggunakan kepalan tangan, melainkan pedangnya.

“Oi, berikan jatahku untuk hari ini.”

Setelah berjalan mundur, Nokopara kembali melingkarkan tangannya di sekitar pundakku dengan
senyuman lebar, dan saat Jalil hendak menyerahkan 2 Koin Besi sambil tersenyum tegang, aku
menggenggam tangannya terlebih dahulu.

“Sebelum itu, aku ingin menanyakan satu hal kepadamu.”

“Tanya apa. cepatlah, aku sedang sibuk.”

Aku menarik nafas dalam-dalam di dalam hatiku dan berdoa agar semuanya berakhir dengan sukses.

“Apa kamu punya bukti kalau kami melakukan sesuatu yang ilegal?”

Nokopara mendecakkan bibirnya dengan penuh amarah, dan bunyi kecapannya terdengar di seluruh
bagian dari bangunan Guild Petualang.

Bagian 2
Pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Dead End, dipilih dari buku catatan organisasi. Para pegawai
Guild Petualang tidak menanyakan alasannya. Sepertinya ini bukan pertama kalinya bagi Nokopara
untuk melakukan hal-hal seperti ini.

Kami pergi mengunjungi rumah orang yang pernah mengajukan permohonan di organisasi.

“Aku kasih saran ya buat kalian, jangan bunuh aku di lorong-lorong kota, oke?”

Nokopara mengucapkan itu sembari menatap Ruijerd dan Jalil.

Ruijerd mengeluarkan hawa membunuh yang luar biasa, apa Nokopara tidak takut kepadanya?

Atau mungkin dia sudah terbiasa dengan hawa membunuh seperti itu.

“Kalau aku mati, rekanku akan melapor ke organisasi, dan aku berbeda dari kalian yang masih
ranking C. Aku adalah orang yang mampu naik ke ranking B.”

Kalimat yang terakhir itu sudah jelas cuma sebuah gertakan. Nokopara juga tidak percaya kalau
dirinya sendiri mampu menang melawan 5 orang sendirian. Tidak peduli seberapa banyak dia
mencoba untuk memojokkan kami, dia juga tetap tidak ingin mati.

Meski begitu, pemikiran yang dia miliki itu terlalu dangkal. Kalau aku berada dalam posisinya,
setidaknya aku akan membawa 1 pengawal.

221
“Kita sampai, kita sampai.”

Rumah pertama.

Itu adalah rumah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Setelah mengetuk pintu, seorang wanita
tua yang tampak keras kepala keluar dari dalam rumah. Dia memiliki hidung yang mirip seperti
paruh elang, dan mengenakan jubah berwarna hitam di tubuhnya. Sepertinya ada aroma manis yang
menyeruak dari bagian dalam rumah, dan kemungkinan besar, dia sedang membuat permen
Neruneruneru.

Dia menunjukkan ekspresi curiga saat melihat Nokopara, namun dia ganti menunjukkan senyum saat
dia melihat Veskel.

“Ara, bukannya ini Veskel? Kenapa kamu membawa begitu banyak orang kemari? Ah, apakah
mereka semua anggota dari “Dead End Ruijerd”?”

Ruijerd menatap kami dengan terkejut. Dia melihat wanita tua tengah melirik ke arah Veskel.

“Hah!”

Nokopara tertawa.

“Nenek, anda telah ditipu. Orang-orang ini bukan anggota dari Dead End.”

“Ah--?”

Wanita tua itu membalas tatapan Nokopara dan mendengus lewat hidungnya.

“Memang bagaimana caranya mereka menipuku?”

“Bagaimana, huh.”

“Veskel membasmi semua serangga yang ada di rumahku. Ras Zumeba memang hebat, sejak saat
itu, aku belum pernah melihat satu ekor pun serangga yang berkeliaran di dalam rumahku.”

Sepertinya nenek ini pernah dilayani oleh Veskel. Kalau dipikir-pikir, bukannya Ruijerd pernah
menyebutkan tentang hal ini saat dia tengah memata-matai Veskel dengan mata ketiganya.

“Selama kalian mengerjakan tugas kalian dengan baik dan menyeluruh, aku tidak keberatan kok
sekalipun kalian adalah Dead End yang asli.”

Bukan hanya Nokopara yang terkejut, Dead End yang asli sendiri pun juga tampak terkejut.

“T, tapi.”

“Aku tahu hidupku sudah tidak lama lagi, dan kalau bisa, aku ingin bertemu dengan Dead End yang
asli sebelum aku meninggal.”

Kamu sudah ketemu dengannya.

222
Kedua mata Nokopara terbuka lebar karena terkejut, dan ia berbalik untuk menghadap Veskel.

“Veskel! Bajingan, keluarkan kartu identifikasi petualang milikmu!”

Veskel tampak sedikit kaget mendengarnya, namun dia tersenyum lebar. Di tangannya, ada sebuah
kartu yang di permukaannya tertulis nama “Dead End”.

“Apa! B, brengsek, apa kalian main-main denganku........!”

Terlambat, “P-Hunter” sudah tidak ada lagi.

Kalau kamu memeriksanya, mungkin informasi itu masih ada di dalam buku catatan organisasi, dan
kalau kamu menyelidikinya dengan lebih teliti, mungkin ada pelanggaran yang tertulis di sana. Tapi
sepertinya Nokopara tidak memikirkan itu.

“Sialan! Ke rumah berikutnya!”

Kami tidak kembali ke Guild Petualang.

Aku tersenyum congkak sambil mengikuti Nokopara.

Bagian 3
Setelah mencari beberapa orang yang mengajukan permohonan, wajah Nokopara berubah dari merah
menuju hijau.

“Bangsat, apa yang sebenarnya terjadi di sini.”

Semua orang yang mengajukan permohonan menganggap Jalil dan Veskel sebagai anggota dari
“Dead End”. Dan kartu petualang mereka juga memiliki tulisan “Dead End”.

Ditambah lagi, saat kami mengunjungi gadis kecil yang mengajukan permohonan pertama yang kami
terima di kota ini, dia memeluk kaki Ruijerd dengan riang gembira. Sungguh reuni yang
mengharukan.

“Nokopara-san, aku minta maaf, tapi kalau kamu tidak memiliki bukti apapun, aku tidak bisa
memberikan uangnya kepadamu.”

“Bangsat!”

Kini situasinya telah berubah, dan kami bisa melaporkan Nokopara karena telah mengganggu
pekerjaan kami, atau apa lah.

“He, he, he.”

Secara tidak sadar, aku mulai tertawa seperti orang jahat.

Saat aku tertawa, kami tiba di tujuan terakhir, yaitu “Paviliun Tapak Serigala”. Sepertinya Jalil dan
Veskel pernah kerja di sini sebelumnya, dan mungkin akan sulit bagi kami untuk menutupi rahasia
kami bila ada seseorang yang mengenali kami.

223
Tapi aku tidak ingat dengan apa yang dikatakan oleh si pemohon. Yah, sama seperti sebelumnya,
pasti ada cara untuk mengatasi masalah yang mungkin akan muncul nantinya.

“Ini adalah orang terakhir.”

Ada dua orang yang keluar dari “Paviliun Tapak Serigala”. Tubuhku langsung membeku saat
melihatnya.

Sialan.

Alarm yang ada di dalam pikiranku berdering kencang.

Ini adalah situasi yang gawat.

Ini adalah serangan udara.

Pesawat musuh berhasil menginvasi kita.

Situasi yang tidak terduga.

Ini dengan jelas menunjukkan kekurangan dari pemikiranku, dan seberapa buruk kemampuan
adaptasi yang dimiliki otakku.

“Ah, Rudeus, kamu sudah kembali........ Terima kasih ya atas bantuannya kemarin. Omong-omong,
ada apa, kok kamu membawa begitu banyak orang?”

Kurt menyapa kami dengan ekspresi kelelahan.

Nokopara mungkin telah menyadari kegelisahanku.

Atau mungkin dari awal dia sudah merencanakan ini.

“Hey, orang yang menyelamatkan kamu adalah “Dead End”, bukan?”

Ah. Sialan. “Dead End” yang sekarang memiliki ranking D, sedangkan P-Hunter mengambil
pekerjaan dengan ranking B. Itu artinya kami tidak bisa mengambil pekerjaan itu, dan kalau ada
orang yang menyelidikinya, rahasia kami akan terkuak.

Sialan, ini benar-benar masalah.

Kurt menatap ke arahku dan Ruijerd, sementara aku menggelengkan kepalaku dengan cepat untuk
menghentikannya.

(Bersikaplah sombong, mengakulah kalau kalian tidak membutuhkan bantuan. Kalian mampu
kembali dari tempat yang berbahaya itu tanpa bantuan orang lain, kan?)

Aku memikirkan itu di dalam pikiranku. Setidaknya, aku berharap agar Kurt akan bersikap sombong
dan berkata “Ah masa, kenapa aku tidak tahu, tidak ada seorang pun yang membantu kami” dan
membantah Nokopara.

224
Kurt, melihatku menggelengkan kepala, mengangguk dengan tegas.

“Tentu saja, sebelumnya aku tidak pernah melihat orang sekuat itu.”

Oh Tuhan.......orang ini benar-benar jujur~!

Kurt menjelaskan seberapa kuatnya kami, mengatakan bahwa kami mengubur Executioner dan
Almond Anaconda, dengan meniru gerakan tubuh kami dan nada bicara seperti pembaca dongeng
profesional.

Rudeus-san itu benar-benar luar biasa.

Sekalipun Executioner itu cukup kuat untuk membuat orang merasa takut, tapi seharusnya dia tidak
bertarung melawan Dead End.

Apa kamu tahu apa yang terjadi kepadanya saat dia berduel dengan Rudeus?

Kematian Sekejap!

Itu benar, Executioner itu hancur dalam sekali serang.

Ruijerd-san juga, kekuatannya benar-benar tidak masuk akal.

Dia menari di sana sini, daa semua anacondanya mati!

Hanya dengan memikirkan itu sudah mampu membuatku merinding!

Nokopara mendengarkan ceritanya sambil mengatakan, hoh, hoh, begitukah, hmm, hmm, itu benar-
benar luar biasa, sambil tersenyum lebar. Dan kemudian.

“Aneh~~ Oi, orang yang mengambil pekerjaan di dalam kota, kenapa kalian pergi ke Hutan
Petrifikasi untuk menyelamatkan orang lain?”

“Bukan, itu, anu, kami dengan Jalil......”

“Seharian kemarin Jalil dan Veskel tinggal di dalam kota, kan?”

Rahasia kami sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, Nokopara pasti punya cara untuk benar-benar
menyudutkan kami.

Tenang! Pasti ada jalan keluar, cepat pikirkan itu, pertama-tama, aku punya 3 pilihan. Bagus sekali,
aku sudah memikirkan itu.

1.Bunuh Nokopara.

Kalau benar dia punya rekan, maka pilihan ini akan mengarah ke akhir yang buruk. Tapi mungkin
saja ini akan mengarah ke akhir yang bagus. Ini benar-benar bergantung kepada keberuntungan
kami.

225
Ini adalah rencana yang buruk.

2.Salahkan Jalil dan Veskel.

Kami adalah pemula. Mereka adalah veteran.

Kalau kami bersikeras bahwa kami telah ditipu dan diperlakukan seperti tawanan, mungkin itu akan
berhasil.

Tapi kami akan kehilangan kepercayaan Ruijerd. Kami tidak boleh mengkhianati rekan kami.

Ini adalah rencana yang buruk.

3.Serahkan uangnya dan pikirkan nanti.

Ini hanya bergantung kepada keberuntungan kami, dan sekalipun kami bisa dengan cepat
menemukan solusinya di kemudian hari nanti, Nokopara sudah tentu akan mengetahui kekuatan
tempur yang kami miliki.

Agar kami tidak bisa kabur dari dirinya atau kota, mungkin dia akan memasang jebakan 2 lapis, atau
bahkan 3 lapis.

Ini adalah rencana yang buruk.

Gawat. Semua rencana yang kumiliki adalah rencana yang buruk.

Ide-ide itu sama parahnya dengan gumaman orang yang sedang tidur.

Apa yang harus aku lakukan?

Pilihan yang paling mudah adalah opsi ke-2, tapi ini mungkin adalah langkah yang paling buruk.
Kalau kami menggunakan itu, maka kami tidak akan memiliki langkah selanjutnya. Mengkhianati
mereka berarti menghilangkan kepercayaan Ruijerd, dan Ruijerd tidak akan pernah mempercayaiku
lagi. Jangan sampai gunakan pilihan 2, itu benar-benar tidak harus digunakan.

Pilihan ke-1 itu mustahil. Tidak ada artinya bila kami melakukan itu, dan kami juga akan membuat
semua usaha yang telah kami kerahkan sejauh ini menjadi sia-sia. Sekalipun tempat ini adalah Benua
Iblis yang ganas, di mana membunuh seseorang bukanlah sesuatu yang layak untuk dibesar-
besarkan, tapi bila kami membunuh seseorang di sini, di masa depan nanti kami juga akan
mengulangi hal yang sama bila kami kembali terjerat dalam masalah.

Aku tidak mau berjalan di jalan yang penuh dengan darah.

Aku tidak memiliki determinasi seperti itu.

Pilihan ke-3 tambah parah lagi. Memberikan uang kami kepada si bajingan itu, berarti kami
mengakui bahwa kami telah melakukan sesuatu yang ilegal. Itu adalah sesuatu yang harus kami jauhi
sebisa mungkin. Dan saat kami diancam, mungkin daftar kejahatan yang kami lakukan akan semakin
meningkat. Dan kami akan dipaksa untuk melaksanakan tugas yang semakin tidak masuk akal.

226
Kalau itu aku, aku akan minta dilayani oleh Eris.

Kalau itu terjadi, ujung-ujungnya kami akan membunuh Nokopara.

Itu tidak benar, jadi satu-satunya pilihan yang tersisa adalah pilihan 3? Tidak, tidak, kalau aku
memilih pilihan 3, sekalian saja aku memilih pilihan 1.

Satu-satunya pilihanku adalah untuk membunuh Nokopara dan rekan-rekannya?

Bisakah aku melakukan itu.......

Apa benar itu satu-satunya pilihan yang tersedia........?

Aku, akan membunuh seseorang?

Bagaimana dengan rekan Nokopara yang ada di luar sana? Suruh Ruijerd untuk mencari mereka?
Bagaimana? Sekalipun Ruijerd melakukannya, kalau kami tidak tahu siapa yang sebenarnya kami
cari, kami mungkin tidak akan bisa menemukan mereka.

Haruskah kami berhenti menjadi seorang petualang? Sekalipun kami tidak memiliki kualifikasi, kami
masih tetap bisa bertahan hidup. Aku tetap mengetahui cara untuk menghemat uang di benua ini.

Tidak, kalau aku memilih itu, bagaimana dengan Jalil dan Veskel? Kalau ada yang menyelidiki,
insiden penculikan hewan peliharaan mungkin akan ketahuan. Kami sudah mendapatkan cukup
banyak uang yang bisa digunakan untuk pergi meninggalkan kota ini, tapi mereka berdua berbeda.
Mereka tinggal di dalam kota ini, dan kalau ada orang yang tahu bahwa mereka menculik hewan
peliharaan, mereka pasti akan diusir dari kota, kan? Mereka tidak memiliki kemampuan yang
mumpuni untuk hidup di alam liar, jadi pada akhirnya, itu sama saja dengan mengkhianati mereka
kan?

Bagaimana kalau kami membantu mereka bila mereka diusir dari kota?

Mustahil. Kami sendiri saja sudah dipojokkan. Kami tidak bisa melakukan itu.

Tidak, sekarang setelah situasinya berakhir seperti ini, aku harus memiliki keteguhan hati untuk
berjalan melalui jalan yang penuh dengan darah.

Coba pikirkan kembali tujuanku. Tujuanku adalah untuk mengantar Eris pulang. Demi Eris,
sekalipun itu adalah Ruijerd atau Jalil atau Veskel, aku akan mengkhianati semuanya. Sekalipun Eris
membenciku, aku rela. Sekalipun aku tidak bisa menghadap Paul atau Roxy, aku rela!

Aku akan menggunakan sihir air tingkat Saint untuk membanjiri kota ini. Ditengah-tengah
kekacauan, aku akan membawa Eris dan melarikan diri dari kota ini, dan berhenti menjadi petualang.
Sekalipun aku harus melakukan segala macam hal buruk, aku akan tetap mengantarkan Eris dengan
selamat sampai di rumah.

Sudah kuputuskan, aku akan melakukan ini.

227
Bagian 4
Setelah meneguhkan hatiku, aku mengumpulkan Mana ke dalam tanganku, di mana aku tiba-tiba
menyadari perubahan ekspresi dari wajah Nokopara.

“Hey....... Ah.....”

Wajah kepala kuda itu mendadak berubah pucat, dan kedua kakinya gemetaran.

Dia tidak melihat kearahku, tapi apa yang ada di belakangku. Aku menoleh ke belakang dan melihat
figur seorang Ruijerd. Tubuhnya basah kuyup, dan vas bunga yang terletak di samping jendela
penginapan tampak tergeletak di sampingnya.

“R, Ruijerd-san?”

Dalam penglihatanku, tampak sesuatu berwarna hijau zamrud berkilauan.

Warna biru yang ada di rambut Ruijerd telah luntur terkena air dari vas bunga, dan digantikan
dengan rambut berwarna hijau zamrud berkilauan.

Ruijerd telah melepas ikat kepala dan kerudung yang menutupi dahinya.

Batu sihir berwarna merah yang ada di dahinya pun terlihat.

Dengan ekspresi yang penuh dengan amarah dan hawa membunuh, sang Iblis pun muncul.

“Su, su, su, Supard......”

Nokopara terjatuh hingga menindih bokongnya sendiri.

“Namaku adalah Dead End, Ruijerd Supardia. Karena identitasku sudah ketahuan, mau bagaimana
lagi. Aku akan membunuh semua yang ada di sini.”

Dengan akting yang parah, dia mengucapkan itu dengan datar.

Tapi, hawa membunuh yang dia pancarkan itu bukan main-main.

“Kyaaaaaaa!”

Seseorang berteriak.

Perempuan, laki-laki, dan orang tua, semuanya menghentikan apapun yang sedang mereka lakukan,
kemudian berteriak dan melarikan diri ke segala tempat.

Di tengah kekacauan, Jalil adalah orang pertama yang mengkhianati kami, berteriak, “Aku diancam!
Ini tidak ada hubungannya denganku! Kami bukan rekan!”, dan melarikan diri bersama Veskel.

Di tengah kekacauan, Kurt tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena merasa ketakutan. Dia
mengingat saat dia berbicara dengan tidak sopan kepada Ruijerd, kemudian wajahnya berubah
menjadi pucat pasi, dan mengompol di lantai.

228
Aku sama sekali tidak bisa memahami itu, kenapa semua orang merasa begitu ketakutan, hanya
karena warna rambut Ruijerd berubah?

Dan juga, bukannya kalian tidak merasakan apa-apa barusan? Kurt juga, barusan kamu memuji
Ruijerd, dan ingin menjadi sepertinya. Bukannya barusan kamu menatap Ruijerd dengan penuh
hormat?

Lalu, kenapa semua orang menjadi takut hanya karena melihat warna rambut di kepala Ruijerd?

Melihat Eris, tentu dia tidak memahami situasi yang sedang terjadi saat ini. Dia tampak benar-benar
tenang, sambil menunjukkan pose tubuhnya yang biasa dia tunjukkan. Dia hanya mengamati situasi
yang sedang terjadi dengan kedua matanya yang terbuka lebar, tanpa mengucapkan sepatah kata
apapun.

Dia benar-benar tenang.

Ada beberapa orang di sekitar kami yang melarikan diri, beberapa dari mereka jatuh lemas di lantai,
beberapa dari mereka juga ada yang menghunuskan pedang dengan kedua kaki yang gemetaran.

Ada berbagai jenis orang di sini, dan semuanya merasa takut.

Sosok “Dead End”. Hanya itu.

Hanya dengan merubah warna rambut, orang-orang bisa merasa ketakutan sampai seperti ini. Ini
adalah situasi di mana hati semua orang dicengkeram oleh rasa takut.

Hah. Aku jadi ingin tertawa. Apa sih yang telah aku lakukan selama ini? Hanya dengan melihat
rambutnya saja, situasinya bisa menjadi kacau seperti ini. Apa gunanya semua usaha yang telah aku
kerahkan hingga saat ini? Cara berpikirku itu benar-benar bodoh. Hanya karena Eris bisa menerima
Ruijerd, ras Migurd bisa menerima Ruijerd, maka semua orang juga bisa menerima Ruijerd?

Aku terlalu naif.

Reputasi buruk yang dimiliki ras Supard bukan soal reputasi belaka.

Mereka adalah simbol dari rasa takut.

Bagaimana caranya aku bisa mengubah ini?

Percuma. Tidak ada harapan.

Itu tidak bisa dilakukan.

“….......”

Di tengah-tengah suara jeritan dan teriakan orang-orang, Ruijerd berjalan menghampiri Nokopara.

“Hey, bajingan....... Namamu Nokopara, kan?”

229
Ruijerd meraih kerah baju Nokopara dan dengan mudah mengangkat tubuhnya, yang sebenarnya
kelihatan lumayan berat.

“Ruijerd-san! Kamu tidak boleh membunuhnya!”

Aku masih berusaha untuk menghentikan Ruijerd, sekalipun situasinya sudah berubah menjadi
seperti ini.

Kamu tidak boleh membunuhnya. Kalau kamu membunuh seseorang dalam situasi seperti ini, kamu
akan melukai dan menodai nama Dead End, yang tidak akan bisa kamu sembuhkan hingga ajal
menjemputmu.

Tapi bukannya situasi saat ini sudah berada pada titik puncaknya?

Sekarang, sudah terlambat bagiku untuk berusaha meyakinkan Ruijerd.

Cukup sudah.

Bunuh dia, Ber-ser-KER! [11]

“M..... maaf..... aku...... aku tidak mengira kalau kamu adalah Dead End yang asli! A...... ampuni
aku! Tolong jangan bunuh aku! Aku mohon!”

“….....”

Ruijerd yang marah.

Nokopara yang gemetar ketakutan.

“Hey, apa yang terjadi?”

Eris tiba-tiba bertanya padaku, dan aku dengan tenang menjawab.

“Situasi yang paling buruk telah terjadi.”

“Lakukan sesuatu!”

“Maaf, aku tidak bisa melakukan apa-apa.”

“Kalau kamu saja tidak bisa melakukan apa-apa, berarti kita memang tidak bisa melakukan apa-
apa!”

Eris dengan mudahnya menyerah. Aku juga sudah menyerah. Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan.

Ini semua salahku. Aku pikir aku bisa menyelesaikan semua masalah, sekalipun identitas Ruijerd
ketahuan oleh orang lain. Dengan pemikiran yang dangkal, aku pikir semuanya akan baik-baik saja,
tidak peduli dengan hal seperti apapun yang terjadi kepada kami.

Pada akhirnya, semuanya hancur berkeping-keping.

230
Kini setelah situasinya berubah menjadi seperti ini, aku hanya bisa menjalankan rencanaku yang asli,
menganggap semua ini seperti tidak pernah terjadi, menggunakan sihir air tingkat Saint, dan
membereskan semuanya.

Hanya bercanda. Ha, ha, ha.

“T..... Tolong aku...... aku.... aku punya 7 anak kelaparan yang usianya baru 3 tahun!”

Cara berpikir Nokopara menjadi kacau. Bagaimanapun caramu melihatnya, sudah jelas kalau yang
keluar dari mulutnya itu hanya omong kosong. Kalau aku berada dalam posisinya sekarang, aku akan
mencari alasan yang lebih baik.

“….......Aku akan pergi meninggalkan kota ini. Jadi lebih baik kamu melupakan semua hal yang
sudah terjadi di sini.”

Tapi Ruijerd memaafkannya. Sudah kuduga, membawa topik tentang anak-anak itu sangat efektif.

“T..... t....... te, terima kasih.”

Ekspresi wajah Nokopara tampak dengan jelas mengatakan “aku selamat”, namun langsung
mengejang saat dia mendengar kalimat selanjutnya yang diucapkan oleh Ruijerd.

“Tapi, kalau kamu coba-coba mencabut kualifikasi petualang kami saat kami tiba di kota
berikutnya.”

Ruijerd menggunakan ujung tombaknya untuk menebas wajah Nokopara.

Celana Nokopara langsung menjadi basah, dan area yang berada di dekat pantatnya tampak
menggelembung dengan cepat.

“Jangan pikir kalau aku tidak bisa masuk ke dalam kota ini....... mengerti?”

Nokopara mengangguk dengan sekuat tenaga, dan Ruijerd melepaskan cengkramannya.

Nokopara jatuh ke lantai dengan bunyi yang menjijikkan di celananya.

Bagian 5
Pada akhirnya Ruijerd pergi meninggalkan kota, dengan menanggung semua kesalahan kami di
pundaknya.

Itu kelewatan.

Ruijerd meninggalkan kami di dalam kota. Para penjaga datang untuk menanyakan situasi, dan aku
bersikeras kalau ini bukanlah salahnya Ruijerd, tapi mereka membuat kesimpulan sendiri, bahwa
kami adalah anak-anak yang menerima paksaan dari Ruijerd.

Ruijerd telah membuat rencana jahat, dan kami dimanfaatkan olehnya. Mereka tidak yakin soal isi
dari rencana tersebut, tapi intinya, mereka mencapai kesimpulan bahwa mereka telah berhasil
menghindari situasi yang terburuk.

231
Orang-orang yang mengelilingi kami tampak memandang kami dengan tatapan simpati, tatapan yang
menganggap kami sebagai anak-anak yang tidak tahu apa-apa dan dimanfaatkan oleh Ruijerd.

Ini membuatku marah. Apa kesalahan yang sudah diperbuat Ruijerd? Semuanya adalah hasil dari
tindakanku, kan? Semua hasil yang muncul ini diciptakan oleh kedua tanganku sendiri, kan?

Kami kembali ke penginapan dan segera mengemasi barang-barang kami, kemudian pergi dengan
membawa sisa-sisa perlengkapan yang kami miliki.

Kalau kami tidak buru-buru, mungkin Ruijerd akan pergi. Pokoknya, kami tidak bisa tinggal di kota
ini lagi.

Nokopara masih hidup, dan dia bilang kalau dia punya rekan. Dan bagaimanapun juga, kami
memang telah melakukan sesuatu yang ilegal. Kalau ketegangan di kota ini mulai menurun, Ruijerd
tidak akan bisa membantu kami lagi.

“Aku bilang, Rudeus......”

Kurt memanggilku saat kami berjalan keluar dari penginapan. Ekspresi wajahnya tampak bingung,
rasanya seperti dia tidak memiliki ide tentang apa yang ingin dia bicarakan.

“Kenapa, kamu bersama dengan itu?”

“Apa maksudmu dengan “itu”, coba pikir lagi, siapa yang menyelamatkanmu di Hutan Petrifikasi?
Kamu bahkan sampai ngompol gara-gara ketakutan, bagaimana kamu bisa jadi terkenal coba?”

“Bukan....... itu....... maaf......”

Tidak, aku tidak boleh marah kepadanya. Orang ini telah membicarakan hal-hal yang baik tentang
kami.

“Maaf, Kurt. Aku kelewatan.”

“Tidak apa-apa. Aku memang ngompol tadi.”

Kurt ini benar-benar orang yang baik.

Eris menyembunyikan kedua tangannya di balik punggungnya sambil melotot ke arah Kurt.

“Kurt, aku punya sebuah permintaan, dan aku akan menganggapnya sebagai pembayaran untuk
menyelamatkan dirimu.”

“Silahkan.”

Kurt mengangguk dengan sungguh-sungguh.

“Ruijerd bukanlah orang yang jahat. Ada sesuatu yang terjadi di masa lalu yang menyebabkan orang-
orang menjadi takut kepadanya, tapi dia adalah orang yang baik. Setelah kami meninggalkan kota
ini, tolong sebarkan itu.”

232
“Ah, baik. Aku mengerti, dia adalah orang yang menyelamatkan hidupku.”

Bagian 6
Setelah sampai di Guild Petualang, kami mengeluarkan Jalil dan Veskel dari “Dead End”, dan pada
waktu yang sama, meminta tolong kepada si pegawai untuk menyampaikan pesan kami kepada
mereka.

“Karena situasinya telah berubah menjadi seperti ini, terima kasih karena telah membantu kami.
“Dia” juga berterima kasih kepada kalian. Tolong beritahukan ini kepada mereka.”

Mereka mengkhianati kami di saat-saat terakhir, tapi itu adalah sesuatu yang harus dimaklumi.
Dengan situasi seperti ini, satu-satunya cara agar mereka bisa hidup aman adalah dengan melakukan
ini. Pada akhirnya, kami memang telah menerima banyak bantuan dari mereka.

Di jalan menuju gerbang kota, aku membeli seekor reptil yang mirip seperti kadal, yang khusus
digunakan sebagai metode transportasi.

Itu adalah kadal menawan dengan 6 kaki dan sepasang mata yang tajam. Kadal ini biasa digunakan
untuk menarik gerbong kereta di Benua Iblis. Kadal ini mampu dengan mudah menahan beban 2
orang dewasa, dan memiliki harga 10 Koin Batu, yang mana sekitar setengah dari total kekayaan
yang kami miliki sekarang.

Tapi kami sudah memutuskan untuk membeli kadal ini sebelum kami pergi meninggalkan kota.

Kami sudah pernah mendengar soal perbedaan antara mengendarai atau tidak mengendarai kadal
saat melakukan perjalanan di Benua Iblis. Setelah mempelajari cara untuk mengatur si kadal dari
penjual, kami mengemas perlengkapan kami di tubuh si kadal dan pergi mengendarainya keluar kota.

Ada banyak prajurit yang tengah berkumpul di gerbang kota. Mungkin mereka berencana pergi
keluar dari kawah untuk menghabisi Ruijerd.

Diantara para prajurit itu, ada kepala kadal dan kepala babi yang tampak familiar. Wajah mereka
tampak pucat, sekaligus bersemangat.

Setelah menyapa mereka, kami menerima peringatan " “Dead End” baru saja keluar dari kota”, dan
kami harus berhati-hati.

Setelah itu, mereka bilang kalau Dead End adalah iblis yang telah merencanakan sesuatu di dalam
kota.

Sudah jelas mereka belum pernah bertemu dengan Ruijerd, tapi mereka langsung menganggapnya
sebagai orang yang jahat.

“Kalian tahu, orang itu sudah menjelajahi kota ini selama 2 bulan, dan tidak ada bencana yang
terjadi.”

Aku tak bisa menahan diriku untuk mengatakan itu.

Ekspresi para penjaga tampak seperti mengatakan “Huh?”.

233
Aku melotot kepada mereka berdua, mendengus, dan berjalan keluar dari kota.

Hatiku terasa seperti disayat.

Bagian 7
Kami perlu menemui Ruijerd lagi. Seharusnya dia masih belum jauh, nah, dia pasti ada di dekat sini.

Kalau memang harga dirinya sebagai prajurit itu nyata, seharusnya dia tidak akan mengabaikan
kami...... bukan, seharusnya dia tidak akan mengabaikan Eris.

“Di sini rasanya sudah cukup.”

Kami berjalan hingga kami tidak lagi bisa melihat kota, dan aku meluncurkan kembang api ke arah
langit dengan menggunakan sihir.

Suaranya mengaum melalui udara, hawa panasnya tersebar dengan bergelombang, dan cahayanya
terpancar kemana-mana.

Setelah beberapa saat berlalu, Ruijerd masih belum muncul.

“Eris, tolong panggil Ruijerd.”

Eris memanggil Ruijerd dengan suaranya yang lantang.

Beberapa saat kemudian, sekelompok Pack Coyote muncul. Aku yang merasa frustasi melampiaskan
kejengkelanku kepada mereka. Batu-batu besar yang ada di sekeliling kami rubah menjadi debu, dan
kini area yang ada di sekeliling kami menjadi datar.

Para Pack Coyote kini berubah menjadi onggokan daging, dan mungkin mereka akan berubah
menjadi zombie.

Hmph, peduli amat.

Lagipula, orang-orang yang menjengkelkan itu ada di dalam kota.

“Lihat, itu Ruijerd.”

Setelah pertempuran selesai, kami melihat sosok Ruijerd.

Dia menunjukkan ekspresi yang tidak nyaman.

Tolong jangan tunjukkan ekspresi seperti itu.

“Kenapa kamu tidak muncul saat kami memanggilmu? Apakah kamu berencana untuk meninggalkan
kami tanpa mengucapkan sepatah kata pun?”

Tapi apa yang keluar dari mulutku adalah tuduhan.

Sekalipun aku tidak merencanakan itu.

234
“Maaf.”

Kalimat pertama yang dia ucapkan adalah permohonan maaf, dan aku merasa kalau tidak ada tempat
yang bisa aku gunakan untuk mundur.

Bagaimanapun caraku memikirkannya, ini semua adalah salahku. Dengan sombongnya, aku
memaksa Jalil dan Veskel agar mereka mau menjadi rekan kami, dan merasa yakin bahwa aku akan
mampu mendapatkan perkembangan yang bagus dengan hanya menggunakan metode yang
sederhana.

Pada akhirnya, saat tindakan buruk kami terungkap, aku masih tetap yakin bahwa entah bagaimana,
kami pasti akan bisa menghindar dari masalah tersebut. Kami dipojokkan oleh lawan, dan di akhir
semuanya, Ruijerd harus menanggung semua masalah yang aku ciptakan.

Kalau Ruijerd tidak memilih untuk menanggung semua kesalahanku, mungkin kami masih bisa
tinggal dan mengambil pekerjaan di kota itu.

Tidak, Nokopara adalah seseorang yang sudah ahli dalam melakukan hal-hal seperti itu. Sekalipun
tanpa Kurt dan lainnya, kami mungkin masih akan tetap dipojokkan olehnya.

“Kenapa kamu meminta maaf? Harusnya yang meminta maaf adalah aku.”

Aku tidak bisa lagi menahan perasaan bersalah ini.

“Tidak, kamu sudah melakukan semuanya yang harus kamu lakukan.”

“Tapi-”

“Sebuah rencana, selalu ditemani oleh kegagalan. Kamu menghabiskan waktumu di siang dan
malam hari untuk memikirkan semuanya. Aku tahu itu.”

Ruijerd tersenyum dan meletakkan tangannya di atas kepalaku.

“Sebenarnya, aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Sampai sekarang, aku selalu mengira kalau
kamu terus merencanakan sesuatu yang buruk, jadi ada banyak waktu di mana aku tidak bisa
menahan diriku.”

Ruijerd melirik ke arah Eris, mengangguk, dan lanjut bicara.

“Ada sesuatu yang ingin kamu lindungi, dan kamu rela melakukan apapun untuk melindungi sesuatu
itu. Barusan, kamu menunjukkan keteguhan hatimu kepadaku saat kamu hendak membunuh bajingan
itu.”

Barusan, ah, waktu aku hendak membanjiri kota.

“Kamu, yang memiliki sesuatu untuk dilindungi, adalah seorang prajurit.”

Dia bilang aku adalah seorang prajurit.

235
Air mataku hampir keluar saat aku mendengarnya mengucapkan itu.

Aku bukanlah orang sehebat itu. Aku, tanpa kenal malu, membuat rencana-rencana licik untuk
mencari uang, selalu memikirkan untung rugi, dan bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan
Ruijerd.

Untuk meninggalkan rekan yang sangat bisa diandalkan di saat-saat terakhir.

“Ruijerd-san, aku...... Tidak, aku.....”

Ucapanku yang tulus. Ucapanku sendiri.

Aku berhenti menggunakan bahasa formal, dan akan melontarkan ucapan yang berasal dari dalam
hatiku –-

Tapi aku tidak mengerti, apa yang harus aku katakan?

“Cukup.”

Ruijerd memotong pemikiranku.

“Kamu tidak perlu memikirkan aku.”

“Eh?”

“Jangan khawatir. Sekalipun aku tidak bisa memperbaiki reputasiku, aku akan tetap melindungi
kalian. Percayalah padaku. Tidak, mohon berikan kepercayaanmu padaku.”

Aku percaya padamu.

Aku yakin padamu.

Ruijerd bilang, aku tidak perlu berusaha untuk memperbaiki reputasinya.

Aku mengerti, memperbaiki reputasi Ruijerd memang merupakan hal yang sulit. Dan bila kami
memiliki 2 tujuan yang berbeda, tindakan kami akan menjadi tidak jelas dan tidak logis.

Belakangan ini aku terus menerima banyak tekanan, dan ada banyak hal yang tidak aku
pertimbangkan. Itu adalah rencana-rencana yang bisa aku pikirkan, namun hasil terakhirnya adalah
kegagalan yang terjadi hari ini.

Karena itulah, aku tidak perlu melakukannya.

Tapi ini bukanlah sesuatu yang bisa aku setujui begitu saja.

Aku sudah menyaksikan pemandangan tersebut. Kalau mereka tidak ketakutan separah itu, mungkin
mereka akan mengambil bebatuan dan melemparkannya ke arah kami.

236
Tapi aku tidak bisa mengucapkan sesuatu seperti, ‘oh jadi begitu, kemudian tolong tunggu kami di
luar kota selanjutnya’.

“Tidak, aku harus membersihkan reputasi buruk Ruijerd-san.”

Aku harus memperbaharui semangatku.

Setidaknya, ijinkan aku membayar kebaikanmu.

“Kamu benar-benar keras kepala ya. Apa memang sekecil itu rasa kepercayaanmu kepadaku?”

“Aku percaya padamu. Karena itulah aku akan membalas kebaikanmu.”

Sehubungan denganku, aku pernah di-bully di masa lalu. Aku sudah pernah menderita karena
dibenci oleh orang lain, yang membuatku hidup di dalam dunia yang sepi selama belasan tahun,
tanpa ditemani oleh siapapun.

Kalau Roxy tidak membawaku keluar dari halaman rumahku, aku tidak akan bertemu dengan Sylphy
dan Eris.

Kasusnya Ruijerd berbeda dengan kasusku. Skalanya benar-benar berbeda. Aku memahami itu.

Tapi itu tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan dirinya.

Aku tidak bisa menjadi seperti Roxy, yang walaupun ia sendiri tidak menyadarinya, tapi mampu
mencapai hasil yang diidamkan; satu-satunya hal yang bisa aku lakukan adalah merangkak melalui
tumpukan kegagalan yang aku ciptakan.

Mungkin Ruijerd akan merasa terganggu oleh sikapku, dan pada akhirnya kami akan menemui
kegagalan seperti ini lagi, atau mungkin sikapku akan bisa membantu Ruijerd.

Tapi, melakukan sesuatu akan selalu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.

“…... Kamu benar-benar keras kepala.”

“Masih belum separah Ruijerd-san.”

“Hah. Aku mohon bimbingannya.”

Ruijerd tersemyum kecut, dan mengangguk.

Entah kenapa, aku merasa kalau sekarang aku telah benar-benar menjalin ikatan kepercayaan dengan
Ruijerd.

Bagian 8
Keesokan paginya.

Setelah bangun tidur, aku melihat kepala Ruijerd menjadi gundul.

237
Aku tercengang.

Atau mungkin lebih tepat kalau dibilang, aku merasa takut?

Dipasangkan dengan luka yang ada di wajahnya, dia benar-benar tampak seperti

Yakuza. “Setelah insiden ini, aku paham kalau orang-orang merasa takut saat melihat

rambutku.” Sepertinya dia telah memantapkan pilihannya.

Sepengetahuanku, mencukur rambut mempresentasikan tekad yang dimiliki oleh seseorang.

Di dunia ini, bukan begitu aturannya.

Tapi sekalipun aturannya berbeda......

Aku merasa kalau aku juga perlu mencukur rambutku, untuk menunjukkan bahwa aku telah
menginstropeksi tindakanku.

Karena Ruijerd sudah melakukan itu, haruskah aku juga menggunduli kepalaku?

Tidak, tapi...... tapi......

“Hey, Eris. Haruskah aku menggunduli kepalaku juga?”

“Jangan lakukan, aku, suka sama rambutnya Rudeus yang seperti

ini.” Aku menggunakan Eris sebagai tempat perlindungan. Melihat

diriku yang tidak berguna ini, aku hanya bisa tertawa.

238
Bab 14
Awal Perjalanan
Bagian 1
Benua Iblis.

Jika ini kehidupanku yang dulu, aku pasti akan mengira kalau itu adalah bahasa gaulnya Dunia Iblis.

Di mana raja iblis berkuasa,

desa-desa kecil yang dihuni para iblis,

sebuah kuil kecil milik suku yang terlupakan,

di mana iblis-iblis kuat tersebar di mana-mana.

Itulah dunia iblis yang aku ketahui.

Namun, dunia ini berbeda.

Pertama-tama, tidak ada raja iblis yang menguasai benua ini.

Tapi bukan berarti tidak ada yang namanya raja iblis di dunia ini.

Saat ini, ada sekitar 30 raja iblis.

Dan masing-masing memiliki wilayah kekuasaannya tersendiri.

Raja iblis bagi mereka hanyalah sebuah nama, bagi mereka yang bersikap seenaknya sendiri.

Ada juga raja iblis yang memiliki pasukan khusus.

Tapi sebenarnya, mereka hanyalah prajurit dengan kekuatan spesial dan nama yang keren.

Unit Spesial di kota Rikarisu juga merupakan salah satu dari mereka.

Orang-orang yang tergabung dalam unit spesial tersebut sebenarnya sangat mirip dengan petualang.

Mereka juga menghabisi monster,

Mereka juga menangkap para kriminal di dalam kota,

Dan mereka juga menjaga kota yang mereka huni.

Sebenarnya, mereka lebih mirip seperti panitia siap-siaga.

Aku tidak tahu seperti apa hubungan yang dimiliki antara panitia siap-siaga dan seorang raja iblis.

Apakah raja iblis yang memberi mereka nama,

239
atau para panitia siap-siaga itu hanya mencomot nama saja tanpa seijin dari raja iblis yang berkuasa.

Kalau seorang raja iblis memiliki niat untuk memulai peperangan, panitia siap-siaga akan menjadi
pasukan dibawah pimpinan raja iblis.

Aku penasaran, apakah mereka akan menjalin kesepakatan tertentu dengannya.

Saat ini, tidak ada raja iblis yang mencoba untuk memulai peperangan, jadi bisa dibilang sekarang
situasinya sedang damai.

Tapi itu hanya berlaku di dalam wilayah-wilayah yang dikuasai oleh raja iblis.

Kebanyakan area di Benua Iblis tidak memiliki hukum.

Dengan kata lain, area di sekitar Souther Cross dan Holy Emperor's Cross Mausoleum tengah berada
dalam kondisi damai, tapi jalur diantara keduanya dikuasai oleh preman berambut mohawk. [12]

Omong-omong, raja iblis yang menguasai kota Rikarisu bernama “Badigadi”.

Memiliki 6 tangan, kulit hitam, dan tubuh yang penuh dengan otot.

Saat ini keberadaannya tidak diketahui, karena dia sedang berkeliaran entah kemana.

Mungkin ia sedang mencari makna sesungguhnya dari kebebasan.

Bagian 2
Benua Iblis dipenuhi oleh Makhluk sihir yang kuat.

Di Guild Petualang, pekerjaan untuk membereskan monster-monster seperti itu hanya diperuntukkan
bagi mereka yang sudah mencapai ranking C atau lebih.

Dengan kata lain, seperti ini:

Di benua ini, hanya ada monster dengan ranking C ke atas.

Stone Treant lebih mendekati ranking D sih.

Pada dasarnya, ras iblis lebih kuat daripada ras manusia.

Ditambah lagi, dengan karakteristik khusus yang dimiliki masing-masing ras, mereka sangat ahli
dalam peperangan antar ras.

Ada tembok besar yang memisahkan ranking C dan B.

Untuk ranking B, masing-masing benua memiliki tingkat keahlian yang berbeda-beda.

Ada juga orang yang tidak mau meningkatkan ranking mereka menjadi B, seperti Nokopara dan Jalil.

Kalau dipikir-pikir, maka bisa dibilang kalau Ruijerd itu benar-benar tidak normal.

240
Dia sesumbar kalau dirinya mampu mengalahkan hewan mistis dengan ranking A sendirian.

Memang pada dasarnya, ada perbedaan besar antara kekuatan yang dia miliki dengan kekuatan 6
atau 7 petualang dengan ranking B yang bekerja sama.

Sebutan yang dia miliki, “Dead End”, memang bukan cuma omong kosong.

Mendapatkan kepercayaan dari orang seperti itu, aku benar-benar merasa bahagia.

Bagian 3
Sejak kami pergi meninggalkan kota Rikarisu, 3 hari telah berlalu.

Mungkin karena aku merasa lega setelah mendapatkan kepercayaan Ruijerd, belakangan ini nafsu
makanku meningkat.

Meski begitu, makanan yang kami makan sebenarnya tidak terlalu enak.

Karena makanan yang tersedia bagi kami hanyalah daging Great Rock Turtle.

Rasanya sama sekali tidak enak.

Benar-benar buruk.

Namun, aku memutuskan untuk memasaknya.

Memanggang daging bukanlah ide yang bagus.

Jadi aku akan mengubah resepnya.

Panci dari tanah yang dibuat dengan sihir,

air lezat yang diproduksi dari sihir cap Greyrat,

kompor bertenaga uap yang diciptakan dengan sihir.

Menggunakan ketiga alat di atas, aku memutuskan untuk memasak dagingnya.

Air adalah benda yang berharga, tapi aku bisa terus memunculkannya tanpa perlu takut akan
kehabisan.

Sebenarnya, aku ingin memasak dagingnya dengan menggunakan kompor secara langsung.

Tapi aku memilih untuk menghentikan ide tersebut, karena percobaan pertama berakhir dengan
ledakan.

Sekalipun hal seperti itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tapi setelah mempelajari sihir
yang diperlukan, kamu tidak akan perlu lagi membayar biaya gas dan air.

Lebih baik aku tidak usah tergesa-gesa, dan mulai memasak dengan penuh kasih sayang.

241
Seluruh peralatan memasak yang aku gunakan terbuat dari sihir tanah, dan hanya bisa digunakan
sekali pakai.

Aku juga ingin mencoba membuat daging asap.

Daging asap Stone Treant..... itu sama sekali tidak kelihatan enak.

Omong-omong, rasa daging Great Rock Turtle menjadi agak baikan setelah aku

olah. Daging yang alot rasanya selalu tidak enak,

tapi daging yang empuk juga terasa tidak pasti enak.

Yup, rasanya tidak enak.

Sekalipun dagingnya sudah aku rebus, baunya tidak mengalami perubahan. Yah, namanya juga
usaha, mana mungkin rasa dagingnya bisa mendadak berubah jadi enak.

Ini adalah kisah yang konyol.

Daging ini terasa lebih enak saat aku memakannya di desa Migurd.

Apa yang kurang....?

Dan, kemudian aku ingat.

Tanaman dan sayuran yang ditumbuhkan oleh ras Migurd.

Saat pertama kali aku melihatnya, aku pikir tanaman itu sudah sekarat.

Tapi ternyata bukan begitu.

Mungkin itu adalah sejenis tanaman herbal.

Mereka memiliki pengetahuan tentang herbal yang mampu menghilangkan bau tidak sedap dan
membuat dagingnya terasa lebih lezat.

Aku benar-benar tertipu oleh kata-kata Roxy “Rasanya pahit dan tidak enak”.

Itu memang sayuran, tapi bukan untuk langsung dimakan seperti itu.

Serius, Shishou-ku yang satu ini terkadang tidak menggunakan pikirannya, aku benar-benar merasa
khawatir dengannya.

Saat kami tiba di kota selanjutnya, aku harus menyetok herbal untuk dipakai sebagai bumbu-
bumbuan.

Dan kalau ada tipe bumbu yang berbeda, aku juga ingin mencobanya.

242
“Tapi.... apa itu setara dengan usaha yang harus aku keluarkan?”

Pada dasarnya, harga bumbu-bumbuan di Benua Iblis ini mahal.

Mungkin karena tanahnya tidak begitu subur, apalagi tumbuh-tumbuhannya.

Karena tumbuhannya digunakan untuk bumbu, maka harganya menjadi mahal.

Sebagai perbandingan, harga ginseng berukuran kecil akan setara dengan harga daging seberat 5
kilo.

Daging Great Rock Turtle harganya sangat murah.

Bisa dibilang, daging itu adalah makanan umum di sini.

Kura-kura yang memiliki badan yang lebih besar dari truk seberat 5 ton, walaupun hanya satu ekor,
mampu mengatasi masalah pangan untuk satu keluarga selama beberapa hari.

Hanya saja, mustahil bagi semua orang yang tinggal di dalam kota untuk makan daging Great Rock
Turtle setiap harinya.

Terkadang mereka akan makan daging Pack Coyote.

Terkadang mereka akan makan serangga yang tinggal di tubuh Treant.

Bahkan Eris saja menolak untuk memakan serangga saat dia melihat mereka.

Tentu saja aku juga tidak mau makan serangga.

Budaya kuliner di benua ini benar-benar tidak cocok dengan seleraku.

Aku masih bisa makan daging Great Rock Turtle kalau dimasak.

Tapi, diantara rendahnya budaya kuliner di dunia ini, baik, daging Great Rock Turtle masih bisa
dianggap sebagai makanan yang lezat.

Saat Ruijerd bilang kalau daging itu terasa lezat setelah dimasak, aku hanya bisa mengangguk.

Meski begitu, aku masih tetap membutuhkan bumbu-bumbuan.

Mereka berdua tidak menganggapnya penting, tapi bagiku itu penting.

Dengan kata lain, aku dengan seenaknya sendiri memilih untuk membelinya.

Tapi, bersikap seenaknya sendiri itu tidak baik.

Karena kami adalah tim.

Mari kesampingkan dulu masalah bumbu-bumbuan.

243
Aku harus mencari waktu yang tepat untuk mendiskusikan hal ini dengan orang yang tepat.

Bagian 4
“Semuanya, berkumpul!”

Eris yang sedang menggunakan tumpukan pakaian sebagai bantal.

Ruijerd tengah mencari musuh dengan mata tertutup.

Aku mengajak mereka untuk berkumpul.

“Mulai dari sekarang, aku ingin mengadakan rapat.”

“….....Rapat?”

Eris tampak bingung.

“Ya, kalau kita ingin terus melakukan perjalanan seperti ini, aku pikir akan ada beberapa masalah
yang muncul. Bila suatu saat ada masalah yang muncul, aku ingin kita bertiga berdiskusi untuk
mencari solusinya, dan sebaiknya hal ini dilakukan agar kita bisa mencegah pertengkaran yang
disebabkan oleh perbedaan pendapat.”

“Itu....”

Ekspresi di wajah Eris tampak benar-benar bingung.

Sudah kuduga, mungkin dia tidak suka untuk berpartisipasi dalam hal-hal seperti ini.

Sebenarnya akan lebih baik kalau aku berdiskusi hanya dengan Ruijerd,

tapi menyisihkan seseorang itu bukanlah hal yang baik.

Dia bukanlah beban yang hanya bisa memperlambat kami.

Jadi aku harus membiarkannya bergabung dalam diskusi seperti ini.

“Kau mau melakukan kegiatan itu, kan? Yang diadakan sekali setiap bulannya oleh Rudeus dan yang
lain?”

Hmm?

Sekali setiap bulannya?

Oh, maksudnya rapat guru privat.

Kalau diingat-ingat, aku memang pernah melakukan hal seperti itu.

“Ya, dan ini adalah versi petualang-nya.”

244
Eris langsung menutup mulutnya dan mulai duduk manis dihadapanku seperti batu.

Saat aku mengira kalau dia menunjukkan ekspresi wajah serius, ternyata dia malah tersenyum lebar.

Aku tidak tau kenapa.

Padahal seharusnya tidak ada yang lucu di sini....

Baik, ini masih lebih baik daripada dia membencinya.

“Apa yang harus aku lakukan?”

Ruijerd bertanya.

Tentu, memangnya apa yang akan kamu lakukan kalau kamu tidak ikut ambil bagian dalam rapat ini,
itu adalah tsukkomi yang kubuat.

“Tentu saja.

Bukannya kamu juga mengadakan rapat seperti ini saat kamu memimpin kelompok prajuritmu?”

“Tidak. Keputusan yang dipilih oleh kelompokku, diambil dari perintah yang aku keluarkan. Kira-
kira seperti itu.”

Jadi itu adalah sejenis 'Perintah pemimpin adalah hukum yang harus dipatuhi' sesuatu seperti itu.

Tapi hidupku menganut asas demokrasi.

“Mulai hari ini, kita bertiga akan berdiskusi dan membuat keputusan bersama.”

“Dimengerti.”

Ruijerd mengangguk dan ikut duduk di tanah.

Kami bertiga duduk di melingkar di samping api unggun.

Baiklah.

“Sekarang, kita akan memulai 'Rapat strategi Dead End' yang pertama. Tepuk tangan.”

Plok, plok, plok, plok, kami bertiga mulai bertepuk tangan.

“Rudeus, kenapa kita harus bertepuk tangan?”

“Ya memang itu yang harus kita lakukan.”

“Sekalipun kamu tidak melakukan itu saat kamu rapat dengan Ghyslaine, Ya aku sebenarnya tidak
keberatan sih.”

245
“Karena ini adalah rapat pertama kita yang patut untuk diingat, jadi kita harus bertepuk tangan
seperti ini.”

Sebenarnya aku tidak melakukan ini saat menghadiri rapat dengan guru privat lainnya.

Tapi sekarang kami adalah petualang, jadi kami harus membuatnya menjadi lebih menyenangkan
seperti ini.

“Ahem. Sebelum ini, aku telah membuat kesalahan besar.”

“Tidak, itu bukan salahmu, tapi-”

“Diam! Ruijerd-san, kalau kamu ingin bicara, tolong tunggu sampai orang lain yang sedang bicara
selesai terlebih dahulu, kemudian tolong angkat tanganmu.”

Aku mengatakan itu bagaikan seorang gadis judes berkacamata.

“Aku mengerti.”

“Bagus.”

Ruijerd tampak seperti tidak memahami penjelasanku, baik biarkan saja aku akan lanjut mengatakan
apa yang ingin aku katakan.

“Mari kita pikirkan soal apa yang menyebabkan kegagalan itu terjadi.”

Gagal dalam mengumpulkan informasi.

Hanya memikirkan cara untuk mencari uang.

Gagal melewati dua pulau dengan sekali dayung.

Dll.

Baik, kami harus berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

“Untuk jaga-jaga, aku ingin kita mengikuti tiga poin berikut, yaitu “laporan”, “komunikasi”, dan
“konsultasi”. Tiga poin tersebut adalah bagian yang paling penting.”

“Konsultasi.... aku mengerti.”

Hal itu sangatlah penting.

Dengan begitu, sekalipun ada lawan di hadapan kami, kami akan bisa menendangnya jauh-jauh.

“Benar, konsultasi, sebelum kalian melakukan sesuatu, kalian harus terlebih dahulu berkonsultasi
dengan yang lain!”

“Hmmm, lebih spesifiknya, apa yang akan kita lakukan?”

246
“Kalau kalian merasa ada sesuatu yang mengganggu kalian, tolong beritahu masalah kalian kepada
yang lain.”

Nyatanya, aku tidak tahu cara orang-orang berkonsultasi di lingkungan sosial....

Baiklah, untuk saat ini, mari kita tinggalkan hal-hal yang rumit terlebih dahulu.

Kami harus melakukan apapun yang bisa kami lakukan.

“Aku juga ingin berkonsultasi dengan kalian. Orang yang mengajak untuk berkonsultasi, tolong
pikirkan apa yang dikatakan oleh yang lainnya, sekalipun kalian tidak menyetujuinya. Kalau kalian
menyukai saran yang diberikan, kalian mungkin akan menemukan rencana hebat yang tidak bisa
dipikirkan oleh yang lainnya.”

Saat aku berpikir, aku selalu memutuskan sesuatu tanpa berkonsultasi dengan Ruijerd terlebih
dahulu.

Sekalipun aku bilang kalau aku percaya kepadanya,

mungkin di dalam hatiku ada perbedaan dengan apa yang aku ucapkan.

“Dan komunikasi. Kalau kalian melihat ada sesuatu yang terjadi di sekitar kalian, tolong segera
beritahu itu kepada yang lainnya.”

Eris hanya terus mengangguk dengan wajah yang sulit untuk dibaca.

Aku jadi kepikiran, apa dia benar-benar mengerti.

“Untuk yang terakhir, yaitu laporan. Perkembangan itu penting. Tidak peduli apakah rencana yang
kita buat berhasil atau gagal, tolong laporkan hasilnya kepadaku.”

Yah, itu karena aku masih menjadi pemimpin kelompok ini.

Mari kita sadari itu.

“Untuk saat ini, ada yang mau ditanyakan?”

“Tidak, silahkan dilanjutkan.”

“Aku!”

Ruijerd menggelengkan kepalanya, sedangkan Eris mengangkat tangannya.

“Ya, Eris?”

“Kita bertiga akan berkonsultasi, tapi pada akhirnya yang memutuskan adalah Rudeus, kan?”

“Mungkin pada akhirnya memang seperti itu.”

247
“Kalau begitu bukannya tidak apa-apa kalau dari awal Rudeus yang memutuskan semuanya?”

“Ada batasan soal seberapa banyak hal yang bisa aku pikirkan.”

“Mana bisa aku memikirkan sesuatu yang tidak bisa dipikirkan oleh Rudeus!”

Aku berterima kasih atas pujiannya,

tapi ijinkan aku mengatakan ini, aku juga tidak mau kalau harus berpikir terus-menerus.

Aku ingin kalian berkata, “tidak apa-apa” atau “kamu akan baik-baik saja”, kira-kira seperti itu.

“Sekalipun kamu tidak bisa memikirkan suatu ide, mungkin sesuatu yang Eris katakan bisa
memberiku petunjuk.”

“Aku tidak yakin.......”

Kelihatannya Eris sama sekali tidak paham dengan apa yang aku ucapkan.

Baik karena ini adalah awal yah, mau bagaimana lagi.

karena kamu harus menggunakan pikiranmu untuk melakukan hal-hal yang aku sarankan tadi.

“Untuk sementara, ada sesuatu yang ingin aku putuskan menyangkut masa depan kita nantinya.”

Saat ini,

sekalipun kami tidak bisa mempersiapkan diri dengan baik, namun perjalanan kami telah dimulai.

Ini akan menjadi perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, namun kami tidak memiliki pilihan
selain berusaha dengan sekuat tenaga.

“Yang pertama adalah tujuan..... tentu saja, tujuan akhir kita adalah kerajaan Asura. Lokasinya
terletak di wilayah barat dari Benua Tengah. Apakah kalian paham

sepenuhnya?” Mereka berdua mengangguk.

Namun, kami tidak bisa menyeberang begitu saja dari Benua Iblis ke Benua Tengah.

Karena di sini tidak ada rutenya.

Di dunia ini, ras lautan mendominasi perairan.

Selain melalui rute yang sudah ditentukan, mustahil bagi kami untuk menyeberang ke Benua
Tengah.

“Ruijerd-san, bagaimana caranya kita bisa menyeberang ke Benua Milis?”

“Ada kapal yang berlayar dari kota yang terletak di bagian paling selatan Benua Iblis, 'Windport'.”

248
Dengan begitu, untuk bisa mencapai Benua Tengah, kamu perlu mengikuti rute dibawah ini;

Dari ujung selatan Benua Iblis menuju pusat Benua Milis. Dari pusat Benua Milis menuju

ujung tenggara Benua Milis.

Dari ujung tenggara Benua Milis menuju wilayah barat Benua Tengah.

Itulah rute yang harus kami ambil.

Namun, ada juga rute yang berkebalikan dengan rute di atas.

Rute itu melalui wilayah barat laut Benua Iblis, lalu menuju Benua Langit.

Dengan begitu, kami akan bisa tiba di Benua Tengah tanpa perlu melewati Benua Milis.

Kalau kamu hanya ingin sampai di Benua Tengah, maka logikanya, pilihan yang satu ini akan
menghemat waktumu sebanyak beberapa bulan.

Namun, melewati rute itu tidaklah semudah kedengarannya.

Benua Langit adalah benua yang terletak di atas pegunungan dengan banyak jurang.

Tanpa sayap, kami tidak bisa naik ke sana.

Aku juga menduga kalau kami tidak akan bisa mencapai benua itu dengan cara mendaki.

Tidak ada yang namanya pijakan di sana, lagipula tempat itu juga dihuni oleh banyak Makhluk sihir.

Itu adalah rute dengan tingkat kematian sebesar 95%.

Ditambah lagi, sekalipun kami berhasil melalui titik tersebut, apa yang akan menunggu kami adalah
tempat paling berbahaya di Benua Tengah, yaitu wilayah utara.

Itu adalah tempat yang terinfestasi oleh kriminal-kriminal yang melarikan diri dari para pemburu
bayaran.

Tapi, itu hanya teori.

Kalau dipraktekkan, mungkin perjalanan kami malah akan bertambah lama dari yang seharusnya.

Dilihat dari hasilnya, kedua rute yang tersedia benar-benar memakan banyak waktu.

Meski begitu, kami tidak perlu dengan sengaja membahayakan diri kami sendiri.

Dengan kata lain, kami akan memilih rute selatan.

“Apa ada yang tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk naik kapal?”

249
“Aku tidak tahu.”

“Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk sampai di Windport?”

“Butuh waktu yang sangat lama.... kalau kita terus berjalan tanpa beristirahat, kira-kira setengah
tahun?”

Sekalipun kami berjalan tanpa istirahat, kami masih membutuhkan waktu setengah tahun..... sangat
jauh.

“Apa tidak ada cara untuk pergi ke sana secara instan, seperti lingkaran sihir teleportasi begitu?”

“Lingkaran sihir teleportasi dilarang untuk digunakan setelah peperangan manusia-iblis kedua
selesai. Kalau kita mencarinya, mungkin kita akan bisa menemukannya, tapi mengoperasikan
lingkaran sihir itu adalah hal yang sulit untuk dilakukan.”

Aku cuma iseng bertanya, tapi aku benar-benar tidak mengira, ternyata ada juga yang namanya sihir
teleportasi.

“Jadi pada akhirnya, kita hanya bisa melakukan perjalanan dengan jalan kaki

ya?” “Benar.”

Sepertinya tidak ada cara untuk bergerak dalam kecepatan tinggi.

Ugh...... terus-menerus berjalan selama setengah tahun....

Tidak, cara berpikir seperti itu salah.

Kami akan berjalan sedikit demi sedikit.

Dari kota ke kota.

Aku harus berpikir seperti itu.

Aku akan berjalan dengan kecepatanku sendiri, seperti itu.

“Untuk sementara, tujuan kita adalah kota Windport.

Berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk bisa sampai di kota selanjutnya?”

“Dalam waktu 15 hari, seharusnya kita sudah sampai.”

2 minggu.

Aku ingin tahu apakah semuanya seperti itu.

Jarak dari satu kota ke kota yang lainnya.

250
“Apa mereka punya cabang Guild Petualang.”

“Aku beranggapan begitu.”

Ruijerd memberitahuku,

sejak zaman dahulu, orang-orang dari berbagai ras berkumpul dalam suatu kota untuk melakukan
pertukaran informasi dan hal-hal lainnya.

Kira-kira seperti itu.

Sekalipun tidak ada cabang Guild Petualang di sebuah kota kecil,

para anggota organisasi dari berbagai kalangan tetap akan berkumpul di kota tersebut setiap harinya.

Sepertinya, di masa lalu, yang namanya Guild Petualang itu tidak ada.

Orang-orang yang melindungi kota adalah para prajurit dari berbagai ras yang berbeda, yang dipilih
sebagai perwakilan.

Sebagai tambahan, bagi ras yang tidak terlalu ahli dalam hal bertarung, mereka akan menerima
bantuan dari ras lain yang memiliki kekuatan tempur yang tinggi.

Hubungan yang dimiliki ras Migurd dan Supard juga seperti itu.

Untuk mempererat hubungan diantara ras-ras seperti itu,

ada pula mereka, yang walaupun berasal dari ras yang berbeda, menikah dengan satu sama lain.

Jelas saja Benua Iblis dihuni oleh berbagai macam ras.

Ada juga ras campuran dengan jenis yang berbeda-beda.

Tunggu dulu, itu tadi benar-benar melenceng dari topik pembicaraan kami.

“Kalau begitu, menurutku lebih baik kita hanya mengunjungi kota-kota yang memiliki cabang Guild
Petualang mulai dari sekarang.”

Kami akan tinggal selama 1 atau 2 minggu.

Selama kualifikasi petualang kami belum dicabut, kami masih bisa mengambil pekerjaan.

Sambil menyebarkan nama “Dead End”.

Pada dasarnya, tidak ada yang buruk.

Dan ketika biaya perjalanan kami sudah mencukupi, kami akan pergi menuju kota berikutnya.

251
“Aliran seperti itulah yang menurutku bagus bagi kondisi kita yang sekarang, apakah ada yang ingin
bertanya, atau mungkin berbagai pendapat?”

Ruijerd mengangkat tangannya.

“Kamu tidak perlu menyebarkan namaku, itulah mengapa aku mencukur rambutku. Aku yang
sekarang sudah bukan menjadi seseorang dari ras Supard.”

“Menyebarkan namamu itu cuma ekstra sembari menyelesaikan pekerjaan, cuma ekstra.”

Aku menyadari itu saat melihat cara kerja Jalil dan Veskel. Tidak perlu melakukan

sesuatu yang spesial.

Cukup berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan yang kami ambil.

Kalau semuanya berjalan dengan lancar, kami akan mengucapkan nama “Ruijerd si Dead End”.

Kalau situasinya buruk, aku tinggal mengucapkan namaku sendiri.

Aku bakal kerepotan nantinya kalau orang-orang menjadi panik hanya karena mendengar nama
“Dead End”.

Tapi, itu akan jadi rahasia dari Ruijerd.

Huh?

Memutuskan sesuatu seperti itu dengan seenaknya sendiri, setelah kami memutuskan untuk
berkonsultasi satu sama lain?

Tenang saja, tidak akan ada masalaaaaaaah.

“Kini setelah topik diatas selesai, ada pertanyaan lain?”

“Aku!”

252
“Ya, Eris-kun?”

Situasi ini membuatku teringat kembali, seperti yang selalu dilakukan didalam

kelas. “Apa kita akan memeriksa harga-harga barang, seperti yang dulu kamu

lakukan?” “Maksudmu penelitian harga pasar?”

Hmm.

Benar juga, kalau dipikir-pikir, aku tidak melakukan itu di kota Rikarisu.

Kami benar-benar ditipu di kota itu.

Bahkan kadal yang kami gunakan untuk melakukan perjalanan pun mungkin akan bisa ditemukan di
alam liar.

“Ayo kita lakukan itu, karena mengetahui harga pasar adalah langkah pertama untuk bisa mengatur
uang dengan lebih baik. Apa ada yang punya ide tentang bagaimana baiknya kita melakukan ini?”

“…........”

Sepertinya tidak ada yang punya ide....

Yah, mungkin untuk sementara situasinya akan bertahan seperti ini.

Mulai dari sekarang, pasti akan ada masalah yang muncul dalam perjalanan kami.

Di saat seperti itu, akan lebih baik kalau kami bisa mendiskusikan masalah tersebut dengan tenang,
tanpa perlu harus bertarung.

“Baik kalau begitu, mari kita bekerja sama sebaik mungkin, mulai dari sekarang.”

Sambil mengucapkan itu, aku membungkukkan kepalaku di hadapan mereka

berdua. ---

Maka, dimulailah perjalanan kami!

Bagian 5
Di dalam kota.

Tidak ada satupun orang yang mampu menyadari bahwa Ruijerd adalah seseorang yang berasal dari
ras Supard.

Aku heran, mungkin itu karena dia juga sampai mencukur kedua alisnya.

Sepertinya di Benua Iblis, tidak ada yang namanya budaya untuk mempertegas gaya rambut
seseorang.

253
Aku pikir itu adalah hal penting yang bisa digunakan untuk mengenali ras-ras yang berbeda, tapi
sepertinya bukan begitu.

Penjaga gerbang kota menyapa kami dengan sopan, dan mengijinkan kami masuk melewati gerbang
kota.

Penampilan Ruijerd yang sekarang kelihatan mirip seperti seorang biksu atau semacamnya.

Atau lebih tepatnya, dia lebih mirip seperti seorang mafia atau Yakuza.

Mungkin karena ada orang-orang dengan tampang berbahaya lain di dalam kota.

“Salam kenal, semuanya!”

Sudah kuduga, mengenakan pakaian seperti seorang petualang benar-benar terasa berbeda.

Aku benar-benar merasa senang saat melihat bahwa kami mengenakan pakaian seperti ini sekarang.

Sebelumnya, aku mengenakan pakaian yang biasa digunakan bangsawan.

Itu benar-benar mencurigakan.

Bahkan Ruijerd pun merasa senang, karena ini adalah pertama kalinya dia disambut dengan meriah
seperti ini.

Saat aku memberitahu mereka bahwa nama kelompok kami adalah “Dead

End”, mereka hanya bertanya:

“Apa tidak masalah bagi kalian memakai nama itu?”

Saat aku berkata kepada mereka bahwa kami adalah Dead End yang asli, mereka mulai tertawa.

Metode ini tampaknya sangat efektif.

Mampu membuat kami diterima dengan mudah, bahkan di tempat-tempat yang belum pernah kami
ketahui sebelumnya.

Nilai yang dimiliki nama Dead End ini benar-benar membuatku ingin bersujud dan mengaguminya.

Saat kami tiba di penginapan, kami memulai sidang peperangan.

Orang yang mengangkat topik itu adalah Eris.

“Rudeus, aku ingin kamu berhenti menciumi celana dalamku saat kamu mencucinya.”

Dia mengatakan itu kepadaku dengan wajah serius. Mulai saat itu, aku dilarang

menyentuh celana dalam Eris.

254
Tapi kalau seperti itu jadinya, maka satu-satunya orang yang bisa mencucinya adalah Ruijerd.

Bagaimana mungkin aku membiarkan lolicon sialan seperti dia yang selalu mencoba untuk mengelus
kepala anak-anak mencuci celana dalamnya Eris yang manis.

Kemudian, aku mengajarkan cara mencuci pakaian kepada Eris.

Mulai hari ini, yang bertugas untuk mencuci pakaian adalah Eris.

Tapi Eris sendiri diam-diam menciumi celana dalamku.

Tapi, dalam kondisi seperti apapun, aku sama sekali tidak ingin dia menghentikan itu.

Bukannya itu adalah kerendahan hati yang dimiliki oleh seorang pria?

Pengumpulan informasi tidak terlalu berjalan dengan sulit.

Dengan memanfaatkan Guild Petualang, kami berhasil mengumpulkan banyak informasi.

Dengan berpura-pura menjadi anak kecil, aku bisa tinggal mendengarkan para petualang yang lain.

Itu benar-benar kelewat mudah.

Karena mereka berpikir kalau aku hanyalah anak-anak, mereka selalu bersedia memberitahuku
semua informasi yang aku inginkan.

Saat aku terbawa suasana, aku mencoba untuk menanyakan ukuran 3 bagian tubuh dari seorang
wanita.

Setelah itu, Eris menindih dan menghajar tubuhku.

Di dunia ini, tidak ada konsep yang namanya menyerah.

Aku benar-benar mengira kalau aku bakal mati di hari itu.

---

Sambil berjalan dari kota ke kota, kami terus berjalan ke arah selatan.

Bagian 6
Di tengah-tengah perjalanan kami, ada beberapa orang yang menantang Ruijerd untuk berduel
dengan mereka.

“Namaku adalah Rodriguez, seorang swordsman berteknik Dewa Utara, murid ketiga dari “Auber si
Pedang Merak”, yang merupakan murid pribadi dari Dewa Utara Kalman!”

Pada mulanya aku mengira kalau mereka adalah pemburu bayaran.

255
Aku pikir ada orang diluar sana yang menawarkan hadiah kepada orang yang mampu mengalahkan
Ruijerd.

“Sikap itu, kamu pasti adalah seorang pendekar yang terkenal, aku yakin itu! Aku ingin agar kita
berdua bertarung satu sama lain, karenanya, aku tantang kamu untuk berduel denganku!”

Tapi, sepertinya itu berbeda.

Dia pasti melakukan perjalanan ke Benua Iblis untuk melanjutkan latihannya.

“Apa yang akan kamu lakukan, Ruijerd-san?”

“Sudah lumayan lama sejak terakhir kali aku melakukan sesuatu yang seperti ini.”

Ruijerd menjelaskan bahwa sepertinya ada banyak orang dengan profesi warrior di Benua Iblis.

Makhluk sihir di sini mayoritas memiliki kekuatan yang tinggi, dan para petualang yang menghabisi
mereka juga sama kuatnya.

Sepertinya, kebanyakan orang seperti Rodriguez ini berpikir kalau Benua Iblis adalah tempat yang
bagus untuk melanjutkan latihan mereka.

Kebanyakan dari mereka mungkin berpikir kalau mereka bisa bertambah kuat dengan cara seperti
ini.

“Aku bisa saja sih menerimanya, tapi apa yang harus aku lakukan?”

“Aku bisa memberitahumu apa yang aku inginkan, tapi apa yang kamu sendiri inginkan?”

“Aku adalah seorang prajurit. Kalau ada seseorang yang menantangku, aku akan

menerimanya.” Kalau memang kamu ingin menerimanya, kenapa tidak bilang saja dari awal?

Dan begitulah hasilnya.

Kami memutuskan untuk membuat beberapa aturan yang harus disepakati oleh kedua pihak.

1. Dilarang membunuh satu sama lain, atau memberikan luka serius kepada lawan.

2. Sisi ini (Ruijerd) akan memperkenalkan diri setelah duel berakhir.

3. Kalah atau menang, dilarang emosi.

Dan, Ruijerd menang.

Dengan gerakan yang mencerminkan gerakan lawan yang menyerang dengan sekuat tenaga, ia
menang.

Baik, setidaknya dia tidak kelihatan seperti sedang menahan kekuatannya.

256
Namun, dengan gerakan beresiko rendah, Ruijerd mampu menang sambil benar-benar menghentikan
gerakan lawan.

“Aku benar-benar kalah secara menyeluruh, aku tidak mengira masih ada orang yang sekuat ini; itu
artinya dunia ini benar-benar luas!

Dan siapa namamu?”

“Ruijerd Supardia, biasa dikenal sebagai “Dead End”.”

“Apa maksudmu? 'Dead End' yang itu?! Aku pernah mendengar rumor tentang seorang prajurit yang
mengerikan dari ras Supard yang berkeliaran di Benua Iblis!”

Setelah pertarungan selesai, orang itu terkejut.

Yang mengejutkan adalah, ternyata orang-orang dari ras manusia tidak begitu memahami ciri-ciri
yang dimiliki oleh ras Supard.

Bahwa ras Supard menggunakan tombak, atau bahwa mereka memiliki batu sihir berwarna merah
yang tertanam di dahi mereka.

Sepertinya ada begitu banyak orang yang tidak mengetahui itu.

Bagi ras manusia, satu-satunya ciri ras Supard yang harus mereka cermati adalah rambut berwarna
hijau zamrud.

Rambut berwarna hijau zamrud.

Bahkan setelah 400 tahun berlalu, itu adalah satu-satunya alasan yang menyebabkan ras Supard
dianiaya oleh seluruh dunia.

Membully mereka hanya karena rambut mereka berwarna hijau, itu benar-benar di luar akal sehatku.

“Tapi kelihatannya kamu tidak punya rambut?”

“Aku mencukur semuanya.”

“Sepertinya lebih baik aku tidak menanyakan alasan dari tindakanmu itu....”

Musuh yang dihadapi Ruijerd ini jelas memiliki kekuatan yang cukup tinggi.

Di hadapan simbol rasa takut, yaitu ras Supard, yang kejahatannya dikenal di seluruh penjuru dunia.

Bila berhadapan dengan musuh seperti itu, merasa takut adalah hal yang benar-benar wajar.

Tapi meski begitu, sepertinya ada sesuatu yang menghubungkan antara satu prajurit dengan prajurit
yang lain.

257
Bagi orang yang menggunakan kekuatan yang mereka miliki untuk bisa bertahan hidup, orang
seperti Ruijerd seharusnya adalah simbol rasa hormat dan rasa kagum.

“Tidak mungkin, aku barusan mendapat kesempatan untuk bertanding melawan legenda dalam
sejarah....! Aku akan memamerkan ini di kampung halamanku!”

Kebanyakan lawannya merasa setelah bertarung melawannya.

Rasanya kira-kira seperti ini, kamu bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya di jalan, dan
mereka memiliki tampang yang tidak bersahabat.

Tapi saat kamu mengajaknya bicara, kamu sadar bahwa ternyata dia adalah orang yang baik.

Seperti itulah yang mereka rasakan.

“Karena itulah kami--”

Dimulai dari Rodriguez, Ruijerd terus-menerus menerima tantangan.

Dan makin jauh kami berjalan ke arah selatan, makin banyak penantang yang muncul.

Di antara para prajurit yang menantang Ruijerd, ada seorang yang mengetahui sejarah yang dia
miliki.

400 tahun yang lalu, saat Ruijerd masih memimpin kelompok prajurit Supard.

Ada seseorang yang memiliki nama yang sama dengannya.

Saat kami berkata bahwa itu adalah orang yang sama, dia benar-benar terkejut.

Sehubungan dengan orang tersebut, Ruijerd menceritakan kisahnya selama semalaman penuh.

Kisah yang dimiliki Kakek Ruijerd ini memang benar-benar lama, tapi sepertinya seorang prajurit
sangat menyukai kisah yang tidak dilebih-lebihkan seperti itu.

Khususnya, kisah pengepungan melawan 1000 orang, itu adalah pertempuran yang panjang, tapi
pada akhirnya mereka mampu menghantarkan serangan yang kuat kepada Laplace.

Walaupun kedengarannya tidak jantan, tapi aku benar-benar meneteskan air mata setelah mendengar
kisah si prajurit ini.

Kalau aku mengubah kisah ini menjadi sebuah buku, mungkin aku akan bisa mengubah pemahaman
yang dimiliki orang-orang terhadap ras Supard.

“Kisah Nyata! Pertempuran tanpa keadilan di Benua Iblis, chapter pertama!”

Atau seperti ini,

“Kebenaran tentang ras Supard yang tersembunyi!”

258
Yup, kira-kira seperti itu.

Apa bisa ya kalau aku mencetak bukunya dengan menggunakan sihir tanah.

Asal tahu saja, aku juga bisa menulis dalam 4 bahasa yang berbeda.

Tapi, aku bisa ditangkap oleh pihak yang berwenang karena telah melanggar hukum di benua
tersebut...

Untuk sekarang, aku akan kesampingkan itu terlebih dahulu.

“Sampai jumpa, terima kasih ya, aku benar-benar belajar banyak darimu.”

Semua penantang itu selalu pergi dengan gembira.

Bahkan tidak ada satupun orang yang melarikan diri gara-gara merasa takut.

Itu semua berkat Ruijerd yang telah mencukur rambutnya.

Sebenarnya, bukannya semua akan beres kalau semua orang yang berasal dari ras Supard
menggunduli kepala mereka?

---

Melangkah ke selatan,

Dan semakin jauh ke selatan.

Perjalanan kami terus berlanjut.

---

Tentu saja, perjalanan kami tidak selalu mulus.

Ada masalah yang berulang kali terjadi.

Dan juga, Eris yang mulai memahami bahasa Dewa Iblis menjadi benar-benar marah dan memulai
pertengkaran.

Ada juga beberapa kasus di mana identitas Ruijerd sebagai ras Supard ketahuan.

Sebagai tambahan, ada waktu di mana aku mencoba untuk mengintip Eris yang sedang mandi, tapi
Ruijerd mencengkeram leherku dan menyeretku sampai ke tempat yang jauh dari tempat kejadian
perkara.

Masalah yang mirip juga berulang kali terjadi.

Pada mulanya, aku menjadi khawatir setiap ada masalah kecil yang muncul.

259
Aku pikir aku harus memastikan agar masalah seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Tapi, kalau dipikir-pikir.

Setiap kali Eris bertengkar, dia tidak pernah menghunuskan pedangnya.

Dan setiap kali identitasnya Ruijerd ketahuan, situasinya tidak akan berubah menjadi sekacau saat
pertama kali identitasnya ketahuan di kota Rikarisu.

Dan kami pun sangat bersahabat dengan para penjaga kota, yang berkata “Maaf, tapi karena ada
banyak orang-orang mengerikan dari ras Supard, kami perlu berhati-hati.”

Sesuatu seperti itu.

Pada akhirnya, tidak sekalipun aku berhasil mengintip Eris saat dia sedang mandi.

Semua itu adalah masalah kecil.

Dan mereka tidak pernah berkembang menjadi masalah yang lebih besar.

Karena itulah, aku berhenti mempedulikannya setelah beberapa waktu berlalu.

Eris adalah gadis yang kasar.

Ruijerd berasal dari ras Supard.

Dan aku adalah pria yang mesum.

Itu adalah sesuatu yang telah ditakdirkan bahkan sebelum kami lahir.

Kini aku semakin mempercayainya, bahwa itu bukanlah sesuatu yang bisa dirubah.

Baik, aku akan berusaha sebisa mungkin.

Sekalipun aku gagal, aku bisa tinggal hadapi langsung situasinya.

Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan santai.

Setelah setengah jalan kami telah lalui, aku mulai berpikir seperti itu.

Tapi tentunya, aku tidak akan menganggap remeh sebuah kegagalan.

Tapi, kami harus merenggangkan pundak kami.

Aku jadi bisa melatih hal-hal yang ingin aku coba lakukan.

---

Satu tahun telah berlalu sejak kami mulai melakukan perjalanan ini.

260
Dan tanpa kami sadari, kami telah menjadi petualang dengan ranking A.

Demikianlah, kami mencapai wilayah paling selatan dari Benua Iblis.

Kami telah tiba di kota pelabuhan, Windport.

261
Cerita Selingan
Peta Dunia
Catatan Penulis:

Setelah mencoba untuk memberikan berbagai penjelasan dan terus mendengar keluhan seperti “sulit
untuk memahami bentuknya”, atau “sulit untuk membayangkan rutenya”, karena itulah aku
memutuskan untuk membuat sebuah gambar sebagai referensi, aku memikirkan bentuk dari peta
dunia ini di dalam kepalaku dan mencoba untuk menggambarnya. Peta kasar ini menunjukkan
landmark dan kota-kota besar secara kasar. Seperti yang bisa kalian lihat, si penulis tidak memiliki
keahlian menggambar yang mencukupi, jadi ada wilayah dan benua yang terkadang lebih besar atau
lebih kecil dari seharusnya, jadi tolong maklumi si penulis.

262
Benua Tengah
Dipisah menjadi tiga bagian oleh Gugusan Pegunungan Naga Merah.

Wilayah utara benua adalah wilayah yang miskin, dan kerap terjadi peperangan, Kerajaan Asura di
bagian barat adalah wilayah yang paling kaya dan subur, sedangkan di wilayah selatan, ada negara
dalam jumlah banyak yang terus memperebutkan kekuasaan dengan satu sama lain.

Populasi utama adalah ras manusia.

Benua Iblis
Tempat miskin yang dihuni oleh banyak monster kuat.

Berbagai tempat di dalamnya dikuasai oleh beberapa Raja Iblis.

Populasi utama adalah ras iblis.

Benua Milis
Di wilayah utara ada Hutan Agung, di wilayah selatan ada Kerajaan Suci Milis.

Kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh Gugusan Pegunungan Naga Biru, yang dilewati oleh Jalan
Pedang Suci, jalan lurus yang tidak dihuni oleh satupun monster.

Populasi sekitar 50/50 dari ras manusia dan ras Hewan.

Benua Begaritto
Memiliki dungeon dalam jumlah banyak, kerap terjadi fenomena aneh yang berhubungan dengan
Mana.

Kekuatan para monster di sini setara dengan yang tinggal di Benua Iblis.

Ada banyak ras yang tinggal di sini. Mayoritas dari mereka adalah petualang atau mantan petualang.

Benua Langit
Tanah yang lokasinya berada di 3000 meter di atas permukaan laut.
Tempat tinggal ras langit.

263
KETERANGAN
1. Hitogami : Sebenarnya penyebutannya memiliki arti sama yaitu dewa manusia, cuman di
sini itulah nama dia.

2. Sebuah pepatah otaku Jepang, jika kamu bisa mengatur untuk tetap perawan/perjaka
sampai kamu berumur 30 tahun, kamu akan menjadi penyihir. Dia mengatakan bahwa
dia tidak ingin mati perjaka/perawan.

3. Namahage adalah sosok setan Jepang yang berwajah merah merona (mata besar, hidung
pesek, dan sepasang taring panjang di giginya) dan mengenakan baju yang terbuat dari
jerami

4. sesuatu yg ada hubungannya dengan gaya membungkuk org jepang

5. bunga pakun = di super Mario yg kluar dari dlm pipa

6. tentu saja ini dari Dragon Ball

7. baca vol 1

8. orang yang hobinya protes

9. bagi yang belum tahu gaya bondage, itu adalah cara berpakaian terikat oleh semacam
benda elastis seperti sabuk, dan itu sering dikaitkan pada fetish tertentu

10. dari Dragon Ball

11. Referensi, Fate Series. Ini adalah kata-kata Ilya.

12. ini dari Hokuto no Ken

264
PENERJEMAH & EDITOR
Ciu Ciu : https://www.facebook.com/profile.php?id=100004205538206

Like page kami : https://www.facebook.com/bakatsukiupdateindo/

265

Anda mungkin juga menyukai