(Isekaipantsu) Arifureta Shokugyou de Sekai Saikyou Vol 07

Arifureta Shokugyou de Sekai Saikyou Volume 7 | CSNovel.Blogspot.
Com
P a g e 4 | 292
Arifureta Shokugyou de Sekai Saikyou Volume 7 | CSNovel.Blogspot.Com
CREDIT
Source: NiizarNiizar
Pembuat PDF
https://csnovel.blogspot.com/
P a g e 5 | 292
PROLOG
"Komandan. Apakah yang dikatakan pembawa pesan ... apakah benar? ”
Sepasang pria berjalan melalui kabut putih yang pekat. Yang lebih muda
dari keduanya berkulit gelap, dan telinganya meruncing ke suatu titik. Dia
adalah iblis.
Pria yang lebih tua menoleh ke temannya dan mempertimbangkan
pertanyaan itu. Dia memiliki ekspresi tegas, yang hanya sesuai dengan
usianya, dan keriput lebih dalam dari Raisen George .
"Wakil Kapten Celeka. Apakah kau bermaksud menyiratkan bahwa utusan
kita membohongi kita? ”
Lelaki itu berbicara dengan sungguh sungguh.
“T-Tidak, tentu saja tidak. Saya bahkan tidak akan pernah memikirkan ...
permintaan maaf saya, Komandan Davros. ”
Pemuda bernama Celeka itu menggelengkan kepalanya dengan tergesa-
gesa.
Davros memelototi Celeka, teguran dalam tatapannya jelas. Celeka adalah
anggota militer tingkat tinggi. Seseorang dari kedudukan seharusnya tidak
membuat pernyataan ceroboh seperti itu. Terutama tidak di pendengaran
tentara berbaris di belakang mereka.
“Utusan kita rela mengorbankan monster yang telah mereka berikan
untuk menyampaikan laporan itu kepada kita. Tidak ada keraguan itu semua
benar. "
"Tapi ... saya tidak bisa percaya Freid-sama benar-benar terluka parah ...
dan memikirkan—" Untuk berpikir bahwa musuh tetap hidup dari Freid yang
menjebak mereka di Grand Gruen Volcano sementara itu meletus. Celeka
tidak menyelesaikan sisa kalimatnya.
Namun, Davros mengerti persis apa yang ingin dia katakan.
"Semua itu berarti bahwa manusia memiliki seseorang yang kuat di
sisinya."
"Saya tidak bisa mempercayainya. Ini Freid-sama yang sedang kita
bicarakan di sini! Dia membawa Urano bersamanya, bersama dengan pasukan
monster pribadi ... Bisakah dia benar-benar kalah? ”
P a g e 6 | 292
Meskipun suaranya rendah, Celeka tidak bisa menyembunyikan

kesedihannya.Davros sekali lagi memelototi wakil kaptennya. Celeka menelan
ludah dan menutup mulutnya. Meskipun jika dia jujur, Davros tidak
menyalahkan bocah itu karena sangat khawatir.
Sudah dua bulan sejak Davros membawa pasukan elitnya keluar dari
Garland, kerajaan iblis, dan menuju untuk mengintai Hutan Haltina. Mereka
mencari jalan masuk yang sebenarnya ke labirin yang tersembunyi di dalamnya.
Seluruh hutan adalah wilayah yang belum dipetakan yang dihuni oleh
beastmen dan monster. Kabut tebal menyelimuti pepohonan sepanjang tahun,
membingungkan indra dan membuat navigasi menjadi tidak mungkin. Hanya
Beastmen dan monster yang berasal dari hutan yang kebal terhadap efek
kabut.
Freid Bagwa, komandan tertinggi pasukan Garland, telah memerintahkan
pasukan elit untuk mencari labirin lain dan menaklukkan mereka. Sumber
kekuatannya sendiri berasal dari menaklukkan salah satu labirin dan
mendapatkan rahasia salah satu sihir kuno yang tersimpan di kedalamannya.
Freid ingin saudara-saudaranya sebanyak mungkin mampu menggunakan
sihir kuno, jadi dia mengirim yang terbaik dari orang-orangnya untuk
menemukan yang lain dan menyerap kekuatan mereka.
Davros adalah salah satu komandan tertua Garland, dan baik Freid maupun
raja iblis mempercayainya secara implisit. Mereka telah memilihnya untuk misi
ini karena mereka percaya dia cukup mampu untuk menangani lautan pohon
dan labirin sejati yang ada di kedalamannya.
Davros menaruh kepercayaan besar pada pendapat Freid dan rajanya, dan
ia percaya pada kekuatannya sendiri. Meskipun dia tahu cobaan labirin itu
berbahaya, dia percaya dia bisa menghadapi apa pun yang ada di jalan.
Terutama karena dia punya kartu truf yang tidak ada duanya. "Grrr."
"Screeech.[ TN : Memekik ] "
Monster yang dinaiki Davros dan unitnya mengendarai dengan mengeram,
jeritan mereka terangkat. Tangisan mereka terdengar seperti pekikan logam.
Mereka adalah makhluk yang kuat, yang diberikan kepada Davros oleh
Freid. Tidak hanya mereka kebal terhadap efek kabut yang membingungkan,
mereka jauh lebih kuat dari kebanyakan monster. Dan mereka adalah kartu
truf iblis.
P a g e 7 | 292
Semua unit lain yang dikirim Freid untuk menaklukkan kota-kota utama
dan menemukan lokasi labirin yang tersisa juga memiliki monster yang ia
ciptakan sendiri.
Selama mereka memiliki monster Freid, mereka tidak akan terkalahkan.
Setiap iblis yang dikirim Freid yakin akan fakta itu.
Iman Davros pada tuhannya dan supremasi rasnya adalah mutlak, dan ia
yakin mereka akan dapat membuktikan keunggulan cita-cita iblis melalui
kemenangan mereka yang tak terelakkan.
Tapi sekarang, Davros tidak yakin. Tidak setelah semua laporan yang dia
dengar.
Untuk menemukan jalan yang mereka lalui di hutan, Davros harus
bergantung pada monster Freid. Selain itu, dia perlu membawa kekuatan yang
cukup besar bersamanya. Tidak ada yang tahu berapa banyak Beastmen dan
monster yang harus dia hadapi di sepanjang jalan, dan menghadapi semua itu
sendirian akan sulit. Ini berarti mereka tidak bisa bergantung pada monster
di udara untuk tranportasi mereka.
Bagaimanapun, tidak peduli seberapa kuat Davros, dan tidak peduli
seberapa kuat monster Freid, dia tidak ingin mengingatkan Verbergen tentang
keberadaan mereka. Sekelompok besar monster udara yang melewati hutan
akan melakukan hal itu. Bertarung langsung dengan Verbergen dengan angka-
angkanya akan tidak bijaksana, jadi dia terjebak untuk sembunyi-sembunyi.
Dia mulai dengan mengikuti ujung selatan Raisen George di timur, dan
memasuki hutan dari sisi selatan. Hutan Haltina membentang beberapa ratus
kilometer ke benua selatan, jadi masuk adalah tugas yang sederhana
Setelah itu mereka melakukan perjalanan ke utara, menempel di tempat-
tempat di mana pepohonan kurang padat.
Mempertahankan kontak dengan Garland mudah, karena iblis
mengendalikan pinggiran selatan hutan.
Davros mengharapkan untuk mendengar laporan kemenangan tentang
bagaimana setiap iblis dengan sempurna melakukan misi mereka masing-
masing. Alih-alih, inilah yang dia terima:
—Misi untuk melumpuhkan kapasitas pertanian manusia dan membunuh
Dewi Kesuburan. Gagal. Lace, iblis yang bertanggung jawab atas misi, telah
terluka parah. Dia tidak akan kembali ke tugas aktif. Semua monster di
P a g e 8 | 292
bawah komandonya dimusnahkan.

—Misi untuk menaklukkan Labirin Orcus Agung yang sebenarnya dan
mengumpulkan pahlawan manusia ke pihak kita. Gagal. Cattleya, iblis yang
bertanggung jawab atas misi, terbunuh dalam aksi. Semua monster di bawah
komandonya dimusnahkan.
—Misi untuk menaklukkan Ankaji. Gagal. Logan, iblis yang bertanggung
jawab atas misi, kembali dengan selamat. Sebagian besar monster di bawah
komandonya dimusnahkan.
Satu demi satu, Davros mendengar laporan bahwa teman-temannya
dikalahkan. Setiap kali seseorang dari pasukan utusan datang untuk
melaporkan, itu dengan ekspresi suram di wajah mereka.
Namun, laporan yang paling sulit dipercaya datang tepat ketika pasukan
Davros mendekati Verbergen.
—Jenderal Freid melintasi pasukan dengan musuh yang tidak dikenal di
Gunung Gruen Volcano. Dia menderita luka parah dan terpaksa meninggalkan
gunung berapi. Dia saat ini sedang memulihkan diri.
Freid, pahlawan iblis yang tak terkalahkan, telah menderita kekalahan
pertamanya. Davros benar-benar terkejut ketika dia mendengar. Dia senang
sekarang bahwa dia telah memerintahkan kurir itu untuk hanya memberi tahu
letnannya tentang laporan ini.
Sebaliknya, moral anak buahnya akan hancur berantakan. Fakta bahwa wakil
kaptennya datang kepadanya tentang hal itu tepat setelah mereka bertemu
membuktikan bahwa diam tentang hal itu adalah keputusan yang tepat.
Tentu saja, Davros sendiri sangat terganggu dengan berita itu juga. Namun,
lebih dari itu, dia sangat marah. Marah pada manusia pemula ini yang berani
menentang ras yang dipilih dan meludahi apa yang seharusnya menjadi
penaklukan mulia mereka.
"Komandan, tampaknya ada pemukiman di depan kita. Kami memasuki
wilayah Beastmen, " Davros mengangguk pada laporan Celeka. Dia bertekad
untuk mengirim laporan positif pertama kembali ke ibukota, untuk menebus
kerugian rekan-rekannya.
“Dengarkan, teman-teman. Saat ini, Jenderal Freid akan memulai invasi ke
ibukota Heiligh, sementara pasukan Divoff harus berada di tempat untuk
membunuh kaisar. Mereka pasti akan berhasil dan membawa kemuliaan bagi
P a g e 9 | 292
bangsa kita yang agung. Tidak akan ada rasa malu yang lebih besar daripada
pulang ke rumah dengan tangan kosong sementara rekan-rekan kita berhasil! ”
Celeka dan yang lainnya mulai membakar dengan haus darah yang tak
terpadamkan. Monster mereka meraup persetujuan mereka dengan pekikan
logam yang aneh. Ini adalah spesies baru yang baru saja diciptakan Freid.
Sayangnya untuk Davros, keyakinannya datang dari ketidaktahuan. Dia tidak
menyadari bahwa musuh yang sama yang telah mengalahkan Freid akan sekali
lagi muncul di ibukota dan menggagalkan ambisi mereka. Atau bahwa pasukan
tentara yang sangat kuat dan haus darah, dilatih oleh orang yang sama,
menyebut tempat ini rumah mereka.
Dia tidak tahu bahwa invasi yang dia yakini sederhana ini akan berubah
menjadi mimpi terburuk dalam hidupnya.
P a g e 10 | 292
BAB I – Haulias Berkumpul

Shizuku Yaegashi menyaksikan awan tebal mengalir di bawahnya. Dia
kadang- kadang melihat sekilas dataran, hutan, dan desa melalui celah di awan,
tetapi mereka melintas terlalu cepat untuk melihat detailnya.
Meskipun kecepatan mereka melaju, angin sepoi-sepoi terasa ringan. Kuncir
kudanya berkibar di udara sejuk yang menyenangkan saat dia melihat
pemandangan. Setelah beberapa saat, dia mendongak dan melihat matahari
menyilaukan cemerlang di atasnya.
Terlihat cukup dekat sehingga dia merasa bisa mencapainya hanya dengan
mengulurkan tangan.
Dia mengangkat tangan untuk melindungi matanya dan bersandar di pagar
pembatas. Ekspresi termenung, dia menggumamkan sesuatu dengan suara
lelah.
"Aku tidak percaya dia membangun seluruh airship juga. Ketika datang
kepadanya, aku tidak berpikir apa pun bisa mengejutkanku lagi. "
Memang, Shizuku saat ini berdiri di dek belakang pesawat pribadi Hajime,
Fernir. Dia membuatnya terutama dari batu gravitasi dan spirit stone, dan itu
berfungsi sebagai mode transportasi terbarunya. Itu memiliki banyak fitur, dan
panjangnya sekitar 120 meter. Dari atas, samar-samar menyerupai Ikan manta[
TN : Cek wikipedi ]. Jembatan kapal terletak di dekat bagian depan kapal,
sementara bagian tengahnya berfungsi sebagai ruang tamu besar. Ada juga
tempat tinggal, dan masing-masing kamar dilengkapi dengan dapur dan kamar
mandi sendiri.
Ini dengan mudah kendaraan terbesar dan tercepat yang ada, setidaknya
sejauh menyangkut Tortus.
"Sepertinya aku sedang bermimpi ..." Dia melayang di atas awan. Pandangan
terbesar dunia ada di sekelilingnya.
Dia menghela napas panjang lagi. Terlepas dari keindahan di sekitarnya,
Shizuku tampaknya tidak terlalu terkesan.
Hajime telah mengatakan bahwa dia tidak akan mengangkat satu jari pun
untuk orang-orang di dunia ini, jadi Kouki memohon padanya untuk membantu
mereka menaklukkan labirin sehingga dia bisa mendapatkan kekuatan untuk
melakukannya dengan menggantikan Hajime. Akibatnya, ia dan Shizuku
memutuskan untuk bergabung dengan Hajime dalam pencariannya, meskipun
P a g e 11 | 292
masing-masing karena alasan yang berbeda.

Selain itu, airshipnya terlalu menakjubkan. Ada begitu banyak hal yang
bisa diambil sehingga Shizuku berubah dari keajaiban menjadi semacam
penerimaan yang mengundurkan diri yang aneh. Biasanya, perjalanan ke Haltina
akan memakan waktu tiga bulan dengan berjalan kaki. Pesawat Hajime dapat
membawa mereka ke sana dalam dua setengah hari.
Kekaisaran Hoelscher, yang terletak di antara Haltina dan Heiligh, berjarak
sedikit lebih dari satu hari perjalanan.
Liliana, puteri Heiligh, hampir pingsan karena kaget ketika dia melihat
pesawat dan mendengar seberapa cepat itu bisa melaju. Sudah sangat tidak
pantas bagi seseorang yang tinggi kedudukannya. Dia menuju ke Hoelscher
untuk membahas tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan manusia
terhadap iblis.
Pada catatan yang tidak terkait, Hajime sebenarnya ingin membuat
pesawat sejak dia menaklukkan labirin Miledi. Namun, dia belum cukup terampil
untuk melakukannya hingga baru-baru ini.
Meng-enchant ore dengan sihir gravitasi adalah proses yang sulit, dan
semakin besar objek yang kamu inginkan, semakin banyak keterampilan yang
dibutuhkan. Pada awalnya, hal-hal terbesar yang Hajime mampu untuk
mengenchant dengan sihir gravitasi adalah Cross Bits-nya.
Tidak hanya mengenchant objek yang lebih besar membutuhkan lebih
banyak keterampilan, itu juga membuat mengontrol objek itu dengan spirit
stone dari jarak jauh menjadi lebih sulit.
Semakin besar objek yang terbuat dari gravityrock, semakin banyak yang
kamu butuhkan untuk mengoperasikan nya.
Seorang otaku seperti Hajime telah memimpikan membuat sebuah
pesawat sejak dia menemukan itu mungkin, dia hanya tidak memiliki
keterampilan yang cukup untuk melakukannya.
Tapi tentu saja, dia adalah seorang Sinergis. Dia menolak untuk
berkompromi dengan membuat keahliannya menjadi lebih kecil atau lebih
kompleks. Alih-alih, ia melanjutkan pelatihan di setiap kesempatan, hingga
akhirnya keterampilan mentransmutenya telah mencapai titik di mana ia
dapat membuatnya dengan sempurna.
Setelah selesai, ia akan meluncurkan pencinptaanya kepada yang lain pada
P a g e 12 | 292
hari mereka meninggalkan ibukota.

"Kau selalu mendapatkan perjalanan udara dalam aksi terakhir RPG, kan?"
Dia berusaha terdengar sesederhana mungkin, tapi dia tidak bisa
menyembunyikan senyum di wajahnya.
Yue dan yang lainnya telah mengambilnya dengan tenang karena mereka
sudah terbiasa dengan tindakan lucu Hajime sekarang, tetapi siswa lain
terkejut melihat sisi kekanak-kanakan Hajime.
Kejutan mereka bertambah ketika mereka menemukan berapa banyak
yang dibutuhkan hanya untuk membuat kapal melayang. Mencapai itu dengan
kecepatan yang Hajime lakukan begitu banyak sehingga para siswa bahkan
tidak bisa membungkus kepala mereka di sekitar ide. Mengoperasikannya
untuk waktu yang lama akan membutuhkan kolam mana yang luar biasa besar
dan tingkat regenerasi mana yang konyol. Hanya sedikit orang yang bisa
membuatnya bergerak.
"Aku tidak pernah tahu langitnya sangat biru ..." Shizuku bergumam linglung,
berusaha untuk tidak memikirkan logistik yang memungkinkan penerbangan ini.
Pikirannya diinterupsi oleh suara yang dikenalnya.
"Jadi di disini kamu, Shizuku." "Kouki ..."
Shizuku melihat kembali ke dek. Kouki sedang dalam proses memanjat
keluar dari pintu bawah permukaan.
Begitu dia keluar, dia berjalan ke Shizuku dan meletakkan kedua tangannya
di pagar.
Untuk beberapa saat, dia hanya diam-diam menyaksikan awan melayang.
"Ini luar biasa."
"Ya. Aku benar-benar lelah karena terkejut setiap saat. "
Kouki tentu saja mengacu pada Fernir. Meskipun dia memuji pesawat itu, dia
tampak lebih takut dan frustrasi daripada terkesan. Shizuku dapat menebak
sumber ketidakpuasannya, tetapi dia tidak ingin membicarakannya, jadi dia
mengubah topik pembicaraan.
"Apakah kamu datang ke sini sendirian? Apa yang dilakukan orang lain? "
Kouki, Shizuku, dan Liliana bukan satu-satunya yang bergabung dengan
Hajime di pesawat terbang. Liliana telah membawa pelayan pribadinya dan
sepuluh penjaga kerajaan bersamanya, sementara sisa kelompok Kouki
mengikutinya.
P a g e 13 | 292
Aiko tetap tinggal, karena dia tidak ingin meninggalkan siswa lain tanpa
pengawasan. Anggota kelompok Nagayama dan Yuka tetap tinggal di belakang
untuk melindungi seluruh kelas dan ibukota. Mereka tidak ingin meninggalkan
orang-orang di sana yang benar-benar tak berdaya.
Tetap saja, ada kemungkinan Freid akan kembali dengan pasukan lain, jadi
Kouki meyakinkan Hajime untuk meninggalkan artefak teleportasi jarak jauh di
ibukota sehingga mereka dapat kembali pada pemberitahuan sesaat jika perlu.
“Ryutarou dan para penjaga kerajaan sedang makan malam yang dibuat
Shea- san untuk mereka. Suzu dan Lily berbicara di kamar mereka. Nagumo
... menggoda semua orang. Dia hanya bermalas-malasan di jembatan ... "
Shizuku memeriksa wajah temannya. Bibir Kouki dipelintir dengan seringai
aneh, sejumlah besar emosi muncul di wajahnya.
Shizuku tersenyum main-main padanya.
"Apa, marah bahwa Nagumo-kun lebih populer daripada kamu sekarang?"
"Seakan-akan ..."
Kouki mengerutkan kening ke arah Shizuku dan menjawab dengan nada
singkat. Akhirnya, dia meludahkan apa yang benar-benar memakannya.
"Dia bisa membuat semua hal luar biasa ini ... dan dia sangat kuat ... namun
dia bertindak seperti itu tidak ada artinya baginya. Dan bagaimana dia bisa
meninggalkan orang-orang di dunia ini seperti itu? ”
"......"
Kouki masih belum bisa menerima keputusan Hajime untuk mengabaikan
para dewa dan kembali ke rumah.
Dia mendapatkan semua kekuatan ini, jadi mengapa dia tidak
menggunakannya untuk membantu orang-orang ini dan membunuh para dewa?
Shizuku bisa membaca pikirannya seperti buku terbuka.
"Aku pikir ... itu karena dia membuat pilihannya." "Pilihan apa?"
Kouki menatap mata Shizuku. Dia menjaga ekspresinya netral dan
memilih kata-katanya dengan hati-hati.
"Kurasa ... dia tidak semudah kelihatannya. Aku yakin dia hanya berusaha
membuatnya tampak seperti tidak ada yang mengganggunya, sementara pada
kenyataannya dia sangat putus asa. Putus asa untuk melindungi orang yang dia
cintai, dan berhasil keluar dari cobaan hidup ini. "
P a g e 14 | 292
"......"
“Ingat apa yang dia katakan? Kamu tidak melakukan sesuatu karena kau
cukup kuat untuk melakukannya, kau menjadi lebih kuat untuk mencapai apa
yang ingin kamu lakukan ... Yah, bagaimanapun juga, seperti itu. "
Kerutan dalam terbentuk di alis Kouki saat dia mengerutkan kening. Dia
mengalihkan pandangannya, tidak bisa memenuhi ya Shizuku. [ TN : gue
ngikutin translate oke,? tapi ga semua MTL juga mmm~ ]
Lagipula, dia berpikir secara berbeda. Jika aku sekuat itu, aku pasti akan
menyelamatkan dunia. Tampaknya mirip dengan cara berpikir Hajime pada
pandangan pertama, tetapi pada dasarnya berbeda.
"Kouki, aku tahu kamu merasa frustrasi pada kesenjangan dalam
kekuatanmu dan miliknya. Tapi ingat, dia tidak memulai yang kuat. Dia
mendapatkan kekuatan itu dengan merangkak keluar dari neraka meskipun
menjadi yang terlemah dari kita. Semua yang dia miliki sekarang adalah hasil
dari tekadnya yang tak tergoyahkan. Dan apa yang dia tekadkan untuk
lakukan adalah tidak membunuh para dewa atau menyelamatkan dunia. Itu
sesuatu yang jauh lebih sederhana. Dia bertarung demi mereka yang dekat
dengannya, " Shizuku mengamati raut muka Kouki, mengukur reaksinya.
Biasanya dia bertemu dengan tatapannya, tetapi dia tidak melakukannya
sekarang. Dia terus mencari di mana saja kecuali pada dirinya.
Namun, Shizuku terus berbicara, berharap kata-katanya akan membuat
temannya membuat pilihan yang lebih baik.
"Dia berbeda dari kita, yang memutuskan untuk membantu karena kita bisa.
Jadi kamu tidak bisa berharap dia setuju untuk menyelamatkan dunia hanya
karena itu adalah sesuatu yang bisa ia lakukan. Bukan itu yang dia kerjakan
dengan keras, dan dia tahu bahwa jika dia menggunakan kekuatannya untuk
sesuatu yang tidak dia pedulikan, dia mungkin kehilangan hal-hal yang dia
lakukan. "
"Aku tidak mengerti ..." Ekspresi Kouki menjadi lebih rumit. Ini adalah
pertama kalinya dia harus berurusan dengan serangkaian nilai yang sangat
berbeda dari miliknya, dan itu membingungkannya.
Namun, dia tidak mengabaikan kata-kata Shizuku, dan melakukan yang
terbaik untuk memahaminya.
Shizuku tahu seberapa keras dia berusaha, dan ekspresinya melembut
sedikit.
P a g e 15 | 292
"Hmm ... Ini tidak persis sama, tetapi pikirkan seperti ini. Kau
menghabiskan seluruh pelatihan seumur hidupmu untuk menjadi petinju terbaik
di dunia, tetapi kemudian seseorang datang dan berkata 'Jika kau sekuat itu,
bagaimana mungkin kau tidak berpatroli di jalan-jalan memukuli preman dan
gangster !?' kamu mungkin tidak akan seperti itu kan? ”
"Sekarang kau menyebutkannya ... Kurasa kau benar ... T-Tapi nyawa
dipertaruhkan di sini!"
Kouki membantah lebih keras kepala daripada apa pun pada saat ini. Maka,
Shizuku menyipitkan alisnya dan merespons.
"Maksudku, adalah hal yang baik bahwa kamu tidak dapat mengabaikan
siapa pun yang membutuhkan, tetapi ... itulah cara mu berpikir Kouki, bukan
bagaimana Nagumo-kun melakukannya. Kau tidak bisa memaksakan nilai-
nilaimu padanya. "
"Jadi, kau memihaknya sekarang?"
Shizuku menghela nafas karena cibiran Kouki.
"Kamu terdengar seperti anak lima tahun. Aku hanya mencoba
menjelaskan bagaimana setiap orang berbeda. Dan jika kamu lupa, Nagumo-
kun sudah menyelamatkan banyak orang. Bukan hanya kita juga. Dia
menyelamatkan kota Ur, dan menurut Kaori dia menyelamatkan semua orang di
Ankaji juga. Ditambah lagi, dia menghancurkan lingkaran perbudakan bawah
tanah di Fuhren dan mengambil gadis laut itu, Myu, kembali ke ibunya. Jika kau
bertanya kepadaku, aku pikir dia menyelamatkan lebih banyak dunia daripada
yang kita miliki. "
"Itu ... benar, tapi ..."
"Aku yakin ... dia hanya melakukannya demi Yue dan yang lainnya yang
dekat dengannya, tapi ... Fufu. Pada tingkat ini, dia mungkin akhirnya
menyelamatkan dunia dan membunuh para dewa saat dalam usahanya untuk
kembali ke rumah. "
"Aku agak merasa tidak enak untuk para dewa sekarang ..." Shizuku
mencibir. Kedengarannya konyol, sepertinya sesuatu yang mungkin benar-
benar dilakukan Hajime.
Meskipun dia tidak mau mengakuinya, dia juga tidak bisa menolaknya, jadi
dia memutuskan untuk membuat lelucon yang lemah.
Keduanya berdiri diam di sana. Shizuku tahu Kouki sedang berusaha
P a g e 16 | 292
bergulat dengan perasaannya sendiri, jadi dia tidak mengatakan apa-apa.

Rasanya seperti berjam-jam berlalu.
Pada titik tertentu, Shizuku bisa merasakan Fernir berubah arah. Itu
aneh. Seharusnya tidak ada yang menghalangi jalan setinggi ini. Mereka
seharusnya terbang dalam garis lurus ke kekaisaran, jadi jika mereka
mengubah arah, pasti ada sesuatu yang terjadi. Kouki dan Shizuku bertukar
pandang.
"Menurutmu, apa yang terjadi?"
"Ayo kembali ke dalam untuk saat ini."
Mereka berdua saling mengangguk dan bergegas kembali ke dalam.
Pada saat Shizuku dan Kouki tiba di jembatan, semua orang sudah ada di
sana. Mereka berkerumun di sekitar kristal besar yang ditempatkan di tengah
ruangan. Sepertinya semuanya mulai memanas ...
"Apa yang terjadi?"
"Oh, hai Shizuku-chan. Kami melihat beberapa orang dikejar oleh tentara
kekaisaran," jelas Kaori.
Dia menunjuk ke kristal berbentuk kubus, yang menunjukkan sepasang
kelinci yang dikejar melalui jurang oleh sekelompok tentara kekaisaran.
Crystal cube adalah salah satu dari artefak Hajime lainnya.
Dia membuatnya keluar dari batu penglihatan, mengenchant ore dengan
Farsight, dan transferstone, mengenchant ore dengan sihir yang
memungkinkannya menampilkan hal-hal yang terlihat oleh benda lain yang
terhubung dengannya.
Hajime telah melengkapi Fernir dengan sejumlah kristal tipe kamera
eksternal, dan kemudian menghubungkannya dengan kristal di jembatan.
Dengan begitu,
dia bisa melihat semua yang terjadi di luar dari sini. Dia menjuluki artefak ini
SCD, atau Solid Crystal Display.
Shizuku membungkuk lebih dekat ke kristal dan mengangguk mengerti
ketika dia melihat apa yang ditampilkan. Dua gadis kelinci berlari untuk hidup
berharga melalui jurang gersang.
Tapi mereka jelas kelelahan, dan tentara kekaisaran menunggang kuda.
Hanya masalah waktu sebelum mereka ditangkap.
P a g e 17 | 292
Di belakang penunggang kuda itu ada satu skuadron kekaisaran yang

sedang mengangkut beberapa gerbong besar. Menurut Liliana, mereka
adalah jenis yang digunakan untuk mengangkut budak di dalam kekaisaran.
Dari kelihatannya, kedua gadis kelinci itu melarikan diri dari budak. Di waktu
mana, atau kekaisaran telah menemui mereka secara kebetulan saat
mengangkut budak yang sudah mereka tangkap.
"Aku mengerti . Jadi itu sebabnya kau merubah arah ... " Shizuku bergumam
pada dirinya sendiri.
Biasanya Hajime akan mengabaikan hal seperti ini, tapi ada kemungkinan
mereka adalah seseorang yang Shea kenal. Dia tidak bisa mengabaikan nasib
mereka jika itu yang terjadi, jadi dia memutuskan untuk setidaknya melihat
lebih dekat.
Kouki memucat dan berteriak, "Mereka terlihat seperti mereka dalam
masalah! Kita harus pergi menyelamatkan mereka! " Dia tampak siap untuk
melompat pada saat itu juga, tidak peduli bahwa mereka berada ribuan meter di
udara.
Namun, Hajime mengabaikan semburan Kouki dan mengerutkan kening
curiga pada kristal.
"Hei, Nagumo! Kau tidak berencana meninggalkan mereka begitu saja kan !?
Jika kau tidak akan menyelamatkan mereka, aku akan! Lepaskan aku dari benda
ini! ”
"Tunggu ... Hei Shea, bukankah keduanya ..." "Hm? Tunggu ... Aku mengenali
mereka berdua! ”
Hajime menahan Kouki saat dia berbicara dengan Shea.
Dia memperbesar gambar untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik dan
telinga kelinci Shea berkedut saat dia mengenali mereka.
“Bagaimana kalian bisa bertindak begitu tidak peduli !? Bukankah itu
temanmu di sana, Shea-san !? Bukankah kau seharusya khawatir!? "
"Maaf, bisakah kau diam sebentar?" Keterusterangan Shea membuat
Kouki terdiam.
Ngomong-ngomong, alasan Kouki menggunakan -san bersamanya adalah
karena dia bersikeras. Ketika mereka pertama kali bertemu, Kouki
memperkenalkan dirinya dengan senyum dan berusaha bersikap seakrab
mungkin, tetapi Shea tersenyum dan menuntut agar dia menggunakan
P a g e 18 | 292
kehormatan. Itu adalah pertama kalinya Kouki takut pada senyum seseorang.
"Hajime-san, aku yakin itu. Itu Lana-san dan Mina-san! "
"Berpikir begitu. Mereka banyak berubah selama pelatihan sehingga sulit
untuk melupakan mereka. Melihat ekspresi mereka, dan gerakan-gerakan itu...
begitu ”
Hajime melipat tangannya dan merenung sendiri.
Dia memperhatikan kedua gadis kelinci itu, Lana dan Mina, terhenti, tampak
kelelahan. Mereka berhenti di tengah jurang, pada titik terlebar.
Kouki kembali sadar dan berjalan ke pintu keluar jembatan. Jika tidak ada
orang lain yang akan membantu, dia akan melakukannya. Meskipun mereka
cukup jauh, dia yakin dia setidaknya bisa mengalihkan perhatian tentara
kekaisaran dengan sihirnya.
"Tunggu, Amanogawa. Ini akan baik-baik saja."
"A-Apa yang kau katakan !? Kedua gadis lemah itu akan ditangkap! ” Hajime
hanya tersenyum menanggapi.
Masih menatap kristal itu, dia berkata dengan nada geli, “Lemah? Hampir
tidak. Mereka berdua adalah ... Haulias. " Apa yang dia bicarakan? Kouki
berpikir sendiri, bingung. "Ah!" Seseorang tersentak kaget.
Kouki bergegas kembali ke kristal dan melihat sesuatu yang sulit
dipercaya. Mayat kekaisaran berserakan di jurang; sebagian besar prajurit
telah dipenggal atau ditembak di bagian belakang kepala dengan panah.
"Hah?"
Kouki bukan satu-satunya yang terkejut, rahang semua orang terbuka
lebar.
Para siswa terutama, karena ini adalah pertama kalinya mereka melihat
pembantaian yang brutal.
Liliana dan para pengawalnya juga terkejut, tetapi itu karena mereka melihat
sesuatu yang menentang logika dunia ini.
Mereka menyaksikan dalam keheningan saat acara terus berlangsung di
bawah. Melihat pihak pengejar belum kembali, komandan unit transportasi
memerintahkan beberapa pengintai untuk melakukan pengintaian.
Tidak butuh waktu lama bagi para pengintai untuk menemukan mayat sekutu
mereka. Kedua gadis kelinci itu gemetaran karena ketakutan di tengah
P a g e 19 | 292
pertumpahan darah.
Ekspresi para pengintai tumbuh suram, dan mereka mulai berteriak pada
para gadis kelinci. Meskipun kristal itu tidak mengirimkan suara, jelas mereka
menginterogasi dua gadis kelinci.
Biasanya mereka akan lebih berhati-hati, tetapi mereka tidak hanya
melihat mayat rekan-rekan mereka yang sudah mati, mereka tidak
mengharapkan sepasang gadis kelinci yang lemah untuk menimbulkan
ancaman. Terguncang seperti mereka, mereka tidak menyadari bahwa gadis-
gadis kelinci memikat mereka ke dalam perangkap.
Mereka membayar kecerobohan mereka dengan nyawa mereka.
Sama seperti salah satu pengintai mencoba meraih telinga Lana, panah
terbang entah dari mana, menangkap pria di belakangnya di belakang kepala.
Pria itu kejang sekali dan merosot ke tanah dengan bunyi gedebuk.
Pengintai pertama berbalik, bertanya-tanya apa yang terjadi.
Saat dia mengalihkan pandangan dari Lana, dia melompat ke arahnya,
menarik pisau yang entah dari mana. Dengan satu pukulan bersih, dia
memisahkan kepala pengintai dari pundaknya.
Gadis lainnya, Mina, merunduk rendah di bawah mayat tanpa kepala dan
bergegas menuju pengintai terakhir. Pengintai yang kebingungan bahkan tidak
memiliki kesempatan untuk bereaksi ketika Mina memenggalnya juga.
Kouki memucat dan menutup mulutnya ketika dia melihat kepala pengintai
melayang di tanah. Suzu pingsan, dan Ryutarou harus menangkapnya sebelum
dia jatuh ke tanah.
Tidak dapat memahami bagaimana beberapa gadis kelinci berhasil
membunuh tentara kekaisaran, Liliana dan para pengawalnya beralih ke Shea.
Kau bukan satu-satunya yang super kuat !? Pandangan mereka seolah
mengatakan.
"Jangan khawatir, aku satu-satunya yang sekuat ini. Tidak mungkin ada
banyak orang sepertiku di luar sana. Lana-san dan yang lainnya hanya berlatih
banyak. Aturan hidup pelatihan Hajime-san dari neraka dapat mengubah
siapa pun menjadi seperti itu. "
"......"
Semua orang menoleh ke Hajime. Kau lagi!? Pandangan mereka yang
mencela tampaknya mengatakan. Hajime dengan canggung berbalik.
P a g e 20 | 292
Sementara itu berlangsung, pertempuran antara kekaisaran dan Haulia

hampir berakhir. Para prajurit yang tetap tertinggal awalnya juga
menemukan pembantaian sekarang.
Mereka berhenti ketika mereka melihat kawan-kawan mereka yang mati
berserakan di jurang.
Jelas mereka tidak bisa menginjak-injak tubuh rekan-rekan mereka,
tetapi bahkan jika mereka bisa, mereka terlalu terguncang untuk mengambil
tindakan.
Dan Haulia tidak membuang waktu dalam mengambil keuntungan dari
keraguan kekaisaran. Atau lebih tepatnya, mereka merencanakan hal-hal
untuk menciptakan pembukaan seperti itu di tempat pertama.
Ada tiga belas tentara yang tersisa. Hanya tiga Haulia yang keluar dari
persembunyian untuk menggungat mereka. Bersama dengan Lana, Mina, dan
penembak jitu kelinci yang membunuh pengintai, itu membuat total enam orang.
Dengan kata lain, mereka kalah jumlah dua banding satu.
Namun, pada saat para prajurit telah mengambil senjata mereka, empat dari
mereka sudah kehilangan kepala, sementara yang kelima tertembak di kening.
Haulia tanpa belas kasihan. Mereka bergerak dengan anggun dan
koordinasi yang sempurna, memotong formasi prajurit.
Ketika salah satu prajurit bergerak untuk memblokir pedang yang
ditusukkan dari satu kelinci, yang lain muncul dari samping dan memotong
kepalanya.
Sedetik kemudian, hujan panah melayang ke arah para prajurit. Berfokus
ketika mereka membelokkan rentetan yang mematikan, mereka tidak
memperhatikan ketika Haulia yang lain masuk ke titik lemah mereka dan
mengeluarkan satu lagi dari jumlah mereka.
Kelinci itu kemudian menendang kepala musuhnya yang terpenggal menuju
tentara lain, mengotori lengan pedangnya. Terganggu oleh musuh di depannya,
prajurit itu bahkan tidak memperhatikan ketika seorang kelinci lain ada
dibelakangnya dan memenggal kepalanya.
Jika mereka fokus ke musuh di sebelah kanan mereka, para prajurit akan
dibunuh dari kiri. Jika mereka mencoba mengambil anak panah ke depan,
mereka akan ditusuk dari belakang.
Tidak lama sebelum semua prajurit terbaring mati di tanah. "A-Apakah itu
P a g e 21 | 292
benar-benar rabbitmen ..."

"Kau pasti bercanda ..." "Rabbitmen itu menakutkan ..."
Gumaman tak menyenangkan memenuhi jembatan.
"Oh, sepertinya mereka sudah jauh lebih terampil. Aku melihat mereka
terus berlatih. Meski begitu, mereka sedikit lengah pada akhirnya. ”
Hajime tidak menghiraukan Kouki, yang sepertinya akan muntah, dan gadis-
gadis yang saling berpelukan ketakutan, dan mengeluarkan Schlagen.
Dia berjalan ke kaca depan, menarik kaca, dan membidik ke luar.
Mereka masih berjarak lima kilometer dari tempat pertempuran. Yue dan
yang lainnya menyaksikan dengan tenang saat dia mengarahkan matanya ke
ruang lingkup dan menyesuaikan tembakannya. Kemudian dia diam-diam
menarik pelatuknya.
Terdengar ledakan keras, dan seberkas cahaya merah melesat keluar dari
laras.
Itu menghantam prajurit terakhir yang tersisa yang tinggal di dalam salah
satu gerbong dan baru saja akan menyelesaikan mantra tingkat tinggi pada
rabbitmen.
Kepalanya tertiup bersih, seolah-olah tidak pernah ada sesuatu pun yang
melekat di lehernya. Panas luar biasa membakar lukanya, dan tidak ada darah
yang keluar dari lehernya. Mayat itu tampak seperti boneka yang kepalanya
terlepas.
Hajime menghembuskan nafas puas dan memanggul senapannya. "B-
Bagaimana kau bisa tahu dia ada di sana?"
"Apakah kau paranormal atau semacamnya, Nagumo-kun?" Suzu, yang
sadar kembali, dan Ryutarou berseru kaget.
"Jika itu adalah serangan fisik aku mungkin tidak akan bisa mengatakannya
... tapi karena dia melakukan sihir, aku bisa merasakannya," Hajime menunjuk ke
penutup matanya. Demon Eye-nya memiliki kekuatan Farsight dan kemampuan
untuk mendeteksi mana, yang merupakan cara dia merasakan serangan itu.
"Oh, jadi itu tidak hanya terlihat keren! Aku pikir kamu mungkin salah satu
dari mereka, kau tahu ... "
"Ya, aku pikir itu seperti pernyataan mode atau semacamnya ... Maaf, bung!
Aku seharusnya tahu kamu tidak akan hanya memakai penutup mata karena
P a g e 22 | 292
kamu pikir itu terlihat keren— "

Dua suara tembakan bergema di sepanjang jembatan. Hit pertama
Ryutarou tepat di dahi, sementara yang lain memantul dari dinding dan
menabrak Suzu di pantat. Mereka adalah peluru karet sehingga mereka tidak
meninggalkan luka yang serius, tetapi mereka masih terluka.
Ryutarou dan Suzu sama-sama menjerit kesakitan dan melompat mundur.
Suzu menutupi pantatnya dan melompat kesakitan sementara Ryutarou
memeluk dahinya dan berjalan terhuyung-huyung.
"Jangan berani-berani menyebutku chuuni. Aku akan menembakmu. "
Kau sudah menembak mereka. Tidak ada yang berani mengatakan itu dengan
keras.
Hajime kembali ke layar kristal. Haulia semua menatap prajurit tanpa kepala
itu dengan kaget. Mereka kemudian melihat ke atas, mengikuti lintasan peluru
kembali ke asalnya dan melihat Fernir.
Biasanya seseorang akan waspada ketika mereka melihat benda terbang
aneh menembaki orang-orang, tetapi Haulia semua tersenyum.
Penembak jitu, seorang anak kelinci dengan panah memanggul senjatanya
dan mengangkat tangannya dengan hormat.
Mereka semua tahu siapa yang ada di dalam alat terbang aneh itu. Di satu
sisi, itu masuk akal. Bagaimanapun, garis-garis lampu merah itu adalah tanda
khas bos mereka. Yang lain semua mengikuti contoh bocah itu dan memberi
hormat kepada Hajime.
Kembali di pesawat, semua orang sekali lagi menatap Hajime. Kali ini dalam
campuran kesal dan takjub.
Liliana tidak dapat memahami bagaimana Hajime telah mengubah kelinci
yang lembut dan cinta damai menjadi tim pembunuh yang begitu keras.
“Hajime-san, Hajime-san! Kita harus ke sana. Jika mereka menyerang
orang- orang di luar lautan pohon ... tidak ada yang tahu betapa cerobohnya
mereka " Shea mendesak Hajime untuk turun.
Jelas dari apa yang mereka lihat bahwa Haulia telah memikat prajurit
kekaisaran ke dalam perangkap itu dengan sengaja.
Shea khawatir keluarganya kecanduan kekejaman sehingga mereka mulai
mengamuk di luar Hutan Haltina.
P a g e 23 | 292
"Dari kelihatannya, aku tidak berpikir kamu perlu khawatir seperti itu."
Meskipun dia mengatakan itu, Hajime juga penasaran mengapa kelinci
membunuh orang di sini. Selain itu, dia tidak ingin meninggalkan Shea
kekhawatiran, jadi dia mengubah arah dan mulai turun dengan cepat.
Ketika mereka keluar dari pesawat, Hajime disambut oleh enam Haulia yang
berdiri dengan perhatian, dengan sekelompok beastmen yang ketakutan
meringkuk di belakang mereka.
Pasti ada lebih dari seratus, semua dari berbagai ras. Rabbitmen, Foxmen,
Dogmen, Catmen, dan bahkan Elf berkerumun bersama. Mayoritas dari mereka
adalah wanita dan anak-anak, dan mereka semua berkerah dan terbelenggu.
Seperti yang Liliana duga, itu adalah karavan budak kekaisaran yang mereka
targetkan.
"H-Hei Kaorin, Shizushizu, apakah hanya aku, atau apakah para beastmen
itu terlihat seperti baru saja melihat sekelompok alien keluar dari pesawat
ruang angkasa?
"Hm? Suzu-chan, apa kau memanggil kami alien? ”
"Yah, mereka pasti berhadapan muka dengan yang tidak dikenal
sekarang."
Kaori berkedip dalam kebingungan, sementara Shizuku berpikir pada dirinya
sendiri Kaori yang paling mirip alien di sini.
Yue juga memiliki kecantikan luar biasa baginya, tetapi rambut perak Kaori
membuatnya tampak lebih asing. Jika bukan karena fakta bahwa Shea ada
bersama mereka, semua binatang buas mungkin akan memusatkan perhatian
mereka pada Kaori.
Hajime mengabaikan para binatang buas, yang sebagian besar terpana tak
bisa berkata-kata, dengan sisanya mengawasinya dengan waspada, dan
berbalik ke arah anak kelinci dengan panah. Bocah kelinci itu berjalan berbalik,
meluruskan punggungnya, dan memberi hormat lagi.
"Suatu kehormatan bertemu denganmu lagi, Bos! Saya sudah menunggu
dengan bersemangat untuk anda kembali! Saya tidak pernah menyangka anda
akan datang dengan menaiki kapal yang tidak dikenal, tapi ... izinkan saya,
Baltfeld the Executioner, untuk menyatakan kekaguman saya atas pintu masuk
dramatis Anda! Izinkan saya juga berterima kasih atas bantuan Anda
sebelumnya. " [ TN : Namanya gue inggrisin biar keren gitu :'3 ]
P a g e 24 | 292
“Yo, sudah lama. Aku berpikir dengan betapa terampilnya kalian, kau akan
baik- baik saja walaupun aku tidak ikut campur. Dari kelihatannya, bahkan
jika dia melepaskan mantranya, kamu bisa menanganinya. Harus kukatakan,
kau sudah banyak berkembang. "
Hajime menyeringai pada bocah yang menyebut dirinya Baltfeld the
Executioner. Nama aslinya adalah Par, dan usianya baru sepuluh tahun. Lana,
Mina, dan ketiga rabbitmen lainnya bergegas dan memberi hormat juga, mata
mereka penuh dengan emosi.
Mereka membenturkan tumit dan berkata serempak, “Kami merasa
terhormat menerima pujian seperti itu, Tuan!” Suara mereka bergema di
sepanjang jurang.
Meskipun air mata mengalir di mata mereka, mereka menolak untuk
membiarkan mereka jatuh di depan bos tercinta mereka.
Bagaimanapun, mereka harus kuat seperti dia.
Kelinci itu menatap ke langit, berharap air mata mereka kembali ke mata
mereka. Bahkan mereka berusaha keras hingga mata mereka menjadi sedikit
merah.
Meskipun Hajime, Yue, dan Shea sudah terbiasa dengan ini sekarang, Tio,
Kaori, Kouki, dan Liliana semua menyusut dengan jijik.
"Umm, sudah lama teman! Aku senang kalian semua masih baik-baik saja.
Ngomong-ngomong, di mana ayahku? Apakah kalian satu-satunya di sini, Par-
kun? Juga, mengapa kamu melawan kekaisaran jauh-jauh di sini? "
“Tenang, Kakak senior Shea [ TN : Eng ' Elder Sister Shea' serah kalian
ngartiin nya gimana ]. Ceritanya panjang. Kami hanya berenam di sini, tetapi perlu
waktu untuk menjelaskan sisanya. Mari kita pergi ke suatu tempat yang bisa
kita diskusikan secara panjang lebar. Juga, Kakak senior. Namaku bukan Par-
kun lagi, itu Baltfeld the Executioner . Usahakan jangan sampai tercampur aduk.
”
"Apa? Aku bahkan tidak yakin harus berkata apa. Aku tidak percaya kau
masih menggunakan nama konyol itu ... Lana-san, Mina-san, bisakah kau
mengatakan sesuatu padanya untukku juga? "
Shea menggosok pelipisnya dan menyesali kenyataan bahwa Par masih
bertindak tegang.
Tetap saja, Par benar bahwa ini bukan tempat untuk membahas banyak hal.
P a g e 25 | 292
Jadi Shea menoleh ke Lana dan Mina, dua gadis yang sudah seperti kakak
perempuan kepadanya, dan meminta mereka untuk membantu.
Sedihnya, kenyataan tidak pernah berhasil seperti yang diinginkan orang.
"Shea, namaku bukan Lana lagi ... aku sekarang Lanainferina the Swift Gale."
“Lana-san !? Apakah kau..."
Lana selalu menjadi kepala suku yang berkepala dingin. Ini adalah hal
terakhir yang diharapkan Shea dengar dari mulutnya.
Lebih buruk lagi, Haulia yang lain ikut berbicara dengan nama baru mereka.
Koordinasi tubuh mereka yang kuat, dan sekarang mereka membawanya untuk
melawan Shea.
"Aku adalah Minasteria the Skybreaker!" "Hah!?"
"Aku Yaozelius the Phantom!" "Hah!?"
"Aku Yorgandr the Silent Blade!" "Hah!?"
"Hmph, dan aku Riquidbriek the Squall!" "Hah!?"
Mereka berenam memukul pose Jojo-esque saat mereka memperkenalkan
diri.
Keputusasaan memenuhi hati Shea. Dia mengerang pelan, tidak mampu
merumuskan respons.
Tampaknya nama chuuni sedang populer di kalangan Haulia saat ini. Jika
mereka berenam seperti ini, sisa suku mungkin telah mengadopsi nama baru
juga.
Di samping itu, mereka semua telah mengambil bagian pertama dari nama
asli mereka dan menggunakannya sebagai dasar untuk nama chuuni baru
mereka.
Shea yang malang menyaksikan dengan ngeri ketika keluarganya
menyeringai dan melakukan pose paling memalukan yang pernah dilihatnya.
Demi Shea dan dirinya sendiri, Hajime memutuskan dia harus
menghentikan omong kosong ini. Dia menghela nafas dan menarik napas dalam-
dalam, tetapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, Par, yaitu Baltfeld the
Executioner, mengucapkan pukulan ke Hajime.
“Ngomong-ngomong bos, mana yang anda sukai? Rondo of Red Death, atau
White Fang Hurricane?”
"...Apa?"
P a g e 26 | 292
“Untuk nama panggilan anda. Seluruh klan menghabiskan sepuluh hari

dalam perdebatan sengit tentang apa yang harus memanggil anda, dan
akhirnya kami sepakat pada dua opsi ini. Tapi kami masih belum bisa
memutuskan mana yang lebih baik, jadi, kami melakukan pertempuran pura-
pura dan pihak pemenang akan menentukan nama. Tapi itu berakhir dengan
seri, jadi ... kami memutuskan untuk menyerahkan keputusan kepada anda
ketika anda akhirnya kembali.
Secara pribadi, saya pikir Red Rondo of Death terdengar jauh lebih
keren. " Par mengatakan dengan semangat yang tidak pantas berumur sepuluh
tahun. "Tunggu, kenapa aku harus memiliki nama panggilan?"
"Bos, saya pribadi percaya White Fang Hurricane lebih cocok untuk anda."
Lana membalas, nadanya aneh terobsesi.
"Tunggu, dengarkan aku. Aku tidak benar-benar ... "
"Bagaimana mungkin kau mengatakan itu, Lanainferina the Swift Gale. Red
Rondo of Death jelas nama yang superior! ” Seru Mina, dengan mata merah.
"Hei, serius, bagian itu ..."
"Sesungguhnya, percikan merah tua yang menari-nari di udara setiap kali
bos menembakkan salah satu senjatanya yang luar biasa adalah ciri khasnya!
Wajar jika ia dinamai menurut nama mereka! " Yor menambahkan, mengepalkan
dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Tolong berhenti, kau memalukan—"
"Ayo sekarang, Yorgandr the Silent Blade. Jika kita berbicara tentang ciri
khas, itu pasti rambutnya yang putih pucat dan cara senjatanya menyerang
seperti taring binatang buas. Serangannya menyerang dengan kekuatan
badai, jadi tentu saja White Fang Hurricane adalah satu-satunya nama yang
cocok.
Bagaimana kau tidak mengerti bahwa tidak ada kata lain yang secara
sempurna
merangkum kemegahan bos? Apakah kau kehilangan akal sehat !? ”
"Kau mengatakannya. Inilah mengapa faksi Rondo membuat aku jijik. ” Yao
dan Riqui mengangkat bahu mereka dan menghela nafas secara berlebihan.
"Gah ..."
Hajime mengerang putus asa dan merosot ke tanah di sebelah Shea.
P a g e 27 | 292
Bahkan monster dari jurang tidak bisa menangani tampilan memalukan

seperti itu. Hajime dan Shea berbaring berlutut di tanah, versi hantu putih aneh
dari diri mereka bocor keluar dari mulut mereka.
Di belakang mereka, Shizuku tidak bisa menahan diri dan mulai tertawa.
P a g e 28 | 292
P a g e 29 | 292
"Sh-Shizushizu, jangan menertawakan mereka, itu tidak sopan— Puhaha!"

"T-Tapi kau juga menertawakan mereka, Suzu ... Haha ... kurasa chunnibyou
menular ... Hahahaha."
Pada saat Hajime kembali sadar, mereka berdua mencoba yang terbaik
untuk menahan tawa mereka. Itu tidak berfungsi.
Setidaknya Yue dan Kaori tidak menertawakanku. Mereka berdua hanya
tersenyum gelisah.
Tio tidak mengerti apa yang terjadi sama sekali, jadi dia hanya menatap
mereka dengan tatapan kosong.
Yang paling menyakiti kebanggaan Hajime adalah penampilan Kouki dan
Ryutarou.
Rasa malu Hajime mencapai puncaknya, dan kemudian berubah menjadi
kemarahan. Dia memukul Par dan yang lainnya dengan rentetan peluru permen
karet untuk membuat mereka masuk ke dalam, dan memberi Shizuku dan Suzu
tatapan kemarahan.
"Asal kau tahu Yaegashi, aku akan mengemukakanmu menjadi twintail nanti
dan merekam bagaimana penampilanmu."
"Huh!?"
"Taniguchi, aku akan menghancurkanmu beberapa sentimeter sehingga
kau bahkan lebih pendek."
"Apa!?"
Tawa itu berhenti seketika. Shizuku dan Suzu menggigil ketakutan. Bahkan
jika itu tidak adil, mereka tahu mereka tidak akan bisa keluar dari hukuman
mereka jika mereka membuat Hajime marah.
Dan Hajime benar-benar marah.
Suzu menoleh ke Kouki dan Ryutarou, tatapannya dengan jelas
mengatakan "Kenapa hanya kita !?" Kedua bocah itu menatap tajam ke langit.
Mereka memiliki beberapa cerita memalukan yang terkubur di masa lalu mereka
sendiri, sehingga mereka bisa mengerti. Sekali ini, mereka bersimpati padanya.
Suara lembut memotong Hajime.
"Umm ... Permisi." Salah satu beastmen mengambil jalan melewati Haulia
yang berguling-guling kesakitan di lantai dan berjalan ke Hajime, mencegahnya
membalas dendam. [ TN : Maksudnya balas dendam ke shizuku or shizu ]
P a g e 30 | 292
Dia menoleh untuk melihat seorang gadis langsing dan cantik dengan
rambut pirang panjang bergelombang dan mata hijau jade yang mencolok. Dia
memiliki telinga panjang yang meruncing ke suatu titik; dia adalah elf.
Wajahnya mengingatkan Hajime tentang sesepuh elf yang ia temui di
Verbergen, Ulfric. Dia mengangguk padanya, menunjukkan bahwa dia bisa
melanjutkan.
"Anda adalah Hajime Nagumo-dono, benar?" "Hm? Ya, itu aku..."
Hajime menjawab dengan ragu. Kenapa dia tahu namaku? Gadis itu
menghela nafas lega dan meletakkan tangannya ke dadanya.
Belenggu di pergelangan tangannya berdentang keras saat dia
melakukannya.
Mereka terlihat agak menyakitkan. Pergelangan kakinya berlumuran darah
karena pengekangan yang dikenakan padanya. Setiap kali dia berjalan, dia
mengernyit saat mereka menggosok lukanya.
"Lalu apakah saya akan benar dengan berasumsi bahwa anda tidak akan
menjadikan kita menjadi budak? Kakek saya mengatakan bahwa baik atau
buruk, anda melihat semua ras sama. Dan bahwa anda bukan orang yang
menyiksa beastmen untuk kesenangan sederhana ... "
"Kakek mu? Tunggu, apakah kakekmu Ulfric? ”
"Iya nih. Saya minta maaf karena tidak memperkenalkan diri lebih awal.
Saya adalah cucu dari Penatua Ulfric dari Verbergen, Altina Heipyst. ”
"Jika kekaisaran berhasil menculik cucu seorang tetua ... segalanya pasti
sangat buruk di sana."
Jika dia adalah cucu perempuan Ulfric, itu secara efektif menjadikannya
putri dari semua elf. Yang berarti dia jauh lebih terlindungi daripada hampir
semua orang. Selain itu, dia akan tahu semua rute rahasia untuk melarikan diri.
Fakta bahwa dia telah ditangkap terlepas dari semua itu berarti situasi di
Haltina benar-benar menyedihkan.
Bagaimana jika mereka melakukan sesuatu pada Pohon Grand? Khawatir,
Hajime menyadari bahwa sangat penting dia mendengar cerita Par.
Dia menoleh ke bocah itu, yang sejak itu pulih dari peluru karet Hajime dan
berkata, “Hei, kumpulkan semua orang. Aku akan membawa kalian semua
kembali ke lautan pohon. "
P a g e 31 | 292
"Ya tuan! Oh ya, bos. Saya perlu menghubungi yang lain di dekat ibukota
kekaisaran. Apakah tidak apa-apa jika saya berpisah dari kelompok anda di
tengah jalan? "
Hajime dan yang lainnya masih banyak di sebelah barat ibukota. Fakta
bahwa ada transportasi budak di sini berarti tidak kembali dari perjalanan ke
lautan pohon. Orang-orang ini telah meninggalkan ibu kota untuk tujuan lain
dan bertemu dengan Par dan yang lainnya di sini.
Yang berarti bahwa awalnya pasukan Par telah mengintai ibukota untuk
beberapa alasan atau lainnya, dan datang mengejar karavan ini ketika mereka
mengetahui kepergiannya.
Setelah mengumpulkan semua bagian, Hajime memberikan persetujuannya.
"Ya, tidak masalah denganku. Ada beberapa orang yang aku butuhkan untuk
mengantar ke ibukota. Aku juga bisa mengantarmu ke dekat sana. ”
"Terima kasih banyak Tuan! Ayolah, kalian orang kikuk! Boss bilang dia akan
membawamu ke lautan pohon! Kalian sebaiknya bersyukur dia bersedia
menghabiskan waktu berharga untuk kalian! Ikuti aku jika kalian ingin pulang!"
Bahkan laki-laki dewasa tersentak pada semangat dalam suara Par.
Tetap saja, dia berjanji untuk mendapatkan rumah itu, dan itu memberi
mereka harapan. Terlepas dari ketakutan dan kegelisahan mereka, para
beastmen dengan patuh mengikuti instruksi Par. Melihat bahwa dia memiliki
segalanya di bawah kendali, Hajime dan yang lainnya mulai kembali ke Fernir.
Saat itu, Hajime mendengar teriakan manis di belakangnya. Altina telah
tersandung belenggu.
Dia jatuh ke depan, lengannya menggapai-gapai dengan liar. Dia mencoba
mengarahkan dirinya untuk jatuh ke punggung Hajime, tetapi dia melangkah ke
samping tanpa melihat ke belakang.
Dia menabrak tanah dengan bunyi gedebuk yang menyakitkan dan menjerit
kaget yang sangat tidak pantas.
Para beastmen lain menyaksikan dengan terkejut. Beberapa dari mereka
berpikir untuk pergi membantu, tetapi mereka terlalu terintimidasi oleh
Hajime untuk mencobanya.
"Hm?" Akhirnya, Hajime berbalik. Dia melihat seorang gadis muda
gemetar di tanah, meskipun apakah itu kesakitan atau malu dia tidak bisa
mengatakannya.
P a g e 32 | 292
Tampaknya dia tidak sengaja mengelak Altina dengan sengaja. Dia secara
tidak sadar minggir karena dia merasakan sesuatu menuju ke arahnya.
Seandainya Hajime menjadi pahlawan dan lelaki sejati, dia akan bergegas
membantunya. Tapi ini Hajime.
"Jika kau tidak terburu-buru, Par'akan meninggalkanmu," katanya singkat.
Hajime benar-benar monster dari jurang maut. Baik atau buruk, dia
memperlakukan semua orang yang dia tidak tahu sama. Dan itu tidak termasuk
hanya ras, tetapi jenis kelamin juga. Satu-satunya pengecualian yang ia buat
adalah untuk anak-anak.
Tentu saja, itu tidak berarti dia baik kepada semua orang secara setara.
Sebaliknya, bahwa ia sama dinginnya dengan mereka.
“Kau tahu, Hajime-kun. Meskipun aku senang kamu tidak secara otomatis
baik kepada setiap gadis yang kamu temui, kau masih bisa ... " kata Kaori ragu-
ragu.
“Hajime-san. Tentunya kau bisa menjadi sedikit lebih baik kepada orang-
orang, ” kata Shea dengan senyum pahit.
"Whoa. Dia sangat berterus terang kepada semua orang yang bukan Yue-
oneesama atau yang lain ... Sungguh pria yang tidak berperasaan. "
"Nagumo-kun ..."
Suzu dan Shizuku memandang Hajime dengan jijik.
"Nagumo. Kau seorang pria, kamu tidak bisa begitu saja melakukannya. "
"Aku tidak akan menyalahkanmu karena menghindar, tetapi kau setidaknya
bisa bertanya padanya apakah dia baik-baik saja."
Kouki dan Ryutarou memarahinya juga.
Bahkan Liliana, yang berasal dari negara yang mendiskriminasi para
beastmen, tampak sedikit kasihan pada Altina.
"Yue, apa kamu pikir ini salahku juga?"
Ketika ragu, Hajime selalu menoleh ke Yue. Matanya sedikit berkedut ketika
dia menanyakan hal itu.
Sebagai tanggapan, Yue berkata, “Hm? Aku kira tidak begitu. Kau juga
seperti ini pada Shea pada awalnya. ”
“Sekarang kau menyebutkannya, itu benar! Jika Hajime-san baik untuk
P a g e 33 | 292
Altina- san sekarang, aku akan merasa seperti aku mendapatkan ujung pendek
tongkat! " Telinga kelinci Shea terjatuh bolak-balik saat dia mengatakan itu.
Semua orang memandangnya dengan simpatik.
Ada satu orang lain yang ikut mendukung aksi Hajime.
“Kamu tidak melakukan kesalahan, Tuan! Ini sebenarnya bagaimana kamu
harus selalu bertindak! Ngomong-ngomong, apakah kamu pikir kamu bisa ... ”
Tio mendekatinya dan melemparkan dirinya ke kakinya.
Dia membiarkan Altina, yang masih terbaring di tanah, sekilas sebelum
menatap Hajime.
"M-Menginjak diriku, tolong?" Altina bergerak dengan jijik ketika dia
melihat Tio memerah sampai ke ujung telinganya.
Ketika semua orang menontonnya, ini bahkan lebih menarik dari biasanya!
"......" Hajime menggigil.
Dua gadis cantik bersujud di hadapannya. Hanya mengeluarkan bukti tidak
langsung, itu membuatnya tampak seperti seorang sadis besar.
Kesal, Hajime benar-benar mengabaikan Tio dan pergi untuk membantu
Altina berdiri.
"U-Umm ..." Setelah diseret berdiri begitu saja, Altina mencoba untuk
mengucapkan terima kasih. Sebelum dia bisa mengeluarkan kata-kata,
beastmen lain memotongnya.
“M-Mustahil! Bos membantu seseorang !? Dia bahkan tidak pernah
membantu kami sebelumnya! "
"Terkutuklah kau, Altina!" Haulia berteriak marah, menyebabkan Altina
tersentak.
"Aku hanya membantu karena aku sudah bosan dengan orang-orang yang
marah padaku, tetapi itu hanya menyebabkan masalah lain ... Mungkin aku harus
membuat semua orang lenyap ..." Meskipun suaranya nyaris berbisik, suara itu
melintasi seluruh jurang .
Semua orang yang hadir memucat seketika.
Beberapa dari mereka memandang langit dengan waspada. Mereka tidak
meragukan bahwa Hajime akan menjatuhkan pilar cahaya pada mereka jika
mereka membuatnya terlalu marah.
Menghela nafas, Hajime berlutut di depan Altina. "N-Nagumo-dono?"
P a g e 34 | 292
"Jangan bergerak."
Bingung, Altina tidak yakin bagaimana harus merespons. Dan tindakan
Hajime selanjutnya hanya membuatnya bingung lebih lanjut. Dia mengulurkan
tangan ke kakinya, atau lebih tepatnya pergelangan kakinya. Altina berdiri diam,
tatapannya melayang.
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya seorang manusia berlutut di
depannya. Selain itu, Altina telah tumbuh menjadi gadis yang sangat terlindung.
Di luar keluarganya, tidak ada pria yang pernah menyentuhnya sebelumnya.
Kebingungannya bisa dimengerti.
Khawatir, dia menyaksikan percikan api merah keluar dari tangan Hajime.
Sedetik kemudian, kekhawatirannya berubah menjadi kejutan ketika
belenggunya terlepas tanpa suara.
"Kurasa karena beastmen tidak bisa menggunakan sihir, mereka hanya
menggunakan logam biasa untuk pengekangan mereka. Tidak ada apa pun di
sini yang menghambat aliran mana. Logamnya cukup tangguh, jadi kupikir kau
tidak akan bisa melepaskan diri dengan kekuatan kasar ... tapi tidak terlalu
kokoh sehingga aku ingin menggunakannya untuk transmutasiku ... " Hajime
bergumam pada dirinya sendiri ketika dia berdiri. Kali ini, dia mengambil tangan
Altina.
Altina tahu apa yang diharapkan sekarang, jadi dia bisa tenang.
"Ini sangat cantik ..." gumamnya, menatap ke bawah pada percikan api
merah yang menghubungkan tangannya ke tangan Hajime.
Sebagai hasil dari pelatihan konstannya, mana Hajime menjadi lebih
bersemangat dari sebelumnya.
Begitu borgolnya terlepas, Hajime pindah ke kerah di lehernya. Itu adalah
budak.
Altina tersipu ketika tatapan serius Hajime bertemu dengannya, dan jari-
jarinya menyentuh tengkuknya.
"Di sini, tidak ada keluhan sekarang, kan? Siapa pun yang memiliki masalah
dapat mengatasinya dengan Donner. " Setelah melepaskan kerah Altina,
Hajime mengalihkan pandangannya ke Liliana, Suzu, Kouki, Kaori, dan semua
beastmen.
Mereka semua memalingkan muka dengan canggung.
P a g e 35 | 292
Sambil menghela nafas, Hajime kembali ke belenggu Altina yang dilepas

dan mulai mentransmutasikan. Dia mengubah gumpalan logam menjadi satu set
kunci.
Setelah selesai, ia melemparkannya ke Par.
“Tidak mungkin semua belenggu itu memiliki kunci unik. Kunci-kunci ini
seharusnya bekerja untuk semuanya, aku pikir. Aku tidak ingin orang berpikir
sesuatu yang bodoh seperti diriku seorang pedagang budak yang mengangkut
barang atau apa pun. Keluarkan semua orang dari hal-hal itu. "
"Ya tuan! Terima kasih atas kedermawanan Anda! "
Par memberi hormat pada Hajime, dan dia mengangguk sebagai balasan.
Hajime kemudian berbalik dan kembali ke kapal.
Yue, Kaori, Shea, dan Tio tersenyum pada diri mereka saat mereka
mengikutinya. Shizuku dan Liliana tampak agak terpana, sementara Kouki
tidak tahu harus bagaimana.
Dia adalah karakter yang cukup menarik. Altina berpikir sendiri ketika dia
melihat punggung Hajime surut di kejauhan.
Setelah semua beastmen dibebaskan dan naik ke Fernir, Hajime mulai naik
pesawat.
Sebagian besar beastmen dewasa sangat terkejut bahwa mereka
bepergian dengan kapal terbang sehingga mereka melewati perjalanan dalam
keadaan semi-katatonik. Namun anak-anak mencintai Fernir. Tidak peduli ras
mereka, anak-anak di mana pun sama. Mereka berlari mengitari geladak,
bersemangat melihat dunia dari tempat yang tinggi.
Mereka semua tersenyum ketika mereka bermain-main; ekspresi gelap
yang mereka miliki ketika mereka menjadi tawanan kekaisaran sudah lama
berlalu. Seolah-olah mereka kembali di Verbergen.
Altina memperhatikan anak-anak bermain ketika pelayannya, gadis elf
lain, menghampirinya dan bertanya, “Altina-sama. Apakah anda pikir dia akan
benar- benar mengembalikan kita ke rumah? " Suaranya bergetar dengan
campuran ketakutan dan harapan.
Altina terus mengawasi anak-anak ketika dia merespons.
"Dia persis lelaki yang digambarkan kakekku. Entah lebih baik atau lebih
buruk, dia tidak memiliki prasangka tentang orang seperti apa beastmen itu —
tidak, mungkin akan lebih akurat untuk mengatakan dia tidak tertarik pada
P a g e 36 | 292
orang
beastmen seperti apa. Jika itu sesuai dengan kenyamanannya, dia tidak
akan ragu untuk menyelamatkan kita, juga tidak memiliki keraguan untuk
membiarkan kita menaiki artefak yang luar biasa dan berharga. Bahkan, dia
memberi kami pemerintahan bebas dari seluruh kapal. "
"Saya mengerti, tapi ... dia manusia. Selain itu, dia adalah orang yang
melumpuhkan Jin-sama, mantan penatua beruang, bukan? Bagaimana jika ... "
Altina menggelengkan kepalanya, memotong pelayannya yang curiga.
"Terlepas dari niatnya, tidak ada yang bisa kita lakukan selain percaya
padanya. Jika itu yang terjadi, aku akan menawarkannya tubuhku untuk
melindungi orang- orangku ... ”
"Altina-sama ..."
Memang, mereka tidak punya pilihan lain selain percaya pada Hajime.
Lagipula, dia cukup kuat untuk membuat artefak sebesar ini. Mereka tidak
bisa menentangnya tidak peduli seberapa keras mereka berusaha. Sungguh
tragis dan mengagumkan, bagaimana Altina rela mengorbankan dirinya untuk
rakyatnya. Setidaknya begitu sampai dia membuka mulut lagi.
"Ng-ngomong-ngomong, apa semua pria menikmati ... m-menginjak wanita?"
"Ayo sekali lagi?"
“Aku belum pernah diinjak oleh seseorang sebelumnya, jadi aku tidak yakin
bagaimana menjadikan diriku sebagai subjek loncatan yang baik. Apakah kamu
kebetulan memiliki pengalaman dalam masalah ini? " [ TN : LOL :'v ]
"Benar-benar tidak."
Petugas Altina menjawab dengan nada singkat, setelah kehilangan rasa
hormat pada tuannya.
Altina memerah merah cerah dan berkata, "Jika memungkinkan, aku lebih
suka pertama kalinya aku menjadi lembut ..."
"Satu-satunya orang yang akan menginjak wanita akan menjadi orang yang
tidak berbudaya! Kenapa mereka bisa lembut !? Kembalilah ke akal sehatmu,
Altina- sama! Kenapa anda berasumsi anda akan terinjak sama sekali !? ”
"Aku tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin aku harus meminta wanita
berambut hitam yang cantik itu untuk mengajariku bagaimana hal itu dilakukan ...
"
P a g e 37 | 292
"Kembalilah ke kami, Altina-sama! Anda tidak bisa membiarkan diri anda

terjerumus ke dunia itu! Dan berhenti memerah seperti itu! Oh, Ulfric-sama,
cucumu yang malang telah rusak! ” Satu ratapan memotong tawa gembira anak-
anak yang bermain.
Sekitar waktu yang sama dengan diskusi itu, Hajime ada di jembatan,
mendengarkan laporan Par tentang apa yang terjadi pada Haltina.
“Baiklah, jadi apa yang kau lakukan sejauh itu dari hutan? Jika cucu
perempuan Ulfric diculik, apakah itu berarti Verbergen diambil alih oleh
kekaisaran? "
"Anda benar, Boss."
Par berdiri tegak lurus saat dia menjawab.
Tampaknya Haulia yang bersamanya adalah bagian dari unitnya, Pasukan
Baltfeld. Par telah dipilih sebagai pemimpin pasukan karena kemampuan
kepemimpinannya secara keseluruhan dan kemampuan menembaknya yang
mengesankan. Sulit dipercaya dia masih bocah sepuluh tahun.
"Apakah kau yakin? Bagaimana kekaisaran menavigasi melalui kabut? "
Liliana bertanya dengan ragu-ragu.
Dia ingin tahu bagaimana mereka melakukannya tentu saja, tetapi jika
bahkan kekaisaran telah mengembangkan beberapa senjata atau sihir baru
dan tidak memberi tahu Heiligh, itu berarti masalah bagi kerajaan. Wajah
mudanya mengerut karena khawatir.
Par melirik Liliana sebelum mengirim Hajime dengan tatapan bertanya.
Penjaga Liliana marah karena kekurangajarannya.
Par mengabaikan tatapan mereka dan tetap memusatkan perhatian hanya
pada Hajime.
"Putri, biarkan aku yang menangani pertanyaan. Segalanya akan menjadi
lebih rumit jika kau memasukkan kepalamu ke dalam. ”
"Ugh. Aku kira kau benar ... Aku seharusnya tidak menggunakan mulutku.
Aku akan menyerahkan ini padamu, Nagumo-san. "
Liliana menundukkan kepalanya dan mundur beberapa langkah.
Hampir sepanjang hidupnya, Liliana adalah pengikut Gereja Suci yang
taat. Sampai baru-baru ini, dia percaya bahwa beastmen benar-benar ras yang
lebih rendah. Tetapi sekarang setelah dia mengetahui kebenaran tentang Ehit,
P a g e 38 | 292
rasa jijiknya terhadap para beastmen telah lenyap.

Itu membuat Liliana sedih karena Par mengabaikannya, dan mencoba untuk
lebih dekat dengan beastmen dan mungkin menjembatani kesenjangan antara
ras mereka akan menjadi langkah buruk baginya secara politis.
Meskipun Par tidak mengabaikannya karena dia adalah manusia. Dia hanya
seorang prajurit yang disiplin yang tidak akan melaporkan kepada siapa pun
selain atasannya tanpa izin tegas. Dengan kata lain, ini semua salah Hajime
juga. Masih ada waktu sampai Liliana menemukan itu.
“Par, ceritakan semua yang terjadi. Mulai dari awal. "
"Bos. Saya ingin dengan penuh hormat mengingatkan anda bahwa nama
saya Baltfeld. "
Beberapa hal yang Par tidak mau lakukan, bahkan untuk bos tercintanya.
"Baik, Baltfeld. Berikan aku laporanmu. "
"Ya tuan. Pertama, anda perlu tahu bahwa itu adalah iblis, bukan kekaisaran,
yang memulai ini. ” Par berhenti di sana dan mengambil beberapa saat untuk
mengatur pikirannya. Setelah memilah-milah semua yang dia lihat secara
pribadi, laporan yang dia dengar dari para orang selamat di Verbergen, dan
informasi yang dia siksa dari tahanan, Par memulai ceritanya.
Sebuah kegelapan yang tak menyenangkan telah menggantung di atas
lautan pohon pada pagi hari serangan itu.
Sebagian besar beastmen secara naluriah merasa bahwa ada sesuatu
yang salah, meskipun mereka tidak bisa menjelaskan apa yang membuat
mereka begitu gelisah.
Namun, rabbitmen bisa tahu. Mereka adalah ras Beastmen terlemah, dan
tidak memiliki tubuh yang kokoh, atau cakar yang kuat, atau kekuatan fisik
yang luar biasa seperti para beastmen lainnya. Mereka takut bertempur lebih
dari apa pun, dan dikenal oleh semua orang sebagai ras yang baik dan damai.
Itulah tepatnya mengapa mereka yang terbaik dalam merasakan bahaya
dan menyembunyikan diri.
Haulia — suku kelinci yang tidak normal yang mengasah keterampilan
tempur mereka bersama dengan kemampuan siluman dan persepsi mereka —
bahkan lebih siap untuk menghadapi ancaman sebelumnya.
"Telingaku berdenyut-denyut ..." Seorang bocah Haulia muda, Par,
bertengger di atas cabang tebal dan mendengarkan dengan penuh perhatian,
P a g e 39 | 292
telinganya yang kelinci bergerak-gerak.

Awalnya, dia adalah anak yang imut yang disukai oleh semua gadis yang
lebih tua dari klan. Namun saat ini, dia tampak seperti veteran perang beruban.
"Ada hawa dingin di udara ... Itu mengingatkanku pada hari kita
berperang melawan sampah kekaisaran itu," Nea Haulia menjawab dengan
suara halus. Dia mengusap sehelai rambut biru navy dari matanya. Tatapannya
setajam Par.
Seperti Par, Nea juga baru berusia sepuluh tahun. Dia adalah salah satu
teman baiknya.
Sebagian besar klan Haulia berpatroli di hutan dengan Cam, kepala suku
Haulia, memerintahkan.
Mereka tidak melakukan ini untuk beastmen lainnya. Tak satu pun dari
Haulia yang memiliki cinta untuk mereka, tetapi mereka tidak punya niat
untuk meninggalkan sesama kelinci mereka.
Itulah sebabnya mereka terus berpatroli di daerah sekitar Verbergen dan
pemukiman besar lainnya.
"Ya. Tetapi segalanya berbeda sekarang. Kami tidak akan membiarkan
mereka mengambil keluarga kami jauh dari kami. "
"Setuju. Kali ini, kita akan memenggal kepala mereka. Tapi tahukah kamu,
aku tidak berpikir mereka hanya menerobos masuk ke tempat perlindungan
kita seperti ini. "
Untuk seorang gadis berusia sepuluh tahun, dia yakin mengatakan
beberapa hal yang kejam.
Sedetik kemudian, mereka berdua berbalik ke arah yang sama. "Apakah
kamu merasakan itu?"
"Baru saja. Tapi itu tidak tampak seperti ... " Bulu di telinga kelinci mereka
berdiri. Tak satu pun dari mereka merasakan kehadiran seperti ini
sebelumnya.
Mereka saling mengangguk dan berlari ke sana.
Mereka nyaris tidak mengganggu kabut tebal ketika mereka melompat dari
cabang ke cabang.
"Aku mendengar teriakan!"
"Sepertinya ada pertempuran di depan. Tapi ... suara apa itu? " Suara
P a g e 40 | 292
aneh menembus gendang telinga mereka. Itu terdengar seperti mengepakkan

sayap serangga, tetapi lebih bernada tinggi dan merangsang sakit kepala.
Par dan Nea menutupi kehadiran mereka saat mereka mendekati lokasi
pertempuran.
Ketika mereka tiba, mereka menemukan seorang bearmen dan wolfmen
berbaring di tanah dalam genangan darah mereka sendiri.
Ada begitu banyak, lantai adalah lautan merah. "Ini ... mengerikan."
"Beberapa dari mereka terbelah dua. Seberapa tajam pedangmu harus
melakukan itu? "
Par dan Nea meringis ketika mereka memeriksa dua mayat. Dari
kelihatannya, bearmen dan wolfmen telah menjadi penjaga patroli untuk
Verbergen.
Sedetik kemudian, telinga kelinci mereka terangkat. "Ah!? Turun!"
"Roger!" Mereka berdua melompat ke arah yang berlawanan.
Sesuatu melesat melewati tempat mereka berdiri beberapa detik yang lalu.
Tak satu pun dari mereka yang tahu apa itu. Itu terbang begitu cepat
sehingga mereka hanya bisa kabur.
Ketika mereka mendarat, pohon di belakang mereka bergeser ke bawah
secara diagonal, lalu jatuh ke tanah dengan bunyi keras.
"Baltfeld!" "Cih!"
Makhluk setinggi dua meter bergegas ke Par dari belakang. Yang ini tidak
bergerak secepat yang terakhir, dan Par bisa melihat detailnya. Namun, dia
tidak punya waktu untuk melakukan sesuatu yang lebih sebelum dia harus
menghindar.
Dia berhadapan dengan serangga besar dengan paku mengalir di
karapasnya.
Itu tampak seperti semacam kumbang badak yang cacat. Makhluk itu
menyemburkan semburan mana dari bawah kotak sayapnya, yang
memungkinkannya untuk mendorong dirinya sendiri dengan sangat cepat.
Dengan kecepatan tinggi, itu bisa mencapai seratus kilometer per jam.
Serangga itu menabrak pohon di belakang Par dan meniupnya seakan
terbuat dari agar-agar.
Pada saat yang sama, makhluk lain meluncur ke arah Nea. Saat dia
P a g e 41 | 292
mendengarnya, latihan berbulan-bulannya mengambil alih, dan dia menjatuhkan

dirinya ke tanah lebih cepat daripada yang dia pikirkan. Itu terbang beberapa
inci di atas kepalanya, nyaris merindukannya.
"Apakah kau baik-baik saja, Neaschtatrum !?"
"Negatif! Bajingan itu mencukur ujung telinga kelinciku! Aku akan
membunuh keparat itu! "
Wajah imut Nea berubah menjadi iblis ketika dia melihat beberapa
rambutnya jatuh ke tanah.
Ngomong-ngomong, Neaschtatrum adalah nama panggilan yang dipilihnya
sendiri. Judul lengkapnya adalah Neaschtratum the Butcher. Bukan nama yang
diharapkan dari seorang gadis berusia sepuluh tahun.
Cemberut haus darahnya lenyap ketika dia melihat berapa banyak monster
yang mereka lawan.
"Baltfeld." Par juga melihat mereka. Ekspresi suram, dia memberi perintah.
"Kami tidak bisa menang. Prioritas terbesar kami adalah mendapatkan
informasi ini kembali. Mundur. Aku akan mendukungmu. "
"Yes, sir." Jawab Nea singkat. Sebagai tentara veteran, mereka tahu
pembicaraan yang berlarut-larut hanya akan membuang waktu.
Rasa haus darah membanjiri Par, dan dia memanipulasinya untuk membuat
dirinya tampak lebih mengancam daripada dirinya.
Pada saat yang sama, Nea menghilang ke kabut.
Salah satu monster menembaknya, bertekad untuk tidak membiarkannya
melarikan diri. Tapi ketika itu mulai mendekati Nea— “Gyaaah !?” Itu menjerit
menjerit-jerit darah dan membelokkan kepala lebih dulu ke pohon.
Sekarang karena itu tidak bergerak, Par bisa mengatakan bahwa monster
super cepat itu adalah seekor lebah raksasa dengan enam pasang sayap tipis.
Kilat Par telah menyerang tepat , dan perut lebah memiliki panah yang
mencuat.
"Tidak masalah seberapa cepat dirimu jika gerakanmu dapat diprediksi!"
Par memanggul busur panahnya dan tersenyum penuh kemenangan.
Dia sudah menduga bahwa lebah akan pergi untuk Nea, dan karena itu
telah menggunakan pendengaran manusia supernya untuk memastikan kapan
lebah mulai bergerak dan kemudian menembakkan panahnya ke tempat dia
P a g e 42 | 292
memperkirakan itu akan terjadi. Bocah yang pernah mencintai bunga telah
menjadi penembak jitu terbesar Haulia.
Nea tidak terlihat. Dia menutupi kehadirannya dengan sangat baik, bahkan
Par tidak tahu di mana dia berada, dan kemungkinan sudah menjauhkan diri
dari medan perang.
Tiga dari monster kumbang menyerang Par dari sudut yang berbeda.
“Woah, sepertinya aku juga harus keluar dari sini. Apa saja hal-hal ini? ”
Par mengikat tali ke ujung panah kilat dan mengisinya. Dia menembakkannya
di atasnya dan menekan tombol di sisi panah. Itu mulai melilitkan tali,
mengambil Par dengannya. Dia melesat ke udara, dan tiga kumbang di
bawahnya semua menabrak satu sama lain dengan bunyi yang gedebuk.
Ketika ia turun di cabang di atas, Par mendengar segerombolan serangga
terbang ke arahnya. Selain itu, monster lain mengikuti di belakang mereka kali
ini. Butir-butir keringat dingin menetes di dahinya.
"Jika aku tidak keluar dari sini dengan cepat, akan ada masalah." Setiap
kelinci normal akan menyerah untuk bertahan hidup pada saat ini. Bahkan,
setiap beastman akan menyerah. Mereka akan berdoa memohon ampun
sekarang juga.
Par, bagaimanapun, mengatur beberapa jebakan dadakan dan mulai mundur.
Itu seperti permainan tanda, kecuali hukuman karena ditangkap adalah
kematian.
Meskipun begitu, dia menyeringai tanpa rasa takut.
Pada saat itu, dia tampak seperti bos kesayangannya, monster dari jurang.
Menggunakan keterampilan sembunyi-sembunyi yang cukup hebat, Par
mampu melarikan diri dari pasukan monster yang tidak dikenal. Sementara
mereka bisa belajar hal-hal lain, rabbitmen masih yang terbaik dalam
persembunyian.
Begitu dia jelas, dia mengubah arah dan kembali ke desanya. Tapi sebelum
dia tiba, gemuruh yang dalam bergema di seluruh hutan, menghentikannya.
"Bukankah itu ... alarm terompet Verbergen?" Seharusnya terdengar
sekali setahun, ketika mereka menguji untuk memastikan itu masih bekerja. Itu
hanya meniup ketika ada ancaman besar terhadap kota, atau seluruh hutan.
Tampaknya serangan tak dikenal ini besarnya cukup hebat sehingga
ibukota berada dalam bahaya.
P a g e 43 | 292
"Apa pun yang terjadi, aku harus melapor kepada kepala desa terlebih
dahulu," Par berlari lebih cepat dari sebelumnya, dan sudah pulang sebelum
lama. Dia berjalan melewati batasgreen crystal yang menjaga kabut di teluk
dan ke desa yang tepat.
Cam ada di alun-alun, mendengarkan laporan dari selusin orang. Nea juga
ada di sana.
"Baltfeld!" "Yo!"
Nea mengangkat tangan untuk memberi salam. Haulia tersenyum ketika
mereka melihat Par kembali dengan selamat.
"Aku senang kau aman, Baltfeld."
"Terima kasih, ketua. Aku punya laporan untuk membuat sejumlah spesies
monster baru yang aku lihat. ”
"Mari kita dengarkan."
Cam melipat tangannya dan menutup matanya. Dia tampak seperti gambar
seorang pemimpin yang bermartabat.
Par melaporkan semua yang dia lihat setelah berpisah dengan Nea.
Rupanya ada beberapa spesies baru di pasukan monster ini yang muncul
entah dari mana. Tentu saja ada lebah yang melesat maju dalam garis lurus,
membagi dua apa pun di jalan mereka, dan kumbang raksasa yang
menggunakan propulsi mana untuk maju dengan tanduk kokoh mereka. Tapi
Par juga melihat kupu- kupu yang bisa menembakkan sinar panas dari sayap
mereka dan makhluk terbang lain yang bisa membuat suara seperti lonceng
aneh untuk mengendalikan monster yang awalnya menghuni hutan.
Monster-monster baru ini seharusnya disorientasi oleh kabut, tetapi
tampaknya kabut itu tidak mempengaruhi mereka sama sekali. Lagipula, mereka
bisa melacak lokasi Par sampai dia semakin jauh. Bahkan, jika dia tidak menjadi
bagian dari ras rabbitmen, yang terkenal karena dapat memanipulasi
kehadiran mereka secara bebas, dia mungkin tidak akan pergi.
“Jadi mereka semua spesies baru. Pasukan lain melaporkan berlari ke
monster yang bisa berbaur dengan sempurna ke latar belakang. Atau
monster yang mengintai di pohon dan kemudian menyerang dengan anggota
tubuh mereka yang panjang. Beberapa dari mereka juga beracun. "
"Aku mengerti. Dan mereka semua menyerang Verbergen sekarang. "
P a g e 44 | 292
"Secara teknis, itu adalah iblis-iblis yang mengendalikan monster-monster

yang berada di balik serangan itu."
"Tunggu, iblis !? Mereka menyerang lautan pohon !? ”
"Itu kemungkinan. Menurut laporan Iorniks, kabut masih mempengaruhi
iblis itu sendiri. Namun, tampaknya mereka telah mendapatkan pasukan
monster yang kebal. " Ekspresi Haulias menjadi suram.
Ketika mereka merenungkan implikasi ini, seorang gadis Haulia lainnya
menyerbu ke alun-alun.
"Lanainferina dan Minasteria, melapor!" Lana dan Mina telah dikirim untuk
memeriksa daerah sekitar Verbergen dan melihat bagaimana nasib mereka.
Telinga kelinci semua orang gembira; mereka sangat ingin mendengar berita
itu.
“Verbergen telah menutup gerbangnya, dan saat ini berjuang untuk menahan
pasukan monster keluar dari temboknya. Tapi kota itu terkejut, dan pasukan
mereka yang dipenjara telah menderita banyak korban. Unit-unit yang telah
berpatroli ke selatan semuanya telah musnah, dan semangat juangnya rendah.
Mengingat betapa kuatnya monster-monster baru ini, hanya masalah waktu
sebelum kota diterobos. "
Meskipun semua orang mengira itu adalah vonis, mereka masih berbincang-
bincang. Tentu saja, Haulia diusir dari Verbergen. Tapi ini adalah krisis yang
mungkin mengarah pada berakhirnya satu-satunya negara beastmen .
"Jangan panik!" Suara Cam menenggelamkan keributan. Haulia langsung
berdiri memperhatikan.
Cam memelototi mereka semua seperti elang.
“Jadi bagaimana jika Verbergen berada di ambang kehancuran? Itu tidak
mengubah apa yang harus kita lakukan. Bajingan itu adalah musuh kita, dan kita
membunuh musuh kita. Hanya itu yang ada di sana. Apa aku salah? ”
Seringai liar menyinari wajah klan Haulia.
"Verbergen cukup baik untuk memberi kita waktu. Kita harus
memanfaatkan sebaik-baiknya dan menyelesaikan persiapan kita. Dengarkan,
Haulias! ” Tidak satu pun dari rabbitmen yang tampak gelisah bahwa Cam
memperlakukan Verbergen sebagai selingan sekali pakai.
“Musuh kita akhirnya akan sampai di sini. Hanya orang bodoh yang
memutar- mutar ibu jari mereka dan menunggu kematian untuk mengambilnya!
P a g e 45 | 292
Mari kita tunjukkan iblis pemula ini bahwa Hutan Haltina tidak bisa dianggap
enteng! Unit Gulfstream, lihat pertahanan kita! Pastikan semua jebakan kita
masih berfungsi ”
"Sir, yes sir!"
"Unit Aidelheid, intai diluar angka iblis itu!" "Sir, yes sir!"
“Invisible Unit, cari tahu karakteristik khusus apa yang dimiliki monster
baru ini! Aku ingin laporan lengkap tentang pola serangan mereka dan sihir
spesial yang bisa mereka miliki! ”
"Sir, yes sir!"
“Unit Baltfeld, pergilah ke Verbergen dan berikan mereka bantuan! Namun,
jaga agar tindakanmu tersembunyi, dan fokus pada pembelian waktu! Semakin
lama kota bertahan, semakin baik bagi kita! Mundur begitu situasinya menjadi
terlalu mengerikan, dan laporkan kembali kepadaku! ”
"Sir, yes sir!"
“Semua unit yang tersisa, pergilah ke desa saudara-saudara kita dan
evakuasi mereka ke tempat yang aman! Jika diperlukan, pandu mereka ke sini
ke desa kami! "
"Sir, yes sir!"
“Sekarang, tuan-tuan. Iblis-iblis ini telah melakukan perjalanan jauh dari
selatan hanya untuk menghibur kita. Aku katakan mereka pantas mendapat
sambutan hangat! "
"Yahoooooooooooo!"
Ini akan menjadi perang besar-besaran pertama Haulia. Kali ini mereka
akan melindungi rumah mereka, keluarga mereka, dan rekan-rekan mereka.
Dunia ini tidak adil dan tidak masuk akal, tetapi mereka dilatih dan akhirnya
memperoleh
kekuatan untuk melawannya.
Mereka selamanya diejek sebagai ras terlemah, tetapi waktu untuk
menunjukkan keberanian sejati mereka akhirnya datang.
Sekitar lima ratus meter di selatan tempat garis pertahanan Verbergen
melibatkan iblis, pertempuran sengit lainnya akan segera terjadi.
"Kita hampir sampai! Terus, kita harus membawa sebanyak mungkin orang
ke Verbergen! ”
P a g e 46 | 292
Gil, kapten tigerman dari salah satu regu patroli Verbergen, memanggil
pasukannya. Dia berlumuran darah dan berkeringat. Pasukannya saat ini
melindungi sejumlah penduduk desa ketika mereka melakukan penerbangan
putus asa ke Verbergen. Mereka adalah orang-orang yang selamat dari
pembantaian yang melanda bagian selatan hutan. Ketika sisa-sisa pasukan
patroli selatan terhuyung-huyung dan memberi tahu Gil apa yang terjadi, dia
membawa unitnya untuk pergi mengevakuasi penduduk desa yang masih hidup.
"Kapten, kita tidak akan berhasil! Garis pertahanan mereka terlalu jauh! "Dia
sudah sampai sejauh ini dengan para pengungsi.
Gil menggertakkan giginya dengan frustrasi.
"Jangan berani-beraninya kau tidak bisa melakukannya! Kita tidak punya
pilihan selain melakukannya! Itulah pekerjaan yang telah kita ikuti! "
"Tapi Pak, sebagian besar pengungsi adalah rabbitmen, tidak ada yang—"
"Tidak ada perkataan lain!"
Sebagian besar yang selamat adalah kelinci, karena mereka adalah yang
terbaik
di antara para beastmen yang melarikan diri. Saat ini, mereka berlari untuk
hidup mereka. Sebagian besar beastmen lain memandang rendah mereka
karena betapa lemahnya mereka. Gil tidak bisa menyalahkan bawahannya
karena tidak ingin merelakan nyawa demi beberapa rabbi, yang bahkan tidak
akan membantu dalam pertarungan.
Meskipun dia sendiri tidak memiliki prasangka seperti itu terhadap
rabbitmen.
"Aku akan mengatakannya lagi. Kita akan membela senegaranya sampai
akhir. Itulah pekerjaan yang kami ikuti. Paling tidak, itulah sumpah yang aku
bersumpah ketika aku menjadi pejuang Verbergen. Apakah milikmu berbeda?
"
"Err ... Tidak pak." Bawahan Gil menarik napas dalam-dalam dan menguatkan
tekad mereka. Melihat tekad mereka, Gil mengangguk puas.
Sedetik kemudian— "Ah! Minggir!"
"Huh!?"
Gil mendorong bawahannya keluar dari jalan tepat saat kumbang raksasa
menerobos kabut. Dia mengangkat pedangnya, berusaha menghalangi tanduk
kumbang.
P a g e 47 | 292
"Gah !?" Kumbang menabraknya dengan kekuatan sedemikian rupa

sehingga dia hampir pingsan.
Gil melompat melintasi tanah seperti batu di kolam sebelum membanting ke
salah satu pohon di belakangnya dan tergeletak.
"Kapten!" Dia mendengar bawahannya memanggilnya, tetapi dia terlalu
kesakitan untuk menjawab. Penglihatan buram, dia mendongak untuk melihat
kumbang itu masih menerkamnya. Memukulnya sama sekali tidak
memperlambatnya.
Di sinikah aku mati !? Gil menggertakkan giginya dengan frustrasi. Kumbang
itu hanya beberapa meter darinya sekarang.
Tepat saat itu mulai menghapus visinya—
"Aku ingin tahu apakah ini akan berhasil," Dia mendengar suara dari atas.
Segera setelah itu, kumbang itu menjerit kesakitan dan membelok, tentu
saja, nyaris menghilangkan Gil. Ada gemuruh keras dan sejumlah monster lain
memekik di kejauhan. Setelah itu, diam.
"Pedang pendek tidak bisa menembus cangkangnya. Tetapi persendian
mereka tidak dijaga sehingga kita harus menargetkan itu. ”
“Sepertinya kumbang berada pada posisi terlemah ketika mereka
membuka karapas mereka untuk mengisi daya. Itu waktu terbaik untuk
menyerang mereka. "
“Sihir spesial mereka tampaknya membuang mana untuk meningkatkan
kecepatan serangan mereka. Organ di kedua sisi sayap mereka digunakan
untuk mengontrol kecepatan dan arahnya. Dengan menghancurkan satu atau
yang lain, kau dapat memaksa mereka kehilangan kendali. ”
“Kami sudah menganalisis spesies ini dengan cukup. Mari kita beralih ke
monster lain. "
Meringis kesakitan, Gil menjulurkan lehernya. Sejumlah tokoh bertengger
di dahan-dahan di atasnya.
Setelah diperiksa lebih dekat, ia menyadari mereka semua memiliki telinga
kelinci.
"R-Rabbitmen?" Gil menyaksikan dengan takjub ketika rabbitmen melompat
dari satu cabang ke cabang lainnya. Salah satu rabbitmen berbalik dan
menyeringai pada Gil.
P a g e 48 | 292
“Ini terima kasih karena telah melindungi teman kita. Teruslah berjuang
dan cobalah yang terbaik untuk tetap hidup. ” Dengan itu, kelinci terakhir
menghilang ke kabut yang selalu ada. Meskipun Gil membanggakan
kemampuan persepsinya, dia tidak bisa merasakan rabbitmen sama sekali.
"Kapten! Apa anda baik baik saja!? Apa yang terjadi !? ” Gil mengeluarkan
tawa serak saat bawahannya menghampirinya.
Karena panik, bawahan Gil mulai memeriksanya sebelum Gil sempat
mengatakan kepadanya bahwa dia baik-baik saja.
Meskipun pikiran Gil masih tertuju pada kelinci berambut biru yang
menyelamatkannya untuk memperhatikan anak buahnya. Setelah kejadian
dengan anak terkutuk itu, dia telah mendengar laporan yang begitu aneh
sehingga dia tidak percaya.
"Leggin-dono ... Maaf yang aku yang pernah meragukanmu. Jika aku
berhasil keluar dari sini hidup-hidup, aku akan pastikan untuk memberikanmu
sebuah permintaan maaf. " Untuk beberapa alasan, dia tidak melihat monster
lain datang untuk menyerangnya.
Kelinci itu pasti telah menanganinya. Gil berpikir pada dirinya sendiri ketika
dia terhuyung berdiri.
"Kapten?"
"Ngh. Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Berkat bantuan tak terduga,
kepalaku masih melekat di bahuku. Tetapi tidak ada yang tahu kapan lebih
banyak monster muncul. Mari kita buat perubahan untuk Verbergen selagi
kita punya kesempatan. "
"Y-Ya pak!"
Gil menyaksikan bawahannya lari untuk menyampaikan perintahnya.
Mereka masih terjebak dalam posisi yang sulit. Meskipun mereka telah
diselamatkan oleh kelinci, masih akan menjadi perjuangan untuk mencapai garis
pertahanan Verbergen.
"Sialan. Aku merasa sangat tidak berdaya sejak saat aku berhadapan
dengan bocah itu. " Gil meludah dengan marah.
Suasana menindas tergantung di aula pertemuan para tetua di pusat
Verbergen. Ulfric tampak lebih suram daripada yang pernah ada dalam
hidupnya, dan dia hidup lebih lama dari kebanyakan orang.
P a g e 49 | 292
Krisis kali ini adalah kematian. Keberadaan Verbergen terancam. Semua

tetua duduk melingkar, bertukar pandangan gelisah.
Zel, sesepuh tigerman membanting tinjunya ke tanah dan meraung,
“Persetan, apa yang terjadi !? Kenapa monster aneh itu tidak terpengaruh oleh
kabut hutan !? ”
“Kami masih belum memiliki informasi yang cukup untuk menjawab
pertanyaan itu. Prioritas kami seharusnya bukan pada mencari tahu mengapa
situasi ini terjadi, tetapi pada bagaimana menghadapinya. " Yang termuda
dari para penatua, si foxmen Lua, menyipitkan matanya yang seperti celah
ketika dia berbicara.
“Tenang, Zel. Lua berhak melakukannya. "
"Tapi monster yang dibawa iblis-iblis ini jauh lebih kuat daripada yang
pernah kita hadapi. Tidak ada yang tahu berapa lama pasukan kita akan
bertahan melawan mereka, " kata Guze si dwarf dengan hati-hati. Mao, penatua
birdmen, menggelengkan kepalanya dengan putus asa.
“Kami tahu itu! Ulfric, kau yang tertua di antara kami, apakah kamu punya ide
!? ” Sambil menggenggam sedotan, Zel menoleh ke Ulfric.
Ulfric perlahan membuka matanya dan bergumam, "Mungkin mereka
dipimpin oleh orang lain yang telah memenuhi kualifikasi." Semua orang yang
hadir menggigil. Mereka teringat kembali pada bocah berambut putih dengan
penutup mata yang dengan mudah mengirim yang terkuat dari jumlah mereka.
"Mustahil. Kami belum pernah melihat orang yang memenuhi persyaratan
dan sekarang kau mengatakan dua dari mereka muncul di waktu yang hampir
bersamaan !? ”
“Apakah itu benar-benar mengejutkan? Kami sudah tahu ada, siapa bilang
tidak ada lagi? Namun, kali ini, tampaknya itu adalah iblis yang memperoleh
kekuatan labirin. Dan tidak seperti Hajime Nagumo, aku ragu mereka akan
bersedia untuk menyarungkan senjata mereka jika kami memberi tahu kami
bahwa kami tidak memiliki pertarungan dengan jenis mereka ... "
Setelah beberapa saat berunding, Ulfric membuat keputusan.
"Kita mungkin harus mempertimbangkan opsi drastis, seperti
meninggalkan Verbergen."
"Apa!?"
Zel membuka mulut untuk menolak, tetapi kemudian menutupnya lagi. Para
P a g e 50 | 292
penatua lainnya juga terdiam.

“Kita dapat membangun kembali suatu negara, tetapi kita tidak dapat
menghidupkan kembali. Jika kita meninggalkan Verbergen, kita selalu dapat
membangun kembali di kedalaman hutan, atau di pegunungan di utara, atau di
daerah tak berpenghuni di benua selatan. Jika turun ke sana, kita bahkan bisa
menyeberangi lautan barat dan mencari perlindungan dengan rekan-rekan kita
di seberang lautan. Aku tahu tidak ada opsi ini yang menarik, tetapi mereka
lebih baik daripada bertarung sampai mati. "
"Tapi kita tidak bisa mengabaikan Verbergen! Itu adalah rumah kami,
tempat kelahiran suci kami! "
“Apa artinya melindungi jika kita semua mati dalam proses itu? Bahkan
tanpa bangsa, selama kita memiliki hidup kita, kita akan mengelola entah
bagaimana. "
Para penatua tidak menyuarakan keluhan lebih lanjut. Tetap saja, itu bukan
keputusan yang bisa mereka setujui dengan enteng. Keheningan memenuhi aula
ketika mereka menimbang pilihan mereka. Renungan mereka terganggu oleh
seorang pembawa pesan yang membawa berita buruk.
Utusan wolfmen muda itu menerobos pintu ganda aula dan berkata dengan
suara berlinangan air mata, "Komandan Gouto telah dibunuh!"
"!?"
Gouto, pemimpin suku wolfmen, telah menjadi komandan tertinggi pasukan
Verbergen. Para tetua dan rakyat jelata sama-sama mempercayainya, dan dia
menjadi simbol angkatan bersenjata Verbergen. Kehilangan dia akan
memiliki efek yang tak terhitung pada moral. Para penatua tidak lagi sanggup
meluangkan waktu untuk berunding.
"Wakil Komandan telah mengambil alih komando, tetapi pasukan kita
kewalahan. Kami telah didorong kembali ke garis pertahanan terakhir. Wakil
Komandan juga meminta saya menyampaikan pesan. Dia mengatakan mereka
akan bertarung sampai mati, dan bahwa para penatua harus menggunakan
waktu ini untuk melarikan diri dari kota. Itu menyimpulkan laporan saya. "
"Jadi kita kehabisan waktu ..." Ulfric bergumam dengan sedih. Dia
memikirkan cucunya, Altina, dan mulai menyusun rencana evakuasi secara
mental. Mereka tidak akan bisa menyelamatkan semua orang, jadi mereka
harus memilih beberapa beastmen dari setiap ras untuk dijadikan benih masa
P a g e 51 | 292
depan.
Sebelum dia bisa memberi tahu yang lain tentang rencananya, utusan lain
masuk ke ruangan itu. Kali ini dia adalah seorang foxmen, dan dia benar-benar
kehabisan nafas.
"Kepala Lua, Penatua. Saya punya laporan penting. Musuh tampaknya
sedang mencari 'labirin sejati.'
"Apakah kau yakin?"
Lua bertanya, matanya terbuka lebar.
"Ya pak. Mereka telah menyiksa beastmen yang mereka tangkap dan
menanyakan kepada mereka pertanyaan itu. Tidak ada yang mengerti apa
artinya ... jadi mereka belum bisa menjawab ... " Utusan itu sendiri tidak yakin
apa yang dimaksud" labirin sejati "ini. Tapi dia tahu itu terkait keributan yang
terjadi beberapa waktu yang lalu ketika seorang manusia pertama kali
mengunjungi Verbergen. Dia menatap para penatua dengan penuh tanya.
Lua menoleh ke Ulfric untuk meminta bimbingan.
“Kami tidak punya pilihan lain. Jika memberi tahu mereka apa yang
diperlukan untuk membuat mereka mundur, itu harga yang murah untuk
dibayar. Aku akan pergi secara pribadi. Semoga itu cukup untuk meyakinkan
mereka. ”
Dia mendesak Zel dan para tetua lainnya untuk bersiap mengungsi jika
negosiasi gagal dan bergegas keluar ruangan.
"Ulfric-sama, itu terlalu berbahaya! Mari kita menggantikan anda! ” Banyak
pembantu dan sekretaris, termasuk dari ras beastmen lain, memohon kepada
Ulfric untuk mempertimbangkan kembali ketika ia keluar dari gedung. "
Tidak ada waktu untuk berdebat tentang ini. Keputusanku sudah final, ”
katanya kepada mereka semua. Tapi dia berkompromi dan setuju untuk
mengambil busurnya. Setelah itu diselesaikan, dia berlari keluar dari gedung
dengan kecepatan yang melampaui usianya.
Garis pertahanan terakhir adalah di gerbang luar kota. Perangkap dan
benteng pertahanan telah disiapkan di sekitarnya. Ada banyak batang pohon
yang bisa dilepaskan dengan jepitan tali, dan platform panahan untuk
menurunkan anak panah dari yang dibangun ke cabang atas pohon yang lebih
besar.
Ulfric mengikat pohon jauh lebih cepat dari berat atau usianya yang
P a g e 52 | 292
seharusnya. Begitu dia mencapai platform paling atas, dia menyipitkan matanya
dan mengamati pertempuran di bawah.
"Mereka bertempur dengan sangat baik." Memang, prajurit Verbergen
bertahan dengan baik. Meskipun mereka memar dan babak belur, mereka terus
berjuang dengan gagah berani melawan monster yang belum pernah mereka
lihat sebelumnya.
Tapi tetap saja, sudah jelas mereka akan dikepung tak lama lagi.
Dengan penglihatan superiornya, Ulfric mampu melihat komandan musuh
jauh ke belakang jajaran iblis.
Dia menarik napas dalam-dalam dan berteriak dengan suara keras,
“Dengarkan aku, iblis! Namaku Ulfric Heipyst! Aku adalah salah satu penatua
Verbergen! Kau mencari labirin sejati, bukan! " Suara Ulfric terbawa melintasi
medan perang yang kacau, dan semua prajurit Verbergen berhenti dan berbalik
untuk melihat apa yang terjadi.
Sedetik kemudian, monster-monster itu berhenti juga.
Davros, sang kapten iblis, melangkah maju dalam jeda yang mengikutinya.
"Ya, baiklah. Jadi, kamu adalah pemimpin rakyat jelata ini. Akau tahu di mana
pintu masuk ke labirin sejati? "
“Aku memang melakukannya. Ini adalah rahasia yang hanya diketahui oleh
para tetua Verbergen. Jika kau mau, aku bisa memberi tahumu. Tetapi
sebagai balasannya, aku ingin kamu segera menghentikan permusuhan. Kami
tidak bermaksud mengganggu upayamu untuk menaklukan labirin. "
"Hmph, jadi kau ingin bernegosiasi? Informasi dengan imbalan
menyelamatkan hidupmu? "
Davros membelai dagunya dengan serius.
Tentara Verbergen menelan ludah sebagai antisipasi.
Namun, jawaban Davros adalah salah satu yang tidak diharapkan siapa pun.
"Apakah kau tahu mengapa kita iblis menunggu di belakang?"
"Apa yang kau bicarakan?"
"Itu untuk menjaga kekuatan kita. Kami tidak ingin terlalu lelah sebelum
menantang labirin yang sebenarnya. Selain itu, menyia-nyiakan kemampuan
kami pada orang-orang sepertimu Beastmen inferior lebih dari yang layak kamu
terima. ”
P a g e 53 | 292
Para beastmen merinding saat itu.

Tidak peduli, Davros menjaga pandangannya tetap pada Ulfric.
Ketika Ulfric melihat kegilaan di mata Davros, ia menggigil. Pada saat yang
sama, dia mengerti. Ini tidak seperti pertemuannya dengan Hajime Nagumo.
Monster-monster ini tidak pernah berencana untuk bernegosiasi sejak awal.
"Izinkan aku menjelaskan sesuatu kepadamu, karena kau tampaknya tidak
mengerti. Negosiasi hanya dapat terjadi ketika kedua belah pihak sama
kedudukannya. Apakah kamu mengerti apa artinya sama? Tidak ada beastmen
kotor yang akan sama dengan kita, ras yang dipilih! Yang pantas kamu semua
beastmen kotor terima adalah kematian! ”
Davros mengangkat tangan dan mulai melantunkan dengan cepat.
Ulfric bereaksi dengan kecepatan manusia super dan menembakkan
panah padanya. Tujuannya sempurna, dan panah lurus ke jantung Davros.
Mempertimbangkan jarak, itu adalah tembakan yang hampir tidak bisa
dipercaya.
Sayangnya, panahnya dirobohkan oleh dinding angin. Salah satu iblis telah
melihat serangan datang dan melemparkan mantra sebelumnya.
"Berhati hati hatilah, teman-teman!" Ulfric memanggil peringatan tergesa-
gesa. "Lava Burst." Sedetik kemudian, mantra Davros meledak.
Gumpalan bumi bangkit dari tanah dan bergabung menjadi batu-batu
besar. Batu-batu besar itu kemudian dilalap api yang sangat panas dan pecah
menjadi potongan-potongan lava yang menghujani medan perang. Lava Burst
adalah mantra komposit tingkat lanjut yang menggabungkan sihir bumi dan api.
Meskipun itu jatuh di bawah level lanjutan, kekuatannya sama besarnya
dengan beberapa mantra class ultimate.
Benjolan lava yang terbakar menghujani gerbang Verbergen.
Terdengar gemuruh menggelegar, diikuti oleh gelombang kejut besar yang
menghempaskan rata pasukan Verbergen.
Gerbang besar, tiga puluh meter itu meledak engselnya, membawa serta
pohon- pohon di dekatnya. Bagian-bagian dari dinding yang mengelilingi
gerbang itu hangus hitam, dan nyaris tidak memiliki bentuknya.
Iblis telah memusnahkan garis pertahanan terakhir Verbergen dalam satu
serangan.
P a g e 54 | 292
"Kekuatan seperti itu ..." Ulfric gemetar ketika dia melihat sisa-sisa
gerbang.
Para prajurit yang berdiri di sampingnya semua berada di tanah,
mengelilinginya dengan membakar bara lava. Dia tidak tahu apakah mereka
mati atau hanya bernapas, tetapi tidak ada yang bergerak.
"Lihat perbedaan antara kita?" Suara Davros adalah campuran penasaran
kebencian dan kegilaan yang aneh.
"Kau tidak lebih dari menolak yang ditinggalkan oleh dewa kita yang mulia.
Fakta bahwa beastmen sepertimu mencoba membentuk negara adalah
penghinaan.
Kita adalah orang-orang terpilih, dan kitalah iblis yang akan mengantarkan
era baru kemakmuran dan kemegahan. Ini membuatku bingung bahwa kau
makhluk yang lebih rendah bahkan tidak dapat memahami konsep sederhana
seperti itu. " Davros menatap dengan mata merah ketika para beastmen
mulai merangkak kembali ke kaki mereka.
“Aku benar-benar bersyukur bahwa menghancurkan bangsamu yang lemah
adalah bagian dari misiku. Anggap ini suatu kehormatan, kalian biadab. Kami
tidak akan mengubahmu menjadi budak ... Kami akan memburu kalian semua
sampai terakhir. " Dua makhluk melompat keluar dari bayang-bayang dan
langsung menuju ke Ulfric.
Ulfric ragu mereka akan membunuhnya sebelum setidaknya menyiksa
lokasi labirin yang sebenarnya. Yang berarti mereka berharap untuk
menangkapnya sekarang sehingga dia tidak sengaja terbunuh dalam
pertempuran yang akan terjadi.
"Cih." Dia menarik tiga anak panah dari tabungnya, dan jatuh mundur dari
platform panahan. Nalurinya, diasah dari pengalaman bertahun-tahun, telah
membawanya untuk membuat keputusan yang tepat.
Tidak peduli seberapa cepat musuh, begitu kau mulai jatuh mereka tidak
punya pilihan selain mengubah arah dan menyerangmu dari atas. Dan untuk
mengubah arah, pertama-tama mereka harus melambat.
Ulfric membiarkan kedua panahnya terbang, menabrak sepasang monster
lebah yang datang setelahnya. Sementara itu, panah ketiganya membuntuti
busur melemparkan langit dan jatuh langsung menuju Davros.
Ulfric kemudian berputar di udara, dan menembakkan satu lagi panah
P a g e 55 | 292
panah melalui lubang yang baru dibuka di dinding Verbergen. Tembakan-

tembakan ini seakan berkelok-kelok melalui perkumpulan beastmen dan
monster. Mereka langsung menuju Davros.
Keahlian menembak Ulfric adalah legendaris.
Bahkan Davros tidak bisa menahan kagum. Tapi dia masih melompat ke
samping dengan cukup cepat untuk menghindari serangan mematikan itu.
"Sialan kau!" Davros membenci bahwa seorang beastman yang sangat
kecil telah memaksanya untuk menghindar.
Dia melepaskan rentetan fire ball, melakukan lemparan praktis tanpa
mantra. Meskipun fire ball adalah mantra tingkat pemula, itu masih mengepak
cukup. Bumi bergetar ketika badai api menabrak tanah di sekitar Ulfric.
"Gaaah !?" Dia berteriak kesakitan saat gelombang kejut mengirimnya
terbang ke belakang.
Melihat sesepuh mereka dalam kesulitan, para beastmen bersatu sekali lagi
dan menyerang. Namun, iblis bergabung dengan pelayan monster mereka dalam
serangan balik, dan tangisan para beastmen segera berubah menjadi jeritan
kesakitan dan teror.
Semua orang di kota tahu bahwa gerbang telah jatuh. Para utusan telah
menyampaikan laporan tentang tanggapan iblis kepada para sesepuh, yang
sekarang mengorganisir evakuasi. Mereka telah membuat semua warga sipil
berpisah dan melarikan diri ke arah yang berbeda, tetapi tidak ada yang tahu
apakah mereka masih bisa melarikan diri dengan aman.
Itu tergantung pada berapa banyak waktu yang bisa dibeli prajurit yang
tersisa. Para tetua putus asa. Tampaknya tidak ada secercah harapan pun
tersisa.
Verbergen akan binasa hari ini. Musuh kali ini terlalu kuat.
"Tidak, tunggu ... kita masih punya kesempatan." Seorang pembawa
bearmen terengah-engah saat dia mengambil alih kumbang secara langsung.
Aksi itu mengorbankan beberapa tulang rusuknya, tetapi itu membuat monster
itu berada dalam jangkauan tombaknya, yang dia ayunkan tanpa ampun.
Namanya adalah Regin. Dia adalah seorang prajurit yang kuat yang berada
di baris berikutnya untuk menjadi kepala bearmen. Dia juga prajurit yang
mengabaikan keputusan para tetua dan mengejar klan Haulia setelah Hajime
melumpuhkan Jin. Dia tentu saja benar-benar hancur, dan kembali ke rumah
P a g e 56 | 292
dengan malu.
Sebagai penebusan dosa karena menentang perintah Verbergen, dia
diturunkan ke seorang prajurit rendahan dan kehilangan kesempatan untuk
menjadi penatua berikutnya.
"Jika ... Jika mereka datang ke sini untuk membantu, kita masih punya
kesempatan. Aku harus menemukan mereka. ”
Monster yang menyerupai kupu-kupu beterbangan di depannya. Itu
mengeluarkan seberkas panas dari matanya yang menembus sisi Regin. Tepat
setelah itu, kumbang lain menyerangnya.
"Gaaah !?" Regin menjerit kesakitan saat dia dikirim terbang melewati
penghalang kabut yang diciptakan oleh green crystal.
"Maaf, teman-teman! Tunggu sebentar lagi! ”
Meskipun ia berdarah dari ujung kepala sampai ujung kaki, Regin masih bisa
berdiri. Dia memeras setiap ons terakhir dari kekuatannya dan berlari ke
kejauhan.
Ketika dia tiba di desa Haulia, dia menemukannya benar-benar dibentengi,
dengan penjaga bersenjata siap di gerbang.
Saat dia menerobos kabut, dia disambut oleh satu skuadron rabbitmen
yang menatapnya dengan mata monster yang ganas. Pemandangan itu
membuatnya sangat ketakutan sehingga dia menjerit tanpa sadar.
"Tidak pernah terpikir aku akan melihat teman bearmen kita di sini," Cam
melangkah maju. Tatapannya begitu liar sehingga Regin mengalihkan
pandangannya. Tapi kemudian dia mengumpulkan keberaniannya dan
melangkah maju menuju kepala Haulia. Regin melemparkan dirinya ke kaki Cam
dan menekan dahinya ke tanah.
“Aku mengerti sepenuhnya bahwa aku tidak berhak meminta apa pun
padamu! Tapi tolong, beri kami bantuan! Aku bahkan akan memberimu hidupku
jika itu yang diperlukan! "
Dia membuat permohonannya singkat karena dia tahu betapa tak tahu
malu untuk mengemis seperti ini.
Anggota aktif terkuat dari ras beastmen terkuat menundukkan kepalanya
ke rabbitmen, ras semua orang yang diejek sebagai yang terlemah.
Seandainya ada kelinci lain yang melihat ini, mereka akan meragukan
P a g e 57 | 292
mata mereka dan mencubit telinga mereka yang empuk untuk memastikan
mereka tidak bermimpi.
Respons Cam tiba-tiba dingin.
"Kau merusak pemandangan. Tutup mulutmu, ” katanya tegas. "Apa—"
Regin menggertakkan giginya. Mengapa!? Rumah suci para beastmen,
lautan pohon sedang diserang. Tentu Verbergen dan Haulia memiliki
ketidaksetujuan mereka, tetapi Regin yakin mereka akan membantu dalam
menghadapi krisis seperti itu.
Terkejut, Regin membuka mulut untuk berdebat.
Sebelum dia bisa mengatakan apa pun, Cam mengesampingkanya.
"Kalian semua sudah mendengar laporannya, kan? Target mereka adalah
labirin sejati. Labirin yang kami harus lindungi sampai bos kami kembali suatu
hari. "
"......"
Merinding naik di lengan Regin. Meskipun mereka diam, klan Haulia
mengerahkan beberapa tekanan yang tak terlihat.
"Bajingan-bajingan itu mencoba untuk meletakkan cakar mereka yang kotor
di atas hadiah bos." Ada sejumlah pekikan yang nyaring, dan semua monster di
sekitarnya melarikan diri secepat yang mereka bisa, suara gemerisik tumbuhan
saat mereka berlari melewati. Tak satu pun dari mereka yang ingin berada di
dekat Haulia sekarang.
Bahkan Regin pun merasa ingin berlari. Tapi dia tidak bisa bergerak.
"Jika ... Jika mereka melakukan sesuatu pada Grand Tree yang membuat
bos tidak mungkin mencapai labirin yang sebenarnya ..." Telinga kelinci Cam
berdiri tegak saat dia menggertakkan giginya dengan tidak menyenangkan.
“Dengarkan, teman-teman. Kita semua adalah teman-teman seperjuangan,
semua keluarga. Bisakah kita benar-benar duduk dan menyaksikan mimpi bos
kita ... dihancurkan di depan mata kita !? ”
"Sir, no sir!"
Teriak Haulia di atas paru-paru mereka. Volume suara mereka mendorong
kabut beberapa sentimeter.
"Apakah kita bisa menghadapinya jika kita membiarkan bajingan ini
melakukan sesuka mereka !?"
P a g e 58 | 292
"Sir, no sir!"
"Apakah kita berhak memanggilnya bos kita !?" "Sir, no sir!"
"Betul. Jika kami gagal di sini, kami sampah. Sampah yang bahkan tidak
layak menjilat sepatu bos! Apakah kita sampah, Tuan-tuan !? ”
"Sir, no sir!"
"Nah, itu yang ingin aku dengar! Kami adalah Haulia! Pasukan pribadi bos!
Tentara terkuat di dunia! Dan kita akan membuktikannya dengan mengajari iblis
itu pelajaran yang tidak akan mereka lupakan! Mari kita ingatkan mereka yang
benar-benar memiliki hutan ini! "
"Aye, aye, sir!"
Keheningan memenuhi hutan sekali lagi. Haulia mulai tenang.
Tidak menunggu mereka masih bersemangat ... Mereka hanya bersiap
untuk membunuh ...
Meskipun mereka berdiri tepat di depannya, Regin kesulitan mengawasi
mereka. Seolah-olah mereka melebur ke latar belakang.
Regin menyadari bahwa ini adalah apa yang Haulia suka ketika mereka
benar- benar serius. Semua kebisingan dari sebelumnya hanya untuk
pertunjukan.
Sekarang mereka benar-benar diam, hampir menghilang dari pandangan,
dengan haus darah mengalir dari pori-pori mereka.
Ini adalah siapa Haulia itu. Ini adalah kekuatan sebenarnya dari rabbitmen
yang pernah disebut semua orang sebagai yang terlemah di Haltina.
Kelinci itu tersenyum, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka
yang memuncak.
Senyum liar mereka menyerupai bulan sabit.
Satu demi satu, Haulia menghilang dari pandangan. Kemana mereka pergi?
Satu-satunya tempat tentara di seluruh dunia menuju. Medan perang
Regin kemudian diketahui mengatakan, “Haulia membuatku takut saat itu.
Meskipun mereka tidak berteriak seperti sebelumnya, senyum tenang mereka ...
mengerikan. Sejak hari itu, aku belum bisa tidur. Setiap kali aku menutup mata,
aku mendapat mimpi buruk dari kelinci yang menyeringai datang untuk ... Haaah
... Haaah ... Maaf. Hanya memikirkannya saja akan membuat kita sulit
P a g e 59 | 292
bernapas. Aku membutuhkan obat-obatanku ... "

Yang pertama memperhatikan sesuatu yang aneh adalah Wakil Komandan
Celeka.
"Hm? Tunggu, mengapa mereka kembali? ” Celeka memiringkan kepalanya
ketika dia melihat monster berbentuk lebah — iblis yang memanggil mereka
Squiers — kembali ke posisinya.
Karena kecepatan mereka, monster dibuat untuk burung pembawa pesan
yang tepat. Bahkan, Celeka telah mengirim yang ini dengan pesan untuk sisi-
sisinya hanya beberapa saat yang lalu. Namun, dia bisa mengatakan bahwa
Squier masih memiliki perintah yang ditulisnya terikat pada kakinya.
Yang berarti bahwa entah bagaimana kehilangan jejak di mana unit
mengapitnya berada.
Dia membuka ikatan pesan untuk berjaga-jaga, tetapi seperti yang dia
harapkan itu adalah yang sama yang dia tulis.
"Jangan bilang kabut mulai mempengaruhi mereka tiba-tiba," Celeka
menggelengkan kepalanya. "Nah, tidak mungkin," katanya, membuang
kemungkinan itu.
Di depan, Ulfric dan para elit beastmen yang terbaik menahan pada
serangan Davros.
Jujur, Celeka ingin menjadi bagian dari pertempuran pemusnahan beastmen,
tapi dia tahu seseorang harus tetap tinggal untuk mengawasi situasi secara
keseluruhan dan mempertahankan kontrol monster.
Selain itu, iblis-iblis itu sudah bertempur di Verbergen, dan membantai
tentara dan warga sipil. Para beastmen mungkin masih bertahan, tapi itu hanya
masalah waktu sebelum mereka dihancurkan.
Mengangkat bahu, Celeka menarik kembali pesan itu dan akan
memerintahkan Squier kembali keluar ketika yang lain masuk.
"Apa, kau juga?" Yang ini, juga, masih memiliki pesan yang melekat pada
kakinya. Untuk mencegah beastmen melarikan diri dari pembersihan, dia
membagi unitnya menjadi tiga dan menyuruh mereka mengelilingi Verbergen.
Dan sekarang, dia sekarang kehilangan kontak dengan dua dari tiga unit itu.
"Mungkin aku harus mengirim bala bantuan, untuk berjaga-jaga ..." Celeka
meragukan anak buahnya begitu tertekan sehingga mereka tidak punya waktu
untuk menjawab.
P a g e 60 | 292
Kemungkinan besar mereka begitu terjebak dalam pembantaian sehingga

mereka tidak memperhatikan bahwa dia mengirim Squiers.
Andai saja aku bisa berkomunikasi secara telepati dengan para monster.
Celeka merenung pada dirinya sendiri. Dengan senyum masam, dia meniup
peluit di lehernya. Suara itu terlalu tinggi untuk ditangkap telinga iblis, tetapi
semua monster yang dia simpan sebagai bantuan akan berkumpul saat
mendengar suara itu.
Dia mengerahkan pasukan bantuannya di berbagai titik di sekitar kota, dan
seharusnya tidak butuh waktu lama untuk berkumpul.
"......"
Monster-monster itu muncul, tetapi hanya sepertiga dari yang dia gunakan.
Celeka meniup peluitnya sekali lagi. Tapi tidak ada lagi yang muncul.
Gelombang ketakutan menghanyutkannya.
"Apa yang terjadi? Kenapa monster tidak kembali !? Apakah kita kehilangan
kendali atas mereka? Tidak mungkin, Freid-sama membuat mereka khusus
untuk kita. Tidak mungkin mereka berhenti mendengarkan perintah, "Celeka
memerintahkan salah satu anak buahnya untuk pergi keluar situasi.
"Fidra, monster-monster itu tidak menanggapi perintahku! Aku ingin kau—
”Dia berhenti di tengah kalimat.
"Fidra? Hei kau di mana!? Fidra! ” Fidra seharusnya melibatkan beastmen
yang memegang sisa-sisa gerbang Verbergen. Tapi dia tidak ada di sana.
Setelah melihat sekeliling, Celeka menyadari betapa drastisnya situasi telah
berubah dalam beberapa menit terakhir.
"Penghalang itu ... menyusut?" Biasanya, ada perimeter green crystal yang
memanjang dari Verbergen. Saat ini, jangkauannya telah menyusut jauh.
Dia menajamkan matanya, dan melihat bayangan di ujung kabut. “Fidra! Apa
itu kau!? Jawab aku! ” Tidak ada jawaban.
"Keluar sana dan dukung Fidra!" Celeka memerintahkan monster-
monsternya.
Dia tidak bisa membayangkan sesuatu terjadi pada prajurit terbaiknya.
Bagaimanapun, pihak mereka menang. Setelah mereka memusnahkan prajurit
yang tersisa dan Davros menangani para tetua dan komandan, yang tersisa
hanyalah membantai para beastmen yang tersisa. Sepuluh monsternya masuk
ke dalam kabut, ke arah bayangan yang dilihat Celeka.
P a g e 61 | 292
Itu seharusnya bisa menyelesaikan semuanya. Celeka berusaha

mengabaikan keringat dingin yang mengalir di dahinya.
Tapi saat itu, dia merasakan sesuatu datang dari belakang.
"Cih— Pisau Angin!" Reaksi seketika dan rapalan yang hampir tidak ada
adalah tanda betapa terampilnya dia.
Namun, bilah anginnya melewati kabut tanpa membahayakan, tidak
menyentuh apa pun.
"Apa itu? Apa yang terjadi ... " Celeka akhirnya mulai panik. Sebelum dia
bisa bergerak lagi, sesuatu jatuh di depan kakinya dengan bunyi gedebuk.
Penasaran, dia melihat ke bawah.
Apa yang dilihatnya membuatnya ngeri. "Ah!"
Dia melompat kembali dengan berteriak. Duduk di kakinya adalah kepala
Fidra.
"Kapten, kita sedang diserang oleh sejumlah musuh yang tidak dikenal!"
Davros menghentikan apa yang dia lakukan dan berbalik untuk menghadapi
utusannya yang kebingungan.
Dia baru saja akan menusuk Ulfric dengan Crimson Javelin dan mengakhiri
pertarungan. Ulfric, Zel, para tetua lainnya, dan semua kapten beastman
terkalahkan di tanah.
Karena Davros masih perlu untuk mendapatkan lokasi labirin yang
sebenarnya dari mereka, dia menghindari memukul bagian vital mereka, tetapi
mereka masih berada di ambang pintu kematian.
"Diserang? Apa maksudmu? ” Dia mengerutkan kening kebingungan.
"Ada sesuatu di kabut! Fidra sudah dibunuh! Selain itu kami kehilangan
kontak dengan dua unit kami! Monster yang aku kirim untuk memperkuat
mereka semua telah musnah! ”
"Apa!? Panggil kembali semua monster yang kita kirim ke ibukota! Siapa
yang memimpin unit terakhir !? ”
"Balen, tuan!"
"Panggil dia sekarang juga!"
Davros tidak mengharapkan ini. Dengan mata merah, dia berbalik untuk
menatap Ulfric. Dia menyelesaikan mantranya, dan lembing menyala muncul di
tangannya. Dia mengarahkannya ke Ulfric dan berkata, "Apa artinya ini? Kau
P a g e 62 | 292
benar-benar licik, mengeluarkan kartu trufmu di saat-saat terakhir. ” Davros

kehilangan sejumlah orangnya, dan banyak monster yang dipercayakan
komandan kesayangannya kepadanya.
Suaranya bergetar karena amarah yang nyaris tak tertekan.
Namun sebenarnya, bahkan Ulfric tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jika
dia benar-benar memiliki kartu truf di lengan bajunya, dia akan
menggunakannya sebelum gerbang dihancurkan. Dia sama bingungnya dengan
Davros.
Dia membuka mulut untuk berkata banyak, tetapi berhenti ketika dia melihat
siapa yang berdiri di atas sisa-sisa dinding Verbergen.
Dengan mata terbelalak, dia terlalu terpana untuk menjawab pertanyaan
Davros. Melihat keterkejutannya, Davros berbalik dan mengikuti
pandangannya.
Berdiri di atas gerbang yang hancur adalah seorang rabbitmen. Tapi ada
sesuatu yang jelas aneh tentangnya.
Iblis telah mempelajari sifat masing-masing ras beastman sebelum invasi
mereka. Jadi mereka tahu bahwa rabbitmen adalah ras pengecut yang
menghindari pertempuran. Dan pada kenyataannya, semua rabbitmen yang
mereka temui sampai sekarang telah melarikan diri pada pandangan pertama
konflik.
Namun, kelinci di depan Davros dengan tenang berdiri di tengah medan
perang. Telinganya berlumuran darah, dan dia menatap Davros dengan
kebencian yang tak terkendali. Di satu tangan dia memegang pedang pendek. Di
sisi lain, kepala iblis.
"Kau bajingan." Iblis itu adalah pemimpin salah satu regu yang telah
kehilangan kontak dengannya.
"Cam ... Haulia ..." Ulfric bergumam kagum. Pemimpin klan yang mereka usir
telah kembali.
Para tetua dan prajurit lainnya juga sama terkejutnya. Semua orang
menatap Cam dengan takjub.
Cam dengan santai membuang kepala iblis itu, seolah itu tidak lebih dari
sampah.
Dia kemudian menatap Davros dan mencibir.
P a g e 63 | 292
"Heh." Jelas bagi semua orang yang hadir bahwa dia tidak punya apa-apa
selain menghina Davros.
Tanpa berkata apa-apa, Cam menghilang ke dalam kabut.
Kabut terbuka untuk menunjukkan jalan menuju ke arah dia menghilang. Dia
pasti meninggalkan green crystal di belakangnya. Itu jelas sebuah tantangan.
"Wakil Kapten Celeka. Kumpulkan semua kekuatan kita. Sudah waktunya
untuk berburu beberapa kelinci, "suara Davros benar-benar datar, dan
wajahnya tanpa emosi.
Ketika kemarahan Davros mencapai titik tertentu, ia tidak lagi
mengungkapkannya di wajahnya.
"Sekaligus, Tuan!" Celeka, di sisi lain, gemetaran karena amarah.
Davros berjalan menyusuri jalan yang telah ditinggalkan Cam untuknya,
tanpa memandang sepintas pun pada sesepuh. Tampaknya dia mengira
pasukan Verbergen terlalu lelah untuk menimbulkan ancaman bahkan jika dia
meninggalkan mereka sendirian. Dia membiarkan ejekan Cam sampai
kepadanya dan tidak lagi berpikir jernih. Dengan roh-roh jahat pergi dari
Verbergen, Ulfric menghela nafas lega.
"Aku tidak pernah membayangkan dia yang akan menyelamatkan kita ..." Dia
bergumam.
Para tetua lainnya mengangguk linglung. Davros menembus kabut,
berbaris pasukan monster di punggungnya.
Dia terhubung dengan unit yang tersisa di sepanjang jalan, tetapi karena
dia takut, mereka berdua kehilangan kontak dengan telah sepenuhnya
dimusnahkan.
Termasuk Davros dan Celeka, hanya enam iblis yang tersisa. Mereka
kehilangan lebih dari lima puluh persen pasukan tempur mereka.
Yang lebih memalukan lagi, adalah bahwa mereka bahkan tidak
memperhatikan musuh baru ini sampai kebanyakan dari mereka mati.
Rabbimen yang hancur ini telah menghancurkan pasukan mereka
sementara mereka sibuk menjarah Verbergen. Fakta bahwa rabbitmen telah
merencanakannya seperti itu, dan bahwa iblis-iblis itu benar-benar jatuh
karenanya memperburuk iblis-iblis itu tanpa akhir. Davros mendidih.
Dia tidak berharap rabbitmen, ras yang dikenal sebagai yang paling simpatik
P a g e 64 | 292
dari semua beastmen, untuk menggunakan bangsa mereka sendiri sebagai

umpan.
Itu salah perhitungan yang tidak bisa dia prediksi.
Lagipula, dia tidak punya cara untuk mengetahui bahwa Haulia telah
diasingkan dari Verbergen, dan tidak memikirkan kehidupan para beastmen lain,
kecuali mereka adalah rabbitmen.
“Aku tidak pernah mengalami kekalahan yang memalukan dalam hidupku.
Kecuali kita memusnahkan mereka semua, kita akan kembali ke rumah dengan
malu. "
"Anda mengatakannya, kapten. Saya tahu tidak ada kehormatan dalam
perang, tetapi mengorbankan saudara-saudara anda sendiri masih merupakan
cara tercela! Kami tidak akan membiarkan kutu pengecut ini hidup! "
Empat iblis lainnya mengangguk setuju dengan kata-kata Celeka. Saat itu,
sebuah bayangan melintas di ujung penglihatan mereka.
Beberapa Squiers Celeka melesat ke depan, lebih cepat daripada kilat. Dia
telah memerintahkan mereka sebelumnya untuk menargetkan apa pun selain
pindah.
Sedetik kemudian, mereka semua diiris rapi menjadi dua. "Apa!?"
"Tidak mungkin, dari mana serangan itu datang !?"
Davros membuka matanya lebar karena terkejut. Celeka mengalihkan
pandangannya dengan panik. Bayangan lain melesat lewat. Karena Celeka tidak
membatalkan perintahnya, unit Squiers lain maju. Ini, juga, dipotong setengah
sebelum mencapai target mereka.
"Ini bukan serangan, wakil kapten! Perhatikan baik-baik! Mereka
membentangkan kabel di antara pepohonan! Ini jebakan! Jangan kirim Squiers
lagi! "
Celeka beralih taktik dan mengirim kumbang lapis baja, para Drygers,
sebagai gantinya.
"Hmph, tidak lebih dari trik kecil. Aku akan menjatuhkan kalian semua! " Para
Drygers merobohkan pohon-pohon yang memegang kabel, dan ... jatuh ke tanah.
"Apa sekarang !?" Menggulingkan pohon-pohon telah menyebabkan kabel
meregang, mengaktifkan bagian kedua dari perangkap rabbitmen. Kabel telah
menarik pemicu panah yang menghujani panah di organ penggerak Drygers.
P a g e 65 | 292
Momentum mereka yang tersisa membawa para Drygers langsung ke

dalam perangkap yang disiapkan Haulia sebelumnya. Batubara yang
dipanaskan di dasar lubang menyalakan Drygers, membakar tubuh mereka
yang mudah terbakar.
Dengan itu, sepotong monster Davros yang lain dikalahkan.
“Semuanya, masukan formasi lingkaran! Mulailah melakukan sihir area luas
ke segala arah! Minta Cyuverias menembak dengan buta juga! ” Kupu-kupu
yang menembakkan sinar panas, Cyuverias, mulai meluncurkan serangan
mereka ke segala arah. Sementara itu, Davros dan yang lainnya mulai
melantunkan mantra sihir area luas. Iblis sudah lebih terampil dalam sihir
daripada manusia, dan enam dari mereka secara bersamaan cukup kuat untuk
menghancurkan segala sesuatu di sekitar mereka.
Namun, mereka membuat kesalahan dalam memerintah Cyuverias mereka
untuk membeli waktu dengan menembakkan kabut secara acak.
Ketika sinar mereka melelehkan pohon-pohon di dekatnya, ada sejumlah
suara gertakan yang keras secara berurutan.
Diikuti oleh deru keras, dan pendulum pohon raksasa datang mengayun ke
bawah pada iblis.
Itu memukul sejumlah monster dan membanting tepat ke satu iblis,
mengirimnya terbang.
"Gah !?" Dia berteriak kesakitan saat dia menghilang ke kabut. Beberapa
detik kemudian, dia berteriak lagi sebelum diam.
"Kramer! Gah !? ”Salah satu teman dekat Kramer menyela rapalannya dan
memanggilnya. Sedetik kemudian, ia mengikuti temannya ke alam baka ketika
sebuah panah menembus bagian belakang tengkoraknya. Dia melepas Dryger
yang dia tunggangi, mati sebelum dia jatuh ke tanah.
Dalam rentang beberapa detik, iblis-iblis telah kehilangan sepertiga dari
jumlah mereka yang tersisa.
Namun, keempatnya memastikan untuk menyelesaikan melantunkan mantra
mereka hingga selesai. Bersama-sama, mereka memanggil heavenlh storm
yang meniup segala sesuatu di sekitarnya.
"Infinite Storm Edge! " Infinite Storm Edge adalah mantra angin terkuat
yang ada. Badai besar melanda iblis. Bilah angin yang tak terhitung jumlahnya
mengendarai badai, membuat daging cincang dari segala yang ada di dalamnya.
P a g e 66 | 292
Semua pohon di dekatnya dipotong berkeping-keping, dan bahkan kabut di

sekitarnya pun tertiup angin. Memikirkan Davros bahwa mereka membutuhkan
sesuatu untuk mengubah aliran pertempuran memang benar. Tapi dia
seharusnya lebih waspada dengan perangkap yang Haulia buat sebelumnya.
Mereka bertempur di jantung wilayah Haulia. Cam dan yang lainnya sudah
memperhitungkan kemungkinan bahwa iblis-iblis itu akan kehilangan kesabaran
karena dihancurkan oleh jebakan-jebakan yang tak terlihat dan mencoba untuk
menghancurkan segalanya. Maka mereka telah mempersiapkan jalan mundur
yang aman.
Yaitu, mereka akan menggali parit. Mereka membentengi dinding parit
mereka dengan batuan dasar yang mereka gali, dan menutupi bagian atasnya
dengan bahan yang tahan goncangan. Satu-satunya alasan mereka bisa
meninju diri seperti itu adalah karena pedang pendek berlapis Azantium
mereka mampu memotong apa pun.
Seandainya mereka memilih mantra yang lebih cocok, seperti Lava Burst,
iblis- iblis itu mungkin bisa menimbulkan kerusakan pada Haulia, tetapi mereka
membiarkan kemarahan mereka menguasai mereka.
"Hmph, hal ini seharusnya membuat lebih mudah untuk dilihat—" "Kapten!"
Davros menoleh ke Celeka, yang panahnya tumbuh dari bahunya. Sedetik
kemudian, hujan panah menghujani iblis-iblis itu.
"Wakil kapten! Sial, mereka pasti telah menggali di bawah tanah! ” Kilat
datang pada mereka dari semua sudut, kadang-kadang disertai dengan batu
dan karung yang terisi penuh dengan bubuk yang tidak diketahui. Davros dan
iblis-iblis yang tersisa dipaksa untuk memasang penghalang di sekitar mereka.
Karena mereka tidak diberi waktu untuk berpikir, mereka tidak menyadari
bubuk itu bukan racun, tetapi tepung sederhana.
Haulia hanya melakukan ini untuk mengulur waktu sampai kabut kembali.
Akhirnya panah dan batu berhenti. Bubuk yang cukup ada di udara sehingga
akan berfungsi sebagai kabut untuk sementara waktu. Kesal, iblis sekali lagi
mulai melantunkan sihir angin.
“Kirim semua monster keluar! Hilangkan hama-hama itu! ” Meskipun kabut
mulai kembali, monster-monster itu mampu menavigasi di dalamnya.
Namun, monster-monster itu hanya melihat dengan bingung, dan tidak
membuat langkah untuk menyerang.
P a g e 67 | 292
"Huh? Kenapa mereka tidak mengejar rabbitmen? " Saat itulah Celeka
sadar. Awalnya, dia telah memerintahkan monster untuk menyerang setiap
kelinci yang mereka temukan.
Berbeda dengan iblis, mereka tidak perlu mengkonfirmasi kehadiran rabbit
dengan penglihatan, mereka memiliki keterampilan persepsi untuk itu.
Namun, mereka hanya menyerang dua kali bayang-bayang telah melayang
cukup dekat untuk dilihat bahkan oleh iblis. Dengan kata lain, rabbitmen
memiliki beberapa cara untuk menyembunyikan kehadiran mereka sepenuhnya.
"Sampah. Mereka datang, bersiap-siaplah, teman-teman! ” Davros
mengirim peringatan ketika dia melihat sejumlah sosok merangkak di tanah.
"Maaf, tapi kau terlambat." Davros tidak bisa mengatakan dari mana suara
itu berasal.
Tapi sedetik kemudian, semua monsternya mulai dibunuh. Davros dan tiga
iblis lainnya selamat karena penghalang, tetapi monster itu tidak ada di
dalamnya.
Haulia berkelok-kelok di antara monster dengan keanggunan yang tak
tertandingi, menyerang vital masing-masing monster saat mereka melewatinya.
Hit and run mereka dieksekusi dengan sangat sempurna bahkan Davros
harus mengagumi keterampilan mereka.
Sebelum iblis-iblis itu bisa merespons, kelinci itu melebur lagi ke dalam
kabut. Sebagian besar dari beberapa monster yang tersisa mengejar mereka,
sesuai perintah mereka. Yang tentu saja berarti mereka berpencar ke
segala arah.
"Kapten! Kita tidak bisa melawan mereka di wilayah mereka! Mari mundur ke
Verbergen sekarang! Saya tahu itu memalukan, tetapi jika bahkan monster kita
tidak bisa melacak keberadaan mereka, kita tidak akan mendapat kesempatan!
Kita dirugikan di sini! "
"Aku tidak percaya kita telah didorong sejauh ini oleh sekelompok
beastmen yang busuk!" Davros mengepalkan tinjunya begitu keras sehingga
dia mulai berdarah, tetapi dia tahu Celeka benar. Mereka perlu mundur dan
berkumpul kembali.
"Semuanya, kita terpaksa keluar dari perangkap kematian ini!" Davros
menaiki salah satu Drygers terakhir dan memimpin pelarian mereka.
Sayangnya, mundur berarti mereka sekali lagi harus menavigasi jalan
P a g e 68 | 292
mereka melalui labirin pohon.

"Aaaaaaaaah !?" "Heather!"
Iblis yang dikenal sebagai Heather tiba-tiba memiliki seutas tali di lehernya
dan diikat ke atas.
Banjir darah tumpah dari atas. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya
terjadi, karena kepalanya diselimuti kabut.
Cyuverias Davros mulai menembak secara acak ke dalam kabut, tetapi
ditembak jatuh oleh rentetan panah yang diarahkan dengan akurat. Apa pun
monster darat yang tersisa akhirnya jatuh ke dalam perangkap yang lebih
banyak, atau terjebak oleh genangan getah kental. Mereka yang terjebak
tertinggal, dan dieksekusi oleh Haulia.
Kadang-kadang, bayangan lain akan melintas melewati iblis, mengejek
mereka.
"Jangan menempatkan dirimu di depnan, kau sampaaaaaaaaaaah!"
Didorong oleh kepanikan dan kemarahan, salah satu iblis melompat keluar
dari jalan setapak dan menerjang bayangan. Dia menembakkan rentetan
mantra, beberapa di antaranya mengenai bayangan dan mengirimnya terbang.
"Haha, ambillah itu sedikit—"
"Balen, jangan menghancurkan formasi!" Peringatan Davros terlambat
datang.
Kekuatan mantra Balen untuk sementara menghapus kabut, hanya untuk
menunjukkan bahwa ia menabrak boneka kayu, dan bukan orang.
Dia nyaris tidak punya waktu untuk pergi "Hah?" Sebelum seorang gadis
kelinci melompat turun dan dengan lembut memotong kepalanya dari bahunya.
Davros dan Celeka mulai merapal, bertujuan untuk memukul gadis kelinci
begitu dia mendarat. Tapi sebelum mereka bisa selesai, Drygers mereka tiba-
tiba berhenti membuat penunggangnya berhenti dan memotong mantra
mereka.
"Sialan, berapa banyak jebakan yang kau letakkan !?" Drygers telah
terperangkap dalam sepasang jebakan beruang darurat. Haulia telah
menggunakan ore khusus, yang hancur menjadi potongan-potongan bergerigi
seperti obsidian, untuk melapisi rahang perangkap.
"Kapten ..." Davros berbalik untuk melihat Celeka merangkak di tanah,
P a g e 69 | 292
punggungnya dipenuhi paku. Ketika dia terlempar dari Dryger, dia mendarat di
medan caltrops. Hanya keberuntungan bodoh yang menyelamatkan Davros
dari nasib yang sama. Sial baginya, peruntungannya sudah habis.
Melihat sekeliling, dia melihat monster terakhirnya menyerah pada
berbagai perangkap. Monster-monster raksasa berbentuk kriket, Linvals,
semuanya mati ketika mereka menginjak kantong kertas yang berisi gas
beracun. Drygersnya dihancurkan oleh perangkap punji yang telah
disamarkan secara cerdik.
Makhluk terbangnya yang menyerupai serangga daun, Ozmus, ditangkap di
jaring yang terbuat dari tanaman merambat yang menyerupai kawat berduri dan
diparut-pisah. Pasukannya terpikat oleh kilasan komitmen yang Haulia biarkan
mereka lihat dan diiris menjadi dua oleh lebih banyak perangkap kawat. Bahkan
monster yang pergi lebih awal untuk mengejar Haulia yang mundur menemukan
diri mereka menjadi mangsa perangkap.
Dan itu bukan hanya perangkap lagi. Semua jebakan ini hanyalah satu cara
untuk meratakan perbedaan dalam jumlah dan kekuatan antara Haulia dan
musuh mereka.
Sekarang setelah mereka bisa menyerang dengan relatif aman, Par mulai
menembaki Cyuverias Davros juga. Dia memastikan untuk menutupi
kehadirannya secara maksimal, dan mengubah lokasi setelah setiap tembakan
untuk menjaga musuh dari jejaknya. Panahnya juga merupakan senjata yang
paling cocok untuk tugas itu.
Setiap monster yang tidak langsung terbunuh oleh perangkap dihabisi oleh
pedang pendek Haulia saat masih dalam keadaan diam.
"Apakah semua hama yang tinggal di hutan ini sama cerdiknya
denganmu?" Davros meraung frustrasi.
Seandainya tentara Verbergen mendengar kemarahannya, mereka akan
dengan berapi-api membantah tuduhannya. Haulia adalah satu-satunya klan
dengan kesukaan besar pada jebakan. Tidak ada ras atau klan lain yang
menggunakannya. Dan tidak ada klan atau ras lain yang ingin dikaitkan dengan
mereka.
Tak satu pun dari iblis-iblis itu dapat menebak bahwa pengaruh monster
jurang mencapai bahkan di sini. Tapi kamp pelatihan Spartan-nya yang
mengubah rabbitmen ini menjadi pembunuh yang cerdas. Pertama ia
menghancurkan rencana Freid di ibukota, sekarang prajuritnya yang terlatih
P a g e 70 | 292
menghancurkan ambisi Davros di Hutan Haltina.

"Jika aku bisa kembali ke Verbergen, aku bisa menyandera salah satu tetua
itu dan ..."
"Itu tidak akan ada gunanya bagimu."
Sebuah suara menggelegar untuk menanggapi gumaman Davros. Karena
gerakan kelinci yang membingungkan, dan keterampilan sembunyi-sembunyi
mereka yang sangat baik, Davros tidak dapat menentukan dengan tepat
sumber suara.
"Tidak akan?"
"Memang. Jika kau ingin membunuh para penatua, silakan. Tidak ada kulit di
punggung kami. "
"Bukankah mereka pemimpinmu?"
“Hanya ada satu orang yang pantas disebut pemimpin kita. Tetapi ketika
kau akan mati, kau tidak perlu tahu siapa dia. "
“Kau pikir satu pak beastmen yang busuk bisa membunuhku? Aku akan
membuktikan kepadamu hidupku tidak akan murah, kau bajingan! "
"Haruskah kau lebih khawatir tentang pemuda di sebelahmu?" "Apa!?"
Kalau dipikir-pikir, Celeka sangat pendiam. Tentu, dia ditusuk oleh bidang
caltrop, tetapi luka-lukanya seharusnya tidak berakibat fatal.
"K-K-Kapten ... L-Lari ... pergi ..."
“Wakil Kapten Celeka !? Apa — tunggu wajahmu, duri itu sudah diracuni! ”
Haulia adalah penguasa pembunuhan. Jika mereka mengundang musuh ke
medan pembunuhan, wajar saja jika mereka membuat semua jebakan mereka
berakibat fatal. Salah satu kelinci berjalan keluar dari kabut.
"Aku tidak percaya itu. Kau benar-benar rabbitmen. Bukankah kamu
seharusnya menjadi ras terlemah? "
"Kita. Itu semua hanya masalah perspektif, kau tahu. Yang kurang dari kami
adalah tekad. Benar, sampai sekarang semua yang pernah kita lakukan adalah
melarikan diri dan bersembunyi setiap kali perkelahian akan terjadi. Dalam hal
itu, kita tentu saja yang paling lemah. Tapi melihat itu dari sudut lain, itu berarti
kami bisa bertahan di lautan pepohonan ini tanpa pernah bertarung. Dengan
kata lain, itulah seberapa besar potensi yang kita miliki. " Bibir Cam meringkuk
menjadi senyum tanpa rasa takut. “Tidak ada orang lain yang cocok bertarung
P a g e 71 | 292
di dalam hutan seperti kita. Yang berarti selama kita memiliki keinginan
untuk bertarung, kita rabbitmen adalah ras terkuat di Haltina. ”
"Kau punya keberanian, menyebut dirimu ras terkuat," ejek Davros. Cam
menggelengkan kepalanya dan mengangkat bahu.
"Satu-satunya yang benar-benar pantas disebut sebagai yang terkuat di
mana- mana adalah bos kami, tapi ... yah, tidak ada gunanya mendiskusikan hal
ini denganmu. Ngomong-ngomong, aku harap kau tahu semua monstermu telah
musnah. Tidak ada yang datang untuk membantumu. Bawahanmh yang
berharga akan segera mati, jadi dia juga tidak berguna bagi dirimu. Jadi — apa
pendapatmu tentang menyelesaikan masalah dengan duel? kau melawanku. "
Mata Davros ternganga kaget. Si bodoh sombong berpikir dia sudah
menang. Dia berpikir sendiri ketika dia melihat senyum Cam yang tak kenal
takut. Jika aku membawanya sebagai sandera, akankah rabbitmen lainnya
mundur? Aku sudah gagal dalam misiku dan mempermalukan tanah airku, tetapi
aku harus mendapatkan informasi ini kembali ke yang lain. Davros berdiri dan
jatuh ke posisi bertarung. Dia membuat keputusan.
"Sepertinya kau tidak semua pengecut tanpa tulang. Jika duel adalah apa
yang kamu inginkan, duel adalah apa yang akan kamu dapatkan! Aku tidak
mundur dari tantangan! "
“Hmm, baiklah. Kalau begitu mari kita mulai. "
Cam menarik pedang pendeknya dan berjongkok ke tanah. Dia tampak siap
untuk mengisi daya kapan saja.
Aku akan menusuk pada mantra level rendah. Kecepatan lebih penting
daripada kekuatan di sini. Aku akan menghancurkan pijakannya menggunakan
mantra, aku hanya perlu mengucapkan nama! Dengan rencananya untuk
bertindak, Davros dengan waspada mengamati musuhnya. Saat Cam
melangkah maju, dia akan berperan. Mereka berdua saling menatap, seperti
orang-orang bersenjata di film liar barat.
Akhirnya, Davros melihat Cam menegangkan kakinya. Sekarang! "Wind
Blast!" Sebuah bola angin langsung menuju kaki Cam. "Apa—" Dan terjawab.
Davros berharap Cam melompat maju, tetapi dia benar-benar melompat
kembali ke kabut. Haus darah telah menetes darinya, dan terus
meneteskannya bahkan sampai sekarang, jadi Davros dibenarkan karena
mengharapkan serangan.
P a g e 72 | 292
Bahkan seorang veteran seperti dirinya tidak dapat membantu tetapi

terkejut sejenak. Dan tentu saja, tim sniper Haulia tidak akan membiarkan
celah itu melewati mereka.
"Gaaah !?" Rentetan panah menusuk kakinya, membuatnya berlutut. Haulia
telah melakukan kepadanya apa yang dia rencanakan untuk dilakukan pada
Cam.
Begitu dia tidak bisa bergerak, salah satu dari Haulia menembakkan tas
kecil padanya dengan ketapel.
Itu diisi biji lada yang tumbuh di sudut tertentu Haltina. Mereka dibuat
untuk bumbu yang hebat, dan juga sebagai bahan untuk bom gas air mata
darurat. Kantong meledak, mengisi paru-paru Davros dengan membakar bubuk
panas.
Seorang penyihir yang tidak bisa bicara, tidak bisa melempar. Batuk
sebesar- besarnya, Davros nyaris tidak memperhatikan seseorang datang
padanya dari belakang.
"Ah!"
Dia berbalik, menghindari tepat waktu. Tapi serangan itu adalah jebakan.
Pisau tiba-tiba tumbuh dari dadanya. Rabbitmen lain menikamnya dari
belakang.
“K-Kau bajingan. Kau bilang ini akan jadi duel, ” sembur Davros, napasnya
terasa berat.
Cam memutar bilahnya dan memiringkan kepalanya.
"Aku hanya bertanya apa yang kau pikirkan tentang menyelesaikan sesuatu
dengan duel."
Dengan kata lain, dia menyiratkan bahwa dia tertarik untuk melihat apakah
Davros ingin menyelesaikan sesuatu dengan satu, tetapi dia tidak punya niat
duel sejak awal.
"Kau, bajingan pengecut."
"Aku tak peduli dipuji orang lain selain Bos."
Dengan itu, Cam menghunuskan pedang pendeknya yang kedua dan
memenggal Davros. Ketika kesadarannya mulai memudar, pikiran terakhirnya
adalah, Yang Mulia, Freid-sama, waspadalah dengan roh-roh jahat yang mengintai
di lautan pepohonan.
P a g e 73 | 292
“Singkatnya, itulah cara kami memusnahkan iblis. Sayangnya, Verbergen

masih menderita banyak korban di — Hm? Ada apa, Bos? Anda terlihat
seperti menelan seribu kecoak. Seperti hewan peliharaan favorit anda tumbuh
jauh lebih cepat dari yang anda harapkan dan sekarang anda tidak tahu apa
yang harus dilakukan dengannya. "
"Kau tidak melakukan ini dengan sengaja, kan?"
Hajime memelototi Par. Par memiringkan kepalanya dengan bingung;
sepertinya dia benar-benar tidak melakukannya dengan sengaja. Lana dan
yang lainnya tampak seperti tersesat. "Ada apa, bos?" Tampak tatapan
mereka.
Pada awal kisah Par, sebagian besar orang yang mendengarkan telah
bersimpati dengan para beastmen. Tetapi ketika dia melanjutkan, mereka mulai
merasa lebih menyesal terhadap iblis daripada apa pun.
Aku tidak pernah mengira hari akan tiba bahwa aku akan berdoa untuk jiwa-
jiwa musuh bebuyutanku. Liliana berpikir, ekspresinya muram.
Sementara itu, Kouki dan siswa lainnya memelototi Hajime. Tentu saja
para muridmu akan menjadi seperti ini dengan dirimu sendiri! Kau membunuh iblis
itu di Orcus bahkan tanpa mendengarkan kata-kata terakhirnya, dan kau
memberi tahu Freid bahwa kau tidak peduli dengan teman sekelas atau warga
negaramu! Meskipun tatapan mereka mencela, mereka tidak berani mengatakan
hal itu dengan keras.
Namun, Shea yang paling terpukul. Dia merengut pada Hajime dan
mengatakan sesuatu.
“Hajime-san, lakukan sesuatu! Keluargaku berkembang terlalu jauh. Di arah
yang salah juga. Ini semua karena kau membuat mereka bersemangat dengan
pidato itu sebelum kamu meninggalkan Haltina! "
"Kau sadar kamu tidak jauh berbeda dari mereka, kan?" Jawab Hajime
dengan santai, sementara Shea menggedornya dengan tinjunya.
"Tolong jangan gabungkan aku dengan orang-orang seperti mereka!" Ratap
Shea. Dia bisa mengatakan beberapa hal kejam yang mengejutkan tentang
keluarganya sendiri.
Hajime mengabaikan pukulan Shea dan kembali ke Par.
“Bagaimanapun, kalian melakukan yang terbaik. Kalian mengerti bahwa
kalian tidak bisa menang dalam pertempuran kekuatan murni, jadi kalian
P a g e 74 | 292
fokus mengumpulkan informasi dan memanfaatkan sifat khusus rasmu

semaksimal mungkin. Itu adalah kombinasi sempurna dari penyergapan,
perangkap, serangan diam-diam, dan pengalihan perhatian. Kalian tidak ragu
untuk menggunakan metode yang orang lain sebut pengecut, dan akibatnya
kalian jauh dari klan yang dulu melarikan diri pada pertanda awal masalah.
Kalian benar-benar melebihi harapanku. "
"B-B-B-B-B-B-B-B-B-B-Bos memuji kita!"
Air mata tumpah dari mata Par. Telinganya yang kelinci berdiri. "Suatu
kehormatan!"
"Semua pelatihan neraka itu sepadan!"
"Bos! Aku bisa mati sebagai wanita bahagia sekarang! ”
“Jangan konyol, Lanainferina! Kami belum bisa mati, kami baru saja mulai!
Untuk itulah kami bekerja keras! *Sniffle* "
“Heh, Minasteria. Ini pertama kalinya aku melihatmu begitu emosional.
Sobat, kau membuatku menangis juga. "
Semua dua puluh rabbitmen menangis tersedu-sedu. Benar-benar
pemandangan, melihat mereka semua gemetar karena bahagia, telinga kelinci
mereka mengepak-ngepak.
"Hajime. Berhati-hatilah dalam memuji mereka. ” "Yeah..."
Yue menyaksikan rabbitmen dengan ekspresi lelah di wajahnya. Telinga
kelinci Shea terkulai ketika dia membungkuk meminta maaf kepada semua
orang. "Maaf keluargaku sangat sakit untuk berurusan!"
Di sebelahnya, Tio bergumam, "Mereka telah dilatih dengan sangat baik ..."
Dia memandang iri pada Hajime, dan Kaori mengambil beberapa langkah
darinya.
Hajime berdeham untuk mendapatkan perhatian semua orang lagi dan
meminta Par untuk melanjutkan.
“Jadi apa yang terjadi setelah itu? Kau memberi kami semua informasi
latar belakang, tetapi kau masih belum menjelaskan bagaimana itu terhubung
dengan situasi saat ini. "
Par langsung berhenti menangis dan berdiri tegak. Perubahan itu begitu
tiba-tiba, Liliana, Kouki, dan yang lainnya mengambil langkah mundur tanpa
sadar.
P a g e 75 | 292
"Benar. Untuk mengalahkan iblis dan monster mereka, kami harus

menggunakan hampir semua jebakan dan senjata habis pakai kami. Untuk
menopang pertahanan kami, dan menghindari berurusan dengan kekacauan di
Verbergen, kami mundur kembali ke desa kami. "
Dengan pasukan Verbergen yang terkuras, para tetua mengalami kesulitan
merawat yang terluka, mengingat semua rabbitmen yang telah mengungsi kota,
dan memperbaiki gerbang utama yang hancur. Di tengah masa pemulihan
mereka yang sibuk, hanya tiga hari setelah serangan iblis, mereka dipukul lagi.
"Kami tidak bisa istirahat. Kali ini kekaisaran yang menyerbu. Berbeda
dengan iblis, mereka tidak memiliki cara menavigasi melalui kabut sehingga
mereka hanya mengirim pasukan besar untuk mendorong masuk dengan paksa.
"
"Apa maksudmu, dengan paksa?" Hajime bertanya dengan ragu. Liliana juga
penasaran, dan dia membungkuk lebih dekat.
"Baiklah, Bos. Bajingan itu memutuskan jika mereka tidak bisa menemukan
jalan ke Verbergen secara normal, maka mereka hanya perlu membakar
hutan sampai mereka memiliki jalur yang jelas ke kota. "
"Mereka membakar seluruh hutan !?" Seru Liliana terkejut. Par menoleh ke
Liliana dan mengangguk.
"Sampai sekarang, mereka memaksa budak untuk menjadi pemandu mereka
melalui hutan sehingga tidak ada yang mengharapkan mereka untuk beralih ke
tindakan drastis seperti itu."
Memaksa budak untuk membimbing tentara melalui hutan bukanlah
sesuatu yang sering dilakukan. Para prajurit kekaisaran tahu bahwa
beastmen yang mereka perbudakan akan menghidupkan mereka diberi
kesempatan. Lagipula, tidak ada yang mau memimpin penculiknya ke orang
sebangsanya. Wajar jika para beastmen tidak akan membuat panduan yang
paling bersedia atau dapat dipercaya.
Dan tidak ada yang mengharapkan serangan besar-besaran tepat setelah
invasi iblis.
"Mereka tidak ada di sini untuk menyerang. Mereka hanya ingin menangkap
budak. "
"Itu saja? Mereka berusaha sejauh itu hanya untuk menangkap budak
seperti biasanya? "
P a g e 76 | 292
"Benar. Sayangnya, kami melihat serangan mereka terlambat, dan pada

saat kami tiba di Verbergen tidak ada yang bisa dilakukan ... Ya, dengan
pasukan mereka yang compang-camping, tidak mengherankan jika mereka
cepat-cepat menyerah. "
"Sesuatu pasti telah terjadi di dalam kekaisaran ..." Par mengangguk setuju.
"Kami menangkap sejumlah penjaga belakang kekaisaran ketika mereka
pergi dan menginterogasi mereka. Tampaknya kekaisaran menderita
serangan oleh pasukan monster yang kuat dan belum pernah terlihat
sebelumnya. Mereka menderita korban serius, dan datang ke Haltina untuk
'mengisi kembali persediaan tenaga kerja mereka' seperti yang dikatakan oleh
para bajingan itu. "
Semua orang tersentak. Liliana tampak sangat terguncang. Dia telah
merencanakan untuk memohon bantuan kekaisaran, tetapi sekarang ternyata
mereka terpukul sekeras kerajaan, ke titik di mana mereka menggunakan
budak besar-besaran untuk merekrut tenaga kerja.
Sekarang setelah dia memahami situasi secara keseluruhan, Hajime
menghela nafas.
"Aku mengerti sekarang ... Mereka mungkin mengklaim akan membangun
kembali negara ini, tetapi jelas sampah seperti apa yang benar-benar
mereka cari. Jika kalian menyerang balik terhadap mereka, itu berarti mereka
pasti telah menangkap rabbitmen juga, meskipun mereka tidak berguna dalam
hal kerja keras. "
"Ya. Itu menjijikkan."
Rabbitmen biasanya dibeli sebagai budak seks di dalam kekaisaran, jadi
jelaslah untuk apa mereka sebenarnya ditangkap. Meskipun Haulia tidak peduli
dengan nasib Verbergen, mereka tidak bisa berpangku tangan karena kawan-
kawan mereka yang lebih lemah memiliki masa depan mereka yang dicuri.
Untuk menyelamatkan mereka, Cam pergi ke ibukota kekaisaran bersama
dengan para elit terbaiknya. Anggota keluarganya yang lain tinggal di belakang
untuk menjaga Haltina. Namun, tidak ada yang mendengar kabar darinya sejak
ia menyusup ke kota. Tidak ada pembawa pesan datang untuk menyampaikan
laporan, yang mulai mengkhawatirkan rabbitmen lainnya.
Karena tidak bisa tinggal lebih lama, mereka mengumpulkan unit lain untuk
menyelinap ke ibukota dan mencari tahu apa yang terjadi pada rekan-rekan
mereka. Pasukan Par Baltfeld telah dipilih untuk mengambil bagian dalam
P a g e 77 | 292
operasi juga.
“Kami tidak ingin mengulangi apa pun yang mungkin terjadi pada pasukan
Cam, jadi kami fokus untuk mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Kami
menempatkan pengintai di setiap gerbang ibukota dan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi tentang pasukan kekaisaran saat ini dan
keadaan kota yang kami bisa. Saat itulah kami melihat transportasi yang
penuh dengan budak meninggalkan ibukota, jadi kami memutuskan untuk
menyergapnya dan membebaskan para budak sambil juga mengumpulkan
informasi apa yang kami bisa dari para budak. "
Dan saat itulah Hajime, yang sedang menuju ke kekaisaran sendiri, telah
menemui mereka. Pembantaian berikut ini dia saksikan secara langsung, jadi
dia tidak perlu bertanya tentang itu.
"Tapi aku harus bilang, iblis-iblis itu membuat diri mereka sibuk. Serangan
terhadap kerajaan mungkin adalah tujuan utama mereka, tapi ... Tuhan, mereka
menyebalkan. "
Hajime menggelengkan kepalanya dengan lelah. Dia bosan bertemu iblis di
mana pun dia pergi. Liliana dan Kouki juga mengerang. Satu serangan hampir
menghancurkan mereka, mereka tidak bisa membayangkan harus berurusan
dengan aliran mereka yang terus menerus.
Telinga kelinci Par senang mendengar kata-kata Hajime.
"Menilai dari nada anda, sepertinya anda sendiri sudah bertarung melawan
iblis, Boss."
"Ya, mereka sudah berlarian ke mana-mana mencoba mensabotase
kerajaan. Sayangnya bagi mereka, aku selalu berada di mana pun mereka
muncul, sehingga semua rencana mereka berantakan. ”
Bagi Hajime, iblis-iblis itu tidak lebih dari hama yang terus mengganggu
pencariannya. Sepertinya dia tidak membenci mereka atau apa pun, tetapi
mereka sepertinya selalu menghalangi apa pun yang dia lakukan pada saat itu.
Lebih sering daripada tidak, dia akan membunuh mereka hanya karena mereka
adalah penghalang.
Dan meskipun ia tidak secara langsung mencampuri urusan Hutan Haltina,
pengaruhnyalah yang menyebabkan kekalahan mereka di sana juga. Par telah
menyebutkan Verbergen dalam kesulitan yang cukup mengerikan, tetapi
Hajime bersedia bertaruh bahwa iblis-iblis itu dalam kondisi yang lebih
buruk.
P a g e 78 | 292
"Yah, bagaimanapun juga, aku kurang lebih mengerti apa yang sedang
terjadi. Untuk saat ini, aku kira kalian akan terus mencari informasi tentang
lokasi Cam? "
"Ya tuan. Juga, saya benci untuk memaksa anda bos, tapi ... "
"Ya, jangan khawatir. Lagi pula aku menuju ke sana. Aku akan menurunkan
semua beastmen di lautan pohon. "
"Terima kasih banyak Tuan!"
Par dan yang lainnya membungkuk pada Hajime.
Shea gelisah dengan telinganya yang seperti kelinci, sepertinya dia ingin
mengatakan sesuatu. Pada akhirnya, dia tutup mulut.
Hajime memperhatikan gerakan itu, dan menebak apa yang ingin dia katakan
juga. Tapi dia tetap diam, mengira lebih baik menunggu Shea mengatakannya
sendiri.
Sisa perjalanan mereka berlalu dengan lancar, dan Hajime menjatuhkan
Liliana, pengawalnya, dan pasukan Par turun di dekat pinggiran ibukota
kekaisaran. Dia setuju untuk mengirimkan pesan Par kepada Haulia yang masih
di Hutan Haltina, dan melaju ke hutan.
Ketika mereka mendekati lautan pohon, Shea terkesiap. Dengan bantuan
Farsight, dia bisa melihat betapa buruknya hutan telah terbakar. Tampaknya
kekaisaran telah mengambil rute tersingkat yang mereka bisa menuju pusat
hutan. Bekas luka yang mereka tinggalkan setelah bangun masih segar, dan ada
satu baris pohon yang terbakar dari tepi hutan ke Verbergen.
"Ini mengerikan ..."
"Aku tidak bisa mengatakan aku menyetujui diskriminisasi alam yang begitu
besar."
Kaori dan Tio menutupi mulut mereka dengan ngeri. Batang yang terbakar
dan menghitam berserakan di tanah. Kekaisaran Hoelscher telah membakar
petak seluas sekitar seratus meter lurus melalui hutan. Paling tidak, mereka
tidak membiarkan api menyala tanpa terkendali melalui seluruh hutan, tetapi
setiap makhluk hidup di dalam zona terbakar telah hangus menjadi kering.
Shea tampak paling hancur dari semua orang. Telinganya yang kelinci turun
ketika dia melihat kehancuran. Ingatannya tentang Haltina tidak semuanya
menyenangkan, tapi itu masih di rumah. Yue meremas tangan Shea dengan
lembut.
P a g e 79 | 292
"Sepertinya Verbergen masih sedikit terlindungi. Pohon-pohon mungkin

hilang, tetapi kabut masih ada di sini, "Hajime menunjuk ke kabut putih pada
monitor kristalnya.
Altina, yang datang ke jembatan beberapa menit yang lalu ketika Hajime
memberi tahu semua orang bahwa mereka mencapai lautan pohon, menjawab.
“Kita mungkin lelah dengan pertempuran kita melawan iblis, tetapi kita masih
memiliki kekuatan tempur yang cukup besar yang tersisa. Ketika kami mengirim
tentara untuk melibatkan kekaisaran, mereka berhenti membakar hutan. Aku
pikir mereka ingin menghindari membakar kita semua sampai mati secara tidak
sengaja. Kekaisaran mencari budak, bukan mayat. ”
"Masuk akal. Tetapi Par mengatakan mereka berhasil sampai ke
Verbergen? Aku tidak tahu seberapa jauh dari kota kalian menghentikan
mereka, tapi aku kagum mereka tidak tersesat. "
“Tanda-tanda pertempuran kami dengan iblis masih berserakan di sekitar
kota, sehingga mereka dapat menjaga sikap mereka dengan mengikuti
pembantaian. Faktanya, mereka menyadari setengah jalan ke kota betapa
buruknya kita telah dilemahkan. "
"Kalian tidak bisa istirahat, ya."
Jadi area di sekitar Verbergen belum terbakar, setidaknya. Yang
menjelaskan mengapa Hajime tidak bisa menentukan lokasi Verbergen dari
tempatnya. Dia juga tidak ingin menakuti beastmen yang tersisa di daerah
itu, jadi dia melakukan hal yang masuk akal dan mendaratkan Fernir di
sebidang tanah yang menghitam tepat sebelum kabut muncul.
Dia berjalan menuruni tangga, beastmen yang dibebaskan mengikuti dengan
takut-takut di belakangnya.
Mereka senang bisa kembali ke rumah, tetapi kehancuran yang diderita
oleh tanah air mereka sangat membebani mereka.
Kouki, Ryutarou, Suzu, dan Shizuku semua meludahi kekaisaran. Tetapi
meskipun mereka marah, tidak ada yang bisa mereka lakukan. Namun, ada
orang lain yang bisa. Dan dia sama marahnya dengan apa yang telah terjadi.
"Hei, Hajime-kun. Bisakah aku berbicara denganmu sebentar? " "Hm? Ada
apa, Kaori? "
Wajah cantik Kaori yang elok memerah karena kegembiraan, dan dia
terengah- engah. Di belakangnya, Shizuku bergumam, "Oh, dia melakukannya
P a g e 80 | 292
lagi ..." Sedihnya, dia mengatakannya terlalu pelan untuk didengar Hajime. Jika
dia punya, dia mungkin bisa menghentikannya.
“Aku sedang berpikir untuk menggunakan sihir restorasi di hutan. Aku
punya cukup mana untuk melakukannya, dan di dalam tubuh ini aku pikir aku
bisa menangani area sebesar ini tanpa masalah juga! ”
“Kau ingin menggunakan sihir restorasi pada semua pohon yang terbakar?
Aku kira dalam tubuh Noint kau mungkin memiliki cukup keterampilan sihir
dan mana untuk melakukannya, tapi ... "
"Yep. Hanya sebentar saja, jadi tunggu saja di sana. "
"Hah? Tunggu, kau akan melakukannya sekarang? Tunggu, dasar bodoh! ”
Tapi sudah terlambat. Kaori benar-benar seorang priest. Saat dia melihat
seseorang atau apapun yang terluka, dia langsung bekerja.
"Tetragrammaton!"
Tetragrammaton adalah sihir restorasi yang dapat mengembalikan siapa
pun atau apa pun kembali ke keadaan semula.
Riak mana menyebar dari tubuhnya. Mana yang biasanya berwarna
lavender berwarna perak sekarang. Mana nya meleleh ke dalam hutan,
memandikannya
dalam cahaya. Benar-benar pemandangan untuk dilihat, melihat seluruh
hutan berkilauan dengan cahaya ilahi.
Bumi berubah dari hitam menjadi hijau, dan pohon-pohon tumbang
meluruskan diri mereka sendiri, batang-batangnya yang terbakar kembali hidup.
Semua orang menyaksikan dengan kagum yang ternganga ketika hutan
menyatu kembali. Begitu dia selesai, Kaori dengan bangga menyeka butiran
keringat dari alisnya.
P a g e 81 | 292
P a g e 82 | 292
"Kaori, dasar idiot." Yue menendang tulang kering Kaori. Sepatu bot
runcingnya membuatnya agak sakit.
"Owww! Untuk apa itu, Yue !? ” "Lihatlah ke sekeliling, bodoh." "Apa
maksudmu--"
Kaori terhenti ketika dia memeriksa sekelilingnya, dan menyadari bahwa
kabut telah kembali. Dia hampir tidak bisa melihat beberapa meter ke segala
arah.
"......"
"Kupikir kita bisa mengikuti kerusakan sampai ke Verbergen, tapi ... kurasa
tidak. Sepertinya kau harus membimbing kami lagi, Shea. "
"Serahkan padaku ~"
Kaori membenamkan wajahnya di tangannya dan berjongkok karena malu.
Beberapa anak beastmen berlari ke arahnya dan berusaha menghiburnya.
Hajime tidak tahu apakah itu karena mereka mempercayainya sekarang karena
dia telah memulihkan rumah mereka, atau jika mereka hanya merasa kasihan
padanya.
"K-Kau luar biasa, Onee-san!"
“Jangan sedih! Kami akan berada di sini sehingga anda tidak akan tersesat!
" "Semuanya akan baik-baik saja, Onee-chan!"
Sayangnya, upaya mereka menghiburnya hanya membuatnya lebih malu.
“Bergembiralah, Kaori. Kau melakukan hal yang baik. "
Shizuku berlutut dan menepuk kepala Kaori.
"Biar kutebak, kamu mungkin berpikir sesuatu seperti 'Sekarang aku
punya tubuh baru ini, aku tidak akan membiarkan Yue memegahkan semua
kemuliaan! Lihatlah aku, Hajime-kun, aku juga bisa berguna! "Aku mengerti
perasaanmu, tapi lain kali pikirkan sebelum bertindak."
"Aku akan..."
Kaori mengangguk dengan lemah lembut.
Meringis, Ryutarou menoleh ke Shizuku dan berkata, “Apakah kau seorang
paranormal atau semacamnya? Sejak datang ke dunia ini sepertinya kamu
sudah bisa membaca pikiran Kaori atau sesuatu, Shizuku. Kau mulai
membuatku sedikit takut. "
“Kau tahu, Ryutarou-kun. Terkadang, aku merasa benar-benar tersisih dari
P a g e 83 | 292
dunia kecil mereka ... "

Suzu menatap tanah, sedih, ketika dia merasakan tangan simpatik di
bahunya. Berbalik, dia melihat orang terakhir yang dia harapkan tersenyum
padanya dan memberinya gedebuk.
"Aku mengerti, Suzu. Aku juga, sering merasa ditinggalkan ketika Yue dan
Shea mulai mengabaikanku. Tapi takut, tidak. Akhirnya, kesepianmu akan
berubah menjadi permohonan— "
“Tio-san. Tolong berhenti merusak anggota kelompok kami. "
Hajime menghela nafas saat dia menyaksikan kekacauan yang terjadi.
"Kaori, ayo kita pergi. Kau mungkin telah sedikit kacau, tapi itu masih sangat
mengesankan jadi bergembiralah. ”
Kaori langsung bersemangat mendengar kata-kata itu.
Hajime kemudian menoleh ke Tio dan berkata, “Dengarkan kau yang cabul
dari ras naga. Kabut hutan juga tidak memengaruhimu? Kau bertanggung
jawab untuk membimbing Amanogawa dan yang lainnya. Sebenarnya, mengapa
kau tidak bergabung dengan kelompok mereka selamanya? "
“Apakah kamu mencoba untuk menjualku, master !? Apakah kau tidak punya
sopan santun !? ”
Hajime mengabaikan Tio dan mulai berjalan ke depan. Tentu saja, diabaikan
hanya membuat Tio lebih bersemangat.
"T-Tunggu, Nagumo! Kau tidak bisa dengan serius meninggalkan kami
bersamanya! "
Jarang melihat Kouki berbicara buruk tentang siapa pun yang bukan
Hajime.
"Maafkan aku, Kouki. Tapi aku tidak merasakan apa-apa bahkan ketika
dirimu menghinaku. Bahkan, itu agak membuatku jengkel. Carilah orang lain
untuk dihina. "
Tio menatap Kouki dengan perasaan kasihan, mengangguk, dan berjalan
menuju kabut seolah-olah tidak ada yang terjadi.
"Mengapa rasanya aku baru saja dibuang, meskipun aku tidak
melakukannya?" "Lebih baik kau tidak memikirkannya. Ayo pergi."
Ryutarou tersenyum simpatik dan memberi tepukan pada Kouki.
P a g e 84 | 292
Dan dengan demikian, kelompok maju melalui kabut menuju Verbergen.

Dua bulan telah berlalu sejak terakhir kali Hajime dan Yue mengunjungi kota.
Mereka telah tumbuh jauh lebih kuat sejak itu, dan mereka juga
memperoleh lebih banyak sihir kuno, termasuk yang mereka butuhkan untuk
labirin ini. Namun, mereka tidak bisa lepas dari efek kabut hutan yang
membingungkan.
Keduanya berbagi senyum yang tahu dan saling mengangguk. Tempat ini
masih super suram. Pikir Hajime.
Setelah menemukan bahwa Hajime dan kelompoknya tidak memiliki
prasangka terhadap mereka, dan berarti mereka tidak membahayakan, para
beastmen menjadi sangat percaya padanya. Mereka mengepung Hajime dan
yang lainnya ketika mereka membimbing mereka melalui kabut untuk
memastikan bahwa tidak ada yang terpisah.
Mereka tampaknya memiliki kesukaan khusus pada Kaori. Anak-anak
terutama berkerumun di sekelilingnya, dan memerah setiap kali dia tersenyum
pada mereka. Beberapa gadis beastmen sudah menempel di pakaian dan
lengannya.
Shea dan Altina sementara itu, memimpin kelompok dari kepala kolom.
Altina terus berusaha menyelinap kembali ke Hajime, tetapi selalu bertemu
dengan tatapan dingin Yue, jadi dia berhenti.
Setelah sekitar satu jam berjalan, telinga kelinci Shea yang terkulai tiba-
tiba menjadi gembira. Dia menajamkan telinganya dan mengintip melalui kabut.
"Hajime-san, ada kelompok bersenjata menuju ke arah kita."
Terkejut, para beastmen lain menoleh ke Shea. Tidak ada yang lain,
bahkan kelinci yang tertangkap pun tidak bisa merasakan apa pun.
Tampaknya kemampuan persepsinya ada di level lain. Beberapa detik kemudian,
satu regu tigermen bersenjata muncul dari kabut, membuktikan kebenaran
kata-kata Shea.
Senjata mereka terbuka dan tampak siap untuk menyerang saat itu juga.
Satu- satunya alasan mereka tidak langsung menyerang adalah karena
mereka melihat berapa banyak beastmen yang ada di dalam kelompok.
Pemimpin mereka mengamati kelompok itu, matanya terbuka lebar ketika dia
melihat Hajime.
"Kau bocah yang dulu ..."
P a g e 85 | 292
Hajime juga ingat tigerman ini. Dia adalah Gil, pemimpin pasukan yang telah
bertemu dengan Hajime selama perjalanan pertamanya ke Haltina. Dia berhasil
bertahan hidup melalui kedua serangan.
"Apa yang kau lakukan di sini ... Tunggu, apakah itu anda, Altina-sama !? Apa
anda baik-baik saja !? ” Gil berteriak kaget ketika dia melihat Altina.
"Ya aku baik-baik saja. Orang-orang ini dan klan Haulia menyelamatkanku. ”
Begitu dia memastikan keselamatannya, Gil menghela nafas lega.
"Untunglah. Ulfric-sama khawatir tentang anda. Anda harus bergegas
kembali ke kota dan memberi tahu dia bahwa anda aman ... Nak. apakah itu
kebijakanmu untuk menyelamatkan orang sebangsa kami setiap kali kau
mengunjungi Haltina? Harus aku katakan, itu hobi yang agak aneh bagi
seseorang yang sombong sepertimu, tapi ... yah, terima kasih. "
"Seolah aku punya kebijakan seperti itu. Itu hanya kebetulan. "
Kouki dan yang lainnya menatap Hajime dengan rasa ingin tahu. Mereka
tidak berharap dia memiliki teman lain di antara para beastmen. Shea
memberi mereka penjelasan singkat tentang apa yang terjadi terakhir kali,
termasuk bagaimana Hajime menyelamatkan nyawa keluarganya. Kouki dan
yang lainnya mengangguk, akhirnya mengerti mengapa dia jatuh cinta padanya.
“Ngomong-ngomong, apakah ada Haulia di Verbergen? Jika tidak, adakah
yang bisa memberi tahuku di mana desa baru mereka? ”
"Hm? Ada beberapa Haulia di Verbergen sekarang. Kau mungkin sudah
mendengar, tetapi kami diserang. Setelah kekaisaran mundur, beberapa dari
mereka memutuskan untuk tinggal di kota secara permanen. "
"Sempurna, itu akan menghemat waktuku. Dalam hal ini, di situlah kita akan
pergi juga. Kami tidak akan harus menunggu di luar sampai seorang penatua
muncul untuk membiarkan kami saat ini, bukan? "
Hajime melangkah maju tanpa menunggu balasan. Aku melihat dia belum
berubah sedikit pun. Gil berpikir pada dirinya sendiri ketika dia memberi isyarat
kepada orang-orangnya untuk menyarungkan senjata mereka. Dengan sedikit
jengkel, ia mengambilnya untuk membimbing mereka sepanjang jalan.
Meskipun mereka baru saja diserang oleh manusia, tidak ada beastmen
yang tampak waspada terhadap Hajime atau rekan-rekannya. Dia tidak yakin
apakah itu karena Haulia yang dia latih adalah orang-orang yang
menyelamatkan Verbergen, atau jika para penatua mengatakan kepada semua
P a g e 86 | 292
orang untuk tidak menentangnya, tetapi terlepas dari alasannya, dia senang dia
tidak punya. untuk bertarung dengan siapa pun kali ini.
Ketika mereka tiba di Verbergen, Hajime merasa secara radikal berubah
dari kunjungan terakhirnya. Gerbang megah yang telah dilaluinya sebelumnya
telah terbaring di tanah menjadi serpihan-serpihan. Tampaknya para beastmen
belum menemukan waktu untuk membersihkan reruntuhan itu. Kawah menandai
jalan- jalan kota, dan batu-batu besar berserakan. Jalan setapak yang
berkelok-kelok dan saluran air menyapu yang dibuat langsung dari cabang-
cabang pohon telah hancur di sana-sini, menjadikannya tidak dapat digunakan.
Kota indah yang dulu pernah memikat Hajime sekarang menjadi puing-puing
yang membara.
"Ini mengerikan ..." Gumam seseorang. Hajime tidak bisa membantu tetapi
setuju. Kemuraman menggantung di atas kota, dan angin yang berhembus
memiliki rasa dingin yang khas padanya.
Salah satu orang yang berjalan di jalan utama Verbergen berhenti ketika
dia melihat kelompok Hajime dan menatap Altina dengan tak percaya.
Sedetik kemudian, dia berseri-seri dan mulai berlari ke depan. Ekspresinya
menegang sedikit ketika dia melihat manusia yang tidak dikenal di sebelahnya,
tetapi ketika dia mengatakan kepadanya bahwa merekalah yang
menyelamatkannya, senyumnya kembali dan dia memeluknya erat-erat.
Banyak dari para beastmen mengucapkan terima kasih Hajime dan
bergegas kembali ke rumah mereka secepat mungkin. Alasannya menjadi jelas
segera, Hajime dikelilingi oleh kerumunan besar penduduk Verbergen. Setelah
aliran ucapan terima kasih yang tak berkesudahan, kerumunan akhirnya mulai
bubar. Satu-satunya orang yang tersisa adalah tetua Verbergen, Ulfric Heipyst.
"Kakek!"
"Oh Altina, aku senang kau selamat ..."
Air mata mengalir di matanya, Altina mengubur dirinya dalam pelukan
kakeknya. Hajime dengan iseng mengingat apa yang dikatakan Ulfric padanya
pada kunjungan terakhirnya. Bahwa setiap beastman yang ditangkap dan
dibawa keluar dari lautan pohon dianggap mati. Karena mengejar budak yang
ditangkap hanya akan menyebabkan lebih banyak korban.
Dia pasti mengira dia tidak akan pernah melihatnya lagi. Beberapa penonton
menangis dan mereka menyaksikan reuni yang menyentuh. Akhirnya, Ulfric
P a g e 87 | 292
melepaskan diri, memberi cucunya satu tepukan terakhir di kepala dan, menoleh
ke Hajime, senyum masam di wajahnya.
"Harus kukatakan, aku tidak mengharapkan kita untuk bersatu kembali
seperti ini, Hajime Nagumo. Aku juga tidak berpikir kamu akan menjadi yang
menyelamatkan cucu perempuanku. Nasib bekerja dengan cara yang misterius,
kurasa. Bagaimanapun, aku berterima kasih dari lubuk hatiku. "
“Aku baru saja mengantarnya ke sini. Jika kau ingin mengucapkan terima
kasih kepada seseorang, terima kasih pada Haulia. Aku hanya di sini karena
aku perlu menyampaikan pesan kepada mereka sebenarnya ... "
"Kaulah yang membentuk mereka menjadi seperti apa mereka. Jadi pada
akhirnya, tindakan mu yang menyelamatkan cucu perempuan ku, dan orang-
orangku. Kamu tidak dapat menyangkal hal itu. Aku berhutang budi padamu
lebih besar daripada yang bisa kuharapkan untuk dibayar, jadi setidaknya
terima terima kasih. ”
Hajime menggaruk pipinya dengan canggung dan mengangkat bahu. Yue,
Tio, Kaori, dan Shea semua mengawasinya dengan senyum di wajah mereka. Di
sisi lain, itu membuat Kouki kesal bahwa Hajime telah berbuat lebih banyak
untuk membantu orang-orang di dunia ini daripada dia, meskipun Kouki adalah
orang yang telah berlatih selama ini untuk menyelamatkan semua orang
sementara Hajime baru saja berusaha untuk menemukan jalan pulang.
Ulfric melihat Kouki dan yang lainnya sambil melanjutkan percakapannya
dengan Hajime.
"Sayangnya, Haulia yang kamu cari baru saja meninggalkan kota untuk
berpatroli. Mereka harus segera kembali, tapi ... "
"Kalau begitu, apakah tidak apa-apa jika kita menunggu di sini sampai
mereka melakukannya? Sepertinya kalian butuh bantuan, dan priest kami
sudah gatal untuk mulai bekerja sejak kami tiba di sini. Apa yang kau katakan?
Kau akan mendapatkan sedikit juga dari itu. "
"Hm? Aku tidak yakin aku mengerti apa yang kamu maksudkan, tetapi tentu
saja kamu dipersilakan untuk tinggal. Tentu saja, aku juga tidak akan meminta
imbalan apa pun. Sebenarnya, mengapa kamu tidak datang ke rumahku? Aku
akan memberi tahu penjaga untuk memberi tahu kami ketika Haulia kembali. "
Ulfric kemudian mulai berjalan ke rumahnya. Altina diam-diam mencoba
meraih tangan Hajime dengan dalih membimbingnya, tetapi dihentikan oleh
P a g e 88 | 292
Shea.
Hajime mengabaikan kontes menatap diam-diam yang terjadi antara putri
elf dan gadis kelinci yang overpower dan berbalik ke Kaori. Kaori tersenyum,
menyadari Hajime sudah tahu apa yang akan dia tanyakan. Tidak dapat
menahan kebahagiaannya, dia mencoba memeluknya tetapi dihentikan oleh
Yue. Putri vampir pamungkas dan gadis tak terhentikan di tubuh salah satu
rasul dewa memulai kontes menatap mereka sendiri.
"Lihat maksudku, Suzu? Begitu kamu terbiasa dengannya, perasaan
keterasingan ini tidak seburuk itu. "
“Umm, Tio-san. Tolong berhenti memperlakukan aku seperti kita sama. Aku
bukan orang hentai sepertimu ... "
"Jika kamu bertanya padaku, aku akan mengatakan kamu memiliki semua
kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi yang baik ..."
Tio bergumam pelan ketika dia melihat Suzu meringkuk di belakang
Shizuku. Hajime menggelengkan kepalanya dengan putus asa dan mengikuti di
belakang Ulfric. Begitu berada di dalam, Altina menyuruh Hajime dan yang
lainnya minum teh sambil menunggu Haulia kembali. Ulfric tidak yakin apa
yang harus dipikirkan tentang bagaimana cucunya jelas-jelas menyukai Hajime.
Sementara itu, Hajime berpura-pura seolah tidak memperhatikan. Sebaliknya, ia
memusatkan perhatiannya bermain-main dengan telinga kelinci Shea. Itu
adalah caranya meyakinkannya bahwa dia tidak punya niat untuk bergerak pada
Altina.
Sekitar waktu mereka selesai minum teh dan bertukar informasi, Kaori
terbang dari jendela Ulfric. Rumahnya terletak di batang pohon besar, dan
duduk sepuluh meter di atas tanah.
"Mengambil Istirahat?"
Kaori menggelengkan kepalanya pada pertanyaan Hajime.
"Tidak terlalu. Aku selesai menyembuhkan semua orang yang terluka. Aku
juga memulihkan gerbang dan area pusat kota. Dan, yah, aku pikir itu akan
menjadi latihan yang baik jika aku bisa pergi keluar dan memulihkan desa-desa
terdekat juga ... " Kaori terdiam. Hajime bisa mendengar beastmen
melantunkan namanya di kejauhan. Dia dan Ulfric berdiri dan menjulurkan
kepala ke luar jendela. Hampir semua Verbergen berdiri di luar, bersorak.
"Tunggu, aku mengenali beberapa dari mereka. Bukankah mereka penatua?
P a g e 89 | 292
" "Memang, itu Zel dan Guze. Apa yang terjadi pada mereka? "
Tidak seperti beastmen lainnya, mereka langsung menuju ke rumah
Ulfric. Tampaknya mereka takut dengan semangat fanatik para beastmen
lainnya dan kecepatan konversi Kaori.
Ulfric memijat pelipisnya, melawan sakit kepala. Hajime mulai membantu
Kaori masuk, lalu berhenti ketika dia mendengar derap langkah kaki.
Semua orang berbelok ke pintu masuk, tepat pada waktunya untuk melihat
pintu terbuka. Mereka terlempar ke belakang dengan kekuatan sedemikian
rupa sehingga bingkai-bingkai itu berderit.
"Bos! Sudah lama sejak kami terakhir melihat anda! " "Kami sudah
menunggu anda kembali, Bos!"
"S-Sungguh suatu kehormatan bertemu dengan anda lagi, Tuan!"
"Oi, pemula, beri tahu semua orang bahwa bos sudah kembali! Kau punya
waktu tiga puluh detik! "
"R-Roger!"
Haulia masuk ke ruang tamu Ulfric. Kouki dan yang lainnya memuntahkan
teh mereka karena terkejut. Setelah melihat Par dan reaksi orang lain, mereka
agak siap untuk antusiasme Haulia, tetapi mereka tidak berharap itu akan
begitu keras. Begitu ledakan awal mereda, mereka masuk ke barisan dan
memberi hormat. Hajime memperhatikan ada beberapa wajah baru di antara
jumlah mereka. Menilai dari kata-kata mereka sebelumnya, Hajime menduga
bahwa mereka telah merekrut dan melatih rabbitmen dari klan lain untuk
meningkatkan pasukan mereka.
"Uhh, ya, sudah lama kawan. Ngomong-ngomong, kalian menyeret teman-
temanku jadi bisakah kalian berhenti dengan memberi hormat?
“Sir, yes sir!”
Teriakan mereka cukup keras sehingga seluruh hutan mungkin mendengar
mereka. Bahkan kelinci yang bukan Haulia tersapu oleh atmosfer dan
menyamai volume para veteran yang keras yang sangat senang melihat
Hajime.
Tampaknya mereka mempertahankan rezim pelatihan Spartan-nya bahkan
tanpa kehadiran Hajime.
“Aku bertemu Par dalam perjalanan ke sini jadi aku kurang lebih
P a g e 90 | 292
memahami situasinya. Dari suaranya, kalian melakukannya dengan cukup baik.

Aku tahu itu tidak mudah, mengusir iblis-iblis itu. "
“K-Kami tidak layak menerima pujian seperti itu, tuan!” Seperti yang diduga
Hajime, Haulia menangis. Dia memberi mereka waktu untuk menenangkan diri,
lalu menyampaikan pesan yang diberikan Par kepadanya. Yaitu bahwa mereka
berencana menyerang ibukota kekaisaran dan meminta bala bantuan.
"Dimengerti. Terima kasih banyak telah meluangkan waktu untuk
menyampaikan kata-kata Baltfeld the Executioner, Bos. "
"Hei, eh ... jangan bilang kalian semua juga punya nama panggilan."
"Kami...? Heh, tentu saja kita lakukan. Saya Iorniks the Thunderclap! Dia
yang menyerang dengan ketidakpastian dan kecepatan kilat! "
"... Aku mengerti."
Sudah terlambat bagi mereka. Mereka sudah terlalu dalam. Pandemi yang
dimulai oleh "Baltfeld the Executioner" telah menginfeksi setiap orang di
Haulia.
Mereka berada di luar keselamatan sekarang.
Hajime menghela nafas dan mengganti topik pembicaraan.
“Sepertinya kalian telah melatih rekrutan dari luar Haulia juga. Berapa
banyak pria yang kau miliki sekarang? ”
"Coba saya pikir ... Kami menerima banyak pemuda yang menjanjikan dari
klan yang dekat dengan kami, dan sisa-sisa klan Banton datang kepada kami
juga setelah mereka dikalahkan, jadi ... saat ini kami memiliki 122 orang
dalam bentuk pertempuran. ”
Hajime, Shea, dan Yue semua tampak terkejut. Itu jauh lebih dari yang
mereka duga. Hajime mengangguk pada dirinya sendiri dan menatap Iornik,
yang masih tampak bingung dengan pertanyaan itu.
“Kalau begitu, aku bisa membawa kalian sekaligus. Ior ... niks. Kumpulkan
semua orang yang kau rencanakan dikirim ke ibukota. Aku akan membawamu
ke sana. "
"Huh?" Iorniks menatap kosong pada Hajime selama beberapa detik
sebelum menyadari apa yang dia maksud. "Ah! Roger! Saya akan
mengumpulkan semua orang sekaligus! " Dengan hormat, Iornik - nama aslinya
adalah Io - berlari keluar dari rumah dan mulai mengumpulkan anak buahnya.
P a g e 91 | 292
Io tidak bisa percaya bahwa Hajime akan membantu mereka menyerang

ibukota. Terutama karena itu berarti meletakkan alasan sebenarnya dia datang
ke sini, menaklukkan labirin Haltina, ditahan.
Shea bahkan lebih terkejut daripada Io. Matanya terbuka lebar dan
telinganya yang kelinci berdiri tegak saat dia menatap Hajime.
“H-Hajime-san? Bagaimana dengan labirin ... "
"Kau khawatir tentang Cam dan yang lainnya, bukan?" "Um ... yah ... aku ...
tapi ..." Shea goyah.
Dia tahu Hajime datang ke sini untuk mencari labirin, dan bahwa mencari
Cam harus keluar dari jalan kembali ke ibukota yang ingin dia hindari. Itulah
sebabnya dia tidak mengatakan apa-apa. Selain itu, Cam dan yang lainnya belum
diculik, mereka menyusup ke ibukota atas kemauan mereka sendiri. Mereka
sudah siap menghadapi bahaya saat mereka masuk.
Shea telah membuat keputusan ketika dia diminta untuk pergi bersama
Hajime kembali ketika mereka pertama kali bertemu. Dia akan menempuh
jalannya sendiri, dan keluarganya akan menempuh jalan mereka juga.
Tentu saja, mengetahui bahwa ayahnya hilang masih membuatnya khawatir,
tetapi dia tahu dia tidak bisa meminta Hajime untuk kembali untuknya. Tetapi
meskipun dia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, ketegangan di
wajahnya dan sedikit terkulai ke telinga kelincinya tidak luput dari perhatian
oleh Hajime atau Yue. Bahkan jika dia bisa menyembunyikannya dari yang
lain, mereka sudah terlalu lama mengenalnya. Hajime berjalan menghampiri
Shea, yang masih kehilangan kata-kata, dan dengan lembut mencubit pipinya.
"Hweh?" Dia menatapnya, tidak mampu memahami makna di balik
tindakannya. Hajime membalas tatapannya, tersenyum dengan canggung, dan
berkata dengan tegas, "Kamu tidak harus memaksakan dirimu untuk tersenyum
seperti itu ... Aku tahu telinga kelincimu terkulai, kau tahu. Jika kau khawatir
tentang Cam, kamu hanya harus mengatakannya. "
"T-Tapi ..."
"Tidak ada tapi. Apa yang kau coba untuk tahan setelah semua ini? Katakan
saja apa yang ada di pikiranmu seperti yang selalu kau lakukan. Di mana
semua keberanian yang kau miliki saat pertama kali bertemu kau pergi? Jika
kamu tidak tersenyum, maka ... kami tidak dapat tetap bertingkah seperti biasa.
"
P a g e 92 | 292
"Hajime-san ..."
Meskipun kata-katanya sedikit tumpul, jelas Hajime peduli dengan Shea.
Itulah sebabnya dia mengatakan apa yang dia miliki. Shea tahu itu juga, dan dia
menutupi tangannya dengan miliknya. Matanya dipenuhi dengan sukacita.
"Aku tahu itu mungkin sulit dipercaya, tapi ... yah, lihat, aku peduli padamu.
Jadi jika ada sesuatu yang mengganggumu ... Aku akan melakukan segalanya
dengan kekuatanku untuk memperbaikinya. "
"Hajime-san, aku ..."
"Jadi, teruskan dan katakan apa yang ingin kau katakan. Aku
mendengarkan." Shea menikmati sensasi hangat dari tangan Hajime di pipinya
dan mengumpulkan keberaniannya. Dia menatap mata Hajime dan berkata, “Aku
khawatir tentang ayahku. Bahkan jika aku tidak bisa menemuinya, aku
setidaknya ingin memastikan dia baik-baik saja. "
“Kau seharusnya mengatakannya sejak awal. Kau bertingkah sangat
pendiam, kupikir ada yang salah denganmu. ”
“K-Kau membuatnya terdengar seperti biasanya aku tidak menahan sama
sekali! Aku tidak bisa mempercayaimu, Hajime-san! "
Shea menggembungkan pipinya ke Hajime, meskipun jelas dia tidak benar-
benar marah. Matanya berbinar dan pipinya memerah. Itu adalah wajah
seorang gadis yang menatap orang yang dicintainya. Kata-kata Hajime telah
mengisinya dengan sukacita sehingga dia hampir tidak bisa menahannya.
Shea bahkan tidak menyadari bahwa dia telah berusaha untuk
memerintah dalam keegoisannya di sekitar Hajime. Sebenarnya, dia secara
tidak sadar mencoba memamerkan sisi baiknya sehingga dia tidak akan kalah
dari rival baru untuk kasih sayang Hajime. Tetapi setelah mendengar kata-
kata itu, Shea tidak lagi merasa perlu untuk menahan diri.
"Mmm ... Aku merindukan senyum ceria itu." Yue memperhatikan Shea
seperti kakak perempuan yang protektif.
"Hmm, mungkin ada kalanya kata-kata baik benar-benar lebih baik daripada
penghinaan." Untuk sekali, Tio mengatakan sesuatu yang setengah normal.
Mungkin akhirnya aku bisa menyembuhkannya dari kekesalannya untuk
selamanya. Hajime merenung.
"Aww, aku sangat cemburu."
"Kurasa ada orang yang senang mendengar hal seperti itu dari cowok yang
P a g e 93 | 292
mereka cintai."
"K-Kamu secara mengejutkan terus terang sekarang ... Nagumo-kun. Bagian
dari dirimu itu pasti paling berubah. Sebenarnya aku agak terkejut. "
"Shea-san ... Aku sangat iri ..."
Kaori, Shizuku, Suzu, dan Altina semuanya menyuarakan pendapat masing-
masing.
Komentar mereka mengingatkan Shea bahwa dia masih di depan umum, dan
dia dengan malu-malu membenamkan wajahnya di tangannya. Tapi telinga dan
ekor kelincinya masih berkedut senang.
Kouki memelototi Hajime dan bergumam, "Jadi kamu masih akan bertarung
jika itu untuk rekanmu ..." Suaranya tenang, tapi ada sedikit iritasi di dalamnya.
Melihat reaksi sahabatnya, Ryutarou menggaruk kepalanya, bingung harus
berkata apa.
Saat itu, Io kembali ke rumah. Dia selesai menangkap Haulia yang lain.
Jujur, dia selesai jauh lebih cepat dari yang Hajime harapkan.
Hajime mengucapkan selamat tinggal pada Ulfric dan yang lainnya,
membawa semua orang kembali ke pesawatnya, dan pergi menuju kekaisaran
sekali lagi.
P a g e 94 | 292
BAB II – Deru Revolusi

Jika kau meminta penduduk ibukota Hoelscher untuk menggambarkan
kota, mereka semua akan memberikanmu jawaban yang sama: Ini berantakan.
Inti dari ibukota memiliki tata letak yang terorganisir dengan bangunan
tanpa hiasan yang berjajar di jalan-jalan secara berkala. Tetapi ketika kota
mereka tumbuh, rumah-rumah dan bangunan-bangunan bermunculan dengan
sembarangan, meninggalkan pinggiran luar yang tidak teratur. Berkat itu, jalanan
juga berantakan. Banyak gang belakang dan jalan-jalan samping bercampur dan
terhubung dengan jalan utama dengan cara yang membingungkan.
Seluruh kota tampak seperti versi Horaud yang berukuran besar, dengan
mayoritas penduduk tampak seperti tipe petualang yang kasar. Kios-kios
terbuka mengotori jalanan, dengan pemiliknya menjajakan dagangannya dengan
suara keras dan kasar.
Meskipun demikian, kota itu tampaknya tidak lesu atau suram. Jika ada,
ada rasa kebebasan yang luar biasa ke tempat itu. Siapa pun dan semua
orang melakukan apa yang mereka inginkan. Setiap orang bertanggung jawab
atas tindakan mereka sendiri, tetapi sebaliknya melakukan apa yang mereka
inginkan. Seolah-olah mereka berpegang pada kebebasan sebagai kredo untuk
hidup.
Kekaisaran Hoelscher adalah negara yang relatif baru, didirikan hanya
beberapa ratus tahun yang lalu oleh kelompok tentara bayaran yang
berperan penting untuk memenangkan perang besar terakhir. Tidak
mengherankan bahwa itu adalah negara pejuang yang menghargai kekuatan di
atas segalanya. Hampir setiap warga negara tahu cara bertarung, dan
menganggap kekuatan mereka sebagai kebanggaan. Beberapa menganggap itu
biadab, tetapi yang lain menganggapnya heroik. Kekaisaran juga memegang
arena terbesar di benua itu, dan berbagai turnamen diadakan beberapa kali
dalam setahun.
"Oi, apa-apaan — Gah !?"
Seperti biasa, terima kasih kepada Yue dan yang lainnya Hajime menarik
banyak perhatian di dalam kota. Sejumlah penjahat sudah mencoba
bertarung dengannya, hanya untuk dihancurkan setiap kali. Orang yang datang
ke Hajime barusan telah dikirim berputar di udara juga, sebelum wajahnya
membenam ke tanah dan mendapatkan seteguk tanah. Apa yang mengejutkan
P a g e 95 | 292
tentang kota ini adalah bahwa tidak ada yang memata-matai pameran
kekerasan Hajime.
Pertarungan pecah setiap jam di sini, jadi warga sudah terbiasa.
"Ugh, aku sudah mendengar desas-desus, tapi ... ibukota ini benar-benar
bukan tempat yang bagus."
“Ya, tempat ini membuat kulitku merinding. Aku senang kita dipanggil ke
kerajaan. "
“Yah, Hoelscher dikenal sebagai negara militeristik. Aku tidak terkejut
bahkan mereka yang bukan bagian dari tentara adalah pejuang yang
berpengalaman. Masuk akal bahwa warga negara di sini lebih berperang
daripada di negara lain. Meski harus kukatakan, ini bukan tempat yang ingin
aku tinggali. ”
Dari suaranya, Shea, Kaori, dan Tio sama sekali tidak menyukai ibukota. Yue
tidak mengatakan apa-apa, tapi dia mengangguk setuju. Kouki dan Ryutarou, di
sisi lain, sepertinya tidak keberatan dengan suasananya. Shizuku,
bagaimanapun, terus mengawasi sekelilingnya sementara Suzu bersembunyi di
belakangnya. Tampaknya negara ini tidak populer di kalangan perempuan.
Meski begitu, Kouki dan yang lainnya juga tidak menyukainya. Itu agak
terlalu keras untuk mereka, terutama karena mereka datang dari negara yang
damai seperti Jepang.
Namun, perbedaan terbesar antara kekaisaran dan ibu kota adalah
kehadiran para budak. Shea memperhatikan dengan ekspresi sedih ketika
sekelompok dari mereka berjalan melewatinya.
"Abaikan saja mereka, Shea. Kami punya banyak hal penting yang perlu
dikhawatirkan sekarang. "
"Ya aku tahu..."
Tapi Shea tidak bisa menahan tatapanya. Dia tidak tahan melihat
saudara- saudaranya dikurung di dalam kandang atau dibawa keluar untuk
dibeli dan dijual. Karena kebijakan Hoelscher yang lemah, perdagangan
budak telah berkembang. Bahkan anak-anak beastmen ditangkap dan dijual.
Bahkan jika dia ingin mengalihkan pandangan darinya, Shea tidak bisa. Ke
mana pun mereka pergi, mereka melihat pasar budak atau kelompok budak
dibawa pergi.
"Shea, kau baik-baik saja?" Tanya Yue cemas dan meremas tangan Shea.
P a g e 96 | 292
Hajime berjalan mendekat dan mencubit pipinya juga. Melihat kepedulian

mereka terhadap Shea yang berbesar hati, dan telinga kelinci berkedut dengan
gembira.
"Aku tidak akan memaafkan mereka. Bagaimana bisa sesama manusia
melakukan sesuatu ... Begitu kejam. " Di belakang Hajime, Kouki berhenti dan
menggertakkan giginya. Di Heiligh, pengaruh gereja ada di mana-mana, yang
berarti prasangka orang-orang terhadap beastmen sangat kuat. Namun, karena
kebencian mereka terhadap beastmen begitu besar, mereka bahkan tidak bisa
menahan mereka untuk tetap menjadi budak. Karenanya mengapa Kouki dan
yang lainnya belum pernah melihatnya di kerajaan, dan mengapa melihat
mereka di sini sangat memengaruhi mereka.
Namun, tidak ada yang bisa kita lakukan tentang hal itu sekarang ... Aku
bersumpah jika Amanogawa mencoba menarik sesuatu, aku hanya akan berpura-
pura tidak mengenalnya. Nah, selama Shizuku si Rasional bersama mereka, dia
tidak akan membiarkan mereka melakukan hal bodoh. Dia tidak akan ... kan?
Hajime melirik Shizuku. Melihat tatapannya, dia melihat kembali padanya.
Dia diam-diam menunjuk ke Kouki. Tajam seperti biasa, Shizuku menangkap
apa yang Hajime coba katakan dengan hanya itu. Dia meringis, dan dengan
napas lelah, mengangguk. Shizuku berjalan mendekati Kouki dan
membisikkan sesuatu padanya. Ekspresi Kouki berubah masam, tapi dia
dengan enggan mengangguk. Shizuku menghela nafas lagi, kali ini lega, dan
menepuk dadanya. Dia kemudian memperhatikan Hajime tersenyum kecut
padanya, dan memelototinya. Hajime pura-pura tidak memperhatikan dan
mengalihkan pandangannya.
Dalam upaya untuk memperbaiki atmosfir yang tegang, Kaori berseru, "Oh
ya, bukankah kaisar melamarmu ketika dia mengunjungi kerajaan, Shizuku-
chan?"
"... Sekarang setelah kau menyebutkannya, aku ingat sesuatu seperti itu
terjadi," jawab Shizuku dengan cemberut. Dia tidak ingin diingatkan tentang
kenangan itu. Target tatapannya berubah dari Hajime ke Kaori. Mengapa kau
harus pergi dan membicarakannya? Kaori buru-buru menundukkan kepalanya
dalam permintaan maaf diam-diam.
Gadis-gadis itu semua berpaling ke Shizuku dengan senyum jahat di
wajah mereka. Sementara itu, ekspresi Kouki tumbuh lebih masam. Untuk
sekali ini, Shizuku tampak tidak bahagia seperti dia. Biasanya, diusulkan oleh
P a g e 97 | 292
bangsawan akan menjadi sesuatu untuk dirayakan, tetapi Shizuku tampaknya

tidak sedikit senang mengingat kenangan itu. Tampaknya dia bukan
penggemar Kaisar Gahard.
“Lebih penting lagi, Nagumo-kun. Ke mana tepatnya kita pergi? ” Untuk
menangkis pasukan gadis yang tidak diragukan lagi ingin mengorek perincian,
Shizuku mengganti topik pembicaraan. Dia tahu mereka di sini untuk
menemukan ayah Shea, tetapi dia belum mendengar bagaimana Hajime
merencanakan untuk melakukan itu.
"Yah untuk sekarang, kita akan pergi ke guild petualang. Jika aku
memberikan peringkat emasku ke mereka, mereka mungkin akan bersedia
untuk membagikan semua informasi mereka kepadaku. "
"Apakah kamu pikir mereka telah ditangkap?"
"Aku tidak yakin. Mungkin saja mereka dijebloskan ke penjara, atau
dijadikan budak ... tetapi mereka mungkin juga bersembunyi di suatu tempat.
Bahkan jika ibu kota tidak dalam siaga tinggi, kau dapat memberi tahu para
penjaga waspada. Mungkin mereka bisa menyelinap masuk, tapi sekarang tidak
punya cara untuk keluar ... "
Seperti yang disebutkan Hajime, penjaga ibukota tampaknya sedang
berpatroli di jalan-jalan. Selain itu, mereka melakukan pemeriksaan menyeluruh
terhadap semua orang yang memasuki kota, dan telah memasang seluruh
regu untuk menonton dinding. Patroli di dalam kota dilakukan oleh tim
beranggotakan tiga orang, dan mereka memeriksa setiap sudut dan celah kota,
termasuk gang-gang belakang.
Hajime menduga peningkatan keamanan disebabkan oleh invasi iblis baru-
baru ini. Itu karena keamanannya sangat ketat sehingga Par dan yang lainnya
belum menemukan titik penyusupan. Tidak ada kelinci yang bukan budak yang
diizinkan masuk ke kota, dan ada batasan berapa banyak budak pura-pura yang
bisa dibawa Hajime bersamanya. Karena alasan itu, bala bantuan yang dibawa
Hajime bersamanya sedang menunggu di bawah bayang-bayang bebatuan di
pinggiran kota.
Sejujurnya, aku agak bertanya-tanya bagaimana Cam bisa masuk ke sini
sendiri. Meskipun Hajime mengatakan dia tidak yakin apa yang terjadi pada
mereka, itu lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka telah diambil.
Rabbitmen memiliki keterampilan sembunyi-sembunyi terbaik di antara para
beastmen, dan keluarga Cam telah mengasah bakat itu hingga batasnya.
P a g e 98 | 292
Tidak peduli seberapa ketat keamanannya, mereka seharusnya bisa mengirim

pesan masuk dan keluar kota. Fakta bahwa mereka tidak berarti mereka
mungkin ditangkap, atau tidak mampu.
Secara alami, Hajime tidak mengharapkan guild petualang untuk hanya
memberitahunya di mana Cam berada. Tapi ada kemungkinan dia bisa
menemukan rumor tentang keberadaan mereka, atau keadaan penangkapan
mereka di sana.
Hajime mengulurkan tangannya dan mencubit pipi Shea lagi. Meskipun
suasana hatinya sudah membaik, Shea masih terlihat sedikit khawatir.
"Jangan khawatir, Shea. Bahkan jika mereka tertangkap, tidak mungkin
kekaisaran hanya akan mengeksekusi kelinci yang langka itu. Mereka mungkin
ingin menginterogasi mereka terlebih dahulu, setidaknya. Dan jika mereka
tertangkap, itu artinya yang harus kita lakukan adalah membebaskan lagi. Aku
berjanji kepadamu, bahkan jika aku harus membakar seluruh kota ini menjadi
abu, aku akan mengeluarkan mereka dari sini. "
"Ya ... Serahkan pada kami, Shea. Kami akan menggilingnya menjadi debu. "
"Hajime-san, Yue-san ..."
Melalui perjalanan mereka, ikatan Shea, Hajime, dan Yue telah tumbuh
sangat kuat. Bagaimanapun, Shea telah bersama mereka berdua paling lama.
"Tunggu, tunggu, tunggu, kau tidak benar-benar akan membakar kota, kan?
Ekspresimu terlihat serius, tapi itu benar-benar lelucon? Benarkan? Tolong
katakan itu hanya lelucon! ” Shizuku menangis, wajahnya pucat. Dia bisa
menghargai kesetiaan yang mereka bertiga tunjukkan satu sama lain, tetapi itu
tidak berarti dia bisa mengabaikan deklarasi mereka untuk membantai ribuan
orang.
Kaori meletakkan tangan di bahu Shizuku dan menggelengkan kepalanya.
Dengan suara sedih, dia mengucapkan sesuatu yang agak menyedihkan.
"Shizuku-chan, aku minta maaf, tapi sepertinya ibukota sudah selesai ..."
“Kau baru saja menyerah !? Kaori, kamu seorang priest! Kau tidak bisa
mengabaikan penderitaan orang-orang! Kamu menyembuhkan semua orang itu
di Verbergen, kan !? Kenapa kamu menyerah sekarang !? ”
Apakah kau benar-benar membenci kekaisaran, Kaori ... Shizuku mengira
bahwa kecenderungan kekerasan Kaori hanya muncul ketika Hajime prihatin,
tetapi tampaknya bukan itu masalahnya. Sebelum dia khawatir tentang
P a g e 99 | 292
menyembuhkan orang lain, dia harus fokus pada penyembuhan hatinya sendiri.
Ketika kelompok itu terus bercanda satu sama lain dan berjalan menyusuri
jalan utama, mereka melihat lingkungan mereka mulai berubah.
Banyak bangunan yang mereka lewati sekarang telah berkurang menjadi
abu, dan puing-puing berserakan di jalanan. Menurut potongan percakapan
yang mereka dengar dari pejalan kaki, tampaknya monster yang telah
dikurung di coliseum tiba-tiba berubah menjadi binatang buas yang kuat,
ganas, dan mengamuk di kota. Monster-monster ini, beberapa di antaranya
tingginya lebih dari tiga puluh meter, telah menghancurkan seluruh bagian
ibukota, dan membantai pasukan yang dikirim untuk melenyapkan mereka.
Iblis telah mengambil keuntungan dari kebingungan untuk menyerang
kastil dalam upaya untuk mengambil nyawa Kaisar Gahard. D Hoelscher, kaisar
secara efektif adalah orang terkuat di negeri itu. Itulah sebabnya upaya
pembunuhan iblis benar-benar digagalkan, dan meja-meja itu dihidupkan.
Setelah itu kaisar secara pribadi memimpin serangan ke kota dan
memusnahkan monster juga.
Namun, ada banyak korban sipil sebelum Gahard mampu membunuh mereka
semua. Untuk memperbaiki kerusakan pada kota, kekaisaran telah
menangkap sejumlah besar budak beastmen. Di mana-mana Hajime melihat,
mereka bekerja keras, meletakkan dasar untuk restorasi kota.
Tampaknya guild petualang berada di sisi lain dari kehancuran, jadi mereka
harus melintasinya apakah mereka mau atau tidak. Yang berarti mereka harus
melewati toko budak juga.
Beastmen bekerja keras tanpa istirahat sementara pengawas kekaisaran
terus mengutuk mereka. Itu adalah pemandangan yang tragis untuk dilihat.
Mereka terpaksa menanggung beban akibat dari kerusakan yang terjadi pada
ibukota. Tidak peduli seberapa kuat beastmen yang kuat secara fisik, bahkan
mereka tidak akan bertahan lama dalam kondisi yang keras seperti itu.
Fakta bahwa mereka terus menyerang lautan pohon untuk menggantikan
semua binatang buas yang mati karena bekerja terlalu banyak dan bukannya
membiarkan mereka beristirahat menjelaskan bahwa kekaisaran bahkan
tidak menganggap mereka sebagai manusia. Meskipun sulit untuk mengatakan
apakah itu karena prasangka agama, atau karena doktrin mereka yang
mendarah daging tentang "survival of the fittest." Ketika mereka berjalan,
Hajime dan yang lainnya melihat seorang dogman muda, yang baru berusia
P a g e 100 | 292
sepuluh tahun, tersandung batu bata , mengirim gerobak puing yang

dipegangnya jatuh ke samping dan menumpahkan isinya ke mana-mana.
Sepertinya dia terluka kakinya ketika terhatuh , saat dia meringkuk
kesakitan dan tidak bergerak untuk bangkit. Pengawas terdekat menatapnya
dengan marah dan berjalan mendekat, tongkatnya terangkat. Niatnya jelas.
Secara alami, sekutu keadilan semua orang favorit tidak dapat membiarkan hal
ini terjadi.
"Berhenti segera—" Kouki berlari menuju prajurit itu. Tetapi dia melambat
hingga berhenti ketika dia melihat apa yang terjadi selanjutnya. Terdengar
sayup-sayup samar, dan sedetik kemudian prajurit kekaisaran itu melesat maju,
jatuh lebih dulu ke tumpukan puing. Ada bunyi gedebuk yang menyakitkan,
setelah itu dia berbaring tak bergerak di tanah. Dia tak sadarkan diri.
Rekan-rekan prajuritnya bergegas menghampirinya. Setelah pemeriksaan
sepintas, mereka menggelengkan kepala karena kebingungan. Kemudian,
jengkel dan berusaha menempatkan darahnya sesedikit mungkin padanya,
mereka meraih lengan rekan mereka dan membawanya pergi. Semua orang
sudah lupa tentang dogman.
Dia menyaksikan mereka pergi, tercengang, selama beberapa detik sebelum
kembali ke akal sehatnya dan bangkit berdiri. Dia dengan cepat mengumpulkan
semua puing yang dia tumpahkan dan melanjutkan mengangkutnya seolah-olah
tidak ada yang terjadi.
Kouki menatap kosong, sama terkejutnya dengan bocah itu. Dia datang
dengan kaget ketika Hajime memanggilnya dari belakang.
"Aku tidak peduli jika kau ingin menolong orang lain, tetapi bisakah kau
setidaknya melakukannya dengan cara yang tidak menimbulkan masalah bagi
kami? Atau bahkan lebih baik, lakukan dengan cara yang tidak menarik
perhatian. "
"Ah ... Apakah kau melakukan itu, Nagumo?"
Hajime mengangguk dalam diam. Dia menggunakan pistol jarum lengan
buatannya untuk menjatuhkan tentara itu. Meskipun Hajime telah berhasil
menyelamatkan bocah itu sebelum Kouki bahkan bisa mengangkat satu jari,
sikapnya membuat Kouki jengkel. Lebih buruk lagi, Hajime telah membalik
saklar pengkhotbahan Kouki.
"Apa maksudmu, jangan membuat masalah untukmu? Apa yang salah
tentang keinginan untuk menyelamatkan orang, huh? Bukankah kau sendiri yang
P a g e 101 | 292
menyelamatkan anak itu sekarang? "

“Lebih tepatnya aku baru saja menyelesaikan masalah sebelum kau bisa
melemparkanya. Jika kau bertarung dengan para kekaisaran di sini, kau harus
berurusan dengan seluruh pasukan mereka. Kami berusaha mencari orang di
sini, dan membuat keributan besar tidak akan membantu dengan itu. Aku
mohon, jangan membuat keributan. " Sekali lagi, Hajime menekankan bahwa dia
tidak ingin ada yang membuat keributan. Dia melambai dengan acuh pada Kouki,
menunjukkan pembicaraan sudah berakhir. Kouki tidak terlalu ramah pada
hal itu, dan sekali lagi mencoba untuk mengesankan idealismenya ke Hajime.
"Tidakkah kau merasakan sesuatu karena para beastmen malang itu
disalahgunakan di sana !? Lihatlah! Bahkan sekarang mereka menderita! "
"Oi, Yaegashi. Lakukan sesuatu tentang orang bodoh ini. Kau seharusnya
bertanggung jawab atas dia, bukan? "
Tentu saja, Hajime tidak sepenuhnya tidak berperasaan. Dia telah
menyelamatkan Myu sebelumnya, dan jika dia melihat anak-anak menderita, dia
merasa seperti dia harus membantu mereka jika dia bisa. Namun, Orang
dewasa ia tidak begitu peduli.
Namun, ia juga memiliki kewajiban untuk memprioritaskan hal-hal dengan
benar. Membantu beberapa budak di sini akan membuat menemukan Cam lebih
sulit, atau mungkin mengakibatkan dia terbunuh, jadi dia menoleh ke Shizuku
untuk meminta bantuan dalam menangani Kouki. Shizuku menggosok
pelipisnya dengan frustrasi dan menoleh ke Kouki. Sebelum dia bisa
mengatakan apa pun, dia memotongnya. Tampaknya Hajime menoleh ke
Shizuku untuk membantunya juga.
“Shizuku tidak ada hubungannya dengan ini! Aku berbicara denganmu
sekarang, Nagumo! Jika kau sangat peduli dengan Shea-san, lalu kenapa kamu
tidak bisa berbagi bahkan sedikit dari kepedulian terhadap para beastmen
yang menderita di luar sana !? ” Kepala menoleh dengan suara keras Kouki.
Beberapa petugas kekaisaran datang untuk melihat apa yang sedang terjadi
juga. Selama Cam berpotensi berada di tangan musuh, hal terakhir yang Hajime
inginkan adalah pertarungan dengan kekaisaran. Itu akan membahayakan
nyawa mereka.
Hajime menyipitkan matanya dan menatap Kouki. Gelombang Intimidasi
yang kuat menyapu dirinya.
“Amanogawa. Aku mengatakannya sebelumnya, tetapi aku benar-benar tidak
P a g e 102 | 292
peduli dengan pendapatmu, dan aku tidak ingin berdebat denganmu tentang apa
yang benar dan salah. Kami bukan teman, dan kami pasti tidak percaya pada hal
yang sama, jadi aku sama sekali tidak punya niat melakukan sesuatu hanya
karena kau mengatakannya. Yang aku lakukan hanyalah mengizinkanmu
menemaniku sebentar. Aku sarankan kau berhenti berusaha untuk bertarung.
Lain kali kau melakukan sesuatu yang bodoh ... Aku akan mematahkan
tangan dan kakimu dan mengirim dirimu kembali ke kerajaan. "
"Apa—"
Hajime membatalkan Intimidasi dan melanjutkannya sambil menghela
nafas. "Di sisi lain, aku tidak punya niat meyakinkanmu untuk mengubah
caramu.
Selama kau tidak menyebabkan masalah bagi kami, Kau bebas untuk
melakukan apa pun yang kau suka. Tapi aku tidak akan membiarkanmu
melakukan apa pun yang dapat membahayakan Cam dan yang lainnya. Juga,
jangan ajukan pertanyaan bodoh. Tidak mungkin aku melihat beastmen lain
seperti aku melihat Shea. "
Hajime menggelengkan kepalanya dan berbalik. Perbudakan adalah bagian
alami dari kehidupan di dunia ini. Sementara memang benar para beastmen di
sini sedang dianiaya dengan mengerikan, warga di sini akan melihat Hajime dan
yang lainnya sebagai orang jahat jika mereka mencoba menyelamatkan mereka.
Bagi mereka, membebaskan seorang budak sama dengan mencuri.
Jika seseorang ingin membantu budak dalam keadaan ini, mereka harus
siap untuk memahami sampai tuntas. Mereka membutuhkan tekad untuk
melawan seluruh kekaisaran, dan memaksa masyarakat untuk tidak pernah
menggunakan budak lagi. Kecuali mereka mampu mengelolanya, upaya mereka
hanya akan memperburuk keadaan. Bahkan jika mereka berhasil
membebaskan beberapa budak sekarang, kekaisaran hanya akan turun lebih
keras pada beastmen sesudahnya, dan membuat hidup mereka lebih seperti
neraka daripada yang sudah ada.
Hajime tidak tahu apakah Kouki mengerti itu atau tidak, tapi sepertinya dia
tidak mau menyerah. Bahkan sekarang, dia terus melotot membunuh di
punggung Hajime.
"Aku tahu ini menyebalkan, Kouki. Tapi kita harus pergi, setidaknya untuk
saat ini ”
"Saat ini kita harus fokus pada keluarga Shea-san."
P a g e 103 | 292
Kouki menghela nafas. Dia tahu Ryutarou dan Suzu hanya berusaha
menghiburnya, dan itu hanya membuatnya merasa lebih buruk. Melihat dia tidak
bergerak, Shizuku juga memanggilnya.
"Kouki."
"... Aku tahu "
Dia mengangguk dengan enggan. Hajime lebih dari mampu mengirim
mereka semua pulang dengan menjentikkan jarinya. Kouki tahu bahwa dia perlu
menjadi lebih kuat. Cukup kuat untuk mendukung idealismenya. Lebih kuat
dari pada Hajime.
Tetapi untuk itu, untuk mendapatkan sihir kuno, dia membutuhkan Hajime.
Tidak peduli berapa banyak metode Hajime membuatnya jengkel, Kouki tidak
punya pilihan selain tersenyum dan menanggungnya. Bertahan dengan Hajime
adalah cara tercepat untuk menjadi lebih kuat.
Kouki menelan keluhannya, mengulangi sendiri untuk menahannya, dan diam-
diam mengikuti Hajime.
"Bocah itu tampaknya berjuang untuk memilah emosinya."
Tio berjalan di samping Shizuku dan tersenyum padanya. "... Tidak ada yang
sesederhana kelihatannya."
"Memang tidak. Seseorang seperti dirimu, yang memperhatikan lebih dari
sebagian besar juga memiliki kesulitan yang adil, aku kira. Terutama karena kau
tampaknya tidak dapat meninggalkan siapa pun yang membutuhkan bantuan. "
Shizuku menelan ludah ketika dia melihat tatapan serius Tio.
Kepribadiannya yang sesat biasanya tidak terlihat.
"Jangan sungkan mengabaikan omongan wanita tua ini jika kau mau, tapi ...
kupikir kau harus membiarkan dirimu tenang. Jika kau menghabiskan seluruh
waktu untuk merawat orang lain, Kamu akan kehilangan keinginan dirimu sendiri.
Selain itu, apakah kau melihatnya? Kau akan terus mengkhawatirkan mereka
yang peduli tentangmu jika kau terkadang tidak santai. "
"Huh?"
Shizuku mengikuti pandangan Tio.
"Shizuku-chan, kau baik-baik saja? Kau terus membuat wajah
menyeramkan seperti itu. ”
Kaori berdiri tepat di depannya, ekspresi khawatir di wajahnya. Hanya ketika
P a g e 104 | 292
dia melihat ke bawah, Shizuku menyadari bahwa Kaori memegangi tangannya.

“Heh, terima kasih sudah mengkhawatirkanku, Kaori. Tapi aku baik-baik saja.
Yah, aku agak khawatir tentang Kouki. Tetapi sekarang karena sahabatku
mendapatkan tubuh Rasul Tuhan, aku dapat mengandalkanmu jika sesuatu
terjadi, bukan? "
"Ya, serahkan saja padaku, Shizuku-chan!"
Berkat kata-kata Tio dan kehadiran Kaori, Shizuku mampu melepaskan
ketegangan yang telah menumpuk di dalam dirinya. Dia mengikuti Hajime,
langkahnya lebih ringan dari sebelumnya.
Dengan Kouki dan yang lainnya masih berjuang dengan pikiran mereka,
kelompok itu tiba di guild petualang. Cabang guild kekaisaran lebih dari sekadar
bar daripada guild yang tepat. Meja-meja bertebaran sembarangan di antara
aula utama yang luas, dan ada dua meja di depan. Yang pertama adalah konter
penerimaan standar, meskipun gadis yang melihatnya memiliki tampilan yang
jauh lebih liar daripada gadis-gadis yang pernah berada di guild lain yang dilihat
Hajime. Meja lainnya adalah bar yang terisi penuh. Meskipun masih siang,
setengah dari pelanggan sudah mabuk. Jika kau punya banyak waktu luang,
mengapa kau tidak membantu upaya rekonstruksi? Hajime berpikir sendiri.
Seperti biasa, ketika Hajime dan yang lainnya melangkah melewati pintu
depan, semua orang menoleh untuk melihatnya. Lebih khusus lagi, semua orang
berpaling untuk melirik Yue dan yang lainnya. Hajime tidak mau berurusan
dengan ini sekarang, jadi dia mengaktifkan Intimidasinya sejak awal dan
berjalan ke meja resepsionis. Namun, para petualang di kekaisaran dipotong
dari kain yang berbeda dari yang ada di Horaud atau ibukota. Alih-alih pingsan,
mereka langsung berjaga-jaga. Wanita di konter tidak memiliki keceriaan
imut yang dimiliki oleh resepsionis guild lainnya. Dia hanya menatap malas pada
Hajime, tatapannya dengan jelas mengatakan "lanjutkan saja."
“Aku mencari informasi. Apakah ada beastmen mengamuk di kota ini baru-
baru ini? "
Resepsionis itu menatapnya dengan curiga. Hajime tahu itu adalah
pertanyaan aneh untuk ditanyakan. Jika dia ingin menemukan budak, dia akan
lebih baik dilayani pergi ke guild pedagang. Selain itu, tidak ada budak yang
bisa mengamuk. Kerah budak mereka akan menghentikan perlawanan yang
mungkin mereka coba. Selain itu, tidak ada beastmen di kota yang bukan
budak. Yang berarti hal yang ditanyakan oleh Hajime adalah kejadian yang
P a g e 105 | 292
mustahil.
Pada akhirnya, resepsionis menunjuk ke bar counter di sisi lain. Hajime
tidak tahu apakah dia lelah berurusan dengannya, atau apakah itu hanya
prosedur standar di sini.
"Pergilah, tanyakan orang itu di sana." Hajime melihat ke mana dia menunjuk
dan melihat seorang pria tua dengan rambut abu-abu dengan diam-diam
memoles kacamata. Yah, kurasa itu adalah standar dalam RPG untuk
mengumpulkan informasi di bar. Setelah mengalihkan pekerjaan ke rekan
kerjanya, resepsionis itu berbalik, menandakan bahwa dia sudah selesai
berbicara. Hajime tersenyum kecut dan menuju ke bar.
Para petualang menatap Hajime dan yang lainnya dengan penuh perhatian,
mengukur mereka. Bertarung seperti biasanya, Ryutarou merespons dengan
menatap balik pada mereka semua. Di sisi lain, Suzu bersembunyi di belakang
Shizuku dan mencengkeram lengan bajunya. Itu sebenarnya agak lucu.
Hajime berhenti di depan gudang dan menanyakan pertanyaan yang sama
dengan yang ia tanyakan pada resepsionis. Namun, penjaga bar
mengabaikannya dan terus memoles gelas anggurnya. Hajime menyipitkan
mata berbahaya, yang akhirnya membuat pria itu merespon.
“Ini bar. Anak-anak tidak seharusnya berada di sini. Dan kecuali kau di
sini untuk memesan alkohol, aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan.
Sekarang pergilah. ”
Sheesh, itu klise seperti yang didapatnya. Tapi Hajime secara pribadi
menyukai klise khusus ini. Pelayan bar itu telah menurunkan seluruh tindakan,
termasuk terus memoles gelasnya lama setelah itu berkilau. Aku yakin ini
berarti dia akan menyukaiku jika aku menghabiskan satu botol penuh di
depannya. Bersemangat pada prospek memerankan peran protagonis RPG,
Hajime terpampang di kerutan tabah dan membanting beberapa koin di atas
meja.
Hajime tidak menyadari betapa kecenderungan chuuninya bocor pada saat
itu. Dia juga tidak memperhatikan tatapan jengkel yang diberikan Yue padanya.
Bagaimanapun, Hajime menyukai hal-hal klise seperti ini.
"Baiklah, kami akan melakukannya dengan caramu. Barkeep, beri aku sebotol
barang terkuat yang kau punya. "
"Jika kau muntah, aku akan menyembunyikan permintaan maafmu dari
P a g e 106 | 292
sini."
Alis pelayan bar berkedut karena terkejut, tetapi dia tidak menolak
permintaan Hajime. Dia mengambil botol dari rak di belakangnya dan
meletakkannya di depan Hajime. Alasan mengapa dia setuju adalah karena aura
Intimidasi Hajime dilepaskan, ditambah dengan tatapan waspada para
petualang di sekitarnya, telah memberi petunjuk kepada pelayan bar tentang
fakta bahwa Hajime bukan bocah biasa.
Hajime menyikat botol dengan jarinya, menyayat tutupnya. Keanggunanya
yang ia lakukan menyebabkan setiap orang yang menonton terkesiap. Bahkan
pelayan bar terkejut.
Aroma alkohol yang tajam tercium dari botol yang terbuka, Kaori dan
Shea mengerutkan hidung mereka. Kouki dan yang lainnya menutupi mulut
mereka dan mundur beberapa langkah.
“N-Nagumo-kun? Apakah kau benar-benar berencana meminum itu? Aku
tidak akan merekomendasikannya. "
"Y-Ya. Kau benar-benar akan muntah. Aku merasa ingin muntah hanya
dengan menciumnya. ”
"Jika kau akan minum Hajime-kun, bisakah kau setidaknya memilih sesuatu
yang rasanya lebih enak?"
"Kaori-san benar, Hajime-san. Kenapa kau harus memilih yang berbau paling
buruk ... ”
Shizuku, Suzu, Kaori, dan Shea semua mencoba untuk menghentikannya.
Bahkan Yue dengan lembut menarik lengan baju Hajime ketika dia menghirup
baunya yang buruk.
“Aku hampir tidak bisa meminta alkohol berkualitas jika aku berencana
untuk mengurangi itu. Ini seperti penghinaan. " Hajime melirik ke arah pelayan
bar saat dia mengatakan itu.
Seperti yang dia harapkan, pria tua itu sedikit tersenyum. Aku tahu dia
mengerti! Pelayan bar ini klise terus menerus! Hajime mengabaikan keluhan
para gadis dan mulai menenggak alkohol yang berbau busuk. Hajime dan
pelayan bar sudah sinkron sempurna.
Kau menonton ini, pelayan? Aku berpegang teguh pada klise, jadi kau lebih
suka diriku setelah ini. Jiwa chuuni Hajime terwujud dalam bentuk mini-Hajime
P a g e 107 | 292
di dalam benaknya. Said mini-Hajime mulai mencengkeram lengan kirinya

seolah dia berusaha menahan suatu kejahatan yang tak terkatakan.
Tegukan Hajime adalah satu-satunya suara di dalam aula guild yang luas.
Dalam rentang beberapa detik, dia mengosongkan semuanya. Dia membanting
botol kosong itu kembali ke meja, dan menyeringai di bar. "Bahagia sekarang?"
"Baiklah baiklah. Kau adalah pelanggan yang tepat sekarang. "
Pelayan itu mengangkat kedua tangannya dengan menyerah, tetapi
senyumnya semakin lebar. Orang tua yang dingin dan luar biasa.
"Hajime. Apakah kau puas?" "Ya."
Hajime menoleh ke Yue dan mengangguk, seringai sembrono yang sama
masih ada di wajahnya. Dia tahu itu klise, tapi bisa memerankan adegan seperti
ini adalah salah satu mimpinya.
Sebagai tambahan, tidak peduli berapa banyak Hajime minum, dia tidak
akan pernah mabuk. Salah satu keahliannya adalah Poison Resistance, yang
menangkal efek alkohol. Kembali ke Jepang, ayahnya telah mengajarinya
bagaimana rasa minuman keras yang luar biasa, dan dia benar-benar menjadi
penggemar minum. Jadi agak mengecewakan ketika dia tidak akan pernah bisa
mengalami mabuk lagi.
"Jadi, apa kau tahu sesuatu tentang apa yang aku minta? Aku bersedia
membayar untuk infonya, tentu saja. "
“Jangan khawatir tentang pembayaran. Menenggak botol itu sudah cukup
untukku. Apakah Beastmen yang kau maksud kebetulan adalah rabbitmen? "
“... Sepertinya kau tahu sesuatu. Ceritakan detailnya. ”
Tampaknya datang ke sini adalah pilihan yang tepat. Menurut pelayan bar,
ada perburuan besar untuk menangkap budak yang melarikan diri beberapa
hari yang lalu. Selama perburuan itu, sekelompok rabbitmen gila telah
mengalahkan pasukan demi pasukan kekaisaran, kemudian mencoba melarikan
diri.
Sayangnya, hanya ada beberapa dari mereka, dan beberapa ratus tentara
kekaisaran. Akhirnya mereka dikepung dan dikerumuni oleh banyaknya angka.
Mereka semua telah ditangkap dan dikirim ke kastil.
Kemarahan mereka sebenarnya telah menjadi pembicaraan di kota, jadi
Hajime dapat meminta pada dasarnya siapa saja di kota dan mendapatkan
informasi yang sama.
P a g e 108 | 292
"Kastil, ya ...?" Hajime menoleh ke arah Shea. Seperti yang diharapkan,

ekspresinya gelap. Dia tahu nasib apa yang menunggu mereka yang tertangkap
masuk tanpa izin di ibukota. Cam dan yang lainnya tidak memiliki masa depan
yang cerah di depan mereka.
Kenyataan bahwa mereka diambil hidup-hidup berarti masih ada harapan.
Rabbitmen jantan tidak sepopuler budak seks karena alasan yang jelas,
meskipun ada beberapa bangsawan yang minatnya mengarah ke sana. Namun,
hampir tidak ada permintaan untuk pria yang lebih tua seperti Cam, yang sudah
berusia empat puluhan. Namun, rabbitmen khusus ini telah menyerang
kekaisaran. Shea membayangkan mereka akan dieksekusi di tempat setelah
mereka ditangkap. Itu akan menjadi hukuman normal.
Jika kekaisaran tidak melakukannya, itu karena mereka melihat beberapa
nilai dalam menangkap Cam dan yang lainnya hidup-hidup. Yang berarti
kemungkinannya adalah, mereka masih hidup sampai sekarang. Hajime
meremas tangan Shea di bawah meja dalam upaya untuk meyakinkannya. Yue
juga meraih tangan satunya dan meremasnya dengan lembut. Didorong oleh
dukungan mereka, Shea menoleh ke arah mereka dan mengangguk dengan
tegas.
Si pelayan bar menoleh ke Shea dan memeriksanya dengan penuh minat.
Tidak banyak kelinci dengan rambut biru seperti dia. Dia bisa kira-kira
menebak hubungannya dengan kelinci yang telah ditangkap kerajaan
sebelumnya. Hajime tahu pelayan bar telah menangkapnya, tetapi dia tidak
menghentikan pertanyaannya.
"Pelayan Bar. Apa yang bisa kau ceritakan tentang istana kekaisaran? Aku
akan membayar apa pun yang kau inginkan. "
"Itu bukan hal yang harus kau guraukan , nak ... Meskipun kurasa kau tidak
bercanda ..."
Hajime tersenyum pada pelayan, tetapi kali ini senyum itu tidak mencapai
matanya. Dia bersenang-senang sebelumnya, sekarang saatnya untuk serius.
Pelayan itu tersendat, keringat dingin membasahi dahinya. Dia merasa seolah-
olah sedang ditatap oleh predator yang lapar.
Jika dia tidak berhati-hati tentang jawabannya, dia akan dicap sebagai
pengkhianat ke kekaisaran. Guild petualang mungkin adalah organisasi
independen yang tidak terikat pada negara, jadi secara teknis penjaga tidak
bisa benar-benar mengkhianati kekaisaran. Tetapi kekaisaran adalah
P a g e 109 | 292
rumahnya, dan yang lebih penting, jika berita ini sampai ke kaisar, mereka tidak
akan membiarkannya pergi dengan enteng.
Itu adalah aturan implisit di antara para petualang untuk menutup mata
terhadap hal-hal yang berpotensi buruk yang direncanakan oleh salah satu dari
mereka. Tapi ini masih bukan informasi yang ingin disampaikan oleh pelayan
bar.
Meski begitu, dia bisa tahu dari tekanan yang dipancarkan pemuda ini
bahwa menolak untuk menjawab tidak akan berakhir baik baginya. Jadi, sebagai
kompromi, alih-alih menjelaskan sendiri hal-hal itu, ia dengan enggan
memutuskan untuk menjual pengelakan— atau, memeberitahu— Hajime
tentang seseorang yang bisa membantunya.
“Cari seorang pria di regu patroli keempat bernama Nedil. Dia dulunya
penjaga penjara di istana. ”
"Nedil ... Baiklah, aku akan pergi mencarinya. Terima kasih, kau sangat
membantu. "
Hajime tahu pelayan bar akan ragu-ragu untuk menjawab, dan sangat
mungkin dia tidak tahu apa-apa. Jadi dia senang pelayan itu menunjuknya ke
seseorang yang melakukannya.
Pelayan itu menghela napas lega ketika Hajime berjalan keluar dari gedung
di bawah pengawasan ketat setiap petualang di ruangan itu. Saat mereka
berjalan di jalan utama, Shea menoleh ke Hajime dan bertanya, “Umm, Hajime-
san.
Apakah kau bertanya tentang kastil karena ... "
"Ya. Aku merencanakan mencari tahu di mana penjara itu, dan menyelinap
masuk malam ini. Yue dan aku akan menangani pengumpulan informasi, jadi
kalian semua hanya menemukan tempat makan atau sesuatu. Kami akan
kembali dalam beberapa jam. "
Shea dan yang lainnya menatapnya dengan bingung.
"Hm? Kenapa hanya kalian berdua? Haruskah kita semua pergi bersama ...
Tunggu! Jangan bilang kau berencana untuk bersembunyi bersama Yue-san
sehingga kau bisa melakukan hal-hal ecchi seperti yang selalu kau lakukan! "
“Apa !? Apakah itu sebabnya, Hajime-kun !? Tidak, aku tidak akan
mengizinkannya! Bagaimana kau bisa memikirkan hal seperti itu ketika keluarga
Shea dalam kesulitan !? "
P a g e 110 | 292
“Tidak adil kalau hanya Yue yang bisa ikut. Master, izinkan diriku untuk
bergabung juga. "
"Seperti neraka kalau itu sebabnya! Dan berhenti berteriak hal-hal
semacam itu di tengah jalan. Apa kalian semua membawaku untuk sejenis
anjing hutan yang ditindas atau semacamnya !? ” Hajime membalas dengan
marah. Adegan itu menjadi lebih menyesatkan karena Tio membelai
pantatnya dan menggeliat- geliat. Saat itu, seseorang menarik lengan
bajunya. Hajime menoleh untuk melihat Yue tersipu dan menatapnya.
"Kita akan melakukannya di luar?" "Tidak, kita tidak."
"Lalu apakah kita menemukan tempat di dalam untuk melakukannya?"
"Tidak, kita hanya tidak melakukannya, jadi tinggalkan topik pembicaraan."
"Hmph, baiklah. Aku hanya harus mempersiapkan serangan malam itu. "
"Dengan serangan malam, maksudmu rencana kita untuk menyusup ke
dalam kastil, kan? Benarkan?"
Lelucon Yue selalu seperti ini. Setidaknya, Hajime berharap ini hanya lelucon.
Tentunya Yue menjilat bibirnya dengan menggoda dan memandang Hajime
seolah dia adalah sepotong steak utama adalah bagian dari tindakanya.
Shizuku dan yang lainnya, yang tidak terbiasa dengan pertukaran ini, tampak
kaget.
“Sh-Shizushizu, apa yang harus aku lakukan !? Aku baru saja mendengar
sesuatu yang gila sekarang! Aku bahkan tidak bisa memprosesnya! "
"Aku curiga seperti bagaimana hubungan mereka ... Tapi untuk berpikir
Kaori belum melakukannya. Bagaimana aku harus menangani ini? Haruskah
aku mendukungnya sebagai sahabatnya, atau memberi tahu dia terlalu muda
untuk hal semacam ini? Aku tidak yakin ... Ini di luar kemampuanku untuk
kutangani! "
Meskipun sikapnya yang sesat, Suzu ternyata murni. Dia tersipu merah
cerah dan bersembunyi di belakang Shizuku. Sementara itu, Shizuku sendiri
mengkhawatirkan Kaori seperti seorang ibu yang mengkhawatirkan putrinya. Di
pihak pria, Ryutarou memelototi Hajime sambil mengutuknya pelan. Kouki telah
sangat terkejut sehingga dia menatap tanpa kehidupan di kejauhan. Akhirnya,
warga yang tidak jelas A, B, C, dll. Hingga Z berdiri terpaku di tanah, terpikat
oleh senyum menggoda Yue.
P a g e 111 | 292
Fetish gila macam apa yang dia miliki !? Keringat mengalir, Hajime mencoba
menyelesaikan kesalahpahaman setenang mungkin.
“Kalian, hentikan itu. Aku mengajak Yue karena jika pria Nedil ini tidak ingin
berbicara, kami akan memerlukan 'bujukan' untuk meyakinkannya bahwa ia
harus melakukannya. Dan dia yang terbaik dalam hal itu. Ditambah lagi dia bisa
menggunakan sihir restorasi. ”
"Aku bisa menggunakan sihir restorasi juga, jadi ..."
Hajime memotongnya dengan menggelengkan kepalanya. Jika Nedil adalah
bagian dari pasukan, tidak mungkin dia mau bicara. Jadi mereka harus
menyiksa jawaban darinya.
Kaori mungkin lebih dari cukup terampil dengan sihir pemulihan, tapi dia
sama sekali tidak cocok untuk menyiksa. Shizuku juga menyadari hal itu, dan
mencoba menenangkan sahabatnya.
"Kaori, serahkan yang ini ke Yue." "Shizuku-chan ..."
Kaori telah sedikit banyak mengetahui apa yang ada dalam pikiran Hajime
juga. Dan biasanya, dia akan membantah. Dia kesal membiarkan Yue membawa
beban melakukan semua pekerjaan kotor. Lagipula, bakat Kaori untuk sihir
restorasi bahkan lebih tinggi dari Yue. Bukan karena dia ingin bersikeras pergi
dengan Hajime di mana-mana, dia tidak ingin Yue harus memikul segalanya.
Tapi sekarang, keluarga Shea dalam bahaya, dan setiap detik dihitung.
Mereka tidak punya waktu untuk disia-siakan sementara Kaori membantah
pendapatnya. Jadi Kaori memberi Yue tatapan minta maaf dan dengan patuh
mundur. Yue mengangkat bahu, menunjukkan bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan.
Setelah semuanya diputuskan, Yue dan Hajime berjalan ke kerumunan.
Sebelum mereka menghilang dari pandangan, Shea memanggil mereka.
“Hajime-san, Yue-san! Umm ... ” Dia goyah, tidak bisa menemukan kata-kata
yang tepat untuk diucapkan. Hajime tersenyum lembut padanya. Dia tahu dia
mengatakan padanya untuk tidak menahan diri kepada sekelilingnya, tetapi itu
tidak mengubah fakta bahwa dia membuat mereka terbungkus dalam
kekacauan ini sebelum mereka pergi ke labirin lain.
Pada akhirnya, dia tidak bisa menemukan cara untuk mengungkapkan apa
yang ingin dia katakan, dan mengembalikan senyum Hajime.
"Cobalah untuk menyimpannya di celanamu, oke!" "Kau merusak momen ini,
P a g e 112 | 292
dasar kelinci tak berguna!"

Hajime berteriak balik dan menarik Yue — yang memberi Shea acungan
jempol
— bersamanya. Tak lama, dia menghilang ke kerumunan.
Beberapa jam kemudian, Hajime dan yang lainnya duduk mengelilingi
sebuah meja di sebuah restoran di beberapa sudut kota. Suasana di sekitar
meja terasa dingin, dan sumber perselisihan itu tentu saja, Hajime. Sejak
Hajime dan Yue telah kembali dari pengumpulan intelijen mereka, gadis-gadis
itu memberinya tatapan dingin. Jika penampilan bisa membunuh, tatapan Shea
dan Kaori akan mengakhiri hidup Hajime ribuan kali. Faktanya, bahkan dia
sedikit takut pada mereka sekarang. Terutama karena dia bisa melihat iblis
berdiri di belakang Kaori.
"Sepertinya kalian berdua bersenang-senang."
“Apakah hanya aku, atau kulitmu mengkilap sekarang, Yue? Aku bertanya-
tanya mengapa itu mungkin terjadi. Hei, maukah kau memberitahuku bagaimana
kau mendapatkannya seperti itu? Nee? ”
Suara monoton mereka begitu menakutkan sehingga semua tamu di
dekatnya telah pergi. Ryutarou dan Kouki telah berusaha melarikan diri juga,
tetapi Suzu telah menangkap mereka dengan penghalang. Mereka berdua
sekarang duduk dengan lemah lembut di kursi mereka ketika mereka
menyaksikan acara yang berlangsung.
Tio baru saja menghela nafas dengan letih ketika dia melihat mereka
berdua, tetapi yang mengejutkan bahkan Shizuku memelototi membunuh di
Hajime. Dia bisa mengerti mengapa Ryutarou dan Kouki ingin melarikan diri.
Ketika mereka kembali dari perjalanan mereka, kulit Yue tampak lebih
mengkilap dari sebelumnya, sementara Hajime tampak agak kuyu.
Dengan kata lain, jelas bahwa mereka mendapatkannya saat mereka
sedang mengumpulkan informasi.
"Jangan salah paham. Alasan Yue terlihat seperti itu adalah karena dia
meminum darahku. ”
"Apa?"
Melihat mereka semua sepertinya salah paham, Hajime menghela nafas
dan mulai menjelaskan. Shea dan Kaori menatap Hajime dengan ekspresi
terkejut. Mereka tidak mengharapkan itu.
P a g e 113 | 292
"Kau tidak benar-benar berpikir aku akan melakukan hal yang bodoh
sekarang, bukan? Aku bukan anjing yang kepanasan, kau tahu. Apakah kalian
benar-benar berpikir begitu sedikit tentangku, ya? ”
“Ahahahaha, tentu saja tidak. Kami tahu itu. B-Benar, Kaori-san? ”
“Y-Ya! Tentu saja kami lakukan, Shea. Sihir restorasi membutuhkan banyak
mana, jadi tentu saja aku tahu sesuatu seperti itu mungkin terjadi. ”
Tidak dapat menahan pandangan marah Hajime, mereka berdua
mengalihkan pandangan mereka dan mencoba untuk memainkan pandangan
tak bersalah. Puas, Hajime menoleh ke Shizuku dan Suzu. Mereka tersipu
malu dan berbalik. Sepertinya mereka juga mendapat ide yang salah.
"Haaah ... Yah, terserahlah. Aku mendapat informasi yang aku cari. Kami
akan menyusup ke penjara Cam malam ini. Tampaknya mereka berada di
bawah pengawasan ketat, tapi itu seharusnya tidak menjadi masalah bagi
kita. Satu- satunya orang yang pergi ke kastil adalah aku, Yue, dan Shea.
Sebaiknya hanya orang yang bisa menutupi kehadiran mereka atau
menggunakan sihir teleportasi jika terjadi kesalahan. Kaori, aku ingin kau dan
yang lain menunggu di luar ibukota bersama Par dan yang lainnya. Setelah kami
mengeluarkan grup Cam, kami akan memindahkan mereka langsung ke kamu. "
"Itu bukan rencana yang buruk, tetapi ... Apakah kau yakin informasimu
akurat? Bagaimana jika pria Nedil itu berbohong kepadamu? "
Shizuku menyuarakan keprihatinan yang agak masuk akal. Namun, Hajime
hanya menggelengkan kepalanya.
"Tidak mungkin. Kita menghancurkan bolanya di depan matanya,
mengembalikannya sebelum dia kehilangan kesadaran, lalu melakukannya lagi
dan lagi sampai dia akhirnya berbicara. Tidak ada orang yang bisa menahan
siksaan semacam itu. Bahkan aku merasa agak buruk baginya setelah kami
selesai. Pria malang yang berantakan. ”
Jika kau merasa buruk tentang itu, mengapa kau melakukannya !? Kouki dan
yang lainnya berpikir. Mereka akan mengatakannya dengan keras, tetapi mereka
bisa tahu dari Hajime yang terpampang di ekspresi sedih bahwa apa pun
yang mereka katakan akan diabaikan. Jadi mereka hanya menghela nafas.
Shizuku secara mental menepuk punggungnya karena tidak membiarkan Kaori
pergi kali ini.
Yang benar-benar menakutkan Kouki dan Ryutarou adalah bagaimana Yue
tampaknya tidak memikirkan apa pun untuk menghancurkan bola pria berulang-
P a g e 114 | 292
ulang. Tampaknya rumor yang mereka dengar di ibukota, bahwa dia adalah "Ball
Crusher" yang legendaris ternyata benar. Mereka bersumpah dalam hati
mereka untuk tidak pernah membuatnya marah. Pada saat yang sama, mereka
secara rahasia menutupi wilayah bawah mereka.
"Hei Nagumo ... Aku tahu agak terlambat untuk menanyakan hal ini sekarang,
tetapi jika kaisar menangkap tawanan keluarga Shea-san, tidak bisakah kita
memintanya untuk membiarkan mereka pergi? Lily seharusnya ada di kastil
sekarang, dan aku secara teknis seorang pahlawan, jadi ... Aku yakin kita bisa
membujuk mereka jika kita hanya membicarakannya ... "Itu lebih dari sekadar"
agak terlambat. " Tapi dia benar. Bahkan kaisar pun tidak bisa menolak
permintaan dari sang pahlawan, terutama jika Liliana memberikan dukungannya
pada alasannya. Hajime bisa memamerkan kekuatannya yang luar biasa untuk
memaksa kaisar bernegosiasi juga.
Namun, ada satu kekurangan.
"Dan bagaimana kau berencana memberikan kompensasi padanya karena
membiarkan mereka pergi?"
"Apa?"
"Tidak hanya orang-orang Cam menyusup ke kota, mereka membunuh
tentara kekaisaran. Dan fakta bahwa rebbitmen seperti mereka bisa
bertarung bahkan dengan kekaisaran semua itu adalah keanehan. Kita juga
tidak bisa berpura-pura bertindak di bawah perintah sang dewa. Sang putri
akan memberi tahu kaisar kebenaran tentang itu sekarang. Kau benar-benar
berpikir dia akan melepaskannya hanya karena kita meminta? "
"Benar..."
"Jelas dia akan meminta sesuatu sebagai balasannya. Jauh lebih dari yang
kita ingin bayar juga. Kekaisaran harus menyelamatkan muka entah bagaimana
jika melepaskan Cam. Tidak mungkin mereka membiarkannya keluar dari sini
tanpa mendapatkan nilai uang mereka. Plus, itu mungkin membuat sang putri
lebih sulit untuk bernegosiasi untuk mendapatkan bantuan. Kau yakin masih
ingin masuk dan meminta? "
Kouki terdiam. Hajime benar. Secara alami, Hajime tidak peduli bagaimana
hal itu dapat memengaruhi negosiasi Liliana, dan jujur jika kaisar telah
memintanya untuk reparasi, ia akan membiarkannya memakan sejumlah besar
misil. Satu- satunya alasan dia memilih untuk melanggar Cam dan yang lainnya
di luar penjara daripada mencoba negosiasi adalah karena melakukan hal-hal
P a g e 115 | 292
dengan cara ini tidak terlalu merepotkan. Lagi pula, jika itu kemungkinan akan
berubah menjadi pertarungan, mungkin lebih baik menggunakan senjata api.
"Mengesampingkan uang untuk saat ini, kau benar jika menyebabkan
masalah bagi Lily ... tidak akan baik. Tetapi tetap saja..."
Kouki merasa bahwa karena dia adalah bagian dari kelompok ini untuk saat
ini, dia harus berkontribusi entah bagaimana. Setelah kejadian dengan budak
laki- laki itu, dia sudah gatal untuk membuktikan bahwa dia bisa berguna juga.
Merasakan bahwa Kouki akan menyiapkan ide merepotkan lain, Hajime
kembali ke Shizuku. Dia memperhatikan tatapannya dan menggelengkan
kepalanya.
Sepertinya sudah terlambat baginya untuk menghentikan amukannya.
Khawatir bahwa Kouki mungkin melakukan sesuatu yang sangat bodoh untuk
"membantu" Hajime selama infiltrasinya, ia dengan cepat menemukan cara
untuk mengarahkan kembali energi Kouki.
"Hei, Amanogawa. Ada sesuatu yang aku butuhkan darimu untuk
membantuku dengan ... "
“Apa !? Apakah ... kau tadi ... mengatakan kau perlu bantuan? Tidak
mungkin..."
Mendengar kata "tolong" datang dari mulut Hajime telah mengejutkan
Kouki yang tak mampu berkata-kata. Ryutarou dan Suzu keduanya tertegun
juga. Mereka tidak akan lebih terkejut jika melihat UFO di tengah kota. Itu
adalah betapa langka Hajime meminta bantuan ke mereka.
Hajime mengharapkan reaksi itu, jadi sementara itu sedikit membuatnya
kesal, dia mampu menjaga emosinya dari wajahnya.
“Kau tahu, setelah dipikir-pikir, lupakan saja. Aku seharusnya tidak
memintamu mengambil pekerjaan yang berbahaya. Lupakan, permintaanku
sebelumnya . ” “T-Tunggu! Kumohon! Setidaknya beri tahu aku apa itu! ”
Kouki jatuh ke perangkap Hajime, hook, line, dan sinker.
"Yah, kastil itu seharusnya di bawah penjagaan yang sangat berat. Itu
akan membuat menyelinap masuk menjadi sulit. Untuk meningkatkan peluang
keberhasilan kami, kami akan memerlukan pengalihan. Sesuatu seperti tindakan
yang kau tarik sebelumnya ketika kau mencoba menyelamatkan anak budak itu.
Kami membutuhkan seseorang untuk membuat kekacauan untuk menarik para
penjaga. Tapi sekarang setelah kupikirkan, itu terlalu berbahaya. Jangan
P a g e 116 | 292
khawatir tentang itu. "

Tentu saja, Hajime dan yang lainnya tidak akan memiliki masalah menyelinap
masuk tidak peduli seberapa ketat pengawan itu. Pengalihan tentu saja bisa
membantu, tetapi itu sama sekali tidak perlu. Ini hanya alasan yang paling bisa
dipercaya yang bisa diajukan Hajime untuk membuat Kouki merasa seperti
dia membantu. Jika Kouki akan mengamuk, Hajime setidaknya ingin
mengendalikan cara dia melakukannya. Apa pun yang diperlukan baginya untuk
tidak mengikuti Hajime setelah ini.
"Buat kekacauan ... dengan menyelamatkan anak-anak itu ...
Kedengarannya bagus. Aku akan melakukannya, Nagumo! Biarkan aku yang
menangani pengalih perhatian! ”
"O-Oke, jika kau yakin. Terima kasih kawan ... Aku kira kau benar-benar
pahlawan. ”
Shizuku, setajam biasanya, melihat seluruh tindakan. Dia melotot marah
pada Hajime. Dia tidak bisa mengatakan apakah dia marah dia menipu teman
masa kecilnya, atau karena dia secara efektif menawarkan dirinya untuk
pengalihan yang tidak berguna ini juga. Hajime pura-pura tidak
memperhatikan dan membuka Treaure Trovenya.
"Baiklah, jika kau mau bekerja sama, biarkan aku memberimu beberapa hal
yang akan membantu. Ini hadiah untuk pahlawan yang mencintai keadilan dan
timnya. "
Hajime mengeluarkan beberapa keping ore dan mentransmutasikannya
menjadi empat topeng. Mereka benar-benar menutupi wajah dan datang dalam
berbagai warna. Merah, biru, kuning, dan merah muda. Sama seperti topeng dari
satu set rangers [ TN : LoL :'v ] tertentu. Hajime telah memastikan topengnya
agar bisa bernafas, dan lubang matanya cukup besar untuk tidak menghalangi
penglihatan pemakainya. Transmutasi mendetail seperti itu bukanlah sesuatu
yang bisa dilakukan oleh seorang Sinergis. Itu adalah tampilan keterampilan
yang agak tidak berguna, tapi Hajime suka teliti tentang semua yang dia
lakukan.
"Nagumo ... Apa ini?"
"Tidak bisakah kau memberitahunya hanya dengan melihatnya? Topeng. "
"... Kenapa kau membuatnya?"
"Kau benar-benar menyadari itu akan menjadi masalah jika pahlawan
mengamuk di ibukota kekaisaran tanpa alasan yang bagus, kan? Kami perlu
P a g e 117 | 292
menyembunyikan identitasmu. Itulah gunanya topeng. Kau tahu, para pahlawan

selalu memakai topeng untuk menyembunyikan wajah mereka. Padahal, pahlawan
adalah topeng mereka. Aku bahkan membuat warna-warna yang berbeda
sehingga kau dapat saling membedakan. ”
"Uhh, aku yakin kau antusias tentang ini, tapi ... yah, kurasa kau benar bahwa
kita perlu merahasiakan identitas kita. Akan buruk jika kita menyebabkan
masalah bagi Lily ... tapi kau tahu ... "
Kouki menatap Hajime sang tuan sentai dengan ekspresi putus asa.
"Jangan khawatir, pahlawan hebat ( tertawa ) kau bisa menjadi merah,
warna pemimpin."
"Apakah kau mengolok-olokku?"
"Sakagami, kau menjadi biru. Ranger biru yang tenang . Aku
mempertimbangkan memberi kau hitam, tapi aku pikir biru lebih cocok. Kau
seharusnya senang aku menaruh banyak pemikiran dalam hal ini. ”
"O-Oke? Aku tidak benar-benar mendapatkannya, tapi aku rasa aku akan
menerimanya. "
"Keren. Sekarang Taniguchi, kau akan menjadi ... "
“P-Pink, kan? Agak memalukan, tapi ... "
"Kuning. Yang paling dilupakan. Juga, orang yang bersemangat terlalu
mudah. Aku akan mengatakan itu sangat cocok untukmu."
"... Kau membenciku atau apa, Nagumo-kun?" "Dan akhirnya ... untuk
Yaegashi kita punya ..."
“Tunggu di sana, Nagumo-kun. Satu-satunya warna yang tersisa adalah ...
Kau tidak serius, bukan? "
"Tentu saja. Yaegashi, kau menjadi pink. Ini adalah warna yang terbaik untuk
dirimu. "
"Aku menolak! Selain itu, bukankah ada banyak cara lain untuk
menyembunyikan identitas kita yang tidak perlu memakai topeng? Tidak
bisakah kita hanya membungkuskan kain dengan mulut kita atau semacamnya
!? Kau hanya bermain-main dengan kami, bukan, Nagumo-kun !? ”
Hajime menggelengkan kepalanya dengan rasa jijik. Alis Shizuku berkedut
dengan marah. Dia tidak menikmati diperlakukan seperti anak yang nakal
"Dengarkan. Ini adalah cara terbaik untuk sepenuhnya menyembunyikan
P a g e 118 | 292
identitasmu 100%! Tidak hanya mereka memiliki pengencang logam yang

tidak akan pernah terlepas kecuali kau melepaskannya sendiri, mereka bahkan
menyerap dampak kerusakan. Selain itu, mereka lebih ringan ketika di udara
dan tahan terhadap segala jenis serangan pemotongan! "
"Aku-aku tidak percaya kau berhasil membuat sesuatu yang begitu
mengesankan dalam sekejap ... Kenapa kau harus menggunakan keterampilan
gilamu untuk digunakan dengan cara yang paling aneh?"
“Yaegashi, semua orang tahu di waktu mana menyendiri, wanita cantik yang
tenang seperti dirimu memiliki titik lemah rahasia untuk hal-hal yang lucu.
Secara praktis diperlukan. Atau lebih tepatnya, seperti yang Kaori
katakan padaku. Tapi intinya, kau suka hal-hal lucu. Itu sebabnya aku
memutuskanmu harus menjadi pink. Bersyukurlah."
"A-Apa dengan sikap arogan itu ... Lagipula, itu tidak seperti aku menjadi
imut ... Ngomong-ngomong, Kaori! Apa yang kau katakan padanya !? ”
“Ehehe, semua hal yang menurutku tentangmu lucu, Shizuku-chan. Seperti
bagaimana ruanganmu diisi dengan boneka binatang ... ”
Bagaimana mungkin sahabatku mengkhianatiku seperti ini !? Maksudku,
kurasa aku tidak pernah mengatakan padanya untuk tidak memberitahu orang
atau apa pun, tapi mengapa dia harus mengoceh pada Nagumo-kun dari semua
orang !? Shizuku memelototi Kaori, yang memerah malu-malu. Sayangnya,
pahlawan favorit semua orang memutuskan sekarang adalah waktu terbaik
untuk menambahkan bahan bakar ke api.
"Kalau dipikir-pikir, kau selalu menyukai binatang. Seperti kelinci, dan kucing
... Hal-hal kecil, imut kebanyakan. ”
"!?"
"Oh ya, bukankah wallpaper ponselmu kelinci yang lucu juga, Shizushizu?"
"!?"
“Dan setiap kali kita pergi ke arcade, kamu selalu langsung menuju game
menangkap UFO. Kau sudah cukup bagus dalam hal itu juga. "
"!?"
"Aku mengerti sekarang. Jadi itu sebabnya kau selalu melirik ke telinga
kelinciku, Shizuku-san. "
"T-Tidak!"
P a g e 119 | 292
"Lanjutkan, Yaegashi. Ambil. Pink ... mempribadikanmu. ” Hajime mengulurkan

topeng pink sambil memberi Shizuku tampilan yang hangat dan lembut. Untuk
suatu alasan, semua orang juga memandanginya seperti itu. Seolah-olah
mereka menyaksikan dengan bangga atas kelulusan putri mereka. Suasana
membuat menolak topeng hampir mustahil.
P a g e 120 | 292
P a g e 121 | 292
"Ada apa dengan kalian ... Biarkan aku mengatakan ini sekarang, aku benar-
benar tidak terlalu suka warna pink. Aku hanya mengambilnya karena aku tidak
punya pilihan, itu tidak seperti aku benar-benar menginginkannya. Juga, semua
orang suka binatang kecil, oke? Bukan hanya aku, jadi tidak ada makna khusus
di belakangku yang menyukai mereka juga ... Hei, berhentilah menatapku seperti
itu, teman-teman! "
Telinga merah cerah, Shizuku dengan enggan menerima topeng itu. Setelah
melihat betapa kerasnya Shizuku berusaha menyembunyikan rasa malunya,
Shea mendekatinya dan berbisik, "Aku tidak keberatan membiarkanmu
menyentuh telingaku, jika kau mau."
Senyum lebar membelah wajah Shizuku, dan dia lupa semua tentang betapa
malunya dia.
Sebenarnya, alasan Hajime telah mendorong topeng begitu keras adalah
karena dia ingin membalas dendam. Dia berharap bahwa dengan mengirim
sekelompok anak-anak bertopeng warna-warni untuk mengamuk di sekitar
ibukota, mereka akan menciptakan legenda yang bahkan lebih mengerikan
daripada nama panggilan yang Haulia coba berikan kepada Hajime.
Dia masih belum lupa bagaimana mereka menertawakannya saat itu.
Sayangnya, bahkan jika ini berhasil, itu tidak seperti ada orang yang
mengaitkan Shizuku dan julukan lainnya langsung dengan mereka. Tetapi untuk
saat ini, ini adalah yang terbaik yang bisa ia lakukan. Yue bisa mengatakan
bahwa alasan sebenarnya Hajime untuk topeng adalah karena dia ingin
membalas dendam kecil, dan dia menatapnya dengan jengkel.
Malam itu. Di koridor gelap, di mana tidak ada cahaya yang mencapai, ada
deretan ruangan yang dindingnya adalah batang logam. Batang-batang itu
terbuat dari ore khusus yang ekstra kuat, dan diperkuat dengan lingkaran sihir
yang membuat penghuni ruangan itu terperangkap di dalamnya. Siapa pun yang
terjebak di kamar-kamar ini akan kesulitan keluar. Seluruh koridor berbau
darah dan kotoran, dan jelas ruangan-ruangan itu kotor bahkan jika orang
tidak bisa melihatnya.
Ini adalah keadaan ruang bawah tanah Kastil Hoelscher. Mereka telah
dirancang untuk secara mental mengurangi tahanan, mendorong mereka ke
sudut psikologis dan fisik. Seperti yang bisa diduga dari ruang bawah tanah
kekaisaran yang paling aman, dindingnya hampir tidak bisa dipecahkan, dan
lingkaran sihir disusun di sepanjang koridor untuk mencegah siapa pun
P a g e 122 | 292
melarikan diri.
Semua jebakan di penjara bawah tanah dirancang untuk menjadi tidak
mematikan, tetapi sangat menyakitkan. Mereka diatur sehingga baik mereka
yang mungkin mencoba melarikan diri dan mereka yang mungkin mencoba
menyelinap masuk harus berurusan dengan beberapa lapis dari mereka.
Beberapa perangkap bahkan tersembunyi di dalam dinding. Kecuali ada
yang tahu rapalan khusus yang menghilangkan jebakan-jebakan ini, mereka
akan kesulitan bergerak di sini. Jika seseorang dibiarkan sendirian di neraka
ini, mereka akan menjadi gila dalam satu hari. Tidak ada cahaya, baunya busuk,
dan tidak ada harapan untuk melarikan diri. Bahkan para penjaga yang
mengawasi penjara bawah tanah sebagian besar tetap tinggal di ruang jaga
di luar dan menghindari mendekati penjara sebanyak mungkin. Satu-satunya
waktu mereka masuk adalah selama patroli yang dijadwalkan.
Namun, pada malam ini, suara-suara ceria terdengar di ruang bawah tanah
keputusasaan.
"Hei, berapa banyak dari kalian yang mereka hancurkan hari ini?" "Semua
jari dan rusukku ... kau?"
“Heh, sepertinya aku menang. Mereka mematahkan semua jari dan tiga
tulang rusukku. ”
"Hah, itu yang terbaik yang kau punya? Mereka mengambil tujuh tulang
rusukku, dan tulang pipiku ... Oh, dan satu telingaku. "
"Serius? Apa yang kau katakan pada mereka, kawan? Mereka mengatakan
kita mungkin berguna nantinya sehingga mereka tidak seharusnya menyentuh
telinga kita ... "
"Tidak ada yang spesial. Mereka terus bertanya kepadaku 'Siapa yang
mengirimmu' dan hal-hal seperti itu. Aku bosan dengan omong kosong mereka,
jadi aku katakan saja, Ibumu. Aku hanya datang ke sini untuk melihat
bagaimana keadaan anak-anakku, kau tahu.' "
"Wah, tidak heran mereka mematahkan."
"Tapi bukankah itu kaisar yang menyuruh mereka untuk tidak menyentuh
telinga kita? Mereka mungkin akan terlibat masalah besar karena tidak
mematuhi perintah ... "
"Ya, bajingan itu benar-benar dieksekusi. Kakaka, layani bajingan itu dengan
benar! ”
P a g e 123 | 292
Haulia yang baru saja ditangkap bersaing untuk melihat siapa yang paling
tersiksa disiksa. Ketika kekaisaran menginginkan mereka hidup-hidup, luka-luka
mereka yang lebih serius telah dirawat dengan sihir penyembuhan, tetapi
mereka masih dipukuli sampai sejauh satu inci dari hidup mereka. Namun,
mereka tampak semeriah sebelumnya. Tentu saja, itu hanya cara mereka
menahan situasi yang telah mereka alami. Mereka tidak menjadi gila atau apa
pun. Jauh dari itu. Mereka telah siap untuk ini sejak mereka menyerang ibukota.
Sekarang setelah mereka ditangkap, tidak ada masa depan bagi mereka. Entah
mereka akan dieksekusi, atau mereka akan berubah menjadi budak.
Dan mereka lebih memilih bunuh diri daripada hidup sebagai budak, jadi
mereka tidak akan hidup lama. Jika mereka dijadikan budak, mereka akan
dipaksa untuk melawan kawan mereka sendiri. Kematian lebih lebih baik
daripada itu.
Karena mereka adalah orang yang sudah mati, orang-orang Haulia
berpikir bahwa lebih baik menghabiskan hari-hari terakhir mereka untuk
hidup sepenuhnya. Karena betapa abnormalnya kekuatan mereka, kekaisaran
yakin bahwa ada orang lain yang mendukung Haulia.
Bahkan jika bukan itu masalahnya, kaisar, Gahard, telah menaruh minat pada
mereka. Dia ingin menggunakan Haulia di pasukannya sendiri, jika mungkin.
Gahard menghargai kekuatan, dan Haulia memilikinya dalam semua. Taktik
mereka, senjata mereka, mentalitas mereka, dan bahkan metode latihan mereka
semuanya benar-benar di luar kebiasaan. Haulia tahu itu, dan itulah mengapa
mereka memutuskan untuk menentang kekaisaran sampai saat kematian
mereka. Mereka tidak akan pernah bekerja untuk Gahard. Itu karena tekad
kuat bahwa mereka bisa bercanda begitu ringan tentang luka mereka. Karena
sikap mereka yang gagah berani, para prajurit yang harus menyiksa mereka
semakin takut pada kelinci yang tidak bisa dihancurkan ini. Senyum Haulia yang
tanpa rasa takut menghantam ketakutan di hati para sipir mereka.
"Aku yakin mereka memberikan ketua kita gelar ketiga sekarang ..."
"Kau tahu itu. Hei teman-teman, bagaimana kalau kita bertaruh seberapa
buruk dia ketika dia kembali? "
"Oh? Kedengarannya bagus. Aku berani bertaruh mereka memotong kedua
telinganya. "
"Itu terlalu banyak kemungkinannya, man."
"Maksudku, ketua kita mulai menjadi jauh lebih seperti Boss baru-baru ini,
P a g e 124 | 292
jadi dia mungkin membuat mereka kesal dan kembali. Maksudku, lihat saja
bagaimana dia melatih anggota baru kita ... ”
"Ya, kadang-kadang hampir terasa seperti aku sedang menatap Boss. Jika
ketua kita mengatakan hal semacam itu kepada para prajurit ... Aku bisa
melihatnya kehilangan telinganya ... "
“Yah, Boss tidak akan membiarkan dirinya tertangkap seperti ini sejak awal.
Dan jika dia entah bagaimana melakukannya, dia mungkin akan
menghancurkan penjara ini dari dalam dan melarikan diri! "
"Sobat, aku akan merasa sedih untuk kekaisaran jika mereka pernah berdiri
di sisi yang salah kepada Boss. Dia akan menghapus kota ini dari peta. "
"Ya, dia sama sekali tidak punya belas kasihan!" "Dia monster yang luar
biasa, Boss kita."
"Lebih seperti dia iblis."
"Ya, aku benar-benar bisa melihat dia menjadi menakutkan seperti Raja
iblis "
"Ayo teman-teman, kau membuatnya terdengar seperti dia berada di level
yang sama dengan iblis. Bos mungkin bisa menghancurkan raja iblis yang
menyedihkan itu seperti serangga. Bahkan tidak akan berkeringat. "
"Jadi, apa ... apakah dia seperti dewa iblis pada titik ini atau semacamnya?"
"Ya!"
"Kau bukan belatung yang tampak hidup. Tidak percaya ini adalah
bagaimana aku menyapa kalian setelah sekian lama. "
"......"
Haulia sekarang baru menyadari bahwa suara baru ini dipenuhi amarah. Dan
itu adalah yang mereka ingat dengan cukup baik. Mereka semua terdiam.
Semua orang menyusut ke dalam sel mereka dan menahan napas, berdoa badai
akan melewatinya.
"Oi, jangan diam saja padaku, kau bajingan. Apakah kau hanya bersenang-
senang berbicara tentang bagaimana aku monster dan dewa iblis? Hah?"
“Hahaha, maaf teman. Sepertinya aku akan pergi di depanmu. Aku sudah
mulai berhalusinasi bahwa Boss ada di sini ... "
“Jangan khawatir, itu bukan hanya dirimu. Sepertinya aku akan ikut
denganmu. "
P a g e 125 | 292
"Oh, jadi itu bukan hanya aku ... Tapi memikirkan hal terakhir yang pernah
kudengar adalah teriakan Boss ..."
"Aku berharap itu bisa menjadi suara gadis imut ..."
Pemikiran Hajime berada di sini sangat tidak terpikirkan oleh Haulia
sehingga mereka percaya mereka mendengar berhalusinasi. Atau mungkin
mereka hanya ingin percaya bahwa mereka mendengar sesuatu, karena
alternatifnya lebih menakutkan. Tapi tentu saja, Hajime tidak cukup baik untuk
membiarkan mereka memiliki fantasi mereka. Yue memanggil bola cahaya,
menerangi ruang bawah tanah yang suram. Profil Hajime tercermin jelas di
mata rabbitmen.
"Geh, Bos !?"
"Diam, dasar bodoh."
"... Sepertinya mereka masih hidup."
"Luka itu sangat mengerikan tapi ... sekarang aku merasa seperti orang idiot
karena sangat khawatir."
Meskipun Haulia terluka sangat parah sehingga mengherankan mereka
masih bisa bergerak, mereka tampaknya tidak peduli dengan luka mereka sama
sekali. Hajime, Yue, dan Shea menghela nafas takjub.
"Ke-Kenapa anda ada di sini, Bos?"
"Aku akan menjelaskan nanti. Untuk saat ini, mari kita bawa kalian keluar
dari sini ... Sheesh, aku tidak percaya kalian masih hidup setelah semua
penyiksaan itu. Seberapa tangguh kalian? ”
"Ha ha ha! Bagaimanapun, kami dilatih oleh anda secara pribadi. ”
"Dibandingkan dengan latihan anda, penyiksaan ini bukan apa-apa."
"Orang-orang itu tidak punya niat membunuh di balik pukulan mereka, anda
tahu? Mereka sangat lemah sehingga saya berpikir mereka mungkin mencoba
menyembuhkan saya sebentar. "
"Atau mungkin anda memang ahli mengintimidasi orang, Boss. Ketika anda
melihat kami seolah anda ingin membunuh kami, kami pikir kami benar-benar
mati. "
Haulia terus bercanda satu sama lain, batuk darah sepanjang waktu.
Sementara itu, Shea dan Yue berbalik dengan marah ke arah Hajime. Dewa
iblis ini adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengubah jenis
P a g e 126 | 292
rabbitmen menjadi prajurit yang tak kenal takut.

Hajime berdeham canggung dan menggunakan Evil-eye nya untuk
menemukan semua perangkap bawah tanah. Begitu dia menemukan mereka,
dia harus bekerja membongkar mereka. Biasanya, jebakan magis seperti ini
hanya bisa dinonaktifkan dengan mantra yang tepat. Itu karena mana yang
disimpan di dalam lingkaran sihir perlu disebarkan melalui proses yang sangat
rumit, atau perangkap akan terpicu.
Menghancurkan lingkaran sihir secara langsung adalah pilihan lain, tetapi
secara umum mereka dirancang untuk diaktifkan setelah kehancuran, atau
setidaknya memberi tahu kastor bahwa mereka telah dihancurkan. Jika
seseorang ingin diam-diam tentang hal itu, mereka tidak punya pilihan selain
menggunakan mantra yang tepat. Tentu saja, hanya orang-orang tertentu yang
diberitahu tentang mantera itu, tetapi pada akhirnya, mantera itu adalah
metode untuk memanipulasi mana seseorang dengan cara tertentu. Yang
berarti bahwa siapa pun yang bisa dengan bebas memanipulasi mana mereka
tidak perlu mantra tersebut. Hajime dengan mudah melucuti penjara paling
aman kekaisaran dalam hitungan detik, kemudian mulai mengerjakan
mentransmutasi jeruji sel semua orang. Sementara itu, Yue menggunakan sihir
pemulihan untuk menyembuhkan luka semua orang.
“Haaah, anda tidak pernah berhenti membuat saya takjub, Bos.
Bagaimanapun..."
"Terima kasih banyak telah menyelamatkan kita!"
"Tidak masalah. Dan aku melakukannya demi Shea. Jadi, jangan khawatir
tentang itu. Lebih penting lagi, di mana Cam? Aku tidak melihatnya di mana pun.
"
"Yah, begini ..."
Salah satu Haulia menjelaskan bahwa Cam saat ini sedang disiksa, dan
memberi tahu Hajime di ruangan mana dia akan berada. Haulia tentu saja ingin
membantu Hajime menyelamatkan ketua mereka, tetapi dia benar-benar tidak
membutuhkan bantuan apa pun. Mereka juga tahu itu, terutama mengingat dia
berhasil sampai di sini tanpa diketahui, sehingga mereka dengan patuh setuju
untuk tetap tinggal ketika Hajime bertanya. Cara di mana mereka menggigil
dalam kegembiraan ketika Hajime memerintahkan mereka menakuti dia sedikit,
tapi sekarang bukan saatnya untuk memikirkan hal itu.
Hajime menarik piring seukuran telapak tangan dari Treasure Trove-nya.
P a g e 127 | 292
Logam abu-abu dipoles bersinar dengan cahaya kusam, dan ada lingkaran sihir
yang diukir ke pegangan. Sisi yang berlawanan terdiri dari berbagai tepi yang
bergerigi. Sederhananya, itu tampak seperti kunci berbentuk aneh.
Haulia memperhatikan, dengan mata terbelalak, ketika Hajime menuangkan
mana ke dalam pelat logam dan mendorongnya keluar di depannya. Kuncinya
tampaknya cocok dengan semacam kunci tak terlihat, karena menghilang ke
ruang kosong. Sedetik kemudian, gelombang kejut keluar dari piring. Begitu
gelombang kejut telah tumbuh ke ukuran yang lebih besar, Hajime memutar
kunci-piring. Sebuah lubang muncul di ruang kosong di depan Hajime, dan
dengan cepat tumbuh dengan ukuran rata-rata orang. Batuan dan batu-batu
besar bisa dilihat di sisi lain lubang.
Ini adalah artefak terbaru Hajime, ruang gate yang terbuat dari sihir. Itu
bekerja sama dengan artefak lain, lubang gate. Dengan menggunakan kunci
gate, Hajime bisa membuka portal ke mana pun lubang gate itu, dan langsung
teleport ke sana.
“Baiklah, kalian keluar lewat sini. Ini mengarah ke lapangan berbatu di dekat
pinggiran ibukota. Par dan yang lainnya sedang menunggu kalian di sana. "
"Ya tuan! Kami mengandalkan anda untuk membawa ketua kami kembali,
Bos. "
Apa yang baru saja dilakukan Hajime melampaui apa pun yang Haulia
pernah lihat, tetapi mereka cukup disiplin untuk mengikuti perintah bahkan
melalui keterkejutan mereka. Selain itu, mereka terbiasa dengan bos mereka
melakukan hal-hal yang mustahil satu demi satu. Mereka memberi hormat pada
Hajime, dan berjalan satu baris melalui gerbang. Mereka benar-benar terlatih.
Begitu Haulia melewatinya, Hajime menutup gate dan menuju ke tempat
Cam berada. Mereka menyelinap melewati heavy guardian menggunakan
kombinasi keterampilan dan sihir bawaan mereka, dengan mudah mencapai
tempat Cam ditahan. Hajime diam-diam mengirim penjaga di luar pintu Cam dan
berhenti untuk mendengarkan teriakan marah yang datang dari dalam. Shea
menegang ketika mendengar teriakan itu. Ketika dia berpikir tentang seberapa
parah Haulia yang lain telah dipukuli, dia tidak bisa tidak khawatir tentang apa
yang mungkin mereka lakukan pada ayahnya. Terutama karena dia mungkin
dengan sengaja memprovokasi mereka. Melihat ekspresinya, Hajime
memutuskan untuk tidak membuang waktu. Dia meraih gagang pintu, tetapi
berhenti ketika dia menyadari siapa yang sedang berteriak.
P a g e 128 | 292
“Pukulan menyedihkan macam apa itu !? Kau menyebut dirimu seorang

prajurit kekaisaran !? Masukkan kembali ke dalamnya, kau belatung tak
berguna!
Bahkan anak kucing bisa memukul lebih keras dari itu, sampah! Menurutmu
apa ini, piknik sialan !? Apakah hanya itu yang kau dapat !? Ayo, kau bahkan
tidak bisa mematahkan satu tulang pun dengan kepalan tinju itu! Kau tidak
lain hanyalah omong kosong, tanpa perut, sampah! "
“Di-diam! Kenapa kau yang mengomeliku !? ”
“Berhentilah menggerakkan mulutmu dan mulailah menggerakkan
tanganmu! Apakah kau, semacam banci? Aku bertaruh pacarmu sama
payahnya denganmu! Serasi dengan pecundang banci seperti dirimu! "
"Kau bastaaard! Jangan mengolok-olok Natasha! "
“B-Berhenti, Johan! Jika kau terus begini dia akan mati! "
"Hmph, jadi kau pengecut yang tak bertulang seperti belatung ini di sini, ya?
Sepertinya tidak ada apa-apa selain sampah di pasukan kekaisaran! Lebih baik
kau mulai menyebut dirimu tentara jalang, kau pengecut! Berhentilah
mengepakkan permen karet dan seriuslah! Pukul aku seperti kau mencoba
membunuhku! "
“Ada apa dengan pria ini !? Dia gila! Tidak mungkin dia benar-benar
rabbitmen! Orang lain tukar bagian, aku tidak bisa melakukan ini! "
“Aku juga tidak mau! Berbicara dengannya membuatku gila! ”
Sebagian besar teriakan marah datang dari Cam sendiri. Hajime dan yang
lainnya mendengarkan dalam diam. Meskipun sulit dipercaya, orang-orang yang
melakukan penyiksaan mengalami lebih banyak kerusakan mental daripada
yang disiksa. Mereka bertiga saling memandang, tanpa perasaan tertarik.
"Apakah kita perlu menyelamatkannya?" "Haruskah kita pulang?"
"Maaf, aku tahu dia seperti itu tapi tolong selamatkan dia. Aku tidak berpikir
dia akan bisa melarikan diri sendiri ... "
Shea melihat ke kejauhan, mengingat kembali tentang pria yang baik
seperti ayahnya dulu. Dia benar, tentu saja. Cam tidak akan bisa melarikan diri
sendiri, jadi mereka memang perlu menyelamatkannya.
“Hmph, menyedihkan. Sepertinya kalian bukan tandinganku, Cambantis
Elfalight Rodelia Haulia, pemburu dari jurang yang tak dikenal! "
P a g e 129 | 292
Tetapi cara dia berbicara membuatnya agak sulit untuk bersimpati dengan
nasib buruknya.
"Shea. Ayahmu pasti berubah menjadi sesuatu yang istimewa, oke. " "Mmm
... Namanya terlalu panjang untuk diingat."
"Ugh. Apakah dia punya dendam terhadapku atau sesuatu? Sepertinya dia
mencoba membunuhku dengan malu. "
Shea menutupi wajahnya dengan tangannya dan berjongkok karena malu.
Dia terpukul sangat keras karenanya. Tampaknya para penyiksa Cam sama
terkejutnya dengan ledakannya seperti putrinya.
“Apa yang kau bicarakan !? Sial, lupakan ini! Aku tidak tahan tinggal di
ruangan yang sama dengan orang gila ini! Aku akan pulang!"
"Tunggu, Johan! Kau tidak bisa mengabaikan perintahmu! Dan jangan
katakan hal-hal seperti itu, kau akan membawa kesialan ke kami! "
Hajime mendengar suara langkah kaki mendekati pintu. Aku kira aku benar-
benar berlebihan dengan orang-orang itu. Hajime meratap pada dirinya sendiri
saat mengepalkan tangannya. Saat pintu terbuka, dia mengayunkan tinjunya.
Pria malang yang dikenal sebagai Johan membuka matanya dengan terkejut
ketika dia melihat tinju terbang ke wajahnya. Sedetik kemudian, buku-buku jari
logam Hajime mengubur diri mereka di wajah Johan, dan dia dikirim terbang
melintasi ruangan.
Hajime kemudian bergegas masuk ke kamar dan melumpuhkan penyiksa
yang terkejut dengan pukulan lain yang ditempatkan dengan baik. Dia dengan
sembrono menendang dua orang yang tak sadarkan diri itu ke sudut ruangan
yang kosong dan berbalik ke arah Cam.
"Tidak mungkin ... Bos ... apakah itu benar-benar anda?"
"Ya. Kau tahu, sebenarnya aku agak terkesan bahwa kau dapat berteriak
pada mereka begitu banyak mengingat betapa terpukulnya dirimu. Kau menjadi
kuat, lebih dari satu cara ... "
Hajime memutuskan untuk tidak membahas masalah nama panggilan Cam
yang gila.
"Ha ha ha. Jadi ini benar-benar bukan mimpi ... Ohh, anda juga membawa
Yue- dono dan Shea. "
Cam dengan cepat menyadari bahwa ini bukan mimpi, dan tertawa kecil.
Meskipun lukanya hampir fatal, dia masih memiliki energi untuk tertawa.
P a g e 130 | 292
Tampaknya mereka belum menumpulkan pikiran atau indranya dengan obat-

obatan, mengingat ia mampu menganalisis situasi dengan akurat.
"Maafkan diriku karena menunjukkan pemandangan memalukan kepada
anda selama reuni kami yang telah lama ditunggu-tunggu. Saya tidak percaya
bahwa saya begitu bersemangat menghina belatung tak bertulang itu
sehingga saya bahkan tidak memperhatikan kehadiran anda ... Maafkan saya
karena membawa aib atas nama anda. "
"Ayah ... aku benar-benar tidak berpikir itu yang seharusnya kamu
khawatirkan saat ini. Kita harus menyembuhkan luka-luka itu. Khususnya luka
otak jahat yang telah kau ambil ... Dan bagaimana kau masih sangat energik
setelah dipukuli begitu banyak? "
"Semangat bertarung?"
"Program pelatihan Hajime ... mengerikan ..."
Terbebas dari pengekangannya, Cam dengan canggung menggaruk
kepalanya dengan jarinya yang patah. Dia bahkan tidak menyadari bahwa
mereka menunjuk ke arah yang salah. Responsnya terhadap Shea juga tidak
banyak membantu meningkatkan kepercayaan dirinya pada kondisi
mentalnya.
Yue menatap Hajime dengan ekspresi yang benar-benar ketakutan ketika
dia menyembuhkan luka Cam dengan sihir pemulihan. Kau tahu, apa yang
sebenarnya menyeramkan tentang ini bukan aku, tetapi kombinasi Sgt. Program
pelatihan Hartman dikombinasikan dengan roh chuuni ... Begitu Yue selesai
menyembuhkan Cam, dia melompat-lompat beberapa kali untuk memeriksa
kondisi tubuhnya. Melihat dia baik-baik saja, Hajime sekali lagi mengeluarkan
Kunci Gate.
“Aku sudah mengeluarkan yang lain dari sini. Jadi kita tidak punya alasan
untuk tetap tinggal. "
"Tapi Boss, mereka masih memiliki semua peralatan kita ..."
"Hm? Eh, jangan khawatir tentang itu. Aku membuat banyak hal yang lebih
baik saat berlatih transmutasiku. Kalian bisa memiliki beberapa di antaranya. ”
“Anda akan memberi kami perlengkapan baru? Sekarang saya
menantikannya. Kukuku. "
Muak dengan sikapnya, Shea mendorong ayahnya melewati portal dengan
desah putus asa. Hajime dan Yue mengikuti dari belakang.
P a g e 131 | 292
Mari kita kembali ke waktu beberapa menit sebelum Hajime mulai

menyusup ke dalam kastil.
Lonceng alarm ibukota tiba-tiba berdering sepanjang malam, dan pilar
cahaya besar melonjak dari pusat kota. Ia mengiris kegelapan, memotong
seluruh distrik budak tempat sebagian besar beastmen disimpan, dan
menghantam tepat ke gedung penjaga budak. Caster Lightning telah menahan
mereka,itulah mengapa gedung penjaga itu tidak dilenyapkan, dan hanya
dinding luar yang hancur. Bahkan, para prajurit di dalamnya bahkan belum
terkena langsung olehnya. Namun, sebagian besar dari mereka masih pingsan
karena gelombang kejut.
Para prajurit yang tersisa memandang ke arah sumber cahaya, dan melihat
empat sosok bertopeng berdiri di atas atap gedung di dekatnya.
"Siapa kalian !? Jangan berpikir kalian bisa menyerang tentara kekaisaran
dan lolos begitu saja! "
Salah satu prajurit berteriak dan maju.
"Dan ... ada apa dengan topeng-topeng konyol itu !? Apakah ini ide
leluconmu!? " "Hah? Tidak, tunggu kami tidak ... "
"Kamu benar-benar meremehkan kami, dasar bocah !? Topeng pink itu
pasti semacam lelucon! ”
"!?"
“Kau pikir kau terlihat imut dalam hal itu atau apalah !? Aku ingin kau tahu
bahwa topeng itu terlihat sangat menyeramkan! Dasar hentai! ”
“!? Aku tidak berusaha terlihat imut. Aku bahkan tidak terlalu menyukai
topeng ini ... Aku hanya dipaksa untuk memakainya ... Itu bukan salahku ... "
“Hei, berhentilah menghina Shizu ... Maksudku, topeng Ranger Pink, kau
orang tua yang jelek! Atau kau harus berurusan dengan diriku, Ranger Yellow! "
"Betul! Tidak ada yang salah dengan Shizu ... Maksudku, Ranger Pink
menyukai hal-hal lucu! Jika kau menghinanya lebih jauh, aku, Ranger Red,
tidak akan pernah memaafkanmu! ”
"Ya ~ Ranger Blue juga tidak akan memaafkanmu ~"
Ranger Pink merosotkan bahunya, sedih. Rekan-rekannya melangkah maju
untuk membelanya.
Misi mereka seolah-olah untuk menciptakan pengalihan sehingga Hajime
P a g e 132 | 292
akan lebih mudah menyelinap masuk, tetapi Shizuku tahu alasan sebenarnya dia
meminta mereka untuk melakukan ini. Itu agar Kouki tidak akan mengamuk dan
membuat kekacauan. Dia mengerti itu, tapi seluruh topengnya benar-benar
keterlaluan. Shizuku bersumpah untuk membalas dendam pada Hajime setelah
ini selesai.
Pada saat mereka berbicara, lebih banyak tentara kekaisaran berkumpul.
Sekarang setelah mereka memiliki cukup banyak orang, prajurit utama itu
berteriak, “ Tangkap orang-orang aneh bertopeng aneh itu!” Sayangnya,
kekaisaran ini menghadapi sekelompok anak-anak overpowered yang
menaklukkan bagian luar Labirin Orcus Besar. Kouki dan yang lainnya mulai
menjatuhkan para prajurit dalam gelombang.
“Sialan! Bajingan bertopeng itu kuat! ” "Sialan kau, Ranger Pink!"
"Apakah hanya aku, atau apakah pedang yang digunakan Ranger Red
tampak familier?"
Para prajurit mengutuk karena mereka tidak mampu menahan serangan
siswa. Tiga regu sudah jatuh. Karena tidak tahan lagi, komandan berteriak.
"Brengsek, apa yang kau orang aneh kejar !?"
Mendengar itu, Ranger Red tiba-tiba menegang. Kemudian, seolah-olah dia
melemparkan semua kebencian terpendamnya pada para prajurit, dia berteriak.
“Aku menuntut kau melepaskan semua budak beastmenmu! Paling tidak,
perlakukan mereka lebih baik daripada kotoran! "
"...Apa?"
"Aku tidak tahan betapa kau memperlakukan beastmen yang malang itu!
Hentikan kekejanmu sekarang juga! ”
Tentara kekaisaran tidak mengharapkan permintaan aneh seperti itu.
Tapi itu bisa dimengerti. Bagaimanapun, bagi kekaisaran perlakuan semacam
itu normal. Jadi mereka tidak mengerti apa yang begitu kejam tentang itu.
"Ngh. Ada apa dengan sikap itu ... Kaulah yang membuat mereka
menderita! "
"Hei ... Ranger Red. Maaf memotong perkataanmu, tetapi di dunia ini,
perspektif kita yang aneh. Jangan lupa, tujuan utama kita hanyalah
menciptakan pengalihan. "
"Aku tahu itu! Tapi mungkin kita setidaknya bisa membebaskan anak-anak
P a g e 133 | 292
... "
“Jumlah mereka terlalu banyak. Atau apakah kau mengatakan kita harus
memilih siapa yang akan diselamatkan? Apa pun itu, sudah saatnya ia harus
masuk. Sungguh menyakitkan bagiku untuk membiarkan mereka seperti ini,
tetapi untuk sekarang mari kita fokus pada tugas yang dihadapi, oke? "
"...Baik."
Bahkan melalui topengnya, keengganannya terlihat. Ranger Pink mengangguk
puas dan mengetuk sisi topengnya dengan buku-buku jarinya. Hajime telah
mengatakan kepadanya untuk melakukannya jika kekaisaran bertanya kepada
mereka apa tujuan mereka, atau apakah mereka mulai curiga bahwa mereka
berperang melawan pihak pahlawan. Surat yang terbuat dari mana melayang di
dalam topeng Shizuku. Dia tersentak kaget, dan menyaksikan ketika pesan
pertama menghilang, hanya untuk digantikan oleh satu set surat. Ini, dia secara
refleks membaca keras-keras.
"Dengarkan baik-baik, prajurit kekaisaran. Tujuan kami adalah untuk
memastikan kondisi ibukota saat ini. Kami mungkin gagal membunuh kaisar
kalian, tetapi jelas kota kalian masih menderita pukulan hebat! "
Para prajurit mendongak kaget. teman-teman Shizuku juga menatapnya
dengan heran.
"Tunggu, jangan bilang kau bajingan iblis itu!? Aku mengerti sekarang, jadi
kalian datang untuk melihat seberapa parah kalian memukul kami, ya !? ”
“Kami adalah prajurit raja iblis yang paling elit. Rangers Bertopeng! "
Ranger Pink terdengar agak histeris ketika dia menjerit seperti itu. Dia
kemudian memberi isyarat kepada rekan-rekannya untuk melakukan pose
dengannya.
Sikapnya yang kuat mengejutkan mereka agar patuh. Aku kira rumor akan
menyebar bahwa ada unit iblis elit yang berkeliling memakai topeng aneh
sekarang. Ranger Pink secara mental meminta maaf kepada iblis-iblis yang dia
tiru. Itu hampir mengesankan bagaimana Hajime berencana untuk
menyematkan setiap gangguan yang dia bisa pada iblis. Melakukan hal itu juga
mendapat manfaat tambahan dari membuat kemarahan Kouki tentang
membebaskan budak terdengar seperti sesuatu yang diinginkan iblis. Jelas itu
bisa menyebabkan masalah bagi iblis di masa depan, tapi itu bukan sesuatu
yang harus dikhawatirkan Ranger Pink. Lagipula itu bukan masalahnya.
P a g e 134 | 292
"Sebaiknya kau berhenti memperlakukan budakmu seperti sampah. Atau..."

"A-Atau apa?"
Komandan prajurit bertanya dengan takut-takut. Ranger Pink melangkah
maju dan menjawab.
"Kalau tidak, ketika kau mandi di malam hari, ketika kau tiba-tiba terbangun
dari mimpimu, ketika kau berjalan menyusuri gang yang sepi, di bawah mejamu,
di balik gordenmu, di dalam baju zirahmu, bahkan di mimpimu ... Kau akan mulai
melihat topeng. "
Meskipun dia berbicara dengan nada monoton, suaranya bernada tidak
menyenangkan. Semua prajurit menelan ludah. Kedengarannya konyol, tetapi
juga menakutkan. Ada sesuatu yang mengerikan tentang melihat topeng aneh
di mana-mana.
Misi mereka sekarang selesai, sosok itu melompat dari atap dan
menghilang ke gang samping. Para prajurit buru-buru mengejar mereka,
tetapi pada saat mereka mencapai gang, mereka menghilang ke malam hari.
Seiring berlalunya waktu, legenda Ranger Pink berubah menjadi cerita
pengantar tidur yang orang tua katakan kepada anak-anak mereka untuk
menakut-nakuti mereka. Ketika Shizuku tahu, dia bertanya-tanya mengapa
hanya dia yang diingat semua orang, tapi itu hanya cerita untuk lain waktu.
Hilangnya Haulia secara bersamaan bersamaan dengan penampilan
kelompok bertopeng yang aneh menjadi pembicaraan di kota selama
berminggu-minggu mendatang. Itu juga meninggalkan ibukota dalam keadaan
kebingungan untuk hari yang baik.
Ketika Hajime, Yue, dan Shea kembali dengan Cam, mereka disambut oleh
sorak
-sorai antusias dari seluruh Haulia. Rabbitmen itu saling menepuk-nepuk
punggung, dengan gembira saling meninju di perut, gembira saling memukul
dengan hook right, dan gembira saling menghina.
“ *Sniffle* Syukurlah. Bahkan jika mereka masih sedikit kasar, aku sangat
senang semua orang selamat. Hajime-san, Yue-san, terima kasih banyak. "
Air mata mengalir di mata Shea. Keinginannya untuk melihat keluarganya
aman akhirnya dikabulkan.
"Mmm ... Senang sekali kita berhasil tepat waktu."
Yue berdiri berjinjit dan menepuk kepala Shea. Air mata mulai mengalir.
P a g e 135 | 292
Shea menempel pada Yue seperti gadis kecil.

"Yah, banyak hal terjadi yang tidak kuharapkan, tetapi pada akhirnya
ternyata baik-baik saja. Sepertinya aku tidak harus menghapus kekaisaran
dari peta setelah semua. "
Hajime membelai telinga kelinci Shea sambil dengan santai menjatuhkan
pernyataan itu. Sedetik kemudian, Hajime mendengar suara angin kencang. Dia
mengangkat tangan dan meraih sarung hitam yang diayunkan ke kepalanya.
"Untuk apa itu, Yaegashi?"
Pemilik senjata tentu saja, Shizuku Yaegashi.
Meskipun Hajime hanya memegang sarungnya di antara jari-jarinya,
Shizuku tidak bisa menariknya terlepas seberapa keras dia mencoba. Dia
mendecakkan lidahnya dan mengerahkan semua kekuatannya.
"Aku pikir aku akan menghilangkan stressku dengan membuatmu tidak
masuk akal. Jangan khawatir, aku percaya pada hatimu yang baik, Nagumo-kun.
Aku tahu kau kedermawanan yang berjalan lebih dalam dari Palung Mariana ...
Jadi, izinkan aku mengalahkanmu sampai babak belur! "
“Apakah kau benar-benar sangat membenci pink? Dan di sini aku pikir kau
akan menyukainya. "
"Pembohong! Aku tahu persis apa yang kau cari! Kau hanya ingin membuat
kita terlihat seperti orang bodoh! Aku tidak percaya aku membiarkan diriku
mengikuti ini! Aku kira itu memang sebagian kesalahanku, tapi tetap saja! Kau
berhak mendapatkan setidaknya satu pukulan bagus untuk ini! Sekarang ambil
benjolanmu seperti laki-laki! "
"Jangan konyol ..."
Sepertinya itu membuatnya trauma lebih dari yang aku pikirkan. Tetapi juga
benar bahwa dia bisa menolak topeng jika dia benar-benar tidak ingin
memainkan peran itu. Jadi dia benar bahwa itu sebagian kesalahannya karena
membiarkannya mengikuti arus. Namun, itu tidak menghentikan lelucon Hajime
dari selera buruk. Itu juga tidak menghentikannya untuk tidak marah padanya
karena menempatkannya melewatinya.
Sayangnya untuk Shizuku, ada perbedaan besar dalam kekuatan di antara
mereka berdua. Bahkan dengan kekuatan penuh, dia tidak bisa melewati jari-
jarinya.
Tanpa ada pilihan lain, Shizuku memutuskan untuk menggunakan
P a g e 136 | 292
kemampuan khusus katana-nya. Dia hanya rela melangkah sejauh ini karena
dia yakin itu tidak akan terlalu merusak seseorang yang mengalahkannya.
"Kau picik! Roar– Thunder Blossom! ” "Oh? Heh. ”
Kilat petir berderak sepanjang sarung pedang Shizuku, tetapi Hajime sama
sekali tidak merasa sedih karenanya. Bahkan, dia tampak terkesan. Terkejut,
Shizuku berkata, “Hei, Nagumo-kun. Kenapa kau tidak terlihat terganggu sama
sekali oleh semua listrik itu? "
“Yah, maksudku, sudah berapa kali kau melihatku menembakkan railgunku
sekarang? Aku telah menembakkan listrik ke seluruh tubuhku selama
berabad- abad, kau tidak benar-benar berpikir percikan kecil itu akan
menyakiti diriku, bukan? Meskipun aku harus mengatakannya, aku terkesan
kau berhasil membuat mengaktifkan skill pedangmu. "
"Cih. Baiklah ... Aku akan mundur sekarang. Tapi kau lebih baik hati-hati.
Aku akan mendapatkanmu untuk ini suatu hari nanti, ingat kata-kataku. Dan aku
akan mendapatkan bantuan dari Sinergis kerajaan untuk membuat pedang
yang bisa digunakan. "
Shizuku dengan enggan mengambil pedangnya kembali dan
menyandarkannya lagi. Di belakangnya, Kouki dan yang lainnya menyaksikan
dengan kagum.
Mereka tidak mengharapkan siapa pun untuk mencoba dan secara serius
menantang Hajime. Kaori tersenyum pada Shizuku, sementara Yue menatapnya
dengan dingin. Dengan suara kecil, Kaori berkata, "Aku belum pernah melihat
Shizuku-chan ... pernah marah seperti ini."
"Aku pikir dia akan lebih marah."
Untuk beberapa alasan, Tio juga mengangguk setuju. "Bos, apakah anda
punya waktu sebentar?"
Tampaknya Haulia selesai dengan pertarungan reuni mereka. Menilai dari
ekspresi serius Cam, Hajime menduga bahwa apa pun ini, itu penting. Hajime
mentransmutasikan lingkaran kursi untuk semua orang untuk duduk,
menyungkurkan dirinya ke atas seorang, dan mengangguk ke arah Cam.
"Kurasa pertama saya harus menjelaskan bagaimana ini terjadi.
Sederhananya, kami terlalu percaya diri. Pada dasarnya, ini turun seperti ini ... "
Singkatnya, kisah Cam adalah ini: Kembali ke lautan pohon, unit Cam telah
mampu memusnahkan sebagian besar barisan belakang kekaisaran saat
P a g e 137 | 292
mereka mundur dari Verbergen.

Kesaksian dari beberapa tentara yang selamat, dikombinasikan dengan
fakta bahwa banyak dari unit kekaisaran tidak bergabung kembali dengan
pasukan utama menjelaskan kepada petinggi bahwa Verbergen memiliki unit
tentara baru yang terluka di atas sisanya. Karena itu, kekaisaran telah
memperkuat penjagaan mereka.
Verbergen sudah menderita satu serangan dari pasukan iblis. Tidak ada
yang tahu apa yang akan mereka lakukan. Para komandan tentara berpikir
adalah bijaksana untuk membuang prasangka mereka bahwa beastmen tidak
akan pernah meninggalkan hutan, dan berjaga jaga jika tentara datang untuk
mengambil kembali budak yang ditangkap.
Jadi ketika Cam dan yang lainnya tiba di ibukota, mereka mendapati bahwa
budak yang diambil Hoelscher dari Verbergen telah dikumpulkan semuanya di
satu tempat, alih-alih dipekerjakan. Pada saat Haulia menyadari itu jebakan,
sudah terlambat.
Cam dan yang lainnya tidak punya pilihan selain mencoba mundur setelah
jaring pengawasan kekaisaran melihat mereka.
Bagi mereka, kekaisaran juga cukup terkejut. Pasukan tak dikenal yang
mereka temukan terdiri dari rabbitmen, dari semua orang. Kelinci yang lembut
dan cinta damai yang digunakan sebagian besar sebagai budak seks oleh
kekaisaran.
Selain itu, rabbitmen ini mampu mengkoordinasikan dengan sangat baik,
dan lebih dari sekadar pertandingan untuk pasukan elit kekaisaran. Secara
alami, ini menggelitik keingintahuan petinggi kerajaan.
Hasilnya— “Mereka menangkap kami hidup-hidup dan menginterogasi kami
hari demi hari. Sebagian besar pertanyaan mereka adalah tentang siapa yang
telah mengubah kita seperti ini, dan dari mana kita mendapatkan peralatan
kami.
Mereka juga ingin tahu apa rencana jangka panjang Verbergen. Saya pikir
mereka salah mengira kami sebagai unit tempur elit yang dilatih oleh Verbergen
... Meskipun mereka hampir mengeksekusi seluruh keluarga saya dan
mengasingkan kami dari kota. Taruhan mereka tidak akan pernah sepadan itu. "
Cam dan yang lainnya sebenarnya telah mengatakan kepada penculiknya
beberapa kali bahwa mereka bukan teman Verbergen, tetapi para prajurit hanya
P a g e 138 | 292
berpikir bahwa mereka mengorbankan diri demi negara mereka. Penolakan

Haulia hanya memperkuat keyakinan kekaisaran.
Gahard khususnya telah terpikat dengan Cam dan yang lainnya. Matanya
berbinar seperti anak kecil dengan mainan baru ketika dia melihat betapa
kuatnya keinginan para tahanannya.
"Dan? Aku yakin kau tidak ingin hanya membuat alasan mengapa kau
ditangkap. Apa yang ingin kau katakan? "
"Maafkan saya, Bos. Beralih ke topik utama, keluarga kami telah
berkembang sejak kami merekrut rabbitmen baru ke klan Haulia. Saya sedang
berpikir untuk mengambil pasukan Haulia kami yang baru dan lebih baik - dan
pergi berperang dengan kekaisaran. "
Waktu terhenti. Deklarasi Cam membuat semua orang terpana. Yah,
semua orang kecuali Hajime dan yang lainnya Haulia. Yang lain tidak dapat
memahami apa yang baru saja dia katakan, atau mungkin mereka hanya
sangat terkejut mereka tidak tahu harus berpikir apa. Kicau jangkrik adalah
satu-satunya suara yang bisa didengar.
Akhirnya, Shea memecah kesunyian.
“A-Apa yang baru saja kau katakan, Ayah? Apa aku salah mendengarmu?
Kedengarannya seperti kau bilang kamu akan pergi berperang dengan
kekaisaran ... "
“Kamu dengar dengan benar, Shea. Seperti yang aku katakan, aku
berencana untuk berperang melawan Kekaisaran Hoelscher. "
Shea mencoba yang terbaik untuk membuatnya tetap tenang, tetapi
konfirmasi Cam menyebabkan warna mengering dari wajahnya.
“J-Jangan konyol! Apa yang kau pikirkan!? Aku tahu kau sudah menjadi
ayah yang jauh lebih kuat, tetapi kau hanya memiliki 100 orang! Kamu akan
melawan kekaisaran hanya dengan itu !? Apakah kau kehilangan akal sehat !?
Apakah melihat kawanmu ditangkap membuatmu begitu marah hingga tidak
bisa berpikir jernih !? ”
"Aku tidak melakukan ini untuk membalas dendam, Shea. Dan aku sangat
waras. Dengarkan saja— "
"Tidak ada yang kau katakan akan meyakinkan telinga kelinci ini! Jika kamu
tidak setelah balas dendam, maka apakah kau terlalu percaya diri !? Jika kau
benar-benar berpikir kamu bisa menang, keluarkan pedangmu. Kau harus
P a g e 139 | 292
mengalahkan aku sebelum aku membiarkanmu menyerang kekaisaran! Aku

akan membuatmu masuk akal! "
Shea mengambil Drucken dari Treasure Trovenya dan memutarnya di
kepalanya. Dari sudut pandangnya, menantang kekaisaran adalah bunuh diri.
Dan fakta bahwa Cam membawa keluarganya ke kematian membuat dia marah.
Mana biru pucat berputar di sekelilingnya, dan tekanan yang keluar dari
dirinya terasa jelas. Dia sangat mengintimidasi sehingga Kouki dan yang
lainnya pun menelan ludah dan mundur beberapa langkah.
Biasanya, Shea adalah gadis ceria yang tidak pernah benar-benar marah.
Yang saat ini sedang sangat marah. Namun, Cam tidak mundur sama sekali.
Bahkan dengan palu Shea yang ditusukan di depan wajahnya, dia terus menatap
putrinya dengan tenang.
Mereka berdua melotot, atau mungkin hanya saling menatap selama
beberapa detik sebelum akhirnya Hajime memutuskan untuk masuk. Sebelum
ada yang tahu, dia ada di belakang Shea dan mulai membelai ekornya yang
berbulu halus.
“Hyaaah !? Apa yang sedang kau lakukan!? Aah, berhenti, bukan ekorku!
Hajime- shan, hentikaaaan! "
Kekuatan terkuras dari anggota tubuh Shea ketika Hajime terus
meraba-raba dirinya. Dia jatuh berlutut, terengah-engah, dan melotot padanya.
Dia tidak keberatan disentuh olehnya, tetapi ada waktu dan tempat untuk
semuanya, dan ini bukan waktu atau tempat yang pas.
Sebagai tanggapan, Hajime tersenyum dan mulai membelai telinganya. Tidak
seperti sebelumnya, gerakan tangannya lebih lembut daripada erotis.
Pada awalnya Shea marah pada Hajime karena mengganggu dia selama
percakapan serius, tetapi ketika dia terus membelai telinganya, dia mulai santai.
“Apakah kau sudah sedikit tenang? Cam bahkan belum selesai berbicara.
Kau setidaknya bisa menunggu sampai dia menjelaskan rencananya sebelum
mengalahkannya, bukan? "
"Ugh ... kau benar ... Maaf. Aku membiarkan emosiku menjadi lebih baik
dariku. Aku baik-baik saja sekarang. Maaf, Ayah. "
Telinga kelinci Shea terkulai dalam permintaan maaf. Cam tersenyum dan
menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada yang salah dengan mengkhawatirkan keluargamu. Kau tidak
P a g e 140 | 292
perlu meminta maaf. Aku juga minta maaf, aku harus memilih kata-kataku lebih
baik. Aku sudah menghabiskan banyak waktu berteriak pada orang yang aku
lupa bagaimana berbicara seperti orang normal ... Hehehe, meskipun aku harus
mengatakan ... "
"A-Apa? Kenapa kau tertawa seperti itu, Ayah? "
"Aku senang kau tampak bahagia. Kau sudah jauh lebih dekat dengan Boss
sejak kita bertemu terakhir, aku mengerti. Cara dia memandangmu sekarang
benar-benar berbeda dari ketika kamu pertama kali pergi. Apakah ini berarti
aku akan segera mendapatkan cucu? "
“Apa— C-Cucu !? Apa yang kau katakan, Ayah !? I-Ini masih terlalu dini
untuk ... " Shea memerah dan memandang dengan malu-malu ke arah Hajime.
Semua Haulia yang lain menyaksikan dengan senyum di wajah mereka.
Orang-orang ini sudah kurang ajar... Hajime berpikir sendiri. Dia benar-benar
mengabaikan pandangan Shea dan bertanya pada Cam,
"Cam, tentu saja kau tidak memberitahuku semua ini karena kau ingin
meminta bantuanku, kan?"
“Haha, hilangkan pemikiran seperti itu. Hanya saja, saya hanya bisa
membuat keputusan ini karena anda mengajari kami cara melawan, Bos. Jadi
saya pikir itu benar bahwa saya memberi tahu anda. "
Cam tersenyum. Tampaknya dia benar-benar bermaksud menyerang
kekaisaran hanya dengan Haulia. Tekad mereka juga nyata. Mereka tidak
tergila-gila oleh pemikiran balas dendam, atau melebih-lebihkan kemampuan
mereka hanya karena mereka memenangkan beberapa pertarungan. Namun,
apakah mereka direncenakan atau tidak, itu masih sembrono. Cam pasti
punya alasan yang sangat bagus untuk memilih jalur ini.
"Apa alasanmu pergi berperang?"
"Sekarang ini mengejutkan, anda benar-benar peduli? Saya pikir itu tidak
masalah bagi anda ... "
"Jika kau menemukan tekadmu karena apa yang aku ajarkan padamu,
maka alasanmu begitu gegabah secara teknis adalah kesalahanku. Jika hanya
itu, aku masih tidak peduli, tapi ... "
Hajime melirik Shea. Dia jelas masih khawatir tentang keluarganya.
Telinganya yang kelinci masih terkulai.
Cam tersenyum dan mengangguk mengerti.
P a g e 141 | 292
"Saya mengerti. Yah, seperti yang saya katakan sebelumnya, kita rabbitmen
sekarang telah menarik perhatian kaisar. Dia sangat tertarik dengan apa yang
kami mampu. Semua orang di kekaisaran, termasuk kaisar, percaya mungkin
benar. Mereka percaya bahwa yang lemah harus tunduk pada yang kuat. Itu
meresapi setiap bagian dari masyarakat mereka. "
"Jadi yang ingin kau katakan adalah bahkan jika kau melarikan diri, dia akan
mulai berburu rabbitmen? Bukan untuk membunuh, tapi untuk membuat
budaknya? "
"Tepat. Ketika kami disiksa, kaisar datang kepada saya secara pribadi dan
mengatakan ia bersedia mengeluarkan kami dari sini jika kami menjadi
budaknya. Tentu saja, saya hanya meludahi wajahnya, tapi ... "
"Bagus, ketua!" Haulia yang lain berteriak dalam semangat. Kouki, di sisi lain,
terpana. "Dia meludahi wajah Gahard !?" Keterjutannya bisa dimengerti. Cam
mungkin adalah orang pertama yang menjadi beastman atau bukan, yang
pernah meludahi wajah kaisar.
Bahkan Hajime mengangguk sebagai penghargaan.
“Sayangnya, itu hanya membuatnya semakin menyukai kami. Dia
mengatakan sesuatu yang sangat arogan tentang betapa menariknya jika dia
menangkap semua rabbitmen di Haltina dan melatih mereka dengan cara yang
sama seperti saat kita dilatih. Masalahnya adalah, saya bisa tahu dari
wajahnya bahwa dia serius. Tidak ada keraguan bahwa dia akan menyerang
Haltina lagi dan menangkap rabbitmen sebanyak yang dia bisa. "
Lebih buruk lagi, kali ini mereka tidak akan digunakan sebagai budak seks,
tetapi sebagai tentara.
Cam menghela nafas.
"Verbergen masih belum pulih dari dua serangan terakhir. Itu tidak akan
bertahan sepertiga. Jadi, jika kaisar menuntut mereka menyerahkan semua
rabbitmen di wilayah mereka dengan imbalan tidak diserbu ... "
"Aku mengerti. Jika kau tetap bertahan, kau akan kehabisan opsi. Semua
saudaramu akan berakhir sebagai budak. "
"Tepat. Jika yang saya inginkan hanyalah melindungi Haulia, melarikan diri
dari cengkeraman kekaisaran akan menjadi tugas yang sederhana. Tetapi
saya menolak untuk duduk diam ketika rabbitmen lain dirampok masa depan
mereka
P a g e 142 | 292
... karena kita, tidak kurang. ”Cam berada dalam situasi yang jauh lebih
menyedihkan daripada yang dipikirkan Hajime.
Seperti yang Cam katakan, jika mereka hanya ingin melindungi diri
mereka sendiri, mereka dapat dengan mudah bersembunyi di lautan pohon dan
melakukan perang gerilya tanpa henti. Tetapi melakukan hal itu berarti
menyerahkan semua rabbitmen lain pada nasib yang lebih buruk daripada
kematian. Jika mereka menolak menjadi prajurit untuk kaisar, para wanita dan
anak-anak akan dijual sebagai hewan peliharaan sementara para pria semua
akan terbunuh.
"Tapi kau tidak jujur berpikir kau bisa melawan kekaisaran hanya dengan
seratus orang, kan?"
"Tentu saja tidak. Pertempuran langsung akan membuat kita kalah dalam
hitungan detik. Tapi kita adalah rabbitmen. Kita lebih baik dalam menyelinap
daripada ras lain. "
Cam menyeringai penuh kemenangan. Menyadari niat mereka, Hajime
menjawab.
"Kau akan membunuh mereka?"
"Tepat. Kami akan menunjukkan kepada kekaisaran jika ada konsekuensi
untuk memamerkan taring mereka pada kami. Setiap kali mereka sendirian,
setiap kali mereka tidak berjaga-jaga, mereka tiba-tiba akan menemukan pisau
di tenggorokan mereka ... Dengan melakukan itu, mudah-mudahan mereka
akan mulai takut pada kita. Mereka akan menyadari bahwa kita bisa berada di
mana saja, kapan saja, dan membunuh mereka dengan lebih dari 400 cara
berbeda.
Mereka akan belajar bahwa kita tidak lebih lemah atau lebih rendah dari
mereka, dan bahwa membuat musuh dari kita adalah kesalahan terburuk
dalam hidup mereka. "
"Apakah menurutmu kaisar tidak melakukan tindakan pencegahan terhadap
pembunuh atau semacamnya?"
"Tentu saja tidak. Tetapi tujuan kami tidak akan menjadi kaisar sendiri.
Hanya orang-orang yang dekat dengannya. Bahkan jika dia dapat melindungi
dirinya setiap saat, tidak ada cukup penjaga untuk melindungi semua pejabat
kekaisaran. "
"Cam, kau tidak memberitahuku semua ini karena kau ingin meminta
P a g e 143 | 292
bantuanku, kan?"
"Ini adalah yang terbaik yang bisa kita harapkan untuk dilakukan dengan
kekuatan kita saat ini, tetapi saya pikir itu akan bekerja dengan cukup baik.
Selama kita bisa membuat kekaisaran meninggalkan kita sendirian, kita akan
berhasil. "
Rencana yang licik. Hajime berpikir sendiri. Tetap saja, itu jauh lebih realistis
daripada mencoba membunuh kaisar atau keluarganya. Namun, rencana seperti
ini perlu waktu untuk mulai berlaku. Tidak ada jaminan bahwa kekaisaran tidak
akan mencoba semacam serangan balasan pada waktu itu.
Sangat mungkin bahwa kekaisaran akan mulai mengumpulkan semua dan
membunuh semua rabbitmen sebagai pembalasan sebelum Haulia melakukan
cukup kerusakan untuk memaksa kekaisaran ke meja negoisasi. Rencana Cam
adalah pertaruhan besar. Satu dengan peluang yang cukup rendah, pada saat
ini.
Tetapi mereka harus mencoba, atau tidak ada masa depan untuk rabbitmen.
Haulia yang lain telah menguatkan diri mereka juga.
"Ayah ... Kalian ..."
Shea merosotkan bahunya. Sekarang setelah Cam dan yang lainnya
melarikan diri, dia tahu bahwa kaisar sekarang memiliki alasan politis untuk
mengejar rabbitmen bersama dengan alasan pribadi.
Satu-satunya pilihan yang tersisa bagi Haulia adalah melarikan diri dan
menyerahkan setiap kelinci lainnya sebagai budak, tunduk pada kekaisaran, atau
mempertaruhkan nyawa mereka dalam satu pertarungan terakhir.
"Shea, jangan membuat wajah itu. Sebelumnya, yang kami lakukan hanyalah
lari ketakutan, hak-hak kami diinjak-injak, dan mengatakan pada diri sendiri
bahwa kami tidak punya pilihan selain menerimanya. Tetapi sekarang kita
memiliki kemampuan dan kesempatan untuk melawan. Tidak ada yang bisa
membuat kita lebih bahagia. "
"Tapi-"
“Shea, pertarungan ini bukan hanya tentang hidup. Kita perlu menang untuk
mendapatkan hak kita untuk tetap hidup. Sehingga kita bisa mengangkat
kepala kita dan dengan bangga menyebut diri kita Haulia. Tidak peduli
seberapa kuat kita dapatkan, jika kita melarikan diri di sini, kita tidak berbeda
dengan orang- orang lemah seperti dulu. Dan itu adalah satu hal yang tidak akan
P a g e 144 | 292
pernah diriku terima. ”

"Ayah..."
“Kau harus terus melihat ke depan, Shea. Kau tidak dapat membuang waktu
untuk mengkhawatirkan kami. Kau membuat keputusan, ingat? Kamu
memutuskan untuk pergi dengan bos, ke mana pun itu membawamu. Jangan
lupa tekad itu, dan terus bergerak maju. "
Cam berbicara bukan sebagai pemimpin sukunya, tidak juga sebagai
jenderal pasukannya, tetapi sebagai seorang ayah yang peduli pada putrinya. Dia
tidak ingin putrinya terjebak bersama dengannya, tidak dapat bergerak maju
dengan orang-orang yang dia inginkan.
Shea menggantung kepalanya, air mata menggenang di sudut matanya.
Cam mengawasinya selama beberapa detik lebih lama sebelum kembali ke
Hajime. Tatapannya sepertinya berkata "Jaga dia untukku."
Kouki berdiri, mungkin bermaksud mengumumkan keinginannya untuk
membantu jika Hajime tidak mau, tetapi Shizuku memukul bagian belakang
kepalanya dengan katananya, dan duduk kembali. Mungkin karena semua
tekanan baru-baru ini, penanganan Shizuku terhadap Kouki lebih kasar dari
biasanya.
Sementara itu, Hajime tetap diam. Shea berbalik kepadanya, kemungkinan
besar untuk meminta bantuannya lagi. Tapi sebelum dia bisa membuka mulut,
Cam memotongnya.
"Shea!"
Shea melompat dan berbalik ke arahnya. Cam tidak punya keinginan untuk
meminta bantuan Hajime. Adalah kesalahannya sendiri bahwa dia jatuh pada
perangkap musuh, dan sebagian kesalahannya sendiri bahwa dia membawa
perhatian Gahard ke mereka. Jika dia mengandalkan kekuatan Hajime untuk
menyelesaikan masalah ini baginya, itu tidak akan berbeda dari sebelumnya.
Seperti yang dia katakan sebelumnya, ini adalah perjuangan untuk
membuktikan kepada dunia bahwa rabbitmen memiliki hak untuk hidup sama
seperti orang lain.
Shea juga tahu itu. Dia tahu juga seperti yang mereka lakukan betapa
menyakitkan untuk selalu melarikan diri. Dan saat ini, dia menghargai harga
dirinya sebagai salah satu teman Hajime dan Yue. Tapi dia tidak bisa
membantu tetapi khawatir mengetahui seberapa jauh rencana mereka.
P a g e 145 | 292
Pada akhirnya, Shea terdiam, tidak yakin harus berkata apa. Hajime
menghela nafas, menggaruk kepalanya, dan menatap Yue dengan tatapan
bertanya.
Seperti biasa, Yue tidak perlu kata-kata untuk mengetahui apa yang
dipikirkannya. Ekspresinya melunak, dan dia mengangguk setuju.
Hajime tersenyum kecil dan berbalik ke arah Shea. "Shea."
"Hajime-san ..."
Secercah harapan samar menyala di mata Shea. "Aku tidak akan
berpartisipasi dalam pertarungan ini." "Uuu ... aku ... mengerti."
Namun, kata-kata Hajime membawanya kembali ke sudut air matanya.
Kouki berdiri untuk memprotes lagi, tetapi Shizuku menusuk samping dan
menyentaknya dengan arus listrik yang cukup kuat untuk membuatnya pingsan.
Sementara itu, Hajime tersenyum gembira dan meremas pipi lembut Shea.
"Tunggu sebentar, jangan langsung sampai pada kesimpulan yang salah.
Aku hanya mengatakan aku tidak ikut serta dalam pertarungan, bukannya aku
tidak akan membantu. "
“Huh?” Shea menatapnya dengan bingung.
Merasakan niat Hajime, Cam dan Haulia saling bertukar pandang.
"Haulia perlu memamerkan kekuatan mereka di sini, atau pertarungan ini
tidak ada artinya. Mereka perlu menunjukkan pada kekaisaran bahwa jika kau
mengacaukannya, kau akan terbakar. Jika aku bertarung dengan mereka, itu
tidak akan mengubah apa pun. Itu hanya akan memberi tahu kekaisaran bahwa
mereka dapat mulai mengejar para beastmen lagi begitu aku pergi. Itu tidak
akan melakukan apa-apa tentang prasangka mendalam yang dimiliki manusia
terhadap beastmen. Tapi lebih dari segalanya, Cam ingin memenangkan
pertarungan ini dengan kekuatannya sendiri, jadi aku tidak akan ikut campur. ”
Hajime kemudian menoleh ke Cam.
"Tapi jika maskot imut kita membuat wajah seperti itu, tidak mungkin aku
hanya akan diam dan tidak melakukan apa-apa."
"T-Tapi, Bos ... Apa yang anda sarankan?"
Dalam menghadapi kebingungan Cam, Hajime tersenyum tanpa rasa takut.
"Cam. Tidak, kalian Haulia semua. Tidak mungkin aku membiarkan kalian
menggunakan rencana yang sangat menyebalkan sehingga membuat Shea
P a g e 146 | 292
menangis. Jika kalian melakukan ini, bilah kalian akan mencapai kaisar. Pegang
rambutnya, kalahkan, dan tunjukkan kepada semua kerabat, teman, dan
bawahannya bahwa mereka tidak cocok untuk kalian. Taklukkan ibukota hanya
dalam satu malam, dan tunjukkan bajingan kekaisaran yang telah mereka dulu
lakukan! Ajari mereka bahwa tidak ada tempat yang aman dari pedang Haulia!
Bahwa di mana pun mereka bersembunyi, telinga kalian akan menemukannya!
Bahwa siapa pun yang menjadikan diri mereka musuh Haulia akan berarti akhir
yang menyakitkan! Ukir namamu ke dalam sejarah kekaisaran! ”
Keheningan mengikuti setelah pidato Hajime. Semua orang kewalahan
oleh semangatnya. Suara semua orang menelan ludah bergema sepanjang
malam. Kemudian, Hajime memelototi semua orang selama beberapa detik
sebelum menghela napas dalam-dalam.
"Di mana balasanmu, kalian belatung yang tak berguna !?" Dia menggelegar
dengan suara lebih keras daripada guntur.
“H-Huh !? S-Sir, yes sir "
"Aku tidak bisa mendengarmu! Kalian menyebut itu seruan pertempuran !?
Inikah cara kalian bertarung selama ini, dasar pengecut !? ”
"Sir, no sir!"
"Kalau begitu buktikan padaku, Kalian bajingan! Buktikan bahwa kalian adalah
pejuang, dan bukan belatung! "
“Hoooah! Hooooah! Hooooaaah! ”
"Penggal siapapun yang menghalangi jalanmu dengan pedang murni!"
"Penggal kepala! Penggal kepala! Penggal kepala!"
"Kalian bajingan akan menjadi bintang utama pertarungan ini! Lebih baik
kalian tidak mengacaukan kesempatan yang aku buat untukmu, kalian dengar
itu !? ” "Aye, aye, sir!"
“Baiklah, kalau begitu mari kita lihat semangat juangmu! Kalian 120 Haulia
baru dan yang lebih baik ..."
"......"
"Pergi dan jatuhkan ibukota kekaisaran!" "Yahaaaaaaaaaaaaaaaa!"
Meskipun Cam dan yang lainnya tidak tahu peluang apa yang dirujuk Hajime,
siapa pun yang berakal sehat akan berpikir mustahil menjatuhkan ibukota, dan
dalam satu malam tidak kurang.
P a g e 147 | 292
Tetapi Haulia terlalu bersemangat oleh pidato Hajime untuk khawatir

tentang itu. Bos tercinta mereka mengatakan bahwa dia secara pribadi akan
membuka pintu untuk kemenangan bagi mereka.
Jika mereka setidaknya tidak bisa menghilangkan hambatan di luar pintu
itu, maka mereka tidak pantas menyebut diri mereka Haulia. Jika mereka gagal
di sini, mereka akan membawa rasa malu abadi ke nama bos mereka.
Karena itu, Haulia menguatkan tekad mereka dan bersiap untuk
menjatuhkan ibukota kekaisaran. Tangisan mereka yang gaduh menggema
sepanjang malam berbintang.
"Uh, Shizushizu, orang-orang itu mulai membuatku takut."
"Tidak apa-apa, Suzu. Aku juga takut ... Tapi, aku lebih takut dengan apa
yang Hajime rencanakan daripada rabbitmen. "
"Nagumo itu ... Hehe, aku tidak pernah berpikir dia akan menjadi salah satu
Sersan. Panutan Hartman juga. Siapa yang tahu kau adalah pria sejati? ”
“Ryutarou !? Jangan bilang kau menyetujui semua ini !? Ini benar-benar
gila! ”
Shizuku dan yang lainnya menyaksikan dengan tercengang saat Haulia
masuk ke dunia mereka sendiri. Kecuali Ryutarou, yang menghormati pilihan
panutan Hajime untuk sersan latihan.
“Mmm, harus kukatakan, itu cukup mengesankan. Mengubah rabbitmen
yangdamai menjadi pejuang bukanlah prestasi yang berarti. Aku kira aku harus
mengharapkan seperti yang diharapkan dari Master. Dan untuk berpikir dia
bermaksud menjatuhkan kekaisaran dalam satu malam. Aku mulai
bersemangat sekarang ... Meskipun aku berharap dia akan menghina diriku
dengan semangat seperti itu. "
"Diam, kau naga hentai." "Huh!? Haaah, haaah ... "
“Bisakah kau pelankan suaramu, Tio-san? Lebih penting lagi, apakah kau
melihat ekspresi Shea, Yue? Dia terlihat sangat bahagia. Senyum itu sangat
imut bahkan jantungku berdetak kencang. ”
"...Ya. Lagipula, Hajime melakukan ini sehingga Shea tidak akan menangis ...
Itu wajar dia akan bahagia. "
"Aku tau. Pasti terasa sangat menyenangkan ~ Aku harap Hajime-kun
melakukan sesuatu seperti itu untukku suatu hari nanti. ”
P a g e 148 | 292
Dengan pengecualian dari orang hentai penduduk setempat, Yue dan yang
lainnya terpikat oleh senyum berseri-seri Shea. Yue tahu hal-hal akan berubah
seperti ini sejak awal, tetapi bibirnya masih melengkung menjadi senyum tipis
ketika dia melihat ekspresi ceria Shea. Kaori juga tersenyum lega. Meskipun
dia tidak bisa menahan sedikit kecemburuan dari nadanya.
Setelah sorak-sorai selesai, Hajime mulai bekerja merinci rincikan
rencananya. Begitu mereka selesai menyelesaikannya, semua orang pergi
beristirahat sebelum pertempuran yang menentukan. Sepanjang malam, Shea
menempel pada Hajime seperti lem. Dia tidak ceria seperti biasanya, tetapi dia
juga tidak tertekan. Sebaliknya, dia tampak aneh malu-malu, dan terus memerah
setiap kali dia menyentuh Hajime. Bahkan dalam tidurnya, telinganya yang
kelinci terus menyapu Hajime berulang-ulang. Seolah dia ingin memastikan dia
masih ada di sebelahnya.
Dua sosok duduk di singkapan berbatu di bawah sinar fajar. Hajime dan
Yue. Mereka bangun lebih awal dari biasanya. Matahari baru saja mulai
menjulang di arah timur.
Secara teknis, hanya Hajime yang duduk di atas batu. Yue sedang duduk di
pangkuan Hajime. Satu-satunya orang yang bangun saat ini adalah Haulia yang
berjaga-jaga. Namun, batu yang diduduki Hajime ada di titik buta para penjaga,
sehingga mereka berdua bisa menghabiskan waktu bersama untuk pertama
kalinya dalam beberapa saat.
Mereka duduk bersama dalam keheningan yang damai saat mereka
menyaksikan matahari terbit.
Tiba-tiba, Yue mengambil kepalanya dari bahu Hajime dan mencium
tengkuknya. Suara basah ciumannya memecah keheningan.
"Dari mana datangnya?"
"Mmm ... Aku merasa seperti itu, setelah mengingat apa yang terjadi
semalam."
Dia tentu saja mengacu pada deklarasi Hajime bahwa mereka akan
menjatuhkan ibukota.
Apa hubungannya dengan dia menciumnya, meskipun, Hajime tidak tahu. Dia
mengunci mata dengan Yue dan memiringkan kepalanya dengan ragu.
"Kau menaruh perasaan Shea atas misimu. Aku senang bahwa kau sangat
peduli padanya. Dan ada banyak hal yang aku sayangi sekarang. Aku sangat
P a g e 149 | 292
senang bahwa aku ... " Saat dia berbicara, Yue menciumnya lagi.
Ah, aku mengerti sekarang.
"Apakah ini berarti Shea juga spesial untukmu sekarang?"
"Yah, tidak juga. Dia jelas salah satu orang yang paling aku sayangi di
dunia, tapi
... Kau satu-satunya yang spesial, Yue. "
"Mrr ... Meskipun aku baik-baik saja dengan Shea. Tapi aku juga senang. "
Yue menatap Hajime, keduanya khawatir dan bahagia. Shea adalah teman
pertama yang dibuat Yue setelah keluar dari jurang, dan dia memperlakukan
Shea seperti adik perempuannya. Bagi Yue, Shea sama istimewanya dengan
Hajime, hanya untuk alasan yang berbeda.
Itulah sebabnya dia rela membiarkan Shea menjadi seseorang yang
“spesial” untuk Hajime, gelar yang tidak akan dia serahkan kepada orang lain.
Jadi, sementara dia senang dengan kata-kata Hajime, dia juga berharap dia
berhenti bersikap keras kepala.
Sementara itu, Hajime menemukan dorongan Yue bahwa ia membuat
haremnya menjengkelkan. Dia kesal karena dia benar-benar ingin dia
menganggap orang lain sama istimewanya. Dia memutuskan untuk membalas
dendam dengan menghujaninya dengan ciuman sampai dia tidak bisa lagi
memikirkan orang lain.
"Mmm ... Mmm ... Haumf ... Haji ... Mmm ..."
Saat matahari mulai terbit, bayangan mereka tumbuh. Karena seberapa
dekat mereka, tampak seperti mereka adalah satu bayangan, kecuali pada saat
mereka berpisah untuk menarik napas.
Setelah beberapa menit, pipi Yue memerah, bibirnya mengilap karena air
liur, dan matanya dipenuhi kerinduan.
P a g e 150 | 292
P a g e 151 | 292
Saat mereka akan mengambil langkah selanjutnya, Hajime mendengar

seseorang memanggilnya dari balik batu tempat dia duduk.
"Oooi, Nagumo. Kau disini?"
Tampaknya Kouki menginginkannya sesuatu darinya. Dia pasti pergi
mencarinya ketika dia melihat Hajime tidak ada di kantong tidurnya. Matahari
telah terbit sepenuhnya sekarang, dan sudah saatnya semua orang akan
bangun.
"Cih, tentu saja dia yang akan mengganggu kita. Aku ingin dia belajar sihir
kuno sehingga kita mendapat bantuan ketika ada selusin Noint yang mengejar
kami, tapi ... itu mulai terasa lebih banyak masalah daripada nilainya. "
Menggerutu, Hajime berusaha berdiri. Namun, Yue tidak akan membiarkan
itu terjadi.
"Aku tidak akan membiarkanmu melarikan diri, Hajime. Mmph. " "Hei Ap—
Mmmph."
Dia mendorongnya kembali dan memotong protesnya dengan ciuman.
Hajime jatuh mundur ke atas batu, tetapi dia tidak jatuh tanpa perlawanan.
Bahkan ketika Yue sedang mengangkang dia, dia berusaha menciumnya
kembali.
"Kouki, apakah kau menemukan Nagumo-kun?"
"Yah, kupikir aku merasakan seseorang di sini, tapi— !?" Shizuku, Suzu, dan
Ryutarou berjalan di belakang Kouki.
Di tengah menjawab pertanyaan Shizuku, Kouki berhenti. Pemandangan
yang dilihatnya saat memutari batu besar itu mengejutkannya dalam
keheningan. Bingung mengapa dia hanya berdiri di sana, Shizuku dan yang
lainnya berjalan menghampirinya dan mengintip di sekitar batu besar juga.
Ketika mereka melihat Hajime dan Yue, mereka juga menjadi kaku.
Saat itu, Shea, Kaori, dan Tio juga tiba. Setelah melihat Kouki dan yang
lainnya hanya berdiri di sana, mereka pergi untuk melihat sendiri apa yang
begitu mengejutkan.
“Heeeeeeeeeeeeeeeeeey! Apa yang kalian pikir kalian lakukan, menggoda hal
pertama di pagi hari !? ”
"Mmm, mau bergabung, Shea?" "Tunggu, aku bisa? Dalam hal ini..."
"Benar-benar tidak! Dan Yue, menjauh dari Hajime-kun saat ini juga! Kau
P a g e 152 | 292
membuatku iri — maksudku, ini tidak benar! "

“Hmph, jika Shea diizinkan, maka aku juga harus, kan? Yang aku minta
adalah kamu menghukum diriku ... ”
Setelah melihat kekacauan yang terjadi di sekitarnya, Hajime dengan
enggan mengangkat Yue darinya dan berdiri.
Dia menenangkan Shea, yang akan melompati saran Yue, dengan tusukan
tajam ke perut, menghibur Kaori, yang menangis karena iri, dan menenangkan
Tio dengan memukul pantatnya sesuai keinginannya. Kouki dan yang lainnya
tidak tahan untuk terus menonton, dan mundur dengan tergesa-gesa.
Suzu telah benar-benar hancur dan telah mengulangi “Jadi seperti inikah
orang dewasa ...” berulang-ulang, jadi Shizuku harus membawanya keluar.
Meskipun wajah Shizuku semerah Suzu.
Pagi itu menandai awal serangan balik Haulia. Itu adalah awal yang
ceroboh sehingga membuat semua orang, bahkan orang-orang yang terlibat,
tercengang.
P a g e 153 | 292
BAB III – Cobaan Sang Putri

Mari kita putar kembali jam ke beberapa hari sebelumnya, ketika Liliana dan
para pengawalnya diturunkan di dekat ibukota. Setelah meninggalkan Fernir,
mereka menaiki kereta yang dia bawa untuk perjalanan.
Saat dia mengalahkan semua utusan dan diplomat yang dia kirimkan, [ TN
: Waktu battle sama kouki di vol 1 ] Liliana meragukan kekaisaran itu tahu dia
akan datang. Itu membuatnya merasa agak minta maaf atas semua keributan
yang akan ditimbulkan kedatangannya yang tiba-tiba, tetapi saat ini tidak ada
waktu untuk di sia siakan.
Paling tidak, dia mengirim penjaga kerajaan di depannya untuk memberi
kastil peringatan awal tentang kunjungannya. Itu seharusnya cukup.
"Kota ini tampaknya dalam keadaan siaga tinggi, Yang Mulia." Salah satu
pelayannya, Helina, mengatakan itu ketika dia menjulurkan kepalanya ke luar
jendela kereta.
Akhirnya, Liliana mengerutkan kening dan menjawab.
“Ini pasti karena serangan iblis baru-baru ini. Aku sudah banyak mendengar
dari Haulia, tetapi tampaknya penyerangan ini benar-benar memakan korban. "
"Dan untuk berpikir, ini bahkan bukan pasukan utama mereka. Syukurlah
anak itu muncul untuk melindungi kita. Tanpa dia, aku ragu ibukota kita akan
selamat. ”
"Memang..."
"Jika kamu bisa meyakinkannya untuk tetap bersama kerajaan, masa depan
negara kita akan aman ..."
"Aku rasa begitu..."
Untuk beberapa alasan, Helina menatap Liliana dengan sangat teliti. "Jika
kamu bisa meyakinkannya untuk tinggal, negara kita akan aman."
“Kenapa kau terus mengulangi kalimat itu !? Dan kenapa kau menatapku
seperti itu !? ”
Helina memandang Liliana dari atas ke bawah, seolah-olah menilai dirinya.
Kemudian, dengan napas putus asa, dia berbicara sekali lagi.
"Jika kamu bisa melakukan itu, dia akan menjadi raja baru kita ..."
"Seperti yang aku katakan, mengapa kau harus tetap ... Tunggu, apa yang
P a g e 154 | 292
baru saja kau katakan? Dan apa sebenarnya keluhan itu, doakan? Apa
sebenarnya tentang tubuhku yang membuatmu begitu kecewa !? ”
Helina telah menjadi salah satu pelayan Liliana sejak kecil. Selama
bertahun- tahun, Helina telah mendukung tuan putri dari bayang-bayang.
Dan Liliana menganggap Helina sebagai salah satu dari sedikit teman yang
bisa benar- benar terbuka baginya. Meskipun kecenderungan Helina untuk
dengan santai menghina teman-temannya tidak begitu terpuji.
Pada saat Liliana menginterogasi pelayannya, kereta tiba di gerbang
kastil. Pasangan itu ditunjukkan ke kamar mereka tanpa insiden, dan diberitahu
bahwa Gahard akan mengadakan audiensi di malam hari.
Malam itu, Liliana berjalan ke ruang audiensi. Ketika dia melangkah masuk,
dia menemukan Gahard menunggu dengan senyum di wajahnya.
Gahard D Hoelscher, kaisar Kekaisaran Hoelscher, berusia akhir lima
puluhan, tetapi tampak seperti seorang pria sepuluh tahun lebih muda, dan
memiliki vitalitas dan energi seorang pria dua puluh tahun di bawahnya. Rambut
abu-abu perak berkilau, tatapan tajam, dan otot-otot menonjol membuatnya
jelas bahwa dia belum membiarkan usia tua menjadi lebih baik darinya. Hanya
setengah tahun sejak Gahard menyelinap ke kerajaan untuk mengetes kekuatan
Kouki, jadi masuk akal bahwa ia tidak banyak berubah sejak itu.
Liliana mengira bahwa karena iblis-iblis itu telah menyerbu ibukota, dia
mungkin telah terluka, tetapi dia kelihatannya sama sekali tidak terluka.
“Pertemuan yang baik, Putri Liliana. Mengingat kunjungan kamu yang agak
mendadak, aku berharap dirimu memiliki sesuatu yang menarik untuk
dilaporkan. ”
"Saya berharap Yang Mulia menemukannya begitu ..." Liliana memulainya,
sebelum menjelaskan rincian invasi kerajaannya.
Dia mulai dari awal, ketika Eri mulai mengubah tentara kerajaan menjadi
undead. Dia juga menjelaskan apa sebenarnya Rasul Tuhan, dan siasat
rahasia yang selama ini direncanakan Ehit. Liliana selesai dengan
menggambarkan kehancuran Gereja Suci, pengkhianatan Eri, dan kematian
ayahnya, Raja Eliheid.
Gahard duduk diam, menerima seluruh kisah, dan ketika Liliana selesai, dia
menghela nafas panjang. Kemudian, dia bersandar di kursinya dan menutupi
wajahnya dengan satu tangan.
P a g e 155 | 292
Meskipun Gahard tidak pernah menjadi pengikut Ehit yang sangat taat,
wahyu- wahyu itu masih membuatnya terguncang. Liliana sendiri pernah
mengalami hal yang sama, jadi dia diam-diam menyesap tehnya dan menunggu
dia memilih perasaannya.
"Aku mengerti ... Jadi Eliheid, Loggins, dan bahkan kakek tua yang licik yang
kupikir abadi ... mati." Suaranya terkendali, tanpa emosi. Namun, ada kesedihan
di tatapannya.
Setelah beberapa saat, dia menegakkan punggungnya dan bertemu dengan
tatapan Liliana.
“Ini kejadian yang cukup mengejutkan. Aku berkabung mengetahui bahwa
seorang raja yang luar biasa dan salah satu prajurit terbaik yang pernah ada di
dunia sekarang mati. Terima kasih telah membawakanku informasi ini, Putri
Liliana. "
“Saya hanya melakukan tugasku. Selain itu, tampaknya anda sendiri agak
menderita, ” Liliana terkejut oleh simpati Gahard yang tak terduga. Dia pikir dia
pria yang jauh lebih dingin.
"Tapi tetap saja ... Begitu, jadi Gereja Suci, dan Ehit ... Jika informasi ini
dipublikasikan, akan ada keributan."
"Namun anda sendiri sepertinya tidak terlalu terkejut dengan wahyu ini,
Yang Mulia."
"Oh, aku sangat terkejut. Dewa yang aku percayai sejak aku masih kecil
ternyata menjadi orang gila. Tapi yah, kau tahu bagaimana dengan
kekaisaran. Yang benar-benar kita yakini adalah kekuatan. Membunuh musuh
kita dan mengambil apa yang kita inginkan adalah yang terpenting bagi kita.
Yang lemah ada untuk melayani yang kuat. Jadi jika ternyata Ehit itu palsu, yah,
itu kesalahannya sendiri karena ketahuan. Sekarang aku tahu yang sebenarnya,
tidak ada gunanya menyembah dewa palsu. "
"S-Saya mengerti ..."
Pengabdian kekaisaran terhadap kekuatan tak tergoyahkan. Lagipula,
mereka bahkan memutuskan siapa yang berhak menjadi kaisar berikutnya
melalui serangkaian duel. Tapi tetap saja, aku tidak percaya dia menganggap
filosofinya berlaku bahkan untuk dewa ... Orang-orang Hoelscher ... Gila, pikir
Liliana pada dirinya sendiri dengan cemberut.
Gahard sepertinya tidak sedikit pun terganggu, dan dia dengan cepat
P a g e 156 | 292
mengubah topik.
“Namun, aku harus mengatakannya. Penjelasan yang kamu berikan agak
dipikirkan dengan matang. kamu dengan pintar membelokkan arah ... tidak
biasa, kejutan warga untuk keuntunganmu. Apakah kamu yang mengajukan
idealisme itu? ”
"Yah, saya kira sayalah orang yang menyelesaikan setidaknya." Gahard
menyipitkan matanya pada jawaban samar Liliana. "Yang berarti ... orang lain
adalah otak di baliknya?"
"Itu bukan saya."
"Ini tidak membawa ke mana-mana. Berhenti berbelit-belit. Kekaisaran
benar- benar harus tahu siapa yang datang dengan rencana pintar seperti
itu. Jika kamu bersikeras bahwa itu adalah kamu, Putri Liliana, maka aku
tidak akan punya pilihan selain menjadikanmu milikku sendiri. Lagipula, siapa
pun yang bisa mengemukakan alasan jahat seperti itu pasti akan menarik
perhatianku. "
"Baiklah, seperti yang anda duga, rencana ini disarankan oleh orang lain."
Liliana menjual Hajime tanpa ragu-ragu. Atau lebih tepatnya, dia mendapat
izin sebelumnya untuk memberi tahu Gahard tentang dia. Lagipula, jika dia akan
menjelaskan kebenaran para dewa dan iblis kepadanya, dia pasti harus
menjelaskan keterlibatannya juga.
Padahal, dia lebih suka merahasiakan keberadaannya, jika memungkinkan.
Terutama karena dia khawatir bahwa kaisar, yang menghargai kekuatan di atas
segalanya, akan menjadi terobsesi dengannya. Dia tidak khawatir bahwa
Gahard mungkin benar-benar berhasil menangkap Hajime. Tidak, dia khawatir
Hajime akan menghapus kekaisaran, satu-satunya sekutunya, dari peta jika
Gahard terlalu gigih mengejar Hajime.
Tapi mereka seharusnya sudah berada jauh di dalam lautan pohon sekarang.
Bahkan Yang Mulia tidak akan dapat menemukan mereka di sana. Itulah alasan
utama Liliana memutuskan untuk berbicara.
Setelah mendengar tentang keberadaan dan pencapaian Hajime, Gahard
mengulurkan tangan dan menghentikan pidatonya.
"Tunggu sebentar, Putri."
"Tentu saja. Gunakan waktu anda. Saya bisa menebak apa yang anda
pikirkan. ”
P a g e 157 | 292
Gahard menggosok pelipisnya dan mencoba menyerap apa yang baru saja
dikatakan Liliana kepadanya.
"Aku ingin percaya ini semua hanya lelucon, tapi ..."
“Semua yang saya katakan adalah kebenaran. Dia adalah Sinergis yang
paling tidak normal, yang mampu seorang diri menghancurkan pasukan
seratus ribu orang, dan menciptakan artefak yang dapat menempuh jarak
antara ibukota kita dalam satu setengah hari. ”Liliana tersenyum, ekspresi lelah
muncul di wajahnya.
Kerutan muncul di dahi Gahard saat dia mencerna kata-katanya.
“Ini pada skala yang jauh melampaui apa pun yang pernah aku lihat. Jika apa
yang kamu katakan benar, dia adalah kekuatan strategis sendirian. Jika dia
merasa seperti itu, Hajime Nagumo bisa berperang pada sebuah negara
sendirian. Dia tidak seperti pahlawan yang belum dewasa yang aku lawan
sebelumnya. Anak itu kuat, tetapi tidak jauh dari level itu. Kami tidak bisa
membiarkannya berlari liar. Orang macam apa dia? ” Gahard khawatir Hajime
mungkin telah membuat tuntutan konyol pada Liliana, sebagai pembayaran
untuk menyelamatkan kota mereka.
Namun, Liliana tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Jangan khawatir, dia tidak seperti yang anda pikirkan. Dia tidak jahat,
tetapi saya tidak akan mengatakan dia baik juga. Dia hanya tidak tertarik pada
urusan dunia ini. Pada dasarnya, pendiriannya adalah salah satu dari non-
intervensi. Dia juga tidak akan menyerahkan artefaknya kepada siapa pun.
Namun, jika itu demi orang-orang yang penting baginya, atau untuk tujuannya, ia
tidak akan ragu untuk melakukan apa pun, tidak peduli betapa gilanya itu. Dia
seperti landak, hanya berbahaya jika anda menusuknya. "
Frustrasi Liliana pada cara dia menafsirkanya bocor sedikit dalam
penjelasannya. Gahard tersenyum kecut dan membelai dagunya.
"Jadi yang kamu katakan adalah aku tidak boleh terlibat dengannya.
Sebagai kepala negara, Aku tahu aku tidak bisa melakukan itu. "
Jika memungkinkan, Gahard ingin membawa Hajime ke kandangnya [ TN :
LoL:v ]. Idealnya, dia ingin dapat menggunakan kekuatan Hajime sesuai
keinginannya. Sebagai kaisar Hoelscher, wajar saja jika dia berpikir seperti itu.
“Itu mengatakan, jika dia benar-benar dapat melintasi langit dalam artefak
terbang, bahkan bertemu dengannya akan sulit. Untuk saat ini, aku akan puas
P a g e 158 | 292
untuk menunggu dan melihat. Sementara itu, aku harus mendapatkan sihir kuno,
sumber Hajime Nagumo dan kekuatan iblis. "
“Itu semua baik dan bagus, tetapi ketahuilah bahwa jika anda mencoba
sesuatu, kita tidak akan duduk diam. Meskipun kita adalah sekutu, dia adalah
penyelamat
kerajaan kita. "
"Hmph, kata-kata besar." Gahard mendengus.
Sementara itu adalah suatu anugerah untuk menemukan apa hadiah untuk
menaklukan labirin, kaisar sangat sadar bahwa menaklukan sendiri
kemungkinan besar tidak mungkin. Solusi paling praktis adalah masih meminta
seseorang yang sudah memiliki sihir kuno. Tapi itu juga tidak mudah. Itu adalah
situasi yang menjengkelkan bagi Gahard.
"Nah, aku yakin kamu tidak datang ke sini hanya untuk memberitahuku itu.
Biarkan aku mendengar apa yang kamu usulkan tentang aliansi kami. "
"Tentu saja. Terus terang, saya datang ke sini untuk meminta bantuan anda
dalam membangun kembali kerajaan dan untuk memperbarui aliansi kami. "
Liliana melewati dokumen yang merinci rencananya untuk pertempuran
bersama melawan iblis. Hal utama yang diinginkan Liliana dari Gahard adalah
baginya untuk mengirim bantuan militer.
Setelah pengkhianatan Eri, kerajaan telah kehilangan ksatria terkuat
mereka, Meld Loggins, bersama dengan inti pasukan elit mereka. Untuk
mengisi lubang yang ditinggalkan prajurit-prajurit itu, Liliana ingin meminjam
kekuatan yang terbaik dari kekaisaran.
"Aku mengerti. Aku akan baik-baik saja berpisah dengan satu divisi
pasukan. Adalah kepentingan terbaik kekaisaran untuk menjaga keamanan
kerajaan juga. Hal terakhir yang aku inginkan adalah berperang di dua front. ”
"Terima kasih atas kemurahan hatimu."
Liliana menghela nafas lega. Hal yang paling dia inginkan telah diberikan
tanpa syarat apa pun.
Mereka berdua mengeluarkan rincian dukungan Hoelscher, kemudian
pindah untuk membahas kebijakan keseluruhan mereka untuk berurusan
dengan iblis.
Secara alami mereka berdua tidak bisa membuat keputusan kebijakan
P a g e 159 | 292
sendiri, jadi mereka kebanyakan mendiskusikan strategi tingkat tinggi dan

menguraikan langkah-langkah yang akan mereka ambil.
"Ini tentang mengelilingi, aku percaya. Yang tersisa hanyalah menunjukkan
pada seluruh dunia kekuatan aliansi kita. Aku khawatir aku harus meminta
kerja sama dirimu, Putri Liliana. "
"Saya mengerti. Jika anda ingin menutup aliansi kami dengan pernikahan,
saya akan bersedia untuk membuat pertunangan. Namun..."
"Aku mengerti situasimu, tentu saja. Saat ini, kamu tidak dapat
meninggalkan kerajaan di tangan orang lain. Pangeran Lundel belum dinobatkan
secara resmi, benar? Dan aku percaya kamu menyebutkan banyak menterimu
yang paling kompeten terbunuh dalam serangan itu? Aku harap kamu tidak
bekerja sampai mati. "
Liliana mengangguk dengan senyum lemah. Pada akhirnya, diputuskan
bahwa dia akan bertunangan dengan pangeran kekaisaran, dan pertunangan
mereka akan diumumkan secara publik dalam beberapa hari ke depan.
Setelah itu, Liliana akan pulang dengan pleton tentara yang akan dipinjamkan
Gahard padanya.
Pernikahan itu sendiri tidak akan terjadi sampai situasi di kerajaan
terselesaikan. Namun, begitu itu terjadi, itu akan menunjukkan kepada warga
mereka sendiri dan tentara iblis bahwa kedua negara adalah sekutu yang kuat.
Secara keseluruhan, Liliana senang dengan diskusi yang telah berlangsung,
jadi dia mencoba berpura-pura tidak menyadari kepedihan kekecewaan yang
dia rasakan karena harus menikah.
Dua malam kemudian, utusan mengirimkan laporan yang paling tidak biasa
kepada Liliana dan Gahard.
"Dan itu menyimpulkan laporan saya, Yang Mulia!" "Baiklah, kau
diberhentikan."
"Ya, Yang Mulia! "
Gahard menatap pintu yang keluar dari utusan selama beberapa detik
sebelum melirik Liliana, yang sedang menjaga poker-facenya.
Dia memberinya senyum gelisah dan mengatakan tidak lebih dari,
"Kedengarannya mengganggu." Ekspresinya membuatnya tampak seperti dia
peduli sebagai penguasa negara tetangga, tapi menahan diri dari campur tangan
secara langsung dalam urusan negara penguasa lain. Gahard terkesan dengan
P a g e 160 | 292
betapa sedikitnya yang dibagikannya.

“Keadaan yang benar-benar menggelikan. Pertama kami diserang oleh
pasukan iblis yang sangat kuat, dan sekarang sekelompok orang gila dengan
topeng menyerang di tengah malam ...? Apa pendapatmu tentang masalah ini,
Putri Liliana? ”
"Saya takut saya mengerti tidak lebih dari anda. Utusan mengatakan
mereka mengaku sebagai unit elit pasukan iblis, tapi... "
"Memang. Aku kira kemungkinan itu ada. Meskipun aku ragu ada iblis yang
tertangkap mati dalam topeng seperti itu, itu tidak akan berarti mengabaikan
kemungkinan sama sekali. Bahkan jika salah satu prajurit bertopeng kebetulan
menggunakan sihir cahaya dan artefak dilingkari dalam cahaya suci ... "
"Ya ampun, itu terdengar agak menakutkan."
"Aneh sungguh. Ketika tentaraku bertanya apa motifnya, dia menyatakan
bahwa dia berharap agar kita membebaskan budak kita. Agak tidak bisa
dimengerti, bukan begitu? Aku tidak bisa membayangkan penghuni dunia ini
berharap untuk hal seperti itu. Cukup misterius, bukan? ”
"Benar, Yang Mulia," Senyum Liliana bahkan tidak pecah di bawah tekanan
tatapan tajam Gahard. Yang bahkan lebih mengesankan adalah bahwa itu bukan
hanya ekspresi statis, tetapi senyum dinamis yang berubah agar sesuai
dengan kebutuhan situasi. Ini adalah keterampilan yang diperlukan semua
bangsawan jika mereka ingin bertahan hidup di dunia politik. Sayangnya,
sementara wajah pokernya sempurna, Gahard memperhatikan bahwa napasnya
sedikit tidak menentu.
"Putri Liliana." "Iya? "
"Pahlawan kerajaan saat ini harusnya dalam perjalanan ke lautan pohon
bersama dengan Hajime Nagumo, bukan?"
"Itu benar."
“Begitu, begitu. Ngomong-ngomong, tahukah kamu bahwa aku baru-baru ini
menangkap sekelompok beastmen yang sangat menarik? ”
"Hm?" Liliana, yang berkeringat dingin, berkedip karena perubahan topik
yang tiba-tiba. Namun Gahard mengabaikan keterkejutannya dan melanjutkan.
"Mereka adalah kelompok rabbitmen yang sangat, dan maksudku sangat
unik."
P a g e 161 | 292
"......" Liliana merasa seperti baru saja ditinju di perutnya. Tetap saja, dia
terus menutupi senyumnya. Di satu sisi, dia telah menjadi ranger kelima dari
grup.
"Mereka lebih dari pasangan untuk pasukan kekaisaranku bahkan di luar
hutan. Aku tidak pernah membayangkan rabbitmen bisa menunjukkan
keganasan seperti itu. "
"Ya ampun, saya tahu bahwa rabbitmen dikenal karena cinta damai, tapi
kurasa itu berarti beberapa klan mereka tidak. Betapa menakutkan ... "
"Bukan itu saja. Peralatan mereka terbuat dari ore berkualitas tinggi, jenis
bahan yang hanya bisa kamu temukan di Labirin Orcus Agung. ”
"Sepertinya teknologi Verbergen jauh lebih maju daripada yang kita duga,
bukankah begitu?"
"Dengan asumsi, tentu saja, pengrajin Verbergen yang membuat senjata itu.
Satu-satunya orang yang bisa kupikirkan yang akan mampu memproduksi
pedang tajam seperti itu adalah Synergist abnormal yang kau sebutkan
sebelumnya. ”
"......" Hati Liliana tidak bisa mengambil lebih banyak. Dia membutuhkan
teh khusus Helina untuk menenangkannya. Setelah pertemuan ini selesai, aku
akan memintanya untuk membuatkan aku beberapa, dia berpikir dengan tegas
pada dirinya sendiri.
Saat itu, ada ketukan lagi di pintu. "Masuklah."
"Maafkan atas kekasaran saya, Yang Mulia. Tapi saya punya laporan
penting! "
“Tidak perlu berdiri di atas formalitas, katakan padaku apa yang terjadi.
Apakah kelompok bertopeng sudah kembali? ”
"T-Tidak, Yang Mulia. Masalahnya adalah ... Semua Haulia telah lolos dari
penjara mereka! "
"......" Gahard menoleh ke Liliana. Kali ini, ekspresinya suram. Tatapannya yang
dingin lelah padanya, tetapi bahkan tetap saja, senyum Liliana tidak goyah.
Meskipun secara internal, dia panik.
Dia disini! Dia pasti ada di sini! Tidak ada orang lain yang bisa membebaskan
seluruh kelompok orang dari penjara kekaisaran tanpa ada yang memperhatikan!
Tapi bagaimana Kouki-san dan yang lainnya ada di sini juga !? Dan apa gunanya
P a g e 162 | 292
topeng itu !? Jika dia ingin menyembunyikan identitasnya, dia seharusnya tidak
menggunakan pedang sucinya!
Gahard menanyai Liliana dengan suara datar.
"Ngomong-ngomong, Putri Liliana." "Ya, Yang Mulia?"
“Hajime Nagumo memiliki sekelompok teman yang sangat kuat bersamanya,
bukan? Dan bukankah itu rabbitmen? "
"Memang." Liliana memiringkan kepalanya, seolah bertanya "Apa
hubungannya dengan ini?"
Dia dengan terampil mengubah senyumnya menjadi sedikit kebingungan.
Sungguh menakjubkan betapa alami dia membuatnya terlihat.
Ada alasan mengapa Liliana dipuji sebagai salah satu putri paling
berbakat dalam sejarah. Ketika berbicara mengenai diplomasi dan komunikasi,
dia tidak memiliki titik buta. Di luar, setidaknya.
Sial, dia benar-benar tahu! Dia tidak mencurigaiku sebagai kaki tangan, bukan?
Ya Tuhan, mengapa ini terjadi padaku? Aku belum pernah melihat kaisar melihat
orang seperti itu! Ini semua salah Nagumo-san! Aku bertaruh dia juga yang
membuat Kouki dan yang lainnya terlibat dalam aksi konyol dengan topeng itu ...
Dia mungkin hanya ingin mengolok-olok mereka! Aku tidak percaya dia
melakukan ini semua hanya sebagai lelucon! Mengenali dia, dia mungkin tahu
berapa banyak masalah yang akan terjadi padaku dan masih tetap
melakukannya! Ugh, kenapa pria itu selalu memperlakukanku seperti pemikiran !?
Sungguh menyakitkan, aku bersumpah! Akulah sang putri!
Namun tidak satu pun dari pemikiran itu yang muncul di wajahnya, jadi
Gahard tidak tahu bahwa dia diam-diam mengutuk Hajime.
Keesokan harinya, Gahard merencanakan untuk membuat pertunangan
Liliana dengan pangeran kekaisaran di depan publik, jadi dia sibuk
mempersiapkan pesta dansa yang akan datang di mana dia akan membuat
pemberitahuan. Saat dia memilih gaunnya, seseorang mengetuk pintunya.
"Putri Liliana, ada seseorang yang ingin menemui di gerbang depan ..." Salah
satu pelayan Liliana menyampaikan pesan yang dia terima dari para prajurit di
bawah.
Liliana memiringkan kepalanya. Dia tidak mengharapkan tamu.
"Siapa ini?"
P a g e 163 | 292
"Eh, yah ... Dia mengaku sebagai pahlawan."

"Kenapa dia baru saja berbaris lewat gerbang depan !?"
Liliana menjerit, membuat pelayannya melompat karena ledakan tiba-tiba.
Namun, Liliana tidak lagi memiliki cukup ketenangan untuk bertindak tenang.
Gahard sudah melihat melalui tipu muslihat Kouki, tetapi dia baru saja berjalan
ke pintu gerbang dan meminta untuk melihatnya. Liliana yakin Hajime-lah yang
menempatkannya untuk segalanya.
“Bawa dia segera! Bawa dia langsung ke ruang tamuku! Jangan biarkan dia
bertemu dengan orang lain! Tolong, " Liliana memohon, meraih bahunya dan
mengguncang-guncangnya.
"Y-Ya, Yang Mulia!" Pelayan itu berlari sambil menangis, ketakutan oleh mata
merah nyonyanya.
"Helinaaa! Kita perlu melihat Kouki-san sebelum dia memiliki kesempatan
untuk berbicara dengan Kaisar Gahard! Bantu aku bersiap-siap! "
"Serahkan padaku!" Helina mengumpulkan pelayan lainnya, lalu dengan cepat
mengatur mereka untuk bekerja.
Liliana bergegas juga, mencoba bersiap-siap sesegera mungkin sebelum
Kouki mengacaukan sesuatu yang lain.
Kastil kekaisaran Hoelscher adalah simbol dari kekuatan kekaisaran. Itu
berada tepat di tengah-tengah ibukota, dikelilingi oleh parit sedalam dua puluh
meter, dan dinding kokoh diperkuat oleh beberapa lapis penghalang magis.
Monster-monster air menjelajahi kedalaman parit, dan benteng-benteng itu
terus dipatroli. Satu-satunya jalan menuju kastil adalah melalui jembatan
gantung besar yang menuju ke gerbang depan.
Jumlah orang yang diizinkan masuk ke kastil itu relatif kecil, dan mereka
semua diharuskan menunjukkan kartu identifikasi magis untuk membuktikan
bahwa mereka diizinkan mengakses. Ada lengkungan gaya Prancis di depan
jembatan, dengan ruang penjaga dibangun di samping. Setiap pengunjung
pertama-tama harus melewati inspeksi di sana sebelum penjaga bahkan
menurunkan jembatan gantung.
Jika ada yang dicurigai mencoba menyelinap masuk secara ilegal, mereka
akan dilemparkan ke parit yang dipenuhi monster saat itu juga. Pengawas di
lengkungan tidak memiliki belas kasihan sama sekali. Bahkan pedagang yang
telah diberikan kartu akses memeriksa barang-barang mereka secara
P a g e 164 | 292
menyeluruh sebelum diizinkan untuk mencapai gerbang. Tentu, ini berarti

menyelinap di antara seikat barang dagang tidak mungkin.
Singkatnya, ini berarti bahwa menyelinap ke istana kekaisaran hampir
mustahil. Semua ini mengalir dalam benak Kouki ketika dia menunggu
gilirannya dipertanyakan. Dia dengan gugup melihat kembali ke orang-orang
yang datang bersamanya. Teman masa kecilnya Shizuku dan Ryutarou, Suzu,
dan tentu saja kelompok Hajime.
Hajime telah kembali ke ibukota karena dia memutuskan dengan berani
berjalan melalui gerbang depan adalah tindakan terbaik. Ketika dia melihat
betapa ketat dan menyeluruh inspeksi itu, Kouki mulai berpikir.
Bahkan ketika kami di luar sana membuat pengalihan, aku kagum Nagumo bisa
mengeluarkan Haulia dari ITU tanpa ada yang memperhatikan.
Tentu saja, karena mereka dapat menggunakan sihir spasial, Hajime tidak
akan kesulitan mengeluarkan semua orang. Tetapi bahkan menyelinap
melewati semua penjaga ini tidak mungkin mudah.
Sementara Hajime telah bertanya tentang lokasi ruang bawah tanah
kekaisaran, kecuali jika ia memiliki citra mental gambar yang sangat akurat
tentang lokasi mereka, ia tidak akan dapat berteleportasi di dalamnya. Dan jika
dia mencoba menyusup melalui garis depan, seseorang akan menanyainya.
Kouki tidak bisa memahami bagaimana Hajime melakukannya, tetapi dia
harus mengakui itu adalah pencapaian yang mengesankan.
Sekali lagi, Kouki diingatkan tentang perbedaan besar dalam kekuatan di
antara mereka berdua. Dia menghela nafas dengan sedih.
Satu-satunya orang yang bisa ditarik oleh Kouki adalah unit yang
ditempatkan di kota, jadi pengalih perhatiannya tidak benar-benar
melakukan apapun untuk mengurangi keamanan. Paling-paling, dia membuat
beberapa penjaga dinding penasaran dengan apa yang sedang terjadi.
"Selanjutnya ... Aku tak pernah melihatmu sebelumnya. Tunjukkan surat
perjalanan." Penjaga gerbang itu menatap Kouki dengan curiga.
Karena jumlah orang yang diizinkan masuk ke dalam kastil itu kecil, penjaga
gerbang mengenali sebagian besar dari mereka. Bahkan jika seseorang yang
baru tiba, mereka biasanya orang-orang yang berperawakan tinggi, dan pakaian
serta rombongan mereka cenderung mencerminkan hal itu. Sangat jarang bagi
seseorang yang tidak dikenal dan juga mengenakan pakaian petualang seperti
Kouki untuk mendekati gerbang kastil. Sebenarnya, cukup langka bagi penjaga
P a g e 165 | 292
gerbang untuk curiga.

"Aku tidak punya izin, tapi aku pikir ini harus bisa membuktikan siapa aku ..."
"Hm? Plat Status? Untuk apa ini?"
Secara alami, tidak ada seorang pun di kelompok Hajime yang benar-
benar memiliki kartu tanda pengenal magis yang diperlukan untuk memasuki
kastil. Namun, gelar Kouki berguna pada saat-saat seperti ini. Bagaimanapun,
dia adalah pahlawan umat manusia. Pemimpin para rasul Ehit telah mengirim
untuk memimpin mereka dalam perang melawan iblis.
Penjaga gerbang dengan ragu mengambil plat status Kouki dan
melihatnya. Matanya berhenti di jobnya , yang mengatakan "Pahlawan." Dia
berkedip kaget beberapa kali, kemudian melihat dari Plat Status ke Kouki, lalu
kembali ke Status. Rekan-rekannya juga datang, bertanya-tanya apa yang
membuat rekan mereka begitu terkejut.
"Jadi, anda benar-benar ... pahlawan ... tuan? Orang yang sama yang
dipanggil ke kerajaan oleh Ehit? "
"Ah, ya, itu aku. Akulah pahlawannya. Aku menemani Putri Liliana ke ibu kota
... dan sekarang, karena keadaan tertentu, aku telah kembali. ”
"Saya-saya mengerti ..." Setelah mengetahui identitas asli Kouki, para
penjaga gerbang mulai bergumam dengan tergesa-gesa satu sama lain.
"Mengapa dia meninggalkan sang putri di tengah perjalanannya?"
"Dan mengapa dia tidak memberi tahu siapa pun bahwa dia akan datang
sekarang?" Kebingungan mereka dapat dimengerti.
Namun, mereka berurusan dengan anggota umat pilihan dewa. Mereka tidak
bisa membongkar terlalu dalam, atau itu akan dianggap sebagai kasar ke
Gereja Suci. Maka, mereka menyimpulkan pada diri mereka sendiri bahwa dia
harus melakukan semacam misi rahasia, dan memutuskan untuk membiarkan
atasan mereka mengetahui apakah akan membiarkan Kouki masuk atau tidak.
Ketakutan membuat pahlawan kemanusiaan menunggu terlalu lama di
gerbang depan, beberapa penjaga berlari ke kastil dan mulai mencari
seseorang dengan otoritas. Sementara itu, Hajime dan yang lainnya diizinkan
masuk ke ruang tunggu sementara semuanya beres.
Mereka hanya menunggu 15 menit sebelum seseorang kembali.
Kouki dan yang lainnya sudah terbiasa dengan tingkah lucu Harem Hajime
sehingga mereka bahkan tidak mengatakan apa-apa ketika Yue duduk di salah
P a g e 166 | 292
satu lutut Hajime sementara Shea, Kaori, dan Tio bergulat satu sama lain untuk
menentukan siapa yang harus duduk di sisi yang lain. Bahkan, mereka sudah
terbiasa sehingga mereka bahkan tidak berkedip ketika kekuatan Shea, Kaori,
dan perjuangan Tio membuat jembatan berderit.
"Aku mendengar kelompok pahlawan di sini untuk mengunjungi istana ...
Apakah itu kamu?"
"Ah, ya, itu kita."
Seorang prajurit kekar berjalan ke ruang tunggu. Dilihat dari rasa hormat
yang diberikan prajurit lain padanya, dia jelas seseorang yang berpangkat
tinggi.
Dia dengan kasar memandang Kouki ke atas dan ke bawah, memeriksa
Plat Statusnya, lalu mengalihkan pandangan curiga ke orang lain. Ketika dia
melihat Shea, yang bersembunyi di sudut ruangan, matanya membelalak karena
terkejut. Kedua kemudian, senyum nyaring menyebar di wajahnya.
Shea menggeliat sedikit di bawah tatapannya yang menyeramkan.
"Bagus sekali. Saya kapten dari pasukan ketiga penjaga kekaisaran, Half
Grid. Sangat menyenangkan untuk berkenalan dengan anda. Saya sudah
memberi tahu Putri Liliana tentang kunjungan anda. Dia akan menerima anda di
tempat tinggalnya. Saya akan meminta salah satu bawahan saya membawa
anda ke sana. Ngomong-ngomong, siapa kelinci yang bersamamu? Kalung yang
ada di lehernya sepertinya bukan budak. "
"Oh, eh, dia ..."
Grid Half dengan santai mengangguk ke arah Shea saat dia
mengembalikan Status Plate Kouki.
Kouki tergagap, bingung bagaimana harus merespons. Kalung mewah Shea
tidak dapat dianggap sebagai kerah budak oleh imajinasi apa pun; itu lebih mirip
jenis hadiah yang akan diberikan seorang suami kepada istrinya. Sejujurnya,
bahkan Kouki tidak yakin apa itu Shea.
Melihat Kouki tidak akan mengatakan apa-apa, Grid menoleh ke Shea
sebagai gantinya. Nada suaranya tidak diragukan lagi mengapa dia tertarik
padanya.
“Hei, kelinci kecil. Apa yang kamu lakukan terhadap orang-orangku? ” "Anak
buahmu? Kenapa aku— Tunggu ... ”
Pertanyaan tiba-tiba Grid membuat Shea kaget, tapi kemudian sedetik
P a g e 167 | 292
kemudian dia menyadari apa yang sedang disinggungnya dan matanya terbuka
lebar.
Shea belum pernah bertemu terlalu banyak tentara kekaisaran. Satu-
satunya yang dia tahu adalah orang-orang yang mengejarnya dan keluarganya
saat dia pertama kali kabur ke Hajime untuk meminta bantuan. Para prajurit
yang sama yang membunuh, menculik, dan memperbudak keluarganya, dan
menggiring mereka yang masih jauh ke dalam Reisen Gorge
"Menurutmu apakah tidak aneh? Tak satu pun dari orang-orangku yang
pernah kembali, tetapi kamu di sini, hidup dan sehat. Kenapa kamu masih hidup,
hah !? ”
"Uwaaah ..."
Grid membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke Shea. Dengan beberapa
takdir yang aneh, Shea bertemu dengan komandan unit yang awalnya
mengejar keluarganya ke Reisen.
Karena Grid adalah komandan, dia tidak ikut serta dalam pertempuran itu
sendiri, itulah sebabnya Shea tidak mengenalinya. Namun, karena betapa
jarangnya warna rambut Shea, Grid mengingatnya dengan jelas.
Kilas balik teman-teman dan keluarganya yang diburu satu per satu
melayang ke permukaan pikirannya. Pikiran itu membuatnya mengerang tanpa
sadar saat ia berlari mundur, tetapi kemudian sebuah tangan yang mantap
mencubit pipinya, dan ia kembali sadar.
Dia menoleh dan melihat Hajime berdiri tepat di sebelahnya. Kemudian, dia
merasakan sejumput hangat dan menoleh untuk melihat Yue di sampingnya.
Dia tidak terlihat khawatir. Bahkan, dia terlihat seperti menegur . Matanya
sepertinya berkata, "Jika kamu masih bisa membiarkan orang lemah seperti
dia mendatangimu, kamu perlu lebih banyak pelatihan."
Shea memberinya senyum lemah sebagai jawaban. Meskipun pengalaman
itu mungkin traumatis, dia sekarang memiliki keberanian untuk menghadapi
monster-monster Labyrinths terbesar dan keluar di puncak. Tidak ada alasan
baginya untuk takut pada jenderal kekaisaran yang sangat kecil.
Ketakutannya hilang, Shea mengangguk ke Hajime dan Yue, lalu kembali ke
Grid dan tersenyum manis. Dia berdiri tegak, dan akhirnya menjawab
pertanyaannya.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada anak buahmu, dan aku tidak peduli.
P a g e 168 | 292
Orang- orang bodoh yang tidak berguna itu mungkin dimakan oleh monster
atau sesuatu. Juga, aku tidak punya kewajiban untuk memberi tahumu apa pun!
"
"Jangan terlalu cepat, Nak. Kamu lebih baik tidak berpikir kamu akan keluar
dgn mudah karena kamu bersama party pahlawan! Jika kamu bukan seorang
budak, Kamu mungkin masuk ke grup mereka dengan menjual tubuhmu!
Jangan berpikir salah satu dari orang-orang ini akan berdiri untuk
melindungimu! "
Namun, Shea sudah mengabaikan Grid. Dia mengatakan apa yang perlu dia
lakukan, dan sekarang dia tidak layak lagi untuk waktunya.
Semua teriakan yang Grid lakukan adalah membuat gadis-gadis lain
marah padanya. Menyadari bahwa ini bukan saatnya untuk ribut-ribut, Grid
menggertakkan giginya dengan frustrasi, tetapi tidak melakukan apa-apa lagi.
Dia dengan cepat memaksakan senyum dan berbalik ke Kouki.
“Maafkan saya, Tuan Pahlawan, tetapi gadis kelinci ini mungkin tahu sesuatu
tentang bawahan saya yang hilang dua bulan lalu. Maukah anda
menyerahkannya kepada kami? Jika anda membutuhkan gadis kelinci lain
untuk memenuhi kebutuhanmu, tentu saja saya bisa— ”
"Dengar, sampah." Hajime menyela Grid sebelum dia bisa menyelesaikan.
Pipi Grid memerah karena marah dan dia melototi Hajime.
"Apa yang kau-"
“Diam, sampah. Pekerjaanmu di sini selesai. Aku tidak peduli dengan
bawahanmu, jadi berhentilah membuang-buang waktu kami dengan ocehanmu
yang tidak berguna. Cepat dan bawa kami ke sang putri. ”
"Kamu kecil—"
“Apa kau tidak mengerti arti diam? Aku tidak punya waktu untuk membuang
kotoran yang tidak berguna sepertimu. Pelajari tempatmu, sampah. ”
Sikap angkuh Hajime membuat Grid marah. Matanya memerah, Grid nyaris
menahan diri dari menyerang seluruh party pahlawan saat itu juga. Sebagai
gantinya, dia menyentakkan kepalanya ke salah satu anak buahnya,
menunjukkan padanya untuk membimbing semua orang ke kamar Liliana.
Hajime mengabaikan tatapan marah Grid, dan mengikuti pemandu keluar
dari ruang tunggu.
sementara perlakuannya terhadap Grid membuat Ryutarou dan Kouki
P a g e 169 | 292
sedikit terintimidasi, gadis-gadis itu tampaknya menghargainya. Hajime sendiri

sebenarnya tidak berusaha untuk menjadi jahat, dia hanya benar-benar
memaksudkan apa yang dia katakan. Jika Grid tahu itu, dia mungkin akan
mengeluarkan pembuluh darah.
Namun, jika dia benar-benar pergi menggunakan Hajime, dia kemungkinan
akan menghancurkan bolanya, jadi dia seharusnya berterima kasih atas
kontrol dirinya, sungguh.
Hajime dan yang lainnya mengabaikan tatapan Grid dan mengikuti pemandu
yang berwajah pucat melintasi jembatan.
"Lalu?" Itu adalah hal pertama yang dikatakan Liliana saat melihat Hajime
dan yang lainnya. Meskipun dia tersenyum, itu adalah ekspresi yang agak
menakutkan. Jelas dia marah pada Hajime, dan menginginkan penjelasan.
Beberapa hari terakhir membuatnya sangat stres. Meskipun bisa dikatakan
dia hanya menunjukan perasaannya secara terbuka karena dia dekat dengan
Shizuku dan Kaori, itu tidak membuat mereka semakin takut akan amarahnya.
"Pertama kamu membuat keributan di ibu kota, dan sekarang kamu
kembali keesokan harinya !? Apa yang kamu lakukan !? Kamu sebaiknya
memiliki penjelasan yang bagus untuk ini. Aku tidak akan membiarkan
masalah ini sampai kamu meyakinkanku. Kamu mendengarku, Nagumo-san !?
Aku tahu kamu yang berada di balik ini, jadi jangan berani-beraninya kamu
mengubah topik pembicaraan! Jangan hanya duduk di sana sambil
menggosok-gosok telinga kelinci Shea-san sambil berpura-pura kamu juga
tidak ada hubungannya dengan ini! Dan Yue-san, aku tahu kamu juga menjadi
bagian dari ini juga, jadi jangan repot-repot mencoba lari! "
Liliana menatap Hajime. Pada saat itu dia mulai memahami bahwa ketika
sesuatu yang menggelikan terjadi, sepuluh kali dari sepuluh Hajime adalah yang
ada di belakangnya. Sejauh teori berjalan, itu cukup akurat.
Sebagai tanggapan, Hajime hanya duduk di sana, dengan Shea bukannya
Yue di pangkuannya sekali. Dia menggosok telinga kelincinya, sementara Yue
duduk di lututnya yang lain dan bermain dengan pipi Shea.
"Hm? Apa kau mengatakan sesuatu? ” Sejak memasuki kastil, Hajime
terlalu sibuk membelai Shea untuk tidak memperhatikan sekelilingnya.
Untuk sekali ini, dia sebenarnya belum mendengar Liliana dan tidak hanya
berpura-pura.
P a g e 170 | 292
Dengan berlinangan air mata, Liliana berteriak.

"Aku sang putri, paling tidak yang bisa kamu lakukan adalah mendengarkan
aku!" Dia mengulangi kata-katanya sebelumnya dengan suara melengking.
"Kenapa kau sangat berisik, Putri? Aku duduk di hadapanmu, jadi kau tidak
perlu berteriak. "
"Aku berteriak karena kamu tidak mendengarkanku ketika aku baru saja
berbicara!"
“T-Tenang, Lily! Bantu aku di sini, Shizuku-chan. Kemarahannya menusuk
langit! Aku belum pernah melihatnya semarah ini sebelumnya! "
"Aku cukup yakin Nagumo-kun satu-satunya orang yang berhasil membuat
sang putri marah. Pokoknya, tenang, Lily. Kami akan menjelaskan semuanya,
jadi jangan khawatir. "
Kaori dan Shizuku berusaha menenangkan Liliana. Sayangnya, kata-kata
Hajime berikutnya tidak membantu masalah ini.
"Ngomong-ngomong, tidak bisakah kau memaafkan kami untuk ini, Putri?
Kami punya banyak hal untuk ditangani. Dan Shea masih sedikit terguncang,
jadi ... "
"Dia? Apa yang terjadi padanya? ”Seperti biasa, Liliana baik pada
kesalahan. Dia menatap Shea dengan cemas, yang masih dipermainkan oleh
Hajime dan Yue. Pada awalnya, dia masih terlihat sedikit stres, tetapi berkat
bantuan teman- teman baiknya, dia merasa jauh lebih baik. Shea menatap
Liliana dan memberinya senyum meyakinkan.
Meskipun dukungan Yue dan Hajime telah membantunya
menyelesaikannya, pertemuan dengan Grid masih agak traumatis.
Namun, alasan stresnya saat ini bukan karena dia membuatnya takut.
Justru sebaliknya, sebenarnya. Butuh semua yang dia miliki untuk menjaga
dirinya agar tidak merobek-robeknya saat itu juga. Bagaimanapun, Grid
bertanggung jawab atas kematian begitu banyak teman dan keluarganya.
Setelah dia mengatasi trauma, semua yang tersisa adalah kebencian yang
terlalu kuat.
Tetap saja, karena membunuhnya di sana akan merusak rencana mereka,
dia terpaksa menahan diri. Butuh setiap ons tekadnya, dan baik Hajime dan Yue
menyadari itu. Jadi begitu mereka pergi, mereka berdua mulai memanjakan
Shea untuk menenangkannya.
P a g e 171 | 292
Hajime secara singkat menjelaskan hubungan antara Shea dan Grid

dengan yang lain. Begitu dia selesai, Kouki dan yang lainnya bangkit dengan
marah, sementara Liliana menatap sedih ke pangkuannya.
Liliana adalah bagian dari masyarakat yang menormalkan perbudakan
beastmen, jadi dia merasa seolah-olah dia tidak punya hak untuk marah atas
nama Shea. Meskipun sekarang setelah dia mengetahui kebenaran, prasangka
terhadap mereka dengan cepat memudar. Dia telah diberi tahu saat kanak-
kanak bahwa beastmen adalah makhluk menyedihkan yang ditinggalkan Ehit,
tetapi jika Ehit sendiri adalah musuh umat manusia, rasanya agak konyol untuk
tetap membenci para beastmen atas dasar itu. Itu berlaku untuk semua orang
lain yang juga menemukan kebenaran.
Tetap saja, hanya karena mereka tidak lagi mendiskriminasi beastmen tidak
berarti bahwa sejarah penganiayaan mereka telah terhapus. Liliana tahu dia
tidak berhak mengkritik orang lain, jadi dia hanya memberi Shea anggukan
solidaritas dan kembali ke Hajime.
“Aku mengerti itu, tapi kenapa kamu ada di sini? Apa yang terjadi dengan
menaklukkan labirin di lautan pohon? Dan mengapa kamu menyebabkan
keributan dengan topeng tadi malam? Aku yakin Gahard akan meminta untuk
melihat kami segera, jadi kami harus memiliki cerita kami sebelumnya. Butuh
banyak upaya untuk bertemu denganmu sebelum dia meminta untuk melihat
kami semua, jadi yang bisa kamu lakukan hanyalah menjelaskan situasinya. ”
"Sekarang, tidak perlu terburu-buru, Putri. Kau akan mengerti semuanya
malam ini. Mengenai mengapa kita ada di sini ... Baiklah, katakan saja kepada
kaisar bahwa kita selesai menaklukkan labirin lebih cepat dari yang diharapkan
dan mampir di sini sebelum kita keluar lagi. "
"I-Itu bukan alasan yang cukup bagus ... Dan tunggu, jika kamu mengatakan
aku akan mengerti malam ini, apakah itu berarti kamu berencana untuk
mengenakan topeng dan mengamuk di kota lagi? Aku tahu kamu, Nagumo-kun!
Kaulah yang membuat Shizuku dan mereka memakai topeng yang memalukan
itu, kan !? ”
"Jangan terlalu memikirkanya, kamu akan botak."
"Aku tidak akan! Bagaimana kamu bisa mengatakan hal seperti itu kepada
seorang gadis! "
"... Princess Botak."
"Yue-san !?"
P a g e 172 | 292
Liliana melihat ke bawah, kecewa. Jelas Hajime tidak punya niat untuk
menjelaskan rencananya padanya. Sementara itu, Shizuku dengan muram
bergumam "topeng memalukan ..." berulang-ulang pada dirinya sendiri.
"Mengesampingkan insiden topeng, tadi malam sekelompok orang
melarikan diri dari ruang bawah tanah kekaisaran. Nagumo-san, kamu juga
yang di belakang— "
"Kenapa kau terus menuduhku tentang ini-itu ... Kau seorang putri yang jahat,
kamu tahu itu?"
"Aku tidak ingin mendengar itu darimu. Tentu, aku tidak tahu semua
detailnya, tetapi rabbitmen yang ditangkap adalah bagian dari klan Haulia,
bukan? Kamu harus menyelamatkan mereka demi Shea-san. Itu masuk akal,
tetapi kamu kembali tentu saja tidak. Apa yang kamu rencanakan? ” Nada
suara Liliana menjelaskan bahwa dia bersedia membantu, jika perlu.
Meskipun dia baru berusia 14 tahun, dia adalah pemimpin suatu negara.
Ada banyak tekanan padanya dari banyak faksi. Meski begitu, dia rela
melakukan apa saja untuk membantu tujuan Hajime. Bahkan Yue tidak bisa
menahan senyum.
Secara alami, semua orang juga tersentuh oleh kebaikannya.
Liliana sudah seperti ini sejak awal. Bahkan ketika semua orang lain dari
kerajaan menempatkan para siswa di atas alas dan menyebut mereka pilihan
tuhan, hanya Liliana yang menyadari bahwa mereka terseret ke dalam
pertarungan dunia ini, dan telah melakukan segala daya untuk mendukung
mereka.
Melihat tatapannya yang serius, Hajime tersenyum dan merespons. "Aku
tidak mengerti apa yang kau katakan."
"Apa artinya itu !?" Liliana menyala lagi, tampak hampir siap untuk menampar
wajah Hajime.
Sekali lagi, Kaori dan Shizuku menjepit lengannya dan mencoba
menenangkannya.
Tidak peduli berapa kali Liliana mencoba bertanya setelah itu, Hajime hanya
akan terus bermain bodoh. Dan karena Hajime tidak mengatakan apa-apa,
semua yang lain memutuskan bahwa yang terbaik adalah tetap diam juga.
Akhirnya, Liliana hanya menyerah dan melihat keluar jendela seperti boneka
yang rusak. "Apa pun yang terjadi, terjadilah," gumamnya pada dirinya
P a g e 173 | 292
sendiri.
Alasan Hajime tidak menjelaskan apapun adalah karena itu akan terlalu
menyusahkan, dan alasan tidak ada orang lain mengatakan sesuatu adalah
karena mereka memahami situasinya. Kaori dan yang lainnya masih berusaha
menghibur Liliana ketika seorang utusan datang untuk mengumumkan bahwa
kaisar telah meminta kehadiran mereka. Hajime dan yang lainnya mengikuti
utusan itu kembali ke ruang audiensi tempat Gahard sedang menunggu.
Di tengah aula yang luas duduk sebuah meja panjang, persegi panjang yang
cukup besar untuk menampung tiga puluh orang. Seperti ruangan lainnya,
ruangan itu tidak bernoda. Gahard duduk di ujung meja, dagunya di tempatkan di
tangannya dan senyum kemenangan di wajahnya. Di belakangnya berdiri dua
prajurit elit. Jelas itu adalah prajuritnya yang paling terampil dan disiplin.
Mereka juga bukan satu-satunya pengawal yang melindunginya. Meskipun
mereka menyembunyikan diri dengan baik, Hajime dapat merasakan dua
tentara bersembunyi di dalam dinding, empat di langit-langit, dan dua yang baru
saja mengambil posisi di luar pintu tertutup ruangan. Para penyergap tidak
sekuat tentara yang berada tepat di belakang Gahard, tetapi mereka masih
kuat.
Tampaknya Gahard benar-benar mengelilinginya. "Apakah kamu Hajime
Nagumo?"
Gahard mengabaikan Kouki, yang tampaknya adalah pahlawan umat
manusia, dan langsung bertanya pada Hajime. Tatapan tajamnya seolah
menembus.
Gahard siap bertarung untuk pecah kapan saja.
Intensitas yang dipancarkannya memperjelas bahwa dia tidak naik ke
puncak suatu negara yang menilai kekuatan di atas segalanya secara tidak
sengaja. Dia adalah kaisar dari sebuah negara yang mencakup ratusan ribu
orang, dan dia memiliki kekuatan untuk mendukung klaim itu.
Kouki dan yang lainnya mengambil langkah mundur tanpa sadar dan
menyiapkan senjata mereka, sementara Liliana menjerit ketakutan.
Namun, Hajime, Yue, Shea, Tio, dan Kaori tampak tidak terpengaruh oleh
tekanan berat yang dikeluarkan Gahard. Bahkan Kaori, yang memiliki
pengalaman jauh lebih sedikit daripada yang lain, telah menghadapi jauh lebih
buruk di dalam Reruntuhan Sunken Melusine. Dibandingkan dengan berperang
melawan tentara abadi dari masa lalu, upaya intimidasi dari seorang kaisar
P a g e 174 | 292
belaka bukanlah apa-apa.

Terkejut dengan kurangnya reaksi mereka, seringai Gahard tumbuh lebih
lebar.
Dia menunggu tanggapan Hajime dengan penuh semangat.
"Ya, saya Hajime Nagumo. Suatu kehormatan bertemu dengan anda, Yang
Mulia. "
"Huh!?"
Hajime meletakkan tangan di dadanya dan membungkuk. Rahang Kouki
ternganga kaget, Ryutarou mencubit pipinya untuk memastikan dia tidak
bermimpi, Suzu meringkuk di belakang Shizuku, sementara Shizuku sendiri
takut Hajime mungkin akan datang dengan sesuatu.
“Kaori, kumohon! Kau harus menyembuhkan Nagumo-kun sebelum
terlambat! " "Huh? Sh-Shizuku-chan? ”
Liliana bahkan lebih terkejut daripada yang lain. Siapa ini dan apa yang telah
mereka lakukan dengan Nagumo-san !? Setelah perlakuan yang dia terima di
tangannya, dia tidak bisa memahami Hajime bersikap baik kepada bangsawan.
"Ada apa dengan penampilan itu, kawan?" Alis Hajime berkedut. Bahkan dia
tahu ada waktu dan tempat untuk bertindak sopan. Sebagian besar waktu dia
hanya tidak cukup peduli untuk melakukannya. Kebetulan saat ini, dia tidak
bisa dikeluarkan dari ibukota. Dalam hal ini, membuat marah kaisar tidak
akan menjadi langkah yang baik. Itu sebabnya dia menunjukkan tingkat dasar
kesopanan.
Namun, dia tidak berharap teman-temannya begitu terkejut. Ya, semua
orang kecuali Yue, yang sudah melihat niatnya. Gahard tertawa kecil dan
bercanda.
"Kuku ... Jadi ini adalah orang yang mampu membuat cerita untuk menipu
massa. Kamu dapat membuat fasad apa pun yang kamu sukai untuk diri sendiri,
bukan? Namun, aku lebih suka kamu berbicara seperti biasanya. Aku sudah
mendengar kisah kesombonganmu dari Putri Liliana. Bahkan jika bukan itu
masalahnya, reaksi pahlawan yang terhormat itu memberi tahuku semua yang
perlu aku ketahui. Jika kamu memperlakukanku lebih baik daripada kamu
melakukan sang putri, kamu akan membuatnya menangis, kamu tahu? "
Hajime menatap tajam ke arah Liliana. Sekarang mengapa kau pergi dan
mengatakan kepadanya? Liliana mendengus dan menoleh.
P a g e 175 | 292
"Aku tertarik pada dirimu yang sebenarnya, bukan perilaku yang dibuat-buat,
cukup untuk tindakan lucu yang tidak pantas."
"Haaah, kalau kau bilang begitu. Dalam hal ini, aku hanya akan berbicara
secara normal. "
"Bagus." Gahard melambai ke kursi di dekatnya, dan semua orang duduk.
Begitu mereka duduk, Gahard menatap Hajime dan mulai memeriksa Yue dan
yang lainnya. Dia tampak sangat tertarik pada Shea.
Selanjutnya, dia menyapu pandangannya pada siswa. Dia mengabaikan Kouki
sepenuhnya, tetapi memberi Shizuku, yang duduk di sebelahnya, senyum nakal.
"Lama tidak bertemu, Shizuku. Apakah kamu akhirnya memutuskan untuk
menjadi istriku? "
"Yang Mulia, aku percaya Shizuku sudah menolak proposal itu!" Sebelum
Shizuku bisa mengatakan apa-apa, Kouki melompat untuk membelanya.
Gahard melirik Kouki sekilas, mengejeknya, lalu berbalik ke Shizuku.
Pesannya jelas: Kouki bahkan tidak sepadan dengan waktu Gahard. Kouki
marah karena diperlakukan begitu acuh.
Shizuku menghela nafas, lalu menjawab.
“Aku tidak punya niat mengubah pikiranku. Permintaan maafku, Yang Mulia,
tetapi aku harus menolak tawaranmu. "
"Betapa dingin. Meski begitu, itulah yang menjadikanmu hadiah yang layak.
Aku akan membuktikan kepadamu bahwa tinggal bersama diriku akan jauh
lebih menarik daripada pulang ke duniamu. Aku menanti-nantikan hari dimana
ekspresi tenangmu hancur dan kamu datang memohon ke tempat tidurku. ”
"Aku khawatir hari seperti itu tidak akan pernah datang. Selain itu, bukankah
kamu sudah punya istri, Yang Mulia? "
"Maksudmu? Atau apakah kamu bermaksud memberi tahuku bahwa kamu
tidak puas dengan menjadi selirku? Hmm, sayangnya, menganggapmu
sebagai istri sahku akan sulit ... "
“Bukan itu yang aku maksud! Bagaimana kamu bisa terus mengejar wanita
meskipun kamu sudah menikah? "
“Apa maksudmu? Aku kaisar. Wajar bagiku untuk memiliki beberapa lusin
selir. "
"Ngh ... aku mengerti. Bagaimanapun, aku khawatir aku tidak bisa menjadi
P a g e 176 | 292
selirmu. Tolong menyerah, Yang Mulia. "

"Yah, mengingat kamu tidak akan menerima bantuan dari Ehit, aku yakin
kamu akan terjebak di dunia ini untuk sementara waktu setidaknya lebih lama.
Aku hanya perlu meluangkan waktu untuk merayumu. Kuku, persiapkan dirimu,
Shizuku. ”
Gahard adalah baik dan benar-benar tergila-gila dengan Shizuku. Seorang
pria serakah seperti dia bukan orang yang mau menerima jawaban tidak. Dia
tidak akan berhenti sampai Shizuku menjadi miliknya.
Shizuku menatapnya seolah dia adalah seorang bandot yang menjijikkan,
tapi dia sepertinya tidak keberatan. Dia dengan tajam berbalik darinya, dan
akhirnya mengunci mata dengan Hajime.
Dia kurang intensitas seperti biasanya, dan sepertinya dia sedang melamun,
tapi jelas dia masih mendengarkan percakapan. Ketika mata mereka bertemu,
Hajime menyeringai pada Shizuku. Pandangannya sepertinya mengatakan,
"Pasti sulit, menjadi pengasuh semua orang."
Kesal, Shizuku meraih teh dan menjentikkan gula batu padanya. Meskipun
dia tidak memiliki kekuatan seperti Hajime, kemampuannya masih belum bisa
diremehkan. Kotak gula terbang menuju wajah Hajime dengan kekuatan yang
cukup besar.
Namun, Hajime tidak akan membiarkan hal itu menimpanya. Dia membuka
mulutnya dan menangkapnya dengan giginya. Dan kemudian, dia mengunyahnya
perlahan, menikmati rasa manisnya, sebelum menelannya dengan cara yang
berlebihan. Setelah selesai, dia kembali untuk melihat dengan jelas di sudut
dinding.
Gahard tidak melewatkan pertukaran kecil itu, dan dia mengalihkan
pandangan tajamnya kembali ke Hajime. Dia memandang pemuda itu dari atas
ke bawah, menailainya.
“Hmph, pertemuan yang membosankan. Hajime Nagumo, ada segunung
pertanyaan yang aku miliki untukmu, tetapi ada sesuatu yang perlu aku ketahui
sebelumnya. "
"Ya? Apa itu?"
"Apakah kamu sudah tidur dengan Shizuku ku?" "Buh !?"
Shizuku, Kouki, Ryutarou, dan Suzu semua tersedak oleh teh mereka. Bukan
hanya pertanyaan itu benar-benar tidak terduga, Gahard mengatakannya dengan
P a g e 177 | 292
wajah datar. Bahkan para penjaga Gahard menggelengkan kepala dan

bergumam, "Yang Mulia ... apakah itu sangat penting?" Tampaknya, sama
seperti Shizuku, bawahan Gahard punya orang bermasalah sendiri untuk
dihadapi.
Bingung, Shizuku berteriak.
"Yang Mulia! Pertanyaan macam apa itu!?"
“Diam, Shizuku. Aku bertanya pada Hajime Nagumo, bukan kamu. "
Gahard mengulurkan tangan untuk membungkam Shizuku. Melihat dia tidak
mau mengalah, Hajime menghela nafas dan merespons.
"Proses pemikiran gila apa yang membuatmu sampai pada kesimpulan itu?"
"Yah, kelihatannya Shizuku bersedia untuk bersantai di sekitar kamu ... Aku
tidak berpikir kamu punya, tapi aku hanya ingin memastikan."
"Haaah ... Tentu saja aku tidak."
"Hmm, itu sepertinya tidak bohong. Kalau begitu, apa pendapatmu tentang
Shizuku? ”
Saat itu, semua orang di ruangan itu menoleh ke Hajime. Ekspresi Kouki
berubah suram, sementara Ryutarou dan Suzu tampak gugup. Yue, Shea, Tio,
dan Kaori semuanya memiliki campuran ekspresi eklektik juga.
Kenapa kaisar menginterogasiku pada hubunganku dengan Shizuku? Sambil
menghela nafas, Hajime menoleh ke Shizuku.
Wajahnya berubah menjadi seringai aneh. Dia memiringkan kepalanya dan
mengamatinya selama beberapa detik. Saat dia melihatnya, ujung telinga
Shizuku mulai memerah. Akhirnya, Hajime mengatakan sesuatu yang cukup
mengejutkan.
"Dia mengingatkanku pada ibuku."
"Oke, sekarang kau memintanya, Nagumo-kun. Di luar. Sekarang."
Shizuku, 17 tahun muda, lincah, bangkit berdiri. Kali ini pasti, dia akan
membuat Hajime membayar karena memanggilnya seorang ibu. Tidak ada
jejak malu seperti sebelumnya.
Ryutarou dan Suzu, yang khawatir tentang hal ini terjadi, bergegas untuk
menghentikannya.
"Jawaban yang benar-benar tak terduga ... tapi tidak masalah. Shizuku,
P a g e 178 | 292
jangan biarkan dirimu jatuh cinta padanya. Lagipula, kamu milikku. "
“Aku bukan milikmu, Yang Mulia, aku juga tidak memiliki ketertarikan
romantis sedikit pun pada Nagumo-kun! Sekarang bisakah kita mengubah
topik pembicaraan !? ”
"Baik, seperti yang kamu inginkan. Tidak perlu terlalu memikirkanya. Jika
kamu menyangkalnya dengan kuat, itu hanya akan membuat orang curiga
sebaliknya. "
"Grr ..." Shizuku menggeram, tapi kemudian dengan patuh duduk kembali.
Suzu memberinya senyum tegang dan mencoba menenangkannya
sementara Kouki memelototi Hajime dengan marah.
“Hajime Nagumo. Lebih baik kau tidak menumpangkan tangan pada Shizuku
juga. ”
"Jangan khawatir, aku tidak sedikit pun tertarik padanya. Bisakah kita
mengakhiri omong kosong dan langsung ke intinya? Aku ingin kembali ke
ruanganku. "
“Kamu menyinggungku. Dan ini adalah diskusi yang sangat penting, kamu
tahu? Ini menyangkut selir kaisar di masa depan, yang pada gilirannya dapat
memengaruhi masa depan kekaisaran ... Ya, tidak masalah. Memang benar aku
tidak memintamu di sini untuk berbicara tentang Shizuku. Karena aku yakin
kamu bisa menebak, aku ingin tahu tentang kekuatan abnormalmu itu. "
Gahard sudah bisa mendapatkan ukuran yang baik dari Hajime dengan
melihat bagaimana dia bereaksi terhadap topik Shizuku, tetapi sekarang
saatnya untuk turun ke bisnis. Sikapnya yang bercanda menghilang, digantikan
oleh tatapan tajam yang dia miliki ketika Hajime dan yang lainnya pertama kali
tiba. Dia terus menatap Hajime saat dia menjelaskan alasan di balik memanggil
mereka ke sini.
"Aku sudah mendengar beberapa hal dari Putri Liliana. Kamu dapat
menaklukkan salah satu Labirin Hebat dan menggunakan kekuatan yang kamu
peroleh di sana untuk membuat satu set artefak unik ... setelah itu kamu
memusnahkan pasukan iblis dan melintasi jarak yang perlu waktu dua bulan
untuk menyeberang hanya dalam dua hari. Apakah itu semua benar? "
"Ya."
"Dan apakah benar juga bahwa kamu tidak punya niat untuk memberikan
kekaisaran atau kerajaan artefak ini?"
P a g e 179 | 292
"Ya."
"Hmph. Apakah kamu benar-benar yakin ... kami akan memungkinkanmu
untuk memonopoli kekuatan seperti itu? "
"Mengizinkanku? Bahkan jika kau tidak mengizinkannya, apa yang dapat
kamu lakukan untuk menghentikanku? "
Gahard menyipitkan matanya berbahaya. Dia, bersama dengan para penjaga
yang berdiri di belakangnya, bergeser ke posisi bertarung. Hajime juga
merasakan para prajurit berbaring dalam upaya penyergapan untuk menutupi
kehadiran mereka lebih jauh. Pertempuran bisa saja terjadi kapan saja.
"K-Kaisar Gahard, apa yang kamu pikirkan !?" Liliana pucat seputih es.
Meskipun dia memperingatkannya sebelumnya untuk tidak memprovokasi
Hajime, dia pergi dan "menendang pantat naga," untuk berbicara.
Namun, Gahard tidak mau menjawab. Alih-alih, dia menjaga pandangannya
tetap fokus pada Hajime. Kouki dan yang lainnya juga tegang, siap untuk apa
pun yang terjadi.
Sementara itu, Hajime mengabaikan tekanan berat yang datang dari
Gahard dan terus menyeruput tehnya. Dia menatap langit-langit dan ke dinding,
seolah-olah untuk memberi tahu Gahard, dia tahu di mana semua penjaga
lainnya berada.
Terguncang, Gahard duduk di kursinya.
"Hahaha, ini kekalahanku, kurasa. Tidak percaya kamu melihat itu. Kau
benar- benar monster yang luar biasa . Aku tahu jika kami bertarung denganmu
di sini, Kau akan membantai kami semua. "
Dengan tawa yang hangat, Gahard mengendurkan ototnya. Pada saat yang
sama, semua orangnya menurunkan senjata mereka. Dia tidak berencana untuk
benar-benar melakukan apa pun, tetapi sebagai kaisar, sudah menjadi tugasnya
untuk melihat seberapa kuat Hajime. Setelah melihatnya dengan matanya
sendiri, Gahard yakin.
Bingung, Hajime bertanya,
"Kenapa kau terlihat sangat bahagia?"
"Sampai sekarang, aku pemimpin kekaisaran! Kaisar macam apa yang tidak
akan melompat kegirangan setelah melihat seseorang yang begitu kuat? "
Sebagai seseorang yang menghargai kekuatan lebih dari segalanya, reaksi
P a g e 180 | 292
seperti itu sudah diduga. Kouki dan yang lainnya menghela napas lega dan
duduk kembali di kursi mereka. Sementara itu, Liliana duduk kembali dan
menggosok perutnya. Semua stres itu membuatnya menderita maag.
"Dan itu bukan hanya kamu. Gadis-gadis yang kamu miliki bersamamu
semua juga sangat kuat. Hei, di mana kamu menemukan mereka? Jika ada
gadis-gadis yang sangat kuat di luar sana, aku mengejar perempuan yang salah
... Pikirkan setidaknya memberi satu dari mereka kepadaku, Hajime Nagumo? "
"Katakan itu lagi dan aku akan membuka tengkorakmu ... Sebenarnya,
tunggu, kamu dapat memiliki Tio."
"A-Apa !? M-Master, apakah kamu baru saja menjualku kepada pria lain lagi
!? Haaah, haaah, hukuman yang kejam itu ... luar biasa! Haaah ... Haaah! "
"Dia punya beberapa masalah, tapi setidaknya dia terlihat cantik."
"Maaf, tetapi bahkan seorang kaisar memiliki batasnya. Si hentai yang
ngiler itu terlalu banyak untuk aku tangani. ”
"B-Bagaimana bisa kamu begitu tidak sopan ketika orang yang
bersangkutan duduk tepat di depanmu !? Mmmmm, hanya membayangkan
kaisar dengan paksa membawaku ke sini di depan Mater membuatku ... Haaah ...
Mmm ... Aku mungkin harus mengganti pakaian dalam. "
Setelah melihat ekspresi ekstasi di wajah Tio, kaisar mundur dengan jijik.
Setelah beberapa detik, dia berdeham dan kembali ke topik yang sedang
dibahas. Lebih baik berpura-pura menit terakhir tidak pernah terjadi.
“Secara pribadi, aku akan senang memiliki gadis kelinci di sebelahmu. Aku
belum pernah melihat salah satu dengan rambut yang warnanya. Tidak hanya
itu, dia tampaknya tidak sedikit pun terintimidasi oleh diriku. Bahkan, dia
mengingatkanku pada beberapa mainan yang aku ambil beberapa waktu lalu.
Tidak akan ada hubungan antara keduanya, kan? "
Mata Shea menyipit ketika Gahard menyebut kata "mainan". Yue, yang
duduk di sebelahnya, meraih tangan Shea di bawah meja.
"Aku tidak yakin apa yang kau maksud dengan mainan, tapi ..."
"Tidak yakin apa yang aku maksudkan? Kalau begitu, bagaimana kalau kamu
datang menemui mereka nanti? Sebagian besar dari mereka melarikan diri,
tetapi aku masih memiliki beberapa wanita dan anak-anak di ruang bawah tanah.
Mereka cukup— "
P a g e 181 | 292
Gahard menggertak. Cam sudah membantu Hajime memastikan dia

melepaskan semua rabbitmen yang ditangkap. Dia berharap untuk menarik
informasi dari Hajime dengan membawanya.
Namun, Hajime tidak menerima umpan itu. "Nah, aku tidak terlalu peduli ..."
"Oho. Nah, mungkin ini akan membuat dirimu tertarik. Semua beastmen
yang aku tangkap menggunakan pedang pendek yang sangat tajam dan tahan
lama. Tentunya seorang ahli Sinergis seperti dirimu setidaknya juga sedikit
penasaran? ”
"Aku benar-benar tidak menggunakan pedang, jadi ..."
"Begitukah ... Ngomong-ngomong, kamu tidak akan tahu ada artefak atau
sihir khusus yang bisa membiarkan seseorang menyelinap masuk dan keluar
dari penjara yang sangat dijaga tanpa ketahuan, sekarang kan? Kamu lihat,
tidak ada yang bisa mengetahui bagaimana beastmen yang melarikan diri tadi
malam keluar. "
"Tidak ... Tentu saja aku berharap sesuatu seperti itu."
“Baiklah, ini pertanyaan terakhirku. Apa yang diperlukan untuk membujukmu
ke sisiku? ”
“Suatu metode untuk kembali ke dunia lamaku. Jika kau memberiku itu,
aku akan membantu dirimu keluar dari sisi lain atau sesuatu. " Sepanjang
pertukaran, Hajime terdengar sangat bosan.
"Cih ... Kamu benar-benar seperti yang dijelaskan sang putri. Sheesh, kamu
bukan anak yang sangat imut, kamu tahu itu? "
Gahard menggaruk kepalanya karena kesal. Meskipun kesal, senyum di
wajahnya membuktikan bahwa dia masih menikmati dirinya sendiri. Dia suka
memiliki lawan yang layak untuk dilawan.
Selain itu, dia dapat mengkonfirmasi melalui pertukaran mereka bahwa hal-
hal yang dikatakan Liliana tentang dirinya sebagian besar benar. Dia
akhirnya memiliki pemahaman yang baik tentang orang seperti apa Hajime
Nagumo.
Terus terang, sikap Hajime terhadap Gahard sangat kasar. Meskipun
Gahard sendiri telah membiarkan Hajime untuk berbicara dengan bebas,
biasanya dia tidak akan pernah berdiri untuk dipandang rendah. Orang lain
pasti akan dieksekusi karena kecerobohannya.
Namun, Gahard mengerti betapa berbahayanya membuat musuh keluar
P a g e 182 | 292
untuk Hajime, itulah sebabnya ia mengizinkan penghinaan Hajime. Lebih penting

lagi, sebagai seseorang yang menghargai kekuatan di atas segalanya, dia tahu
dia harus menjadi orang yang menunjukkan rasa hormat kepada Hajime.
Singkatnya, dia telah memutuskan bahwa berusaha merekrut atau
melenyapkan Hajime akan menjadi ide yang buruk. Ketika dia sedang
mempertimbangkan langkah selanjutnya, salah satu pengawalnya
mencondongkan tubuh dan membisikkan sesuatu di telinganya. Gahard
mengangguk dan bangkit.
Tampaknya pertemuan mereka sudah berakhir.
“Yah, setidaknya aku sudah belajar semua yang aku mau. Untuk saat ini,
aku akan puas dengan itu. Baik kekaisaran dan kerajaan memiliki terlalu
banyak masalah mendesak lainnya yang harus ditangani terlebih dahulu. Oh
ya. Aku berencana mengadakan pesta selamat datang untuk Putri Liliana
malam ini. Karena di situlah aku mengumumkan pertunangan anakku
kepadanya, aku akan sangat menghargainya jika kalian dan kelompok kalian
hadir juga. Terlepas dari kebenaran tentang para dewa, tidak ada keraguan
bahwa pahlawan dan rombongannya masih memiliki banyak dukungan populer.
Ini akan menjadi suatu kehormatan untuk membuat mereka memberkati
pesta dansa . Haruskah aku mengharapkan kalian hadir? ”
Gahard mengabaikan Kouki dan yang lainnya, dan memberi Hajime
pandangan penuh arti. Kemudian, tanpa menunggu jawaban, dia keluar dari
ruangan, meninggalkan yang lain bergerumul dengan deklarasi mendadaknya.
Hanya ketika pintu terbanting menutup di belakangnya, Kouki dan yang
lainnya kembali sadar. Mereka mengelilingi Liliana dan mendesaknya untuk
menjawab.
“Lily, kamu bertunangan !? Apa yang sebenarnya terjadi !? ”
"Yah ... jika iblis menyerang lagi, kita tidak punya pilihan selain bertarung.
Memang benar bahwa kita tidak punya alasan untuk berperang dan ini semua
adalah bagian dari skema para dewa, tetapi iblis tidak tahu itu. Kerajaan telah
kehilangan rajanya, dan raja yang baru berumur sepuluh tahun. Dengan kerajaan
kita dalam posisi yang berbahaya, kita tidak punya pilihan selain memperkuat
hubungan dengan sekutu kita, ” kata Liliana dengan acuh tak acuh.
Kouki terdiam. Namun, Shizuku tidak. Dia mengerutkan kening dan
merespons. "Dan itulah mengapa kamu menawarkan untuk menikahi putra
kaisar?"
P a g e 183 | 292
"Benar. Dia berada di baris berikutnya untuk tahta kekaisaran. Sebenarnya,

ayahku berencana meminta diriku menikahi pangeran sejak awal. Satu-satunya
tujuan pesta dansa ini adalah menjadikan pertunangan itu resmi. Masyarakat
perlu melihat kesatuan kita dalam menghadapi invasi iblis. "
"Bagaimana dengan penasihatmu? Apakah kamu tidak perlu
membicarakannya dengan mereka? "
"Meskipun aku belum membicarakannya dengan mereka, aku curiga
mereka tidak akan keberatan. Seperti yang aku katakan, ini dimaksudkan untuk
terjadi sejak awal. Selain itu, aku bertindak memimpin kerajaan. Lundel terlalu
muda untuk diberikan otoritas, dan ibuku tidak pernah suka menjadi tokoh
publik, yang berarti bahkan jika mereka tidak setuju, tidak ada yang memiliki
wewenang untuk keberatan. Saat ini, kecepatan adalah esensi. Aku tidak punya
waktu untuk mendapatkan persetujuan semua orang. "
Suara Liliana sangat tenang. Dia tampaknya tidak sedikit tertekan
tentang nasibnya, menunjukkan bahwa dia bertekad untuk melakukan segala
yang dia bisa untuk negaranya.
Kouki merengut dan menanyainya.
"Lily, apakah kamu mencintai putra kaisar?" Liliana memberinya senyum
bermasalah.
"Tidak masalah apakah aku mencintainya atau tidak. Bagaimanapun juga,
pernikahan ini bersifat politik. Namun, karena ia berada di baris berikutnya
untuk tahta, ia sudah memiliki banyak selir. Aku yakin banyak dari mereka
berharap untuk menjadi permaisuri berikutnya, tetapi ... yah, terima kasih atas
pangkatku, aku akan melompat melewati mereka dan menjadi istri resmi
kaisar masa depan. Luar biasa, bukan? Yah, aku akan menjadi yang termuda di
antara haremnya, dan pemikiran untuk berurusan dengan kecemburuan
mereka memang membuatku sedikit gugup, tapi ... "
Liliana mencoba yang terbaik untuk terdengar selembut dan seriang
mungkin, tapi jelas dia memaksa dirinya sendiri, yang hanya membuat Kouki
semakin marah.
“B-Bagaimana bisa kau mengatakan itu !? Kamu bahkan tidak mencintainya,
jadi bagaimana kamu bisa mempertimbangkan menikahi pria seperti itu !? ”
“Mungkin aneh bagimu, Kouki-san, tapi ini standar untuk royalti. Aku sudah
siap untuk ini sejak aku dilahirkan. "
P a g e 184 | 292
"Apa maksudmu standar ... Tentu, kamu seorang putri, tetapi kamu juga
seorang gadis, Lily! Apakah kamu tidak ingin menghabiskan hidupmu dengan
pria yang benar-benar kamu cintai? "
Yang bisa dilakukan Liliana hanya menanggapi dengan senyum canggung.
Tentu saja, dia juga sangat ingin mengalami romansa yang mendebarkan
jantung dan menikahi seseorang yang dicintainya. Terutama sekarang, setelah
dia menghabiskan begitu banyak malam bersama dengan Kaori dan Shizuku,
mendengarkan cerita tentang bagaimana hubungan bekerja di dunia mereka.
Meski begitu, dia tahu itu adalah mimpi yang tidak mungkin tercapai.
Sebagai bangsawan, dia memiliki kewajiban untuk memenuhi.
Jadi tolong, berhentilah mengingatkanku tentang masa depan yang tidak bisa
lagi aku miliki. Tolong jangan membuatku mengatakan hal-hal yang tidak
kumaksud ... Masih tidak puas, Kouki mencoba mendorong lebih jauh. Tapi
sebelum dia bisa, Hajime bangkit dari tempat duduknya.
Kata-kata yang ingin Kouki katakan lenyap di mulutnya, dan ia mengarahkan
perhatiannya kepada Hajime.
Namun, Hajime tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mulai berjalan menuju
pintu, ekspresi bosan yang sama masih di wajahnya. Dia tidak tertarik pada
nasib Liliana, dia hanya ingin pergi.
Dengan tidak ada tempat lain untuk melampiaskan rasa frustrasinya, Kouki
berbalik ke Hajime.
"Hei, Nagumo! Apakah kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak
peduli sama sekali tentang ini !? ”
"Huh? Seandainya aku? Mereka menikah demi negara mereka, bukan?
Orang- orang seperti kita yang tidak tahu bagaimana dunia politik bekerja
seharusnya tidak mencampuri urusan mereka. "
"Ngh, t-tapi ..." Kouki mulai terdengar seperti malam sebelumnya sebelum
penyelamatan Cam. Hajime ragu dia akan mengamuk selama Shizuku ada di
sekitar untuk menjaganya, Tapi dia memutuskan untuk mengatasi masalah itu
hanya untuk berjaga-jaga.
“Jangan lupa, kita punya misi sendiri. Kau sebaiknya tidak melakukan hal
bodoh. Jika kau menghalangi rencana, aku akan memukulmu begitu buruk
sehingga kau bahkan tidak dapat berbicara. " Hanya itu yang ia katakan
sebelum berjalan keluar dari ruang audiensi.
P a g e 185 | 292
Yue dan Tio memberi Liliana anggukan solidaritas saat mereka

mengikutinya. Mereka berdua mantan bangsawan, sehingga mereka bisa
bersimpati dengan situasinya. Shea juga tampak mengkhawatirkan Liliana.
Namun, atas desakan Yue, dia dengan patuh mengikuti yang lain keluar dari
pintu.
"Sialan ... Setiap kali bajingan itu cuma—"
“Tenang, Kouki. Ini mungkin bukan sesuatu yang perlu kau khawatirkan. ”
Kouki berbalik ke Shizuku dengan kaget.
"Apakah kamu tidak khawatir tentang dia !?" Tatapan menuduhnya
sepertinya mengatakan. Namun, Kaori, Suzu, dan Ryutarou semuanya datang
untuk membela Shizuku.
"Y-Ya. Poin bagus. Jika semuanya berakhir seperti yang kita pikirkan, maka
pertunangan tidak akan menjadi masalah ... "
"Dia bilang akan ada pesta selamat datang, kan? Tiba-tiba aku punya firasat
buruk tentang ini. ”
"Akan ada sebuah pesta dansa yang akan datang, tapi aku tidak berpikir dia
akan sangat menyambutnya."
Kouki terdiam. Saat itu dia sadar, ekspresinya menegang. Bergantung pada
bagaimana beberapa jam berikutnya berlangsung, mungkin tidak ada
keterlibatan apa pun. Bingung dengan ucapan samar mereka, Liliana menanyai
kelompok itu.
"Huh? Tunggu, teman-teman? Apa yang sedang terjadi? Kenapa kalian
semua saling memandang seperti itu? Aku mulai merasa benar-benar khawatir
di sini! "
Liliana melihat dari satu siswa ke yang lain, tetapi tidak ada yang
memberinya jawaban. Tak perlu dikatakan, Liliana bisa merasakan sakit
perut yang lain datang.
Masih khawatir, Liliana kembali ke kamarnya untuk mempersiapkan pesta
dansa yang akan datang. Kouki dan yang lainnya kembali ke tempat tugas
mereka juga. Dengan bantuan Helina dan pelayan kerajaan, ia mengenakan
pakaian agung yang layak untuk seorang putri.
"Ya ampun, anda terlihat memukau, Liliana-sama!" "Sungguh ... anda terlihat
seperti peri, Nyonya!" "Aku yakin pangeran akan senang juga!"
Pelayan kekaisaran berteriak kegirangan ketika mereka melihat Liliana
P a g e 186 | 292
dengan pakaian jadi. Itu bukan hanya sanjungan kosong. Ekspresi mempesona
mereka membuat jelas bahwa mereka benar-benar berpikir Liliana tampak
memukau dalam pakaiannya.
Pada usia 14, Liliana melewati batas antara masa kanak-kanak dan
dewasa. Gaun merah muda pucat yang dikenakannya memunculkan pesona
kedewasaan dan kepolosannya. Dia benar-benar terlihat seindah bunga.
"Heh, tentu saja dia terlihat hebat."
"Helina, mengapa kau terlihat sangat bangga ketika aku yang mereka puji?"
Liliana tersenyum pada pelayannya yang menyeringai untuk menunjukkan
bahwa dia tidak bermaksud jahat, lalu memandang dirinya ke cermin. Setelah
selesai, dia mengangguk puas pada dirinya sendiri.
Bahkan jika ini hanya pernikahan politik, bahkan jika pria yang dinikahinya
adalah seorang casanova [ TN : Kek Buaya darat ] yang lebih besar daripada
ayahnya, Bahkan jika satu-satunya waktu dia bertemu dengannya, dia telah
mengalahkan para ksatria magang kerajaan dengan dalih kepura-puraan
"Pelatihan," bahkan jika dia adalah seorang pengganggu yang suka pamer, dia
masih akan menjadi suaminya.
Ini berarti, sebagai istrinya, dia tidak bisa tiba di pesta dengan pakaian yang
akan membuatnya malu. Selain itu, ini adalah pesta pertunangannya juga, jadi dia
harus berpakaian untuk acara itu.
Tapi mecoba sekuat tenaga, dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata Kouki
sebelumnya dari kepalanya. "Kamu bahkan tidak mencintainya, bagaimana
kamu bisa mempertimbangkan menikahi pria seperti itu !?"
Meskipun dia tidak membiarkannya terlihat, dia masih merindukan masa
depan di mana dia tidak harus menikahi putra mahkota. Kekhawatirannya
tentang karakter calon suaminya hanya menambah kekhawatiran itu.
Bodohnya, dia masih menghibur harapan samar bahwa pahlawan yang gagah
akan menyelamatkannya pada menit terakhir. Mereka berdua akan tumbuh
lebih dekat ketika mereka mengatasi kesulitan bersama, dan kemudian
meskipun stasiun sosial mereka berbeda, menikah dan hidup bahagia bersama.
Tentu saja, dia tahu itu tidak pernah terjadi.
Dia menggelengkan kepalanya, mengusir khayalan bahagia itu dari
benaknya. Karena dia adalah anak dewasa yang belum waktunya, Liliana selalu
menerima ini adalah tugasnya, itulah sebabnya bahkan jika dia diam-diam
P a g e 187 | 292
membenci calon suaminya, dia masih bermaksud untuk menjadi istri yang
sebaik mungkin. Dia bertekad untuk bertindak sebagai bagian dari putri yang
sempurna selama pesta dansa. Jadi, dia tidak bisa membiarkan mimpi-mimpi
indah ini menggoyahkan tekadnya.
Kamu harus tetap tenang, katanya dalam hati. Saat itu, dia mendengar
keributan di luar kamarnya. Bahkan sebelum dia bisa mengambil satu langkah
pun, pintu
kamarnya terbuka lebar dan seorang lelaki besar berjalan masuk ke
kamarnya seolah tempat itu miliknya. Para penjaga kerajaan Liliana mencoba
menahannya, tetapi ia mengabaikan mereka dengan sedikit usaha.
"Oho, jadi ini yang kamu kenakan malam ini ... Lumayan."
"Baius-sama. Masuk ke kamar wanita bukanlah hal yang sopan untuk
dilakukan. "
" Apa!? Aku pria yang akan menjadi suamimu! Jangan berani bicara
padaku."
Baius D. Hoelscher, putra mahkota Kekaisaran Hoelscher, adalah pria yang
kasar dan vulgar. Di luar, dia tampak seperti ayahnya, Gahard. Dia berusia
26 tahun, dan belum pernah berubah sedikit pun dari pria pendendam yang
kejam yang ditemui Liliana satu tahun yang lalu. Bahkan saat itu dia adalah
monster sadis yang suka sekali berkeliaran di atas orang-orang dan melihat
orang lain tidak lebih dari sekadar mainan. Cara dia memandang Liliana
membuatnya jelas dia melihat dia sebagai miliknya. Dia merasa menggigil
menaiki tulang punggungnya saat dia mengarahkan pandangannya ke tubuhnya.
"Oke, kalian semua keluar." Baius memerintahkan para pelayan dan
penjaga Liliana keluar sambil tersenyum. Pelayan kekaisaran pergi sekaligus,
tetapi tentu saja penjaga kerajaan ragu untuk meninggalkan tuan mereka
sendiri. Helina bahkan tidak berusaha menyembunyikan ketidaksukaannya
dan menatap Baius dengan marah.
Ketika dia melihat tatapan Helina yang menantang, Baius menyipitkan
matanya dengan berbahaya. Khawatir tentang apa yang mungkin dia lakukan
pada yang lain, Liliana buru-buru menyuruh pelayan dan ksatria untuk pergi.
"Jika terjadi sesuatu, berteriaklah dan kami akan segera datang," Helina
membisikkan kata-kata itu ke telinga Liliana saat dia berjalan melewatinya, dan
Liliana mengangguk sebagai jawaban. Dengan satu pandangan ke belakang,
Helina dan para ksatria dengan ragu menutup pintu tuan mereka di belakang
P a g e 188 | 292
mereka.
"Hmph. Kau setidaknya harus mendisiplinkan anjing kampungmu lebih baik. "
"Mereka bukan‘ Anjing Kampung. ’ Mereka benar dan pengikut setia."
“Masih tomboi, huh? Aku ingat bagaimana kau memarahiku bertahun-tahun
yang lalu ketika kau masih kecil. Aku tahu saat itu bahwa aku ingin
menjadikanmu milikku. "
Baius menjilat bibirnya dan menyeringai penuh semangat. Meskipun
Liliana menegang, dia mencengkram permukaan dan bertemu dengan
pandangan calon suaminya. Tapi kemudian, Baius tiba-tiba melangkah maju dan
meraba- raba dadanya.
"Huh!? Owww! Ini menyakitkan!"
"Sepertinya kau sudah tumbuh dengan baik. Masih sedikit di sisi kecil,
Meskipunbegitu mereka mencapai hasil. "
"H-Henti–" Wajah Liliana merengut kesakitan. Itu hanya membuat Baius
lebih terangsang, dan dia mendorongnya ke tanah dengan mencibir.
Meskipun Liliana menjerit, para penjaga di luar tidak menanggapi.
"Menangis dan berteriaklah dgn semua yang kau inginkan. Kamar ini
dirancang khusus dgn kedap suara. Selain itu, bahkan jika anjing kampung itu
kembali, mereka tidak akan berani mengangkat senjata melawan putra
mahkota. Sial, mari kita panggil mereka ke sini. Aku yakin mereka akan senang
melihat dirimu kehilangan keperawananmu. Gahaha! "
"Kenapa ... kau ..." Meskipun dia pucat seperti es, Liliana terus memelototi
Baius dengan marah.
"Ya, itu dia! Itu mata yang ingin aku lihat! Aku tidak sabar untuk
mewarnai mereka dengan rasa sakit, putus asa, dan kesenangan! " Seringai
Baius semakin melengkung.
“Tidak ada yang membawaku lebih banyak kesenangan dalam hidup selain
menginjak-injak dan mempermalukan mereka yang menentangku. Aku suka
melihat ekspresi menantang mereka hancur ketika mereka menyadari betapa
tidak berdayanya mereka. Membuat orang bodoh sepertimu berlutut di
hadapanku benar-benar puncak kenikmatan. Sejak aku pertama kali merasakan
kegembiraan ini, aku telah kecanduan. Liliana, sejak pertama kali kita bertemu,
ketika kamu memelototiku, aku tahu bahwa aku harus membuatmu menjadi
milikku dan menghancurkanmu. ”
P a g e 189 | 292
"Kau monster..."
"Hei Liliana, bagaimana rasanya mengetahui dirimu akan kehilangan
keperawananmu sebelum menikah. Sial, sebelum kita mengumumkan
pertunangan kita? Apakah kau bahkan dapat menunjukkan wajahmu di pesta
setelah ini? Hahaha, Aku tidak sabar untuk melihat bagaimana kelanjutannya! "
Meskipun Liliana tidak mencintai Baius, dia berpikir bahwa jika dia
mendukungnya dengan baik sebagai istrinya, dia akhirnya bisa mengubahnya
menjadi penguasa yang lebih terhormat. Tetapi setelah melihat kedalaman
kebejatannya, tekadnya untuk mereformasi dia mulai retak.
Liliana mengerti sekarang. Pria yang menjepitnya dan menikmati
keputusasaannya dalam banyak hal adalah orang yang sempurna untuk
memerintah kekaisaran. Dia mengambil apa yang dia inginkan dengan paksa,
mengalahkan yang lemah untuk tunduk. Dia adalah perwujudan dari cita-cita
kekaisaran.
Gaun yang dipilih Liliana khusus untuk Baius tercabik-cabik oleh tangannya.
Dia memerah karena malu ketika kulitnya terbuka sedikit demi sedikit.
Setelah dia ditelanjangi ke pakaian dalamnya, Baius menekan untuk
berciuman. Dia membiarkan matanya terbuka lebar, ingin menikmati teror
Liliana sampai saat terakhir.
Ketika dia mencoba untuk berbalik, dia meraih rahangnya dan
memaksanya untuk menatap matanya. Liliana sangat takut dan malu sehingga
dia bahkan tidak menyadari kalau dia sedang menangis. Dia memutuskan untuk
menikahi seseorang yang tidak dia cintai, tapi ini terlalu berlebihan.
Aku ingin menemukan seseorang yang aku cintai dan bahagia juga! Perasaan
yang terus-menerus dikekangnya selama ini mulai menyelinap melalui celah-
celah dalaom bajunya. Dia tidak bisa terus berpura-pura ini baik-baik saja
karena itu adalah tugasnya sebagai seorang putri.
Di kedalaman keputusasaannya, Liliana teringat sesuatu yang Kaori dan
Shizuku katakan padanya. Kembali di labirin, ketika mereka kehilangan semua
harapan, Hajime menyapu dan menyelamatkan mereka dari kesusahan
mereka. Dia menghancurkan situasi yang tidak masuk akal dimana mereka
terjebak dengan kekuatan yang bahkan lebih tidak masuk akal, seperti
pahlawan dari dongeng.
P a g e 190 | 292
Kalau saja dia akan menyelamatkan diriku juga. Sisi rasional dari dirinya tahu
adalah hal yang bodoh untuk mengharapkan hal seperti itu, tetapi sisi yang lebih
kekanak-kanakan dari dirinya tidak bisa tidak berdoa.
Tolong selamatkan aku. Saat itu, seekor laba-laba kecil jatuh dari langit-
langit dan mendarat di bahu Baius.
"Ap ..." Gumam Liliana dengan kaget. Sedetik kemudian, laba-laba
mengangkat salah satu kakinya dan menusuknya ke leher Baius.
"Owww! Apa apaan!? Sesuatu baru saja menusuk leherku ... ” Baius
menggosok lehernya dan menarik diri dari Liliana. Dia sudah beberapa detik lagi
dari mencuri bibirnya, dan mungkin lebih.
Laba-laba itu sudah berlari kembali ke atas benang yang menggantung
dari langit-langit, dan aman dari pembalasan. Liliana menyaksikannya pergi,
masih tidak yakin dengan apa yang baru saja terjadi.
"Apa ... yang ada di sana—" Baius mulai menghantam kata-katanya, dan
kehilangan kesadaran sebelum dia bahkan bisa menyelesaikan kalimat.
Tubuhnya yang lemas jatuh di atas Liliana, menjepitnya ke tanah.
"Apa? Huh?"
Laba-laba berlari menuruni benangnya dan mendarat di bahu Baius sekali
lagi. Baius saat ini sedang berbaring di atas Liliana, itu juga membuat laba-
laba beberapa inci dari wajahnya. Setelah melihatnya dari dekat, Liliana
memperhatikan sesuatu yang aneh tentang tubuh laba-laba.
"Itu terbuat dari ... logam?" Memang, laba-laba yang merayap di bahu Baius
seluruhnya terbuat dari logam.
Saat mata Liliana melebar karena terkejut, laba-laba logam mengangkat
kaki yang berbeda dari yang terakhir dan menusukkannya ke leher Baius,
mungkin ingin menghabisinya untuk selamanya. Meskipun dia tidak sadar,
tubuhnya masih kejang pada tusukan jarum. Namun, dia masih bernafas, jadi
sepertinya laba-laba itu tidak benar-benar membunuhnya.
Liliana tiba-tiba ingat dia masih terjebak di bawah Baius dan menggeliat
keluar. Dia naik ke posisi duduk dan melihat laba-laba logam itu lagi.
Itu menatapnya dengan mata kristal selama beberapa detik sebelum
memulai pendakian kembali ke langit-langit.
"Ah, t-tolong tunggu! Apakah kamu..."
P a g e 191 | 292
Laba-laba itu mengabaikan permohonan Liliana, berlari melintasi langit-langit,

dan menghilang melalui celah di dinding. Lalu, ada percikan bunga api merah
kecil, dan retakan menutup di belakangnya.
Saat Liliana mengumpulkan potongan-potongan gaunnya yang robek untuk
menutupi dirinya, dia akhirnya menyadari apa yang telah terjadi. Senyum
menyebar di wajahnya.
"Terima kasih ... Nagumo-san," bisiknya.
Tentu saja, selama Liliana bertunangan dengan Baius, dia akhirnya harus
berurusan dengannya. Semua yang Hajime lakukan adalah menunda yang tak
terhindarkan. Tapi tetap saja, itu membuat Liliana senang mengetahui bahwa
ketika dia berteriak untuk penyelamatan, dia datang untuk menyelamatkannya.
Dia memegang potongan-potongan bajunya di dekat dadanya, seolah-olah
itu adalah sesuatu yang sangat berharga.
Setelah pertemuan dengan Gahard, Hajime dan yang lainnya ditunjukkan ke
tempat tinggal mereka.
Begitu dia sampai ke kamarnya, Hajime menjatuhkan diri ke sofa dan
menutup matanya. Dia berbaring di sana, tidak bergerak, kecuali untuk sesekali
mengambil beberapa teguk air. Baik Yue maupun orang lain tidak
mengganggunya. Mereka tahu betul untuk tidak mengganggunya ketika dia
sedang berkonsentrasi.
Dia menunggu di sana sampai matahari mulai tenggelam di bawah
cakrawala. Baru ketika langit diwarnai oranye terang, akhirnya dia membuka
matanya.
Melihat sedikit perubahan pada posturnya, Yue berjalan dan duduk di
sebelahnya.
"Bagaimana keadaannya, Hajime?"
"Mmm, sempurna. Aku harus berurusan dengan sedikit masalah di tengah,
tetapi aku masih bisa melewati 70% persiapan. ”
Kaori tidak melewatkan nada kelelahan dalam suaranya dan bergegas untuk
mulai menyembuhkannya.
“Itu pasti sulit. Apakah ada banyak jebakan? "
"Ya. Kurasa aku seharusnya berharap banyak dari kastil kekaisaran.
Untungnya, aku tidak harus melucuti semuanya. "
P a g e 192 | 292
"Memang, beruntung kaisar ingin mengadakan pesta dansa malam ini. Akan
lebih mudah untuk mewujudkan rencana kita dengan kerumunan orang yang
berseliweran. "
"Apakah kamu benar-benar berpikir itu akan berhasil?" Shea bertanya
dengan suara khawatir ketika dia memijat bahu Hajime.
Kontrofasi untuk menentukan nasib keluarganya akan dimulai dalam
beberapa jam. Wajar baginya untuk gugup.
Sebagai tanggapan, Hajime menggosok telinganya, Yue mencubit pipinya,
Tio membelai rambutnya, dan Kaori memegang tangannya. Mereka semua
tersenyum padanya, dan Shea merasakan dirinya menangis.
Tapi dia tidak membiarkan air mata jatuh. Mereka mungkin air mata
kebahagiaan, tetapi masih terlalu dini untuk menumpahkan mereka. Sebagai
gantinya, dia memberi semua orang senyum yang paling mempesona yang bisa
dia kumpulkan. Dia punya teman yang bisa dia percayai, dan keluarga yang dia
cintai. Apa lagi yang bisa dia minta?
Positif yang terus-menerus inilah yang paling disukai Hajime dan yang lain
tentang dirinya. Kouki, Ryutarou, Shizuku dan Suzu juga terpikat olehnya.
Setelah memastikan bahwa Shea baik-baik saja, Hajime menyeringai seperti
anak kecil yang akan melakukan lelucon besar dan menyatakan niatnya.
“Panggung sudah diatur. Yang tersisa hanyalah festival dimulai. Mari
berpakaian sendiri sehingga kami siap menyambut bintang-bintang di acara
ini. "
Yue dan yang lainnya tersenyum tanpa rasa takut, sementara Kouki dan
para siswa mengangguk dengan gugup.
P a g e 193 | 292
Bab IV: Kekaisaran Vs. Kelinci Terkuat

Matahari telah sepenuhnya terbenam, dan kegelapan menyelimuti kastil
kekaisaran. Dua tentara berpatroli berjalan melintasi halaman kastil. Mereka
berdua memegang obor magic yang mengalahkan malam itu, meniadakan aset
terbesar pengganggu potensial.
"Haaah ... Semua pukulan besar mungkin ada di pesta sekarang ... hidup dan
makan semua makanan enak."
“Hei, hentikan ocehanmu. Jika kita tertangkap karena melalaikan tugas, aku
akan dihukum denganmu. "
Prajurit pertama menghela nafas ketika dia melihat dengan sedih ke kastil.
Lusinan lampu menghiasi menara pusat, tempat pesta itu digelar.
Rekannya mengerutkan kening, tetapi tampaknya alasan
ketidaksenangannya bukan semata-mata karena dia khawatir akan dihukum.
Jika ada, dia jengkel karena dia dibuat lebih sadar akan fakta bahwa mereka
terjebak bekerja sementara orang lain bersenang-senang. Sebenarnya, dia
memikirkan hal yang persis sama dengan rekannya.
"Apakah kamu tidak berharap bisa cukup dipromosikan untuk diundang ke
salah satu dari mereka?"
"Yah, ya ... Jika aku cukup penting untuk menghadiri pesta seperti itu, aku
pasti bisa mendapatkan semua uang dan wanita yang aku inginkan ..."
"Aku tau, ok? Akan sangat bagus jika aku bisa pergi ke pesta mewah
seperti itu dan menghabiskan malam di pelukan seorang wanita bangsawan.
Aaah, kuharap aku tidak terjebak di sini melakukan patroli yang tidak berguna
ini. Aku ingin bersetubuh dengan seorang gadis. Gadis kelinci yang lucu
adalah yang terbaik. ”
"Kau benar-benar memiliki sesuatu untuk mereka, ya? Hampir semua gadis-
gadis itu lebih panas dari pada manusia, tetapi setiap kali kita pergi ke rumah
bordil, kau hanya pergi untuk kelinci. ”
"Mereka sangat menyenangkan untuk disiksa. Aku suka mendengar
teriakan mereka ketika aku pergi menelanjangi. "
"Kau pria yang sangat kacau ..."
"Apa yang kau bicarakan? Hampir semua gadis kelinci terlihat seperti
mereka memohon untuk diintimidasi. Aku hanya mengabulkan keinginan
P a g e 194 | 292
mereka. Selain itu, Kau harus berbicara. Kau sendiri sudah membuat banyak
gadis kelinci putus asa. "
"Aku tidak bisa menahannya. Aku hanya tidak bisa mendapatkan cukup
teriakan mereka. "
Kedua prajurit itu saling memandang dan mulai tertawa terbahak-bahak.
Bagi orang-orang kekaisaran, beastmen tidak lebih dari alat. Alat yang dapat
diganti dimaksudkan untuk digunakan tidak lebih dari menghilangkan stres
atau kepuasan seksual. Kedua prajurit ini tidak terlalu kejam atau apa pun.
Merendahkan dan mempermalukan beastmen adalah praktek standar
seluruh kekaisaran. Tiba-tiba, salah satu prajurit melihat sesuatu melesat
melewati gedung di dekatnya. Dia berhenti tertawa dan berbalik.
"Hei, apa kau baru saja ..." "Huh? Apa itu?"
Prajurit pertama dengan hati-hati mendekati gedung itu. Pasangannya buru-
buru mengangkat obornya dan mengikutinya.
"Siapa yang pergi ke sana?" Prajurit itu bertanya dengan suara keras. Dia
mendorong obornya ke depan, menerangi celah sempit antara dua bangunan.
Itu seharusnya cukup besar untuk dilewati seseorang.
Namun, tidak ada seorang pun di dalam.
"Kurasa aku hanya berhalusinasi ..." Prajurit pertama bergumam lega. Dia
menggelengkan kepalanya dan kembali ke pasangannya.
"Maaf, sepertinya aku— Hei, Maul? Ke mana kau pergi, Maul? " Tetapi
rekannya tidak bisa ditemukan. Yang tersisa hanyalah obornya, berguling
perlahan di atas permukaan. Prajurit itu melihat sekeliling dengan liar, tetapi
tidak ada seorang pun yang terlihat. Menggigil menuruni di punggungnya.
Untuk menyembunyikan rasa takutnya, dia berteriak dengan suara marah.
"Oi Maul, keluar dari sini! Ini bukan— Mmmf !? ”
Dua tangan diam-diam meraih keluar dari gang yang seharusnya kosong.
Pisau hitam matte yang seperti menyedot cahaya dari lingkungannya ada di
salah satunya. Satu tangan menutupi mulut prajurit itu, sementara yang lain
menusukkan pisau ke bagian belakang tengkoraknya.
Prajurit itu kejang selama beberapa detik sebelum menjadi lemas. Kedua
tangan itu kemudian mundur ke dalam kegelapan, menyeret prajurit tak
bernyawa itu bersama mereka.
P a g e 195 | 292
Beberapa detik kemudian, obor mereka juga dilenyapkan, membuat halaman

menjadi gelap. Suara samar, cukup lembut untuk dihembuskan oleh angin
malam, terdengar melalui halaman.
"HQ, ini Alpha. Aku telah berhasil menguasai poin C. "
“Alpha, ini HQ Kerja bagus. Sekarang menuju ke titik E2. Targetmu adalah
empat penjaga di sana. Lingkari dari timur. ”
"HQ, ini Alpha. Roger. "
Sejumlah figur berpakaian hitam-putih berjalan dengan diam-diam melintasi
halaman kastil. Mereka mengenakan topeng wajah hitam dan kerudung juga,
jadi satu-satunya hal yang terlihat adalah mata mereka, yang berkilau dengan
cahaya yang tajam. Masing-masing sosok memiliki dua pedang pendek yang
diikatkan di punggung mereka.
Setiap orang Jepang yang melihat mereka akan mengatakan bahwa
mereka terlihat seperti ninja. Namun, sementara pakaian itu menyembunyikan
identitas individu mereka, akan jelas bagi siapa saja yang melihat mereka dari
ras mana tokoh-tokoh ini berasal. Bagaimanapun, telinga kelinci mereka
mencuat keluar dari balik tudung mereka. Mereka bukan siapa-siapa selain
rabbitmen, dan satu- satunya rabbitmen yang mampu bertarung adalah Haulia.
Kelompok itu mencapai lokasi yang ditentukan dan bersembunyi di bawah
bayang-bayang gedung terdekat. Salah satu dari mereka mengintip dari
balik sudut, dan seperti yang dilaporkan, dia melihat empat penjaga menunggu
di depan. Para penjaga dibagi dua, tetapi mereka tinggal cukup dekat untuk
saling melihat.
Pimpinan Haulia memberi tiga anggota tim lainnya sinyal tangan. Mereka
bertiga lalu mengangguk dan meleleh ke dalam malam.
Beberapa detik kemudian, ada kilatan cahaya beberapa meter jauhnya,
menandakan bahwa yang lain sudah dalam posisi. Haulia telah memilih saat
ketika para penjaga tidak ingin mengirim sinyal mereka.
Satu lagi dari Haulia mengeluarkan sebotol kecil dan membuka tutupnya
selama sepersekian detik. Dia juga memastikan bahwa para penjaga tidak
melihat ketika dia melakukannya. Botol kecil itu adalah senter sinyal khusus
yang terbuat dari glowstone hijau.
Setelah mereka selesai memberi sinyal satu sama lain, kedua Haulia
memberi isyarat tangan lain kepada anggota tim yang berpasangan dengan
P a g e 196 | 292
mereka.
Kemudian, kedua pasangan Haulia menghapus kehadiran mereka dan
menyelinap di belakang sepasang penjaga. Saat tentara mengalihkan satu
sama lain dari pandangan mereka, mereka dibunuh dengan sangat presisi.
Yang pertama menemukan dirinya dengan pisau yang mencuat dari
tengkoraknya.
"Ah— !?" Yang lain menyematkan tangan di belakang punggungnya
sebelum sebuah pedang pendek menyelinap di antara ginjalnya.
Haulia yang terakhir meraih obor sebelum mereka bisa melompat ke lantai
dan menghabisi mereka. Setelah itu, dia melihat sekeliling untuk memastikan
tidak ada jejak keberadaan mereka yang tersisa di tempat kejadian. Kemudian,
ketiga Haulia menyeret korban mereka di belakang gedung. Akan tetapi, ini
tidak dapat mereka lakukan tanpa membuat suara, dan pasangan penjaga yang
tersisa tampak bertanya-tanya ke arah mereka.
Para prajurit yang mereka harapkan tidak ada di sana. Satu-satunya yang
tersisa di tempat itu adalah kegelapan.
"Ke mana mereka pergi?"
Para penjaga menatap mata mereka, dan bisa melihat bayangan samar
bergerak dalam kegelapan. Tampaknya seseorang menyeret orang lain.
Alarm peringatan terdengar di dalam benak para penjaga. Mereka meraih
peluit yang tergantung di leher mereka dan meletakkannya di mulut mereka.
Tapi sebelum mereka bisa meniup mereka, tenggorokan mereka disayat.
Tanpa ada kesempatan untuk menjerit, kedua penjaga itu diserahkan ke
kematian. Obor mereka lenyap, dan tubuh mereka diseret ke belakang gedung.
Di sekeliling kastil, para penjaga dibantai satu demi satu. Sebagian besar
prajurit yang ditempatkan di ruang jaga kastil memiliki kepala yang terpisah
dari pundak mereka. Ditambah lagi, semua prajurit yang tidur di barak telah
tertidur nyenyak berkat efek bubuk tertentu yang terbuat dari tanaman yang
ditemukan di lautan pohon.
Bahkan jika seseorang berhasil membunyikan alarm, tidak ada seorang pun
di barak yang akan bergerak. Mereka tidur nyenyak sampai pagi dan secara
mengejutkan bangun dengan perasaan segar.
Bulan sabit tergantung di langit malam. Juga dikenal sebagai bulan
bertanduk, itu adalah fase pertama yang dilihat bulan setelah bulan baru.
P a g e 197 | 292
Dan karena tipisnya bulan sabit, fase bulan ini memiliki kemiripan yang
mencolok dengan seringai iblis.
Malam ini, hampir seolah-olah bulan sedang mengejek kekaisaran.
Mungkin kelihatannya seperti itu karena negara yang menghargai kekuatan
di atas segalanya akan di porak-perandakan oleh ras yang mereka cemoohkan
sebagai yang paling lemah.
Pesta selamat datang Liliana sama megah dan mewahnya seperti yang
orang harapkan dari pesta kerajaan. Makanan disajikan dengan gaya
prasmanan, dan ratusan hidangan, dari gurih hingga manis, menutupi meja
besar yang ada di satu sisi aula. Setiap hidangan yang bisa dibayangkan telah
diletakkan di atas taplak meja putih murni untuk kesenangan para tamu.
Dekorasi aula juga benar- benar menakjubkan. Permadani dan lampu gantung
menutupi dinding dan langit
-langit.
—HQ, ini Alpha. Kami telah berhasil menetralkan poin H4.
—HQ, ini Bravo. Semua poin J sekarang di bawah kendali kami.
—HQ, ini Charlie. Semua tentara di barak telah lumpuh.
—HQ, ini Echo. Kami telah mengamankan pangeran kedua, putri mahkota,
dan cucu kaisar.
Hajime berjalan melalui tempat pesta dengan senyum ceria yang luar biasa
di wajahnya. Dia bahkan berhenti untuk berbicara dengan para bangsawan dan
pejabat tinggi yang mendatanginya.
Dia tidak membiarkan apapun dalam ekspresinya memberikan fakta bahwa
dia terus-menerus menerima laporan kegiatan Haulia melalui artefak
berbentuk anting-anting yang dia kenakan.
Hajime bukan satu-satunya yang didatangi oleh para bangsawan. Kouki dan
yang lainnya juga berurusan dengan prosesi orang-orang penting yang ingin
mendapatkan rahmat party pahlawan yang baik.
Pahlawan dan rekan-rekannya adalah bintang-bintang dari pesta ini.
Kekaisaran telah mendengar tentang bagaimana Kouki dan kelompoknya telah
melangkah lebih jauh melalui Labirin Orcus Besar daripada siapa pun dalam
sejarah. Para bangsawan, yang menghargai kekuatan sama seperti siapa pun di
kekaisaran, sangat ingin tahu lebih banyak tentang anak-anak yang telah
mencapai prestasi seperti itu. Dan tentu saja, mereka juga berharap untuk
P a g e 198 | 292
membuat koneksi dengan orang-orang paling berpengaruh di dunia.

Namun, orang-orang yang datang ke Hajime memiliki motif tersembunyi
yang berbeda. Tujuan mereka adalah untuk lebih dekat dengan sekelompok
gadis cantik yang tidak meninggalkan sisi Hajime bahkan untuk sesaat.
Bahkan ketika mereka berbicara dengan Hajime, mereka terus mencuri
pandang pada Yue dan yang lainnya. Hajime tidak menyalahkan mereka.
Mereka habis- habisan berdandan untuk pesta pertunangan dan sambutan
Liliana. Pakaian mempesona mereka, dikombinasikan dengan kecantikan alami
mereka, membuat mereka lebih menonjol daripada siapa pun di aula.
"Wooow. Aku tidak pernah tahu ada tempat-tempat seperti ini di dunia.
Kalian tidak akan pernah melihat hal seperti ini di lautan pohon. "
Shea, yang mengenakan gaun biru-periwinkle, menatap dengan kagum pada
kemewahan di sekitarnya. Setiap kali dia menggerakkan tubuhnya yang
ramping, kaki-kaki yang indah mengintip dari bawah rok mininya.
Meskipun bagian bawah gaunnya mengungkapkan banyak kulit, itu tidak
terasa sedikit tidak senonoh. Itu lebih sederhana dari pakaian biasanya, dan itu
menekankan keimutan alami.
Biasanya dia menurunkan rambutnya, tetapi untuk pesta dia mengikat poni-
poni di bagian depan, dan mengikat bagian belakangnya menjadi ekor kuda.
Gaya rambutnya juga membuatnya tampak lebih manis dari biasanya.
“Makanan dan alkohol di sini sangat lezat. Aku harus memastikan untuk
menikmatinya selagi aku masih bisa. ” Tio menyeruput segelas anggur mahal
dan menatap meja prasmanan dengan lapar. Dia mengenakan gaun hitam
elegan sebagai ganti kimono hitamnya yang biasa.
Itu adalah gaun ketat yang memamerkan lekuk tubuhnya, dengan garis
leher yang mencuat dan punggung terbuka. Setiap kali dia mengambil langkah,
payudaranya yang besar mengancam untuk keluar dari kain yang menahannya.
Setengah dari pria yang ada di dalam pesta memiliki mata yang terpaku di
dadanya, membuat mereka memelototi teman perempuan mereka.
"Ugh ... Bukankah kita terlalu menonjol?" Memerah, Kaori memandang
sekelilingnya dengan takut-takut. Dia mengenakan gaun ramping yang membuat
bahunya terbuka sepenuhnya. Meskipun ia tidak memiliki payudara yang
menggairahkan seperti Tio, Kaori lebih dari sekadar mengganti dengan tubuh
yang proporsional sempurna. Sisi-sisi gaun itu terbuka di pinggang, mirip
seperti cheongsam, memamerkan kaki ramping Kaori. Rambut peraknya
P a g e 199 | 292
disanggul, membuat sebagian besar punggungnya terbuka.

"Mmm ..." Yue, vampir yang dicintai Hajime lebih dari apa pun di dunia,
membuntuti kelompok itu dengan gaun pengantin putih bersih. Itu terbuka di
bahu dan dihiasi dengan gunung perhiasan tambahan. Rambutnya dikuncir, yang
diikat dengan hiasan rambut berbentuk bunga.
Meskipun dia memperlihatkan kulit yang paling sedikit dari keempat orang
itu, bibir merah delima, kulit putih pucat, dan tatapan menggoda menawan
semua pria di ruangan itu. Seperti biasa, ada celah besar antara penampilan
kekanak- kanakan dan aura dewasa.
Hajime, Kouki, dan Ryutarou telah menunggu di luar sementara gadis-gadis
itu berganti, jadi ini adalah pertama kalinya mereka melihat mereka dalam
pakaian baru mereka. Tak perlu dikatakan, mereka sama-sama terpikat oleh
para gadis seperti semua orang di ruangan itu.
Hajime khususnya hanya memiliki mata untuk Yue. Jelas dia jatuh cinta. Yue
memperhatikan tatapannya yang kuat, dan memberinya senyum menawan.
Sementara itu, Shea dan yang lainnya mulai merengut karena Hajime
mengabaikan mereka. Sebelum mereka bisa memberinya sedikit pikiran,
Hajime berjalan mendekati Yue, memeluknya erat, dan menciumnya di depan
kerumunan penonton yang terpana.
Dibutuhkan banyak usaha untuk Shea dan yang lainnya untuk menarik
Hajime dari Yue, dan tentu saja tindakan beraninya meninggalkan aula dalam
kegemparan, jadi butuh beberapa waktu sebelum atmosfer kembali normal.
Mempertimbangkan siapa yang tampaknya mencuri semua perhatian,
mudah untuk melupakan bahwa ini sebenarnya adalah pesta pertunangan
Liliana.
Hajime menghabiskan beberapa menit berikutnya menangkis gerombolan
bangsawan yang tersenyum yang mencoba mendekati Yue dan yang lainnya.
Kebetulan, Shizuku dan Suzu terlihat agak mengenakan gaun mereka juga.
Mereka lebih dari sekadar pasangan yang cocok untuk sebagian besar wanita
bangsawan, tetapi karena mereka tidak tertarik untuk mencoba berdandan demi
Hajime, mereka berdua tidak menonjol seperti halnya empat gadis lainnya.
Shizuku telah membuat keputusan taktis untuk terlihat lebih polos
daripada yang lain, dan hasilnya cukup baik untuknya. Sementara Kouki
dikerumuni oleh orang-orang, sebagian besar dia ditinggalkan sendirian.
P a g e 200 | 292
Di sisi lain, Ryutarou sibuk menjejali dirinya di meja prasmanan sementara

Suzu mengikutinya dan memarahinya karena kurangnya sopan santun.
Meskipun kata-katanya tidak terlalu persuasif ketika dia sendiri sering meraih
kue yang melapisi sisi makanan penutup meja.
"Harus kukatakan, semua temanmu adalah wanita cantik, Nagumo-dono."
"Memang. Saya akan merasa sangat terhormat jika anda bersedia
mengizinkan saya untuk berdansa dengannya nanti. ”
"Jika ada waktu untuk itu, mungkin."
—HQ, ini Delta. Bahan peledak sudah diatur.
—HQ, ini India. Semua poin M berada di bawah kendali kami.
Orang Bangsawan yang sedang berbicara dgn Hajime memiringkan
kepalanya dalam kebingungan pada senyum sugestif Hajime. Sebelum dia bisa
bertanya apa maksud Hajime, aula pecah dengan bergumam bersemangat.
Liliana dan Baius, tamu kehormatan, telah tiba. Penjaga di gerbang
mengumumkan pintu masuk mereka dengan suara keras dan bermartabat.
Liliana berjalan melewati pintu ganda yang besar dan menuju aula. Ketika
tamu- tamu lain melihat pakaiannya, mereka saling berbisik kaget dan
bingung. Dia mengenakan one-piece hitam legam yang sepertinya menyedot
cahaya di sekitarnya. Mengingat pesta ini diadakan untuk menghormatinya,
tidak pantas baginya untuk mengenakan pakaian gelap seperti itu.
Selain itu, ekspresinya menjelaskan bahwa dia hanya menghadiri karena
itu adalah tugasnya. Itu, dikombinasikan dengan pakaiannya yang
mengesankan, menciptakan dinding di sekelilingnya yang membuat sulit bagi
orang lain untuk mendekatinya.
Baius, di sisi lain, cemberut marah pada siapa pun dan semua orang.
Keduanya jelas tidak terlihat bersemangat mengumumkan pertunangan
mereka.
Para wanita Baius telah merencanakan memberi Liliana bagian dari pikiran
mereka, tetapi mereka sangat terkejut dengan pintu masuk yang tak terduga ini
sehingga mereka hanya berdiri di sana seperti orang lain.
Akhirnya, kerumunan mulai bertepuk tangan, tetapi suasananya masih
tegang. Di tengah tepukan tangan, mereka berdua berjalan ke tengah panggung.
Bingung, bendahara yang mengawasi pesta memerintahkan para tamu untuk
kembali berpesta.
P a g e 201 | 292
Gahard menyapa Liliana dan putranya dengan senyum penuh pengertian,

kemudian memberi isyarat agar musik dimulai. Liliana sekarang akan sibuk
berdansa dengan berbagai pejabat tinggi dan memperkenalkan dirinya
berulang kali.
Musik orkestra yang elegan memenuhi ruang dansa, menyapu suasana
canggung dari sebelumnya. Pria dan wanita berjalan ke tengah aula dan mulai
menari sesuka hati. Tarian pertama Liliana pergi ke Baius, tetapi mereka berdua
menari agak kaku. Ekspresi Liliana menjelaskan bahwa dia lebih suka
melakukan hal lain. Kapan pun Baius mencoba menariknya mendekat, Liliana
akan mencocokkan langkahnya dengan tempo musik dan membuat jarak di
antara mereka.
Setelah lagu pertama selesai, Liliana melarikan diri dari Baius dan dengan
cepat menemukan pasangan lain untuk menari bersama. Kepergiannya
membuat Baius jengkel, tetapi menyapa orang lain selama pesta dansa adalah
bagian integral dari masyarakat kelas atas, jadi dia tidak bisa melakukan apa
pun untuk menghentikannya. Untuk beberapa alasan, ia tampaknya juga
menyusui selangkangannya. Sebenarnya, dia baru saja bangun tidur. Ketika dia
melakukannya, dia menemukan dia tidak bisa merasakan apa pun di daerah
bawahnya.
Dia mencoba untuk menekan Liliana untuk penjelasan detail, tetapi dia
menghentikannya dengan mengatakan kecuali dia melakukan apa yang dia
perintahkan, dia tidak akan memperkenalkannya kepada satu-satunya orang
yang mampu menyembuhkan kondisinya. Meskipun itu sangat membuatnya
kesal, Baius tidak punya pilihan selain menaatinya.
Tentu, alasan Baius tidak bisa merasakan bolanya adalah karena apa yang
disuntikkan laba-laba logam padanya. Ada lebih dari satu cara untuk
menghancurkan kejantanan seorang pria.
—HQ, ini Romeo. Titik P berada di bawah kendali kami.
—HQ, ini Tango. Poin R berada di bawah kendali kami.
"Ini tidak seperti Lily ... Biasanya dia tidak pernah menunjukkan kepada
orang lain emosinya yang sebenarnya," gumam Kaori pada dirinya sendiri ketika
dia melihat Liliana dengan ramah menyapa sekelompok bangsawan.
"Ya, setelah apa yang terjadi, aku tidak menyalahkannya. Dia mungkin harus
berurusan dengan banyak hal. "
"Sesuatu terjadi?" Yue menatap Hajime dengan pandangan ingin tahu.
P a g e 202 | 292
"Nagumo-kun, apa yang kamu lakukan pada Lily?"

"Hei, Yaegashi. Mengapa kau menganggapku salah di sini? "
Shizuku melotot curiga pada Hajime, gaun merahnya mengepungnya.
"Karena Lily tidak akan pernah bertindak seperti itu ... dan setiap kali
sesuatu yang abnormal terjadi, kamu biasanya adalah pelakunya. Teori itu belum
terbukti salah. Selain itu, jelas kamu tahu sesuatu. "
"Cih, kuharap aku bisa mengatakan kau salah, tetapi kau tidak. Dengar, aku
benar-benar tidak melakukan apa pun saat ini. Pangeran berusaha
memperkosanya, jadi aku hanya membantunya sedikit. ”
"Begitu, jadi pangeran itu ... Tunggu, apa?"
“Tunggu, Hajime-kun !? Apa yang baru saja kamu katakan !? "
Semua orang menoleh ke Hajime karena terkejut. Untungnya, Hajime telah
mengusir semua bangsawan yang mencoba untuk meminta gadis-gadis itu
berdansa dengan Intimidasi, jadi tidak ada dari mereka yang mendengar bunyi
bom yang baru saja ia jatuhkan. Hanya Yue, Shea, Tio, Kaori, dan Shizuku yang
ada di dekatnya.
Kouki diseret untuk berdansa dengan semua wanita yang hadir,
sementara Ryutarou masih sibuk makan. Suzu telah setengah diculik oleh
seorang lelaki tua yang gagah dan saat ini sedang menari tanpa pemahaman
nyata tentang apa yang sedang terjadi.
Itu berarti hanya lima gadis yang hadir yang tahu tentang upaya
pemerkosaan sang pangeran. Namun, desakan keras Kaori dan Shizuku
meminta Hajime menjelaskan perinciannya berarti mereka mulai menarik
perhatian.
"Ah, baiklah, kau tahu ... Yue, mau menari?" "Mmm ... Dengan senang hati."
“Ah, tunggu di sana, Nagumo-kun! Kamu tidak bisa pergi begitu saja karena
kamu tidak ingin menjelaskan! Kami membutuhkan jawaban! "
“I-Itu benar! Ini penting! Apa yang terjadi!?"
Menyadari itu akan terlalu menyakitkan untuk menjelaskan semuanya,
Hajime melarikan diri ke pusat ruang dansa bersama dengan Yue. Mereka
berdua lebih menonjol daripada Liliana. Kecantikan Yue mengalahkan semua
orang di ruangan itu, sementara Hajime memotong sosok yang mengesankan
dengan rambut putih, penutup mata, dan tuksedo.
P a g e 203 | 292
Sebagai mantan bangsawan, Yue akrab dengan sebagian besar tarian

populer, dan Hajime mampu mengikuti langkahnya berkat Riftwalk. Bersama-
sama, mereka berdua menari dengan cukup baik. "Apakah kamu bersenang-
senang, Yue?" "Ya..."
Melihat pakaian mereka yang mencolok dan senyum bahagia, seorang
penonton yang tidak mendapat informasi akan dimaafkan karena berpikir itu
adalah pesta pertunangan mereka dan bukan Liliana.
Pada awalnya, para musisi semua putus asa untuk menghapus atmosfer
canggung dengan musik mereka, tetapi setelah melihat Hajime dan Yue benar-
benar menikmati diri mereka sendiri, mereka dapat bermain lebih alami juga.
Dimulai dengan mereka berdua, tamu-tamu lain mulai lebih menikmati diri
mereka sendiri. Liliana menyaksikan mereka mencuri perhatian dengan senyum
di wajahnya. Hanya ada sedikit tanda kecemburuan di ekspresinya juga.
Setelah melihat mereka berdua menari, semua pikiran tentang apa yang
terjadi pada Liliana, atau perayaan yang akan segera menyusul, terbang keluar
dari kepala gadis-gadis itu. Satu-satunya hal yang penting sekarang adalah
memperjuangkan hak untuk menjadi yang kedua menari dengan Hajime.
Setelah beberapa menit, lagu itu berakhir, dan Hajime menyelesaikan tarian
dengan mencium lembut bibir Yue. Para tamu di sekitarnya semua bertepuk
tangan. Untuk sekali ini, tidak ada kecemburuan di tatapan para lelaki, hanya
kekaguman. Di sisi lain, para wanita bangsawan menghela nafas melamun.
Hajime dan Yue membungkuk ke arah kerumunan, lalu menggenggam
tangan dan berjalan kembali ke rekan-rekan mereka. Tio, yang tampaknya
memenangkan kontes apa pun yang mereka miliki, melangkah untuk maju
berikutnya. Dengan mata penuh harapan, dia mengulurkan tangannya.
Namun, Tio selamanya ditakdirkan untuk tidak pernah menjadi pahlawan
utama.
"Hajime Nagumo-sama. Maukah kau berdansa denganku? " Kali ini, dia
dicegat oleh Liliana.
"Putri ... Bukankah seharusnya bintang pesta ini ada bersama
tunangannya?"
"Ya ampun, itu hal yang agak kejam untuk dikatakan setelah mencuri
perhatian, bukankah begitu?"
"Kaulah yang sepertinya tidak ingin berada di sini, aku hanya membantumu
P a g e 204 | 292
berbaur dengan permasalahannya. Selain itu, apakah tidak apa-apa membiarkan

pangeran itu sendirian? "
"Semua orang sudah selesai berbasa-basi, jadi sekarang aku akhirnya bisa
menikmati pesta. Sejak awal, itu adalah tugas seorang putri untuk berdansa
dengan orang yang berbeda. Lihat, bahkan Baius-sama menari dengan salah
satu selirnya. ”
"Wow ... Aku melihatmu berhenti berusaha bersikap sopan." "Heh ..
sekarang ... maukah kau berdansa denganku, atau tidak?"
Itu jelas dari betapa Liliana yang memaksa yang ialah dia tidak hanya ingin
berdansa dengan Hajime. Ada sesuatu yang ingin dia diskusikan dengannya
secara pribadi. Hajime dapat sedikit banyak menebak apa itu, dan dia benar-
benar tidak ingin membicarakannya.
Tapi ketika dia membuka mulutnya untuk menolaknya, Yue menatapnya
dengan tatapan tajam.
"Jangan mempermalukannya di depan umum," Yue secara mengejutkan
mempertimbangkan Liliana. Sepertinya dia menyukai sang putri. Diberi
dukungan dengan memiliki Yue di pihak mereka untuk sekali, Kaori dan Shizuku
juga menekan Hajime untuk menerimanya.
Melihat dia kalah jumlah, Hajime tersenyum lemah dan setuju. "Baiklah,
baiklah. Suatu kehormatan untuk berdansa denganmu, Putri. ” "Terima kasih..."
Karena ada orang yang menonton, Hajime memutuskan untuk
memperlakukan Liliana dengan lebih hormat daripada biasanya. Dia dengan
hormat mengambil tangannya dan membawanya ke tengah lantai dansa.
Tatapan semua orang terkunci pada mereka lagi, membuat Liliana memerah
karena malu. Tidak ada yang memperhatikan bahwa Tio masih berdiri di sana,
lengannya lemas terentang.
“S-Sepertinya aku akan terganggu beberapa detik sebelum momen
besarku! Aku harus mengatakan, Master, Kamu tahu bagaimana membuat
seorang wanita bersemangat! Haaah, haaah ... Mmm ... ” Tidak ada yang
memperhatikan ucapan mesumnya.
Lagu berikutnya dimulai, dan Hajime dan Liliana mulai menari. Keduanya
bergoyang-goyang elegan bolak-balik untuk sementara waktu sampai Liliana
bersandar lebih dekat dan meletakkan kepalanya di bahu Hajime. Dia terus
menari ketika dia berbisik ke telinganya.
P a g e 205 | 292
"Terima kasih telah menyelamatkanku sebelumnya ..."

"Kupikur itulah yang ingin kau bicarakan ... Aku terkejut kau menyadarinya,
sebanarnya."
"Aku tidak bisa membayangkan orang lain selain kamu yang membuat
makhluk abnormal seperti itu, Nagumo-san. Juga, cahaya crimson dari manamu
adalah sesuatu yang aku tidak akan pernah lupa ... "
"Aku mengerti. Nah, mengingat bagaimana pria itu, ini mungkin tidak akan
lebih dari solusi sementara. "
"Kamu tentu tidak mencari kata-kata manis. Tetapi bahkan jika itu tidak
menyelesaikan masalahku, aku senang kamu datang membantuku. Setelah
mendengar dari Kaori bagaimana kamu menyelamatkannya, aku mulai berharap
bahwa mungkin kamu juga menyelamatkanku. "
Dia mengambil kepalanya dari bahu Hajime dan tersenyum padanya.
Senyumnya tiba-tiba membuatnya tampak jauh lebih menawan daripada saat
dia berdiri di samping Baius. Ketika mereka melihatnya, para penonton mulai
saling mengobrol dengan penuh semangat.
P a g e 206 | 292
P a g e 207 | 292
"Jadi, apakah itu gaun cara kamu mengeluarkan uap?"

"Apakah kamu mengatakan aku tidak terlihat bagus di dalamnya?"
"Yeah, tapi ... Aku pikir gaun pink itu lebih cocok untukmu. Kamu memilih
warna yang berlawanan untuk membuat pernyataan, bukan? "
"Aku melakukannya. Jika tunanganku adalah pemerkosa, maka aku tidak
punya kewajiban untuk terlihat baik baginya. Juga ... jika kamu tahu tentang gaun
pink, maka kamu benar-benar melihat semuanya melalui mata laba-laba itu,
bukan?
Termasuk penampilan tidak sopanku. Hics ... Aku tidak bisa menikah
sekarang. "
Liliana membuat tontonan besar dan menangis di bahu Hajime. Dia
menatapnya dan bergumam, "Beri aku waktu istirahat ..." dengan napas lelah.
"Bahkan jika kamu tidak sekeras itu, jangan katakan hal-hal yang akan
menyebabkan kesalahpahaman. Juga, berhentilah menempel begitu dekat
denganku. Kamu mengecewakan sang pangeran. "
"Siapa peduli. Setelah pesta ini, aku harus berperan sebagai putri
kekaisaran selama sisa hidupku. Biarkan aku menjadi gadis biasa, hanya untuk
malam ini. Atau apakah kamu memberi tahuku bahwa kamu bahkan tidak akan
mendengarkan permintaan putri malang ini? Meskipun dia ditakdirkan untuk
diperkosa oleh suaminya di masa depan dan diintimidasi oleh selirnya. "
"Jadi sudah pasti dia akan memperkosamu sekarang ..."
"Ya." Liliana membenamkan wajahnya ke dada Hajime untuk
menyembunyikan ekspresinya. Kemudian, dengan suara takut-takut, dia
berbisik.
"Jika ... Jika aku memintamu untuk menyelamatkanku, maukah kamu?"
Liliana sebenarnya tidak bermaksud mengatakan itu. Bagaimanapun, dia tahu
bahwa kerajaan membutuhkan pernikahan ini jika ingin bertahan.
Baik Heiligh maupun Hoelscher telah menderita kerugian besar dalam
serangan iblis sebelumnya, dan seluruh benua utara telah dilemparkan ke dalam
kekacauan karena Gereja Suci telah dihancurkan. Untuk memulihkan stabilitas,
rakyat membutuhkan simbol persatuan. Dan sebagai putri kerajaan, itu jatuh
pada Liliana untuk memberi mereka kenyamanan itu. Bahkan jika itu berarti dia
harus memasuki pernikahan di mana martabatnya akan dilucuti darinya dan
hak- haknya akan diinjak-injak.
Alasan dia bertanya pada Hajime terlepas dari semua itu adalah karena
sebelumnya, ketika dia gemetar ketakutan dan telah melepaskan semua
harapan, dia benar-benar menyelamatkannya. Ditambah lagi, Yue terlihat
P a g e 208 | 292
sangat bahagia ketika dia berdansa dengan Hajime sebelumnya. Namun, lebih
dari segalanya, dia yakin pria itu akan mengatakan tidak. Dia akhirnya bisa
pasrah pada nasibnya begitu dia menolaknya. Dalam arti tertentu, ini adalah
tindakan egois terakhirnya.
Namun, tanggapan Hajime bertentangan dengan semua harapannya.
"Yah, apakah aku melakukan sesuatu atau tidak, Kamu akan diselamatkan
dengan cara apa pun. Bergantung pada bagaimana keadaannya, kekaisaran
mungkin jatuh malam ini ... Paling tidak, pangeran tidak akan meninggalkan pesta
ini tanpa cedera. "
"...Huh?"
—HQ, ini Victor. Semua poin S berada di bawah kendali kami.
—HQ, ini X-Ray . Semua poin Y berada di bawah kendali kami.
Hajime menatap Liliana dan tersenyum. Tiba-tiba, dia memiliki perasaan
yang sangat buruk tentang ke mana arah pesta ini. Ekspresinya menegang,
meskipun tidak seperti sebelumnya, ini dalam kegelisahan yang tulus dan tidak
jengkel.
Kalau dipikir-pikir, dia tidak pernah memberitahuku mengapa dia kembali ke
ibukota. Kouki-san dan yang lainnya juga bertingkah aneh.
Hajime membungkuk dan berbisik ke telinga Liliana.
"Juga, jika kamu menginginkan sesuatu dariku, kamu harus mengatakannya
dengan jelas. Aku tidak pandai mengisyaratkan, jadi aku mungkin akan
melakukan persis apa yang kamu minta. "
"Ah—" Liliana menggigil. Bukan hanya karena napas Hajime yang
menggelitik, tetapi juga karena dia mengerti apa yang disiratkan oleh Hajime.
Yakni, bahwa dia benar-benar akan menyelamatkannya.
Jantung Liliana mulai berdetak lebih cepat. Bagian rasional dari
pikirannya mengatakan kepadanya supaya dia tidak bisa membiarkan dirinya
diselamatkan oleh Hajime. Supaya pernikahannya perlu berhasil. Supaya dia
harus membuang bagian kekanak-kanakan itu dari dirinya.
"Kenapa?" Air mata menggenang di matanya. Hajime tidak tahu apakah
itu karena dia senang diselamatkan, atau apakah dia takut berpotensi
membahayakan aliansinya dengan kekaisaran. Either way, jawabannya sama.
"Karena ada orang di luar sana yang tidak ingin melihatmu sedih." Hajime
menjentikkan kepalanya kembali ke arah Kaori.
Dengan kata lain, dia tidak melakukan ini demi Liliana, tetapi karena dia tidak
ingin orang-orang yang dekat dengannya menderita karena kesialannya. Liliana
juga menyadari itu dan melotot marah padanya.
P a g e 209 | 292
"Bahkan jika itu bohong, tidak bisakah kamu mengatakan itu karena kamu
peduli padaku? Aku akan benar-benar jatuh cinta padamu jika kamu
melakukannya. "
“Kenapa aku ingin kamu jatuh cinta padaku? Pokoknya, Kamu tidak perlu
khawatir tentang apa pun lagi. Selama kamu adalah salah satu teman berharga
Kaori, aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu. "
"Kamu tidak pernah goyah, kan, Nagumo-san? Sejujurnya, aku sedikit iri
pada Yue-san ... "
Liliana menatap Hajime dengan tercela. Namun, dia sepertinya tidak sedikit
pun terganggu oleh ketidaksenangannya.
Tak lama kemudian, lagu itu mencapai klimaksnya. Melihat Hajime tidak mau
mengalah sama sekali, Liliana menghela nafas dan menyerah merayunya. Dia
mempercayakan dirinya pada musik dan menikmati apa yang tersisa dari tarian
itu.
Saat lirikan terakhir lagu memudar, Liliana dengan enggan melangkah
mundur. Masih memegang tangan Hajime, dia berseri-seri padanya dan
berbisik, "Terima kasih," dengan suara pelan. Pada saat itu, bahkan Hajime
harus mengakui senyumnya tampak lebih indah daripada bunga apa pun. Itu
adalah senyum murni seorang gadis berusia empat belas tahun. Semua
penonton terpesona oleh cahaya yang menyilaukan. Beberapa desahan penuh
gairah keluar dari bibir penonton juga.
Setelah beberapa detik hening, kerumunan mulai bertepuk tangan lebih
keras daripada yang mereka miliki untuk tarian Hajime dan Yue.
Liliana masih perlu menari dengan beberapa bangsawan lain, jadi dia
meninggalkannya untuk menyelesaikan kewajiban sosialnya. Sementara itu,
Hajime kembali ke teman-temannya untuk menemukan mereka semua
memelototinya.
"Hajime-kun, kenapa kamu harus membuat setiap gadis yang kamu temui
jatuh cinta padamu?"
"Hajime-san, kapan kamu berhasil ... Aku benar-benar tidak bisa
mengalihkan pandangan darimu bahkan untuk sesaat."
“Katakan, Master. Ditelantarkan olehmu membuat diriku sangat senang
sehingga aku mengalami sedikit ... kecelakaan. Apakah tidak apa-apa jika aku
pergi untuk mengganti pakaianku? "
"Alasan mengapa tiba-tiba Lily berbalik kepadanya harus ada
hubungannya dengan perkosaan yang dibicarakan Nagumo-kun sebelumnya.
Dia bilang dia menyelamatkannya lebih awal, jadi dia mungkin
memenangkannya selama tarian itu. Hei Nagumo-kun, apa yang sebenarnya
P a g e 210 | 292
kamu bisikkan di telinganya? Kamu tahu dia seharusnya menikah dengan orang
lain, bukan? "
"Hawawa, aku tidak tahu kamu suka NTR, Nagumo-kun! Ini terlalu berat
bagiku! Akh tidak bisa menangani fetish gila seperti itu! "
Kenapa kau membuatnya terdengar seperti aku sudah meletakkan
tanganku padanya? Hajime menghela nafas pada dirinya sendiri. Yang dia
lakukan hanyalah menyelamatkannya dari pangeran dan menari bersamanya.
Dia bahkan tidak bermaksud melakukan yang pertama, dia hanya menonton
ketika itu terjadi.
Selain itu, dia hanya berjanji untuk memberikan bantuan seminimal mungkin
agar Kaori dan yang lainnya tidak perlu melihat teman mereka menderita.
Dia tidak punya niat merayunya. Dan pada kesempatan sangat kecil, sangat
kecil bahwa Liliana benar-benar jatuh cinta padanya, dia bisa mengabaikan
kemajuannya.
Untuk jaga-jaga, dia menoleh ke Yue untuk mengatakan lebih banyak.
"Tidak masalah. Aku tahu, ” katanya sebelum dia bisa membuka mulutnya.
Kemudian, dia mengambil tangan Hajime dan meremasnya dengan erat.
Aku tahu kamu mengerti, pikir Hajime dengan hangat, cintanya pada Yue
tumbuh secara eksponensial. Meski sepertinya Yue meremas tangannya
sedikit lebih ketat dari biasanya karena alasan lain.
—HQ, ini Zulu. Titik Z berada di bawah kendali kami.
—Semua unit, ini adalah markas besar. Semuanya ada di tempatnya. Aku
sekarang akan memulai hitungan mundur.
Menggigil kegembiraan mengalir di punggung para siswa. Bahkan Yue dan
yang lainnya tegang sedikit.
Setelah mendengar transmisi, Shea menutup matanya, menarik napas
dalam- dalam, lalu membukanya sekali lagi. Kegigihan tatapannya membuat
Kouki dan yang lainnya terkesiap.
"Hajime-san, Yue-san." Shea menyapu pandangannya ke masing-masing
rekannya.
Hajime mengangguk padanya dan tersenyum tanpa rasa takut.
"Sampai saat ini, kamu adalah putri dari kepala Haulia. Mengamuklah ke isi
hatimu. "
Dia mengembalikan senyumnya dan merespons secara bergantian.
"Kamu mengerti!" Sedetik kemudian, dia menghapus kehadirannya dan
meninggalkan ruang dansa. Tak satu pun dari para tamu melihatnya pergi. Dan
P a g e 211 | 292
tepat saat dia pergi, pemberita kaisar meminta perhatian semua orang.
Tampaknya Gahard berpidato. Dia berjalan ke atas panggung dan berbicara
dengan suara keras.
“Izinkan aku mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada kalian karena
menghadiri pesta ini. Berkat beberapa kejutan yang tak terduga, itu berubah
menjadi pesta yang jauh lebih menarik daripada yang aku bayangkan. ” Gahard
menatap Hajime dengan tajam. Hajime pura-pura tidak memperhatikan
tatapannya, yang sepertinya menyenangkan Gahard, yang tersenyum.
Sedetik kemudian, Hajime mendengar suara yang ditentukan melalui
artefak anting-antingnya.
—Semua unit, ini adalah Alpha 1. Malam ini, kita akan mengakhiri
diskriminisasi yang telah kita derita selama berabad-abad di tangan manusia.
Nama kita akan selamanya terukir dalam sejarah. Kita akan dikenang sebagai
kutukan kekaisaran bagi generasi yang akan datang. Kami berdiri di
persimpangan nasib, kawan. Apakah warisan kita berakhir di sini atau
berlanjut pada semua ketergantungan yang tidak terbatas pada satu
pertempuran ini. Tunjukkan musuh kita tanpa ampun. Ajari mereka apa artinya
membuat musuh keluar dari ras terkuat!
"Tapi tentu saja, pesta baru saja dimulai. Semua orang makan, minum, dan
berdansalah sesuka hati kalian! Aku ingin pesta pertunangan putra dan putriku
menjadi malam untuk diingat! Bersulang untuk kebahagiaan abadi mereka! "
Kaisar manusia dan kepala kelinci menyampaikan pidato mereka secara
bersamaan.
—10, 9, 8 ...
Hitungan mundur nasib adalah sesuatu yang hanya Hajime dan rabbitmen
bisa dengar.
—Boss ... Terima kasih banyak telah menyiapkan medan perang ini.
Tidak seorang pun dari kekaisaran yang memiliki gagasan sedikit pun
tentang apa yang terjadi. Setelah memastikan semua orang telah
mengangkat gelas mereka, Gahard mengangkat gelasnya sendiri. Dia menarik
napas dalam-dalam dan mengamati rakyatnya. Pada saat yang sama, Haulia
mempersiapkan diri untuk pertempuran yang akan datang.
—Bersiap-siaplah untuk pertumpahan darah, kawan!
—Ya, siiiiiiiiiiiiiiiiiiiir!
—4, 3, 2, 1 ...
Hitung mundur hampir berakhir.
P a g e 212 | 292
“Pernikahan ini menandai awal dari upaya bersama melawan invasi iblis!
Bersama-sama, kita tidak perlu takut! Kemuliaan bagi umat manusia! "
"Kemuliaan bagi umat manusia!"
—0. Semoga keberuntungan perang menyertai kalian.
Sebelum para tamu bisa menyelesaikan roti panggang mereka, ruang dansa
itu jatuh ke dalam kegelapan.
"Apa ini !? Apa yang sedang terjadi!?" “Aaaaaah! A-Apa yang terjadi !? ”
Terperangkap karena penglihatan mereka, para bangsawan kekaisaran
mulai panik.
“Jangan panik! Aku akan menerangi tempat dengan si— Gah !? ” "Apa—
Gyaaah !?"
"Ada apa dengan bla biru— Guh !?"
Beberapa bangsawan tetap tenang dan mencoba menyalakan kembali
ruangan untuk mengendalikan situasi. Namun, sebelum mereka bisa, mereka
semua jatuh ke tanah. Jeritan kesakitan mereka hanya berfungsi untuk
semakin memperburuk kepanikan para bangsawan yang tersisa.
Kebingungan dan kekacauan membuat mereka tidak bisa memahami
situasi dengan baik. Banyak wanita bangsawan terutama berlarian dengan
panik, yang membuat mereka lebih mudah ditargetkan.
“Tenangkan dirimu! Kalian keparat seharusnya adalah orang-orang
kekaisaran! ” Suara Gahard menembus kegelapan. Itu berfungsi sebagai
kekuatan penstabil
bagi kerumunan, memungkinkan para bangsawan untuk berhenti gemetar
ketakutan dan mendapatkan kembali ketenangan mereka. Gahard berusaha
mengeluarkan perintah lebih lanjut, tetapi sebelum dia bisa, ada serangkaian
deru keras. Dia menyadari ada sesuatu yang datang ke arahnya, dan buru-buru
mengangkat pedangnya untuk menghalangi.
"Cih! Bajingan kecil yang licik! "
Panah menghujamnya dari segala arah. Mereka mengejutkan pendek,
tetapi memiliki kekuatan yang besar meskipun begitu. Masing-masing dari
mereka ditembakkan dengan akurasi yang tepat, dan rentetan datang dalam
gelombang, sehingga bahkan seorang prajurit yang terampil seperti Gahard
terpaksa tetap bertahan. Dan karena itu, dia tidak bisa meneriakkan
perintah kepada para bangsawan lainnya.
Namun, fakta bahwa ia bisa mengetahui ke mana panah-panah itu mengarah
dari suara saja dan kemudian menghadangnya dengan pedang seremonial
membuktikan bahwa ia adalah monster di pihaknya sendiri.
P a g e 213 | 292
Dentang logam bergema satu demi satu saat Gahard memblokir setiap
panah yang ditembakkan ke arahnya. Lebih banyak bangsawan jatuh sebelum
beberapa dari mereka mampu mengatur ulang diri mereka dan melemparkan
bola api untuk memberi mereka cahaya. Begitu mereka memiliki visi mereka
kembali, para bangsawan mulai berteriak untuk penjaga kekaisaran. Salah satu
dari mereka melihat sesuatu dari sudut penglihatan mereka dan melihat tepat
pada waktunya untuk melihat bayangan melintas melewati mereka.
"Ah!? Siapa— Bwuh !? ”Bangsawan muda itu berbalik ke arah bayangan
dan mendorong tangannya ke depan. Saat dia mulai melemparkan mantra bola
api, bayangan lain muncul di belakangnya. Dia begitu fokus pada perapalan
mantranya sehingga dia bahkan tidak menyadarinya ketika sebuah pedang
pendek hitam pekat mengiris bagian belakang lehernya yang tidak terjaga.
Dia bahkan tidak punya waktu untuk berteriak sebelum kepalanya lepas
dari bahunya. Itu jatuh ke tanah dengan gedebuk basah, mata lelaki yang tidak
melihat itu menatap kosong ke langit-langit. Dia telah mati begitu cepat
sehingga dia masih memiliki ekspresi yang sedikit bingung di wajahnya, seolah-
olah dia tidak menyadari bahwa dia sudah mati.
Seperti ngengat ke nyala api, para bangsawan yang tersisa berbondong-
bondong menuju api. Namun, ketika mereka melihat sekilas bayangan gelap
memenggal orang satu demi satu, mereka tergelincir dan mulai mundur secepat
mungkin. Tak lama, para penyihir yang melemparkan bola api semuanya mati.
Tanpa caster mereka untuk mendukung mereka, bola api mengedip keluar
dari keberadaan, membuat ruang dansa hitam sekali lagi.
"Hiii! M-Monster! Monster menyerang kita! ”
"Aku-aku tidak ingin mati! Seseorang selamatkan aku! ”
Sebagian besar orang yang meringkuk ketakutan adalah perwira sipil dan
wanita bangsawan, tetapi ada juga sejumlah pria militer di antara barisan
mereka.
Padahal, mereka semua adalah perwira berpangkat lebih tinggi yang sudah
lama tidak berada di garis depan. Mereka menjadi lemah setelah tinggal di
pangkuan mewah begitu lama, dan tidak dapat berpikir rasional ketika
dihadapkan pada ancaman kematian. Tidak dapat melakukan perlawanan, para
perwira korup ini memiliki urat daging dan sendi mereka diiris oleh figur-figur
berpakaian hitam misterius. Mereka semua merosot ke tanah, menggeliat
kesakitan.
Meski begitu, sementara ada banyak pengecut tak bertulang di antara
jajaran para tamu, Hoelscher masih merupakan sebuah kekaisaran yang
didirikan berdasarkan kekuatan. Tidak mungkin bangsawan yang lebih tangguh
P a g e 214 | 292
di antara mereka akan tetap bingung untuk waktu yang lama. Benar, satu-
satunya orang yang memiliki senjata sungguhan adalah Gahard, tetapi
sebagian besar bangsawan telah membawa belati bela diri bersama mereka ke
pesta dansa.
Berkat itu, mereka mampu menangkis serangan Haulia dan mengatur
formasi pertempuran yang tepat.
“Sial, orang-orang ini pintar! Aku tidak bisa melacak keberadaan mereka
sama sekali! "
“Jangan banyak bicara, bertarunglah! Logue, Ted! Terangi kami! Semua
orang, fokus pada melindungi mereka! "
Para pria langsung membentuk cincin pelindung di sekitar dua caster. Para
bangsawan ini jauh lebih terkoordinasi daripada yang lainnya. Anggota yang
masih hidup dari penjaga kekaisaran juga terlibat dalam tindakan tersebut.
Mereka terhubung satu sama lain dan menutupi bagian belakang Gahard.
Sekarang, setelah Gahard hanya perlu khawatir tentang apa yang ada di
depannya, panah-panah itu tidak terlalu mengancam. Dia dgn menangkis selusin
atau lebih dari mereka dan mulai mengucapkan mantra.
Dalam hitungan detik, ia menyelesaikan mantra dan selusin bola api muncul.
Dia menyebarkannya di ruang dansa, menyinari setiap inci ruangan.
“Penipu membiarkan mereka bermain-main dengan kami! Sudah waktunya
untuk melawan! "Saat Gahard membangunkan anak buahnya, dia melihat
sebuah silinder logam kecil bergulir ke arahnya.
"Apa ini? Apakah ini ... "Bingung, pria yang menjabat sebagai pembantu
Gahard pergi untuk melihat lebih dekat pada benda aneh itu. Saat itu,
Gahard memperhatikan bahwa ada silinder logam serupa yang bergulir ke
arah kelompok bangsawan lain yang masih bertarung. Dia memiliki firasat
buruk dan meneriakkan kata-kata peringatan.
"Berhenti! Pergi dari sana! ”
"Ah !?" Ajudan Gahard melompat mundur dengan refleks, tapi sudah
terlambat. Namun, melompat ke belakang tidak akan melakukan apa pun untuk
meniadakan efek silinder. Sedetik kemudian, ada kilatan cahaya yang
menyilaukan, diikuti oleh suara melengking yang menembus gendang telinga
semua orang.
"Gaaah !?"
"Apa— !?"
Gahard dan yang lainnya secara naluriah menutup mata mereka dan
menutup telinga mereka. Namun, kerugian sudah terjadi. Flashbang Haulia telah
P a g e 215 | 292
membutakan dan memekakkan telinga semua pejuang kekaisaran.

Dan tentu saja, Haulia tidak akan membiarkan kesempatan berlalu begitu
saja. Mereka sepenuhnya menutupi kehadiran mereka dan masuk ke titik-titik
buta musuh-musuh mereka. Berhasil berkat dua indera terpenting mereka,
para penjaga kekaisaran Gahard tidak berdaya melawan serangan Haulia.
Mata pedang hitam kelinci berkilauan dalam cahaya redup saat merobek urat
daging dan anggota tubuh penjaga. Menjerit kesakitan, mereka berdebam satu
demi satu.
Tapi Haulia belum selesai. Mereka juga memotong lidah semua orang yang
mereka jatuhkan, untuk menghentikan mereka dari menggunakan mantra.
Di seberang medan perang, para bangsawan dan tentara sama-sama
lumpuh dan terpincang-pincang saat mereka berjuang untuk pulih dari efek
flashbang. Siapa pun yang mencoba melakukan sihir dipenggal.
Di tengah pembantaian, ada satu benturan logam melawan logam. Entah
bagaimana, tidak bisa dipercaya, Gahard berhasil mengusir para pembunuh
yang datang untuknya, meskipun penglihatan dan pendengarannya terganggu.
Dua Haulia yang telah bertarung menatapnya dengan kagum. Dan Gahard,
mengambil konsentrasi sesaat mereka, melanjutkan ofensif. Dia menginjak
tanah di depannya begitu keras sehingga gelombang kejut keluar. "Ah!"
"Ngh!"
Kedua Haulia kehilangan keseimbangan dan tersandung mundur. Meskipun
Gahard tidak bisa melihat atau mendengar apa pun, dia masih bisa menebas
mereka berdua dengan akurasi yang sempurna. Pedangnya mencambuk begitu
cepat sehingga tampak seperti menekuk cambuk. Kedua Haulia melintasi dual
shortswords mereka di depan mereka dalam upaya untuk memblokir tebasan
kecepatan tinggi. Namun, sementara pedang terampil Hajime yang dibuat cukup
kuat untuk menahan serangan kaisar, pemegang mereka tidak. Kedua Haulia
terpana oleh kekuatan tebasannya.
Saat mereka berdua dikirim terbang, hujan panah lain menyerang Gahard.
Satuan Haulia lain telah menunggu di sayap dengan busur yang dimuat.
Sayangnya bagi mereka, Gahard sudah siap dan menunggu.
"Hancurkan semuanya, Wind Wall! " Meskipun mantranya pendek, Gahard
mampu memanggil wind wall yang cukup kuat untuk menangkis semua panah.
"Tembuslah, Fireball!" Dengan mantera yang sinkat, Gahard memanggil
selusin bola api dan mengirim mereka meluncur ke arah panah itu berasal.
Untungnya, Haulia telah pindah saat mereka selesai menembak. Seandainya
mereka lebih lambat, mereka akan terbakar garing.
P a g e 216 | 292
Baik kecepatan aktivasi Gahard dan kekuatan mantranya sangat konyol.

Selain itu, meskipun Haulia menyembunyikan kehadiran mereka, Gahard
entah bagaimana bisa merasakan di mana mereka berada. Ditambah lagi,
keahlian pedangnya sangat tepat dan kuat sehingga dibutuhkan semua yang
Haulia miliki untuk bertahan melawan tebasan tunggal.
Faktanya, mereka begitu terguncang sehingga untuk sesaat ketakutan
mereka bocor, dan mereka berhenti menutupi kehadiran mereka. Kelopak mata
Gahard pecah terbuka, dan meskipun dia masih tidak bisa melihat dengan
benar, ada kilau liar di matanya.
"Ketemu kau!" Dia berbalik. Meskipun tidak mungkin dia seharusnya bisa
melihat kelinci bersembunyi di kegelapan, mata Gahard menatap mereka. Teror
mereka telah mengkhianati lokasi mereka.
"Bakar semuanya - Fire Ball!" Gahard menembakkan rentetan bola api
lainnya. Dia kemudian berbalik ke arah lain dan melemparkan beberapa ke arah
kelompok lain Haulia yang bersembunyi di dalam bayang-bayang. Pada
saat yang sama, dia menjentikkan jarinya. Semua bola api yang dia kirim ke
langit- langit untuk penerangan yang dikontrak sebentar, kemudian meledak
dalam badai panas dan suara.
Par dan penembak jitu lainnya, yang telah memberikan api perlindungan,
dikirim turun ke tanah. Bola api lain yang ditembakkannya nyaris meleset
dari sasaran mereka, tetapi ledakan yang dihasilkan masih membuat Haulia
terbang. Dan, sementara gelombang kejut tidak membuat banyak kerusakan,
mereka meninggalkan Haulia tidak seimbang, dan memaksa mereka untuk
menemukan titik pandang baru untuk diambil.
"Menarilah angin, bawa kemauanku— Breeze Breath!" Dengan waktu yang
dia beli, Gahard mengucapkan mantra lain.
Breeze Breath adalah mantra angin yang berorientasi pada dukungan. Itu
memungkinkan caster untuk memperkuat suara menggunakan kekuatan angin,
atau untuk membawa suara-suara tertentu dari jarak jauh. Dengan
memperkuat suara yang dibuat Haulia, Gahard mampu menutupi
pendengarannya yang terganggu. Dalam arti tertentu, dia mengambil
keterampilan Sense Presence dan melemparkan versi ajaibnya. Tetap saja,
suara yang menguatkan membuatnya lebih kacau, dan butuh banyak
konsentrasi untuk menentukan lokasi dengan menggunakannya sendirian.
Biasanya, itu tidak cocok untuk pertempuran jarak dekat. Itu sebabnya
biasanya disediakan untuk mata-mata dan pengintai yang ingin menyampaikan
informasi.
"Taaaaaaaaaaaah!"
P a g e 217 | 292
"Whoa!"
"Ngh!"
Gahard mengayunkan pedangnya begitu cepat sehingga afterimages
diikuti setelahnya. Haulia mengerang kesakitan, hanya nyaris menghindari
pukulan fatal dengan memanipulasi kehadiran mereka di detik terakhir.
Namun, mereka tahu mereka tidak akan bertahan lama.
Karena Gahard menggunakan Breeze Breath, kemampuan sembunyi-
sembunyi Haulia hampir tidak efektif. Suara-suara halus yang mereka buat
saat bergerak jelas ditransmisikan kepadanya.
Meskipun Breeze Breath hampir tidak membantu menemukan orang
seperti halnya Sense Presence, Gahard menebusnya dengan keberanian dan
keganasan. Dia maju terus dengan ganasnya, dan terus menebas dengan
akurasi yang semakin meningkat.
Ini adalah pria yang berdiri di puncak Hoelscher. Prajurit terkuat di

antara bangsa pejuang. Kaisar yang telah mengabdikan hati dan jiwanya
untuk mengejar kekuatan. Setelah menyaksikan kekuatannya yang luar
biasa, Haulia merespons dengan agak berani.
"Bawa itu."
"Kami akan memotongmu menjadi beberapa bagian."
Tidak ada yang meringkuk. Sebagai gantinya, mereka semua menyeringai

tanpa rasa takut. Mata mereka, nyaris tidak terlihat melalui celah di
topeng mereka, berkilauan dengan cahaya berbahaya. Setiap orang di
Haulia masih bersiap untuk pergi.
Jika mereka tidak bisa mengandalkan stealth, maka mereka akan

menggunakan koordinasi mereka untuk menjatuhkan Gahard. Semua Haulia
langsung bertindak, seolah-olah mereka adalah satu organisme. Dengan
terus bergerak, dan menyinkronkan serangan mereka dengan sempurna,
mereka mampu menekan bahkan Gahard.
"Kukuku, sekarang semangat juang seperti itu yang aku suka lihat!
Bukankah itu benar, Haulia! "Gahard tertawa riuh ketika dia menangkis
serangan berturut-turut Haulia dengan teknik pedangnya yang unik.
Tampaknya dia sudah tahu bahwa penyerangnya yang misterius adalah
Haulia.
P a g e 218 | 292
Namun, Haulia tidak bereaksi sama sekali terhadap pernyataan

Gahard. Satu-satunya hal yang ada di pikiran mereka adalah
menjatuhkan musuh di depan mereka.
"Ayo, apa yang salah? Begitu ketakutankah sehingga kau bahkan tidak
bisa bicara !? ”Pendengarannya, dibantu oleh mantera, perlahan mulai
kembali.
Pada provokasi, Haulia yang haus darah paling banyak di matanya,

Cam, mengacungkan short-swords kembarnya dan berbicara dengan
tenang.
“Medan perang tidak membutuhkan kata-kata. Jika kau memiliki

sesuatu untuk dikatakan, maka bicaralah dengan pedangmu. "
"Hah, sekarang kau beromong kosong."
Bunga api menari-nari dalam kegelapan saat mereka berdua

melepaskan ledakan pukulan.
Dengan caranya sendiri, Cam jelas bukan tandingan Gahard, tetapi dia
memiliki Haulia yang sangat terkoordinasi di belakangnya.
Kedua belah pihak terus berlomba-lomba untuk supremasi, tetapi

tidak ada yang bisa mendaratkan pukulan yang menentukan.
Beberapa detik berlalu, lalu beberapa menit. Para bangsawan yang

berbaring di tanah dengan sungguh-sungguh berdoa agar pemimpin
mereka maju kedepan sambil secara serentak mengutuk para penjaga
karena tidak datang. Meskipun urat daging mereka terputus dan lidah
mereka terputus, mereka masih sadar.
Dan, ketika mereka menyaksikan pertempuran berlangsung, benih-

benih ketakutan mulai tumbuh di dalam hati mereka. Kekuatan Haulia
melampaui apa pun yang mereka harapkan dari rabbitmen. Bukan hanya
itu, tetapi Haulia hampir tampak menang. "Ah! Apa—
!? Tubuhku baru saja— ”Gahard terhuyung, dan gerakannya tumpul.
Sebagai tanggapan, Haulia bergegas ke depan, seolah-olah mereka

sedang menunggu saat yang tepat. Dia entah bagaimana masih berhasil
P a g e 219 | 292
mengusir mereka semua, tetapi Haulia telah mengharapkan itu juga.

Setelah dia mengusir para pejuang jarak dekat, rentetan panah
menghujani dia.
"Guh!"
Salah satu dari mereka menikam Gahard di betis, dan dia berlutut.
Saat dia melihat celah, Cam bergegas masuk dan mengayunkan short-
sowrds pendeknya. Sementara Gahard berhasil memblokir yang
pertama, yang kedua memotong urat di lengannya, memaksanya untuk
menjatuhkan pedangnya. Dia dengan cepat menarik sesuatu dari
sakunya dengan satu tangan yang masih dalam kondisi baik, tetapi dua
Haulia melompat dan memotong Artifact yang dia coba aktifkan. Pada
saat yang sama, rentetan panah lainnya mengiris lengan dan kakinya.
"Ngh!"
Meskipun dia tidak berteriak, rasa sakit yang hebat membuat

tubuhnya lemas. Dia merosot ke depan, lalu dengan bunyi keras, jatuh
tak sadarkan diri ke tanah.
Keheningan memenuhi aula. Semua orang benar-benar kehilangan

kata-kata. Tentu saja sebagian besar dari mereka memiliki lidah
mereka yang terpotong, tetapi bahkan jika mereka tidak
melakukannya, mereka tidak akan dapat mengatakan apa-apa.
Lagipula, bahkan jika mereka tidak bisa melihat dengan jelas dalam
kegelapan, semua orang tahu. Kebenaran menghantamkan dirinya ke
dalam pikiran mereka, membuat mereka terpaku. Kaisar Kekaisaran
Hoelscher ... telah kalah. Itulah saat kekaisaran, negara terkuat di
Benua Utara, dikalahkan oleh ras terlemah dari semua.
Mari kita memundurkan waktu beberapa saat yang lalu.
"Cepat! Sesuatu yang serius terjadi di pesta itu! Kita perlu

mencapai sisi Yang Mulia sesegera mungkin! "Sebuah suara panik
menggema di salah satu koridor kastil. Pemilik suara itu adalah kapten
dari pasukan ketiga penjaga kekaisaran, Grid Half. Dia menggedor
koridor, dua puluh anak buahnya mengikuti di belakangnya.
P a g e 220 | 292
Ketika lampu padam di ruang dansa, Grid dan anak buahnya telah
menjaga harta kekaisaran. Harta Hoelscher ada di bawah tanah.
Berkat itu, Grid dan orang-orangnya terhindar dari kengerian dibunuh

seperti orang-orang di atas. Mereka telah melakukan putaran mereka
ketika alarm sihir Grid mulai berdering. Dia buru- buru mengumpulkan
anak buahnya dan membawa mereka kembali ke lantai dasar.
Alarm sihir Grid berhubungan dengan salah satu dari banyak alat sihir
yang disimpan Gahard untuk dirinya sendiri. Semua yang dilakukannya
saat diaktifkan adalah mengubah warna setiap alarm magis yang
terhubung dengannya, sehingga itu tidak dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan yang rumit. Namun, fakta bahwa kaisar sendiri
telah mengaktifkannya berarti sesuatu yang serius sedang terjadi.
Terutama karena warna yang dipilihnya adalah perintah untuk
pertemuan darurat. Lebih jauh lagi, keheningan yang menakutkan yang
tampaknya telah menelan kastil memberi tahu Grid bahwa kaisar berada
dalam bahaya besar.
"Kapten, apa yang terjadi !? Di mana semua unit lainnya !? Kenapa

tidak ada yang menanggapi? ”
Memang, di mana pun mereka melihat, tampaknya tidak ada orang lain.
Meskipun seluruh penjaga kastil seharusnya menanggapi panggilan
pertemuan darurat.
Merasa gelisah, Grid menjawab.
"Aku tidak tahu, tapi kita harus cepat! Perintah ini datang langsung
dari kaisar! "
Pasukannya melewati halaman kastil yang sunyi. Ketika mereka

berbaris lebih jauh ke dalam kastil, mereka mulai bertemu dengan
beberapa tentara yang cukup beruntung untuk buang air kecil, atau
makan, atau saat beristirahat ketika penjaga kastil musnah. Masing-
masing menghela nafas lega ketika mereka melihat pasukan Grid.
Semua mengatakan, pasukan Grid memiliki sekitar 30 orang setelah

mengambil semua yang tersesat. Mereka terjebak menggunakan koridor
P a g e 221 | 292
para pelayan saat mereka berjalan ke menara tempat pesta itu

diadakan. Saat mereka mencapai pintu masuk, mereka dihadang.
"Selamat malam, prajurit. Malam yang indah, bukan begitu?

"Sebuah suara lembut memotong atmosfer yang tegang, dan para
prajurit berhenti.
"Kau ..." Grid mendongak kaget, seperti yang dilakukan prajurit

lainnya.
Pintu masuk layanan, yang biasanya dipenuhi dengan pelayan yang

masuk dan keluar, secara mengejutkan diam. Hanya ada seorang gadis
lajang, mengenakan gaun biru langit, berdiri di bawah lampu gantung
besar kamar. Sepasang telinga kelinci berbulu menjulur di atas
kepalanya. Dan, karena betapa pendek roknya, sebagian besar kakinya
yang ramping juga terlihat. Rambutnya yang biru pucat menyebar di
belakangnya dan dia menyeringai pada para prajurit yang terpana.
Rabbitmen dihargai karena penampilan mereka, itulah sebabnya

mereka diidam-idamkan sebagai budak seks, tetapi yang ini bahkan
lebih cantik daripada kebanyakan. Ketika Shea menyadari bahwa Grid
adalah salah satu prajurit dalam kelompok itu, dia mulai gemetaran
karena antisipasi. Dia akan menikmati membuatnya menderita.
"Cih ... Aku tidak punya waktu untuk bermain denganmu. Ayo kalian
semua, ayo pergi. ”Meskipun Grid masih menyimpan dendam, dia
adalah seorang prajurit pertama dan terutama.
Seseorang tidak bangkit untuk menjadi komandan seribu orang

tanpa mengetahui apa yang menjadi prioritas di medan perang. Dia
mengabaikan Shea dan mencoba melewatinya.
Tetapi sebelum dia bisa, dia dihentikan.
"Fufufufufu ... Ahahahahahahahaha!" Tidak bisa menyimpannya lagi,

Shea tertawa terbahak-bahak.
"Apa lagi—"
P a g e 222 | 292
"Aku tidak percaya aku beruntung! Memikirkan kau dari semua orang
akan menjadi salah satu yang tersesat! ”
"Apa yang kau bicarakan?"
"Kau tidak tahu betapa bahagianya aku melihatmu."
Biasanya, pria mana pun akan senang mendengar kata-kata itu dari
Shea. Namun, Grid sepertinya tidak senang. Bahkan, dia hampir tampak
takut.
"Saat ini, keluargaku di tengah pertempuran yang sangat penting. Aku

tidak akan membiarkan siapa pun ikut campur. Jika kalian bersikeras
untuk pergi, Kalian harus melewatiku. "
"Kapten, tidak ada waktu untuk disia-siakan. Abaikan saja, kita punya
masalah yang jauh lebih mendesak untuk ditangani! ”Salah satu tentara
berteriak dengan tidak sabar. Dia jelas mengira Shea hanya
menggertak. Dia melangkah maju, gatal untuk mencapai Gahard secepat
mungkin. Sungguh, kesetiaannya benar-benar terpuji. Sial baginya, Shea
tidak akan membiarkannya lewat.
"Seperti yang aku katakan, jika kalian ingin masuk, Kalian harus
melewatiku." Dengan itu, Shea menghilang.
Sedetik kemudian, ada ledakan besar. Grid dan yang lainnya perlahan
berbalik ke arah sumber suara.
Tentara yang melangkah maju telah dikirim terbang. Boomnya adalah

suara dia menabrak dinding. Berbalik, Grid dan yang lainnya melihat
Shea berdiri beberapa meter dari posisi aslinya, tinjunya terulur.
Sepertinya dia tidak mengerahkan kekuatan apa pun di balik pukulan itu.
Selain itu, dia adalah seorang kelinci, dan yang tampak lemah saat itu.
Namun, hanya dengan mengayunkan tinjunya dengan santai, dia mengirim
seorang prajurit yang sepenuhnya lapis baja terbang lebih cepat
daripada yang bisa dilihat mata.
P a g e 223 | 292
Tentara yang tersisa menelan ludah. Grid sangat terkejut sehingga

dia bahkan tidak menyadari bahwa dia juga menelan ludah. Ini tidak
mungkin.
Masih tersenyum, Shea berbicara sekali lagi.
"Mengapa menurutmu aku berdiri di sini sendirian? Di luar satu-

satunya pintu masuk ke ruang dansa? "
Itu adalah pertanyaan yg tak perlu di jawab, tentu saja. Sekali

melihat prajurit yang tergeletak di tanah di belakang mereka, tampak
jelas dia ada di sini untuk menghancurkan siapa pun yang mencoba
masuk.
Haulia tahu bahwa tidak peduli seberapa teliti mereka, mereka

tidak akan bisa membunuh semua penjaga istana. Tetapi bahkan satu
peleton pengawal pun bisa memberi timbangan yang menguntungkan
kekaisaran, jadi mereka telah memutuskan anggota terkuat mereka
perlu menjaga pintu masuk.
Tentu, itu adalah Shea, putri kepala suku.
Cincin di jari Shea mulai bersinar. Grid dan yang lain melihat
warhammer besar tiba-tiba muncul di atas kepala Shea. Itu jatuh ke
tangannya yang terentang dengan suara yang memuaskan. Dengan satu
jentikan pergelangan tangannya, dia memutarnya di tangannya.
Tindakan sederhana itu mengirim hembusan kuat ke arah para
prajurit, yang terpaksa mundur beberapa langkah.
"Karena aku menentang, aku akan memberitahumu namaku. Aku

Shea. Shea Haulia. Monster yang gagal kau tangkap berbulan-bulan
yang lalu, ”kata Shea dengan bangga, lalu memanggul warhammer
jahatnya. Dia mengulurkan tangannya yang bebas dan memberi

isyarat provokatif kepada para prajurit.
P a g e 224 | 292
P a g e 225 | 292
Artinya jelas. Dia menawarkan untuk menyerang semuanya

sekaligus. Vena menggembung di dahi Grid.
"Monster, ya? Kata-kata besar untuk kelinci yang nakal. "
Tentu, dia sedikit berbeda dari kelinci biasa, tetapi dia masih salah
satu dari mereka. Beastmen bahkan tidak bisa menggunakan sihir, dan
dia berasal dari ras beastman terlemah dari semua. Melukai
kebanggaan Grid bahwa dia membiarkan salah satu dari mereka
mengintimidasi dirinya.
“Dengarkan, kau bajingan! Kaisar memanggil kita! Mari kita bunuh

gadis kelinci yang tidak berguna ini dan bergegas membantunya!
Dia mungkin kuat, tapi dia masih saja beastman yang menyebalkan.
Jatuhkan dia dengan sihir! "
Pasukan Grid mulai melantunkan serentak. Beberapa dari mereka

keluar dari kelompok dan menugaskan Shea untuk membuatnya sibuk.
Shea meringkukkan jari-jarinya dan mengacungkan ibu jari ke lantai

saat mereka menyerangnya.
"Aku akan menggilingmu semua menjadi makanan kelinci!" Katanya,

lalu melompat ke depan, menghancurkan lantai dengan kekuatan
lompatannya. Barisan depan Grid tertiup oleh gelombang kejut yang
dihasilkan. Sebelum barisan belakang bahkan mengeluarkan satu kata
dari mulut mereka, Shea berdiri di depan mereka.
"Ah!?"
Dua anggota barisan belakang memandang dengan takjub. Sedetik

kemudian, bagian atas tubuh mereka terbang. Shea telah
mengayunkan Drucken begitu cepat sehingga benar-benar memotong
mereka menjadi dua.
Gelombang kejut yang terjadi setelah ayunannya menghancurkan

organ-organ internal tiga prajurit lainnya. Pada saat darah orang-
orang mati itu mulai jatuh kembali ke tanah, Shea sudah pindah ke
P a g e 226 | 292
target berikutnya. Para anggota barisan depan yang dia hancurkan

sebelumnya.
"Shi—"
"Apa-apaan itu—"
Sebelum mereka bisa selesai, Drucken menghantam mereka,

mengubah kepala mereka menjadi pinballs. Berlumuran darah anak
buahnya, Grid buru-buru meneriakkan perintah.
"Menyebar! Jangan mengumpul bersama! "
Itu karena mereka menempel begitu dekat sehingga Shea bisa

membunuh banyak musuh dengan setiap ayunan. Grid menyadari itu dan
langsung mengubah taktik. Para prajurit menyebar dan mengepung Shea
dari semua sisi.
"Raaah!" Meskipun tangisan Shea terdengar lucu, tidak ada yang lucu
tentang cara Drucken meratakan tentara seperti panekuk. Dia
melemparkan palu ke penjaga lain, menghancurkannya ke dinding. Grid
dan yang lainnya merasakan secercah harapan ketika mereka melihatnya
melemparkan senjatanya, tetapi mereka segera kecewa. Shea
mengayunkan lengannya, dan Drucken terbang kembali ke arahnya.
Setelah diperiksa lebih dekat, Grid menyadari bahwa dia masih

memegang gagang palu, yang terhubung ke kepalanya dengan rantai yang
indah. Dengan melepaskan kepala dari pegangan, Shea sekarang bisa
mengubah Drucken menjadi cambuk.
"Sekarang adalah kesempatan kita!" "Matiiiiii!"
Dua dari tentara kekaisaran bergegas maju, berharap untuk membawa

Shea jatuh sebelum kepala Drucken kembali kepadanya, tetapi Shea
hanya menarik salah satu pemicu pada pegangan Drucken. Sedetik
kemudian, serangkaian ledakan keras datang dari kepala Drucken.
Beberapa tembakan shotgun ditembakkan dari sisi datar palu dan
mengubah kedua tentara yang menyerang ke bantalan.
P a g e 227 | 292
Setelah itu, Shea dengan ringan melompati tubuh mereka yang tak
bernyawa, dan menangkap kepala Drucken di udara. Dia mengubah
Drucken menjadi mode pemboman dan menembakkan salvo lain dari
peluru senapan. Lima prajurit lagi berubah menjadi genangan darah
dan daging.
"Ambil ini, dasar monster!"
Akhirnya, beberapa prajurit selesai membuat mantra mereka.

Sepuluh Crimson Javelins melaju ke arah Shea. Berkat pelatihan
ketat kekaisaran, mereka semua menembak bersama-sama. Shea
melihat tombak yang menyala meluncur ke arahnya dan menjerit
dengan gembira.
"Sepotong kue!"
Berputar dalam lingkaran, Shea membangun banyak gaya

sentrifugal dan menciptakan tornado mini di sekelilingnya. Badai lokal
menerjang semua lembing menuju ke arahnya.
"Tidak mungkin!" "Itu tidak mungkin!"
Satu-satunya kelebihan yang dimiliki manusia daripada beastmen

adalah sihir. Dan keuntungan itu telah dibatalkan dengan mudahnya.
Dua prajurit yang berteriak kaget berubah menjadi mayat beberapa
detik kemudian. Dua bola baja seukuran kepalan menabrak wajah
mereka, menghancurkan tengkorak mereka. Shea telah menarik
mereka keluar dari Treasure Trove dan melawan mereka di dua
tentara dengan Drucken. Dua prajurit lainnya tulang mereka
dihancurkan ketika Shea melompat ke jangkauan dan membanting
mereka ke tanah.
Tidak satu menit pun berlalu sejak awal pertempuran. Namun,

setengah dari tentara kekaisaran terbaring mati di tanah.
"Persetan aku akan membiarkanmu lenyap dengan ini!" Grid

membangunkan dirinya sendiri dengan berteriak dan menebas Shea.
Seperti yang diharapkan, komandan berada pada level yang berbeda
dari anak buahnya. Berkat penguatan tubuhnya, dia bergerak lebih
P a g e 228 | 292
cepat dari yang bisa dilakukan mata. Fakta bahwa salah satu anak
buahnya menindaklanjuti dengan serangannya sendiri juga
membuktikan bahwa ia melatih pasukannya dengan baik.
Namun, itu saja tidak cukup untuk menggaruk kelinci yang sangat kuat
ini.
"Apa—"
Dia telah memblokir tebasan Grid dengan menjebaknya di antara

lonjakan tumitnya dan tapak sepatunya. Dengan pedang yang masih
terperangkap di sepatunya, Shea berputar. Grid diseret bersamanya,
dan sikapnya hancur. Sedetik kemudian, dia
merasakan sesuatu menghantam perutnya. Shea telah memukulnya.

"Gah." Grid menggandakan dan terhuyung beberapa langkah
mundur. Shea kemudian menindaklanjuti dengan tendangan depan

tanda tangan Hajime, yang membuatnya batuk darah saat ia dikirim
terbang kembali ke dinding. Namun, Shea telah cukup menahan diri
sehingga dia tidak mati. Tanpa sadar, Grid hanya bisa menonton ketika
anak buahnya dicopot satu demi satu.
Dalam tiga puluh detik berikutnya, seluruh pasukannya telah

dimusnahkan. Shea berbalik dan berjalan ke Grid, tumit menempel di
lantai. Terlepas dari pertumpahan darah yang disebabkannya, tidak ada
setetes darah pun padanya.
"T-T-Tunggu ... tolong ..."
Darah mengalir dari mulutnya saat Grid memohon untuk hidupnya.

Makhluk yang berdiri di depannya begitu jauh melampaui pemahamannya
sehingga ia hanya bisa gemetar ketakutan.
Apa yang kulewatkan diantara jari-jariku saat itu. Dia pertama kali
menemukan Haulia berkeliaran di luar lautan pohon. Pada saat itu, dia
pikir dia beruntung dalam tangkapan besar. Untuk melumpuhkan mereka
dengan rasa takut, dia mulai membunuh pria dan orang tua klan. Dia
mengharapkan rebbitmen, lemah seperti mereka, untuk menyerah
P a g e 229 | 292
dengan cepat. Jadi, dia menggiring mereka ke Reisen Gorge, dan

kemudian berencana mengirim tentaranya ke dalam setelah mereka
begitu mereka kelelahan sendiri.
Secara pribadi, dia hanya menginginkan kecantikan dengan rambut

biru muda. Dia telah begitu berharap untuk menangkapnya dan
memperkosanya di depan semua orangnya. Apakah aku benar- benar
berpikir aku bisa menangani seseorang seperti dia?
Shea meraihnya di atas pelindung dada dan mengangkatnya.

Meskipun armornya bukan baja yang paling keras, itu adalah besi yang
kokoh. Meskipun begitu, cengkeraman Shea dengan mudah
menghancurkan logam, membentuknya menjadi bentuk yang mudah
digenggam.
"Aku-aku mohon padamu. Tolong jangan bunuh aku! O-Oh yeah!

Sebagai imbalannya, aku akan memberi tahumu di mana aku mengambil
semua rabbitmen yang ku tangkap. Jika kau membunuhku, kau tidak
akan pernah - "
"Aku tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan kepada orang-orang

sepertimu." Shea memotongnya dan mengangkatnya ke atas
kepalanya. Kebencian dan amarahnya tidak mereda sedikit pun, yang
mungkin itulah sebabnya dia secara tidak sadar menahan diri lebih
awal. Dia tidak akan membiarkan orang yang menyebabkan begitu
banyak kesedihan dan penderitaannya mudah mati.
Yang artinya, dia menolak untuk membiarkan keinginannya untuk

membalas dendam memakannya. Sebagai Haulia, sebagai salah satu
rekan Hajime, dia tidak bisa membiarkan dirinya membungkuk begitu
rendah.
Aku akan mengakhiri semuanya dengan pukulan terakhir ini! Shea

Haulia, monster yang lahir di lautan pohon, perlu menyelesaikan
berbagai hal agar dapat bergerak maju dengan teman-temannya. Jadi,
dia melemparkan Grid ke udara dan mengacungkan Drucken. Lalu,
P a g e 230 | 292
dengan seringai yang tak kenal takut, dia mengeluarkan beberapa kata
perpisahan.
"Aku akan mengirimmu ke bulan, brengsek!" "Hen—"
Thunk! Grid menabrak langit-langit pintu masuk dan menghilang ke

langit malam. Melihat ke atas, yang Shea lihat hanyalah bulan sabit yang
menyeringai padanya.
Dia sedang menuju ke bulan, jadi mungkin aku benar-benar

mengirimnya ke sana. Shea mengayunkan Drucken sekali lagi, membuat
angin sepoi-sepoi di pintu masuk.
"Teman-teman ... kuharap ini cukup untuk membalaskan dendammu."

Kenangan anggota keluarganya yang sudah pergi melintas di benaknya.
Mereka bahkan rela membuang rumah mereka demi dirinya. Shea
menutup matanya dan mengucapkan doa dalam hati.
Setelah beberapa menit, telinga kelincinya mendengar suara langkah

kaki menuju ke arahnya. Tampaknya pasukan Grid bukan satu-satunya
Cam dan yang lainnya tidak terjawab.
Mata Shea terbuka dan dia menyeringai sekali lagi. Para penjaga
kekaisaran membuka pintu, tetapi goyah ketika mereka melihat
pembantaian menunggu mereka di dalam. Shea membusungkan dadanya
dengan bangga dan menyatakan niatnya.
"Apakah kalian siap untuk mati? Asal tahu saja ... gadis kelinci ini jauh
lebih kuat dari yang kau kira! "
Monster Haltina terus memeras pembunuhan untuk beberapa waktu,

sampai Hajime akhirnya mengiriminya pesan melalui telepati.
"Cih, panah beracun, ya?" Suara sedih Gahard bergema di aula pesta
yang sunyi. Anggota kekaisaran lainnya masih terlalu terpana untuk
melakukan apa pun. Kaisar mereka, simbol kekuatan negara mereka,
telah jatuh. Salah satu Haulia berjalan ke Gahard dan memberinya obat
yang mengembalikan pendengaran dan penglihatannya. Dia membutuhkan
akal sehatnya untuk negosiasi yang akan datang.
P a g e 231 | 292
“Hmph, dosis itu sudah cukup untuk membuat monster lumpuh total.
Aku terkesan kau bertahan begitu lama. "
"Terkutuk, jadi itu rencanamu sejak awal ..."
Haulia menyita semua artefak yang disembunyikan Gahard di dalam

pakaiannya, membuatnya benar-benar tak berdaya.
Karena pendengaran dan penglihatannya telah kembali, Gahard bisa

melihat jebakan rumit yang Haulia berikan padanya, tetapi sebelum
dia bisa mengatakan apa-apa lagi, seberkas cahaya menyinari dirinya.
Haulia menggunakan lampu senter mereka sebagai sorotan darurat
untuk menekankan pada para tamu bahwa kaisar mereka telah jatuh.
Setelah melihat kaisar yang kalah, sebuah suara panik memanggil dari
sudut ruangan,
“A-A-A-A-A-Apa-apaan ini !? A-A-A-A-Apa yang terjadi !? J-J-J-

J- Jelaskan ini, Nagumo-san! A-A-A-A-Apa yang kau lakukan !? ”
"Tenang dan perhatikan, Putri. Inilah klimaksnya. ”
Ketika serangan itu dimulai, Hajime dan yang lainnya telah

mengevakuasi ke sudut ruangan agar tidak menghalangi jalannya
pertarungan Haulia. Liliana telah bersama Baius, tapi Yue telah
memindahkannya ke yang lain menggunakan sihir spasial.
Sementara dia masih bingung tentang teleportasi yang tiba-tiba,

lampu telah padam dan dia hanya bisa mendengar suara pertarungan.
Sekarang, tiba-tiba, sang kaisar terbaring dikalahkan di tanah. Liliana
mungkin pandai menjaga pokerface, tetapi bahkan dia tidak bisa
menyembunyikan keterkejutannya.
Kouki dan yang lainnya juga terguncang, tetapi karena alasan yang
berbeda. Beberapa bangsawan kekaisaran telah tewas dalam serangan
itu, dan kematian mereka telah membuat Kouki, Shizuku, Suzu, dan
Ryutarou pucat. Mereka diam-diam melihat mayat-mayat itu dengan
ekpresi sedih.
P a g e 232 | 292
Namun, mereka tahu ini adalah satu-satunya kesempatan bagi para

beastmen untuk mengakhiri perbudakan mereka selama berabad-
abad, dan nasib Haulia bergantung pada hasil dari pertempuran ini.
Meskipun mereka menemukan pertumpahan darah sulit untuk perut,
mereka menahan lidah mereka. Atau lebih tepatnya, mereka tidak punya
pilihan selain menahan lidah mereka. Karena ada seseorang tertentu
yang akan mengalahkan mereka tanpa alasan jika mereka mencoba untuk
berbicara dan mengganggu Cam dan pertempuran Haulia. Hajime tidak
mengalihkan pandangannya dari Kouki sejak pertempuran dimulai.
"Nah, Gahard D. Hoelscher. Apakah kau mengerti mengapa kami

membiarkan dirimu hidup? "
"Hmph, Kuanggap kau punya permintaan? Nah, ludahkan mereka keluar

semua. ”
"Betapa malangnya. Tampaknya kau masih tidak mengerti posisimu

sekarang, Gahard. Itu satu tanda. "
Suara Cam bergema di seluruh aula, memperingatkan Gahard karena

sikapnya yang angkuh. Gahard sekarang mengetahui bahwa konsekuensi
dari pembangkangannya adalah nyawa negaranya.
Lampu sorot lain menyinari beberapa meter darinya, tepat di atas

salah satu bangsawan yang urat dagingnya dipotong dan lidah mereka
dilepas.
Sebuah tangan terulur dari kegelapan, menjambak rambut bangsawan,

menariknya ke atas, dan tanpa ampun menggorok lehernya.
"Kau bajingan!" "Tanda lain."
Satu-satunya respons terhadap teriakan marah Gahard dan jeritan

para tamu adalah suara mekanis Cam yang memberitahunya bahwa dia
telah melakukan kesalahan sekali lagi.
Namun sorotan lain bersinar, menampilkan pemenggalan bangsawan

yang berbeda.
"Korek api pendek! Jangan cepat-cepat, kamu kecil— " "Tanda lain."
P a g e 233 | 292
Vesta adalah salah satu rekan dekat Gahard. Namun, amarahnya

atas kehilangan temannya bekerja melawannya dalam kasus khusus
itu, ketika Cam sekali lagi memenggal salah satu bangsawan
kekaisaran lain dalam menanggapi ledakan Gahard.
"......" Kali ini, Gahard menahan lidahnya. Dia memelototi kegelapan

di depannya, matanya dipenuhi dengan kebencian murni. Namun, Cam
tetap tidak peduli.
"Itu benar, sekarang kau mengerti apa artinya menjadi orang yang
dikalahkan. Aku akan memilih kata-katamu dengan hati-hati, Gahard.
Kehidupan semua orang di ruangan ini tergantung pada kau membuat
keputusan yang tepat. "
Sebuah tangan terulur dari kegelapan dan meletakkan kalung di

atas kepalanya. Ada rubi merah tua yang menjuntai dari rantai
emasnya.
"Ini adalah Kalung Sumpah. Ini adalah artefak yang akan

memaksamu untuk menepati janji apa pun yang kau ucapkan.
Hancurkan semua janjimu, dan kalung ini akan membunuhmu. Setelah
diaktifkan itu akan mengikat tidak hanya dirimu, tetapi mereka yang
terhubung denganmu dengan darah juga. Jika kau mengingkari kata-
katamu, mereka mati bersamamu. "
Cam dengan singkat menjelaskan kepada Gahard bahwa dia juga

memiliki keluarganya. Gahard menggertakkan giginya begitu keras
sehingga tampak seperti akan patah.
Kalung Sumpah adalah artefak yang dibuat dengan sihir roh. Itu
mengikat jiwa seseorang dengan janji-janji yang mereka buat. Lebih
khusus, itu mengukir kata-kata seseorang ke dalam jiwa mereka.
Jika orang yang memakai kalung itu pernah melakukan sesuatu

untuk membatalkan janji-janji itu, atau berusaha melepas kalung itu,
jiwa mereka hancur. Dan, karena hal itu memengaruhi siapa pun yang
jiwanya terhubung ke pemakainya dengan darah, semua keluarga
P a g e 234 | 292
Gahard perlu terus mengenakan kalung mereka selamanya, atau mereka

mati.
Dengan kata lain, artefak memaksa Gahard dan keluarganya untuk

menjunjung tinggi janji mereka sampai hari mereka mati.
Kebetulan, itu hanya bekerja melalui ikatan darah langsung, sehingga

kerabat karena perkawinan tidak terpengaruh.
"Ikrar ... katamu?"
“Ada empat hal sederhana yang aku ingin kau setujui. Pertama, untuk
melepaskan semua budak beastmen. Kedua, tidak pernah menyerang
Haltina lagi. Ketiga, untuk tidak selamanya berhenti mengambil
beastmen sebagai budak, dan memperlakukan mereka secara setara.
Keempat, mengubah ketiga di atas menjadi hukum kekaisaran. Apakah
kau mengerti? Jika kau melakukannya, maka katakan ‘Aku dengan ini
bersumpah sebagai perwakilan Hoelscher untuk menegakkan prinsip-
prinsip ini. ’Dengan melakukannya, Kau akan mengaktifkan artefak."
"Dan jika aku menolak?"
"Maka keluarga kekaisaran akan tidak ada lagi. Dan sampai kekaisaran
memutuskan untuk bernegosiasi, kami akan terus membunuh perwira dan
pejabatmu satu per satu. Kami akan meneror kekaisaranmu sampai kami
sebagai ras hancur. Tidak ada pria, wanita, atau anak-anak yang akan
aman selama kita bernapas. Jika membunuh prajuritmu tidak cukup,
kami akan pindah untuk membunuh keluarga mereka juga. "
"Jangan meremehkan kekaisaran, rabbitmen. Negara ini tidak akan

hancur hanya karena aku mati. Jika kau membunuh aku di sini,
prajuritku akan mengumpulkan pasukan puluhan ribu yang kuat dan
merobohkan lautan pohon berhargamu ke tanah. Tentunya kau juga
menyadari hal ini? Jika kita mencurahkan seluruh kekuatan kita untuk
itu, menghancurkan Verbergen adalah kemungkinan yang sangat nyata.
Satu-satunya alasan kami tidak melakukannya adalah karena ... "
"Kamu tidak akan bisa berburu budak jika kau membunuh kita semua,
benar?"
P a g e 235 | 292
“Sepertinya kau mengerti. Masih ada waktu untuk bertobat. Bahkan

jika kau meminjam kekuatan bocah itu, aku harus mengakui bahwa
mengendalikan istana kekaisaran dalam waktu sesingkat itu sangat
mengesankan. Belum lagi kemampuan tempurmu yang luar biasa ...
Akan memalukan harus membunuhmu. Kenapa tidak bergabung dengan
pasukanku saja? Aku berjanji untuk memperlakukanmu dengan baik. "
"Keluar dari pertanyaan. Mempertimbangkan bagaimana kau telah

memperlakukan beastmen di masa lalu, kami akan bodoh mempercayai
kata-katamu. Itu karena kita tidak bisa menyiapkan kalung ini. "
"Maka yang akan kau dapatkan dariku hanyalah perang. Aku tidak
akan pernah menyetujui persyaratan itu, "Gahard menyeringai penuh
kemenangan, tetapi suara datar Cam tidak goyah.
"Aku mengerti. Itu tanda lain, Gahard. " Namun seberkas cahaya
lain turun. Kali ini-
"Biarkan aku pergi! Apakah kau tahu siapa aku, kau beastmen!? Aku
akan membunuhmu, kau bajingan! Aku semua! Kau dengar— Gah! ”Itu
terfokus pada Baius. Para bangsawan di ruangan itu terengah-engah
ketika kepala kaisar masa depan dengan rapi terpotong dari bahunya.
"......"
"Jadi, itu adalah penerusmu, yang berikutnya untuk tahta. Benar-

benar pria yang tidak berharga, pengecut, menyedihkan. ”
"Aku yakin sudah memberitahumu. Bahkan jika kau membunuh

keluargaku, aku tidak akan pernah menyerah. Silakan, lakukan yang
terburuk. Kau akan menyesal membuat murka kekaisaran. "
Meskipun melihat putranya terbunuh di depan matanya, ekspresi

Gahard tidak berubah. Tidak ada cara untuk mengatakan apa yang
sebenarnya dia pikirkan, tapi setidaknya dia tidak membiarkan dirinya
terlihat terguncang.
“Tidak terpengaruh bahkan setelah melihat putramu mati? Yah, aku

kira kau tidak pernah mencintai anak-anakmu sejak awal. "
P a g e 236 | 292
Orang-orang di kekaisaran menghargai kekuatan di atas segalanya,

jadi mungkin saja mereka tidak menaruh ikatan keluarga. Bahkan,
tampaknya Gahard lebih peduli tentang kematian temannya daripada dia
tentang putranya.
Menanggapi kata-kata Cam, Gahard mengendus dengan acuh. "Jika

kau mengerti, maka berhentilah membuang waktuku."
"Sekarang sekarang, jangan begitu terburu-buru. Apakah kau yakin

tidak punya keinginan untuk berjanji? Apakah kau bersikeras
menganiaya beastmen dan mengejar Haulia tidak peduli konsekuensinya?
"
"Berhentilah membuatku mengulangi diriku sendiri."
"Begitu ... Sangat disayangkan. Delta 1, ini Alpha 1. Lakukan. ”
Gahard mendongak dengan bingung. Kata-kata itu tidak masuk akal

baginya, tetapi ledakan besar yang didengarnya beberapa detik
kemudian membuat semuanya menjadi jelas.
"Cih ... Apa yang baru saja kau lakukan !?"
"Oh tidak banyak. Hanya saja meledakkan barak budak pengawas. "
"Meledak? Maksudmu..."
"Memang, mungkin ada beberapa orang di dalam ... Aku membayangkan

beberapa ratus prajuritmu yang berharga sudah mati. Semua karena
kau, Gahard. ”
"Kau yang melakukan ini, brengsek!"
"Tidak, Gahard, ini salahmu. Keputusanmu yang tidak bijaksana

menyebabkan kematian orang-orangmu. Dan mengingat kau masih
berencana untuk menolak— Delta 1, ini adalah Alpha 1. Target
berikutnya. ”
Karena panik, Gahard mencoba menghentikan Cam. "Hei, tunggu,

Haulia!"
P a g e 237 | 292
Ledakan lain meraung di kejauhan. Kali ini jauh lebih jauh. Mungkin
tidak di mana pun di kastil, tetapi di suatu tempat di ibukota.
Gahard memaksa dirinya untuk tetap tenang dan menanyai Cam.

"Apa yang kau ledakkan kali ini?"
"Rumah Sakit." "Kau bangsat!"
"Jangan takut. Itu hanya rumah sakit militer. Satu-satunya orang

yang kami bunuh adalah tentara dan dokter militer. Meskipun tentu
saja, kami telah menanam bahan peledak di rumah sakit sipil,
penginapan, rumah bordil, rumah-rumah, dan bahkan tempat
perlindungan sementara yang kau buat setelah invasi iblis. Apakah ada
tempat tertentu yang kau ingin kami mulai? "
"Kau bahkan membahayakan warga sipil !? Seberapa rendah kau

akan membungkuk, Haulia !? "
"Kau melakukan hal yang sama kepada kami para beastmen. Tak satu
pun darimu memiliki keraguan tentang penculikan dan memperbudak
perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah. Kau tidak punya hak
untuk berbicara ... Delta, target berikutnya. "
"Tunggu!"
Sejauh menyangkut Cam, semua orang di kekaisaran sama bersalah

karena menindas dan memperbudak beastmen. Dia tanpa ampun
memerintahkan target lain untuk diledakkan.
Gahard menggertakkan giginya, khawatir Cam mungkin akan

meledakkan lokasi sipil kali ini.
Sebenarnya, Cam hanya menghancurkan jembatan gantung yang

menuju ke kastil. Begitu ledakan mulai terjadi di ibukota, secara alami
orang akan bergegas ke istana untuk melaporkannya. Cam ingin
membuatnya menjadi mustahil sebelum dia menemukan tempat itu
dibanjiri pasukan.
Selain itu, kata-katanya setengah menggertak. Dia telah membuat

lebih banyak bahan peledak, tetapi tidak ada di lokasi sipil. Cam rela
P a g e 238 | 292
berusaha keras, tetapi bahkan dia punya harga diri. Dia menolak untuk
membungkuk serendah yang dimiliki kekaisaran.
Tentu saja jika itu perlu, dia akan memilih untuk membantai warga
sipil juga, tetapi jika tidak, dia berharap mendapatkan apa yang dia
inginkan melalui kebohongan dan penyesatan. Itulah tekad yang dimiliki
Haulia saat ini.
"Jika kau tidak akan menyetujui tuntutan kami, maka kami tidak
punya pilihan. Kami akan mengirim seluruh modal ke neraka bersamamu.
Aku membayangkan turun dengan puluhan ribu rakyatmu akan membuat
akhir yang cocok untuk pemerintahanmu, Kaisar. "
Melihatnya secara objektif, mereka tidak terlalu berbeda dari

teroris. Apa pun demi kemenangan, bahkan taktik curang dan kotor.
Seseorang harus bertanya-tanya kepribadian seperti apa yang dimiliki
pria yang melatih mereka ... Sejumlah orang berpaling untuk menatap
Hajime, tetapi dia mengabaikan mereka.
Gahard terdiam, tercabik tentang apa yang harus dilakukan

selanjutnya. Dia mengerutkan otaknya untuk solusi dari kesulitan ini,
tetapi tidak ada yang terlintas dalam pikiran. Keringat dingin mengucur
deras ke wajahnya yang tampan, pertanda pertama yang terlihat
bagaimana perasaannya terpojok.
Tapi Cam tidak mau membiarkan tekanan. Semakin lama Gahard

memutuskan, semakin banyak tempat yang akan diledakkannya.
"Delta 1, ini Alpha 1. Ne—"
"Tunggu!" Gahard buru-buru memanggil. Dia membanting kepalanya ke

tanah beberapa kali dengan frustrasi. Kemudian, setelah mengeluarkan
semuanya, dia mendongak dan berbicara dengan nada penuh
pengunduran diri.
“Gah, sial! Baik! Aku kalah! Aku akan setuju dengan semua
persyaratanmu, jadi berhentilah meledakkan kotaku! "
“Keputusan yang bijaksana. Sekarang, ucapkan janji. "
P a g e 239 | 292
Bahkan setelah tuntutannya terpenuhi, nada mekanik Cam tidak

berubah. Gahard meringis, lalu merosot karena kalah. Dia berbalik ke
arah para bangsawan di aula dan berbicara.
"Maaf, teman-teman. Mereka benar-benar menangkap kita kali ini.

Tapi kami yang mengatakan mungkin benar, dan rabbitmen ini
membuktikannya lagi dengan merebut ibukota. Subjek kita tinggal
diam di telapak tangan mereka, jadi— "
Para bangsawan yang tersisa menggertakkan gigi karena frustrasi.

Gahard membakar kebencian mereka ke dalam jiwanya dan
melanjutkan dengan suara nyaring.
"Dengan ini aku bersumpah, sebagai perwakilan Hoelscher, bahwa

aku akan membebaskan semua budak beastmen di dalam kekaisaran!
Selanjutnya, aku bersumpah untuk tidak pernah menyerang Haltina
atau mengganggu politiknya lagi! Aku juga bersumpah bahwa
kekaisaran akan berhenti menganiaya beastmen dan menganggap
mereka sebagai budak! Setiap warga negara yang melanggar aturan ini
akan dihukum sesuai dengan hukum kekaisaran! Akhirnya, aku
bersumpah untuk menyusun sila di atas menjadi hukum kekaisaran! "
Ketika dia menyelesaikan janji itu, batu delima di lehernya mulai

bersinar.
Terakhir, Gahard membuat satu deklarasi lagi sebagai kaisar.
"Jika ada yang punya masalah dengan itu, mereka bisa membawanya
bersamaku! Jika kalian mengalahkanku dalam pertarungan, aku akan
menyerahkan kekaisaran kepada kalian! Maka kalian dapat melakukan
apa pun yang kalian inginkan! "
Dengan kata lain, dia secara efektif mengatakan bahwa jika ada
yang ingin kembali ke perbudakan beastmen mereka harus
melakukannya di atas mayatnya. Pernyataan yang cocok untuk pria
yang menghargai kekuatan di atas segalanya.
"Baiklah, kontrak telah dibuat."
P a g e 240 | 292
Sorotan lain bersinar. Yang ini memamerkan keluarga kaisar. Mereka

semua mengenakan kalung yang sama juga.
"Kecuali jika kau ingin garis keluargamu mati, jangan mengingkari

sumpahmy."
"Aku tahu."
"Selanjutnya, kau akan membuat pengumuman resmi besok, dan

melepaskan semua budak di ibukota pada hari yang sama."
“Kau ingin aku melakukan semuanya dalam satu hari? Apakah kau tahu
berapa banyak budak yang kami ... "
"Target selanjutnya."
“Sialan! Baiklah, aku akan melakukannya! Sudah cukup, kan !? ”
“Pastikan untuk membimbing budak yang dibebaskan kembali ke

Haltina. Selanjutnya, Gahard. Kau akan menemani kami ke Verbergen.
Kau perlu mengulangi sumpahmu di depan para penatua Verbergen. "
"Oleh diriku sendiri? Tidakkah para tetua membunuhku? "
“Seperti yang aku sebutkan, kami akan menemanimu. Yakinlah, tidak

ada bahaya yang akan menimpamu. Selain itu, adalah keuntungan kami
untuk membuatmu tetap hidup. "
“Haaah, baiklah. Sejujurnya, aku punya firasat sesuatu seperti ini

mungkin terjadi ketika aku mendengar kamu melarikan diri.
Meskipun aku tidak berpikir aku akan selesai dengan sangat buruk.
Hei, apakah kau punya dendam terhadapku dan kekaisaran atau
sesuatu— Hajime Nagumo? ”Gahard menatap Hajime, yang entah
bagaimana dia temukan melalui kegelapan. Namun, Hajime tidak
mengatakan apa pun sebagai tanggapan. Dia hanya bersandar di dinding
dan menguap. Ini adalah panggung Haulia. Dia tidak punya tempat
mengatakan apa pun di sini, jadi dia bertindak seolah-olah ini tidak ada
hubungannya dengan dia.
P a g e 241 | 292
Karena masih belum banyak cahaya, Gahard tidak bisa melihat

ekspresinya, tetapi dia masih bisa mengatakan bahwa Hajime tidak
punya niat untuk menjawab. Kaisar mendecakkan lidahnya, dan kemudian
Cam menyela.
"Kata peringatan, Gahard. Kami memang menerima bantuan dari

penyelamat dan dermawan kami, tetapi kekuatan yang ia pinjamkan
kepada kami adalah milik kami sekarang. Jika kami menginginkannya,
kami dapat menyusup ke ibukota kapan saja, dan mengumpulkan semua
informasi yang kami butuhkan.
Membunuhmu dalam tidurmu tidak membutuhkan usaha sama sekali.

Jadi jika kau mencoba dan menghindari kesepakatan kami, ketahuilah
bahwa kami dapat berurusan denganmu bahkan tanpa bantuan tuan
kami. "
“Milikmu, ya? Sobat, aku cemburu. Aku tidak tahu bagaimana dia
membuat artefak yang sangat kuat yang bahkan dapat digunakan oleh
beastmen, tetapi ... "
Frustrasi Gahard bisa dimengerti. Lagipula, alasan terbesar

Beastmen lebih lemah daripada ras lain adalah karena mereka tidak
bisa menggunakan sihir. Tapi sekarang beberapa beastmen telah
mendapatkan artefak yang bisa berfungsi seperti sihir, perbedaan itu
telah menghilang.
Gahard ingin berteriak pada Hajime karena mengganggu

keseimbangan yang telah dipertahankan selama berabad-abad, tetapi
yang bisa ia lakukan hanyalah mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana kau
bisa melakukan hal seperti itu !? Apakah kau tidak tahu bagaimana ini
akan mempengaruhi negara manusia !?
Namun, Hajime tidak benar-benar memberikan semua bantuan

sebanyak itu. Dia hanya baru saja melengkapi mereka, dan melucuti
beberapa perangkap yang mengelilingi istana kekaisaran.
Dan semua itu, dia selesai menggunakan golem laba-laba multiguna,

Arachnae.
P a g e 242 | 292
Mereka bekerja dengan cara yang mirip dengan Cross Bits-nya, dan
dia bisa mengendalikan banyak laba-laba sekaligus. Salah satunya, tentu
saja, menyelamatkan Liliana. Arachnae dilengkapi dengan kabel baja,
kemampuan untuk mentransmisikan semua yang mereka lihat ke Mata
Iblis Hajime atau layar kristal padat, dan mereka juga
memungkinkannya untuk mentransmutasikan jarak jauh benda-benda di
sekitarnya. Di atas semua itu, kaki laba-laba adalah jarum suntik yang
masing-masing berisi botol beracun yang berbeda. Botol memiliki efek
mulai dari tidur hingga kelumpuhan hingga impotensi.
Alasan Hajime tampak begitu keluar sejak memasuki istana adalah

karena dia berkonsentrasi untuk mengendalikan Arachnae-nya.
Butuh konsentrasi besar untuk membuat mereka semua bergerak dan

melucuti perangkap secara bersamaan. Setelah selesai membongkar
sebagian besar pertahanan istana, ia memiliki catatan Arachnae setiap
inci interior kastil dan meneruskan rekaman itu kembali ke Haulia yang
menunggu di luar ibukota. Selain itu, ia menggunakan versi yang lebih
baik dari batu telepati lamanya untuk memberi Haulia jaringan
komunikasi diam yang sempurna.
Cara dia membuat artefak-artefaknya dapat digunakan bahkan untuk

si wanita preman Haulia itu sederhana. Dia mengambil ore yang mampu
menyimpan mana dan mengenchant dengan Regenerasi Mana
Berkecepatan Tinggi dan Pelepasan Mana. Dengan begitu, ore itu terus
menyerap mana.
Setelah itu, dia mengukir lingkaran sihir yang belum selesai ke

masing-masing artefak, dan meninggalkan bagian terakhir sedikit tidak
sejajar. Dengan menggeser sakelar pada salah satu dari mereka,
lingkaran akan selesai, dan sifat-sifat artefak diaktifkan.
Masih ada banyak perbaikan desain yang perlu dia lakukan, tetapi
setidaknya dengan ini dia berhasil membuat artefak yang bahkan bisa
digunakan oleh Haulia. Selain itu, ia menggunakan jenis sihir yang sama
yang membuat Plat Status unik bagi setiap individu untuk memastikan
bahwa hanya Haulia yang dapat menggunakan artefaknya.
P a g e 243 | 292
Kebetulan, itu bukan artefak yang dia buat baru-baru ini. Awalnya,
dia membuatnya untuk Myu. Bagaimanapun, dia telah berjanji untuk
kembali dan menjemputnya suatu hari nanti. Dan karena dia imut,
tidak ada keraguan dalam pikiran Hajime bahwa lelaki tidak sopan
akan menguasai dirinya. Dalam hal ini, Myu akan membutuhkan artefak
yang bisa melenyapkan mereka untuk pertahanan diri. Hajime benar-
benar seperti papa yang terlalu melindungi. Ironisnya, keinginannya
itu secara tidak sengaja menyebabkan revolusi dalam hubungan ras.
Seandainya ada orang di kekaisaran yang tahu mengapa negara
mereka jatuh, mereka mungkin akan geram.
"Jangan takut, Gahard. Hanya Haulia yang diberi hadiah artefak ini.
Verbergen tidak akan cukup bodoh untuk mencoba dan menyerang
dirimu setelah kau memberi mereka sumpah. Bahkan, jika mereka
mencoba sesuatu yang bodoh, kita akan mengarahkan pedang kita
pada mereka sendiri. ”
Mendengar kata-kata itu, Gahard menyadari bahwa Haulia adalah

kekuatan independen dari Verbergen. Mereka telah memulai
pertarungan ini bukan untuk kepentingan negara mereka, tetapi untuk
memperbaiki kondisi kehidupan untuk sesama beastmen.
Atau yah, sebenarnya hanya sesama rabbitmen mereka, tetapi

Gahard tidak tahu itu.
"Aku mengerti. Baiklah, aku mengerti sekarang, jadi cepat dan

lepaskan aku. Jika kau ingin semua orang dibebaskan besok, maka aku
harus memulai sekarang atau aku tidak akan tepat waktu. "
"Sangat bagus. Tapi ketahuilah bahwa Haulia akan selalu

mengawasimu. Jangan pernah melupakan itu. "
Semua lampu sorot mati, membanjiri aula dengan kegelapan sekali

lagi.
"Hajime-san." Hajime menoleh untuk melihat Shea berdiri di

sebelahnya. Dia akan kembali setelah Hajime memberitahunya melalui
telepati bahwa pertempuran telah berakhir. Senyumnya sedikit
P a g e 244 | 292
berbeda dari biasanya. Seolah-olah, untuk pertama kalinya dalam

hidupnya, dia benar-benar tidak khawatir. Itu sangat berseri- seri
sehingga Hajime terpukul sesaat.
"Akhirnya berakhir."
Hajime tidak yakin apakah dia bermaksud pertempuran ini, atau

sesuatu yang lebih. Tetap saja, dia balas tersenyum dan merespons.
"Aku mengerti. Kau melakukan yang baik. "Hajime tidak berpikir itu
mungkin bagi senyum Shea untuk tumbuh lebih cerah, tetapi dia salah.
Sebelum dia bisa menjawab, dia menerima transmisi melalui telepati.
—Boss, ini Alpha 1. Kita akan keluar sekarang. Kami sangat berterima
kasih kepada anda atas semua bantuan anda.
Hajime menyeringai pada dirinya sendiri.
—Jangan khawatir, aku melakukan ini untuk Shea. Selain itu, ini belum
berakhir. Sebenarnya, pertempuran sesungguhnya dimulai di sini.
Jangan lengah, sobat. Pasti ada beberapa orang di luar sana yang ingin
terus berburu beastmen meskipun itu berarti tidak mematuhi perintah
kekaisaran.
—Kami tahu, Bos. Sejak awal, kami memutuskan untuk terus berjuang
selama yang diperlukan. Ini adalah jalan yang dipilih Haulia untuk
memperbaiki diri.
Setelah mendengar tekad Cam yang teguh, seringai Hajime tumbuh

lebih luas.
—Nah, kau sudah menunjukkan kepadaku seberapa teguhnya dirimu.

Kalian semua— Hajime berhenti sejenak.
-Sudah melakukanya dengan baik!
Itu adalah pertama kalinya Haulia menerima pujian tulus dari bos
tercinta mereka. Kejutan itu membuat telinga mereka menunjuk ke atas
dan bulu mereka berdiri di ujung. Butuh beberapa detik bagi mereka
untuk mencerna apa yang baru saja dikatakan Hajime. Tapi begitu
P a g e 245 | 292
mereka melakukannya, kegembiraan mereka tidak seperti yang pernah

dilihat Hajime sebelumnya.
—Yeaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaah!
Deru kemenangan terdengar. Yang terlemah dari yang lemah, yang

kalah yang terpaksa menelan kekalahan pahit selama berabad-abad,
akhirnya mampu membayar musuh mereka kembali.
Dalam semua kejujuran, masih belum ada jaminan bahwa kekaisaran

akan sepenuhnya memenuhi janji mereka untuk berhenti menyerang
Haltina dan menangkap budak. Seperti yang dikatakan Hajime, ada
lebih dari beberapa orang di kekaisaran yang ingin terus berburu
beastmen bahkan jika itu berarti melawan perintah Gahard. Plus,
sangat mungkin bahwa Gahard mungkin menemukan celah untuk
menyiasati janjinya.
Jadi, Haulia juga tahu bahwa pertarungan mereka baru saja dimulai.
Namun, paling tidak, sumpah yang mereka paksa untuk Gahard
bersumpah berarti bahwa kekaisaran tidak akan menyerang Haltina
atau menangkap rabbitmen dalam waktu dekat. Dengan waktu mereka
membeli, Haulia akan menambah jumlahnya, mempertajam taring
mereka, dan menguasai seni pembunuhan dan perang gerilya. Mereka
akan tumbuh begitu kuat sehingga bahkan jika kekaisaran menemukan
cara untuk mengingkari janjinya, mereka akan kesulitan berjuang
melawan Haulia.
Tujuan sebenarnya dari operasi ini bukan untuk mengakhiri semua

konflik, tetapi untuk memberangus kaisar dan membeli Haulia cukup
waktu untuk memperkuat diri. Dan dalam hal itu, mereka berhasil.
Haulia, yang paling lemah dari semua beastmen, telah menang, dan
dengan tegas pada saat itu.
"Persetan! Bajingan itu baru saja meninggalkanku seperti ini!

Seseorang, nyalakan cahaya ... Sial, semua orang terluka atau mati ...
Sebenarnya, tunggu! Hajime Nagumo, kau bajingan yang aneh!
P a g e 246 | 292
Berhenti bermain bodoh! Aku tahu kau masih belum terluka, jadi
bantu aku di sini! "
Hajime saat ini sedang mendengarkan sorakan telepati Haulia

sementara dia memeluk Shea yang bermata berlinang air mata. Berkat
keterampilan Night Vision-nya, dia tidak kesulitan melihat Gahard
berguling tak berdaya di tanah. Namun, dia ingin menikmati
mendengarkan perayaan Haulia lebih lama.
Kebetulan, ketika Shea telah melompat ke pelukan Hajime, dia dengan

santai melemparkan Liliana ke samping. Perlakuan tak berperasaan
Hajime telah membawanya kembali ke akal sehatnya dan dia jatuh ke
tumpukan isakan yang terisak-isak bergumam, “Meskipun aku seorang
putri ...” berulang kali. Dia tampak seperti gadis miskin yang
dicampakkan oleh pacar playboynya.
"Baiklah, baiklah, aku akan membantu ..."
Masih memegang Shea dengan satu tangan, Hajime menarik batu

bercahaya dari Treasure Trove dengan yang lain. Dia melemparkannya
ke langit-langit, di mana itu berhenti dan mulai melayang. Begitu sudah
di tempat, itu mulai bersinar jauh lebih intens, dan menyalakan ruangan
dengan sangat baik sehingga terasa seperti tengah hari.
Sekarang seluruh aula terlihat, semua orang bisa melihat seberapa

banyak pertumpahan darah dari pertempuran itu. Lantai dan langit
-langitnya diwarnai merah, dan tak terhitung kepala yang berserakan

mengotori lantai. Tak satu pun dari para bangsawan yang cukup
beruntung untuk bertahan hidup tanpa cedera.
Sebagian besar urat mereka terpotong, dan berbaring lemas di tanah,

mengerang kesakitan. Banyak wanita bangsawan telah membasahi diri
mereka sendiri dalam ketakutan. Beberapa dari mereka cukup
beruntung untuk pingsan karena keterkejutan.
Mereka yang cukup tangguh untuk mempertahankan kesadaran

mereka menjerit ketakutan ketika mereka melihat telinga kelinci Shea
dan pingsan juga. Beberapa pria juga membasahi diri ketika mereka
P a g e 247 | 292
melihat Shea. Tampaknya Haulia berhasil dalam tujuan sekunder

mereka; orang-orang kekaisaran dipenuhi dengan ketakutan setiap kali
mereka melihat seorang kelinci.
Hajime, Kouki, dan yang lainnya menonjol karena mereka adalah

satu-satunya orang di ruangan itu yang tidak tersentuh. Beberapa
tentara yang bertarung sampai akhir yang pahit memelototi
membunuh. Jelas bahwa para prajurit mengira Hajime dan yang
lainnya adalah kaki tangan Haulia.
"Hei, Hajime Nagumo. Berhentilah menggoda dan bantu aku di sini.

Bagaimana kau bisa nakal, menggoda dengan seorang gadis, seorang
kelinci tidak kurang, tepat setelah apa yang terjadi? "
"Maaf. Hanya saja Shea adalah gadis kelinci kecil yang lemah, dan
semua pertarungan itu benar-benar membuatnya takut. Gadis malang.
Para penyerang itu benar-benar menakutkan. Butuh semua yang aku
miliki hanya untuk membela diri. ”Hajime menggigil dengan cara yang
berlebihan saat dia mengatakan itu.
Di sisi lain, Shea bahkan tidak berusaha menyembunyikan betapa

bahagianya dia. Gahard gemetar karena amarah, dan para penyihir
yang lidahnya terpotong menatap membunuh tajam di Hajime.
Kouki dan yang lainnya terpana oleh betapa beraninya Hajime

bertindak.
"Kau sedikit kurang ajar ... Bagaimanapun, kau tidak terluka, jadi
jika kau tidak memiliki apa pun melawan kekaisaran, aku ingin kau
membantu menyembuhkan diriku dan orang-orangku. Paling tidak, kau
bisa meminta bantuan, bukan? "
"Aku tidak keberatan menyembuhkan kalian, tapi aku merasa orang-

orangmu akan bergegas padaku saat aku melakukannya ... Selama kau
tidak keberatan aku membunuh siapa pun yang menyerang, aku baik-
baik saja dengan membantu "
“Tentu saja aku keberatan! Hei, kalian! Jangan kalian berani

menyentuh monster ini! Aku tidak ingin ada di antara kalian sekarat
P a g e 248 | 292
yang mati sia-sia mencoba membalas dendam terhadap si brengsek,

wanita simpanan yang Haulia, simpati, dasar jalang! ”
Para bangsawan semua memejamkan mata karena frustrasi. Mereka

tahu Gahard benar dalam memerintahkan mereka untuk bertahan hidup,
tetapi mereka tidak menyukainya sedikit pun.
Hajime menyipitkan matanya karena kesal, tapi Gahard memotongnya.
"Dengar, bahkan jika mereka berharap bisa membunuhmu, tidak ada

orangku yang cukup bodoh untuk melemparkan diri ke dalam rahang
kematian. Bahkan jika mereka, aku tidak akan membiarkan mereka.
Beberapa dari mereka berada dalam kondisi kritis, jadi tolong, Hajime
Nagumo. Selamatkan mereka."
"Yah, jika kamu yakin mereka tidak akan menyerang, kurasa tidak
apa-apa. Kaori, kau sudah bangun. "
“Yap, serahkan saja padaku! Aetherflow! "
Kaori langsung melemparkan mantra penyembuhan terkuat tanpa

mantra atau lingkaran sihir. Gelombang berkilauan mana tersebar di
seluruh ruang dansa. Dalam waktu kurang dari satu detik, semua orang
telah sembuh sepenuhnya.
"Aku menyerah. Entah bagaimana, bahkan healermu adalah monster.”
Gahard tampak lelah ketika dia menyaksikan penyembuhan saleh

Kaori. Semua orang tercengang oleh seberapa cepat luka mereka
menghilang. Seketika membuat mantra penyembuhan terkuat di dunia
seharusnya tidak mungkin.
Dengan pengecualian para wanita yang masih tak sadarkan diri, dan
para bangsawan yang masih terlalu terpana untuk bereaksi, semua orang
di ruangan itu bergegas ke sisi Gahard dan membentuk lingkaran
pelindung di sekelilingnya. Mereka semua memandangi Hajime dengan
waspada.
P a g e 249 | 292
"Aku baru saja berkata jangan melawannya. Jika kalian hanya

mengarahkan semangat juang kalian padanya, dia akan membantai kita
semua, jadi berhentilah! "
"Tapi, Yang Mulia, mereka jelas-jelas bersekutu dengan para

penyerang!"
"Tepat! Mereka bahkan membunuh putra mahkota ... Kita tidak bisa
membiarkan mereka pergi! "
"Reputasi kita akan hancur jika kita melakukannya!"
Pasukan Gahard berdebat keras dengannya. Mereka gatal untuk

bertarung. Tentu, mereka telah melihat sekilas kekuatan asli Kaori
ketika dia menyembuhkan mereka semua secara instan, tetapi tidak
ada dari mereka yang tahu apa-apa tentang Hajime. Namun, cukup
banyak dari mereka yang melihat duel Gahard dengan Kouki. Fakta
bahwa Gahard telah mengalahkan Kouki saat itu adalah fondasi untuk
kepercayaan diri mereka.
Sebagai tanggapan, Gahard menghela nafas dengan sedih dan

mengarahkan amarahnya kepada mereka. Orang-orangnya mengerang
dan terhuyung mundur, semua akan berjuang untuk tersesat. Gahard
memandang ke seberang ruangan, menarik napas besar, dan berseru
sesuatu dengan suara nyaring dan bermartabat.
“Berhenti membuat keributan! Aku mengatakannya sebelumnya dan

aku akan mengatakannya lagi, aku tidak akan membiarkan siapa pun
dari kalian mati di sini! Dengar, bocah berambut putih dengan penutup
mata itu adalah monster asli! Jenis monster yang menjatuhkan
seluruh pasukan tanpa berkeringat. Dia sangat kuat sehingga aku
mungkin tidak bisa menggaruknya. Aku tidak akan meminta kalian
untuk tunduk kepadanya, tetapi jika kalian benar- benar pejantan
kekaisaran, maka berhentilah membuat ulah dan terima bahwa dia
lebih kuat dari kalian! Mungkin benar, ingat? ”
Baik tentara dan para bangsawan menjadi kaku di hadapan

kehendaknya.
P a g e 250 | 292
“Itu juga berlaku untuk Haulia. Bajingan itu seharusnya yang paling
lemah, tapi mereka dilatih sampai mereka cukup kuat untuk menantang
kita. Fakta bahwa mereka menuntun kami di sekitar hidung berarti kami
benar-benar yang lemah! Aku tidak berencana membiarkan hal-hal
berakhir seperti ini, dan aku yakin para rabbitmen itu juga tahu itu,
tetapi ... terima saja untuk saat ini. Kali ini, kami kalah. Dan yang kalah
harus menghormati keinginan pemenang. Itulah aturan utama
kekaisaran! Jika kalian masih tidak bisa menerimanya, maka bawalah
keluhan kalian kepadaku!
Kalahkan diriku dalam pertarungan dan paksa aku untuk mengakui

bahwa aku salah, sama seperti mereka! "
Suara Gahard bergema di seberang ruangan. Yang lebih lemah di

antara para bangsawan bahkan tidak bisa memenuhi pandangan Gahard,
sementara prajuritnya dan mereka yang bertempur bersamanya
menundukkan kepala dengan enggan. Di antara mereka semua, hanya
Gahard yang benar-benar terus berjuang untuk waktu yang lama. Dia
adalah kaisar mereka, dan yang terkuat di antara mereka. Tentu saja,
kata-katanya berbobot.
Saat ruangan pesta terdiam lagi, Hajime mengangguk puas.

"Sempurna, senang melihat semuanya beres."
Secara alami, semua orang di ruangan itu berpaling untuk menatap

Hajime. Tatapan mereka berbicara lebih fasih daripada kata-kata apa
pun. "Kau tidak punya hak untuk mengatakan itu, dasar bocah terkutuk!"
Dampak hari itu terasa di seluruh ibukota.
Keesokan paginya, Gahard mengeluarkan dekrit kekaisaran yang

menyatakan bahwa semua budak beastmen harus segera dibebaskan,
dan bahwa beastmen yang diperbudak karenanya dilarang. Tidak
masalah apakah mereka dimiliki oleh perorangan atau pedagang budak,
pemerintah tidak akan membiarkan siapa pun menjaga beastmen. Tentu
ada banyak kebingungan, dan banyak orang menolak untuk mematuhinya.
Gerombolan warga memadati gerbang istana, menuntut penjelasan.
P a g e 251 | 292
Akhirnya, Gahard berjalan ke balkon kastil di mana orang- orangnya

bisa melihatnya dan berteriak dengan suara yang agak tegang.
"Alasan dari dekrit mendadak ini adalah karena aku menerima

nubuat dari pencipta suci kita, Ehit! Lihatlah, warga kekaisaran! Lord
Ehit telah mengirimi kami para rasul, pahlawan, dan teman- temannya!
”
Sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya menghujani dari langit,

dan seorang malaikat dengan sayap perak turun ke balkon di sebelah
Gahard. Bulu-bulu perak berkilauan melayang di sekitarnya. Riak
cahaya putih murni, yang diciptakan melalui kombinasi sihir roh dan
sihir restorasi, tersebar di seluruh ibukota. Keilahian agung dari itu
semua membangkitkan kemarahan orang- orang.
Setelah Kaori menyelesaikan penampilannya, Kouki berjalan keluar

dan memegang Pedang Suci-nya tinggi-tinggi. Tampaknya lebih
bersinar dari biasanya.
"Membebaskan para beastmen akan membawa kekaisaran kita yang

mulia ke tingkat yang jauh lebih tinggi! Begitulah yang tertulis dalam
visi yang aku terima dari Tuan Ehit! Aku tahu banyak dari kalian yang
bingung dengan pernyataan mendadak ini, tetapi jangan takut! Mereka
yang kehilangan budak akan sepenuhnya dikompensasi dari
perbendaharaan kekaisaran! Aku percaya bahwa patriotisme dan
kesalehan kalian dapat melihat kita melalui masa-masa yang penuh
gejolak ini! ”
Bulu perak, tanda Rasul Dewa yang sejati, jatuh di antara orang
banyak yang berkumpul. Mereka yang kebetulan mengambil salah
satunya langsung bertobat, dan mulai bersorak untuk kaisar dan
pahlawan.
Namun, beberapa warga masih khawatir jika "kompensasi penuh"

benar-benar berarti mereka akan mendapatkan semua uang mereka
kembali, tetapi hanya Gahard yang bisa meringankan kekhawatiran
itu.
P a g e 252 | 292
"Yah, semoga beruntung, Kaisar." Hajime memanggil Gahard dari

dalam ruangan yang terhubung ke balkon. Yue dan Tio berdiri di
sebelahnya. Kaori masih mengambang di luar sebagai bagian dari
tontonan.
Berkas cahaya sebelumnya telah diciptakan oleh salah satu artefak

Hajime. Dan tentu saja, pidato Gahard juga ditulis olehnya.
Gahard telah memberi tahu semua perwira dan menterinya tentang

situasi tadi malam. Sebagian besar dari mereka hadir di pesta, jadi
tidak butuh waktu lama untuk membuat semua orang ikut bergabung.
Pertama, mereka membutuhkan cara untuk memberi tahu semua

warga. Setelah itu, mereka membutuhkan tempat untuk mengumpulkan
semua budak ibukota. Gahard masih punya waktu lebih banyak untuk
membebaskan semua budak di kota-kota terpencil kekaisaran, tetapi dia
perlu mengeluarkan semua orang di ibukota pada akhir hari, atau
kepalanya akan terbang.
Mengetahui bahwa kehidupan kaisar mereka bergantung pada mereka,

petinggi kerajaan bergerak dengan cepat. Namun, mereka segera
menemui masalah. Mereka tidak memiliki cara yang baik untuk
meyakinkan orang untuk mematuhi keputusan mereka. Tentu, pemilik
budak swasta mungkin tidak terlalu terpengaruh, tetapi pedagang budak
akan hancur jika aset mereka disita sekaligus. Kemungkinan mereka
akan huru hara jika kekaisaran berusaha menghancurkan mata
pencaharian mereka. Dan jika itu terjadi, beberapa budak bahkan akan
terluka. Yang lagi, akan menyebabkan kepala Gahard terbang.
Gahard sudah kehabisan akal ketika Hajime datang dengan senyum

dan menawarkan solusi.
"Jika kau kehabisan ide, maka cukup lemparkan semuanya pada Ehit."
Hajime kemudian menguraikan rencananya untuk membuatnya terdengar
seperti itu semua kehendak Ehit. Dia akan membuat pidato lebih
meyakinkan dengan menggunakan Kouki dan Kaori untuk membuatnya
P a g e 253 | 292
terlihat seperti Rasul Tuhan benar- benar telah turun dan menghiasi
kekaisaran dengan bulu-bulu perak ilahi mereka.
Tidak ada warga kekaisaran yang curiga bahwa bulu-bulu Rasul

sebenarnya adalah senjata mematikan yang bisa dikendalikan sesuka
hati.
Mantra penyembuhan yang dipakai Kaori untuk memandikan ibukota

tidak hanya menyejukkan hati warga, tetapi juga menyembuhkan
pikiran dan tubuh budak-budak binatang buas yang telah bertahun-
tahun mengalami perbudakan. Sementara semua warga berkumpul di
depan istana, tentara kekaisaran berkeliling menggiring beastmen ke
reruntuhan coliseum sehingga mereka dapat menghapus semua kerah
mereka.
Gahard mengawasi sebentar lagi untuk memastikan semuanya

berjalan lancar. Setelah beberapa menit, dia kembali ke Hajime dan
menggerutu.
"Aku mengambil semuanya kembali, kau bukan sembarang bocah

terkutuk. Kaulah iblis! ”Kouki, Ryutarou, Suzu, Shizuku, dan bahkan
Yue dan Tio semuanya mengangguk setuju.
Karena semua prajurit yang ditempatkan di ibu kota membantu

emansipasi beastmen, tidak butuh waktu lama sebelum mereka
dibebaskan dari belenggu mereka. Ribuan beastmen masih syok, tidak
mampu memahami apa yang sedang terjadi. Bahkan jika mereka
memilikinya, mereka tidak akan mempercayainya.
Tercengang, mereka dengan patuh mengikuti Kouki keluar dari

ibukota.
Bahkan setelah mereka melewati gerbang kota, mereka terus

melirik ke belakang dengan takut. Sebagian besar dari mereka yakin
bahwa ini adalah permainan kekaisaran yang bengkok. Bahwa saat
mereka mencoba lari, mereka akan dikejar dan ditangkap lagi. Tapi
kemudian, sesuatu terjadi yang membuat mereka berpikir.
P a g e 254 | 292
Sebuah kapal besar turun dari langit. Itu Fernir, tapi sekarang ada
gondola raksasa yang melekat padanya.
Ketika para beastmen menatap dengan heran, seorang gadis kelinci

tunggal mencondongkan tubuh ke pagar kapal dan melambai. Gadis itu,
Shea, meneriakkan kata-kata yang ingin didengar para beastmen, tetapi
tidak berani berharap mereka akan melakukannya.
“Semua orangggggggggg! Kami di sini untuk menyelamatkan kalian!

Sudah waktunya untuk kembali ke rumah ke Verbergen! "
Mereka memiliki luka-luka mereka disembuhkan, belenggu mereka

dihilangkan, dibawa keluar dari ibukota oleh pahlawan, disambut oleh
beberapa kapal aneh, dan di kapal itu berdiri seorang anggota ras
mereka sendiri. Meskipun mereka sulit percaya, semua bukti
menunjukkan bahwa mereka benar-benar dibebaskan.
Setelah beberapa saat hening, para beastmen bersorak liar.
"Wooooooooooooooooooooooooooooooooooooo!" Bumi bergetar dari

kekuatan suara mereka. Semua orang memeluk orang yang paling dekat
dengan mereka saat mereka menangis.
"Kembalilah ke rumah, ya ...?" Hajime menyaksikan proses dari

jembatan, melalui layar kristal. Dia memiliki ekspresi aneh di wajahnya,
yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Sulit untuk mengatakan
apakah itu iri, simpati, atau sesuatu yang lain sama sekali.
Bagaimanapun, itu adalah ekspresi yang sangat manusiawi.
Dia tiba-tiba merasakan seseorang memegang tangannya. Hajime

menoleh untuk melihat Yue menatapnya dengan lembut. Dia tersenyum
padanya, lalu fokus pada menurunkan jembatan Fernir sehingga
beastmen bisa melanjutkan. Di belakangnya, Kaori, Tio, dan bahkan
Shizuku mengawasinya dengan senyum hangat di wajah mereka.
P a g e 255 | 292
P a g e 256 | 292
EPILOGUE
Keheningan menyelimuti Garland, negara iblis. Pria dan wanita dari
segala usia berbincang dalam bisikan yang berbisik, mendiskusikan
kesulitan negara mereka. Masa depan Garland tampak suram. Itu adalah
titik di mana orang sering melirik kastil, berdoa bahwa mereka yang
tinggal di dalam memiliki rencana untuk menyelamatkan mereka.
Sumber keputusasaan mereka, tentu saja, adalah hasil dari operasi

terbaru pasukan iblis. Invasi di Heiligh dan Gunung Ilahi telah menjadi
pertempuran terpenting dalam perang. Dan itu berakhir dengan
kegagalan.
Tidak, kegagalan adalah kata yang terlalu lunak untuk menggambarkan

apa yang telah terjadi. Itu adalah kekalahan total. Pasukan mereka,
yang terdiri atas lebih dari seratus ribu monster dan elit terbaik iblis,
telah dihancurkan. Hampir sepuluh persen dari pasukan asli pasukan iblis
telah berhasil kembali.
Ketika warga Garland melihat pasukan iblis besar-besaran tersusun di

dataran di luar ibukota mereka, mereka yakin. Yakin bahwa manusia
tidak akan memiliki kesempatan melawan kekuatan luar biasa seperti itu.
Tetapi sekarang mereka dipaksa untuk mempertimbangkan kembali
semua yang mereka yakini.
Apakah manusia selalu begitu kuat? Bukankah iblis seharusnya adalah

ras yang terpilih? Sekarang setelah mereka dilemahkan, apakah mereka
yang akan menghadapi invasi? Dan jika demikian, apakah Garland punya
harapan untuk selamat? Warga Garland mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan ini di setiap kesempatan yang mereka dapatkan, dalam upaya
yang sia-sia untuk menenangkan kegelisahan mereka. Sejauh ini, baik
raja iblis maupun Jenderal Freid tidak membuat pernyataan publik.
Sebenarnya, suasana di dalam kastil itu bahkan lebih menyedihkan

daripada di jalanan. Setiap prajurit telah kehilangan seseorang yang
mereka pedulikan, semua dalam sekejap mata. Jika mereka kalah dalam
pertempuran yang tepat, mereka setidaknya bisa menyalahkan jenderal
P a g e 257 | 292
mereka karena tidak memerintah dengan baik. Bahkan jika dia tidak
bersalah, mereka bisa merasa dibenarkan dalam mendorong kemarahan
dan kebencian mereka kepadanya.
Tetapi tidak seorang prajurit pun dapat menyalahkan Freid. Tidak

ada yang bisa meramalkan bahwa pilar cahaya raksasa akan turun dan
memusnahkan pasukan mereka dalam beberapa detik. Mereka sulit
mengecam jenderal mereka karena tidak mengantisipasi serangan
seperti itu. Para prajurit terlalu mati rasa karena putus asa untuk
merasa marah. Tidak ada dari mereka yang memiliki kemauan untuk
mencari seseorang untuk bertanggung jawab.
Freid Bagwa duduk di kantornya dan membenamkan kepalanya di

tangannya.
"Ngh." Rasanya seolah jantungnya telah robek dari dadanya. Dia

menggertakkan giginya, dan kerutan dalam terbentuk di dahinya, yang
membuat wajahnya yang cantik mengerut karena khawatir dan sedih.
Bagaimanapun, dia adalah komandan pasukan raja iblis, sang

jenderal yang bertanggung jawab atas kekalahan mereka.
"Aku tidak percaya aku begitu tak berdaya!" Dia menyesali

ketidakmampuannya sendiri. Luka lamanya dibuka kembali berulang-
ulang oleh gadis pirang itu hampir tidak cukup hukuman untuk dosa-
dosanya. Freid sudah memberikan laporannya kepada raja iblis.
Namun, raja iblis yang sangat ia hormati, yang dipilih Tuhan sendiri,
berkenan untuk tidak menghukumnya.
Freid telah siap untuk dieksekusi di tempat. Tentu saja, dia tahu
bahwa sebagai satu-satunya pengguna sihir kuno Garland, raja iblis
tidak akan membuangnya begitu saja. Tapi tetap saja, dia merasa
bertanggung jawab. Dia ingin dihukum dengan kematian. Bahkan
sekarang, rasa malu yang dia rasakan karena gagal memenuhi tanggung
jawabnya kepada kedaulatannya, dan kepada tuhannya, menggerogoti
dirinya.
P a g e 258 | 292
Tiba-tiba, dia mendengar ketukan di pintu. Saat dia mengizinkannya

untuk masuk, salah satu anak buahnya bergegas ke ruangan dan
berteriak.
“L-Laporan penting, Sir! Kami baru saja mempelajari rincian tentang

bagaimana operasi di kerajaan dan lautan pohon berakhir! ”
“Unit Davros dan Divoff bertanggung jawab atas itu! Katakan padaku
bagaimana nasib mereka! ”
Operasi Heiligh mungkin gagal, tetapi aku berdoa agar setidaknya

mereka berhasil. Namun, ketika dia melihat ekspresi di wajah utusan
itu, hati Freid tenggelam.
"Ya sir. Divoff berhasil melumpuhkan pertahanan ibukota. Namun,

unitnya ... gagal membunuh kaisar. Dia dan orang-orangnya mati dalam
usaha itu. ”
"Aku mengerti. Jadi mereka memberikan hidup mereka untuk Yang

Mulia, dan Tuhan. "
Freid menghela nafas berat. Dia telah memerintahkan Divoff untuk

mundur jika dia gagal membunuh kaisar. Namun, Divoff tahu mundur
dari ibu kota akan menjadi tugas yang sulit, jadi dia mungkin
memutuskan untuk bertaruh semuanya dalam duel semua-atau-tidak
sama sekali. Freid tidak bisa memutuskan apakah dia bangga pada
Divoff karena bertarung dengan kehormatan, atau marah padanya
karena membuang kesempatan kecil untuk bertahan hidup.
Pada akhirnya, dia hanya menggelengkan kepalanya dan

memerintahkan utusan untuk melanjutkan.
“Penaklukan lautan pohon ... berakhir dengan kegagalan total.

Sementara Verbergen menderita banyak korban, kota itu masih berdiri.
Unit Davros ... benar-benar musnah. "
"Apa!? Tidak seorang pun dari unit Davros yang selamat? Bukankah
paling tidak beberapa dari mereka bisa mundur !? Tidak tunggu,
P a g e 259 | 292
Verbergen masih berdiri? Kau bermaksud mengatakan bahwa mereka

bahkan tidak dapat mencapai labirin sejati? Mustahil..."
“Menurut laporan itu, para pengintai yang pergi untuk menyelidiki

situasi itu hampir musnah juga. Beberapa yang selamat ... mengklaim
bahwa beastmen yang memakai kulit rabbitmen menghantui hutan. "
Kedinginan mengalir di tulang belakang Freid. Beastmen

mengenakan kulit rabbitmen? Freid teringat kembali pada bocah
berambut putih yang selalu memberinya begitu banyak kesedihan.
Salah satu temannya pasti seorang kelinci. Jadi, dia yakin bocah itu
berada di belakang kekalahan Davros.
"Bajingan itu!"
"F-Freid-sama?"
Freid terlalu marah untuk memperhatikan kebingungan bawahannya.

Bahkan ketika dia sendiri tidak ada di sana, bocah itu dapat
memblokir Freid di setiap kesempatan. Darah Freid mendidih.
Saat itu, dia mendengar ketukan lagi di pintu. Tampaknya dia punya
pengunjung lain. Freid memejamkan matanya dan memaksa dirinya
untuk tenang. Begitu dia mengendalikan dirinya, dia mengizinkan
pendatang baru untuk masuk.
"Maafkan aku atas kunjungan mendadak, Jenderal. Tapi Yang Mulia

meminta kehadiran Anda. "
"Ah. Dipahami, aku akan langsung pergi. "Setelah jeda singkat,

Freid mengangguk. Utusan itu memberi hormat dan mundur.
Selama sepuluh hari terakhir, Freid telah siaga. Baik dia dan orang-
orang Garland sudah mendekati batas mereka. Tapi sekarang, raja
iblis akhirnya memanggilnya. Freid bergegas ke ruang tahta.
Para penjaga memberi hormat dan mendorong pintu ganda ketika

mereka melihat Freid. Ketika dia melangkah masuk ruangan, hal
pertama yang dia lihat adalah raja iblis. Dia membelakangi Freid, dan
menatap potret Tuhan yang tergantung di belakang singgasana.
P a g e 260 | 292
"Freid Bagwa siap melayani Anda, Yang Mulia."
Freid membungkuk pada satu lutut dan menundukkan kepalanya,

tetapi raja iblis itu terus menatap potret itu, dan tidak menjawab.
Freid merasa seolah-olah kegelapan mendekat di sekelilingnya.

Apakah dia akhirnya ditinggalkan oleh tuannya? Tapi kemudian, tanpa
berpaling dari potret, raja iblis akhirnya berbicara.
"Apakah kau mendengar apa yang terjadi pada tim yang kami kirim ke
kekaisaran dan lautan pohon?"
"Ya yang Mulia. Saya baru saja mendengar laporan. Ini semua terjadi
karena saya salah menilai musuh kita. Saya tidak punya alasan untuk
kegagalan saya. "
Raja iblis terkekeh.
“Tidak, tidak ada kesalahan dalam perencanaanmu. Ini semua karena

ketidakteraturan itu muncul. ”
"Namun-"
Raja iblis melanjutkan, mengesampingkan keberatan Freid.
“Lebih penting lagi, Freid. Aku ingin mendengar laporan

pertempuranmu sekali lagi. "
“P-Paduka? Anda ingin detailnya lagi? "
"Memang. Secara khusus, aku ingin mendengar lebih banyak tentang

gadis berambut pirang, bermata merah yang kau lawan. Kau mengklaim
bahwa dia "memulihkan" semua cedera yang kau derita di masa lalu? "
"Dipulihkan ... ya, itu benar. Seperti yang Anda katakan, Yang Mulia.
Sihir itu terasa lebih seperti dia "memulihkan" sesuatu daripada varian
sihir penyembuhan. "
“Dan kamu mengatakan bahwa dia melemparkan mantranya tanpa

mantra atau lingkaran sihir. Terlebih lagi, dia nampak seperti anak kecil.
Benar?"
P a g e 261 | 292
"Baik tuan ku. Seperti yang Anda katakan. "
Raja iblis tertawa lagi. Namun, tawa ini terasa berbeda dengan
Freid. Seolah-olah ada makna yang lebih dalam di baliknya.
"Yang Mulia?"
Karena bingung, Freid memanggilnya. Raja iblis buru-buru batuk dan

beralih kembali ke nadanya yang bermartabat.
“Freid. Sebagian besar rencana kami berakhir dengan kegagalan.

Kekuatan invasi kami telah mengalami pukulan yang melumpuhkan.
Meskipun Garland masih aman selama kau dan monstermu ada di sini,
warga menjadi gelisah. ”
"Permintaan maaf terdalam saya, Yang Mulia. Saya bertanggung

jawab penuh atas kegagalan ini. ”
“Aku tidak peduli untuk menyalahkan. Alasanku memanggilmu ke sini

bukan karena itu. "
Freid praktis sujud di hadapan raja iblis pada titik ini. "Aku
menerima oracle."
"Maksud anda-"
Hanya sekali, Freid telah mendengar suara dewa Alv mereka secara
langsung. Kesadaran Freid meredup saat dia memikirkan kembali
pertemuan itu. Namun, dia berhasil menjaga dirinya agar tidak
pingsan lagi.
Apa pun yang dikatakan raja iblis, itu adalah sesuatu yang perlu dia
dengar. Freid menguatkan dirinya. Jika raja iblis telah dikunjungi oleh
Alv, maka kata-kata selanjutnya akan menjadi kata-kata dewa mereka
yang ditinggikan.
Raja iblis berbicara dengan suara lambat namun agung.
“Aku akan memberimu para rasulku. Gunakan sesuai keinginanmu.

Yang aku minta adalah kau membawa yang tidak teratur dan rekan
P a g e 262 | 292
-rekannya kepada diriku. Itulah kata-kata yang diberikan Tuhan

kepadaku. ”
“Ap— Dia-Dia ingin kita membawa monster-monster itu ke sini !?

Tapi-"
Bahkan jika ini adalah kehendak Alv, Freid tidak dapat melakukan hal
seperti itu. Kemarahannya terhadap Hajime dan teman- temannya
terlalu besar, jadi dia menolak untuk menangkap mereka hidup-hidup.
Freid membuka mulut untuk menolak, tetapi untungnya menghilang
sebelum dia bisa mengatakan sesuatu yang akan dia sesali.
Alasan dia berhenti adalah karena pilar cahaya raksasa tiba-tiba

muncul di depannya.
“M-Mustahil !? Yang Mulia, kembali! ”Khawatir Hajime mungkin

mencoba membunuh mereka, Freid mendesak raja iblis untuk pergi.
Namun, raja iblis mengulurkan tangannya untuk menghentikan Freid.
Pilar cahaya mistis yang mempesona menembus langit-langit ruang

tahta, kemudian diperluas hingga menyelimuti ruangan. Freid melihat
sekilas sosok berlutut di tengah cahaya sebelum menjadi sangat terang
sehingga dia harus menutup matanya.
Saat cahaya memudar, Freid membuka matanya dan melihat

kecantikan berambut perak mengenakan baju besi Valkyrie. Sosoknya
begitu sempurna sehingga membuatnya terpikat. Namun, mata birunya
yang dingin tanpa kehangatan manusia. Gadis itu secara otomatis
bangkit dan berbicara.
“Saya Hearst, salah satu dari Rasul Tuham. Seperti yang diinginkan
tuanku, aku berjanji akan melayanimu, wahai raja iblis. Izinkan saya
untuk menyapu semua yang berdiri di jalan Anda. "
“Pertemuan yang baik. Aku berharap dapat melihat apa yang dapat
dirimu lakukan. ”
P a g e 263 | 292
Freid memperhatikan, tercengang, ketika raja iblis dengan santai

berbincang dengan seorang Rasul Tuhan. Raja iblis tidak memperhatikan
keterkejutan Freid dan terus berbicara dengan malaikat itu.
"Hearst. Aku diberitahu bahwa tidak teratur mengalahkan

rekanmu, Noint … Apakah kau yakin kau dapat menangani hal ini?"
"Saya. Noint hanyalah salah satu dari sekian banyak. ”
Apa maksudnya? Freid berpikir sendiri. Sedetik kemudian,

pertanyaannya yang tak terucapkan terjawab.
Pilar cahaya tumbuh satu demi satu di dalam ruang tahta besar.
Jumlah mereka lebih dari seratus. Dan dari setiap pilar cahaya,
Valkyrie lain muncul. Itu juga bukan semuanya.
“Y-Yang Mulia, Jenderal Freid! Ada ratusan wanita dengan wajah

yang sama persis berdiri di luar kastil! "
Ketika pembawa pesan memberikan laporannya, Freid akhirnya

tersadar. Dia menggunakan sihir spasial untuk membuka gerbang dan
memeriksa situasi di luar. Para Rasul Tuhan berbaris dalam barisan
teratur di luar gerbang depan kastil. Sekilas, ada sekitar 400 dari
mereka. Dan ada 100 atau lebih lainnya di dalam ruang tahta juga.
Masing-masing dari mereka memiliki wajah dan tipe tubuh yang

sama persis dengan Hearst. Mereka semua memiliki suara mekanis
dan tanpa emosi yang sama.
“Kau memiliki 500 Rasul untuk membantumu. Kekalahan tidak

terpikirkan. ”
Freid mulai bergetar. Seperti yang dilakukan semua prajurit

lainnya, dan bahkan warga Garland. Tatapan semua orang terpaku
pada tuan rumah ilahi yang berdiri di luar. Mereka semua memikirkan
hal yang sama.
Aaah. Kita benar-benar ras yang terpilih.
“Freid, aku punya perintah baru untukmu. Gunakan para rasul ini
untuk melaksanakannya. ”
P a g e 264 | 292
"Seperti keinginan anda, Tuanku!" Freid sangat tersentuh oleh betapa

tenangnya tuannya selama kedatangan para rasul. Aku tahu, ini adalah
pria yang bisa aku hormati. Ketika dia mendengarkan perintahnya,
sebuah pikiran yang terbesit melintas di benaknya.
Kalau dipikir-pikir, Yang Mulia memiliki rambut pirang dan mata merah
juga ... sama seperti gadis itu.
P a g e 265 | 292
EXTRA CHAPTER: PERASAAN LAMA

Sebuah gerbong tua melaju menyusuri jalan bergelombang,
mendorong para penumpangnya dengan tidak nyaman. Lelaki tua yang
duduk di dalamnya mendesah dengan letih. Gadis yang duduk di
sebelahnya mengerutkan kening.
"Simon-sama, maukah anda istirahat dulu?"
“Jangan pikirkan itu. Aaah, betapa menyedihkan. Aku tidak ingin

kembali ke ibukota. "Dia menghela nafas lagi, dengan cara yang lebih
berlebihan kali ini. Gadis itu, yang mengulangi pertukaran yang persis
sama ini puluhan kali sejak mereka mulai di jalan menuju ibukota,
sudah lama kehabisan kesabaran.
“Gah, berhentilah menyebalkan, kakek! Terima saja napa! Kau sudah

melakukannya sejak kami mulai, dan kami harus mencapai ibu kota
sore ini, jadi berhentilah merengek! Aku tidak percaya kau memiliki
keberanian untuk menyebut dirimu sendiri seorang uskup Gereja Suci!
"
"Tapi..."
"Jangan menempelkan ibu jari ke mulutmu. Itu tidak terlihat imut

ketika seorang lelaki tua melakukannya, itu hanya terlihat
menyeramkan! "Gadis itu menampar tangan lelaki tua itu dari mulutnya
ketika dia mengatakan itu.
Pria tua itu, Simon Levellair, merawat tangannya dan cemberut

pada gadis itu. Terlepas dari sikapnya yang tidak dewasa, dia berusia
76 tahun, dan seorang uskup Gereja Suci. Dia memiliki rambut putih
pucat, mata hijau jade, dan kulit gelap.
"Heeey. Bantu aku, kereta kuda! Cucu perempuanku menggertakku!

"
“Tolong abaikan saja dia! Kakekku sudah tua dan pikun! "
P a g e 266 | 292
"J-Jika kau berkata begitu," jawab kereta kuda itu dengan ragu-ragu.
Simon mengerutkan kening dan mulai bergumam sendiri tentang

bagaimana anak-anak muda hari ini tidak menghormati orang tua
mereka.
Cucu Simon, Sibyl Levellair, menatapnya dengan jengkel. Dia berusia

delapan belas tahun, memiliki rambut pirang, mata giok kakeknya, dan
kulit gelap yang sama. Bagaimanapun juga, dia adalah wanita cantik yang
menakjubkan. Tetapi ketika dia marah, dia terlihat sangat menakutkan.
Karena itu, Sibyl biasanya tidak marah. Dia bertujuan untuk menjadi
anggota pendeta itu sendiri, dan biasanya setenang biarawati. Simon
adalah satu-satunya orang di dunia yang bisa membuatnya kesal.
“Tentunya kau bisa memaafkan seorang lelaki tua karena ingin

menggerutu. Kau melihat hal-hal luar biasa yang ditulis dalam surat
Putri Liliana! Dan dia ingin aku, untuk ... Ulp, aku mulai merasa sakit. "
"Yah, kurasa aku bisa bersimpati ... Meskipun aku bertanya-tanya

mengapa dia memilihmu, uskup yang diturunkan ke salah satu daerah
paling terpencil di kerajaan ..."
“Ketika aku masih di kuil utama, sang putri hanyalah seorang anak
kecil. Aku sering bermain dengannya sebelum aku dibuang. Aku kira itu
sebabnya dia masih mengingatku. Namun..."
"Memang ... Itu tidak membuat kenyataan lebih mudah dihadapi.

Bahkan, aku berharap bisa berpura-pura tidak ada yang terjadi. "
Sekitar dua minggu yang lalu seorang utusan kerajaan datang

membawa berita penting. Ketika Simon bertanya apa masalahnya,
pembawa pesan itu hanya menyerahkan surat. Tulisan tangan di
sampulnya pastilah milik Putri Liliana. Meskipun benar bahwa Simon
pernah menjadi uskup di kuil utama, dan berhubungan baik dengan
Liliana, itu sudah hampir sepuluh tahun yang lalu. Dia telah diusir dari
ibukota ketika dia berbicara menentang penganiayaan terhadap
beastmen, dan dikirim ke desa terpencil di bagian utara Gurun Grand
Gruen.
P a g e 267 | 292
Faktanya, itu hanya karena dia menarik kembali pernyataannya

sehingga dia tidak dieksekusi sebagai bidat. Secara alami, seorang
pendeta dengan ide-ide berbahaya seperti dia telah dilarang
berinteraksi dengan keluarga kerajaan, dan dia tidak berbicara
dengan Liliana sejak pengusirannya.
Itulah sebabnya keluarganya terkejut ketika mereka mendengar

dia menerima surat darinya. Dan jika mereka terkejut sebelumnya,
mereka terkejut ketika membaca isinya.
- Kuil utama Gereja Suci telah dihancurkan. Paus dan semua

pendeta yang melayani di ibukota semuanya binasa.
Apa yang terjadi dengan nama Ehit !? Keluarganya semua berpikir.
Jika pembawa pesan itu tidak menunjukkan kepada mereka lambang

kerajaan untuk membuktikan bahwa dia memang mengucapkan kata-
kata sang putri, Simon akan mengira itu semacam lelucon. Bahkan
sekarang dia tidak yakin jika dia sepenuhnya mempercayai isinya.
Namun, alasan Simon saat ini membuat ulah adalah karena permintaan
yang datang setelah laporan bom itu.
—Aku ingin Simon Levellair menggantikan Posisi Paus. Akibatnya,

aku dengan rendah hati meminta agar dia pergi ke ibukota dengan
segenap kemungkinan.
Keluarganya sama terkejutnya dengan permintaan itu. Jika

pembawa pesan itu tidak menunjukkan kepada mereka lambang
kerajaan untuk membuktikan bahwa dia memang membawa kata- kata
sang putri, Simon akan menganggapnya semacam lelucon.
Bahkan sekarang, dia tidak yakin ini nyata.
Sementara itu, Liliana mempertimbangkan pilihannya dengan cermat

sebelum memilih Simon. Tetapi bagi lelaki yang dipermasalahkan itu
rasanya seperti baut tiba-tiba.
"Tapi kau tahu, aku terkejut. Yang Mulia mengatakan dalam

suratnya bahwa jika kau yakin dirimu terlalu tua untuk menerima
P a g e 268 | 292
jabatan itu, Kau bisa menolak. Dia memanggil kandidat potensial lain,
jadi meskipun kau adalah pilihan pertama, itu tidak seperti kau harus
menerimanya. Melihat kau selalu berbicara tentang seberapa besar kau
membenci ibukota ... Aku pikir pasti kau akan menolak. "
"Mmm ... Sejujurnya, ada segunung alasan mengapa aku ingin menolak."
Sibyl tersentak. Sesuatu tentang kakeknya baru saja berubah.

Sepertinya dia tersedot ke pandangannya. Tapi sedetik kemudian,
Simon kembali ke dirinya yang biasanya menggerutu. Sibyl menyesuaikan
postur tubuhnya dan mengajukan pertanyaan yang jelas.
"Lalu mengapa kau tidak?"
"Aku ingat legenda lama, yang membuatku merasa ingin memeriksanya

sendiri."
"Apa maksudmu? Apakah itu diturunkan melalui keluarga? "
"Memang. Bahkan, aku sudah mengatakannya kepada mu setiap hari,

Sibyl. Yah, setidaknya sebagian. ”
Sibyl memiringkan kepalanya dengan bingung. Dia mulai memeras

otaknya, mencoba memikirkan legenda apa yang mungkin dikatakan
kakeknya.
Simon tersenyum. Dia benar-benar serius, pikirnya sambil berbalik ke

jendela di sampingnya. Dari kejauhan, dia bisa melihat ibukota. Itu
adalah pemandangan yang agak nostalgia.
Setelah tiba di ibu kota Heiligh, hal pertama yang dilakukan Simon
adalah menyingkirkan cucunya yang mengomel. Dia menipunya dengan
menggunakan salah satu mantra ilusinya yang dipraktikkan dan
menyelinap ke kerumunan memasuki kota. Dia juga memastikan untuk
mengenakan jubah seorang musafir sederhana di atas jubah uskupnya,
membuatnya kurang menonjol.
Syukurlah aku membawa tasku memegang denganku. Tas pegang

Simon adalah pusaka keluarga, dan artefak. Dia kebanyakan
menggunakan artefak legendaris ini yang bisa menampung lebih dari
P a g e 269 | 292
ukuran yang disarankan untuk menyimpan semua barang artis

pelariannya.
“Ya ampun, ibukota jauh lebih buruk daripada yang aku harapkan.
Iblis-iblis itu sungguh kejam. ”
Itu wajar bagi kota untuk berubah selama sepuluh tahun terakhir,
tetapi itu menyakiti hati Simon untuk melihatnya begitu dirusak oleh
perang. Dia dengan cekatan mengambil jalan melintasi puing-puing di
jalanan, berjalan dengan langkah cepat yang melampaui usianya.
“Sepertinya sang putri benar-benar mengatakan yang sebenarnya

ketika dia mengatakan kuil telah dihancurkan. Tapi, hmm.
Meskipun begitu..."
Warga secara mengejutkan hidup. Apakah pengaruh Gereja Suci

begitu lemah? Simon berpikir dengan bingung pada dirinya sendiri.
Surat Liliana belum menjelaskan detail kehancuran kuil. Simon

menduga bahwa rinciannya bersifat rahasia, dan bahwa hanya uskup
yang dipilih untuk menggantikan posisi paus yang akan menceritakan
kisah lengkapnya. Sebenarnya karena alasan itulah Simon ingin
melihat bagaimana orang-orang ibu kota pertama kali bernasib dengan
matanya sendiri. Dan sejujurnya, dia terkejut.
Mengira bahwa cara tercepat untuk mendapatkan jawaban adalah

dengan bertanya kepada seseorang, ia berjalan ke tukang kayu saat
istirahat dan bertanya kepadanya tentang peristiwa baru-baru ini di
ibukota. Tanggapan yang diterimanya membuatnya kaget.
Seperti yang diharapkan, dewa jahat telah menggunakan nama Ehit

untuk menyebarkan kebencian, dan kemudian pilar cahaya dari Ehit
yang asli telah turun dan menghancurkan pasukan.
“Siapa pun yang datang dengan cerita ini pasti memiliki selera
humor yang jahat. Dan dendam terhadap Lord Ehit, aku bertaruh. ”
Simon bisa menceritakan apa yang dikatakan tukang kayu itu adalah
sebuah cerita yang dibuat untuk menenangkan massa. Pikirannya
P a g e 270 | 292
berputar dengan lebih banyak pertanyaan daripada sebelumnya. Tapi

sebelum dia bisa mulai memilah-milah pikirannya, dia mendengar
keributan di kejauhan. Simon menoleh dan melihat sekelompok pria
bertengkar satu sama lain.
"Jangan lagi. Apa yang mereka pertengkarkan tentang kali ini? ”

Tukang kayu yang telah simon ajak bicara, berbicara dengan cemberut.
"Apakah ini kejadian biasa?"
"Akhir-akhir ini, ya. Semua orang gelisah sejak Gereja Suci

dihancurkan. "
Seperti yang aku pikirkan, kehancuran Gereja Suci memang memiliki

efek pada orang-orang. Saat dia menyaksikan, argumen para pria
menjadi semakin keras. Akhirnya, salah satu pria mendorong yang lain
ke balok kayu yang sedang diperbaiki. Pilar itu sedikit bergoyang, dan
alat-alat yang diletakkan di atasnya jatuh berjatuhan ke tanah.
"Hati-hati," teriak tukang kayu. Pada saat yang sama, Simon

mengambil tindakan.
"Sa cred Shields."
Dia menggumamkan itu di bawah napasnya, dan sedetik kemudian,

banyak lingkaran bercahaya muncul di atas pria itu, menangkap alat yang
akan jatuh menimpanya. Simon memastikan untuk melunakkan perisainya
agar alat-alat itu tidak merusak benturan.
"A-Apa kau yang melakukan itu, pak tua?"
Simon telah menggunakan hampir tanpa mantra. Tidak ada penyihir

biasa yang bisa melakukannya. Semua pekerja menoleh ke Simon. Saat
itulah dia memperhatikan bahwa keributan sebelumnya telah
menghancurkan jubah musafirnya, dan jubah uskup putihnya terlihat
oleh semua orang.
"K-Kamu seorang uskup?"
"T-Tidak, aku hanya ..."
P a g e 271 | 292
Seorang uskup muncul di ibu kota yang kehilangan semua

pendetanya. Tidak mengherankan bahwa mata para pekerja
konstruksi mulai bersinar dengan harapan. Dia tahu bahwa tak lama,
kata keberadaannya akan menyebar. Simon buru-buru melingkarkan
jubahnya sekali lagi, tapi sudah terlambat.
Dia menyelinap ke ibukota untuk melihat bagaimana nasib orang-

orang, tetapi sekarang tinggal menunggu waktu sebelum cucunya
menemukannya dan menyeretnya ke kastil. Lebih buruk lagi, warga
semakin dekat, memohon bimbingan.
"Mrrr, kurasa ini sudah sejauh yang aku pergi." Tepat ketika Simon
akan menyerah, dia mendengar suara muda yang keras memanggil dari
belakangnya.
"Hei! Apa semua keributan ini !? Apa kalian bertarung lagi !? ”
Seorang gadis dengan rambut berwarna kastanye berlari ke

kerumunan. Ketika para pekerja melihat dia, mereka dengan berseru
memanggil, "Nona Rasul!" Gadis itu meringis mendengar kata "rasul,"
tetapi kemudian melihat Simon dan menatapnya dengan bertanya.
Simon terkejut melihat salah satu Rasul Tuhan yang terkenal di sini,
tetapi saat ini, melarikan diri dari kesulitan ini menjadi prioritas.
Nona muda, tolong selamatkan aku! Aku harus keluar dari sini, dia
memohon dengan tatapannya.
Aku tidak yakin apa yang sedang terjadi, tetapi aku pikir orang tua
itu ingin aku mengeluarkannya dari sini. Rasul Tuhan ini agak cepat
mengambilnya.
"Semua orang, aku tahu ini masa-masa sulit, tapi tolong jangan
bertengkar satu sama lain. Kami akan segera mendapatkan paus baru,
jadi tunggu sampai saat itu! "
Warga menundukkan kepala mereka sambil melirik penuh harapan

ke Simon. Keringat dingin membasahi punggungnya, tetapi atas
desakan gadis itu, dia mengikutinya melewati kerumunan orang. Gadis
P a g e 272 | 292
itu membawanya dengan cepat melewati jalan-jalan, sampai akhirnya

mereka berhenti di gang kosong.
“Terima kasih atas bantuanmu, nona muda. Kamu menyelamatkan

penyamaranku. Apakah kamu akan berbaik hati memberitahuku namamu?
"
"Oh, uhh, aku tidak melakukan banyak hal, sungguh." Gadis itu
menggaruk pipinya dengan canggung dan mengalihkan pandangannya.
"Namaku Yuka. Yuka Sonobe. "
"Aku mengerti. Kalau begitu, Nona Yuka, izinkan diriku sekali lagi
menyampaikan terima kasih. Ngomong-ngomong, orang-orang di sana
memanggilmu rasul. Apakah kamu kebetulan ... "
"Ya aku kira. Padahal aku bukan orang yang benar-benar istimewa.
Cuma siswa lain, sungguh. ”Yuka tersenyum mencela, dan Simon
menyipitkan matanya.
"Yah, itu suatu kehormatan untuk berkenalan denganmu. Tetapi

haruskah seseorang sama pentingnya denganmu benar-benar keluar
berpatroli di kota? Atau apakah ibukota benar-benar kekurangan
tangan? ”
"Memang benar bahwa kita membutuhkan semua bantuan yang bisa

kita dapatkan, tapi, sungguh aku hanya ingin menghentikan pertengkaran
dari menjadi lebih buruk. Semua orang khawatir sekarang bahwa
mereka kehilangan paus. Ditambah lagi, banyak orang kehilangan orang
yang mereka cintai juga, jadi ... Aku merasa orang-orang yang masih bisa
melakukan semua yang mereka bisa untuk mengembalikan ibukota.
”Ketika dia mengatakan itu, Yuka melihat ke timur, ke kejauhan. Dengan
suara kecil, dia berbisik, "Jika aku tidak, maka tidak ada gunanya tetap
di belakang ..."
Simon, yang memiliki pendengaran yang cukup baik, menangkap setiap

patah kata. Dia memeriksa gadis ini yang dihormati warga sebagai rasul
mereka. Setelah menganalisis ekspresinya, dia mengangguk pada dirinya
sendiri.
P a g e 273 | 292
"Aku mengerti sekarang. Nona Yuka, wajah yang agak cantik yang
kamu buat. Apakah pria yang kau cintai untuk meninggalkan bagi
kerajaan? "
"Aku-aku belum jatuh cinta padanya atau apa pun! Sebenarnya,

tunggu, dari mana datangnya itu !? ”Yuka memerah sampai ke ujung
telinganya ketika dia dengan keras menyangkal kata-kata Simon.
Dan kemudian, Simon memberikan jawaban yang sederhana, namun

sangat akurat.
“Aku hanya mengatakan apa yang tertulis di wajahmu. Tampak jelas

bagiku bahwa kamu ingin bepergian bersama anak lelaki yang pergi,
tetapi tidak dapat karena berbagai keadaan. Paling tidak, itulah yang
dikatakan ekspresimu. "
“Bagaimana kau menemukan sesuatu yang begitu spesifik !?

Ngomong-ngomong, Kau salah. Sungguh. A-aku hanya ... ” Yuka tampak
siap mengatakan sesuatu, tetapi kemudian menggelengkan kepalanya
dan pergi. Ini bukan sesuatu yang harus dia diskusikan dengan orang
asing. Mencoba untuk menyembunyikan ekspresinya yang sedih, Yuka
berbalik untuk pergi.
“Aku harus segera pergi. Aku tidak tahu persis apa yang terjadi di
sana, tapi berhati-hatilah— "
"Mengapa tidak membicarakannya?" Simon memotongnya. Yuka

menoleh padanya dengan tatapan bingung. Sedetik kemudian dia
menyadari apa yang dia maksudkan dan menatap matanya. Itu adalah
kebaikan tak berdasar yang dilihatnya di dalam diri mereka yang
mencegahnya berkata "Tidak, terima kasih, lebih baik tidak," dan
pergi.
"Terlepas dari penampilanku, aku adalah pendengar yang sangat

baik. Selain itu, ketika aku melihat anak-anak muda menderita, aku
tidak bisa membiarkan mereka sendirian. Apa yang menyiksamu
begitu? Percayalah, Kamu akan merasa lebih baik setelah kamu
mengeluarkan semuanya. "
P a g e 274 | 292
Tetap saja, Yuka ragu-ragu. Lagipula, ini benar-benar bukan hal yang
bisa kau ceritakan kepada orang asing.
Melihat ketidakpastiannya, Simon melanjutkan, tetapi tidak ada

sedikit pun paksaan dalam suaranya. Hanya penerimaan yang hangat,
lembut,.
“Mungkin pertemuan kita ditakdirkan. Jangan takut, pria tua ini tidak
akan menganggap kekhawatiranmu memalukan, apa pun itu. Aku telah
menghabiskan hidup panjangku sebagai hal yang memalukan bagi orang
lain, jadi aku tahu yang terbaik! "Simon menyeringai main-main, dan
Yuka tertawa kecil sebagai tanggapan. Dia tidak bisa tidak percaya pada
pria tua yang baik hati ini.
Mungkin itu karena aura lembut yang mengelilinginya. Biasanya, dia

tidak akan mengatakan ini kepada siapa pun, tetapi dia secara naluriah
merasa seolah-olah tidak apa-apa untuk membuka diri terhadap Simon.
“Ahaha, kurasa aku bisa memberitahumu. Meskipun sejujurnya, aku

bahkan tidak yakin ini bahkan bisa disebut kekhawatiran nyata. "Yuka
duduk di bangku terdekat dan menghela nafas. Kemudian, dia menoleh
ke pria tua yang hampir tidak dikenalnya, dan menunjukkan hatinya.
"Ada seseorang yang menyelamatkanku. Dua kali. Pertama kali, dia

menyelamatkan hidupku. ”Yuka mengingat kembali saat itu. Saat dia
pikir dia akan mati. Dia masih ingat dengan jelas kerangka mengerikan
yang mengayunkan pedangnya ke kepalanya, tetapi bilah itu tidak pernah
terhubung.
"Jangan khawatir, selama kita tetap tenang tumpukan tulang ini

bukanlah apa-apa."
Meskipun dia adalah yang terlemah di antara mereka, orang yang

diejek semua orang karena tidak berguna, dia menyelamatkannya.
"Kedua kalinya, dia menyelamatkan jiwaku." Yuka mengingat kembali

saat dia tenggelam dalam keputusasaan setelah rohnya hancur. Dia tahu
dia harus bangkit dan bertarung, tetapi rasa takut akan kematian telah
membuatnya trauma.
P a g e 275 | 292
"Seorang gadis sepertimu tidak akan mati dengan mudah." Setelah

merangkak keluar dari jurang, itu adalah kata-kata yang dikatakan
bocah itu kepadanya. Meskipun tidak ada dasar untuk apa yang dia
katakan, dia masih percaya pada mereka sampai sekarang. Selama dia
terus berusaha, dia tidak akan mati. Tidak ada dasar untuk asumsi
itu, tapi dia tetap memercayainya.
Berkat kata-katanya, dia mengatasi trauma dan menemukan

keberanian untuk bergerak maju. Itu karena dia bahwa dia bisa
bereaksi langsung ketika ibukota diserang.
“Aku ingin mengembalikannya entah bagaimana. Aku ingin

menunjukkan kepadanya bahwa aku memanfaatkan kehidupan yang ia
selamatkan dengan baik. Aku tahu dia mungkin bahkan tidak ingat,
tapi aku tetap ingin melakukan sesuatu untuknya. ”Yuka sekali lagi
memandang ke timur, dan menghela nafas.
"Tapi, menyedihkannya, tidak ada yang kumiliki yang dia inginkan.

Tidak ada yang bisa aku lakukan yang penting. Dia hanya jauh di
atasku, dan dia terus melangkah lebih jauh. "
"Kamu tidak menyuruhnya menunggumu?" Yuka tersenyum lemah.
"Aku tidak bisa. Maksudku, kita bahkan tidak memiliki hubungan

seperti itu. "
Aku ingin tahu apakah itu benar-benar masalahnya, pikir Simon

ketika dia mengamati profil Yuka.
Yuka terdiam sesaat, lalu memberi tahu Simon tentang apa yang
benar-benar memakannya.
“Aku benci betapa menyedihkannya aku. Aku bahkan tidak bisa

melakukan apa pun untuk membalasnya ... "Dia memandang Simon
seolah-olah mengatakan," Begini, aku sudah bilang itu bahkan tidak
pantas disebut khawatir. "
Simon membelai dagunya saat dia menatap senyum pahit Yuka.
P a g e 276 | 292
"Jadi setelah melihat orang itu pergi, kamu telah membantu

membangun kembali ibukota karena kamu pikir itu yang paling tidak
bisa kamu lakukan?"
"Ya, pada dasarnya. Banyak teman-temanku yang masih tidak bisa

bertarung ... dan karena aku salah satu dari sedikit yang bisa, aku
pikir akan lebih baik untuk tetap tinggal kalau-kalau ... Dan seperti,
ada banyak perkelahian pecah di jalan-jalan, jadi aku setidaknya bisa
membantu memecahnya ... bahkan jika itu tidak ada hubungannya dengan
membayarnya. "
Simon mengangguk mengerti, lalu tersenyum lebar pada Yuka.
“Kamu seorang gadis yang mengesankan, kamu tahu itu? Ini mungkin
terlihat biasa, tetapi mendorong maju dan selalu berusaha untuk
melakukan apa yang kamu bisa bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh
siapa saja. "
"Aku-aku benar-benar tidak istimewa ..." Rasanya aneh dipuji dengan

cara yang terus terang. Jujur, Yuka merasa seperti sedang berbicara
dengan kakeknya yang sebenarnya. Dia tersipu malu dan dengan
canggung membuang muka.
Simon tersenyum hangat padanya dan melanjutkan.
“Semua orang sampai pada titik dalam hidup mereka di mana mereka
menabrak penghalang jalan. Semua orang. Untuk terus melakukan apa
yang kamu bisa dan masih terus maju meskipun begitu ... jauh lebih sulit
daripada kedengarannya, itulah sebabnya aku benar-benar berpikir itu
mengesankan bahwa kamu dapat terus maju, Nona Yuka. Paling tidak,
lelaki tua ini berpikir bahwa selama kamu tetap seperti sekarang, itu
sudah cukup. "
"Sekarang?"
"Tentu saja. Suatu hari, akan tiba saatnya ketika bocah lelaki itu,
kamu berhutang hidup untuk mencapai penghalang jalannya sendiri.
P a g e 277 | 292
Entah itu karena dia terlalu lelah untuk terus berjalan, atau karena
perjalanannya telah berakhir, aku tidak tahu. Tetapi pada akhirnya, dia
juga akan berhenti. Ketika waktu itu tiba, teruslah seperti dulu.
Lakukan apa yang kamu bisa, dan kamu akhirnya bisa membalasnya. "
Mata Yuka membelalak karena terkejut. Rasanya seolah-olah sinar

cahaya telah membersihkan kegelapan yang berkumpul di sudut-
sudut hatinya. Perlahan tapi pasti, perasaannya mulai masuk ke
tempatnya.
"Lakukan apa yang aku bisa, ya ...?"
Simon menyaksikan dengan diam, menunggu Yuka menemukan

jawabannya sendiri. Dan, setelah beberapa menit hening, Yuka diam-
diam menggumamkan sesuatu.
"Keluargaku mengelola gastropub barat ... Uhh, pada dasarnya, ini

seperti restoran."
"Oh?"
"Ini cukup terkenal di kampung halamanku, dan kami punya banyak

pengunjung tetap ... Aku suka bekerja di sana, jadi aku selalu berpikir
aku akan mengambil alih suatu hari."
Ekspresi Simon surut ketika dia mendengarnya berbicara tentang

mimpinya di masa lalu, tetapi dia terus mendengarkan dengan tenang.
"Aku tahu itu agak sombong untuk dikatakan, tapi ... kupikir
masakanku cukup bagus, secara pribadi. Aku pandai membuat teh dan
kopi juga. Jadi aku berpikir ... mungkin setelah perjalanannya berakhir
dan kita semua pulang bersama ... "
Bayangan gelap yang menggantung di wajah Yuka menghilang. Atau

setidaknya, seperti itulah yang dirasakan Simon. Terpesona oleh
senyumnya, Simon balas tersenyum.
"Ya. Setelah semuanya selesai, aku akan mengundangnya ke
P a g e 278 | 292
restoranku dan memperlakukannya dengan makanan terbaik yang

pernah ada! "
"Itulah semangat. Mmm, aku senang akhirnya kamu merasa lebih baik.
Senyum cocok dengan wajah cantikmu yang terbaik. ”
Yuka dengan gembira mengayunkan kakinya ke depan dan ke belakang.

Dia tersipu lagi, tapi kali ini karena dia bahagia. Setelah
memperhatikannya beberapa saat, Simon menanyakan sesuatu yang
sudah lama mengganggu dirinya.
“Ngomong-ngomong, nona muda. Kamu menyebut restoranmu sebagai

'gastropub barat,' bukan? Makanan seperti apa— "Simon disela oleh
teriakan marah.
“Kaaakkeeeeeeeekkkkkkkkkkk! Aku akhirnya menemukanmuuuuuuuuuu!

”
“Apa— !? Cucu perempuanku kelihatan seperti iblis! ”Setelah melihat

cucunya menyerang ke arahnya, Simon berdiri lebih cepat dari yang
diperkirakan orang seusianya. Kemudian, dia berbalik ke Yuka, yang
melihat ke sana ke mari di antara mereka berdua dan berbicara dengan
tergesa-gesa.
"Aku khawatir itu teladanku, Miss Yuka. Aku berdoa masa depanmu
adalah satu di mana kamu dapat hidup dengan bebas! "
"Huh? Uh, oke? Te-Terima kasih? ”
"Selamat tinggal!" Simon berjongkok rendah, dan berlari dengan

kecepatan luar biasa. "Berlari seperti angin," teriaknya, suaranya
menghilang dari kejauhan. Sibyl mengejarnya, berlari hampir secepat.
Embusan angin bertiup melewati dia.
"A-Apa yang baru saja terjadi?"
Satu-satunya orang yang tersisa di jalan adalah Yuka yang bingung.
P a g e 279 | 292
“Cucu seperti apa yang menyerang kakeknya sendiri? Bagaimana

Sibyl bisa begitu kejam! "Simon menggosok bagian belakang kepalanya
saat dia berjalan melewati halaman istana. Setelah permainan kucing
dan tikus yang lama, Sibyl akhirnya menangkap kakeknya. Kemudian,
dia memukul kepalanya dengan keras dan menyeretnya ke istana
kerajaan.
"Tetap saja ... itu kisah yang baru saja kita dengar."
Setelah tiba di istana, Simon dan Sibyl telah diantar ke ruang

tahta untuk mengadakan audiensi dengan Ratu Luluaria, Pangeran
Lundel, dan perdana menteri. Begitu mereka membersihkan kamar,
mereka memohon Simon untuk mengambil posisi paus, meskipun hanya
sementara. Orang-orang menjadi gelisah, dan mereka membutuhkan
bimbingan agama. Namun, Simon telah meminta untuk mendengar
kebenaran tentang apa yang terjadi pada kepala kuil sebelum
menyetujui apa pun.
Luluaria dan yang lainnya telah memutuskan bahwa jika Liliana

merekomendasikannya, dia harus dapat dipercaya. Setelah
memperingatkannya bahwa membocorkan informasi ini kepada siapa
pun akan berarti kematiannya, mereka menjelaskan semuanya. Sibyl
sangat terkejut ketika mendengar kebenaran bahwa dia harus pergi
ke kamarnya dan beristirahat setelahnya. Berkat usianya, Simon bisa
menerima cerita sedikit lebih tenang. Yang berarti, dia masih
membutuhkan waktu untuk memilah perasaannya, itulah sebabnya dia
pergi berjalan-jalan sendirian.
Saat dia memandangi rangkaian bunga yang semarak di halaman, dia

memperhatikan ada orang lain berdiri di belakang salah satu pagar.
"Ya ampun, sepertinya aku punya teman." "Huh? Oh, selamat sore. "
Seorang wanita pendek menjulurkan kepalanya keluar dari balik

pagar.
“Selamat siang, nona muda. Apa aku mengganggumu?"
P a g e 280 | 292
“Oh tidak, tidak sama sekali! Aku hanya melamun saja. ”Wanita itu
tersenyum masam pada Simon.
Aku melihat aku bukan satu-satunya yang menginginkan tempat yang

tenang untuk memilah-milah pikiranku.
“Mmm, begitu. Sejujurnya, aku agak tersesat dalam pikiranku sendiri.

Aku berharap menemukan tempat yang tenang untuk memikirkan
semuanya. Apakah tidak apa-apa jika diriku bergabung denganmu, nona
muda? "
"Oh ya, silakan."
Simon mengitari pagar tanaman dan menyadari bahwa wanita itu pasti
telah duduk di bangku di sebelahnya sebelum dia tiba. Dia membungkuk
terima kasih dan duduk. Melihat tidak ada alasan untuk pergi, wanita itu
duduk di sebelahnya.
"Umm, siapa ..."
"Oh ya, di mana sopan santunku. Namaku Simon. Aku hanya seorang
lelaki tua yang menghindar. "
"A-aku mengerti. Namaku Aiko Hatayama. Juga, aku berusia 26

tahun, jadi aku bukan 'wanita muda'. "
"Sungguh !?"
Itu adalah wahyu yang hampir mengejutkan seperti kebenaran

tentang Ehit. Mata Simon tampak seperti akan keluar dari
tengkoraknya.
Aiko tersenyum sedih pada dirinya sendiri. Aku kira aku benar- benar
terlihat muda untuk orang lain. Dia benci bahwa dia sudah terbiasa
diperlakukan seperti anak kecil.
Simon berdeham keras untuk membuyarkan atmosfer canggung, lalu

menghela nafas. Dia menutup matanya dan kehilangan dirinya dalam
pikirannya. Satu-satunya suara di halaman adalah suara angin yang
berdesir menembus dedaunan. Halaman istana adalah tempat yang agak
P a g e 281 | 292
menenangkan. Setelah beberapa waktu, Simon berbicara, matanya

masih tertutup.
"Apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan, Aiko-dono?" "Hweh

!?"
“Kamu sudah mendesah dan melirik ke arahku selama beberapa

waktu sekarang. Jika aku merepotkan, aku tidak keberatan pergi ke
tempat lain ... "
“M-Maaf. Kamu sama sekali tidak merepotkan ... Hanya saja, kamu
tampak khawatir tentang sesuatu, jadi aku pikir ... "
"Ah, orang ini seperti aku?" "Tidak, yah ... ya, ahaha."
Simon perlahan membuka matanya dan tersenyum ramah pada Aiko.
"Aku tidak akan mengatakan aku khawatir. Sebaliknya, aku hanya

memilah perasaanku. "
"Memilah perasaanmu?"
"Memang. Aiko-dono, apakah kamu ingin aku membantumu

menyelesaikan perasaanmu sendiri? ”
"Uhhh ..."
Tatapan lembut Simon mengingatkan Aiko pada salah satu gurunya

sejak lama, dan dia tanpa sengaja berbisik, "Sensei ..." Saat dia
membiarkannya terpeleset, dia tersipu dan memalingkan muka.
"Aku tidak keberatan. Kenapa tidak memberitahu Sensei ini

masalahmu, Aiko-dono? ”
"Ugh ..." Ya Tuhan, ini sangat memalukan. Apa aku, anak lima tahun
yang secara tidak sengaja mengira orang lain adalah ibuku?
Meskipun merasa malu, Simon tidak tertawa, atau mengejeknya. Itu

karena dia terus menatapnya dengan lembut sehingga Aiko merasa
nyaman membukanya.
"Ngomong-ngomong ... ada orang yang membuatku tertarik."
P a g e 282 | 292
"Aku mengerti. Harusku katakan, aku lebih suka gosip semacam ini
... Namun itu ekspresi yang agak suram bagi seseorang yang berbicara
tentang seseorang yang dia sukai. "
"Yah, ada banyak masalah dengan ..." Aiko terdiam, tapi kemudian dia
menguatkan dirinya dan maju ke depan.
“H-Hubungan antara guru dan siswa dilarang! Selain itu, dia sudah
memiliki seseorang yang membuat hatinya bersemangat! "
"Aku mengerti. Jadi pria yang kamu cintai adalah gurumu, dan dia
sudah menikah ... "
"Aku gurunya!"
"Oh ya, Kamu berusia 26 tahun. Aku hampir lupa. Sungguh, tidak
pernah berhenti membuatku takjub ... ”Simon membelai dagunya dan
bergumam pada dirinya sendiri.
“Apakah itu benar-benar penghalang yang tidak dapat diatasi?

Tentunya masih ada jalan yang terbuka untukmu. Misalnya, kamu bisa
menunggu dia lulus dari menjadi muridmu. ”
"Seorang mantan siswa masih seorang siswa!"
"Aku mengerti. Maka mungkin kamu bisa berhenti menjadi guru, Aiko-
dono. "
"Itulah satu hal yang tidak akan pernah aku lakukan," Ekspresi Aiko
menjadi serius. Simon sejenak terkejut oleh kegigihan dalam suaranya.
“Aku mengerti kamu mengambil posisimu sebagai pendidik dengan

cukup serius. Aku pikir aku mengerti sekarang mengapa ini adalah
masalah yang serius bagimu ... Aiko-dono, apa sebenarnya arti guru
bagimh? "Simon menanggapi dengan tatapan yang sama seriusnya dengan
Aiko. Dia bisa mengatakan bahwa itu lebih dari sekadar rasa ingin tahu
yang mendorongnya.
P a g e 283 | 292
Setelah ragu-ragu sejenak, Aiko menegakkan punggungnya dan

menjawab dengan hati-hati, memastikan untuk memilih kata-kata yang
tepat.
“Dulu ketika aku masih seorang siswa, ada seorang guru yang
mengajariku sesuatu yang sangat penting. Dia adalah guru yang keras
dan kuno yang hampir tidak pernah tersenyum. ”
Sebagian besar teman sekelas Aiko membencinya. Dia sudah

bertahun-tahun, dan banyak dari mereka berkata di hadapannya
bahwa mereka berharap dia sudah pensiun. Sejujurnya, Aiko juga
tidak terlalu menyukainya pada awalnya.
“Aku dibesarkan di kota yang benar-benar pedesaan, di mana

keluarga-keluarga yang mapan seperti selebriti dan memegang banyak
kekuasaan dalam politik kota. Dan suatu kali, salah satu anak keluarga
besar itu melanggar hukum. "
Dia menjadi anak bermasalah yang terkenal di komunitas kecil

mereka. Jenis anak yang menggunakan statusnya untuk menggertak
orang lain. Suatu hari, dia mencuri dari toko terdekat. Dia mungkin
baru saja melakukannya atas kemauan. Tapi yang dicurinya adalah
sepeda gunung kelas atas. Ketika dia sudah berkeliling, dia melihat
Aiko dan sebuah ide muncul di benaknya.
"Dia menyembunyikan sepeda di dalam gudang keluargaku. Dia

mungkin mengira dia hanya mengerjai. "
"Kenapa dia memilih rumahmu secara khusus, Aiko-dono?" Aiko

tersenyum pahit dan menjawab.
“Yah, aku adalah salah satu dari dua anak sepatu yang baik. Jenis
yang selalu dimainkan oleh aturan dan memberitahu orang-orang
ketika mereka melakukan sesuatu yang salah. "
Dia adalah ketua kelas stereotip. Dia selalu menguliahi anak-anak

itu tentang bermain-main terlalu banyak, dan ketika mereka
membantah, dia berkata, "Aku bukan orang yang salah di sini." Tidak
P a g e 284 | 292
heran bahwa semua remaja laki-laki menemukan dia pemalu yang

bangkrut.
"Tapi terlepas dari niat bocah itu, pencurian adalah pencurian. Ketika
petugas toko menemukan sepedanya hilang, ia mengajukan laporan polisi.
”
"Dan ketika polisi menemukan sepeda itu di gudangmu, mereka

mencurigai kau pencuri?"
"Iya. Tentu saja, saya tidak punya motif yang masuk akal untuk
mencuri sepeda. Aku terlalu pendek untuk mengendarainya. Tetap saja,
polisi menyatakan aku harus menjadi pelakunya. ”
“Aku bisa melihat ke mana arah ini. Orang tua bocah itu pasti
menyuap polisi, kan? "
Aiko tersenyum lemah dan mengangguk.
"Tidak peduli berapa kali aku mengatakan kepada mereka bahwa aku
tidak bersalah, orang-orang tidak percaya padaku. Tentu saja, keluarga
dan teman-temanku melakukannya, tetapi ... well, rumor menyebar
dengan cepat di kota kecil. Sehari setelah aku ditangkap, penduduk kota
semua memperlakukanku seolah-olah aku adalah seorang penjahat. "
Mungkin saja mereka tidak benar-benar percaya bahwa dia bersalah.

Terutama guru-guru Aiko, yang mengenalnya dengan baik. Namun,
mereka semua menyerah pada tekanan teman sebaya dan mencemoohnya
bersama yang lain. Mereka tahu bahwa jika mereka berbicara, mereka
akan menjadi orang berikutnya yang dijauhi. Dan karena mereka takut
dengan gagasan itu, mereka pura- pura tidak memperhatikan apa pun.
Para guru yang selalu memperlakukan Aiko dengan kebaikan sekarang
bertindak seolah- olah dia benar-benar seorang penjahat.
“Hanya guru tua itu yang mendengarkanku. Ketika dia mendengar sisi
ceritakj, dia menjadi lebih marah daripada yang pernah aku lihat. Bukan
padaku, tetapi pada polisi. "
P a g e 285 | 292
Teman sekelas Aiko, gurunya, dan bahkan tetangganya belum

mempercayainya, tetapi guru yang dibenci oleh semua orang.
“Berkat semua kerja kerasnya ... namaku akhirnya dihapus, tetapi

sebagai imbalannya ...” Guru Aiko mendapat kemarahan keluarga
paling berpengaruh di kota itu, dan terpaksa pergi.
“Jadi dia menggantungkan mata pencahariannya untuk melindungi

salah seorang muridnya. Kedengarannya seperti pria yang benar-
benar terhormat. ”
"Iya. Dia seseorang yang aku hormati dari lubuk hatiku, "Aiko
memberi Simon senyum bangga. Karena guru itulah dia memutuskan
untuk menjadi guru yang akan selalu ada untuk siswanya. Seorang guru
yang tidak akan pernah meninggalkan mereka, apa pun yang mereka
lakukan.
"Karena itulah aku tidak akan pernah berhenti menjadi guru."
"Begitu ..." gumam Simon, dan mengangguk mengerti. Pengabdiannya

pada perjuangannya mutlak. Namun, hidup tidak pernah membuat
mengejar impian seseorang menjadi mudah.
Sejak tiba di dunia ini, tekad Aiko terus diuji. Dia mulai
menyembunyikan perasaan yang dia tahu dilarang, dan fondasi
kepercayaannya hancur berkeping-keping.
Setelah banyak kegagalan, Aiko terpaksa menerima bahwa

berpegang pada cita-citanya tidak selalu mungkin. Orang lain akan
berkompromi, atau menyerah pada tujuan mereka. Namun, Aiko tidak
bisa melakukan itu. Kebanggaannya sebagai guru tidak akan
mengizinkannya. Dia akan terus menjadi panutan bagi murid-
muridnya, atau mati saat mencoba.
Namun, pada saat yang sama, dia tidak bisa menyerah pada
perasaan tabu untuk Hajime. Itu adalah kontradiksi yang merobek
identitasnya.
P a g e 286 | 292
“Itu adalah kisah yang cukup menarik. Namun, aku harus mengatakan
Aiko-dono, kamu memiliki kepribadian yang cukup mengganggu. "
“P-Permisi !? Maksudku, aku tahu aku kadang-kadang agak

menyebalkan, tapi ... ”
Terlepas dari kata-katanya yang keras, ekspresi Simon masih lembut.

Mendengar ceritanya telah membantu menjernihkan perasaannya
sendiri. Dia dalam hati dia berterima kasih padanya ketika dia melihat
reaksi bingungnya.
"Jika kamu benar-benar tidak bisa menyerah menjadi seorang guru,

maka kurasa satu-satunya solusi adalah dengan menyerah pada
perasaanmu ... Tapi jika itu adalah sesuatu yang bisa dengan mudah
kamu lakukan, kamu tidak akan khawatir seperti ini."
"Itulah masalahnya ..." Aku seharusnya menjadi guru, jadi aku tidak
bisa memikirkan hal-hal seperti ini, Aiko diam-diam memaki dirinya
sendiri.
Simon meletakkan tangan di bahunya dan berbicara.
“Apa pun situasinya, setiap orang hanya memiliki dua pilihan. Untuk
berbalik, atau mendorong ke depan. ”Sikapnya dan nada suaranya telah
berubah. Aiko kembali sadar dan menoleh padanya. Mata hijau giok
Simon menatap tajam ke dalam matanya. Sampai sekarang, dia tampak
seperti orang tua yang pikun, tetapi sekarang dia tampak seperti orang
bijak yang bijaksana.
"Jika kamu kembali, Kamu mungkin akan memiliki banyak penyesalan,

tetapi kamu juga akan dapat mempertahankan identitas yang telah kamj
bangun. Jika kamu mendorong maju, keinginanmu mungkin dikabulkan,
tetapi citra guru ideal yang telah kamu perjuangkan begitu lama menjadi
selamanya dapat dinodai, dan oleh tanganmu sendiri tidak kurang. Selain
itu, mungkin saja anak laki-laki yang kamu cintai tidak akan membalas
perasaanmu dan hanya menemukan kamh merepotkan, "
Simon tersenyum kecil untuk mengeluarkan kata-katanya. Aiko duduk

di sana dengan tenang, menunggunya selesai.
P a g e 287 | 292
“Memilih antara harga dirimu dan keinginanmu bukanlah hal yang

mudah. Sulit untuk membandingkannya. Aku tidak dapat memberi
tahumu pilihan mana yang benar, tetapi ... Kamu akhirnya menemukan
sesuatu yang benar-benar kamu inginkan. Aku pikir itu akan sangat
kejam untuk meninggalkan keinginan yang baru lahir itu bahkan
sebelum sempat tumbuh, Aiko-dono. Mengapa tidak melihat ke mana
merangkulnya membawa dirimu? "
"Merangkul itu?" Aiko menunduk dan mempertimbangkan kata- kata

Simon. Keheningan membentang saat Aiko berdebat dengan dirinya
sendiri. Dan, setelah beberapa jam, dia menoleh ke Simon lagi,
senyum segar di wajahnya.
"Yah, itu cara yang bagus untuk menggambarkannya. Meskipun aku

pikir jalan yang kamj sarankan untuk aku ambil adalah jalan yang sulit
... "
“Apakah ada jalan yang benar-benar tanpa duri? Dan bahkan jika
ada, apakah ada nilai dalam menempuh jalan setapak seperti itu? ”
"Kurasa itu benar. Paling tidak, aku setuju bahwa rasanya tidak
benar untuk memotong perasaan ini. Aku kira aku akan mencoba untuk
melihat hal-hal dengan cara yang lebih positif. "
"Bagus. Perasaan sendiri tidak baik atau jahat. Aku berdoa agar
kamu memahami masa depan yang dipilih atas kehendak bebas dirimu
sendiri. ”
"Terima kasih banyak!"
Simon kemudian kembali ke kepribadian lelaki tua yang baik hati

dan menghabiskan lebih banyak waktu mengobrol dengan Aiko.
Begitu pembicaraan mereka berakhir, ia kembali ke ruang tahta

untuk memberi tahu ratu tentang keputusannya. Ratu berterima kasih
padanya karena telah membuat pilihan yang sulit, dan keduanya
secara pribadi membahas arah apa yang harus diambil Gereja Suci
untuk bergerak maju. Ketika dia meninggalkan kamar pribadi ratu,
Simon mendengar cucunya memanggilnya.
P a g e 288 | 292
“Kakek ... menilai dari ekspresimu, kudapati kau mengambil jabatan

itu? Mengapa?"
Sepertinya dia sudah menunggu dia selesai. Dari kelihatannya, dia

mendapatkan kejutan awal dari mendengar tentang pengkhianatan para
dewa. Tatapannya tidak goyah saat dia menatap kakeknya.
"Terlepas dari apa Ehit mungkin atau tidak, ini adalah sesuatu yang
orang butuhkan. Selain itu, aku ingin membantu para rasul kerajaan ini ...
Tidak, anak-anak yang dipanggil ke dunia ini. "Simon mungkin kabur saat
dia mencapai ibu kota, tetapi itu bukan karena dia ingin bermain di
sekitar.
Alih-alih, dia perlu mengumpulkan informasi yang tidak biasa sebelum

membuat keputusan penting. Sibyl menyadari itu sekarang juga, itulah
sebabnya dia mengerutkan alisnya dengan khawatir.
Melihat betapa konfliknya dia, Simon memutuskan untuk

menceritakan kepadanya legenda yang telah diturunkan melalui keluarga
Levellair.
"Sibyl. Ingat kembali di kereta ketika aku katakan aku datang ke sini
karena legenda lama? "
"Ya tentu saja. Kamu mengatakan bahwa bagian dari legenda itu
adalah sesuatu yang kamu katakan kepadaku setiap hari. "
"Tentu saja. Itu adalah sesuatu yang diceritakan hanya kepada kepala
keluarga Levellair saat ini. Ini sedikit lebih awal, tapi aku pikir sudah
saatnya aku memberi tahumu. "
Kenapa sekarang? Sibyl berpikir sendiri. Simon mengucapkan mantra

kedap suara dan bernyanyi.
“Anak-anak dari mereka yang memberontak, hidup kuat sambil

menatap ke langit. Kehendak dewa turun ke atas sayap perak, dan
membungkus semua dengan otoritas absolutnya. Tapi jangan berpegang
teguh pada kebebasan palsu ini. Jaga kesunyian mu, sembunyikan
keinginanmu, dan milikilah harapan. Untuk satu hari, akan muncul
P a g e 289 | 292
seorang pahlawan yang sekali lagi mengibarkan bendera

pemberontakan. Perhatikan, dengarkan, dan putuskan sendiri, anak-
anak dari mereka yang memberontak. Saya berdoa saatnya tiba agar
Anda dapat hidup dengan bebas. "
Kata-kata itu bergema di dalam hati Sibyl, dan dia terdiam.
“Itu adalah legenda yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita sejak
berabad-abad yang lalu. Tidak, mungkin lebih baik menyebutnya
ramalan. Anehnya, jika ada anggota keluarga Levellair mendengarnya
sekali saja, mereka tidak akan pernah melupakannya. ”
"Itu memang terasa seperti terukir dalam pikiranku. Apa ... Apa
sebenarnya artinya? "Meskipun Sibyl tidak sepenuhnya memahaminya,
dia bisa merasakan keinginan yang tulus untuk menyampaikan sesuatu
dalam ayat itu.
“Untuk waktu yang lama, aku tidak tahu. Sampai ratu mengatakan
yang sebenarnya tentang Ehit. ”
Sibyl tersentak. Menggigil di punggungnya.
Aku mengerti sekarang, jadi itulah yang dimaksud kakek dengan

ramalan. Memikirkan salah satu nenek moyang kita dari berabad-abad
yang lalu telah meramalkan hal seperti ini ...
“Selama beberapa generasi, para kepala keluarga Levellair telah

bingung tentang makna nubuat ini. Bahkan, satu-satunya alasanku
menjawab panggilan Putri Liliana adalah karena aku berharap itu bisa
menjelaskan arti kata-kata itu. Jadi aku memperhatikan,
mendengarkan, dan memutuskan sendiri. ”
"Kakek ... kamu ..." Sibyl gemetar takjub ketika beban berabad-
abad dari sejarah yang tak terputus menyapu dirinya.
"Aku akan menjadi paus ... sehingga aku bisa membantu orang-
orang di dunia ini menjadi bebas."
Suara Simon didukung oleh kehendak yang kuat sehingga untuk

sesaat Sibyl bertanya-tanya apakah ini benar-benar kakek yang ia
P a g e 290 | 292
ajak bicara. Tapi kemudian di detik berikutnya, dia menundukkan

kepalanya padanya, seolah memohon bantuan padanya. Kemudian,
tanpa menunggu jawaban, dia pergi. Sibyl diam-diam mengumpulkan
tekadnya dan mengikutinya. Melihat bahwa dia memilih untuk datang,
Simon berbicara dengan tenang.
"Oh ya, ada satu hal lagi. Itu adalah sesuatu yang menyertai legenda
itu. "
"Aku tidak yakin bisa menerima wahyu lagi hari ini ..."
"Oh, tidak ada yang penting. Hanya saja keluarga Levellair memiliki
nama keluarga kedua. "
“Ya? Maksudmu kita bukan hanya Levellair? "
"Memang. Secara formal, nama lengkap saya adalah Simon L. G.

Levellair. "
"L ... G ... Untuk apa surat-surat itu berdiri?" Kurasa itu akan
membuatku Sibyl L. G. Levellair.
"L berarti Liv, sedangkan huruf G ... singkatan Gruen."
"Hohoho. Aku tidak bisa memberi tahumu mengapa itu adalah bagian
dari nama keluarga kami, tetapi aku kira di masa lalu tempat yang
disebut Liv mungkin ada. "
Sibyl mempertimbangkan itu selama beberapa detik.
Kenapa nama keluarga kami diambil dari gurun di semua tempat !?
P a g e 291 | 292
P a g e 292 | 292

(Isekaipantsu) Arifureta Shokugyou de Sekai Saikyou Vol 07

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

(Isekaipantsu) Arifureta Shokugyou de Sekai Saikyou Vol 07

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Arifureta Shokugyou de Sekai Saikyou Volume 7 | CSNovel.Blogspot.

Meskipun suaranya rendah, Celeka tidak bisa menyembunyikan

bawah komandonya dimusnahkan.

BAB I – Haulias Berkumpul

masing-masing karena alasan yang berbeda.

hari mereka meninggalkan ibukota.

bergulat dengan perasaannya sendiri, jadi dia tidak mengatakan apa-apa.

Di belakang penunggang kuda itu ada satu skuadron kekaisaran yang

Sementara itu berlangsung, pertempuran antara kekaisaran dan Haulia

benar-benar rabbitmen ..."

kamu pikir itu terlihat keren— "

“Untuk nama panggilan anda. Seluruh klan menghabiskan sepuluh hari

Bahkan monster dari jurang tidak bisa menangani tampilan memalukan

"Sh-Shizushizu, jangan menertawakan mereka, itu tidak sopan— Puhaha!"

Sambil menghela nafas, Hajime kembali ke belenggu Altina yang dilepas

"Kembalilah ke kami, Altina-sama! Anda tidak bisa membiarkan diri anda

rasa jijiknya terhadap para beastmen telah lenyap.

telinganya yang kelinci bergerak-gerak.

aneh menembus gendang telinga mereka. Itu terdengar seperti mengepakkan

mendengarnya, latihan berbulan-bulannya mengambil alih, dan dia menjatuhkan

"Secara teknis, itu adalah iblis-iblis yang mengendalikan monster-monster

"Gah !?" Kumbang menabraknya dengan kekuatan sedemikian rupa

Krisis kali ini adalah kematian. Keberadaan Verbergen terancam. Semua

penatua lainnya juga terdiam.

Para beastmen merinding saat itu.

panah melalui lubang yang baru dibuka di dinding Verbergen. Tembakan-

bernapas. Aku membutuhkan obat-obatanku ... "

Kemungkinan besar mereka begitu terjebak dalam pembantaian sehingga

Itu seharusnya bisa menyelesaikan semuanya. Celeka berusaha

benar-benar licik, mengeluarkan kartu trufmu di saat-saat terakhir. ” Davros

dari semua beastmen, untuk menggunakan bangsa mereka sendiri sebagai

Momentum mereka yang tersisa membawa para Drygers langsung ke

Semua pohon di dekatnya dipotong berkeping-keping, dan bahkan kabut di

mereka melalui labirin pohon.

menghancurkan ambisi Davros di Hutan Haltina.

Bahkan seorang veteran seperti dirinya tidak dapat membantu tetapi

“Singkatnya, itulah cara kami memusnahkan iblis. Sayangnya, Verbergen

fokus mengumpulkan informasi dan memanfaatkan sifat khusus rasmu

"Benar. Untuk mengalahkan iblis dan monster mereka, kami harus

"Benar. Sayangnya, kami melihat serangan mereka terlambat, dan pada

"Sepertinya Verbergen masih sedikit terlindungi. Pohon-pohon mungkin

dunia kecil mereka ... "

Dan dengan demikian, kelompok maju melalui kabut menuju Verbergen.

memahami situasinya. Dari suaranya, kalian melakukannya dengan cukup baik.

Io tidak bisa percaya bahwa Hajime akan membantu mereka menyerang

BAB II – Deru Revolusi

Hajime berjalan mendekat dan mencubit pipinya juga. Melihat kepedulian

bangsawan akan menjadi sesuatu untuk dirayakan, tetapi Shizuku tampaknya

Tidak peduli seberapa ketat keamanannya, mereka seharusnya bisa mengirim

sepuluh tahun, tersandung batu bata , mengirim gerobak puing yang

menyelamatkan anak itu sekarang? "

dia melihat ke bawah, Shizuku menyadari bahwa Kaori memegangi tangannya.

di dalam benaknya. Said mini-Hajime mulai mencengkeram lengan kirinya

"Kastil, ya ...?" Hajime menoleh ke arah Shea. Seperti yang diharapkan,

dasar kelinci tak berguna!"

khawatir tentang itu. "

menyembunyikan identitasmu. Itulah gunanya topeng. Kau tahu, para pahlawan

identitasmu 100%! Tidak hanya mereka memiliki pengencang logam yang

"Lanjutkan, Yaegashi. Ambil. Pink ... mempribadikanmu. ” Hajime mengulurkan

rabbitmen menjadi prajurit yang tak kenal takut.

“Pukulan menyedihkan macam apa itu !? Kau menyebut dirimu seorang

Tampaknya mereka belum menumpulkan pikiran atau indranya dengan obat-

Mari kita kembali ke waktu beberapa menit sebelum Hajime mulai

"Sebaiknya kau berhenti memperlakukan budakmu seperti sampah. Atau..."

Shea menempel pada Yue seperti gadis kecil.

mereka mundur dari Verbergen.