Anda di halaman 1dari 44

i

ii
Killyourselfff ara hernanda Nada sendu
Puan dan jalanan | Dera bahagia | Candu

sofyan tsaury SHARENIETTA L nya dua


Emosi manusia (L) 1 | Emosi manusia (L) 2 || Pengebumian | Denial | Detransformasi.

Dhani adv kom._o


Menyerah pada lelah | Andai saja | || Bola mata kelabu | Engkau yag tak begitu Esa |
Ketakutan akan rasa cinta || Aku dan ke-dua tanganku | anak-anak yang tergesa-gesa dalam
yang terlalu lama terpendam || kesia-siaan baru.

dessertshit!!! M.ikbal .m Icha pratama


Manifesto Seni telah Mati

CAMP SURVIVOR

M I Firdaus DEIMOSISDEAD
Lamunan | Vita | hari sesungguhnya | 1 Essay | 2 puisi | semangkok pasta dan trotoar
Segumpal risau karena P | Kafetaria | ....

Khaifahisme Odooong Tanah.sakti


Semoga sudah | Menjadi jahat Mujarad | Pasca usai | Mak, aku pulang 4 visual

Noda hitam

iii
1
Terlalu banyak yang sudah dilewati
Banyak yang mati di usia muda, namu baru dikubur dalam keadaan
renta
Menghabiskan waktu di jalanan malam “setelah ini, lalu apalagi?!” sorai
si puan yang berteriak lantang pada dinding-dinding mulutnya sendiri.
Hanya sisa potongan usus dan organ rusak yang mampu mendengar
dengkingan nyaring suara itu
Teringat dulu bahwa si puan mampu berteriak lantang di tengah jalan,
menabrakan diri pada kendaraan, menghabiskan berbotol-botol
minuman dan semua hal terlarang
Namun tak kunjung lega jua
Si puan yang mampu menjemput ajalnya sendiri, kini telah berubah
menjadi sosok yang takut mati
Dia telah mempunyai alasan untuk hidup lebih lama lagi
Perkara yang terjadi pada diri sendiri, telah menemukan tempat pulang
“lalu bagaimana jika rumah yang menurutmu tempat pulang, tak mampu
menopang angin dan hujan”. Tanya mereka.
“Tak apa, setidaknya aku bisa mati di dalam sana”. Jawab sang puan.

2
Kau tak akan mengira
selihai apa ku simpan badai
Serapi apa ku tata luka
Atau ku siasati patah hati berkali-kali
Tiap kita bertemu
Kau tak perlu tahu
Sebab, di musim-musim kepedihanku yang disebabkan olehmu
Kau hanya akan ku biarkan tetap mengeja BAHAGIA

Bukan nada nya yang salah


Hanya bait yang terlalu dipaksa
Sebab penangkal racun lara
Telah terlinting pada jemari penuh luka

Entah bagaimana untuk berhenti


Karena setiap hembusan nya
Masih saja berirama sendu
Apakah ini pilu atau hanya candu?

3
Pola kekerasan apa sih yg lebih mengerikan dari pada fisik? yap.
kekerasan dari segi psikologis. ini lebih mengerikan dan sulit
disembuhkan bahkan diidentifikasi lingkaran kolektif kita sendiri.
percaya atau tidak KDP/KDRT masih dipahami sebatas kekeresan fisik.
pola kekerasan psikologis ini adalah pola-pola adat tua yg umumnya
dipakai kalangan fasis/militerisme yg selanjutnya diadopsi oleh orang tua
bahkan kita sendiri dalam membangun rumah tangga. banyak dari kita
mempercayai, bahwa menggores mental seseorang adalah pelatihan
terbaik.
Faktanya, tesis ini sudah lama runtuh, kebanyakan mereka yang
menuju atau hidup kejalan (luar rumah) adalah sel yang menolak tunduk
dan muak atas didikan keluarga semi-militer yang penuh dengan
bentakan, kekangan. jika kekerasan untuk menempa mental adalah
sebagai modal keberanian - perbaikan?
Lalu kenapa kating dalam universitas yang kemarin viral, ospek
dengan nada tinggi. saat balik diuji mental oleh publik malah mengalami
masalah psikologis?
Lalu, apakah kerasnya pelatihan aparat adalah sebagai pelatihan
mental menghindari tempramen, dll. tapi kenapa masih banyak aparat
yang beringas?
Negara mengontrol kita dengan pendekatan psikologis sejak menelan
bangku sekolah. mengontrol manusia memang sebuah bukti kegagalan,
tapi diri kita dibuat nyaman dengan kontrol itu sendiri. kita sadar menolak
dikontrol, tapi psikologis kita sudah lama dirantai untuk dikontrol oleh
negara.

4
Oleh: sofyan tsaury
Mendidik pikiran
Menjaga nyala hati
Hati-hati melangkah
Banyak lubang tak terarah
Aku kembali pada hati yang menuntun pada kedamaian
Matilah kau!
Segala ketakutan pada rupa kenyataan
Apa yang bisa menghancurkan semua rahasia yang terkandung di hari
depan? Keberanian!
Apa yang membuat kita berani melawan ketakutan di hari lalu?
Berjalan!
Sampailah aku pada resah hari ini
Dimana bibit benci bermuara? Selain pada aku yang kurang berjalan
dan belajar
Siapa ibu dari semua pertengkaran? Selain pada telinga yang kurang
terdidik
Beranilah, beranilah, dan lampauilah!
Bahwa pilihan menjadikan kita merdeka
Antara: luka-terluka-duka-tangis-tawa-bahagia-senang
Tawa-tawa-tangis-tangis-lalu-mati-sekali ber”arti”sudah itu mati.

Oleh: sofyan tsaury

Kembalilah aku pada cinta yang menerima


Menerima apa yang terjadi
Apa yang ada
Apa yang dipunya
Apa yang diharap
Apa yang dibenci
Apa yang terluka
Apa yang memberi luka
5
Jika segala sebab kembali kepada aku yang tak tahu
Hingga aku mengerti bahwa hidup bukan karena ingin
Tapi karena harus dan terkadang tanpa “karena”
Maka adalah cinta dari menjaga nyala api
Mendengarkan nyanyian pohon
Menjaga tanah
Menjaga kebaikan untuk terus tetap ada
Bahwa baik tidak akan menjadi kebaikan bila masih tersimpan alasan
Kebaikan terlahir karena niat baik
Hancurkanlah segala ketakutan dari segala yang baik
Bahwa ragu-ragu terhadap kebaikan adalah kejahatan sejak dalam
pikiran

6
Oleh: Shanerietta

7
Oleh: Dhani. Adv

Kebahagiaan tidak lahir dari Perasaan yang Disembunyikan.


Perasaan itu magis dan gaib, tidak ada seorang pun yang akan tahu
bagaimana perasaanku ini jika aku tidak pernah menyampaikannya.
Perasaan juga seperti bom waktu, jika terus dipendam, maka bisa
meledak-ledak kapan saja.
Menyembunyikan perasaan ini terus-menerus tidak akan membuatku
terhindar dari kenyataan buruk yang mungkin ditimbulkannya.
Semakin aku menyembunyikannya, semakin aku tersiksa olehnya.
Tapi pertanyaannya; bagaimana dan dengan cara apa aku harus
menyampaikannya ?
Sedangkan aku selalu tak memiliki keberanian dan energi untuk
menyampaikan perasaanku ini.
Singkatnya, aku terlalu penakut!

Oleh: Dhani. Adv

Tenggelam aku
Hanyut dan perlahan layu
Terlelap dalam lautan nestapa
Tersapu
Terhantam
Terombang ambing ditelan angkara
Cukup dalam membenamkan diriku
Kukira dengan terkubur aku dapat bangkit dan tumbuh Namun keliru
Bukanlah harapan yang tumbuh
Malahan benih luka mengakar kuat dalam sukma Memberikan sayatan
sadis
Aku lelah, aku menyerah

8
Oleh: Dhani. Adv

Bila ada kesempatan, akan aku putarkan sebuah waktu, kembali ke


masalalu
Takkan aku ucapkan rasa cintaku itu terhadapmu.
Keputusan yang salah telah ku ambil waktu itu.
Membuat hati dan pikiran selalu labil.
Aku tak mau membuatmu merasa kikuk, membuatmu tak nyaman bila
berada di dekatku.
Maaf telah mengusikmu dengan serpihan-serpihan cerita di hatiku.
Maaf aku telah memaksa masuk ke dalam duniamu.
Aku tahu, Aku bodoh.
Untuk sebuah alasan, bila ada kesempatan, akan aku ambil jalanku seperti
biasa; mencintaimu dalam diam.
Walau sakit dan kelam, biarlah, tak apa.
Cukup hatiku saja yang sakit.
Biar aku kubur dalam-dalam perasaan ini.
Sampai air pun tak mampu meresap sampai ke akar.
Andai waktu dapat diputar.

9
Oleh: Kom._o

Melihat lagi ke belakang, saya rasa pena sengaja menahan dirinya


sejenak di jantung kertas. Ada kejutan lain dari halamanku yang sudah
menunggu gilirannya muncul.
Biarkan siluet itu datang, dengan berbagai keantusiasan
Aku membuka mata, dihadapanku menjadi empat jalur benang,
masing-masing menungguku di tiap sudut ruang dengan ujung yang
berbinar. Aku menggenggam sehelai catatan yang tak kukenal.
Tak kubayangkan saat itu, dan pastinya tiap jalur pun tidak, bahwa
catatan itu akan membawa perubahan besar dalam hidupku
“kom, sudah lihat itu?’. Tanya benang,
Sampul catatan itu menggambarkan sosok perempuan serba putih,
rambut putih, namun bola matanya kelabu seperti bulan
“heee, tampaknya kau sudah mengenalinya sejak lama?”. Tanya benang
sekali lagi.
“yailah, mana mungkin sih kalau dia? Si paling berisik dan comel, si
jamur yang enggan rontok dari badanku!”. Kataku
Tapi, tunggu?
Tiba-tiba satu benang membalas cepat, “ SELAMAT YA, KOM.”
Keningku berkerut, alisku meruncing tegas. SELAMAT?

10
Oleh: Kom._o

Ini seperti bagaimana aku melihat diriku sendiri di dalam berbagai


hal, entah puntung rokok, lilitan kabel terminal, struktur gaji, kerupuk
kulit, kopi dingin, gumpalan awan gelap, atau dari botol kecap yang ia
tenteng?
Jika aku memikirkan kembali persoalan hari ini, aku hanya dapat
menertawainya hingga terbahak, tersedak, betapa memilukannya buaian
angin yang keluar dari setiap celah pintu kemudharatan.
Kesemuanya tak lebih dari nonsens belaka, kesia-siaan semata, saat
aku mengintip lubang yang sempat aku gali, aku melihat, melihat
ketiadaan lama, tiada singkong atau anjing tanah. dan kini, aku hanya
cukup untuk sekedar mengubur kembali apa yg aku tuai, dari bilah kaca
spion.
aku katakan;
"PERSETAN ESA HILANG, DUA TERBILANG" dengan sangat tegas
dan antusias

Oleh: Kom._o

Tak ada yang tak begitu terbiasa dengan berbagai hal di tempat ini, dan
ruanganku yang seluas mahligai ini tak pernah berhenti untuk
menyuarakan keantusiasannya.
"hooo, ayolah, tiada kata untuk sekadar pingin duduk sebentar, atau
sekadar jongkok, kau harus tetap dan tepat berdiri di pijakan yang kau
pilih sejak kelahiran tuan di halaman awal mula."
dengan aku, lihat? hanya memiliki dua tangan, yang tentu tampak
terlihat rapuh belakangan ini, yang mengantongi berbagai hal, entah
seperti bahan bakar dan semua tipu dayanya, aku akan menyalakan
korek yang sedari awal merasa kedinginan.

11
aku, akan membuat api unggun dari belati yg mengolok kekal tak
terbantah

Oleh: Kom._o

Mengingat kembali bagaimana selama enam bulan mengandung dan


melahirkan ketakutan-ketakutan premature. Anak-anak yang lahir akan
datang mengambil peralatan, dengan pandangan mereka yang penuh raut
kekhawatiran non imanen, menampakkan harapan dan kepala kokoh,
mereka mengangguk tegas sebelum menghadapi benturan-benturan lajur
tembok di depan.
"tidak ada yg benar-benar merasa haus atau lapar disini, kita bisa lanjut
hidup dengan apa yg kita cerna dari dasar penangkapan indera."
Dan meskipun mereka khawatir dengan keselamatannya, mereka
menghormati segala keberaniannya.
Saya ingat, anak terpilih seperti belva, ivy, dan moriz yang saya dengar
di biografi sebelumnya. Di masalalu, mereka percaya bahwa di pulau
asalnya (halaman awal mula) tidak dapat melakukan hal seperti
menyangkal tuduhan pelecehan kesadaran. Sangat disayangkan jika
kesemuanya menderita karena kesalahpahaman hati nurani dalam spiral
pikiran

12
Berjalan sendirian nyatanya tak seindah yang dibayangkan
Ketika sendiri juga kegelisahan menghampiri saya, datang begitu saja
dengan sendirinya. Mencoba tidak menerima kedatangan kegelisahan itu,
tapi nyatanya memang keadaan juga yang membuktikan
Bodoh rasanya ketika sedang berada di posisi salah, tetap saja tidak
mau meninggalkan posisi tersebut. Namun, dikarenakan saya terlalu
ambisius terhadap keinginan itu, saya rela berkorban untuk menjadi orang
bodoh.
Mencoba untuk kau mengerti atas keadaanku, tapi tetap saja kau tidak
mau mengerti adanya kehadiranku di dalam hidupku. Huftt, sedih juga
rasanya ketika perasaan diabaikan, ketika perjuangan disia-siakan, ketika
keinginan tak sesuai harapan, ketika itu juga saya merasa bahwasanya
berharap pada manusia adalah hal yang pahit.

Oleh: L nya dua

Aku tidak pernah mengusikmu, mengapa tidak sebaliknya? tentu saja


kita tidak pernah bisa sepaham, tetapi kalau perlu mengibarkan bendera
peperangan, ya berperang seperti biasa; yang kalah akan mati dan yang
menang pun akan menghirup bau busuk bangkainya. Aku tidak yakin aku
bisa menang, karena aku telah berkali-kali dihantam kekalahan dan aku
tidak yakin masih hidup atau tidak.
Hidup memang menanggung resiko. untuk mendapatkan apa yang
kita mau, terkadang kita harus mempunyai keberanian.

13
DISTRACTION VOLUME 2

14
Desershit!!!

Desershit adalah sebuah band punk yang berasal dari kota zona
industri, tangerang. Band ini memainkan gaya Punk yang
simple dengan trhee on speed nya (tiga kunci ngebut)
meskipun ga semua ngebut.
Lebih dari itu, desershit dibentuk tahun 2018 dengan latar
belakang para anggotanya yang semuanya buruh pabrik di kota
tangerang. Yang resah akan kondisi sekitarnya dimana
exploitasi, ekspansi dan akumulasi sangat mendarah daging
dari si kapitalis yang brengsek!
Di tahun ini desershit!!! akan melahirkan anak kandung dari
keresehan yang mereka alami dalam kehidupan bersosial, isu-
isu normatif pekerja dan isu politis nasional maupun
internasional.
Tentunya dengan format EP. Keseluruhan liriknya ditulis
dalam bahasa indonesia dan berrefrensi dari perbendaharaan
buku-buku filsafat ataupun sastra. Dan beberapa personilnya
berhasrat dengan beberapa karya dari beberapa penulis
nasional maupun internasional, seperti Pramoedya Ananta
Toer, Maxim Gorky, Sartre dan Tan Malaka.

Seperti itulah aspek yang dimiliki desershit!!!, Yang


membuat 3 anggotanya; baskara/Baron (voc I - bass)
rochmat/kichu (guitar-voc II) dan dwiki R/Karyo (drum - voc
III) memaksimalkan dan mempersenjatai diri dalam perang di
lingkaran musik bawah tanah.

15
CAMP SURVIVOR
Nyari tempat ngopi yang bisa santaii sehabis berkegiatan
sehari-hari? Atau nyari tempat buat ngadain event dan
kegiatan-kegiatan sosial? Camp Survivor tempatnya!
Camp survivor adalah tempat kopi/kedai/coffeshop dan
segala macam kata gantinya. Di sana kalian akan disuguhi
keseruan yang serasa di tongkrongan kalian sendiri. Dan
ramahnya si pemilik tempat, membuat kalian berasa tak asing
ditempat itu, jika kalian datang sendiri, terkadang akan
ditemani berbincang oleh si pemilik tempat (jika si konsumen
bersedia) atau kalian bisa musikan akustikan bersama,
dilengkapi dengan alat untuk akustikan dan kawan-kawan yang
ramah meski kalian baru pertama kali ke Camp survivor, akan
menjadikan kalian merasa di tongkrongan yang sudah lama
terjalin relasinya. Atau ingin sekadar mengadakan event, camp
survivor bersedia menyediakan tempat. Mau kumpul-kumpul
antar teman, keluarga dan orang-orang baru sekalipun Camp
survivor selalu menjadi andalan. (ノ^_^)ノ (ノ^_^)ノ

-Experience the magic of discovering A new place-

6º34’46.3”S 106º46’29.2”E

16
17
1
Aku hanya ingin merasakanya
Urat nadi leher yang katanya tanda bahwa kau baik-baik saja
Walau nanti tanpa bantuan satupun manusia
Aku hanya ingin merasakanya
Harapan yang kau campur dalam tinta
Maukah kamu mengizinkan aku ikut menggengamnya??

2
Mendadak aku rindu
Dengan jadwal lembur malam Rabu
Teman-temanmu akan menelponku
"tolong jemput, dia sudah terlalu mabuk"
ya, kata ku

Kau sering mengatakan;


"jika aku tak ada kabar, jangan cari aku di kolektif manapun"
Lagi lagi hanya ya, kataku

Tiga tahun lalu

Bagaimana kabarmu?

Masihkah aku?

Lebih keras mana?

Cintaku atau prinsip ideologi tai asumu itu

Oleh: Icha pratama

18
Manifesto Seni Telah Mati
M. Ikbal. M

Sibuk berekspresi tanpa refleksi.


Berdalil relasi alih-alih tetap berkompetisi atas nama seni dan
regulasi.
Demi monopoli birahi, simulakrum eksistensi, serta kehampaan
delusi.
Membentuk dominasi medan seni tanpa asketik atau askendensi.
Ketika afiniti, kolektivasi, dan institusi memfasilitasi calon-calon
pelegitimasi kuratorial otokrasi.
Terdiri dari tradisi hierarki, trend setter berdaki, dan pencari
kesenangan tanpa peduli komprehensi dari setiap sisi.
Sebuah perpindahan badan tanpa reevaluasi, repetisi, dan
temporisasi-komunikasi.
Wadah produksi untuk masturbasi dihadapan yang teralienasi.
Jatuh cinta pada fetis komoditi dan konservasi dekadensi.
Dengan memanfaatkan situasi, membuang jauh diskursus
estetika antropologi.
Beraliansi demi hegemoni lingkaran fantasi atas eksklusi.
Inilah representasi dari tubuh-tubuh pseudo kognisi dan afeksi.
Suatu persekutuan neo-fasis yang bersembunyi dibalik slogan
solidaritas kreasi.
Jika, abad dua satu adalah kulminasi dari ambisi-ambisi bau
terasi.
Maka, seni sudah mati.
Jika, masih menjumpai apa yang tak kunjung mati.
Maka, saatnya segera mendeklarasi.
Seni yang baik adalah seni yang mati!

*Penulis aktif sekaligus pasif bermanifesto apapun, terutama seputar seni, kebudayaan, dan filsafat,
termasuk pula bermalas-malasan, dan memecahkan misteri. Selebihnya, pembebas dalam ketiadaan tanpa
awalan atau akhiran. IG: @mochamad.iqbal.m | Email: nothingness.in.itself@gmail.com
19
Oleh: Noda Hitam
Aku adalah sebuah titik hitam yang berada di kerumunan ramai
kota sembari mencicipi sedihnya takdir ini. Tembakau kering yang
aku hisap dengan dadak sesak, ohh air mata yang berlinang, siapa
peduli melihat lalu-lalang kendaraan dan pasangan bergandengan.
Jiwaku ini berada di keramaian, akan tetapi jiwa ini begitu sunyi.
Lampu-lampu kota begitu terang-benderang bagaikan parasnya,
akan tetapi tidak dengan hati yang sudah perlahan menghitam
dalam kepercayaan.
Tak tahu tujuan hidup
Bagaikan hewan-hewan liar
yang tak dipedulikan
Seorang pun
Lalu dengan jiwa yang layu;
memberanikan diri
mencari gadisku
ke kampung halamanya
memang sudah telah berpisah
ataupun menyambangi rumahnya
ketika sampai di rumah
ku terkejut begitu banyak
bangunan bangunan berserakan
yang diperbuat penguasa negeri lucu
yaitu negeri tetangga

20
Kesehatan mental bagi mereka yang mempelajari dan
mengupayakan anarkisme dalam kehidupan sehari-hari adalah hal
yang luput disadari. Alih-alih menjaga kesehatan mental dengan
metode yang lebih alamiah seperti berolahraga atau menutup telinga
terhadap hal-hal yang tidak berdampak besar terhadap kehidupan
pribadi (pikiran yang kepenuhan) dan metode alamiah lain, kita
malah terjebak pada lingkaran setan yang dikemudikan para bandar
narkoba. Penulis tidak sedang membatasi kehendak pembaca yang
mengonsumsi apapun yang dirasa baik untuk dirinya. Mari
kesampingkan sejenak dampak buruk untuk narkoba berbahan
kimia, jika bicara perihal ganja, mengapa tidak kita mulai menanam
dan mengonsumsinya untuk keperluan sendiri, seperti yang kita
ketahui, telah banyak artikel anarkis perihal tips-tips menanam
ganja dan aspek keamanan juga kerahasiaannya.
Kita terlalu asik dimabukan dengan Benzodiazapin dan Opioid
yang dapat kita tenggak dari para bandar persimpangan jalan, atau
mendapatkannya dari resep psikiatri.
Alih-alih menjaga kewarasan untuk hidup diluar kontrol dan
dominasi negara, kita justru tunduk kepada para bandar, yang jika
kita tidak mengonsumsinya, kita kalang kabut seperti orang gila.
Aktifitas fisik seperti berolahraga adalah sedikit jawaban untuk
menjaga kewarasan, bagi mereka yang terpaksa bekerja di kota,
olahraga adalah hal yang hampir tidak memungkinkan, bekerja 9
jam perhari ditambah 3-4 jam perjalanan juga jatah lembur yang
seringkali menjadikan tubuh dan pikiran semakin lemas menjadikan
mereka sebagai robot ketik. Hari libur satu minggu sekalipun hanya
cukup untuk digunakan sebagai waktu beristirahat, olahraga ? nanti
saja.
Inilah masalah yang pada akhirnya memenjarakan sebagian
orang kedalam lingkaran setan para bandar. Tapi pemikiran kita
tentang kebebasan juga sepatutnya membawa kita keluar dari pola
hidup yang terus menerus menyalahkan keadaan, bukankah kita
semua semestinya bisa mengorganisir diri kita sendiri?
21
Bagi kawan-kawan yang sedikit beruntung memiliki
penghasilan dari korporasi (kita tetaplah musuh dalam selimut bagi
kapitalisme) mulailah mengupayakan makan-makanan sehat dan
pola hidup yang teratur. Bekerjalah untuk kebutuhan kalian sendiri,
tolak paksaan untuk lembur biarpun nominal yang ditawarkan
cukup besar, pulanglah menuju kediaman kalian masing masing,
ada anak dan istri (jika beruntung) yang jauh lebih pantas
mendapatkan atensi kalian.

Oleh: Deimosisdead
*(mohon maaf jika penulis hanya menggambarkan atau bisa dianggap hanya berbicara kepada
para anarkis yang terpaksa bekerja di kota. tidak bicara perihal usaha mandiri, penolak skrup
kapital (Penganggur), petani, dan pekerja kasar. mengingat latar belakang penulis yang terpaksa
menjadi skrup kapital dan robot ketik.)

Oleh: Deimosisdead

Mencinta dan dicinta


Tidak lebih dari hasrat seks yang terdistorrsi
Menjadikanmu terkapar dalam tubir kegilaan
Dan Kau memenjarakan pasanganmu dalam kerangkeng bernama
cemburu
Membatasi kebahagian suci:
Inti dari membaiat hiduo sebagai manusia bebas,
Lalu menjadikanmu sebagai binatang hias dalam sangkar madu

Semangkok pasta dan trotoar


Oleh: Deimosisdead

Kepulan uap dari air mendidih, serta kamar kost tanpa adanya
sirkulasi udara telah berhasil menyetubuhi tubuh riko. Ia masukan
sekantung pasta instan ke dalam air mendidih “ini memiliki makna
filosofis, dengan menunggu pasta ini mencapai tahap el dente
haruslah mengorbankan sedikit waktu dan tenaga. Begitupula

22
dengan merobohkan peradaban, dengan aksi kecil setiap individu
sebagai proses dan protes.” Begitulah yang ada di benak riko.
“satu-satunya cara untuk menggagalkan rencana tuhan untuk
menyudahi dunia dengan ancaman kiamatnya, adalah dengan
menghancurkan mesin produksi, gedung cakrwala, bank, dan semua
yang menyebabkan bumi meringis.
“Aku ingin hidup di hutan, bebas dari hidup yang penuh kontrol”
ia ucapkan itu dengan bibir hitamnya yang ternodai nikotin.
Baru saja riko dipecat, sebab pabrik tempat ia bekerja telah
runtuh secara ekonomi, kini ia berniat untuk meruntuhkan pabrik
itu secara harfiah.
Malam sekali, ia menghampiri lokasi tempat ia pernah bekerja,
ditatapnya rerumputan liar yang menggerogoti tunuh trotoar.
“lihatlah akar dari rerumputan itu, yang terabaikan dan hidup
bebas, selalu menjadi ancaman bagi pangkalan. Betapa mereka
menyadarkanku dengan aksinya sendiri, tanpa bantuan siapa-
siapa.”
“Baiklah, gedung. Serupa rerumputan liar itu, aku akan
meruntuhkanmu, hanya ditemani angin malam dan sorak-sorai para
rumput yang menantikan tenaga yang lebih besar untuk
menghancurkan pangkalan.

Oleh: Deimosisdead

Larilah saudaraku!
Larilah menuju kesendirianmu
Tidakkah kepalamu begitu bising sebab orang-orang besar?
Tidakkah kakimu menjadi gatal sebab ulat bulu yang merayap di
kedua kakimu?
Akankah kau melemparkan molotov dan menumpahkan pestisida?
Jangan, saudaraku!
23
Maka larilah kau kedalam kesendirianmu
Ketenteraman berada di puncak kesendirianmu itu
Jalan itu saudaraku, penuh derita yang membatu
Pecahkan, saudaraku. Pecahkan!
Setelahnya akan menjadi kerikil-kerikil tajam, dan lihatlah!
Ia bertumbuh semakin besar, dan berubah menjadi monster
Saudara yang kembar dari sisi yang kontra
Ia akan mencegatmu sekali lagi, atau bahkan; Membunuhmu!

Bunuhlah ia, saudaraku


Bunuhlah ia
Mampukah kau?
menjadi pembunuh
untuk dirimu sendiri

24
Distraction Volume II dibagikan dengan lisensi
Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0
(Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Tanpa Adaptasi)

25
LAMUNAN
Oleh: M I Firdaus
Tiba-tiba segala kacau
tengadahku memandang kosong ke langit sore
'benarnya ke mana nasib 'kan membawaku,
siapa kiranya tahu-menahu?
Kuseret paksa kaki ini lamban-lamban
di antara riuh teriakan orang-orang
menuju sampai akanan.
Rokok yang ke entah mengantarku ke dalam lamunan
semakin dalam, pekat menghitam
dalam ramai menyengat wangi sunyi menuju malam.
Nyanyi serangga jadi elegi ini hari
lamunan mendinding batu
bulan yang ranum menyelinap ke langit sepi.
Sedalam apa sedih dariMu?
sedalam apa lagi harus kucari sukaMu?
:sedalamKu

VITA
Oleh: M I Firdaus

(Nobody dies a virgin, life fuck us all


-Kurt Cobain)
Mati nyala lampu-lampu kota di malam
mata sayu mulai terpejam menuju tidur
setelah jalanan tak henti memperbudaknya seharian
hujan rintik mengucur, mengabur suara berdengkur
nyamuk-nyamuk hinggap menghisap tenangnya.
Mata terpejam tak bisa sembunyikan maharisau
tubuh yang hitam karena debu jalanan tak henti bergetar
pikiran yang terus liar, coba kabur dari pisau rantau
harap mewujud karung-karung bertumpuk
26
yang dipungut sepanjang jalan penderitaan.
Ah!
Matanya kembali terbuka
menatap ke atas, ke langit terhalang jembatan,
tajam, merasai.

"Tuhan, sudah cukupkah tubuhku dilacuri kehidupan? ".


Terisak, tangis terdengar.

HARI SESUNGGUHNYA
Oleh : M I Firdaus
(Buat Alm. Iwan Soekri)
Luka merabak jendela
Lara menghantu malam
mengoyak muka purnama
O, senyap semakin bergumam.
Wahai!
Langit malam semakin legam.
Aku di mana?
kesendirian memaksa berdekam
Ah! Waktu semakin durjana.
Wahai!
Sajakku semakin patah
aksara terbang lesat
luka kembali berdarah nanah
hari sesungguhnya semakin dekat!

27
SEGUMPAL RISAU KARENA P
Oleh: M I Firdaus

Terang tiba-tiba menyibak jendela


entah berapa waktu telah kuhabisi begitu saja
membuka semua fotomu di sudut galeri ponsel
entah itu kusebut nostalgia atau celaka
yang pasti selama malam kau terus terbayang-bayang,
'benarnya luka kembali terasa, tapi senyummu itu juga tak henti
buatku melayang.
Ah, kudengar Bobby Vinton bernyanyi
Semua lagunya yang sering kunyanyikan di kamar sepulang dari
taman
ya, sehabis bertemu engkau.
Sungguh kunikmati tiap nada yang terdengar
teringat binar mata itu, hitam rambut itu.
Bawa aku ke masa itu lagi, kumohon.
Aku rindu riuh taman, aku rindu menunggu kau datang, dan
memperhatikanmu pulang dengan langkah perlahan.
Aku rindu kau!
Sial!
Mengapa tanganmu sulit kugenggam?
Mengapa pula aku menyerah mendapatkanmu!?
Mengapa kau hanya bisa jadi angan!?
Mampuslah kenangan
Mampuslah kau dalam pikiran
Mampuslah aku dalam luka-luka
Dalam cinta yang tak tergapai .
Jikalau suatu waktu kau baca lagi sajak-sajak yang kuberi padamu,
semoga akan kau temukan luka suka disela kata-kata.
Semoga kau mengerti, Amarta

28
KAFETARIA
Oleh: M I Firdaus

Di kafe yang baru saja tutup


di mala m yang lengang.
Dari luar, angin lamban bertiup
masih tersisa dialog yang belum usai
ditanggalkan para pelanggan yang sudah pulang.
Frank Sinatra kuputar amat pelan
sekadar mengisi kekosongan dalam lamunan.
Tiba-tiba malam jadi biru
Tiba-tiba segala beku.
Sepi keterlaluan
melebihi sepi batu-batu.
Lampu-lampu yang lindap di halaman
menyodorkan nostalgia padaku
potretmu kulihat satu-satu
dan terbayang kembali pertemuan itu:
--Anggun langkahmu
tambah juga sedikit malu-malu
seketika cinta tumbuh di ceruk hati, ceruk hidupku--
Lalu malam semakin lengang
mata sudah berkaca
kenangan-kenangan jadi belantara
ini kali aku jalan sendiri
engkau pergi, entah kemana!
tak kuasa lagi kutahan air mata.
Rindu keras keterlaluan
melebihi keras patah hatiku.
Sekian musim terlewat
kita jauh sudah
tapi cinta menjadi-jadi
--serupa Odys kepada Penelope--
padamu, semua jalan kususuri.
29
Di kafe yang tutup
di malam yang lengang
kuredam rindu yang siksa
dengan puisi ini, Amarta

. ......
Ada baiknya 'ku berjalan sendiri
tanpa siapa, sejauh kubisa
sepanjang jarak yang tak tentu
kurelakan suara risau bertalu di kepalaku.
Malam menyusut menuju pagi
sepi melagu
lagi-lagi nyali meredup
rasa takut membawa tanya: siapa aku?
Barangkali sebentar lagi langkah terhenti
karena tak kutahu berapa luka yang terus nyeri
menjalar, dan sulit kutahan.
Barangkali aku tiba-tiba mati
dibunuh derap kaki yang kupaksakan sendiri
rindu dan mimpi menjadi belati
membabi-buta mencabik hati.
Siapa sangka luka menganga?
malam yang legam
tak kuasa kuangkat lagi pena dengan keberanian
kata-kata menjadi tangis yang parau
terkulai lengan, segala daya telah kuhabisi selama ini.
Matilah segala harapan
tak begitu tangguh kuhadapi rintang.
Barangkali langkah tiba-tiba terhenti.
Dan sunyi
Oleh: M I Firdaus
30
Semoga sudah
Oleh: khaifahisme

Di atas sendu kupikirkan namamu, sudahkah hancur tiap susunan


hurufnya seperti belulang sendi kiriku?
Kuperhatikan tiap lagu-lagu yang kamu dengarkan, coba kuterka
sudah seberapa dekat kamu dengan karmamu?
Seingatku, diri ini pernah menjadi gila di peron sisa perjalanan
yang membekas di ingatan, kapan kamu memiliki keinginan untuk
mati setiap hari; seperti diriku.

Menjadi jahat
Oleh: khaifahisme

Menunggumu mengecup botol minuman, hingga ganas, keras,


dan rusak perut bagian lambungmu. Itu adalah penantian paling asik
yang kusukai. Cepatlah depresi, sayang. Tenggak setiap racun, atur
rencana bunuh diri, sakiti dirimu sendiri, jadilah aku disetiap
harimu.
Bagaimana? Aku tidak sabar...
Selamat menikmati hidup, bajingan!
Jangan memaki-maki dunia, maki-maki saja dirimu.
Makan bakaran kemenyan, nyala kembang api, dan bunga-bunga
perpisahan. Rayakan-rayakan-rayakan, segala kepayahan yang
datang padamu.
Aku menunggumu, kusediakan sedikit uang dimeja
pelacuranmu. Berdustalah sekali lagi, tapi berjanjilah bahwa kamu
kan hancur. Aku tidak menghukummu, kamu yang menghakimi
dirimu sendiri, lakukanlah itu, aku ingin tertawa. Pecahkan botol,
lalu sayat nadimu dengan belingnya. Aku menunggu dan ini asik

31
Mujarad
Oleh: odooong

Sepersekian detik, menerjemahkan nafas kesengsaraan disela-sela


ketidakberbatasan lamunan.
Dilintasan kegelisahan yang tak berujung, derita berputar-putar
mengebiri jiwa untuk menjadikannya suaka.
Maka setelahnya, selama bernyawa;

Leburlah
Menjadi entah Menjadi kosong
Menjadi hampa
Menjadi ketiadaan Menjadi kesunyian
Menjadi suwung
Membaurlah
Menjadi seutuhnya
Menjadi seutuhnya aku
Menjadi seutuhnya aku yang baru
Menjadi seutuhnya aku yang baru terlahir
Menjadi seutuhnya aku yang baru terlahir kembali
Menjadi seutuhnya aku yang baru terlahir
Menjadi seutuhnya aku yang baru
Menjadi seutuhnya aku
Menjadi seutuhnya
membarulah

Paska usai
Oleh: odooong
Setelah kisah yang panjang, setelah asmara yang karam;
Tibalah di malam itu, malam dimana kau dan aku sepakat untuk
berusaha tidak lagi saling mengenal:
Lalu masing dari kita pergi;
Aku mengembarai dimensi-dimensi yang tak ada ujungnya
32
Kau mengembarai nama-nama yang tak ada habisnya
Aku berjalan diantara kegilaan-kegilaan dan menemukan beragam
bentuk rupa luka, menemukan pusara jiwa yang tak sabar untuk
menjadi jati diri yang seutuhnya
Sedangkan kau, hanya menangisi setiap kesedihan, luka dan sakit
yang itu-itu saja. Tanpa sekali pun berupaya untuk menembus
batas-batas kebahagiaan yang telah lama kau idam-idamkan, dan
lupa pada dirimu yang sebenarnya.

Mak, aku pulang


Oleh: odooong
Pergi sejenak dari belenggu keriuhan, menuju ke kesunyian
yang liar, menapaki jalan-jalan yang tak sempat aku jamah
sebelumnya, menyempatkan singgah diantara orang-orang yang
saling mengadu isi kepala. Menemukan beragam rupa luka, pun
bahagia, diantaranya.
Ribuan kilometer aku lewati, menyusuri setapak nasib yang
kusut, mengikuti jejak takdir yang entah kemana ia akan
membawaku. Diantara semua perjalanan ini, aku menyaksikan
beragam derasnya air mata yang mampu membuatku gemetar—
membuatku tersadar, bahwa sekecil ini aku dihadapan kuasa
kesedihan dan kebahagia, diantaranya.
Tidak jarang juga aku melihat dan dengan spontan
menerjemahkan bunga-bunga yang bermekaran; seakan tak pernah
ada badai yang menerpanya, atau mungkin ia telah berhasil
melewati badai-badai itu dengan niat dan keberanian untuk bertahan
hidup. Meski ia tahu, bahwa ketidakpastian adalah keniscayaan.
Pun juga bunga-bunga yang layu; seakan-akan sedang sekarat,
mungkin tak kuasa melawan kedigdayaan hukum alam yang tak
bisa dihindari, lalu hanya bisa menunggu tubuh dan jiwanya dilumat
oleh pembusukan.

33
Lalu, setelah cukup aku menerjemahkan situasi, setelah cukup
aku mengunyah pengalaman, setelah cukup dengan semua yang aku
alami. Aku pulang, menikmati kembali keriuhan, setelah perjalanan
panjang.
Aku pulang, ke pelukan mama yang sedang cemas dan bimbang,
memikirkan jalannya nasibku, di waktu-waktu mendatang.

34
Oleh: Tanah.Sakti

35
Visual
Shanerietta 7 35 Tanah.Sakti
Camp survivor 16 15 Desershit!!!
Kom._o 12 Dan selebihnya: Killyourselfff
Proses penyuntingan, tata letak, presentasi, dan lainnya
Odooong & Killyourselfff
Distraction volume II ialah kumpulan puisi serta prosa
pendek dari siapapun yang mungkin tertarik dan
berkenan berpartisipasi. Seperti sebelumnya, Distract
vol.2 diusahakan sebagai spontanitas berkreasi dan
tanpa melihat latar belakang kontributornya. Segala
sesuatu yang dimuat di sini adalah suatu bentuk luapan
energi serta potensi teks sebagai medium, tanpa batasan,
tanpa konteks, serta tanpa tujuan apapun. Seluruh
kiriman yang ditampilkan telah melalui tahap proses
seleksi secara suka-suka.
THANKS YOU!

Anda mungkin juga menyukai